Teknik cor pada pembuatan kerajinan bahan perunggu sering juga disebut dengan

Dalam kehidupan sehari-hari, sudah banyak berbagai peralatan yang ada di sekitar kita. Mulai dari berbahan dasar kayu hingga logam. Dalam penggunaan logam, umumnya lebih sering diaplikasikan dan dimanfaatkan menggunakan teknik satu ini. Proses teknik cor adalah sebuah cara atau metode untuk membuat dan membentuk sebuah produk logam yang diinginkan sesuai dengan kebutuhan. 

Dengan sebutan lain yakni casting, teknik cor adalah proses menghasilkan produk atau benda melalui pencairan logam dituangkan pada rongga cetakan. Sedangkan untuk contoh teknik cor sangatlah beragam, seperti patung. Simak pembahasan, lebih lengkap seputar apakah pengertian teknik cor dalam pembuatan karya patung, disini!

Pengertian Teknik Cor

Menurut definisinya, teknik cor adalah sebuah cara atau teknik metode yang digunakan untuk membuat dan menciptakan suatu karya seni rupa terapan. Yang mana sangat berperan penting dalam proses pembuatan atau penciptaan suatu produk dan karya seni lainnya. 

Dengan menggunakan sebuah cara, yakni mencairkan berbagai bahan yang akan digunakan untuk membuat karya seni. Setelah itu, seluruh bahan yang telah dicampurkan dan menjadi leleh tersebut dicetak pada sebuah rongga cetakan. Yang mana disesuaikan dengan bentuk yang akan diciptakan. Mampu menghasilkan produk dengan desain yang sangat detail dan rapi. 

Untuk bahan dasarnya sendiri kebanyakan menggunakan beberapa bahan alam. Diantaranya adalah karet, logam, semen, dan masih banyak lainnya. Dahulu teknik ini, dikenal karena berguna untuk mencetak emas. Meskipun teknik ini masih digunakan hingga saat ini. Namun, lebih banyak dan sering diaplikasikan untuk pembuatan karya seni patung kriya. 

Sejarah Teknik Cor

Seperti yang sudah dibahas, teknik cor adalah metode membuat benda dengan menuangkan cairan berupa logam panas ke dalam cetakan. Kemudian tunggu cairan tersebut hingga benar-benar kering, dingin, dan padat. Cara ini digunakan untuk menciptakan berbagai macam benda. Mulai dari bagian permesinan, alat pertanian, konstruksi, dan karya seninya. 

Teknik satu ini untuk pertama kalinya dikenal oleh manusia, yakni ketika digunakan untuk mencetak emas dan tembaga. Yang mana dahulu menggunakan sebuah cetakan batu untuk menghasilkan sebuah produk atau benda. Awal mulanya, warga Mesir melakukan cor perunggu pada sebuah cetakan tanah liat. Hal ini terjadi pada kisaran 3500 tahun yang lalu. 

Proses atau metode ini merupakan salah satu cara penting dalam sebuah industri modern. Saat ini, telah banyak digunakan dan diaplikasikan sekitar 50% hingga 90% peralatan permesinan yang menggunakan teknik ini. Dikarenakan sangat unggul dan jauh lebih praktis. Tak heran apabila banyak industri yang memanfaatkan sebuah teknik pengecoran ini. 

Macam-Macam Teknik Cor

Pada sebuah teknik pengecoran ini, umumnya ada beberapa jenis teknik atau metode pembagian. Yang mana dapat digunakan dan diaplikasikan sesuai dengan keperluan dan kebutuhan sebuah produk. Berikut 3 teknik yang sering digunakan, antara lain :

1. Teknik Menempa

Untuk yang pertama adalah teknik menempa. Dalam pembuatan sebuah produk seperti kerajinan yang berbahan dasar logam, dapat dibentuk menggunakan teknik satu ini. Umumnya, jenis logam yang sering digunakan adalah kuningan, tembaga, perak, dan emas. Biasanya berguna untuk menghasilkan benda seperti tempat lilin, keris, teko, bahkan piring sekalipun.

2. Teknik Tuang Sekali Pakai

Selanjutnya adalah teknik tuang sekali pakai. Yang mana teknik atau metode ini biasanya dipakai pada benda logam dengan hiasan atau ornamen yang jauh lebih rumit. Sebagai contoh patung perunggu dan arca. Untuk cara membuatnya, diawali dengan membuat model pada tanah liat kemudian diberikan lapisan lilin. 

Sehingga nantinya akan tercipta sebuah rongga dan cairan panasnya nantinya dapat dituangkan di dalamnya. Yang mana ditunggu hingga dingin dan mengeras. Setelah itu, baru hasilnya dapat dikeluarkan dari cetakan dan menghasilkan sebuah produk yang diinginkan.

3. Teknik Tuang Berulang

Dan metode yang terakhir adalah teknik tuang berulang. Yakni dengan menggunakan dua pasang cetakan dan kemudian nantinya diulang hingga berkali-kali. Dimaksudkan berulang kali adalah cetakan yang digunakan, tidak perlu membuat terlebih dahulu. Umumnya hanya digunakan untuk membuat benda atau hiasan yang sederhana. 

Kelebihan dan Kekurangan Teknik Ini

Proses pembuatan produk dengan cara ini memiliki beberapa kelebihan dan kekurangannya tersendiri. Untuk kelebihan pada teknik pengecoran ini adalah mampu menciptakan dan membentuk berbagai bentuk yang kompleks dan rumit. Mulai dari bentuk bagian luarnya maupun detail pada bagian dalam. 

Selain itu, pada prosesnya dapat membentuk part atau bagian bagian mesin yang detail. Bahkan pada teknik ini mampu menghasilkan sebuah produk dengan cetakan yang sangat besar dan berat. Dapat membuat produk dengan kisaran berat lebih dari 100 ton. 

Saat ini telah banyak benda yang terbuat dari logam. Dengan menggunakan dan memanfaatkan teknik satu ini, dapat digunakan pada berbagai macam benda yang berbahan dasar logam. Untuk beberapa proses dan metode yang ada, dapat disesuaikan dengan keperluan dan kebutuhan produksi. 

Sedangkan untuk kekurangannya sendiri, secara umum meskipun memberikan banyak keunggulan. Namun, pada sebuah proses juga memberikan kekurangannya. Yakni dengan menggunakan teknik ini menghasilkan produk yang memiliki keterbatasan sifat mekanik. Bahkan dimensi yang diciptakan saat pencetakan kurang tepat. 

Tak jarang, hasil produk atau bendanya sering mengalami porositas. Untuk permukaan benda cetak yang dihasilkan kurang halus. Dan dalam proses penuangan logam cair panas ke dalam cetakan, juga memberikan pengaruh bahaya. Yang mana dapat membahayakan pekerjanya. 

Contoh Teknik Cor

Pada contoh teknik cor umumnya sangat beragam hasil benda atau produk yang dihasilkan. Bahkan tak jarang, saat ini teknik pengecoran lebih sering digunakan dalam pembuatan patung. Dalam pembuatannya, bahan yang digunakan akan dicairkan terlebih dahulu. Hingga akhirnya dimasukkan ke dalam sebuah cetakan. 

Tak hanya itu, beragam produk yang dibuat dengan teknologi atau metode ini banyak digunakan dalam dunia permesinan. Salah satu contoh teknik cor adalah pada block mesin kendaraan, yang mana merupakan hasil dari teknik ini. Untuk beberapa produk lainnya adalah katup gas LPG, kran air, body pompa air, roda gigi, impeller, dan masih banyak perabotan di rumah lainnya. 

Itulah pembahasan lengkap seputar teknik cor. Mulai dari pengertian, sejarah, jenisnya, kelebihan dan kekurangan serta contohnya. Dengan memanfaatkan teknik ini dapat mempermudah Anda atau sebuah industri dalam menciptakan benda atau produk yang dibutuhkan. Terlebih lagi teknik ini jauh lebih mudah dan praktis, meskipun memiliki beberapa kekurangan.

TEKNIK DAN BAHAN BERKARYA SENI RUPA TERAPAN

Teknik dan Bahan Karya Seni Kriya:

Ada beberapa teknik pembuatan benda-benda kriya yang disesuaikan dengan bahan. Alat dan cara yang digunakan antara lain cor atau tuang, mengukir, membatik, menganyam, menenun, dan membentuk.

1. Teknik cor [cetak tuang] Ketika kebudayaan perunggu mulai masuk ke Indonesia, maka mulai dikenal teknik pengolahan perunggu. Terdapat beberapa benda kriya dari bahan perunggu seperti gendering perunggu, kapak, bejana, dan perhiasan.

Teknik cetak pada waktu itu ada dua macam:

• Teknik Tuang Berulang [bivalve]

Teknik bivalve disebut juga teknik menuang berulang kali karena menggunakan dua keeping cetakan terbuat
dari batu dan dapat dipakai berulang kali sesuai dengan kebutuhan [bi berarti dua danva lve berarti kepingan]. Teknik ini digunakan untuk mencetak benda-benda yang sederhana baik bentuk maupun hiasannya.

• Teknik Tuang Sekali Pakai [A Cire Perdue]

Teknik a cire perdue dibuat untuk membuat benda perunggu yang bentuk dan hiasannya lebih rumit, seperti arca dan patung perunggu. Teknik ini diawali dengan membuat model dari tanah liat, selanjutnya dilapisi lilin, lalu ditutup lagi dengan tanah liat, kemudian dibakar untuk mengeluarkan lilin sehingga terjadilah rongga, sehingga perunggu dapat dituang ke dalamnya. Setelah dingin cetakan tanah liat dapat dipecah sehingga diperoleh benda perunggu yang diinginkan.
Disamping teknik cor ada juga teknik menempa yang bahan-bahannya berasal dari perunggu, tembaga, kuningan, perak, dan emas. Bahan tersebut dapat dibuat menjadi benda-benda seni kerajinan, seperti keris, piring, teko, dan tempat lilin. Saat ini banyak terdapat sentra-sentra kerajinan cor logam seperti kerajinan perak. Tempat-tempat terkenal itu antara lain kerajinan perak di Kota Gede Yogyakarta dan kerajinan kuningan yang terdapat di Juwana dan Mojokerto.

2. Teknik Ukir

Alam Nusantara dengan hutan tropisnya yang kaya menjadi penghasil kayu yang bisa dipakai sebagai bahan dasar seni ukir kayu. Mengukir adalah kegiatan menggores, memahat, dan menoreh pola pada permukaan benda yang diukir. Di Indonesia, karya ukir sudah dikenal sejak zaman batu muda. Pada masa itu banyak peralatan yang dibuat dari batu seperti perkakas rumah tangga dan benda-benda dari gerabah atau kayu. Benda- benda itu diberi ukiran bermotif geometris, seperti tumpal, lingkaran, garis, swastika, zig zag, dan segitiga. Umumnya ukiran tersebut selain sebagai hiasan juga mengandung makna simbolis dan religius. Dilihat dari jenisnya, ada beberapa jenis ukiran antara lain ukiran tembus [krawangan], ukiran rendah, Ukiran tinggi [timbul], dan ukiran utuh. Karya seni ukir memiliki macam-macam fungsi antara lain: Fungsi hias, yaitu ukiran yang dibuat semata-mata sebagai hiasan dan tidak memiliki makna tertentu. Fungsi magis, yaitu ukiran yang mengandung simbol-simbol tertentu dan berfungsi sebagai benda magis berkaitan dengan kepercayaan dan spiritual. Fungsi simbolik, yaitu ukiran tradisional yang selain sebagai hiasan juga berfungsi menyimbolkan hal tertentu yang berhubungan dengan spiritual.

Fungsi konstruksi, yaitu ukiran yang selain sebagai hiasan juga berfungsi sebagai pendukung sebuah bangunan. Fungsi ekonomis, yaitu ukiran yang berfungsi untuk menambah nilai jual suatu benda.

3. Teknik membatik

Kerajinan batik telah dikenal lama di Nusantara. Akan tetapi kemunculannya belum diketahui secara pasti. Batik merupakan karya seni rupa yang umumnya berupa gambar pada kain. Proses pembuatannya adalah dengan cara menambahkan lapisan malam dan kemudian diproses dengan cara tertentu atau melalui beberapa tahapan pewarnaan dan tahapng lo rod yaitu penghilangan malam.

Alat dan Bahan

Alat dan bahan yang dipakai untuk membatik pada umumnya sebagai berikut: Kain polos, sebagai bahan yang akan diberi motif [gambar]. Bahan kain tersebut umumnya berupa kain mori, primissima, prima, blaco, dan baju kaos. Malam, sebagai bahan untuk membuat motif sekaligus sebagai perintang masuknya warna ke serat kain [benang]. Bahan pewarna, untuk mewarnai kain yaitu naptol dan garam diasol. Canting dan kuas untuk menorehkan lilin pada kain Kuas untuk nemboki yaitu menutup malam pada permukaan kain yang lebar.

Sesuai dengan perkembangan zaman, saat ini dikenal beberapa teknik membatik antara lain sebagai berikut:

Batik celup ikat, adalah pembuatan batik tanpa menggunakan malam sebagaia bahan penghalang, akan tetapi menggunakan tali untuk menghalangi masuknya warna ke dalam serat kain. Membatik dengan proses ini disebut batik jumputan.

Batik tulis adalah batik yang dibuat melalui cara memberikan malam dengan menggunakan canting pada motif yang telah digambar pada kain

Batik cap, adalah batik yang dibuat menggunakan alat cap [stempel yang umumnya terbuat dari tembaga] sebagai alat untuk membuat motif sehingga kain tidak perlu digambar terlebih dahulu.

Batik lukis, adalah batik yang dibuat dengan cara melukis. Pada teknik ini seniman bebas menggunakan alat untuk mendapatkan efek-efek tertentu.

Batik modern, adalah batik yang cara pembuatannya bebas, tidak terikat oleh aturan teknik yang ada. Hal tersebut termasuk pemilihan motif dan warna, oleh karena itu pada hasil akhirnya tidak ada motif, bentuk, komposisi, dan pewarnaan yang sama di setiap produknya.

Batik printing, adalah kain yang motifnya seperti batik. Proses pembuatan batik ini tidak menggunakan teknik batik, tetapi dengan teknik sablon [screen printing]. Jenis kain ini banyak dipakai untuk kain seragam sekolah.

4. Teknik Anyam

Benda-benda kebutuhan hidup sehari-hari, seperti keranjang, tikar, topi dan lain-lain dibuat dengan teknik anyam. Bahan baku yang digunakan untuk membuat benda-benda anyaman ini berasal dari berbagai tumbuhan yang diambil seratnya, seperti bamboo, palem, rotan, mendong, pandan dan lain-lain.

5. Teknik Tenun

Teknik menenun pada dasarnya hamper sama dengan teknik menganyam, perbedaannya hanya pada alat yang digunakan. Untuk anyaman kita cukup melakukannya dengan tangan [manual] dan hampir tanpa menggunakan alat bantu, sedangkan pada kerajinan menenun kita menggunakan alat yang disebut lungsi dan pakan.

6. Teknik membentuk

Penegertian teknik membentuk di sini yaitu membuat karya seni rupa dengan media tanah liat yang lazim disebut gerabah, tembikar atau keramik. Keramik merupakan karya dari tanah liat yang prosesnya melalui pembakaran sehingga menghasilkan barang yang baru dan jauh berbeda dari bahan mentahnya.

Teknik yang umumnya digunakan pada proses pembuatan keramik diantaranya:

a. Teknik coil [lilit pilin]

b. Teknik tatap batu/pijat jari

c. Teknik slab [lempengan]

Cara pembentukan dengan tangan langsung seperti coil, lempengan atau pijat jari merupakan teknik pembentukan keramik tradisional yang bebas untuk membuat bentuk-bentuk yang diinginkan. Bentuknya tidak selalu simetris. Teknik ini sering dipakai oleh seniman atau para penggemar keramik.

d. Teknik Putar

Teknik pembentukan dengan alat putar dapat menghasilkan banyak bentuk yang simetris [bulat, silindris] dan bervariasi. Cara pembentukan dengan teknik putar ini sering dipakai oleh para pengrajin di sentra-sentara keramik. Pengrajin keramik tradisional biasanya menggunakan alat putar tangan [hand wheel] atau alat putar kaki [kick wheel]. Para pengrajin bekerja di atas alat putar dan menghasilkan bentuk- bentuk yang sama seperti gentong, guci dll.

e. Teknik Cetak

Teknik pembentukan dengan cetak dapat memproduksi barang dengan jumlah yang banyak dalam waktu relatif singkat dengan bentuk dan ukuran yang sama pula. Bahan cetakan yang biasa dipakai adalah berupa gips, seperti untuk cetakan berongga, cetakan padat, cetakan jigger maupun cetakan untuk dekorasi tempel. Cara ini digunakan pada pabrik-pabrik keramik dengan produksi massal, seperti alat alat rumah tangga piring, cangkir, mangkok gelas dll
Disamping cara-cara pembentukan diatas, para pengrajin keramik tradisonal dapat membentuk keramik dengan teknik cetak pres, seperti yang dilakukan pengrajin genteng, tegel dinding maupun hiasan dinding dengan berbagai motif seperti binatang atau tumbuh-tumbuhan.

SENI RUPA TRADISIONAL

Seni tradisional adalah unsur kesenian yang menjadi bagian hidup masyarakat dalam suatu kaum/puak/suku/bangsa tertentu. Seni tradisional yang ada di suatu daerah berbeda dengan yang ada di daerah lain, meski pun tidak menutup kemungkinan adanya seni tradisional yang mirip antara dua daerah yang berdekatan.

Ciri-ciri Penciptaannya selalu berdasarkan pada filosofi sebuah aktivitas dalam suatu budaya, bisa berupa aktivitas religius maupun seremonial. Terikat dengan pakem-pakem tertentu. Contoh

Wayang kulit, wayang golek, wayang beber, ornamen pada rumah-rumah tradisional di tiap daerah, batik, songket, dan lain-lain.

SENI RUPA MODERN

Seni rupa modern adalah seni rupa yang tidak terbatas pada kebudayaan suatu adat atau daerah, namun tetap berdasarkan sebuah filosofi dan aliran-aliran seni rupa.

Ciri-ciri Konsep penciptaannya tetap berbasis pada sebuah filosofi , tetapi jangkauan penjabaran visualisasinya tidak terbatas.

Tidak terikat pada pakem-pakem tertentu.

Contoh
Lukisan-lukisan karya Raden Saleh Syarif Bustaman, Basuki Abdullah, dan pelukis era modern lainnya.

Seniman
Raden Saleh Syarif Bustaman, Abdulah Sr, Pirngadi, Basuki Abdullah, Wakidi, Wahid Somantri, Agus Jaya Suminta, S. Sujoyono, Ramli, Abdul Salam, Otto Jaya S, Tutur, dan Emira Sunarsa.

SENI RUPA KONTEMPORER

Seni Kontemporer adalah salah satu cabang seni yang terpengaruh dampak modernisasi. Kontemporer itu artinya kekinian, modern atau lebih tepatnya adalah sesuatu yang sama dengan kondisi waktu yang sama atau saat ini. Jadi seni kontemporer adalah seni yang tidak terikat oleh aturan-aturan zaman dulu dan berkembang sesuai zaman sekarang. Lukisan kontemporer adalah karya yang secara tematik merefleksikan situasi waktu yang sedang dilalui. Misalnya lukisan yang tidak lagi terikat pada Rennaissance. Begitu pula dengan tarian, lebih kreatif dan modern.

Ciri-ciri Tidak terikat oleh aturan-aturan zaman dulu dan berkembang sesuai zaman. Tidak adanya sekat antara berbagai disiplin seni, alias meleburnya batas-batas antara seni lukis, patung, grafis, kriya, teater, tari, musik, hingga aksi politik. Contoh

Karya-karya happening art, karya-karya Christo dan berbagai karya enviromental art.

Video yang berhubungan