Peran Indonesia peserta dan Tuan Rumah Berbagai Ajang Olahraga Internasional seperti SEA Games

Peran Indonesia peserta dan Tuan Rumah Berbagai Ajang Olahraga Internasional seperti SEA Games

Peran Indonesia peserta dan Tuan Rumah Berbagai Ajang Olahraga Internasional seperti SEA Games
Lihat Foto

freepik.com/jm1366

Mengenal apa peran Indonesia dalam bidang ekonomi di ASEAN

KOMPAS.com - Salah satu tujuan dibentuknya ASEAN adalah menyejahterakan wilayah Asia Tenggara melalui kerja sama di berbagai bidang. Salah satunya adalah kerja sama di bidang budaya.

Association of Southeast Asian Nations (ASEAN) adalah organisasi perkumpulan negara-negara di Asia Tenggara yang beranggotakan 10 negara.

Komite Pengembangan Sosial (Comitte on Social Develpoment atau COSD) adalah komite ASEAN yang bertugas melaksanakan kerja sama dalam bidang sosial dan budaya.

Berikut contoh-contoh kerja sama ASEAN dalam bidang budaya:

  • Film & Penghargaan Festival Internasional ASEAN (ASEAN International Festival Film & Award atau AIFFA)
  • Perjanjian Pariwisata ASEAN
  • Pesta Olahraga SEA Games
  • Kamp Pemuda ASEAN (ASEAN Youth Camp atau AYC)
  • Pekan Budaya ASEAN (ASEAN Cultural Week)
  • Seni Pertunjukan Terbaik ASEAN (ASEAN Best Performing Arts)
  • Pertunjukan dan Pameran Budaya ASEAN (ASEAN Cultural Show and Exhibition)
  • Festival Jazz ASEAN (ASEAN Fair and ASEAN Jazz Festival)
  • Pedalangan ASEAN (ASEAN Puppetry)

Pertukaran Seni dan Budaya

Film & Penghargaan Festival Internasional ASEAN (ASEAN International Festival Film & Award atau AIFFA) merupakan festival seni, budaya, dan film yang dilaksanakan dua tahun sekali.

Melalui film, seluruh negara anggota ASEAN memperkanalkan budaya negerinya.

Baca juga: Apa Peran Indonesia dalam Bidang Ekonomi di ASEAN?

Perjanjian Pariwisata ASEAN (ASEAN Tourism Agreement atau ATA) adalah kesepakatan bersama di bidang pariwisata.

ASEAN memiliki daya tarik bagi wisatawan asing atas kekayaan budaya dengan karakteristik budaya yang khas. Promosi bersama dilakukan dengan mengedepankan identitas negara ASEAN.

Selain itu, diselenggarakan kegiatan wisata pelajar dan mahasiswa. Tujuannya adalah menumbuhkan wawasan wilayah dan mendukung sarana prasarana yang berbasis teknologi.

Pesta Olahraga SEA Games

Pesta Olahraga Negara-Negara Asia Tenggara atau dikenal dengan SEA Games dilaksanakan dua tahun sekali.

Tujuan penyelenggaraan SEA Games adalah mempererat kerja sama, pemahaman, dan mengkolaborasikan visi antarnegara ASEAN. Terutama di bidang olahraga, seni, dan budaya.

SEA Games diselenggarakan pertama kali di Thailand pada tahun 1959. Tuan rumah diharuskan menggelar minimal 22 cabang olahraga.

Referensi

  • Koesrianti. 2014. Association of South East Asian Nations (ASEAN): Sejarah Konstitusi dan Integrasi Kawasan. Surabaya: Airlangga University Press
  • Indraswari, Ratih. 2015. Cultural Diplomacy in ASEAN: Collaborative Efforts. International Journal of Social Science and Humanity, 5(4), 1-4 
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Baca berikutnya

Peran Indonesia peserta dan Tuan Rumah Berbagai Ajang Olahraga Internasional seperti SEA Games

Loading Preview

Sorry, preview is currently unavailable. You can download the paper by clicking the button above.

Peran Indonesia Dalam Kerja Sama Antarnegara Bidang Sosial Budaya Indonesia aktif ikut serta dalam berbagai kegiatan kerja sama sosial budaya internasional, baik pada tingkat regional ASEAN atau tingkat dunia. Keikutsertaan tersebut adalah sebagai berikut

a. Peserta dan Tuan Rumah Berbagai Kompetisi Ilmu Pengetahuan 

Indonesia aktif ikut serta dalam berbagai  kompentensi ilmu pengetahuan internasional seperti Olimpiade Fisika Internasional [International Physics Olympiad], Olimpiade Biologi Internasional [International Biology Olympiad], Kontes Robot Internasional. Dalam ajang kompetesi tersebut, para pelajar dan mahasiswa Indonesia sering kali berhasil memperoleh prestasi yang membanggakan. Misalnya, dalam Kompetesi Robot Internasional yang diselenggarakan di Connecticut, Amerika Serikat pada tanggal 5-6 April 2014, Indonesia berhasil menjadi juara pertama pada semua kategori yang diperlombakan. Keberhasilan ini membuktikan kepada dunia bahwa pelajar dan mahasiswa Indonesia mampu bersaing dengan negara-negara di dunia ini dalam Peran Indonesia Dalam Kerja Sama Antarnegara Bidang Sosial Budaya.

kompetisi ilmu pengetahuan internasional. Indonesia menjadi tuan rumah Olimpiade Biologi Internasional [International Biology Olympiad-IBO] ke25 yang diselenggarakan di Bali pada bulan Juli 2014. Dalam olimpiade ini, pelajar-pelajar Indonesia kembali menoreh prestasi dengan meraih 3 medali emas dan 1 medali perak.

b. Aktif dalam Program Pertukaran Pelajar 

Program pertukaran pelajar merupakan salah satu bentuk kerja sama dalam bidang pendidikan. Melalui kegiatan ini, pelajar dapat meningkatkan penguasaan bahasa asing dan memperdalam ilmu yang dipelajari. Pelajar Indonesia yang ingin melanjutkan pendidikan ke berbagai universitas di luar negeri dapat mengikuti program ini. Banyak negara yang dapat dipilih untuk melanjutkan pendidikan, mulai negara-negara di kawasan ASEAN seperti Singapura, Malaysia, atau negara-negara di kawasan Eropa seperti Inggris, Belanda, hingga negara-negara di kawasan Timur Tengah seperti Mesir, dan Sudan. Selain mengirimkan pelajar, Indonesia juga menerima pelajar-pelajar dari luar negeri yang ingin melanjutkan pendidikan di Indonesia. 

c. Peserta dan Tuan Rumah Berbagai Ajang Olahraga Internasional 

Indonesia aktif ikut serta dalam berbagai kegiatan atau ajang dunia seperti SEA Games, ASEAN Games, Thomas dan Uber Cup, Olimpade. Seperti halnya kompetisi ilmu pengetahuan, atlet-atlet Indonesia juga banyak meraih prestasi. Misalnya, dalam kejuaraan bulu tangkis, atlet Indonesia sering menjuarai berbagai kejuaraan. Selain menjadi peserta, Indonesia juga menjadi tuan rumah untuk ajang tersebut. Contohnya, Indonesia menjadi tuan rumah SEA Games yang diselenggarakan di Palembang Peran Indonesia Dalam Kerja Sama Antarnegara Bidang Sosial Budaya.

d. Berperan aktif dalam Kegiatan Kebudayaan Internasional 

Sebagai negara yang memiliki kekayaan keanekaragaman budaya, indonesia aktif dalam kegiatan kebudayaan internasional. Salah satu kegiatan yang dilakukan adalah mengirim tim kesenian untuk mengikuti dan mempromosikan kesenian dan budaya Indonesia ke berbagai negara di dunia.

e. Memberikan Bantuan Kemanusiaan

Dalam bidang kemanusiaan, Indonesia mengirimkan bantuan kepada negara yang dilanda bencana alam atau konflik . contohhnya indonesia mengirimkan bantuan kemanusiaan untuk korban topan haiyan di filiphina dan bantuan kemanusiaan untuk gaza palestina. Bantuan yang dikirimkan di antaranya berupa bahan makanan, obat-obatan, pakaian, dan tenaga medis. Selain mengirimkan bantuan, Indonesia juga menerima bantuan kemanusiaan dari negara lain seperti bantuan dari berbagai negara untuk membantu korban tsunami di Aceh.

Baca Juga

Demikian Artikel Peran Indonesia Dalam Kerja Sama Antarnegara Bidang Sosial Budaya Yang Saya Buat Semoga Bermanfaat Ya Mbloo:]

  • Sarana Dan Media Dari Pewarisan Budaya Indonesia
  • Modernisasi Di Dalam Bidang Teknologi Masa Kini
  • Pengaruh Positif Modernisasi Terhadap Perubahan Sosial Budaya
  • Pewarisan Budaya Untuk Melestarikan Jati Diri Bangsa
  • Tips Dari Hambatan Dan Kebijakan Perdagangan Internasional

Indonesia adalah salah satu dari 10 negara yang tergabung dalam Association of South East Asian Nation atau yang lebih kita kenal dengan sebutan ASEAN. ASEAN, yang dalam Bahasa Indonesia disebut Perserikatan Bangsa-bangsa Asia Tenggara [Perbara], adalah suatu organisasi regional antar sesama negara yang terbentuk karena pengaruh letak geografis yaitu berada di kawasan Asia Tenggara. Organisasi ini resmi terbentuk sejak ditandatanganinya perjanjian Bangkok tanggal 8 Agustus 1967 dan telah menghasilkan program-program dan bentuk kerjasama antara sesama negara di Asia Tenggara yang membawa dampak positif bagi setiap negaranya.

Tujuan Terbentuknya ASEAN

Tujuan dibentuknya ASEAN adalah untuk meningkatkan faktor-faktor yang mempengaruhi kegiatan ekonomi, pertumbuhan negara-negara anggotanya baik dalam bidang ekonomi, sosial, budaya, ilmu pengetahuan, pendidikan dan penelitian terlebih untuk mewujudkan kawasan yang damai dan harmonis dan menjaga stabilitas regional.

Semuanya itu tidak akan mungkin terwujud tanpa adanya upaya meningkatkan kerjasama antar negara ASEAN. Dalam hal ini seluruh anggota harus mengambil bagian dalam setiap progam dan kegiatan yang diadakan organisasi ini sebagai bentuk nyata bahwa negara tersebut ikut andil dalam pertumbuhan ASEAN.

Bentuk-bentuk Kerja Indonesia Sebagai Anggota ASEAN

Sejak awal terbentuknya, Indonesia menyatakan diri sebagai anggota aktif ASEAN yang terus ikut mengambil peran dalam setiap event yang diadakan orgnasasi ini. Bentuk-bentuk peran Indonesia tersebut telah dirangkum dan akan dijabarkan sebagai berikut

1. Menjadi Salah Satu Dari 5 Pendiri ASEAN

Di awal terbentuknya, perwakilan dari 5 negara di kawasan Asia Tenggara yaitu Malaysia, Singapura, Filipina, Thailand dan tak terkecuali Indonesia mengadakan konverensi di Bangkok pada tanggal 5 Agustus 1967. Tiga hari kemudian perjanjian Bangkok ditandatangani dan terbentuklah ASEAN. Lima perwakilan yang hadir saat itu adalah menteri luar negeri dari tiap-tiap negara.

Dari Indonesia ada Adam Malik, Thanat Koman dari Thailand, Tun Abdul Razak dari Malaysia, S. Rajaratnam dari Singapura dan Narsisco Ramos dari Filipina. Jadi bisa dikatakan, Indonesia punya peran penting dalam terbentuknya ASEAN karna mungkin saja, tanpa adanya Adam Malik saat itu ASEAN tidak akan pernah terbentuk.

2. Penyelenggara KTT ASEAN yang Pertama

Konferensi Tingkat Tinggi atau KTT adalah pertemuan para pemimpin negara anggota ASEAN untuk membicarakan tentang pengembangan ekonomi dan budaya dari tiap negara anggotanya. Dalam hal ini, Indonesia mengambil peran penting yaitu ditunjuk sebagai tuan rumah diselenggarakannya Konferensi Tingkat Tinggi yang pertama pada tanggal 23-24 Februari 1976 yang berlangsung di Bali.

Sampai pada KTT yang terakhir yaitu tahun 2015 yang lalu, Indonesia sudah empat kali menjadi tuan rumah untuk pertemuan besar ASEAN. KTT yang diselenggarakan di Indonesia untuk yang kedua kalinya adalah KTT ASEAN Ke-9 pada tanggal 7-8 Oktober 2003, sekali lagi dilaksanakan di Bali. Selanjutnya KTT ASEAN Ke-18 pada tanggal 4-8 Mei 2011 di Jakarta dan KTT ASEAN Ke-19 pada tanggal 17-19 November ditahun yang sama yaitu tahun 2011.

3. Menjadi Penengah Dalam Konflik Kamboja dan Vietnam

Konflik antara Kamboja dan Vietnam yang terjadi pada tahun 1976-1979 dengan ciri-ciri kapitalisme, mengakibatkan dampak buruk bagi penduduknya sehingga banyak yang pergi meninggalkan tanah kelahiran mereka untuk mengungsi. Menanggapi hal ini, menteri luar negeri dari ASEAN mengeluarkan keputusan bersama dalam suatu pertemuan yang dilaksanakan di Bangkok yaitu mereka menyayangkan terjadinya konflik ini dan berharap kedua negara dapat segera menyelesaikan konflik dan mengambil keputusan untuk berdamai.

Salah satu tindakan nyata yang diambil Indonesia sebagai wujud perkembangan wilayah Indonesia adalah menyediakan Pulau Galang untuk tempat proses para pengungsi dari kedua negara tersebut. Keputusan ini didasarkan atas kesepakatan bersama menteri-menteri ASEAN yang bekerjasama dengan Komisi Tinggi PBB.

4. Menjadi Penengah Antara MNFL dan Filipina

Konflik antara Moro National Front Liberation [MNFL] dan Filipina yang terjadi sebagai dampak masalah sosial karena MNFL menguasai Mindanau Selatan. Indonesia berperan sebagai mediator bagi keduanya yang pada akhirnya memutuskan untuk berdamai.

5. Menjadi Pusat Kesekretariatan ASEAN

Pada Konferensi Tingkat Tinggi ASEAN pertama yang dilaksanakan di Indonesia tepatnya di pulau Bali pada saat itu, salah satu keputusan yang ditetapkan adalah pembentukan sekretariat ASEAN yang berpusat di Jakarta dengan Sekretaris Jendral pertamanya yaitu H.R. Dharsono yang merupakan warga negara Indonesia.

Indonesia telah dipercaya untuk tiga kali menjabat sebagai sekretaris jenderal ASEAN yaitu yang pertama H.R. Dharsono [1977-1978], Urmadi Nyotowijono [1978-1979] dan Rusli Noor [1989-1992].

6. Berpartisipasi dalam ajang olahraga kawasan Asia Tenggara, South East Asia Games [SEA Games]

South East Asia Games atau SEA Games merupakan pesta olahraga bagi negara-negara yang berada di kawasan Asia Tenggara. SEA Games dilaksanakan setiap dua tahun sekali sejak pelaksanaan pertamanya di tahun 1959 dan Indonesia sudah beberapa kali menjadi menjadi tuan rumah dalam pesta olahraga ini.

7. Menjadi Pemimpin ASEAN

Indonesia pernah menjabat sebagai pemimpin ASEAN yaitu pada tahun 2004 yang lalu di masa orde baru dimana Indonesia saat itu dipimpin oleh Bapak Presiden Suharto. Hal ini terjadi karena Indonesia dianggap mampu menjaga hubungan kerjasama yang baik diantara negara-negara yang lainnya, mengatasi permasalahan hukum di Indonesia, serta mempertegas pelaksanaan tujuan berdirinya ASEAN sebagaimana tercatat pada perjanjian Bangkok.

Beberapa pertemuan yang diselenggarakan selama kepemimpinan Indonesia di ASEAN yaitu ASEAN Ministrial Meeting, ASEAN Regional Forum dan Pertemuan Kementerian yang berada di kawasan Asia Tenggara.

8. Memberi Gagasan Mengenai Pembentukan Komunitas Keamanan

Saat itu gagasan mengenai pembentukan komunitas keamanan ASEAN dikemukakan oleh menteri luar negeri RI Hasan Wirajuda. Gagasan ini tentu saja disambut baik oleh negara yang lain karena menyangkut bagaimana sistem pertahanan di setiap negara yang merupakan masalah negara berkembang dalam menghadapi serangan terorisme, separatisme, kejahatan internasional, dsb.

9. Memberi Gagasan Mengenai Pentingnya HAM

Hak Asasi Manusia memang menjadi isu yang kerap di sorot oleh bukan Indonesia saja, melainkan negara-negara anggota ASEAN yang lainnya. Namun, Indonesia adalah salah satu negara dengan contoh masyarakat multikultural yang selalu mengingat-ingatkan dan mengajak negara anggota ASEAN untuk tidak menyepelekan Hak Asasi Manusia serta menaati aturan maupun norma-norma yang berkaitan dengan HAM sesuai peraturan yang ada dalam negaranya masing-masing. Ketika hal itu terjadi tercerminlah contoh hidup rukun dalam keseharian negara anggota ASEAN

10. Menjalin Kerjasama Dalam Bidang Akademis dengan Negara-negara di Kawasan Asia Tenggara

Sampai saat ini kegiatan ini terus berjalan dan terbukti manfaatnya bukan hanya bagi Indonesia saja tapi juga bagi negara anggota ASEAN yang menjalin kerjasama. Banyak kita temukan universitas bahkan sekolah-sekolah yang menjalin kerjasama dengan universitas atau sekolah dari luar negeri yang merupakan negara anggota ASEAN. Yang paling banyak kita temukan adalah kerjasama dengan Singapura, Malaysia dan Thailand.

Hal ini sangat baik untuk terus dilaksanakan dan bukan hanya program-program pertukaran pelajar saja, tapi juga kerjasama dalam bidang riset dan penelitian. Indonesia seakan membuka lebar kesempatan bagi para pelajar dari negara anggota ASEAN untuk belajar sebanyak-banyaknya mengenai kayanya alam dan budaya di Indonesia. Demikian juga negara anggota ASEAN yang lain yang selalu menerima pelajar dan peneliti Indonesia yang tertarik untuk bekerjasama.

11. Mendukung Terbentuknya Integrasi Perekonomian

Masyarakat Ekonomi ASEAN atau yang kita kenal dengan sebutan MEA sangatlah didukung oleh Indonesia. Dengan adanya MEA tentunya kegiatan ekonomi di Indonesia maupun negara anggota ASEAN lainnya akan semakin berkembang, hambatan perdagangan internasional di kawasan Asia Tenggara akan semakin jarang ditemukan, serta mendukung terbentuknya integerasi perekonomian antar negara di kawasan Asia Tenggara.

Pertumbuhan ekonomi di Indonesia jelas meningkat serta bentuk-bentuk akomodasi lapangan pekerjaan sedikit demi sedikit mulai bertambah dengan adanya prinsip-prinsip pengelolaan sumber daya alam

12. Menjadi Koordinator Dalam Beberapa KTT ASEAN Bersama Negara Luar

Indonesia menjalankan perannya sesuai tujuan dibentuknya ASEAN yaitu dalam hal menjalin kerjasama yang baik antar tiap anggota ASEAN maupun dengan negara diluar Asia Tenggara yang memiliki ciri-ciri negara maju. Dalam hal ini Indonesia sempat beberapa kali ambil bagian dalam kegiatan-kegiatan internasional seperti pada saat Prof. Sumitro Djojohadikusumo ditunjuk sebagai ketua Standing Committee of A Special Coordination Committee [SCSCC], menjadi koordinator hubungan ASEAN-Kanada serta menjadi koordinator KTT ASEAN-Cina di tahun 2006.

Beberapa hal yang akan terus berlanjut sebagai manfaat dari peran aktif Indonesia dalam ASEAN diantaranya:

  1. Terjalin hubungan yang baik sebagai bentuk-bentuk kerjasama internasional antar sesama negara anggota ASEAN
  2. Stabilitas, keamanan dan perdamaian regional tetap terjaga
  3. Pertumbuhan dalam segala bidang untuk seluruh negara anggota ASEAN
  4. Sebagai bentuk upaya Indonesia menjadi negara maju
  5. Terbukanya peluang kerjasama negara-negara ASEAN dengan negara-negara di benua lain
  6. Kemudahan dalam perdagangan atau proses ekspor-impor dari Indonesia ke negara ASEAN yang lain
  7. Peningkatan kemampuan SDM Indonesia dalam bidang apapun sebagai produk dari kerjasama di bidang akademis

Itulah peran Indonesia dalam ASEAN beserta manfaatnya. Peran Indonesia dalam ASEAN tentunya tidak akan berhenti sampai disitu saja. Semua peran ini sangatlah penting karena memberi dampak positif bukan hanya bagi kondisi penduduk Indonesia namun juga bagi negara-negara yang terlibat terutama dalam organisasi ASEAN itu sendiri. Masih banyak lagi hal-hal yang nantinya perlu dibenahi maupun dikembangkan dalam organisasi ini dan membutuhkan peran aktif semua anggotanya tak terkecuali Indonesia.Semoga informasi ini dapat bermanfaat bagi Anda.

Video yang berhubungan