Lingkari satu lempeng bumi yang bergerak paling cepat

Lingkari satu lempeng bumi yang bergerak paling cepat

Lingkari satu lempeng bumi yang bergerak paling cepat
Lihat Foto

Wikimedia Commons

Indonesia terletak di tiga lempeng aktif yakni Lempeng Eurasia, Lempeng Pasifik, dan Lempeng Indo-Australia.

KOMPAS.com - Lempeng tektonik menjelaskan gerakan dari 15 sampai 20 lempeng Bumi yang berada di lapisan terluar Bumi, yaitu litosfer. Lempeng ini menjelaskan bagaimana gempa bumi terjadi. Gempa bumi terjadi akibat dua lempeng yang bergesekkan atau bertabrakan.

Wilayah Indonesia berada di antara tiga lempeng aktif. Ini merupakan salah satu alasan Indonesia sering mengalami gempa bumi. Tiga lempeng tersebut adalah lempeng Pasifik, lempeng Eurasia, dan lempeng Indo-Australia.

Pergerakan lempeng

Semua lempeng di Bumi terus bergerak. Namun, pergerakannya sangat lambat sehingga tidak terasa oleh manusia, kecuali terjadi gesekkan atau tabrakan.

Mungkin kamu bertanya, bagaimana pergerakan lempeng Pasifik dan lempeng lainnya di Indonesia? Lempeng Pasifik banyak bergerak ke arah barat dan barat laut. Lempeng Pasifik bergerak dengan kecepatan 7 sampai 11 sentimeter per tahun.

Lempeng yang kedua, yaitu lempeng Indo-Australia, bergerak relatif ke arah utara. Lempeng ketiga, yaitu lempeng Eurasia bergerak ke arah utara dengan kecepatan 6 sampai 7 sentimeter per tahun.

Jawa dan Bali merupakan titik pertemuan antara ketiga lempeng tersebut. Hasilnya adalah daerah ini menjadi daerah yang paling rawan gempa.

Daerah ini memiliki ciri-ciri zona subduksi yang ditandai dengan adanya palung laut, zona Benioff, dan cekungan busur luar. Selain itu juga banyak ditemukan pegunungan serta kegiatan gunung api.

Baca juga: Gunung Berapi Super di Mantel Bumi Membuat Lempeng Kerak Bumi Berotasi

Lempeng Eurasia

Lempeng Eurasia adalah lempeng yang mencakup wilayah Eropa dan Asia. Luas lempeng Eurasia adalah 800.000 kilometer persegi. Salah satu fitur geografis yang khas dari lempeng ini adalah Pegunungan Himalaya.

Lempeng Pasifik

Lempeng Pasifik adalah lempeng yang paling luas di dunia, yaitu dengan luas 103.300.000 kilometer persegi.

Lempeng Indo-Australia

Luas lempeng Indo-Australia adalah 58.900.000 kilometer persegi. Lempeng ini merupakan gabungan dari lempeng Australia dengan lempeng India.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Baca berikutnya

Lingkari satu lempeng bumi yang bergerak paling cepat

Lingkari satu lempeng bumi yang bergerak paling cepat
Lihat Foto

pixabay.com

Pegunungan Himalaya yang terbentuk dari gerak konvergen dua lempeng benua

KOMPAS.com – Permukaan bumi terbentuk dari lempeng-lempeng tektonik yang bergerak. Gerak lempeng tektonik yang saling mendekat sehingga dapat menimbulkan tumbukan antar lempeng disebut gerak konvergen.

Menurut teori lempeng tektonik, lempeng tektonik terus-menerus bergerak menciptakan berbagai bentuk permukaan bumi.

Dilansir dari Encylopedia Britannica, lempeng-lempeng tektonik bergerak relatif satu sama lain dengan kecepatan lima hingga 10 sentimeter per tahunnya.

Pengertian gerakan konvergen

Gerakan konvergen adalah gerakan lempeng-lempeng tektonik yang saling mendekati satu sama lain. Lempeng yang terus mendekat, kemudian akan bertemu dan menimbulkan tumbuhan.

Baca juga: Teori Lempeng Tektonik

Apa saja hasil dari gerak konvergen? Gerakan konvergen menyebabkan benturan yang mengakibatkan terciptanya getaran dan gempa bumi, terbentuknya palung, gunung berapi, dan juga pegunungan.

Lempeng tektonik secara garis besar terbagi menjadi dua, yaitu lempeng benua dan lempeng samudra. Gerakan konvergen menghasilkan bentang alam yang berbeda, sesuai dengan jenis lempeng yang mengalami tumbukan.

Gerakan konvergen lempeng samudra dan benua

Gerakan kovergen dapat membuat lempeng samudra dan lempeng benua bertabrakan.

Lempeng benua memiliki densitas atau kepadatan batuan yang lebih tinggi juga umur yang lebih tua. Sedangkan, lempeng samudra memiliki kepadatan yang lebih rendah dan umur yang lebih muda.

Baca juga: Lempeng Tektonik dan Jenisnya di Indonesia

Dilansir dari NOAA Ocean Exploration, tabrakan tersebut menyebabkan tepi lempeng samudra membengkok ke bawah dan dipaksa turun ke dalam mantel sehingga mencair.

Adapun, lempeng benua yang lebih keras sedikit melengkung ke atas dan menciptakan pegunungan. Tabrakan tersebut menghasilkan pegunungan berapi dan disebut sebagai zona subduksi.

Lingkari satu lempeng bumi yang bergerak paling cepat

Titik-titik merah menunjukkan lokasi gempa bumi dengan kekuatan di atas 5,5 dan menyorot lokasi sebaran gunung api dasar laut. Informasi gravitasi ini menunjukkan detail sejarah lempeng tektonik saat benua retak. ANTARA/Scripps Institution of Oceanography/UC San Diego/David Sandwell/am.

Lingkari satu lempeng bumi yang bergerak paling cepat

Seperti yang telah diketahui, Indonesia secara geografis terletak di antara dua benua dan dua samudera. Posisi geografis tersebut menjadikan Indonesia dilewati oleh 3 jalur Lempeng tektonik, yaitu Lempeng Indo-Australia, Lempeng Eurasia, dan Lempeng Pasifik. Lempeng Indo-Australia bergerak relatif ke arah Utara dan menyusup ke dalam Lempeng Eurasia, sementara Lempeng Pasifik bergerak relatif ke arah Barat. Pergerakan lempeng benua dan lempeng samudera terkadang saling mengunci sehingga menyebabkan pengumpulan energi yang berlangsung terus sampai pada suatu saat batuan pada lempeng tektonik tersebut tidak lagi kuat menahan gerakan tersebut sehingga terjadi pelepasan mendadak yang disebut sebagai gempa bumi. Gempa bumi biasanya terjadi di jalur sesar atau patahan.

Sesar atau patahan secara geologi adalah Sesar sebagai bidang rekahan yang disertai oleh adanya pergeseran relatif (displacement) satu blok terhadap blok batuan lainnya. Jarak pergeseran tersebut dapat hanya beberapa millimeter hingga puluhan kilometer, sedangkan bidang sesarnya mulai dari yang berukuran beberapa centimeter hingga puluhan kilometer. (Billing, 1959). Sesar dengan ukuran besar terjadi akibat Gaya Tektonik yang ditimbulkan saat terjadinya pergerakan lempeng, seperti zona subduksi pada pertemuan dua lempeng tektonik. Secara umum, sesar atau patahan dapat terbentuk akibat adanya Gaya pada batuan (dapat berupa gaya yang menekan, gaya yang menarik, maupun kombinasi keduanya) sehingga batuan tidak mampu lagi menahan Gaya tersebut. Daerah dengan sesar yang masih aktif bergerak merupakan daerah yang rawan akan gempa bumi. Dikarenakan sesar / patahan berupa area, maka biasanya sesar / patahan disebut dengan zona sesar / bidang sesar.

Lingkari satu lempeng bumi yang bergerak paling cepat

Gambar 1. Blok diagram pembentukan sesar dan arah Gaya yang berpengaruh. (a) Normal Faults, (b) Reverse Faults, dan (c) Strike-slip Faults. (Parriaux, 2018)

Sesar diklasifikasikan menjadi 3 jenis berdasarkan arah pergerakan batuan terhadap bidang sesar dan Gaya yang menjadi penyebab sesar : Normal Faults, Reverse Fault, dan Strike-Slip Faults. Untuk lebih jelas, dapat dilihat pada Gambar 1. Pada Gambar 1, Normal Faults ditunjukkan oleh Gambar 1(a). Normal Faults terjadi akibat adanya Gaya tekan maksimum pada arah vertikal (σ1)  sehingga menyebabkan salah satu bidang batuan bergerak ke bawah mengikuti bidang sesar. Gambar 1(b) menunjukkan contoh dari Reverse Faults. Pada Reverse Faults, Gaya maksimum (σ1)  yang bekerja pada batuan berarah horizontal. Batuan yang ditekan oleh Gaya tersebut menyebabkan salah satu bagian batuan bergerak ke atas. Reverse Faults biasanya terjadi pada area dimana dua lempeng tektonik bertabrakan. Selain bergerak ke arah vertikal (atas/bawah), bidang batuan juga dapat bergerak dengan arah horizontal akibat Gaya yang bekerja pada batuan tersebut (Strike-slip Faults). Hal tersebut terjadi akibat Gaya maksimum (σ1)  dan Gaya minimum (σ3)  memiliki arah horizontal. Contoh Reverse Faults dapat dilihat pada Gambar 1(c)

Lingkari satu lempeng bumi yang bergerak paling cepat

Gambar 2. Peta Geologi Pulau Sumatra (Barber, A. J., Crow M. J., dan Milsom J. S., 2005).

Sebagai Negara yang terletak di antara lempeng tektonik, Indonesia memiliki banyak Sesar, baik yang aktif maupun yang tidak aktif. Di Pulau Sumatera terdapat sesar besar/sesar regional, yaitu Sesar Semangko. Sesar tersebut membentang dari ujung Utara Pulau Sumatera hingga ujung Selatan Pulau Sumatera. Sesar Semangko merupakan sesar yang sangat berpengaruh di Pulau Sumatera. Banyak Sesar-Sesar minor yang terbentuk akibat dari aktifitas Sesar Semangko (Gambar 2). Pada Provinsi Lampung terdapat beberapa Sesar minor, salah satunya yaitu Sesar Tarahan. Keberadaan Sesar di wilayah Provinsi Lampung harus menjadi pengingat perlunya kewaspadaan dari setiap elemen pemerintah dan masyarakat dalam antisipasi terjadinya bencana gempa bumi.

Daftar Pustaka

Barber, A. J., Crow M. J., dan Milsom J. S., 2005, Sumatra: Geology, Resources and Tectonic Evolution, Geological Society Memoir No. 31, London: The Geological Society.

Billings, M.P., 1959. Structural Geology, Prentice Hall, Inc., Englewood Cliffs, New Jersey.

Parriaux, A., 2018. Geology: Basics for Engineers, Second Edition, CRC Press, London.

Tag: edukasi