Dipimpin oleh Ibnu Hajar Menggalang kekuatan rakyat dalam gerakan kesatuan Rakyat yang Tertindas

Tags (tagged): ibnu, hadjar, ibnu hadjar, unkris, menyatakan, gerakannya, sebagai bagian tii, damai melalui, berbagai, musyawarah operasi militer, pada, menerima, perlengkapan, ibnu hadjar melarikan, diri lagi, tegas, menggempur gerombolan ibnu, hadjar pada, akhir, tahun 1959, pusat, ilmu pengetahuan, hajar, pranala luar http, banuabanjar freeiz, com, berita php ibnu

Show

Page 2

Tags (tagged): ibnu, hadjar, ibnu hadjar, unkris, menyatakan, gerakannya, sebagai bagian tii, damai melalui, berbagai, musyawarah operasi militer, pada, menerima, perlengkapan, ibnu hadjar melarikan, diri lagi, tegas, menggempur gerombolan ibnu, hadjar pada, akhir, tahun 1959, pusat, ilmu pengetahuan, hajar, pranala luar http, banuabanjar freeiz, com, berita php ibnu


Page 3

Tags (tagged): ibnu, hadjar, ibnu hadjar, unkris, menyatakan, gerakannya, sebagai bagian tii, damai melalui, berbagai, musyawarah operasi militer, pada, menerima, perlengkapan, ibnu hadjar melarikan, diri lagi, tegas, menggempur gerombolan ibnu, hadjar pada, akhir, tahun 1959, center, of studies, hajar, pranala luar http, banuabanjar freeiz, com, berita php ibnu


Page 4

Tags (tagged): ibnu, hadjar, ibnu hadjar, unkris, menyatakan, gerakannya, sebagai bagian tii, damai melalui, berbagai, musyawarah operasi militer, pada, menerima, perlengkapan, ibnu hadjar melarikan, diri lagi, tegas, menggempur gerombolan ibnu, hadjar pada, akhir, tahun 1959, center, of studies, hajar, pranala luar http, banuabanjar freeiz, com, berita php ibnu


Page 5

Dipimpin oleh Ibnu Hajar Menggalang kekuatan rakyat dalam gerakan kesatuan Rakyat yang Tertindas

Akad tentang pendirian negara Malaysia (documen)

Dipimpin oleh Ibnu Hajar Menggalang kekuatan rakyat dalam gerakan kesatuan Rakyat yang Tertindas

Undang-undang tentang Malaysia 1963

Malaysia yaitu suatu negara federasi[2] yang terdiri dari tiga belas negara ronde dan tiga wilayah persekutuan di Asia Tenggara dengan lapang 329.847 kilometer persegi.[6][7] Ibukotanya yaitu Kuala Lumpur, sedangkan Putrajaya diproduksi menjadi pusat pemerintahan persekutuan. Banyak masyarakat negara ini melebihi 27 juta jiwa.[7] Negara ini dipisahkan ke dalam dua kawasan — Malaysia Barat dan Malaysia Timur — oleh Kepulauan Natuna, wilayah Indonesia di Laut Cina Selatan.[7] Malaysia bersamaan batasnya dengan Thailand, Indonesia, Singapura, Brunei, dan Filipina.[7] Negara ini terletak di tidak jauh khatulistiwa dan beriklim tropika.[7] Kepala negara Malaysia yaitu Yang di-Pertuan Agong[8] dan pemerintahannya dikepalai oleh seorang Perdana Menteri.[9][10] Model pemerintahan Malaysia mirip dengan sistem parlementer Westminster.[11]

Malaysia sebagai negara persekutuan tidak pernah mempunyai sampai tahun 1963. Sebelumnya, sekumpulan koloni didirikan oleh Britania Raya pada yang akhir sekali seratus tahun ke-18, dan paro barat Malaysia modern terdiri dari beberapa kerajaan yang terpisah-pisah. Himpunan wilayah yang dijajah itu dikenal sebagai Malaya Britania sampai pembubarannya pada 1946, ketika himpunan itu disusun kembali sebagai Uni Malaya. Karena semakin lebih lapangnya tentangan, himpunan itu lagi-lagi disusun kembali sebagai Federasi Malaya pada tahun 1948 dan pengahabisan meraih kemerdekaan pada 31 Agustus 1957.[1][12]

Pada 16 September 1963 sesuai dengan

Resolusi Majelis Umum PBB 1514 dalam ronde dekolonialisasi, Singapura, Sarawak, Borneo Utara atau yang sekarang lebih dikenal sebagai Sabah berganti diproduksi menjadi negara ronde dari federasi bentukan baru yang bernama Malaysia termasuk dengan Federasi Malaya.[2][13] dan pada 9 Agustus 1965 Singapura pengahabisan dikeluarkan dari Malaysia dan diproduksi menjadi negara merdeka yang bernama Republik Singapura.[14][15] ketika tahun-tahun awal pembentukan federasi baru terdapat pula tentangan dari Filipina dan konflik militer dengan Indonesia[16]

Bangsa-bangsa di Asia Tenggara merasakan ledakan ekonomi dan menjalani perkembangan yang cepat di penghujung seratus tahun ke-20. Pertumbuhan yang cepat pada dasawarsa 1980-an dan 1990-an, rata-rata 8% dari tahun 1991 sampai 1997, telah mengubah Malaysia diproduksi menjadi negara industri baru.[17][18] Karena Malaysia yaitu salah satu dari tiga negara yang menguasai Selat Malaka, perdagangan internasional memerankan penting di dalam ekonominya.[19] Pada suatu ketika, Malaysia pernah diproduksi menjadi penghasil timah, karet dan minyak kelapa sawit di dunia.[20] Industri manufaktur mempunyai pengaruh besar untuk ekonomi negara ini.[21] Malaysia juga dipandang sebagai salah satu dari 18 negara berkeanekaragaman hayati terbesar di dunia.[22]

Suku Melayu diproduksi menjadi ronde terbesar dari populasi Malaysia. Terdapat pula komunitas Tionghoa-Malaysia dan India-Malaysia yang cukup besar.[23] Bahasa Melayu[24] dan Islam masing-masing diproduksi menjadi bahasa dan agama resmi negara.[7][25]

Malaysia yaitu bagian perintis ASEAN dan ikut serta di beragam organisasi internasional, seperti PBB.[26][27] Sebagai bekas yang dijajah Inggris, Malaysia juga diproduksi menjadi bagian Negara-Negara Persemakmuran.[28] Malaysia juga diproduksi menjadi bagian D-8.[29]

Etimologi

Dipimpin oleh Ibnu Hajar Menggalang kekuatan rakyat dalam gerakan kesatuan Rakyat yang Tertindas

Kata Malaysia terlihat pada peta tahun 1914 dari suatu atlas Amerika.

Nama "Malaysia" diadopsi pada 1963 ketika Federasi Malaya lebih Singapura, Sabah, dan Sarawak membentuk federasi bernama Malaysia[2] [13] Tetapi nama itu sendiri pernah membingungkan ketika dipakai sebagai merujuk wilayah-wilayah di Asia Tenggara. Suatu peta yang diterbitkan pada 1914 di Chicago mempertunjukkan nama Malaysia pada wilayah tertentu di Nusantara.[30] Politikus di Filipina pernah menghendaki penamaan negara mereka sebagai "Malaysia", tetapi Malaysia-lah yang pertama mengadopsi nama itu pada 1963 sebelum Filipina berperan lebih jauh tentang masalah itu.[31] Nama lain pernah dianjurkan sebagai federasi 1963. Di selangnya yaitu Langkasuka (Langkasuka yaitu suatu kerajaan lawas yang mempunyai di ronde hulu Semenanjung Malaya pada milenium pertama masehi).[32]

Bahkan mundur lebih jauh lagi, seorang etnolog Inggris, George Samuel Windsor Earl, di dalam jilid IV Jurnal Kepulauan India dan Asia Timur pada 1850 mengusulkan sebagai menamai kepulauan Indonesia sebagai Melayunesia atau Indunesia, kendati dia lebih menyukai yang terakhir.[33]

Sejarah

Prasejarah

Sisa-sisa arkeologis ditemukan di Malaysia Barat, Sabah, dan Sarawak. Semang mempunyai leluhur jauh di Semenanjung Malaya, merujuk pada pemukiman pertama dari Afrika, lebih dari 50.000 tahun lalu. Senoi muncul sebagai kumpulan campuran, dengan nyaris separo silsilah dari garis ibu moyang Semang dan separonya lagi Indocina. Ini berkaitan dengan dugaan bahwa mereka mewakili keturunan penutur Austronesia lawas, kaum tani, yang membawa bahasa dan teknologi mereka ke ronde selatan semenanjung anggaran 5.000 tahun lalu dan menyatu dengan masyarakat asli. Manusia Proto Melayu lebih beraneka ragam, dan walaupun mereka menunjukkan beberapa kaitan dengan Asia Tenggara kepulauan, beberapa di selangnya juga mempunyai leluhur di Indocina dari masa waktu seratus tahun Last Glacial Maximum, disertai oleh penyebaran Holosen-dini melewati Semenanjung Malaya ke Asia Tenggara kepulauan.[34]

Sejarah Dini

Semenanjung Malaya mengembang sebagai pusat perdagangan utama di Asia Tenggara, karena mengembangnya perdagangan selang Cina dan India dan negara lainnya melewati Selat Malaka yang sibuk. Claudius Ptolemaeus menunjukkan Semenanjung Malaya pada peta dininya dengan label yang berfaedah "Golden Chersonese", Selat Malaka ditulis sebagai "Sinus Sabaricus".[35] Dari pertengahan sampai yang akhir sekali milenium pertama, sebagian besar semenanjung, begitupun Nusantara mempunyai di bawah pengaruh Sriwijaya.

Kerajaan Melayu yang sangat awal tercatat dalam sejarah tumbuh dari kota-pelabuhan tepi pantai yang diproduksi pada seratus tahun 10. Di dalamnya termasuk Langkasuka dan Lembah Bujang di Kedah, dan juga Beruas dan Gangga Negara di Perak dan Pan Pan di Kelantan. Dianggarkan semuanya yaitu kerajaan Hindu atau Buddha. Islam tiba pada seratus tahun ke-14 di Terengganu.

Dipimpin oleh Ibnu Hajar Menggalang kekuatan rakyat dalam gerakan kesatuan Rakyat yang Tertindas

Benteng A Famosa di Melaka. Kontruksi itu didirikan oleh bangsa Portugis pada seratus tahun ke-15.

Terdapat banyak kerajaan Cina dan India pada seratus tahun ke-2 dan ke-3 Masehi—sebanyak 30 buah menurut sumber Cina. Kedah—dikenal sebagai Kedaram, Cheh-Cha (menurut I-Ching), atau Kataha di dalam tulisan Palawa atau bahasa Sanskerta kuno—berada di jalur serbuan pedagang dan raja India. Rajendra Chola, Kaisar Tamil lawas yang diduga mempunyai di sekitar Kota Gelanggi, menjadikan Kedah tunduk pada 1025, tetapi penggantinya, Vira Rajendra Chola, harus melumpuhkan pemberontakan Kedah sebagai mengatasi para penyerbu. Kedatangan Chola sukses meredam keagungan Sriwijaya, yang memberi pengaruh besar kepada Kedah dan Pattani bahkan sampai ke Ligor.

Kerajaan Buddha, Ligor mengambil kendali Kedah segera setelahnya, dan rajanya, Chandrabhanu menggunakan tempat ini sebagai basis sebagai menyerang Sri Lanka pada seratus tahun ke-11, suatu peristiwa yang dipahat di atas prasasti batu di Nagapattinum di Tamil Nadu dan di dalam kisah-kisah bangsa Sri Lanka, Mahavamsa. Selama milenium pertama, warga di Semenanjung Malaya mengadopsi Hindu dan Buddha dan penggunaan bahasa Sanskerta sampai mereka berpindah kepada Islam.

Mempunyai beberapa laporan dari wilayah lain yang lebih tua dari Kedah—misalnya kerajaan lawas Gangga Negara, di sekitar Beruas di Perak, mendorong sejarah Malaysia lebih jauh ke belakangan. Bila itu belum cukup, suatu puisi Tamil, Pattinapillai, dari seratus tahun ke-2 M, menjelaskan barang-barang dari Kadaram menumpuk di jalanan ibukota Chola. Suatu drama sanskerta dari seratus tahun ke-7, Kaumudhimahotsva, merujuk Kedah sebagai Kataha-nagari. Agnipurana juga menyebutkan suatu kawasan yang dikenal Anda-Kataha dengan salah satu batasnya menggambarkan suatu puncak gunung, yang diyakini para sarjana sebagai Gunung Jerai. Kisah-kisah dari Katasaritasagaram menjelaskan kemewahan hidup di Kataha.

Dipimpin oleh Ibnu Hajar Menggalang kekuatan rakyat dalam gerakan kesatuan Rakyat yang Tertindas

Gedung Sultan Abdul Samad di Kuala Lumpur, kompleks Pengadilan Tinggi Malaysia dan Pengadilan Perdagangan. Kuala Lumpur yaitu ibukota Negara-negara Melayu Bersekutu dan ibukota Malaysia ketika ini.

Pada awal seratus tahun ke-15, Kesultanan Melaka didirikan di bawah suatu dinasti yang didirikan oleh Parameswara, pangeran dari Palembang, Indonesia, di dalam kekaisaran Sriwijaya. Penaklukan memaksa dia dan pendukungnya melarikan diri dari Palembang. Parameswara berlayar ke Temasek sebagai menghindari penganiayaan dan tiba di bawah perlindungan Temagi, seorang penghulu Melayu dari Pattani yang ditunjuk oleh Raja Siam sebagai bupati Temasek. Beberapa hari pengahabisan, Parameswara membunuh Temagi dan mengangkat dirinya sendiri sebagai bupati. Anggaran lima tahun pengahabisan, dia meninggalkan Temasek karena ancaman dari Siam. Selama periode ini, Temasek juga diserang oleh serombongan armada Jawa dari Majapahit.

Dia pengahabisan memimpin ke utara sebagai mendirikan permukiman baru. Di Muar, Parameswara berkehendak mendirikan kerajaan barunya di Biawak Busuk atau di Kota Buruk. Mengetahui lokasi Muar tidaklah cocok, dia meneruskan perjalanannya ke utara. Di sepanjang jalan, dia dilaporkan telah mengunjungi Sening Ujong (nama lampau sebagai Sungai Ujong modern) sebelum sampai di suatu perkampungan nelayan di bibir Sungai Bertam (nama lampau sebagai Sungai Melaka modern). Tempat itu lambat laun mengembang diproduksi menjadi lokasi Melaka masa sekarang. Menurut Sejarah Melayu, di situlah dia menyaksikan kancil mengecoh anjing ketika berteduh di bawah pohon Melaka. Dia mengambil apa yang dia lihat sebagai pertanda yang patut dan pengahabisan dia mendirikan suatu kerajaan yang disebut Melaka, pengahabisan dia mendirikan dan memperbaiki fasilitas prasarana sebagai tujuan perdagangan.

Peralihan agama Parameswara ke Islam tidaklah jelas. Menurut suatu teori oleh Sabri Zain [3], Parameswara diproduksi menjadi seorang Muslim ketika dia menikahi seorang Puteri Samudera Pasai dan dia menyertakan gelar bergaya Persia "Syah", dengan menyebut dirinya Iskandar Syah. Juga mempunyai referensi yang menunjukkan bahwa beberapa bagian kelas penguasa dan komunitas saudagar yang menetap di Melaka telah diproduksi menjadi Muslim. Kisah-kisah Cina menyebutkan bahwa pada 1414, putera penguasa pertama Melaka mengunjungi Ming sebagai mengabari mereka bahwa ayahnya telah wafat. Putera Parameswara diakui secara resmi sebagai penguasa kedua Melaka oleh Kaisar Cina dan bergelar Raja Sri Rama Vikrama, Raja Parameswara dari Temasik dan Melaka dan dia dikenal sebagai tokoh Muslim Sultan Sri Iskandar Zulkarnain Syah atau Sultan Megat Iskandar Syah, dan dia menguasai Melaka dari 1414 sampai 1424. [4] [5] Kerajaan ini menguasai wilayah yang sekarang ini disebut Semenanjung Malaya, selatan Thailand (Pattani, dan pantai timur Sumatera. Kerajaan ini berlanjut selama lebih dari satu seratus tahun, dan dalam periode tersebut menyebarkan Islam ke semua Nusantara. Melaka, sebagai pelabuhan perdagangan penting, terletak nyaris di tengah-tengah rute perdagangan Cina dan India.

Pada 1511, Melaka ditaklukkan oleh Portugal, yang mendirikan suatu koloni di sana; karenanya berakhirlah Kesultanan Melaka. Tetapi, Sultan terakhir melarikan diri ke Kampar, Riau, Sumatera dan meninggal di sana. Putera-putera Sultan Melaka terakhir mendirikan dua kesultanan di tempat lain di semenanjung & mdash; Kesultanan Perak di utara, dan Kesultanan Johor (mulanya kelanjutan kesultanan Melaka kuno) di selatan. Setelah jatuhnya Melaka, tiga negara berjuang menguasai Selat Malaka: Portugis (di Melaka), Kesultanan Johor, dan Kesultanan Aceh. Konflik ini berlanjut sampai tahun 1641, ketika Belanda (bersekutu dengan Kesultanan Johor) sebagai merebut Melaka.

Kerajaan ini merupakan kelanjutan dari Kesultanan Malaka tua, tapi sekarang dikenal dengan nama Kesultanan Johor, yang sedang mempunyai sampai sekarang. Setelah jatuhnya Melaka, tiga negara berebut sebagai mengambil kontrol Selat Malaka: Portugis (di Malaka), Kesultanan Johor, dan Kesultanan Aceh; dan peperangan yang akhir sekalinya pada 1641, ketika Belanda (bersekutu dengan Kesultanan Johor) merebut Malaka.

Mendaratnya Britania

Britania Raya mendirikan koloni pertamanya di Semenanjung Malaya pada 1786, dengan penyewaan pulau Penang kepada Perusahaan Hindia Timur Britania oleh Sultan Kedah. Pada 1824, Britania Raya menguasai Melaka setelah ditandatanganinya Traktat London atau Akad Britania-Belanda 1824 yang membagi kepemilikan Nusantara kepada Britania dan Belanda, Malaya sebagai Britania, dan Indonesia sebagai Belanda.[36] Pada 1826, Britania mendirikan Koloni Mahkota di Negeri-Negeri Selat, menyatukan kepemilikannya di Malaya: Penang, Melaka, Singapura, dan pulau Labuan. Penang yang didirikan pada 1786 oleh Kapten Francis Light sebagai pos komersial dianugerahkan oleh Sultan Kedah. Negeri-Negeri Selat mulanya diurus di bawah British East India Company di Kalkuta, sebelum Penang, dan pengahabisan Singapura diproduksi menjadi pusat pengurusan koloni mahkota, sampai 1867, ketika tanggung jawab pengurusan dialihkan kepada Kantor Kolonial di London.

Selama seratus tahun ke-19, banyak negeri Melayu berupaya sebagai mendapatkan bantuan Britania sebagai menyelesaikan konflik-konflik internal mereka. Kepentingan komersial pertambangan timah di negeri-negeri Melayu untuk para saudagar di Negeri-Negeri Selat membuat pemerintah Britania menerapkan campur tangan di dalam negeri-negeri penghasil timah di Semenanjung Malaya. Diplomasi Kapal Meriam Britania diberi tugas demi mewujudkan resolusi perdamaian terhadap kekacauan sipil yang diakibatkan oleh bandit Cina dan Melayu. Pada yang akhir sekalinya Akad Pangkor 1874 meretas jalan sebagai perluasan pengaruh Britania di Malaya. Memasuki seratus tahun ke-20, negeri Pahang, Selangor, Perak, dan Negeri Sembilan, bersama-sama dikenal sebagai Negeri-negeri Melayu Bersekutu (jangan dirancukan dengan Federasi Malaya), di bawah kendali de facto residen Britania ditinggikan sebagai menasihati para penguasa Melayu. Orang Britania diproduksi menjadi "penasihat" di atas kertas, tetapi sebenarnya, mereka menjalankan pengaruh penting di atas para penguasa Melayu.

Lima negeri lainnya di semenanjung, dikenal sebagai Negeri-negeri Melayu Bersekutu, tidak diperintah langsung dari London, juga menerima para penasihat Britania di penghujung seratus tahun ke-20. Empat dari lima negeri itu: Perlis, Kedah, Kelantan, dan Terengganu sebelumnya didiami Siam. Negeri yang tidak bersekutu lainnya, Johor, satu-satunya negeri yang memelihara kemerdekaannya di sebagian besar seratus tahun ke-19. Sultan Sisa dari pembakaran Bakar dari Johor dan Ratu Victoria sahabat pribadi, dan mengakui satu sama lain sederajat. Hal ini tidak pernah terjadi hingg 1914 ketika pengganti Sultan Sisa dari pembakaran Bakar, Sultan Ibrahim menerima seorang penasihat Britania.

Di pulau Borneo, Sabah diperintah sebagai koloni mahkota Borneo Utara, sedangkan Sarawak diperoleh dari Brunei sebagai kerajaan pribadi keluarga Brooke, yang berkuasa sebagai Raja Putih.

Mengikuti Invasi Jepang ke Malaya dan pendudukan beruntunnya selama Perang Dunia II, dukungan rakyat sebagai kemerdekaan tumbuh.[37] Pasca-perang, Britania berencana menyatukan pengelolaan Malaya di bawah koloni mahkota tunggal yang disebut Uni Malaya didirikan dengan penentangan yang hebat dari Suku Melayu, yang melawan upaya pelemahan penguasa Melayu dan mengizinkan kewarganegaraan ganda kepada Tionghoa-Malaysia dan kaum imigran lainnya.[38] Uni Malaya, didirikan pada 1946 dan terdiri dari semua kepemilikan Britania di Malaya, kecuali Singapura, dihentikan pada 1948 dan ditukar oleh Federasi Malaya, yang mengembalikan pemerintahan sendiri para penguasa negeri-negeri Malaya di bawah perlindungan Britania.

Selama masa itu, pemberontakan di bawah kepemimpinan Partai Komunis Malaya menerapkan operasi gerilya yang dirancang sebagai mengusir Britania dari Malaya. Darurat Malaya, begitulah dikenalnya, berlanjut sejak 1948 sampai 1960, dan melibatkan kampanye anti-kekacauan oleh serdadu Persemakmuran di Malaya. Walaupun kekacauan dengan cepat ditumpas sedang saja menyisakan kehadiran serdadu persemakmuran, dengan latar belakangan Perang Dingin.[39] Melawan latar belakangan ini, kemerdekaan sebagai Federasi di dalam Persemakmuran diberikan pada 31 Agustus 1957.[12]

Setelah kemerdekaan

Dipimpin oleh Ibnu Hajar Menggalang kekuatan rakyat dalam gerakan kesatuan Rakyat yang Tertindas

Mahathir Mohamad yaitu pemimpin terdepan yang membuat Malaysia diproduksi menjadi daya industri utama.

Kemerdekaan Malaya, Pulau Pinang dan Malaka dicapai pada 31 Agustus 1957 dengan nama Federasi Malaya.[1] Singapura sedang mempunyai di bawah kekuasaan Britania Raya pada ketika itu karena letaknya yang stategis. Pada 16 September 1963, Federasi Malaya bersama-sama dengan koloni mahkota Britania, yaitu Sabah (Borneo Utara), Sarawak, dan Singapura, membentuk Malaysia. Kesultanan Brunei, meski mulanya berminat menggabungi Federasi, menarik kembali rencana penyatuan itu karena mempunyainya penentangan dari sebagian masyarakat, juga dalih tentang pembayaran royalti minyak dan status Sultan di dalam perencanaan penyatuan.[40][41]

Tahun-tahun awal pembentukan atau kemerdekaan diganggu oleh konflik dengan Indonesia yang dicetuskan oleh Soekarno melewati Dwikora karena ketidak sesuaian dengan laporan Sekretaris Jenderal PBB[42] [43]menyangkut pelanggaran Manila Accord dalam pembentukan Malaysia,[44] Dalam perjalanan federasi ini kemudiaan disertai dengan keluarnya Singapura pada 1965 karena kembali mempunyainya ketidak sesuaian dengan Akad Pembentukan Malaysia[2] dengan dipicu oleh politik diskriminasi, dan pertikaian antar-ras di dalam Insiden 13 Mei pada 1969.[14][45] Filipina juga membuat pengakuan giat terhadap Sabah dengan penyelesaian damai[46] pada periode itu berlandaskan penyerahan sebagian wilayah Kesultanan Brunei, yakni ronde timur-utara kepada Kesultanan Sulu pada 1704. Pengakuan atas wilayah ini sedang dilanjutkan sampai ketika ini oleh pihak Filipina.[47][48][49][50] Setelah Insiden 13 Mei pada 1969, Kebijakan Ekonomi Baru yang kontroversial—upaya penaikan hasil untuk kue ekonomi bumiputra ("pribumi", yang menyertakan sebagian besar orang Melayu, tetapi tidak selalu masyarakat asli) dibandingkan dengan kumpulan suku lainnya—diluncurkan oleh Perdana Menteri Abdul Razak. Malaysia sejak ketika itu memelihara kesetimbangan politik kesukuan yang lunak, dengan sistem pemerintahan yang memadukan pertumbuhan ekonomi dengan kebijakan ekonomi dan politik yang menyokong keikutsertaan yang pantas dari semua ras.[51]

Di selang tahun 1980-an dan pertengahan 1990-an, Malaysia merasakan pertumbuhan ekonomi yang berfaedah di bawah kepemimpinan perdana menteri keempat, Dr. Mahathir Mohamad.[52] Pada periode ini Malaysia merasakan lompatan dari ekonomi berbasis pertanian ke ekonomi berbasis manufaktur dan industri (terutama ronde komputer dan elektronika rumahan). Pada periode ini juga, bentang darat Malaysia berganti dengan tumbuhnya beraneka mega-projek. Projek sangat terkemuka yaitu Menara Kembar Petronas (sempat diproduksi menjadi gedung tertinggi di dunia), Bandar Udara Internasional Kuala Lumpur (KLIA), Jalan Tol Utara-Selatan, Sirkuit F1 Sepang, Multimedia Super Corridor (MSC), bendungan Pembangkit Listrik Tenaga Air Bakun, dan Putrajaya, pusat pemerintahan persekutuan baru.

Pada penghujung 1990-an, Malaysia diguncang oleh Krisis finansial Asia 1997, juga tidak stabilnya politik yang diakibatkan oleh penahanan Wakil Perdana Menteri Dato' Seri Anwar Ibrahim.[53] Terdapat pula tentangan dari kaum sosialis dan reformis, sampai kepada upaya pembentukan negara Islam. Pada 2003, Dr Mahathir, perdana menteri Malaysia yang sangat lama menjabat, mundur dan dialihkan oleh wakilnya, Abdullah Ahmad Badawi. Pemerintahan baru mengadvokasikan pandangan moderat negara Islam yang dirumuskan oleh Islam Hadhari. Pada November 2007, Malaysia digoyang oleh dua unjuk rasa anti-pemerintah. Unjuk rasa Bersih 2007 sebanyak 40.000 orang dilakukan di Kuala Lumpur pada 10 November menganjurkan reformasi kawasan pemilihan. Itu dipicu oleh dugaan-dugaan korupsi dan ketidaksesuaian di dalam sistem pemilihan di Malaysia yang condong kepada partai politik yang sedang berkuasa, Barisan Nasional, yang selalu memerintah Malaysia sejak kemerdekaan 1957.[54] Unjuk rasa lainnya diterapkan pada 25 November di ibukota Malaysia dan dipimpin oleh HINDRAF. Penggerak unjuk rasa ini, Hindu Rights Action Force, menerapkan protes berkenaan kebijakan yang timpang, mengutamakan Suku Melayu. Banyak peserta ditaksir selang 5.000 sampai 30.000.[55] Di kedua-dua kasus itu, pemerintah dan kepolisian berupaya menangani dan mencegah penculikan dari tempat peristiwa. Pada 16 Oktober 2008, HINDRAF dilarang karena pemerintah mengecap himpunan yang tidak berdaftar itu sebagai "ancaman untuk keamanan nasional"[56] karena berupaya mendapatkan bantuan dan dukungan dari kumpulan teroris.[57], [58]

Politik dan Pemerintahan

Dipimpin oleh Ibnu Hajar Menggalang kekuatan rakyat dalam gerakan kesatuan Rakyat yang Tertindas

Gedung Parlemen

Dipimpin oleh Ibnu Hajar Menggalang kekuatan rakyat dalam gerakan kesatuan Rakyat yang Tertindas

Kantor Perdana Menteri Malaysia, Putrajaya

Dipimpin oleh Ibnu Hajar Menggalang kekuatan rakyat dalam gerakan kesatuan Rakyat yang Tertindas

Perdana Menteri Malaysia ketika ini, Najib Tun Razak.

Federasi Malaysia yaitu suatu monarki konstitusional. Kepala negara persekutuan Malaysia yaitu Yang di-Pertuan Agong, biasa disebut Raja Malaysia. Yang di-Pertuan Agong dipilih dari dan oleh sembilan Sultan Negeri-Negeri Malaya, sebagai menjabat selama lima tahun secara bergiliran; empat pemimpin negeri lainnya, yang bergelar Gubernur, tidak ikut serta di dalam pemilihan.[59]

Sistem pemerintahan di Malaysia bermodelkan sistem parlementer Westminster, warisan Penguasa Kolonial Britania. Tetapi di dalam praktiknya, kekuasaan lebih terpusat di eksekutif daripada di legislatif, dan judikatif diperlemah oleh tekanan berkelanjutan dari pemerintah selama masa waktu seratus tahun Mahathir, kekuasaan judikatif itu dibagikan selang pemerintah persekutuan dan pemerintah negara ronde. Sejak kemerdekaan pada 1957, Malaysia diperintah oleh koalisi multipartai yang disebut Barisan Nasional (pernah disebut pula Aliansi).[60]

Kekuasaan legislatur dibagi selang legislatur persekutuan dan legislatur negeri. Parlemen bikameral terdiri dari dewan rendah, Dewan Rakyat (mirip "Dewan Perwakilan Rakyat" di Indonesia) dan dewan tinggi, Senat atau Dewan Negara (mirip "Dewan Perwakilan Daerah" di Indonesia).[61][62][63] 222 bagian Dewan Rakyat dipilih dari kawasan pemilihan beranggota-tunggal yang diatur berlandaskan banyak masyarakat sebagai masa posisi terlama 5 tahun. 70 Senator bekerja sebagai masa posisi 3 tahun; 26 di selangnya dipilih oleh 13 majelis negara ronde (masing-masing mengirimkan dua utusan), dua mewakili wilayah persekutuan Kuala Lumpur, masing-masing satu mewakili wilayah persekutuan Labuan dan Putrajaya, dan 40 ditinggikan oleh raja atas nasihat perdana menteri. Di samping Parlemen di angkatan persekutuan, masing-masing negara ronde mempunyai dewan legislatif unikameral (Dewan Undangan Negeri) yang para bagiannya dipilih dari daerah-daerah pemilihan beranggota-tunggal. Pemilihan umum parlemen diterapkan sangat sedikit lima tahun sekali, dengan pemilihan umum terakhir pada Maret 2008.[60] Pemilih terdaftar berusia 21 tahun ke atas dapat memberikan suaranya kepada calon bagian Dewan Rakyat dan calon bagian dewan legislatif negara ronde juga, di beberapa negara ronde. Voting tidak diwajibkan.[64]

Kekuasaan eksekutif dilakukan oleh kabinet yang dipimpin oleh perdana menteri; konstitusi Malaysia menetapkan bahwa perdana menteri haruslah bagian dewan rendah (Dewan Rakyat), yang direstui Yang di-Pertuan Agong dan mendapat dukungan majoritas di dalam parlemen.[65] Kabinet dipilih dari para bagian Dewan Rakyat dan Dewan Negara dan bertanggung jawab kepada badan itu.[66]; sedangkan kabinet merupakan bagian parlemen yang dipilih dari Dewan Rakyat atau Dewan Negara.

Pemerintah negara ronde dipimpin oleh Menteri Besar di negeri-negeri Malaya atau Ketua Menteri di negara-negara yang tidak memelihara monarki lokal, yakni seorang bagian majelis negara ronde dari partai majoritas di dalam Dewan Undangan Negeri. Di tiap-tiap negara ronde yang memelihara monarki lokal, Menteri Besar haruslah seorang Suku Melayu Muslim, walaupun penguasa ini diproduksi menjadi subjek kebijaksanaan para penguasa. Kekuasaan politik di Malaysia amat penting sebagai memperjuangkan suatu isu dan hak. Oleh karenanya kekuasaan memperagakan peranan yang amat penting dalam menerapkan perubahan.

Pembagian administratif

Dipimpin oleh Ibnu Hajar Menggalang kekuatan rakyat dalam gerakan kesatuan Rakyat yang Tertindas

Peta pembagian wilayah Malaysia.

Secara administratif, Malaysia mempunyai 13 negara ronde (11 di Malaysia Barat dan 2 di Malaysia Timur) dan 3 wilayah persekutuan (semua tiga wilayah persekutuan digabungkan diproduksi menjadi satu dalam bendera Malaysia) yang dilambangkan sebagai empat belas jalur dan sudut bintang di Bendera Malaysia yang dinamakan "Jalur Gemilang":

Malaysia Barat (Semenanjung)

Malaysia Timur

Kota-kota Besar

  1. Kuala Lumpur
  2. Johor Bahru
  3. Shah Lingkungan kehidupan
  4. Subang Jaya
  5. Alor Setar

Geografi

Dipimpin oleh Ibnu Hajar Menggalang kekuatan rakyat dalam gerakan kesatuan Rakyat yang Tertindas

Peta Semenanjung Malaysia dan Malaysia Timur

Dipimpin oleh Ibnu Hajar Menggalang kekuatan rakyat dalam gerakan kesatuan Rakyat yang Tertindas

Pemandangan pantai di Pulau Tioman.

Malaysia yaitu negara berpenduduk paling banyak ke-43 dan negara dengan daratan terluas ke-66 di dunia, dengan banyak masyarakat anggaran 27 juta dan lapang wilayah melebihi 320.000 km2. Banyak masyarakat sedemikian cukup sebanding dengan banyak masyarakat Arab Saudi dan Venezuela, dan lapang wilayah sedemikian sebanding dengan lapang wilayah Norwegia dan Vietnam, atau New Mexico, suatu negara ronde di Amerika Serikat.

Malaysia terdiri atas dua kawasan utama yang terpisah oleh Laut Cina Selatan. Keduanya mempunyai wujud muka bumi yang nyaris sama, yaitu dari pinggir laut yang landai sampai hutan lebat dan bukit tinggi. Puncak tertinggi di Malaysia (dan juga di Kalimantan) yaitu Gunung Kinabalu setinggi 4.095,2 meter di Sabah. Iklim lokal yaitu khatulistiwa dan dicirikan oleh angin muson barat daya (April sampai Oktober) dan timur laut (Oktober sampai Februari).


Tanjung Piai, terletak di selatan negara ronde Johor, yaitu tanjung sangat selatan benua Asia.[67][68] Selat Malaka, terletak di selang Sumatera dan Semenanjung Malaysia, jalur pelayaran terpenting di dunia.[69]

Kuala Lumpur yaitu ibukota resmi dan kota terbesar di Malaysia. Putrajaya di pihak lain, dipandang sebagai ibukota administratif pemerintahan persekutuan Malaysia. Walaupun banyak cabang eksekutif dan judikatif pemerintahan persekutuan telah pindah ke sana (untuk menghindari kemacetan yang tumbuh di Kuala Lumpur), tetapi Kuala Lumpur sedang dipandang sebagai ibukota legislatif Malaysia karena di sanalah mempunyainya kompleks gedung Parlemen Malaysia. Kuala Lumpur juga merupakan pusat perdagangan dan keuangan Malaysia.

Kota utama lain termasuk Ipoh, George Town, Johor Bahru, Kuching, Kota Kinabalu, Miri, Alor Star, Kota Melaka, dan Petaling Jaya.

Sumber daya lingkungan kehidupan

Malaysia diberkati dengan sumber daya lingkungan kehidupan semisal sektor pertanian, kehutanan, dan pertambangan. Di sektor pertanian, Malaysia yaitu salah satu pengekspor terbesar karet lingkungan kehidupan dan minyak sawit, yang bersama-sama dengan damar dan kayu gelondongan, kakao, lada, nenas, dan tembakau mendominasi pertumbuhan sektor itu. Minyak sawit juga merupakan pembangkit utama perdagangan internasional Malaysia.

Dipimpin oleh Ibnu Hajar Menggalang kekuatan rakyat dalam gerakan kesatuan Rakyat yang Tertindas

Salah satu kebun teh di Malaysia.

Tentang sumber daya hutan, dikenal bahwa usaha penggelondongan dimulai sebagai membuat kontribusi berfaedah untuk ekonomi Malaysia pada seratus tahun ke-19. Kini, ditaksir 59% daratan Malaysia sedang berupa hutan. Perluasan industri damar yang cepat, khususnya setelah era 1960-an, telah menghasilkan masalah erosi di hutan-hutan negara ini. Tetapi, dengan mempunyainya komitmen pemerintah sebagai melindungi ronde yang terkait dan sistem ekologi, sumber daya hutan diurus pada landasan yang berkelanjutan, dampak ikutannya yaitu menurunnya laju penebangan pohon.

Sebagai tambahan, sebanyak wilayah yang substansial diperlakukan sebagai hutan produksi (silvikultur) dan upaya penghutanan kembali terhadap area hutan sudah diterapkan. Pemerintah Malaysia merencanakan pengayaan tanah seluas 312,30 kilometer persegi dengan rotan di bawah kondisi hutan alami dan di sela-sela tanaman karet alami sebagai komoditas panen perantara. Sebagai terus memperkaya sumber-sumber hutan, spesies damar yang cepat-tumbuh seperti meranti tembaga, merawan dan sesenduk juga ditanam. Pada ketika yang sama, penuaian pohon-pohon berharga tinggi seperti jati dan pohon lainnya sebagai diproduksi menjadi pulp dan kertas juga dianjurkan. Karet, pernah diproduksi menjadi arus utama ekonomi Malaysia, sekarang dialihkan oleh minyak sawit sebagai komoditas ekspor utama pertanian Malaysia.

Timah dan minyak bumi yaitu dua sumber daya mineral utama yang diproduksi menjadi penyokong ekonomi utama Malaysia. Malaysia pernah diproduksi menjadi penghasil timah terbesar di dunia sampai runtuhnya pasar timah di awal tahun 1980-an. Pada seratus tahun ke-19 dan ke-20, timah memperagakan peran dominan di dalam ekonomi Malaysia. Pada 1972 minyak bumi dan gas lingkungan kehidupan mengambil alih timah sebagai komoditas utama sektor pemurnian mineral. Sementara itu, kontribusi timah semakin menurun. Penemuan minyak bumi dan gas lingkungan kehidupan di ladang minyak lepas pantai Sabah, Sarawak, dan Terengganu mempunyai sumbangan penting untuk ekonomi Malaysia. Mineral lain menurut tingkat kepentingan dan keberartiannya yaitu tembaga, bauksit, besi, dan batu bara bersama-sama dengan mineral industri seperti tanah liat, kaolin, silika, batu gamping, barit, fosfat, dan bebatuan dimensi seperti granit juga blok dan lempengan marmer. Sebanyak emas dengan kadar minimalis juga dihasilkan.

Pada 2004, seorang menteri di Departemen Perdana Menteri, Mustapa Mohamed, menyalakan bahwa cadangan minyak bumi Malaysia mempunyai pada kisaran 4.84 milyar barel, sedangkan cadangan gas lingkungan kehidupan lebih diproduksi menjadi 89 triliun kaki kubik (2,500 km³). Pada 1 Januari 2007, Petronas melaporkan bahwa cadangan minyak dan gas di Malaysia berkisar pada ekuivalensi 20.18 milyar barel.[70]

Pemerintah menaksir bahwa pada laju produksi terkini, Malaysia hendak mampu menghasilkan minyak sampai 18 tahun dan gas sampai 35 tahun ke muka. Pada 2004, Malaysia menduduki peringkat ke-24 menurut cadangan minyak dunia dan ke-13 menurut cadangan gas. 56% dari cadangan minyak mempunyai di Semenanjung sedangkan 19% di Malaysia Timur. Tiap-tiap negara ronde memelihara hak sebagai menguasai sumber-sumber daya lingkungan kehidupan di dalam wilayahnya. Tetapi, pemerintah persekutuan menguasai minyak dan gas. Negara ronde yang mempunyai minyak dan gas diberi royalti.

Demografi

Masyarakat Malaysia terdiri dari beragam kumpulan suku, dengan Suku Melayu sebanyak 50,4% diproduksi menjadi ras terbesar dan bumiputra/suku asli (aborigin) di Sabah dan Sarawak sebanyak 11% [71] semuanya masyarakat. Menurut ruang lingkup konstitusi Malaysia, orang Melayu yaitu Muslim, menggunakan Bahasa Melayu, yang menjalankan aturan sejak dahulu kala dan adat Melayu. Oleh karenanya, secara teknis, seorang Muslim dari ras manapun yang menjalankan adat dan adat Melayu dapat dipandang sebagai Melayu dan mempunyai hak yang sama ketika berhadapan dengan hak-hak istimewa Melayu seperti yang dinyatakan di dalam konstitusi. Melebihi separo ronde dari semuanya masyarakat, bumiputra non-melayu diproduksi menjadi kumpulan dominan di negara ronde Sarawak (30%-nya yaitu Iban), dan mendekati 60% masyarakat Sabah (18%-nya yaitu Kadazan-Dusun, dan 17%nya yaitu Bajaus).[71] Bumiputra non-Melayu itu terbagi atas puluhan himpunan ras tetapi mempunyai adat umum yang sama. Sampai seratus tahun ke-20, kebanyakan dari mereka mengamalkan keyakinan tradisional tetapi sekarang telah banyak yang sudah memeluk Kristen atau Islam. Masuknya ras lain sedikit banyak mengurangi persentase masyarakat pribumi di kedua negara ronde itu. Juga terdapat kumpulan aborigin dengan banyak sedikit di Semenanjung, mereka biasa disebut Orang Asli.

23,7% masyarakat yaitu Tionghoa-Malaysia, sedangkan India-Malaysia sebanyak 7,1% masyarakat.[71] Sebagian besar komunitas India yaitu Tamil (85%), tetapi beragam kumpulan lainnya juga mempunyai, termasuk Malayalam, Punjab, dan Gujarat. Sebagian lagi masyarakat Malaysia berdarah campuran Timur Tengah, Thailand, dan Indonesia. Keturunan Eropa dan Eurasia termasuk Britania yang menetap di Malaysia sejak masa waktu seratus tahun kolonial, dan komunitas Kristang yang kuat di Melaka. Sebanyak kecil orang Khmer dan Vietnam menetap di Malaysia sebagai pengungsi Perang Vietnam.

Sebaran masyarakat sangat tidak merata, dengan lebih dari 17 juta masyarakat menetap di Malaysia Barat, sedangkan tidak lebih dari 7 juta menetap di Malaysia Timur. Karena tumbuhnya industri padat tenaga kerja, Malaysia mempunyai 10% sampai 20% pekerja imigran dengan besarnya ketidakpastian banyak pekerja ilegal, terutama asal Indonesia. Terdapat sejuta pekerja imigran yang legal dan mungkin orang asing ilegal lainnya. Negara ronde Sabah sendiri mempunyai nyaris 25% dari 2,7 juta masyarakatnya terdaftar sebagai pekerja imigran ilegal menurut sensus terakhir. Tetapi, gambaran 25% ini diduga kurang dari setengah gambaran yang dianggarkan oleh lembaga-lembaga swadaya warga.[72]

Sebagai tambahan, menurut World Refugee Survey 2008, yang diterbitkan oleh Komisi Pengungsi dan Imigran Amerika Serikat, Malaysia menampung pengungsi dan pencari suaka mendekati angka 155.700. Dari banyak ini, nyaris 70.500 pengungsi dan pencari suaka berasal dari Filipina, 69.700 dari Myanmar, dan 21.800 dari Indonesia.[73] Komisi Pengungsi dan Imigran Amerika Serikat menamai Malaysia sebagai salah satu dari sepuluh tempat terburuk untuk pengungsi karena mempunyainya praktik diskriminasi negara kepada pengungsi. Petugas Malaysia dilaporkan memulangkan pendatang secara langsung kepada penyelundup manusia pada 2007, dan Malaysia menugaskan RELA, milisi sukarelawan, sebagai menegakkan undang-undang imigrasi negara itu.[73]

Agama

Dipimpin oleh Ibnu Hajar Menggalang kekuatan rakyat dalam gerakan kesatuan Rakyat yang Tertindas

Masjid Ubudiah yaitu masjid bersejarah yang terkenal di Kuala Kangsar.

Dipimpin oleh Ibnu Hajar Menggalang kekuatan rakyat dalam gerakan kesatuan Rakyat yang Tertindas

Malaysia yaitu warga multi-agama dan Islam yaitu agama resminya. Menurut gambaran Sensus Masyarakat dan Perumahan 2000, nyaris 60,4 persen masyarakat memeluk agama Islam; 19,2 persen Buddha; 9,1 persen Kristen; 6,3 persen Hindu; dan 2,6 persen Agama Tionghoa tradisional. Sisanya diasumsikan memeluk agama lain, misalnya Animisme, Agama rakyat, Sikh, dan keyakinan lain; sedangkan 1,1% dilaporkan tidak beragama atau tidak memberikan informasi.[74][75]

Semua orang Melayu dipandang Muslim (100%) seperti yang didefinisi pada Pasal 160 Konstitusi Malaysia.[76] Statistik tambahan dari Sensus 2000 yang menunjukkan bahwa Tionghoa-Malaysia sebagian besar memeluk agama Buddha (75,9%), dengan sebanyak signifikan mengikuti nasihat Tao (10,6%) dan Kristen (9,6%). Sebagian besar orang India-Malaysia mengikuti Hindu (84,5%), dengan sebanyak kecil mengikuti Kristen (7,7%) dan Muslim (3,8%). Kristen yaitu agama dominan untuk komunitas non-Melayu bumiputra (50,1%) dengan tambahan 36,3% dikenal sebagai Muslim dan 7,3% digolongkan secara resmi sebagai pengikut agama rakyat.[75]

Konstitusi Malaysia secara teoretik menjamin kebebasan beragama. Tambahan lagi, semua non-Muslim yang menikahi Muslim harus meninggalkan agama mereka dan berpindah kepada Islam. Sementara, kaum non-Muslim merasakan beragam batas di dalam kegiatan-kegiatan keagamaan mereka, seperti pembangunan fasilitas ibadah dan perayaan upacara keagamaan di beberapa negara ronde.[77][78] Muslim dituntut mengikuti keputusan-keputusan Mahkamah Syariah ketika mereka berkenaan dengan agama mereka. Jurisdiksi Mahkamah Syariah dibatasi hanya untuk Muslim menyangkut Keyakinan dan Kewajiban sebagai Muslim, termasuk di selangnya pernikahan, warisan, kemurtadan, dan hubungan internal sesama umat. Tidak mempunyai pelanggaran perdata atau pidana mempunyai di bawah jurisdiksi Mahkamah Syariah, yang mempunyai hierarki yang sama dengan Pengadilan Sipil Malaysia. Walaupun diproduksi menjadi pengadilan tertinggi di negara itu, Pengadilan-Pengadilan Sipil (termasuk Pengadilan Persekutuan, pengadilan tertinggi di Malaysia) pada prinsipnya tidak dapat memberikan putusan lebih tinggi daripada yang diproduksi oleh Mahkamah Syariah; dan kebanyakan mereka segan sebagai memimpin kasus-kasus yang melibatkan Islam di dalam wilayah atau pertanyaan atau tantangan terhadap autoritas Mahkamah Syariah. Hal ini menyebabkan masalah-masalah yang cukup mengemuka, khususnya yang melibatkan kasus-kasus perdata di selang Muslim dan non-Muslim, di mana pengadilan sipil telah memerintahkan non-Muslim sebagai mencari pertolongan dari Mahkamah Syariah.

Awal tahun 2010 dalam putusan Pengadilan Tinggi yang memutuskan mengizinkan surat kabar Katolik the Herald sebagai menggunakan kata Allah sebagai Tuhan telah memicu dibakarnya lebih dari 4 kontruksi gereja dan beberapa lainnya dirusak massa di Kuala Lumpur ibu kota Malaysia.[79][80][81] [82]

Pendidikan

Dipimpin oleh Ibnu Hajar Menggalang kekuatan rakyat dalam gerakan kesatuan Rakyat yang Tertindas

Multimedia University.

Dipimpin oleh Ibnu Hajar Menggalang kekuatan rakyat dalam gerakan kesatuan Rakyat yang Tertindas

Universitas Nottingham, Kampus Malaysia.

Pendidikan di Malaysia dipantau oleh Kementerian Pendidikan Pemerintah Persekutuan.[83]

Sebagian besar anak-anak Malaysia mulai bersekolah pada usia tiga sampai enam tahun, di Taman Kanak-Kanak. Sebagian besar taman kanak-kanak dijalankan pihak swasta, tetapi mempunyai sedikit taman kanak-kanak yang dijalankan pemerintah.

Anak-anak mulai bersekolah dasar pada usia tujuh tahun selama enam tahun ke muka. Terdapat dua jenis utama sekolah dasar yang dijalankan atau berbantuan pemerintah. Sekolah berkata asli (Sekolah Jenis Kebangsaan) menggunakan bahasa Tionghoa atau bahasa Tamil sebagai bahasa pengantar. Sebelum melanjutkan ke tahap pendidikan sekunder, siswa-siswi di kelas 6 dipersyaratkan sebagai mengikuti Ujian Prestasi Sekolah Dasar (Ujian Pencapaian Sekolah Rendah, UPSR). Suatu program yang disebut Penilaian Tahap Satu, PTS dipakai sebagai mengukur kemampuan siswa-siswi yang tajam pikiran, dan memungkinkan mereka naik dari kelas 3 ke kelas 5, meloncati kelas 4.[84] Tetapi, program ini dihapus pada 2001.

Pendidikan tahap dua di Malaysia dilakukan di dalam Sekolah Menengah Kebangsaan (setara SMP+SMA di Indonesia) selama lima tahun. Sekolah Menengah Kebangsaan menggunakan bahasa Malaysia sebagai bahasa pengantar. Khusus mata pelajaran Matematika dan Sains juga bahasa non-Melayu, ini berjalan mulai tahun 2003, dan sebelum itu semua pelajaran non-bahasa diajarkan di dalam bahasa Malaysia. Di yang akhir sekali Form Three, yaitu kelas tiga, siswa-siswi diuji di dalam Penilaian Menengah Rendah, PMR. Di kelas lima pendidikan tahap dua (Form Five), siswa-siswi mengikuti ujian Ijazah Pendidikan Malaysia (Sijil Pelajaran Malaysia, SPM), yang setara dengan bekas British Ordinary pada tahapan 'O'. Sekolah tertua di Malaysia yaitu Penang Free School, juga sekolah tertua di Asia Tenggara.

Pendidikan tahap dua nasional Malaysia dibagi ke dalam beberapa jenis, yaitu National Secondary School (Sekolah Menengah Kebangsaan), Religious Secondary School (Sekolah Menengah Agama), National-Type Secondary School (Sekolah Menengah Jenis Kebangsaan) yang juga disebut Mission School (Sekolah Dakwah), Technical School (Sekolah Menengah Teknik), Sekolah Berasrama Penuh, dan MARA Junior Science College (Maktab Rendah Sains MARA).

Juga terdapat 60 Chinese Independent High School di Malaysia, yang sebagian besar di selangnya berkata pengantar bahasa Tionghoa. Chinese Independent High School dipantau dan distandardisasi oleh United Chinese School Committees' Association of Malaysia (UCSCAM, lebih lazim disebut di dalam bahasa Tionghoa, Dong Zong 董总), tetapi, tidak seperti sekolah pemerintah, tiap-tiap sekolah independen lepas sama sekali menentukan keputusan. Berupaya bisa di sekolah independen memerlukan waktu 6 tahun sebagai selesai, terbagi ke dalam Tahap Junior (3 tahun) dan Tahap Senior (3 tahun). Siswa-siswi hendak mengikuti uji standardisasi yang dipersiapkan oleh UCSCAM, yang dikenal sebagai Unified Examination Certificate (UEC) (Ijazah Pengujian Bersama) di Menengah Junior 3 (setara Penilaian Menengah Rendah) dan Menengah Senior 3 (setara tahap A). Sebanyak sekolah independen mengadakan kelas-kelas berkata Malaysia dan berkata Inggris selain berkata Tionghoa, memungkinkan siswa-siswi mengikuti Penilaian Menengah Rendah dan Sijil Pelajaran Malaysia juga.

Sebelum perkenalan sistem matrikulasi, siswa-siswi yang berhasrat memasuki universitas publik harus menyelesaikan 18 bulan tambahan sekolah sekunder di Form Six (kelas 6) dan mengikuti Sijil Tinggi Persekolahan Malaysia, STPM; yang setara British Advanced atau tahap 'A'. Karena perkenalan program matrikulasi sebagai alternatif untuk STPM pada 1999, siswa-siswi yang menamatkan program 12 bulan di perkuliahan matrikulasi (kolej matrikulasi di dalam bahasa Malaysia) dapat mendaftar di universitas lokal. Tetapi, di dalam sistem matrikulasi, hanya 10% dari bangku yang tersedia untuk siswa-siswi non-Bumiputra dan sisanya sebagai siswa-siswi Bumiputra.

Terdapat universitas publik seperti Universitas Malaya, Universitas Sains Malaysia, Universitas Putra Malaysia Universitas Teknologi Malaysia, Universitas Teknologi Mara, dan Universitas Kebangsaan Malaysia. Universitas swasta juga mendapatkan reputasi yang cukup sebagai pendidikan bernilai internasional dan banyak siswa-siswi dari semua dunia berminat memasuki universitas-universitas itu. Misalnya Multimedia University, Universitas Teknologi Petronas, dsb-nya. Sebagai tambahan, empat universitas bereputasi internasional telah buka kampus cabangnya di Malaysia sejak 1998. Suatu kampus cabang dapat diamankan sebagai ‘kampus lepas pantai’ dari universitas asing, yang memberikan kuliah dan penghargaan yang sama seperti kampus utamanya. Siswa-siswi lokal maupun internasional dapat meraih kualifikasi asing identik ini di Malaysia dengan biaya rendah. Kampus cabang universitas asing di Malaysia adalah: Monash University Malaysia Campus, Curtin University of Technology Sarawak Campus, Swinburne University of Technology Sarawak Campus, dan University of Nottingham Malaysia Campus.

Siswa-siswi juga mempunyai opsi sebagai mendaftar di lembaga tersier swasta setelah menamatkan pendidikan sekunder. Sebagian besar lembaga mempunyai tautan pendidikan dengan universitas-universitas seberang lautan semisal di Amerika Serikat, Britania Raya, dan Australia, memungkinkan mahasiswa menghabiskan periode perkuliahannya dengan mendapatkan kualifikasi seberang lautan. Satu contoh yaitu SEGi College yang bermitra dengan University of Abertay Dundee.[85] Mahasiswa Malaysia berupaya bisa di luar negara seperti di Indonesia, Britania Raya, Amerika Serikat, Australia, Selandia Baru, Kanada, Singapura, Jepang dan negara-negara di Timur-Tengah seperti Yordania dan Mesir. Mempunyai juga mahasiswa Malaysia di beberapa universitas di Korea Selatan, Jerman, Perancis, Republik Rakyat Cina, Irlandia, India, Rusia, Polandia, dan Republik Ceko.

Sebagai tambahan sebagai Kurikulum Nasional Malaysia, Malaysia mempunyai sekolah internasional. Sekolah internasional memberi para siswa kesempatan sebagai mempelajari kurikulum dari negara lain. Sekolah-sekolah ini utamanya dibuka karena lebihnya masyarakat ekspatriat di negara ini. Sekolat internasional termasuk: Sekolah Indonesia (kurikulum Indonesia), Australian International School, Malaysia (kurikulum Australia), Alice Smith School (kurikulum Britania), elc International school (kurikulum Britania), Garden International School (kurikulum Britania), Lodge International School (kurikulum Britania), International School of Kuala Lumpur (kurikulum Amerika dan Sarjana Muda Internasional), Japanese School of Kuala Lumpur (Kurikulum Jepang), The Chinese Taipei School, Kuala Lumpur and The Chinese Taipei School, Penang (Kurikulum Cina-Taipei), International School of Penang (Kurikulum Britania dan Sarjana Muda Internasional), Lycée Français de Kuala Lumpur (Kurikulum Perancis), dsb-nya.

Kesehatan

Warga Malaysia menempati tingkat kepentingan pada perluasan dan pengembangan kesehatan, 5% anggaran pembangunan sektor sosial pemerintah yaitu sebagai kesehatan masyarakat—penaikan lebih dari 47% dari periode sebelumnya. Ini berfaedah semua kenaikan lebih dari 2 miliar ringgit Malaysia (lebih dari 6,5 triliun rupiah). Dengan menaiknya hasrat hidup dan lebihnya masyarakat, pemerintah berkehendak sebagai memperbaiki banyak sektor, termasuk perbaikan rumah sakit yang mempunyai, mendirikan dan melengkapi rumah sakit baru, pertambahan banyak klinik umum, dan perbaikan pelatihan dan perluasan pelayanan jarak jauh (telehealth). Bertahun-tahun lalu pemerintah telah memperkuat usaha sebagai memutakhirkan sistem dan menggaet lebih banyak investor asing.

Sistem kesehatan Malaysia memerlukan para dokter sebagai menerapkan tugas tiga tahun pelayanan di rumah sakit umum sebagai meyakinkan sumber daya manusia rumah-rumah sakit itu tetap terjaga. Baru-baru ini dokter-dokter asing juga diberi tugas sebagai memainkan pekerjaan di sini. Tetapi sedang juga sebanyak kekurangan tenaga medis, khususnya yang berpengalaman spesialis, hasilnya pelayanan dan perawatan kesehatan tertentu hanya mempunyai di kota-kota besar. Upaya-upaya terbaru sebagai menghadirkan banyak fasilitas prasarana ke kota-kota lain dihambat oleh kurangnya berbakat sebagai menjalankan peralatan yang tersedia dari para investor.

Sebagian besar rumah sakit swasta mempunyai di perkotaan, dan tidak seperti banyak rumah sakit umum, diperlengkapi dengan fasilitas prasarana diagnosis dan visualisasi terbaru. RUmah sakit swasta umumnya tidak diamankan sebagai investasi ideal—sedikitnya perlu waktu sepuluh tahun sebelum investor meraih untung. Namun, situasi itu sekarang berganti dan perusahaan sekarang melihat wilayah ini lagi, terkhusus memperhatikan kenaikan minat orang asing yang datang ke Malaysia sebagai tujuan perawatan kesehatan dan fokus pemerintah terbatu sebagai mendirikan industri pariwisata kesehatan.[86]

Kewarganegaraan

Sebagian besar orang Malaysia diberikan kewarganegaraan oleh lex soli.[87] Kewarganegaraan di negara ronde Sabah dan Sarawak di Malaysia Timur berlainan dengan kewarganegaraan di Malaysia Barat sebagai tujuan imigrasi. Setiap warga negara diberi selembar kartu identitas biometric smart chip, yang biasa disebut MyKad, pada umur 12 tahun, dan harus membawa kartu itu kapanpun.[88]

Ekonomi

Dipimpin oleh Ibnu Hajar Menggalang kekuatan rakyat dalam gerakan kesatuan Rakyat yang Tertindas

Menara Kembar PETRONAS, simbol Malaysia

Semenanjung Malaya dan pastinya Asia Tenggara diproduksi menjadi pusat perdagangan di kawasan selama berabad-abad. Beragam komoditas seperti keramik dan rempah giat diperdagangkan bahkan sebelum Kesultanan Melaka dan Singapura mengemuka.

Pada seratus tahun ke-17, mereka didirikan di beberapa negara ronde. Kemudian, sejak Britania Raya mulai mengambil alih sebagai administrator Malaya Britania, pohon karet dan kelapa sawit diperkenalkan sebagai tujuan komersial. Di dalam waktu lama, Malaya diproduksi menjadi penghasil timah, karet, dan minyak sawit terbesar di dunia.[89] Tiga komoditas ini, beserta bahan mentah lainnya, mengatur tempo ekonomi Malaysia lebih patut sampai seratus tahun ke-20.

Sebagai ganti kebergantungan pada Suku Melayu sebagai sumber tenaga kerja, Britania membawa Tionghoa dan orang India sebagai memainkan pekerjaan di pertambangan, perkebunan, dan mengisi kekosongan berbakat profesional. Kendati banyak dari mereka kembali ke negara asal mereka setelah kontrak dipenuhi, beberapa di selangnya menetap di Malaysia.

Ketika Malaya memainkan usaha ke arah kemerdekaan, pemerintah mulai menerapkan perencanaan ekonomi lima tahunan, dimulai dengan Rencana Lima Tahun Malaya Pertama pada 1955. Ketika Malaysia didirikan, istilah perencanaan ditukar dan dinomori, dimulai dengan Rencana Malaysia Pertama pada 1965.

Pada 1970-an, Malaysia mulai meniru ekonomi Empat Macan Asia (Taiwan, Korea Selatan, Hong Kong, dan Singapura) dan berkomitmen kepada transformasi dari ekonomi yang bergantung pada pertambangan dan pertanian ke ekonomi berbasis manufaktur. Dengan investasi Jepang, industri-industri berat mulai dibuka dan beberapa tahun pengahabisan, ekspor Malaysia diproduksi menjadi mesin pertumbuhan primer negara ini. Malaysia secara konsisten menerima lebih dari 7% pertumbuhan PDB ditemani dengan inflasi yang rendah pada 1980-an dan 1990-an.[90] Pada dasarnya, pertumbuhan Malaysia bergantung pada ekspor bahan elektronik seperti chip komputer dsb-nya. Akibatnya, Malaysia merasakan tekanan hebat semasa krisis ekonomi pada tahun 1998 dan kemerosotan dalam sektor teknologi informasi pada tahun 2001. KDNK pada tahun 2001 hanya meningkat sebanyak 0,3% diakibatkan pengurangan 11% dalam bilangan ekspor tetapi paket perangsang fiskal yang besar telah mengurangi dampak tersebut.

Pada periode yang sama, pemerintah berupaya mengurangi angka kemiskinan dengan Kebijakan Ekonomi Baru Malaysia (NEP) yang kontroversial, setelah Peristiwa 13 Mei, kerusuhan antar-etnis pada 1969.[51] Tujuan utamanya yaitu menghilangkan keterkaitan ras dengan fungsi ekonomi, dan rencana lima tahun pertama mulai menerapkan NEP sebagai Rencana Malaysia Kedua. Kejayaan atau kegagalan NEP diproduksi menjadi bahan perdebatan, kendati secara resmi yang akhir sekalinya pada 1990 dan ditukar dengan Kebijakan Pembangunan Nasional (NDP). Baru-baru ini banyak debat muncul sekali lagi tentang hasil dan relevansi NEP. Sebagian pihak berdalih bahwa NEP jelas-jelas berjaya membuat pengusaha dan tenaga profesional Melayu kelas menengah-atas. Kendati beberapa perbaikan di dalam daya ekonomi Melayu secara umum, pemerintah Malaysia memelihara kebijakan diskriminasi yang menguntungkan Suku Melayu di atas suku lain - termasuk pengutamaan penerimaan kerja, pendidikan, beasiswa, perdagangan, akses mendapatkan rumah murah dan tabungan yang ditolong.[91] Perlakuan khusus ini memicu kecemburuan dan kebencian di selang non-Melayu dan Melayu.

Penguasaan Tionghoa terhadap sektor ekonomi negara yang dimiliki pihak lokal telah banyak diserahkan demi menguntungkan Bumiputra/Melayu di banyak industri strategis/penting seperti distribusi turunan minyak bumi, transportasi, pertanian, dsb-nya. Sebagian besar profesional per kapita sedang didominasi orang India-Malaysia.

Ledakan ekonomi yang cepat memicu macam-macam masalah pemasokan. Sedikitnya tenaga kerja segera dipenuhi dengan mengalirnya jutaan pekerja imigran, banyak di selangnya ilegal. PLC yang kaya hendak modal tunai dan konsorsium bank-bank segera menguntungkan pertambahan dan mencepatnya pemulaian pembangunan projek-projek infrastruktur besar. Ini yang akhir sekalinya ketika krisis finansial Asia 1997 melanda pada musim gugur 1997, menghantarkan kejutan besar untuk ekonomi Malaysia.

Seperti negara lain yang dipengaruhi krisis, terjadi penjualan singkat spekulatif mata uang Malaysia, ringgit. Penanaman modal asing jatuh pada angkatan yang berbahaya, karena modal menguap ke luar negara, nilai ringgit jatuh dari MYR 2,50 per USD ke, MYR 4,80 per USD. Indeks komposit Bursa Malaysia terjungkal dari nyaris 1.300 poin ke kisaran 400 poin dalam hitungan pekan. Setelah penangkapan kontroversial menteri keuangan Anwar Ibrahim, suatu Dewan Gerakan Ekonomi Nasional diwujudkan sebagai mengantisipasi krisis moneter. Bank Negara Malaysia menentukan pengendalian modal dan mematok nilai ganti ringgit Malaysia pada 3,80 terhadap dolar Amerika Serikat. Bagaimanapun, Malaysia menolak paket bantuan ekonomi dari Dana Moneter Internasional (IMF) dan Bank Dunia, gerakan yang mengejutkan analis asing.

Pada Maret, 2005, United Nations Conference on Trade and Development (UNCTAD) menerbitkan suatu makalah tentang sumber-sumber dan langkah pemulihan Malaysia, ditulis oleh Jomo K.S. dari departemen ekonomi terapan, Universitas Malaya, Kuala Lumpur. Makalah itu menyimpulkan bahwa kontrol yang ditentukan pemerintah Malaysia tidaklah memperparah tidak pula membantu pemulihan. Faktor terbesar yaitu menaiknya banyak ekspor komponen elektronik, yang diakibatkan oleh menaiknya permintaan komponen di Amerika Serikat, yang diakibatkan oleh kekhawatiran dampak kedatangan tahun 2000 (Y2K) pada komputer dan perangkat digital lain yang lebih tua.

Tetapi, pasca-memudarnya Y2K pada 2001 tidak memengaruhi Malaysia seperti banyak negara lain. Ini diproduksi menjadi bukti yang lebih jelas bahwa mempunyai sebab-sebab dan dampak-dampak lain yang mungkin lebih berkaitan sebagai pemulihan. Satu probabilitas yaitu bahwa para spekulan mata uang merasakan kebangkrutan keuangan setelah jatuh di dalam gerakan serang mereka terhadap dolar Hong Kong pada Agustus 1998 dan setelah rubel Rusia tumbang. (Lihat George Soros)

Tanpa memperhatikan karena dan dampak klaim, peremajaan ekonomi juga bergulir dengan defisit anggaran dan belanja pemerintah besar-besaran pada tahun-tahun setelah krisis. Kemudian, Malaysia menikmati pemulihan ekonomi lebih cepat dibandingkan dengan jiran-jirannya. Bagaimanapun, di banyak perkara negara ini belum merasakan kepulihan pada angkatan pra-krisis.

Sementara langkah pembangunan sekarang tidak secepat dulu, tetapi terasa lebih stabil. Kendati kontrol dan penjagaan ekonomi bukan diproduksi menjadi alasan utama pemulihan, tidak mempunyai keraguan bahwa sektor perbankan diproduksi melebihi kenyal terhadap agresi luar negara. Akun ketika ini mempunyai di surplus struktural, memberikan bantalan untuk pengambangan modal. Harga-harga aset sekarang, fraksi dari ketinggian pra-krisis mereka.

Malaysia mempunyai sebanyak elemen makroekonomi yang stabil (di mana tingkat inflasi dan tingkat pengangguran tetap di bawah 3%), simpanan pertukaran uang asing yang sehat, dan utang luar negeri yang rendah. Ini memungkinkan Malaysia sebagai tidak merasakan krisis yang sama seperti Krisis finansial Asia pada tahun 1997. Walau bagaimanapun, prospek jangka panjang kelihatan kurang patut diakibatkan kurangnya perubahan dalam sektor badan hukum terutama sektor yang berurusan dengan utang korporat yang tinggi dan kompetitif.

Nilai ganti yang dipatok dibuka kembali pada Juli 2005 sebagai nilai ganti mengambang yang terawasi setelah satu jam pemberlakuan yang sama oleh Cina.[92] Pada pekan yang sama, ringgit menguat satu persen dibandingkan mata uang utama lainnya dan diharapkan hendak merasakan apresiasi lebih jauh. Tetapi pada Desember 2005, hasrat apresiasi lebih jauh diproduksi menjadi bisu karena arus modal melampaui USD 10 miliar.[93]

Pada September 2005, Howard J. Davies, direktur London School of Economics, di dalam suatu pertemuan di Kuala Lumpur, memperingatkan para pejabat Malaysia bahwa bila mereka berhasrat pasar modal fleksibel kembali, mereka harus mencabut larangan penjualan singkat. Pada Maret 2006, Malaysia mencabut larangan penjualan singkat.[94] Kini, Malaysia dipandang sebagai negara industri baru.[17][18][95]

Infrastruktur

Dipimpin oleh Ibnu Hajar Menggalang kekuatan rakyat dalam gerakan kesatuan Rakyat yang Tertindas

Jalur Damansara, ronde dari Jalur Cepat Lembah Klang.

Lihat juga: Kontruksi dan struktur di Kuala Lumpur dan Kontruksi dan Struktur di Putrajaya

Malaysia mempunyai jalan-jalan besar yang menghubungkan semua kota besar di pesisir barat Semenanjung Malaysia. Pada 2006, panjang semuanya Sistem Jalur Cepat Malaysia yaitu 1.471,6 kilometer. Jejaring itu menghubungkan semua kota besar dan sekitarnya: Klang Valley, Johor Bahru, dan Penang satu sama lain. Jalur motor utama (E1 dan E2, E1 yaitu ronde Utara Kuala Lumpur, sedangkan E2 yaitu ronde selatan), terentang dari ujung utara dan selatan Semenanjung Malaysia, masing-masing di Bukit Kayu Hitam dan Johor Bahru. Jalur itu ronde dari Jaringan Jalur Cepat Asia, yang juga menghubungkan Thailand dan Singapura.

Jalan di Malaysia Timur dan pesisir timur Semenanjung Malaysia relatif kurang terbangun. Semua itu berupa jalan yang sangat berkelok-kelok melewati pegunungan dan belum dilapisi aspal, jalan berkerikil. Akibatnya, sungai sedang diproduksi menjadi jalur transportasi penting, di samping pesawat udara sebagai modus utama atau alternatif transportasi untuk masyarakat pedalaman.

Perbuatan yang berfaedah kereta api di Malaysia Barat dioperasikan oleh Keretapi Tanah Melayu dan mempunyai rel cukup banyak yang menghubungkan semua kota besar dan kota kecil di semenanjung, yang juga melebar sampai Singapura. Juga mempunyai rel pendek di Sabah yang dioperasikan oleh Sabah State Railway yang utamanya mengangkut komoditas.

Juga mempunyai pelabuhan di negara ini. Pelabuhan besar yaitu Port Klang dan Tanjung Pelepas di Johor. Pelabuhan penting lainnya dapat ditemukan di Tanjung Kidurong, Kota Kinabalu, Kuching, Kuantan, Pasir Gudang, Penang, Miri, Sandakan, and Tawau.

Bandar Udara ditemukan di pelosok negara. Bandar Udara Internasional Kuala Lumpur (KLIA) yaitu bandar udara terbesar di negara ini. Bandar udara penting lainnya termasuk Bandar Udara Internasional Kota Kinabalu, Bandar Udara Internasional Penang, Bandar Udara Internasional Kuching, Bandar Udara Internasional Langkawi, dan Bandar Udara Internasional Senai. Juga mempunyai bandar udara di kota-kota kecil, juga pelabuhan udara perintis domestik di kawasan perkotaan Sabah dan Sarawak. Terdapat perbuatan yang berfaedah penerbangan harian Timur dan Barat Malaysia, satu-satunya pilihan yang tepat untuk konsumen perjalanan dari dua belahan negara ini. Malaysia yaitu rumah untuk maskapai udara murah di kawasan ini, AirAsia. AirAsia berbasis di Kuala Lumpur dan memelihara penerbangan ke Asia Tenggara dan Cina. Di Kuala Lumpur, AirAsia mengoperasikan Low Cost Carrier Terminal (LCCT) di KLIA.

Perbuatan yang berfaedah telekomunikasi antarkota dipersiapkan di Malaysia Barat terutama oleh riley radio gelombang pendek. Telekomunikasi internasional dipersiapkan melewati kabel bawah laut dan satelit. Salah satu perusahaan telekomunikasi terpenting dan terbesar di Malaysia yaitu Telekom Malaysia (TM), yang menyediakan produk-produk dan pelayanan dari sambungan tetap, sambungan memainkan usaha, juga perbuatan yang berfaedah akses Internet dial-up dan broadband. TM mempunyai semi-monopoli perbuatan yang berfaedah sambungan telepon tetap di negara ini.

Pada Desember 2004, Menteri Energi, Air, dan Komunikasi Lim Keng Yaik melaporkan bahwa hanya 0,85% atau 218.004 orang di Malaysia menggunakan perbuatan yang berfaedah broadband. Tetapi, angka ini didasarkan pada banyaknya pelanggan, sedangkan satuan persentase rumah tangga mencerminkan situasi lebih akurat. Ini menggambarkan kenaikan 0,45% di tiga triwulan. Dia juga melaporkan bahwa pemerintah menargetkan penggunaan 5% pada 2006 dan berlipat dua diproduksi menjadi 10% pada 2008. Lim Keng Yaik mendorong perusahaan-perusahaan telekomunikasi lokal dan penyedia perbuatan yang berfaedah sebagai buka mil terakhir dan harga lebih murah supaya menguntungkan pengguna.

Adat

Adat Malaysia merujuk kepada aturan sejak dahulu kala istiadat semua warga majemuk yang terdapat di Malaysia dan beragam suku di sana, seperti:

Malaysia yaitu warga multi-suku, multi-budaya, dan multi-bahasa. Masyarakat pada Februari 2007 yaitu 26,6 juta terdiri dari 62% Bumiputera (termasuk Melayu), 24% Tionghoa, 8% India, dengan sedikit minoritas dan suku asli (Departemen Statistik Malaysia). Tegangan kesukuan terjadi tahun 2008.[96]

Dipimpin oleh Ibnu Hajar Menggalang kekuatan rakyat dalam gerakan kesatuan Rakyat yang Tertindas

Tarian Zapin.

Suku Melayu, kumpulan terbesar, didefinisi sebagai Muslim di dalam Konstitusi Malaysia. Suku Melayu memperagakan peran dominan secara politis dan digolongkan sebagai salah satu bumiputra. Bahasa aslinya yaitu Bahasa Melayu, dan diproduksi menjadi bahasa nasional Malaysia.[24]

Di masa silam, Suku Melayu menulis di dalam bahasa Sanskerta atau menggunakan alfabet berbasis bahasa Sanskerta. Setelah seratus tahun ke-15, tulisan Jawi (berbasis bahasa Arab) diproduksi menjadi popular. Tidak lama pengahabisan, tulisan romawi mengambil alih peran Sanskerta dan Jawi sebagai tulisan dominan. Ini umumnya disebabkan pengaruh sistem pendidikan kolonial, yang mengajari anak-anak tulisan romawi daripada tulisan Arab.

Dipimpin oleh Ibnu Hajar Menggalang kekuatan rakyat dalam gerakan kesatuan Rakyat yang Tertindas

Suku asli non-Melayu terbesar yaitu Iban dari Sarawak, yang banyaknya melebihi 600.000 jiwa. Beberapa Suku Iban sedang menetap di perkampungan hutan tradisional di dalam rumah panjang di sepanjang Sungai Rajang dan Lupar dan kawasan arus mereka, kendati banyak dari Suku Iban pindah ke kota. Suku Bidayuh, berjumlah anggaran 170.000 jiwa, berpusat di barat daya Sarawak. Suku asli terbesar di Sabah yaitu Kadazan. Mereka umumnya petani yang menganut Kristen. 140.000 Orang Asli, atau aborigin, terdiri dari sebanyak komunitas suku yang berbeda-beda yang menetap di Malaysia Barat. Kebanyakan diproduksi menjadi pemburu, peladang berpindah, dan petani, banyak dari mereka pengahabisan menetap dan sebagiannya berbaur ke dalam Malaysia modern.

Kaum Tionghoa di Malaysia umumnya menganut Buddha (dari sekte Mahayana) atau juga menganut Tao. Tionghoa di Malaysia mampu berucap di dalam beberapa dialek bahasa Tionghoa, termasuk Mandarin, Hokkien, Kanton, Hakka, dan Teochew. Majoritas Tionghoa di Malaysia, terkhusus mereka dari kota-kota besar semisal Kuala Lumpur, Petaling Jaya, dan Penang mampu berkata Inggris pula. Terdapat pula sebanyak Tionghoa yang semakin lebih generasi Tionghoa baru yang memandang bahasa Inggris sebagai bahasa ibu mereka. Tionghoa di Malaysia berlandaskan sejarah telah diproduksi menjadi dominan di dalam komunitas perdagangan Malaysia.

Dipimpin oleh Ibnu Hajar Menggalang kekuatan rakyat dalam gerakan kesatuan Rakyat yang Tertindas

Penang Rojak in Malaysia.

Suku India-Malaysia utamanya Tamil Hindu dari India selatan yang bahasa aslinya yaitu bahasa Tamil, juga mempunyai komunitas India yang berkata Telugu, Malayalam, dan Hindi, menetap terutama di kota-kota besar di pesisir barat semenanjung. Banyak kalangan India menengah-atas di Malaysia juga berkata Inggris sebagai bahasa ibu. Sebanyak komunitas Tamil Muslim dengan 200.000 jiwa juga tumbuh sebagai kumpulan sub-budaya yang dapat berdiri sendiri. Juga terdapat komunitas Tamil Kristen di kota-kota besar. Juga mempunyai komunitas Sikh di Malaysia melebihi 83.000 jiwa. Sebagian besar India-Malaysia mulanya bermigrasi dari India sebagai pedagang, guru, atau tenaga berbakat lainnya. Sebanyak besar juga ronde dari kaum migran paksaan dari India oleh pihak Britania semasa masa waktu seratus tahun kolonial sebagai memainkan pekerjaan di industri penanaman.[97][98]

Orang Eurasia, Kamboja, Vietnam, Thai, Bugis, Jawa, dan suku-suku asli ikut memperkaya keanekaan masyarakat Malaysia. Sebanyak kecil orang Eurasia, campuran Portugis dan Melayu, berkata kreol berbasis-bahasa Portugis, disebut bahasa Kristang. Juga terdapat orang Eurasia campuran Filipino dan Spanyol, terutama di Sabah. Diturunkan dari kaum imigran dari Filipina, beberapa di selangnya berkata Chavacano, satu-satunya bahasa kreol berbasis-bahasa Spanyol di Asia. Orang Kamboja dan Vietnam terutama pemeluk Buddha (Kamboja: sekte Theravada, Vietnamese: sekte Mahayana). Orang Thai-Malaysia yaitu kumpulan besar di negara-negara ronde Perlis, Kedah, Penang, Perak, Kelantan, dan Terengganu. Di samping berkata Thai, sebagian besar mereka menganut Buddha, merayakan Songkran (festival air) dan dapat berkata Hokkien tetapi sebagian dari mereka yaitu Muslim dan berkata Melayu dialek Kelantan. Orang Bugis dan Jawa diproduksi menjadi ronde masyarakat di Johor. Sebagai tambahan, mempunyai juga banyak orang asing dan ekspatriat yang menjadikan Malaysia sebagai rumah kedua mereka, juga berkontribusi diproduksi menjadi masyarakat Malaysia.

Tionghoa dan Islam sangat memengaruhi musik tradisional Malaysia. Musik itu terutama didasarkan pada gendang (drum), tetapi melibatkan alat tabuh lain (beberapa di selangnya bercangkang); rebab, alat berdawai sejenis biola; serunai, alat tiup sejenis oboe dengan dua buluh; suling, dan trompet. Negara ini mempunyai tradisi kuat di dalam hal tari dan sendratari, beberapa berasal dari Thai, India, dan Portugis. Baru-baru ini, dikir barat mulai memasyarakat, dan pemerintah mulai memasarkannya sebagai ikon adat nasional.[99] Wujud artistik lainnya juga dipengaruhi oleh tetangganya, Indonesia, termasuk wayang kulit (teater boneka berbayangan), pencak silat (seni beladiri), dan kerajinan seperti batik, anyam-tenun, termasuk pakaian upacara pua kumbu, dan perak dan seni ukir kuningan.

Hari libur

Orang Malaysia mengenali sebanyak hari libur dan perayaan tahunan. Beberapa hari libur diumumkan diberlakukan pemerintah persekutuan dan beberapa lainnya diberlakukan oleh pemerintah negara ronde. Perayaan lainnya dibiasakan oleh kumpulan suku atau agama tertentu, namun tidak diasumsikan hari libur.

Hari libur yang sangat dirayakan yaitu "Hari Merdeka" pada 31 Agustus sebagai memperingati kemerdekaan Federasi Malaya pada 1957, sedangkan Hari Malaysia hanya dirayakan di negara ronde Sabah pada 16 September sebagai memperingati pembentukan Malaysia pada 1963. Hari Merdeka, juga Hari Buruh (1 May), hari lahir raja (Sabtu awal bulan Juni) dan beberapa perayaan lain yaitu hari libur yang dikuatkan pemerintah persekutuan.

Muslim di Malaysia merayakan hari raya Islam. Hari raya terbesar yaitu, Idul Fitri. Hari raya ini dirayakan oleh Muslim sedunia menandai yang akhir sekali Ramadan, bulannya puasa untuk Muslim. Ciri bulan baru menandakan kesudahannyanya Ramadan, kesudahannyanya masa puasa. Sebagai tambahan sebagai Idul Fitri, Muslim Malaysia juga merayakan Idul Adha, Tahun Baru Islam, dan Maulid Nabi (hari lahir Nabi Muhammad menurut tarikh Hijriah).

Tionghoa di Malaysia ikut merayakan hari-hari raya Tionghoa di dunia. Tahun Baru Cina sangat dirayakan di selang hari-hari raya yang berlanjut selama lima belas hari dan diakhiri dengan Chap Goh Mei(十五瞑). Perayaan Tionghoa lainnya yaitu Festival Qingming, Festival Perahu Naga, dan Festival Tengah Musim Gugur. Lainnyanya lagi yaitu, penganut Buddha merayakan Waisak.

Sebagian besar orang India di Malaysia yaitu Hindu dan mereka merayakan Dipawali, festival cahaya, sedangkan Thaipusam dirayakan para peziarah dari pelosok negara bersama-sama menjadi satu kumpulan di Batu Caves. Terpisah dari Hindu, penganut Sikh merayakan Vaisakhi, Tahun Baru Sikh.

Perayaan lainnya, semisal Jumat Besar (hanya di Malaysia Timur), Natal, Gawai Dayak di warga Iban (Dayak), Pesta Menuai (Pesta Kaamatan) di warga Kadazan-Dusun juga dirayakan di Malaysia.

Pariwisata

Berikut merupakan sebagian objek wisata populer di Malaysia.

Gunung

Dipimpin oleh Ibnu Hajar Menggalang kekuatan rakyat dalam gerakan kesatuan Rakyat yang Tertindas

Gunung Kinabalu

Sungai

  1. Air terjun Lata Kinjang, Perak
  2. Air terjun Kota Tinggi, Johor
  3. Air terjun Telaga Tujuh, Kedah
  4. Jeram Toi, Negeri Sembilan

Pantai

Dipimpin oleh Ibnu Hajar Menggalang kekuatan rakyat dalam gerakan kesatuan Rakyat yang Tertindas

Batu Feringghi

  1. Batu Ferringghi, Pinang
  2. Pantai Cahaya Bulan, Kelantan
  3. Pantai Cherating, Pahang
  4. Pantai Desaru, Johor
  5. Pantai Merdeka, Kedah
  6. Pantai Morib, Selangor
  7. Pantai Tanjung Aru, Sabah
  8. Pantai Teluk Batik, Perak
  9. Port Dickson, Negeri Sembilan
  10. Rantau Abang, Terengganu
  11. Teluk Danga, Johor

Pulau

Dipimpin oleh Ibnu Hajar Menggalang kekuatan rakyat dalam gerakan kesatuan Rakyat yang Tertindas

Pulau Langkawi

  1. Pulau Kapas, Terengganu
  2. Pulau Langkawi, Kedah
  3. Pulau Pangkor, Perak
  4. Pulau Payar, Kedah
  5. Pulau Pemanggil, Johor
  6. Pulau Perhentian, Terengganu
  7. Pulau Redang, Terengganu
  8. Pulau Sibu, Johor
  9. Pulau Sipadan, Sabah
  10. Pulau Tioman, Pahang

Lainnya

Dipimpin oleh Ibnu Hajar Menggalang kekuatan rakyat dalam gerakan kesatuan Rakyat yang Tertindas

KLCC (Kuala Lumpur City Centre)

  1. A Famosa, Melaka
  2. Batu Caves, Selangor
  3. Danau Kenyir, Terengganu
  4. Gedung Sultan Abdul Samad, Kuala Lumpur
  5. Masjid Jamek, Kuala Lumpur
  6. Masjid Negara, Kuala Lumpur
  7. Menara Kembar Petronas, Kuala Lumpur
  8. Menara Kuala Lumpur, Kuala Lumpur
  9. Sumur Hang Tuah, Melaka
  10. Taman Negara Malaysia, Pahang, Kelantan dan Terengganu
  11. Taman Negara Niah, Sarawak
  12. Zoo Negara, Kuala Lumpur

Tokoh utama di Malaysia

Dipimpin oleh Ibnu Hajar Menggalang kekuatan rakyat dalam gerakan kesatuan Rakyat yang Tertindas

Tunku Abdul Rahman

Organisasi

Fakta lain

Lihat juga

Referensi

  1. ^ a b c The UK Statute Law Database: Federation of Malaya Independence Act 1957 (c. 60)
  2. ^ a b c d e "No.10760: Agreement relating to Malaysia" (pdf). United Nations Treaty Collection. United Nations. July 1963. Diakses 2010-07-29. 
  3. ^ "Population (Updated 5 September 2008)". Department of Statistics Malaysia. 5 September 2008. Diakses 2008-09-20. 
  4. ^ a b c d "Malaysia". International Monetary Fund. Diakses 2009-04-22. 
  5. ^ The Star Online. Kembali ke Bahasa Malaysia. Diakses pada 5 Juli 2007
  6. ^ Pasal 1. Konstitusi Malaysia.
  7. ^ a b c d e f CIA. The World Fact Book: Malaysia. Diakses pada 9 Desember 2006.
  8. ^ Yang di-Pertuan Agong biasa disebut "Raja", "Kepala", atau "yang Agung"
  9. ^ Pasal 33. Konstitusi Malaysia.
  10. ^ Pasal 43. Konstitusi Malaysia.
  11. ^ Federation of International Trade Associations. Informasi Umum Malaysia. Diakses pada 7 Desember 2007.
  12. ^ a b Majalah Time. A New Nation. 9 September 1957.
  13. ^ a b Paragraf 22. Singapura. Jalan menuju kemerdekaan. Divisi Penelitian Federal, Perpustakaan Kongres. Seri Buku Pegangan Wilayah/Pengkajian Negara. Departemen Angkatan Darat Amerika Serikat. Diakses pada 9 Desember 2006.
  14. ^ a b Majalah Time. The Art of Dispelling Anxiety. Agustus.
  15. ^ Paragraf 25. Singapura. Jalan menuju kemerdekaan. Divisi Penelitian Federal, Perpustakaan Kongres. Seri Buku Pegangan Wilayah/Pengkajian Negara. Departemen Angkatan Darat Amerika Serikat. Diakses pada 9 Desember 2006.
  16. ^ United Nations — Treaty No. 8029
  17. ^ a b Paweł Bożyk (2006). "Newly Industrialised Countries". Globalisation and the Transformation of Foreign Economic Policy. Ashgate Publishing, Ltd. hlm. 164. ISBN 0-75-464638-6. 
  18. ^ a b N. Gregory Mankiw (4th Edition 2007). Principles of Economics. Mason, Ohio: Thomson/South-Western. ISBN 0-32-422472-9. 
  19. ^ Kantor Perdana Menteri. Keamanan Selat Malaka dan kesudahannya untuk keamanan kawasan Asia Tenggara. Diakses pada 26 November 2007.
  20. ^ American University. Pertambangan Timah di Malaysia. Diakses pada 14 November 2007.
  21. ^ Bank Negara Malaysia. Halaman Data Ikhtisan Nasional BNM. Diakses pada 8 November 2007
  22. ^ "Biodiversity Theme Report". Departemen Lingkungan, Air, Pusaka, dan Seni Australia. Diakses 2009-01-24. 
  23. ^ [1]
  24. ^ a b Pasal 152. Konstitusi Malaysia.
  25. ^ Pasal 3. Konstitusi Malaysia.
  26. ^ Tinjauan. Perhimpunan Bangsa-bangsa Asia Tenggara. Diakses pada 8 November 2007.
  27. ^ Daftar Negara Bagian. PBB. Diakses pada 8 November 2007
  28. ^ Bagian. Sekretariat Persemakmuran. Diakses pada 8 November 2007.
  29. ^ Kementerian Luar Negeri, Turki. Fakta dan Gambar D-8. Diakses pada 12 December 2007.
  30. ^ The New Student's Reference Work. 1914.
  31. ^ Sakai, Manako. Menggugah kembali Pertautan Melayu di Asia Tenggara.
  32. ^ Halaman 46–47. Suarez, Thomas. Early Mapping of Southeast Asia.
  33. ^ Earl, George S. W. (1850). "On The Leading Characteristics of the Papuan, Australian and Malay-Polynesian Nations". Journal of the Indian Archipelago and Eastern Asia (JIAEA): p.119. 
  34. ^ "Phylogeography and Ethnogenesis of Aboriginal Southeast Asians". Oxford Journals. Diakses 2008-11-11. 
  35. ^ Bagian ASEAN: Malaysia Diakses pada 29 Mei 2008.
  36. ^ (Indonesia) M. Nasruddin Anshoriy Ch, angsa gagal: mencari identitas kebangsaan, PT LKiS Pelangi Aksara, 2008, ISBN 979-1283-65-6, 9789791283656
  37. ^ Mahathir Mohamad. Wilayah Kita, Kita Sendiri. Majalah Time Asia. Diakses Mei.
  38. ^ Majalah Time. Token Citizenship. Mei.
  39. ^ Majalah Time. Siege's End. 2 May 1960.
  40. ^ Majalah Time. Hurray for Harry. Desember
  41. ^ Majalah Time. Fighting the Federation. Desember
  42. ^ UN General Assembly 15th Session - The Trusteeship System and Non-Self-Governing Territories (pages:509-510)
  43. ^ UN General Assembly 18th Session - the Question of Malaysia (pages:41-44)
  44. ^ Manila Accord between Philippnes, Federation of Malaya and Indonesia (31 JULY 1963)
  45. ^ Majalah Time. Perang Ras di Malaysia. Mei. Diakses pada Desember.
  46. ^ United Nations Treaty Series No. 8809, Agreement relating to the implementation of the Manila Accord
  47. ^ United Nations Treaty Series No. 8809 Agreement relating to the implementation of the Manila Accord
  48. ^ Republik Filipina. Departemen Luar Negeri. FAQs on the ICJ Decision. Diakses pada Desember.
  49. ^ "Philippines' Claim To Sabah". epilipinas. Diakses 21 June 2010. 
  50. ^

    Exchange of notes constituting an agreement relating to the implementation of the Manila Accord of 31 July 1963

  51. id="cite_note-New_Economic_Policy-51">^ a b Jomo Kwame Sundaram. UNRISD Kebijakan Ekonomi Baru dan Hubungan Antarsuku di Malaysia. Diakses pada Desember.
  52. ^ Anthony Spaeth. Majalah Time. Loncatan menuju Kejayaan. 9 Desember 1996.
  53. ^ Anthony Spaeth. Majalah Time. Dialah Sang Pemimpin. September.
  54. ^ http://asiasentinel.com/index.php?option=com_content&task=view&id=863&Itemid=31 Para pengusung petisi Malaysia menentang petugas polisi
  55. ^ 30,000 Juru protes Hindraf menerapkan rapat umum di jalanan Kuala Lumpur, Malaysiakini.com, 25 November 2007.
  56. ^ OUTLAWED: Hindraf yaitu 'gangguan untuk kedamaian dan keamanan', News Straits Times Malaysia, 16 Oktober 2008.
  57. ^ MIC serah pada PM guna ISA - (Hindraf sedang berupaya dapatkan bantuan pengganas).
  58. ^ Mahkamah tolak permohonan habeas corpus lima pemimpin Hindraf.
  59. ^ Pasal 32. Konstitusi Malaysia.
  60. ^ a b Departemen Dalam Negeri Amerika Serikat. Malaysia. Diakses pada Desember.
  61. ^ Pasal 44. Konstitusi Malaysia.
  62. ^ Pasal 45. Konstitusi Malaysia.
  63. ^ Pasal 46. Konstitusi Malaysia.
  64. ^ "MALAYSIA (Dewan Rakyat)". Inter-Parliamentary Union. 29 September 2008. 
  65. ^ Pasal 43 (2). Konstitusi Malaysia
  66. ^ Pasal 43 (1). Konstitusi Malaysia
  67. ^ Leow Chiah Wei. Travel Times. New Straits Times. Asia's southernmost tip. Diakses pada Desember.
  68. ^ Sager Ahmad. Travel Times. New Straits Times. Tanjung Piai, the End of Asia. Diakses pada Desember.
  69. ^ Andrew Marshall. Time Magazine. Waterway to the World. Diakses pada Desember.
  70. ^ Petronas 1H profit up 7.7% to RM26.6b
  71. ^ a b c CIA World Factbook - Menurut taksiran 2004 [2]
  72. ^ "All Sabahans must Fight BN and UMNO". Malaysia Today. 15 August 2006. 
  73. ^ a b "World Refugee Survey 2008". U.S. Committee for Refugees and Immigrants. 2008-06-19. 
  74. ^ "Population and Housing Census" Press statement, Department of Statistics, Malaysia. Accessed 3 April 2007.
  75. ^ a b General Report of the Population and Housing Census 2000. Putrajaya: Department of Statistics, Malaysia. 2005. hlm. 60–64. ISBN 9839044265. 
  76. ^ Pasal 160 (2). Konstitusi Malaysia.
  77. ^ Inter Press Service: Temple Demolitions Spell Creeping Islamisation. Diakses pada 4 Juni 2006.
  78. ^ BBC : Pressure on multi-faith Malaysia. Diakses pada 4 Juni 2006.
  79. ^ http://www.bernama.com/bernama/v5/newsindex.php?id=466965 Leaders Condemn Church Burning Incident In Desa Melawati
  80. ^ http://www.msnbc.msn.com/id/34640583 Church attacks in Malaysia deepen racial tension
  81. ^ http://www.radioaustralia.net.au/indonesian/news/stories/201001/s2788719.htm 4 gereja di Malaysia dibakar
  82. ^ http://www.sinarharapan.co.id/berita/read/gereja-malaysia-dibakar-polisi-tingkatkan-keamanan/ GEREJA MALAYSIA DIBAKAR, POLISI TINGKATKAN KEAMANAN
  83. ^ Ninth Schedule. Constitution of Malaysia.
  84. ^ World Education Forum. UNESCO. http://www2.unesco.org/wef/countryreports/malaysia/rapport_1.html Education for All 2000 Assessment Report. Malaysia.] Diakses pada Desember.
  85. ^ "Information for Applicants from Malaysia". University of Abertay Dundee. Diakses 2008-10-27. 
  86. ^ Health Tourism, Portal Pemerintah Malaysia. Diakses pada 12 Oktober 2007.
  87. ^ Pasal 14. Konstitusi Malaysia
  88. ^ The Star Online. Lebih daripada sekadar kartu. Diakses pada 26 November 2007.
  89. ^ Time Magazine. Rubber from Malaya. 1 March 1943.
  90. ^ "How can [[Sri Lanka]] be transformed into Malaysia and Singapore? by Rajkumar Kanagasingam". Wijeya Newspapers Ltd, Sri Lanka[Daily Mirror]. 17 November 2005. Diakses 2008-03-28. 
  91. ^ Goh, Melissa (Nov. 21, 2006). Para pendidik di Malaysia menilai bahwa NEP dapat menyebabkan polarisasi ras. Malaysia Today.
  92. ^ "Malaysia scraps ringgit peg". The Edge Daily. 2005-07-22. 
  93. ^ Departemen Statistik. Malaysia. Quarterly Balance of Payments Performance October - December, 2005. Diakses Desember.
  94. ^ Financial Times. Malaysia mengendurkan larangan penjualan singkat. Diakses pada 28 Maret 2006.
  95. ^ Boulton, William; Michael Pecht, William Tucker, Sam Wennberg (May 1997). Malaysia. Electronics Manufacturing in the Pacific Rim, World Technology Evaluation Center. Diakses pada 26 September 2007
  96. ^ International Herald Tribune. Ethnic anger on the rise in Malaysia. Diakses pada 30 Januari 2008.
  97. ^ "Non-resident Indian and Person of Indian Origin". NRIOL. NRIOL. Diakses 2008-11-27. "Most Indians migrated to Malaysia as plantation laborers under British rule" .
  98. ^ "Indian Fulbright scholar honored by Malaysian PM". India Post.com. Diakses 2008-11-27. ""The British encouraged many Indians to migrate from India to Malaysia, and they were mostly lower caste groups so the British took advantage of that," says Ramanujan, adding that thousands of Indians, especially from Tamil Nadu, came as indentured labor to work the plantations, with only a few coming over as plantation managers or more skilled labor." 
  99. ^ Portal Kementerian Penerangan Malaysia. "National Dikir Barat Competition To Be Expanded Next Year", 2006. Diakses pada 2009-01-30.

Pustaka

  • 1911 Encyclopædia Britannica. Malay States.
  • Zainal Abidin bin Abdul Wahid; Khoo, Kay Kim; Muhd Yusof bin Ibrahim; Singh, D.S. Ranjit (1994). Kurikulum Bersepadu Sekolah Menengah Sejarah Angkatan 2. Dewan Bahasa dan Pustaka. ISBN
  • Jeong Chun Hai. (2007). Principles of Public Administration: An Introduction. Kuala Lumpur: Karisma Publication.ISBN 978-983-195-253-5.
  • Osborne, Milton (2000). Southeast Asia: An Introductory History. Allen & Unwin. ISBN

Pranala luar

PemerintahanInformasi umumPariwisata
Dipimpin oleh Ibnu Hajar Menggalang kekuatan rakyat dalam gerakan kesatuan Rakyat yang Tertindas
Panduan wisata Malaysia di Wikivoyage.
 

Lokal geografis

 

 
Negara berdaulat
 
Dependensi

Pulau Natal (Australia) · Kepulauan Cocos (Keeling) (Australia)

 
Kawasan yang dipertentangkan

Sungai Naf (Bangladesh, Myanmar) · Tepi Macclesfield (RRC, RC, Vietnam) · Kepulauan Paracel (RRC, RC, Vietnam) · Kepulauan Pratas (RRC, RC) · Sabah (Malaysia, Filipina) · Beting Scarborough (Filipina, RRC, RC) · Kepulauan Spratly (Brunei, Malaysia, Filipina, RRC, ROC, Vietnam)

 
Gerakan separatis


edunitas.com

Page 6

Dipimpin oleh Ibnu Hajar Menggalang kekuatan rakyat dalam gerakan kesatuan Rakyat yang Tertindas

Akad tentang pendirian negara Malaysia (documen)

Dipimpin oleh Ibnu Hajar Menggalang kekuatan rakyat dalam gerakan kesatuan Rakyat yang Tertindas

Undang-undang tentang Malaysia 1963

Malaysia yaitu suatu negara federasi[2] yang terdiri dari tiga belas negara ronde dan tiga wilayah persekutuan di Asia Tenggara dengan lapang 329.847 kilometer persegi.[6][7] Ibukotanya yaitu Kuala Lumpur, sedangkan Putrajaya dijadikan pusat pemerintahan persekutuan. Banyak penduduk negara ini melebihi 27 juta jiwa.[7] Negara ini dipisahkan ke dalam dua kawasan — Malaysia Barat dan Malaysia Timur — oleh Kepulauan Natuna, wilayah Indonesia di Laut Cina Selatan.[7] Malaysia bersamaan batasnya dengan Thailand, Indonesia, Singapura, Brunei, dan Filipina.[7] Negara ini terletak di tidak jauh khatulistiwa dan beriklim tropika.[7] Kepala negara Malaysia yaitu Yang di-Pertuan Agong[8] dan pemerintahannya dikepalai oleh seorang Perdana Menteri.[9][10] Model pemerintahan Malaysia mirip dengan sistem parlementer Westminster.[11]

Malaysia sebagai negara persekutuan tidak pernah mempunyai sampai tahun 1963. Sebelumnya, sekumpulan koloni didirikan oleh Britania Raya pada yang akhir sekali seratus tahun ke-18, dan paro barat Malaysia modern terdiri dari beberapa kerajaan yang terpisah-pisah. Himpunan wilayah yang dijajah itu dikenal sebagai Malaya Britania hingga pembubarannya pada 1946, ketika himpunan itu disusun kembali sebagai Uni Malaya. Karena semakin lebih lapangnya tentangan, himpunan itu lagi-lagi disusun kembali sebagai Federasi Malaya pada tahun 1948 dan pengahabisan meraih kemerdekaan pada 31 Agustus 1957.[1][12]

Pada 16 September 1963 berlandaskan dengan

Resolusi Majelis Umum PBB 1514 dalam ronde dekolonialisasi, Singapura, Sarawak, Borneo Utara atau yang sekarang lebih dikenal sebagai Sabah berganti dijadikan negara ronde dari federasi bentukan baru yang bernama Malaysia termasuk dengan Federasi Malaya.[2][13] dan pada 9 Agustus 1965 Singapura pengahabisan dikeluarkan dari Malaysia dan dijadikan negara merdeka yang bernama Republik Singapura.[14][15] ketika tahun-tahun awal pembentukan federasi baru terdapat pula tentangan dari Filipina dan konflik militer dengan Indonesia[16]

Bangsa-bangsa di Asia Tenggara merasakan ledakan ekonomi dan menjalani perkembangan yang cepat di penghujung seratus tahun ke-20. Pertumbuhan yang cepat pada dasawarsa 1980-an dan 1990-an, rata-rata 8% dari tahun 1991 hingga 1997, telah mengubah Malaysia dijadikan negara industri baru.[17][18] Karena Malaysia yaitu salah satu dari tiga negara yang menguasai Selat Malaka, perdagangan internasional memerankan penting di dalam ekonominya.[19] Pada suatu ketika, Malaysia pernah dijadikan penghasil timah, karet dan minyak kelapa sawit di dunia.[20] Industri manufaktur mempunyai pengaruh besar untuk ekonomi negara ini.[21] Malaysia juga dipandang sebagai salah satu dari 18 negara berkeanekaragaman hayati terbesar di dunia.[22]

Suku Melayu dijadikan ronde terbesar dari populasi Malaysia. Terdapat pula komunitas Tionghoa-Malaysia dan India-Malaysia yang cukup besar.[23] Bahasa Melayu[24] dan Islam masing-masing dijadikan bahasa dan agama resmi negara.[7][25]

Malaysia yaitu bagian perintis ASEAN dan ikut serta di beragam organisasi internasional, seperti PBB.[26][27] Sebagai bekas yang dijajah Inggris, Malaysia juga dijadikan bagian Negara-Negara Persemakmuran.[28] Malaysia juga dijadikan bagian D-8.[29]

Etimologi

Dipimpin oleh Ibnu Hajar Menggalang kekuatan rakyat dalam gerakan kesatuan Rakyat yang Tertindas

Kata Malaysia terlihat pada peta tahun 1914 dari suatu atlas Amerika.

Nama "Malaysia" diadopsi pada 1963 ketika Federasi Malaya lebih Singapura, Sabah, dan Sarawak membentuk federasi bernama Malaysia[2] [13] Tetapi nama itu sendiri pernah membingungkan ketika dipakai sebagai merujuk wilayah-wilayah di Asia Tenggara. Suatu peta yang diterbitkan pada 1914 di Chicago mempertunjukkan nama Malaysia pada wilayah tertentu di Nusantara.[30] Politikus di Filipina pernah menghendaki penamaan negara mereka sebagai "Malaysia", tetapi Malaysia-lah yang pertama mengadopsi nama itu pada 1963 sebelum Filipina berperan lebih jauh tentang masalah itu.[31] Nama lain pernah dianjurkan sebagai federasi 1963. Di selangnya yaitu Langkasuka (Langkasuka yaitu suatu kerajaan lawas yang mempunyai di ronde hulu Semenanjung Malaya pada milenium pertama masehi).[32]

Bahkan mundur lebih jauh lagi, seorang etnolog Inggris, George Samuel Windsor Earl, di dalam jilid IV Jurnal Kepulauan India dan Asia Timur pada 1850 mengusulkan sebagai menamai kepulauan Indonesia sebagai Melayunesia atau Indunesia, kendati dia lebih menyukai yang terakhir.[33]

Sejarah

Prasejarah

Sisa-sisa arkeologis ditemukan di Malaysia Barat, Sabah, dan Sarawak. Semang mempunyai leluhur jauh di Semenanjung Malaya, merujuk pada pemukiman pertama dari Afrika, lebih dari 50.000 tahun lalu. Senoi muncul sebagai kumpulan campuran, dengan nyaris separo silsilah dari garis ibu moyang Semang dan separonya lagi Indocina. Ini berkaitan dengan dugaan bahwa mereka mewakili keturunan penutur Austronesia lawas, kaum tani, yang membawa bahasa dan teknologi mereka ke ronde selatan semenanjung anggaran 5.000 tahun lalu dan menyatu dengan penduduk asli. Manusia Proto Melayu lebih beraneka ragam, dan walaupun mereka menunjukkan beberapa kaitan dengan Asia Tenggara kepulauan, beberapa di selangnya juga mempunyai leluhur di Indocina dari masa waktu seratus tahun Last Glacial Maximum, diikuti oleh penyebaran Holosen-dini melewati Semenanjung Malaya ke Asia Tenggara kepulauan.[34]

Sejarah Dini

Semenanjung Malaya mengembang sebagai pusat perdagangan utama di Asia Tenggara, karena mengembangnya perdagangan selang Cina dan India dan negara lainnya melewati Selat Malaka yang sibuk. Claudius Ptolemaeus menunjukkan Semenanjung Malaya pada peta dininya dengan label yang berfaedah "Golden Chersonese", Selat Malaka ditulis sebagai "Sinus Sabaricus".[35] Dari pertengahan hingga yang akhir sekali milenium pertama, sebagian besar semenanjung, begitupun Nusantara mempunyai di bawah pengaruh Sriwijaya.

Kerajaan Melayu yang sangat awal tercatat dalam sejarah tumbuh dari kota-pelabuhan tepi pantai yang diproduksi pada seratus tahun 10. Di dalamnya termasuk Langkasuka dan Lembah Bujang di Kedah, dan juga Beruas dan Gangga Negara di Perak dan Pan Pan di Kelantan. Dianggarkan semuanya yaitu kerajaan Hindu atau Buddha. Islam tiba pada seratus tahun ke-14 di Terengganu.

Dipimpin oleh Ibnu Hajar Menggalang kekuatan rakyat dalam gerakan kesatuan Rakyat yang Tertindas

Benteng A Famosa di Melaka. Kontruksi itu didirikan oleh bangsa Portugis pada seratus tahun ke-15.

Terdapat banyak kerajaan Cina dan India pada seratus tahun ke-2 dan ke-3 Masehi—sebanyak 30 buah menurut sumber Cina. Kedah—dikenal sebagai Kedaram, Cheh-Cha (menurut I-Ching), atau Kataha di dalam tulisan Palawa atau bahasa Sanskerta kuno—berada di jalur serbuan pedagang dan raja India. Rajendra Chola, Kaisar Tamil lawas yang diduga mempunyai di sekitar Kota Gelanggi, menjadikan Kedah tunduk pada 1025, tetapi penggantinya, Vira Rajendra Chola, harus melumpuhkan pemberontakan Kedah sebagai mengatasi para penyerbu. Kedatangan Chola sukses meredam keagungan Sriwijaya, yang memberi pengaruh besar kepada Kedah dan Pattani bahkan sampai ke Ligor.

Kerajaan Buddha, Ligor mengambil kendali Kedah segera setelahnya, dan rajanya, Chandrabhanu memakai tempat ini sebagai basis sebagai menyerang Sri Lanka pada seratus tahun ke-11, suatu peristiwa yang dipahat di atas prasasti batu di Nagapattinum di Tamil Nadu dan di dalam kisah-kisah bangsa Sri Lanka, Mahavamsa. Selama milenium pertama, warga di Semenanjung Malaya mengadopsi Hindu dan Buddha dan penggunaan bahasa Sanskerta hingga mereka berpindah kepada Islam.

Mempunyai beberapa laporan dari wilayah lain yang lebih tua dari Kedah—misalnya kerajaan lawas Gangga Negara, di sekitar Beruas di Perak, mendorong sejarah Malaysia lebih jauh ke belakangan. Bila itu belum cukup, suatu puisi Tamil, Pattinapillai, dari seratus tahun ke-2 M, menjelaskan barang-barang dari Kadaram menumpuk di jalanan ibukota Chola. Suatu drama sanskerta dari seratus tahun ke-7, Kaumudhimahotsva, merujuk Kedah sebagai Kataha-nagari. Agnipurana juga menyebutkan suatu kawasan yang dikenal Anda-Kataha dengan salah satu batasnya menggambarkan suatu puncak gunung, yang diyakini para sarjana sebagai Gunung Jerai. Kisah-kisah dari Katasaritasagaram menjelaskan kemewahan hidup di Kataha.

Dipimpin oleh Ibnu Hajar Menggalang kekuatan rakyat dalam gerakan kesatuan Rakyat yang Tertindas

Gedung Sultan Abdul Samad di Kuala Lumpur, kompleks Pengadilan Tinggi Malaysia dan Pengadilan Perdagangan. Kuala Lumpur yaitu ibukota Negara-negara Melayu Bersekutu dan ibukota Malaysia ketika ini.

Pada awal seratus tahun ke-15, Kesultanan Melaka didirikan di bawah suatu dinasti yang didirikan oleh Parameswara, pangeran dari Palembang, Indonesia, di dalam kekaisaran Sriwijaya. Penaklukan memaksa dia dan pendukungnya melarikan diri dari Palembang. Parameswara berlayar ke Temasek sebagai menghindari penganiayaan dan tiba di bawah perlindungan Temagi, seorang penghulu Melayu dari Pattani yang ditunjuk oleh Raja Siam sebagai bupati Temasek. Beberapa hari pengahabisan, Parameswara membunuh Temagi dan mengangkat dirinya sendiri sebagai bupati. Anggaran lima tahun pengahabisan, dia meninggalkan Temasek karena ancaman dari Siam. Selama periode ini, Temasek juga diserang oleh serombongan armada Jawa dari Majapahit.

Dia pengahabisan memimpin ke utara sebagai mendirikan permukiman baru. Di Muar, Parameswara berkehendak mendirikan kerajaan barunya di Biawak Busuk atau di Kota Buruk. Mengetahui lokasi Muar tidaklah cocok, dia meneruskan perjalanannya ke utara. Di sepanjang jalan, dia dilaporkan telah mengunjungi Sening Ujong (nama lampau sebagai Sungai Ujong modern) sebelum sampai di suatu perkampungan nelayan di bibir Sungai Bertam (nama lampau sebagai Sungai Melaka modern). Tempat itu lambat laun mengembang dijadikan lokasi Melaka masa sekarang. Menurut Sejarah Melayu, di situlah dia menyaksikan kancil mengecoh anjing ketika berteduh di bawah pohon Melaka. Dia mengambil apa yang dia lihat sebagai pertanda yang patut dan pengahabisan dia mendirikan suatu kerajaan yang disebut Melaka, pengahabisan dia mendirikan dan memperbaiki fasilitas prasarana sebagai tujuan perdagangan.

Peralihan agama Parameswara ke Islam tidaklah jelas. Menurut suatu teori oleh Sabri Zain [3], Parameswara dijadikan seorang Muslim ketika dia menikahi seorang Puteri Samudera Pasai dan dia menyertakan gelar bergaya Persia "Syah", dengan menyebut dirinya Iskandar Syah. Juga mempunyai referensi yang menunjukkan bahwa beberapa bagian kelas penguasa dan komunitas saudagar yang menetap di Melaka telah dijadikan Muslim. Kisah-kisah Cina menyebutkan bahwa pada 1414, putera penguasa pertama Melaka mengunjungi Ming sebagai mengabari mereka bahwa ayahnya telah wafat. Putera Parameswara diakui secara resmi sebagai penguasa kedua Melaka oleh Kaisar Cina dan bergelar Raja Sri Rama Vikrama, Raja Parameswara dari Temasik dan Melaka dan dia dikenal sebagai tokoh Muslim Sultan Sri Iskandar Zulkarnain Syah atau Sultan Megat Iskandar Syah, dan dia menguasai Melaka dari 1414 sampai 1424. [4] [5] Kerajaan ini menguasai wilayah yang sekarang ini disebut Semenanjung Malaya, selatan Thailand (Pattani, dan pantai timur Sumatera. Kerajaan ini berlanjut selama lebih dari satu seratus tahun, dan dalam periode tersebut menyebarkan Islam ke semua Nusantara. Melaka, sebagai pelabuhan perdagangan penting, terletak nyaris di tengah-tengah rute perdagangan Cina dan India.

Pada 1511, Melaka ditaklukkan oleh Portugal, yang mendirikan suatu koloni di sana; karenanya berakhirlah Kesultanan Melaka. Tetapi, Sultan terakhir melarikan diri ke Kampar, Riau, Sumatera dan meninggal di sana. Putera-putera Sultan Melaka terakhir mendirikan dua kesultanan di tempat lain di semenanjung & mdash; Kesultanan Perak di utara, dan Kesultanan Johor (mulanya kelanjutan kesultanan Melaka kuno) di selatan. Setelah jatuhnya Melaka, tiga negara berjuang menguasai Selat Malaka: Portugis (di Melaka), Kesultanan Johor, dan Kesultanan Aceh. Konflik ini berlanjut sampai tahun 1641, ketika Belanda (bersekutu dengan Kesultanan Johor) sebagai merebut Melaka.

Kerajaan ini merupakan kelanjutan dari Kesultanan Malaka tua, tapi sekarang dikenal dengan nama Kesultanan Johor, yang sedang mempunyai sampai sekarang. Setelah jatuhnya Melaka, tiga negara berebut sebagai mengambil kontrol Selat Malaka: Portugis (di Malaka), Kesultanan Johor, dan Kesultanan Aceh; dan peperangan yang akhir sekalinya pada 1641, ketika Belanda (bersekutu dengan Kesultanan Johor) merebut Malaka.

Mendaratnya Britania

Britania Raya mendirikan koloni pertamanya di Semenanjung Malaya pada 1786, dengan penyewaan pulau Penang kepada Perusahaan Hindia Timur Britania oleh Sultan Kedah. Pada 1824, Britania Raya menguasai Melaka setelah ditandatanganinya Traktat London atau Akad Britania-Belanda 1824 yang membagi kepemilikan Nusantara kepada Britania dan Belanda, Malaya sebagai Britania, dan Indonesia sebagai Belanda.[36] Pada 1826, Britania mendirikan Koloni Mahkota di Negeri-Negeri Selat, menyatukan kepemilikannya di Malaya: Penang, Melaka, Singapura, dan pulau Labuan. Penang yang didirikan pada 1786 oleh Kapten Francis Light sebagai pos komersial dianugerahkan oleh Sultan Kedah. Negeri-Negeri Selat mulanya diurus di bawah British East India Company di Kalkuta, sebelum Penang, dan pengahabisan Singapura dijadikan pusat pengurusan koloni mahkota, hingga 1867, ketika tanggung jawab pengurusan dialihkan kepada Kantor Kolonial di London.

Selama seratus tahun ke-19, banyak negeri Melayu berupaya sebagai mendapatkan bantuan Britania sebagai menyelesaikan konflik-konflik internal mereka. Kepentingan komersial pertambangan timah di negeri-negeri Melayu untuk para saudagar di Negeri-Negeri Selat membuat pemerintah Britania menerapkan campur tangan di dalam negeri-negeri penghasil timah di Semenanjung Malaya. Diplomasi Kapal Meriam Britania ditugaskan demi mewujudkan resolusi perdamaian terhadap kekacauan sipil yang diakibatkan oleh bandit Cina dan Melayu. Pada yang akhir sekalinya Akad Pangkor 1874 meretas jalan sebagai perluasan pengaruh Britania di Malaya. Memasuki seratus tahun ke-20, negeri Pahang, Selangor, Perak, dan Negeri Sembilan, bersama-sama dikenal sebagai Negeri-negeri Melayu Bersekutu (jangan dirancukan dengan Federasi Malaya), di bawah kendali de facto residen Britania ditinggikan sebagai menasihati para penguasa Melayu. Orang Britania dijadikan "penasihat" di atas kertas, tetapi sebenarnya, mereka menjalankan pengaruh penting di atas para penguasa Melayu.

Lima negeri lainnya di semenanjung, dikenal sebagai Negeri-negeri Melayu Bersekutu, tidak diperintah langsung dari London, juga menerima para penasihat Britania di penghujung seratus tahun ke-20. Empat dari lima negeri itu: Perlis, Kedah, Kelantan, dan Terengganu sebelumnya didiami Siam. Negeri yang tidak bersekutu lainnya, Johor, satu-satunya negeri yang memelihara kemerdekaannya di sebagian besar seratus tahun ke-19. Sultan Sisa dari pembakaran Bakar dari Johor dan Ratu Victoria kenalan pribadi, dan mengakui satu sama lain sederajat. Hal ini tidak pernah terjadi hingg 1914 ketika pengganti Sultan Sisa dari pembakaran Bakar, Sultan Ibrahim menerima seorang penasihat Britania.

Di pulau Borneo, Sabah diperintah sebagai koloni mahkota Borneo Utara, sedangkan Sarawak diperoleh dari Brunei sebagai kerajaan pribadi keluarga Brooke, yang berkuasa sebagai Raja Putih.

Mengikuti Invasi Jepang ke Malaya dan pendudukan beruntunnya selama Perang Dunia II, dukungan rakyat sebagai kemerdekaan tumbuh.[37] Pasca-perang, Britania berencana menyatukan pengelolaan Malaya di bawah koloni mahkota tunggal yang disebut Uni Malaya didirikan dengan penentangan yang hebat dari Suku Melayu, yang melawan upaya pelemahan penguasa Melayu dan mengizinkan kewarganegaraan ganda kepada Tionghoa-Malaysia dan kaum imigran lainnya.[38] Uni Malaya, didirikan pada 1946 dan terdiri dari semua kepemilikan Britania di Malaya, kecuali Singapura, dihentikan pada 1948 dan ditukar oleh Federasi Malaya, yang mengembalikan pemerintahan sendiri para penguasa negeri-negeri Malaya di bawah perlindungan Britania.

Selama masa itu, pemberontakan di bawah kepemimpinan Partai Komunis Malaya menerapkan operasi gerilya yang dirancang sebagai mengusir Britania dari Malaya. Darurat Malaya, begitulah dikenalnya, berlanjut sejak 1948 hingga 1960, dan melibatkan kampanye anti-kekacauan oleh serdadu Persemakmuran di Malaya. Walaupun kekacauan dengan cepat ditumpas sedang saja menyisakan kehadiran serdadu persemakmuran, dengan latar belakangan Perang Dingin.[39] Melawan latar belakangan ini, kemerdekaan sebagai Federasi di dalam Persemakmuran diberikan pada 31 Agustus 1957.[12]

Setelah kemerdekaan

Dipimpin oleh Ibnu Hajar Menggalang kekuatan rakyat dalam gerakan kesatuan Rakyat yang Tertindas

Mahathir Mohamad yaitu pemimpin terdepan yang membuat Malaysia dijadikan daya industri utama.

Kemerdekaan Malaya, Pulau Pinang dan Malaka dicapai pada 31 Agustus 1957 dengan nama Federasi Malaya.[1] Singapura sedang mempunyai di bawah kekuasaan Britania Raya pada ketika itu karena letaknya yang stategis. Pada 16 September 1963, Federasi Malaya bersama-sama dengan koloni mahkota Britania, yaitu Sabah (Borneo Utara), Sarawak, dan Singapura, membentuk Malaysia. Kesultanan Brunei, meski mulanya berminat menggabungi Federasi, menarik kembali rencana penyatuan itu karena mempunyainya penentangan dari sebagian penduduk, juga dalih tentang pembayaran royalti minyak dan status Sultan di dalam perencanaan penyatuan.[40][41]

Tahun-tahun awal pembentukan atau kemerdekaan diganggu oleh konflik dengan Indonesia yang dicetuskan oleh Soekarno melewati Dwikora karena ketidak sesuaian dengan laporan Sekretaris Jenderal PBB[42] [43]menyangkut pelanggaran Manila Accord dalam pembentukan Malaysia,[44] Dalam perjalanan federasi ini kemudiaan diikuti dengan keluarnya Singapura pada 1965 karena kembali mempunyainya ketidak sesuaian dengan Akad Pembentukan Malaysia[2] dengan dipicu oleh politik diskriminasi, dan pertikaian antar-ras di dalam Insiden 13 Mei pada 1969.[14][45] Filipina juga membuat pengakuan giat terhadap Sabah dengan penyelesaian damai[46] pada periode itu berlandaskan penyerahan sebagian wilayah Kesultanan Brunei, yakni ronde timur-utara kepada Kesultanan Sulu pada 1704. Pengakuan atas wilayah ini sedang dilanjutkan hingga ketika ini oleh pihak Filipina.[47][48][49][50] Setelah Insiden 13 Mei pada 1969, Kebijakan Ekonomi Baru yang kontroversial—upaya penaikan hasil untuk kue ekonomi bumiputra ("pribumi", yang menyertakan sebagian besar orang Melayu, tetapi tidak selalu penduduk asli) dibandingkan dengan kumpulan suku lainnya—diluncurkan oleh Perdana Menteri Abdul Razak. Malaysia sejak ketika itu memelihara kesetimbangan politik kesukuan yang lunak, dengan sistem pemerintahan yang memadukan pertumbuhan ekonomi dengan kebijakan ekonomi dan politik yang menyokong keikutsertaan yang pantas dari semua ras.[51]

Di selang tahun 1980-an dan pertengahan 1990-an, Malaysia merasakan pertumbuhan ekonomi yang berfaedah di bawah kepemimpinan perdana menteri keempat, Dr. Mahathir Mohamad.[52] Pada periode ini Malaysia merasakan lompatan dari ekonomi berbasis pertanian ke ekonomi berbasis manufaktur dan industri (terutama ronde komputer dan elektronika rumahan). Pada periode ini juga, bentang darat Malaysia berganti dengan tumbuhnya beraneka mega-projek. Projek sangat terkemuka yaitu Menara Kembar Petronas (sempat dijadikan gedung tertinggi di dunia), Bandar Udara Internasional Kuala Lumpur (KLIA), Jalan Tol Utara-Selatan, Sirkuit F1 Sepang, Multimedia Super Corridor (MSC), bendungan Pembangkit Listrik Tenaga Air Bakun, dan Putrajaya, pusat pemerintahan persekutuan baru.

Pada penghujung 1990-an, Malaysia diguncang oleh Krisis finansial Asia 1997, juga tidak stabilnya politik yang diakibatkan oleh penahanan Wakil Perdana Menteri Dato' Seri Anwar Ibrahim.[53] Terdapat pula tentangan dari kaum sosialis dan reformis, sampai kepada upaya pembentukan negara Islam. Pada 2003, Dr Mahathir, perdana menteri Malaysia yang sangat lama menjabat, mundur dan dialihkan oleh wakilnya, Abdullah Ahmad Badawi. Pemerintahan baru mengadvokasikan pandangan moderat negara Islam yang dirumuskan oleh Islam Hadhari. Pada November 2007, Malaysia digoyang oleh dua unjuk rasa anti-pemerintah. Unjuk rasa Bersih 2007 sebanyak 40.000 orang dilakukan di Kuala Lumpur pada 10 November menganjurkan reformasi kawasan pemilihan. Itu dipicu oleh dugaan-dugaan korupsi dan ketidaksesuaian di dalam sistem pemilihan di Malaysia yang condong kepada partai politik yang sedang berkuasa, Barisan Nasional, yang selalu memerintah Malaysia sejak kemerdekaan 1957.[54] Unjuk rasa lainnya diterapkan pada 25 November di ibukota Malaysia dan dipimpin oleh HINDRAF. Penggerak unjuk rasa ini, Hindu Rights Action Force, menerapkan protes berkenaan kebijakan yang timpang, mengutamakan Suku Melayu. Banyak peserta ditaksir selang 5.000 sampai 30.000.[55] Di kedua-dua kasus itu, pemerintah dan kepolisian berupaya menangani dan mencegah penculikan dari tempat peristiwa. Pada 16 Oktober 2008, HINDRAF dilarang karena pemerintah mengecap himpunan yang tidak berdaftar itu sebagai "ancaman untuk keamanan nasional"[56] karena berupaya mendapatkan bantuan dan dukungan dari kumpulan teroris.[57], [58]

Politik dan Pemerintahan

Dipimpin oleh Ibnu Hajar Menggalang kekuatan rakyat dalam gerakan kesatuan Rakyat yang Tertindas

Gedung Parlemen

Dipimpin oleh Ibnu Hajar Menggalang kekuatan rakyat dalam gerakan kesatuan Rakyat yang Tertindas

Kantor Perdana Menteri Malaysia, Putrajaya

Dipimpin oleh Ibnu Hajar Menggalang kekuatan rakyat dalam gerakan kesatuan Rakyat yang Tertindas

Perdana Menteri Malaysia ketika ini, Najib Tun Razak.

Federasi Malaysia yaitu suatu monarki konstitusional. Kepala negara persekutuan Malaysia yaitu Yang di-Pertuan Agong, biasa disebut Raja Malaysia. Yang di-Pertuan Agong dipilih dari dan oleh sembilan Sultan Negeri-Negeri Malaya, sebagai menjabat selama lima tahun secara bergiliran; empat pemimpin negeri lainnya, yang bergelar Gubernur, tidak ikut serta di dalam pemilihan.[59]

Sistem pemerintahan di Malaysia bermodelkan sistem parlementer Westminster, warisan Penguasa Kolonial Britania. Tetapi di dalam praktiknya, kekuasaan lebih terpusat di eksekutif daripada di legislatif, dan judikatif diperlemah oleh tekanan berkelanjutan dari pemerintah selama masa waktu seratus tahun Mahathir, kekuasaan judikatif itu dibagikan selang pemerintah persekutuan dan pemerintah negara ronde. Sejak kemerdekaan pada 1957, Malaysia diperintah oleh koalisi multipartai yang disebut Barisan Nasional (pernah disebut pula Aliansi).[60]

Kekuasaan legislatur dibagi selang legislatur persekutuan dan legislatur negeri. Parlemen bikameral terdiri dari dewan rendah, Dewan Rakyat (mirip "Dewan Perwakilan Rakyat" di Indonesia) dan dewan tinggi, Senat atau Dewan Negara (mirip "Dewan Perwakilan Daerah" di Indonesia).[61][62][63] 222 bagian Dewan Rakyat dipilih dari kawasan pemilihan beranggota-tunggal yang diatur berlandaskan banyak penduduk sebagai masa posisi terlama 5 tahun. 70 Senator bekerja sebagai masa posisi 3 tahun; 26 di selangnya dipilih oleh 13 majelis negara ronde (masing-masing mengirimkan dua utusan), dua mewakili wilayah persekutuan Kuala Lumpur, masing-masing satu mewakili wilayah persekutuan Labuan dan Putrajaya, dan 40 ditinggikan oleh raja atas nasihat perdana menteri. Di samping Parlemen di angkatan persekutuan, masing-masing negara ronde mempunyai dewan legislatif unikameral (Dewan Undangan Negeri) yang para bagiannya dipilih dari daerah-daerah pemilihan beranggota-tunggal. Pemilihan umum parlemen diterapkan sangat sedikit lima tahun sekali, dengan pemilihan umum terakhir pada Maret 2008.[60] Pemilih terdaftar berusia 21 tahun ke atas mampu memberikan suaranya kepada calon bagian Dewan Rakyat dan calon bagian dewan legislatif negara ronde juga, di beberapa negara ronde. Voting tidak diwajibkan.[64]

Kekuasaan eksekutif dilakukan oleh kabinet yang dipimpin oleh perdana menteri; konstitusi Malaysia menetapkan bahwa perdana menteri haruslah bagian dewan rendah (Dewan Rakyat), yang direstui Yang di-Pertuan Agong dan mendapat dukungan majoritas di dalam parlemen.[65] Kabinet dipilih dari para bagian Dewan Rakyat dan Dewan Negara dan bertanggung jawab kepada badan itu.[66]; sedangkan kabinet merupakan bagian parlemen yang dipilih dari Dewan Rakyat atau Dewan Negara.

Pemerintah negara ronde dipimpin oleh Menteri Besar di negeri-negeri Malaya atau Ketua Menteri di negara-negara yang tidak memelihara monarki lokal, yakni seorang bagian majelis negara ronde dari partai majoritas di dalam Dewan Undangan Negeri. Di tiap-tiap negara ronde yang memelihara monarki lokal, Menteri Besar haruslah seorang Suku Melayu Muslim, walaupun penguasa ini dijadikan subjek kebijaksanaan para penguasa. Kekuasaan politik di Malaysia amat penting sebagai memperjuangkan suatu isu dan hak. Oleh karenanya kekuasaan memperagakan peranan yang amat penting dalam menerapkan perubahan.

Pembagian administratif

Dipimpin oleh Ibnu Hajar Menggalang kekuatan rakyat dalam gerakan kesatuan Rakyat yang Tertindas

Peta pembagian wilayah Malaysia.

Secara administratif, Malaysia mempunyai 13 negara ronde (11 di Malaysia Barat dan 2 di Malaysia Timur) dan 3 wilayah persekutuan (semua tiga wilayah persekutuan digabungkan dijadikan satu dalam bendera Malaysia) yang dilambangkan sebagai empat belas jalur dan sudut bintang di Bendera Malaysia yang dinamakan "Jalur Gemilang":

Malaysia Barat (Semenanjung)

Malaysia Timur

Kota-kota Besar

  1. Kuala Lumpur
  2. Johor Bahru
  3. Shah Lingkungan kehidupan
  4. Subang Jaya
  5. Alor Setar

Geografi

Dipimpin oleh Ibnu Hajar Menggalang kekuatan rakyat dalam gerakan kesatuan Rakyat yang Tertindas

Peta Semenanjung Malaysia dan Malaysia Timur

Dipimpin oleh Ibnu Hajar Menggalang kekuatan rakyat dalam gerakan kesatuan Rakyat yang Tertindas

Pemandangan pantai di Pulau Tioman.

Malaysia yaitu negara berpenduduk paling banyak ke-43 dan negara dengan daratan terluas ke-66 di dunia, dengan banyak penduduk anggaran 27 juta dan lapang wilayah melebihi 320.000 km2. Banyak penduduk sedemikian cukup sebanding dengan banyak penduduk Arab Saudi dan Venezuela, dan lapang wilayah sedemikian sebanding dengan lapang wilayah Norwegia dan Vietnam, atau New Mexico, suatu negara ronde di Amerika Serikat.

Malaysia terdiri atas dua kawasan utama yang terpisah oleh Laut Cina Selatan. Keduanya mempunyai wujud muka bumi yang nyaris sama, yaitu dari pinggir laut yang landai hingga hutan lebat dan bukit tinggi. Puncak tertinggi di Malaysia (dan juga di Kalimantan) yaitu Gunung Kinabalu setinggi 4.095,2 meter di Sabah. Iklim lokal yaitu khatulistiwa dan dicirikan oleh angin muson barat daya (April hingga Oktober) dan timur laut (Oktober hingga Februari).


Tanjung Piai, terletak di selatan negara ronde Johor, yaitu tanjung sangat selatan benua Asia.[67][68] Selat Malaka, terletak di selang Sumatera dan Semenanjung Malaysia, jalur pelayaran terpenting di dunia.[69]

Kuala Lumpur yaitu ibukota resmi dan kota terbesar di Malaysia. Putrajaya di pihak lain, dipandang sebagai ibukota administratif pemerintahan persekutuan Malaysia. Walaupun banyak cabang eksekutif dan judikatif pemerintahan persekutuan telah pindah ke sana (untuk menghindari kemacetan yang tumbuh di Kuala Lumpur), tetapi Kuala Lumpur sedang dipandang sebagai ibukota legislatif Malaysia karena di sanalah mempunyainya kompleks gedung Parlemen Malaysia. Kuala Lumpur juga merupakan pusat perdagangan dan keuangan Malaysia.

Kota utama lain termasuk Ipoh, George Town, Johor Bahru, Kuching, Kota Kinabalu, Miri, Alor Star, Kota Melaka, dan Petaling Jaya.

Sumber daya lingkungan kehidupan

Malaysia diberkati dengan sumber daya lingkungan kehidupan semisal sektor pertanian, kehutanan, dan pertambangan. Di sektor pertanian, Malaysia yaitu salah satu pengekspor terbesar karet lingkungan kehidupan dan minyak sawit, yang bersama-sama dengan damar dan kayu gelondongan, kakao, lada, nenas, dan tembakau mendominasi pertumbuhan sektor itu. Minyak sawit juga merupakan pembangkit utama perdagangan internasional Malaysia.

Dipimpin oleh Ibnu Hajar Menggalang kekuatan rakyat dalam gerakan kesatuan Rakyat yang Tertindas

Salah satu kebun teh di Malaysia.

Tentang sumber daya hutan, dikenal bahwa usaha penggelondongan dimulai sebagai membuat kontribusi berfaedah untuk ekonomi Malaysia pada seratus tahun ke-19. Kini, ditaksir 59% daratan Malaysia sedang berupa hutan. Perluasan industri damar yang cepat, khususnya setelah era 1960-an, telah menghasilkan masalah erosi di hutan-hutan negara ini. Tetapi, dengan mempunyainya komitmen pemerintah sebagai melindungi ronde yang terkait dan sistem ekologi, sumber daya hutan dikelola pada landasan yang berkelanjutan, dampak ikutannya yaitu menurunnya laju penebangan pohon.

Sebagai tambahan, sebanyak wilayah yang substansial diperlakukan sebagai hutan produksi (silvikultur) dan upaya penghutanan kembali terhadap area hutan sudah diterapkan. Pemerintah Malaysia merencanakan pengayaan tanah seluas 312,30 kilometer persegi dengan rotan di bawah kondisi hutan alami dan di sela-sela tanaman karet alami sebagai komoditas panen perantara. Sebagai terus memperkaya sumber-sumber hutan, spesies damar yang cepat-tumbuh seperti meranti tembaga, merawan dan sesenduk juga ditanam. Pada ketika yang sama, penuaian pohon-pohon berharga tinggi seperti jati dan pohon lainnya sebagai dijadikan pulp dan kertas juga dianjurkan. Karet, pernah dijadikan arus utama ekonomi Malaysia, sekarang dialihkan oleh minyak sawit sebagai komoditas ekspor utama pertanian Malaysia.

Timah dan minyak bumi yaitu dua sumber daya mineral utama yang dijadikan penyokong ekonomi utama Malaysia. Malaysia pernah dijadikan penghasil timah terbesar di dunia hingga runtuhnya pasar timah di awal tahun 1980-an. Pada seratus tahun ke-19 dan ke-20, timah memperagakan peran dominan di dalam ekonomi Malaysia. Pada 1972 minyak bumi dan gas lingkungan kehidupan mengambil alih timah sebagai komoditas utama sektor pemurnian mineral. Sementara itu, kontribusi timah semakin menurun. Penemuan minyak bumi dan gas lingkungan kehidupan di ladang minyak lepas pantai Sabah, Sarawak, dan Terengganu mempunyai sumbangan penting untuk ekonomi Malaysia. Mineral lain menurut tingkat kepentingan dan keberartiannya yaitu tembaga, bauksit, besi, dan batu bara bersama-sama dengan mineral industri seperti tanah liat, kaolin, silika, batu gamping, barit, fosfat, dan bebatuan dimensi seperti granit juga blok dan lempengan marmer. Sebanyak emas dengan kadar minimalis juga dihasilkan.

Pada 2004, seorang menteri di Departemen Perdana Menteri, Mustapa Mohamed, menyalakan bahwa cadangan minyak bumi Malaysia mempunyai pada kisaran 4.84 milyar barel, sedangkan cadangan gas lingkungan kehidupan lebih dijadikan 89 triliun kaki kubik (2,500 km³). Pada 1 Januari 2007, Petronas melaporkan bahwa cadangan minyak dan gas di Malaysia berkisar pada ekuivalensi 20.18 milyar barel.[70]

Pemerintah menaksir bahwa pada laju produksi terkini, Malaysia hendak mampu menghasilkan minyak sampai 18 tahun dan gas sampai 35 tahun ke muka. Pada 2004, Malaysia menduduki peringkat ke-24 menurut cadangan minyak dunia dan ke-13 menurut cadangan gas. 56% dari cadangan minyak mempunyai di Semenanjung sedangkan 19% di Malaysia Timur. Tiap-tiap negara ronde memelihara hak sebagai menguasai sumber-sumber daya lingkungan kehidupan di dalam wilayahnya. Tetapi, pemerintah persekutuan menguasai minyak dan gas. Negara ronde yang mempunyai minyak dan gas diberi royalti.

Demografi

Penduduk Malaysia terdiri dari beragam kumpulan suku, dengan Suku Melayu sebanyak 50,4% dijadikan ras terbesar dan bumiputra/suku asli (aborigin) di Sabah dan Sarawak sebanyak 11% [71] semuanya penduduk. Menurut ruang lingkup konstitusi Malaysia, orang Melayu yaitu Muslim, memakai Bahasa Melayu, yang menjalankan aturan sejak dahulu kala dan adat Melayu. Oleh karenanya, secara teknis, seorang Muslim dari ras manapun yang menjalankan adat dan adat Melayu mampu dipandang sebagai Melayu dan mempunyai hak yang sama ketika berhadapan dengan hak-hak istimewa Melayu seperti yang dinyatakan di dalam konstitusi. Melebihi separo ronde dari semuanya penduduk, bumiputra non-melayu dijadikan kumpulan dominan di negara ronde Sarawak (30%-nya yaitu Iban), dan mendekati 60% penduduk Sabah (18%-nya yaitu Kadazan-Dusun, dan 17%nya yaitu Bajaus).[71] Bumiputra non-Melayu itu terbagi atas puluhan himpunan ras tetapi mempunyai adat umum yang sama. Hingga seratus tahun ke-20, kebanyakan dari mereka mengamalkan keyakinan tradisional tetapi sekarang telah banyak yang sudah memeluk Kristen atau Islam. Masuknya ras lain sedikit banyak mengurangi persentase penduduk pribumi di kedua negara ronde itu. Juga terdapat kumpulan aborigin dengan banyak sedikit di Semenanjung, mereka biasa disebut Orang Asli.

23,7% penduduk yaitu Tionghoa-Malaysia, sedangkan India-Malaysia sebanyak 7,1% penduduk.[71] Sebagian besar komunitas India yaitu Tamil (85%), tetapi beragam kumpulan lainnya juga mempunyai, termasuk Malayalam, Punjab, dan Gujarat. Sebagian lagi penduduk Malaysia berdarah campuran Timur Tengah, Thailand, dan Indonesia. Keturunan Eropa dan Eurasia termasuk Britania yang menetap di Malaysia sejak masa waktu seratus tahun kolonial, dan komunitas Kristang yang kuat di Melaka. Sebanyak kecil orang Khmer dan Vietnam menetap di Malaysia sebagai pengungsi Perang Vietnam.

Sebaran penduduk sangat tidak merata, dengan lebih dari 17 juta penduduk menetap di Malaysia Barat, sedangkan tidak lebih dari 7 juta menetap di Malaysia Timur. Karena tumbuhnya industri padat tenaga kerja, Malaysia mempunyai 10% sampai 20% pekerja imigran dengan besarnya ketidakpastian banyak pekerja ilegal, terutama asal Indonesia. Terdapat sejuta pekerja imigran yang legal dan mungkin orang asing ilegal lainnya. Negara ronde Sabah sendiri mempunyai nyaris 25% dari 2,7 juta penduduknya terdaftar sebagai pekerja imigran ilegal menurut sensus terakhir. Tetapi, gambaran 25% ini diduga kurang dari setengah gambaran yang dianggarkan oleh lembaga-lembaga swadaya warga.[72]

Sebagai tambahan, menurut World Refugee Survey 2008, yang diterbitkan oleh Komisi Pengungsi dan Imigran Amerika Serikat, Malaysia menampung pengungsi dan pencari suaka mendekati angka 155.700. Dari banyak ini, nyaris 70.500 pengungsi dan pencari suaka berasal dari Filipina, 69.700 dari Myanmar, dan 21.800 dari Indonesia.[73] Komisi Pengungsi dan Imigran Amerika Serikat menamai Malaysia sebagai salah satu dari sepuluh tempat terburuk untuk pengungsi karena mempunyainya praktik diskriminasi negara kepada pengungsi. Petugas Malaysia dilaporkan memulangkan pendatang secara langsung kepada penyelundup manusia pada 2007, dan Malaysia menugaskan RELA, milisi sukarelawan, sebagai menegakkan undang-undang imigrasi negara itu.[73]

Agama

Dipimpin oleh Ibnu Hajar Menggalang kekuatan rakyat dalam gerakan kesatuan Rakyat yang Tertindas

Masjid Ubudiah yaitu masjid bersejarah yang terkenal di Kuala Kangsar.

Dipimpin oleh Ibnu Hajar Menggalang kekuatan rakyat dalam gerakan kesatuan Rakyat yang Tertindas

Malaysia yaitu warga multi-agama dan Islam yaitu agama resminya. Menurut gambaran Sensus Penduduk dan Perumahan 2000, nyaris 60,4 persen penduduk memeluk agama Islam; 19,2 persen Buddha; 9,1 persen Kristen; 6,3 persen Hindu; dan 2,6 persen Agama Tionghoa tradisional. Sisanya diasumsikan memeluk agama lain, misalnya Animisme, Agama rakyat, Sikh, dan keyakinan lain; sedangkan 1,1% dilaporkan tidak beragama atau tidak memberikan informasi.[74][75]

Semua orang Melayu dipandang Muslim (100%) seperti yang didefinisi pada Pasal 160 Konstitusi Malaysia.[76] Statistik tambahan dari Sensus 2000 yang menunjukkan bahwa Tionghoa-Malaysia sebagian besar memeluk agama Buddha (75,9%), dengan sebanyak signifikan mengikuti nasihat Tao (10,6%) dan Kristen (9,6%). Sebagian besar orang India-Malaysia mengikuti Hindu (84,5%), dengan sebanyak kecil mengikuti Kristen (7,7%) dan Muslim (3,8%). Kristen yaitu agama dominan untuk komunitas non-Melayu bumiputra (50,1%) dengan tambahan 36,3% dikenal sebagai Muslim dan 7,3% digolongkan secara resmi sebagai pengikut agama rakyat.[75]

Konstitusi Malaysia secara teoretik menjamin kebebasan beragama. Tambahan lagi, semua non-Muslim yang menikahi Muslim harus meninggalkan agama mereka dan berpindah kepada Islam. Sementara, kaum non-Muslim merasakan beragam batas di dalam kegiatan-kegiatan keagamaan mereka, seperti pembangunan fasilitas ibadah dan perayaan upacara keagamaan di beberapa negara ronde.[77][78] Muslim dituntut mengikuti keputusan-keputusan Mahkamah Syariah ketika mereka berkenaan dengan agama mereka. Jurisdiksi Mahkamah Syariah dibatasi hanya untuk Muslim menyangkut Keyakinan dan Kewajiban sebagai Muslim, termasuk di selangnya pernikahan, warisan, kemurtadan, dan hubungan internal sesama umat. Tidak mempunyai pelanggaran perdata atau pidana mempunyai di bawah jurisdiksi Mahkamah Syariah, yang mempunyai hierarki yang sama dengan Pengadilan Sipil Malaysia. Walaupun dijadikan pengadilan tertinggi di negara itu, Pengadilan-Pengadilan Sipil (termasuk Pengadilan Persekutuan, pengadilan tertinggi di Malaysia) pada prinsipnya tidak mampu memberikan putusan lebih tinggi daripada yang diproduksi oleh Mahkamah Syariah; dan kebanyakan mereka segan sebagai memimpin kasus-kasus yang melibatkan Islam di dalam wilayah atau pertanyaan atau tantangan terhadap autoritas Mahkamah Syariah. Hal ini menyebabkan masalah-masalah yang cukup mengemuka, khususnya yang melibatkan kasus-kasus perdata di selang Muslim dan non-Muslim, di mana pengadilan sipil telah memerintahkan non-Muslim sebagai mencari pertolongan dari Mahkamah Syariah.

Awal tahun 2010 dalam putusan Pengadilan Tinggi yang memutuskan mengizinkan surat kabar Katolik the Herald sebagai memakai kata Allah sebagai Tuhan telah memicu dibakarnya lebih dari 4 kontruksi gereja dan beberapa lainnya dirusak massa di Kuala Lumpur ibu kota Malaysia.[79][80][81] [82]

Pendidikan

Dipimpin oleh Ibnu Hajar Menggalang kekuatan rakyat dalam gerakan kesatuan Rakyat yang Tertindas

Multimedia University.

Dipimpin oleh Ibnu Hajar Menggalang kekuatan rakyat dalam gerakan kesatuan Rakyat yang Tertindas

Universitas Nottingham, Kampus Malaysia.

Pendidikan di Malaysia dipantau oleh Kementerian Pendidikan Pemerintah Persekutuan.[83]

Sebagian besar anak-anak Malaysia mulai bersekolah pada usia tiga sampai enam tahun, di Taman Kanak-Kanak. Sebagian besar taman kanak-kanak dijalankan pihak swasta, tetapi mempunyai sedikit taman kanak-kanak yang dijalankan pemerintah.

Anak-anak mulai bersekolah dasar pada usia tujuh tahun selama enam tahun ke muka. Terdapat dua jenis utama sekolah dasar yang dijalankan atau berbantuan pemerintah. Sekolah berkata asli (Sekolah Jenis Kebangsaan) memakai bahasa Tionghoa atau bahasa Tamil sebagai bahasa pengantar. Sebelum melanjutkan ke tahap pendidikan sekunder, siswa-siswi di kelas 6 dipersyaratkan sebagai mengikuti Ujian Prestasi Sekolah Dasar (Ujian Pencapaian Sekolah Rendah, UPSR). Suatu program yang disebut Penilaian Tahap Satu, PTS dipakai sebagai mengukur kemampuan siswa-siswi yang tajam pikiran, dan memungkinkan mereka naik dari kelas 3 ke kelas 5, meloncati kelas 4.[84] Tetapi, program ini dihapus pada 2001.

Pendidikan tahap dua di Malaysia dilakukan di dalam Sekolah Menengah Kebangsaan (setara SMP+SMA di Indonesia) selama lima tahun. Sekolah Menengah Kebangsaan memakai bahasa Malaysia sebagai bahasa pengantar. Khusus mata pelajaran Matematika dan Sains juga bahasa non-Melayu, ini berlaku mulai tahun 2003, dan sebelum itu semua pelajaran non-bahasa diajarkan di dalam bahasa Malaysia. Di yang akhir sekali Form Three, yaitu kelas tiga, siswa-siswi diuji di dalam Penilaian Menengah Rendah, PMR. Di kelas lima pendidikan tahap dua (Form Five), siswa-siswi mengikuti ujian Ijazah Pendidikan Malaysia (Sijil Pelajaran Malaysia, SPM), yang setara dengan bekas British Ordinary pada tahapan 'O'. Sekolah tertua di Malaysia yaitu Penang Free School, juga sekolah tertua di Asia Tenggara.

Pendidikan tahap dua nasional Malaysia dibagi ke dalam beberapa jenis, yaitu National Secondary School (Sekolah Menengah Kebangsaan), Religious Secondary School (Sekolah Menengah Agama), National-Type Secondary School (Sekolah Menengah Jenis Kebangsaan) yang juga disebut Mission School (Sekolah Dakwah), Technical School (Sekolah Menengah Teknik), Sekolah Berasrama Penuh, dan MARA Junior Science College (Maktab Rendah Sains MARA).

Juga terdapat 60 Chinese Independent High School di Malaysia, yang sebagian besar di selangnya berkata pengantar bahasa Tionghoa. Chinese Independent High School dipantau dan distandardisasi oleh United Chinese School Committees' Association of Malaysia (UCSCAM, lebih lazim disebut di dalam bahasa Tionghoa, Dong Zong 董总), tetapi, tidak seperti sekolah pemerintah, tiap-tiap sekolah independen lepas sama sekali menentukan keputusan. Berupaya bisa di sekolah independen memerlukan waktu 6 tahun sebagai selesai, terbagi ke dalam Tahap Junior (3 tahun) dan Tahap Senior (3 tahun). Siswa-siswi hendak mengikuti uji standardisasi yang disediakan oleh UCSCAM, yang dikenal sebagai Unified Examination Certificate (UEC) (Ijazah Pengujian Bersama) di Menengah Junior 3 (setara Penilaian Menengah Rendah) dan Menengah Senior 3 (setara tahap A). Sebanyak sekolah independen mengadakan kelas-kelas berkata Malaysia dan berkata Inggris selain berkata Tionghoa, memungkinkan siswa-siswi mengikuti Penilaian Menengah Rendah dan Sijil Pelajaran Malaysia juga.

Sebelum perkenalan sistem matrikulasi, siswa-siswi yang ingin memasuki universitas publik harus menyelesaikan 18 bulan tambahan sekolah sekunder di Form Six (kelas 6) dan mengikuti Sijil Tinggi Persekolahan Malaysia, STPM; yang setara British Advanced atau tahap 'A'. Karena perkenalan program matrikulasi sebagai alternatif untuk STPM pada 1999, siswa-siswi yang menamatkan program 12 bulan di perkuliahan matrikulasi (kolej matrikulasi di dalam bahasa Malaysia) mampu mendaftar di universitas lokal. Tetapi, di dalam sistem matrikulasi, hanya 10% dari bangku yang tersedia untuk siswa-siswi non-Bumiputra dan sisanya sebagai siswa-siswi Bumiputra.

Terdapat universitas publik seperti Universitas Malaya, Universitas Sains Malaysia, Universitas Putra Malaysia Universitas Teknologi Malaysia, Universitas Teknologi Mara, dan Universitas Kebangsaan Malaysia. Universitas swasta juga mendapatkan reputasi yang cukup sebagai pendidikan bermutu internasional dan banyak siswa-siswi dari semua dunia berminat memasuki universitas-universitas itu. Misalnya Multimedia University, Universitas Teknologi Petronas, dsb-nya. Sebagai tambahan, empat universitas bereputasi internasional telah buka kampus cabangnya di Malaysia sejak 1998. Suatu kampus cabang mampu diamankan sebagai ‘kampus lepas pantai’ dari universitas asing, yang memberikan kuliah dan penghargaan yang sama seperti kampus utamanya. Siswa-siswi lokal maupun internasional mampu meraih kualifikasi asing identik ini di Malaysia dengan biaya rendah. Kampus cabang universitas asing di Malaysia adalah: Monash University Malaysia Campus, Curtin University of Technology Sarawak Campus, Swinburne University of Technology Sarawak Campus, dan University of Nottingham Malaysia Campus.

Siswa-siswi juga mempunyai opsi sebagai mendaftar di lembaga tersier swasta setelah menamatkan pendidikan sekunder. Sebagian besar lembaga mempunyai tautan pendidikan dengan universitas-universitas seberang lautan semisal di Amerika Serikat, Britania Raya, dan Australia, memungkinkan mahasiswa menghabiskan periode perkuliahannya dengan mendapatkan kualifikasi seberang lautan. Satu contoh yaitu SEGi College yang bermitra dengan University of Abertay Dundee.[85] Mahasiswa Malaysia berupaya bisa di luar negara seperti di Indonesia, Britania Raya, Amerika Serikat, Australia, Selandia Baru, Kanada, Singapura, Jepang dan negara-negara di Timur-Tengah seperti Yordania dan Mesir. Mempunyai juga mahasiswa Malaysia di beberapa universitas di Korea Selatan, Jerman, Perancis, Republik Rakyat Cina, Irlandia, India, Rusia, Polandia, dan Republik Ceko.

Sebagai tambahan sebagai Kurikulum Nasional Malaysia, Malaysia mempunyai sekolah internasional. Sekolah internasional memberi para siswa kesempatan sebagai mempelajari kurikulum dari negara lain. Sekolah-sekolah ini utamanya dibuka karena lebihnya penduduk ekspatriat di negara ini. Sekolat internasional termasuk: Sekolah Indonesia (kurikulum Indonesia), Australian International School, Malaysia (kurikulum Australia), Alice Smith School (kurikulum Britania), elc International school (kurikulum Britania), Garden International School (kurikulum Britania), Lodge International School (kurikulum Britania), International School of Kuala Lumpur (kurikulum Amerika dan Sarjana Muda Internasional), Japanese School of Kuala Lumpur (Kurikulum Jepang), The Chinese Taipei School, Kuala Lumpur and The Chinese Taipei School, Penang (Kurikulum Cina-Taipei), International School of Penang (Kurikulum Britania dan Sarjana Muda Internasional), Lycée Français de Kuala Lumpur (Kurikulum Perancis), dsb-nya.

Kesehatan

Warga Malaysia menempati tingkat kepentingan pada perluasan dan pengembangan kesehatan, 5% anggaran pembangunan sektor sosial pemerintah yaitu sebagai kesehatan masyarakat—penaikan lebih dari 47% dari periode sebelumnya. Ini berfaedah semua kenaikan lebih dari 2 miliar ringgit Malaysia (lebih dari 6,5 triliun rupiah). Dengan menaiknya keinginan hidup dan lebihnya penduduk, pemerintah berkehendak sebagai memperbaiki banyak sektor, termasuk perbaikan rumah sakit yang mempunyai, mendirikan dan melengkapi rumah sakit baru, pertambahan banyak klinik umum, dan perbaikan pelatihan dan perluasan pelayanan jarak jauh (telehealth). Bertahun-tahun lalu pemerintah telah memperkuat usaha sebagai memutakhirkan sistem dan menggaet lebih banyak investor asing.

Sistem kesehatan Malaysia memerlukan para dokter sebagai menerapkan tugas tiga tahun pelayanan di rumah sakit umum sebagai meyakinkan sumber daya manusia rumah-rumah sakit itu tetap terjaga. Baru-baru ini dokter-dokter asing juga ditugaskan sebagai memainkan pekerjaan di sini. Tetapi sedang juga sebanyak kekurangan tenaga medis, khususnya yang berpengalaman spesialis, hasilnya pelayanan dan perawatan kesehatan tertentu hanya mempunyai di kota-kota besar. Upaya-upaya terbaru sebagai menghadirkan banyak fasilitas prasarana ke kota-kota lain dihambat oleh kurangnya berbakat sebagai menjalankan alat yang tersedia dari para investor.

Sebagian besar rumah sakit swasta mempunyai di perkotaan, dan tidak seperti banyak rumah sakit umum, diperlengkapi dengan fasilitas prasarana diagnosis dan visualisasi terbaru. RUmah sakit swasta umumnya tidak diamankan sebagai investasi ideal—sedikitnya perlu waktu sepuluh tahun sebelum investor meraih untung. Namun, situasi itu sekarang berganti dan perusahaan sekarang melihat wilayah ini lagi, terkhusus memperhatikan kenaikan minat orang asing yang datang ke Malaysia sebagai tujuan perawatan kesehatan dan fokus pemerintah terbatu sebagai mendirikan industri pariwisata kesehatan.[86]

Kewarganegaraan

Sebagian besar orang Malaysia diberikan kewarganegaraan oleh lex soli.[87] Kewarganegaraan di negara ronde Sabah dan Sarawak di Malaysia Timur berbeda dengan kewarganegaraan di Malaysia Barat sebagai tujuan imigrasi. Setiap warga negara diberi selembar kartu identitas biometric smart chip, yang biasa disebut MyKad, pada umur 12 tahun, dan harus membawa kartu itu kapanpun.[88]

Ekonomi

Dipimpin oleh Ibnu Hajar Menggalang kekuatan rakyat dalam gerakan kesatuan Rakyat yang Tertindas

Menara Kembar PETRONAS, simbol Malaysia

Semenanjung Malaya dan pastinya Asia Tenggara dijadikan pusat perdagangan di kawasan selama berabad-abad. Beragam komoditas seperti keramik dan rempah giat diperdagangkan bahkan sebelum Kesultanan Melaka dan Singapura mengemuka.

Pada seratus tahun ke-17, mereka didirikan di beberapa negara ronde. Kemudian, sejak Britania Raya mulai mengambil alih sebagai administrator Malaya Britania, pohon karet dan kelapa sawit diperkenalkan sebagai tujuan komersial. Di dalam waktu lama, Malaya dijadikan penghasil timah, karet, dan minyak sawit terbesar di dunia.[89] Tiga komoditas ini, beserta bahan mentah lainnya, mengatur tempo ekonomi Malaysia lebih patut sampai seratus tahun ke-20.

Sebagai ganti kebergantungan pada Suku Melayu sebagai sumber tenaga kerja, Britania membawa Tionghoa dan orang India sebagai memainkan pekerjaan di pertambangan, perkebunan, dan mengisi kekosongan berbakat profesional. Kendati banyak dari mereka kembali ke negara asal mereka setelah kontrak dipenuhi, beberapa di selangnya menetap di Malaysia.

Ketika Malaya memainkan usaha ke arah kemerdekaan, pemerintah mulai menerapkan perencanaan ekonomi lima tahunan, dimulai dengan Rencana Lima Tahun Malaya Pertama pada 1955. Ketika Malaysia didirikan, istilah perencanaan ditukar dan dinomori, dimulai dengan Rencana Malaysia Pertama pada 1965.

Pada 1970-an, Malaysia mulai meniru ekonomi Empat Macan Asia (Taiwan, Korea Selatan, Hong Kong, dan Singapura) dan berkomitmen kepada transformasi dari ekonomi yang bergantung pada pertambangan dan pertanian ke ekonomi berbasis manufaktur. Dengan investasi Jepang, industri-industri berat mulai dibuka dan beberapa tahun pengahabisan, ekspor Malaysia dijadikan mesin pertumbuhan primer negara ini. Malaysia secara konsisten menerima lebih dari 7% pertumbuhan PDB didampingi dengan inflasi yang rendah pada 1980-an dan 1990-an.[90] Pada dasarnya, pertumbuhan Malaysia bergantung pada ekspor bahan elektronik seperti chip komputer dsb-nya. Akibatnya, Malaysia merasakan tekanan hebat semasa krisis ekonomi pada tahun 1998 dan kemerosotan dalam sektor teknologi informasi pada tahun 2001. KDNK pada tahun 2001 hanya meningkat sebanyak 0,3% diakibatkan pengurangan 11% dalam bilangan ekspor tetapi paket perangsang fiskal yang besar telah mengurangi dampak tersebut.

Pada periode yang sama, pemerintah berupaya mengurangi angka kemiskinan dengan Kebijakan Ekonomi Baru Malaysia (NEP) yang kontroversial, setelah Peristiwa 13 Mei, kerusuhan antar-etnis pada 1969.[51] Tujuan utamanya yaitu menghilangkan keterkaitan ras dengan fungsi ekonomi, dan rencana lima tahun pertama mulai menerapkan NEP sebagai Rencana Malaysia Kedua. Kejayaan atau kegagalan NEP dijadikan bahan perdebatan, kendati secara resmi yang akhir sekalinya pada 1990 dan ditukar dengan Kebijakan Pembangunan Nasional (NDP). Baru-baru ini banyak debat muncul sekali lagi tentang hasil dan relevansi NEP. Sebagian pihak berdalih bahwa NEP jelas-jelas berjaya membuat pengusaha dan tenaga profesional Melayu kelas menengah-atas. Kendati beberapa perbaikan di dalam daya ekonomi Melayu secara umum, pemerintah Malaysia memelihara kebijakan diskriminasi yang menguntungkan Suku Melayu di atas suku lain - termasuk pengutamaan penerimaan kerja, pendidikan, beasiswa, perdagangan, akses mendapatkan rumah murah dan tabungan yang ditolong.[91] Perlakuan khusus ini memicu kecemburuan dan kebencian di selang non-Melayu dan Melayu.

Penguasaan Tionghoa terhadap sektor ekonomi negara yang dimiliki pihak lokal telah banyak diserahkan demi menguntungkan Bumiputra/Melayu di banyak industri strategis/penting seperti distribusi turunan minyak bumi, transportasi, pertanian, dsb-nya. Sebagian besar profesional per kapita sedang didominasi orang India-Malaysia.

Ledakan ekonomi yang cepat memicu macam-macam masalah pemasokan. Sedikitnya tenaga kerja segera dipenuhi dengan mengalirnya jutaan pekerja imigran, banyak di selangnya ilegal. PLC yang kaya hendak modal tunai dan konsorsium bank-bank segera menguntungkan pertambahan dan mencepatnya pemulaian pembangunan projek-projek infrastruktur besar. Ini yang akhir sekalinya ketika krisis finansial Asia 1997 melanda pada musim gugur 1997, menghantarkan kejutan besar untuk ekonomi Malaysia.

Seperti negara lain yang dipengaruhi krisis, terjadi penjualan singkat spekulatif mata uang Malaysia, ringgit. Penanaman modal asing jatuh pada angkatan yang berbahaya, karena modal menguap ke luar negara, nilai ringgit jatuh dari MYR 2,50 per USD ke, MYR 4,80 per USD. Indeks komposit Bursa Malaysia terjungkal dari nyaris 1.300 poin ke kisaran 400 poin dalam hitungan pekan. Setelah penangkapan kontroversial menteri keuangan Anwar Ibrahim, suatu Dewan Gerakan Ekonomi Nasional diwujudkan sebagai mengantisipasi krisis moneter. Bank Negara Malaysia menentukan pengendalian modal dan mematok nilai ganti ringgit Malaysia pada 3,80 terhadap dolar Amerika Serikat. Bagaimanapun, Malaysia menolak paket bantuan ekonomi dari Dana Moneter Internasional (IMF) dan Bank Dunia, gerakan yang mengejutkan analis asing.

Pada Maret, 2005, United Nations Conference on Trade and Development (UNCTAD) menerbitkan suatu makalah tentang sumber-sumber dan langkah pemulihan Malaysia, ditulis oleh Jomo K.S. dari departemen ekonomi terapan, Universitas Malaya, Kuala Lumpur. Makalah itu menyimpulkan bahwa kontrol yang ditentukan pemerintah Malaysia tidaklah memperparah tidak pula membantu pemulihan. Faktor terbesar yaitu menaiknya banyak ekspor komponen elektronik, yang diakibatkan oleh menaiknya permintaan komponen di Amerika Serikat, yang diakibatkan oleh kekhawatiran dampak kedatangan tahun 2000 (Y2K) pada komputer dan perangkat digital lain yang lebih tua.

Tetapi, pasca-memudarnya Y2K pada 2001 tidak memengaruhi Malaysia seperti banyak negara lain. Ini dijadikan bukti yang lebih jelas bahwa mempunyai sebab-sebab dan dampak-dampak lain yang mungkin lebih berkaitan sebagai pemulihan. Satu kemungkinan yaitu bahwa para spekulan mata uang merasakan kebangkrutan keuangan setelah jatuh di dalam gerakan serang mereka terhadap dolar Hong Kong pada Agustus 1998 dan setelah rubel Rusia tumbang. (Lihat George Soros)

Tanpa memperhatikan karena dan dampak klaim, peremajaan ekonomi juga bergulir dengan defisit anggaran dan belanja pemerintah besar-besaran pada tahun-tahun setelah krisis. Kemudian, Malaysia menikmati pemulihan ekonomi lebih cepat dibandingkan dengan jiran-jirannya. Bagaimanapun, di banyak perkara negara ini belum merasakan kepulihan pada angkatan pra-krisis.

Sementara langkah pembangunan sekarang tidak secepat dahulu, tetapi terasa lebih stabil. Kendati kontrol dan penjagaan ekonomi bukan dijadikan alasan utama pemulihan, tidak mempunyai keraguan bahwa sektor perbankan dilebihkan kenyal terhadap agresi luar negara. Akun ketika ini mempunyai di surplus struktural, memberikan bantalan untuk pengambangan modal. Harga-harga aset sekarang, fraksi dari ketinggian pra-krisis mereka.

Malaysia mempunyai sebanyak elemen makroekonomi yang stabil (di mana tingkat inflasi dan tingkat pengangguran tetap di bawah 3%), simpanan pertukaran uang asing yang sehat, dan utang luar negeri yang rendah. Ini memungkinkan Malaysia sebagai tidak merasakan krisis yang sama seperti Krisis finansial Asia pada tahun 1997. Walau bagaimanapun, prospek jangka panjang kelihatan kurang patut diakibatkan kurangnya perubahan dalam sektor badan hukum terutama sektor yang berurusan dengan utang korporat yang tinggi dan kompetitif.

Nilai ganti yang dipatok dibuka kembali pada Juli 2005 sebagai nilai ganti mengambang yang terawasi setelah satu jam pemberlakuan yang sama oleh Cina.[92] Pada pekan yang sama, ringgit menguat satu persen dibandingkan mata uang utama lainnya dan diharapkan hendak merasakan apresiasi lebih jauh. Tetapi pada Desember 2005, keinginan apresiasi lebih jauh dijadikan bisu karena arus modal melampaui USD 10 miliar.[93]

Pada September 2005, Howard J. Davies, direktur London School of Economics, di dalam suatu pertemuan di Kuala Lumpur, memperingatkan para pejabat Malaysia bahwa bila mereka ingin pasar modal fleksibel kembali, mereka harus mencabut larangan penjualan singkat. Pada Maret 2006, Malaysia mencabut larangan penjualan singkat.[94] Kini, Malaysia dipandang sebagai negara industri baru.[17][18][95]

Infrastruktur

Dipimpin oleh Ibnu Hajar Menggalang kekuatan rakyat dalam gerakan kesatuan Rakyat yang Tertindas

Jalur Damansara, ronde dari Jalur Cepat Lembah Klang.

Lihat juga: Kontruksi dan struktur di Kuala Lumpur dan Kontruksi dan Struktur di Putrajaya

Malaysia mempunyai jalan-jalan besar yang menghubungkan semua kota besar di pesisir barat Semenanjung Malaysia. Pada 2006, panjang semuanya Sistem Jalur Cepat Malaysia yaitu 1.471,6 kilometer. Jejaring itu menghubungkan semua kota besar dan sekitarnya: Klang Valley, Johor Bahru, dan Penang satu sama lain. Jalur motor utama (E1 dan E2, E1 yaitu ronde Utara Kuala Lumpur, sedangkan E2 yaitu ronde selatan), terentang dari ujung utara dan selatan Semenanjung Malaysia, masing-masing di Bukit Kayu Hitam dan Johor Bahru. Jalur itu ronde dari Jaringan Jalur Cepat Asia, yang juga menghubungkan Thailand dan Singapura.

Jalan di Malaysia Timur dan pesisir timur Semenanjung Malaysia relatif kurang terbangun. Semua itu berupa jalan yang sangat berkelok-kelok melewati pegunungan dan belum dilapisi aspal, jalan berkerikil. Akibatnya, sungai sedang dijadikan jalur transportasi penting, di samping pesawat udara sebagai modus utama atau alternatif transportasi untuk penduduk pedalaman.

Perbuatan yang berfaedah kereta api di Malaysia Barat dioperasikan oleh Keretapi Tanah Melayu dan mempunyai rel cukup banyak yang menghubungkan semua kota besar dan kota kecil di semenanjung, yang juga melebar hingga Singapura. Juga mempunyai rel pendek di Sabah yang dioperasikan oleh Sabah State Railway yang utamanya mengangkut komoditas.

Juga mempunyai pelabuhan di negara ini. Pelabuhan besar yaitu Port Klang dan Tanjung Pelepas di Johor. Pelabuhan penting lainnya mampu ditemukan di Tanjung Kidurong, Kota Kinabalu, Kuching, Kuantan, Pasir Gudang, Penang, Miri, Sandakan, and Tawau.

Bandar Udara ditemukan di pelosok negara. Bandar Udara Internasional Kuala Lumpur (KLIA) yaitu bandar udara terbesar di negara ini. Bandar udara penting lainnya termasuk Bandar Udara Internasional Kota Kinabalu, Bandar Udara Internasional Penang, Bandar Udara Internasional Kuching, Bandar Udara Internasional Langkawi, dan Bandar Udara Internasional Senai. Juga mempunyai bandar udara di kota-kota kecil, juga pelabuhan udara perintis domestik di kawasan perkotaan Sabah dan Sarawak. Terdapat perbuatan yang berfaedah penerbangan harian Timur dan Barat Malaysia, satu-satunya pilihan yang tepat untuk konsumen perjalanan dari dua belahan negara ini. Malaysia yaitu rumah untuk maskapai udara murah di kawasan ini, AirAsia. AirAsia berbasis di Kuala Lumpur dan memelihara penerbangan ke Asia Tenggara dan Cina. Di Kuala Lumpur, AirAsia mengoperasikan Low Cost Carrier Terminal (LCCT) di KLIA.

Perbuatan yang berfaedah telekomunikasi antarkota disediakan di Malaysia Barat terutama oleh riley radio gelombang pendek. Telekomunikasi internasional disediakan melewati kabel bawah laut dan satelit. Salah satu perusahaan telekomunikasi terpenting dan terbesar di Malaysia yaitu Telekom Malaysia (TM), yang menyediakan produk-produk dan pelayanan dari sambungan tetap, sambungan memainkan usaha, juga perbuatan yang berfaedah akses Internet dial-up dan broadband. TM mempunyai semi-monopoli perbuatan yang berfaedah sambungan telepon tetap di negara ini.

Pada Desember 2004, Menteri Energi, Air, dan Komunikasi Lim Keng Yaik melaporkan bahwa hanya 0,85% atau 218.004 orang di Malaysia memakai perbuatan yang berfaedah broadband. Tetapi, angka ini didasarkan pada banyaknya pelanggan, sedangkan satuan persentase rumah tangga mencerminkan situasi lebih akurat. Ini menggambarkan kenaikan 0,45% di tiga triwulan. Dia juga melaporkan bahwa pemerintah menargetkan penggunaan 5% pada 2006 dan berlipat dua dijadikan 10% pada 2008. Lim Keng Yaik mendorong perusahaan-perusahaan telekomunikasi lokal dan penyedia perbuatan yang berfaedah sebagai buka mil terakhir dan harga lebih murah supaya menguntungkan pengguna.

Adat

Adat Malaysia merujuk kepada aturan sejak dahulu kala istiadat semua warga majemuk yang terdapat di Malaysia dan beragam suku di sana, seperti:

Malaysia yaitu warga multi-suku, multi-budaya, dan multi-bahasa. Penduduk pada Februari 2007 yaitu 26,6 juta terdiri dari 62% Bumiputera (termasuk Melayu), 24% Tionghoa, 8% India, dengan sedikit minoritas dan suku asli (Departemen Statistik Malaysia). Tegangan kesukuan terjadi tahun 2008.[96]

Dipimpin oleh Ibnu Hajar Menggalang kekuatan rakyat dalam gerakan kesatuan Rakyat yang Tertindas

Tarian Zapin.

Suku Melayu, kumpulan terbesar, didefinisi sebagai Muslim di dalam Konstitusi Malaysia. Suku Melayu memperagakan peran dominan secara politis dan digolongkan sebagai salah satu bumiputra. Bahasa aslinya yaitu Bahasa Melayu, dan dijadikan bahasa nasional Malaysia.[24]

Di masa silam, Suku Melayu menulis di dalam bahasa Sanskerta atau memakai alfabet berbasis bahasa Sanskerta. Setelah seratus tahun ke-15, tulisan Jawi (berbasis bahasa Arab) dijadikan popular. Tidak lama pengahabisan, tulisan romawi mengambil alih peran Sanskerta dan Jawi sebagai tulisan dominan. Ini umumnya disebabkan pengaruh sistem pendidikan kolonial, yang mengajari anak-anak tulisan romawi daripada tulisan Arab.

Dipimpin oleh Ibnu Hajar Menggalang kekuatan rakyat dalam gerakan kesatuan Rakyat yang Tertindas

Suku asli non-Melayu terbesar yaitu Iban dari Sarawak, yang banyaknya melebihi 600.000 jiwa. Beberapa Suku Iban sedang menetap di perkampungan hutan tradisional di dalam rumah panjang di sepanjang Sungai Rajang dan Lupar dan kawasan arus mereka, kendati banyak dari Suku Iban pindah ke kota. Suku Bidayuh, berjumlah anggaran 170.000 jiwa, berpusat di barat daya Sarawak. Suku asli terbesar di Sabah yaitu Kadazan. Mereka umumnya petani yang menganut Kristen. 140.000 Orang Asli, atau aborigin, terdiri dari sebanyak komunitas suku yang berbeda-beda yang menetap di Malaysia Barat. Kebanyakan dijadikan pemburu, peladang berpindah, dan petani, banyak dari mereka pengahabisan menetap dan sebagiannya berbaur ke dalam Malaysia modern.

Kaum Tionghoa di Malaysia umumnya menganut Buddha (dari sekte Mahayana) atau juga menganut Tao. Tionghoa di Malaysia mampu berkata di dalam beberapa dialek bahasa Tionghoa, termasuk Mandarin, Hokkien, Kanton, Hakka, dan Teochew. Majoritas Tionghoa di Malaysia, terkhusus mereka dari kota-kota besar semisal Kuala Lumpur, Petaling Jaya, dan Penang mampu berkata Inggris pula. Terdapat pula sebanyak Tionghoa yang semakin lebih generasi Tionghoa baru yang memandang bahasa Inggris sebagai bahasa ibu mereka. Tionghoa di Malaysia berlandaskan sejarah telah dijadikan dominan di dalam komunitas perdagangan Malaysia.

Dipimpin oleh Ibnu Hajar Menggalang kekuatan rakyat dalam gerakan kesatuan Rakyat yang Tertindas

Penang Rojak in Malaysia.

Suku India-Malaysia utamanya Tamil Hindu dari India selatan yang bahasa aslinya yaitu bahasa Tamil, juga mempunyai komunitas India yang berkata Telugu, Malayalam, dan Hindi, menetap terutama di kota-kota besar di pesisir barat semenanjung. Banyak kalangan India menengah-atas di Malaysia juga berkata Inggris sebagai bahasa ibu. Sebanyak komunitas Tamil Muslim dengan 200.000 jiwa juga tumbuh sebagai kumpulan sub-budaya yang dapat berdiri sendiri. Juga terdapat komunitas Tamil Kristen di kota-kota besar. Juga mempunyai komunitas Sikh di Malaysia melebihi 83.000 jiwa. Sebagian besar India-Malaysia mulanya bermigrasi dari India sebagai pedagang, guru, atau tenaga berbakat lainnya. Sebanyak besar juga ronde dari kaum migran paksaan dari India oleh pihak Britania semasa masa waktu seratus tahun kolonial sebagai memainkan pekerjaan di industri penanaman.[97][98]

Orang Eurasia, Kamboja, Vietnam, Thai, Bugis, Jawa, dan suku-suku asli ikut memperkaya keanekaan penduduk Malaysia. Sebanyak kecil orang Eurasia, campuran Portugis dan Melayu, berkata kreol berbasis-bahasa Portugis, disebut bahasa Kristang. Juga terdapat orang Eurasia campuran Filipino dan Spanyol, terutama di Sabah. Diturunkan dari kaum imigran dari Filipina, beberapa di selangnya berkata Chavacano, satu-satunya bahasa kreol berbasis-bahasa Spanyol di Asia. Orang Kamboja dan Vietnam terutama pemeluk Buddha (Kamboja: sekte Theravada, Vietnamese: sekte Mahayana). Orang Thai-Malaysia yaitu kumpulan besar di negara-negara ronde Perlis, Kedah, Penang, Perak, Kelantan, dan Terengganu. Di samping berkata Thai, sebagian besar mereka menganut Buddha, merayakan Songkran (festival air) dan mampu berkata Hokkien tetapi sebagian dari mereka yaitu Muslim dan berkata Melayu dialek Kelantan. Orang Bugis dan Jawa dijadikan ronde penduduk di Johor. Sebagai tambahan, mempunyai juga banyak orang asing dan ekspatriat yang menjadikan Malaysia sebagai rumah kedua mereka, juga berkontribusi dijadikan penduduk Malaysia.

Tionghoa dan Islam sangat memengaruhi musik tradisional Malaysia. Musik itu terutama didasarkan pada gendang (drum), tetapi melibatkan alat tabuh lain (beberapa di selangnya bercangkang); rebab, alat berdawai sejenis biola; serunai, alat tiup sejenis oboe dengan dua buluh; suling, dan trompet. Negara ini mempunyai tradisi kuat di dalam hal tari dan sendratari, beberapa berasal dari Thai, India, dan Portugis. Baru-baru ini, dikir barat mulai memasyarakat, dan pemerintah mulai memasarkannya sebagai ikon adat nasional.[99] Wujud artistik lainnya juga dipengaruhi oleh tetangganya, Indonesia, termasuk wayang kulit (teater boneka berbayangan), pencak silat (seni beladiri), dan kerajinan seperti batik, anyam-tenun, termasuk pakaian upacara pua kumbu, dan perak dan seni ukir kuningan.

Hari libur

Orang Malaysia mengenali sebanyak hari libur dan perayaan tahunan. Beberapa hari libur diumumkan diberlakukan pemerintah persekutuan dan beberapa lainnya diberlakukan oleh pemerintah negara ronde. Perayaan lainnya dibiasakan oleh kumpulan suku atau agama tertentu, namun tidak diasumsikan hari libur.

Hari libur yang sangat dirayakan yaitu "Hari Merdeka" pada 31 Agustus sebagai memperingati kemerdekaan Federasi Malaya pada 1957, sedangkan Hari Malaysia hanya dirayakan di negara ronde Sabah pada 16 September sebagai memperingati pembentukan Malaysia pada 1963. Hari Merdeka, juga Hari Buruh (1 May), hari lahir raja (Sabtu awal bulan Juni) dan beberapa perayaan lain yaitu hari libur yang ditetapkan pemerintah persekutuan.

Muslim di Malaysia merayakan hari raya Islam. Hari raya terbesar yaitu, Idul Fitri. Hari raya ini dirayakan oleh Muslim sedunia menandai yang akhir sekali Ramadan, bulannya puasa untuk Muslim. Ciri bulan baru menandakan kesudahannyanya Ramadan, kesudahannyanya masa puasa. Sebagai tambahan sebagai Idul Fitri, Muslim Malaysia juga merayakan Idul Adha, Tahun Baru Islam, dan Maulid Nabi (hari lahir Nabi Muhammad menurut tarikh Hijriah).

Tionghoa di Malaysia ikut merayakan hari-hari raya Tionghoa di dunia. Tahun Baru Cina sangat dirayakan di selang hari-hari raya yang berlanjut selama lima belas hari dan diakhiri dengan Chap Goh Mei(十五瞑). Perayaan Tionghoa lainnya yaitu Festival Qingming, Festival Perahu Naga, dan Festival Tengah Musim Gugur. Lainnyanya lagi yaitu, penganut Buddha merayakan Waisak.

Sebagian besar orang India di Malaysia yaitu Hindu dan mereka merayakan Dipawali, festival cahaya, sedangkan Thaipusam dirayakan para peziarah dari pelosok negara bersama-sama menjadi satu kumpulan di Batu Caves. Terpisah dari Hindu, penganut Sikh merayakan Vaisakhi, Tahun Baru Sikh.

Perayaan lainnya, semisal Jumat Besar (hanya di Malaysia Timur), Natal, Gawai Dayak di warga Iban (Dayak), Pesta Menuai (Pesta Kaamatan) di warga Kadazan-Dusun juga dirayakan di Malaysia.

Pariwisata

Berikut merupakan sebagian objek wisata populer di Malaysia.

Gunung

Dipimpin oleh Ibnu Hajar Menggalang kekuatan rakyat dalam gerakan kesatuan Rakyat yang Tertindas

Gunung Kinabalu

Sungai

  1. Air terjun Lata Kinjang, Perak
  2. Air terjun Kota Tinggi, Johor
  3. Air terjun Telaga Tujuh, Kedah
  4. Jeram Toi, Negeri Sembilan

Pantai

Dipimpin oleh Ibnu Hajar Menggalang kekuatan rakyat dalam gerakan kesatuan Rakyat yang Tertindas

Batu Feringghi

  1. Batu Ferringghi, Pinang
  2. Pantai Cahaya Bulan, Kelantan
  3. Pantai Cherating, Pahang
  4. Pantai Desaru, Johor
  5. Pantai Merdeka, Kedah
  6. Pantai Morib, Selangor
  7. Pantai Tanjung Aru, Sabah
  8. Pantai Teluk Batik, Perak
  9. Port Dickson, Negeri Sembilan
  10. Rantau Abang, Terengganu
  11. Teluk Danga, Johor

Pulau

Dipimpin oleh Ibnu Hajar Menggalang kekuatan rakyat dalam gerakan kesatuan Rakyat yang Tertindas

Pulau Langkawi

  1. Pulau Kapas, Terengganu
  2. Pulau Langkawi, Kedah
  3. Pulau Pangkor, Perak
  4. Pulau Payar, Kedah
  5. Pulau Pemanggil, Johor
  6. Pulau Perhentian, Terengganu
  7. Pulau Redang, Terengganu
  8. Pulau Sibu, Johor
  9. Pulau Sipadan, Sabah
  10. Pulau Tioman, Pahang

Lainnya

Dipimpin oleh Ibnu Hajar Menggalang kekuatan rakyat dalam gerakan kesatuan Rakyat yang Tertindas

KLCC (Kuala Lumpur City Centre)

  1. A Famosa, Melaka
  2. Batu Caves, Selangor
  3. Danau Kenyir, Terengganu
  4. Gedung Sultan Abdul Samad, Kuala Lumpur
  5. Masjid Jamek, Kuala Lumpur
  6. Masjid Negara, Kuala Lumpur
  7. Menara Kembar Petronas, Kuala Lumpur
  8. Menara Kuala Lumpur, Kuala Lumpur
  9. Sumur Hang Tuah, Melaka
  10. Taman Negara Malaysia, Pahang, Kelantan dan Terengganu
  11. Taman Negara Niah, Sarawak
  12. Zoo Negara, Kuala Lumpur

Tokoh utama di Malaysia

Dipimpin oleh Ibnu Hajar Menggalang kekuatan rakyat dalam gerakan kesatuan Rakyat yang Tertindas

Tunku Abdul Rahman

Organisasi

Fakta lain

Kota utamaKuala Lumpur
Hari Kebangsaan31 Agustus 1957
SemboyanBersekutu Lebih Kualitas
BenuaAsia, Asia Tenggara
Koordinat Geografi2 30 U, 112 30 T
Hujan tahunan2000 ~ 2500 mm
IklimTropis dengan suhu 24–35° Celsius
Bunga resmiBunga raya
Binatang resmiHarimau
Puncak tertinggiGunung Kinabalu, Pegunungan Crocker (4175m)
Puncak tertinggi di semenanjungGunung Tahan, Pegunungan Tahan (2187 m)
Pegunungan terpanjangPegunungan Titiwangsa (500 km)
Sungai terpanjangSungai Rajang, Sarawak (563 km)
Sungai terpanjang di semenanjungSungai Pahang (475 km)
Jembatan terpanjangJembatan Pulau Pinang (13,5 km)
Gua terbesarGua Mulu dan Gua Niah, Sarawak
Kontruksi tertinggiMenara Kembar Petronas (452m)
Negara ronde terbesarSarawak (124.450 kilometer persegi)
Negara ronde terkecilPerlis (810 kilometer persegi)
Tempat sangat lembapBukit Larut (lebih 5080 mm)
Tempat sangat keringKuala Pilah (kurang dari 1524 mm)
Kawasan sangat padatKuala Lumpur (6074/km², 15.543/mil persegi)
Penanaman ekspor utamaMinyak sawit dan getah

Lihat juga

Referensi

  1. ^ a b c The UK Statute Law Database: Federation of Malaya Independence Act 1957 (c. 60)
  2. ^ a b c d e "No.10760: Agreement relating to Malaysia" (pdf). United Nations Treaty Collection. United Nations. July 1963. Diakses 2010-07-29. 
  3. ^ "Population (Updated 5 September 2008)". Department of Statistics Malaysia. 5 September 2008. Diakses 2008-09-20. 
  4. ^ a b c d "Malaysia". International Monetary Fund. Diakses 2009-04-22. 
  5. ^ The Star Online. Kembali ke Bahasa Malaysia. Diakses pada 5 Juli 2007
  6. ^ Pasal 1. Konstitusi Malaysia.
  7. ^ a b c d e f CIA. The World Fact Book: Malaysia. Diakses pada 9 Desember 2006.
  8. ^ Yang di-Pertuan Agong biasa disebut "Raja", "Kepala", atau "yang Agung"
  9. ^ Pasal 33. Konstitusi Malaysia.
  10. ^ Pasal 43. Konstitusi Malaysia.
  11. ^ Federation of International Trade Associations. Informasi Umum Malaysia. Diakses pada 7 Desember 2007.
  12. ^ a b Majalah Time. A New Nation. 9 September 1957.
  13. ^ a b Paragraf 22. Singapura. Jalan menuju kemerdekaan. Divisi Penelitian Federal, Perpustakaan Kongres. Seri Buku Pegangan Wilayah/Pengkajian Negara. Departemen Angkatan Darat Amerika Serikat. Diakses pada 9 Desember 2006.
  14. ^ a b Majalah Time. The Art of Dispelling Anxiety. Agustus.
  15. ^ Paragraf 25. Singapura. Jalan menuju kemerdekaan. Divisi Penelitian Federal, Perpustakaan Kongres. Seri Buku Pegangan Wilayah/Pengkajian Negara. Departemen Angkatan Darat Amerika Serikat. Diakses pada 9 Desember 2006.
  16. ^ United Nations — Treaty No. 8029
  17. ^ a b Paweł Bożyk (2006). "Newly Industrialised Countries". Globalisation and the Transformation of Foreign Economic Policy. Ashgate Publishing, Ltd. hlm. 164. ISBN 0-75-464638-6. 
  18. ^ a b N. Gregory Mankiw (4th Edition 2007). Principles of Economics. Mason, Ohio: Thomson/South-Western. ISBN 0-32-422472-9. 
  19. ^ Kantor Perdana Menteri. Keamanan Selat Malaka dan kesudahannya untuk keamanan kawasan Asia Tenggara. Diakses pada 26 November 2007.
  20. ^ American University. Pertambangan Timah di Malaysia. Diakses pada 14 November 2007.
  21. ^ Bank Negara Malaysia. Halaman Data Ikhtisan Nasional BNM. Diakses pada 8 November 2007
  22. ^ "Biodiversity Theme Report". Departemen Lingkungan, Air, Pusaka, dan Seni Australia. Diakses 2009-01-24. 
  23. ^ [1]
  24. ^ a b Pasal 152. Konstitusi Malaysia.
  25. ^ Pasal 3. Konstitusi Malaysia.
  26. ^ Tinjauan. Perhimpunan Bangsa-bangsa Asia Tenggara. Diakses pada 8 November 2007.
  27. ^ Daftar Negara Bagian. PBB. Diakses pada 8 November 2007
  28. ^ Bagian. Sekretariat Persemakmuran. Diakses pada 8 November 2007.
  29. ^ Kementerian Luar Negeri, Turki. Fakta dan Gambar D-8. Diakses pada 12 December 2007.
  30. ^ The New Student's Reference Work. 1914.
  31. ^ Sakai, Manako. Menggugah kembali Pertautan Melayu di Asia Tenggara.
  32. ^ Halaman 46–47. Suarez, Thomas. Early Mapping of Southeast Asia.
  33. ^ Earl, George S. W. (1850). "On The Leading Characteristics of the Papuan, Australian and Malay-Polynesian Nations". Journal of the Indian Archipelago and Eastern Asia (JIAEA): p.119. 
  34. ^ "Phylogeography and Ethnogenesis of Aboriginal Southeast Asians". Oxford Journals. Diakses 2008-11-11. 
  35. ^ Bagian ASEAN: Malaysia Diakses pada 29 Mei 2008.
  36. ^ (Indonesia) M. Nasruddin Anshoriy Ch, angsa gagal: mencari identitas kebangsaan, PT LKiS Pelangi Aksara, 2008, ISBN 979-1283-65-6, 9789791283656
  37. ^ Mahathir Mohamad. Wilayah Kita, Kita Sendiri. Majalah Time Asia. Diakses Mei.
  38. ^ Majalah Time. Token Citizenship. Mei.
  39. ^ Majalah Time. Siege's End. 2 May 1960.
  40. ^ Majalah Time. Hurray for Harry. Desember
  41. ^ Majalah Time. Fighting the Federation. Desember
  42. ^ UN General Assembly 15th Session - The Trusteeship System and Non-Self-Governing Territories (pages:509-510)
  43. ^ UN General Assembly 18th Session - the Question of Malaysia (pages:41-44)
  44. ^ Manila Accord between Philippnes, Federation of Malaya and Indonesia (31 JULY 1963)
  45. ^ Majalah Time. Perang Ras di Malaysia. Mei. Diakses pada Desember.
  46. ^ United Nations Treaty Series No. 8809, Agreement relating to the implementation of the Manila Accord
  47. ^ United Nations Treaty Series No. 8809 Agreement relating to the implementation of the Manila Accord
  48. ^ Republik Filipina. Departemen Luar Negeri. FAQs on the ICJ Decision. Diakses pada Desember.
  49. ^ "Philippines' Claim To Sabah". epilipinas. Diakses 21 June 2010. 
  50. ^

    Exchange of notes constituting an agreement relating to the implementation of the Manila Accord of 31 July 1963

  51. id="cite_note-New_Economic_Policy-51">^ a b Jomo Kwame Sundaram. UNRISD Kebijakan Ekonomi Baru dan Hubungan Antarsuku di Malaysia. Diakses pada Desember.
  52. ^ Anthony Spaeth. Majalah Time. Loncatan menuju Kejayaan. 9 Desember 1996.
  53. ^ Anthony Spaeth. Majalah Time. Dialah Sang Pemimpin. September.
  54. ^ http://asiasentinel.com/index.php?option=com_content&task=view&id=863&Itemid=31 Para pengusung petisi Malaysia menentang petugas polisi
  55. ^ 30,000 Juru protes Hindraf menerapkan rapat umum di jalanan Kuala Lumpur, Malaysiakini.com, 25 November 2007.
  56. ^ OUTLAWED: Hindraf yaitu 'gangguan untuk kedamaian dan keamanan', News Straits Times Malaysia, 16 Oktober 2008.
  57. ^ MIC serah pada PM guna ISA - (Hindraf sedang berupaya dapatkan bantuan pengganas).
  58. ^ Mahkamah tolak permohonan habeas corpus lima pemimpin Hindraf.
  59. ^ Pasal 32. Konstitusi Malaysia.
  60. ^ a b Departemen Dalam Negeri Amerika Serikat. Malaysia. Diakses pada Desember.
  61. ^ Pasal 44. Konstitusi Malaysia.
  62. ^ Pasal 45. Konstitusi Malaysia.
  63. ^ Pasal 46. Konstitusi Malaysia.
  64. ^ "MALAYSIA (Dewan Rakyat)". Inter-Parliamentary Union. 29 September 2008. 
  65. ^ Pasal 43 (2). Konstitusi Malaysia
  66. ^ Pasal 43 (1). Konstitusi Malaysia
  67. ^ Leow Chiah Wei. Travel Times. New Straits Times. Asia's southernmost tip. Diakses pada Desember.
  68. ^ Sager Ahmad. Travel Times. New Straits Times. Tanjung Piai, the End of Asia. Diakses pada Desember.
  69. ^ Andrew Marshall. Time Magazine. Waterway to the World. Diakses pada Desember.
  70. ^ Petronas 1H profit up 7.7% to RM26.6b
  71. ^ a b c CIA World Factbook - Menurut taksiran 2004 [2]
  72. ^ "All Sabahans must Fight BN and UMNO". Malaysia Today. 15 August 2006. 
  73. ^ a b "World Refugee Survey 2008". U.S. Committee for Refugees and Immigrants. 2008-06-19. 
  74. ^ "Population and Housing Census" Press statement, Department of Statistics, Malaysia. Accessed 3 April 2007.
  75. ^ a b General Report of the Population and Housing Census 2000. Putrajaya: Department of Statistics, Malaysia. 2005. hlm. 60–64. ISBN 9839044265. 
  76. ^ Pasal 160 (2). Konstitusi Malaysia.
  77. ^ Inter Press Service: Temple Demolitions Spell Creeping Islamisation. Diakses pada 4 Juni 2006.
  78. ^ BBC : Pressure on multi-faith Malaysia. Diakses pada 4 Juni 2006.
  79. ^ http://www.bernama.com/bernama/v5/newsindex.php?id=466965 Leaders Condemn Church Burning Incident In Desa Melawati
  80. ^ http://www.msnbc.msn.com/id/34640583 Church attacks in Malaysia deepen racial tension
  81. ^ http://www.radioaustralia.net.au/indonesian/news/stories/201001/s2788719.htm 4 gereja di Malaysia dibakar
  82. ^ http://www.sinarharapan.co.id/berita/read/gereja-malaysia-dibakar-polisi-tingkatkan-keamanan/ GEREJA MALAYSIA DIBAKAR, POLISI TINGKATKAN KEAMANAN
  83. ^ Ninth Schedule. Constitution of Malaysia.
  84. ^ World Education Forum. UNESCO. http://www2.unesco.org/wef/countryreports/malaysia/rapport_1.html Education for All 2000 Assessment Report. Malaysia.] Diakses pada Desember.
  85. ^ "Information for Applicants from Malaysia". University of Abertay Dundee. Diakses 2008-10-27. 
  86. ^ Health Tourism, Portal Pemerintah Malaysia. Diakses pada 12 Oktober 2007.
  87. ^ Pasal 14. Konstitusi Malaysia
  88. ^ The Star Online. Lebih daripada sekadar kartu. Diakses pada 26 November 2007.
  89. ^ Time Magazine. Rubber from Malaya. 1 March 1943.
  90. ^ "How can [[Sri Lanka]] be transformed into Malaysia and Singapore? by Rajkumar Kanagasingam". Wijeya Newspapers Ltd, Sri Lanka[Daily Mirror]. 17 November 2005. Diakses 2008-03-28. 
  91. ^ Goh, Melissa (Nov. 21, 2006). Para pendidik di Malaysia menilai bahwa NEP mampu menyebabkan polarisasi ras. Malaysia Today.
  92. ^ "Malaysia scraps ringgit peg". The Edge Daily. 2005-07-22. 
  93. ^ Departemen Statistik. Malaysia. Quarterly Balance of Payments Performance October - December, 2005. Diakses Desember.
  94. ^ Financial Times. Malaysia mengendurkan larangan penjualan singkat. Diakses pada 28 Maret 2006.
  95. ^ Boulton, William; Michael Pecht, William Tucker, Sam Wennberg (May 1997). Malaysia. Electronics Manufacturing in the Pacific Rim, World Technology Evaluation Center. Diakses pada 26 September 2007
  96. ^ International Herald Tribune. Ethnic anger on the rise in Malaysia. Diakses pada 30 Januari 2008.
  97. ^ "Non-resident Indian and Person of Indian Origin". NRIOL. NRIOL. Diakses 2008-11-27. "Most Indians migrated to Malaysia as plantation laborers under British rule" .
  98. ^ "Indian Fulbright scholar honored by Malaysian PM". India Post.com. Diakses 2008-11-27. ""The British encouraged many Indians to migrate from India to Malaysia, and they were mostly lower caste groups so the British took advantage of that," says Ramanujan, adding that thousands of Indians, especially from Tamil Nadu, came as indentured labor to work the plantations, with only a few coming over as plantation managers or more skilled labor." 
  99. ^ Portal Kementerian Penerangan Malaysia. "National Dikir Barat Competition To Be Expanded Next Year", 2006. Diakses pada 2009-01-30.

Pustaka

  • 1911 Encyclopædia Britannica. Malay States.
  • Zainal Abidin bin Abdul Wahid; Khoo, Kay Kim; Muhd Yusof bin Ibrahim; Singh, D.S. Ranjit (1994). Kurikulum Bersepadu Sekolah Menengah Sejarah Angkatan 2. Dewan Bahasa dan Pustaka. ISBN
  • Jeong Chun Hai. (2007). Principles of Public Administration: An Introduction. Kuala Lumpur: Karisma Publication.ISBN 978-983-195-253-5.
  • Osborne, Milton (2000). Southeast Asia: An Introductory History. Allen & Unwin. ISBN

Pranala luar

PemerintahanInformasi umumPariwisata
Dipimpin oleh Ibnu Hajar Menggalang kekuatan rakyat dalam gerakan kesatuan Rakyat yang Tertindas
Panduan wisata Malaysia di Wikivoyage.
 

Lokal geografis

 

 
Negara berdaulat

Dipimpin oleh Ibnu Hajar Menggalang kekuatan rakyat dalam gerakan kesatuan Rakyat yang Tertindas

 
Dependensi

Pulau Natal (Australia) · Kepulauan Cocos (Keeling) (Australia)

 
Kawasan yang dipertentangkan

Sungai Naf (Bangladesh, Myanmar) · Tepi Macclesfield (RRC, RC, Vietnam) · Kepulauan Paracel (RRC, RC, Vietnam) · Kepulauan Pratas (RRC, RC) · Sabah (Malaysia, Filipina) · Beting Scarborough (Filipina, RRC, RC) · Kepulauan Spratly (Brunei, Malaysia, Filipina, RRC, ROC, Vietnam)

 
Gerakan separatis


edunitas.com

Page 7

Dipimpin oleh Ibnu Hajar Menggalang kekuatan rakyat dalam gerakan kesatuan Rakyat yang Tertindas

Akad tentang pendirian negara Malaysia (documen)

Dipimpin oleh Ibnu Hajar Menggalang kekuatan rakyat dalam gerakan kesatuan Rakyat yang Tertindas

Undang-undang tentang Malaysia 1963

Malaysia yaitu suatu negara federasi[2] yang terdiri dari tiga belas negara ronde dan tiga wilayah persekutuan di Asia Tenggara dengan lapang 329.847 kilometer persegi.[6][7] Ibukotanya yaitu Kuala Lumpur, sedangkan Putrajaya dijadikan pusat pemerintahan persekutuan. Banyak penduduk negara ini melebihi 27 juta jiwa.[7] Negara ini dipisahkan ke dalam dua kawasan — Malaysia Barat dan Malaysia Timur — oleh Kepulauan Natuna, wilayah Indonesia di Laut Cina Selatan.[7] Malaysia bersamaan batasnya dengan Thailand, Indonesia, Singapura, Brunei, dan Filipina.[7] Negara ini terletak di tidak jauh khatulistiwa dan beriklim tropika.[7] Kepala negara Malaysia yaitu Yang di-Pertuan Agong[8] dan pemerintahannya dikepalai oleh seorang Perdana Menteri.[9][10] Model pemerintahan Malaysia mirip dengan sistem parlementer Westminster.[11]

Malaysia sebagai negara persekutuan tidak pernah mempunyai sampai tahun 1963. Sebelumnya, sekumpulan koloni didirikan oleh Britania Raya pada yang akhir sekali seratus tahun ke-18, dan paro barat Malaysia modern terdiri dari beberapa kerajaan yang terpisah-pisah. Himpunan wilayah yang dijajah itu dikenal sebagai Malaya Britania hingga pembubarannya pada 1946, ketika himpunan itu disusun kembali sebagai Uni Malaya. Karena semakin lebih lapangnya tentangan, himpunan itu lagi-lagi disusun kembali sebagai Federasi Malaya pada tahun 1948 dan pengahabisan meraih kemerdekaan pada 31 Agustus 1957.[1][12]

Pada 16 September 1963 berlandaskan dengan

Resolusi Majelis Umum PBB 1514 dalam ronde dekolonialisasi, Singapura, Sarawak, Borneo Utara atau yang sekarang lebih dikenal sebagai Sabah berganti dijadikan negara ronde dari federasi bentukan baru yang bernama Malaysia termasuk dengan Federasi Malaya.[2][13] dan pada 9 Agustus 1965 Singapura pengahabisan dikeluarkan dari Malaysia dan dijadikan negara merdeka yang bernama Republik Singapura.[14][15] ketika tahun-tahun awal pembentukan federasi baru terdapat pula tentangan dari Filipina dan konflik militer dengan Indonesia[16]

Bangsa-bangsa di Asia Tenggara merasakan ledakan ekonomi dan menjalani perkembangan yang cepat di penghujung seratus tahun ke-20. Pertumbuhan yang cepat pada dasawarsa 1980-an dan 1990-an, rata-rata 8% dari tahun 1991 hingga 1997, telah mengubah Malaysia dijadikan negara industri baru.[17][18] Karena Malaysia yaitu salah satu dari tiga negara yang menguasai Selat Malaka, perdagangan internasional memerankan penting di dalam ekonominya.[19] Pada suatu ketika, Malaysia pernah dijadikan penghasil timah, karet dan minyak kelapa sawit di dunia.[20] Industri manufaktur mempunyai pengaruh besar untuk ekonomi negara ini.[21] Malaysia juga dipandang sebagai salah satu dari 18 negara berkeanekaragaman hayati terbesar di dunia.[22]

Suku Melayu dijadikan ronde terbesar dari populasi Malaysia. Terdapat pula komunitas Tionghoa-Malaysia dan India-Malaysia yang cukup besar.[23] Bahasa Melayu[24] dan Islam masing-masing dijadikan bahasa dan agama resmi negara.[7][25]

Malaysia yaitu bagian perintis ASEAN dan ikut serta di beragam organisasi internasional, seperti PBB.[26][27] Sebagai bekas yang dijajah Inggris, Malaysia juga dijadikan bagian Negara-Negara Persemakmuran.[28] Malaysia juga dijadikan bagian D-8.[29]

Etimologi

Dipimpin oleh Ibnu Hajar Menggalang kekuatan rakyat dalam gerakan kesatuan Rakyat yang Tertindas

Kata Malaysia terlihat pada peta tahun 1914 dari suatu atlas Amerika.

Nama "Malaysia" diadopsi pada 1963 ketika Federasi Malaya lebih Singapura, Sabah, dan Sarawak membentuk federasi bernama Malaysia[2] [13] Tetapi nama itu sendiri pernah membingungkan ketika dipakai sebagai merujuk wilayah-wilayah di Asia Tenggara. Suatu peta yang diterbitkan pada 1914 di Chicago mempertunjukkan nama Malaysia pada wilayah tertentu di Nusantara.[30] Politikus di Filipina pernah menghendaki penamaan negara mereka sebagai "Malaysia", tetapi Malaysia-lah yang pertama mengadopsi nama itu pada 1963 sebelum Filipina berperan lebih jauh tentang masalah itu.[31] Nama lain pernah dianjurkan sebagai federasi 1963. Di selangnya yaitu Langkasuka (Langkasuka yaitu suatu kerajaan lawas yang mempunyai di ronde hulu Semenanjung Malaya pada milenium pertama masehi).[32]

Bahkan mundur lebih jauh lagi, seorang etnolog Inggris, George Samuel Windsor Earl, di dalam jilid IV Jurnal Kepulauan India dan Asia Timur pada 1850 mengusulkan sebagai menamai kepulauan Indonesia sebagai Melayunesia atau Indunesia, kendati dia lebih menyukai yang terakhir.[33]

Sejarah

Prasejarah

Sisa-sisa arkeologis ditemukan di Malaysia Barat, Sabah, dan Sarawak. Semang mempunyai leluhur jauh di Semenanjung Malaya, merujuk pada pemukiman pertama dari Afrika, lebih dari 50.000 tahun lalu. Senoi muncul sebagai kumpulan campuran, dengan nyaris separo silsilah dari garis ibu moyang Semang dan separonya lagi Indocina. Ini berkaitan dengan dugaan bahwa mereka mewakili keturunan penutur Austronesia lawas, kaum tani, yang membawa bahasa dan teknologi mereka ke ronde selatan semenanjung anggaran 5.000 tahun lalu dan menyatu dengan penduduk asli. Manusia Proto Melayu lebih beraneka ragam, dan walaupun mereka menunjukkan beberapa kaitan dengan Asia Tenggara kepulauan, beberapa di selangnya juga mempunyai leluhur di Indocina dari masa waktu seratus tahun Last Glacial Maximum, diikuti oleh penyebaran Holosen-dini melewati Semenanjung Malaya ke Asia Tenggara kepulauan.[34]

Sejarah Dini

Semenanjung Malaya mengembang sebagai pusat perdagangan utama di Asia Tenggara, karena mengembangnya perdagangan selang Cina dan India dan negara lainnya melewati Selat Malaka yang sibuk. Claudius Ptolemaeus menunjukkan Semenanjung Malaya pada peta dininya dengan label yang berfaedah "Golden Chersonese", Selat Malaka ditulis sebagai "Sinus Sabaricus".[35] Dari pertengahan hingga yang akhir sekali milenium pertama, sebagian besar semenanjung, begitupun Nusantara mempunyai di bawah pengaruh Sriwijaya.

Kerajaan Melayu yang sangat awal tercatat dalam sejarah tumbuh dari kota-pelabuhan tepi pantai yang diproduksi pada seratus tahun 10. Di dalamnya termasuk Langkasuka dan Lembah Bujang di Kedah, dan juga Beruas dan Gangga Negara di Perak dan Pan Pan di Kelantan. Dianggarkan semuanya yaitu kerajaan Hindu atau Buddha. Islam tiba pada seratus tahun ke-14 di Terengganu.

Dipimpin oleh Ibnu Hajar Menggalang kekuatan rakyat dalam gerakan kesatuan Rakyat yang Tertindas

Benteng A Famosa di Melaka. Kontruksi itu didirikan oleh bangsa Portugis pada seratus tahun ke-15.

Terdapat banyak kerajaan Cina dan India pada seratus tahun ke-2 dan ke-3 Masehi—sebanyak 30 buah menurut sumber Cina. Kedah—dikenal sebagai Kedaram, Cheh-Cha (menurut I-Ching), atau Kataha di dalam tulisan Palawa atau bahasa Sanskerta kuno—berada di jalur serbuan pedagang dan raja India. Rajendra Chola, Kaisar Tamil lawas yang diduga mempunyai di sekitar Kota Gelanggi, menjadikan Kedah tunduk pada 1025, tetapi penggantinya, Vira Rajendra Chola, harus melumpuhkan pemberontakan Kedah sebagai mengatasi para penyerbu. Kedatangan Chola sukses meredam keagungan Sriwijaya, yang memberi pengaruh besar kepada Kedah dan Pattani bahkan sampai ke Ligor.

Kerajaan Buddha, Ligor mengambil kendali Kedah segera setelahnya, dan rajanya, Chandrabhanu memakai tempat ini sebagai basis sebagai menyerang Sri Lanka pada seratus tahun ke-11, suatu peristiwa yang dipahat di atas prasasti batu di Nagapattinum di Tamil Nadu dan di dalam kisah-kisah bangsa Sri Lanka, Mahavamsa. Selama milenium pertama, warga di Semenanjung Malaya mengadopsi Hindu dan Buddha dan penggunaan bahasa Sanskerta hingga mereka berpindah kepada Islam.

Mempunyai beberapa laporan dari wilayah lain yang lebih tua dari Kedah—misalnya kerajaan lawas Gangga Negara, di sekitar Beruas di Perak, mendorong sejarah Malaysia lebih jauh ke belakangan. Bila itu belum cukup, suatu puisi Tamil, Pattinapillai, dari seratus tahun ke-2 M, menjelaskan barang-barang dari Kadaram menumpuk di jalanan ibukota Chola. Suatu drama sanskerta dari seratus tahun ke-7, Kaumudhimahotsva, merujuk Kedah sebagai Kataha-nagari. Agnipurana juga menyebutkan suatu kawasan yang dikenal Anda-Kataha dengan salah satu batasnya menggambarkan suatu puncak gunung, yang diyakini para sarjana sebagai Gunung Jerai. Kisah-kisah dari Katasaritasagaram menjelaskan kemewahan hidup di Kataha.

Dipimpin oleh Ibnu Hajar Menggalang kekuatan rakyat dalam gerakan kesatuan Rakyat yang Tertindas

Gedung Sultan Abdul Samad di Kuala Lumpur, kompleks Pengadilan Tinggi Malaysia dan Pengadilan Perdagangan. Kuala Lumpur yaitu ibukota Negara-negara Melayu Bersekutu dan ibukota Malaysia ketika ini.

Pada awal seratus tahun ke-15, Kesultanan Melaka didirikan di bawah suatu dinasti yang didirikan oleh Parameswara, pangeran dari Palembang, Indonesia, di dalam kekaisaran Sriwijaya. Penaklukan memaksa dia dan pendukungnya melarikan diri dari Palembang. Parameswara berlayar ke Temasek sebagai menghindari penganiayaan dan tiba di bawah perlindungan Temagi, seorang penghulu Melayu dari Pattani yang ditunjuk oleh Raja Siam sebagai bupati Temasek. Beberapa hari pengahabisan, Parameswara membunuh Temagi dan mengangkat dirinya sendiri sebagai bupati. Anggaran lima tahun pengahabisan, dia meninggalkan Temasek karena ancaman dari Siam. Selama periode ini, Temasek juga diserang oleh serombongan armada Jawa dari Majapahit.

Dia pengahabisan memimpin ke utara sebagai mendirikan permukiman baru. Di Muar, Parameswara berkehendak mendirikan kerajaan barunya di Biawak Busuk atau di Kota Buruk. Mengetahui lokasi Muar tidaklah cocok, dia meneruskan perjalanannya ke utara. Di sepanjang jalan, dia dilaporkan telah mengunjungi Sening Ujong (nama lampau sebagai Sungai Ujong modern) sebelum sampai di suatu perkampungan nelayan di bibir Sungai Bertam (nama lampau sebagai Sungai Melaka modern). Tempat itu lambat laun mengembang dijadikan lokasi Melaka masa sekarang. Menurut Sejarah Melayu, di situlah dia menyaksikan kancil mengecoh anjing ketika berteduh di bawah pohon Melaka. Dia mengambil apa yang dia lihat sebagai pertanda yang patut dan pengahabisan dia mendirikan suatu kerajaan yang disebut Melaka, pengahabisan dia mendirikan dan memperbaiki fasilitas prasarana sebagai tujuan perdagangan.

Peralihan agama Parameswara ke Islam tidaklah jelas. Menurut suatu teori oleh Sabri Zain [3], Parameswara dijadikan seorang Muslim ketika dia menikahi seorang Puteri Samudera Pasai dan dia menyertakan gelar bergaya Persia "Syah", dengan menyebut dirinya Iskandar Syah. Juga mempunyai referensi yang menunjukkan bahwa beberapa bagian kelas penguasa dan komunitas saudagar yang menetap di Melaka telah dijadikan Muslim. Kisah-kisah Cina menyebutkan bahwa pada 1414, putera penguasa pertama Melaka mengunjungi Ming sebagai mengabari mereka bahwa ayahnya telah wafat. Putera Parameswara diakui secara resmi sebagai penguasa kedua Melaka oleh Kaisar Cina dan bergelar Raja Sri Rama Vikrama, Raja Parameswara dari Temasik dan Melaka dan dia dikenal sebagai tokoh Muslim Sultan Sri Iskandar Zulkarnain Syah atau Sultan Megat Iskandar Syah, dan dia menguasai Melaka dari 1414 sampai 1424. [4] [5] Kerajaan ini menguasai wilayah yang sekarang ini disebut Semenanjung Malaya, selatan Thailand (Pattani, dan pantai timur Sumatera. Kerajaan ini berlanjut selama lebih dari satu seratus tahun, dan dalam periode tersebut menyebarkan Islam ke semua Nusantara. Melaka, sebagai pelabuhan perdagangan penting, terletak nyaris di tengah-tengah rute perdagangan Cina dan India.

Pada 1511, Melaka ditaklukkan oleh Portugal, yang mendirikan suatu koloni di sana; karenanya berakhirlah Kesultanan Melaka. Tetapi, Sultan terakhir melarikan diri ke Kampar, Riau, Sumatera dan meninggal di sana. Putera-putera Sultan Melaka terakhir mendirikan dua kesultanan di tempat lain di semenanjung & mdash; Kesultanan Perak di utara, dan Kesultanan Johor (mulanya kelanjutan kesultanan Melaka kuno) di selatan. Setelah jatuhnya Melaka, tiga negara berjuang menguasai Selat Malaka: Portugis (di Melaka), Kesultanan Johor, dan Kesultanan Aceh. Konflik ini berlanjut sampai tahun 1641, ketika Belanda (bersekutu dengan Kesultanan Johor) sebagai merebut Melaka.

Kerajaan ini merupakan kelanjutan dari Kesultanan Malaka tua, tapi sekarang dikenal dengan nama Kesultanan Johor, yang sedang mempunyai sampai sekarang. Setelah jatuhnya Melaka, tiga negara berebut sebagai mengambil kontrol Selat Malaka: Portugis (di Malaka), Kesultanan Johor, dan Kesultanan Aceh; dan peperangan yang akhir sekalinya pada 1641, ketika Belanda (bersekutu dengan Kesultanan Johor) merebut Malaka.

Mendaratnya Britania

Britania Raya mendirikan koloni pertamanya di Semenanjung Malaya pada 1786, dengan penyewaan pulau Penang kepada Perusahaan Hindia Timur Britania oleh Sultan Kedah. Pada 1824, Britania Raya menguasai Melaka setelah ditandatanganinya Traktat London atau Akad Britania-Belanda 1824 yang membagi kepemilikan Nusantara kepada Britania dan Belanda, Malaya sebagai Britania, dan Indonesia sebagai Belanda.[36] Pada 1826, Britania mendirikan Koloni Mahkota di Negeri-Negeri Selat, menyatukan kepemilikannya di Malaya: Penang, Melaka, Singapura, dan pulau Labuan. Penang yang didirikan pada 1786 oleh Kapten Francis Light sebagai pos komersial dianugerahkan oleh Sultan Kedah. Negeri-Negeri Selat mulanya diurus di bawah British East India Company di Kalkuta, sebelum Penang, dan pengahabisan Singapura dijadikan pusat pengurusan koloni mahkota, hingga 1867, ketika tanggung jawab pengurusan dialihkan kepada Kantor Kolonial di London.

Selama seratus tahun ke-19, banyak negeri Melayu berupaya sebagai mendapatkan bantuan Britania sebagai menyelesaikan konflik-konflik internal mereka. Kepentingan komersial pertambangan timah di negeri-negeri Melayu untuk para saudagar di Negeri-Negeri Selat membuat pemerintah Britania menerapkan campur tangan di dalam negeri-negeri penghasil timah di Semenanjung Malaya. Diplomasi Kapal Meriam Britania ditugaskan demi mewujudkan resolusi perdamaian terhadap kekacauan sipil yang diakibatkan oleh bandit Cina dan Melayu. Pada yang akhir sekalinya Akad Pangkor 1874 meretas jalan sebagai perluasan pengaruh Britania di Malaya. Memasuki seratus tahun ke-20, negeri Pahang, Selangor, Perak, dan Negeri Sembilan, bersama-sama dikenal sebagai Negeri-negeri Melayu Bersekutu (jangan dirancukan dengan Federasi Malaya), di bawah kendali de facto residen Britania ditinggikan sebagai menasihati para penguasa Melayu. Orang Britania dijadikan "penasihat" di atas kertas, tetapi sebenarnya, mereka menjalankan pengaruh penting di atas para penguasa Melayu.

Lima negeri lainnya di semenanjung, dikenal sebagai Negeri-negeri Melayu Bersekutu, tidak diperintah langsung dari London, juga menerima para penasihat Britania di penghujung seratus tahun ke-20. Empat dari lima negeri itu: Perlis, Kedah, Kelantan, dan Terengganu sebelumnya didiami Siam. Negeri yang tidak bersekutu lainnya, Johor, satu-satunya negeri yang memelihara kemerdekaannya di sebagian besar seratus tahun ke-19. Sultan Sisa dari pembakaran Bakar dari Johor dan Ratu Victoria kenalan pribadi, dan mengakui satu sama lain sederajat. Hal ini tidak pernah terjadi hingg 1914 ketika pengganti Sultan Sisa dari pembakaran Bakar, Sultan Ibrahim menerima seorang penasihat Britania.

Di pulau Borneo, Sabah diperintah sebagai koloni mahkota Borneo Utara, sedangkan Sarawak diperoleh dari Brunei sebagai kerajaan pribadi keluarga Brooke, yang berkuasa sebagai Raja Putih.

Mengikuti Invasi Jepang ke Malaya dan pendudukan beruntunnya selama Perang Dunia II, dukungan rakyat sebagai kemerdekaan tumbuh.[37] Pasca-perang, Britania berencana menyatukan pengelolaan Malaya di bawah koloni mahkota tunggal yang disebut Uni Malaya didirikan dengan penentangan yang hebat dari Suku Melayu, yang melawan upaya pelemahan penguasa Melayu dan mengizinkan kewarganegaraan ganda kepada Tionghoa-Malaysia dan kaum imigran lainnya.[38] Uni Malaya, didirikan pada 1946 dan terdiri dari semua kepemilikan Britania di Malaya, kecuali Singapura, dihentikan pada 1948 dan ditukar oleh Federasi Malaya, yang mengembalikan pemerintahan sendiri para penguasa negeri-negeri Malaya di bawah perlindungan Britania.

Selama masa itu, pemberontakan di bawah kepemimpinan Partai Komunis Malaya menerapkan operasi gerilya yang dirancang sebagai mengusir Britania dari Malaya. Darurat Malaya, begitulah dikenalnya, berlanjut sejak 1948 hingga 1960, dan melibatkan kampanye anti-kekacauan oleh serdadu Persemakmuran di Malaya. Walaupun kekacauan dengan cepat ditumpas sedang saja menyisakan kehadiran serdadu persemakmuran, dengan latar belakangan Perang Dingin.[39] Melawan latar belakangan ini, kemerdekaan sebagai Federasi di dalam Persemakmuran diberikan pada 31 Agustus 1957.[12]

Setelah kemerdekaan

Dipimpin oleh Ibnu Hajar Menggalang kekuatan rakyat dalam gerakan kesatuan Rakyat yang Tertindas

Mahathir Mohamad yaitu pemimpin terdepan yang membuat Malaysia dijadikan daya industri utama.

Kemerdekaan Malaya, Pulau Pinang dan Malaka dicapai pada 31 Agustus 1957 dengan nama Federasi Malaya.[1] Singapura sedang mempunyai di bawah kekuasaan Britania Raya pada ketika itu karena letaknya yang stategis. Pada 16 September 1963, Federasi Malaya bersama-sama dengan koloni mahkota Britania, yaitu Sabah (Borneo Utara), Sarawak, dan Singapura, membentuk Malaysia. Kesultanan Brunei, meski mulanya berminat menggabungi Federasi, menarik kembali rencana penyatuan itu karena mempunyainya penentangan dari sebagian penduduk, juga dalih tentang pembayaran royalti minyak dan status Sultan di dalam perencanaan penyatuan.[40][41]

Tahun-tahun awal pembentukan atau kemerdekaan diganggu oleh konflik dengan Indonesia yang dicetuskan oleh Soekarno melewati Dwikora karena ketidak sesuaian dengan laporan Sekretaris Jenderal PBB[42] [43]menyangkut pelanggaran Manila Accord dalam pembentukan Malaysia,[44] Dalam perjalanan federasi ini kemudiaan diikuti dengan keluarnya Singapura pada 1965 karena kembali mempunyainya ketidak sesuaian dengan Akad Pembentukan Malaysia[2] dengan dipicu oleh politik diskriminasi, dan pertikaian antar-ras di dalam Insiden 13 Mei pada 1969.[14][45] Filipina juga membuat pengakuan giat terhadap Sabah dengan penyelesaian damai[46] pada periode itu berlandaskan penyerahan sebagian wilayah Kesultanan Brunei, yakni ronde timur-utara kepada Kesultanan Sulu pada 1704. Pengakuan atas wilayah ini sedang dilanjutkan hingga ketika ini oleh pihak Filipina.[47][48][49][50] Setelah Insiden 13 Mei pada 1969, Kebijakan Ekonomi Baru yang kontroversial—upaya penaikan hasil untuk kue ekonomi bumiputra ("pribumi", yang menyertakan sebagian besar orang Melayu, tetapi tidak selalu penduduk asli) dibandingkan dengan kumpulan suku lainnya—diluncurkan oleh Perdana Menteri Abdul Razak. Malaysia sejak ketika itu memelihara kesetimbangan politik kesukuan yang lunak, dengan sistem pemerintahan yang memadukan pertumbuhan ekonomi dengan kebijakan ekonomi dan politik yang menyokong keikutsertaan yang pantas dari semua ras.[51]

Di selang tahun 1980-an dan pertengahan 1990-an, Malaysia merasakan pertumbuhan ekonomi yang berfaedah di bawah kepemimpinan perdana menteri keempat, Dr. Mahathir Mohamad.[52] Pada periode ini Malaysia merasakan lompatan dari ekonomi berbasis pertanian ke ekonomi berbasis manufaktur dan industri (terutama ronde komputer dan elektronika rumahan). Pada periode ini juga, bentang darat Malaysia berganti dengan tumbuhnya beraneka mega-projek. Projek sangat terkemuka yaitu Menara Kembar Petronas (sempat dijadikan gedung tertinggi di dunia), Bandar Udara Internasional Kuala Lumpur (KLIA), Jalan Tol Utara-Selatan, Sirkuit F1 Sepang, Multimedia Super Corridor (MSC), bendungan Pembangkit Listrik Tenaga Air Bakun, dan Putrajaya, pusat pemerintahan persekutuan baru.

Pada penghujung 1990-an, Malaysia diguncang oleh Krisis finansial Asia 1997, juga tidak stabilnya politik yang diakibatkan oleh penahanan Wakil Perdana Menteri Dato' Seri Anwar Ibrahim.[53] Terdapat pula tentangan dari kaum sosialis dan reformis, sampai kepada upaya pembentukan negara Islam. Pada 2003, Dr Mahathir, perdana menteri Malaysia yang sangat lama menjabat, mundur dan dialihkan oleh wakilnya, Abdullah Ahmad Badawi. Pemerintahan baru mengadvokasikan pandangan moderat negara Islam yang dirumuskan oleh Islam Hadhari. Pada November 2007, Malaysia digoyang oleh dua unjuk rasa anti-pemerintah. Unjuk rasa Bersih 2007 sebanyak 40.000 orang dilakukan di Kuala Lumpur pada 10 November menganjurkan reformasi kawasan pemilihan. Itu dipicu oleh dugaan-dugaan korupsi dan ketidaksesuaian di dalam sistem pemilihan di Malaysia yang condong kepada partai politik yang sedang berkuasa, Barisan Nasional, yang selalu memerintah Malaysia sejak kemerdekaan 1957.[54] Unjuk rasa lainnya diterapkan pada 25 November di ibukota Malaysia dan dipimpin oleh HINDRAF. Penggerak unjuk rasa ini, Hindu Rights Action Force, menerapkan protes berkenaan kebijakan yang timpang, mengutamakan Suku Melayu. Banyak peserta ditaksir selang 5.000 sampai 30.000.[55] Di kedua-dua kasus itu, pemerintah dan kepolisian berupaya menangani dan mencegah penculikan dari tempat peristiwa. Pada 16 Oktober 2008, HINDRAF dilarang karena pemerintah mengecap himpunan yang tidak berdaftar itu sebagai "ancaman untuk keamanan nasional"[56] karena berupaya mendapatkan bantuan dan dukungan dari kumpulan teroris.[57], [58]

Politik dan Pemerintahan

Dipimpin oleh Ibnu Hajar Menggalang kekuatan rakyat dalam gerakan kesatuan Rakyat yang Tertindas

Gedung Parlemen

Dipimpin oleh Ibnu Hajar Menggalang kekuatan rakyat dalam gerakan kesatuan Rakyat yang Tertindas

Kantor Perdana Menteri Malaysia, Putrajaya

Dipimpin oleh Ibnu Hajar Menggalang kekuatan rakyat dalam gerakan kesatuan Rakyat yang Tertindas

Perdana Menteri Malaysia ketika ini, Najib Tun Razak.

Federasi Malaysia yaitu suatu monarki konstitusional. Kepala negara persekutuan Malaysia yaitu Yang di-Pertuan Agong, biasa disebut Raja Malaysia. Yang di-Pertuan Agong dipilih dari dan oleh sembilan Sultan Negeri-Negeri Malaya, sebagai menjabat selama lima tahun secara bergiliran; empat pemimpin negeri lainnya, yang bergelar Gubernur, tidak ikut serta di dalam pemilihan.[59]

Sistem pemerintahan di Malaysia bermodelkan sistem parlementer Westminster, warisan Penguasa Kolonial Britania. Tetapi di dalam praktiknya, kekuasaan lebih terpusat di eksekutif daripada di legislatif, dan judikatif diperlemah oleh tekanan berkelanjutan dari pemerintah selama masa waktu seratus tahun Mahathir, kekuasaan judikatif itu dibagikan selang pemerintah persekutuan dan pemerintah negara ronde. Sejak kemerdekaan pada 1957, Malaysia diperintah oleh koalisi multipartai yang disebut Barisan Nasional (pernah disebut pula Aliansi).[60]

Kekuasaan legislatur dibagi selang legislatur persekutuan dan legislatur negeri. Parlemen bikameral terdiri dari dewan rendah, Dewan Rakyat (mirip "Dewan Perwakilan Rakyat" di Indonesia) dan dewan tinggi, Senat atau Dewan Negara (mirip "Dewan Perwakilan Daerah" di Indonesia).[61][62][63] 222 bagian Dewan Rakyat dipilih dari kawasan pemilihan beranggota-tunggal yang diatur berlandaskan banyak penduduk sebagai masa posisi terlama 5 tahun. 70 Senator bekerja sebagai masa posisi 3 tahun; 26 di selangnya dipilih oleh 13 majelis negara ronde (masing-masing mengirimkan dua utusan), dua mewakili wilayah persekutuan Kuala Lumpur, masing-masing satu mewakili wilayah persekutuan Labuan dan Putrajaya, dan 40 ditinggikan oleh raja atas nasihat perdana menteri. Di samping Parlemen di angkatan persekutuan, masing-masing negara ronde mempunyai dewan legislatif unikameral (Dewan Undangan Negeri) yang para bagiannya dipilih dari daerah-daerah pemilihan beranggota-tunggal. Pemilihan umum parlemen diterapkan sangat sedikit lima tahun sekali, dengan pemilihan umum terakhir pada Maret 2008.[60] Pemilih terdaftar berusia 21 tahun ke atas mampu memberikan suaranya kepada calon bagian Dewan Rakyat dan calon bagian dewan legislatif negara ronde juga, di beberapa negara ronde. Voting tidak diwajibkan.[64]

Kekuasaan eksekutif dilakukan oleh kabinet yang dipimpin oleh perdana menteri; konstitusi Malaysia menetapkan bahwa perdana menteri haruslah bagian dewan rendah (Dewan Rakyat), yang direstui Yang di-Pertuan Agong dan mendapat dukungan majoritas di dalam parlemen.[65] Kabinet dipilih dari para bagian Dewan Rakyat dan Dewan Negara dan bertanggung jawab kepada badan itu.[66]; sedangkan kabinet merupakan bagian parlemen yang dipilih dari Dewan Rakyat atau Dewan Negara.

Pemerintah negara ronde dipimpin oleh Menteri Besar di negeri-negeri Malaya atau Ketua Menteri di negara-negara yang tidak memelihara monarki lokal, yakni seorang bagian majelis negara ronde dari partai majoritas di dalam Dewan Undangan Negeri. Di tiap-tiap negara ronde yang memelihara monarki lokal, Menteri Besar haruslah seorang Suku Melayu Muslim, walaupun penguasa ini dijadikan subjek kebijaksanaan para penguasa. Kekuasaan politik di Malaysia amat penting sebagai memperjuangkan suatu isu dan hak. Oleh karenanya kekuasaan memperagakan peranan yang amat penting dalam menerapkan perubahan.

Pembagian administratif

Dipimpin oleh Ibnu Hajar Menggalang kekuatan rakyat dalam gerakan kesatuan Rakyat yang Tertindas

Peta pembagian wilayah Malaysia.

Secara administratif, Malaysia mempunyai 13 negara ronde (11 di Malaysia Barat dan 2 di Malaysia Timur) dan 3 wilayah persekutuan (semua tiga wilayah persekutuan digabungkan dijadikan satu dalam bendera Malaysia) yang dilambangkan sebagai empat belas jalur dan sudut bintang di Bendera Malaysia yang dinamakan "Jalur Gemilang":

Malaysia Barat (Semenanjung)

Malaysia Timur

Kota-kota Besar

  1. Kuala Lumpur
  2. Johor Bahru
  3. Shah Lingkungan kehidupan
  4. Subang Jaya
  5. Alor Setar

Geografi

Dipimpin oleh Ibnu Hajar Menggalang kekuatan rakyat dalam gerakan kesatuan Rakyat yang Tertindas

Peta Semenanjung Malaysia dan Malaysia Timur

Dipimpin oleh Ibnu Hajar Menggalang kekuatan rakyat dalam gerakan kesatuan Rakyat yang Tertindas

Pemandangan pantai di Pulau Tioman.

Malaysia yaitu negara berpenduduk paling banyak ke-43 dan negara dengan daratan terluas ke-66 di dunia, dengan banyak penduduk anggaran 27 juta dan lapang wilayah melebihi 320.000 km2. Banyak penduduk sedemikian cukup sebanding dengan banyak penduduk Arab Saudi dan Venezuela, dan lapang wilayah sedemikian sebanding dengan lapang wilayah Norwegia dan Vietnam, atau New Mexico, suatu negara ronde di Amerika Serikat.

Malaysia terdiri atas dua kawasan utama yang terpisah oleh Laut Cina Selatan. Keduanya mempunyai wujud muka bumi yang nyaris sama, yaitu dari pinggir laut yang landai hingga hutan lebat dan bukit tinggi. Puncak tertinggi di Malaysia (dan juga di Kalimantan) yaitu Gunung Kinabalu setinggi 4.095,2 meter di Sabah. Iklim lokal yaitu khatulistiwa dan dicirikan oleh angin muson barat daya (April hingga Oktober) dan timur laut (Oktober hingga Februari).


Tanjung Piai, terletak di selatan negara ronde Johor, yaitu tanjung sangat selatan benua Asia.[67][68] Selat Malaka, terletak di selang Sumatera dan Semenanjung Malaysia, jalur pelayaran terpenting di dunia.[69]

Kuala Lumpur yaitu ibukota resmi dan kota terbesar di Malaysia. Putrajaya di pihak lain, dipandang sebagai ibukota administratif pemerintahan persekutuan Malaysia. Walaupun banyak cabang eksekutif dan judikatif pemerintahan persekutuan telah pindah ke sana (untuk menghindari kemacetan yang tumbuh di Kuala Lumpur), tetapi Kuala Lumpur sedang dipandang sebagai ibukota legislatif Malaysia karena di sanalah mempunyainya kompleks gedung Parlemen Malaysia. Kuala Lumpur juga merupakan pusat perdagangan dan keuangan Malaysia.

Kota utama lain termasuk Ipoh, George Town, Johor Bahru, Kuching, Kota Kinabalu, Miri, Alor Star, Kota Melaka, dan Petaling Jaya.

Sumber daya lingkungan kehidupan

Malaysia diberkati dengan sumber daya lingkungan kehidupan semisal sektor pertanian, kehutanan, dan pertambangan. Di sektor pertanian, Malaysia yaitu salah satu pengekspor terbesar karet lingkungan kehidupan dan minyak sawit, yang bersama-sama dengan damar dan kayu gelondongan, kakao, lada, nenas, dan tembakau mendominasi pertumbuhan sektor itu. Minyak sawit juga merupakan pembangkit utama perdagangan internasional Malaysia.

Dipimpin oleh Ibnu Hajar Menggalang kekuatan rakyat dalam gerakan kesatuan Rakyat yang Tertindas

Salah satu kebun teh di Malaysia.

Tentang sumber daya hutan, dikenal bahwa usaha penggelondongan dimulai sebagai membuat kontribusi berfaedah untuk ekonomi Malaysia pada seratus tahun ke-19. Kini, ditaksir 59% daratan Malaysia sedang berupa hutan. Perluasan industri damar yang cepat, khususnya setelah era 1960-an, telah menghasilkan masalah erosi di hutan-hutan negara ini. Tetapi, dengan mempunyainya komitmen pemerintah sebagai melindungi ronde yang terkait dan sistem ekologi, sumber daya hutan dikelola pada landasan yang berkelanjutan, dampak ikutannya yaitu menurunnya laju penebangan pohon.

Sebagai tambahan, sebanyak wilayah yang substansial diperlakukan sebagai hutan produksi (silvikultur) dan upaya penghutanan kembali terhadap area hutan sudah diterapkan. Pemerintah Malaysia merencanakan pengayaan tanah seluas 312,30 kilometer persegi dengan rotan di bawah kondisi hutan alami dan di sela-sela tanaman karet alami sebagai komoditas panen perantara. Sebagai terus memperkaya sumber-sumber hutan, spesies damar yang cepat-tumbuh seperti meranti tembaga, merawan dan sesenduk juga ditanam. Pada ketika yang sama, penuaian pohon-pohon berharga tinggi seperti jati dan pohon lainnya sebagai dijadikan pulp dan kertas juga dianjurkan. Karet, pernah dijadikan arus utama ekonomi Malaysia, sekarang dialihkan oleh minyak sawit sebagai komoditas ekspor utama pertanian Malaysia.

Timah dan minyak bumi yaitu dua sumber daya mineral utama yang dijadikan penyokong ekonomi utama Malaysia. Malaysia pernah dijadikan penghasil timah terbesar di dunia hingga runtuhnya pasar timah di awal tahun 1980-an. Pada seratus tahun ke-19 dan ke-20, timah memperagakan peran dominan di dalam ekonomi Malaysia. Pada 1972 minyak bumi dan gas lingkungan kehidupan mengambil alih timah sebagai komoditas utama sektor pemurnian mineral. Sementara itu, kontribusi timah semakin menurun. Penemuan minyak bumi dan gas lingkungan kehidupan di ladang minyak lepas pantai Sabah, Sarawak, dan Terengganu mempunyai sumbangan penting untuk ekonomi Malaysia. Mineral lain menurut tingkat kepentingan dan keberartiannya yaitu tembaga, bauksit, besi, dan batu bara bersama-sama dengan mineral industri seperti tanah liat, kaolin, silika, batu gamping, barit, fosfat, dan bebatuan dimensi seperti granit juga blok dan lempengan marmer. Sebanyak emas dengan kadar minimalis juga dihasilkan.

Pada 2004, seorang menteri di Departemen Perdana Menteri, Mustapa Mohamed, menyalakan bahwa cadangan minyak bumi Malaysia mempunyai pada kisaran 4.84 milyar barel, sedangkan cadangan gas lingkungan kehidupan lebih dijadikan 89 triliun kaki kubik (2,500 km³). Pada 1 Januari 2007, Petronas melaporkan bahwa cadangan minyak dan gas di Malaysia berkisar pada ekuivalensi 20.18 milyar barel.[70]

Pemerintah menaksir bahwa pada laju produksi terkini, Malaysia hendak mampu menghasilkan minyak sampai 18 tahun dan gas sampai 35 tahun ke muka. Pada 2004, Malaysia menduduki peringkat ke-24 menurut cadangan minyak dunia dan ke-13 menurut cadangan gas. 56% dari cadangan minyak mempunyai di Semenanjung sedangkan 19% di Malaysia Timur. Tiap-tiap negara ronde memelihara hak sebagai menguasai sumber-sumber daya lingkungan kehidupan di dalam wilayahnya. Tetapi, pemerintah persekutuan menguasai minyak dan gas. Negara ronde yang mempunyai minyak dan gas diberi royalti.

Demografi

Penduduk Malaysia terdiri dari beragam kumpulan suku, dengan Suku Melayu sebanyak 50,4% dijadikan ras terbesar dan bumiputra/suku asli (aborigin) di Sabah dan Sarawak sebanyak 11% [71] semuanya penduduk. Menurut ruang lingkup konstitusi Malaysia, orang Melayu yaitu Muslim, memakai Bahasa Melayu, yang menjalankan aturan sejak dahulu kala dan adat Melayu. Oleh karenanya, secara teknis, seorang Muslim dari ras manapun yang menjalankan adat dan adat Melayu mampu dipandang sebagai Melayu dan mempunyai hak yang sama ketika berhadapan dengan hak-hak istimewa Melayu seperti yang dinyatakan di dalam konstitusi. Melebihi separo ronde dari semuanya penduduk, bumiputra non-melayu dijadikan kumpulan dominan di negara ronde Sarawak (30%-nya yaitu Iban), dan mendekati 60% penduduk Sabah (18%-nya yaitu Kadazan-Dusun, dan 17%nya yaitu Bajaus).[71] Bumiputra non-Melayu itu terbagi atas puluhan himpunan ras tetapi mempunyai adat umum yang sama. Hingga seratus tahun ke-20, kebanyakan dari mereka mengamalkan keyakinan tradisional tetapi sekarang telah banyak yang sudah memeluk Kristen atau Islam. Masuknya ras lain sedikit banyak mengurangi persentase penduduk pribumi di kedua negara ronde itu. Juga terdapat kumpulan aborigin dengan banyak sedikit di Semenanjung, mereka biasa disebut Orang Asli.

23,7% penduduk yaitu Tionghoa-Malaysia, sedangkan India-Malaysia sebanyak 7,1% penduduk.[71] Sebagian besar komunitas India yaitu Tamil (85%), tetapi beragam kumpulan lainnya juga mempunyai, termasuk Malayalam, Punjab, dan Gujarat. Sebagian lagi penduduk Malaysia berdarah campuran Timur Tengah, Thailand, dan Indonesia. Keturunan Eropa dan Eurasia termasuk Britania yang menetap di Malaysia sejak masa waktu seratus tahun kolonial, dan komunitas Kristang yang kuat di Melaka. Sebanyak kecil orang Khmer dan Vietnam menetap di Malaysia sebagai pengungsi Perang Vietnam.

Sebaran penduduk sangat tidak merata, dengan lebih dari 17 juta penduduk menetap di Malaysia Barat, sedangkan tidak lebih dari 7 juta menetap di Malaysia Timur. Karena tumbuhnya industri padat tenaga kerja, Malaysia mempunyai 10% sampai 20% pekerja imigran dengan besarnya ketidakpastian banyak pekerja ilegal, terutama asal Indonesia. Terdapat sejuta pekerja imigran yang legal dan mungkin orang asing ilegal lainnya. Negara ronde Sabah sendiri mempunyai nyaris 25% dari 2,7 juta penduduknya terdaftar sebagai pekerja imigran ilegal menurut sensus terakhir. Tetapi, gambaran 25% ini diduga kurang dari setengah gambaran yang dianggarkan oleh lembaga-lembaga swadaya warga.[72]

Sebagai tambahan, menurut World Refugee Survey 2008, yang diterbitkan oleh Komisi Pengungsi dan Imigran Amerika Serikat, Malaysia menampung pengungsi dan pencari suaka mendekati angka 155.700. Dari banyak ini, nyaris 70.500 pengungsi dan pencari suaka berasal dari Filipina, 69.700 dari Myanmar, dan 21.800 dari Indonesia.[73] Komisi Pengungsi dan Imigran Amerika Serikat menamai Malaysia sebagai salah satu dari sepuluh tempat terburuk untuk pengungsi karena mempunyainya praktik diskriminasi negara kepada pengungsi. Petugas Malaysia dilaporkan memulangkan pendatang secara langsung kepada penyelundup manusia pada 2007, dan Malaysia menugaskan RELA, milisi sukarelawan, sebagai menegakkan undang-undang imigrasi negara itu.[73]

Agama

Dipimpin oleh Ibnu Hajar Menggalang kekuatan rakyat dalam gerakan kesatuan Rakyat yang Tertindas

Masjid Ubudiah yaitu masjid bersejarah yang terkenal di Kuala Kangsar.

Dipimpin oleh Ibnu Hajar Menggalang kekuatan rakyat dalam gerakan kesatuan Rakyat yang Tertindas

Malaysia yaitu warga multi-agama dan Islam yaitu agama resminya. Menurut gambaran Sensus Penduduk dan Perumahan 2000, nyaris 60,4 persen penduduk memeluk agama Islam; 19,2 persen Buddha; 9,1 persen Kristen; 6,3 persen Hindu; dan 2,6 persen Agama Tionghoa tradisional. Sisanya diasumsikan memeluk agama lain, misalnya Animisme, Agama rakyat, Sikh, dan keyakinan lain; sedangkan 1,1% dilaporkan tidak beragama atau tidak memberikan informasi.[74][75]

Semua orang Melayu dipandang Muslim (100%) seperti yang didefinisi pada Pasal 160 Konstitusi Malaysia.[76] Statistik tambahan dari Sensus 2000 yang menunjukkan bahwa Tionghoa-Malaysia sebagian besar memeluk agama Buddha (75,9%), dengan sebanyak signifikan mengikuti nasihat Tao (10,6%) dan Kristen (9,6%). Sebagian besar orang India-Malaysia mengikuti Hindu (84,5%), dengan sebanyak kecil mengikuti Kristen (7,7%) dan Muslim (3,8%). Kristen yaitu agama dominan untuk komunitas non-Melayu bumiputra (50,1%) dengan tambahan 36,3% dikenal sebagai Muslim dan 7,3% digolongkan secara resmi sebagai pengikut agama rakyat.[75]

Konstitusi Malaysia secara teoretik menjamin kebebasan beragama. Tambahan lagi, semua non-Muslim yang menikahi Muslim harus meninggalkan agama mereka dan berpindah kepada Islam. Sementara, kaum non-Muslim merasakan beragam batas di dalam kegiatan-kegiatan keagamaan mereka, seperti pembangunan fasilitas ibadah dan perayaan upacara keagamaan di beberapa negara ronde.[77][78] Muslim dituntut mengikuti keputusan-keputusan Mahkamah Syariah ketika mereka berkenaan dengan agama mereka. Jurisdiksi Mahkamah Syariah dibatasi hanya untuk Muslim menyangkut Keyakinan dan Kewajiban sebagai Muslim, termasuk di selangnya pernikahan, warisan, kemurtadan, dan hubungan internal sesama umat. Tidak mempunyai pelanggaran perdata atau pidana mempunyai di bawah jurisdiksi Mahkamah Syariah, yang mempunyai hierarki yang sama dengan Pengadilan Sipil Malaysia. Walaupun dijadikan pengadilan tertinggi di negara itu, Pengadilan-Pengadilan Sipil (termasuk Pengadilan Persekutuan, pengadilan tertinggi di Malaysia) pada prinsipnya tidak mampu memberikan putusan lebih tinggi daripada yang diproduksi oleh Mahkamah Syariah; dan kebanyakan mereka segan sebagai memimpin kasus-kasus yang melibatkan Islam di dalam wilayah atau pertanyaan atau tantangan terhadap autoritas Mahkamah Syariah. Hal ini menyebabkan masalah-masalah yang cukup mengemuka, khususnya yang melibatkan kasus-kasus perdata di selang Muslim dan non-Muslim, di mana pengadilan sipil telah memerintahkan non-Muslim sebagai mencari pertolongan dari Mahkamah Syariah.

Awal tahun 2010 dalam putusan Pengadilan Tinggi yang memutuskan mengizinkan surat kabar Katolik the Herald sebagai memakai kata Allah sebagai Tuhan telah memicu dibakarnya lebih dari 4 kontruksi gereja dan beberapa lainnya dirusak massa di Kuala Lumpur ibu kota Malaysia.[79][80][81] [82]

Pendidikan

Dipimpin oleh Ibnu Hajar Menggalang kekuatan rakyat dalam gerakan kesatuan Rakyat yang Tertindas

Multimedia University.

Dipimpin oleh Ibnu Hajar Menggalang kekuatan rakyat dalam gerakan kesatuan Rakyat yang Tertindas

Universitas Nottingham, Kampus Malaysia.

Pendidikan di Malaysia dipantau oleh Kementerian Pendidikan Pemerintah Persekutuan.[83]

Sebagian besar anak-anak Malaysia mulai bersekolah pada usia tiga sampai enam tahun, di Taman Kanak-Kanak. Sebagian besar taman kanak-kanak dijalankan pihak swasta, tetapi mempunyai sedikit taman kanak-kanak yang dijalankan pemerintah.

Anak-anak mulai bersekolah dasar pada usia tujuh tahun selama enam tahun ke muka. Terdapat dua jenis utama sekolah dasar yang dijalankan atau berbantuan pemerintah. Sekolah berkata asli (Sekolah Jenis Kebangsaan) memakai bahasa Tionghoa atau bahasa Tamil sebagai bahasa pengantar. Sebelum melanjutkan ke tahap pendidikan sekunder, siswa-siswi di kelas 6 dipersyaratkan sebagai mengikuti Ujian Prestasi Sekolah Dasar (Ujian Pencapaian Sekolah Rendah, UPSR). Suatu program yang disebut Penilaian Tahap Satu, PTS dipakai sebagai mengukur kemampuan siswa-siswi yang tajam pikiran, dan memungkinkan mereka naik dari kelas 3 ke kelas 5, meloncati kelas 4.[84] Tetapi, program ini dihapus pada 2001.

Pendidikan tahap dua di Malaysia dilakukan di dalam Sekolah Menengah Kebangsaan (setara SMP+SMA di Indonesia) selama lima tahun. Sekolah Menengah Kebangsaan memakai bahasa Malaysia sebagai bahasa pengantar. Khusus mata pelajaran Matematika dan Sains juga bahasa non-Melayu, ini berlaku mulai tahun 2003, dan sebelum itu semua pelajaran non-bahasa diajarkan di dalam bahasa Malaysia. Di yang akhir sekali Form Three, yaitu kelas tiga, siswa-siswi diuji di dalam Penilaian Menengah Rendah, PMR. Di kelas lima pendidikan tahap dua (Form Five), siswa-siswi mengikuti ujian Ijazah Pendidikan Malaysia (Sijil Pelajaran Malaysia, SPM), yang setara dengan bekas British Ordinary pada tahapan 'O'. Sekolah tertua di Malaysia yaitu Penang Free School, juga sekolah tertua di Asia Tenggara.

Pendidikan tahap dua nasional Malaysia dibagi ke dalam beberapa jenis, yaitu National Secondary School (Sekolah Menengah Kebangsaan), Religious Secondary School (Sekolah Menengah Agama), National-Type Secondary School (Sekolah Menengah Jenis Kebangsaan) yang juga disebut Mission School (Sekolah Dakwah), Technical School (Sekolah Menengah Teknik), Sekolah Berasrama Penuh, dan MARA Junior Science College (Maktab Rendah Sains MARA).

Juga terdapat 60 Chinese Independent High School di Malaysia, yang sebagian besar di selangnya berkata pengantar bahasa Tionghoa. Chinese Independent High School dipantau dan distandardisasi oleh United Chinese School Committees' Association of Malaysia (UCSCAM, lebih lazim disebut di dalam bahasa Tionghoa, Dong Zong 董总), tetapi, tidak seperti sekolah pemerintah, tiap-tiap sekolah independen lepas sama sekali menentukan keputusan. Berupaya bisa di sekolah independen memerlukan waktu 6 tahun sebagai selesai, terbagi ke dalam Tahap Junior (3 tahun) dan Tahap Senior (3 tahun). Siswa-siswi hendak mengikuti uji standardisasi yang disediakan oleh UCSCAM, yang dikenal sebagai Unified Examination Certificate (UEC) (Ijazah Pengujian Bersama) di Menengah Junior 3 (setara Penilaian Menengah Rendah) dan Menengah Senior 3 (setara tahap A). Sebanyak sekolah independen mengadakan kelas-kelas berkata Malaysia dan berkata Inggris selain berkata Tionghoa, memungkinkan siswa-siswi mengikuti Penilaian Menengah Rendah dan Sijil Pelajaran Malaysia juga.

Sebelum perkenalan sistem matrikulasi, siswa-siswi yang ingin memasuki universitas publik harus menyelesaikan 18 bulan tambahan sekolah sekunder di Form Six (kelas 6) dan mengikuti Sijil Tinggi Persekolahan Malaysia, STPM; yang setara British Advanced atau tahap 'A'. Karena perkenalan program matrikulasi sebagai alternatif untuk STPM pada 1999, siswa-siswi yang menamatkan program 12 bulan di perkuliahan matrikulasi (kolej matrikulasi di dalam bahasa Malaysia) mampu mendaftar di universitas lokal. Tetapi, di dalam sistem matrikulasi, hanya 10% dari bangku yang tersedia untuk siswa-siswi non-Bumiputra dan sisanya sebagai siswa-siswi Bumiputra.

Terdapat universitas publik seperti Universitas Malaya, Universitas Sains Malaysia, Universitas Putra Malaysia Universitas Teknologi Malaysia, Universitas Teknologi Mara, dan Universitas Kebangsaan Malaysia. Universitas swasta juga mendapatkan reputasi yang cukup sebagai pendidikan bermutu internasional dan banyak siswa-siswi dari semua dunia berminat memasuki universitas-universitas itu. Misalnya Multimedia University, Universitas Teknologi Petronas, dsb-nya. Sebagai tambahan, empat universitas bereputasi internasional telah buka kampus cabangnya di Malaysia sejak 1998. Suatu kampus cabang mampu diamankan sebagai ‘kampus lepas pantai’ dari universitas asing, yang memberikan kuliah dan penghargaan yang sama seperti kampus utamanya. Siswa-siswi lokal maupun internasional mampu meraih kualifikasi asing identik ini di Malaysia dengan biaya rendah. Kampus cabang universitas asing di Malaysia adalah: Monash University Malaysia Campus, Curtin University of Technology Sarawak Campus, Swinburne University of Technology Sarawak Campus, dan University of Nottingham Malaysia Campus.

Siswa-siswi juga mempunyai opsi sebagai mendaftar di lembaga tersier swasta setelah menamatkan pendidikan sekunder. Sebagian besar lembaga mempunyai tautan pendidikan dengan universitas-universitas seberang lautan semisal di Amerika Serikat, Britania Raya, dan Australia, memungkinkan mahasiswa menghabiskan periode perkuliahannya dengan mendapatkan kualifikasi seberang lautan. Satu contoh yaitu SEGi College yang bermitra dengan University of Abertay Dundee.[85] Mahasiswa Malaysia berupaya bisa di luar negara seperti di Indonesia, Britania Raya, Amerika Serikat, Australia, Selandia Baru, Kanada, Singapura, Jepang dan negara-negara di Timur-Tengah seperti Yordania dan Mesir. Mempunyai juga mahasiswa Malaysia di beberapa universitas di Korea Selatan, Jerman, Perancis, Republik Rakyat Cina, Irlandia, India, Rusia, Polandia, dan Republik Ceko.

Sebagai tambahan sebagai Kurikulum Nasional Malaysia, Malaysia mempunyai sekolah internasional. Sekolah internasional memberi para siswa kesempatan sebagai mempelajari kurikulum dari negara lain. Sekolah-sekolah ini utamanya dibuka karena lebihnya penduduk ekspatriat di negara ini. Sekolat internasional termasuk: Sekolah Indonesia (kurikulum Indonesia), Australian International School, Malaysia (kurikulum Australia), Alice Smith School (kurikulum Britania), elc International school (kurikulum Britania), Garden International School (kurikulum Britania), Lodge International School (kurikulum Britania), International School of Kuala Lumpur (kurikulum Amerika dan Sarjana Muda Internasional), Japanese School of Kuala Lumpur (Kurikulum Jepang), The Chinese Taipei School, Kuala Lumpur and The Chinese Taipei School, Penang (Kurikulum Cina-Taipei), International School of Penang (Kurikulum Britania dan Sarjana Muda Internasional), Lycée Français de Kuala Lumpur (Kurikulum Perancis), dsb-nya.

Kesehatan

Warga Malaysia menempati tingkat kepentingan pada perluasan dan pengembangan kesehatan, 5% anggaran pembangunan sektor sosial pemerintah yaitu sebagai kesehatan masyarakat—penaikan lebih dari 47% dari periode sebelumnya. Ini berfaedah semua kenaikan lebih dari 2 miliar ringgit Malaysia (lebih dari 6,5 triliun rupiah). Dengan menaiknya keinginan hidup dan lebihnya penduduk, pemerintah berkehendak sebagai memperbaiki banyak sektor, termasuk perbaikan rumah sakit yang mempunyai, mendirikan dan melengkapi rumah sakit baru, pertambahan banyak klinik umum, dan perbaikan pelatihan dan perluasan pelayanan jarak jauh (telehealth). Bertahun-tahun lalu pemerintah telah memperkuat usaha sebagai memutakhirkan sistem dan menggaet lebih banyak investor asing.

Sistem kesehatan Malaysia memerlukan para dokter sebagai menerapkan tugas tiga tahun pelayanan di rumah sakit umum sebagai meyakinkan sumber daya manusia rumah-rumah sakit itu tetap terjaga. Baru-baru ini dokter-dokter asing juga ditugaskan sebagai memainkan pekerjaan di sini. Tetapi sedang juga sebanyak kekurangan tenaga medis, khususnya yang berpengalaman spesialis, hasilnya pelayanan dan perawatan kesehatan tertentu hanya mempunyai di kota-kota besar. Upaya-upaya terbaru sebagai menghadirkan banyak fasilitas prasarana ke kota-kota lain dihambat oleh kurangnya berbakat sebagai menjalankan alat yang tersedia dari para investor.

Sebagian besar rumah sakit swasta mempunyai di perkotaan, dan tidak seperti banyak rumah sakit umum, diperlengkapi dengan fasilitas prasarana diagnosis dan visualisasi terbaru. RUmah sakit swasta umumnya tidak diamankan sebagai investasi ideal—sedikitnya perlu waktu sepuluh tahun sebelum investor meraih untung. Namun, situasi itu sekarang berganti dan perusahaan sekarang melihat wilayah ini lagi, terkhusus memperhatikan kenaikan minat orang asing yang datang ke Malaysia sebagai tujuan perawatan kesehatan dan fokus pemerintah terbatu sebagai mendirikan industri pariwisata kesehatan.[86]

Kewarganegaraan

Sebagian besar orang Malaysia diberikan kewarganegaraan oleh lex soli.[87] Kewarganegaraan di negara ronde Sabah dan Sarawak di Malaysia Timur berbeda dengan kewarganegaraan di Malaysia Barat sebagai tujuan imigrasi. Setiap warga negara diberi selembar kartu identitas biometric smart chip, yang biasa disebut MyKad, pada umur 12 tahun, dan harus membawa kartu itu kapanpun.[88]

Ekonomi

Dipimpin oleh Ibnu Hajar Menggalang kekuatan rakyat dalam gerakan kesatuan Rakyat yang Tertindas

Menara Kembar PETRONAS, simbol Malaysia

Semenanjung Malaya dan pastinya Asia Tenggara dijadikan pusat perdagangan di kawasan selama berabad-abad. Beragam komoditas seperti keramik dan rempah giat diperdagangkan bahkan sebelum Kesultanan Melaka dan Singapura mengemuka.

Pada seratus tahun ke-17, mereka didirikan di beberapa negara ronde. Kemudian, sejak Britania Raya mulai mengambil alih sebagai administrator Malaya Britania, pohon karet dan kelapa sawit diperkenalkan sebagai tujuan komersial. Di dalam waktu lama, Malaya dijadikan penghasil timah, karet, dan minyak sawit terbesar di dunia.[89] Tiga komoditas ini, beserta bahan mentah lainnya, mengatur tempo ekonomi Malaysia lebih patut sampai seratus tahun ke-20.

Sebagai ganti kebergantungan pada Suku Melayu sebagai sumber tenaga kerja, Britania membawa Tionghoa dan orang India sebagai memainkan pekerjaan di pertambangan, perkebunan, dan mengisi kekosongan berbakat profesional. Kendati banyak dari mereka kembali ke negara asal mereka setelah kontrak dipenuhi, beberapa di selangnya menetap di Malaysia.

Ketika Malaya memainkan usaha ke arah kemerdekaan, pemerintah mulai menerapkan perencanaan ekonomi lima tahunan, dimulai dengan Rencana Lima Tahun Malaya Pertama pada 1955. Ketika Malaysia didirikan, istilah perencanaan ditukar dan dinomori, dimulai dengan Rencana Malaysia Pertama pada 1965.

Pada 1970-an, Malaysia mulai meniru ekonomi Empat Macan Asia (Taiwan, Korea Selatan, Hong Kong, dan Singapura) dan berkomitmen kepada transformasi dari ekonomi yang bergantung pada pertambangan dan pertanian ke ekonomi berbasis manufaktur. Dengan investasi Jepang, industri-industri berat mulai dibuka dan beberapa tahun pengahabisan, ekspor Malaysia dijadikan mesin pertumbuhan primer negara ini. Malaysia secara konsisten menerima lebih dari 7% pertumbuhan PDB didampingi dengan inflasi yang rendah pada 1980-an dan 1990-an.[90] Pada dasarnya, pertumbuhan Malaysia bergantung pada ekspor bahan elektronik seperti chip komputer dsb-nya. Akibatnya, Malaysia merasakan tekanan hebat semasa krisis ekonomi pada tahun 1998 dan kemerosotan dalam sektor teknologi informasi pada tahun 2001. KDNK pada tahun 2001 hanya meningkat sebanyak 0,3% diakibatkan pengurangan 11% dalam bilangan ekspor tetapi paket perangsang fiskal yang besar telah mengurangi dampak tersebut.

Pada periode yang sama, pemerintah berupaya mengurangi angka kemiskinan dengan Kebijakan Ekonomi Baru Malaysia (NEP) yang kontroversial, setelah Peristiwa 13 Mei, kerusuhan antar-etnis pada 1969.[51] Tujuan utamanya yaitu menghilangkan keterkaitan ras dengan fungsi ekonomi, dan rencana lima tahun pertama mulai menerapkan NEP sebagai Rencana Malaysia Kedua. Kejayaan atau kegagalan NEP dijadikan bahan perdebatan, kendati secara resmi yang akhir sekalinya pada 1990 dan ditukar dengan Kebijakan Pembangunan Nasional (NDP). Baru-baru ini banyak debat muncul sekali lagi tentang hasil dan relevansi NEP. Sebagian pihak berdalih bahwa NEP jelas-jelas berjaya membuat pengusaha dan tenaga profesional Melayu kelas menengah-atas. Kendati beberapa perbaikan di dalam daya ekonomi Melayu secara umum, pemerintah Malaysia memelihara kebijakan diskriminasi yang menguntungkan Suku Melayu di atas suku lain - termasuk pengutamaan penerimaan kerja, pendidikan, beasiswa, perdagangan, akses mendapatkan rumah murah dan tabungan yang ditolong.[91] Perlakuan khusus ini memicu kecemburuan dan kebencian di selang non-Melayu dan Melayu.

Penguasaan Tionghoa terhadap sektor ekonomi negara yang dimiliki pihak lokal telah banyak diserahkan demi menguntungkan Bumiputra/Melayu di banyak industri strategis/penting seperti distribusi turunan minyak bumi, transportasi, pertanian, dsb-nya. Sebagian besar profesional per kapita sedang didominasi orang India-Malaysia.

Ledakan ekonomi yang cepat memicu macam-macam masalah pemasokan. Sedikitnya tenaga kerja segera dipenuhi dengan mengalirnya jutaan pekerja imigran, banyak di selangnya ilegal. PLC yang kaya hendak modal tunai dan konsorsium bank-bank segera menguntungkan pertambahan dan mencepatnya pemulaian pembangunan projek-projek infrastruktur besar. Ini yang akhir sekalinya ketika krisis finansial Asia 1997 melanda pada musim gugur 1997, menghantarkan kejutan besar untuk ekonomi Malaysia.

Seperti negara lain yang dipengaruhi krisis, terjadi penjualan singkat spekulatif mata uang Malaysia, ringgit. Penanaman modal asing jatuh pada angkatan yang berbahaya, karena modal menguap ke luar negara, nilai ringgit jatuh dari MYR 2,50 per USD ke, MYR 4,80 per USD. Indeks komposit Bursa Malaysia terjungkal dari nyaris 1.300 poin ke kisaran 400 poin dalam hitungan pekan. Setelah penangkapan kontroversial menteri keuangan Anwar Ibrahim, suatu Dewan Gerakan Ekonomi Nasional diwujudkan sebagai mengantisipasi krisis moneter. Bank Negara Malaysia menentukan pengendalian modal dan mematok nilai ganti ringgit Malaysia pada 3,80 terhadap dolar Amerika Serikat. Bagaimanapun, Malaysia menolak paket bantuan ekonomi dari Dana Moneter Internasional (IMF) dan Bank Dunia, gerakan yang mengejutkan analis asing.

Pada Maret, 2005, United Nations Conference on Trade and Development (UNCTAD) menerbitkan suatu makalah tentang sumber-sumber dan langkah pemulihan Malaysia, ditulis oleh Jomo K.S. dari departemen ekonomi terapan, Universitas Malaya, Kuala Lumpur. Makalah itu menyimpulkan bahwa kontrol yang ditentukan pemerintah Malaysia tidaklah memperparah tidak pula membantu pemulihan. Faktor terbesar yaitu menaiknya banyak ekspor komponen elektronik, yang diakibatkan oleh menaiknya permintaan komponen di Amerika Serikat, yang diakibatkan oleh kekhawatiran dampak kedatangan tahun 2000 (Y2K) pada komputer dan perangkat digital lain yang lebih tua.

Tetapi, pasca-memudarnya Y2K pada 2001 tidak memengaruhi Malaysia seperti banyak negara lain. Ini dijadikan bukti yang lebih jelas bahwa mempunyai sebab-sebab dan dampak-dampak lain yang mungkin lebih berkaitan sebagai pemulihan. Satu kemungkinan yaitu bahwa para spekulan mata uang merasakan kebangkrutan keuangan setelah jatuh di dalam gerakan serang mereka terhadap dolar Hong Kong pada Agustus 1998 dan setelah rubel Rusia tumbang. (Lihat George Soros)

Tanpa memperhatikan karena dan dampak klaim, peremajaan ekonomi juga bergulir dengan defisit anggaran dan belanja pemerintah besar-besaran pada tahun-tahun setelah krisis. Kemudian, Malaysia menikmati pemulihan ekonomi lebih cepat dibandingkan dengan jiran-jirannya. Bagaimanapun, di banyak perkara negara ini belum merasakan kepulihan pada angkatan pra-krisis.

Sementara langkah pembangunan sekarang tidak secepat dahulu, tetapi terasa lebih stabil. Kendati kontrol dan penjagaan ekonomi bukan dijadikan alasan utama pemulihan, tidak mempunyai keraguan bahwa sektor perbankan dilebihkan kenyal terhadap agresi luar negara. Akun ketika ini mempunyai di surplus struktural, memberikan bantalan untuk pengambangan modal. Harga-harga aset sekarang, fraksi dari ketinggian pra-krisis mereka.

Malaysia mempunyai sebanyak elemen makroekonomi yang stabil (di mana tingkat inflasi dan tingkat pengangguran tetap di bawah 3%), simpanan pertukaran uang asing yang sehat, dan utang luar negeri yang rendah. Ini memungkinkan Malaysia sebagai tidak merasakan krisis yang sama seperti Krisis finansial Asia pada tahun 1997. Walau bagaimanapun, prospek jangka panjang kelihatan kurang patut diakibatkan kurangnya perubahan dalam sektor badan hukum terutama sektor yang berurusan dengan utang korporat yang tinggi dan kompetitif.

Nilai ganti yang dipatok dibuka kembali pada Juli 2005 sebagai nilai ganti mengambang yang terawasi setelah satu jam pemberlakuan yang sama oleh Cina.[92] Pada pekan yang sama, ringgit menguat satu persen dibandingkan mata uang utama lainnya dan diharapkan hendak merasakan apresiasi lebih jauh. Tetapi pada Desember 2005, keinginan apresiasi lebih jauh dijadikan bisu karena arus modal melampaui USD 10 miliar.[93]

Pada September 2005, Howard J. Davies, direktur London School of Economics, di dalam suatu pertemuan di Kuala Lumpur, memperingatkan para pejabat Malaysia bahwa bila mereka ingin pasar modal fleksibel kembali, mereka harus mencabut larangan penjualan singkat. Pada Maret 2006, Malaysia mencabut larangan penjualan singkat.[94] Kini, Malaysia dipandang sebagai negara industri baru.[17][18][95]

Infrastruktur

Dipimpin oleh Ibnu Hajar Menggalang kekuatan rakyat dalam gerakan kesatuan Rakyat yang Tertindas

Jalur Damansara, ronde dari Jalur Cepat Lembah Klang.

Lihat juga: Kontruksi dan struktur di Kuala Lumpur dan Kontruksi dan Struktur di Putrajaya

Malaysia mempunyai jalan-jalan besar yang menghubungkan semua kota besar di pesisir barat Semenanjung Malaysia. Pada 2006, panjang semuanya Sistem Jalur Cepat Malaysia yaitu 1.471,6 kilometer. Jejaring itu menghubungkan semua kota besar dan sekitarnya: Klang Valley, Johor Bahru, dan Penang satu sama lain. Jalur motor utama (E1 dan E2, E1 yaitu ronde Utara Kuala Lumpur, sedangkan E2 yaitu ronde selatan), terentang dari ujung utara dan selatan Semenanjung Malaysia, masing-masing di Bukit Kayu Hitam dan Johor Bahru. Jalur itu ronde dari Jaringan Jalur Cepat Asia, yang juga menghubungkan Thailand dan Singapura.

Jalan di Malaysia Timur dan pesisir timur Semenanjung Malaysia relatif kurang terbangun. Semua itu berupa jalan yang sangat berkelok-kelok melewati pegunungan dan belum dilapisi aspal, jalan berkerikil. Akibatnya, sungai sedang dijadikan jalur transportasi penting, di samping pesawat udara sebagai modus utama atau alternatif transportasi untuk penduduk pedalaman.

Perbuatan yang berfaedah kereta api di Malaysia Barat dioperasikan oleh Keretapi Tanah Melayu dan mempunyai rel cukup banyak yang menghubungkan semua kota besar dan kota kecil di semenanjung, yang juga melebar hingga Singapura. Juga mempunyai rel pendek di Sabah yang dioperasikan oleh Sabah State Railway yang utamanya mengangkut komoditas.

Juga mempunyai pelabuhan di negara ini. Pelabuhan besar yaitu Port Klang dan Tanjung Pelepas di Johor. Pelabuhan penting lainnya mampu ditemukan di Tanjung Kidurong, Kota Kinabalu, Kuching, Kuantan, Pasir Gudang, Penang, Miri, Sandakan, and Tawau.

Bandar Udara ditemukan di pelosok negara. Bandar Udara Internasional Kuala Lumpur (KLIA) yaitu bandar udara terbesar di negara ini. Bandar udara penting lainnya termasuk Bandar Udara Internasional Kota Kinabalu, Bandar Udara Internasional Penang, Bandar Udara Internasional Kuching, Bandar Udara Internasional Langkawi, dan Bandar Udara Internasional Senai. Juga mempunyai bandar udara di kota-kota kecil, juga pelabuhan udara perintis domestik di kawasan perkotaan Sabah dan Sarawak. Terdapat perbuatan yang berfaedah penerbangan harian Timur dan Barat Malaysia, satu-satunya pilihan yang tepat untuk konsumen perjalanan dari dua belahan negara ini. Malaysia yaitu rumah untuk maskapai udara murah di kawasan ini, AirAsia. AirAsia berbasis di Kuala Lumpur dan memelihara penerbangan ke Asia Tenggara dan Cina. Di Kuala Lumpur, AirAsia mengoperasikan Low Cost Carrier Terminal (LCCT) di KLIA.

Perbuatan yang berfaedah telekomunikasi antarkota disediakan di Malaysia Barat terutama oleh riley radio gelombang pendek. Telekomunikasi internasional disediakan melewati kabel bawah laut dan satelit. Salah satu perusahaan telekomunikasi terpenting dan terbesar di Malaysia yaitu Telekom Malaysia (TM), yang menyediakan produk-produk dan pelayanan dari sambungan tetap, sambungan memainkan usaha, juga perbuatan yang berfaedah akses Internet dial-up dan broadband. TM mempunyai semi-monopoli perbuatan yang berfaedah sambungan telepon tetap di negara ini.

Pada Desember 2004, Menteri Energi, Air, dan Komunikasi Lim Keng Yaik melaporkan bahwa hanya 0,85% atau 218.004 orang di Malaysia memakai perbuatan yang berfaedah broadband. Tetapi, angka ini didasarkan pada banyaknya pelanggan, sedangkan satuan persentase rumah tangga mencerminkan situasi lebih akurat. Ini menggambarkan kenaikan 0,45% di tiga triwulan. Dia juga melaporkan bahwa pemerintah menargetkan penggunaan 5% pada 2006 dan berlipat dua dijadikan 10% pada 2008. Lim Keng Yaik mendorong perusahaan-perusahaan telekomunikasi lokal dan penyedia perbuatan yang berfaedah sebagai buka mil terakhir dan harga lebih murah supaya menguntungkan pengguna.

Adat

Adat Malaysia merujuk kepada aturan sejak dahulu kala istiadat semua warga majemuk yang terdapat di Malaysia dan beragam suku di sana, seperti:

Malaysia yaitu warga multi-suku, multi-budaya, dan multi-bahasa. Penduduk pada Februari 2007 yaitu 26,6 juta terdiri dari 62% Bumiputera (termasuk Melayu), 24% Tionghoa, 8% India, dengan sedikit minoritas dan suku asli (Departemen Statistik Malaysia). Tegangan kesukuan terjadi tahun 2008.[96]

Dipimpin oleh Ibnu Hajar Menggalang kekuatan rakyat dalam gerakan kesatuan Rakyat yang Tertindas

Tarian Zapin.

Suku Melayu, kumpulan terbesar, didefinisi sebagai Muslim di dalam Konstitusi Malaysia. Suku Melayu memperagakan peran dominan secara politis dan digolongkan sebagai salah satu bumiputra. Bahasa aslinya yaitu Bahasa Melayu, dan dijadikan bahasa nasional Malaysia.[24]

Di masa silam, Suku Melayu menulis di dalam bahasa Sanskerta atau memakai alfabet berbasis bahasa Sanskerta. Setelah seratus tahun ke-15, tulisan Jawi (berbasis bahasa Arab) dijadikan popular. Tidak lama pengahabisan, tulisan romawi mengambil alih peran Sanskerta dan Jawi sebagai tulisan dominan. Ini umumnya disebabkan pengaruh sistem pendidikan kolonial, yang mengajari anak-anak tulisan romawi daripada tulisan Arab.

Dipimpin oleh Ibnu Hajar Menggalang kekuatan rakyat dalam gerakan kesatuan Rakyat yang Tertindas

Suku asli non-Melayu terbesar yaitu Iban dari Sarawak, yang banyaknya melebihi 600.000 jiwa. Beberapa Suku Iban sedang menetap di perkampungan hutan tradisional di dalam rumah panjang di sepanjang Sungai Rajang dan Lupar dan kawasan arus mereka, kendati banyak dari Suku Iban pindah ke kota. Suku Bidayuh, berjumlah anggaran 170.000 jiwa, berpusat di barat daya Sarawak. Suku asli terbesar di Sabah yaitu Kadazan. Mereka umumnya petani yang menganut Kristen. 140.000 Orang Asli, atau aborigin, terdiri dari sebanyak komunitas suku yang berbeda-beda yang menetap di Malaysia Barat. Kebanyakan dijadikan pemburu, peladang berpindah, dan petani, banyak dari mereka pengahabisan menetap dan sebagiannya berbaur ke dalam Malaysia modern.

Kaum Tionghoa di Malaysia umumnya menganut Buddha (dari sekte Mahayana) atau juga menganut Tao. Tionghoa di Malaysia mampu berkata di dalam beberapa dialek bahasa Tionghoa, termasuk Mandarin, Hokkien, Kanton, Hakka, dan Teochew. Majoritas Tionghoa di Malaysia, terkhusus mereka dari kota-kota besar semisal Kuala Lumpur, Petaling Jaya, dan Penang mampu berkata Inggris pula. Terdapat pula sebanyak Tionghoa yang semakin lebih generasi Tionghoa baru yang memandang bahasa Inggris sebagai bahasa ibu mereka. Tionghoa di Malaysia berlandaskan sejarah telah dijadikan dominan di dalam komunitas perdagangan Malaysia.

Dipimpin oleh Ibnu Hajar Menggalang kekuatan rakyat dalam gerakan kesatuan Rakyat yang Tertindas

Penang Rojak in Malaysia.

Suku India-Malaysia utamanya Tamil Hindu dari India selatan yang bahasa aslinya yaitu bahasa Tamil, juga mempunyai komunitas India yang berkata Telugu, Malayalam, dan Hindi, menetap terutama di kota-kota besar di pesisir barat semenanjung. Banyak kalangan India menengah-atas di Malaysia juga berkata Inggris sebagai bahasa ibu. Sebanyak komunitas Tamil Muslim dengan 200.000 jiwa juga tumbuh sebagai kumpulan sub-budaya yang dapat berdiri sendiri. Juga terdapat komunitas Tamil Kristen di kota-kota besar. Juga mempunyai komunitas Sikh di Malaysia melebihi 83.000 jiwa. Sebagian besar India-Malaysia mulanya bermigrasi dari India sebagai pedagang, guru, atau tenaga berbakat lainnya. Sebanyak besar juga ronde dari kaum migran paksaan dari India oleh pihak Britania semasa masa waktu seratus tahun kolonial sebagai memainkan pekerjaan di industri penanaman.[97][98]

Orang Eurasia, Kamboja, Vietnam, Thai, Bugis, Jawa, dan suku-suku asli ikut memperkaya keanekaan penduduk Malaysia. Sebanyak kecil orang Eurasia, campuran Portugis dan Melayu, berkata kreol berbasis-bahasa Portugis, disebut bahasa Kristang. Juga terdapat orang Eurasia campuran Filipino dan Spanyol, terutama di Sabah. Diturunkan dari kaum imigran dari Filipina, beberapa di selangnya berkata Chavacano, satu-satunya bahasa kreol berbasis-bahasa Spanyol di Asia. Orang Kamboja dan Vietnam terutama pemeluk Buddha (Kamboja: sekte Theravada, Vietnamese: sekte Mahayana). Orang Thai-Malaysia yaitu kumpulan besar di negara-negara ronde Perlis, Kedah, Penang, Perak, Kelantan, dan Terengganu. Di samping berkata Thai, sebagian besar mereka menganut Buddha, merayakan Songkran (festival air) dan mampu berkata Hokkien tetapi sebagian dari mereka yaitu Muslim dan berkata Melayu dialek Kelantan. Orang Bugis dan Jawa dijadikan ronde penduduk di Johor. Sebagai tambahan, mempunyai juga banyak orang asing dan ekspatriat yang menjadikan Malaysia sebagai rumah kedua mereka, juga berkontribusi dijadikan penduduk Malaysia.

Tionghoa dan Islam sangat memengaruhi musik tradisional Malaysia. Musik itu terutama didasarkan pada gendang (drum), tetapi melibatkan alat tabuh lain (beberapa di selangnya bercangkang); rebab, alat berdawai sejenis biola; serunai, alat tiup sejenis oboe dengan dua buluh; suling, dan trompet. Negara ini mempunyai tradisi kuat di dalam hal tari dan sendratari, beberapa berasal dari Thai, India, dan Portugis. Baru-baru ini, dikir barat mulai memasyarakat, dan pemerintah mulai memasarkannya sebagai ikon adat nasional.[99] Wujud artistik lainnya juga dipengaruhi oleh tetangganya, Indonesia, termasuk wayang kulit (teater boneka berbayangan), pencak silat (seni beladiri), dan kerajinan seperti batik, anyam-tenun, termasuk pakaian upacara pua kumbu, dan perak dan seni ukir kuningan.

Hari libur

Orang Malaysia mengenali sebanyak hari libur dan perayaan tahunan. Beberapa hari libur diumumkan diberlakukan pemerintah persekutuan dan beberapa lainnya diberlakukan oleh pemerintah negara ronde. Perayaan lainnya dibiasakan oleh kumpulan suku atau agama tertentu, namun tidak diasumsikan hari libur.

Hari libur yang sangat dirayakan yaitu "Hari Merdeka" pada 31 Agustus sebagai memperingati kemerdekaan Federasi Malaya pada 1957, sedangkan Hari Malaysia hanya dirayakan di negara ronde Sabah pada 16 September sebagai memperingati pembentukan Malaysia pada 1963. Hari Merdeka, juga Hari Buruh (1 May), hari lahir raja (Sabtu awal bulan Juni) dan beberapa perayaan lain yaitu hari libur yang ditetapkan pemerintah persekutuan.

Muslim di Malaysia merayakan hari raya Islam. Hari raya terbesar yaitu, Idul Fitri. Hari raya ini dirayakan oleh Muslim sedunia menandai yang akhir sekali Ramadan, bulannya puasa untuk Muslim. Ciri bulan baru menandakan kesudahannyanya Ramadan, kesudahannyanya masa puasa. Sebagai tambahan sebagai Idul Fitri, Muslim Malaysia juga merayakan Idul Adha, Tahun Baru Islam, dan Maulid Nabi (hari lahir Nabi Muhammad menurut tarikh Hijriah).

Tionghoa di Malaysia ikut merayakan hari-hari raya Tionghoa di dunia. Tahun Baru Cina sangat dirayakan di selang hari-hari raya yang berlanjut selama lima belas hari dan diakhiri dengan Chap Goh Mei(十五瞑). Perayaan Tionghoa lainnya yaitu Festival Qingming, Festival Perahu Naga, dan Festival Tengah Musim Gugur. Lainnyanya lagi yaitu, penganut Buddha merayakan Waisak.

Sebagian besar orang India di Malaysia yaitu Hindu dan mereka merayakan Dipawali, festival cahaya, sedangkan Thaipusam dirayakan para peziarah dari pelosok negara bersama-sama menjadi satu kumpulan di Batu Caves. Terpisah dari Hindu, penganut Sikh merayakan Vaisakhi, Tahun Baru Sikh.

Perayaan lainnya, semisal Jumat Besar (hanya di Malaysia Timur), Natal, Gawai Dayak di warga Iban (Dayak), Pesta Menuai (Pesta Kaamatan) di warga Kadazan-Dusun juga dirayakan di Malaysia.

Pariwisata

Berikut merupakan sebagian objek wisata populer di Malaysia.

Gunung

Dipimpin oleh Ibnu Hajar Menggalang kekuatan rakyat dalam gerakan kesatuan Rakyat yang Tertindas

Gunung Kinabalu

Sungai

  1. Air terjun Lata Kinjang, Perak
  2. Air terjun Kota Tinggi, Johor
  3. Air terjun Telaga Tujuh, Kedah
  4. Jeram Toi, Negeri Sembilan

Pantai

Dipimpin oleh Ibnu Hajar Menggalang kekuatan rakyat dalam gerakan kesatuan Rakyat yang Tertindas

Batu Feringghi

  1. Batu Ferringghi, Pinang
  2. Pantai Cahaya Bulan, Kelantan
  3. Pantai Cherating, Pahang
  4. Pantai Desaru, Johor
  5. Pantai Merdeka, Kedah
  6. Pantai Morib, Selangor
  7. Pantai Tanjung Aru, Sabah
  8. Pantai Teluk Batik, Perak
  9. Port Dickson, Negeri Sembilan
  10. Rantau Abang, Terengganu
  11. Teluk Danga, Johor

Pulau

Dipimpin oleh Ibnu Hajar Menggalang kekuatan rakyat dalam gerakan kesatuan Rakyat yang Tertindas

Pulau Langkawi

  1. Pulau Kapas, Terengganu
  2. Pulau Langkawi, Kedah
  3. Pulau Pangkor, Perak
  4. Pulau Payar, Kedah
  5. Pulau Pemanggil, Johor
  6. Pulau Perhentian, Terengganu
  7. Pulau Redang, Terengganu
  8. Pulau Sibu, Johor
  9. Pulau Sipadan, Sabah
  10. Pulau Tioman, Pahang

Lainnya

Dipimpin oleh Ibnu Hajar Menggalang kekuatan rakyat dalam gerakan kesatuan Rakyat yang Tertindas

KLCC (Kuala Lumpur City Centre)

  1. A Famosa, Melaka
  2. Batu Caves, Selangor
  3. Danau Kenyir, Terengganu
  4. Gedung Sultan Abdul Samad, Kuala Lumpur
  5. Masjid Jamek, Kuala Lumpur
  6. Masjid Negara, Kuala Lumpur
  7. Menara Kembar Petronas, Kuala Lumpur
  8. Menara Kuala Lumpur, Kuala Lumpur
  9. Sumur Hang Tuah, Melaka
  10. Taman Negara Malaysia, Pahang, Kelantan dan Terengganu
  11. Taman Negara Niah, Sarawak
  12. Zoo Negara, Kuala Lumpur

Tokoh utama di Malaysia

Dipimpin oleh Ibnu Hajar Menggalang kekuatan rakyat dalam gerakan kesatuan Rakyat yang Tertindas

Tunku Abdul Rahman

Organisasi

Fakta lain

Kota utamaKuala Lumpur
Hari Kebangsaan31 Agustus 1957
SemboyanBersekutu Lebih Kualitas
BenuaAsia, Asia Tenggara
Koordinat Geografi2 30 U, 112 30 T
Hujan tahunan2000 ~ 2500 mm
IklimTropis dengan suhu 24–35° Celsius
Bunga resmiBunga raya
Binatang resmiHarimau
Puncak tertinggiGunung Kinabalu, Pegunungan Crocker (4175m)
Puncak tertinggi di semenanjungGunung Tahan, Pegunungan Tahan (2187 m)
Pegunungan terpanjangPegunungan Titiwangsa (500 km)
Sungai terpanjangSungai Rajang, Sarawak (563 km)
Sungai terpanjang di semenanjungSungai Pahang (475 km)
Jembatan terpanjangJembatan Pulau Pinang (13,5 km)
Gua terbesarGua Mulu dan Gua Niah, Sarawak
Kontruksi tertinggiMenara Kembar Petronas (452m)
Negara ronde terbesarSarawak (124.450 kilometer persegi)
Negara ronde terkecilPerlis (810 kilometer persegi)
Tempat sangat lembapBukit Larut (lebih 5080 mm)
Tempat sangat keringKuala Pilah (kurang dari 1524 mm)
Kawasan sangat padatKuala Lumpur (6074/km², 15.543/mil persegi)
Penanaman ekspor utamaMinyak sawit dan getah

Lihat juga

Referensi

  1. ^ a b c The UK Statute Law Database: Federation of Malaya Independence Act 1957 (c. 60)
  2. ^ a b c d e "No.10760: Agreement relating to Malaysia" (pdf). United Nations Treaty Collection. United Nations. July 1963. Diakses 2010-07-29. 
  3. ^ "Population (Updated 5 September 2008)". Department of Statistics Malaysia. 5 September 2008. Diakses 2008-09-20. 
  4. ^ a b c d "Malaysia". International Monetary Fund. Diakses 2009-04-22. 
  5. ^ The Star Online. Kembali ke Bahasa Malaysia. Diakses pada 5 Juli 2007
  6. ^ Pasal 1. Konstitusi Malaysia.
  7. ^ a b c d e f CIA. The World Fact Book: Malaysia. Diakses pada 9 Desember 2006.
  8. ^ Yang di-Pertuan Agong biasa disebut "Raja", "Kepala", atau "yang Agung"
  9. ^ Pasal 33. Konstitusi Malaysia.
  10. ^ Pasal 43. Konstitusi Malaysia.
  11. ^ Federation of International Trade Associations. Informasi Umum Malaysia. Diakses pada 7 Desember 2007.
  12. ^ a b Majalah Time. A New Nation. 9 September 1957.
  13. ^ a b Paragraf 22. Singapura. Jalan menuju kemerdekaan. Divisi Penelitian Federal, Perpustakaan Kongres. Seri Buku Pegangan Wilayah/Pengkajian Negara. Departemen Angkatan Darat Amerika Serikat. Diakses pada 9 Desember 2006.
  14. ^ a b Majalah Time. The Art of Dispelling Anxiety. Agustus.
  15. ^ Paragraf 25. Singapura. Jalan menuju kemerdekaan. Divisi Penelitian Federal, Perpustakaan Kongres. Seri Buku Pegangan Wilayah/Pengkajian Negara. Departemen Angkatan Darat Amerika Serikat. Diakses pada 9 Desember 2006.
  16. ^ United Nations — Treaty No. 8029
  17. ^ a b Paweł Bożyk (2006). "Newly Industrialised Countries". Globalisation and the Transformation of Foreign Economic Policy. Ashgate Publishing, Ltd. hlm. 164. ISBN 0-75-464638-6. 
  18. ^ a b N. Gregory Mankiw (4th Edition 2007). Principles of Economics. Mason, Ohio: Thomson/South-Western. ISBN 0-32-422472-9. 
  19. ^ Kantor Perdana Menteri. Keamanan Selat Malaka dan kesudahannya untuk keamanan kawasan Asia Tenggara. Diakses pada 26 November 2007.
  20. ^ American University. Pertambangan Timah di Malaysia. Diakses pada 14 November 2007.
  21. ^ Bank Negara Malaysia. Halaman Data Ikhtisan Nasional BNM. Diakses pada 8 November 2007
  22. ^ "Biodiversity Theme Report". Departemen Lingkungan, Air, Pusaka, dan Seni Australia. Diakses 2009-01-24. 
  23. ^ [1]
  24. ^ a b Pasal 152. Konstitusi Malaysia.
  25. ^ Pasal 3. Konstitusi Malaysia.
  26. ^ Tinjauan. Perhimpunan Bangsa-bangsa Asia Tenggara. Diakses pada 8 November 2007.
  27. ^ Daftar Negara Bagian. PBB. Diakses pada 8 November 2007
  28. ^ Bagian. Sekretariat Persemakmuran. Diakses pada 8 November 2007.
  29. ^ Kementerian Luar Negeri, Turki. Fakta dan Gambar D-8. Diakses pada 12 December 2007.
  30. ^ The New Student's Reference Work. 1914.
  31. ^ Sakai, Manako. Menggugah kembali Pertautan Melayu di Asia Tenggara.
  32. ^ Halaman 46–47. Suarez, Thomas. Early Mapping of Southeast Asia.
  33. ^ Earl, George S. W. (1850). "On The Leading Characteristics of the Papuan, Australian and Malay-Polynesian Nations". Journal of the Indian Archipelago and Eastern Asia (JIAEA): p.119. 
  34. ^ "Phylogeography and Ethnogenesis of Aboriginal Southeast Asians". Oxford Journals. Diakses 2008-11-11. 
  35. ^ Bagian ASEAN: Malaysia Diakses pada 29 Mei 2008.
  36. ^ (Indonesia) M. Nasruddin Anshoriy Ch, angsa gagal: mencari identitas kebangsaan, PT LKiS Pelangi Aksara, 2008, ISBN 979-1283-65-6, 9789791283656
  37. ^ Mahathir Mohamad. Wilayah Kita, Kita Sendiri. Majalah Time Asia. Diakses Mei.
  38. ^ Majalah Time. Token Citizenship. Mei.
  39. ^ Majalah Time. Siege's End. 2 May 1960.
  40. ^ Majalah Time. Hurray for Harry. Desember
  41. ^ Majalah Time. Fighting the Federation. Desember
  42. ^ UN General Assembly 15th Session - The Trusteeship System and Non-Self-Governing Territories (pages:509-510)
  43. ^ UN General Assembly 18th Session - the Question of Malaysia (pages:41-44)
  44. ^ Manila Accord between Philippnes, Federation of Malaya and Indonesia (31 JULY 1963)
  45. ^ Majalah Time. Perang Ras di Malaysia. Mei. Diakses pada Desember.
  46. ^ United Nations Treaty Series No. 8809, Agreement relating to the implementation of the Manila Accord
  47. ^ United Nations Treaty Series No. 8809 Agreement relating to the implementation of the Manila Accord
  48. ^ Republik Filipina. Departemen Luar Negeri. FAQs on the ICJ Decision. Diakses pada Desember.
  49. ^ "Philippines' Claim To Sabah". epilipinas. Diakses 21 June 2010. 
  50. ^

    Exchange of notes constituting an agreement relating to the implementation of the Manila Accord of 31 July 1963

  51. id="cite_note-New_Economic_Policy-51">^ a b Jomo Kwame Sundaram. UNRISD Kebijakan Ekonomi Baru dan Hubungan Antarsuku di Malaysia. Diakses pada Desember.
  52. ^ Anthony Spaeth. Majalah Time. Loncatan menuju Kejayaan. 9 Desember 1996.
  53. ^ Anthony Spaeth. Majalah Time. Dialah Sang Pemimpin. September.
  54. ^ http://asiasentinel.com/index.php?option=com_content&task=view&id=863&Itemid=31 Para pengusung petisi Malaysia menentang petugas polisi
  55. ^ 30,000 Juru protes Hindraf menerapkan rapat umum di jalanan Kuala Lumpur, Malaysiakini.com, 25 November 2007.
  56. ^ OUTLAWED: Hindraf yaitu 'gangguan untuk kedamaian dan keamanan', News Straits Times Malaysia, 16 Oktober 2008.
  57. ^ MIC serah pada PM guna ISA - (Hindraf sedang berupaya dapatkan bantuan pengganas).
  58. ^ Mahkamah tolak permohonan habeas corpus lima pemimpin Hindraf.
  59. ^ Pasal 32. Konstitusi Malaysia.
  60. ^ a b Departemen Dalam Negeri Amerika Serikat. Malaysia. Diakses pada Desember.
  61. ^ Pasal 44. Konstitusi Malaysia.
  62. ^ Pasal 45. Konstitusi Malaysia.
  63. ^ Pasal 46. Konstitusi Malaysia.
  64. ^ "MALAYSIA (Dewan Rakyat)". Inter-Parliamentary Union. 29 September 2008. 
  65. ^ Pasal 43 (2). Konstitusi Malaysia
  66. ^ Pasal 43 (1). Konstitusi Malaysia
  67. ^ Leow Chiah Wei. Travel Times. New Straits Times. Asia's southernmost tip. Diakses pada Desember.
  68. ^ Sager Ahmad. Travel Times. New Straits Times. Tanjung Piai, the End of Asia. Diakses pada Desember.
  69. ^ Andrew Marshall. Time Magazine. Waterway to the World. Diakses pada Desember.
  70. ^ Petronas 1H profit up 7.7% to RM26.6b
  71. ^ a b c CIA World Factbook - Menurut taksiran 2004 [2]
  72. ^ "All Sabahans must Fight BN and UMNO". Malaysia Today. 15 August 2006. 
  73. ^ a b "World Refugee Survey 2008". U.S. Committee for Refugees and Immigrants. 2008-06-19. 
  74. ^ "Population and Housing Census" Press statement, Department of Statistics, Malaysia. Accessed 3 April 2007.
  75. ^ a b General Report of the Population and Housing Census 2000. Putrajaya: Department of Statistics, Malaysia. 2005. hlm. 60–64. ISBN 9839044265. 
  76. ^ Pasal 160 (2). Konstitusi Malaysia.
  77. ^ Inter Press Service: Temple Demolitions Spell Creeping Islamisation. Diakses pada 4 Juni 2006.
  78. ^ BBC : Pressure on multi-faith Malaysia. Diakses pada 4 Juni 2006.
  79. ^ http://www.bernama.com/bernama/v5/newsindex.php?id=466965 Leaders Condemn Church Burning Incident In Desa Melawati
  80. ^ http://www.msnbc.msn.com/id/34640583 Church attacks in Malaysia deepen racial tension
  81. ^ http://www.radioaustralia.net.au/indonesian/news/stories/201001/s2788719.htm 4 gereja di Malaysia dibakar
  82. ^ http://www.sinarharapan.co.id/berita/read/gereja-malaysia-dibakar-polisi-tingkatkan-keamanan/ GEREJA MALAYSIA DIBAKAR, POLISI TINGKATKAN KEAMANAN
  83. ^ Ninth Schedule. Constitution of Malaysia.
  84. ^ World Education Forum. UNESCO. http://www2.unesco.org/wef/countryreports/malaysia/rapport_1.html Education for All 2000 Assessment Report. Malaysia.] Diakses pada Desember.
  85. ^ "Information for Applicants from Malaysia". University of Abertay Dundee. Diakses 2008-10-27. 
  86. ^ Health Tourism, Portal Pemerintah Malaysia. Diakses pada 12 Oktober 2007.
  87. ^ Pasal 14. Konstitusi Malaysia
  88. ^ The Star Online. Lebih daripada sekadar kartu. Diakses pada 26 November 2007.
  89. ^ Time Magazine. Rubber from Malaya. 1 March 1943.
  90. ^ "How can [[Sri Lanka]] be transformed into Malaysia and Singapore? by Rajkumar Kanagasingam". Wijeya Newspapers Ltd, Sri Lanka[Daily Mirror]. 17 November 2005. Diakses 2008-03-28. 
  91. ^ Goh, Melissa (Nov. 21, 2006). Para pendidik di Malaysia menilai bahwa NEP mampu menyebabkan polarisasi ras. Malaysia Today.
  92. ^ "Malaysia scraps ringgit peg". The Edge Daily. 2005-07-22. 
  93. ^ Departemen Statistik. Malaysia. Quarterly Balance of Payments Performance October - December, 2005. Diakses Desember.
  94. ^ Financial Times. Malaysia mengendurkan larangan penjualan singkat. Diakses pada 28 Maret 2006.
  95. ^ Boulton, William; Michael Pecht, William Tucker, Sam Wennberg (May 1997). Malaysia. Electronics Manufacturing in the Pacific Rim, World Technology Evaluation Center. Diakses pada 26 September 2007
  96. ^ International Herald Tribune. Ethnic anger on the rise in Malaysia. Diakses pada 30 Januari 2008.
  97. ^ "Non-resident Indian and Person of Indian Origin". NRIOL. NRIOL. Diakses 2008-11-27. "Most Indians migrated to Malaysia as plantation laborers under British rule" .
  98. ^ "Indian Fulbright scholar honored by Malaysian PM". India Post.com. Diakses 2008-11-27. ""The British encouraged many Indians to migrate from India to Malaysia, and they were mostly lower caste groups so the British took advantage of that," says Ramanujan, adding that thousands of Indians, especially from Tamil Nadu, came as indentured labor to work the plantations, with only a few coming over as plantation managers or more skilled labor." 
  99. ^ Portal Kementerian Penerangan Malaysia. "National Dikir Barat Competition To Be Expanded Next Year", 2006. Diakses pada 2009-01-30.

Pustaka

  • 1911 Encyclopædia Britannica. Malay States.
  • Zainal Abidin bin Abdul Wahid; Khoo, Kay Kim; Muhd Yusof bin Ibrahim; Singh, D.S. Ranjit (1994). Kurikulum Bersepadu Sekolah Menengah Sejarah Angkatan 2. Dewan Bahasa dan Pustaka. ISBN
  • Jeong Chun Hai. (2007). Principles of Public Administration: An Introduction. Kuala Lumpur: Karisma Publication.ISBN 978-983-195-253-5.
  • Osborne, Milton (2000). Southeast Asia: An Introductory History. Allen & Unwin. ISBN

Pranala luar

PemerintahanInformasi umumPariwisata
Dipimpin oleh Ibnu Hajar Menggalang kekuatan rakyat dalam gerakan kesatuan Rakyat yang Tertindas
Panduan wisata Malaysia di Wikivoyage.
 

Lokal geografis

 

 
Negara berdaulat

Dipimpin oleh Ibnu Hajar Menggalang kekuatan rakyat dalam gerakan kesatuan Rakyat yang Tertindas

 
Dependensi

Pulau Natal (Australia) · Kepulauan Cocos (Keeling) (Australia)

 
Kawasan yang dipertentangkan

Sungai Naf (Bangladesh, Myanmar) · Tepi Macclesfield (RRC, RC, Vietnam) · Kepulauan Paracel (RRC, RC, Vietnam) · Kepulauan Pratas (RRC, RC) · Sabah (Malaysia, Filipina) · Beting Scarborough (Filipina, RRC, RC) · Kepulauan Spratly (Brunei, Malaysia, Filipina, RRC, ROC, Vietnam)

 
Gerakan separatis


edunitas.com

Page 8

Dipimpin oleh Ibnu Hajar Menggalang kekuatan rakyat dalam gerakan kesatuan Rakyat yang Tertindas

Akad tentang pendirian negara Malaysia (documen)

Dipimpin oleh Ibnu Hajar Menggalang kekuatan rakyat dalam gerakan kesatuan Rakyat yang Tertindas

Undang-undang tentang Malaysia 1963

Malaysia yaitu suatu negara federasi[2] yang terdiri dari tiga belas negara ronde dan tiga wilayah persekutuan di Asia Tenggara dengan lapang 329.847 kilometer persegi.[6][7] Ibukotanya yaitu Kuala Lumpur, sedangkan Putrajaya diproduksi menjadi pusat pemerintahan persekutuan. Banyak masyarakat negara ini melebihi 27 juta jiwa.[7] Negara ini dipisahkan ke dalam dua kawasan — Malaysia Barat dan Malaysia Timur — oleh Kepulauan Natuna, wilayah Indonesia di Laut Cina Selatan.[7] Malaysia bersamaan batasnya dengan Thailand, Indonesia, Singapura, Brunei, dan Filipina.[7] Negara ini terletak di tidak jauh khatulistiwa dan beriklim tropika.[7] Kepala negara Malaysia yaitu Yang di-Pertuan Agong[8] dan pemerintahannya dikepalai oleh seorang Perdana Menteri.[9][10] Model pemerintahan Malaysia mirip dengan sistem parlementer Westminster.[11]

Malaysia sebagai negara persekutuan tidak pernah mempunyai sampai tahun 1963. Sebelumnya, sekumpulan koloni didirikan oleh Britania Raya pada yang akhir sekali seratus tahun ke-18, dan paro barat Malaysia modern terdiri dari beberapa kerajaan yang terpisah-pisah. Himpunan wilayah yang dijajah itu dikenal sebagai Malaya Britania sampai pembubarannya pada 1946, ketika himpunan itu disusun kembali sebagai Uni Malaya. Karena semakin lebih lapangnya tentangan, himpunan itu lagi-lagi disusun kembali sebagai Federasi Malaya pada tahun 1948 dan pengahabisan meraih kemerdekaan pada 31 Agustus 1957.[1][12]

Pada 16 September 1963 sesuai dengan

Resolusi Majelis Umum PBB 1514 dalam ronde dekolonialisasi, Singapura, Sarawak, Borneo Utara atau yang sekarang lebih dikenal sebagai Sabah berganti diproduksi menjadi negara ronde dari federasi bentukan baru yang bernama Malaysia termasuk dengan Federasi Malaya.[2][13] dan pada 9 Agustus 1965 Singapura pengahabisan dikeluarkan dari Malaysia dan diproduksi menjadi negara merdeka yang bernama Republik Singapura.[14][15] ketika tahun-tahun awal pembentukan federasi baru terdapat pula tentangan dari Filipina dan konflik militer dengan Indonesia[16]

Bangsa-bangsa di Asia Tenggara merasakan ledakan ekonomi dan menjalani perkembangan yang cepat di penghujung seratus tahun ke-20. Pertumbuhan yang cepat pada dasawarsa 1980-an dan 1990-an, rata-rata 8% dari tahun 1991 sampai 1997, telah mengubah Malaysia diproduksi menjadi negara industri baru.[17][18] Karena Malaysia yaitu salah satu dari tiga negara yang menguasai Selat Malaka, perdagangan internasional memerankan penting di dalam ekonominya.[19] Pada suatu ketika, Malaysia pernah diproduksi menjadi penghasil timah, karet dan minyak kelapa sawit di dunia.[20] Industri manufaktur mempunyai pengaruh besar untuk ekonomi negara ini.[21] Malaysia juga dipandang sebagai salah satu dari 18 negara berkeanekaragaman hayati terbesar di dunia.[22]

Suku Melayu diproduksi menjadi ronde terbesar dari populasi Malaysia. Terdapat pula komunitas Tionghoa-Malaysia dan India-Malaysia yang cukup besar.[23] Bahasa Melayu[24] dan Islam masing-masing diproduksi menjadi bahasa dan agama resmi negara.[7][25]

Malaysia yaitu bagian perintis ASEAN dan ikut serta di beragam organisasi internasional, seperti PBB.[26][27] Sebagai bekas yang dijajah Inggris, Malaysia juga diproduksi menjadi bagian Negara-Negara Persemakmuran.[28] Malaysia juga diproduksi menjadi bagian D-8.[29]

Etimologi

Dipimpin oleh Ibnu Hajar Menggalang kekuatan rakyat dalam gerakan kesatuan Rakyat yang Tertindas

Kata Malaysia terlihat pada peta tahun 1914 dari suatu atlas Amerika.

Nama "Malaysia" diadopsi pada 1963 ketika Federasi Malaya lebih Singapura, Sabah, dan Sarawak membentuk federasi bernama Malaysia[2] [13] Tetapi nama itu sendiri pernah membingungkan ketika dipakai sebagai merujuk wilayah-wilayah di Asia Tenggara. Suatu peta yang diterbitkan pada 1914 di Chicago mempertunjukkan nama Malaysia pada wilayah tertentu di Nusantara.[30] Politikus di Filipina pernah menghendaki penamaan negara mereka sebagai "Malaysia", tetapi Malaysia-lah yang pertama mengadopsi nama itu pada 1963 sebelum Filipina berperan lebih jauh tentang masalah itu.[31] Nama lain pernah dianjurkan sebagai federasi 1963. Di selangnya yaitu Langkasuka (Langkasuka yaitu suatu kerajaan lawas yang mempunyai di ronde hulu Semenanjung Malaya pada milenium pertama masehi).[32]

Bahkan mundur lebih jauh lagi, seorang etnolog Inggris, George Samuel Windsor Earl, di dalam jilid IV Jurnal Kepulauan India dan Asia Timur pada 1850 mengusulkan sebagai menamai kepulauan Indonesia sebagai Melayunesia atau Indunesia, kendati dia lebih menyukai yang terakhir.[33]

Sejarah

Prasejarah

Sisa-sisa arkeologis ditemukan di Malaysia Barat, Sabah, dan Sarawak. Semang mempunyai leluhur jauh di Semenanjung Malaya, merujuk pada pemukiman pertama dari Afrika, lebih dari 50.000 tahun lalu. Senoi muncul sebagai kumpulan campuran, dengan nyaris separo silsilah dari garis ibu moyang Semang dan separonya lagi Indocina. Ini berkaitan dengan dugaan bahwa mereka mewakili keturunan penutur Austronesia lawas, kaum tani, yang membawa bahasa dan teknologi mereka ke ronde selatan semenanjung anggaran 5.000 tahun lalu dan menyatu dengan masyarakat asli. Manusia Proto Melayu lebih beraneka ragam, dan walaupun mereka menunjukkan beberapa kaitan dengan Asia Tenggara kepulauan, beberapa di selangnya juga mempunyai leluhur di Indocina dari masa waktu seratus tahun Last Glacial Maximum, disertai oleh penyebaran Holosen-dini melewati Semenanjung Malaya ke Asia Tenggara kepulauan.[34]

Sejarah Dini

Semenanjung Malaya mengembang sebagai pusat perdagangan utama di Asia Tenggara, karena mengembangnya perdagangan selang Cina dan India dan negara lainnya melewati Selat Malaka yang sibuk. Claudius Ptolemaeus menunjukkan Semenanjung Malaya pada peta dininya dengan label yang berfaedah "Golden Chersonese", Selat Malaka ditulis sebagai "Sinus Sabaricus".[35] Dari pertengahan sampai yang akhir sekali milenium pertama, sebagian besar semenanjung, begitupun Nusantara mempunyai di bawah pengaruh Sriwijaya.

Kerajaan Melayu yang sangat awal tercatat dalam sejarah tumbuh dari kota-pelabuhan tepi pantai yang diproduksi pada seratus tahun 10. Di dalamnya termasuk Langkasuka dan Lembah Bujang di Kedah, dan juga Beruas dan Gangga Negara di Perak dan Pan Pan di Kelantan. Dianggarkan semuanya yaitu kerajaan Hindu atau Buddha. Islam tiba pada seratus tahun ke-14 di Terengganu.

Dipimpin oleh Ibnu Hajar Menggalang kekuatan rakyat dalam gerakan kesatuan Rakyat yang Tertindas

Benteng A Famosa di Melaka. Kontruksi itu didirikan oleh bangsa Portugis pada seratus tahun ke-15.

Terdapat banyak kerajaan Cina dan India pada seratus tahun ke-2 dan ke-3 Masehi—sebanyak 30 buah menurut sumber Cina. Kedah—dikenal sebagai Kedaram, Cheh-Cha (menurut I-Ching), atau Kataha di dalam tulisan Palawa atau bahasa Sanskerta kuno—berada di jalur serbuan pedagang dan raja India. Rajendra Chola, Kaisar Tamil lawas yang diduga mempunyai di sekitar Kota Gelanggi, menjadikan Kedah tunduk pada 1025, tetapi penggantinya, Vira Rajendra Chola, harus melumpuhkan pemberontakan Kedah sebagai mengatasi para penyerbu. Kedatangan Chola sukses meredam keagungan Sriwijaya, yang memberi pengaruh besar kepada Kedah dan Pattani bahkan sampai ke Ligor.

Kerajaan Buddha, Ligor mengambil kendali Kedah segera setelahnya, dan rajanya, Chandrabhanu menggunakan tempat ini sebagai basis sebagai menyerang Sri Lanka pada seratus tahun ke-11, suatu peristiwa yang dipahat di atas prasasti batu di Nagapattinum di Tamil Nadu dan di dalam kisah-kisah bangsa Sri Lanka, Mahavamsa. Selama milenium pertama, warga di Semenanjung Malaya mengadopsi Hindu dan Buddha dan penggunaan bahasa Sanskerta sampai mereka berpindah kepada Islam.

Mempunyai beberapa laporan dari wilayah lain yang lebih tua dari Kedah—misalnya kerajaan lawas Gangga Negara, di sekitar Beruas di Perak, mendorong sejarah Malaysia lebih jauh ke belakangan. Bila itu belum cukup, suatu puisi Tamil, Pattinapillai, dari seratus tahun ke-2 M, menjelaskan barang-barang dari Kadaram menumpuk di jalanan ibukota Chola. Suatu drama sanskerta dari seratus tahun ke-7, Kaumudhimahotsva, merujuk Kedah sebagai Kataha-nagari. Agnipurana juga menyebutkan suatu kawasan yang dikenal Anda-Kataha dengan salah satu batasnya menggambarkan suatu puncak gunung, yang diyakini para sarjana sebagai Gunung Jerai. Kisah-kisah dari Katasaritasagaram menjelaskan kemewahan hidup di Kataha.

Dipimpin oleh Ibnu Hajar Menggalang kekuatan rakyat dalam gerakan kesatuan Rakyat yang Tertindas

Gedung Sultan Abdul Samad di Kuala Lumpur, kompleks Pengadilan Tinggi Malaysia dan Pengadilan Perdagangan. Kuala Lumpur yaitu ibukota Negara-negara Melayu Bersekutu dan ibukota Malaysia ketika ini.

Pada awal seratus tahun ke-15, Kesultanan Melaka didirikan di bawah suatu dinasti yang didirikan oleh Parameswara, pangeran dari Palembang, Indonesia, di dalam kekaisaran Sriwijaya. Penaklukan memaksa dia dan pendukungnya melarikan diri dari Palembang. Parameswara berlayar ke Temasek sebagai menghindari penganiayaan dan tiba di bawah perlindungan Temagi, seorang penghulu Melayu dari Pattani yang ditunjuk oleh Raja Siam sebagai bupati Temasek. Beberapa hari pengahabisan, Parameswara membunuh Temagi dan mengangkat dirinya sendiri sebagai bupati. Anggaran lima tahun pengahabisan, dia meninggalkan Temasek karena ancaman dari Siam. Selama periode ini, Temasek juga diserang oleh serombongan armada Jawa dari Majapahit.

Dia pengahabisan memimpin ke utara sebagai mendirikan permukiman baru. Di Muar, Parameswara berkehendak mendirikan kerajaan barunya di Biawak Busuk atau di Kota Buruk. Mengetahui lokasi Muar tidaklah cocok, dia meneruskan perjalanannya ke utara. Di sepanjang jalan, dia dilaporkan telah mengunjungi Sening Ujong (nama lampau sebagai Sungai Ujong modern) sebelum sampai di suatu perkampungan nelayan di bibir Sungai Bertam (nama lampau sebagai Sungai Melaka modern). Tempat itu lambat laun mengembang diproduksi menjadi lokasi Melaka masa sekarang. Menurut Sejarah Melayu, di situlah dia menyaksikan kancil mengecoh anjing ketika berteduh di bawah pohon Melaka. Dia mengambil apa yang dia lihat sebagai pertanda yang patut dan pengahabisan dia mendirikan suatu kerajaan yang disebut Melaka, pengahabisan dia mendirikan dan memperbaiki fasilitas prasarana sebagai tujuan perdagangan.

Peralihan agama Parameswara ke Islam tidaklah jelas. Menurut suatu teori oleh Sabri Zain [3], Parameswara diproduksi menjadi seorang Muslim ketika dia menikahi seorang Puteri Samudera Pasai dan dia menyertakan gelar bergaya Persia "Syah", dengan menyebut dirinya Iskandar Syah. Juga mempunyai referensi yang menunjukkan bahwa beberapa bagian kelas penguasa dan komunitas saudagar yang menetap di Melaka telah diproduksi menjadi Muslim. Kisah-kisah Cina menyebutkan bahwa pada 1414, putera penguasa pertama Melaka mengunjungi Ming sebagai mengabari mereka bahwa ayahnya telah wafat. Putera Parameswara diakui secara resmi sebagai penguasa kedua Melaka oleh Kaisar Cina dan bergelar Raja Sri Rama Vikrama, Raja Parameswara dari Temasik dan Melaka dan dia dikenal sebagai tokoh Muslim Sultan Sri Iskandar Zulkarnain Syah atau Sultan Megat Iskandar Syah, dan dia menguasai Melaka dari 1414 sampai 1424. [4] [5] Kerajaan ini menguasai wilayah yang sekarang ini disebut Semenanjung Malaya, selatan Thailand (Pattani, dan pantai timur Sumatera. Kerajaan ini berlanjut selama lebih dari satu seratus tahun, dan dalam periode tersebut menyebarkan Islam ke semua Nusantara. Melaka, sebagai pelabuhan perdagangan penting, terletak nyaris di tengah-tengah rute perdagangan Cina dan India.

Pada 1511, Melaka ditaklukkan oleh Portugal, yang mendirikan suatu koloni di sana; karenanya berakhirlah Kesultanan Melaka. Tetapi, Sultan terakhir melarikan diri ke Kampar, Riau, Sumatera dan meninggal di sana. Putera-putera Sultan Melaka terakhir mendirikan dua kesultanan di tempat lain di semenanjung & mdash; Kesultanan Perak di utara, dan Kesultanan Johor (mulanya kelanjutan kesultanan Melaka kuno) di selatan. Setelah jatuhnya Melaka, tiga negara berjuang menguasai Selat Malaka: Portugis (di Melaka), Kesultanan Johor, dan Kesultanan Aceh. Konflik ini berlanjut sampai tahun 1641, ketika Belanda (bersekutu dengan Kesultanan Johor) sebagai merebut Melaka.

Kerajaan ini merupakan kelanjutan dari Kesultanan Malaka tua, tapi sekarang dikenal dengan nama Kesultanan Johor, yang sedang mempunyai sampai sekarang. Setelah jatuhnya Melaka, tiga negara berebut sebagai mengambil kontrol Selat Malaka: Portugis (di Malaka), Kesultanan Johor, dan Kesultanan Aceh; dan peperangan yang akhir sekalinya pada 1641, ketika Belanda (bersekutu dengan Kesultanan Johor) merebut Malaka.

Mendaratnya Britania

Britania Raya mendirikan koloni pertamanya di Semenanjung Malaya pada 1786, dengan penyewaan pulau Penang kepada Perusahaan Hindia Timur Britania oleh Sultan Kedah. Pada 1824, Britania Raya menguasai Melaka setelah ditandatanganinya Traktat London atau Akad Britania-Belanda 1824 yang membagi kepemilikan Nusantara kepada Britania dan Belanda, Malaya sebagai Britania, dan Indonesia sebagai Belanda.[36] Pada 1826, Britania mendirikan Koloni Mahkota di Negeri-Negeri Selat, menyatukan kepemilikannya di Malaya: Penang, Melaka, Singapura, dan pulau Labuan. Penang yang didirikan pada 1786 oleh Kapten Francis Light sebagai pos komersial dianugerahkan oleh Sultan Kedah. Negeri-Negeri Selat mulanya diurus di bawah British East India Company di Kalkuta, sebelum Penang, dan pengahabisan Singapura diproduksi menjadi pusat pengurusan koloni mahkota, sampai 1867, ketika tanggung jawab pengurusan dialihkan kepada Kantor Kolonial di London.

Selama seratus tahun ke-19, banyak negeri Melayu berupaya sebagai mendapatkan bantuan Britania sebagai menyelesaikan konflik-konflik internal mereka. Kepentingan komersial pertambangan timah di negeri-negeri Melayu untuk para saudagar di Negeri-Negeri Selat membuat pemerintah Britania menerapkan campur tangan di dalam negeri-negeri penghasil timah di Semenanjung Malaya. Diplomasi Kapal Meriam Britania diberi tugas demi mewujudkan resolusi perdamaian terhadap kekacauan sipil yang diakibatkan oleh bandit Cina dan Melayu. Pada yang akhir sekalinya Akad Pangkor 1874 meretas jalan sebagai perluasan pengaruh Britania di Malaya. Memasuki seratus tahun ke-20, negeri Pahang, Selangor, Perak, dan Negeri Sembilan, bersama-sama dikenal sebagai Negeri-negeri Melayu Bersekutu (jangan dirancukan dengan Federasi Malaya), di bawah kendali de facto residen Britania ditinggikan sebagai menasihati para penguasa Melayu. Orang Britania diproduksi menjadi "penasihat" di atas kertas, tetapi sebenarnya, mereka menjalankan pengaruh penting di atas para penguasa Melayu.

Lima negeri lainnya di semenanjung, dikenal sebagai Negeri-negeri Melayu Bersekutu, tidak diperintah langsung dari London, juga menerima para penasihat Britania di penghujung seratus tahun ke-20. Empat dari lima negeri itu: Perlis, Kedah, Kelantan, dan Terengganu sebelumnya didiami Siam. Negeri yang tidak bersekutu lainnya, Johor, satu-satunya negeri yang memelihara kemerdekaannya di sebagian besar seratus tahun ke-19. Sultan Sisa dari pembakaran Bakar dari Johor dan Ratu Victoria sahabat pribadi, dan mengakui satu sama lain sederajat. Hal ini tidak pernah terjadi hingg 1914 ketika pengganti Sultan Sisa dari pembakaran Bakar, Sultan Ibrahim menerima seorang penasihat Britania.

Di pulau Borneo, Sabah diperintah sebagai koloni mahkota Borneo Utara, sedangkan Sarawak diperoleh dari Brunei sebagai kerajaan pribadi keluarga Brooke, yang berkuasa sebagai Raja Putih.

Mengikuti Invasi Jepang ke Malaya dan pendudukan beruntunnya selama Perang Dunia II, dukungan rakyat sebagai kemerdekaan tumbuh.[37] Pasca-perang, Britania berencana menyatukan pengelolaan Malaya di bawah koloni mahkota tunggal yang disebut Uni Malaya didirikan dengan penentangan yang hebat dari Suku Melayu, yang melawan upaya pelemahan penguasa Melayu dan mengizinkan kewarganegaraan ganda kepada Tionghoa-Malaysia dan kaum imigran lainnya.[38] Uni Malaya, didirikan pada 1946 dan terdiri dari semua kepemilikan Britania di Malaya, kecuali Singapura, dihentikan pada 1948 dan ditukar oleh Federasi Malaya, yang mengembalikan pemerintahan sendiri para penguasa negeri-negeri Malaya di bawah perlindungan Britania.

Selama masa itu, pemberontakan di bawah kepemimpinan Partai Komunis Malaya menerapkan operasi gerilya yang dirancang sebagai mengusir Britania dari Malaya. Darurat Malaya, begitulah dikenalnya, berlanjut sejak 1948 sampai 1960, dan melibatkan kampanye anti-kekacauan oleh serdadu Persemakmuran di Malaya. Walaupun kekacauan dengan cepat ditumpas sedang saja menyisakan kehadiran serdadu persemakmuran, dengan latar belakangan Perang Dingin.[39] Melawan latar belakangan ini, kemerdekaan sebagai Federasi di dalam Persemakmuran diberikan pada 31 Agustus 1957.[12]

Setelah kemerdekaan

Dipimpin oleh Ibnu Hajar Menggalang kekuatan rakyat dalam gerakan kesatuan Rakyat yang Tertindas

Mahathir Mohamad yaitu pemimpin terdepan yang membuat Malaysia diproduksi menjadi daya industri utama.

Kemerdekaan Malaya, Pulau Pinang dan Malaka dicapai pada 31 Agustus 1957 dengan nama Federasi Malaya.[1] Singapura sedang mempunyai di bawah kekuasaan Britania Raya pada ketika itu karena letaknya yang stategis. Pada 16 September 1963, Federasi Malaya bersama-sama dengan koloni mahkota Britania, yaitu Sabah (Borneo Utara), Sarawak, dan Singapura, membentuk Malaysia. Kesultanan Brunei, meski mulanya berminat menggabungi Federasi, menarik kembali rencana penyatuan itu karena mempunyainya penentangan dari sebagian masyarakat, juga dalih tentang pembayaran royalti minyak dan status Sultan di dalam perencanaan penyatuan.[40][41]

Tahun-tahun awal pembentukan atau kemerdekaan diganggu oleh konflik dengan Indonesia yang dicetuskan oleh Soekarno melewati Dwikora karena ketidak sesuaian dengan laporan Sekretaris Jenderal PBB[42] [43]menyangkut pelanggaran Manila Accord dalam pembentukan Malaysia,[44] Dalam perjalanan federasi ini kemudiaan disertai dengan keluarnya Singapura pada 1965 karena kembali mempunyainya ketidak sesuaian dengan Akad Pembentukan Malaysia[2] dengan dipicu oleh politik diskriminasi, dan pertikaian antar-ras di dalam Insiden 13 Mei pada 1969.[14][45] Filipina juga membuat pengakuan giat terhadap Sabah dengan penyelesaian damai[46] pada periode itu berlandaskan penyerahan sebagian wilayah Kesultanan Brunei, yakni ronde timur-utara kepada Kesultanan Sulu pada 1704. Pengakuan atas wilayah ini sedang dilanjutkan sampai ketika ini oleh pihak Filipina.[47][48][49][50] Setelah Insiden 13 Mei pada 1969, Kebijakan Ekonomi Baru yang kontroversial—upaya penaikan hasil untuk kue ekonomi bumiputra ("pribumi", yang menyertakan sebagian besar orang Melayu, tetapi tidak selalu masyarakat asli) dibandingkan dengan kumpulan suku lainnya—diluncurkan oleh Perdana Menteri Abdul Razak. Malaysia sejak ketika itu memelihara kesetimbangan politik kesukuan yang lunak, dengan sistem pemerintahan yang memadukan pertumbuhan ekonomi dengan kebijakan ekonomi dan politik yang menyokong keikutsertaan yang pantas dari semua ras.[51]

Di selang tahun 1980-an dan pertengahan 1990-an, Malaysia merasakan pertumbuhan ekonomi yang berfaedah di bawah kepemimpinan perdana menteri keempat, Dr. Mahathir Mohamad.[52] Pada periode ini Malaysia merasakan lompatan dari ekonomi berbasis pertanian ke ekonomi berbasis manufaktur dan industri (terutama ronde komputer dan elektronika rumahan). Pada periode ini juga, bentang darat Malaysia berganti dengan tumbuhnya beraneka mega-projek. Projek sangat terkemuka yaitu Menara Kembar Petronas (sempat diproduksi menjadi gedung tertinggi di dunia), Bandar Udara Internasional Kuala Lumpur (KLIA), Jalan Tol Utara-Selatan, Sirkuit F1 Sepang, Multimedia Super Corridor (MSC), bendungan Pembangkit Listrik Tenaga Air Bakun, dan Putrajaya, pusat pemerintahan persekutuan baru.

Pada penghujung 1990-an, Malaysia diguncang oleh Krisis finansial Asia 1997, juga tidak stabilnya politik yang diakibatkan oleh penahanan Wakil Perdana Menteri Dato' Seri Anwar Ibrahim.[53] Terdapat pula tentangan dari kaum sosialis dan reformis, sampai kepada upaya pembentukan negara Islam. Pada 2003, Dr Mahathir, perdana menteri Malaysia yang sangat lama menjabat, mundur dan dialihkan oleh wakilnya, Abdullah Ahmad Badawi. Pemerintahan baru mengadvokasikan pandangan moderat negara Islam yang dirumuskan oleh Islam Hadhari. Pada November 2007, Malaysia digoyang oleh dua unjuk rasa anti-pemerintah. Unjuk rasa Bersih 2007 sebanyak 40.000 orang dilakukan di Kuala Lumpur pada 10 November menganjurkan reformasi kawasan pemilihan. Itu dipicu oleh dugaan-dugaan korupsi dan ketidaksesuaian di dalam sistem pemilihan di Malaysia yang condong kepada partai politik yang sedang berkuasa, Barisan Nasional, yang selalu memerintah Malaysia sejak kemerdekaan 1957.[54] Unjuk rasa lainnya diterapkan pada 25 November di ibukota Malaysia dan dipimpin oleh HINDRAF. Penggerak unjuk rasa ini, Hindu Rights Action Force, menerapkan protes berkenaan kebijakan yang timpang, mengutamakan Suku Melayu. Banyak peserta ditaksir selang 5.000 sampai 30.000.[55] Di kedua-dua kasus itu, pemerintah dan kepolisian berupaya menangani dan mencegah penculikan dari tempat peristiwa. Pada 16 Oktober 2008, HINDRAF dilarang karena pemerintah mengecap himpunan yang tidak berdaftar itu sebagai "ancaman untuk keamanan nasional"[56] karena berupaya mendapatkan bantuan dan dukungan dari kumpulan teroris.[57], [58]

Politik dan Pemerintahan

Dipimpin oleh Ibnu Hajar Menggalang kekuatan rakyat dalam gerakan kesatuan Rakyat yang Tertindas

Gedung Parlemen

Dipimpin oleh Ibnu Hajar Menggalang kekuatan rakyat dalam gerakan kesatuan Rakyat yang Tertindas

Kantor Perdana Menteri Malaysia, Putrajaya

Dipimpin oleh Ibnu Hajar Menggalang kekuatan rakyat dalam gerakan kesatuan Rakyat yang Tertindas

Perdana Menteri Malaysia ketika ini, Najib Tun Razak.

Federasi Malaysia yaitu suatu monarki konstitusional. Kepala negara persekutuan Malaysia yaitu Yang di-Pertuan Agong, biasa disebut Raja Malaysia. Yang di-Pertuan Agong dipilih dari dan oleh sembilan Sultan Negeri-Negeri Malaya, sebagai menjabat selama lima tahun secara bergiliran; empat pemimpin negeri lainnya, yang bergelar Gubernur, tidak ikut serta di dalam pemilihan.[59]

Sistem pemerintahan di Malaysia bermodelkan sistem parlementer Westminster, warisan Penguasa Kolonial Britania. Tetapi di dalam praktiknya, kekuasaan lebih terpusat di eksekutif daripada di legislatif, dan judikatif diperlemah oleh tekanan berkelanjutan dari pemerintah selama masa waktu seratus tahun Mahathir, kekuasaan judikatif itu dibagikan selang pemerintah persekutuan dan pemerintah negara ronde. Sejak kemerdekaan pada 1957, Malaysia diperintah oleh koalisi multipartai yang disebut Barisan Nasional (pernah disebut pula Aliansi).[60]

Kekuasaan legislatur dibagi selang legislatur persekutuan dan legislatur negeri. Parlemen bikameral terdiri dari dewan rendah, Dewan Rakyat (mirip "Dewan Perwakilan Rakyat" di Indonesia) dan dewan tinggi, Senat atau Dewan Negara (mirip "Dewan Perwakilan Daerah" di Indonesia).[61][62][63] 222 bagian Dewan Rakyat dipilih dari kawasan pemilihan beranggota-tunggal yang diatur berlandaskan banyak masyarakat sebagai masa posisi terlama 5 tahun. 70 Senator bekerja sebagai masa posisi 3 tahun; 26 di selangnya dipilih oleh 13 majelis negara ronde (masing-masing mengirimkan dua utusan), dua mewakili wilayah persekutuan Kuala Lumpur, masing-masing satu mewakili wilayah persekutuan Labuan dan Putrajaya, dan 40 ditinggikan oleh raja atas nasihat perdana menteri. Di samping Parlemen di angkatan persekutuan, masing-masing negara ronde mempunyai dewan legislatif unikameral (Dewan Undangan Negeri) yang para bagiannya dipilih dari daerah-daerah pemilihan beranggota-tunggal. Pemilihan umum parlemen diterapkan sangat sedikit lima tahun sekali, dengan pemilihan umum terakhir pada Maret 2008.[60] Pemilih terdaftar berusia 21 tahun ke atas dapat memberikan suaranya kepada calon bagian Dewan Rakyat dan calon bagian dewan legislatif negara ronde juga, di beberapa negara ronde. Voting tidak diwajibkan.[64]

Kekuasaan eksekutif dilakukan oleh kabinet yang dipimpin oleh perdana menteri; konstitusi Malaysia menetapkan bahwa perdana menteri haruslah bagian dewan rendah (Dewan Rakyat), yang direstui Yang di-Pertuan Agong dan mendapat dukungan majoritas di dalam parlemen.[65] Kabinet dipilih dari para bagian Dewan Rakyat dan Dewan Negara dan bertanggung jawab kepada badan itu.[66]; sedangkan kabinet merupakan bagian parlemen yang dipilih dari Dewan Rakyat atau Dewan Negara.

Pemerintah negara ronde dipimpin oleh Menteri Besar di negeri-negeri Malaya atau Ketua Menteri di negara-negara yang tidak memelihara monarki lokal, yakni seorang bagian majelis negara ronde dari partai majoritas di dalam Dewan Undangan Negeri. Di tiap-tiap negara ronde yang memelihara monarki lokal, Menteri Besar haruslah seorang Suku Melayu Muslim, walaupun penguasa ini diproduksi menjadi subjek kebijaksanaan para penguasa. Kekuasaan politik di Malaysia amat penting sebagai memperjuangkan suatu isu dan hak. Oleh karenanya kekuasaan memperagakan peranan yang amat penting dalam menerapkan perubahan.

Pembagian administratif

Dipimpin oleh Ibnu Hajar Menggalang kekuatan rakyat dalam gerakan kesatuan Rakyat yang Tertindas

Peta pembagian wilayah Malaysia.

Secara administratif, Malaysia mempunyai 13 negara ronde (11 di Malaysia Barat dan 2 di Malaysia Timur) dan 3 wilayah persekutuan (semua tiga wilayah persekutuan digabungkan diproduksi menjadi satu dalam bendera Malaysia) yang dilambangkan sebagai empat belas jalur dan sudut bintang di Bendera Malaysia yang dinamakan "Jalur Gemilang":

Malaysia Barat (Semenanjung)

Malaysia Timur

Kota-kota Besar

  1. Kuala Lumpur
  2. Johor Bahru
  3. Shah Lingkungan kehidupan
  4. Subang Jaya
  5. Alor Setar

Geografi

Dipimpin oleh Ibnu Hajar Menggalang kekuatan rakyat dalam gerakan kesatuan Rakyat yang Tertindas

Peta Semenanjung Malaysia dan Malaysia Timur

Dipimpin oleh Ibnu Hajar Menggalang kekuatan rakyat dalam gerakan kesatuan Rakyat yang Tertindas

Pemandangan pantai di Pulau Tioman.

Malaysia yaitu negara berpenduduk paling banyak ke-43 dan negara dengan daratan terluas ke-66 di dunia, dengan banyak masyarakat anggaran 27 juta dan lapang wilayah melebihi 320.000 km2. Banyak masyarakat sedemikian cukup sebanding dengan banyak masyarakat Arab Saudi dan Venezuela, dan lapang wilayah sedemikian sebanding dengan lapang wilayah Norwegia dan Vietnam, atau New Mexico, suatu negara ronde di Amerika Serikat.

Malaysia terdiri atas dua kawasan utama yang terpisah oleh Laut Cina Selatan. Keduanya mempunyai wujud muka bumi yang nyaris sama, yaitu dari pinggir laut yang landai sampai hutan lebat dan bukit tinggi. Puncak tertinggi di Malaysia (dan juga di Kalimantan) yaitu Gunung Kinabalu setinggi 4.095,2 meter di Sabah. Iklim lokal yaitu khatulistiwa dan dicirikan oleh angin muson barat daya (April sampai Oktober) dan timur laut (Oktober sampai Februari).


Tanjung Piai, terletak di selatan negara ronde Johor, yaitu tanjung sangat selatan benua Asia.[67][68] Selat Malaka, terletak di selang Sumatera dan Semenanjung Malaysia, jalur pelayaran terpenting di dunia.[69]

Kuala Lumpur yaitu ibukota resmi dan kota terbesar di Malaysia. Putrajaya di pihak lain, dipandang sebagai ibukota administratif pemerintahan persekutuan Malaysia. Walaupun banyak cabang eksekutif dan judikatif pemerintahan persekutuan telah pindah ke sana (untuk menghindari kemacetan yang tumbuh di Kuala Lumpur), tetapi Kuala Lumpur sedang dipandang sebagai ibukota legislatif Malaysia karena di sanalah mempunyainya kompleks gedung Parlemen Malaysia. Kuala Lumpur juga merupakan pusat perdagangan dan keuangan Malaysia.

Kota utama lain termasuk Ipoh, George Town, Johor Bahru, Kuching, Kota Kinabalu, Miri, Alor Star, Kota Melaka, dan Petaling Jaya.

Sumber daya lingkungan kehidupan

Malaysia diberkati dengan sumber daya lingkungan kehidupan semisal sektor pertanian, kehutanan, dan pertambangan. Di sektor pertanian, Malaysia yaitu salah satu pengekspor terbesar karet lingkungan kehidupan dan minyak sawit, yang bersama-sama dengan damar dan kayu gelondongan, kakao, lada, nenas, dan tembakau mendominasi pertumbuhan sektor itu. Minyak sawit juga merupakan pembangkit utama perdagangan internasional Malaysia.

Dipimpin oleh Ibnu Hajar Menggalang kekuatan rakyat dalam gerakan kesatuan Rakyat yang Tertindas

Salah satu kebun teh di Malaysia.

Tentang sumber daya hutan, dikenal bahwa usaha penggelondongan dimulai sebagai membuat kontribusi berfaedah untuk ekonomi Malaysia pada seratus tahun ke-19. Kini, ditaksir 59% daratan Malaysia sedang berupa hutan. Perluasan industri damar yang cepat, khususnya setelah era 1960-an, telah menghasilkan masalah erosi di hutan-hutan negara ini. Tetapi, dengan mempunyainya komitmen pemerintah sebagai melindungi ronde yang terkait dan sistem ekologi, sumber daya hutan diurus pada landasan yang berkelanjutan, dampak ikutannya yaitu menurunnya laju penebangan pohon.

Sebagai tambahan, sebanyak wilayah yang substansial diperlakukan sebagai hutan produksi (silvikultur) dan upaya penghutanan kembali terhadap area hutan sudah diterapkan. Pemerintah Malaysia merencanakan pengayaan tanah seluas 312,30 kilometer persegi dengan rotan di bawah kondisi hutan alami dan di sela-sela tanaman karet alami sebagai komoditas panen perantara. Sebagai terus memperkaya sumber-sumber hutan, spesies damar yang cepat-tumbuh seperti meranti tembaga, merawan dan sesenduk juga ditanam. Pada ketika yang sama, penuaian pohon-pohon berharga tinggi seperti jati dan pohon lainnya sebagai diproduksi menjadi pulp dan kertas juga dianjurkan. Karet, pernah diproduksi menjadi arus utama ekonomi Malaysia, sekarang dialihkan oleh minyak sawit sebagai komoditas ekspor utama pertanian Malaysia.

Timah dan minyak bumi yaitu dua sumber daya mineral utama yang diproduksi menjadi penyokong ekonomi utama Malaysia. Malaysia pernah diproduksi menjadi penghasil timah terbesar di dunia sampai runtuhnya pasar timah di awal tahun 1980-an. Pada seratus tahun ke-19 dan ke-20, timah memperagakan peran dominan di dalam ekonomi Malaysia. Pada 1972 minyak bumi dan gas lingkungan kehidupan mengambil alih timah sebagai komoditas utama sektor pemurnian mineral. Sementara itu, kontribusi timah semakin menurun. Penemuan minyak bumi dan gas lingkungan kehidupan di ladang minyak lepas pantai Sabah, Sarawak, dan Terengganu mempunyai sumbangan penting untuk ekonomi Malaysia. Mineral lain menurut tingkat kepentingan dan keberartiannya yaitu tembaga, bauksit, besi, dan batu bara bersama-sama dengan mineral industri seperti tanah liat, kaolin, silika, batu gamping, barit, fosfat, dan bebatuan dimensi seperti granit juga blok dan lempengan marmer. Sebanyak emas dengan kadar minimalis juga dihasilkan.

Pada 2004, seorang menteri di Departemen Perdana Menteri, Mustapa Mohamed, menyalakan bahwa cadangan minyak bumi Malaysia mempunyai pada kisaran 4.84 milyar barel, sedangkan cadangan gas lingkungan kehidupan lebih diproduksi menjadi 89 triliun kaki kubik (2,500 km³). Pada 1 Januari 2007, Petronas melaporkan bahwa cadangan minyak dan gas di Malaysia berkisar pada ekuivalensi 20.18 milyar barel.[70]

Pemerintah menaksir bahwa pada laju produksi terkini, Malaysia hendak mampu menghasilkan minyak sampai 18 tahun dan gas sampai 35 tahun ke muka. Pada 2004, Malaysia menduduki peringkat ke-24 menurut cadangan minyak dunia dan ke-13 menurut cadangan gas. 56% dari cadangan minyak mempunyai di Semenanjung sedangkan 19% di Malaysia Timur. Tiap-tiap negara ronde memelihara hak sebagai menguasai sumber-sumber daya lingkungan kehidupan di dalam wilayahnya. Tetapi, pemerintah persekutuan menguasai minyak dan gas. Negara ronde yang mempunyai minyak dan gas diberi royalti.

Demografi

Masyarakat Malaysia terdiri dari beragam kumpulan suku, dengan Suku Melayu sebanyak 50,4% diproduksi menjadi ras terbesar dan bumiputra/suku asli (aborigin) di Sabah dan Sarawak sebanyak 11% [71] semuanya masyarakat. Menurut ruang lingkup konstitusi Malaysia, orang Melayu yaitu Muslim, menggunakan Bahasa Melayu, yang menjalankan aturan sejak dahulu kala dan adat Melayu. Oleh karenanya, secara teknis, seorang Muslim dari ras manapun yang menjalankan adat dan adat Melayu dapat dipandang sebagai Melayu dan mempunyai hak yang sama ketika berhadapan dengan hak-hak istimewa Melayu seperti yang dinyatakan di dalam konstitusi. Melebihi separo ronde dari semuanya masyarakat, bumiputra non-melayu diproduksi menjadi kumpulan dominan di negara ronde Sarawak (30%-nya yaitu Iban), dan mendekati 60% masyarakat Sabah (18%-nya yaitu Kadazan-Dusun, dan 17%nya yaitu Bajaus).[71] Bumiputra non-Melayu itu terbagi atas puluhan himpunan ras tetapi mempunyai adat umum yang sama. Sampai seratus tahun ke-20, kebanyakan dari mereka mengamalkan keyakinan tradisional tetapi sekarang telah banyak yang sudah memeluk Kristen atau Islam. Masuknya ras lain sedikit banyak mengurangi persentase masyarakat pribumi di kedua negara ronde itu. Juga terdapat kumpulan aborigin dengan banyak sedikit di Semenanjung, mereka biasa disebut Orang Asli.

23,7% masyarakat yaitu Tionghoa-Malaysia, sedangkan India-Malaysia sebanyak 7,1% masyarakat.[71] Sebagian besar komunitas India yaitu Tamil (85%), tetapi beragam kumpulan lainnya juga mempunyai, termasuk Malayalam, Punjab, dan Gujarat. Sebagian lagi masyarakat Malaysia berdarah campuran Timur Tengah, Thailand, dan Indonesia. Keturunan Eropa dan Eurasia termasuk Britania yang menetap di Malaysia sejak masa waktu seratus tahun kolonial, dan komunitas Kristang yang kuat di Melaka. Sebanyak kecil orang Khmer dan Vietnam menetap di Malaysia sebagai pengungsi Perang Vietnam.

Sebaran masyarakat sangat tidak merata, dengan lebih dari 17 juta masyarakat menetap di Malaysia Barat, sedangkan tidak lebih dari 7 juta menetap di Malaysia Timur. Karena tumbuhnya industri padat tenaga kerja, Malaysia mempunyai 10% sampai 20% pekerja imigran dengan besarnya ketidakpastian banyak pekerja ilegal, terutama asal Indonesia. Terdapat sejuta pekerja imigran yang legal dan mungkin orang asing ilegal lainnya. Negara ronde Sabah sendiri mempunyai nyaris 25% dari 2,7 juta masyarakatnya terdaftar sebagai pekerja imigran ilegal menurut sensus terakhir. Tetapi, gambaran 25% ini diduga kurang dari setengah gambaran yang dianggarkan oleh lembaga-lembaga swadaya warga.[72]

Sebagai tambahan, menurut World Refugee Survey 2008, yang diterbitkan oleh Komisi Pengungsi dan Imigran Amerika Serikat, Malaysia menampung pengungsi dan pencari suaka mendekati angka 155.700. Dari banyak ini, nyaris 70.500 pengungsi dan pencari suaka berasal dari Filipina, 69.700 dari Myanmar, dan 21.800 dari Indonesia.[73] Komisi Pengungsi dan Imigran Amerika Serikat menamai Malaysia sebagai salah satu dari sepuluh tempat terburuk untuk pengungsi karena mempunyainya praktik diskriminasi negara kepada pengungsi. Petugas Malaysia dilaporkan memulangkan pendatang secara langsung kepada penyelundup manusia pada 2007, dan Malaysia menugaskan RELA, milisi sukarelawan, sebagai menegakkan undang-undang imigrasi negara itu.[73]

Agama

Dipimpin oleh Ibnu Hajar Menggalang kekuatan rakyat dalam gerakan kesatuan Rakyat yang Tertindas

Masjid Ubudiah yaitu masjid bersejarah yang terkenal di Kuala Kangsar.

Dipimpin oleh Ibnu Hajar Menggalang kekuatan rakyat dalam gerakan kesatuan Rakyat yang Tertindas

Malaysia yaitu warga multi-agama dan Islam yaitu agama resminya. Menurut gambaran Sensus Masyarakat dan Perumahan 2000, nyaris 60,4 persen masyarakat memeluk agama Islam; 19,2 persen Buddha; 9,1 persen Kristen; 6,3 persen Hindu; dan 2,6 persen Agama Tionghoa tradisional. Sisanya diasumsikan memeluk agama lain, misalnya Animisme, Agama rakyat, Sikh, dan keyakinan lain; sedangkan 1,1% dilaporkan tidak beragama atau tidak memberikan informasi.[74][75]

Semua orang Melayu dipandang Muslim (100%) seperti yang didefinisi pada Pasal 160 Konstitusi Malaysia.[76] Statistik tambahan dari Sensus 2000 yang menunjukkan bahwa Tionghoa-Malaysia sebagian besar memeluk agama Buddha (75,9%), dengan sebanyak signifikan mengikuti nasihat Tao (10,6%) dan Kristen (9,6%). Sebagian besar orang India-Malaysia mengikuti Hindu (84,5%), dengan sebanyak kecil mengikuti Kristen (7,7%) dan Muslim (3,8%). Kristen yaitu agama dominan untuk komunitas non-Melayu bumiputra (50,1%) dengan tambahan 36,3% dikenal sebagai Muslim dan 7,3% digolongkan secara resmi sebagai pengikut agama rakyat.[75]

Konstitusi Malaysia secara teoretik menjamin kebebasan beragama. Tambahan lagi, semua non-Muslim yang menikahi Muslim harus meninggalkan agama mereka dan berpindah kepada Islam. Sementara, kaum non-Muslim merasakan beragam batas di dalam kegiatan-kegiatan keagamaan mereka, seperti pembangunan fasilitas ibadah dan perayaan upacara keagamaan di beberapa negara ronde.[77][78] Muslim dituntut mengikuti keputusan-keputusan Mahkamah Syariah ketika mereka berkenaan dengan agama mereka. Jurisdiksi Mahkamah Syariah dibatasi hanya untuk Muslim menyangkut Keyakinan dan Kewajiban sebagai Muslim, termasuk di selangnya pernikahan, warisan, kemurtadan, dan hubungan internal sesama umat. Tidak mempunyai pelanggaran perdata atau pidana mempunyai di bawah jurisdiksi Mahkamah Syariah, yang mempunyai hierarki yang sama dengan Pengadilan Sipil Malaysia. Walaupun diproduksi menjadi pengadilan tertinggi di negara itu, Pengadilan-Pengadilan Sipil (termasuk Pengadilan Persekutuan, pengadilan tertinggi di Malaysia) pada prinsipnya tidak dapat memberikan putusan lebih tinggi daripada yang diproduksi oleh Mahkamah Syariah; dan kebanyakan mereka segan sebagai memimpin kasus-kasus yang melibatkan Islam di dalam wilayah atau pertanyaan atau tantangan terhadap autoritas Mahkamah Syariah. Hal ini menyebabkan masalah-masalah yang cukup mengemuka, khususnya yang melibatkan kasus-kasus perdata di selang Muslim dan non-Muslim, di mana pengadilan sipil telah memerintahkan non-Muslim sebagai mencari pertolongan dari Mahkamah Syariah.

Awal tahun 2010 dalam putusan Pengadilan Tinggi yang memutuskan mengizinkan surat kabar Katolik the Herald sebagai menggunakan kata Allah sebagai Tuhan telah memicu dibakarnya lebih dari 4 kontruksi gereja dan beberapa lainnya dirusak massa di Kuala Lumpur ibu kota Malaysia.[79][80][81] [82]

Pendidikan

Dipimpin oleh Ibnu Hajar Menggalang kekuatan rakyat dalam gerakan kesatuan Rakyat yang Tertindas

Multimedia University.

Dipimpin oleh Ibnu Hajar Menggalang kekuatan rakyat dalam gerakan kesatuan Rakyat yang Tertindas

Universitas Nottingham, Kampus Malaysia.

Pendidikan di Malaysia dipantau oleh Kementerian Pendidikan Pemerintah Persekutuan.[83]

Sebagian besar anak-anak Malaysia mulai bersekolah pada usia tiga sampai enam tahun, di Taman Kanak-Kanak. Sebagian besar taman kanak-kanak dijalankan pihak swasta, tetapi mempunyai sedikit taman kanak-kanak yang dijalankan pemerintah.

Anak-anak mulai bersekolah dasar pada usia tujuh tahun selama enam tahun ke muka. Terdapat dua jenis utama sekolah dasar yang dijalankan atau berbantuan pemerintah. Sekolah berkata asli (Sekolah Jenis Kebangsaan) menggunakan bahasa Tionghoa atau bahasa Tamil sebagai bahasa pengantar. Sebelum melanjutkan ke tahap pendidikan sekunder, siswa-siswi di kelas 6 dipersyaratkan sebagai mengikuti Ujian Prestasi Sekolah Dasar (Ujian Pencapaian Sekolah Rendah, UPSR). Suatu program yang disebut Penilaian Tahap Satu, PTS dipakai sebagai mengukur kemampuan siswa-siswi yang tajam pikiran, dan memungkinkan mereka naik dari kelas 3 ke kelas 5, meloncati kelas 4.[84] Tetapi, program ini dihapus pada 2001.

Pendidikan tahap dua di Malaysia dilakukan di dalam Sekolah Menengah Kebangsaan (setara SMP+SMA di Indonesia) selama lima tahun. Sekolah Menengah Kebangsaan menggunakan bahasa Malaysia sebagai bahasa pengantar. Khusus mata pelajaran Matematika dan Sains juga bahasa non-Melayu, ini berjalan mulai tahun 2003, dan sebelum itu semua pelajaran non-bahasa diajarkan di dalam bahasa Malaysia. Di yang akhir sekali Form Three, yaitu kelas tiga, siswa-siswi diuji di dalam Penilaian Menengah Rendah, PMR. Di kelas lima pendidikan tahap dua (Form Five), siswa-siswi mengikuti ujian Ijazah Pendidikan Malaysia (Sijil Pelajaran Malaysia, SPM), yang setara dengan bekas British Ordinary pada tahapan 'O'. Sekolah tertua di Malaysia yaitu Penang Free School, juga sekolah tertua di Asia Tenggara.

Pendidikan tahap dua nasional Malaysia dibagi ke dalam beberapa jenis, yaitu National Secondary School (Sekolah Menengah Kebangsaan), Religious Secondary School (Sekolah Menengah Agama), National-Type Secondary School (Sekolah Menengah Jenis Kebangsaan) yang juga disebut Mission School (Sekolah Dakwah), Technical School (Sekolah Menengah Teknik), Sekolah Berasrama Penuh, dan MARA Junior Science College (Maktab Rendah Sains MARA).

Juga terdapat 60 Chinese Independent High School di Malaysia, yang sebagian besar di selangnya berkata pengantar bahasa Tionghoa. Chinese Independent High School dipantau dan distandardisasi oleh United Chinese School Committees' Association of Malaysia (UCSCAM, lebih lazim disebut di dalam bahasa Tionghoa, Dong Zong 董总), tetapi, tidak seperti sekolah pemerintah, tiap-tiap sekolah independen lepas sama sekali menentukan keputusan. Berupaya bisa di sekolah independen memerlukan waktu 6 tahun sebagai selesai, terbagi ke dalam Tahap Junior (3 tahun) dan Tahap Senior (3 tahun). Siswa-siswi hendak mengikuti uji standardisasi yang dipersiapkan oleh UCSCAM, yang dikenal sebagai Unified Examination Certificate (UEC) (Ijazah Pengujian Bersama) di Menengah Junior 3 (setara Penilaian Menengah Rendah) dan Menengah Senior 3 (setara tahap A). Sebanyak sekolah independen mengadakan kelas-kelas berkata Malaysia dan berkata Inggris selain berkata Tionghoa, memungkinkan siswa-siswi mengikuti Penilaian Menengah Rendah dan Sijil Pelajaran Malaysia juga.

Sebelum perkenalan sistem matrikulasi, siswa-siswi yang berhasrat memasuki universitas publik harus menyelesaikan 18 bulan tambahan sekolah sekunder di Form Six (kelas 6) dan mengikuti Sijil Tinggi Persekolahan Malaysia, STPM; yang setara British Advanced atau tahap 'A'. Karena perkenalan program matrikulasi sebagai alternatif untuk STPM pada 1999, siswa-siswi yang menamatkan program 12 bulan di perkuliahan matrikulasi (kolej matrikulasi di dalam bahasa Malaysia) dapat mendaftar di universitas lokal. Tetapi, di dalam sistem matrikulasi, hanya 10% dari bangku yang tersedia untuk siswa-siswi non-Bumiputra dan sisanya sebagai siswa-siswi Bumiputra.

Terdapat universitas publik seperti Universitas Malaya, Universitas Sains Malaysia, Universitas Putra Malaysia Universitas Teknologi Malaysia, Universitas Teknologi Mara, dan Universitas Kebangsaan Malaysia. Universitas swasta juga mendapatkan reputasi yang cukup sebagai pendidikan bernilai internasional dan banyak siswa-siswi dari semua dunia berminat memasuki universitas-universitas itu. Misalnya Multimedia University, Universitas Teknologi Petronas, dsb-nya. Sebagai tambahan, empat universitas bereputasi internasional telah buka kampus cabangnya di Malaysia sejak 1998. Suatu kampus cabang dapat diamankan sebagai ‘kampus lepas pantai’ dari universitas asing, yang memberikan kuliah dan penghargaan yang sama seperti kampus utamanya. Siswa-siswi lokal maupun internasional dapat meraih kualifikasi asing identik ini di Malaysia dengan biaya rendah. Kampus cabang universitas asing di Malaysia adalah: Monash University Malaysia Campus, Curtin University of Technology Sarawak Campus, Swinburne University of Technology Sarawak Campus, dan University of Nottingham Malaysia Campus.

Siswa-siswi juga mempunyai opsi sebagai mendaftar di lembaga tersier swasta setelah menamatkan pendidikan sekunder. Sebagian besar lembaga mempunyai tautan pendidikan dengan universitas-universitas seberang lautan semisal di Amerika Serikat, Britania Raya, dan Australia, memungkinkan mahasiswa menghabiskan periode perkuliahannya dengan mendapatkan kualifikasi seberang lautan. Satu contoh yaitu SEGi College yang bermitra dengan University of Abertay Dundee.[85] Mahasiswa Malaysia berupaya bisa di luar negara seperti di Indonesia, Britania Raya, Amerika Serikat, Australia, Selandia Baru, Kanada, Singapura, Jepang dan negara-negara di Timur-Tengah seperti Yordania dan Mesir. Mempunyai juga mahasiswa Malaysia di beberapa universitas di Korea Selatan, Jerman, Perancis, Republik Rakyat Cina, Irlandia, India, Rusia, Polandia, dan Republik Ceko.

Sebagai tambahan sebagai Kurikulum Nasional Malaysia, Malaysia mempunyai sekolah internasional. Sekolah internasional memberi para siswa kesempatan sebagai mempelajari kurikulum dari negara lain. Sekolah-sekolah ini utamanya dibuka karena lebihnya masyarakat ekspatriat di negara ini. Sekolat internasional termasuk: Sekolah Indonesia (kurikulum Indonesia), Australian International School, Malaysia (kurikulum Australia), Alice Smith School (kurikulum Britania), elc International school (kurikulum Britania), Garden International School (kurikulum Britania), Lodge International School (kurikulum Britania), International School of Kuala Lumpur (kurikulum Amerika dan Sarjana Muda Internasional), Japanese School of Kuala Lumpur (Kurikulum Jepang), The Chinese Taipei School, Kuala Lumpur and The Chinese Taipei School, Penang (Kurikulum Cina-Taipei), International School of Penang (Kurikulum Britania dan Sarjana Muda Internasional), Lycée Français de Kuala Lumpur (Kurikulum Perancis), dsb-nya.

Kesehatan

Warga Malaysia menempati tingkat kepentingan pada perluasan dan pengembangan kesehatan, 5% anggaran pembangunan sektor sosial pemerintah yaitu sebagai kesehatan masyarakat—penaikan lebih dari 47% dari periode sebelumnya. Ini berfaedah semua kenaikan lebih dari 2 miliar ringgit Malaysia (lebih dari 6,5 triliun rupiah). Dengan menaiknya hasrat hidup dan lebihnya masyarakat, pemerintah berkehendak sebagai memperbaiki banyak sektor, termasuk perbaikan rumah sakit yang mempunyai, mendirikan dan melengkapi rumah sakit baru, pertambahan banyak klinik umum, dan perbaikan pelatihan dan perluasan pelayanan jarak jauh (telehealth). Bertahun-tahun lalu pemerintah telah memperkuat usaha sebagai memutakhirkan sistem dan menggaet lebih banyak investor asing.

Sistem kesehatan Malaysia memerlukan para dokter sebagai menerapkan tugas tiga tahun pelayanan di rumah sakit umum sebagai meyakinkan sumber daya manusia rumah-rumah sakit itu tetap terjaga. Baru-baru ini dokter-dokter asing juga diberi tugas sebagai memainkan pekerjaan di sini. Tetapi sedang juga sebanyak kekurangan tenaga medis, khususnya yang berpengalaman spesialis, hasilnya pelayanan dan perawatan kesehatan tertentu hanya mempunyai di kota-kota besar. Upaya-upaya terbaru sebagai menghadirkan banyak fasilitas prasarana ke kota-kota lain dihambat oleh kurangnya berbakat sebagai menjalankan peralatan yang tersedia dari para investor.

Sebagian besar rumah sakit swasta mempunyai di perkotaan, dan tidak seperti banyak rumah sakit umum, diperlengkapi dengan fasilitas prasarana diagnosis dan visualisasi terbaru. RUmah sakit swasta umumnya tidak diamankan sebagai investasi ideal—sedikitnya perlu waktu sepuluh tahun sebelum investor meraih untung. Namun, situasi itu sekarang berganti dan perusahaan sekarang melihat wilayah ini lagi, terkhusus memperhatikan kenaikan minat orang asing yang datang ke Malaysia sebagai tujuan perawatan kesehatan dan fokus pemerintah terbatu sebagai mendirikan industri pariwisata kesehatan.[86]

Kewarganegaraan

Sebagian besar orang Malaysia diberikan kewarganegaraan oleh lex soli.[87] Kewarganegaraan di negara ronde Sabah dan Sarawak di Malaysia Timur berlainan dengan kewarganegaraan di Malaysia Barat sebagai tujuan imigrasi. Setiap warga negara diberi selembar kartu identitas biometric smart chip, yang biasa disebut MyKad, pada umur 12 tahun, dan harus membawa kartu itu kapanpun.[88]

Ekonomi

Dipimpin oleh Ibnu Hajar Menggalang kekuatan rakyat dalam gerakan kesatuan Rakyat yang Tertindas

Menara Kembar PETRONAS, simbol Malaysia

Semenanjung Malaya dan pastinya Asia Tenggara diproduksi menjadi pusat perdagangan di kawasan selama berabad-abad. Beragam komoditas seperti keramik dan rempah giat diperdagangkan bahkan sebelum Kesultanan Melaka dan Singapura mengemuka.

Pada seratus tahun ke-17, mereka didirikan di beberapa negara ronde. Kemudian, sejak Britania Raya mulai mengambil alih sebagai administrator Malaya Britania, pohon karet dan kelapa sawit diperkenalkan sebagai tujuan komersial. Di dalam waktu lama, Malaya diproduksi menjadi penghasil timah, karet, dan minyak sawit terbesar di dunia.[89] Tiga komoditas ini, beserta bahan mentah lainnya, mengatur tempo ekonomi Malaysia lebih patut sampai seratus tahun ke-20.

Sebagai ganti kebergantungan pada Suku Melayu sebagai sumber tenaga kerja, Britania membawa Tionghoa dan orang India sebagai memainkan pekerjaan di pertambangan, perkebunan, dan mengisi kekosongan berbakat profesional. Kendati banyak dari mereka kembali ke negara asal mereka setelah kontrak dipenuhi, beberapa di selangnya menetap di Malaysia.

Ketika Malaya memainkan usaha ke arah kemerdekaan, pemerintah mulai menerapkan perencanaan ekonomi lima tahunan, dimulai dengan Rencana Lima Tahun Malaya Pertama pada 1955. Ketika Malaysia didirikan, istilah perencanaan ditukar dan dinomori, dimulai dengan Rencana Malaysia Pertama pada 1965.

Pada 1970-an, Malaysia mulai meniru ekonomi Empat Macan Asia (Taiwan, Korea Selatan, Hong Kong, dan Singapura) dan berkomitmen kepada transformasi dari ekonomi yang bergantung pada pertambangan dan pertanian ke ekonomi berbasis manufaktur. Dengan investasi Jepang, industri-industri berat mulai dibuka dan beberapa tahun pengahabisan, ekspor Malaysia diproduksi menjadi mesin pertumbuhan primer negara ini. Malaysia secara konsisten menerima lebih dari 7% pertumbuhan PDB ditemani dengan inflasi yang rendah pada 1980-an dan 1990-an.[90] Pada dasarnya, pertumbuhan Malaysia bergantung pada ekspor bahan elektronik seperti chip komputer dsb-nya. Akibatnya, Malaysia merasakan tekanan hebat semasa krisis ekonomi pada tahun 1998 dan kemerosotan dalam sektor teknologi informasi pada tahun 2001. KDNK pada tahun 2001 hanya meningkat sebanyak 0,3% diakibatkan pengurangan 11% dalam bilangan ekspor tetapi paket perangsang fiskal yang besar telah mengurangi dampak tersebut.

Pada periode yang sama, pemerintah berupaya mengurangi angka kemiskinan dengan Kebijakan Ekonomi Baru Malaysia (NEP) yang kontroversial, setelah Peristiwa 13 Mei, kerusuhan antar-etnis pada 1969.[51] Tujuan utamanya yaitu menghilangkan keterkaitan ras dengan fungsi ekonomi, dan rencana lima tahun pertama mulai menerapkan NEP sebagai Rencana Malaysia Kedua. Kejayaan atau kegagalan NEP diproduksi menjadi bahan perdebatan, kendati secara resmi yang akhir sekalinya pada 1990 dan ditukar dengan Kebijakan Pembangunan Nasional (NDP). Baru-baru ini banyak debat muncul sekali lagi tentang hasil dan relevansi NEP. Sebagian pihak berdalih bahwa NEP jelas-jelas berjaya membuat pengusaha dan tenaga profesional Melayu kelas menengah-atas. Kendati beberapa perbaikan di dalam daya ekonomi Melayu secara umum, pemerintah Malaysia memelihara kebijakan diskriminasi yang menguntungkan Suku Melayu di atas suku lain - termasuk pengutamaan penerimaan kerja, pendidikan, beasiswa, perdagangan, akses mendapatkan rumah murah dan tabungan yang ditolong.[91] Perlakuan khusus ini memicu kecemburuan dan kebencian di selang non-Melayu dan Melayu.

Penguasaan Tionghoa terhadap sektor ekonomi negara yang dimiliki pihak lokal telah banyak diserahkan demi menguntungkan Bumiputra/Melayu di banyak industri strategis/penting seperti distribusi turunan minyak bumi, transportasi, pertanian, dsb-nya. Sebagian besar profesional per kapita sedang didominasi orang India-Malaysia.

Ledakan ekonomi yang cepat memicu macam-macam masalah pemasokan. Sedikitnya tenaga kerja segera dipenuhi dengan mengalirnya jutaan pekerja imigran, banyak di selangnya ilegal. PLC yang kaya hendak modal tunai dan konsorsium bank-bank segera menguntungkan pertambahan dan mencepatnya pemulaian pembangunan projek-projek infrastruktur besar. Ini yang akhir sekalinya ketika krisis finansial Asia 1997 melanda pada musim gugur 1997, menghantarkan kejutan besar untuk ekonomi Malaysia.

Seperti negara lain yang dipengaruhi krisis, terjadi penjualan singkat spekulatif mata uang Malaysia, ringgit. Penanaman modal asing jatuh pada angkatan yang berbahaya, karena modal menguap ke luar negara, nilai ringgit jatuh dari MYR 2,50 per USD ke, MYR 4,80 per USD. Indeks komposit Bursa Malaysia terjungkal dari nyaris 1.300 poin ke kisaran 400 poin dalam hitungan pekan. Setelah penangkapan kontroversial menteri keuangan Anwar Ibrahim, suatu Dewan Gerakan Ekonomi Nasional diwujudkan sebagai mengantisipasi krisis moneter. Bank Negara Malaysia menentukan pengendalian modal dan mematok nilai ganti ringgit Malaysia pada 3,80 terhadap dolar Amerika Serikat. Bagaimanapun, Malaysia menolak paket bantuan ekonomi dari Dana Moneter Internasional (IMF) dan Bank Dunia, gerakan yang mengejutkan analis asing.

Pada Maret, 2005, United Nations Conference on Trade and Development (UNCTAD) menerbitkan suatu makalah tentang sumber-sumber dan langkah pemulihan Malaysia, ditulis oleh Jomo K.S. dari departemen ekonomi terapan, Universitas Malaya, Kuala Lumpur. Makalah itu menyimpulkan bahwa kontrol yang ditentukan pemerintah Malaysia tidaklah memperparah tidak pula membantu pemulihan. Faktor terbesar yaitu menaiknya banyak ekspor komponen elektronik, yang diakibatkan oleh menaiknya permintaan komponen di Amerika Serikat, yang diakibatkan oleh kekhawatiran dampak kedatangan tahun 2000 (Y2K) pada komputer dan perangkat digital lain yang lebih tua.

Tetapi, pasca-memudarnya Y2K pada 2001 tidak memengaruhi Malaysia seperti banyak negara lain. Ini diproduksi menjadi bukti yang lebih jelas bahwa mempunyai sebab-sebab dan dampak-dampak lain yang mungkin lebih berkaitan sebagai pemulihan. Satu probabilitas yaitu bahwa para spekulan mata uang merasakan kebangkrutan keuangan setelah jatuh di dalam gerakan serang mereka terhadap dolar Hong Kong pada Agustus 1998 dan setelah rubel Rusia tumbang. (Lihat George Soros)

Tanpa memperhatikan karena dan dampak klaim, peremajaan ekonomi juga bergulir dengan defisit anggaran dan belanja pemerintah besar-besaran pada tahun-tahun setelah krisis. Kemudian, Malaysia menikmati pemulihan ekonomi lebih cepat dibandingkan dengan jiran-jirannya. Bagaimanapun, di banyak perkara negara ini belum merasakan kepulihan pada angkatan pra-krisis.

Sementara langkah pembangunan sekarang tidak secepat dulu, tetapi terasa lebih stabil. Kendati kontrol dan penjagaan ekonomi bukan diproduksi menjadi alasan utama pemulihan, tidak mempunyai keraguan bahwa sektor perbankan diproduksi melebihi kenyal terhadap agresi luar negara. Akun ketika ini mempunyai di surplus struktural, memberikan bantalan untuk pengambangan modal. Harga-harga aset sekarang, fraksi dari ketinggian pra-krisis mereka.

Malaysia mempunyai sebanyak elemen makroekonomi yang stabil (di mana tingkat inflasi dan tingkat pengangguran tetap di bawah 3%), simpanan pertukaran uang asing yang sehat, dan utang luar negeri yang rendah. Ini memungkinkan Malaysia sebagai tidak merasakan krisis yang sama seperti Krisis finansial Asia pada tahun 1997. Walau bagaimanapun, prospek jangka panjang kelihatan kurang patut diakibatkan kurangnya perubahan dalam sektor badan hukum terutama sektor yang berurusan dengan utang korporat yang tinggi dan kompetitif.

Nilai ganti yang dipatok dibuka kembali pada Juli 2005 sebagai nilai ganti mengambang yang terawasi setelah satu jam pemberlakuan yang sama oleh Cina.[92] Pada pekan yang sama, ringgit menguat satu persen dibandingkan mata uang utama lainnya dan diharapkan hendak merasakan apresiasi lebih jauh. Tetapi pada Desember 2005, hasrat apresiasi lebih jauh diproduksi menjadi bisu karena arus modal melampaui USD 10 miliar.[93]

Pada September 2005, Howard J. Davies, direktur London School of Economics, di dalam suatu pertemuan di Kuala Lumpur, memperingatkan para pejabat Malaysia bahwa bila mereka berhasrat pasar modal fleksibel kembali, mereka harus mencabut larangan penjualan singkat. Pada Maret 2006, Malaysia mencabut larangan penjualan singkat.[94] Kini, Malaysia dipandang sebagai negara industri baru.[17][18][95]

Infrastruktur

Dipimpin oleh Ibnu Hajar Menggalang kekuatan rakyat dalam gerakan kesatuan Rakyat yang Tertindas

Jalur Damansara, ronde dari Jalur Cepat Lembah Klang.

Lihat juga: Kontruksi dan struktur di Kuala Lumpur dan Kontruksi dan Struktur di Putrajaya

Malaysia mempunyai jalan-jalan besar yang menghubungkan semua kota besar di pesisir barat Semenanjung Malaysia. Pada 2006, panjang semuanya Sistem Jalur Cepat Malaysia yaitu 1.471,6 kilometer. Jejaring itu menghubungkan semua kota besar dan sekitarnya: Klang Valley, Johor Bahru, dan Penang satu sama lain. Jalur motor utama (E1 dan E2, E1 yaitu ronde Utara Kuala Lumpur, sedangkan E2 yaitu ronde selatan), terentang dari ujung utara dan selatan Semenanjung Malaysia, masing-masing di Bukit Kayu Hitam dan Johor Bahru. Jalur itu ronde dari Jaringan Jalur Cepat Asia, yang juga menghubungkan Thailand dan Singapura.

Jalan di Malaysia Timur dan pesisir timur Semenanjung Malaysia relatif kurang terbangun. Semua itu berupa jalan yang sangat berkelok-kelok melewati pegunungan dan belum dilapisi aspal, jalan berkerikil. Akibatnya, sungai sedang diproduksi menjadi jalur transportasi penting, di samping pesawat udara sebagai modus utama atau alternatif transportasi untuk masyarakat pedalaman.

Perbuatan yang berfaedah kereta api di Malaysia Barat dioperasikan oleh Keretapi Tanah Melayu dan mempunyai rel cukup banyak yang menghubungkan semua kota besar dan kota kecil di semenanjung, yang juga melebar sampai Singapura. Juga mempunyai rel pendek di Sabah yang dioperasikan oleh Sabah State Railway yang utamanya mengangkut komoditas.

Juga mempunyai pelabuhan di negara ini. Pelabuhan besar yaitu Port Klang dan Tanjung Pelepas di Johor. Pelabuhan penting lainnya dapat ditemukan di Tanjung Kidurong, Kota Kinabalu, Kuching, Kuantan, Pasir Gudang, Penang, Miri, Sandakan, and Tawau.

Bandar Udara ditemukan di pelosok negara. Bandar Udara Internasional Kuala Lumpur (KLIA) yaitu bandar udara terbesar di negara ini. Bandar udara penting lainnya termasuk Bandar Udara Internasional Kota Kinabalu, Bandar Udara Internasional Penang, Bandar Udara Internasional Kuching, Bandar Udara Internasional Langkawi, dan Bandar Udara Internasional Senai. Juga mempunyai bandar udara di kota-kota kecil, juga pelabuhan udara perintis domestik di kawasan perkotaan Sabah dan Sarawak. Terdapat perbuatan yang berfaedah penerbangan harian Timur dan Barat Malaysia, satu-satunya pilihan yang tepat untuk konsumen perjalanan dari dua belahan negara ini. Malaysia yaitu rumah untuk maskapai udara murah di kawasan ini, AirAsia. AirAsia berbasis di Kuala Lumpur dan memelihara penerbangan ke Asia Tenggara dan Cina. Di Kuala Lumpur, AirAsia mengoperasikan Low Cost Carrier Terminal (LCCT) di KLIA.

Perbuatan yang berfaedah telekomunikasi antarkota dipersiapkan di Malaysia Barat terutama oleh riley radio gelombang pendek. Telekomunikasi internasional dipersiapkan melewati kabel bawah laut dan satelit. Salah satu perusahaan telekomunikasi terpenting dan terbesar di Malaysia yaitu Telekom Malaysia (TM), yang menyediakan produk-produk dan pelayanan dari sambungan tetap, sambungan memainkan usaha, juga perbuatan yang berfaedah akses Internet dial-up dan broadband. TM mempunyai semi-monopoli perbuatan yang berfaedah sambungan telepon tetap di negara ini.

Pada Desember 2004, Menteri Energi, Air, dan Komunikasi Lim Keng Yaik melaporkan bahwa hanya 0,85% atau 218.004 orang di Malaysia menggunakan perbuatan yang berfaedah broadband. Tetapi, angka ini didasarkan pada banyaknya pelanggan, sedangkan satuan persentase rumah tangga mencerminkan situasi lebih akurat. Ini menggambarkan kenaikan 0,45% di tiga triwulan. Dia juga melaporkan bahwa pemerintah menargetkan penggunaan 5% pada 2006 dan berlipat dua diproduksi menjadi 10% pada 2008. Lim Keng Yaik mendorong perusahaan-perusahaan telekomunikasi lokal dan penyedia perbuatan yang berfaedah sebagai buka mil terakhir dan harga lebih murah supaya menguntungkan pengguna.

Adat

Adat Malaysia merujuk kepada aturan sejak dahulu kala istiadat semua warga majemuk yang terdapat di Malaysia dan beragam suku di sana, seperti:

Malaysia yaitu warga multi-suku, multi-budaya, dan multi-bahasa. Masyarakat pada Februari 2007 yaitu 26,6 juta terdiri dari 62% Bumiputera (termasuk Melayu), 24% Tionghoa, 8% India, dengan sedikit minoritas dan suku asli (Departemen Statistik Malaysia). Tegangan kesukuan terjadi tahun 2008.[96]

Dipimpin oleh Ibnu Hajar Menggalang kekuatan rakyat dalam gerakan kesatuan Rakyat yang Tertindas

Tarian Zapin.

Suku Melayu, kumpulan terbesar, didefinisi sebagai Muslim di dalam Konstitusi Malaysia. Suku Melayu memperagakan peran dominan secara politis dan digolongkan sebagai salah satu bumiputra. Bahasa aslinya yaitu Bahasa Melayu, dan diproduksi menjadi bahasa nasional Malaysia.[24]

Di masa silam, Suku Melayu menulis di dalam bahasa Sanskerta atau menggunakan alfabet berbasis bahasa Sanskerta. Setelah seratus tahun ke-15, tulisan Jawi (berbasis bahasa Arab) diproduksi menjadi popular. Tidak lama pengahabisan, tulisan romawi mengambil alih peran Sanskerta dan Jawi sebagai tulisan dominan. Ini umumnya disebabkan pengaruh sistem pendidikan kolonial, yang mengajari anak-anak tulisan romawi daripada tulisan Arab.

Dipimpin oleh Ibnu Hajar Menggalang kekuatan rakyat dalam gerakan kesatuan Rakyat yang Tertindas

Suku asli non-Melayu terbesar yaitu Iban dari Sarawak, yang banyaknya melebihi 600.000 jiwa. Beberapa Suku Iban sedang menetap di perkampungan hutan tradisional di dalam rumah panjang di sepanjang Sungai Rajang dan Lupar dan kawasan arus mereka, kendati banyak dari Suku Iban pindah ke kota. Suku Bidayuh, berjumlah anggaran 170.000 jiwa, berpusat di barat daya Sarawak. Suku asli terbesar di Sabah yaitu Kadazan. Mereka umumnya petani yang menganut Kristen. 140.000 Orang Asli, atau aborigin, terdiri dari sebanyak komunitas suku yang berbeda-beda yang menetap di Malaysia Barat. Kebanyakan diproduksi menjadi pemburu, peladang berpindah, dan petani, banyak dari mereka pengahabisan menetap dan sebagiannya berbaur ke dalam Malaysia modern.

Kaum Tionghoa di Malaysia umumnya menganut Buddha (dari sekte Mahayana) atau juga menganut Tao. Tionghoa di Malaysia mampu berucap di dalam beberapa dialek bahasa Tionghoa, termasuk Mandarin, Hokkien, Kanton, Hakka, dan Teochew. Majoritas Tionghoa di Malaysia, terkhusus mereka dari kota-kota besar semisal Kuala Lumpur, Petaling Jaya, dan Penang mampu berkata Inggris pula. Terdapat pula sebanyak Tionghoa yang semakin lebih generasi Tionghoa baru yang memandang bahasa Inggris sebagai bahasa ibu mereka. Tionghoa di Malaysia berlandaskan sejarah telah diproduksi menjadi dominan di dalam komunitas perdagangan Malaysia.

Dipimpin oleh Ibnu Hajar Menggalang kekuatan rakyat dalam gerakan kesatuan Rakyat yang Tertindas

Penang Rojak in Malaysia.

Suku India-Malaysia utamanya Tamil Hindu dari India selatan yang bahasa aslinya yaitu bahasa Tamil, juga mempunyai komunitas India yang berkata Telugu, Malayalam, dan Hindi, menetap terutama di kota-kota besar di pesisir barat semenanjung. Banyak kalangan India menengah-atas di Malaysia juga berkata Inggris sebagai bahasa ibu. Sebanyak komunitas Tamil Muslim dengan 200.000 jiwa juga tumbuh sebagai kumpulan sub-budaya yang dapat berdiri sendiri. Juga terdapat komunitas Tamil Kristen di kota-kota besar. Juga mempunyai komunitas Sikh di Malaysia melebihi 83.000 jiwa. Sebagian besar India-Malaysia mulanya bermigrasi dari India sebagai pedagang, guru, atau tenaga berbakat lainnya. Sebanyak besar juga ronde dari kaum migran paksaan dari India oleh pihak Britania semasa masa waktu seratus tahun kolonial sebagai memainkan pekerjaan di industri penanaman.[97][98]

Orang Eurasia, Kamboja, Vietnam, Thai, Bugis, Jawa, dan suku-suku asli ikut memperkaya keanekaan masyarakat Malaysia. Sebanyak kecil orang Eurasia, campuran Portugis dan Melayu, berkata kreol berbasis-bahasa Portugis, disebut bahasa Kristang. Juga terdapat orang Eurasia campuran Filipino dan Spanyol, terutama di Sabah. Diturunkan dari kaum imigran dari Filipina, beberapa di selangnya berkata Chavacano, satu-satunya bahasa kreol berbasis-bahasa Spanyol di Asia. Orang Kamboja dan Vietnam terutama pemeluk Buddha (Kamboja: sekte Theravada, Vietnamese: sekte Mahayana). Orang Thai-Malaysia yaitu kumpulan besar di negara-negara ronde Perlis, Kedah, Penang, Perak, Kelantan, dan Terengganu. Di samping berkata Thai, sebagian besar mereka menganut Buddha, merayakan Songkran (festival air) dan dapat berkata Hokkien tetapi sebagian dari mereka yaitu Muslim dan berkata Melayu dialek Kelantan. Orang Bugis dan Jawa diproduksi menjadi ronde masyarakat di Johor. Sebagai tambahan, mempunyai juga banyak orang asing dan ekspatriat yang menjadikan Malaysia sebagai rumah kedua mereka, juga berkontribusi diproduksi menjadi masyarakat Malaysia.

Tionghoa dan Islam sangat memengaruhi musik tradisional Malaysia. Musik itu terutama didasarkan pada gendang (drum), tetapi melibatkan alat tabuh lain (beberapa di selangnya bercangkang); rebab, alat berdawai sejenis biola; serunai, alat tiup sejenis oboe dengan dua buluh; suling, dan trompet. Negara ini mempunyai tradisi kuat di dalam hal tari dan sendratari, beberapa berasal dari Thai, India, dan Portugis. Baru-baru ini, dikir barat mulai memasyarakat, dan pemerintah mulai memasarkannya sebagai ikon adat nasional.[99] Wujud artistik lainnya juga dipengaruhi oleh tetangganya, Indonesia, termasuk wayang kulit (teater boneka berbayangan), pencak silat (seni beladiri), dan kerajinan seperti batik, anyam-tenun, termasuk pakaian upacara pua kumbu, dan perak dan seni ukir kuningan.

Hari libur

Orang Malaysia mengenali sebanyak hari libur dan perayaan tahunan. Beberapa hari libur diumumkan diberlakukan pemerintah persekutuan dan beberapa lainnya diberlakukan oleh pemerintah negara ronde. Perayaan lainnya dibiasakan oleh kumpulan suku atau agama tertentu, namun tidak diasumsikan hari libur.

Hari libur yang sangat dirayakan yaitu "Hari Merdeka" pada 31 Agustus sebagai memperingati kemerdekaan Federasi Malaya pada 1957, sedangkan Hari Malaysia hanya dirayakan di negara ronde Sabah pada 16 September sebagai memperingati pembentukan Malaysia pada 1963. Hari Merdeka, juga Hari Buruh (1 May), hari lahir raja (Sabtu awal bulan Juni) dan beberapa perayaan lain yaitu hari libur yang dikuatkan pemerintah persekutuan.

Muslim di Malaysia merayakan hari raya Islam. Hari raya terbesar yaitu, Idul Fitri. Hari raya ini dirayakan oleh Muslim sedunia menandai yang akhir sekali Ramadan, bulannya puasa untuk Muslim. Ciri bulan baru menandakan kesudahannyanya Ramadan, kesudahannyanya masa puasa. Sebagai tambahan sebagai Idul Fitri, Muslim Malaysia juga merayakan Idul Adha, Tahun Baru Islam, dan Maulid Nabi (hari lahir Nabi Muhammad menurut tarikh Hijriah).

Tionghoa di Malaysia ikut merayakan hari-hari raya Tionghoa di dunia. Tahun Baru Cina sangat dirayakan di selang hari-hari raya yang berlanjut selama lima belas hari dan diakhiri dengan Chap Goh Mei(十五瞑). Perayaan Tionghoa lainnya yaitu Festival Qingming, Festival Perahu Naga, dan Festival Tengah Musim Gugur. Lainnyanya lagi yaitu, penganut Buddha merayakan Waisak.

Sebagian besar orang India di Malaysia yaitu Hindu dan mereka merayakan Dipawali, festival cahaya, sedangkan Thaipusam dirayakan para peziarah dari pelosok negara bersama-sama menjadi satu kumpulan di Batu Caves. Terpisah dari Hindu, penganut Sikh merayakan Vaisakhi, Tahun Baru Sikh.

Perayaan lainnya, semisal Jumat Besar (hanya di Malaysia Timur), Natal, Gawai Dayak di warga Iban (Dayak), Pesta Menuai (Pesta Kaamatan) di warga Kadazan-Dusun juga dirayakan di Malaysia.

Pariwisata

Berikut merupakan sebagian objek wisata populer di Malaysia.

Gunung

Dipimpin oleh Ibnu Hajar Menggalang kekuatan rakyat dalam gerakan kesatuan Rakyat yang Tertindas

Gunung Kinabalu

Sungai

  1. Air terjun Lata Kinjang, Perak
  2. Air terjun Kota Tinggi, Johor
  3. Air terjun Telaga Tujuh, Kedah
  4. Jeram Toi, Negeri Sembilan

Pantai

Dipimpin oleh Ibnu Hajar Menggalang kekuatan rakyat dalam gerakan kesatuan Rakyat yang Tertindas

Batu Feringghi

  1. Batu Ferringghi, Pinang
  2. Pantai Cahaya Bulan, Kelantan
  3. Pantai Cherating, Pahang
  4. Pantai Desaru, Johor
  5. Pantai Merdeka, Kedah
  6. Pantai Morib, Selangor
  7. Pantai Tanjung Aru, Sabah
  8. Pantai Teluk Batik, Perak
  9. Port Dickson, Negeri Sembilan
  10. Rantau Abang, Terengganu
  11. Teluk Danga, Johor

Pulau

Dipimpin oleh Ibnu Hajar Menggalang kekuatan rakyat dalam gerakan kesatuan Rakyat yang Tertindas

Pulau Langkawi

  1. Pulau Kapas, Terengganu
  2. Pulau Langkawi, Kedah
  3. Pulau Pangkor, Perak
  4. Pulau Payar, Kedah
  5. Pulau Pemanggil, Johor
  6. Pulau Perhentian, Terengganu
  7. Pulau Redang, Terengganu
  8. Pulau Sibu, Johor
  9. Pulau Sipadan, Sabah
  10. Pulau Tioman, Pahang

Lainnya

Dipimpin oleh Ibnu Hajar Menggalang kekuatan rakyat dalam gerakan kesatuan Rakyat yang Tertindas

KLCC (Kuala Lumpur City Centre)

  1. A Famosa, Melaka
  2. Batu Caves, Selangor
  3. Danau Kenyir, Terengganu
  4. Gedung Sultan Abdul Samad, Kuala Lumpur
  5. Masjid Jamek, Kuala Lumpur
  6. Masjid Negara, Kuala Lumpur
  7. Menara Kembar Petronas, Kuala Lumpur
  8. Menara Kuala Lumpur, Kuala Lumpur
  9. Sumur Hang Tuah, Melaka
  10. Taman Negara Malaysia, Pahang, Kelantan dan Terengganu
  11. Taman Negara Niah, Sarawak
  12. Zoo Negara, Kuala Lumpur

Tokoh utama di Malaysia

Dipimpin oleh Ibnu Hajar Menggalang kekuatan rakyat dalam gerakan kesatuan Rakyat yang Tertindas

Tunku Abdul Rahman

Organisasi

Fakta lain

Lihat juga

Referensi

  1. ^ a b c The UK Statute Law Database: Federation of Malaya Independence Act 1957 (c. 60)
  2. ^ a b c d e "No.10760: Agreement relating to Malaysia" (pdf). United Nations Treaty Collection. United Nations. July 1963. Diakses 2010-07-29. 
  3. ^ "Population (Updated 5 September 2008)". Department of Statistics Malaysia. 5 September 2008. Diakses 2008-09-20. 
  4. ^ a b c d "Malaysia". International Monetary Fund. Diakses 2009-04-22. 
  5. ^ The Star Online. Kembali ke Bahasa Malaysia. Diakses pada 5 Juli 2007
  6. ^ Pasal 1. Konstitusi Malaysia.
  7. ^ a b c d e f CIA. The World Fact Book: Malaysia. Diakses pada 9 Desember 2006.
  8. ^ Yang di-Pertuan Agong biasa disebut "Raja", "Kepala", atau "yang Agung"
  9. ^ Pasal 33. Konstitusi Malaysia.
  10. ^ Pasal 43. Konstitusi Malaysia.
  11. ^ Federation of International Trade Associations. Informasi Umum Malaysia. Diakses pada 7 Desember 2007.
  12. ^ a b Majalah Time. A New Nation. 9 September 1957.
  13. ^ a b Paragraf 22. Singapura. Jalan menuju kemerdekaan. Divisi Penelitian Federal, Perpustakaan Kongres. Seri Buku Pegangan Wilayah/Pengkajian Negara. Departemen Angkatan Darat Amerika Serikat. Diakses pada 9 Desember 2006.
  14. ^ a b Majalah Time. The Art of Dispelling Anxiety. Agustus.
  15. ^ Paragraf 25. Singapura. Jalan menuju kemerdekaan. Divisi Penelitian Federal, Perpustakaan Kongres. Seri Buku Pegangan Wilayah/Pengkajian Negara. Departemen Angkatan Darat Amerika Serikat. Diakses pada 9 Desember 2006.
  16. ^ United Nations — Treaty No. 8029
  17. ^ a b Paweł Bożyk (2006). "Newly Industrialised Countries". Globalisation and the Transformation of Foreign Economic Policy. Ashgate Publishing, Ltd. hlm. 164. ISBN 0-75-464638-6. 
  18. ^ a b N. Gregory Mankiw (4th Edition 2007). Principles of Economics. Mason, Ohio: Thomson/South-Western. ISBN 0-32-422472-9. 
  19. ^ Kantor Perdana Menteri. Keamanan Selat Malaka dan kesudahannya untuk keamanan kawasan Asia Tenggara. Diakses pada 26 November 2007.
  20. ^ American University. Pertambangan Timah di Malaysia. Diakses pada 14 November 2007.
  21. ^ Bank Negara Malaysia. Halaman Data Ikhtisan Nasional BNM. Diakses pada 8 November 2007
  22. ^ "Biodiversity Theme Report". Departemen Lingkungan, Air, Pusaka, dan Seni Australia. Diakses 2009-01-24. 
  23. ^ [1]
  24. ^ a b Pasal 152. Konstitusi Malaysia.
  25. ^ Pasal 3. Konstitusi Malaysia.
  26. ^ Tinjauan. Perhimpunan Bangsa-bangsa Asia Tenggara. Diakses pada 8 November 2007.
  27. ^ Daftar Negara Bagian. PBB. Diakses pada 8 November 2007
  28. ^ Bagian. Sekretariat Persemakmuran. Diakses pada 8 November 2007.
  29. ^ Kementerian Luar Negeri, Turki. Fakta dan Gambar D-8. Diakses pada 12 December 2007.
  30. ^ The New Student's Reference Work. 1914.
  31. ^ Sakai, Manako. Menggugah kembali Pertautan Melayu di Asia Tenggara.
  32. ^ Halaman 46–47. Suarez, Thomas. Early Mapping of Southeast Asia.
  33. ^ Earl, George S. W. (1850). "On The Leading Characteristics of the Papuan, Australian and Malay-Polynesian Nations". Journal of the Indian Archipelago and Eastern Asia (JIAEA): p.119. 
  34. ^ "Phylogeography and Ethnogenesis of Aboriginal Southeast Asians". Oxford Journals. Diakses 2008-11-11. 
  35. ^ Bagian ASEAN: Malaysia Diakses pada 29 Mei 2008.
  36. ^ (Indonesia) M. Nasruddin Anshoriy Ch, angsa gagal: mencari identitas kebangsaan, PT LKiS Pelangi Aksara, 2008, ISBN 979-1283-65-6, 9789791283656
  37. ^ Mahathir Mohamad. Wilayah Kita, Kita Sendiri. Majalah Time Asia. Diakses Mei.
  38. ^ Majalah Time. Token Citizenship. Mei.
  39. ^ Majalah Time. Siege's End. 2 May 1960.
  40. ^ Majalah Time. Hurray for Harry. Desember
  41. ^ Majalah Time. Fighting the Federation. Desember
  42. ^ UN General Assembly 15th Session - The Trusteeship System and Non-Self-Governing Territories (pages:509-510)
  43. ^ UN General Assembly 18th Session - the Question of Malaysia (pages:41-44)
  44. ^ Manila Accord between Philippnes, Federation of Malaya and Indonesia (31 JULY 1963)
  45. ^ Majalah Time. Perang Ras di Malaysia. Mei. Diakses pada Desember.
  46. ^ United Nations Treaty Series No. 8809, Agreement relating to the implementation of the Manila Accord
  47. ^ United Nations Treaty Series No. 8809 Agreement relating to the implementation of the Manila Accord
  48. ^ Republik Filipina. Departemen Luar Negeri. FAQs on the ICJ Decision. Diakses pada Desember.
  49. ^ "Philippines' Claim To Sabah". epilipinas. Diakses 21 June 2010. 
  50. ^

    Exchange of notes constituting an agreement relating to the implementation of the Manila Accord of 31 July 1963

  51. id="cite_note-New_Economic_Policy-51">^ a b Jomo Kwame Sundaram. UNRISD Kebijakan Ekonomi Baru dan Hubungan Antarsuku di Malaysia. Diakses pada Desember.
  52. ^ Anthony Spaeth. Majalah Time. Loncatan menuju Kejayaan. 9 Desember 1996.
  53. ^ Anthony Spaeth. Majalah Time. Dialah Sang Pemimpin. September.
  54. ^ http://asiasentinel.com/index.php?option=com_content&task=view&id=863&Itemid=31 Para pengusung petisi Malaysia menentang petugas polisi
  55. ^ 30,000 Juru protes Hindraf menerapkan rapat umum di jalanan Kuala Lumpur, Malaysiakini.com, 25 November 2007.
  56. ^ OUTLAWED: Hindraf yaitu 'gangguan untuk kedamaian dan keamanan', News Straits Times Malaysia, 16 Oktober 2008.
  57. ^ MIC serah pada PM guna ISA - (Hindraf sedang berupaya dapatkan bantuan pengganas).
  58. ^ Mahkamah tolak permohonan habeas corpus lima pemimpin Hindraf.
  59. ^ Pasal 32. Konstitusi Malaysia.
  60. ^ a b Departemen Dalam Negeri Amerika Serikat. Malaysia. Diakses pada Desember.
  61. ^ Pasal 44. Konstitusi Malaysia.
  62. ^ Pasal 45. Konstitusi Malaysia.
  63. ^ Pasal 46. Konstitusi Malaysia.
  64. ^ "MALAYSIA (Dewan Rakyat)". Inter-Parliamentary Union. 29 September 2008. 
  65. ^ Pasal 43 (2). Konstitusi Malaysia
  66. ^ Pasal 43 (1). Konstitusi Malaysia
  67. ^ Leow Chiah Wei. Travel Times. New Straits Times. Asia's southernmost tip. Diakses pada Desember.
  68. ^ Sager Ahmad. Travel Times. New Straits Times. Tanjung Piai, the End of Asia. Diakses pada Desember.
  69. ^ Andrew Marshall. Time Magazine. Waterway to the World. Diakses pada Desember.
  70. ^ Petronas 1H profit up 7.7% to RM26.6b
  71. ^ a b c CIA World Factbook - Menurut taksiran 2004 [2]
  72. ^ "All Sabahans must Fight BN and UMNO". Malaysia Today. 15 August 2006. 
  73. ^ a b "World Refugee Survey 2008". U.S. Committee for Refugees and Immigrants. 2008-06-19. 
  74. ^ "Population and Housing Census" Press statement, Department of Statistics, Malaysia. Accessed 3 April 2007.
  75. ^ a b General Report of the Population and Housing Census 2000. Putrajaya: Department of Statistics, Malaysia. 2005. hlm. 60–64. ISBN 9839044265. 
  76. ^ Pasal 160 (2). Konstitusi Malaysia.
  77. ^ Inter Press Service: Temple Demolitions Spell Creeping Islamisation. Diakses pada 4 Juni 2006.
  78. ^ BBC : Pressure on multi-faith Malaysia. Diakses pada 4 Juni 2006.
  79. ^ http://www.bernama.com/bernama/v5/newsindex.php?id=466965 Leaders Condemn Church Burning Incident In Desa Melawati
  80. ^ http://www.msnbc.msn.com/id/34640583 Church attacks in Malaysia deepen racial tension
  81. ^ http://www.radioaustralia.net.au/indonesian/news/stories/201001/s2788719.htm 4 gereja di Malaysia dibakar
  82. ^ http://www.sinarharapan.co.id/berita/read/gereja-malaysia-dibakar-polisi-tingkatkan-keamanan/ GEREJA MALAYSIA DIBAKAR, POLISI TINGKATKAN KEAMANAN
  83. ^ Ninth Schedule. Constitution of Malaysia.
  84. ^ World Education Forum. UNESCO. http://www2.unesco.org/wef/countryreports/malaysia/rapport_1.html Education for All 2000 Assessment Report. Malaysia.] Diakses pada Desember.
  85. ^ "Information for Applicants from Malaysia". University of Abertay Dundee. Diakses 2008-10-27. 
  86. ^ Health Tourism, Portal Pemerintah Malaysia. Diakses pada 12 Oktober 2007.
  87. ^ Pasal 14. Konstitusi Malaysia
  88. ^ The Star Online. Lebih daripada sekadar kartu. Diakses pada 26 November 2007.
  89. ^ Time Magazine. Rubber from Malaya. 1 March 1943.
  90. ^ "How can [[Sri Lanka]] be transformed into Malaysia and Singapore? by Rajkumar Kanagasingam". Wijeya Newspapers Ltd, Sri Lanka[Daily Mirror]. 17 November 2005. Diakses 2008-03-28. 
  91. ^ Goh, Melissa (Nov. 21, 2006). Para pendidik di Malaysia menilai bahwa NEP dapat menyebabkan polarisasi ras. Malaysia Today.
  92. ^ "Malaysia scraps ringgit peg". The Edge Daily. 2005-07-22. 
  93. ^ Departemen Statistik. Malaysia. Quarterly Balance of Payments Performance October - December, 2005. Diakses Desember.
  94. ^ Financial Times. Malaysia mengendurkan larangan penjualan singkat. Diakses pada 28 Maret 2006.
  95. ^ Boulton, William; Michael Pecht, William Tucker, Sam Wennberg (May 1997). Malaysia. Electronics Manufacturing in the Pacific Rim, World Technology Evaluation Center. Diakses pada 26 September 2007
  96. ^ International Herald Tribune. Ethnic anger on the rise in Malaysia. Diakses pada 30 Januari 2008.
  97. ^ "Non-resident Indian and Person of Indian Origin". NRIOL. NRIOL. Diakses 2008-11-27. "Most Indians migrated to Malaysia as plantation laborers under British rule" .
  98. ^ "Indian Fulbright scholar honored by Malaysian PM". India Post.com. Diakses 2008-11-27. ""The British encouraged many Indians to migrate from India to Malaysia, and they were mostly lower caste groups so the British took advantage of that," says Ramanujan, adding that thousands of Indians, especially from Tamil Nadu, came as indentured labor to work the plantations, with only a few coming over as plantation managers or more skilled labor." 
  99. ^ Portal Kementerian Penerangan Malaysia. "National Dikir Barat Competition To Be Expanded Next Year", 2006. Diakses pada 2009-01-30.

Pustaka

  • 1911 Encyclopædia Britannica. Malay States.
  • Zainal Abidin bin Abdul Wahid; Khoo, Kay Kim; Muhd Yusof bin Ibrahim; Singh, D.S. Ranjit (1994). Kurikulum Bersepadu Sekolah Menengah Sejarah Angkatan 2. Dewan Bahasa dan Pustaka. ISBN
  • Jeong Chun Hai. (2007). Principles of Public Administration: An Introduction. Kuala Lumpur: Karisma Publication.ISBN 978-983-195-253-5.
  • Osborne, Milton (2000). Southeast Asia: An Introductory History. Allen & Unwin. ISBN

Pranala luar

PemerintahanInformasi umumPariwisata
Dipimpin oleh Ibnu Hajar Menggalang kekuatan rakyat dalam gerakan kesatuan Rakyat yang Tertindas
Panduan wisata Malaysia di Wikivoyage.
 

Lokal geografis

 

 
Negara berdaulat
 
Dependensi

Pulau Natal (Australia) · Kepulauan Cocos (Keeling) (Australia)

 
Kawasan yang dipertentangkan

Sungai Naf (Bangladesh, Myanmar) · Tepi Macclesfield (RRC, RC, Vietnam) · Kepulauan Paracel (RRC, RC, Vietnam) · Kepulauan Pratas (RRC, RC) · Sabah (Malaysia, Filipina) · Beting Scarborough (Filipina, RRC, RC) · Kepulauan Spratly (Brunei, Malaysia, Filipina, RRC, ROC, Vietnam)

 
Gerakan separatis


edunitas.com

Page 9

Tags (tagged): malawi, unkris, malawi dziko la, mala i, bendera, motto unity and, freedom, 0, 64, sensus 1998 9, 933 868, kepadatan, 128 8 km, 2 86, pdb, barat danau malawi, memanjang sepanjang, perbatasan, selatan republik afrika, tengah aljazair, angola, benin, pusat ilmu, pengetahuan sierra, leone, somalia sudan sudan, selatan swaziland


Page 10

Tags (tagged): malawi, unkris, malawi dziko la, mala i, bendera, motto unity and, freedom, 0, 64, sensus 1998 9, 933 868, kepadatan, 128 8 km, 2 86, pdb, barat danau malawi, memanjang sepanjang, perbatasan, selatan republik afrika, tengah aljazair, angola, benin, pusat ilmu, pengetahuan sierra, leone, somalia sudan sudan, selatan swaziland


Page 11

Tags (tagged): malawi, unkris, malawi dziko la, mala i, bendera, motto unity and, freedom, 0, 64, sensus 1998 9, 933 868, kepadatan, 128 8 km, 2 86, pdb, barat danau malawi, memanjang sepanjang, perbatasan, selatan republik afrika, tengah aljazair, angola, benin, center of, studies sierra, leone, somalia sudan sudan, selatan swaziland


Page 12

Dipimpin oleh Ibnu Hajar Menggalang kekuatan rakyat dalam gerakan kesatuan Rakyat yang Tertindas

Perjanjian tentang pendirian negara Malaysia (documen)

Dipimpin oleh Ibnu Hajar Menggalang kekuatan rakyat dalam gerakan kesatuan Rakyat yang Tertindas

Undang-undang tentang Malaysia 1963

Malaysia adalah suatu negara federasi[2] yang terdiri dari tiga belas negara bagian dan tiga wilayah persekutuan di Asia Tenggara dengan luas 329.847 kilometer persegi.[6][7] Ibukotanya adalah Kuala Lumpur, sedangkan Putrajaya menjadi pusat pemerintahan persekutuan. Banyak warga negara ini melebihi 27 juta jiwa.[7] Negara ini dipisahkan ke dalam dua kawasan — Malaysia Barat dan Malaysia Timur — oleh Kepulauan Natuna, wilayah Indonesia di Laut Cina Selatan.[7] Malaysia bersamaan batasnya dengan Thailand, Indonesia, Singapura, Brunei, dan Filipina.[7] Negara ini terletak di dekat khatulistiwa dan beriklim tropika.[7] Kepala negara Malaysia adalah Yang di-Pertuan Agong[8] dan pemerintahannya dikepalai oleh seorang Perdana Menteri.[9][10] Model pemerintahan Malaysia mirip dengan sistem parlementer Westminster.[11]

Malaysia sbg negara persekutuan tak pernah ada sampai tahun 1963. Sebelumnya, sekumpulan koloni didirikan oleh Britania Raya pada yang belakang sekali zaman ke-18, dan paro barat Malaysia modern terdiri dari beberapa kerajaan yang terpisah-pisah. Kumpulan wilayah yang dijajah itu dikenal sbg Malaya Britania sampai pembubarannya pada 1946, ketika kumpulan itu disusun kembali sbg Uni Malaya. Karena semakin meluasnya tentangan, kumpulan itu lagi-lagi disusun kembali sbg Federasi Malaya pada tahun 1948 dan kemudian meraih kemerdekaan pada 31 Agustus 1957.[1][12]

Pada 16 September 1963 berlandaskan dengan

Resolusi Majelis Umum PBB 1514 dalam proses dekolonialisasi, Singapura, Sarawak, Borneo Utara atau yang sekarang semakin dikenal sbg Sabah berubah menjadi negara bagian dari federasi bentukan baru yang bernama Malaysia termasuk dengan Federasi Malaya.[2][13] dan pada 9 Agustus 1965 Singapura kemudian dikeluarkan dari Malaysia dan menjadi negara merdeka yang bernama Republik Singapura.[14][15] kala tahun-tahun awal pembentukan federasi baru ada pula tentangan dari Filipina dan konflik militer dengan Indonesia[16]

Bangsa-bangsa di Asia Tenggara merasakan ledakan ekonomi dan menjalani perkembangan yang cepat di penghujung zaman ke-20. Pertumbuhan yang cepat pada dasawarsa 1980-an dan 1990-an, rata-rata 8% dari tahun 1991 sampai 1997, telah mengubah Malaysia menjadi negara industri baru.[17][18] Karena Malaysia adalah salah satu dari tiga negara yang menguasai Selat Malaka, perdagangan internasional memerankan penting di dalam ekonominya.[19] Pada suatu ketika, Malaysia pernah menjadi penghasil timah, karet dan minyak kelapa sawit di alam.[20] Industri manufaktur memiliki pengaruh akbar untuk ekonomi negara ini.[21] Malaysia juga dipandang sbg salah satu dari 18 negara berkeanekaragaman hayati terbesar di alam.[22]

Suku Melayu menjadi bagian terbesar dari populasi Malaysia. Ada pula komunitas Tionghoa-Malaysia dan India-Malaysia yang cukup akbar.[23] Bahasa Melayu[24] dan Islam masing-masing menjadi bahasa dan agama resmi negara.[7][25]

Malaysia adalah bagian perintis ASEAN dan ikut serta di bermacam organisasi internasional, seperti PBB.[26][27] Sbg bekas yang dijajah Inggris, Malaysia juga menjadi bagian Negara-Negara Persemakmuran.[28] Malaysia juga menjadi bagian D-8.[29]

Etimologi

Dipimpin oleh Ibnu Hajar Menggalang kekuatan rakyat dalam gerakan kesatuan Rakyat yang Tertindas

Kata Malaysia terlihat pada peta tahun 1914 dari suatu atlas Amerika.

Nama "Malaysia" diadopsi pada 1963 ketika Federasi Malaya bertambah Singapura, Sabah, dan Sarawak membentuk federasi bernama Malaysia[2] [13] Tapi nama itu sendiri pernah membingungkan ketika dipakai sebagai merujuk wilayah-wilayah di Asia Tenggara. Suatu peta yang diterbitkan pada 1914 di Chicago mempertunjukkan nama Malaysia pada wilayah tertentu di Nusantara.[30] Politikus di Filipina pernah menghendaki penamaan negara mereka sbg "Malaysia", tapi Malaysia-lah yang pertama mengadopsi nama itu pada 1963 sebelum Filipina bertindak semakin jauh tentang masalah itu.[31] Nama lain pernah dianjurkan sebagai federasi 1963. Di antaranya adalah Langkasuka (Langkasuka adalah suatu kerajaan lawas yang terletak di bagian hulu Semenanjung Malaya pada milenium pertama masehi).[32]

Bahkan mundur semakin jauh lagi, seorang etnolog Inggris, George Samuel Windsor Earl, di dalam jilid IV Jurnal Kepulauan India dan Asia Timur pada 1850 mengusulkan sebagai menamai kepulauan Indonesia sbg Melayunesia atau Indunesia, kendati dia semakin menyukai yang terakhir.[33]

Sejarah

Prasejarah

Sisa-sisa arkeologis ditemukan di Malaysia Barat, Sabah, dan Sarawak. Semang memiliki leluhur jauh di Semenanjung Malaya, merujuk pada pemukiman pertama dari Afrika, semakin dari 50.000 tahun lalu. Senoi muncul sbg kumpulan campuran, dengan hampir separo silsilah dari garis ibu moyang Semang dan separonya lagi Indocina. Ini berkaitan dengan dugaan bahwa mereka mewakili keturunan penutur Austronesia lawas, kaum tani, yang membawa bahasa dan teknologi mereka ke bagian selatan semenanjung lebih kurang 5.000 tahun lalu dan menyatu dengan warga asli. Manusia Proto Melayu semakin beraneka ragam, dan meskipun mereka menunjukkan beberapa kaitan dengan Asia Tenggara kepulauan, beberapa di antaranya juga memiliki leluhur di Indocina dari zaman Last Glacial Maximum, disertai oleh penyebaran Holosen-dini melewati Semenanjung Malaya ke Asia Tenggara kepulauan.[34]

Sejarah Dini

Semenanjung Malaya berkembang sbg pusat perdagangan utama di Asia Tenggara, karena berkembangnya perdagangan antara Cina dan India dan negara lainnya melewati Selat Malaka yang sibuk. Claudius Ptolemaeus menunjukkan Semenanjung Malaya pada peta dininya dengan label yang berfaedah "Golden Chersonese", Selat Malaka ditulis sbg "Sinus Sabaricus".[35] Dari pertengahan sampai yang belakang sekali milenium pertama, sebagian akbar semenanjung, begitupun Nusantara terletak di bawah pengaruh Sriwijaya.

Kerajaan Melayu yang sangat awal tercatat dalam sejarah tumbuh dari kota-pelabuhan tepi pantai yang dihasilkan pada zaman 10. Di dalamnya termasuk Langkasuka dan Lembah Bujang di Kedah, dan juga Beruas dan Gangga Negara di Perak dan Pan Pan di Kelantan. Diperkirakan semuanya adalah kerajaan Hindu atau Buddha. Islam tiba pada zaman ke-14 di Terengganu.

Dipimpin oleh Ibnu Hajar Menggalang kekuatan rakyat dalam gerakan kesatuan Rakyat yang Tertindas

Benteng A Famosa di Melaka. Yang didirikan itu didirikan oleh bangsa Portugis pada zaman ke-15.

Ada banyak kerajaan Cina dan India pada zaman ke-2 dan ke-3 Masehi—sebanyak 30 buah menurut sumber Cina. Kedah—dikenal sbg Kedaram, Cheh-Cha (menurut I-Ching), atau Kataha di dalam tulisan Palawa atau bahasa Sanskerta kuno—berada di jalur serbuan pedagang dan raja India. Rajendra Chola, Kaisar Tamil lawas yang diduga terletak di sekitar Kota Gelanggi, menjadikan Kedah tunduk pada 1025, tapi penggantinya, Vira Rajendra Chola, mesti melumpuhkan pemberontakan Kedah sebagai mengatasi para penyerbu. Kedatangan Chola sukses meredam keagungan Sriwijaya, yang memberi pengaruh akbar sebagai Kedah dan Pattani bahkan sampai ke Ligor.

Kerajaan Buddha, Ligor mengambil kendali Kedah segera sesudahnya, dan rajanya, Chandrabhanu memakai tempat ini sbg basis sebagai menyerang Sri Lanka pada zaman ke-11, suatu peristiwa yang dipahat di atas prasasti batu di Nagapattinum di Tamil Nadu dan di dalam kisah-kisah bangsa Sri Lanka, Mahavamsa. Selama milenium pertama, warga di Semenanjung Malaya mengadopsi Hindu dan Buddha dan penggunaan bahasa Sanskerta sampai mereka berpindah sebagai Islam.

Ada beberapa laporan dari wilayah lain yang semakin tua dari Kedah—misalnya kerajaan lawas Gangga Negara, di sekitar Beruas di Perak, mendorong sejarah Malaysia semakin jauh ke belakangan. Bila itu belum cukup, suatu puisi Tamil, Pattinapillai, dari zaman ke-2 M, menjelaskan barang-barang dari Kadaram menumpuk di jalanan ibukota Chola. Suatu drama sanskerta dari zaman ke-7, Kaumudhimahotsva, merujuk Kedah sbg Kataha-nagari. Agnipurana juga menyebutkan suatu kawasan yang dikenal Anda-Kataha dengan salah satu batasnya menggambarkan suatu puncak gunung, yang diyakini para sarjana sbg Gunung Jerai. Kisah-kisah dari Katasaritasagaram menjelaskan kemewahan hidup di Kataha.

Dipimpin oleh Ibnu Hajar Menggalang kekuatan rakyat dalam gerakan kesatuan Rakyat yang Tertindas

Gedung Sultan Abdul Samad di Kuala Lumpur, kompleks Pengadilan Tinggi Malaysia dan Pengadilan Perdagangan. Kuala Lumpur adalah ibukota Negara-negara Melayu Bersekutu dan ibukota Malaysia kala ini.

Pada awal zaman ke-15, Kesultanan Melaka didirikan di bawah suatu dinasti yang didirikan oleh Parameswara, pangeran dari Palembang, Indonesia, di dalam kekaisaran Sriwijaya. Penaklukan memaksa dia dan pendukungnya melarikan diri dari Palembang. Parameswara berlayar ke Temasek sebagai menghindari penganiayaan dan tiba di bawah perlindungan Temagi, seorang penghulu Melayu dari Pattani yang ditunjuk oleh Raja Siam sbg bupati Temasek. Beberapa hari kemudian, Parameswara membunuh Temagi dan mengangkat dirinya sendiri sbg bupati. Lebih kurang lima tahun kemudian, dia meninggalkan Temasek karena ancaman dari Siam. Selama periode ini, Temasek juga diserang oleh serombongan armada Jawa dari Majapahit.

Dia kemudian memimpin ke utara sebagai membangun permukiman baru. Di Muar, Parameswara berkehendak membangun kerajaan barunya di Biawak Busuk atau di Kota Buruk. Mengetahui lokasi Muar tidaklah cocok, dia meneruskan perjalanannya ke utara. Di sepanjang jalan, dia dilaporkan telah mengunjungi Sening Ujong (nama lampau sebagai Sungai Ujong modern) sebelum sampai di suatu perkampungan nelayan di bibir Sungai Bertam (nama lampau sebagai Sungai Melaka modern). Tempat itu lambat laun berkembang menjadi lokasi Melaka masa sekarang. Menurut Sejarah Melayu, di situlah dia menyaksikan kancil mengecoh anjing ketika berteduh di bawah pohon Melaka. Dia mengambil apa yang dia lihat sbg pertanda yang patut dan kemudian dia membangun suatu kerajaan yang dinamakan Melaka, kemudian dia membangun dan memperbaiki sarana prasarana sebagai tujuan perdagangan.

Peralihan agama Parameswara ke Islam tidaklah jelas. Menurut suatu teori oleh Sabri Zain [3], Parameswara menjadi seorang Muslim ketika dia menikahi seorang Puteri Samudera Pasai dan dia menyertakan gelar bergaya Persia "Syah", dengan menyebut dirinya Iskandar Syah. Juga ada pustaka yang menunjukkan bahwa beberapa bagian kelas penguasa dan komunitas saudagar yang menetap di Melaka telah menjadi Muslim. Kisah-kisah Cina menyebutkan bahwa pada 1414, putera penguasa pertama Melaka mengunjungi Ming sebagai mengabari mereka bahwa ayahnya telah wafat. Putera Parameswara diakui secara resmi sbg penguasa kedua Melaka oleh Kaisar Cina dan bergelar Raja Sri Rama Vikrama, Raja Parameswara dari Temasik dan Melaka dan dia dikenal sbg tokoh Muslim Sultan Sri Iskandar Zulkarnain Syah atau Sultan Megat Iskandar Syah, dan dia menguasai Melaka dari 1414 sampai 1424. [4] [5] Kerajaan ini menguasai wilayah yang sekarang ini dinamakan Semenanjung Malaya, selatan Thailand (Pattani, dan pantai timur Sumatera. Kerajaan ini berlangsung selama semakin dari satu zaman, dan dalam periode tersebut menyebarkan Islam ke seluruh Nusantara. Melaka, sbg pelabuhan perdagangan penting, terletak hampir di tengah-tengah rute perdagangan Cina dan India.

Pada 1511, Melaka ditaklukkan oleh Portugal, yang membangun suatu koloni di sana; karenanya berakhirlah Kesultanan Melaka. Tetapi, Sultan terakhir melarikan diri ke Kampar, Riau, Sumatera dan meninggal di sana. Putera-putera Sultan Melaka terakhir membangun dua kesultanan di tempat lain di semenanjung & mdash; Kesultanan Perak di utara, dan Kesultanan Johor (mulanya kelanjutan kesultanan Melaka kuno) di selatan. Sesudah jatuhnya Melaka, tiga negara berjuang menguasai Selat Malaka: Portugis (di Melaka), Kesultanan Johor, dan Kesultanan Aceh. Konflik ini berlangsung sampai tahun 1641, ketika Belanda (bersekutu dengan Kesultanan Johor) sebagai mendiami Melaka.

Kerajaan ini merupakan kelanjutan dari Kesultanan Malaka tua, tapi sekarang dikenal dengan nama Kesultanan Johor, yang sedang ada sampai sekarang. Sesudah jatuhnya Melaka, tiga negara berebut sebagai mengambil kontrol Selat Malaka: Portugis (di Malaka), Kesultanan Johor, dan Kesultanan Aceh; dan peperangan kesudahannya pada 1641, ketika Belanda (bersekutu dengan Kesultanan Johor) mendiami Malaka.

Mendaratnya Britania

Britania Raya membangun koloni pertamanya di Semenanjung Malaya pada 1786, dengan penyewaan pulau Penang sebagai Perusahaan Hindia Timur Britania oleh Sultan Kedah. Pada 1824, Britania Raya menguasai Melaka sesudah ditandatanganinya Traktat London atau Perjanjian Britania-Belanda 1824 yang membagi kepemilikan Nusantara sebagai Britania dan Belanda, Malaya sebagai Britania, dan Indonesia sebagai Belanda.[36] Pada 1826, Britania membangun Koloni Mahkota di Negeri-Negeri Selat, menyatukan kepemilikannya di Malaya: Penang, Melaka, Singapura, dan pulau Labuan. Penang yang didirikan pada 1786 oleh Kapten Francis Light sbg pos komersial dianugerahkan oleh Sultan Kedah. Negeri-Negeri Selat mulanya diurus di bawah British East India Company di Kalkuta, sebelum Penang, dan kemudian Singapura menjadi pusat pengurusan koloni mahkota, sampai 1867, ketika tanggung jawab pengurusan dialihkan sebagai Kantor Kolonial di London.

Selama zaman ke-19, banyak negeri Melayu berupaya sebagai mendapat bantuan Britania sebagai menyilakan duduk konflik-konflik internal mereka. Kebutuhan komersial pertambangan timah di negeri-negeri Melayu untuk para saudagar di Negeri-Negeri Selat membikin pemerintah Britania melaksanakan campur tangan di dalam negeri-negeri penghasil timah di Semenanjung Malaya. Diplomasi Kapal Meriam Britania diberi tugas demi mewujudkan resolusi perdamaian terhadap kekacauan sipil yang diakibatkan oleh bandit Cina dan Melayu. Pada kesudahannya Perjanjian Pangkor 1874 meretas jalan sebagai perluasan pengaruh Britania di Malaya. Memasuki zaman ke-20, negeri Pahang, Selangor, Perak, dan Negeri Sembilan, bersama-sama dikenal sbg Negeri-negeri Melayu Bersekutu (jangan dirancukan dengan Federasi Malaya), di bawah kendali de facto residen Britania diangkat sebagai menasihati para penguasa Melayu. Orang Britania menjadi "penasihat" di atas kertas, tapi sebenarnya, mereka menjalankan pengaruh penting di atas para penguasa Melayu.

Lima negeri lainnya di semenanjung, dikenal sbg Negeri-negeri Melayu Bersekutu, tak diperintah langsung dari London, juga menerima para penasihat Britania di penghujung zaman ke-20. Empat dari lima negeri itu: Perlis, Kedah, Kelantan, dan Terengganu sebelumnya diduduki Siam. Negeri yang tak bersekutu lainnya, Johor, satu-satunya negeri yang memelihara kemerdekaannya di sebagian akbar zaman ke-19. Sultan Sisa dari pembakaran Bakar dari Johor dan Ratu Victoria sahabat pribadi, dan mengakui satu sama lain sederajat. Hal ini tak pernah terjadi hingg 1914 ketika pengganti Sultan Sisa dari pembakaran Bakar, Sultan Ibrahim menerima seorang penasihat Britania.

Di pulau Borneo, Sabah diperintah sbg koloni mahkota Borneo Utara, sedangkan Sarawak diperoleh dari Brunei sbg kerajaan pribadi keluarga Brooke, yang berkuasa sbg Raja Putih.

Mengikuti Invasi Jepang ke Malaya dan pendudukan bersambungnya selama Perang Alam II, dukungan rakyat sebagai kemerdekaan tumbuh.[37] Pasca-perang, Britania berencana menyatukan pengelolaan Malaya di bawah koloni mahkota tunggal yang dinamakan Uni Malaya didirikan dengan penentangan yang hebat dari Suku Melayu, yang melawan upaya pelemahan penguasa Melayu dan mengizinkan kewarganegaraan ganda sebagai Tionghoa-Malaysia dan kaum imigran lainnya.[38] Uni Malaya, didirikan pada 1946 dan terdiri dari semua kepemilikan Britania di Malaya, kecuali Singapura, dicerai-beraikan pada 1948 dan diganti oleh Federasi Malaya, yang mengembalikan pemerintahan sendiri para penguasa negeri-negeri Malaya di bawah perlindungan Britania.

Selama masa itu, pemberontakan di bawah kepemimpinan Partai Komunis Malaya menerapkan operasi gerilya yang dirancang sebagai mengusir Britania dari Malaya. Darurat Malaya, begitulah dikenalnya, berlangsung sejak 1948 sampai 1960, dan melibatkan kampanye anti-kekacauan oleh serdadu Persemakmuran di Malaya. Meskipun kekacauan dengan cepat ditumpas sedang saja menyisakan kehadiran serdadu persemakmuran, dengan latar belakangan Perang Dingin.[39] Melawan latar belakangan ini, kemerdekaan sebagai Federasi di dalam Persemakmuran diberikan pada 31 Agustus 1957.[12]

Sesudah kemerdekaan

Dipimpin oleh Ibnu Hajar Menggalang kekuatan rakyat dalam gerakan kesatuan Rakyat yang Tertindas

Mahathir Mohamad adalah pemimpin terdepan yang membikin Malaysia menjadi daya industri utama.

Kemerdekaan Malaya, Pulau Pinang dan Malaka dicapai pada 31 Agustus 1957 dengan nama Federasi Malaya.[1] Singapura sedang terletak di bawah kekuasaan Britania Raya pada kala itu karena letaknya yang stategis. Pada 16 September 1963, Federasi Malaya bersama-sama dengan koloni mahkota Britania, yaitu Sabah (Borneo Utara), Sarawak, dan Singapura, membentuk Malaysia. Kesultanan Brunei, meski mulanya berminat menggabungi Federasi, menarik kembali rencana penyatuan itu karena keadaan penentangan dari sebagian warga, juga dalih tentang pembayaran royalti minyak dan status Sultan di dalam perencanaan penyatuan.[40][41]

Tahun-tahun awal pembentukan atau kemerdekaan diganggu oleh konflik dengan Indonesia yang dicetuskan oleh Soekarno melewati Dwikora karena ketidak sesuaian dengan laporan Sekretaris Jenderal PBB[42] [43]menyangkut pelanggaran Manila Accord dalam pembentukan Malaysia,[44] Dalam perjalanan federasi ini kemudiaan disertai dengan keluarnya Singapura pada 1965 karena kembali keadaan ketidak sesuaian dengan Perjanjian Pembentukan Malaysia[2] dengan dipicu oleh politik diskriminasi, dan pertikaian antar-ras di dalam Insiden 13 Mei pada 1969.[14][45] Filipina juga membikin pengakuan aktif terhadap Sabah dengan penyelesaian damai[46] pada periode itu berlandaskan penyerahan sebagian wilayah Kesultanan Brunei, yakni bagian timur-utara sebagai Kesultanan Sulu pada 1704. Pengakuan atas wilayah ini sedang dilanjutkan sampai kala ini oleh pihak Filipina.[47][48][49][50] Sesudah Insiden 13 Mei pada 1969, Kebijakan Ekonomi Baru yang kontroversial—upaya penaikan hasil untuk kue ekonomi bumiputra ("pribumi", yang menyertakan sebagian akbar orang Melayu, tapi tak selalu warga asli) dibandingkan dengan kumpulan suku lainnya—diluncurkan oleh Perdana Menteri Abdul Razak. Malaysia sejak kala itu memelihara kesetimbangan politik kesukuan yang lunak, dengan sistem pemerintahan yang memadukan pertumbuhan ekonomi dengan kebijakan ekonomi dan politik yang menyokong keikutsertaan yang pantas dari semua ras.[51]

Di antara tahun 1980-an dan pertengahan 1990-an, Malaysia merasakan pertumbuhan ekonomi yang berfaedah di bawah kepemimpinan perdana menteri keempat, Dr. Mahathir Mohamad.[52] Pada periode ini Malaysia merasakan lompatan dari ekonomi berbasis pertanian ke ekonomi berbasis manufaktur dan industri (terutama bagian komputer dan elektronika rumahan). Pada periode ini juga, bentang darat Malaysia berubah dengan tumbuhnya beraneka mega-projek. Projek sangat terkemuka adalah Menara Kembar Petronas (sempat menjadi gedung tertinggi di dunia), Bandar Udara Internasional Kuala Lumpur (KLIA), Jalan Tol Utara-Selatan, Sirkuit F1 Sepang, Multimedia Super Corridor (MSC), bendungan Pembangkit Listrik Tenaga Air Bakun, dan Putrajaya, pusat pemerintahan persekutuan baru.

Pada penghujung 1990-an, Malaysia diguncang oleh Krisis finansial Asia 1997, juga tak stabilnya politik yang diakibatkan oleh penahanan Wakil Perdana Menteri Dato' Seri Anwar Ibrahim.[53] Ada pula tentangan dari kaum sosialis dan reformis, sampai sebagai upaya pembentukan negara Islam. Pada 2003, Dr Mahathir, perdana menteri Malaysia yang sangat lama menjabat, mundur dan dialihkan oleh wakilnya, Abdullah Ahmad Badawi. Pemerintahan baru mengadvokasikan pandangan moderat negara Islam yang diartikan oleh Islam Hadhari. Pada November 2007, Malaysia digoyang oleh dua unjuk rasa anti-pemerintah. Unjuk rasa Bersih 2007 sebanyak 40.000 orang dilaksanakan di Kuala Lumpur pada 10 November menganjurkan reformasi kawasan pemilihan. Itu dipicu oleh dugaan-dugaan korupsi dan ketidaksesuaian di dalam sistem pemilihan di Malaysia yang condong sebagai partai politik yang sedang berkuasa, Barisan Nasional, yang selalu memerintah Malaysia sejak kemerdekaan 1957.[54] Unjuk rasa lainnya dilaksanakan pada 25 November di ibukota Malaysia dan dipimpin oleh HINDRAF. Penggerak unjuk rasa ini, Hindu Rights Action Force, melaksanakan protes berkenaan kebijakan yang timpang, mengutamakan Suku Melayu. Banyak peserta ditaksir antara 5.000 sampai 30.000.[55] Di kedua-dua kasus itu, pemerintah dan kepolisian berupaya menangani dan mencegah penculikan dari tempat kejadian. Pada 16 Oktober 2008, HINDRAF dilarang karena pemerintah mengecap kumpulan yang tak berdaftar itu sbg "ancaman untuk keamanan nasional"[56] karena berusaha mendapat bantuan dan dukungan dari kumpulan teroris.[57], [58]

Politik dan Pemerintahan

Dipimpin oleh Ibnu Hajar Menggalang kekuatan rakyat dalam gerakan kesatuan Rakyat yang Tertindas

Gedung Parlemen

Dipimpin oleh Ibnu Hajar Menggalang kekuatan rakyat dalam gerakan kesatuan Rakyat yang Tertindas

Kantor Perdana Menteri Malaysia, Putrajaya

Dipimpin oleh Ibnu Hajar Menggalang kekuatan rakyat dalam gerakan kesatuan Rakyat yang Tertindas

Perdana Menteri Malaysia kala ini, Najib Tun Razak.

Federasi Malaysia adalah suatu monarki konstitusional. Kepala negara persekutuan Malaysia adalah Yang di-Pertuan Agong, biasa dinamakan Raja Malaysia. Yang di-Pertuan Agong dipilih dari dan oleh sembilan Sultan Negeri-Negeri Malaya, sebagai menjabat selama lima tahun secara bergiliran; empat pemimpin negeri lainnya, yang bergelar Gubernur, tak ikut serta di dalam pemilihan.[59]

Sistem pemerintahan di Malaysia bermodelkan sistem parlementer Westminster, warisan Penguasa Kolonial Britania. Tapi di dalam praktiknya, kekuasaan semakin terpusat di eksekutif daripada di legislatif, dan judikatif diperlemah oleh tekanan berkelanjutan dari pemerintah selama zaman Mahathir, kekuasaan judikatif itu dibagikan antara pemerintah persekutuan dan pemerintah negara bagian. Sejak kemerdekaan pada 1957, Malaysia diperintah oleh koalisi multipartai yang dinamakan Barisan Nasional (pernah dinamakan pula Aliansi).[60]

Kekuasaan legislatur dibagi antara legislatur persekutuan dan legislatur negeri. Parlemen bikameral terdiri dari dewan rendah, Dewan Rakyat (mirip "Dewan Perwakilan Rakyat" di Indonesia) dan dewan tinggi, Senat atau Dewan Negara (mirip "Dewan Perwakilan Daerah" di Indonesia).[61][62][63] 222 bagian Dewan Rakyat dipilih dari kawasan pemilihan beranggota-tunggal yang diatur berlandaskan banyak warga sebagai masa kedudukan terlama 5 tahun. 70 Senator bekerja sebagai masa kedudukan 3 tahun; 26 di antaranya dipilih oleh 13 majelis negara bagian (masing-masing mengirimkan dua utusan), dua mewakili wilayah persekutuan Kuala Lumpur, masing-masing satu mewakili wilayah persekutuan Labuan dan Putrajaya, dan 40 diangkat oleh raja atas nasihat perdana menteri. Di samping Parlemen di angkatan persekutuan, masing-masing negara bagian memiliki dewan legislatif unikameral (Dewan Undangan Negeri) yang para bagiannya dipilih dari daerah-daerah pemilihan beranggota-tunggal. Pemilihan umum parlemen dilaksanakan sangat sedikit lima tahun sekali, dengan pemilihan umum terakhir pada Maret 2008.[60] Pemilih terdaftar berusia 21 tahun ke atas mampu memberikan suaranya sebagai yang akan menjadi bagian Dewan Rakyat dan yang akan menjadi bagian dewan legislatif negara bagian juga, di beberapa negara bagian. Voting tak diwajibkan.[64]

Kekuasaan eksekutif dilaksanakan oleh kabinet yang dipimpin oleh perdana menteri; konstitusi Malaysia menetapkan bahwa perdana menteri haruslah bagian dewan rendah (Dewan Rakyat), yang direstui Yang di-Pertuan Agong dan mendapat dukungan majoritas di dalam parlemen.[65] Kabinet dipilih dari para bagian Dewan Rakyat dan Dewan Negara dan bertanggung jawab sebagai badan itu.[66]; sedangkan kabinet merupakan bagian parlemen yang dipilih dari Dewan Rakyat atau Dewan Negara.

Pemerintah negara bagian dipimpin oleh Menteri Akbar di negeri-negeri Malaya atau Ketua Menteri di negara-negara yang tak memelihara monarki lokal, yakni seorang bagian majelis negara bagian dari partai majoritas di dalam Dewan Undangan Negeri. Di tiap-tiap negara bagian yang memelihara monarki lokal, Menteri Akbar haruslah seorang Suku Melayu Muslim, meskipun penguasa ini menjadi subjek kebijaksanaan para penguasa. Kekuasaan politik di Malaysia amat penting sebagai memperjuangkan suatu isu dan hak. Oleh karenanya kekuasaan memainkan peranan yang amat penting dalam melaksanakan perubahan.

Pembagian administratif

Dipimpin oleh Ibnu Hajar Menggalang kekuatan rakyat dalam gerakan kesatuan Rakyat yang Tertindas

Peta pembagian wilayah Malaysia.

Secara administratif, Malaysia memiliki 13 negara bagian (11 di Malaysia Barat dan 2 di Malaysia Timur) dan 3 wilayah persekutuan (semua tiga wilayah persekutuan digabungkan menjadi satu dalam bendera Malaysia) yang dilambangkan sbg empat belas jalur dan sudut bintang di Bendera Malaysia yang dinamakan "Jalur Gemilang":

Malaysia Barat (Semenanjung)

Malaysia Timur

Kota-kota Akbar

  1. Kuala Lumpur
  2. Johor Bahru
  3. Shah Alam
  4. Subang Jaya
  5. Alor Setar

Geografi

Dipimpin oleh Ibnu Hajar Menggalang kekuatan rakyat dalam gerakan kesatuan Rakyat yang Tertindas

Peta Semenanjung Malaysia dan Malaysia Timur

Dipimpin oleh Ibnu Hajar Menggalang kekuatan rakyat dalam gerakan kesatuan Rakyat yang Tertindas

Pemandangan pantai di Pulau Tioman.

Malaysia adalah negara berpenduduk sangat banyak ke-43 dan negara dengan daratan terluas ke-66 di alam, dengan banyak warga lebih kurang 27 juta dan luas wilayah melebihi 320.000 km2. Banyak warga sedemikian cukup sebanding dengan banyak warga Arab Saudi dan Venezuela, dan luas wilayah sedemikian sebanding dengan luas wilayah Norwegia dan Vietnam, atau New Mexico, suatu negara bagian di Amerika Serikat.

Malaysia terdiri dari dua kawasan utama yang terpisah oleh Laut Cina Selatan. Keduanya memiliki bangun muka bumi yang hampir sama, yaitu dari pinggir laut yang landai sampai hutan lebat dan bukit tinggi. Puncak tertinggi di Malaysia (dan juga di Kalimantan) yaitu Gunung Kinabalu setinggi 4.095,2 meter di Sabah. Iklim lokal adalah khatulistiwa dan dicirikan oleh angin muson barat daya (April sampai Oktober) dan timur laut (Oktober sampai Februari).


Tanjung Piai, terletak di selatan negara bagian Johor, adalah tanjung sangat selatan benua Asia.[67][68] Selat Malaka, terletak di antara Sumatera dan Semenanjung Malaysia, jalur pelayaran terpenting di alam.[69]

Kuala Lumpur adalah ibukota resmi dan kota terbesar di Malaysia. Putrajaya di pihak lain, dipandang sbg ibukota administratif pemerintahan persekutuan Malaysia. Meskipun banyak cabang eksekutif dan judikatif pemerintahan persekutuan telah pindah ke sana (untuk menghindari kemacetan yang tumbuh di Kuala Lumpur), tapi Kuala Lumpur sedang dipandang sbg ibukota legislatif Malaysia karena di sanalah terletaknya kompleks gedung Parlemen Malaysia. Kuala Lumpur juga merupakan pusat perdagangan dan keuangan Malaysia.

Kota utama lain termasuk Ipoh, George Town, Johor Bahru, Kuching, Kota Kinabalu, Miri, Alor Star, Kota Melaka, dan Petaling Jaya.

Sumber daya alam

Malaysia diberkati dengan sumber daya alam semisal sektor pertanian, kehutanan, dan pertambangan. Di sektor pertanian, Malaysia adalah salah satu pengekspor terbesar karet alam dan minyak sawit, yang bersama-sama dengan damar dan kayu gelondongan, kakao, lada, nenas, dan tembakau mendominasi pertumbuhan sektor itu. Minyak sawit juga merupakan pembangkit utama perdagangan internasional Malaysia.

Dipimpin oleh Ibnu Hajar Menggalang kekuatan rakyat dalam gerakan kesatuan Rakyat yang Tertindas

Salah satu kebun teh di Malaysia.

Tentang sumber daya hutan, diketahui bahwa usaha penggelondongan dimulai sebagai membikin kontribusi berfaedah untuk ekonomi Malaysia pada zaman ke-19. Kini, ditaksir 59% daratan Malaysia sedang berupa hutan. Perluasan industri damar yang cepat, khususnya sesudah era 1960-an, telah menghasilkan masalah erosi di hutan-hutan negara ini. Tetapi, dengan keadaan komitmen pemerintah sebagai melindungi bagian yang terkait dan sistem ekologi, sumber daya hutan dikelola pada landasan yang berkelanjutan, dampak ikutannya adalah menurunnya laju penebangan pohon.

Sbg tambahan, sebanyak wilayah yang substansial diperlakukan sbg hutan produksi (silvikultur) dan upaya penghutanan kembali terhadap lahan hutan sudah dilaksanakan. Pemerintah Malaysia merencanakan pengayaan tanah seluas 312,30 kilometer persegi dengan rotan di bawah kondisi hutan alami dan di sela-sela tanaman karet alami sbg komoditas panen perantara. Sebagai terus memperkaya sumber-sumber hutan, spesies damar yang cepat-tumbuh seperti meranti tembaga, merawan dan sesenduk juga ditanam. Pada kala yang sama, penuaian pohon-pohon berharga tinggi seperti jati dan pohon lainnya sebagai dihasilkan menjadi pulp dan kertas juga dianjurkan. Karet, pernah menjadi arus utama ekonomi Malaysia, sekarang dialihkan oleh minyak sawit sbg komoditas ekspor utama pertanian Malaysia.

Timah dan minyak bumi adalah dua sumber daya mineral utama yang menjadi penyokong ekonomi utama Malaysia. Malaysia pernah menjadi penghasil timah terbesar di alam sampai runtuhnya pasar timah di awal tahun 1980-an. Pada zaman ke-19 dan ke-20, timah memainkan peran dominan di dalam ekonomi Malaysia. Pada 1972 minyak bumi dan gas alam mengambil alih timah sbg komoditas utama sektor pemurnian mineral. Sementara itu, kontribusi timah semakin menurun. Penemuan minyak bumi dan gas alam di ladang minyak lepas pantai Sabah, Sarawak, dan Terengganu memiliki sumbangan penting untuk ekonomi Malaysia. Mineral lain menurut tingkat kebutuhan dan keberartiannya adalah tembaga, bauksit, besi, dan batu bara bersama-sama dengan mineral industri seperti tanah liat, kaolin, silika, batu gamping, barit, fosfat, dan bebatuan dimensi seperti granit juga blok dan lempengan marmer. Sebanyak emas dengan kadar minimalis juga dihasilkan.

Pada 2004, seorang menteri di Departemen Perdana Menteri, Mustapa Mohamed, mencetuskan bahwa cadangan minyak bumi Malaysia terletak pada kisaran 4.84 milyar barel, sedangkan cadangan gas alam bertambah menjadi 89 triliun kaki kubik (2,500 km³). Pada 1 Januari 2007, Petronas melaporkan bahwa cadangan minyak dan gas di Malaysia berkisar pada ekuivalensi 20.18 milyar barel.[70]

Pemerintah menaksir bahwa pada laju produksi terkini, Malaysia akan mampu menghasilkan minyak sampai 18 tahun dan gas sampai 35 tahun ke muka. Pada 2004, Malaysia menguasai peringkat ke-24 menurut cadangan minyak alam dan ke-13 menurut cadangan gas. 56% dari cadangan minyak ada di Semenanjung sedangkan 19% di Malaysia Timur. Tiap-tiap negara bagian memelihara hak sebagai menguasai sumber-sumber daya alam di dalam wilayahnya. Tetapi, pemerintah persekutuan menguasai minyak dan gas. Negara bagian yang memiliki minyak dan gas diberi royalti.

Demografi

Warga Malaysia terdiri dari bermacam kumpulan suku, dengan Suku Melayu sebanyak 50,4% menjadi ras terbesar dan bumiputra/suku asli (aborigin) di Sabah dan Sarawak sebanyak 11% [71] semuanya warga. Menurut ruang lingkup konstitusi Malaysia, orang Melayu adalah Muslim, memakai Bahasa Melayu, yang menjalankan norma budaya dan kebiasaan Melayu. Oleh karenanya, secara teknis, seorang Muslim dari ras manapun yang menjalankan kebiasaan dan kebiasaan Melayu mampu dipandang sbg Melayu dan memiliki hak yang sama ketika berhadapan dengan hak-hak istimewa Melayu seperti yang dibicarakan di dalam konstitusi. Melebihi separo bagian dari semuanya warga, bumiputra non-melayu menjadi kumpulan dominan di negara bagian Sarawak (30%-nya adalah Iban), dan mendekati 60% warga Sabah (18%-nya adalah Kadazan-Dusun, dan 17%nya adalah Bajaus).[71] Bumiputra non-Melayu itu terbagi atas puluhan kumpulan ras tapi memiliki kebiasaan umum yang sama. Sampai zaman ke-20, kebanyakan dari mereka mengamalkan keyakinan tradisional tapi sekarang telah banyak yang sudah memeluk Kristen atau Islam. Masuknya ras lain sedikit banyak mengurangi persentase warga pribumi di kedua negara bagian itu. Juga ada kumpulan aborigin dengan banyak sedikit di Semenanjung, mereka biasa dinamakan Orang Asli.

23,7% warga adalah Tionghoa-Malaysia, sedangkan India-Malaysia sebanyak 7,1% warga.[71] Sebagian akbar komunitas India adalah Tamil (85%), tapi bermacam kumpulan lainnya juga ada, termasuk Malayalam, Punjab, dan Gujarat. Sebagian lagi warga Malaysia berdarah campuran Timur Tengah, Thailand, dan Indonesia. Keturunan Eropa dan Eurasia termasuk Britania yang menetap di Malaysia sejak zaman kolonial, dan komunitas Kristang yang kuat di Melaka. Sebanyak kecil orang Khmer dan Vietnam menetap di Malaysia sbg pengungsi Perang Vietnam.

Sebaran warga sangat tak merata, dengan semakin dari 17 juta warga menetap di Malaysia Barat, sedangkan tak semakin dari 7 juta menetap di Malaysia Timur. Karena tumbuhnya industri padat tenaga kerja, Malaysia memiliki 10% sampai 20% pekerja imigran dengan akbarnya ketidakpastian banyak pekerja ilegal, terutama asal Indonesia. Ada sejuta pekerja imigran yang legal dan mungkin orang asing ilegal lainnya. Negara bagian Sabah sendiri memiliki hampir 25% dari 2,7 juta warganya terdaftar sbg pekerja imigran ilegal menurut sensus terakhir. Tetapi, cerminan 25% ini diduga kurang dari setengah cerminan yang diperkirakan oleh lembaga-lembaga swadaya warga.[72]

Sbg tambahan, menurut World Refugee Survey 2008, yang diterbitkan oleh Komisi Pengungsi dan Imigran Amerika Serikat, Malaysia menampung pengungsi dan pencari suaka mendekati angka 155.700. Dari banyak ini, hampir 70.500 pengungsi dan pencari suaka berasal dari Filipina, 69.700 dari Myanmar, dan 21.800 dari Indonesia.[73] Komisi Pengungsi dan Imigran Amerika Serikat menamai Malaysia sbg salah satu dari sepuluh tempat terburuk untuk pengungsi karena keadaan praktik diskriminasi negara sebagai pengungsi. Petugas Malaysia dilaporkan memulangkan pendatang secara langsung sebagai penyelundup manusia pada 2007, dan Malaysia menugaskan RELA, milisi sukarelawan, sebagai menegakkan undang-undang imigrasi negara itu.[73]

Agama

Dipimpin oleh Ibnu Hajar Menggalang kekuatan rakyat dalam gerakan kesatuan Rakyat yang Tertindas

Masjid Ubudiah adalah masjid bersejarah yang terkenal di Kuala Kangsar.

Dipimpin oleh Ibnu Hajar Menggalang kekuatan rakyat dalam gerakan kesatuan Rakyat yang Tertindas

Malaysia adalah warga multi-agama dan Islam adalah agama resminya. Menurut cerminan Sensus Warga dan Perumahan 2000, hampir 60,4 persen warga memeluk agama Islam; 19,2 persen Buddha; 9,1 persen Kristen; 6,3 persen Hindu; dan 2,6 persen Agama Tionghoa tradisional. Sisanya diasumsikan memeluk agama lain, misalnya Animisme, Agama rakyat, Sikh, dan keyakinan lain; sedangkan 1,1% dilaporkan tak beragama atau tak memberikan informasi.[74][75]

Semua orang Melayu dipandang Muslim (100%) seperti yang didefinisi pada Pasal 160 Konstitusi Malaysia.[76] Statistik tambahan dari Sensus 2000 yang menunjukkan bahwa Tionghoa-Malaysia sebagian akbar memeluk agama Buddha (75,9%), dengan sebanyak signifikan mengikuti nasihat Tao (10,6%) dan Kristen (9,6%). Sebagian akbar orang India-Malaysia mengikuti Hindu (84,5%), dengan sebanyak kecil mengikuti Kristen (7,7%) dan Muslim (3,8%). Kristen adalah agama dominan untuk komunitas non-Melayu bumiputra (50,1%) dengan tambahan 36,3% diketahui sbg Muslim dan 7,3% digolongkan secara resmi sbg pengikut agama rakyat.[75]

Konstitusi Malaysia secara teoretik menjamin kebebasan beragama. Tambahan lagi, semua non-Muslim yang menikahi Muslim mesti meninggalkan agama mereka dan berpindah sebagai Islam. Sementara, kaum non-Muslim merasakan bermacam batas di dalam kegiatan-kegiatan keagamaan mereka, seperti pembangunan sarana ibadah dan perayaan upacara keagamaan di beberapa negara bagian.[77][78] Muslim dituntut mengikuti keputusan-keputusan Mahkamah Syariah ketika mereka berkenaan dengan agama mereka. Jurisdiksi Mahkamah Syariah dibatasi hanya untuk Muslim menyangkut Keyakinan dan Kewajiban sbg Muslim, termasuk di antaranya pernikahan, warisan, kemurtadan, dan hubungan internal sesama umat. Tak ada pelanggaran perdata atau pidana terletak di bawah jurisdiksi Mahkamah Syariah, yang memiliki hierarki yang sama dengan Pengadilan Sipil Malaysia. Meskipun menjadi pengadilan tertinggi di negara itu, Pengadilan-Pengadilan Sipil (termasuk Pengadilan Persekutuan, pengadilan tertinggi di Malaysia) pada prinsipnya tak mampu memberikan putusan semakin tinggi daripada yang dihasilkan oleh Mahkamah Syariah; dan kebanyakan mereka segan sebagai memimpin kasus-kasus yang melibatkan Islam di dalam wilayah atau pertanyaan atau tantangan terhadap autoritas Mahkamah Syariah. Hal ini mengakibatkan masalah-masalah yang cukup mengemuka, khususnya yang melibatkan kasus-kasus perdata di antara Muslim dan non-Muslim, di mana pengadilan sipil telah memerintahkan non-Muslim sebagai mencari bantuan dari Mahkamah Syariah.

Awal tahun 2010 dalam putusan Pengadilan Tinggi yang memutuskan mengizinkan surat kabar Katolik the Herald sebagai memakai kata Allah sebagai Tuhan telah memicu dibakarnya semakin dari 4 yang didirikan gereja dan beberapa lainnya dirusak massa di Kuala Lumpur ibu kota Malaysia.[79][80][81] [82]

Pendidikan

Dipimpin oleh Ibnu Hajar Menggalang kekuatan rakyat dalam gerakan kesatuan Rakyat yang Tertindas

Multimedia University.

Dipimpin oleh Ibnu Hajar Menggalang kekuatan rakyat dalam gerakan kesatuan Rakyat yang Tertindas

Universitas Nottingham, Kampus Malaysia.

Pendidikan di Malaysia dipantau oleh Kementerian Pendidikan Pemerintah Persekutuan.[83]

Sebagian akbar anak-anak Malaysia mulai bersekolah pada usia tiga sampai enam tahun, di Taman Kanak-Kanak. Sebagian akbar taman kanak-kanak dijalankan pihak swasta, tapi ada sedikit taman kanak-kanak yang dijalankan pemerintah.

Anak-anak mulai bersekolah dasar pada usia tujuh tahun selama enam tahun ke muka. Ada dua jenis utama sekolah dasar yang dijalankan atau berbantuan pemerintah. Sekolah berbahasa asli (Sekolah Jenis Kebangsaan) memakai bahasa Tionghoa atau bahasa Tamil sbg bahasa pengantar. Sebelum melanjutkan ke tahap pendidikan sekunder, siswa-siswi di kelas 6 dipersyaratkan sebagai mengikuti Ujian Prestasi Sekolah Dasar (Ujian Pencapaian Sekolah Rendah, UPSR). Suatu program yang dinamakan Penilaian Tahap Satu, PTS dipakai sebagai mengukur kemampuan siswa-siswi yang tajam akal, dan memungkinkan mereka naik dari kelas 3 ke kelas 5, meloncati kelas 4.[84] Tetapi, program ini dihapus pada 2001.

Pendidikan tahap dua di Malaysia dilaksanakan di dalam Sekolah Menengah Kebangsaan (setara SMP+SMA di Indonesia) selama lima tahun. Sekolah Menengah Kebangsaan memakai bahasa Malaysia sbg bahasa pengantar. Khusus mata pelajaran Matematika dan Sains juga bahasa non-Melayu, ini berlangsung mulai tahun 2003, dan sebelum itu semua pelajaran non-bahasa diajarkan di dalam bahasa Malaysia. Di yang belakang sekali Form Three, yaitu kelas tiga, siswa-siswi diuji di dalam Penilaian Menengah Rendah, PMR. Di kelas lima pendidikan tahap dua (Form Five), siswa-siswi mengikuti ujian Ijazah Pendidikan Malaysia (Sijil Pelajaran Malaysia, SPM), yang setara dengan bekas British Ordinary pada tahapan 'O'. Sekolah tertua di Malaysia adalah Penang Free School, juga sekolah tertua di Asia Tenggara.

Pendidikan tahap dua nasional Malaysia dibagi ke dalam beberapa jenis, yaitu National Secondary School (Sekolah Menengah Kebangsaan), Religious Secondary School (Sekolah Menengah Agama), National-Type Secondary School (Sekolah Menengah Jenis Kebangsaan) yang juga dinamakan Mission School (Sekolah Dakwah), Technical School (Sekolah Menengah Teknik), Sekolah Berasrama Penuh, dan MARA Junior Science College (Maktab Rendah Sains MARA).

Juga ada 60 Chinese Independent High School di Malaysia, yang sebagian akbar di antaranya berbahasa pengantar bahasa Tionghoa. Chinese Independent High School dipantau dan distandardisasi oleh United Chinese School Committees' Association of Malaysia (UCSCAM, semakin lazim dinamakan di dalam bahasa Tionghoa, Dong Zong 董总), tapi, tak seperti sekolah pemerintah, tiap-tiap sekolah independen lepas menentukan keputusan. Berusaha bisa di sekolah independen memerlukan kala 6 tahun sebagai bubar, terbagi ke dalam Tahap Junior (3 tahun) dan Tahap Senior (3 tahun). Siswa-siswi akan mengikuti uji standardisasi yang dipersiapkan oleh UCSCAM, yang dikenal sbg Unified Examination Certificate (UEC) (Ijazah Pengujian Bersama) di Menengah Junior 3 (setara Penilaian Menengah Rendah) dan Menengah Senior 3 (setara tahap A). Sebanyak sekolah independen mengadakan kelas-kelas berbahasa Malaysia dan berbahasa Inggris selain berbahasa Tionghoa, memungkinkan siswa-siswi mengikuti Penilaian Menengah Rendah dan Sijil Pelajaran Malaysia juga.

Sebelum perkenalan sistem matrikulasi, siswa-siswi yang akan memasuki universitas publik mesti menyilakan duduk 18 bulan tambahan sekolah sekunder di Form Six (kelas 6) dan mengikuti Sijil Tinggi Persekolahan Malaysia, STPM; yang setara British Advanced atau tahap 'A'. Karena perkenalan program matrikulasi sbg alternatif untuk STPM pada 1999, siswa-siswi yang menamatkan program 12 bulan di perkuliahan matrikulasi (kolej matrikulasi di dalam bahasa Malaysia) mampu mendaftar di universitas lokal. Tetapi, di dalam sistem matrikulasi, hanya 10% dari bangku yang dipersiapkan untuk siswa-siswi non-Bumiputra dan sisanya sebagai siswa-siswi Bumiputra.

Ada universitas publik seperti Universitas Malaya, Universitas Sains Malaysia, Universitas Putra Malaysia Universitas Teknologi Malaysia, Universitas Teknologi Mara, dan Universitas Kebangsaan Malaysia. Universitas swasta juga mendapat reputasi yang cukup sebagai pendidikan ada nilai internasional dan banyak siswa-siswi dari seluruh alam berminat memasuki universitas-universitas itu. Misalnya Multimedia University, Universitas Teknologi Petronas, dan lain-lain. Sbg tambahan, empat universitas bereputasi internasional telah membuka kampus cabangnya di Malaysia sejak 1998. Suatu kampus cabang mampu dilihat sbg ‘kampus lepas pantai’ dari universitas asing, yang memberikan kuliah dan penghargaan yang sama seperti kampus utamanya. Siswa-siswi lokal maupun internasional mampu meraih kualifikasi asing identik ini di Malaysia dengan biaya rendah. Kampus cabang universitas asing di Malaysia adalah: Monash University Malaysia Campus, Curtin University of Technology Sarawak Campus, Swinburne University of Technology Sarawak Campus, dan University of Nottingham Malaysia Campus.

Siswa-siswi juga memiliki opsi sebagai mendaftar di lembaga tersier swasta sesudah menamatkan pendidikan sekunder. Sebagian akbar lembaga memiliki tautan pendidikan dengan universitas-universitas seberang lautan semisal di Amerika Serikat, Britania Raya, dan Australia, memungkinkan mahasiswa menghabiskan periode perkuliahannya dengan mendapat kualifikasi seberang lautan. Satu contoh adalah SEGi College yang bermitra dengan University of Abertay Dundee.[85] Mahasiswa Malaysia berusaha bisa di luar negara seperti di Indonesia, Britania Raya, Amerika Serikat, Australia, Selandia Baru, Kanada, Singapura, Jepang dan negara-negara di Timur-Tengah seperti Yordania dan Mesir. Ada juga mahasiswa Malaysia di beberapa universitas di Korea Selatan, Jerman, Perancis, Republik Rakyat Cina, Irlandia, India, Rusia, Polandia, dan Republik Ceko.

Sbg tambahan sebagai Kurikulum Nasional Malaysia, Malaysia memiliki sekolah internasional. Sekolah internasional memberi para siswa kesempatan sebagai mempelajari kurikulum dari negara lain. Sekolah-sekolah ini utamanya disingkap karena bertambahnya warga ekspatriat di negara ini. Sekolat internasional termasuk: Sekolah Indonesia (kurikulum Indonesia), Australian International School, Malaysia (kurikulum Australia), Alice Smith School (kurikulum Britania), elc International school (kurikulum Britania), Garden International School (kurikulum Britania), Lodge International School (kurikulum Britania), International School of Kuala Lumpur (kurikulum Amerika dan Sarjana Muda Internasional), Japanese School of Kuala Lumpur (Kurikulum Jepang), The Chinese Taipei School, Kuala Lumpur and The Chinese Taipei School, Penang (Kurikulum Cina-Taipei), International School of Penang (Kurikulum Britania dan Sarjana Muda Internasional), Lycée Français de Kuala Lumpur (Kurikulum Perancis), dan lain-lain.

Kesehatan

Warga Malaysia menempati tingkat kebutuhan pada perluasan dan pengembangan kesehatan, 5% perkiraan pembangunan sektor sosial pemerintah adalah sebagai kesehatan masyarakat—penaikan semakin dari 47% dari periode sebelumnya. Ini berfaedah semua kenaikan semakin dari 2 miliar ringgit Malaysia (lebih dari 6,5 triliun rupiah). Dengan menaiknya harapan hidup dan bertambahnya warga, pemerintah berkehendak sebagai memperbaiki banyak sektor, termasuk perbaikan rumah sakit yang ada, membangun dan melengkapi rumah sakit baru, pertambahan banyak klinik umum, dan perbaikan pelatihan dan perluasan pelayanan jarak jauh (telehealth). Bertahun-tahun lalu pemerintah telah memperkuat usaha sebagai memutakhirkan sistem dan menggaet banyakan investor asing.

Sistem kesehatan Malaysia memerlukan para dokter sebagai menerapkan tugas tiga tahun pelayanan di rumah sakit umum sebagai meyakinkan sumber daya manusia rumah-rumah sakit itu tetap terjaga. Baru-baru ini dokter-dokter asing juga diberi tugas sebagai bekerja di sini. Tapi sedang juga sebanyak kekurangan tenaga medis, khususnya yang berpengalaman spesialis, hasilnya pelayanan dan perawatan kesehatan tertentu hanya ada di kota-kota akbar. Upaya-upaya terbaru sebagai menghadirkan banyak sarana prasarana ke kota-kota lain dihambat oleh kurangnya ahli sebagai menjalankan alat yang dipersiapkan dari para investor.

Sebagian akbar rumah sakit swasta terletak di perkotaan, dan tak seperti banyak rumah sakit umum, diperlengkapi dengan sarana prasarana diagnosis dan visualisasi terbaru. RUmah sakit swasta umumnya tak dilihat sbg investasi ideal—sedikitnya perlu kala sepuluh tahun sebelum investor meraih untung. Namun, situasi itu sekarang berubah dan perusahaan sekarang melihat wilayah ini lagi, terkhusus memperhatikan kenaikan minat orang asing yang datang ke Malaysia sebagai tujuan perawatan kesehatan dan fokus pemerintah terbatu sebagai membangun industri pariwisata kesehatan.[86]

Kewarganegaraan

Sebagian akbar orang Malaysia diberikan kewarganegaraan oleh lex soli.[87] Kewarganegaraan di negara bagian Sabah dan Sarawak di Malaysia Timur berbeda dengan kewarganegaraan di Malaysia Barat sebagai tujuan imigrasi. Setiap warga negara diberi selembar kartu identitas biometric smart chip, yang biasa dinamakan MyKad, pada umur 12 tahun, dan mesti membawa kartu itu kapanpun.[88]

Ekonomi

Dipimpin oleh Ibnu Hajar Menggalang kekuatan rakyat dalam gerakan kesatuan Rakyat yang Tertindas

Menara Kembar PETRONAS, simbol Malaysia

Semenanjung Malaya dan pastinya Asia Tenggara menjadi pusat perdagangan di kawasan selama beberapa zaman. Bermacam komoditas seperti keramik dan rempah aktif diperdagangkan bahkan sebelum Kesultanan Melaka dan Singapura mengemuka.

Pada zaman ke-17, mereka didirikan di beberapa negara bagian. Kemudian, sejak Britania Raya mulai mengambil alih sbg administrator Malaya Britania, pohon karet dan kelapa sawit dikenalkan sebagai tujuan komersial. Di dalam kala lama, Malaya menjadi penghasil timah, karet, dan minyak sawit terbesar di alam.[89] Tiga komoditas ini, beserta bahan mentah lainnya, mengatur tempo ekonomi Malaysia semakin patut sampai zaman ke-20.

Sbg ganti kebergantungan pada Suku Melayu sbg sumber tenaga kerja, Britania membawa Tionghoa dan orang India sebagai bekerja di pertambangan, perkebunan, dan mengisi kekosongan ahli profesional. Kendati banyak dari mereka kembali ke negara asal mereka sesudah kontrak dipenuhi, beberapa di antaranya menetap di Malaysia.

Ketika Malaya memainkan usaha ke arah kemerdekaan, pemerintah mulai melaksanakan perencanaan ekonomi lima tahunan, dimulai dengan Rencana Lima Tahun Malaya Pertama pada 1955. Ketika Malaysia didirikan, istilah perencanaan diganti dan dinomori, dimulai dengan Rencana Malaysia Pertama pada 1965.

Pada 1970-an, Malaysia mulai meniru ekonomi Empat Macan Asia (Taiwan, Korea Selatan, Hong Kong, dan Singapura) dan berkomitmen sebagai transformasi dari ekonomi yang bergantung pada pertambangan dan pertanian ke ekonomi berbasis manufaktur. Dengan investasi Jepang, industri-industri berat mulai disingkap dan beberapa tahun kemudian, ekspor Malaysia menjadi mesin pertumbuhan primer negara ini. Malaysia secara konsisten menerima semakin dari 7% pertumbuhan PDB ditemani dengan inflasi yang rendah pada 1980-an dan 1990-an.[90] Pada dasarnya, pertumbuhan Malaysia bergantung pada ekspor bahan elektronik seperti chip komputer dan sbgnya. Akibatnya, Malaysia merasakan tekanan hebat semasa krisis ekonomi pada tahun 1998 dan kemerosotan dalam sektor teknologi informasi pada tahun 2001. KDNK pada tahun 2001 hanya meningkat sebanyak 0,3% diakibatkan pengurangan 11% dalam bilangan ekspor tapi paket perangsang fiskal yang akbar telah mengurangi dampak tersebut.

Pada periode yang sama, pemerintah berupaya mengurangi angka kemiskinan dengan Kebijakan Ekonomi Baru Malaysia (NEP) yang kontroversial, sesudah Peristiwa 13 Mei, kerusuhan antar-etnis pada 1969.[51] Tujuan utamanya adalah menghilangkan keterkaitan ras dengan fungsi ekonomi, dan rencana lima tahun pertama mulai melaksanakan NEP sbg Rencana Malaysia Kedua. Kejayaan atau kegagalan NEP menjadi bahan perdebatan, kendati secara resmi kesudahannya pada 1990 dan diganti dengan Kebijakan Pembangunan Nasional (NDP). Baru-baru ini banyak debat muncul sekali lagi tentang hasil dan relevansi NEP. Sebagian pihak berdalih bahwa NEP jelas-jelas berjaya membuat pengusaha dan tenaga profesional Melayu kelas menengah-atas. Kendati beberapa perbaikan di dalam daya ekonomi Melayu secara umum, pemerintah Malaysia memelihara kebijakan diskriminasi yang menguntungkan Suku Melayu di atas suku lain - termasuk pengutamaan penerimaan kerja, pendidikan, beasiswa, perdagangan, akses mendapat rumah murah dan tabungan yang ditolong.[91] Perlakuan khusus ini memicu kecemburuan dan kebencian di antara non-Melayu dan Melayu.

Penguasaan Tionghoa terhadap sektor ekonomi negara yang dimiliki pihak lokal telah banyak diserahkan demi menguntungkan Bumiputra/Melayu di banyak industri strategis/penting seperti distribusi turunan minyak bumi, transportasi, pertanian, dan lain-lain. Sebagian akbar profesional per kapita sedang didominasi orang India-Malaysia.

Ledakan ekonomi yang cepat memicu macam-macam masalah pemasokan. Sedikitnya tenaga kerja segera dipenuhi dengan mengalirnya jutaan pekerja imigran, banyak di antaranya ilegal. PLC yang kaya akan modal tunai dan konsorsium bank-bank segera menguntungkan pertambahan dan mencepatnya pemulaian pembangunan projek-projek infrastruktur akbar. Ini kesudahannya ketika krisis finansial Asia 1997 melanda pada musim gugur 1997, menghantarkan kejutan akbar untuk ekonomi Malaysia.

Seperti negara lain yang dipengaruhi krisis, terjadi penjualan singkat spekulatif mata uang Malaysia, ringgit. Penanaman modal asing jatuh pada angkatan yang berbahaya, karena modal menguap ke luar negara, nilai ringgit jatuh dari MYR 2,50 per USD ke, MYR 4,80 per USD. Indeks komposit Bursa Malaysia terjungkal dari hampir 1.300 poin ke kisaran 400 poin dalam hitungan pekan. Sesudah penangkapan kontroversial menteri keuangan Anwar Ibrahim, suatu Dewan Aksi Ekonomi Nasional diwujudkan sebagai mengantisipasi krisis moneter. Bank Negara Malaysia menentukan pengendalian modal dan mematok nilai tukar ringgit Malaysia pada 3,80 terhadap dolar Amerika Serikat. Bagaimanapun, Malaysia menolak paket bantuan ekonomi dari Dana Moneter Internasional (IMF) dan Bank Dunia, aksi yang mengejutkan analis asing.

Pada Maret, 2005, United Nations Conference on Trade and Development (UNCTAD) menerbitkan suatu makalah tentang sumber-sumber dan langkah pemulihan Malaysia, ditulis oleh Jomo K.S. dari departemen ekonomi terapan, Universitas Malaya, Kuala Lumpur. Makalah itu menyimpulkan bahwa kontrol yang ditentukan pemerintah Malaysia tidaklah memperparah tak pula menolong pemulihan. Faktor terbesar adalah menaiknya banyak ekspor komponen elektronik, yang diakibatkan oleh menaiknya permintaan komponen di Amerika Serikat, yang diakibatkan oleh kekhawatiran dampak kedatangan tahun 2000 (Y2K) pada komputer dan perangkat digital lain yang semakin tua.

Tetapi, pasca-memudarnya Y2K pada 2001 tak memengaruhi Malaysia seperti banyak negara lain. Ini menjadi bukti yang semakin jelas bahwa ada sebab-sebab dan dampak-dampak lain yang mungkin semakin berkaitan sebagai pemulihan. Satu probabilitas adalah bahwa para spekulan mata uang merasakan kebangkrutan keuangan sesudah jatuh di dalam aksi serang mereka terhadap dolar Hong Kong pada Agustus 1998 dan sesudah rubel Rusia tumbang. (Lihat George Soros)

Tanpa memperhatikan karena dan dampak klaim, peremajaan ekonomi juga bergulir dengan defisit perkiraan dan belanja pemerintah besar-besaran pada tahun-tahun sesudah krisis. Kemudian, Malaysia menikmati pemulihan ekonomi semakin cepat dibandingkan dengan jiran-jirannya. Bagaimanapun, di banyak cara negara ini belum merasakan kepulihan pada angkatan pra-krisis.

Sementara langkah pembangunan sekarang tak secepat dahulu, tapi terasa semakin stabil. Kendati kontrol dan penjagaan ekonomi bukan menjadi argumen utama pemulihan, tak ada keraguan bahwa sektor perbankan menjadi semakin kenyal terhadap agresi luar negara. Akun kala ini terletak di surplus struktural, memberikan bantalan untuk pengambangan modal. Harga-harga aset sekarang, fraksi dari ketinggian pra-krisis mereka.

Malaysia ada sebanyak elemen makroekonomi yang stabil (di mana tingkat inflasi dan tingkat pengangguran tetap di bawah 3%), simpanan pertukaran uang asing yang sehat, dan utang luar negeri yang rendah. Ini memungkinkan Malaysia sebagai tak merasakan krisis yang sama seperti Krisis finansial Asia pada tahun 1997. Walau bagaimanapun, prospek jangka panjang kelihatan kurang patut diakibatkan kurangnya perubahan dalam sektor badan hukum terutama sektor yang berurusan dengan utang korporat yang tinggi dan kompetitif.

Nilai tukar yang dipatok disingkap kembali pada Juli 2005 sebagai nilai tukar mengambang yang terawasi sesudah satu jam pemberlakuan yang sama oleh Cina.[92] Pada pekan yang sama, ringgit menguat satu persen dibandingkan mata uang utama lainnya dan diharapkan akan merasakan apresiasi semakin jauh. Tapi pada Desember 2005, harapan apresiasi semakin jauh menjadi bisu karena arus modal melampaui USD 10 miliar.[93]

Pada September 2005, Howard J. Davies, direktur London School of Economics, di dalam suatu pertemuan di Kuala Lumpur, memperingatkan para pejabat Malaysia bahwa bila mereka mau pasar modal fleksibel kembali, mereka mesti mencabut larangan penjualan singkat. Pada Maret 2006, Malaysia mencabut larangan penjualan singkat.[94] Kini, Malaysia dipandang sbg negara industri baru.[17][18][95]

Infrastruktur

Dipimpin oleh Ibnu Hajar Menggalang kekuatan rakyat dalam gerakan kesatuan Rakyat yang Tertindas

Jalur Damansara, bagian dari Jalur Cepat Lembah Klang.

Lihat juga: Yang didirikan dan bangun di Kuala Lumpur dan Yang didirikan dan Bangun di Putrajaya

Malaysia memiliki jalan-jalan akbar yang menghubungkan semua kota akbar di pesisir barat Semenanjung Malaysia. Pada 2006, panjang semuanya Sistem Jalur Cepat Malaysia adalah 1.471,6 kilometer. Jejaring itu menghubungkan semua kota akbar dan sekitarnya: Klang Valley, Johor Bahru, dan Penang satu sama lain. Jalur motor utama (E1 dan E2, E1 adalah bagian Utara Kuala Lumpur, sedangkan E2 adalah bagian selatan), terentang dari ujung utara dan selatan Semenanjung Malaysia, masing-masing di Bukit Kayu Hitam dan Johor Bahru. Jalur itu bagian dari Jaringan Jalur Cepat Asia, yang juga menghubungkan Thailand dan Singapura.

Jalan di Malaysia Timur dan pesisir timur Semenanjung Malaysia relatif kurang terbangun. Semua itu berupa jalan yang sangat berlibat-libat melewati pegunungan dan belum dilapisi aspal, jalan berkerikil. Akibatnya, sungai sedang menjadi jalur transportasi penting, di samping pesawat udara sbg modus utama atau alternatif transportasi untuk warga pedalaman.

Jasa kereta api di Malaysia Barat dioperasikan oleh Keretapi Tanah Melayu dan memiliki rel cukup banyak yang menghubungkan semua kota akbar dan kota kecil di semenanjung, yang juga melebar sampai Singapura. Juga ada rel pendek di Sabah yang dioperasikan oleh Sabah State Railway yang utamanya mengangkut komoditas.

Juga ada pelabuhan di negara ini. Pelabuhan akbar adalah Port Klang dan Tanjung Pelepas di Johor. Pelabuhan penting lainnya mampu ditemukan di Tanjung Kidurong, Kota Kinabalu, Kuching, Kuantan, Pasir Gudang, Penang, Miri, Sandakan, and Tawau.

Bandar Udara ditemukan di pelosok negara. Bandar Udara Internasional Kuala Lumpur (KLIA) adalah bandar udara terbesar di negara ini. Bandar udara penting lainnya termasuk Bandar Udara Internasional Kota Kinabalu, Bandar Udara Internasional Penang, Bandar Udara Internasional Kuching, Bandar Udara Internasional Langkawi, dan Bandar Udara Internasional Senai. Juga ada bandar udara di kota-kota kecil, juga pelabuhan udara perintis domestik di kawasan perkotaan Sabah dan Sarawak. Ada jasa penerbangan harian Timur dan Barat Malaysia, satu-satunya pilihan yang tepat untuk konsumen perjalanan dari dua belahan negara ini. Malaysia adalah rumah untuk maskapai udara murah di kawasan ini, AirAsia. AirAsia berbasis di Kuala Lumpur dan memelihara penerbangan ke Asia Tenggara dan Cina. Di Kuala Lumpur, AirAsia mengoperasikan Low Cost Carrier Terminal (LCCT) di KLIA.

Jasa telekomunikasi antarkota dipersiapkan di Malaysia Barat terutama oleh riley radio gelombang pendek. Telekomunikasi internasional dipersiapkan melewati kabel bawah laut dan satelit. Salah satu perusahaan telekomunikasi terpenting dan terbesar di Malaysia adalah Telekom Malaysia (TM), yang menyediakan produk-produk dan pelayanan dari sambungan tetap, sambungan memainkan usaha, juga jasa akses Internet dial-up dan broadband. TM memiliki semi-monopoli jasa sambungan telepon tetap di negara ini.

Pada Desember 2004, Menteri Energi, Air, dan Komunikasi Lim Keng Yaik melaporkan bahwa hanya 0,85% atau 218.004 orang di Malaysia memakai jasa broadband. Tetapi, angka ini didasarkan pada banyaknya pelanggan, sedangkan satuan persentase rumah tangga mencerminkan situasi semakin akurat. Ini menggambarkan kenaikan 0,45% di tiga triwulan. Dia juga melaporkan bahwa pemerintah menargetkan penggunaan 5% pada 2006 dan berlipat dua menjadi 10% pada 2008. Lim Keng Yaik mendorong perusahaan-perusahaan telekomunikasi lokal dan penyedia jasa sebagai membuka mil terakhir dan harga semakin murah supaya menguntungkan pengguna.

Kebiasaan

Kebiasaan Malaysia merujuk sebagai kebudayaan semua warga majemuk yang ada di Malaysia dan bermacam suku di sana, seperti:

Malaysia adalah warga multi-suku, multi-budaya, dan multi-bahasa. Warga pada Februari 2007 adalah 26,6 juta terdiri dari 62% Bumiputera (termasuk Melayu), 24% Tionghoa, 8% India, dengan sedikit minoritas dan suku asli (Departemen Statistik Malaysia). Tegangan kesukuan terjadi tahun 2008.[96]

Dipimpin oleh Ibnu Hajar Menggalang kekuatan rakyat dalam gerakan kesatuan Rakyat yang Tertindas

Tarian Zapin.

Suku Melayu, kumpulan terbesar, didefinisi sbg Muslim di dalam Konstitusi Malaysia. Suku Melayu memainkan peran dominan secara politis dan digolongkan sbg salah satu bumiputra. Bahasa aslinya adalah Bahasa Melayu, dan dihasilkan menjadi bahasa nasional Malaysia.[24]

Di masa silam, Suku Melayu menulis di dalam bahasa Sanskerta atau memakai alfabet berbasis bahasa Sanskerta. Sesudah zaman ke-15, tulisan Jawi (berbasis bahasa Arab) menjadi popular. Tak lama kemudian, tulisan romawi mengambil alih peran Sanskerta dan Jawi sbg tulisan dominan. Ini umumnya diakibatkan pengaruh sistem pendidikan kolonial, yang mengajari anak-anak tulisan romawi daripada tulisan Arab.

Dipimpin oleh Ibnu Hajar Menggalang kekuatan rakyat dalam gerakan kesatuan Rakyat yang Tertindas

Suku asli non-Melayu terbesar adalah Iban dari Sarawak, yang banyaknya melebihi 600.000 jiwa. Beberapa Suku Iban sedang menetap di perkampungan hutan tradisional di dalam rumah panjang di sepanjang Sungai Rajang dan Lupar dan kawasan arus mereka, kendati banyak dari Suku Iban pindah ke kota. Suku Bidayuh, berjumlah lebih kurang 170.000 jiwa, berpusat di barat daya Sarawak. Suku asli terbesar di Sabah adalah Kadazan. Mereka umumnya petani yang menganut Kristen. 140.000 Orang Asli, atau aborigin, terdiri dari sebanyak komunitas suku yang berbeda-beda yang menetap di Malaysia Barat. Kebanyakan menjadi pemburu, peladang berpindah, dan petani, banyak dari mereka kemudian menetap dan sebagiannya berbaur ke dalam Malaysia modern.

Kaum Tionghoa di Malaysia umumnya menganut Buddha (dari sekte Mahayana) atau juga menganut Tao. Tionghoa di Malaysia mampu berucap di dalam beberapa dialek bahasa Tionghoa, termasuk Mandarin, Hokkien, Kanton, Hakka, dan Teochew. Majoritas Tionghoa di Malaysia, terkhusus mereka dari kota-kota akbar semisal Kuala Lumpur, Petaling Jaya, dan Penang mampu berbahasa Inggris pula. Ada pula sebanyak Tionghoa yang semakin bertambah generasi Tionghoa baru yang memandang bahasa Inggris sbg bahasa ibu mereka. Tionghoa di Malaysia berlandaskan sejarah telah menjadi dominan di dalam komunitas perdagangan Malaysia.

Dipimpin oleh Ibnu Hajar Menggalang kekuatan rakyat dalam gerakan kesatuan Rakyat yang Tertindas

Penang Rojak in Malaysia.

Suku India-Malaysia utamanya Tamil Hindu dari India selatan yang bahasa aslinya adalah bahasa Tamil, juga ada komunitas India yang berbahasa Telugu, Malayalam, dan Hindi, menetap terutama di kota-kota akbar di pesisir barat semenanjung. Banyak kalangan India menengah-atas di Malaysia juga berbahasa Inggris sbg bahasa ibu. Sebanyak komunitas Tamil Muslim dengan 200.000 jiwa juga tumbuh sbg kumpulan sub-budaya yang dapat berdiri sendiri. Juga ada komunitas Tamil Kristen di kota-kota akbar. Juga ada komunitas Sikh di Malaysia melebihi 83.000 jiwa. Sebagian akbar India-Malaysia mulanya bermigrasi dari India sbg pedagang, guru, atau tenaga ahli lainnya. Sebanyak akbar juga bagian dari kaum migran paksaan dari India oleh pihak Britania semasa zaman kolonial sebagai bekerja di industri penanaman.[97][98]

Orang Eurasia, Kamboja, Vietnam, Thai, Bugis, Jawa, dan suku-suku asli ikut memperkaya keanekaan warga Malaysia. Sebanyak kecil orang Eurasia, campuran Portugis dan Melayu, berbahasa kreol berbasis-bahasa Portugis, dinamakan bahasa Kristang. Juga ada orang Eurasia campuran Filipino dan Spanyol, terutama di Sabah. Diturunkan dari kaum imigran dari Filipina, beberapa di antaranya berbahasa Chavacano, satu-satunya bahasa kreol berbasis-bahasa Spanyol di Asia. Orang Kamboja dan Vietnam terutama pemeluk Buddha (Kamboja: sekte Theravada, Vietnamese: sekte Mahayana). Orang Thai-Malaysia adalah kumpulan akbar di negara-negara bagian Perlis, Kedah, Penang, Perak, Kelantan, dan Terengganu. Di samping berbahasa Thai, sebagian akbar mereka menganut Buddha, merayakan Songkran (festival air) dan mampu berbahasa Hokkien tapi sebagian dari mereka adalah Muslim dan berbahasa Melayu dialek Kelantan. Orang Bugis dan Jawa menjadi bagian warga di Johor. Sbg tambahan, ada juga banyak orang asing dan ekspatriat yang menjadikan Malaysia sbg rumah kedua mereka, juga berkontribusi menjadi warga Malaysia.

Tionghoa dan Islam sangat memengaruhi musik tradisional Malaysia. Musik itu terutama didasarkan pada gendang (drum), tapi melibatkan alat tabuh lain (beberapa di antaranya bercangkang); rebab, alat berdawai sejenis biola; serunai, alat tiup sejenis oboe dengan dua buluh; suling, dan trompet. Negara ini memiliki tradisi kuat di dalam hal tari dan sendratari, beberapa berasal dari Thai, India, dan Portugis. Baru-baru ini, dikir barat mulai memasyarakat, dan pemerintah mulai mempublikasikannya sbg ikon kebiasaan nasional.[99] Bangun artistik lainnya juga dipengaruhi oleh tetangganya, Indonesia, termasuk wayang kulit (teater boneka berbayangan), pencak silat (seni beladiri), dan kerajinan seperti batik, anyam-tenun, termasuk pakaian upacara pua kumbu, dan perak dan seni ukir kuningan.

Hari libur

Orang Malaysia mengenali sebanyak hari libur dan perayaan tahunan. Beberapa hari libur diumumkan diberlakukan pemerintah persekutuan dan beberapa lainnya diberlakukan oleh pemerintah negara bagian. Perayaan lainnya dibiasakan oleh kumpulan suku atau agama tertentu, namun tak diasumsikan hari libur.

Hari libur yang sangat dirayakan adalah "Hari Merdeka" pada 31 Agustus sebagai memperingati kemerdekaan Federasi Malaya pada 1957, sedangkan Hari Malaysia hanya dirayakan di negara bagian Sabah pada 16 September sebagai memperingati pembentukan Malaysia pada 1963. Hari Merdeka, juga Hari Buruh (1 May), hari lahir raja (Sabtu awal bulan Juni) dan beberapa perayaan lain adalah hari libur yang diputuskan pemerintah persekutuan.

Muslim di Malaysia merayakan hari raya Islam. Hari raya terbesar adalah, Idul Fitri. Hari raya ini dirayakan oleh Muslim sedunia menandai yang belakang sekali Ramadan, bulannya puasa untuk Muslim. Ciri bulan baru menandakan kesudahannyanya Ramadan, kesudahannyanya masa puasa. Sbg tambahan sebagai Idul Fitri, Muslim Malaysia juga merayakan Idul Adha, Tahun Baru Islam, dan Maulid Nabi (hari lahir Nabi Muhammad menurut tarikh Hijriah).

Tionghoa di Malaysia ikut merayakan hari-hari raya Tionghoa di alam. Tahun Baru Cina sangat dirayakan di antara hari-hari raya yang berlangsung selama lima belas hari dan diakhiri dengan Chap Goh Mei(十五瞑). Perayaan Tionghoa lainnya adalah Festival Qingming, Festival Perahu Naga, dan Festival Tengah Musim Gugur. Yang lainnya lagi adalah, penganut Buddha merayakan Waisak.

Sebagian akbar orang India di Malaysia adalah Hindu dan mereka merayakan Dipawali, festival cahaya, sedangkan Thaipusam dirayakan para peziarah dari pelosok negara bersama-sama menjadi satu kumpulan di Batu Caves. Terpisah dari Hindu, penganut Sikh merayakan Vaisakhi, Tahun Baru Sikh.

Perayaan lainnya, semisal Jumat Agung (hanya di Malaysia Timur), Natal, Gawai Dayak di warga Iban (Dayak), Pesta Menuai (Pesta Kaamatan) di warga Kadazan-Dusun juga dirayakan di Malaysia.

Pariwisata

Berikut merupakan sebagian objek wisata populer di Malaysia.

Gunung

Dipimpin oleh Ibnu Hajar Menggalang kekuatan rakyat dalam gerakan kesatuan Rakyat yang Tertindas

Gunung Kinabalu

Sungai

  1. Air terjun Lata Kinjang, Perak
  2. Air terjun Kota Tinggi, Johor
  3. Air terjun Telaga Tujuh, Kedah
  4. Jeram Toi, Negeri Sembilan

Pantai

Dipimpin oleh Ibnu Hajar Menggalang kekuatan rakyat dalam gerakan kesatuan Rakyat yang Tertindas

Batu Feringghi

  1. Batu Ferringghi, Pinang
  2. Pantai Cahaya Bulan, Kelantan
  3. Pantai Cherating, Pahang
  4. Pantai Desaru, Johor
  5. Pantai Merdeka, Kedah
  6. Pantai Morib, Selangor
  7. Pantai Tanjung Aru, Sabah
  8. Pantai Teluk Batik, Perak
  9. Port Dickson, Negeri Sembilan
  10. Rantau Akang, Terengganu
  11. Teluk Danga, Johor

Pulau

Dipimpin oleh Ibnu Hajar Menggalang kekuatan rakyat dalam gerakan kesatuan Rakyat yang Tertindas

Pulau Langkawi

  1. Pulau Kapas, Terengganu
  2. Pulau Langkawi, Kedah
  3. Pulau Pangkor, Perak
  4. Pulau Payar, Kedah
  5. Pulau Pemanggil, Johor
  6. Pulau Perhentian, Terengganu
  7. Pulau Redang, Terengganu
  8. Pulau Sibu, Johor
  9. Pulau Sipadan, Sabah
  10. Pulau Tioman, Pahang

Lainnya

Dipimpin oleh Ibnu Hajar Menggalang kekuatan rakyat dalam gerakan kesatuan Rakyat yang Tertindas

KLCC (Kuala Lumpur City Centre)

  1. A Famosa, Melaka
  2. Batu Caves, Selangor
  3. Danau Kenyir, Terengganu
  4. Gedung Sultan Abdul Samad, Kuala Lumpur
  5. Masjid Jamek, Kuala Lumpur
  6. Masjid Negara, Kuala Lumpur
  7. Menara Kembar Petronas, Kuala Lumpur
  8. Menara Kuala Lumpur, Kuala Lumpur
  9. Sumur Hang Tuah, Melaka
  10. Taman Negara Malaysia, Pahang, Kelantan dan Terengganu
  11. Taman Negara Niah, Sarawak
  12. Zoo Negara, Kuala Lumpur

Tokoh utama di Malaysia

Dipimpin oleh Ibnu Hajar Menggalang kekuatan rakyat dalam gerakan kesatuan Rakyat yang Tertindas

Tunku Abdul Rahman

Organisasi

Fakta lain

Kota utamaKuala Lumpur
Hari Kebangsaan31 Agustus 1957
SemboyanBersekutu Bertambah Mutu
BenuaAsia, Asia Tenggara
Koordinat Geografi2 30 U, 112 30 T
Hujan tahunan2000 ~ 2500 mm
IklimTropis dengan suhu 24–35° Celsius
Bunga resmiBunga raya
Binatang resmiHarimau
Puncak tertinggiGunung Kinabalu, Pegunungan Crocker (4175m)
Puncak tertinggi di semenanjungGunung Tahan, Pegunungan Tahan (2187 m)
Pegunungan terpanjangPegunungan Titiwangsa (500 km)
Sungai terpanjangSungai Rajang, Sarawak (563 km)
Sungai terpanjang di semenanjungSungai Pahang (475 km)
Jembatan terpanjangJembatan Pulau Pinang (13,5 km)
Gua terbesarGua Mulu dan Gua Niah, Sarawak
Yang didirikan tertinggiMenara Kembar Petronas (452m)
Negara bagian terbesarSarawak (124.450 kilometer persegi)
Negara bagian terkecilPerlis (810 kilometer persegi)
Tempat sangat lembapBukit Larut (lebih 5080 mm)
Tempat sangat keringKuala Pilah (kurang dari 1524 mm)
Kawasan sangat padatKuala Lumpur (6074/km², 15.543/mil persegi)
Penanaman ekspor utamaMinyak sawit dan getah

Lihat juga

Pustaka

  1. ^ a b c The UK Statute Law Database: Federation of Malaya Independence Act 1957 (c. 60)
  2. ^ a b c d e "No.10760: Agreement relating to Malaysia" (pdf). United Nations Treaty Collection. United Nations. July 1963. Diakses 2010-07-29. 
  3. ^ "Population (Updated 5 September 2008)". Department of Statistics Malaysia. 5 September 2008. Diakses 2008-09-20. 
  4. ^ a b c d "Malaysia". International Monetary Fund. Diakses 2009-04-22. 
  5. ^ The Star Online. Kembali ke Bahasa Malaysia. Diakses pada 5 Juli 2007
  6. ^ Pasal 1. Konstitusi Malaysia.
  7. ^ a b c d e f CIA. The World Fact Book: Malaysia. Diakses pada 9 Desember 2006.
  8. ^ Yang di-Pertuan Agong biasa dinamakan "Raja", "Kepala", atau "yang Agung"
  9. ^ Pasal 33. Konstitusi Malaysia.
  10. ^ Pasal 43. Konstitusi Malaysia.
  11. ^ Federation of International Trade Associations. Informasi Umum Malaysia. Diakses pada 7 Desember 2007.
  12. ^ a b Majalah Time. A New Nation. 9 September 1957.
  13. ^ a b Paragraf 22. Singapura. Jalan menuju kemerdekaan. Divisi Penelitian Federal, Perpustakaan Kongres. Seri Buku Pegangan Wilayah/Pengkajian Negara. Departemen Angkatan Darat Amerika Serikat. Diakses pada 9 Desember 2006.
  14. ^ a b Majalah Time. The Art of Dispelling Anxiety. Agustus.
  15. ^ Paragraf 25. Singapura. Jalan menuju kemerdekaan. Divisi Penelitian Federal, Perpustakaan Kongres. Seri Buku Pegangan Wilayah/Pengkajian Negara. Departemen Angkatan Darat Amerika Serikat. Diakses pada 9 Desember 2006.
  16. ^ United Nations — Treaty No. 8029
  17. ^ a b Paweł Bożyk (2006). "Newly Industrialised Countries". Globalisation and the Transformation of Foreign Economic Policy. Ashgate Publishing, Ltd. hlm. 164. ISBN 0-75-464638-6. 
  18. ^ a b N. Gregory Mankiw (4th Edition 2007). Principles of Economics. Mason, Ohio: Thomson/South-Western. ISBN 0-32-422472-9. 
  19. ^ Kantor Perdana Menteri. Keamanan Selat Malaka dan kesudahannya untuk keamanan kawasan Asia Tenggara. Diakses pada 26 November 2007.
  20. ^ American University. Pertambangan Timah di Malaysia. Diakses pada 14 November 2007.
  21. ^ Bank Negara Malaysia. Halaman Data Ikhtisan Nasional BNM. Diakses pada 8 November 2007
  22. ^ "Biodiversity Theme Report". Departemen Lingkungan, Air, Pusaka, dan Seni Australia. Diakses 2009-01-24. 
  23. ^ [1]
  24. ^ a b Pasal 152. Konstitusi Malaysia.
  25. ^ Pasal 3. Konstitusi Malaysia.
  26. ^ Tinjauan. Perhimpunan Bangsa-bangsa Asia Tenggara. Diakses pada 8 November 2007.
  27. ^ Daftar Negara Bagian. PBB. Diakses pada 8 November 2007
  28. ^ Bagian. Sekretariat Persemakmuran. Diakses pada 8 November 2007.
  29. ^ Kementerian Luar Negeri, Turki. Fakta dan Gambar D-8. Diakses pada 12 December 2007.
  30. ^ The New Student's Reference Work. 1914.
  31. ^ Sakai, Manako. Menggugah kembali Pertautan Melayu di Asia Tenggara.
  32. ^ Halaman 46–47. Suarez, Thomas. Early Mapping of Southeast Asia.
  33. ^ Earl, George S. W. (1850). "On The Leading Characteristics of the Papuan, Australian and Malay-Polynesian Nations". Journal of the Indian Archipelago and Eastern Asia (JIAEA): p.119. 
  34. ^ "Phylogeography and Ethnogenesis of Aboriginal Southeast Asians". Oxford Journals. Diakses 2008-11-11. 
  35. ^ Bagian ASEAN: Malaysia Diakses pada 29 Mei 2008.
  36. ^ (Indonesia) M. Nasruddin Anshoriy Ch, angsa gagal: mencari identitas kebangsaan, PT LKiS Pelangi Aksara, 2008, ISBN 979-1283-65-6, 9789791283656
  37. ^ Mahathir Mohamad. Wilayah Kita, Kita Sendiri. Majalah Time Asia. Diakses Mei.
  38. ^ Majalah Time. Token Citizenship. Mei.
  39. ^ Majalah Time. Siege's End. 2 May 1960.
  40. ^ Majalah Time. Hurray for Harry. Desember
  41. ^ Majalah Time. Fighting the Federation. Desember
  42. ^ UN General Assembly 15th Session - The Trusteeship System and Non-Self-Governing Territories (pages:509-510)
  43. ^ UN General Assembly 18th Session - the Question of Malaysia (pages:41-44)
  44. ^ Manila Accord between Philippnes, Federation of Malaya and Indonesia (31 JULY 1963)
  45. ^ Majalah Time. Perang Ras di Malaysia. Mei. Diakses pada Desember.
  46. ^ United Nations Treaty Series No. 8809, Agreement relating to the implementation of the Manila Accord
  47. ^ United Nations Treaty Series No. 8809 Agreement relating to the implementation of the Manila Accord
  48. ^ Republik Filipina. Departemen Luar Negeri. FAQs on the ICJ Decision. Diakses pada Desember.
  49. ^ "Philippines' Claim To Sabah". epilipinas. Diakses 21 June 2010. 
  50. ^

    Exchange of notes constituting an agreement relating to the implementation of the Manila Accord of 31 July 1963

  51. id="cite_note-New_Economic_Policy-51">^ a b Jomo Kwame Sundaram. UNRISD Kebijakan Ekonomi Baru dan Hubungan Antarsuku di Malaysia. Diakses pada Desember.
  52. ^ Anthony Spaeth. Majalah Time. Loncatan menuju Kejayaan. 9 Desember 1996.
  53. ^ Anthony Spaeth. Majalah Time. Dialah Sang Pemimpin. September.
  54. ^ http://asiasentinel.com/index.php?option=com_content&task=view&id=863&Itemid=31 Para pengusung petisi Malaysia menentang petugas polisi
  55. ^ 30,000 Juru protes Hindraf melaksanakan rapat umum di jalanan Kuala Lumpur, Malaysiakini.com, 25 November 2007.
  56. ^ OUTLAWED: Hindraf adalah 'gangguan untuk kedamaian dan keamanan', News Straits Times Malaysia, 16 Oktober 2008.
  57. ^ MIC serah pada PM guna ISA - (Hindraf sedang berusaha dapatkan bantuan pengganas).
  58. ^ Mahkamah tolak permohonan habeas corpus lima pemimpin Hindraf.
  59. ^ Pasal 32. Konstitusi Malaysia.
  60. ^ a b Departemen Dalam Negeri Amerika Serikat. Malaysia. Diakses pada Desember.
  61. ^ Pasal 44. Konstitusi Malaysia.
  62. ^ Pasal 45. Konstitusi Malaysia.
  63. ^ Pasal 46. Konstitusi Malaysia.
  64. ^ "MALAYSIA (Dewan Rakyat)". Inter-Parliamentary Union. 29 September 2008. 
  65. ^ Pasal 43 (2). Konstitusi Malaysia
  66. ^ Pasal 43 (1). Konstitusi Malaysia
  67. ^ Leow Chiah Wei. Travel Times. New Straits Times. Asia's southernmost tip. Diakses pada Desember.
  68. ^ Sager Ahmad. Travel Times. New Straits Times. Tanjung Piai, the End of Asia. Diakses pada Desember.
  69. ^ Andrew Marshall. Time Magazine. Waterway to the World. Diakses pada Desember.
  70. ^ Petronas 1H profit up 7.7% to RM26.6b
  71. ^ a b c CIA World Factbook - Menurut taksiran 2004 [2]
  72. ^ "All Sabahans must Fight BN and UMNO". Malaysia Today. 15 August 2006. 
  73. ^ a b "World Refugee Survey 2008". U.S. Committee for Refugees and Immigrants. 2008-06-19. 
  74. ^ "Population and Housing Census" Press statement, Department of Statistics, Malaysia. Accessed 3 April 2007.
  75. ^ a b General Report of the Population and Housing Census 2000. Putrajaya: Department of Statistics, Malaysia. 2005. hlm. 60–64. ISBN 9839044265. 
  76. ^ Pasal 160 (2). Konstitusi Malaysia.
  77. ^ Inter Press Service: Temple Demolitions Spell Creeping Islamisation. Diakses pada 4 Juni 2006.
  78. ^ BBC : Pressure on multi-faith Malaysia. Diakses pada 4 Juni 2006.
  79. ^ http://www.bernama.com/bernama/v5/newsindex.php?id=466965 Leaders Condemn Church Burning Incident In Desa Melawati
  80. ^ http://www.msnbc.msn.com/id/34640583 Church attacks in Malaysia deepen racial tension
  81. ^ http://www.radioaustralia.net.au/indonesian/news/stories/201001/s2788719.htm 4 gereja di Malaysia dibakar
  82. ^ http://www.sinarharapan.co.id/berita/read/gereja-malaysia-dibakar-polisi-tingkatkan-keamanan/ GEREJA MALAYSIA DIBAKAR, POLISI TINGKATKAN KEAMANAN
  83. ^ Ninth Schedule. Constitution of Malaysia.
  84. ^ World Education Forum. UNESCO. http://www2.unesco.org/wef/countryreports/malaysia/rapport_1.html Education for All 2000 Assessment Report. Malaysia.] Diakses pada Desember.
  85. ^ "Information for Applicants from Malaysia". University of Abertay Dundee. Diakses 2008-10-27. 
  86. ^ Health Tourism, Portal Pemerintah Malaysia. Diakses pada 12 Oktober 2007.
  87. ^ Pasal 14. Konstitusi Malaysia
  88. ^ The Star Online. Semakin daripada sekadar kartu. Diakses pada 26 November 2007.
  89. ^ Time Magazine. Rubber from Malaya. 1 March 1943.
  90. ^ "How can [[Sri Lanka]] be transformed into Malaysia and Singapore? by Rajkumar Kanagasingam". Wijeya Newspapers Ltd, Sri Lanka[Daily Mirror]. 17 November 2005. Diakses 2008-03-28. 
  91. ^ Goh, Melissa (Nov. 21, 2006). Para pendidik di Malaysia menilai bahwa NEP mampu mengakibatkan polarisasi ras. Malaysia Today.
  92. ^ "Malaysia scraps ringgit peg". The Edge Daily. 2005-07-22. 
  93. ^ Departemen Statistik. Malaysia. Quarterly Balance of Payments Performance October - December, 2005. Diakses Desember.
  94. ^ Financial Times. Malaysia mengendurkan larangan penjualan singkat. Diakses pada 28 Maret 2006.
  95. ^ Boulton, William; Michael Pecht, William Tucker, Sam Wennberg (May 1997). Malaysia. Electronics Manufacturing in the Pacific Rim, World Technology Evaluation Center. Diakses pada 26 September 2007
  96. ^ International Herald Tribune. Ethnic anger on the rise in Malaysia. Diakses pada 30 Januari 2008.
  97. ^ "Non-resident Indian and Person of Indian Origin". NRIOL. NRIOL. Diakses 2008-11-27. "Most Indians migrated to Malaysia as plantation laborers under British rule" .
  98. ^ "Indian Fulbright scholar honored by Malaysian PM". India Post.com. Diakses 2008-11-27. ""The British encouraged many Indians to migrate from India to Malaysia, and they were mostly lower caste groups so the British took advantage of that," says Ramanujan, adding that thousands of Indians, especially from Tamil Nadu, came as indentured labor to work the plantations, with only a few coming over as plantation managers or more skilled labor." 
  99. ^ Portal Kementerian Penerangan Malaysia. "National Dikir Barat Competition To Be Expanded Next Year", 2006. Diakses pada 2009-01-30.

Pustaka

  • 1911 Encyclopædia Britannica. Malay States.
  • Zainal Abidin bin Abdul Wahid; Khoo, Kay Kim; Muhd Yusof bin Ibrahim; Singh, D.S. Ranjit (1994). Kurikulum Bersepadu Sekolah Menengah Sejarah Angkatan 2. Dewan Bahasa dan Pustaka. ISBN
  • Jeong Chun Hai. (2007). Principles of Public Administration: An Introduction. Kuala Lumpur: Karisma Publication.ISBN 978-983-195-253-5.
  • Osborne, Milton (2000). Southeast Asia: An Introductory History. Allen & Unwin. ISBN

Tautan luar

PemerintahanInformasi umumPariwisata
Dipimpin oleh Ibnu Hajar Menggalang kekuatan rakyat dalam gerakan kesatuan Rakyat yang Tertindas
Panduan wisata Malaysia di Wikivoyage.
 

Lokal geografis

 

 
Negara berdaulat

Dipimpin oleh Ibnu Hajar Menggalang kekuatan rakyat dalam gerakan kesatuan Rakyat yang Tertindas

 
Dependensi

Pulau Natal (Australia) · Kepulauan Cocos (Keeling) (Australia)

 
Kawasan yang dipertentangkan

Sungai Naf (Bangladesh, Myanmar) · Tepi Macclesfield (RRC, RC, Vietnam) · Kepulauan Paracel (RRC, RC, Vietnam) · Kepulauan Pratas (RRC, RC) · Sabah (Malaysia, Filipina) · Beting Scarborough (Filipina, RRC, RC) · Kepulauan Spratly (Brunei, Malaysia, Filipina, RRC, ROC, Vietnam)

 
Aksi separatis


edunitas.com

Page 13

Dipimpin oleh Ibnu Hajar Menggalang kekuatan rakyat dalam gerakan kesatuan Rakyat yang Tertindas

Perjanjian mengenai pendirian negara Malaysia (documen)

Dipimpin oleh Ibnu Hajar Menggalang kekuatan rakyat dalam gerakan kesatuan Rakyat yang Tertindas

Undang-undang tentang Malaysia 1963

Malaysia adalah suatu negara federasi[2] yang terdiri dari tiga belas negara bagian dan tiga wilayah persekutuan di Asia Tenggara dengan luas 329.847 km persegi.[6][7] Ibukotanya adalah Kuala Lumpur, sedangkan Putrajaya menjadi pusat pemerintahan persekutuan. Jumlah warga negara ini melebihi 27 juta jiwa.[7] Negara ini dipisahkan ke dalam dua kawasan — Malaysia Barat dan Malaysia Timur — oleh Kepulauan Natuna, wilayah Indonesia di Laut Cina Selatan.[7] Malaysia bersamaan batasnya dengan Thailand, Indonesia, Singapura, Brunei, dan Filipina.[7] Negara ini terletak di dekat khatulistiwa dan beriklim tropika.[7] Kepala negara Malaysia adalah Yang di-Pertuan Agong[8] dan pemerintahannya dikepalai oleh seorang Perdana Menteri.[9][10] Model pemerintahan Malaysia mirip dengan sistem parlementer Westminster.[11]

Malaysia sebagai negara persekutuan tak pernah ada sampai tahun 1963. Sebelumnya, sekumpulan koloni didirikan oleh Britania Raya pada yang belakang sekali zaman ke-18, dan paro barat Malaysia modern terdiri dari beberapa kerajaan yang terpisah-pisah. Himpunan wilayah jajahan itu dikenal sebagai Malaya Britania sampai pembubarannya pada 1946, ketika himpunan itu disusun kembali sebagai Uni Malaya. Karena semakin meluasnya tentangan, himpunan itu lagi-lagi disusun kembali sebagai Federasi Malaya pada tahun 1948 dan kemudian meraih kemerdekaan pada 31 Agustus 1957.[1][12]

Pada 16 September 1963 berlandaskan dengan

Resolusi Majelis Umum PBB 1514 dalam proses dekolonialisasi, Singapura, Sarawak, Borneo Utara atau yang sekarang semakin dikenal sebagai Sabah berubah menjadi negara bagian dari federasi bentukan baru yang bernama Malaysia termasuk dengan Federasi Malaya.[2][13] dan pada 9 Agustus 1965 Singapura kemudian dikeluarkan dari Malaysia dan menjadi negara merdeka yang bernama Republik Singapura.[14][15] saat tahun-tahun awal pembentukan federasi baru terdapat pula tentangan dari Filipina dan konflik militer dengan Indonesia[16]

Bangsa-bangsa di Asia Tenggara mengalami ledakan ekonomi dan menjalani perkembangan yang cepat di penghujung zaman ke-20. Pertumbuhan yang cepat pada dasawarsa 1980-an dan 1990-an, rata-rata 8% dari tahun 1991 sampai 1997, telah mengubah Malaysia menjadi negara industri baru.[17][18] Karena Malaysia adalah salah satu dari tiga negara yang menguasai Selat Malaka, perdagangan internasional memerankan penting di dalam ekonominya.[19] Pada suatu ketika, Malaysia pernah menjadi penghasil timah, karet dan minyak kelapa sawit di alam.[20] Industri manufaktur memiliki pengaruh akbar untuk ekonomi negara ini.[21] Malaysia juga dipandang sebagai salah satu dari 18 negara berkeanekaragaman hayati terbesar di alam.[22]

Suku Melayu menjadi bagian terbesar dari populasi Malaysia. Terdapat pula komunitas Tionghoa-Malaysia dan India-Malaysia yang cukup akbar.[23] Bahasa Melayu[24] dan Islam masing-masing menjadi bahasa dan agama resmi negara.[7][25]

Malaysia adalah bagian perintis ASEAN dan ikut serta di berbagai organisasi internasional, seperti PBB.[26][27] Sebagai bekas jajahan Inggris, Malaysia juga menjadi bagian Negara-Negara Persemakmuran.[28] Malaysia juga menjadi bagian D-8.[29]

Etimologi

Dipimpin oleh Ibnu Hajar Menggalang kekuatan rakyat dalam gerakan kesatuan Rakyat yang Tertindas

Kata Malaysia terlihat pada peta tahun 1914 dari suatu atlas Amerika.

Nama "Malaysia" diadopsi pada 1963 ketika Federasi Malaya bertambah Singapura, Sabah, dan Sarawak membentuk federasi bernama Malaysia[2] [13] Tapi nama itu sendiri pernah membingungkan ketika dipakai untuk merujuk wilayah-wilayah di Asia Tenggara. Suatu peta yang diterbitkan pada 1914 di Chicago menampilkan nama Malaysia pada wilayah tertentu di Nusantara.[30] Politikus di Filipina pernah menghendaki penamaan negara mereka sebagai "Malaysia", tapi Malaysia-lah yang pertama mengadopsi nama itu pada 1963 sebelum Filipina bertindak semakin jauh tentang masalah itu.[31] Nama lain pernah dianjurkan untuk federasi 1963. Di antaranya adalah Langkasuka (Langkasuka adalah suatu kerajaan lawas yang terletak di bagian hulu Semenanjung Malaya pada milenium pertama masehi).[32]

Bahkan mundur semakin jauh lagi, seorang etnolog Inggris, George Samuel Windsor Earl, di dalam jilid IV Jurnal Kepulauan India dan Asia Timur pada 1850 mengusulkan untuk menamai kepulauan Indonesia sebagai Melayunesia atau Indunesia, kendati dia semakin menyukai yang terakhir.[33]

Sejarah

Prasejarah

Sisa-sisa arkeologis ditemukan di Malaysia Barat, Sabah, dan Sarawak. Semang memiliki leluhur jauh di Semenanjung Malaya, merujuk pada pemukiman pertama dari Afrika, semakin dari 50.000 tahun lalu. Senoi muncul sebagai kumpulan campuran, dengan hampir separo silsilah dari garis ibu moyang Semang dan separonya lagi Indocina. Ini berkaitan dengan dugaan bahwa mereka mewakili keturunan penutur Austronesia lawas, kaum tani, yang membawa bahasa dan teknologi mereka ke bagian selatan semenanjung perkiraan 5.000 tahun lalu dan menyatu dengan warga asli. Manusia Proto Melayu semakin beraneka ragam, dan meskipun mereka menunjukkan beberapa kaitan dengan Asia Tenggara kepulauan, beberapa di antaranya juga memiliki leluhur di Indocina dari zaman Last Glacial Maximum, disertai oleh penyebaran Holosen-dini melewati Semenanjung Malaya ke Asia Tenggara kepulauan.[34]

Sejarah Dini

Semenanjung Malaya berkembang sebagai pusat perdagangan utama di Asia Tenggara, karena berkembangnya perdagangan antara Cina dan India dan negara lainnya melewati Selat Malaka yang sibuk. Claudius Ptolemaeus menunjukkan Semenanjung Malaya pada peta dininya dengan label yang berfaedah "Golden Chersonese", Selat Malaka ditulis sebagai "Sinus Sabaricus".[35] Dari pertengahan sampai yang belakang sekali milenium pertama, sebagian akbar semenanjung, begitupun Nusantara terletak di bawah pengaruh Sriwijaya.

Kerajaan Melayu yang paling awal tercatat dalam sejarah tumbuh dari kota-pelabuhan tepi pantai yang diproduksi pada zaman 10. Di dalamnya termasuk Langkasuka dan Lembah Bujang di Kedah, dan juga Beruas dan Gangga Negara di Perak dan Pan Pan di Kelantan. Diperkirakan semuanya adalah kerajaan Hindu atau Buddha. Islam tiba pada zaman ke-14 di Terengganu.

Dipimpin oleh Ibnu Hajar Menggalang kekuatan rakyat dalam gerakan kesatuan Rakyat yang Tertindas

Benteng A Famosa di Melaka. Kontruksi itu didirikan oleh bangsa Portugis pada zaman ke-15.

Terdapat banyak kerajaan Cina dan India pada zaman ke-2 dan ke-3 Masehi—sebanyak 30 buah menurut sumber Cina. Kedah—dikenal sebagai Kedaram, Cheh-Cha (menurut I-Ching), atau Kataha di dalam tulisan Palawa atau bahasa Sanskerta kuno—berada di jalur serbuan pedagang dan raja India. Rajendra Chola, Kaisar Tamil lawas yang diduga terletak di sekitar Kota Gelanggi, menjadikan Kedah tunduk pada 1025, tapi penggantinya, Vira Rajendra Chola, harus melumpuhkan pemberontakan Kedah untuk mengatasi para penyerbu. Kedatangan Chola sukses meredam keagungan Sriwijaya, yang memberi pengaruh akbar kepada Kedah dan Pattani bahkan sampai ke Ligor.

Kerajaan Buddha, Ligor mengambil kendali Kedah segera setelahnya, dan rajanya, Chandrabhanu memakai tempat ini sebagai basis untuk menyerang Sri Lanka pada zaman ke-11, suatu peristiwa yang dipahat di atas prasasti batu di Nagapattinum di Tamil Nadu dan di dalam kisah-kisah bangsa Sri Lanka, Mahavamsa. Selama milenium pertama, warga di Semenanjung Malaya mengadopsi Hindu dan Buddha dan penggunaan bahasa Sanskerta sampai mereka berpindah kepada Islam.

Ada beberapa laporan dari wilayah lain yang semakin tua dari Kedah—misalnya kerajaan lawas Gangga Negara, di sekitar Beruas di Perak, mendorong sejarah Malaysia semakin jauh ke belakangan. Jika itu belum cukup, suatu puisi Tamil, Pattinapillai, dari zaman ke-2 M, menjelaskan barang-barang dari Kadaram menumpuk di jalanan ibukota Chola. Suatu drama sanskerta dari zaman ke-7, Kaumudhimahotsva, merujuk Kedah sebagai Kataha-nagari. Agnipurana juga menyebutkan suatu kawasan yang dikenal Anda-Kataha dengan salah satu batasnya menggambarkan suatu puncak gunung, yang diyakini para sarjana sebagai Gunung Jerai. Kisah-kisah dari Katasaritasagaram menjelaskan kemewahan hidup di Kataha.

Dipimpin oleh Ibnu Hajar Menggalang kekuatan rakyat dalam gerakan kesatuan Rakyat yang Tertindas

Gedung Sultan Abdul Samad di Kuala Lumpur, kompleks Pengadilan Tinggi Malaysia dan Pengadilan Perdagangan. Kuala Lumpur adalah ibukota Negara-negara Melayu Bersekutu dan ibukota Malaysia saat ini.

Pada permulaan zaman ke-15, Kesultanan Melaka didirikan di bawah suatu dinasti yang didirikan oleh Parameswara, pangeran dari Palembang, Indonesia, di dalam kekaisaran Sriwijaya. Penaklukan memaksa dia dan pendukungnya melarikan diri dari Palembang. Parameswara berlayar ke Temasek untuk menghindari penganiayaan dan tiba di bawah perlindungan Temagi, seorang penghulu Melayu dari Pattani yang ditunjuk oleh Raja Siam sebagai bupati Temasek. Beberapa hari kemudian, Parameswara membunuh Temagi dan mengangkat dirinya sendiri sebagai bupati. Perkiraan lima tahun kemudian, dia meninggalkan Temasek karena ancaman dari Siam. Selama periode ini, Temasek juga diserang oleh serombongan armada Jawa dari Majapahit.

Dia kemudian memimpin ke utara untuk membangun permukiman baru. Di Muar, Parameswara berkehendak membangun kerajaan barunya di Biawak Busuk atau di Kota Buruk. Mengetahui lokasi Muar tidaklah cocok, dia meneruskan perjalanannya ke utara. Di sepanjang jalan, dia dilaporkan telah mengunjungi Sening Ujong (nama lampau untuk Sungai Ujong modern) sebelum sampai di suatu perkampungan nelayan di bibir Sungai Bertam (nama lampau untuk Sungai Melaka modern). Tempat itu lambat laun berkembang menjadi lokasi Melaka masa sekarang. Menurut Sejarah Melayu, di situlah dia menyaksikan kancil mengecoh anjing ketika berteduh di bawah pohon Melaka. Dia mengambil apa yang dia lihat sebagai pertanda yang patut dan kemudian dia membangun suatu kerajaan yang disebut Melaka, kemudian dia membangun dan memperbaiki sarana prasarana untuk tujuan perdagangan.

Peralihan agama Parameswara ke Islam tidaklah jelas. Menurut suatu teori oleh Sabri Zain [3], Parameswara menjadi seorang Muslim ketika dia menikahi seorang Puteri Samudera Pasai dan dia menyertakan gelar bergaya Persia "Syah", dengan menyebut dirinya Iskandar Syah. Juga ada referensi yang menunjukkan bahwa beberapa bagian kelas penguasa dan komunitas saudagar yang menetap di Melaka telah menjadi Muslim. Kisah-kisah Cina menyebutkan bahwa pada 1414, putera penguasa pertama Melaka mengunjungi Ming untuk mengabari mereka bahwa ayahnya telah wafat. Putera Parameswara diakui secara resmi sebagai penguasa kedua Melaka oleh Kaisar Cina dan bergelar Raja Sri Rama Vikrama, Raja Parameswara dari Temasik dan Melaka dan dia dikenal sebagai tokoh Muslim Sultan Sri Iskandar Zulkarnain Syah atau Sultan Megat Iskandar Syah, dan dia menguasai Melaka dari 1414 sampai 1424. [4] [5] Kerajaan ini menguasai wilayah yang sekarang ini disebut Semenanjung Malaya, selatan Thailand (Pattani, dan pantai timur Sumatera. Kerajaan ini berlangsung selama semakin dari satu zaman, dan dalam periode tersebut menyebarkan Islam ke seluruh Nusantara. Melaka, sebagai pelabuhan perdagangan penting, terletak hampir di tengah-tengah rute perdagangan Cina dan India.

Pada 1511, Melaka ditaklukkan oleh Portugal, yang membangun suatu koloni di sana; karenanya berakhirlah Kesultanan Melaka. Tetapi, Sultan terakhir melarikan diri ke Kampar, Riau, Sumatera dan meninggal di sana. Putera-putera Sultan Melaka terakhir membangun dua kesultanan di tempat lain di semenanjung & mdash; Kesultanan Perak di utara, dan Kesultanan Johor (mulanya kelanjutan kesultanan Melaka kuno) di selatan. Setelah jatuhnya Melaka, tiga negara berjuang menguasai Selat Malaka: Portugis (di Melaka), Kesultanan Johor, dan Kesultanan Aceh. Konflik ini berlangsung sampai tahun 1641, ketika Belanda (bersekutu dengan Kesultanan Johor) untuk merebut Melaka.

Kerajaan ini merupakan kelanjutan dari Kesultanan Malaka tua, tapi sekarang dikenal dengan nama Kesultanan Johor, yang sedang ada sampai sekarang. Setelah jatuhnya Melaka, tiga negara berebut untuk mengambil kontrol Selat Malaka: Portugis (di Malaka), Kesultanan Johor, dan Kesultanan Aceh; dan peperangan berakhir pada 1641, ketika Belanda (bersekutu dengan Kesultanan Johor) merebut Malaka.

Mendaratnya Britania

Britania Raya membangun koloni pertamanya di Semenanjung Malaya pada 1786, dengan penyewaan pulau Penang kepada Perusahaan Hindia Timur Britania oleh Sultan Kedah. Pada 1824, Britania Raya menguasai Melaka setelah ditandatanganinya Traktat London atau Perjanjian Britania-Belanda 1824 yang membagi kepemilikan Nusantara kepada Britania dan Belanda, Malaya untuk Britania, dan Indonesia untuk Belanda.[36] Pada 1826, Britania membangun Koloni Mahkota di Negeri-Negeri Selat, menyatukan kepemilikannya di Malaya: Penang, Melaka, Singapura, dan pulau Labuan. Penang yang didirikan pada 1786 oleh Kapten Francis Light sebagai pos komersial dianugerahkan oleh Sultan Kedah. Negeri-Negeri Selat mulanya diurus di bawah British East India Company di Kalkuta, sebelum Penang, dan kemudian Singapura menjadi pusat pengurusan koloni mahkota, sampai 1867, ketika tanggung jawab pengurusan dialihkan kepada Kantor Kolonial di London.

Selama zaman ke-19, banyak negeri Melayu berupaya untuk mendapat bantuan Britania untuk mendudukkan konflik-konflik internal mereka. Kebutuhan komersial pertambangan timah di negeri-negeri Melayu untuk para saudagar di Negeri-Negeri Selat membikin pemerintah Britania melakukan campur tangan di dalam negeri-negeri penghasil timah di Semenanjung Malaya. Diplomasi Kapal Meriam Britania diberi tugas demi mewujudkan resolusi perdamaian terhadap kekacauan sipil yang disebabkan oleh bandit Cina dan Melayu. Pada kesudahannya Perjanjian Pangkor 1874 meretas jalan untuk perluasan pengaruh Britania di Malaya. Memasuki zaman ke-20, negeri Pahang, Selangor, Perak, dan Negeri Sembilan, bersama-sama dikenal sebagai Negeri-negeri Melayu Bersekutu (jangan dirancukan dengan Federasi Malaya), di bawah kendali de facto residen Britania diangkat untuk menasihati para penguasa Melayu. Orang Britania menjadi "penasihat" di atas kertas, tapi sebenarnya, mereka menjalankan pengaruh penting di atas para penguasa Melayu.

Lima negeri lainnya di semenanjung, dikenal sebagai Negeri-negeri Melayu Bersekutu, tak diperintah langsung dari London, juga menerima para penasihat Britania di penghujung zaman ke-20. Empat dari lima negeri itu: Perlis, Kedah, Kelantan, dan Terengganu sebelumnya dikuasai Siam. Negeri yang tak bersekutu lainnya, Johor, satu-satunya negeri yang memelihara kemerdekaannya di sebagian akbar zaman ke-19. Sultan Sisa dari pembakaran Bakar dari Johor dan Ratu Victoria sahabat pribadi, dan mengakui satu sama lain sederajat. Hal ini tak pernah terjadi hingg 1914 ketika pengganti Sultan Sisa dari pembakaran Bakar, Sultan Ibrahim menerima seorang penasihat Britania.

Di pulau Borneo, Sabah diperintah sebagai koloni mahkota Borneo Utara, sedangkan Sarawak diperoleh dari Brunei sebagai kerajaan pribadi keluarga Brooke, yang berkuasa sebagai Raja Putih.

Mengikuti Invasi Jepang ke Malaya dan pendudukan bersambungnya selama Perang Alam II, dukungan rakyat untuk kemerdekaan tumbuh.[37] Pasca-perang, Britania berencana menyatukan pengelolaan Malaya di bawah koloni mahkota tunggal yang disebut Uni Malaya didirikan dengan penentangan yang hebat dari Suku Melayu, yang melawan upaya pelemahan penguasa Melayu dan mengizinkan kewarganegaraan ganda kepada Tionghoa-Malaysia dan kaum imigran lainnya.[38] Uni Malaya, didirikan pada 1946 dan terdiri dari semua kepemilikan Britania di Malaya, kecuali Singapura, dicerai-beraikan pada 1948 dan diganti oleh Federasi Malaya, yang mengembalikan pemerintahan sendiri para penguasa negeri-negeri Malaya di bawah perlindungan Britania.

Selama masa itu, pemberontakan di bawah kepemimpinan Partai Komunis Malaya melaksanakan operasi gerilya yang dirancang untuk mengusir Britania dari Malaya. Darurat Malaya, begitulah dikenalnya, berlangsung sejak 1948 sampai 1960, dan melibatkan kampanye anti-kekacauan oleh serdadu Persemakmuran di Malaya. Meskipun kekacauan dengan cepat ditumpas sedang saja menyisakan kehadiran serdadu persemakmuran, dengan latar belakangan Perang Dingin.[39] Melawan latar belakangan ini, kemerdekaan untuk Federasi di dalam Persemakmuran diberikan pada 31 Agustus 1957.[12]

Setelah kemerdekaan

Dipimpin oleh Ibnu Hajar Menggalang kekuatan rakyat dalam gerakan kesatuan Rakyat yang Tertindas

Mahathir Mohamad adalah pemimpin terdepan yang membikin Malaysia menjadi daya industri utama.

Kemerdekaan Malaya, Pulau Pinang dan Malaka dicapai pada 31 Agustus 1957 dengan nama Federasi Malaya.[1] Singapura sedang terletak di bawah kekuasaan Britania Raya pada saat itu karena letaknya yang stategis. Pada 16 September 1963, Federasi Malaya bersama-sama dengan koloni mahkota Britania, yaitu Sabah (Borneo Utara), Sarawak, dan Singapura, membentuk Malaysia. Kesultanan Brunei, meski mulanya berminat menggabungi Federasi, menarik kembali rencana penyatuan itu karena keadaan penentangan dari sebagian warga, juga dalih tentang pembayaran royalti minyak dan status Sultan di dalam perencanaan penyatuan.[40][41]

Tahun-tahun permulaan pembentukan atau kemerdekaan diganggu oleh konflik dengan Indonesia yang dicetuskan oleh Soekarno melewati Dwikora karena ketidak sesuaian dengan laporan Sekretaris Jenderal PBB[42] [43]menyangkut pelanggaran Manila Accord dalam pembentukan Malaysia,[44] Dalam perjalanan federasi ini kemudiaan disertai dengan keluarnya Singapura pada 1965 karena kembali keadaan ketidak sesuaian dengan Perjanjian Pembentukan Malaysia[2] dengan dipicu oleh politik diskriminasi, dan pertikaian antar-ras di dalam Insiden 13 Mei pada 1969.[14][45] Filipina juga membikin pengakuan aktif terhadap Sabah dengan penyelesaian damai[46] pada periode itu berlandaskan penyerahan sebagian wilayah Kesultanan Brunei, yakni bagian timur-utara kepada Kesultanan Sulu pada 1704. Pengakuan atas wilayah ini sedang dilanjutkan sampai saat ini oleh pihak Filipina.[47][48][49][50] Setelah Insiden 13 Mei pada 1969, Kebijakan Ekonomi Baru yang kontroversial—upaya penaikan hasil untuk kue ekonomi bumiputra ("pribumi", yang menyertakan sebagian akbar orang Melayu, tapi tak selalu warga asli) dibandingkan dengan kumpulan suku lainnya—diluncurkan oleh Perdana Menteri Abdul Razak. Malaysia sejak saat itu memelihara kesetimbangan politik kesukuan yang lunak, dengan sistem pemerintahan yang memadukan pertumbuhan ekonomi dengan kebijakan ekonomi dan politik yang menyokong keikutsertaan yang pantas dari semua ras.[51]

Di antara tahun 1980-an dan pertengahan 1990-an, Malaysia mengalami pertumbuhan ekonomi yang berfaedah di bawah kepemimpinan perdana menteri keempat, Dr. Mahathir Mohamad.[52] Pada periode ini Malaysia mengalami lompatan dari ekonomi berbasis pertanian ke ekonomi berbasis manufaktur dan industri (terutama bagian komputer dan elektronika rumahan). Pada periode ini juga, bentang darat Malaysia berubah dengan tumbuhnya beraneka mega-projek. Projek paling terkemuka adalah Menara Kembar Petronas (sempat menjadi gedung tertinggi di dunia), Bandar Udara Internasional Kuala Lumpur (KLIA), Jalan Tol Utara-Selatan, Sirkuit F1 Sepang, Multimedia Super Corridor (MSC), bendungan Pembangkit Listrik Tenaga Air Bakun, dan Putrajaya, pusat pemerintahan persekutuan baru.

Pada penghujung 1990-an, Malaysia diguncang oleh Krisis finansial Asia 1997, juga tak stabilnya politik yang disebabkan oleh penahanan Wakil Perdana Menteri Dato' Seri Anwar Ibrahim.[53] Terdapat pula tentangan dari kaum sosialis dan reformis, sampai kepada upaya pembentukan negara Islam. Pada 2003, Dr Mahathir, perdana menteri Malaysia yang paling lama menjabat, mundur dan digantikan oleh wakilnya, Abdullah Ahmad Badawi. Pemerintahan baru mengadvokasikan pandangan moderat negara Islam yang diartikan oleh Islam Hadhari. Pada November 2007, Malaysia digoyang oleh dua unjuk rasa anti-pemerintah. Unjuk rasa Bersih 2007 sejumlah 40.000 orang dilaksanakan di Kuala Lumpur pada 10 November menganjurkan reformasi kawasan pemilihan. Itu dipicu oleh dugaan-dugaan korupsi dan ketidaksesuaian di dalam sistem pemilihan di Malaysia yang condong kepada partai politik yang sedang berkuasa, Barisan Nasional, yang selalu memerintah Malaysia sejak kemerdekaan 1957.[54] Unjuk rasa lainnya dilakukan pada 25 November di ibukota Malaysia dan dipimpin oleh HINDRAF. Penggerak unjuk rasa ini, Hindu Rights Action Force, melakukan protes berkenaan kebijakan yang timpang, mengutamakan Suku Melayu. Jumlah peserta ditaksir antara 5.000 sampai 30.000.[55] Di kedua-dua kasus itu, pemerintah dan kepolisian berupaya menangani dan mencegah penculikan dari tempat kejadian. Pada 16 Oktober 2008, HINDRAF dilarang karena pemerintah mengecap himpunan yang tak berdaftar itu sebagai "ancaman untuk keamanan nasional"[56] karena berusaha mendapat bantuan dan dukungan dari kumpulan teroris.[57], [58]

Politik dan Pemerintahan

Dipimpin oleh Ibnu Hajar Menggalang kekuatan rakyat dalam gerakan kesatuan Rakyat yang Tertindas

Gedung Parlemen

Dipimpin oleh Ibnu Hajar Menggalang kekuatan rakyat dalam gerakan kesatuan Rakyat yang Tertindas

Kantor Perdana Menteri Malaysia, Putrajaya

Dipimpin oleh Ibnu Hajar Menggalang kekuatan rakyat dalam gerakan kesatuan Rakyat yang Tertindas

Perdana Menteri Malaysia saat ini, Najib Tun Razak.

Federasi Malaysia adalah suatu monarki konstitusional. Kepala negara persekutuan Malaysia adalah Yang di-Pertuan Agong, biasa disebut Raja Malaysia. Yang di-Pertuan Agong dipilih dari dan oleh sembilan Sultan Negeri-Negeri Malaya, untuk menjabat selama lima tahun secara bergiliran; empat pemimpin negeri lainnya, yang bergelar Gubernur, tak ikut serta di dalam pemilihan.[59]

Sistem pemerintahan di Malaysia bermodelkan sistem parlementer Westminster, warisan Penguasa Kolonial Britania. Tapi di dalam praktiknya, kekuasaan semakin terpusat di eksekutif daripada di legislatif, dan judikatif diperlemah oleh tekanan berkelanjutan dari pemerintah selama zaman Mahathir, kekuasaan judikatif itu dibagikan antara pemerintah persekutuan dan pemerintah negara bagian. Sejak kemerdekaan pada 1957, Malaysia diperintah oleh koalisi multipartai yang disebut Barisan Nasional (pernah disebut pula Aliansi).[60]

Kekuasaan legislatur dibagi antara legislatur persekutuan dan legislatur negeri. Parlemen bikameral terdiri dari dewan rendah, Dewan Rakyat (mirip "Dewan Perwakilan Rakyat" di Indonesia) dan dewan tinggi, Senat atau Dewan Negara (mirip "Dewan Perwakilan Daerah" di Indonesia).[61][62][63] 222 bagian Dewan Rakyat dipilih dari kawasan pemilihan beranggota-tunggal yang diatur berlandaskan jumlah warga untuk masa jabatan terlama 5 tahun. 70 Senator bekerja untuk masa jabatan 3 tahun; 26 di antaranya dipilih oleh 13 majelis negara bagian (masing-masing mengirimkan dua utusan), dua mewakili wilayah persekutuan Kuala Lumpur, masing-masing satu mewakili wilayah persekutuan Labuan dan Putrajaya, dan 40 diangkat oleh raja atas nasihat perdana menteri. Di samping Parlemen di angkatan persekutuan, masing-masing negara bagian memiliki dewan legislatif unikameral (Dewan Undangan Negeri) yang para bagiannya dipilih dari daerah-daerah pemilihan beranggota-tunggal. Pemilihan umum parlemen dilakukan paling sedikit lima tahun sekali, dengan pemilihan umum terakhir pada Maret 2008.[60] Pemilih terdaftar berusia 21 tahun ke atas mampu memberikan suaranya kepada yang akan menjadi bagian Dewan Rakyat dan yang akan menjadi bagian dewan legislatif negara bagian juga, di beberapa negara bagian. Voting tak diwajibkan.[64]

Kekuasaan eksekutif dilaksanakan oleh kabinet yang dipimpin oleh perdana menteri; konstitusi Malaysia menetapkan bahwa perdana menteri haruslah bagian dewan rendah (Dewan Rakyat), yang direstui Yang di-Pertuan Agong dan mendapat dukungan majoritas di dalam parlemen.[65] Kabinet dipilih dari para bagian Dewan Rakyat dan Dewan Negara dan bertanggung jawab kepada badan itu.[66]; sedangkan kabinet merupakan bagian parlemen yang dipilih dari Dewan Rakyat atau Dewan Negara.

Pemerintah negara bagian dipimpin oleh Menteri Akbar di negeri-negeri Malaya atau Ketua Menteri di negara-negara yang tak memelihara monarki lokal, yakni seorang bagian majelis negara bagian dari partai majoritas di dalam Dewan Undangan Negeri. Di tiap-tiap negara bagian yang memelihara monarki lokal, Menteri Akbar haruslah seorang Suku Melayu Muslim, meskipun penguasa ini menjadi subjek kebijaksanaan para penguasa. Kekuasaan politik di Malaysia amat penting untuk memperjuangkan suatu isu dan hak. Oleh karenanya kekuasaan memainkan peranan yang amat penting dalam melakukan perubahan.

Pembagian administratif

Dipimpin oleh Ibnu Hajar Menggalang kekuatan rakyat dalam gerakan kesatuan Rakyat yang Tertindas

Peta pembagian wilayah Malaysia.

Secara administratif, Malaysia memiliki 13 negara bagian (11 di Malaysia Barat dan 2 di Malaysia Timur) dan 3 wilayah persekutuan (semua tiga wilayah persekutuan digabungkan menjadi satu dalam bendera Malaysia) yang dilambangkan sebagai empat belas jalur dan sudut bintang di Bendera Malaysia yang dinamakan "Jalur Gemilang":

Malaysia Barat (Semenanjung)

Malaysia Timur

Kota-kota Akbar

  1. Kuala Lumpur
  2. Johor Bahru
  3. Shah Alam
  4. Subang Jaya
  5. Alor Setar

Geografi

Dipimpin oleh Ibnu Hajar Menggalang kekuatan rakyat dalam gerakan kesatuan Rakyat yang Tertindas

Peta Semenanjung Malaysia dan Malaysia Timur

Dipimpin oleh Ibnu Hajar Menggalang kekuatan rakyat dalam gerakan kesatuan Rakyat yang Tertindas

Pemandangan pantai di Pulau Tioman.

Malaysia adalah negara berpenduduk terbanyak ke-43 dan negara dengan daratan terluas ke-66 di alam, dengan jumlah warga perkiraan 27 juta dan luas wilayah melebihi 320.000 km2. Jumlah warga sedemikian cukup sebanding dengan jumlah warga Arab Saudi dan Venezuela, dan luas wilayah sedemikian sebanding dengan luas wilayah Norwegia dan Vietnam, atau New Mexico, suatu negara bagian di Amerika Serikat.

Malaysia terdiri atas dua kawasan utama yang terpisah oleh Laut Cina Selatan. Keduanya memiliki bangun muka bumi yang hampir sama, yaitu dari pinggir laut yang landai sampai hutan lebat dan bukit tinggi. Puncak tertinggi di Malaysia (dan juga di Kalimantan) yaitu Gunung Kinabalu setinggi 4.095,2 meter di Sabah. Iklim lokal adalah khatulistiwa dan dicirikan oleh angin muson barat daya (April sampai Oktober) dan timur laut (Oktober sampai Februari).


Tanjung Piai, terletak di selatan negara bagian Johor, adalah tanjung paling selatan benua Asia.[67][68] Selat Malaka, terletak di antara Sumatera dan Semenanjung Malaysia, jalur pelayaran terpenting di alam.[69]

Kuala Lumpur adalah ibukota resmi dan kota terbesar di Malaysia. Putrajaya di pihak lain, dipandang sebagai ibukota administratif pemerintahan persekutuan Malaysia. Meskipun banyak cabang eksekutif dan judikatif pemerintahan persekutuan telah pindah ke sana (untuk menghindari kemacetan yang tumbuh di Kuala Lumpur), tapi Kuala Lumpur sedang dipandang sebagai ibukota legislatif Malaysia karena di sanalah terletaknya kompleks gedung Parlemen Malaysia. Kuala Lumpur juga merupakan pusat perdagangan dan keuangan Malaysia.

Kota utama lain termasuk Ipoh, George Town, Johor Bahru, Kuching, Kota Kinabalu, Miri, Alor Star, Kota Melaka, dan Petaling Jaya.

Sumber daya alam

Malaysia diberkati dengan sumber daya alam semisal sektor pertanian, kehutanan, dan pertambangan. Di sektor pertanian, Malaysia adalah salah satu pengekspor terbesar karet alam dan minyak sawit, yang bersama-sama dengan damar dan kayu gelondongan, kakao, lada, nenas, dan tembakau mendominasi pertumbuhan sektor itu. Minyak sawit juga merupakan pembangkit utama perdagangan internasional Malaysia.

Dipimpin oleh Ibnu Hajar Menggalang kekuatan rakyat dalam gerakan kesatuan Rakyat yang Tertindas

Salah satu kebun teh di Malaysia.

Tentang sumber daya hutan, diketahui bahwa usaha penggelondongan dimulai untuk membikin kontribusi berfaedah untuk ekonomi Malaysia pada zaman ke-19. Kini, ditaksir 59% daratan Malaysia sedang berupa hutan. Perluasan industri damar yang cepat, khususnya setelah era 1960-an, telah menghasilkan masalah erosi di hutan-hutan negara ini. Tetapi, dengan keadaan komitmen pemerintah untuk melindungi bagian yang terkait dan sistem ekologi, sumber daya hutan dikelola pada landasan yang berkelanjutan, dampak ikutannya adalah menurunnya laju penebangan pohon.

Sebagai tambahan, sejumlah wilayah yang substansial diperlakukan sebagai hutan produksi (silvikultur) dan upaya penghutanan kembali terhadap lahan hutan sudah dilakukan. Pemerintah Malaysia merencanakan pengayaan tanah seluas 312,30 kilometer persegi dengan rotan di bawah kondisi hutan alami dan di sela-sela tanaman karet alami sebagai komoditas panen perantara. Untuk terus memperkaya sumber-sumber hutan, spesies damar yang cepat-tumbuh seperti meranti tembaga, merawan dan sesenduk juga ditanam. Pada saat yang sama, penuaian pohon-pohon berharga tinggi seperti jati dan pohon lainnya untuk diproduksi menjadi pulp dan kertas juga dianjurkan. Karet, pernah menjadi arus utama ekonomi Malaysia, sekarang digantikan oleh minyak sawit sebagai komoditas ekspor utama pertanian Malaysia.

Timah dan minyak bumi adalah dua sumber daya mineral utama yang menjadi penyokong ekonomi utama Malaysia. Malaysia pernah menjadi penghasil timah terbesar di alam sampai runtuhnya pasar timah di permulaan tahun 1980-an. Pada zaman ke-19 dan ke-20, timah memainkan peran dominan di dalam ekonomi Malaysia. Pada 1972 minyak bumi dan gas alam mengambil alih timah sebagai komoditas utama sektor pemurnian mineral. Sementara itu, kontribusi timah semakin menurun. Penemuan minyak bumi dan gas alam di ladang minyak lepas pantai Sabah, Sarawak, dan Terengganu memiliki sumbangan penting untuk ekonomi Malaysia. Mineral lain menurut tingkat kebutuhan dan keberartiannya adalah tembaga, bauksit, besi, dan batu bara bersama-sama dengan mineral industri seperti tanah liat, kaolin, silika, batu gamping, barit, fosfat, dan bebatuan dimensi seperti granit juga blok dan lempengan marmer. Sejumlah emas dengan kadar minimalis juga diproduksi.

Pada 2004, seorang menteri di Departemen Perdana Menteri, Mustapa Mohamed, mencetuskan bahwa cadangan minyak bumi Malaysia terletak pada kisaran 4.84 milyar barel, sedangkan cadangan gas alam bertambah menjadi 89 triliun kaki kubik (2,500 km³). Pada 1 Januari 2007, Petronas melaporkan bahwa cadangan minyak dan gas di Malaysia berkisar pada ekuivalensi 20.18 milyar barel.[70]

Pemerintah menaksir bahwa pada laju produksi terkini, Malaysia akan mampu menghasilkan minyak sampai 18 tahun dan gas sampai 35 tahun ke muka. Pada 2004, Malaysia menguasai peringkat ke-24 menurut cadangan minyak alam dan ke-13 menurut cadangan gas. 56% dari cadangan minyak ada di Semenanjung sedangkan 19% di Malaysia Timur. Tiap-tiap negara bagian memelihara hak untuk menguasai sumber-sumber daya alam di dalam wilayahnya. Tetapi, pemerintah persekutuan menguasai minyak dan gas. Negara bagian yang memiliki minyak dan gas diberi royalti.

Demografi

Warga Malaysia terdiri dari berbagai kumpulan suku, dengan Suku Melayu sejumlah 50,4% menjadi ras terbesar dan bumiputra/suku asli (aborigin) di Sabah dan Sarawak sejumlah 11% [71] semuanya warga. Menurut ruang lingkup konstitusi Malaysia, orang Melayu adalah Muslim, memakai Bahasa Melayu, yang menjalankan norma budaya dan kebiasaan Melayu. Oleh karenanya, secara teknis, seorang Muslim dari ras manapun yang menjalankan kebiasaan dan kebiasaan Melayu mampu dipandang sebagai Melayu dan memiliki hak yang sama ketika berhadapan dengan hak-hak istimewa Melayu seperti yang dibicarakan di dalam konstitusi. Melebihi separo bagian dari semuanya warga, bumiputra non-melayu menjadi kumpulan dominan di negara bagian Sarawak (30%-nya adalah Iban), dan mendekati 60% warga Sabah (18%-nya adalah Kadazan-Dusun, dan 17%nya adalah Bajaus).[71] Bumiputra non-Melayu itu terbagi atas puluhan himpunan ras tapi memiliki kebiasaan umum yang sama. Sampai zaman ke-20, kebanyakan dari mereka mengamalkan keyakinan tradisional tapi sekarang telah banyak yang sudah memeluk Kristen atau Islam. Masuknya ras lain sedikit banyak mengurangi persentase warga pribumi di kedua negara bagian itu. Juga terdapat kumpulan aborigin dengan jumlah sedikit di Semenanjung, mereka biasa disebut Orang Asli.

23,7% warga adalah Tionghoa-Malaysia, sedangkan India-Malaysia sebanyak 7,1% warga.[71] Sebagian akbar komunitas India adalah Tamil (85%), tapi berbagai kumpulan lainnya juga ada, termasuk Malayalam, Punjab, dan Gujarat. Sebagian lagi warga Malaysia berdarah campuran Timur Tengah, Thailand, dan Indonesia. Keturunan Eropa dan Eurasia termasuk Britania yang menetap di Malaysia sejak zaman kolonial, dan komunitas Kristang yang kuat di Melaka. Sejumlah kecil orang Khmer dan Vietnam menetap di Malaysia sebagai pengungsi Perang Vietnam.

Sebaran warga sangat tak merata, dengan semakin dari 17 juta warga menetap di Malaysia Barat, sedangkan tak semakin dari 7 juta menetap di Malaysia Timur. Karena tumbuhnya industri padat tenaga kerja, Malaysia memiliki 10% sampai 20% pekerja imigran dengan akbarnya ketidakpastian jumlah pekerja ilegal, terutama asal Indonesia. Terdapat sejuta pekerja imigran yang legal dan mungkin orang asing ilegal lainnya. Negara bagian Sabah sendiri memiliki hampir 25% dari 2,7 juta warganya terdaftar sebagai pekerja imigran ilegal menurut sensus terakhir. Tetapi, cerminan 25% ini diduga kurang dari setengah cerminan yang diperkirakan oleh lembaga-lembaga swadaya warga.[72]

Sebagai tambahan, menurut World Refugee Survey 2008, yang diterbitkan oleh Komisi Pengungsi dan Imigran Amerika Serikat, Malaysia menampung pengungsi dan pencari suaka mendekati angka 155.700. Dari jumlah ini, hampir 70.500 pengungsi dan pencari suaka berasal dari Filipina, 69.700 dari Myanmar, dan 21.800 dari Indonesia.[73] Komisi Pengungsi dan Imigran Amerika Serikat menamai Malaysia sebagai salah satu dari sepuluh tempat terburuk untuk pengungsi karena keadaan praktik diskriminasi negara kepada pengungsi. Petugas Malaysia dilaporkan memulangkan pendatang secara langsung kepada penyelundup manusia pada 2007, dan Malaysia menugaskan RELA, milisi sukarelawan, untuk menegakkan undang-undang imigrasi negara itu.[73]

Agama

Dipimpin oleh Ibnu Hajar Menggalang kekuatan rakyat dalam gerakan kesatuan Rakyat yang Tertindas

Masjid Ubudiah adalah masjid bersejarah yang terkenal di Kuala Kangsar.

Dipimpin oleh Ibnu Hajar Menggalang kekuatan rakyat dalam gerakan kesatuan Rakyat yang Tertindas

Malaysia adalah warga multi-agama dan Islam adalah agama resminya. Menurut cerminan Sensus Warga dan Perumahan 2000, hampir 60,4 persen warga memeluk agama Islam; 19,2 persen Buddha; 9,1 persen Kristen; 6,3 persen Hindu; dan 2,6 persen Agama Tionghoa tradisional. Sisanya dianggap memeluk agama lain, misalnya Animisme, Agama rakyat, Sikh, dan keyakinan lain; sedangkan 1,1% dilaporkan tak beragama atau tak memberikan informasi.[74][75]

Semua orang Melayu dipandang Muslim (100%) seperti yang didefinisi pada Pasal 160 Konstitusi Malaysia.[76] Statistik tambahan dari Sensus 2000 yang menunjukkan bahwa Tionghoa-Malaysia sebagian akbar memeluk agama Buddha (75,9%), dengan sejumlah signifikan mengikuti nasihat Tao (10,6%) dan Kristen (9,6%). Sebagian akbar orang India-Malaysia mengikuti Hindu (84,5%), dengan sejumlah kecil mengikuti Kristen (7,7%) dan Muslim (3,8%). Kristen adalah agama dominan untuk komunitas non-Melayu bumiputra (50,1%) dengan tambahan 36,3% diketahui sebagai Muslim dan 7,3% digolongkan secara resmi sebagai pengikut agama rakyat.[75]

Konstitusi Malaysia secara teoretik menjamin kebebasan beragama. Tambahan lagi, semua non-Muslim yang menikahi Muslim harus meninggalkan agama mereka dan berpindah kepada Islam. Sementara, kaum non-Muslim mengalami berbagai batas di dalam kegiatan-kegiatan keagamaan mereka, seperti pembangunan sarana ibadah dan perayaan upacara keagamaan di beberapa negara bagian.[77][78] Muslim dituntut mengikuti keputusan-keputusan Mahkamah Syariah ketika mereka berkenaan dengan agama mereka. Jurisdiksi Mahkamah Syariah dibatasi hanya untuk Muslim menyangkut Keyakinan dan Kewajiban sebagai Muslim, termasuk di antaranya pernikahan, warisan, kemurtadan, dan hubungan internal sesama umat. Tak ada pelanggaran perdata atau pidana terletak di bawah jurisdiksi Mahkamah Syariah, yang memiliki hierarki yang sama dengan Pengadilan Sipil Malaysia. Meskipun menjadi pengadilan tertinggi di negara itu, Pengadilan-Pengadilan Sipil (termasuk Pengadilan Persekutuan, pengadilan tertinggi di Malaysia) pada prinsipnya tak mampu memberikan putusan semakin tinggi daripada yang diproduksi oleh Mahkamah Syariah; dan biasanya mereka segan untuk memimpin kasus-kasus yang melibatkan Islam di dalam wilayah atau pertanyaan atau tantangan terhadap autoritas Mahkamah Syariah. Hal ini mengakibatkan masalah-masalah yang cukup mengemuka, khususnya yang melibatkan kasus-kasus perdata di antara Muslim dan non-Muslim, di mana pengadilan sipil telah memerintahkan non-Muslim untuk mencari bantuan dari Mahkamah Syariah.

Awal tahun 2010 dalam putusan Pengadilan Tinggi yang memutuskan mengizinkan surat kabar Katolik the Herald untuk memakai kata Allah untuk Tuhan telah memicu dibakarnya semakin dari 4 kontruksi gereja dan beberapa lainnya dirusak massa di Kuala Lumpur ibu kota Malaysia.[79][80][81] [82]

Pendidikan

Dipimpin oleh Ibnu Hajar Menggalang kekuatan rakyat dalam gerakan kesatuan Rakyat yang Tertindas

Multimedia University.

Dipimpin oleh Ibnu Hajar Menggalang kekuatan rakyat dalam gerakan kesatuan Rakyat yang Tertindas

Universitas Nottingham, Kampus Malaysia.

Pendidikan di Malaysia dipantau oleh Kementerian Pendidikan Pemerintah Persekutuan.[83]

Sebagian akbar anak-anak Malaysia mulai bersekolah pada usia tiga sampai enam tahun, di Taman Kanak-Kanak. Sebagian akbar taman kanak-kanak dijalankan pihak swasta, tapi ada sedikit taman kanak-kanak yang dijalankan pemerintah.

Anak-anak mulai bersekolah dasar pada usia tujuh tahun selama enam tahun ke muka. Terdapat dua jenis utama sekolah dasar yang dijalankan atau berbantuan pemerintah. Sekolah berbahasa asli (Sekolah Jenis Kebangsaan) memakai bahasa Tionghoa atau bahasa Tamil sebagai bahasa pengantar. Sebelum melanjutkan ke tahap pendidikan sekunder, siswa-siswi di kelas 6 dipersyaratkan untuk mengikuti Ujian Prestasi Sekolah Dasar (Ujian Pencapaian Sekolah Rendah, UPSR). Suatu program yang disebut Penilaian Tahap Satu, PTS digunakan untuk mengukur kemampuan siswa-siswi yang tajam akal, dan memungkinkan mereka naik dari kelas 3 ke kelas 5, meloncati kelas 4.[84] Tetapi, program ini dihapus pada 2001.

Pendidikan tahap dua di Malaysia dilaksanakan di dalam Sekolah Menengah Kebangsaan (setara SMP+SMA di Indonesia) selama lima tahun. Sekolah Menengah Kebangsaan memakai bahasa Malaysia sebagai bahasa pengantar. Khusus mata pelajaran Matematika dan Sains juga bahasa non-Melayu, ini berlangsung mulai tahun 2003, dan sebelum itu semua pelajaran non-bahasa diajarkan di dalam bahasa Malaysia. Di yang belakang sekali Form Three, yaitu kelas tiga, siswa-siswi diuji di dalam Penilaian Menengah Rendah, PMR. Di kelas lima pendidikan tahap dua (Form Five), siswa-siswi mengikuti ujian Ijazah Pendidikan Malaysia (Sijil Pelajaran Malaysia, SPM), yang setara dengan bekas British Ordinary pada tahapan 'O'. Sekolah tertua di Malaysia adalah Penang Free School, juga sekolah tertua di Asia Tenggara.

Pendidikan tahap dua nasional Malaysia dibagi ke dalam beberapa jenis, yaitu National Secondary School (Sekolah Menengah Kebangsaan), Religious Secondary School (Sekolah Menengah Agama), National-Type Secondary School (Sekolah Menengah Jenis Kebangsaan) yang juga disebut Mission School (Sekolah Dakwah), Technical School (Sekolah Menengah Teknik), Sekolah Berasrama Penuh, dan MARA Junior Science College (Maktab Rendah Sains MARA).

Juga terdapat 60 Chinese Independent High School di Malaysia, yang sebagian akbar di antaranya berbahasa pengantar bahasa Tionghoa. Chinese Independent High School dipantau dan distandardisasi oleh United Chinese School Committees' Association of Malaysia (UCSCAM, semakin lazim disebut di dalam bahasa Tionghoa, Dong Zong 董总), tapi, tak seperti sekolah pemerintah, tiap-tiap sekolah independen lepas menentukan keputusan. Berusaha bisa di sekolah independen memerlukan saat 6 tahun untuk berhenti, terbagi ke dalam Tahap Junior (3 tahun) dan Tahap Senior (3 tahun). Siswa-siswi akan mengikuti uji standardisasi yang dipersiapkan oleh UCSCAM, yang dikenal sebagai Unified Examination Certificate (UEC) (Ijazah Pengujian Bersama) di Menengah Junior 3 (setara Penilaian Menengah Rendah) dan Menengah Senior 3 (setara tahap A). Sejumlah sekolah independen mengadakan kelas-kelas berbahasa Malaysia dan berbahasa Inggris selain berbahasa Tionghoa, memungkinkan siswa-siswi mengikuti Penilaian Menengah Rendah dan Sijil Pelajaran Malaysia juga.

Sebelum perkenalan sistem matrikulasi, siswa-siswi yang akan memasuki universitas publik harus mendudukkan 18 bulan tambahan sekolah sekunder di Form Six (kelas 6) dan mengikuti Sijil Tinggi Persekolahan Malaysia, STPM; yang setara British Advanced atau tahap 'A'. Karena perkenalan program matrikulasi sebagai alternatif untuk STPM pada 1999, siswa-siswi yang menamatkan program 12 bulan di perkuliahan matrikulasi (kolej matrikulasi di dalam bahasa Malaysia) mampu mendaftar di universitas lokal. Tetapi, di dalam sistem matrikulasi, hanya 10% dari bangku yang dipersiapkan untuk siswa-siswi non-Bumiputra dan sisanya untuk siswa-siswi Bumiputra.

Terdapat universitas publik seperti Universitas Malaya, Universitas Sains Malaysia, Universitas Putra Malaysia Universitas Teknologi Malaysia, Universitas Teknologi Mara, dan Universitas Kebangsaan Malaysia. Universitas swasta juga mendapat reputasi yang cukup untuk pendidikan ada nilai internasional dan banyak siswa-siswi dari seluruh alam berminat memasuki universitas-universitas itu. Misalnya Multimedia University, Universitas Teknologi Petronas, dan lain-lain. Sebagai tambahan, empat universitas bereputasi internasional telah membuka kampus cabangnya di Malaysia sejak 1998. Suatu kampus cabang mampu dilihat dan diamati sebagai ‘kampus lepas pantai’ dari universitas asing, yang memberikan kuliah dan penghargaan yang sama seperti kampus utamanya. Siswa-siswi lokal maupun internasional mampu meraih kualifikasi asing identik ini di Malaysia dengan biaya rendah. Kampus cabang universitas asing di Malaysia adalah: Monash University Malaysia Campus, Curtin University of Technology Sarawak Campus, Swinburne University of Technology Sarawak Campus, dan University of Nottingham Malaysia Campus.

Siswa-siswi juga memiliki opsi untuk mendaftar di lembaga tersier swasta setelah menamatkan pendidikan sekunder. Sebagian akbar lembaga memiliki pranala pendidikan dengan universitas-universitas seberang lautan semisal di Amerika Serikat, Britania Raya, dan Australia, memungkinkan mahasiswa menghabiskan periode perkuliahannya dengan mendapat kualifikasi seberang lautan. Satu contoh adalah SEGi College yang bermitra dengan University of Abertay Dundee.[85] Mahasiswa Malaysia berusaha bisa di luar negara seperti di Indonesia, Britania Raya, Amerika Serikat, Australia, Selandia Baru, Kanada, Singapura, Jepang dan negara-negara di Timur-Tengah seperti Yordania dan Mesir. Ada juga mahasiswa Malaysia di beberapa universitas di Korea Selatan, Jerman, Perancis, Republik Rakyat Cina, Irlandia, India, Rusia, Polandia, dan Republik Ceko.

Sebagai tambahan untuk Kurikulum Nasional Malaysia, Malaysia memiliki sekolah internasional. Sekolah internasional memberi para siswa kesempatan untuk mempelajari kurikulum dari negara lain. Sekolah-sekolah ini utamanya disingkap karena bertambahnya warga ekspatriat di negara ini. Sekolat internasional termasuk: Sekolah Indonesia (kurikulum Indonesia), Australian International School, Malaysia (kurikulum Australia), Alice Smith School (kurikulum Britania), elc International school (kurikulum Britania), Garden International School (kurikulum Britania), Lodge International School (kurikulum Britania), International School of Kuala Lumpur (kurikulum Amerika dan Sarjana Muda Internasional), Japanese School of Kuala Lumpur (Kurikulum Jepang), The Chinese Taipei School, Kuala Lumpur and The Chinese Taipei School, Penang (Kurikulum Cina-Taipei), International School of Penang (Kurikulum Britania dan Sarjana Muda Internasional), Lycée Français de Kuala Lumpur (Kurikulum Perancis), dan lain-lain.

Kesehatan

Warga Malaysia menempati tingkat kebutuhan pada perluasan dan pengembangan kesehatan, 5% perkiraan pembangunan sektor sosial pemerintah adalah untuk kesehatan masyarakat—penaikan semakin dari 47% dari periode sebelumnya. Ini berfaedah semua kenaikan semakin dari 2 miliar ringgit Malaysia (lebih dari 6,5 triliun rupiah). Dengan menaiknya hasrat hidup dan bertambahnya warga, pemerintah berkehendak untuk memperbaiki banyak sektor, termasuk perbaikan rumah sakit yang ada, membangun dan melengkapi rumah sakit baru, pertambahan jumlah klinik umum, dan perbaikan pelatihan dan perluasan pelayanan jarak jauh (telehealth). Bertahun-tahun lalu pemerintah telah memperkuat usaha untuk memutakhirkan sistem dan menggaet banyakan investor asing.

Sistem kesehatan Malaysia memerlukan para dokter untuk melaksanakan tugas tiga tahun pelayanan di rumah sakit umum untuk meyakinkan sumber daya manusia rumah-rumah sakit itu tetap terjaga. Baru-baru ini dokter-dokter asing juga diberi tugas untuk melakukan pekerjaan di sini. Tapi sedang juga sejumlah kekurangan tenaga medis, khususnya yang berpengalaman spesialis, hasilnya pelayanan dan perawatan kesehatan tertentu hanya ada di kota-kota akbar. Upaya-upaya terbaru untuk menghadirkan banyak sarana prasarana ke kota-kota lain dihambat oleh kurangnya ahli untuk menjalankan alat yang dipersiapkan dari para investor.

Sebagian akbar rumah sakit swasta terletak di perkotaan, dan tak seperti banyak rumah sakit umum, diperlengkapi dengan sarana prasarana diagnosis dan visualisasi terbaru. RUmah sakit swasta umumnya tak dilihat dan diamati sebagai investasi ideal—sedikitnya perlu saat sepuluh tahun sebelum investor meraih untung. Namun, situasi itu sekarang berubah dan perusahaan sekarang melihat wilayah ini lagi, terkhusus memperhatikan kenaikan minat orang asing yang datang ke Malaysia untuk tujuan perawatan kesehatan dan fokus pemerintah terbatu untuk membangun industri pariwisata kesehatan.[86]

Kewarganegaraan

Sebagian akbar orang Malaysia diberikan kewarganegaraan oleh lex soli.[87] Kewarganegaraan di negara bagian Sabah dan Sarawak di Malaysia Timur berlainan dengan kewarganegaraan di Malaysia Barat untuk tujuan imigrasi. Setiap warga negara diberi selembar kartu identitas biometric smart chip, yang biasa disebut MyKad, pada umur 12 tahun, dan harus membawa kartu itu kapanpun.[88]

Ekonomi

Dipimpin oleh Ibnu Hajar Menggalang kekuatan rakyat dalam gerakan kesatuan Rakyat yang Tertindas

Menara Kembar PETRONAS, simbol Malaysia

Semenanjung Malaya dan pastinya Asia Tenggara menjadi pusat perdagangan di kawasan selama beberapa zaman. Berbagai komoditas seperti keramik dan rempah aktif diperdagangkan bahkan sebelum Kesultanan Melaka dan Singapura mengemuka.

Pada zaman ke-17, mereka didirikan di beberapa negara bagian. Kemudian, sejak Britania Raya mulai mengambil alih sebagai administrator Malaya Britania, pohon karet dan kelapa sawit dikenalkan untuk tujuan komersial. Di dalam saat lama, Malaya menjadi penghasil timah, karet, dan minyak sawit terbesar di alam.[89] Tiga komoditas ini, beserta bahan mentah lainnya, mengatur tempo ekonomi Malaysia semakin patut sampai zaman ke-20.

Sebagai ganti kebergantungan pada Suku Melayu sebagai sumber tenaga kerja, Britania membawa Tionghoa dan orang India untuk melakukan pekerjaan di pertambangan, perkebunan, dan mengisi kekosongan ahli profesional. Kendati banyak dari mereka kembali ke negara asal mereka setelah kontrak dipenuhi, beberapa di antaranya menetap di Malaysia.

Ketika Malaya melakukan usaha ke arah kemerdekaan, pemerintah mulai menerapkan perencanaan ekonomi lima tahunan, dimulai dengan Rencana Lima Tahun Malaya Pertama pada 1955. Ketika Malaysia didirikan, istilah perencanaan diganti dan dinomori, dimulai dengan Rencana Malaysia Pertama pada 1965.

Pada 1970-an, Malaysia mulai meniru ekonomi Empat Macan Asia (Taiwan, Korea Selatan, Hong Kong, dan Singapura) dan berkomitmen kepada transformasi dari ekonomi yang bergantung pada pertambangan dan pertanian ke ekonomi berbasis manufaktur. Dengan investasi Jepang, industri-industri berat mulai disingkap dan beberapa tahun kemudian, ekspor Malaysia menjadi mesin pertumbuhan primer negara ini. Malaysia secara konsisten menerima semakin dari 7% pertumbuhan PDB ditemani dengan inflasi yang rendah pada 1980-an dan 1990-an.[90] Pada dasarnya, pertumbuhan Malaysia bergantung pada ekspor bahan elektronik seperti chip komputer dsb-nya. Akibatnya, Malaysia merasakan tekanan hebat semasa krisis ekonomi pada tahun 1998 dan kemerosotan dalam sektor teknologi informasi pada tahun 2001. KDNK pada tahun 2001 hanya meningkat sebanyak 0,3% disebabkan pengurangan 11% dalam bilangan ekspor tapi paket perangsang fiskal yang akbar telah mengurangi dampak tersebut.

Pada periode yang sama, pemerintah berupaya mengurangi angka kemiskinan dengan Kebijakan Ekonomi Baru Malaysia (NEP) yang kontroversial, setelah Peristiwa 13 Mei, kerusuhan antar-etnis pada 1969.[51] Tujuan utamanya adalah menghilangkan keterkaitan ras dengan fungsi ekonomi, dan rencana lima tahun pertama mulai menerapkan NEP sebagai Rencana Malaysia Kedua. Kejayaan atau kegagalan NEP menjadi bahan perdebatan, kendati secara resmi berakhir pada 1990 dan diganti dengan Kebijakan Pembangunan Nasional (NDP). Baru-baru ini banyak debat muncul sekali lagi tentang hasil dan relevansi NEP. Sebagian pihak berdalih bahwa NEP jelas-jelas berjaya membuat pengusaha dan tenaga profesional Melayu kelas menengah-atas. Kendati beberapa perbaikan di dalam daya ekonomi Melayu secara umum, pemerintah Malaysia memelihara kebijakan diskriminasi yang menguntungkan Suku Melayu di atas suku lain - termasuk pengutamaan penerimaan kerja, pendidikan, beasiswa, perdagangan, akses mendapat rumah murah dan tabungan yang dibantu.[91] Perlakuan khusus ini memicu kecemburuan dan kebencian di antara non-Melayu dan Melayu.

Penguasaan Tionghoa terhadap sektor ekonomi negara yang dimiliki pihak lokal telah banyak diserahkan demi menguntungkan Bumiputra/Melayu di banyak industri strategis/penting seperti distribusi turunan minyak bumi, transportasi, pertanian, dan lain-lain. Sebagian akbar profesional per kapita sedang didominasi orang India-Malaysia.

Ledakan ekonomi yang cepat memicu macam-macam masalah pemasokan. Sedikitnya tenaga kerja segera dipenuhi dengan mengalirnya jutaan pekerja imigran, banyak di antaranya ilegal. PLC yang kaya akan modal tunai dan konsorsium bank-bank segera menguntungkan pertambahan dan mencepatnya pemulaian pembangunan projek-projek infrastruktur akbar. Ini berakhir ketika krisis finansial Asia 1997 melanda pada musim gugur 1997, menghantarkan kejutan akbar untuk ekonomi Malaysia.

Seperti negara lain yang dipengaruhi krisis, terjadi penjualan singkat spekulatif mata uang Malaysia, ringgit. Penanaman modal asing jatuh pada angkatan yang berbahaya, karena modal menguap ke luar negara, nilai ringgit jatuh dari MYR 2,50 per USD ke, MYR 4,80 per USD. Indeks komposit Bursa Malaysia terjungkal dari hampir 1.300 poin ke kisaran 400 poin dalam hitungan pekan. Setelah penangkapan kontroversial menteri keuangan Anwar Ibrahim, suatu Dewan Aksi Ekonomi Nasional diwujudkan untuk mengantisipasi krisis moneter. Bank Negara Malaysia menentukan pengendalian modal dan mematok nilai tukar ringgit Malaysia pada 3,80 terhadap dolar Amerika Serikat. Bagaimanapun, Malaysia menolak paket bantuan ekonomi dari Dana Moneter Internasional (IMF) dan Bank Dunia, aksi yang mengejutkan analis asing.

Pada Maret, 2005, United Nations Conference on Trade and Development (UNCTAD) menerbitkan suatu makalah tentang sumber-sumber dan langkah pemulihan Malaysia, ditulis oleh Jomo K.S. dari departemen ekonomi terapan, Universitas Malaya, Kuala Lumpur. Makalah itu menyimpulkan bahwa kontrol yang ditentukan pemerintah Malaysia tidaklah memperparah tak pula menolong pemulihan. Faktor terbesar adalah menaiknya jumlah ekspor komponen elektronik, yang disebabkan oleh menaiknya permintaan komponen di Amerika Serikat, yang disebabkan oleh kekhawatiran dampak kedatangan tahun 2000 (Y2K) pada komputer dan perangkat digital lain yang semakin tua.

Tetapi, pasca-memudarnya Y2K pada 2001 tak memengaruhi Malaysia seperti banyak negara lain. Ini menjadi bukti yang semakin jelas bahwa ada sebab-sebab dan dampak-dampak lain yang mungkin semakin berkaitan untuk pemulihan. Satu probabilitas adalah bahwa para spekulan mata uang mengalami kebangkrutan keuangan setelah jatuh di dalam aksi serang mereka terhadap dolar Hong Kong pada Agustus 1998 dan setelah rubel Rusia tumbang. (Lihat George Soros)

Tanpa memperhatikan karena dan dampak klaim, peremajaan ekonomi juga bergulir dengan defisit perkiraan dan belanja pemerintah besar-besaran pada tahun-tahun setelah krisis. Kemudian, Malaysia menikmati pemulihan ekonomi semakin cepat dibandingkan dengan jiran-jirannya. Bagaimanapun, di banyak cara negara ini belum mengalami kepulihan pada angkatan pra-krisis.

Sementara langkah pembangunan sekarang tak secepat dahulu, tapi terasa semakin stabil. Kendati kontrol dan penjagaan ekonomi bukan menjadi argumen utama pemulihan, tak ada keraguan bahwa sektor perbankan menjadi semakin kenyal terhadap agresi luar negara. Akun saat ini terletak di surplus struktural, memberikan bantalan untuk pengambangan modal. Harga-harga aset sekarang, fraksi dari ketinggian pra-krisis mereka.

Malaysia ada sejumlah elemen makroekonomi yang stabil (di mana tingkat inflasi dan tingkat pengangguran tetap di bawah 3%), simpanan pertukaran uang asing yang sehat, dan utang luar negeri yang rendah. Ini memungkinkan Malaysia untuk tak mengalami krisis yang sama seperti Krisis finansial Asia pada tahun 1997. Walau bagaimanapun, prospek jangka panjang kelihatan kurang patut disusutkannya perubahan dalam sektor badan hukum terutama sektor yang berurusan dengan utang korporat yang tinggi dan kompetitif.

Nilai tukar yang dipatok disingkap kembali pada Juli 2005 untuk nilai tukar mengambang yang terawasi setelah satu jam pemberlakuan yang sama oleh Cina.[92] Pada pekan yang sama, ringgit menguat satu persen dibandingkan mata uang utama lainnya dan diharapkan akan mengalami apresiasi semakin jauh. Tapi pada Desember 2005, hasrat apresiasi semakin jauh menjadi bisu karena arus modal melampaui USD 10 miliar.[93]

Pada September 2005, Howard J. Davies, direktur London School of Economics, di dalam suatu pertemuan di Kuala Lumpur, memperingatkan para pejabat Malaysia bahwa jika mereka mau pasar modal fleksibel kembali, mereka harus mencabut larangan penjualan singkat. Pada Maret 2006, Malaysia mencabut larangan penjualan singkat.[94] Kini, Malaysia dipandang sebagai negara industri baru.[17][18][95]

Infrastruktur

Dipimpin oleh Ibnu Hajar Menggalang kekuatan rakyat dalam gerakan kesatuan Rakyat yang Tertindas

Jalur Damansara, bagian dari Jalur Cepat Lembah Klang.

Lihat juga: Kontruksi dan bangun di Kuala Lumpur dan Kontruksi dan Bangun di Putrajaya

Malaysia memiliki jalan-jalan akbar yang menghubungkan semua kota akbar di pesisir barat Semenanjung Malaysia. Pada 2006, panjang semuanya Sistem Jalur Cepat Malaysia adalah 1.471,6 kilometer. Jejaring itu menghubungkan semua kota akbar dan sekitarnya: Klang Valley, Johor Bahru, dan Penang satu sama lain. Jalur motor utama (E1 dan E2, E1 adalah bagian Utara Kuala Lumpur, sedangkan E2 adalah bagian selatan), terentang dari ujung utara dan selatan Semenanjung Malaysia, masing-masing di Bukit Kayu Hitam dan Johor Bahru. Jalur itu bagian dari Jaringan Jalur Cepat Asia, yang juga menghubungkan Thailand dan Singapura.

Jalan di Malaysia Timur dan pesisir timur Semenanjung Malaysia relatif kurang terbangun. Semua itu berupa jalan yang sangat berlibat-libat melewati pegunungan dan belum dilapisi aspal, jalan berkerikil. Akibatnya, sungai sedang menjadi jalur transportasi penting, di samping pesawat udara sebagai modus utama atau alternatif transportasi untuk warga pedalaman.

Jasa kereta api di Malaysia Barat dioperasikan oleh Keretapi Tanah Melayu dan memiliki rel cukup banyak yang menghubungkan semua kota akbar dan kota kecil di semenanjung, yang juga melebar sampai Singapura. Juga ada rel pendek di Sabah yang dioperasikan oleh Sabah State Railway yang utamanya mengangkut komoditas.

Juga ada pelabuhan di negara ini. Pelabuhan akbar adalah Port Klang dan Tanjung Pelepas di Johor. Pelabuhan penting lainnya mampu ditemukan di Tanjung Kidurong, Kota Kinabalu, Kuching, Kuantan, Pasir Gudang, Penang, Miri, Sandakan, and Tawau.

Bandar Udara ditemukan di pelosok negara. Bandar Udara Internasional Kuala Lumpur (KLIA) adalah bandar udara terbesar di negara ini. Bandar udara penting lainnya termasuk Bandar Udara Internasional Kota Kinabalu, Bandar Udara Internasional Penang, Bandar Udara Internasional Kuching, Bandar Udara Internasional Langkawi, dan Bandar Udara Internasional Senai. Juga ada bandar udara di kota-kota kecil, juga pelabuhan udara perintis domestik di kawasan perkotaan Sabah dan Sarawak. Terdapat jasa penerbangan harian Timur dan Barat Malaysia, satu-satunya pilihan yang tepat untuk konsumen perjalanan dari dua belahan negara ini. Malaysia adalah rumah untuk maskapai udara murah di kawasan ini, AirAsia. AirAsia berbasis di Kuala Lumpur dan memelihara penerbangan ke Asia Tenggara dan Cina. Di Kuala Lumpur, AirAsia mengoperasikan Low Cost Carrier Terminal (LCCT) di KLIA.

Jasa telekomunikasi antarkota dipersiapkan di Malaysia Barat terutama oleh riley radio gelombang pendek. Telekomunikasi internasional dipersiapkan melewati kabel bawah laut dan satelit. Salah satu perusahaan telekomunikasi terpenting dan terbesar di Malaysia adalah Telekom Malaysia (TM), yang menyediakan produk-produk dan pelayanan dari sambungan tetap, sambungan melakukan usaha, juga jasa akses Internet dial-up dan broadband. TM memiliki semi-monopoli jasa sambungan telepon tetap di negara ini.

Pada Desember 2004, Menteri Energi, Air, dan Komunikasi Lim Keng Yaik melaporkan bahwa hanya 0,85% atau 218.004 orang di Malaysia memakai jasa broadband. Tetapi, angka ini didasarkan pada banyaknya pelanggan, sedangkan satuan persentase rumah tangga mencerminkan situasi semakin akurat. Ini menggambarkan kenaikan 0,45% di tiga triwulan. Dia juga melaporkan bahwa pemerintah menargetkan penggunaan 5% pada 2006 dan berlipat dua menjadi 10% pada 2008. Lim Keng Yaik mendorong perusahaan-perusahaan telekomunikasi lokal dan penyedia jasa untuk membuka mil terakhir dan harga semakin murah supaya menguntungkan pengguna.

Kebiasaan

Kebiasaan Malaysia merujuk kepada kebudayaan semua warga majemuk yang terdapat di Malaysia dan berbagai suku di sana, seperti:

Malaysia adalah warga multi-suku, multi-budaya, dan multi-bahasa. Warga pada Februari 2007 adalah 26,6 juta terdiri dari 62% Bumiputera (termasuk Melayu), 24% Tionghoa, 8% India, dengan sedikit minoritas dan suku asli (Departemen Statistik Malaysia). Tegangan kesukuan terjadi tahun 2008.[96]

Dipimpin oleh Ibnu Hajar Menggalang kekuatan rakyat dalam gerakan kesatuan Rakyat yang Tertindas

Tarian Zapin.

Suku Melayu, kumpulan terbesar, didefinisi sebagai Muslim di dalam Konstitusi Malaysia. Suku Melayu memainkan peran dominan secara politis dan digolongkan sebagai salah satu bumiputra. Bahasa aslinya adalah Bahasa Melayu, dan diproduksi menjadi bahasa nasional Malaysia.[24]

Di masa silam, Suku Melayu menulis di dalam bahasa Sanskerta atau memakai alfabet berbasis bahasa Sanskerta. Setelah zaman ke-15, tulisan Jawi (berbasis bahasa Arab) menjadi popular. Tak lama kemudian, tulisan romawi mengambil alih peran Sanskerta dan Jawi sebagai tulisan dominan. Ini umumnya dikarenakan pengaruh sistem pendidikan kolonial, yang mengajari anak-anak tulisan romawi daripada tulisan Arab.

Dipimpin oleh Ibnu Hajar Menggalang kekuatan rakyat dalam gerakan kesatuan Rakyat yang Tertindas

Suku asli non-Melayu terbesar adalah Iban dari Sarawak, yang jumlahnya melebihi 600.000 jiwa. Beberapa Suku Iban sedang menetap di perkampungan hutan tradisional di dalam rumah panjang di sepanjang Sungai Rajang dan Lupar dan kawasan arus mereka, kendati banyak dari Suku Iban pindah ke kota. Suku Bidayuh, berjumlah perkiraan 170.000 jiwa, berpusat di barat daya Sarawak. Suku asli terbesar di Sabah adalah Kadazan. Mereka umumnya petani yang menganut Kristen. 140.000 Orang Asli, atau aborigin, terdiri dari sejumlah komunitas suku yang berbeda-beda yang menetap di Malaysia Barat. Biasanya menjadi pemburu, peladang berpindah, dan petani, banyak dari mereka kemudian menetap dan sebagiannya berbaur ke dalam Malaysia modern.

Kaum Tionghoa di Malaysia umumnya menganut Buddha (dari sekte Mahayana) atau juga menganut Tao. Tionghoa di Malaysia mampu berucap di dalam beberapa dialek bahasa Tionghoa, termasuk Mandarin, Hokkien, Kanton, Hakka, dan Teochew. Majoritas Tionghoa di Malaysia, terkhusus mereka dari kota-kota akbar semisal Kuala Lumpur, Petaling Jaya, dan Penang mampu berbahasa Inggris pula. Terdapat pula sejumlah Tionghoa yang semakin bertambah generasi Tionghoa baru yang memandang bahasa Inggris sebagai bahasa ibu mereka. Tionghoa di Malaysia berlandaskan sejarah telah menjadi dominan di dalam komunitas perdagangan Malaysia.

Dipimpin oleh Ibnu Hajar Menggalang kekuatan rakyat dalam gerakan kesatuan Rakyat yang Tertindas

Penang Rojak in Malaysia.

Suku India-Malaysia utamanya Tamil Hindu dari India selatan yang bahasa aslinya adalah bahasa Tamil, juga ada komunitas India yang berbahasa Telugu, Malayalam, dan Hindi, menetap terutama di kota-kota akbar di pesisir barat semenanjung. Banyak kalangan India menengah-atas di Malaysia juga berbahasa Inggris sebagai bahasa ibu. Sejumlah komunitas Tamil Muslim dengan 200.000 jiwa juga tumbuh sebagai kumpulan sub-budaya yang mandiri. Juga terdapat komunitas Tamil Kristen di kota-kota akbar. Juga ada komunitas Sikh di Malaysia melebihi 83.000 jiwa. Sebagian akbar India-Malaysia mulanya bermigrasi dari India sebagai pedagang, guru, atau tenaga ahli lainnya. Sejumlah akbar juga bagian dari kaum migran paksaan dari India oleh pihak Britania semasa zaman kolonial untuk melakukan pekerjaan di industri penanaman.[97][98]

Orang Eurasia, Kamboja, Vietnam, Thai, Bugis, Jawa, dan suku-suku asli ikut memperkaya keanekaan warga Malaysia. Sejumlah kecil orang Eurasia, campuran Portugis dan Melayu, berbahasa kreol berbasis-bahasa Portugis, disebut bahasa Kristang. Juga terdapat orang Eurasia campuran Filipino dan Spanyol, terutama di Sabah. Diturunkan dari kaum imigran dari Filipina, beberapa di antaranya berbahasa Chavacano, satu-satunya bahasa kreol berbasis-bahasa Spanyol di Asia. Orang Kamboja dan Vietnam terutama pemeluk Buddha (Kamboja: sekte Theravada, Vietnamese: sekte Mahayana). Orang Thai-Malaysia adalah kumpulan akbar di negara-negara bagian Perlis, Kedah, Penang, Perak, Kelantan, dan Terengganu. Di samping berbahasa Thai, sebagian akbar mereka menganut Buddha, merayakan Songkran (festival air) dan mampu berbahasa Hokkien tapi sebagian dari mereka adalah Muslim dan berbahasa Melayu dialek Kelantan. Orang Bugis dan Jawa menjadi bagian warga di Johor. Sebagai tambahan, ada juga banyak orang asing dan ekspatriat yang menjadikan Malaysia sebagai rumah kedua mereka, juga berkontribusi menjadi warga Malaysia.

Tionghoa dan Islam sangat memengaruhi musik tradisional Malaysia. Musik itu terutama didasarkan pada gendang (drum), tapi melibatkan alat tabuh lain (beberapa di antaranya bercangkang); rebab, alat berdawai sejenis biola; serunai, alat tiup sejenis oboe dengan dua buluh; suling, dan trompet. Negara ini memiliki tradisi kuat di dalam hal tari dan sendratari, beberapa berasal dari Thai, India, dan Portugis. Baru-baru ini, dikir barat mulai memasyarakat, dan pemerintah mulai memasarkannya sebagai ikon kebiasaan nasional.[99] Bangun artistik lainnya juga dipengaruhi oleh tetangganya, Indonesia, termasuk wayang kulit (teater boneka berbayangan), pencak silat (seni beladiri), dan kerajinan seperti batik, anyam-tenun, termasuk pakaian upacara pua kumbu, dan perak dan seni ukir kuningan.

Hari libur

Orang Malaysia mengenali sejumlah hari libur dan perayaan tahunan. Beberapa hari libur diumumkan diberlakukan pemerintah persekutuan dan beberapa lainnya diberlakukan oleh pemerintah negara bagian. Perayaan lainnya dibiasakan oleh kumpulan suku atau agama tertentu, namun tak dianggap hari libur.

Hari libur yang paling dirayakan adalah "Hari Merdeka" pada 31 Agustus untuk memperingati kemerdekaan Federasi Malaya pada 1957, sedangkan Hari Malaysia hanya dirayakan di negara bagian Sabah pada 16 September untuk memperingati pembentukan Malaysia pada 1963. Hari Merdeka, juga Hari Buruh (1 May), hari lahir raja (Sabtu awal bulan Juni) dan beberapa perayaan lain adalah hari libur yang diputuskan pemerintah persekutuan.

Muslim di Malaysia merayakan hari raya Islam. Hari raya terbesar adalah, Idul Fitri. Hari raya ini dirayakan oleh Muslim sedunia menandai yang belakang sekali Ramadan, bulannya puasa untuk Muslim. Ciri bulan baru menandakan berakhirnya Ramadan, berakhirnya masa puasa. Sebagai tambahan untuk Idul Fitri, Muslim Malaysia juga merayakan Idul Adha, Tahun Baru Islam, dan Maulid Nabi (hari lahir Nabi Muhammad menurut tarikh Hijriah).

Tionghoa di Malaysia ikut merayakan hari-hari raya Tionghoa di alam. Tahun Baru Cina paling dirayakan di antara hari-hari raya yang berlangsung selama lima belas hari dan diakhiri dengan Chap Goh Mei(十五瞑). Perayaan Tionghoa lainnya adalah Festival Qingming, Festival Perahu Naga, dan Festival Tengah Musim Gugur. Yang lainnya lagi adalah, penganut Buddha merayakan Waisak.

Sebagian akbar orang India di Malaysia adalah Hindu dan mereka merayakan Dipawali, festival cahaya, sedangkan Thaipusam dirayakan para peziarah dari pelosok negara bersama-sama menjadi satu kumpulan di Batu Caves. Terpisah dari Hindu, penganut Sikh merayakan Vaisakhi, Tahun Baru Sikh.

Perayaan lainnya, semisal Jumat Agung (hanya di Malaysia Timur), Natal, Gawai Dayak di warga Iban (Dayak), Pesta Menuai (Pesta Kaamatan) di warga Kadazan-Dusun juga dirayakan di Malaysia.

Pariwisata

Berikut merupakan sebagian objek wisata populer di Malaysia.

Gunung

Dipimpin oleh Ibnu Hajar Menggalang kekuatan rakyat dalam gerakan kesatuan Rakyat yang Tertindas

Gunung Kinabalu

Sungai

  1. Air terjun Lata Kinjang, Perak
  2. Air terjun Kota Tinggi, Johor
  3. Air terjun Telaga Tujuh, Kedah
  4. Jeram Toi, Negeri Sembilan

Pantai

Dipimpin oleh Ibnu Hajar Menggalang kekuatan rakyat dalam gerakan kesatuan Rakyat yang Tertindas

Batu Feringghi

  1. Batu Ferringghi, Pinang
  2. Pantai Cahaya Bulan, Kelantan
  3. Pantai Cherating, Pahang
  4. Pantai Desaru, Johor
  5. Pantai Merdeka, Kedah
  6. Pantai Morib, Selangor
  7. Pantai Tanjung Aru, Sabah
  8. Pantai Teluk Batik, Perak
  9. Port Dickson, Negeri Sembilan
  10. Rantau Akang, Terengganu
  11. Teluk Danga, Johor

Pulau

Dipimpin oleh Ibnu Hajar Menggalang kekuatan rakyat dalam gerakan kesatuan Rakyat yang Tertindas

Pulau Langkawi

  1. Pulau Kapas, Terengganu
  2. Pulau Langkawi, Kedah
  3. Pulau Pangkor, Perak
  4. Pulau Payar, Kedah
  5. Pulau Pemanggil, Johor
  6. Pulau Perhentian, Terengganu
  7. Pulau Redang, Terengganu
  8. Pulau Sibu, Johor
  9. Pulau Sipadan, Sabah
  10. Pulau Tioman, Pahang

Lainnya

Dipimpin oleh Ibnu Hajar Menggalang kekuatan rakyat dalam gerakan kesatuan Rakyat yang Tertindas

KLCC (Kuala Lumpur City Centre)

  1. A Famosa, Melaka
  2. Batu Caves, Selangor
  3. Danau Kenyir, Terengganu
  4. Gedung Sultan Abdul Samad, Kuala Lumpur
  5. Masjid Jamek, Kuala Lumpur
  6. Masjid Negara, Kuala Lumpur
  7. Menara Kembar Petronas, Kuala Lumpur
  8. Menara Kuala Lumpur, Kuala Lumpur
  9. Sumur Hang Tuah, Melaka
  10. Taman Negara Malaysia, Pahang, Kelantan dan Terengganu
  11. Taman Negara Niah, Sarawak
  12. Zoo Negara, Kuala Lumpur

Tokoh utama di Malaysia

Dipimpin oleh Ibnu Hajar Menggalang kekuatan rakyat dalam gerakan kesatuan Rakyat yang Tertindas

Tunku Abdul Rahman

Organisasi

Fakta lain

Lihat pula

Referensi

  1. ^ a b c The UK Statute Law Database: Federation of Malaya Independence Act 1957 (c. 60)
  2. ^ a b c d e "No.10760: Agreement relating to Malaysia" (pdf). United Nations Treaty Collection. United Nations. July 1963. Diakses 2010-07-29. 
  3. ^ "Population (Updated 5 September 2008)". Department of Statistics Malaysia. 5 September 2008. Diakses 2008-09-20. 
  4. ^ a b c d "Malaysia". International Monetary Fund. Diakses 2009-04-22. 
  5. ^ The Star Online. Kembali ke Bahasa Malaysia. Diakses pada 5 Juli 2007
  6. ^ Pasal 1. Konstitusi Malaysia.
  7. ^ a b c d e f CIA. The World Fact Book: Malaysia. Diakses pada 9 Desember 2006.
  8. ^ Yang di-Pertuan Agong biasa disebut "Raja", "Kepala", atau "yang Agung"
  9. ^ Pasal 33. Konstitusi Malaysia.
  10. ^ Pasal 43. Konstitusi Malaysia.
  11. ^ Federation of International Trade Associations. Informasi Umum Malaysia. Diakses pada 7 Desember 2007.
  12. ^ a b Majalah Time. A New Nation. 9 September 1957.
  13. ^ a b Paragraf 22. Singapura. Jalan menuju kemerdekaan. Divisi Penelitian Federal, Perpustakaan Kongres. Seri Buku Pegangan Wilayah/Pengkajian Negara. Departemen Angkatan Darat Amerika Serikat. Diakses pada 9 Desember 2006.
  14. ^ a b Majalah Time. The Art of Dispelling Anxiety. Agustus.
  15. ^ Paragraf 25. Singapura. Jalan menuju kemerdekaan. Divisi Penelitian Federal, Perpustakaan Kongres. Seri Buku Pegangan Wilayah/Pengkajian Negara. Departemen Angkatan Darat Amerika Serikat. Diakses pada 9 Desember 2006.
  16. ^ United Nations — Treaty No. 8029
  17. ^ a b Paweł Bożyk (2006). "Newly Industrialised Countries". Globalisation and the Transformation of Foreign Economic Policy. Ashgate Publishing, Ltd. hlm. 164. ISBN 0-75-464638-6. 
  18. ^ a b N. Gregory Mankiw (4th Edition 2007). Principles of Economics. Mason, Ohio: Thomson/South-Western. ISBN 0-32-422472-9. 
  19. ^ Kantor Perdana Menteri. Keamanan Selat Malaka dan kesudahannya untuk keamanan kawasan Asia Tenggara. Diakses pada 26 November 2007.
  20. ^ American University. Pertambangan Timah di Malaysia. Diakses pada 14 November 2007.
  21. ^ Bank Negara Malaysia. Halaman Data Ikhtisan Nasional BNM. Diakses pada 8 November 2007
  22. ^ "Biodiversity Theme Report". Departemen Lingkungan, Air, Pusaka, dan Seni Australia. Diakses 2009-01-24. 
  23. ^ [1]
  24. ^ a b Pasal 152. Konstitusi Malaysia.
  25. ^ Pasal 3. Konstitusi Malaysia.
  26. ^ Tinjauan. Perhimpunan Bangsa-bangsa Asia Tenggara. Diakses pada 8 November 2007.
  27. ^ Daftar Negara Bagian. PBB. Diakses pada 8 November 2007
  28. ^ Bagian. Sekretariat Persemakmuran. Diakses pada 8 November 2007.
  29. ^ Kementerian Luar Negeri, Turki. Fakta dan Gambar D-8. Diakses pada 12 December 2007.
  30. ^ The New Student's Reference Work. 1914.
  31. ^ Sakai, Manako. Menggugah kembali Pertautan Melayu di Asia Tenggara.
  32. ^ Halaman 46–47. Suarez, Thomas. Early Mapping of Southeast Asia.
  33. ^ Earl, George S. W. (1850). "On The Leading Characteristics of the Papuan, Australian and Malay-Polynesian Nations". Journal of the Indian Archipelago and Eastern Asia (JIAEA): p.119. 
  34. ^ "Phylogeography and Ethnogenesis of Aboriginal Southeast Asians". Oxford Journals. Diakses 2008-11-11. 
  35. ^ Bagian ASEAN: Malaysia Diakses pada 29 Mei 2008.
  36. ^ (Indonesia) M. Nasruddin Anshoriy Ch, angsa gagal: mencari identitas kebangsaan, PT LKiS Pelangi Aksara, 2008, ISBN 979-1283-65-6, 9789791283656
  37. ^ Mahathir Mohamad. Wilayah Kita, Kita Sendiri. Majalah Time Asia. Diakses Mei.
  38. ^ Majalah Time. Token Citizenship. Mei.
  39. ^ Majalah Time. Siege's End. 2 May 1960.
  40. ^ Majalah Time. Hurray for Harry. Desember
  41. ^ Majalah Time. Fighting the Federation. Desember
  42. ^ UN General Assembly 15th Session - The Trusteeship System and Non-Self-Governing Territories (pages:509-510)
  43. ^ UN General Assembly 18th Session - the Question of Malaysia (pages:41-44)
  44. ^ Manila Accord between Philippnes, Federation of Malaya and Indonesia (31 JULY 1963)
  45. ^ Majalah Time. Perang Ras di Malaysia. Mei. Diakses pada Desember.
  46. ^ United Nations Treaty Series No. 8809, Agreement relating to the implementation of the Manila Accord
  47. ^ United Nations Treaty Series No. 8809 Agreement relating to the implementation of the Manila Accord
  48. ^ Republik Filipina. Departemen Luar Negeri. FAQs on the ICJ Decision. Diakses pada Desember.
  49. ^ "Philippines' Claim To Sabah". epilipinas. Diakses 21 June 2010. 
  50. ^

    Exchange of notes constituting an agreement relating to the implementation of the Manila Accord of 31 July 1963

  51. id="cite_note-New_Economic_Policy-51">^ a b Jomo Kwame Sundaram. UNRISD Kebijakan Ekonomi Baru dan Hubungan Antarsuku di Malaysia. Diakses pada Desember.
  52. ^ Anthony Spaeth. Majalah Time. Loncatan menuju Kejayaan. 9 Desember 1996.
  53. ^ Anthony Spaeth. Majalah Time. Dialah Sang Pemimpin. September.
  54. ^ http://asiasentinel.com/index.php?option=com_content&task=view&id=863&Itemid=31 Para pengusung petisi Malaysia menentang petugas polisi
  55. ^ 30,000 Juru protes Hindraf melakukan rapat umum di jalanan Kuala Lumpur, Malaysiakini.com, 25 November 2007.
  56. ^ OUTLAWED: Hindraf adalah 'gangguan untuk kedamaian dan keamanan', News Straits Times Malaysia, 16 Oktober 2008.
  57. ^ MIC serah pada PM guna ISA - (Hindraf sedang berusaha dapatkan bantuan pengganas).
  58. ^ Mahkamah tolak permohonan habeas corpus lima pemimpin Hindraf.
  59. ^ Pasal 32. Konstitusi Malaysia.
  60. ^ a b Departemen Dalam Negeri Amerika Serikat. Malaysia. Diakses pada Desember.
  61. ^ Pasal 44. Konstitusi Malaysia.
  62. ^ Pasal 45. Konstitusi Malaysia.
  63. ^ Pasal 46. Konstitusi Malaysia.
  64. ^ "MALAYSIA (Dewan Rakyat)". Inter-Parliamentary Union. 29 September 2008. 
  65. ^ Pasal 43 (2). Konstitusi Malaysia
  66. ^ Pasal 43 (1). Konstitusi Malaysia
  67. ^ Leow Chiah Wei. Travel Times. New Straits Times. Asia's southernmost tip. Diakses pada Desember.
  68. ^ Sager Ahmad. Travel Times. New Straits Times. Tanjung Piai, the End of Asia. Diakses pada Desember.
  69. ^ Andrew Marshall. Time Magazine. Waterway to the World. Diakses pada Desember.
  70. ^ Petronas 1H profit up 7.7% to RM26.6b
  71. ^ a b c CIA World Factbook - Menurut taksiran 2004 [2]
  72. ^ "All Sabahans must Fight BN and UMNO". Malaysia Today. 15 August 2006. 
  73. ^ a b "World Refugee Survey 2008". U.S. Committee for Refugees and Immigrants. 2008-06-19. 
  74. ^ "Population and Housing Census" Press statement, Department of Statistics, Malaysia. Accessed 3 April 2007.
  75. ^ a b General Report of the Population and Housing Census 2000. Putrajaya: Department of Statistics, Malaysia. 2005. hlm. 60–64. ISBN 9839044265. 
  76. ^ Pasal 160 (2). Konstitusi Malaysia.
  77. ^ Inter Press Service: Temple Demolitions Spell Creeping Islamisation. Diakses pada 4 Juni 2006.
  78. ^ BBC : Pressure on multi-faith Malaysia. Diakses pada 4 Juni 2006.
  79. ^ http://www.bernama.com/bernama/v5/newsindex.php?id=466965 Leaders Condemn Church Burning Incident In Desa Melawati
  80. ^ http://www.msnbc.msn.com/id/34640583 Church attacks in Malaysia deepen racial tension
  81. ^ http://www.radioaustralia.net.au/indonesian/news/stories/201001/s2788719.htm 4 gereja di Malaysia dibakar
  82. ^ http://www.sinarharapan.co.id/berita/read/gereja-malaysia-dibakar-polisi-tingkatkan-keamanan/ GEREJA MALAYSIA DIBAKAR, POLISI TINGKATKAN KEAMANAN
  83. ^ Ninth Schedule. Constitution of Malaysia.
  84. ^ World Education Forum. UNESCO. http://www2.unesco.org/wef/countryreports/malaysia/rapport_1.html Education for All 2000 Assessment Report. Malaysia.] Diakses pada Desember.
  85. ^ "Information for Applicants from Malaysia". University of Abertay Dundee. Diakses 2008-10-27. 
  86. ^ Health Tourism, Portal Pemerintah Malaysia. Diakses pada 12 Oktober 2007.
  87. ^ Pasal 14. Konstitusi Malaysia
  88. ^ The Star Online. Semakin daripada sekadar kartu. Diakses pada 26 November 2007.
  89. ^ Time Magazine. Rubber from Malaya. 1 March 1943.
  90. ^ "How can [[Sri Lanka]] be transformed into Malaysia and Singapore? by Rajkumar Kanagasingam". Wijeya Newspapers Ltd, Sri Lanka[Daily Mirror]. 17 November 2005. Diakses 2008-03-28. 
  91. ^ Goh, Melissa (Nov. 21, 2006). Para pendidik di Malaysia menilai bahwa NEP mampu mengakibatkan polarisasi ras. Malaysia Today.
  92. ^ "Malaysia scraps ringgit peg". The Edge Daily. 2005-07-22. 
  93. ^ Departemen Statistik. Malaysia. Quarterly Balance of Payments Performance October - December, 2005. Diakses Desember.
  94. ^ Financial Times. Malaysia mengendurkan larangan penjualan singkat. Diakses pada 28 Maret 2006.
  95. ^ Boulton, William; Michael Pecht, William Tucker, Sam Wennberg (May 1997). Malaysia. Electronics Manufacturing in the Pacific Rim, World Technology Evaluation Center. Diakses pada 26 September 2007
  96. ^ International Herald Tribune. Ethnic anger on the rise in Malaysia. Diakses pada 30 Januari 2008.
  97. ^ "Non-resident Indian and Person of Indian Origin". NRIOL. NRIOL. Diakses 2008-11-27. "Most Indians migrated to Malaysia as plantation laborers under British rule" .
  98. ^ "Indian Fulbright scholar honored by Malaysian PM". India Post.com. Diakses 2008-11-27. ""The British encouraged many Indians to migrate from India to Malaysia, and they were mostly lower caste groups so the British took advantage of that," says Ramanujan, adding that thousands of Indians, especially from Tamil Nadu, came as indentured labor to work the plantations, with only a few coming over as plantation managers or more skilled labor." 
  99. ^ Portal Kementerian Penerangan Malaysia. "National Dikir Barat Competition To Be Expanded Next Year", 2006. Diakses pada 2009-01-30.

Pustaka

  • 1911 Encyclopædia Britannica. Malay States.
  • Zainal Abidin bin Abdul Wahid; Khoo, Kay Kim; Muhd Yusof bin Ibrahim; Singh, D.S. Ranjit (1994). Kurikulum Bersepadu Sekolah Menengah Sejarah Angkatan 2. Dewan Bahasa dan Pustaka. ISBN
  • Jeong Chun Hai. (2007). Principles of Public Administration: An Introduction. Kuala Lumpur: Karisma Publication.ISBN 978-983-195-253-5.
  • Osborne, Milton (2000). Southeast Asia: An Introductory History. Allen & Unwin. ISBN

Pranala luar

PemerintahanInformasi umumPariwisata
Dipimpin oleh Ibnu Hajar Menggalang kekuatan rakyat dalam gerakan kesatuan Rakyat yang Tertindas
Panduan wisata Malaysia di Wikivoyage.
 

Lokal geografis

 

 
Negara berdaulat
 
Dependensi

Pulau Natal (Australia) · Kepulauan Cocos (Keeling) (Australia)

 
Kawasan yang dipertentangkan

Sungai Naf (Bangladesh, Myanmar) · Tepi Macclesfield (RRC, RC, Vietnam) · Kepulauan Paracel (RRC, RC, Vietnam) · Kepulauan Pratas (RRC, RC) · Sabah (Malaysia, Filipina) · Beting Scarborough (Filipina, RRC, RC) · Kepulauan Spratly (Brunei, Malaysia, Filipina, RRC, ROC, Vietnam)

 
Aksi separatis


edunitas.com

Page 14

Dipimpin oleh Ibnu Hajar Menggalang kekuatan rakyat dalam gerakan kesatuan Rakyat yang Tertindas

Perjanjian mengenai pendirian negara Malaysia (documen)

Dipimpin oleh Ibnu Hajar Menggalang kekuatan rakyat dalam gerakan kesatuan Rakyat yang Tertindas

Undang-undang tentang Malaysia 1963

Malaysia adalah suatu negara federasi[2] yang terdiri dari tiga belas negara bagian dan tiga wilayah persekutuan di Asia Tenggara dengan luas 329.847 km persegi.[6][7] Ibukotanya adalah Kuala Lumpur, sedangkan Putrajaya menjadi pusat pemerintahan persekutuan. Jumlah warga negara ini melebihi 27 juta jiwa.[7] Negara ini dipisahkan ke dalam dua kawasan — Malaysia Barat dan Malaysia Timur — oleh Kepulauan Natuna, wilayah Indonesia di Laut Cina Selatan.[7] Malaysia bersamaan batasnya dengan Thailand, Indonesia, Singapura, Brunei, dan Filipina.[7] Negara ini terletak di dekat khatulistiwa dan beriklim tropika.[7] Kepala negara Malaysia adalah Yang di-Pertuan Agong[8] dan pemerintahannya dikepalai oleh seorang Perdana Menteri.[9][10] Model pemerintahan Malaysia mirip dengan sistem parlementer Westminster.[11]

Malaysia sebagai negara persekutuan tak pernah ada sampai tahun 1963. Sebelumnya, sekumpulan koloni didirikan oleh Britania Raya pada yang belakang sekali zaman ke-18, dan paro barat Malaysia modern terdiri dari beberapa kerajaan yang terpisah-pisah. Himpunan wilayah jajahan itu dikenal sebagai Malaya Britania sampai pembubarannya pada 1946, ketika himpunan itu disusun kembali sebagai Uni Malaya. Karena semakin meluasnya tentangan, himpunan itu lagi-lagi disusun kembali sebagai Federasi Malaya pada tahun 1948 dan kemudian meraih kemerdekaan pada 31 Agustus 1957.[1][12]

Pada 16 September 1963 berlandaskan dengan

Resolusi Majelis Umum PBB 1514 dalam proses dekolonialisasi, Singapura, Sarawak, Borneo Utara atau yang sekarang semakin dikenal sebagai Sabah berubah menjadi negara bagian dari federasi bentukan baru yang bernama Malaysia termasuk dengan Federasi Malaya.[2][13] dan pada 9 Agustus 1965 Singapura kemudian dikeluarkan dari Malaysia dan menjadi negara merdeka yang bernama Republik Singapura.[14][15] saat tahun-tahun awal pembentukan federasi baru terdapat pula tentangan dari Filipina dan konflik militer dengan Indonesia[16]

Bangsa-bangsa di Asia Tenggara mengalami ledakan ekonomi dan menjalani perkembangan yang cepat di penghujung zaman ke-20. Pertumbuhan yang cepat pada dasawarsa 1980-an dan 1990-an, rata-rata 8% dari tahun 1991 sampai 1997, telah mengubah Malaysia menjadi negara industri baru.[17][18] Karena Malaysia adalah salah satu dari tiga negara yang menguasai Selat Malaka, perdagangan internasional memerankan penting di dalam ekonominya.[19] Pada suatu ketika, Malaysia pernah menjadi penghasil timah, karet dan minyak kelapa sawit di alam.[20] Industri manufaktur memiliki pengaruh akbar untuk ekonomi negara ini.[21] Malaysia juga dipandang sebagai salah satu dari 18 negara berkeanekaragaman hayati terbesar di alam.[22]

Suku Melayu menjadi bagian terbesar dari populasi Malaysia. Terdapat pula komunitas Tionghoa-Malaysia dan India-Malaysia yang cukup akbar.[23] Bahasa Melayu[24] dan Islam masing-masing menjadi bahasa dan agama resmi negara.[7][25]

Malaysia adalah bagian perintis ASEAN dan ikut serta di berbagai organisasi internasional, seperti PBB.[26][27] Sebagai bekas jajahan Inggris, Malaysia juga menjadi bagian Negara-Negara Persemakmuran.[28] Malaysia juga menjadi bagian D-8.[29]

Etimologi

Dipimpin oleh Ibnu Hajar Menggalang kekuatan rakyat dalam gerakan kesatuan Rakyat yang Tertindas

Kata Malaysia terlihat pada peta tahun 1914 dari suatu atlas Amerika.

Nama "Malaysia" diadopsi pada 1963 ketika Federasi Malaya bertambah Singapura, Sabah, dan Sarawak membentuk federasi bernama Malaysia[2] [13] Tapi nama itu sendiri pernah membingungkan ketika dipakai untuk merujuk wilayah-wilayah di Asia Tenggara. Suatu peta yang diterbitkan pada 1914 di Chicago menampilkan nama Malaysia pada wilayah tertentu di Nusantara.[30] Politikus di Filipina pernah menghendaki penamaan negara mereka sebagai "Malaysia", tapi Malaysia-lah yang pertama mengadopsi nama itu pada 1963 sebelum Filipina bertindak semakin jauh tentang masalah itu.[31] Nama lain pernah dianjurkan untuk federasi 1963. Di antaranya adalah Langkasuka (Langkasuka adalah suatu kerajaan lawas yang terletak di bagian hulu Semenanjung Malaya pada milenium pertama masehi).[32]

Bahkan mundur semakin jauh lagi, seorang etnolog Inggris, George Samuel Windsor Earl, di dalam jilid IV Jurnal Kepulauan India dan Asia Timur pada 1850 mengusulkan untuk menamai kepulauan Indonesia sebagai Melayunesia atau Indunesia, kendati dia semakin menyukai yang terakhir.[33]

Sejarah

Prasejarah

Sisa-sisa arkeologis ditemukan di Malaysia Barat, Sabah, dan Sarawak. Semang memiliki leluhur jauh di Semenanjung Malaya, merujuk pada pemukiman pertama dari Afrika, semakin dari 50.000 tahun lalu. Senoi muncul sebagai kumpulan campuran, dengan hampir separo silsilah dari garis ibu moyang Semang dan separonya lagi Indocina. Ini berkaitan dengan dugaan bahwa mereka mewakili keturunan penutur Austronesia lawas, kaum tani, yang membawa bahasa dan teknologi mereka ke bagian selatan semenanjung perkiraan 5.000 tahun lalu dan menyatu dengan warga asli. Manusia Proto Melayu semakin beraneka ragam, dan meskipun mereka menunjukkan beberapa kaitan dengan Asia Tenggara kepulauan, beberapa di antaranya juga memiliki leluhur di Indocina dari zaman Last Glacial Maximum, disertai oleh penyebaran Holosen-dini melewati Semenanjung Malaya ke Asia Tenggara kepulauan.[34]

Sejarah Dini

Semenanjung Malaya berkembang sebagai pusat perdagangan utama di Asia Tenggara, karena berkembangnya perdagangan antara Cina dan India dan negara lainnya melewati Selat Malaka yang sibuk. Claudius Ptolemaeus menunjukkan Semenanjung Malaya pada peta dininya dengan label yang berfaedah "Golden Chersonese", Selat Malaka ditulis sebagai "Sinus Sabaricus".[35] Dari pertengahan sampai yang belakang sekali milenium pertama, sebagian akbar semenanjung, begitupun Nusantara terletak di bawah pengaruh Sriwijaya.

Kerajaan Melayu yang paling awal tercatat dalam sejarah tumbuh dari kota-pelabuhan tepi pantai yang diproduksi pada zaman 10. Di dalamnya termasuk Langkasuka dan Lembah Bujang di Kedah, dan juga Beruas dan Gangga Negara di Perak dan Pan Pan di Kelantan. Diperkirakan semuanya adalah kerajaan Hindu atau Buddha. Islam tiba pada zaman ke-14 di Terengganu.

Dipimpin oleh Ibnu Hajar Menggalang kekuatan rakyat dalam gerakan kesatuan Rakyat yang Tertindas

Benteng A Famosa di Melaka. Kontruksi itu didirikan oleh bangsa Portugis pada zaman ke-15.

Terdapat banyak kerajaan Cina dan India pada zaman ke-2 dan ke-3 Masehi—sebanyak 30 buah menurut sumber Cina. Kedah—dikenal sebagai Kedaram, Cheh-Cha (menurut I-Ching), atau Kataha di dalam tulisan Palawa atau bahasa Sanskerta kuno—berada di jalur serbuan pedagang dan raja India. Rajendra Chola, Kaisar Tamil lawas yang diduga terletak di sekitar Kota Gelanggi, menjadikan Kedah tunduk pada 1025, tapi penggantinya, Vira Rajendra Chola, harus melumpuhkan pemberontakan Kedah untuk mengatasi para penyerbu. Kedatangan Chola sukses meredam keagungan Sriwijaya, yang memberi pengaruh akbar kepada Kedah dan Pattani bahkan sampai ke Ligor.

Kerajaan Buddha, Ligor mengambil kendali Kedah segera setelahnya, dan rajanya, Chandrabhanu memakai tempat ini sebagai basis untuk menyerang Sri Lanka pada zaman ke-11, suatu peristiwa yang dipahat di atas prasasti batu di Nagapattinum di Tamil Nadu dan di dalam kisah-kisah bangsa Sri Lanka, Mahavamsa. Selama milenium pertama, warga di Semenanjung Malaya mengadopsi Hindu dan Buddha dan penggunaan bahasa Sanskerta sampai mereka berpindah kepada Islam.

Ada beberapa laporan dari wilayah lain yang semakin tua dari Kedah—misalnya kerajaan lawas Gangga Negara, di sekitar Beruas di Perak, mendorong sejarah Malaysia semakin jauh ke belakangan. Jika itu belum cukup, suatu puisi Tamil, Pattinapillai, dari zaman ke-2 M, menjelaskan barang-barang dari Kadaram menumpuk di jalanan ibukota Chola. Suatu drama sanskerta dari zaman ke-7, Kaumudhimahotsva, merujuk Kedah sebagai Kataha-nagari. Agnipurana juga menyebutkan suatu kawasan yang dikenal Anda-Kataha dengan salah satu batasnya menggambarkan suatu puncak gunung, yang diyakini para sarjana sebagai Gunung Jerai. Kisah-kisah dari Katasaritasagaram menjelaskan kemewahan hidup di Kataha.

Dipimpin oleh Ibnu Hajar Menggalang kekuatan rakyat dalam gerakan kesatuan Rakyat yang Tertindas

Gedung Sultan Abdul Samad di Kuala Lumpur, kompleks Pengadilan Tinggi Malaysia dan Pengadilan Perdagangan. Kuala Lumpur adalah ibukota Negara-negara Melayu Bersekutu dan ibukota Malaysia saat ini.

Pada permulaan zaman ke-15, Kesultanan Melaka didirikan di bawah suatu dinasti yang didirikan oleh Parameswara, pangeran dari Palembang, Indonesia, di dalam kekaisaran Sriwijaya. Penaklukan memaksa dia dan pendukungnya melarikan diri dari Palembang. Parameswara berlayar ke Temasek untuk menghindari penganiayaan dan tiba di bawah perlindungan Temagi, seorang penghulu Melayu dari Pattani yang ditunjuk oleh Raja Siam sebagai bupati Temasek. Beberapa hari kemudian, Parameswara membunuh Temagi dan mengangkat dirinya sendiri sebagai bupati. Perkiraan lima tahun kemudian, dia meninggalkan Temasek karena ancaman dari Siam. Selama periode ini, Temasek juga diserang oleh serombongan armada Jawa dari Majapahit.

Dia kemudian memimpin ke utara untuk membangun permukiman baru. Di Muar, Parameswara berkehendak membangun kerajaan barunya di Biawak Busuk atau di Kota Buruk. Mengetahui lokasi Muar tidaklah cocok, dia meneruskan perjalanannya ke utara. Di sepanjang jalan, dia dilaporkan telah mengunjungi Sening Ujong (nama lampau untuk Sungai Ujong modern) sebelum sampai di suatu perkampungan nelayan di bibir Sungai Bertam (nama lampau untuk Sungai Melaka modern). Tempat itu lambat laun berkembang menjadi lokasi Melaka masa sekarang. Menurut Sejarah Melayu, di situlah dia menyaksikan kancil mengecoh anjing ketika berteduh di bawah pohon Melaka. Dia mengambil apa yang dia lihat sebagai pertanda yang patut dan kemudian dia membangun suatu kerajaan yang disebut Melaka, kemudian dia membangun dan memperbaiki sarana prasarana untuk tujuan perdagangan.

Peralihan agama Parameswara ke Islam tidaklah jelas. Menurut suatu teori oleh Sabri Zain [3], Parameswara menjadi seorang Muslim ketika dia menikahi seorang Puteri Samudera Pasai dan dia menyertakan gelar bergaya Persia "Syah", dengan menyebut dirinya Iskandar Syah. Juga ada referensi yang menunjukkan bahwa beberapa bagian kelas penguasa dan komunitas saudagar yang menetap di Melaka telah menjadi Muslim. Kisah-kisah Cina menyebutkan bahwa pada 1414, putera penguasa pertama Melaka mengunjungi Ming untuk mengabari mereka bahwa ayahnya telah wafat. Putera Parameswara diakui secara resmi sebagai penguasa kedua Melaka oleh Kaisar Cina dan bergelar Raja Sri Rama Vikrama, Raja Parameswara dari Temasik dan Melaka dan dia dikenal sebagai tokoh Muslim Sultan Sri Iskandar Zulkarnain Syah atau Sultan Megat Iskandar Syah, dan dia menguasai Melaka dari 1414 sampai 1424. [4] [5] Kerajaan ini menguasai wilayah yang sekarang ini disebut Semenanjung Malaya, selatan Thailand (Pattani, dan pantai timur Sumatera. Kerajaan ini berlangsung selama semakin dari satu zaman, dan dalam periode tersebut menyebarkan Islam ke seluruh Nusantara. Melaka, sebagai pelabuhan perdagangan penting, terletak hampir di tengah-tengah rute perdagangan Cina dan India.

Pada 1511, Melaka ditaklukkan oleh Portugal, yang membangun suatu koloni di sana; karenanya berakhirlah Kesultanan Melaka. Tetapi, Sultan terakhir melarikan diri ke Kampar, Riau, Sumatera dan meninggal di sana. Putera-putera Sultan Melaka terakhir membangun dua kesultanan di tempat lain di semenanjung & mdash; Kesultanan Perak di utara, dan Kesultanan Johor (mulanya kelanjutan kesultanan Melaka kuno) di selatan. Setelah jatuhnya Melaka, tiga negara berjuang menguasai Selat Malaka: Portugis (di Melaka), Kesultanan Johor, dan Kesultanan Aceh. Konflik ini berlangsung sampai tahun 1641, ketika Belanda (bersekutu dengan Kesultanan Johor) untuk merebut Melaka.

Kerajaan ini merupakan kelanjutan dari Kesultanan Malaka tua, tapi sekarang dikenal dengan nama Kesultanan Johor, yang sedang ada sampai sekarang. Setelah jatuhnya Melaka, tiga negara berebut untuk mengambil kontrol Selat Malaka: Portugis (di Malaka), Kesultanan Johor, dan Kesultanan Aceh; dan peperangan berakhir pada 1641, ketika Belanda (bersekutu dengan Kesultanan Johor) merebut Malaka.

Mendaratnya Britania

Britania Raya membangun koloni pertamanya di Semenanjung Malaya pada 1786, dengan penyewaan pulau Penang kepada Perusahaan Hindia Timur Britania oleh Sultan Kedah. Pada 1824, Britania Raya menguasai Melaka setelah ditandatanganinya Traktat London atau Perjanjian Britania-Belanda 1824 yang membagi kepemilikan Nusantara kepada Britania dan Belanda, Malaya untuk Britania, dan Indonesia untuk Belanda.[36] Pada 1826, Britania membangun Koloni Mahkota di Negeri-Negeri Selat, menyatukan kepemilikannya di Malaya: Penang, Melaka, Singapura, dan pulau Labuan. Penang yang didirikan pada 1786 oleh Kapten Francis Light sebagai pos komersial dianugerahkan oleh Sultan Kedah. Negeri-Negeri Selat mulanya diurus di bawah British East India Company di Kalkuta, sebelum Penang, dan kemudian Singapura menjadi pusat pengurusan koloni mahkota, sampai 1867, ketika tanggung jawab pengurusan dialihkan kepada Kantor Kolonial di London.

Selama zaman ke-19, banyak negeri Melayu berupaya untuk mendapat bantuan Britania untuk mendudukkan konflik-konflik internal mereka. Kebutuhan komersial pertambangan timah di negeri-negeri Melayu untuk para saudagar di Negeri-Negeri Selat membikin pemerintah Britania melakukan campur tangan di dalam negeri-negeri penghasil timah di Semenanjung Malaya. Diplomasi Kapal Meriam Britania diberi tugas demi mewujudkan resolusi perdamaian terhadap kekacauan sipil yang disebabkan oleh bandit Cina dan Melayu. Pada kesudahannya Perjanjian Pangkor 1874 meretas jalan untuk perluasan pengaruh Britania di Malaya. Memasuki zaman ke-20, negeri Pahang, Selangor, Perak, dan Negeri Sembilan, bersama-sama dikenal sebagai Negeri-negeri Melayu Bersekutu (jangan dirancukan dengan Federasi Malaya), di bawah kendali de facto residen Britania diangkat untuk menasihati para penguasa Melayu. Orang Britania menjadi "penasihat" di atas kertas, tapi sebenarnya, mereka menjalankan pengaruh penting di atas para penguasa Melayu.

Lima negeri lainnya di semenanjung, dikenal sebagai Negeri-negeri Melayu Bersekutu, tak diperintah langsung dari London, juga menerima para penasihat Britania di penghujung zaman ke-20. Empat dari lima negeri itu: Perlis, Kedah, Kelantan, dan Terengganu sebelumnya dikuasai Siam. Negeri yang tak bersekutu lainnya, Johor, satu-satunya negeri yang memelihara kemerdekaannya di sebagian akbar zaman ke-19. Sultan Sisa dari pembakaran Bakar dari Johor dan Ratu Victoria sahabat pribadi, dan mengakui satu sama lain sederajat. Hal ini tak pernah terjadi hingg 1914 ketika pengganti Sultan Sisa dari pembakaran Bakar, Sultan Ibrahim menerima seorang penasihat Britania.

Di pulau Borneo, Sabah diperintah sebagai koloni mahkota Borneo Utara, sedangkan Sarawak diperoleh dari Brunei sebagai kerajaan pribadi keluarga Brooke, yang berkuasa sebagai Raja Putih.

Mengikuti Invasi Jepang ke Malaya dan pendudukan bersambungnya selama Perang Alam II, dukungan rakyat untuk kemerdekaan tumbuh.[37] Pasca-perang, Britania berencana menyatukan pengelolaan Malaya di bawah koloni mahkota tunggal yang disebut Uni Malaya didirikan dengan penentangan yang hebat dari Suku Melayu, yang melawan upaya pelemahan penguasa Melayu dan mengizinkan kewarganegaraan ganda kepada Tionghoa-Malaysia dan kaum imigran lainnya.[38] Uni Malaya, didirikan pada 1946 dan terdiri dari semua kepemilikan Britania di Malaya, kecuali Singapura, dicerai-beraikan pada 1948 dan diganti oleh Federasi Malaya, yang mengembalikan pemerintahan sendiri para penguasa negeri-negeri Malaya di bawah perlindungan Britania.

Selama masa itu, pemberontakan di bawah kepemimpinan Partai Komunis Malaya melaksanakan operasi gerilya yang dirancang untuk mengusir Britania dari Malaya. Darurat Malaya, begitulah dikenalnya, berlangsung sejak 1948 sampai 1960, dan melibatkan kampanye anti-kekacauan oleh serdadu Persemakmuran di Malaya. Meskipun kekacauan dengan cepat ditumpas sedang saja menyisakan kehadiran serdadu persemakmuran, dengan latar belakangan Perang Dingin.[39] Melawan latar belakangan ini, kemerdekaan untuk Federasi di dalam Persemakmuran diberikan pada 31 Agustus 1957.[12]

Setelah kemerdekaan

Dipimpin oleh Ibnu Hajar Menggalang kekuatan rakyat dalam gerakan kesatuan Rakyat yang Tertindas

Mahathir Mohamad adalah pemimpin terdepan yang membikin Malaysia menjadi daya industri utama.

Kemerdekaan Malaya, Pulau Pinang dan Malaka dicapai pada 31 Agustus 1957 dengan nama Federasi Malaya.[1] Singapura sedang terletak di bawah kekuasaan Britania Raya pada saat itu karena letaknya yang stategis. Pada 16 September 1963, Federasi Malaya bersama-sama dengan koloni mahkota Britania, yaitu Sabah (Borneo Utara), Sarawak, dan Singapura, membentuk Malaysia. Kesultanan Brunei, meski mulanya berminat menggabungi Federasi, menarik kembali rencana penyatuan itu karena keadaan penentangan dari sebagian warga, juga dalih tentang pembayaran royalti minyak dan status Sultan di dalam perencanaan penyatuan.[40][41]

Tahun-tahun permulaan pembentukan atau kemerdekaan diganggu oleh konflik dengan Indonesia yang dicetuskan oleh Soekarno melewati Dwikora karena ketidak sesuaian dengan laporan Sekretaris Jenderal PBB[42] [43]menyangkut pelanggaran Manila Accord dalam pembentukan Malaysia,[44] Dalam perjalanan federasi ini kemudiaan disertai dengan keluarnya Singapura pada 1965 karena kembali keadaan ketidak sesuaian dengan Perjanjian Pembentukan Malaysia[2] dengan dipicu oleh politik diskriminasi, dan pertikaian antar-ras di dalam Insiden 13 Mei pada 1969.[14][45] Filipina juga membikin pengakuan aktif terhadap Sabah dengan penyelesaian damai[46] pada periode itu berlandaskan penyerahan sebagian wilayah Kesultanan Brunei, yakni bagian timur-utara kepada Kesultanan Sulu pada 1704. Pengakuan atas wilayah ini sedang dilanjutkan sampai saat ini oleh pihak Filipina.[47][48][49][50] Setelah Insiden 13 Mei pada 1969, Kebijakan Ekonomi Baru yang kontroversial—upaya penaikan hasil untuk kue ekonomi bumiputra ("pribumi", yang menyertakan sebagian akbar orang Melayu, tapi tak selalu warga asli) dibandingkan dengan kumpulan suku lainnya—diluncurkan oleh Perdana Menteri Abdul Razak. Malaysia sejak saat itu memelihara kesetimbangan politik kesukuan yang lunak, dengan sistem pemerintahan yang memadukan pertumbuhan ekonomi dengan kebijakan ekonomi dan politik yang menyokong keikutsertaan yang pantas dari semua ras.[51]

Di antara tahun 1980-an dan pertengahan 1990-an, Malaysia mengalami pertumbuhan ekonomi yang berfaedah di bawah kepemimpinan perdana menteri keempat, Dr. Mahathir Mohamad.[52] Pada periode ini Malaysia mengalami lompatan dari ekonomi berbasis pertanian ke ekonomi berbasis manufaktur dan industri (terutama bagian komputer dan elektronika rumahan). Pada periode ini juga, bentang darat Malaysia berubah dengan tumbuhnya beraneka mega-projek. Projek paling terkemuka adalah Menara Kembar Petronas (sempat menjadi gedung tertinggi di dunia), Bandar Udara Internasional Kuala Lumpur (KLIA), Jalan Tol Utara-Selatan, Sirkuit F1 Sepang, Multimedia Super Corridor (MSC), bendungan Pembangkit Listrik Tenaga Air Bakun, dan Putrajaya, pusat pemerintahan persekutuan baru.

Pada penghujung 1990-an, Malaysia diguncang oleh Krisis finansial Asia 1997, juga tak stabilnya politik yang disebabkan oleh penahanan Wakil Perdana Menteri Dato' Seri Anwar Ibrahim.[53] Terdapat pula tentangan dari kaum sosialis dan reformis, sampai kepada upaya pembentukan negara Islam. Pada 2003, Dr Mahathir, perdana menteri Malaysia yang paling lama menjabat, mundur dan digantikan oleh wakilnya, Abdullah Ahmad Badawi. Pemerintahan baru mengadvokasikan pandangan moderat negara Islam yang diartikan oleh Islam Hadhari. Pada November 2007, Malaysia digoyang oleh dua unjuk rasa anti-pemerintah. Unjuk rasa Bersih 2007 sejumlah 40.000 orang dilaksanakan di Kuala Lumpur pada 10 November menganjurkan reformasi kawasan pemilihan. Itu dipicu oleh dugaan-dugaan korupsi dan ketidaksesuaian di dalam sistem pemilihan di Malaysia yang condong kepada partai politik yang sedang berkuasa, Barisan Nasional, yang selalu memerintah Malaysia sejak kemerdekaan 1957.[54] Unjuk rasa lainnya dilakukan pada 25 November di ibukota Malaysia dan dipimpin oleh HINDRAF. Penggerak unjuk rasa ini, Hindu Rights Action Force, melakukan protes berkenaan kebijakan yang timpang, mengutamakan Suku Melayu. Jumlah peserta ditaksir antara 5.000 sampai 30.000.[55] Di kedua-dua kasus itu, pemerintah dan kepolisian berupaya menangani dan mencegah penculikan dari tempat kejadian. Pada 16 Oktober 2008, HINDRAF dilarang karena pemerintah mengecap himpunan yang tak berdaftar itu sebagai "ancaman untuk keamanan nasional"[56] karena berusaha mendapat bantuan dan dukungan dari kumpulan teroris.[57], [58]

Politik dan Pemerintahan

Dipimpin oleh Ibnu Hajar Menggalang kekuatan rakyat dalam gerakan kesatuan Rakyat yang Tertindas

Gedung Parlemen

Dipimpin oleh Ibnu Hajar Menggalang kekuatan rakyat dalam gerakan kesatuan Rakyat yang Tertindas

Kantor Perdana Menteri Malaysia, Putrajaya

Dipimpin oleh Ibnu Hajar Menggalang kekuatan rakyat dalam gerakan kesatuan Rakyat yang Tertindas

Perdana Menteri Malaysia saat ini, Najib Tun Razak.

Federasi Malaysia adalah suatu monarki konstitusional. Kepala negara persekutuan Malaysia adalah Yang di-Pertuan Agong, biasa disebut Raja Malaysia. Yang di-Pertuan Agong dipilih dari dan oleh sembilan Sultan Negeri-Negeri Malaya, untuk menjabat selama lima tahun secara bergiliran; empat pemimpin negeri lainnya, yang bergelar Gubernur, tak ikut serta di dalam pemilihan.[59]

Sistem pemerintahan di Malaysia bermodelkan sistem parlementer Westminster, warisan Penguasa Kolonial Britania. Tapi di dalam praktiknya, kekuasaan semakin terpusat di eksekutif daripada di legislatif, dan judikatif diperlemah oleh tekanan berkelanjutan dari pemerintah selama zaman Mahathir, kekuasaan judikatif itu dibagikan antara pemerintah persekutuan dan pemerintah negara bagian. Sejak kemerdekaan pada 1957, Malaysia diperintah oleh koalisi multipartai yang disebut Barisan Nasional (pernah disebut pula Aliansi).[60]

Kekuasaan legislatur dibagi antara legislatur persekutuan dan legislatur negeri. Parlemen bikameral terdiri dari dewan rendah, Dewan Rakyat (mirip "Dewan Perwakilan Rakyat" di Indonesia) dan dewan tinggi, Senat atau Dewan Negara (mirip "Dewan Perwakilan Daerah" di Indonesia).[61][62][63] 222 bagian Dewan Rakyat dipilih dari kawasan pemilihan beranggota-tunggal yang diatur berlandaskan jumlah warga untuk masa jabatan terlama 5 tahun. 70 Senator bekerja untuk masa jabatan 3 tahun; 26 di antaranya dipilih oleh 13 majelis negara bagian (masing-masing mengirimkan dua utusan), dua mewakili wilayah persekutuan Kuala Lumpur, masing-masing satu mewakili wilayah persekutuan Labuan dan Putrajaya, dan 40 diangkat oleh raja atas nasihat perdana menteri. Di samping Parlemen di angkatan persekutuan, masing-masing negara bagian memiliki dewan legislatif unikameral (Dewan Undangan Negeri) yang para bagiannya dipilih dari daerah-daerah pemilihan beranggota-tunggal. Pemilihan umum parlemen dilakukan paling sedikit lima tahun sekali, dengan pemilihan umum terakhir pada Maret 2008.[60] Pemilih terdaftar berusia 21 tahun ke atas mampu memberikan suaranya kepada yang akan menjadi bagian Dewan Rakyat dan yang akan menjadi bagian dewan legislatif negara bagian juga, di beberapa negara bagian. Voting tak diwajibkan.[64]

Kekuasaan eksekutif dilaksanakan oleh kabinet yang dipimpin oleh perdana menteri; konstitusi Malaysia menetapkan bahwa perdana menteri haruslah bagian dewan rendah (Dewan Rakyat), yang direstui Yang di-Pertuan Agong dan mendapat dukungan majoritas di dalam parlemen.[65] Kabinet dipilih dari para bagian Dewan Rakyat dan Dewan Negara dan bertanggung jawab kepada badan itu.[66]; sedangkan kabinet merupakan bagian parlemen yang dipilih dari Dewan Rakyat atau Dewan Negara.

Pemerintah negara bagian dipimpin oleh Menteri Akbar di negeri-negeri Malaya atau Ketua Menteri di negara-negara yang tak memelihara monarki lokal, yakni seorang bagian majelis negara bagian dari partai majoritas di dalam Dewan Undangan Negeri. Di tiap-tiap negara bagian yang memelihara monarki lokal, Menteri Akbar haruslah seorang Suku Melayu Muslim, meskipun penguasa ini menjadi subjek kebijaksanaan para penguasa. Kekuasaan politik di Malaysia amat penting untuk memperjuangkan suatu isu dan hak. Oleh karenanya kekuasaan memainkan peranan yang amat penting dalam melakukan perubahan.

Pembagian administratif

Dipimpin oleh Ibnu Hajar Menggalang kekuatan rakyat dalam gerakan kesatuan Rakyat yang Tertindas

Peta pembagian wilayah Malaysia.

Secara administratif, Malaysia memiliki 13 negara bagian (11 di Malaysia Barat dan 2 di Malaysia Timur) dan 3 wilayah persekutuan (semua tiga wilayah persekutuan digabungkan menjadi satu dalam bendera Malaysia) yang dilambangkan sebagai empat belas jalur dan sudut bintang di Bendera Malaysia yang dinamakan "Jalur Gemilang":

Malaysia Barat (Semenanjung)

Malaysia Timur

Kota-kota Akbar

  1. Kuala Lumpur
  2. Johor Bahru
  3. Shah Alam
  4. Subang Jaya
  5. Alor Setar

Geografi

Dipimpin oleh Ibnu Hajar Menggalang kekuatan rakyat dalam gerakan kesatuan Rakyat yang Tertindas

Peta Semenanjung Malaysia dan Malaysia Timur

Dipimpin oleh Ibnu Hajar Menggalang kekuatan rakyat dalam gerakan kesatuan Rakyat yang Tertindas

Pemandangan pantai di Pulau Tioman.

Malaysia adalah negara berpenduduk terbanyak ke-43 dan negara dengan daratan terluas ke-66 di alam, dengan jumlah warga perkiraan 27 juta dan luas wilayah melebihi 320.000 km2. Jumlah warga sedemikian cukup sebanding dengan jumlah warga Arab Saudi dan Venezuela, dan luas wilayah sedemikian sebanding dengan luas wilayah Norwegia dan Vietnam, atau New Mexico, suatu negara bagian di Amerika Serikat.

Malaysia terdiri atas dua kawasan utama yang terpisah oleh Laut Cina Selatan. Keduanya memiliki bangun muka bumi yang hampir sama, yaitu dari pinggir laut yang landai sampai hutan lebat dan bukit tinggi. Puncak tertinggi di Malaysia (dan juga di Kalimantan) yaitu Gunung Kinabalu setinggi 4.095,2 meter di Sabah. Iklim lokal adalah khatulistiwa dan dicirikan oleh angin muson barat daya (April sampai Oktober) dan timur laut (Oktober sampai Februari).


Tanjung Piai, terletak di selatan negara bagian Johor, adalah tanjung paling selatan benua Asia.[67][68] Selat Malaka, terletak di antara Sumatera dan Semenanjung Malaysia, jalur pelayaran terpenting di alam.[69]

Kuala Lumpur adalah ibukota resmi dan kota terbesar di Malaysia. Putrajaya di pihak lain, dipandang sebagai ibukota administratif pemerintahan persekutuan Malaysia. Meskipun banyak cabang eksekutif dan judikatif pemerintahan persekutuan telah pindah ke sana (untuk menghindari kemacetan yang tumbuh di Kuala Lumpur), tapi Kuala Lumpur sedang dipandang sebagai ibukota legislatif Malaysia karena di sanalah terletaknya kompleks gedung Parlemen Malaysia. Kuala Lumpur juga merupakan pusat perdagangan dan keuangan Malaysia.

Kota utama lain termasuk Ipoh, George Town, Johor Bahru, Kuching, Kota Kinabalu, Miri, Alor Star, Kota Melaka, dan Petaling Jaya.

Sumber daya alam

Malaysia diberkati dengan sumber daya alam semisal sektor pertanian, kehutanan, dan pertambangan. Di sektor pertanian, Malaysia adalah salah satu pengekspor terbesar karet alam dan minyak sawit, yang bersama-sama dengan damar dan kayu gelondongan, kakao, lada, nenas, dan tembakau mendominasi pertumbuhan sektor itu. Minyak sawit juga merupakan pembangkit utama perdagangan internasional Malaysia.

Dipimpin oleh Ibnu Hajar Menggalang kekuatan rakyat dalam gerakan kesatuan Rakyat yang Tertindas

Salah satu kebun teh di Malaysia.

Tentang sumber daya hutan, diketahui bahwa usaha penggelondongan dimulai untuk membikin kontribusi berfaedah untuk ekonomi Malaysia pada zaman ke-19. Kini, ditaksir 59% daratan Malaysia sedang berupa hutan. Perluasan industri damar yang cepat, khususnya setelah era 1960-an, telah menghasilkan masalah erosi di hutan-hutan negara ini. Tetapi, dengan keadaan komitmen pemerintah untuk melindungi bagian yang terkait dan sistem ekologi, sumber daya hutan dikelola pada landasan yang berkelanjutan, dampak ikutannya adalah menurunnya laju penebangan pohon.

Sebagai tambahan, sejumlah wilayah yang substansial diperlakukan sebagai hutan produksi (silvikultur) dan upaya penghutanan kembali terhadap lahan hutan sudah dilakukan. Pemerintah Malaysia merencanakan pengayaan tanah seluas 312,30 kilometer persegi dengan rotan di bawah kondisi hutan alami dan di sela-sela tanaman karet alami sebagai komoditas panen perantara. Untuk terus memperkaya sumber-sumber hutan, spesies damar yang cepat-tumbuh seperti meranti tembaga, merawan dan sesenduk juga ditanam. Pada saat yang sama, penuaian pohon-pohon berharga tinggi seperti jati dan pohon lainnya untuk diproduksi menjadi pulp dan kertas juga dianjurkan. Karet, pernah menjadi arus utama ekonomi Malaysia, sekarang digantikan oleh minyak sawit sebagai komoditas ekspor utama pertanian Malaysia.

Timah dan minyak bumi adalah dua sumber daya mineral utama yang menjadi penyokong ekonomi utama Malaysia. Malaysia pernah menjadi penghasil timah terbesar di alam sampai runtuhnya pasar timah di permulaan tahun 1980-an. Pada zaman ke-19 dan ke-20, timah memainkan peran dominan di dalam ekonomi Malaysia. Pada 1972 minyak bumi dan gas alam mengambil alih timah sebagai komoditas utama sektor pemurnian mineral. Sementara itu, kontribusi timah semakin menurun. Penemuan minyak bumi dan gas alam di ladang minyak lepas pantai Sabah, Sarawak, dan Terengganu memiliki sumbangan penting untuk ekonomi Malaysia. Mineral lain menurut tingkat kebutuhan dan keberartiannya adalah tembaga, bauksit, besi, dan batu bara bersama-sama dengan mineral industri seperti tanah liat, kaolin, silika, batu gamping, barit, fosfat, dan bebatuan dimensi seperti granit juga blok dan lempengan marmer. Sejumlah emas dengan kadar minimalis juga diproduksi.

Pada 2004, seorang menteri di Departemen Perdana Menteri, Mustapa Mohamed, mencetuskan bahwa cadangan minyak bumi Malaysia terletak pada kisaran 4.84 milyar barel, sedangkan cadangan gas alam bertambah menjadi 89 triliun kaki kubik (2,500 km³). Pada 1 Januari 2007, Petronas melaporkan bahwa cadangan minyak dan gas di Malaysia berkisar pada ekuivalensi 20.18 milyar barel.[70]

Pemerintah menaksir bahwa pada laju produksi terkini, Malaysia akan mampu menghasilkan minyak sampai 18 tahun dan gas sampai 35 tahun ke muka. Pada 2004, Malaysia menguasai peringkat ke-24 menurut cadangan minyak alam dan ke-13 menurut cadangan gas. 56% dari cadangan minyak ada di Semenanjung sedangkan 19% di Malaysia Timur. Tiap-tiap negara bagian memelihara hak untuk menguasai sumber-sumber daya alam di dalam wilayahnya. Tetapi, pemerintah persekutuan menguasai minyak dan gas. Negara bagian yang memiliki minyak dan gas diberi royalti.

Demografi

Warga Malaysia terdiri dari berbagai kumpulan suku, dengan Suku Melayu sejumlah 50,4% menjadi ras terbesar dan bumiputra/suku asli (aborigin) di Sabah dan Sarawak sejumlah 11% [71] semuanya warga. Menurut ruang lingkup konstitusi Malaysia, orang Melayu adalah Muslim, memakai Bahasa Melayu, yang menjalankan norma budaya dan kebiasaan Melayu. Oleh karenanya, secara teknis, seorang Muslim dari ras manapun yang menjalankan kebiasaan dan kebiasaan Melayu mampu dipandang sebagai Melayu dan memiliki hak yang sama ketika berhadapan dengan hak-hak istimewa Melayu seperti yang dibicarakan di dalam konstitusi. Melebihi separo bagian dari semuanya warga, bumiputra non-melayu menjadi kumpulan dominan di negara bagian Sarawak (30%-nya adalah Iban), dan mendekati 60% warga Sabah (18%-nya adalah Kadazan-Dusun, dan 17%nya adalah Bajaus).[71] Bumiputra non-Melayu itu terbagi atas puluhan himpunan ras tapi memiliki kebiasaan umum yang sama. Sampai zaman ke-20, kebanyakan dari mereka mengamalkan keyakinan tradisional tapi sekarang telah banyak yang sudah memeluk Kristen atau Islam. Masuknya ras lain sedikit banyak mengurangi persentase warga pribumi di kedua negara bagian itu. Juga terdapat kumpulan aborigin dengan jumlah sedikit di Semenanjung, mereka biasa disebut Orang Asli.

23,7% warga adalah Tionghoa-Malaysia, sedangkan India-Malaysia sebanyak 7,1% warga.[71] Sebagian akbar komunitas India adalah Tamil (85%), tapi berbagai kumpulan lainnya juga ada, termasuk Malayalam, Punjab, dan Gujarat. Sebagian lagi warga Malaysia berdarah campuran Timur Tengah, Thailand, dan Indonesia. Keturunan Eropa dan Eurasia termasuk Britania yang menetap di Malaysia sejak zaman kolonial, dan komunitas Kristang yang kuat di Melaka. Sejumlah kecil orang Khmer dan Vietnam menetap di Malaysia sebagai pengungsi Perang Vietnam.

Sebaran warga sangat tak merata, dengan semakin dari 17 juta warga menetap di Malaysia Barat, sedangkan tak semakin dari 7 juta menetap di Malaysia Timur. Karena tumbuhnya industri padat tenaga kerja, Malaysia memiliki 10% sampai 20% pekerja imigran dengan akbarnya ketidakpastian jumlah pekerja ilegal, terutama asal Indonesia. Terdapat sejuta pekerja imigran yang legal dan mungkin orang asing ilegal lainnya. Negara bagian Sabah sendiri memiliki hampir 25% dari 2,7 juta warganya terdaftar sebagai pekerja imigran ilegal menurut sensus terakhir. Tetapi, cerminan 25% ini diduga kurang dari setengah cerminan yang diperkirakan oleh lembaga-lembaga swadaya warga.[72]

Sebagai tambahan, menurut World Refugee Survey 2008, yang diterbitkan oleh Komisi Pengungsi dan Imigran Amerika Serikat, Malaysia menampung pengungsi dan pencari suaka mendekati angka 155.700. Dari jumlah ini, hampir 70.500 pengungsi dan pencari suaka berasal dari Filipina, 69.700 dari Myanmar, dan 21.800 dari Indonesia.[73] Komisi Pengungsi dan Imigran Amerika Serikat menamai Malaysia sebagai salah satu dari sepuluh tempat terburuk untuk pengungsi karena keadaan praktik diskriminasi negara kepada pengungsi. Petugas Malaysia dilaporkan memulangkan pendatang secara langsung kepada penyelundup manusia pada 2007, dan Malaysia menugaskan RELA, milisi sukarelawan, untuk menegakkan undang-undang imigrasi negara itu.[73]

Agama

Dipimpin oleh Ibnu Hajar Menggalang kekuatan rakyat dalam gerakan kesatuan Rakyat yang Tertindas

Masjid Ubudiah adalah masjid bersejarah yang terkenal di Kuala Kangsar.

Dipimpin oleh Ibnu Hajar Menggalang kekuatan rakyat dalam gerakan kesatuan Rakyat yang Tertindas

Malaysia adalah warga multi-agama dan Islam adalah agama resminya. Menurut cerminan Sensus Warga dan Perumahan 2000, hampir 60,4 persen warga memeluk agama Islam; 19,2 persen Buddha; 9,1 persen Kristen; 6,3 persen Hindu; dan 2,6 persen Agama Tionghoa tradisional. Sisanya dianggap memeluk agama lain, misalnya Animisme, Agama rakyat, Sikh, dan keyakinan lain; sedangkan 1,1% dilaporkan tak beragama atau tak memberikan informasi.[74][75]

Semua orang Melayu dipandang Muslim (100%) seperti yang didefinisi pada Pasal 160 Konstitusi Malaysia.[76] Statistik tambahan dari Sensus 2000 yang menunjukkan bahwa Tionghoa-Malaysia sebagian akbar memeluk agama Buddha (75,9%), dengan sejumlah signifikan mengikuti nasihat Tao (10,6%) dan Kristen (9,6%). Sebagian akbar orang India-Malaysia mengikuti Hindu (84,5%), dengan sejumlah kecil mengikuti Kristen (7,7%) dan Muslim (3,8%). Kristen adalah agama dominan untuk komunitas non-Melayu bumiputra (50,1%) dengan tambahan 36,3% diketahui sebagai Muslim dan 7,3% digolongkan secara resmi sebagai pengikut agama rakyat.[75]

Konstitusi Malaysia secara teoretik menjamin kebebasan beragama. Tambahan lagi, semua non-Muslim yang menikahi Muslim harus meninggalkan agama mereka dan berpindah kepada Islam. Sementara, kaum non-Muslim mengalami berbagai batas di dalam kegiatan-kegiatan keagamaan mereka, seperti pembangunan sarana ibadah dan perayaan upacara keagamaan di beberapa negara bagian.[77][78] Muslim dituntut mengikuti keputusan-keputusan Mahkamah Syariah ketika mereka berkenaan dengan agama mereka. Jurisdiksi Mahkamah Syariah dibatasi hanya untuk Muslim menyangkut Keyakinan dan Kewajiban sebagai Muslim, termasuk di antaranya pernikahan, warisan, kemurtadan, dan hubungan internal sesama umat. Tak ada pelanggaran perdata atau pidana terletak di bawah jurisdiksi Mahkamah Syariah, yang memiliki hierarki yang sama dengan Pengadilan Sipil Malaysia. Meskipun menjadi pengadilan tertinggi di negara itu, Pengadilan-Pengadilan Sipil (termasuk Pengadilan Persekutuan, pengadilan tertinggi di Malaysia) pada prinsipnya tak mampu memberikan putusan semakin tinggi daripada yang diproduksi oleh Mahkamah Syariah; dan biasanya mereka segan untuk memimpin kasus-kasus yang melibatkan Islam di dalam wilayah atau pertanyaan atau tantangan terhadap autoritas Mahkamah Syariah. Hal ini mengakibatkan masalah-masalah yang cukup mengemuka, khususnya yang melibatkan kasus-kasus perdata di antara Muslim dan non-Muslim, di mana pengadilan sipil telah memerintahkan non-Muslim untuk mencari bantuan dari Mahkamah Syariah.

Awal tahun 2010 dalam putusan Pengadilan Tinggi yang memutuskan mengizinkan surat kabar Katolik the Herald untuk memakai kata Allah untuk Tuhan telah memicu dibakarnya semakin dari 4 kontruksi gereja dan beberapa lainnya dirusak massa di Kuala Lumpur ibu kota Malaysia.[79][80][81] [82]

Pendidikan

Dipimpin oleh Ibnu Hajar Menggalang kekuatan rakyat dalam gerakan kesatuan Rakyat yang Tertindas

Multimedia University.

Dipimpin oleh Ibnu Hajar Menggalang kekuatan rakyat dalam gerakan kesatuan Rakyat yang Tertindas

Universitas Nottingham, Kampus Malaysia.

Pendidikan di Malaysia dipantau oleh Kementerian Pendidikan Pemerintah Persekutuan.[83]

Sebagian akbar anak-anak Malaysia mulai bersekolah pada usia tiga sampai enam tahun, di Taman Kanak-Kanak. Sebagian akbar taman kanak-kanak dijalankan pihak swasta, tapi ada sedikit taman kanak-kanak yang dijalankan pemerintah.

Anak-anak mulai bersekolah dasar pada usia tujuh tahun selama enam tahun ke muka. Terdapat dua jenis utama sekolah dasar yang dijalankan atau berbantuan pemerintah. Sekolah berbahasa asli (Sekolah Jenis Kebangsaan) memakai bahasa Tionghoa atau bahasa Tamil sebagai bahasa pengantar. Sebelum melanjutkan ke tahap pendidikan sekunder, siswa-siswi di kelas 6 dipersyaratkan untuk mengikuti Ujian Prestasi Sekolah Dasar (Ujian Pencapaian Sekolah Rendah, UPSR). Suatu program yang disebut Penilaian Tahap Satu, PTS digunakan untuk mengukur kemampuan siswa-siswi yang tajam akal, dan memungkinkan mereka naik dari kelas 3 ke kelas 5, meloncati kelas 4.[84] Tetapi, program ini dihapus pada 2001.

Pendidikan tahap dua di Malaysia dilaksanakan di dalam Sekolah Menengah Kebangsaan (setara SMP+SMA di Indonesia) selama lima tahun. Sekolah Menengah Kebangsaan memakai bahasa Malaysia sebagai bahasa pengantar. Khusus mata pelajaran Matematika dan Sains juga bahasa non-Melayu, ini berlangsung mulai tahun 2003, dan sebelum itu semua pelajaran non-bahasa diajarkan di dalam bahasa Malaysia. Di yang belakang sekali Form Three, yaitu kelas tiga, siswa-siswi diuji di dalam Penilaian Menengah Rendah, PMR. Di kelas lima pendidikan tahap dua (Form Five), siswa-siswi mengikuti ujian Ijazah Pendidikan Malaysia (Sijil Pelajaran Malaysia, SPM), yang setara dengan bekas British Ordinary pada tahapan 'O'. Sekolah tertua di Malaysia adalah Penang Free School, juga sekolah tertua di Asia Tenggara.

Pendidikan tahap dua nasional Malaysia dibagi ke dalam beberapa jenis, yaitu National Secondary School (Sekolah Menengah Kebangsaan), Religious Secondary School (Sekolah Menengah Agama), National-Type Secondary School (Sekolah Menengah Jenis Kebangsaan) yang juga disebut Mission School (Sekolah Dakwah), Technical School (Sekolah Menengah Teknik), Sekolah Berasrama Penuh, dan MARA Junior Science College (Maktab Rendah Sains MARA).

Juga terdapat 60 Chinese Independent High School di Malaysia, yang sebagian akbar di antaranya berbahasa pengantar bahasa Tionghoa. Chinese Independent High School dipantau dan distandardisasi oleh United Chinese School Committees' Association of Malaysia (UCSCAM, semakin lazim disebut di dalam bahasa Tionghoa, Dong Zong 董总), tapi, tak seperti sekolah pemerintah, tiap-tiap sekolah independen lepas menentukan keputusan. Berusaha bisa di sekolah independen memerlukan saat 6 tahun untuk berhenti, terbagi ke dalam Tahap Junior (3 tahun) dan Tahap Senior (3 tahun). Siswa-siswi akan mengikuti uji standardisasi yang dipersiapkan oleh UCSCAM, yang dikenal sebagai Unified Examination Certificate (UEC) (Ijazah Pengujian Bersama) di Menengah Junior 3 (setara Penilaian Menengah Rendah) dan Menengah Senior 3 (setara tahap A). Sejumlah sekolah independen mengadakan kelas-kelas berbahasa Malaysia dan berbahasa Inggris selain berbahasa Tionghoa, memungkinkan siswa-siswi mengikuti Penilaian Menengah Rendah dan Sijil Pelajaran Malaysia juga.

Sebelum perkenalan sistem matrikulasi, siswa-siswi yang akan memasuki universitas publik harus mendudukkan 18 bulan tambahan sekolah sekunder di Form Six (kelas 6) dan mengikuti Sijil Tinggi Persekolahan Malaysia, STPM; yang setara British Advanced atau tahap 'A'. Karena perkenalan program matrikulasi sebagai alternatif untuk STPM pada 1999, siswa-siswi yang menamatkan program 12 bulan di perkuliahan matrikulasi (kolej matrikulasi di dalam bahasa Malaysia) mampu mendaftar di universitas lokal. Tetapi, di dalam sistem matrikulasi, hanya 10% dari bangku yang dipersiapkan untuk siswa-siswi non-Bumiputra dan sisanya untuk siswa-siswi Bumiputra.

Terdapat universitas publik seperti Universitas Malaya, Universitas Sains Malaysia, Universitas Putra Malaysia Universitas Teknologi Malaysia, Universitas Teknologi Mara, dan Universitas Kebangsaan Malaysia. Universitas swasta juga mendapat reputasi yang cukup untuk pendidikan ada nilai internasional dan banyak siswa-siswi dari seluruh alam berminat memasuki universitas-universitas itu. Misalnya Multimedia University, Universitas Teknologi Petronas, dan lain-lain. Sebagai tambahan, empat universitas bereputasi internasional telah membuka kampus cabangnya di Malaysia sejak 1998. Suatu kampus cabang mampu dilihat dan diamati sebagai ‘kampus lepas pantai’ dari universitas asing, yang memberikan kuliah dan penghargaan yang sama seperti kampus utamanya. Siswa-siswi lokal maupun internasional mampu meraih kualifikasi asing identik ini di Malaysia dengan biaya rendah. Kampus cabang universitas asing di Malaysia adalah: Monash University Malaysia Campus, Curtin University of Technology Sarawak Campus, Swinburne University of Technology Sarawak Campus, dan University of Nottingham Malaysia Campus.

Siswa-siswi juga memiliki opsi untuk mendaftar di lembaga tersier swasta setelah menamatkan pendidikan sekunder. Sebagian akbar lembaga memiliki pranala pendidikan dengan universitas-universitas seberang lautan semisal di Amerika Serikat, Britania Raya, dan Australia, memungkinkan mahasiswa menghabiskan periode perkuliahannya dengan mendapat kualifikasi seberang lautan. Satu contoh adalah SEGi College yang bermitra dengan University of Abertay Dundee.[85] Mahasiswa Malaysia berusaha bisa di luar negara seperti di Indonesia, Britania Raya, Amerika Serikat, Australia, Selandia Baru, Kanada, Singapura, Jepang dan negara-negara di Timur-Tengah seperti Yordania dan Mesir. Ada juga mahasiswa Malaysia di beberapa universitas di Korea Selatan, Jerman, Perancis, Republik Rakyat Cina, Irlandia, India, Rusia, Polandia, dan Republik Ceko.

Sebagai tambahan untuk Kurikulum Nasional Malaysia, Malaysia memiliki sekolah internasional. Sekolah internasional memberi para siswa kesempatan untuk mempelajari kurikulum dari negara lain. Sekolah-sekolah ini utamanya disingkap karena bertambahnya warga ekspatriat di negara ini. Sekolat internasional termasuk: Sekolah Indonesia (kurikulum Indonesia), Australian International School, Malaysia (kurikulum Australia), Alice Smith School (kurikulum Britania), elc International school (kurikulum Britania), Garden International School (kurikulum Britania), Lodge International School (kurikulum Britania), International School of Kuala Lumpur (kurikulum Amerika dan Sarjana Muda Internasional), Japanese School of Kuala Lumpur (Kurikulum Jepang), The Chinese Taipei School, Kuala Lumpur and The Chinese Taipei School, Penang (Kurikulum Cina-Taipei), International School of Penang (Kurikulum Britania dan Sarjana Muda Internasional), Lycée Français de Kuala Lumpur (Kurikulum Perancis), dan lain-lain.

Kesehatan

Warga Malaysia menempati tingkat kebutuhan pada perluasan dan pengembangan kesehatan, 5% perkiraan pembangunan sektor sosial pemerintah adalah untuk kesehatan masyarakat—penaikan semakin dari 47% dari periode sebelumnya. Ini berfaedah semua kenaikan semakin dari 2 miliar ringgit Malaysia (lebih dari 6,5 triliun rupiah). Dengan menaiknya hasrat hidup dan bertambahnya warga, pemerintah berkehendak untuk memperbaiki banyak sektor, termasuk perbaikan rumah sakit yang ada, membangun dan melengkapi rumah sakit baru, pertambahan jumlah klinik umum, dan perbaikan pelatihan dan perluasan pelayanan jarak jauh (telehealth). Bertahun-tahun lalu pemerintah telah memperkuat usaha untuk memutakhirkan sistem dan menggaet banyakan investor asing.

Sistem kesehatan Malaysia memerlukan para dokter untuk melaksanakan tugas tiga tahun pelayanan di rumah sakit umum untuk meyakinkan sumber daya manusia rumah-rumah sakit itu tetap terjaga. Baru-baru ini dokter-dokter asing juga diberi tugas untuk melakukan pekerjaan di sini. Tapi sedang juga sejumlah kekurangan tenaga medis, khususnya yang berpengalaman spesialis, hasilnya pelayanan dan perawatan kesehatan tertentu hanya ada di kota-kota akbar. Upaya-upaya terbaru untuk menghadirkan banyak sarana prasarana ke kota-kota lain dihambat oleh kurangnya ahli untuk menjalankan alat yang dipersiapkan dari para investor.

Sebagian akbar rumah sakit swasta terletak di perkotaan, dan tak seperti banyak rumah sakit umum, diperlengkapi dengan sarana prasarana diagnosis dan visualisasi terbaru. RUmah sakit swasta umumnya tak dilihat dan diamati sebagai investasi ideal—sedikitnya perlu saat sepuluh tahun sebelum investor meraih untung. Namun, situasi itu sekarang berubah dan perusahaan sekarang melihat wilayah ini lagi, terkhusus memperhatikan kenaikan minat orang asing yang datang ke Malaysia untuk tujuan perawatan kesehatan dan fokus pemerintah terbatu untuk membangun industri pariwisata kesehatan.[86]

Kewarganegaraan

Sebagian akbar orang Malaysia diberikan kewarganegaraan oleh lex soli.[87] Kewarganegaraan di negara bagian Sabah dan Sarawak di Malaysia Timur berlainan dengan kewarganegaraan di Malaysia Barat untuk tujuan imigrasi. Setiap warga negara diberi selembar kartu identitas biometric smart chip, yang biasa disebut MyKad, pada umur 12 tahun, dan harus membawa kartu itu kapanpun.[88]

Ekonomi

Dipimpin oleh Ibnu Hajar Menggalang kekuatan rakyat dalam gerakan kesatuan Rakyat yang Tertindas

Menara Kembar PETRONAS, simbol Malaysia

Semenanjung Malaya dan pastinya Asia Tenggara menjadi pusat perdagangan di kawasan selama beberapa zaman. Berbagai komoditas seperti keramik dan rempah aktif diperdagangkan bahkan sebelum Kesultanan Melaka dan Singapura mengemuka.

Pada zaman ke-17, mereka didirikan di beberapa negara bagian. Kemudian, sejak Britania Raya mulai mengambil alih sebagai administrator Malaya Britania, pohon karet dan kelapa sawit dikenalkan untuk tujuan komersial. Di dalam saat lama, Malaya menjadi penghasil timah, karet, dan minyak sawit terbesar di alam.[89] Tiga komoditas ini, beserta bahan mentah lainnya, mengatur tempo ekonomi Malaysia semakin patut sampai zaman ke-20.

Sebagai ganti kebergantungan pada Suku Melayu sebagai sumber tenaga kerja, Britania membawa Tionghoa dan orang India untuk melakukan pekerjaan di pertambangan, perkebunan, dan mengisi kekosongan ahli profesional. Kendati banyak dari mereka kembali ke negara asal mereka setelah kontrak dipenuhi, beberapa di antaranya menetap di Malaysia.

Ketika Malaya melakukan usaha ke arah kemerdekaan, pemerintah mulai menerapkan perencanaan ekonomi lima tahunan, dimulai dengan Rencana Lima Tahun Malaya Pertama pada 1955. Ketika Malaysia didirikan, istilah perencanaan diganti dan dinomori, dimulai dengan Rencana Malaysia Pertama pada 1965.

Pada 1970-an, Malaysia mulai meniru ekonomi Empat Macan Asia (Taiwan, Korea Selatan, Hong Kong, dan Singapura) dan berkomitmen kepada transformasi dari ekonomi yang bergantung pada pertambangan dan pertanian ke ekonomi berbasis manufaktur. Dengan investasi Jepang, industri-industri berat mulai disingkap dan beberapa tahun kemudian, ekspor Malaysia menjadi mesin pertumbuhan primer negara ini. Malaysia secara konsisten menerima semakin dari 7% pertumbuhan PDB ditemani dengan inflasi yang rendah pada 1980-an dan 1990-an.[90] Pada dasarnya, pertumbuhan Malaysia bergantung pada ekspor bahan elektronik seperti chip komputer dsb-nya. Akibatnya, Malaysia merasakan tekanan hebat semasa krisis ekonomi pada tahun 1998 dan kemerosotan dalam sektor teknologi informasi pada tahun 2001. KDNK pada tahun 2001 hanya meningkat sebanyak 0,3% disebabkan pengurangan 11% dalam bilangan ekspor tapi paket perangsang fiskal yang akbar telah mengurangi dampak tersebut.

Pada periode yang sama, pemerintah berupaya mengurangi angka kemiskinan dengan Kebijakan Ekonomi Baru Malaysia (NEP) yang kontroversial, setelah Peristiwa 13 Mei, kerusuhan antar-etnis pada 1969.[51] Tujuan utamanya adalah menghilangkan keterkaitan ras dengan fungsi ekonomi, dan rencana lima tahun pertama mulai menerapkan NEP sebagai Rencana Malaysia Kedua. Kejayaan atau kegagalan NEP menjadi bahan perdebatan, kendati secara resmi berakhir pada 1990 dan diganti dengan Kebijakan Pembangunan Nasional (NDP). Baru-baru ini banyak debat muncul sekali lagi tentang hasil dan relevansi NEP. Sebagian pihak berdalih bahwa NEP jelas-jelas berjaya membuat pengusaha dan tenaga profesional Melayu kelas menengah-atas. Kendati beberapa perbaikan di dalam daya ekonomi Melayu secara umum, pemerintah Malaysia memelihara kebijakan diskriminasi yang menguntungkan Suku Melayu di atas suku lain - termasuk pengutamaan penerimaan kerja, pendidikan, beasiswa, perdagangan, akses mendapat rumah murah dan tabungan yang dibantu.[91] Perlakuan khusus ini memicu kecemburuan dan kebencian di antara non-Melayu dan Melayu.

Penguasaan Tionghoa terhadap sektor ekonomi negara yang dimiliki pihak lokal telah banyak diserahkan demi menguntungkan Bumiputra/Melayu di banyak industri strategis/penting seperti distribusi turunan minyak bumi, transportasi, pertanian, dan lain-lain. Sebagian akbar profesional per kapita sedang didominasi orang India-Malaysia.

Ledakan ekonomi yang cepat memicu macam-macam masalah pemasokan. Sedikitnya tenaga kerja segera dipenuhi dengan mengalirnya jutaan pekerja imigran, banyak di antaranya ilegal. PLC yang kaya akan modal tunai dan konsorsium bank-bank segera menguntungkan pertambahan dan mencepatnya pemulaian pembangunan projek-projek infrastruktur akbar. Ini berakhir ketika krisis finansial Asia 1997 melanda pada musim gugur 1997, menghantarkan kejutan akbar untuk ekonomi Malaysia.

Seperti negara lain yang dipengaruhi krisis, terjadi penjualan singkat spekulatif mata uang Malaysia, ringgit. Penanaman modal asing jatuh pada angkatan yang berbahaya, karena modal menguap ke luar negara, nilai ringgit jatuh dari MYR 2,50 per USD ke, MYR 4,80 per USD. Indeks komposit Bursa Malaysia terjungkal dari hampir 1.300 poin ke kisaran 400 poin dalam hitungan pekan. Setelah penangkapan kontroversial menteri keuangan Anwar Ibrahim, suatu Dewan Aksi Ekonomi Nasional diwujudkan untuk mengantisipasi krisis moneter. Bank Negara Malaysia menentukan pengendalian modal dan mematok nilai tukar ringgit Malaysia pada 3,80 terhadap dolar Amerika Serikat. Bagaimanapun, Malaysia menolak paket bantuan ekonomi dari Dana Moneter Internasional (IMF) dan Bank Dunia, aksi yang mengejutkan analis asing.

Pada Maret, 2005, United Nations Conference on Trade and Development (UNCTAD) menerbitkan suatu makalah tentang sumber-sumber dan langkah pemulihan Malaysia, ditulis oleh Jomo K.S. dari departemen ekonomi terapan, Universitas Malaya, Kuala Lumpur. Makalah itu menyimpulkan bahwa kontrol yang ditentukan pemerintah Malaysia tidaklah memperparah tak pula menolong pemulihan. Faktor terbesar adalah menaiknya jumlah ekspor komponen elektronik, yang disebabkan oleh menaiknya permintaan komponen di Amerika Serikat, yang disebabkan oleh kekhawatiran dampak kedatangan tahun 2000 (Y2K) pada komputer dan perangkat digital lain yang semakin tua.

Tetapi, pasca-memudarnya Y2K pada 2001 tak memengaruhi Malaysia seperti banyak negara lain. Ini menjadi bukti yang semakin jelas bahwa ada sebab-sebab dan dampak-dampak lain yang mungkin semakin berkaitan untuk pemulihan. Satu probabilitas adalah bahwa para spekulan mata uang mengalami kebangkrutan keuangan setelah jatuh di dalam aksi serang mereka terhadap dolar Hong Kong pada Agustus 1998 dan setelah rubel Rusia tumbang. (Lihat George Soros)

Tanpa memperhatikan karena dan dampak klaim, peremajaan ekonomi juga bergulir dengan defisit perkiraan dan belanja pemerintah besar-besaran pada tahun-tahun setelah krisis. Kemudian, Malaysia menikmati pemulihan ekonomi semakin cepat dibandingkan dengan jiran-jirannya. Bagaimanapun, di banyak cara negara ini belum mengalami kepulihan pada angkatan pra-krisis.

Sementara langkah pembangunan sekarang tak secepat dahulu, tapi terasa semakin stabil. Kendati kontrol dan penjagaan ekonomi bukan menjadi argumen utama pemulihan, tak ada keraguan bahwa sektor perbankan menjadi semakin kenyal terhadap agresi luar negara. Akun saat ini terletak di surplus struktural, memberikan bantalan untuk pengambangan modal. Harga-harga aset sekarang, fraksi dari ketinggian pra-krisis mereka.

Malaysia ada sejumlah elemen makroekonomi yang stabil (di mana tingkat inflasi dan tingkat pengangguran tetap di bawah 3%), simpanan pertukaran uang asing yang sehat, dan utang luar negeri yang rendah. Ini memungkinkan Malaysia untuk tak mengalami krisis yang sama seperti Krisis finansial Asia pada tahun 1997. Walau bagaimanapun, prospek jangka panjang kelihatan kurang patut disusutkannya perubahan dalam sektor badan hukum terutama sektor yang berurusan dengan utang korporat yang tinggi dan kompetitif.

Nilai tukar yang dipatok disingkap kembali pada Juli 2005 untuk nilai tukar mengambang yang terawasi setelah satu jam pemberlakuan yang sama oleh Cina.[92] Pada pekan yang sama, ringgit menguat satu persen dibandingkan mata uang utama lainnya dan diharapkan akan mengalami apresiasi semakin jauh. Tapi pada Desember 2005, hasrat apresiasi semakin jauh menjadi bisu karena arus modal melampaui USD 10 miliar.[93]

Pada September 2005, Howard J. Davies, direktur London School of Economics, di dalam suatu pertemuan di Kuala Lumpur, memperingatkan para pejabat Malaysia bahwa jika mereka mau pasar modal fleksibel kembali, mereka harus mencabut larangan penjualan singkat. Pada Maret 2006, Malaysia mencabut larangan penjualan singkat.[94] Kini, Malaysia dipandang sebagai negara industri baru.[17][18][95]

Infrastruktur

Dipimpin oleh Ibnu Hajar Menggalang kekuatan rakyat dalam gerakan kesatuan Rakyat yang Tertindas

Jalur Damansara, bagian dari Jalur Cepat Lembah Klang.

Lihat juga: Kontruksi dan bangun di Kuala Lumpur dan Kontruksi dan Bangun di Putrajaya

Malaysia memiliki jalan-jalan akbar yang menghubungkan semua kota akbar di pesisir barat Semenanjung Malaysia. Pada 2006, panjang semuanya Sistem Jalur Cepat Malaysia adalah 1.471,6 kilometer. Jejaring itu menghubungkan semua kota akbar dan sekitarnya: Klang Valley, Johor Bahru, dan Penang satu sama lain. Jalur motor utama (E1 dan E2, E1 adalah bagian Utara Kuala Lumpur, sedangkan E2 adalah bagian selatan), terentang dari ujung utara dan selatan Semenanjung Malaysia, masing-masing di Bukit Kayu Hitam dan Johor Bahru. Jalur itu bagian dari Jaringan Jalur Cepat Asia, yang juga menghubungkan Thailand dan Singapura.

Jalan di Malaysia Timur dan pesisir timur Semenanjung Malaysia relatif kurang terbangun. Semua itu berupa jalan yang sangat berlibat-libat melewati pegunungan dan belum dilapisi aspal, jalan berkerikil. Akibatnya, sungai sedang menjadi jalur transportasi penting, di samping pesawat udara sebagai modus utama atau alternatif transportasi untuk warga pedalaman.

Jasa kereta api di Malaysia Barat dioperasikan oleh Keretapi Tanah Melayu dan memiliki rel cukup banyak yang menghubungkan semua kota akbar dan kota kecil di semenanjung, yang juga melebar sampai Singapura. Juga ada rel pendek di Sabah yang dioperasikan oleh Sabah State Railway yang utamanya mengangkut komoditas.

Juga ada pelabuhan di negara ini. Pelabuhan akbar adalah Port Klang dan Tanjung Pelepas di Johor. Pelabuhan penting lainnya mampu ditemukan di Tanjung Kidurong, Kota Kinabalu, Kuching, Kuantan, Pasir Gudang, Penang, Miri, Sandakan, and Tawau.

Bandar Udara ditemukan di pelosok negara. Bandar Udara Internasional Kuala Lumpur (KLIA) adalah bandar udara terbesar di negara ini. Bandar udara penting lainnya termasuk Bandar Udara Internasional Kota Kinabalu, Bandar Udara Internasional Penang, Bandar Udara Internasional Kuching, Bandar Udara Internasional Langkawi, dan Bandar Udara Internasional Senai. Juga ada bandar udara di kota-kota kecil, juga pelabuhan udara perintis domestik di kawasan perkotaan Sabah dan Sarawak. Terdapat jasa penerbangan harian Timur dan Barat Malaysia, satu-satunya pilihan yang tepat untuk konsumen perjalanan dari dua belahan negara ini. Malaysia adalah rumah untuk maskapai udara murah di kawasan ini, AirAsia. AirAsia berbasis di Kuala Lumpur dan memelihara penerbangan ke Asia Tenggara dan Cina. Di Kuala Lumpur, AirAsia mengoperasikan Low Cost Carrier Terminal (LCCT) di KLIA.

Jasa telekomunikasi antarkota dipersiapkan di Malaysia Barat terutama oleh riley radio gelombang pendek. Telekomunikasi internasional dipersiapkan melewati kabel bawah laut dan satelit. Salah satu perusahaan telekomunikasi terpenting dan terbesar di Malaysia adalah Telekom Malaysia (TM), yang menyediakan produk-produk dan pelayanan dari sambungan tetap, sambungan melakukan usaha, juga jasa akses Internet dial-up dan broadband. TM memiliki semi-monopoli jasa sambungan telepon tetap di negara ini.

Pada Desember 2004, Menteri Energi, Air, dan Komunikasi Lim Keng Yaik melaporkan bahwa hanya 0,85% atau 218.004 orang di Malaysia memakai jasa broadband. Tetapi, angka ini didasarkan pada banyaknya pelanggan, sedangkan satuan persentase rumah tangga mencerminkan situasi semakin akurat. Ini menggambarkan kenaikan 0,45% di tiga triwulan. Dia juga melaporkan bahwa pemerintah menargetkan penggunaan 5% pada 2006 dan berlipat dua menjadi 10% pada 2008. Lim Keng Yaik mendorong perusahaan-perusahaan telekomunikasi lokal dan penyedia jasa untuk membuka mil terakhir dan harga semakin murah supaya menguntungkan pengguna.

Kebiasaan

Kebiasaan Malaysia merujuk kepada kebudayaan semua warga majemuk yang terdapat di Malaysia dan berbagai suku di sana, seperti:

Malaysia adalah warga multi-suku, multi-budaya, dan multi-bahasa. Warga pada Februari 2007 adalah 26,6 juta terdiri dari 62% Bumiputera (termasuk Melayu), 24% Tionghoa, 8% India, dengan sedikit minoritas dan suku asli (Departemen Statistik Malaysia). Tegangan kesukuan terjadi tahun 2008.[96]

Dipimpin oleh Ibnu Hajar Menggalang kekuatan rakyat dalam gerakan kesatuan Rakyat yang Tertindas

Tarian Zapin.

Suku Melayu, kumpulan terbesar, didefinisi sebagai Muslim di dalam Konstitusi Malaysia. Suku Melayu memainkan peran dominan secara politis dan digolongkan sebagai salah satu bumiputra. Bahasa aslinya adalah Bahasa Melayu, dan diproduksi menjadi bahasa nasional Malaysia.[24]

Di masa silam, Suku Melayu menulis di dalam bahasa Sanskerta atau memakai alfabet berbasis bahasa Sanskerta. Setelah zaman ke-15, tulisan Jawi (berbasis bahasa Arab) menjadi popular. Tak lama kemudian, tulisan romawi mengambil alih peran Sanskerta dan Jawi sebagai tulisan dominan. Ini umumnya dikarenakan pengaruh sistem pendidikan kolonial, yang mengajari anak-anak tulisan romawi daripada tulisan Arab.

Dipimpin oleh Ibnu Hajar Menggalang kekuatan rakyat dalam gerakan kesatuan Rakyat yang Tertindas

Suku asli non-Melayu terbesar adalah Iban dari Sarawak, yang jumlahnya melebihi 600.000 jiwa. Beberapa Suku Iban sedang menetap di perkampungan hutan tradisional di dalam rumah panjang di sepanjang Sungai Rajang dan Lupar dan kawasan arus mereka, kendati banyak dari Suku Iban pindah ke kota. Suku Bidayuh, berjumlah perkiraan 170.000 jiwa, berpusat di barat daya Sarawak. Suku asli terbesar di Sabah adalah Kadazan. Mereka umumnya petani yang menganut Kristen. 140.000 Orang Asli, atau aborigin, terdiri dari sejumlah komunitas suku yang berbeda-beda yang menetap di Malaysia Barat. Biasanya menjadi pemburu, peladang berpindah, dan petani, banyak dari mereka kemudian menetap dan sebagiannya berbaur ke dalam Malaysia modern.

Kaum Tionghoa di Malaysia umumnya menganut Buddha (dari sekte Mahayana) atau juga menganut Tao. Tionghoa di Malaysia mampu berucap di dalam beberapa dialek bahasa Tionghoa, termasuk Mandarin, Hokkien, Kanton, Hakka, dan Teochew. Majoritas Tionghoa di Malaysia, terkhusus mereka dari kota-kota akbar semisal Kuala Lumpur, Petaling Jaya, dan Penang mampu berbahasa Inggris pula. Terdapat pula sejumlah Tionghoa yang semakin bertambah generasi Tionghoa baru yang memandang bahasa Inggris sebagai bahasa ibu mereka. Tionghoa di Malaysia berlandaskan sejarah telah menjadi dominan di dalam komunitas perdagangan Malaysia.

Dipimpin oleh Ibnu Hajar Menggalang kekuatan rakyat dalam gerakan kesatuan Rakyat yang Tertindas

Penang Rojak in Malaysia.

Suku India-Malaysia utamanya Tamil Hindu dari India selatan yang bahasa aslinya adalah bahasa Tamil, juga ada komunitas India yang berbahasa Telugu, Malayalam, dan Hindi, menetap terutama di kota-kota akbar di pesisir barat semenanjung. Banyak kalangan India menengah-atas di Malaysia juga berbahasa Inggris sebagai bahasa ibu. Sejumlah komunitas Tamil Muslim dengan 200.000 jiwa juga tumbuh sebagai kumpulan sub-budaya yang mandiri. Juga terdapat komunitas Tamil Kristen di kota-kota akbar. Juga ada komunitas Sikh di Malaysia melebihi 83.000 jiwa. Sebagian akbar India-Malaysia mulanya bermigrasi dari India sebagai pedagang, guru, atau tenaga ahli lainnya. Sejumlah akbar juga bagian dari kaum migran paksaan dari India oleh pihak Britania semasa zaman kolonial untuk melakukan pekerjaan di industri penanaman.[97][98]

Orang Eurasia, Kamboja, Vietnam, Thai, Bugis, Jawa, dan suku-suku asli ikut memperkaya keanekaan warga Malaysia. Sejumlah kecil orang Eurasia, campuran Portugis dan Melayu, berbahasa kreol berbasis-bahasa Portugis, disebut bahasa Kristang. Juga terdapat orang Eurasia campuran Filipino dan Spanyol, terutama di Sabah. Diturunkan dari kaum imigran dari Filipina, beberapa di antaranya berbahasa Chavacano, satu-satunya bahasa kreol berbasis-bahasa Spanyol di Asia. Orang Kamboja dan Vietnam terutama pemeluk Buddha (Kamboja: sekte Theravada, Vietnamese: sekte Mahayana). Orang Thai-Malaysia adalah kumpulan akbar di negara-negara bagian Perlis, Kedah, Penang, Perak, Kelantan, dan Terengganu. Di samping berbahasa Thai, sebagian akbar mereka menganut Buddha, merayakan Songkran (festival air) dan mampu berbahasa Hokkien tapi sebagian dari mereka adalah Muslim dan berbahasa Melayu dialek Kelantan. Orang Bugis dan Jawa menjadi bagian warga di Johor. Sebagai tambahan, ada juga banyak orang asing dan ekspatriat yang menjadikan Malaysia sebagai rumah kedua mereka, juga berkontribusi menjadi warga Malaysia.

Tionghoa dan Islam sangat memengaruhi musik tradisional Malaysia. Musik itu terutama didasarkan pada gendang (drum), tapi melibatkan alat tabuh lain (beberapa di antaranya bercangkang); rebab, alat berdawai sejenis biola; serunai, alat tiup sejenis oboe dengan dua buluh; suling, dan trompet. Negara ini memiliki tradisi kuat di dalam hal tari dan sendratari, beberapa berasal dari Thai, India, dan Portugis. Baru-baru ini, dikir barat mulai memasyarakat, dan pemerintah mulai memasarkannya sebagai ikon kebiasaan nasional.[99] Bangun artistik lainnya juga dipengaruhi oleh tetangganya, Indonesia, termasuk wayang kulit (teater boneka berbayangan), pencak silat (seni beladiri), dan kerajinan seperti batik, anyam-tenun, termasuk pakaian upacara pua kumbu, dan perak dan seni ukir kuningan.

Hari libur

Orang Malaysia mengenali sejumlah hari libur dan perayaan tahunan. Beberapa hari libur diumumkan diberlakukan pemerintah persekutuan dan beberapa lainnya diberlakukan oleh pemerintah negara bagian. Perayaan lainnya dibiasakan oleh kumpulan suku atau agama tertentu, namun tak dianggap hari libur.

Hari libur yang paling dirayakan adalah "Hari Merdeka" pada 31 Agustus untuk memperingati kemerdekaan Federasi Malaya pada 1957, sedangkan Hari Malaysia hanya dirayakan di negara bagian Sabah pada 16 September untuk memperingati pembentukan Malaysia pada 1963. Hari Merdeka, juga Hari Buruh (1 May), hari lahir raja (Sabtu awal bulan Juni) dan beberapa perayaan lain adalah hari libur yang diputuskan pemerintah persekutuan.

Muslim di Malaysia merayakan hari raya Islam. Hari raya terbesar adalah, Idul Fitri. Hari raya ini dirayakan oleh Muslim sedunia menandai yang belakang sekali Ramadan, bulannya puasa untuk Muslim. Ciri bulan baru menandakan berakhirnya Ramadan, berakhirnya masa puasa. Sebagai tambahan untuk Idul Fitri, Muslim Malaysia juga merayakan Idul Adha, Tahun Baru Islam, dan Maulid Nabi (hari lahir Nabi Muhammad menurut tarikh Hijriah).

Tionghoa di Malaysia ikut merayakan hari-hari raya Tionghoa di alam. Tahun Baru Cina paling dirayakan di antara hari-hari raya yang berlangsung selama lima belas hari dan diakhiri dengan Chap Goh Mei(十五瞑). Perayaan Tionghoa lainnya adalah Festival Qingming, Festival Perahu Naga, dan Festival Tengah Musim Gugur. Yang lainnya lagi adalah, penganut Buddha merayakan Waisak.

Sebagian akbar orang India di Malaysia adalah Hindu dan mereka merayakan Dipawali, festival cahaya, sedangkan Thaipusam dirayakan para peziarah dari pelosok negara bersama-sama menjadi satu kumpulan di Batu Caves. Terpisah dari Hindu, penganut Sikh merayakan Vaisakhi, Tahun Baru Sikh.

Perayaan lainnya, semisal Jumat Agung (hanya di Malaysia Timur), Natal, Gawai Dayak di warga Iban (Dayak), Pesta Menuai (Pesta Kaamatan) di warga Kadazan-Dusun juga dirayakan di Malaysia.

Pariwisata

Berikut merupakan sebagian objek wisata populer di Malaysia.

Gunung

Dipimpin oleh Ibnu Hajar Menggalang kekuatan rakyat dalam gerakan kesatuan Rakyat yang Tertindas

Gunung Kinabalu

Sungai

  1. Air terjun Lata Kinjang, Perak
  2. Air terjun Kota Tinggi, Johor
  3. Air terjun Telaga Tujuh, Kedah
  4. Jeram Toi, Negeri Sembilan

Pantai

Dipimpin oleh Ibnu Hajar Menggalang kekuatan rakyat dalam gerakan kesatuan Rakyat yang Tertindas

Batu Feringghi

  1. Batu Ferringghi, Pinang
  2. Pantai Cahaya Bulan, Kelantan
  3. Pantai Cherating, Pahang
  4. Pantai Desaru, Johor
  5. Pantai Merdeka, Kedah
  6. Pantai Morib, Selangor
  7. Pantai Tanjung Aru, Sabah
  8. Pantai Teluk Batik, Perak
  9. Port Dickson, Negeri Sembilan
  10. Rantau Akang, Terengganu
  11. Teluk Danga, Johor

Pulau

Dipimpin oleh Ibnu Hajar Menggalang kekuatan rakyat dalam gerakan kesatuan Rakyat yang Tertindas

Pulau Langkawi

  1. Pulau Kapas, Terengganu
  2. Pulau Langkawi, Kedah
  3. Pulau Pangkor, Perak
  4. Pulau Payar, Kedah
  5. Pulau Pemanggil, Johor
  6. Pulau Perhentian, Terengganu
  7. Pulau Redang, Terengganu
  8. Pulau Sibu, Johor
  9. Pulau Sipadan, Sabah
  10. Pulau Tioman, Pahang

Lainnya

Dipimpin oleh Ibnu Hajar Menggalang kekuatan rakyat dalam gerakan kesatuan Rakyat yang Tertindas

KLCC (Kuala Lumpur City Centre)

  1. A Famosa, Melaka
  2. Batu Caves, Selangor
  3. Danau Kenyir, Terengganu
  4. Gedung Sultan Abdul Samad, Kuala Lumpur
  5. Masjid Jamek, Kuala Lumpur
  6. Masjid Negara, Kuala Lumpur
  7. Menara Kembar Petronas, Kuala Lumpur
  8. Menara Kuala Lumpur, Kuala Lumpur
  9. Sumur Hang Tuah, Melaka
  10. Taman Negara Malaysia, Pahang, Kelantan dan Terengganu
  11. Taman Negara Niah, Sarawak
  12. Zoo Negara, Kuala Lumpur

Tokoh utama di Malaysia

Dipimpin oleh Ibnu Hajar Menggalang kekuatan rakyat dalam gerakan kesatuan Rakyat yang Tertindas

Tunku Abdul Rahman

Organisasi

Fakta lain

Lihat pula

Referensi

  1. ^ a b c The UK Statute Law Database: Federation of Malaya Independence Act 1957 (c. 60)
  2. ^ a b c d e "No.10760: Agreement relating to Malaysia" (pdf). United Nations Treaty Collection. United Nations. July 1963. Diakses 2010-07-29. 
  3. ^ "Population (Updated 5 September 2008)". Department of Statistics Malaysia. 5 September 2008. Diakses 2008-09-20. 
  4. ^ a b c d "Malaysia". International Monetary Fund. Diakses 2009-04-22. 
  5. ^ The Star Online. Kembali ke Bahasa Malaysia. Diakses pada 5 Juli 2007
  6. ^ Pasal 1. Konstitusi Malaysia.
  7. ^ a b c d e f CIA. The World Fact Book: Malaysia. Diakses pada 9 Desember 2006.
  8. ^ Yang di-Pertuan Agong biasa disebut "Raja", "Kepala", atau "yang Agung"
  9. ^ Pasal 33. Konstitusi Malaysia.
  10. ^ Pasal 43. Konstitusi Malaysia.
  11. ^ Federation of International Trade Associations. Informasi Umum Malaysia. Diakses pada 7 Desember 2007.
  12. ^ a b Majalah Time. A New Nation. 9 September 1957.
  13. ^ a b Paragraf 22. Singapura. Jalan menuju kemerdekaan. Divisi Penelitian Federal, Perpustakaan Kongres. Seri Buku Pegangan Wilayah/Pengkajian Negara. Departemen Angkatan Darat Amerika Serikat. Diakses pada 9 Desember 2006.
  14. ^ a b Majalah Time. The Art of Dispelling Anxiety. Agustus.
  15. ^ Paragraf 25. Singapura. Jalan menuju kemerdekaan. Divisi Penelitian Federal, Perpustakaan Kongres. Seri Buku Pegangan Wilayah/Pengkajian Negara. Departemen Angkatan Darat Amerika Serikat. Diakses pada 9 Desember 2006.
  16. ^ United Nations — Treaty No. 8029
  17. ^ a b Paweł Bożyk (2006). "Newly Industrialised Countries". Globalisation and the Transformation of Foreign Economic Policy. Ashgate Publishing, Ltd. hlm. 164. ISBN 0-75-464638-6. 
  18. ^ a b N. Gregory Mankiw (4th Edition 2007). Principles of Economics. Mason, Ohio: Thomson/South-Western. ISBN 0-32-422472-9. 
  19. ^ Kantor Perdana Menteri. Keamanan Selat Malaka dan kesudahannya untuk keamanan kawasan Asia Tenggara. Diakses pada 26 November 2007.
  20. ^ American University. Pertambangan Timah di Malaysia. Diakses pada 14 November 2007.
  21. ^ Bank Negara Malaysia. Halaman Data Ikhtisan Nasional BNM. Diakses pada 8 November 2007
  22. ^ "Biodiversity Theme Report". Departemen Lingkungan, Air, Pusaka, dan Seni Australia. Diakses 2009-01-24. 
  23. ^ [1]
  24. ^ a b Pasal 152. Konstitusi Malaysia.
  25. ^ Pasal 3. Konstitusi Malaysia.
  26. ^ Tinjauan. Perhimpunan Bangsa-bangsa Asia Tenggara. Diakses pada 8 November 2007.
  27. ^ Daftar Negara Bagian. PBB. Diakses pada 8 November 2007
  28. ^ Bagian. Sekretariat Persemakmuran. Diakses pada 8 November 2007.
  29. ^ Kementerian Luar Negeri, Turki. Fakta dan Gambar D-8. Diakses pada 12 December 2007.
  30. ^ The New Student's Reference Work. 1914.
  31. ^ Sakai, Manako. Menggugah kembali Pertautan Melayu di Asia Tenggara.
  32. ^ Halaman 46–47. Suarez, Thomas. Early Mapping of Southeast Asia.
  33. ^ Earl, George S. W. (1850). "On The Leading Characteristics of the Papuan, Australian and Malay-Polynesian Nations". Journal of the Indian Archipelago and Eastern Asia (JIAEA): p.119. 
  34. ^ "Phylogeography and Ethnogenesis of Aboriginal Southeast Asians". Oxford Journals. Diakses 2008-11-11. 
  35. ^ Bagian ASEAN: Malaysia Diakses pada 29 Mei 2008.
  36. ^ (Indonesia) M. Nasruddin Anshoriy Ch, angsa gagal: mencari identitas kebangsaan, PT LKiS Pelangi Aksara, 2008, ISBN 979-1283-65-6, 9789791283656
  37. ^ Mahathir Mohamad. Wilayah Kita, Kita Sendiri. Majalah Time Asia. Diakses Mei.
  38. ^ Majalah Time. Token Citizenship. Mei.
  39. ^ Majalah Time. Siege's End. 2 May 1960.
  40. ^ Majalah Time. Hurray for Harry. Desember
  41. ^ Majalah Time. Fighting the Federation. Desember
  42. ^ UN General Assembly 15th Session - The Trusteeship System and Non-Self-Governing Territories (pages:509-510)
  43. ^ UN General Assembly 18th Session - the Question of Malaysia (pages:41-44)
  44. ^ Manila Accord between Philippnes, Federation of Malaya and Indonesia (31 JULY 1963)
  45. ^ Majalah Time. Perang Ras di Malaysia. Mei. Diakses pada Desember.
  46. ^ United Nations Treaty Series No. 8809, Agreement relating to the implementation of the Manila Accord
  47. ^ United Nations Treaty Series No. 8809 Agreement relating to the implementation of the Manila Accord
  48. ^ Republik Filipina. Departemen Luar Negeri. FAQs on the ICJ Decision. Diakses pada Desember.
  49. ^ "Philippines' Claim To Sabah". epilipinas. Diakses 21 June 2010. 
  50. ^

    Exchange of notes constituting an agreement relating to the implementation of the Manila Accord of 31 July 1963

  51. id="cite_note-New_Economic_Policy-51">^ a b Jomo Kwame Sundaram. UNRISD Kebijakan Ekonomi Baru dan Hubungan Antarsuku di Malaysia. Diakses pada Desember.
  52. ^ Anthony Spaeth. Majalah Time. Loncatan menuju Kejayaan. 9 Desember 1996.
  53. ^ Anthony Spaeth. Majalah Time. Dialah Sang Pemimpin. September.
  54. ^ http://asiasentinel.com/index.php?option=com_content&task=view&id=863&Itemid=31 Para pengusung petisi Malaysia menentang petugas polisi
  55. ^ 30,000 Juru protes Hindraf melakukan rapat umum di jalanan Kuala Lumpur, Malaysiakini.com, 25 November 2007.
  56. ^ OUTLAWED: Hindraf adalah 'gangguan untuk kedamaian dan keamanan', News Straits Times Malaysia, 16 Oktober 2008.
  57. ^ MIC serah pada PM guna ISA - (Hindraf sedang berusaha dapatkan bantuan pengganas).
  58. ^ Mahkamah tolak permohonan habeas corpus lima pemimpin Hindraf.
  59. ^ Pasal 32. Konstitusi Malaysia.
  60. ^ a b Departemen Dalam Negeri Amerika Serikat. Malaysia. Diakses pada Desember.
  61. ^ Pasal 44. Konstitusi Malaysia.
  62. ^ Pasal 45. Konstitusi Malaysia.
  63. ^ Pasal 46. Konstitusi Malaysia.
  64. ^ "MALAYSIA (Dewan Rakyat)". Inter-Parliamentary Union. 29 September 2008. 
  65. ^ Pasal 43 (2). Konstitusi Malaysia
  66. ^ Pasal 43 (1). Konstitusi Malaysia
  67. ^ Leow Chiah Wei. Travel Times. New Straits Times. Asia's southernmost tip. Diakses pada Desember.
  68. ^ Sager Ahmad. Travel Times. New Straits Times. Tanjung Piai, the End of Asia. Diakses pada Desember.
  69. ^ Andrew Marshall. Time Magazine. Waterway to the World. Diakses pada Desember.
  70. ^ Petronas 1H profit up 7.7% to RM26.6b
  71. ^ a b c CIA World Factbook - Menurut taksiran 2004 [2]
  72. ^ "All Sabahans must Fight BN and UMNO". Malaysia Today. 15 August 2006. 
  73. ^ a b "World Refugee Survey 2008". U.S. Committee for Refugees and Immigrants. 2008-06-19. 
  74. ^ "Population and Housing Census" Press statement, Department of Statistics, Malaysia. Accessed 3 April 2007.
  75. ^ a b General Report of the Population and Housing Census 2000. Putrajaya: Department of Statistics, Malaysia. 2005. hlm. 60–64. ISBN 9839044265. 
  76. ^ Pasal 160 (2). Konstitusi Malaysia.
  77. ^ Inter Press Service: Temple Demolitions Spell Creeping Islamisation. Diakses pada 4 Juni 2006.
  78. ^ BBC : Pressure on multi-faith Malaysia. Diakses pada 4 Juni 2006.
  79. ^ http://www.bernama.com/bernama/v5/newsindex.php?id=466965 Leaders Condemn Church Burning Incident In Desa Melawati
  80. ^ http://www.msnbc.msn.com/id/34640583 Church attacks in Malaysia deepen racial tension
  81. ^ http://www.radioaustralia.net.au/indonesian/news/stories/201001/s2788719.htm 4 gereja di Malaysia dibakar
  82. ^ http://www.sinarharapan.co.id/berita/read/gereja-malaysia-dibakar-polisi-tingkatkan-keamanan/ GEREJA MALAYSIA DIBAKAR, POLISI TINGKATKAN KEAMANAN
  83. ^ Ninth Schedule. Constitution of Malaysia.
  84. ^ World Education Forum. UNESCO. http://www2.unesco.org/wef/countryreports/malaysia/rapport_1.html Education for All 2000 Assessment Report. Malaysia.] Diakses pada Desember.
  85. ^ "Information for Applicants from Malaysia". University of Abertay Dundee. Diakses 2008-10-27. 
  86. ^ Health Tourism, Portal Pemerintah Malaysia. Diakses pada 12 Oktober 2007.
  87. ^ Pasal 14. Konstitusi Malaysia
  88. ^ The Star Online. Semakin daripada sekadar kartu. Diakses pada 26 November 2007.
  89. ^ Time Magazine. Rubber from Malaya. 1 March 1943.
  90. ^ "How can [[Sri Lanka]] be transformed into Malaysia and Singapore? by Rajkumar Kanagasingam". Wijeya Newspapers Ltd, Sri Lanka[Daily Mirror]. 17 November 2005. Diakses 2008-03-28. 
  91. ^ Goh, Melissa (Nov. 21, 2006). Para pendidik di Malaysia menilai bahwa NEP mampu mengakibatkan polarisasi ras. Malaysia Today.
  92. ^ "Malaysia scraps ringgit peg". The Edge Daily. 2005-07-22. 
  93. ^ Departemen Statistik. Malaysia. Quarterly Balance of Payments Performance October - December, 2005. Diakses Desember.
  94. ^ Financial Times. Malaysia mengendurkan larangan penjualan singkat. Diakses pada 28 Maret 2006.
  95. ^ Boulton, William; Michael Pecht, William Tucker, Sam Wennberg (May 1997). Malaysia. Electronics Manufacturing in the Pacific Rim, World Technology Evaluation Center. Diakses pada 26 September 2007
  96. ^ International Herald Tribune. Ethnic anger on the rise in Malaysia. Diakses pada 30 Januari 2008.
  97. ^ "Non-resident Indian and Person of Indian Origin". NRIOL. NRIOL. Diakses 2008-11-27. "Most Indians migrated to Malaysia as plantation laborers under British rule" .
  98. ^ "Indian Fulbright scholar honored by Malaysian PM". India Post.com. Diakses 2008-11-27. ""The British encouraged many Indians to migrate from India to Malaysia, and they were mostly lower caste groups so the British took advantage of that," says Ramanujan, adding that thousands of Indians, especially from Tamil Nadu, came as indentured labor to work the plantations, with only a few coming over as plantation managers or more skilled labor." 
  99. ^ Portal Kementerian Penerangan Malaysia. "National Dikir Barat Competition To Be Expanded Next Year", 2006. Diakses pada 2009-01-30.

Pustaka

  • 1911 Encyclopædia Britannica. Malay States.
  • Zainal Abidin bin Abdul Wahid; Khoo, Kay Kim; Muhd Yusof bin Ibrahim; Singh, D.S. Ranjit (1994). Kurikulum Bersepadu Sekolah Menengah Sejarah Angkatan 2. Dewan Bahasa dan Pustaka. ISBN
  • Jeong Chun Hai. (2007). Principles of Public Administration: An Introduction. Kuala Lumpur: Karisma Publication.ISBN 978-983-195-253-5.
  • Osborne, Milton (2000). Southeast Asia: An Introductory History. Allen & Unwin. ISBN

Pranala luar

PemerintahanInformasi umumPariwisata
Dipimpin oleh Ibnu Hajar Menggalang kekuatan rakyat dalam gerakan kesatuan Rakyat yang Tertindas
Panduan wisata Malaysia di Wikivoyage.
 

Lokal geografis

 

 
Negara berdaulat
 
Dependensi

Pulau Natal (Australia) · Kepulauan Cocos (Keeling) (Australia)

 
Kawasan yang dipertentangkan

Sungai Naf (Bangladesh, Myanmar) · Tepi Macclesfield (RRC, RC, Vietnam) · Kepulauan Paracel (RRC, RC, Vietnam) · Kepulauan Pratas (RRC, RC) · Sabah (Malaysia, Filipina) · Beting Scarborough (Filipina, RRC, RC) · Kepulauan Spratly (Brunei, Malaysia, Filipina, RRC, ROC, Vietnam)

 
Aksi separatis


edunitas.com

Page 15

Dipimpin oleh Ibnu Hajar Menggalang kekuatan rakyat dalam gerakan kesatuan Rakyat yang Tertindas

Perjanjian tentang pendirian negara Malaysia (documen)

Dipimpin oleh Ibnu Hajar Menggalang kekuatan rakyat dalam gerakan kesatuan Rakyat yang Tertindas

Undang-undang tentang Malaysia 1963

Malaysia adalah suatu negara federasi[2] yang terdiri dari tiga belas negara bagian dan tiga wilayah persekutuan di Asia Tenggara dengan luas 329.847 kilometer persegi.[6][7] Ibukotanya adalah Kuala Lumpur, sedangkan Putrajaya menjadi pusat pemerintahan persekutuan. Banyak warga negara ini melebihi 27 juta jiwa.[7] Negara ini dipisahkan ke dalam dua kawasan — Malaysia Barat dan Malaysia Timur — oleh Kepulauan Natuna, wilayah Indonesia di Laut Cina Selatan.[7] Malaysia bersamaan batasnya dengan Thailand, Indonesia, Singapura, Brunei, dan Filipina.[7] Negara ini terletak di dekat khatulistiwa dan beriklim tropika.[7] Kepala negara Malaysia adalah Yang di-Pertuan Agong[8] dan pemerintahannya dikepalai oleh seorang Perdana Menteri.[9][10] Model pemerintahan Malaysia mirip dengan sistem parlementer Westminster.[11]

Malaysia sbg negara persekutuan tak pernah ada sampai tahun 1963. Sebelumnya, sekumpulan koloni didirikan oleh Britania Raya pada yang belakang sekali zaman ke-18, dan paro barat Malaysia modern terdiri dari beberapa kerajaan yang terpisah-pisah. Kumpulan wilayah yang dijajah itu dikenal sbg Malaya Britania sampai pembubarannya pada 1946, ketika kumpulan itu disusun kembali sbg Uni Malaya. Karena semakin meluasnya tentangan, kumpulan itu lagi-lagi disusun kembali sbg Federasi Malaya pada tahun 1948 dan kemudian meraih kemerdekaan pada 31 Agustus 1957.[1][12]

Pada 16 September 1963 berlandaskan dengan

Resolusi Majelis Umum PBB 1514 dalam proses dekolonialisasi, Singapura, Sarawak, Borneo Utara atau yang sekarang semakin dikenal sbg Sabah berubah menjadi negara bagian dari federasi bentukan baru yang bernama Malaysia termasuk dengan Federasi Malaya.[2][13] dan pada 9 Agustus 1965 Singapura kemudian dikeluarkan dari Malaysia dan menjadi negara merdeka yang bernama Republik Singapura.[14][15] kala tahun-tahun awal pembentukan federasi baru ada pula tentangan dari Filipina dan konflik militer dengan Indonesia[16]

Bangsa-bangsa di Asia Tenggara merasakan ledakan ekonomi dan menjalani perkembangan yang cepat di penghujung zaman ke-20. Pertumbuhan yang cepat pada dasawarsa 1980-an dan 1990-an, rata-rata 8% dari tahun 1991 sampai 1997, telah mengubah Malaysia menjadi negara industri baru.[17][18] Karena Malaysia adalah salah satu dari tiga negara yang menguasai Selat Malaka, perdagangan internasional memerankan penting di dalam ekonominya.[19] Pada suatu ketika, Malaysia pernah menjadi penghasil timah, karet dan minyak kelapa sawit di alam.[20] Industri manufaktur memiliki pengaruh akbar untuk ekonomi negara ini.[21] Malaysia juga dipandang sbg salah satu dari 18 negara berkeanekaragaman hayati terbesar di alam.[22]

Suku Melayu menjadi bagian terbesar dari populasi Malaysia. Ada pula komunitas Tionghoa-Malaysia dan India-Malaysia yang cukup akbar.[23] Bahasa Melayu[24] dan Islam masing-masing menjadi bahasa dan agama resmi negara.[7][25]

Malaysia adalah bagian perintis ASEAN dan ikut serta di bermacam organisasi internasional, seperti PBB.[26][27] Sbg bekas yang dijajah Inggris, Malaysia juga menjadi bagian Negara-Negara Persemakmuran.[28] Malaysia juga menjadi bagian D-8.[29]

Etimologi

Dipimpin oleh Ibnu Hajar Menggalang kekuatan rakyat dalam gerakan kesatuan Rakyat yang Tertindas

Kata Malaysia terlihat pada peta tahun 1914 dari suatu atlas Amerika.

Nama "Malaysia" diadopsi pada 1963 ketika Federasi Malaya bertambah Singapura, Sabah, dan Sarawak membentuk federasi bernama Malaysia[2] [13] Tapi nama itu sendiri pernah membingungkan ketika dipakai sebagai merujuk wilayah-wilayah di Asia Tenggara. Suatu peta yang diterbitkan pada 1914 di Chicago mempertunjukkan nama Malaysia pada wilayah tertentu di Nusantara.[30] Politikus di Filipina pernah menghendaki penamaan negara mereka sbg "Malaysia", tapi Malaysia-lah yang pertama mengadopsi nama itu pada 1963 sebelum Filipina bertindak semakin jauh tentang masalah itu.[31] Nama lain pernah dianjurkan sebagai federasi 1963. Di antaranya adalah Langkasuka (Langkasuka adalah suatu kerajaan lawas yang terletak di bagian hulu Semenanjung Malaya pada milenium pertama masehi).[32]

Bahkan mundur semakin jauh lagi, seorang etnolog Inggris, George Samuel Windsor Earl, di dalam jilid IV Jurnal Kepulauan India dan Asia Timur pada 1850 mengusulkan sebagai menamai kepulauan Indonesia sbg Melayunesia atau Indunesia, kendati dia semakin menyukai yang terakhir.[33]

Sejarah

Prasejarah

Sisa-sisa arkeologis ditemukan di Malaysia Barat, Sabah, dan Sarawak. Semang memiliki leluhur jauh di Semenanjung Malaya, merujuk pada pemukiman pertama dari Afrika, semakin dari 50.000 tahun lalu. Senoi muncul sbg kumpulan campuran, dengan hampir separo silsilah dari garis ibu moyang Semang dan separonya lagi Indocina. Ini berkaitan dengan dugaan bahwa mereka mewakili keturunan penutur Austronesia lawas, kaum tani, yang membawa bahasa dan teknologi mereka ke bagian selatan semenanjung lebih kurang 5.000 tahun lalu dan menyatu dengan warga asli. Manusia Proto Melayu semakin beraneka ragam, dan meskipun mereka menunjukkan beberapa kaitan dengan Asia Tenggara kepulauan, beberapa di antaranya juga memiliki leluhur di Indocina dari zaman Last Glacial Maximum, disertai oleh penyebaran Holosen-dini melewati Semenanjung Malaya ke Asia Tenggara kepulauan.[34]

Sejarah Dini

Semenanjung Malaya berkembang sbg pusat perdagangan utama di Asia Tenggara, karena berkembangnya perdagangan antara Cina dan India dan negara lainnya melewati Selat Malaka yang sibuk. Claudius Ptolemaeus menunjukkan Semenanjung Malaya pada peta dininya dengan label yang berfaedah "Golden Chersonese", Selat Malaka ditulis sbg "Sinus Sabaricus".[35] Dari pertengahan sampai yang belakang sekali milenium pertama, sebagian akbar semenanjung, begitupun Nusantara terletak di bawah pengaruh Sriwijaya.

Kerajaan Melayu yang sangat awal tercatat dalam sejarah tumbuh dari kota-pelabuhan tepi pantai yang dihasilkan pada zaman 10. Di dalamnya termasuk Langkasuka dan Lembah Bujang di Kedah, dan juga Beruas dan Gangga Negara di Perak dan Pan Pan di Kelantan. Diperkirakan semuanya adalah kerajaan Hindu atau Buddha. Islam tiba pada zaman ke-14 di Terengganu.

Dipimpin oleh Ibnu Hajar Menggalang kekuatan rakyat dalam gerakan kesatuan Rakyat yang Tertindas

Benteng A Famosa di Melaka. Yang didirikan itu didirikan oleh bangsa Portugis pada zaman ke-15.

Ada banyak kerajaan Cina dan India pada zaman ke-2 dan ke-3 Masehi—sebanyak 30 buah menurut sumber Cina. Kedah—dikenal sbg Kedaram, Cheh-Cha (menurut I-Ching), atau Kataha di dalam tulisan Palawa atau bahasa Sanskerta kuno—berada di jalur serbuan pedagang dan raja India. Rajendra Chola, Kaisar Tamil lawas yang diduga terletak di sekitar Kota Gelanggi, menjadikan Kedah tunduk pada 1025, tapi penggantinya, Vira Rajendra Chola, mesti melumpuhkan pemberontakan Kedah sebagai mengatasi para penyerbu. Kedatangan Chola sukses meredam keagungan Sriwijaya, yang memberi pengaruh akbar sebagai Kedah dan Pattani bahkan sampai ke Ligor.

Kerajaan Buddha, Ligor mengambil kendali Kedah segera sesudahnya, dan rajanya, Chandrabhanu memakai tempat ini sbg basis sebagai menyerang Sri Lanka pada zaman ke-11, suatu peristiwa yang dipahat di atas prasasti batu di Nagapattinum di Tamil Nadu dan di dalam kisah-kisah bangsa Sri Lanka, Mahavamsa. Selama milenium pertama, warga di Semenanjung Malaya mengadopsi Hindu dan Buddha dan penggunaan bahasa Sanskerta sampai mereka berpindah sebagai Islam.

Ada beberapa laporan dari wilayah lain yang semakin tua dari Kedah—misalnya kerajaan lawas Gangga Negara, di sekitar Beruas di Perak, mendorong sejarah Malaysia semakin jauh ke belakangan. Bila itu belum cukup, suatu puisi Tamil, Pattinapillai, dari zaman ke-2 M, menjelaskan barang-barang dari Kadaram menumpuk di jalanan ibukota Chola. Suatu drama sanskerta dari zaman ke-7, Kaumudhimahotsva, merujuk Kedah sbg Kataha-nagari. Agnipurana juga menyebutkan suatu kawasan yang dikenal Anda-Kataha dengan salah satu batasnya menggambarkan suatu puncak gunung, yang diyakini para sarjana sbg Gunung Jerai. Kisah-kisah dari Katasaritasagaram menjelaskan kemewahan hidup di Kataha.

Dipimpin oleh Ibnu Hajar Menggalang kekuatan rakyat dalam gerakan kesatuan Rakyat yang Tertindas

Gedung Sultan Abdul Samad di Kuala Lumpur, kompleks Pengadilan Tinggi Malaysia dan Pengadilan Perdagangan. Kuala Lumpur adalah ibukota Negara-negara Melayu Bersekutu dan ibukota Malaysia kala ini.

Pada awal zaman ke-15, Kesultanan Melaka didirikan di bawah suatu dinasti yang didirikan oleh Parameswara, pangeran dari Palembang, Indonesia, di dalam kekaisaran Sriwijaya. Penaklukan memaksa dia dan pendukungnya melarikan diri dari Palembang. Parameswara berlayar ke Temasek sebagai menghindari penganiayaan dan tiba di bawah perlindungan Temagi, seorang penghulu Melayu dari Pattani yang ditunjuk oleh Raja Siam sbg bupati Temasek. Beberapa hari kemudian, Parameswara membunuh Temagi dan mengangkat dirinya sendiri sbg bupati. Lebih kurang lima tahun kemudian, dia meninggalkan Temasek karena ancaman dari Siam. Selama periode ini, Temasek juga diserang oleh serombongan armada Jawa dari Majapahit.

Dia kemudian memimpin ke utara sebagai membangun permukiman baru. Di Muar, Parameswara berkehendak membangun kerajaan barunya di Biawak Busuk atau di Kota Buruk. Mengetahui lokasi Muar tidaklah cocok, dia meneruskan perjalanannya ke utara. Di sepanjang jalan, dia dilaporkan telah mengunjungi Sening Ujong (nama lampau sebagai Sungai Ujong modern) sebelum sampai di suatu perkampungan nelayan di bibir Sungai Bertam (nama lampau sebagai Sungai Melaka modern). Tempat itu lambat laun berkembang menjadi lokasi Melaka masa sekarang. Menurut Sejarah Melayu, di situlah dia menyaksikan kancil mengecoh anjing ketika berteduh di bawah pohon Melaka. Dia mengambil apa yang dia lihat sbg pertanda yang patut dan kemudian dia membangun suatu kerajaan yang dinamakan Melaka, kemudian dia membangun dan memperbaiki sarana prasarana sebagai tujuan perdagangan.

Peralihan agama Parameswara ke Islam tidaklah jelas. Menurut suatu teori oleh Sabri Zain [3], Parameswara menjadi seorang Muslim ketika dia menikahi seorang Puteri Samudera Pasai dan dia menyertakan gelar bergaya Persia "Syah", dengan menyebut dirinya Iskandar Syah. Juga ada pustaka yang menunjukkan bahwa beberapa bagian kelas penguasa dan komunitas saudagar yang menetap di Melaka telah menjadi Muslim. Kisah-kisah Cina menyebutkan bahwa pada 1414, putera penguasa pertama Melaka mengunjungi Ming sebagai mengabari mereka bahwa ayahnya telah wafat. Putera Parameswara diakui secara resmi sbg penguasa kedua Melaka oleh Kaisar Cina dan bergelar Raja Sri Rama Vikrama, Raja Parameswara dari Temasik dan Melaka dan dia dikenal sbg tokoh Muslim Sultan Sri Iskandar Zulkarnain Syah atau Sultan Megat Iskandar Syah, dan dia menguasai Melaka dari 1414 sampai 1424. [4] [5] Kerajaan ini menguasai wilayah yang sekarang ini dinamakan Semenanjung Malaya, selatan Thailand (Pattani, dan pantai timur Sumatera. Kerajaan ini berlangsung selama semakin dari satu zaman, dan dalam periode tersebut menyebarkan Islam ke seluruh Nusantara. Melaka, sbg pelabuhan perdagangan penting, terletak hampir di tengah-tengah rute perdagangan Cina dan India.

Pada 1511, Melaka ditaklukkan oleh Portugal, yang membangun suatu koloni di sana; karenanya berakhirlah Kesultanan Melaka. Tetapi, Sultan terakhir melarikan diri ke Kampar, Riau, Sumatera dan meninggal di sana. Putera-putera Sultan Melaka terakhir membangun dua kesultanan di tempat lain di semenanjung & mdash; Kesultanan Perak di utara, dan Kesultanan Johor (mulanya kelanjutan kesultanan Melaka kuno) di selatan. Sesudah jatuhnya Melaka, tiga negara berjuang menguasai Selat Malaka: Portugis (di Melaka), Kesultanan Johor, dan Kesultanan Aceh. Konflik ini berlangsung sampai tahun 1641, ketika Belanda (bersekutu dengan Kesultanan Johor) sebagai mendiami Melaka.

Kerajaan ini merupakan kelanjutan dari Kesultanan Malaka tua, tapi sekarang dikenal dengan nama Kesultanan Johor, yang sedang ada sampai sekarang. Sesudah jatuhnya Melaka, tiga negara berebut sebagai mengambil kontrol Selat Malaka: Portugis (di Malaka), Kesultanan Johor, dan Kesultanan Aceh; dan peperangan kesudahannya pada 1641, ketika Belanda (bersekutu dengan Kesultanan Johor) mendiami Malaka.

Mendaratnya Britania

Britania Raya membangun koloni pertamanya di Semenanjung Malaya pada 1786, dengan penyewaan pulau Penang sebagai Perusahaan Hindia Timur Britania oleh Sultan Kedah. Pada 1824, Britania Raya menguasai Melaka sesudah ditandatanganinya Traktat London atau Perjanjian Britania-Belanda 1824 yang membagi kepemilikan Nusantara sebagai Britania dan Belanda, Malaya sebagai Britania, dan Indonesia sebagai Belanda.[36] Pada 1826, Britania membangun Koloni Mahkota di Negeri-Negeri Selat, menyatukan kepemilikannya di Malaya: Penang, Melaka, Singapura, dan pulau Labuan. Penang yang didirikan pada 1786 oleh Kapten Francis Light sbg pos komersial dianugerahkan oleh Sultan Kedah. Negeri-Negeri Selat mulanya diurus di bawah British East India Company di Kalkuta, sebelum Penang, dan kemudian Singapura menjadi pusat pengurusan koloni mahkota, sampai 1867, ketika tanggung jawab pengurusan dialihkan sebagai Kantor Kolonial di London.

Selama zaman ke-19, banyak negeri Melayu berupaya sebagai mendapat bantuan Britania sebagai menyilakan duduk konflik-konflik internal mereka. Kebutuhan komersial pertambangan timah di negeri-negeri Melayu untuk para saudagar di Negeri-Negeri Selat membikin pemerintah Britania melaksanakan campur tangan di dalam negeri-negeri penghasil timah di Semenanjung Malaya. Diplomasi Kapal Meriam Britania diberi tugas demi mewujudkan resolusi perdamaian terhadap kekacauan sipil yang diakibatkan oleh bandit Cina dan Melayu. Pada kesudahannya Perjanjian Pangkor 1874 meretas jalan sebagai perluasan pengaruh Britania di Malaya. Memasuki zaman ke-20, negeri Pahang, Selangor, Perak, dan Negeri Sembilan, bersama-sama dikenal sbg Negeri-negeri Melayu Bersekutu (jangan dirancukan dengan Federasi Malaya), di bawah kendali de facto residen Britania diangkat sebagai menasihati para penguasa Melayu. Orang Britania menjadi "penasihat" di atas kertas, tapi sebenarnya, mereka menjalankan pengaruh penting di atas para penguasa Melayu.

Lima negeri lainnya di semenanjung, dikenal sbg Negeri-negeri Melayu Bersekutu, tak diperintah langsung dari London, juga menerima para penasihat Britania di penghujung zaman ke-20. Empat dari lima negeri itu: Perlis, Kedah, Kelantan, dan Terengganu sebelumnya diduduki Siam. Negeri yang tak bersekutu lainnya, Johor, satu-satunya negeri yang memelihara kemerdekaannya di sebagian akbar zaman ke-19. Sultan Sisa dari pembakaran Bakar dari Johor dan Ratu Victoria sahabat pribadi, dan mengakui satu sama lain sederajat. Hal ini tak pernah terjadi hingg 1914 ketika pengganti Sultan Sisa dari pembakaran Bakar, Sultan Ibrahim menerima seorang penasihat Britania.

Di pulau Borneo, Sabah diperintah sbg koloni mahkota Borneo Utara, sedangkan Sarawak diperoleh dari Brunei sbg kerajaan pribadi keluarga Brooke, yang berkuasa sbg Raja Putih.

Mengikuti Invasi Jepang ke Malaya dan pendudukan bersambungnya selama Perang Alam II, dukungan rakyat sebagai kemerdekaan tumbuh.[37] Pasca-perang, Britania berencana menyatukan pengelolaan Malaya di bawah koloni mahkota tunggal yang dinamakan Uni Malaya didirikan dengan penentangan yang hebat dari Suku Melayu, yang melawan upaya pelemahan penguasa Melayu dan mengizinkan kewarganegaraan ganda sebagai Tionghoa-Malaysia dan kaum imigran lainnya.[38] Uni Malaya, didirikan pada 1946 dan terdiri dari semua kepemilikan Britania di Malaya, kecuali Singapura, dicerai-beraikan pada 1948 dan diganti oleh Federasi Malaya, yang mengembalikan pemerintahan sendiri para penguasa negeri-negeri Malaya di bawah perlindungan Britania.

Selama masa itu, pemberontakan di bawah kepemimpinan Partai Komunis Malaya menerapkan operasi gerilya yang dirancang sebagai mengusir Britania dari Malaya. Darurat Malaya, begitulah dikenalnya, berlangsung sejak 1948 sampai 1960, dan melibatkan kampanye anti-kekacauan oleh serdadu Persemakmuran di Malaya. Meskipun kekacauan dengan cepat ditumpas sedang saja menyisakan kehadiran serdadu persemakmuran, dengan latar belakangan Perang Dingin.[39] Melawan latar belakangan ini, kemerdekaan sebagai Federasi di dalam Persemakmuran diberikan pada 31 Agustus 1957.[12]

Sesudah kemerdekaan

Dipimpin oleh Ibnu Hajar Menggalang kekuatan rakyat dalam gerakan kesatuan Rakyat yang Tertindas

Mahathir Mohamad adalah pemimpin terdepan yang membikin Malaysia menjadi daya industri utama.

Kemerdekaan Malaya, Pulau Pinang dan Malaka dicapai pada 31 Agustus 1957 dengan nama Federasi Malaya.[1] Singapura sedang terletak di bawah kekuasaan Britania Raya pada kala itu karena letaknya yang stategis. Pada 16 September 1963, Federasi Malaya bersama-sama dengan koloni mahkota Britania, yaitu Sabah (Borneo Utara), Sarawak, dan Singapura, membentuk Malaysia. Kesultanan Brunei, meski mulanya berminat menggabungi Federasi, menarik kembali rencana penyatuan itu karena keadaan penentangan dari sebagian warga, juga dalih tentang pembayaran royalti minyak dan status Sultan di dalam perencanaan penyatuan.[40][41]

Tahun-tahun awal pembentukan atau kemerdekaan diganggu oleh konflik dengan Indonesia yang dicetuskan oleh Soekarno melewati Dwikora karena ketidak sesuaian dengan laporan Sekretaris Jenderal PBB[42] [43]menyangkut pelanggaran Manila Accord dalam pembentukan Malaysia,[44] Dalam perjalanan federasi ini kemudiaan disertai dengan keluarnya Singapura pada 1965 karena kembali keadaan ketidak sesuaian dengan Perjanjian Pembentukan Malaysia[2] dengan dipicu oleh politik diskriminasi, dan pertikaian antar-ras di dalam Insiden 13 Mei pada 1969.[14][45] Filipina juga membikin pengakuan aktif terhadap Sabah dengan penyelesaian damai[46] pada periode itu berlandaskan penyerahan sebagian wilayah Kesultanan Brunei, yakni bagian timur-utara sebagai Kesultanan Sulu pada 1704. Pengakuan atas wilayah ini sedang dilanjutkan sampai kala ini oleh pihak Filipina.[47][48][49][50] Sesudah Insiden 13 Mei pada 1969, Kebijakan Ekonomi Baru yang kontroversial—upaya penaikan hasil untuk kue ekonomi bumiputra ("pribumi", yang menyertakan sebagian akbar orang Melayu, tapi tak selalu warga asli) dibandingkan dengan kumpulan suku lainnya—diluncurkan oleh Perdana Menteri Abdul Razak. Malaysia sejak kala itu memelihara kesetimbangan politik kesukuan yang lunak, dengan sistem pemerintahan yang memadukan pertumbuhan ekonomi dengan kebijakan ekonomi dan politik yang menyokong keikutsertaan yang pantas dari semua ras.[51]

Di antara tahun 1980-an dan pertengahan 1990-an, Malaysia merasakan pertumbuhan ekonomi yang berfaedah di bawah kepemimpinan perdana menteri keempat, Dr. Mahathir Mohamad.[52] Pada periode ini Malaysia merasakan lompatan dari ekonomi berbasis pertanian ke ekonomi berbasis manufaktur dan industri (terutama bagian komputer dan elektronika rumahan). Pada periode ini juga, bentang darat Malaysia berubah dengan tumbuhnya beraneka mega-projek. Projek sangat terkemuka adalah Menara Kembar Petronas (sempat menjadi gedung tertinggi di dunia), Bandar Udara Internasional Kuala Lumpur (KLIA), Jalan Tol Utara-Selatan, Sirkuit F1 Sepang, Multimedia Super Corridor (MSC), bendungan Pembangkit Listrik Tenaga Air Bakun, dan Putrajaya, pusat pemerintahan persekutuan baru.

Pada penghujung 1990-an, Malaysia diguncang oleh Krisis finansial Asia 1997, juga tak stabilnya politik yang diakibatkan oleh penahanan Wakil Perdana Menteri Dato' Seri Anwar Ibrahim.[53] Ada pula tentangan dari kaum sosialis dan reformis, sampai sebagai upaya pembentukan negara Islam. Pada 2003, Dr Mahathir, perdana menteri Malaysia yang sangat lama menjabat, mundur dan dialihkan oleh wakilnya, Abdullah Ahmad Badawi. Pemerintahan baru mengadvokasikan pandangan moderat negara Islam yang diartikan oleh Islam Hadhari. Pada November 2007, Malaysia digoyang oleh dua unjuk rasa anti-pemerintah. Unjuk rasa Bersih 2007 sebanyak 40.000 orang dilaksanakan di Kuala Lumpur pada 10 November menganjurkan reformasi kawasan pemilihan. Itu dipicu oleh dugaan-dugaan korupsi dan ketidaksesuaian di dalam sistem pemilihan di Malaysia yang condong sebagai partai politik yang sedang berkuasa, Barisan Nasional, yang selalu memerintah Malaysia sejak kemerdekaan 1957.[54] Unjuk rasa lainnya dilaksanakan pada 25 November di ibukota Malaysia dan dipimpin oleh HINDRAF. Penggerak unjuk rasa ini, Hindu Rights Action Force, melaksanakan protes berkenaan kebijakan yang timpang, mengutamakan Suku Melayu. Banyak peserta ditaksir antara 5.000 sampai 30.000.[55] Di kedua-dua kasus itu, pemerintah dan kepolisian berupaya menangani dan mencegah penculikan dari tempat kejadian. Pada 16 Oktober 2008, HINDRAF dilarang karena pemerintah mengecap kumpulan yang tak berdaftar itu sbg "ancaman untuk keamanan nasional"[56] karena berusaha mendapat bantuan dan dukungan dari kumpulan teroris.[57], [58]

Politik dan Pemerintahan

Dipimpin oleh Ibnu Hajar Menggalang kekuatan rakyat dalam gerakan kesatuan Rakyat yang Tertindas

Gedung Parlemen

Dipimpin oleh Ibnu Hajar Menggalang kekuatan rakyat dalam gerakan kesatuan Rakyat yang Tertindas

Kantor Perdana Menteri Malaysia, Putrajaya

Dipimpin oleh Ibnu Hajar Menggalang kekuatan rakyat dalam gerakan kesatuan Rakyat yang Tertindas

Perdana Menteri Malaysia kala ini, Najib Tun Razak.

Federasi Malaysia adalah suatu monarki konstitusional. Kepala negara persekutuan Malaysia adalah Yang di-Pertuan Agong, biasa dinamakan Raja Malaysia. Yang di-Pertuan Agong dipilih dari dan oleh sembilan Sultan Negeri-Negeri Malaya, sebagai menjabat selama lima tahun secara bergiliran; empat pemimpin negeri lainnya, yang bergelar Gubernur, tak ikut serta di dalam pemilihan.[59]

Sistem pemerintahan di Malaysia bermodelkan sistem parlementer Westminster, warisan Penguasa Kolonial Britania. Tapi di dalam praktiknya, kekuasaan semakin terpusat di eksekutif daripada di legislatif, dan judikatif diperlemah oleh tekanan berkelanjutan dari pemerintah selama zaman Mahathir, kekuasaan judikatif itu dibagikan antara pemerintah persekutuan dan pemerintah negara bagian. Sejak kemerdekaan pada 1957, Malaysia diperintah oleh koalisi multipartai yang dinamakan Barisan Nasional (pernah dinamakan pula Aliansi).[60]

Kekuasaan legislatur dibagi antara legislatur persekutuan dan legislatur negeri. Parlemen bikameral terdiri dari dewan rendah, Dewan Rakyat (mirip "Dewan Perwakilan Rakyat" di Indonesia) dan dewan tinggi, Senat atau Dewan Negara (mirip "Dewan Perwakilan Daerah" di Indonesia).[61][62][63] 222 bagian Dewan Rakyat dipilih dari kawasan pemilihan beranggota-tunggal yang diatur berlandaskan banyak warga sebagai masa kedudukan terlama 5 tahun. 70 Senator bekerja sebagai masa kedudukan 3 tahun; 26 di antaranya dipilih oleh 13 majelis negara bagian (masing-masing mengirimkan dua utusan), dua mewakili wilayah persekutuan Kuala Lumpur, masing-masing satu mewakili wilayah persekutuan Labuan dan Putrajaya, dan 40 diangkat oleh raja atas nasihat perdana menteri. Di samping Parlemen di angkatan persekutuan, masing-masing negara bagian memiliki dewan legislatif unikameral (Dewan Undangan Negeri) yang para bagiannya dipilih dari daerah-daerah pemilihan beranggota-tunggal. Pemilihan umum parlemen dilaksanakan sangat sedikit lima tahun sekali, dengan pemilihan umum terakhir pada Maret 2008.[60] Pemilih terdaftar berusia 21 tahun ke atas mampu memberikan suaranya sebagai yang akan menjadi bagian Dewan Rakyat dan yang akan menjadi bagian dewan legislatif negara bagian juga, di beberapa negara bagian. Voting tak diwajibkan.[64]

Kekuasaan eksekutif dilaksanakan oleh kabinet yang dipimpin oleh perdana menteri; konstitusi Malaysia menetapkan bahwa perdana menteri haruslah bagian dewan rendah (Dewan Rakyat), yang direstui Yang di-Pertuan Agong dan mendapat dukungan majoritas di dalam parlemen.[65] Kabinet dipilih dari para bagian Dewan Rakyat dan Dewan Negara dan bertanggung jawab sebagai badan itu.[66]; sedangkan kabinet merupakan bagian parlemen yang dipilih dari Dewan Rakyat atau Dewan Negara.

Pemerintah negara bagian dipimpin oleh Menteri Akbar di negeri-negeri Malaya atau Ketua Menteri di negara-negara yang tak memelihara monarki lokal, yakni seorang bagian majelis negara bagian dari partai majoritas di dalam Dewan Undangan Negeri. Di tiap-tiap negara bagian yang memelihara monarki lokal, Menteri Akbar haruslah seorang Suku Melayu Muslim, meskipun penguasa ini menjadi subjek kebijaksanaan para penguasa. Kekuasaan politik di Malaysia amat penting sebagai memperjuangkan suatu isu dan hak. Oleh karenanya kekuasaan memainkan peranan yang amat penting dalam melaksanakan perubahan.

Pembagian administratif

Dipimpin oleh Ibnu Hajar Menggalang kekuatan rakyat dalam gerakan kesatuan Rakyat yang Tertindas

Peta pembagian wilayah Malaysia.

Secara administratif, Malaysia memiliki 13 negara bagian (11 di Malaysia Barat dan 2 di Malaysia Timur) dan 3 wilayah persekutuan (semua tiga wilayah persekutuan digabungkan menjadi satu dalam bendera Malaysia) yang dilambangkan sbg empat belas jalur dan sudut bintang di Bendera Malaysia yang dinamakan "Jalur Gemilang":

Malaysia Barat (Semenanjung)

Malaysia Timur

Kota-kota Akbar

  1. Kuala Lumpur
  2. Johor Bahru
  3. Shah Alam
  4. Subang Jaya
  5. Alor Setar

Geografi

Dipimpin oleh Ibnu Hajar Menggalang kekuatan rakyat dalam gerakan kesatuan Rakyat yang Tertindas

Peta Semenanjung Malaysia dan Malaysia Timur

Dipimpin oleh Ibnu Hajar Menggalang kekuatan rakyat dalam gerakan kesatuan Rakyat yang Tertindas

Pemandangan pantai di Pulau Tioman.

Malaysia adalah negara berpenduduk sangat banyak ke-43 dan negara dengan daratan terluas ke-66 di alam, dengan banyak warga lebih kurang 27 juta dan luas wilayah melebihi 320.000 km2. Banyak warga sedemikian cukup sebanding dengan banyak warga Arab Saudi dan Venezuela, dan luas wilayah sedemikian sebanding dengan luas wilayah Norwegia dan Vietnam, atau New Mexico, suatu negara bagian di Amerika Serikat.

Malaysia terdiri dari dua kawasan utama yang terpisah oleh Laut Cina Selatan. Keduanya memiliki bangun muka bumi yang hampir sama, yaitu dari pinggir laut yang landai sampai hutan lebat dan bukit tinggi. Puncak tertinggi di Malaysia (dan juga di Kalimantan) yaitu Gunung Kinabalu setinggi 4.095,2 meter di Sabah. Iklim lokal adalah khatulistiwa dan dicirikan oleh angin muson barat daya (April sampai Oktober) dan timur laut (Oktober sampai Februari).


Tanjung Piai, terletak di selatan negara bagian Johor, adalah tanjung sangat selatan benua Asia.[67][68] Selat Malaka, terletak di antara Sumatera dan Semenanjung Malaysia, jalur pelayaran terpenting di alam.[69]

Kuala Lumpur adalah ibukota resmi dan kota terbesar di Malaysia. Putrajaya di pihak lain, dipandang sbg ibukota administratif pemerintahan persekutuan Malaysia. Meskipun banyak cabang eksekutif dan judikatif pemerintahan persekutuan telah pindah ke sana (untuk menghindari kemacetan yang tumbuh di Kuala Lumpur), tapi Kuala Lumpur sedang dipandang sbg ibukota legislatif Malaysia karena di sanalah terletaknya kompleks gedung Parlemen Malaysia. Kuala Lumpur juga merupakan pusat perdagangan dan keuangan Malaysia.

Kota utama lain termasuk Ipoh, George Town, Johor Bahru, Kuching, Kota Kinabalu, Miri, Alor Star, Kota Melaka, dan Petaling Jaya.

Sumber daya alam

Malaysia diberkati dengan sumber daya alam semisal sektor pertanian, kehutanan, dan pertambangan. Di sektor pertanian, Malaysia adalah salah satu pengekspor terbesar karet alam dan minyak sawit, yang bersama-sama dengan damar dan kayu gelondongan, kakao, lada, nenas, dan tembakau mendominasi pertumbuhan sektor itu. Minyak sawit juga merupakan pembangkit utama perdagangan internasional Malaysia.

Dipimpin oleh Ibnu Hajar Menggalang kekuatan rakyat dalam gerakan kesatuan Rakyat yang Tertindas

Salah satu kebun teh di Malaysia.

Tentang sumber daya hutan, diketahui bahwa usaha penggelondongan dimulai sebagai membikin kontribusi berfaedah untuk ekonomi Malaysia pada zaman ke-19. Kini, ditaksir 59% daratan Malaysia sedang berupa hutan. Perluasan industri damar yang cepat, khususnya sesudah era 1960-an, telah menghasilkan masalah erosi di hutan-hutan negara ini. Tetapi, dengan keadaan komitmen pemerintah sebagai melindungi bagian yang terkait dan sistem ekologi, sumber daya hutan dikelola pada landasan yang berkelanjutan, dampak ikutannya adalah menurunnya laju penebangan pohon.

Sbg tambahan, sebanyak wilayah yang substansial diperlakukan sbg hutan produksi (silvikultur) dan upaya penghutanan kembali terhadap lahan hutan sudah dilaksanakan. Pemerintah Malaysia merencanakan pengayaan tanah seluas 312,30 kilometer persegi dengan rotan di bawah kondisi hutan alami dan di sela-sela tanaman karet alami sbg komoditas panen perantara. Sebagai terus memperkaya sumber-sumber hutan, spesies damar yang cepat-tumbuh seperti meranti tembaga, merawan dan sesenduk juga ditanam. Pada kala yang sama, penuaian pohon-pohon berharga tinggi seperti jati dan pohon lainnya sebagai dihasilkan menjadi pulp dan kertas juga dianjurkan. Karet, pernah menjadi arus utama ekonomi Malaysia, sekarang dialihkan oleh minyak sawit sbg komoditas ekspor utama pertanian Malaysia.

Timah dan minyak bumi adalah dua sumber daya mineral utama yang menjadi penyokong ekonomi utama Malaysia. Malaysia pernah menjadi penghasil timah terbesar di alam sampai runtuhnya pasar timah di awal tahun 1980-an. Pada zaman ke-19 dan ke-20, timah memainkan peran dominan di dalam ekonomi Malaysia. Pada 1972 minyak bumi dan gas alam mengambil alih timah sbg komoditas utama sektor pemurnian mineral. Sementara itu, kontribusi timah semakin menurun. Penemuan minyak bumi dan gas alam di ladang minyak lepas pantai Sabah, Sarawak, dan Terengganu memiliki sumbangan penting untuk ekonomi Malaysia. Mineral lain menurut tingkat kebutuhan dan keberartiannya adalah tembaga, bauksit, besi, dan batu bara bersama-sama dengan mineral industri seperti tanah liat, kaolin, silika, batu gamping, barit, fosfat, dan bebatuan dimensi seperti granit juga blok dan lempengan marmer. Sebanyak emas dengan kadar minimalis juga dihasilkan.

Pada 2004, seorang menteri di Departemen Perdana Menteri, Mustapa Mohamed, mencetuskan bahwa cadangan minyak bumi Malaysia terletak pada kisaran 4.84 milyar barel, sedangkan cadangan gas alam bertambah menjadi 89 triliun kaki kubik (2,500 km³). Pada 1 Januari 2007, Petronas melaporkan bahwa cadangan minyak dan gas di Malaysia berkisar pada ekuivalensi 20.18 milyar barel.[70]

Pemerintah menaksir bahwa pada laju produksi terkini, Malaysia akan mampu menghasilkan minyak sampai 18 tahun dan gas sampai 35 tahun ke muka. Pada 2004, Malaysia menguasai peringkat ke-24 menurut cadangan minyak alam dan ke-13 menurut cadangan gas. 56% dari cadangan minyak ada di Semenanjung sedangkan 19% di Malaysia Timur. Tiap-tiap negara bagian memelihara hak sebagai menguasai sumber-sumber daya alam di dalam wilayahnya. Tetapi, pemerintah persekutuan menguasai minyak dan gas. Negara bagian yang memiliki minyak dan gas diberi royalti.

Demografi

Warga Malaysia terdiri dari bermacam kumpulan suku, dengan Suku Melayu sebanyak 50,4% menjadi ras terbesar dan bumiputra/suku asli (aborigin) di Sabah dan Sarawak sebanyak 11% [71] semuanya warga. Menurut ruang lingkup konstitusi Malaysia, orang Melayu adalah Muslim, memakai Bahasa Melayu, yang menjalankan norma budaya dan kebiasaan Melayu. Oleh karenanya, secara teknis, seorang Muslim dari ras manapun yang menjalankan kebiasaan dan kebiasaan Melayu mampu dipandang sbg Melayu dan memiliki hak yang sama ketika berhadapan dengan hak-hak istimewa Melayu seperti yang dibicarakan di dalam konstitusi. Melebihi separo bagian dari semuanya warga, bumiputra non-melayu menjadi kumpulan dominan di negara bagian Sarawak (30%-nya adalah Iban), dan mendekati 60% warga Sabah (18%-nya adalah Kadazan-Dusun, dan 17%nya adalah Bajaus).[71] Bumiputra non-Melayu itu terbagi atas puluhan kumpulan ras tapi memiliki kebiasaan umum yang sama. Sampai zaman ke-20, kebanyakan dari mereka mengamalkan keyakinan tradisional tapi sekarang telah banyak yang sudah memeluk Kristen atau Islam. Masuknya ras lain sedikit banyak mengurangi persentase warga pribumi di kedua negara bagian itu. Juga ada kumpulan aborigin dengan banyak sedikit di Semenanjung, mereka biasa dinamakan Orang Asli.

23,7% warga adalah Tionghoa-Malaysia, sedangkan India-Malaysia sebanyak 7,1% warga.[71] Sebagian akbar komunitas India adalah Tamil (85%), tapi bermacam kumpulan lainnya juga ada, termasuk Malayalam, Punjab, dan Gujarat. Sebagian lagi warga Malaysia berdarah campuran Timur Tengah, Thailand, dan Indonesia. Keturunan Eropa dan Eurasia termasuk Britania yang menetap di Malaysia sejak zaman kolonial, dan komunitas Kristang yang kuat di Melaka. Sebanyak kecil orang Khmer dan Vietnam menetap di Malaysia sbg pengungsi Perang Vietnam.

Sebaran warga sangat tak merata, dengan semakin dari 17 juta warga menetap di Malaysia Barat, sedangkan tak semakin dari 7 juta menetap di Malaysia Timur. Karena tumbuhnya industri padat tenaga kerja, Malaysia memiliki 10% sampai 20% pekerja imigran dengan akbarnya ketidakpastian banyak pekerja ilegal, terutama asal Indonesia. Ada sejuta pekerja imigran yang legal dan mungkin orang asing ilegal lainnya. Negara bagian Sabah sendiri memiliki hampir 25% dari 2,7 juta warganya terdaftar sbg pekerja imigran ilegal menurut sensus terakhir. Tetapi, cerminan 25% ini diduga kurang dari setengah cerminan yang diperkirakan oleh lembaga-lembaga swadaya warga.[72]

Sbg tambahan, menurut World Refugee Survey 2008, yang diterbitkan oleh Komisi Pengungsi dan Imigran Amerika Serikat, Malaysia menampung pengungsi dan pencari suaka mendekati angka 155.700. Dari banyak ini, hampir 70.500 pengungsi dan pencari suaka berasal dari Filipina, 69.700 dari Myanmar, dan 21.800 dari Indonesia.[73] Komisi Pengungsi dan Imigran Amerika Serikat menamai Malaysia sbg salah satu dari sepuluh tempat terburuk untuk pengungsi karena keadaan praktik diskriminasi negara sebagai pengungsi. Petugas Malaysia dilaporkan memulangkan pendatang secara langsung sebagai penyelundup manusia pada 2007, dan Malaysia menugaskan RELA, milisi sukarelawan, sebagai menegakkan undang-undang imigrasi negara itu.[73]

Agama

Dipimpin oleh Ibnu Hajar Menggalang kekuatan rakyat dalam gerakan kesatuan Rakyat yang Tertindas

Masjid Ubudiah adalah masjid bersejarah yang terkenal di Kuala Kangsar.

Dipimpin oleh Ibnu Hajar Menggalang kekuatan rakyat dalam gerakan kesatuan Rakyat yang Tertindas

Malaysia adalah warga multi-agama dan Islam adalah agama resminya. Menurut cerminan Sensus Warga dan Perumahan 2000, hampir 60,4 persen warga memeluk agama Islam; 19,2 persen Buddha; 9,1 persen Kristen; 6,3 persen Hindu; dan 2,6 persen Agama Tionghoa tradisional. Sisanya diasumsikan memeluk agama lain, misalnya Animisme, Agama rakyat, Sikh, dan keyakinan lain; sedangkan 1,1% dilaporkan tak beragama atau tak memberikan informasi.[74][75]

Semua orang Melayu dipandang Muslim (100%) seperti yang didefinisi pada Pasal 160 Konstitusi Malaysia.[76] Statistik tambahan dari Sensus 2000 yang menunjukkan bahwa Tionghoa-Malaysia sebagian akbar memeluk agama Buddha (75,9%), dengan sebanyak signifikan mengikuti nasihat Tao (10,6%) dan Kristen (9,6%). Sebagian akbar orang India-Malaysia mengikuti Hindu (84,5%), dengan sebanyak kecil mengikuti Kristen (7,7%) dan Muslim (3,8%). Kristen adalah agama dominan untuk komunitas non-Melayu bumiputra (50,1%) dengan tambahan 36,3% diketahui sbg Muslim dan 7,3% digolongkan secara resmi sbg pengikut agama rakyat.[75]

Konstitusi Malaysia secara teoretik menjamin kebebasan beragama. Tambahan lagi, semua non-Muslim yang menikahi Muslim mesti meninggalkan agama mereka dan berpindah sebagai Islam. Sementara, kaum non-Muslim merasakan bermacam batas di dalam kegiatan-kegiatan keagamaan mereka, seperti pembangunan sarana ibadah dan perayaan upacara keagamaan di beberapa negara bagian.[77][78] Muslim dituntut mengikuti keputusan-keputusan Mahkamah Syariah ketika mereka berkenaan dengan agama mereka. Jurisdiksi Mahkamah Syariah dibatasi hanya untuk Muslim menyangkut Keyakinan dan Kewajiban sbg Muslim, termasuk di antaranya pernikahan, warisan, kemurtadan, dan hubungan internal sesama umat. Tak ada pelanggaran perdata atau pidana terletak di bawah jurisdiksi Mahkamah Syariah, yang memiliki hierarki yang sama dengan Pengadilan Sipil Malaysia. Meskipun menjadi pengadilan tertinggi di negara itu, Pengadilan-Pengadilan Sipil (termasuk Pengadilan Persekutuan, pengadilan tertinggi di Malaysia) pada prinsipnya tak mampu memberikan putusan semakin tinggi daripada yang dihasilkan oleh Mahkamah Syariah; dan kebanyakan mereka segan sebagai memimpin kasus-kasus yang melibatkan Islam di dalam wilayah atau pertanyaan atau tantangan terhadap autoritas Mahkamah Syariah. Hal ini mengakibatkan masalah-masalah yang cukup mengemuka, khususnya yang melibatkan kasus-kasus perdata di antara Muslim dan non-Muslim, di mana pengadilan sipil telah memerintahkan non-Muslim sebagai mencari bantuan dari Mahkamah Syariah.

Awal tahun 2010 dalam putusan Pengadilan Tinggi yang memutuskan mengizinkan surat kabar Katolik the Herald sebagai memakai kata Allah sebagai Tuhan telah memicu dibakarnya semakin dari 4 yang didirikan gereja dan beberapa lainnya dirusak massa di Kuala Lumpur ibu kota Malaysia.[79][80][81] [82]

Pendidikan

Dipimpin oleh Ibnu Hajar Menggalang kekuatan rakyat dalam gerakan kesatuan Rakyat yang Tertindas

Multimedia University.

Dipimpin oleh Ibnu Hajar Menggalang kekuatan rakyat dalam gerakan kesatuan Rakyat yang Tertindas

Universitas Nottingham, Kampus Malaysia.

Pendidikan di Malaysia dipantau oleh Kementerian Pendidikan Pemerintah Persekutuan.[83]

Sebagian akbar anak-anak Malaysia mulai bersekolah pada usia tiga sampai enam tahun, di Taman Kanak-Kanak. Sebagian akbar taman kanak-kanak dijalankan pihak swasta, tapi ada sedikit taman kanak-kanak yang dijalankan pemerintah.

Anak-anak mulai bersekolah dasar pada usia tujuh tahun selama enam tahun ke muka. Ada dua jenis utama sekolah dasar yang dijalankan atau berbantuan pemerintah. Sekolah berbahasa asli (Sekolah Jenis Kebangsaan) memakai bahasa Tionghoa atau bahasa Tamil sbg bahasa pengantar. Sebelum melanjutkan ke tahap pendidikan sekunder, siswa-siswi di kelas 6 dipersyaratkan sebagai mengikuti Ujian Prestasi Sekolah Dasar (Ujian Pencapaian Sekolah Rendah, UPSR). Suatu program yang dinamakan Penilaian Tahap Satu, PTS dipakai sebagai mengukur kemampuan siswa-siswi yang tajam akal, dan memungkinkan mereka naik dari kelas 3 ke kelas 5, meloncati kelas 4.[84] Tetapi, program ini dihapus pada 2001.

Pendidikan tahap dua di Malaysia dilaksanakan di dalam Sekolah Menengah Kebangsaan (setara SMP+SMA di Indonesia) selama lima tahun. Sekolah Menengah Kebangsaan memakai bahasa Malaysia sbg bahasa pengantar. Khusus mata pelajaran Matematika dan Sains juga bahasa non-Melayu, ini berlangsung mulai tahun 2003, dan sebelum itu semua pelajaran non-bahasa diajarkan di dalam bahasa Malaysia. Di yang belakang sekali Form Three, yaitu kelas tiga, siswa-siswi diuji di dalam Penilaian Menengah Rendah, PMR. Di kelas lima pendidikan tahap dua (Form Five), siswa-siswi mengikuti ujian Ijazah Pendidikan Malaysia (Sijil Pelajaran Malaysia, SPM), yang setara dengan bekas British Ordinary pada tahapan 'O'. Sekolah tertua di Malaysia adalah Penang Free School, juga sekolah tertua di Asia Tenggara.

Pendidikan tahap dua nasional Malaysia dibagi ke dalam beberapa jenis, yaitu National Secondary School (Sekolah Menengah Kebangsaan), Religious Secondary School (Sekolah Menengah Agama), National-Type Secondary School (Sekolah Menengah Jenis Kebangsaan) yang juga dinamakan Mission School (Sekolah Dakwah), Technical School (Sekolah Menengah Teknik), Sekolah Berasrama Penuh, dan MARA Junior Science College (Maktab Rendah Sains MARA).

Juga ada 60 Chinese Independent High School di Malaysia, yang sebagian akbar di antaranya berbahasa pengantar bahasa Tionghoa. Chinese Independent High School dipantau dan distandardisasi oleh United Chinese School Committees' Association of Malaysia (UCSCAM, semakin lazim dinamakan di dalam bahasa Tionghoa, Dong Zong 董总), tapi, tak seperti sekolah pemerintah, tiap-tiap sekolah independen lepas menentukan keputusan. Berusaha bisa di sekolah independen memerlukan kala 6 tahun sebagai bubar, terbagi ke dalam Tahap Junior (3 tahun) dan Tahap Senior (3 tahun). Siswa-siswi akan mengikuti uji standardisasi yang dipersiapkan oleh UCSCAM, yang dikenal sbg Unified Examination Certificate (UEC) (Ijazah Pengujian Bersama) di Menengah Junior 3 (setara Penilaian Menengah Rendah) dan Menengah Senior 3 (setara tahap A). Sebanyak sekolah independen mengadakan kelas-kelas berbahasa Malaysia dan berbahasa Inggris selain berbahasa Tionghoa, memungkinkan siswa-siswi mengikuti Penilaian Menengah Rendah dan Sijil Pelajaran Malaysia juga.

Sebelum perkenalan sistem matrikulasi, siswa-siswi yang akan memasuki universitas publik mesti menyilakan duduk 18 bulan tambahan sekolah sekunder di Form Six (kelas 6) dan mengikuti Sijil Tinggi Persekolahan Malaysia, STPM; yang setara British Advanced atau tahap 'A'. Karena perkenalan program matrikulasi sbg alternatif untuk STPM pada 1999, siswa-siswi yang menamatkan program 12 bulan di perkuliahan matrikulasi (kolej matrikulasi di dalam bahasa Malaysia) mampu mendaftar di universitas lokal. Tetapi, di dalam sistem matrikulasi, hanya 10% dari bangku yang dipersiapkan untuk siswa-siswi non-Bumiputra dan sisanya sebagai siswa-siswi Bumiputra.

Ada universitas publik seperti Universitas Malaya, Universitas Sains Malaysia, Universitas Putra Malaysia Universitas Teknologi Malaysia, Universitas Teknologi Mara, dan Universitas Kebangsaan Malaysia. Universitas swasta juga mendapat reputasi yang cukup sebagai pendidikan ada nilai internasional dan banyak siswa-siswi dari seluruh alam berminat memasuki universitas-universitas itu. Misalnya Multimedia University, Universitas Teknologi Petronas, dan lain-lain. Sbg tambahan, empat universitas bereputasi internasional telah membuka kampus cabangnya di Malaysia sejak 1998. Suatu kampus cabang mampu dilihat sbg ‘kampus lepas pantai’ dari universitas asing, yang memberikan kuliah dan penghargaan yang sama seperti kampus utamanya. Siswa-siswi lokal maupun internasional mampu meraih kualifikasi asing identik ini di Malaysia dengan biaya rendah. Kampus cabang universitas asing di Malaysia adalah: Monash University Malaysia Campus, Curtin University of Technology Sarawak Campus, Swinburne University of Technology Sarawak Campus, dan University of Nottingham Malaysia Campus.

Siswa-siswi juga memiliki opsi sebagai mendaftar di lembaga tersier swasta sesudah menamatkan pendidikan sekunder. Sebagian akbar lembaga memiliki tautan pendidikan dengan universitas-universitas seberang lautan semisal di Amerika Serikat, Britania Raya, dan Australia, memungkinkan mahasiswa menghabiskan periode perkuliahannya dengan mendapat kualifikasi seberang lautan. Satu contoh adalah SEGi College yang bermitra dengan University of Abertay Dundee.[85] Mahasiswa Malaysia berusaha bisa di luar negara seperti di Indonesia, Britania Raya, Amerika Serikat, Australia, Selandia Baru, Kanada, Singapura, Jepang dan negara-negara di Timur-Tengah seperti Yordania dan Mesir. Ada juga mahasiswa Malaysia di beberapa universitas di Korea Selatan, Jerman, Perancis, Republik Rakyat Cina, Irlandia, India, Rusia, Polandia, dan Republik Ceko.

Sbg tambahan sebagai Kurikulum Nasional Malaysia, Malaysia memiliki sekolah internasional. Sekolah internasional memberi para siswa kesempatan sebagai mempelajari kurikulum dari negara lain. Sekolah-sekolah ini utamanya disingkap karena bertambahnya warga ekspatriat di negara ini. Sekolat internasional termasuk: Sekolah Indonesia (kurikulum Indonesia), Australian International School, Malaysia (kurikulum Australia), Alice Smith School (kurikulum Britania), elc International school (kurikulum Britania), Garden International School (kurikulum Britania), Lodge International School (kurikulum Britania), International School of Kuala Lumpur (kurikulum Amerika dan Sarjana Muda Internasional), Japanese School of Kuala Lumpur (Kurikulum Jepang), The Chinese Taipei School, Kuala Lumpur and The Chinese Taipei School, Penang (Kurikulum Cina-Taipei), International School of Penang (Kurikulum Britania dan Sarjana Muda Internasional), Lycée Français de Kuala Lumpur (Kurikulum Perancis), dan lain-lain.

Kesehatan

Warga Malaysia menempati tingkat kebutuhan pada perluasan dan pengembangan kesehatan, 5% perkiraan pembangunan sektor sosial pemerintah adalah sebagai kesehatan masyarakat—penaikan semakin dari 47% dari periode sebelumnya. Ini berfaedah semua kenaikan semakin dari 2 miliar ringgit Malaysia (lebih dari 6,5 triliun rupiah). Dengan menaiknya harapan hidup dan bertambahnya warga, pemerintah berkehendak sebagai memperbaiki banyak sektor, termasuk perbaikan rumah sakit yang ada, membangun dan melengkapi rumah sakit baru, pertambahan banyak klinik umum, dan perbaikan pelatihan dan perluasan pelayanan jarak jauh (telehealth). Bertahun-tahun lalu pemerintah telah memperkuat usaha sebagai memutakhirkan sistem dan menggaet banyakan investor asing.

Sistem kesehatan Malaysia memerlukan para dokter sebagai menerapkan tugas tiga tahun pelayanan di rumah sakit umum sebagai meyakinkan sumber daya manusia rumah-rumah sakit itu tetap terjaga. Baru-baru ini dokter-dokter asing juga diberi tugas sebagai bekerja di sini. Tapi sedang juga sebanyak kekurangan tenaga medis, khususnya yang berpengalaman spesialis, hasilnya pelayanan dan perawatan kesehatan tertentu hanya ada di kota-kota akbar. Upaya-upaya terbaru sebagai menghadirkan banyak sarana prasarana ke kota-kota lain dihambat oleh kurangnya ahli sebagai menjalankan alat yang dipersiapkan dari para investor.

Sebagian akbar rumah sakit swasta terletak di perkotaan, dan tak seperti banyak rumah sakit umum, diperlengkapi dengan sarana prasarana diagnosis dan visualisasi terbaru. RUmah sakit swasta umumnya tak dilihat sbg investasi ideal—sedikitnya perlu kala sepuluh tahun sebelum investor meraih untung. Namun, situasi itu sekarang berubah dan perusahaan sekarang melihat wilayah ini lagi, terkhusus memperhatikan kenaikan minat orang asing yang datang ke Malaysia sebagai tujuan perawatan kesehatan dan fokus pemerintah terbatu sebagai membangun industri pariwisata kesehatan.[86]

Kewarganegaraan

Sebagian akbar orang Malaysia diberikan kewarganegaraan oleh lex soli.[87] Kewarganegaraan di negara bagian Sabah dan Sarawak di Malaysia Timur berbeda dengan kewarganegaraan di Malaysia Barat sebagai tujuan imigrasi. Setiap warga negara diberi selembar kartu identitas biometric smart chip, yang biasa dinamakan MyKad, pada umur 12 tahun, dan mesti membawa kartu itu kapanpun.[88]

Ekonomi

Dipimpin oleh Ibnu Hajar Menggalang kekuatan rakyat dalam gerakan kesatuan Rakyat yang Tertindas

Menara Kembar PETRONAS, simbol Malaysia

Semenanjung Malaya dan pastinya Asia Tenggara menjadi pusat perdagangan di kawasan selama beberapa zaman. Bermacam komoditas seperti keramik dan rempah aktif diperdagangkan bahkan sebelum Kesultanan Melaka dan Singapura mengemuka.

Pada zaman ke-17, mereka didirikan di beberapa negara bagian. Kemudian, sejak Britania Raya mulai mengambil alih sbg administrator Malaya Britania, pohon karet dan kelapa sawit dikenalkan sebagai tujuan komersial. Di dalam kala lama, Malaya menjadi penghasil timah, karet, dan minyak sawit terbesar di alam.[89] Tiga komoditas ini, beserta bahan mentah lainnya, mengatur tempo ekonomi Malaysia semakin patut sampai zaman ke-20.

Sbg ganti kebergantungan pada Suku Melayu sbg sumber tenaga kerja, Britania membawa Tionghoa dan orang India sebagai bekerja di pertambangan, perkebunan, dan mengisi kekosongan ahli profesional. Kendati banyak dari mereka kembali ke negara asal mereka sesudah kontrak dipenuhi, beberapa di antaranya menetap di Malaysia.

Ketika Malaya memainkan usaha ke arah kemerdekaan, pemerintah mulai melaksanakan perencanaan ekonomi lima tahunan, dimulai dengan Rencana Lima Tahun Malaya Pertama pada 1955. Ketika Malaysia didirikan, istilah perencanaan diganti dan dinomori, dimulai dengan Rencana Malaysia Pertama pada 1965.

Pada 1970-an, Malaysia mulai meniru ekonomi Empat Macan Asia (Taiwan, Korea Selatan, Hong Kong, dan Singapura) dan berkomitmen sebagai transformasi dari ekonomi yang bergantung pada pertambangan dan pertanian ke ekonomi berbasis manufaktur. Dengan investasi Jepang, industri-industri berat mulai disingkap dan beberapa tahun kemudian, ekspor Malaysia menjadi mesin pertumbuhan primer negara ini. Malaysia secara konsisten menerima semakin dari 7% pertumbuhan PDB ditemani dengan inflasi yang rendah pada 1980-an dan 1990-an.[90] Pada dasarnya, pertumbuhan Malaysia bergantung pada ekspor bahan elektronik seperti chip komputer dan sbgnya. Akibatnya, Malaysia merasakan tekanan hebat semasa krisis ekonomi pada tahun 1998 dan kemerosotan dalam sektor teknologi informasi pada tahun 2001. KDNK pada tahun 2001 hanya meningkat sebanyak 0,3% diakibatkan pengurangan 11% dalam bilangan ekspor tapi paket perangsang fiskal yang akbar telah mengurangi dampak tersebut.

Pada periode yang sama, pemerintah berupaya mengurangi angka kemiskinan dengan Kebijakan Ekonomi Baru Malaysia (NEP) yang kontroversial, sesudah Peristiwa 13 Mei, kerusuhan antar-etnis pada 1969.[51] Tujuan utamanya adalah menghilangkan keterkaitan ras dengan fungsi ekonomi, dan rencana lima tahun pertama mulai melaksanakan NEP sbg Rencana Malaysia Kedua. Kejayaan atau kegagalan NEP menjadi bahan perdebatan, kendati secara resmi kesudahannya pada 1990 dan diganti dengan Kebijakan Pembangunan Nasional (NDP). Baru-baru ini banyak debat muncul sekali lagi tentang hasil dan relevansi NEP. Sebagian pihak berdalih bahwa NEP jelas-jelas berjaya membuat pengusaha dan tenaga profesional Melayu kelas menengah-atas. Kendati beberapa perbaikan di dalam daya ekonomi Melayu secara umum, pemerintah Malaysia memelihara kebijakan diskriminasi yang menguntungkan Suku Melayu di atas suku lain - termasuk pengutamaan penerimaan kerja, pendidikan, beasiswa, perdagangan, akses mendapat rumah murah dan tabungan yang ditolong.[91] Perlakuan khusus ini memicu kecemburuan dan kebencian di antara non-Melayu dan Melayu.

Penguasaan Tionghoa terhadap sektor ekonomi negara yang dimiliki pihak lokal telah banyak diserahkan demi menguntungkan Bumiputra/Melayu di banyak industri strategis/penting seperti distribusi turunan minyak bumi, transportasi, pertanian, dan lain-lain. Sebagian akbar profesional per kapita sedang didominasi orang India-Malaysia.

Ledakan ekonomi yang cepat memicu macam-macam masalah pemasokan. Sedikitnya tenaga kerja segera dipenuhi dengan mengalirnya jutaan pekerja imigran, banyak di antaranya ilegal. PLC yang kaya akan modal tunai dan konsorsium bank-bank segera menguntungkan pertambahan dan mencepatnya pemulaian pembangunan projek-projek infrastruktur akbar. Ini kesudahannya ketika krisis finansial Asia 1997 melanda pada musim gugur 1997, menghantarkan kejutan akbar untuk ekonomi Malaysia.

Seperti negara lain yang dipengaruhi krisis, terjadi penjualan singkat spekulatif mata uang Malaysia, ringgit. Penanaman modal asing jatuh pada angkatan yang berbahaya, karena modal menguap ke luar negara, nilai ringgit jatuh dari MYR 2,50 per USD ke, MYR 4,80 per USD. Indeks komposit Bursa Malaysia terjungkal dari hampir 1.300 poin ke kisaran 400 poin dalam hitungan pekan. Sesudah penangkapan kontroversial menteri keuangan Anwar Ibrahim, suatu Dewan Aksi Ekonomi Nasional diwujudkan sebagai mengantisipasi krisis moneter. Bank Negara Malaysia menentukan pengendalian modal dan mematok nilai tukar ringgit Malaysia pada 3,80 terhadap dolar Amerika Serikat. Bagaimanapun, Malaysia menolak paket bantuan ekonomi dari Dana Moneter Internasional (IMF) dan Bank Dunia, aksi yang mengejutkan analis asing.

Pada Maret, 2005, United Nations Conference on Trade and Development (UNCTAD) menerbitkan suatu makalah tentang sumber-sumber dan langkah pemulihan Malaysia, ditulis oleh Jomo K.S. dari departemen ekonomi terapan, Universitas Malaya, Kuala Lumpur. Makalah itu menyimpulkan bahwa kontrol yang ditentukan pemerintah Malaysia tidaklah memperparah tak pula menolong pemulihan. Faktor terbesar adalah menaiknya banyak ekspor komponen elektronik, yang diakibatkan oleh menaiknya permintaan komponen di Amerika Serikat, yang diakibatkan oleh kekhawatiran dampak kedatangan tahun 2000 (Y2K) pada komputer dan perangkat digital lain yang semakin tua.

Tetapi, pasca-memudarnya Y2K pada 2001 tak memengaruhi Malaysia seperti banyak negara lain. Ini menjadi bukti yang semakin jelas bahwa ada sebab-sebab dan dampak-dampak lain yang mungkin semakin berkaitan sebagai pemulihan. Satu probabilitas adalah bahwa para spekulan mata uang merasakan kebangkrutan keuangan sesudah jatuh di dalam aksi serang mereka terhadap dolar Hong Kong pada Agustus 1998 dan sesudah rubel Rusia tumbang. (Lihat George Soros)

Tanpa memperhatikan karena dan dampak klaim, peremajaan ekonomi juga bergulir dengan defisit perkiraan dan belanja pemerintah besar-besaran pada tahun-tahun sesudah krisis. Kemudian, Malaysia menikmati pemulihan ekonomi semakin cepat dibandingkan dengan jiran-jirannya. Bagaimanapun, di banyak cara negara ini belum merasakan kepulihan pada angkatan pra-krisis.

Sementara langkah pembangunan sekarang tak secepat dahulu, tapi terasa semakin stabil. Kendati kontrol dan penjagaan ekonomi bukan menjadi argumen utama pemulihan, tak ada keraguan bahwa sektor perbankan menjadi semakin kenyal terhadap agresi luar negara. Akun kala ini terletak di surplus struktural, memberikan bantalan untuk pengambangan modal. Harga-harga aset sekarang, fraksi dari ketinggian pra-krisis mereka.

Malaysia ada sebanyak elemen makroekonomi yang stabil (di mana tingkat inflasi dan tingkat pengangguran tetap di bawah 3%), simpanan pertukaran uang asing yang sehat, dan utang luar negeri yang rendah. Ini memungkinkan Malaysia sebagai tak merasakan krisis yang sama seperti Krisis finansial Asia pada tahun 1997. Walau bagaimanapun, prospek jangka panjang kelihatan kurang patut diakibatkan kurangnya perubahan dalam sektor badan hukum terutama sektor yang berurusan dengan utang korporat yang tinggi dan kompetitif.

Nilai tukar yang dipatok disingkap kembali pada Juli 2005 sebagai nilai tukar mengambang yang terawasi sesudah satu jam pemberlakuan yang sama oleh Cina.[92] Pada pekan yang sama, ringgit menguat satu persen dibandingkan mata uang utama lainnya dan diharapkan akan merasakan apresiasi semakin jauh. Tapi pada Desember 2005, harapan apresiasi semakin jauh menjadi bisu karena arus modal melampaui USD 10 miliar.[93]

Pada September 2005, Howard J. Davies, direktur London School of Economics, di dalam suatu pertemuan di Kuala Lumpur, memperingatkan para pejabat Malaysia bahwa bila mereka mau pasar modal fleksibel kembali, mereka mesti mencabut larangan penjualan singkat. Pada Maret 2006, Malaysia mencabut larangan penjualan singkat.[94] Kini, Malaysia dipandang sbg negara industri baru.[17][18][95]

Infrastruktur

Dipimpin oleh Ibnu Hajar Menggalang kekuatan rakyat dalam gerakan kesatuan Rakyat yang Tertindas

Jalur Damansara, bagian dari Jalur Cepat Lembah Klang.

Lihat juga: Yang didirikan dan bangun di Kuala Lumpur dan Yang didirikan dan Bangun di Putrajaya

Malaysia memiliki jalan-jalan akbar yang menghubungkan semua kota akbar di pesisir barat Semenanjung Malaysia. Pada 2006, panjang semuanya Sistem Jalur Cepat Malaysia adalah 1.471,6 kilometer. Jejaring itu menghubungkan semua kota akbar dan sekitarnya: Klang Valley, Johor Bahru, dan Penang satu sama lain. Jalur motor utama (E1 dan E2, E1 adalah bagian Utara Kuala Lumpur, sedangkan E2 adalah bagian selatan), terentang dari ujung utara dan selatan Semenanjung Malaysia, masing-masing di Bukit Kayu Hitam dan Johor Bahru. Jalur itu bagian dari Jaringan Jalur Cepat Asia, yang juga menghubungkan Thailand dan Singapura.

Jalan di Malaysia Timur dan pesisir timur Semenanjung Malaysia relatif kurang terbangun. Semua itu berupa jalan yang sangat berlibat-libat melewati pegunungan dan belum dilapisi aspal, jalan berkerikil. Akibatnya, sungai sedang menjadi jalur transportasi penting, di samping pesawat udara sbg modus utama atau alternatif transportasi untuk warga pedalaman.

Jasa kereta api di Malaysia Barat dioperasikan oleh Keretapi Tanah Melayu dan memiliki rel cukup banyak yang menghubungkan semua kota akbar dan kota kecil di semenanjung, yang juga melebar sampai Singapura. Juga ada rel pendek di Sabah yang dioperasikan oleh Sabah State Railway yang utamanya mengangkut komoditas.

Juga ada pelabuhan di negara ini. Pelabuhan akbar adalah Port Klang dan Tanjung Pelepas di Johor. Pelabuhan penting lainnya mampu ditemukan di Tanjung Kidurong, Kota Kinabalu, Kuching, Kuantan, Pasir Gudang, Penang, Miri, Sandakan, and Tawau.

Bandar Udara ditemukan di pelosok negara. Bandar Udara Internasional Kuala Lumpur (KLIA) adalah bandar udara terbesar di negara ini. Bandar udara penting lainnya termasuk Bandar Udara Internasional Kota Kinabalu, Bandar Udara Internasional Penang, Bandar Udara Internasional Kuching, Bandar Udara Internasional Langkawi, dan Bandar Udara Internasional Senai. Juga ada bandar udara di kota-kota kecil, juga pelabuhan udara perintis domestik di kawasan perkotaan Sabah dan Sarawak. Ada jasa penerbangan harian Timur dan Barat Malaysia, satu-satunya pilihan yang tepat untuk konsumen perjalanan dari dua belahan negara ini. Malaysia adalah rumah untuk maskapai udara murah di kawasan ini, AirAsia. AirAsia berbasis di Kuala Lumpur dan memelihara penerbangan ke Asia Tenggara dan Cina. Di Kuala Lumpur, AirAsia mengoperasikan Low Cost Carrier Terminal (LCCT) di KLIA.

Jasa telekomunikasi antarkota dipersiapkan di Malaysia Barat terutama oleh riley radio gelombang pendek. Telekomunikasi internasional dipersiapkan melewati kabel bawah laut dan satelit. Salah satu perusahaan telekomunikasi terpenting dan terbesar di Malaysia adalah Telekom Malaysia (TM), yang menyediakan produk-produk dan pelayanan dari sambungan tetap, sambungan memainkan usaha, juga jasa akses Internet dial-up dan broadband. TM memiliki semi-monopoli jasa sambungan telepon tetap di negara ini.

Pada Desember 2004, Menteri Energi, Air, dan Komunikasi Lim Keng Yaik melaporkan bahwa hanya 0,85% atau 218.004 orang di Malaysia memakai jasa broadband. Tetapi, angka ini didasarkan pada banyaknya pelanggan, sedangkan satuan persentase rumah tangga mencerminkan situasi semakin akurat. Ini menggambarkan kenaikan 0,45% di tiga triwulan. Dia juga melaporkan bahwa pemerintah menargetkan penggunaan 5% pada 2006 dan berlipat dua menjadi 10% pada 2008. Lim Keng Yaik mendorong perusahaan-perusahaan telekomunikasi lokal dan penyedia jasa sebagai membuka mil terakhir dan harga semakin murah supaya menguntungkan pengguna.

Kebiasaan

Kebiasaan Malaysia merujuk sebagai kebudayaan semua warga majemuk yang ada di Malaysia dan bermacam suku di sana, seperti:

Malaysia adalah warga multi-suku, multi-budaya, dan multi-bahasa. Warga pada Februari 2007 adalah 26,6 juta terdiri dari 62% Bumiputera (termasuk Melayu), 24% Tionghoa, 8% India, dengan sedikit minoritas dan suku asli (Departemen Statistik Malaysia). Tegangan kesukuan terjadi tahun 2008.[96]

Dipimpin oleh Ibnu Hajar Menggalang kekuatan rakyat dalam gerakan kesatuan Rakyat yang Tertindas

Tarian Zapin.

Suku Melayu, kumpulan terbesar, didefinisi sbg Muslim di dalam Konstitusi Malaysia. Suku Melayu memainkan peran dominan secara politis dan digolongkan sbg salah satu bumiputra. Bahasa aslinya adalah Bahasa Melayu, dan dihasilkan menjadi bahasa nasional Malaysia.[24]

Di masa silam, Suku Melayu menulis di dalam bahasa Sanskerta atau memakai alfabet berbasis bahasa Sanskerta. Sesudah zaman ke-15, tulisan Jawi (berbasis bahasa Arab) menjadi popular. Tak lama kemudian, tulisan romawi mengambil alih peran Sanskerta dan Jawi sbg tulisan dominan. Ini umumnya diakibatkan pengaruh sistem pendidikan kolonial, yang mengajari anak-anak tulisan romawi daripada tulisan Arab.

Dipimpin oleh Ibnu Hajar Menggalang kekuatan rakyat dalam gerakan kesatuan Rakyat yang Tertindas

Suku asli non-Melayu terbesar adalah Iban dari Sarawak, yang banyaknya melebihi 600.000 jiwa. Beberapa Suku Iban sedang menetap di perkampungan hutan tradisional di dalam rumah panjang di sepanjang Sungai Rajang dan Lupar dan kawasan arus mereka, kendati banyak dari Suku Iban pindah ke kota. Suku Bidayuh, berjumlah lebih kurang 170.000 jiwa, berpusat di barat daya Sarawak. Suku asli terbesar di Sabah adalah Kadazan. Mereka umumnya petani yang menganut Kristen. 140.000 Orang Asli, atau aborigin, terdiri dari sebanyak komunitas suku yang berbeda-beda yang menetap di Malaysia Barat. Kebanyakan menjadi pemburu, peladang berpindah, dan petani, banyak dari mereka kemudian menetap dan sebagiannya berbaur ke dalam Malaysia modern.

Kaum Tionghoa di Malaysia umumnya menganut Buddha (dari sekte Mahayana) atau juga menganut Tao. Tionghoa di Malaysia mampu berucap di dalam beberapa dialek bahasa Tionghoa, termasuk Mandarin, Hokkien, Kanton, Hakka, dan Teochew. Majoritas Tionghoa di Malaysia, terkhusus mereka dari kota-kota akbar semisal Kuala Lumpur, Petaling Jaya, dan Penang mampu berbahasa Inggris pula. Ada pula sebanyak Tionghoa yang semakin bertambah generasi Tionghoa baru yang memandang bahasa Inggris sbg bahasa ibu mereka. Tionghoa di Malaysia berlandaskan sejarah telah menjadi dominan di dalam komunitas perdagangan Malaysia.

Dipimpin oleh Ibnu Hajar Menggalang kekuatan rakyat dalam gerakan kesatuan Rakyat yang Tertindas

Penang Rojak in Malaysia.

Suku India-Malaysia utamanya Tamil Hindu dari India selatan yang bahasa aslinya adalah bahasa Tamil, juga ada komunitas India yang berbahasa Telugu, Malayalam, dan Hindi, menetap terutama di kota-kota akbar di pesisir barat semenanjung. Banyak kalangan India menengah-atas di Malaysia juga berbahasa Inggris sbg bahasa ibu. Sebanyak komunitas Tamil Muslim dengan 200.000 jiwa juga tumbuh sbg kumpulan sub-budaya yang dapat berdiri sendiri. Juga ada komunitas Tamil Kristen di kota-kota akbar. Juga ada komunitas Sikh di Malaysia melebihi 83.000 jiwa. Sebagian akbar India-Malaysia mulanya bermigrasi dari India sbg pedagang, guru, atau tenaga ahli lainnya. Sebanyak akbar juga bagian dari kaum migran paksaan dari India oleh pihak Britania semasa zaman kolonial sebagai bekerja di industri penanaman.[97][98]

Orang Eurasia, Kamboja, Vietnam, Thai, Bugis, Jawa, dan suku-suku asli ikut memperkaya keanekaan warga Malaysia. Sebanyak kecil orang Eurasia, campuran Portugis dan Melayu, berbahasa kreol berbasis-bahasa Portugis, dinamakan bahasa Kristang. Juga ada orang Eurasia campuran Filipino dan Spanyol, terutama di Sabah. Diturunkan dari kaum imigran dari Filipina, beberapa di antaranya berbahasa Chavacano, satu-satunya bahasa kreol berbasis-bahasa Spanyol di Asia. Orang Kamboja dan Vietnam terutama pemeluk Buddha (Kamboja: sekte Theravada, Vietnamese: sekte Mahayana). Orang Thai-Malaysia adalah kumpulan akbar di negara-negara bagian Perlis, Kedah, Penang, Perak, Kelantan, dan Terengganu. Di samping berbahasa Thai, sebagian akbar mereka menganut Buddha, merayakan Songkran (festival air) dan mampu berbahasa Hokkien tapi sebagian dari mereka adalah Muslim dan berbahasa Melayu dialek Kelantan. Orang Bugis dan Jawa menjadi bagian warga di Johor. Sbg tambahan, ada juga banyak orang asing dan ekspatriat yang menjadikan Malaysia sbg rumah kedua mereka, juga berkontribusi menjadi warga Malaysia.

Tionghoa dan Islam sangat memengaruhi musik tradisional Malaysia. Musik itu terutama didasarkan pada gendang (drum), tapi melibatkan alat tabuh lain (beberapa di antaranya bercangkang); rebab, alat berdawai sejenis biola; serunai, alat tiup sejenis oboe dengan dua buluh; suling, dan trompet. Negara ini memiliki tradisi kuat di dalam hal tari dan sendratari, beberapa berasal dari Thai, India, dan Portugis. Baru-baru ini, dikir barat mulai memasyarakat, dan pemerintah mulai mempublikasikannya sbg ikon kebiasaan nasional.[99] Bangun artistik lainnya juga dipengaruhi oleh tetangganya, Indonesia, termasuk wayang kulit (teater boneka berbayangan), pencak silat (seni beladiri), dan kerajinan seperti batik, anyam-tenun, termasuk pakaian upacara pua kumbu, dan perak dan seni ukir kuningan.

Hari libur

Orang Malaysia mengenali sebanyak hari libur dan perayaan tahunan. Beberapa hari libur diumumkan diberlakukan pemerintah persekutuan dan beberapa lainnya diberlakukan oleh pemerintah negara bagian. Perayaan lainnya dibiasakan oleh kumpulan suku atau agama tertentu, namun tak diasumsikan hari libur.

Hari libur yang sangat dirayakan adalah "Hari Merdeka" pada 31 Agustus sebagai memperingati kemerdekaan Federasi Malaya pada 1957, sedangkan Hari Malaysia hanya dirayakan di negara bagian Sabah pada 16 September sebagai memperingati pembentukan Malaysia pada 1963. Hari Merdeka, juga Hari Buruh (1 May), hari lahir raja (Sabtu awal bulan Juni) dan beberapa perayaan lain adalah hari libur yang diputuskan pemerintah persekutuan.

Muslim di Malaysia merayakan hari raya Islam. Hari raya terbesar adalah, Idul Fitri. Hari raya ini dirayakan oleh Muslim sedunia menandai yang belakang sekali Ramadan, bulannya puasa untuk Muslim. Ciri bulan baru menandakan kesudahannyanya Ramadan, kesudahannyanya masa puasa. Sbg tambahan sebagai Idul Fitri, Muslim Malaysia juga merayakan Idul Adha, Tahun Baru Islam, dan Maulid Nabi (hari lahir Nabi Muhammad menurut tarikh Hijriah).

Tionghoa di Malaysia ikut merayakan hari-hari raya Tionghoa di alam. Tahun Baru Cina sangat dirayakan di antara hari-hari raya yang berlangsung selama lima belas hari dan diakhiri dengan Chap Goh Mei(十五瞑). Perayaan Tionghoa lainnya adalah Festival Qingming, Festival Perahu Naga, dan Festival Tengah Musim Gugur. Yang lainnya lagi adalah, penganut Buddha merayakan Waisak.

Sebagian akbar orang India di Malaysia adalah Hindu dan mereka merayakan Dipawali, festival cahaya, sedangkan Thaipusam dirayakan para peziarah dari pelosok negara bersama-sama menjadi satu kumpulan di Batu Caves. Terpisah dari Hindu, penganut Sikh merayakan Vaisakhi, Tahun Baru Sikh.

Perayaan lainnya, semisal Jumat Agung (hanya di Malaysia Timur), Natal, Gawai Dayak di warga Iban (Dayak), Pesta Menuai (Pesta Kaamatan) di warga Kadazan-Dusun juga dirayakan di Malaysia.

Pariwisata

Berikut merupakan sebagian objek wisata populer di Malaysia.

Gunung

Dipimpin oleh Ibnu Hajar Menggalang kekuatan rakyat dalam gerakan kesatuan Rakyat yang Tertindas

Gunung Kinabalu

Sungai

  1. Air terjun Lata Kinjang, Perak
  2. Air terjun Kota Tinggi, Johor
  3. Air terjun Telaga Tujuh, Kedah
  4. Jeram Toi, Negeri Sembilan

Pantai

Dipimpin oleh Ibnu Hajar Menggalang kekuatan rakyat dalam gerakan kesatuan Rakyat yang Tertindas

Batu Feringghi

  1. Batu Ferringghi, Pinang
  2. Pantai Cahaya Bulan, Kelantan
  3. Pantai Cherating, Pahang
  4. Pantai Desaru, Johor
  5. Pantai Merdeka, Kedah
  6. Pantai Morib, Selangor
  7. Pantai Tanjung Aru, Sabah
  8. Pantai Teluk Batik, Perak
  9. Port Dickson, Negeri Sembilan
  10. Rantau Akang, Terengganu
  11. Teluk Danga, Johor

Pulau

Dipimpin oleh Ibnu Hajar Menggalang kekuatan rakyat dalam gerakan kesatuan Rakyat yang Tertindas

Pulau Langkawi

  1. Pulau Kapas, Terengganu
  2. Pulau Langkawi, Kedah
  3. Pulau Pangkor, Perak
  4. Pulau Payar, Kedah
  5. Pulau Pemanggil, Johor
  6. Pulau Perhentian, Terengganu
  7. Pulau Redang, Terengganu
  8. Pulau Sibu, Johor
  9. Pulau Sipadan, Sabah
  10. Pulau Tioman, Pahang

Lainnya

Dipimpin oleh Ibnu Hajar Menggalang kekuatan rakyat dalam gerakan kesatuan Rakyat yang Tertindas

KLCC (Kuala Lumpur City Centre)

  1. A Famosa, Melaka
  2. Batu Caves, Selangor
  3. Danau Kenyir, Terengganu
  4. Gedung Sultan Abdul Samad, Kuala Lumpur
  5. Masjid Jamek, Kuala Lumpur
  6. Masjid Negara, Kuala Lumpur
  7. Menara Kembar Petronas, Kuala Lumpur
  8. Menara Kuala Lumpur, Kuala Lumpur
  9. Sumur Hang Tuah, Melaka
  10. Taman Negara Malaysia, Pahang, Kelantan dan Terengganu
  11. Taman Negara Niah, Sarawak
  12. Zoo Negara, Kuala Lumpur

Tokoh utama di Malaysia

Dipimpin oleh Ibnu Hajar Menggalang kekuatan rakyat dalam gerakan kesatuan Rakyat yang Tertindas

Tunku Abdul Rahman

Organisasi

Fakta lain

Kota utamaKuala Lumpur
Hari Kebangsaan31 Agustus 1957
SemboyanBersekutu Bertambah Mutu
BenuaAsia, Asia Tenggara
Koordinat Geografi2 30 U, 112 30 T
Hujan tahunan2000 ~ 2500 mm
IklimTropis dengan suhu 24–35° Celsius
Bunga resmiBunga raya
Binatang resmiHarimau
Puncak tertinggiGunung Kinabalu, Pegunungan Crocker (4175m)
Puncak tertinggi di semenanjungGunung Tahan, Pegunungan Tahan (2187 m)
Pegunungan terpanjangPegunungan Titiwangsa (500 km)
Sungai terpanjangSungai Rajang, Sarawak (563 km)
Sungai terpanjang di semenanjungSungai Pahang (475 km)
Jembatan terpanjangJembatan Pulau Pinang (13,5 km)
Gua terbesarGua Mulu dan Gua Niah, Sarawak
Yang didirikan tertinggiMenara Kembar Petronas (452m)
Negara bagian terbesarSarawak (124.450 kilometer persegi)
Negara bagian terkecilPerlis (810 kilometer persegi)
Tempat sangat lembapBukit Larut (lebih 5080 mm)
Tempat sangat keringKuala Pilah (kurang dari 1524 mm)
Kawasan sangat padatKuala Lumpur (6074/km², 15.543/mil persegi)
Penanaman ekspor utamaMinyak sawit dan getah

Lihat juga

Pustaka

  1. ^ a b c The UK Statute Law Database: Federation of Malaya Independence Act 1957 (c. 60)
  2. ^ a b c d e "No.10760: Agreement relating to Malaysia" (pdf). United Nations Treaty Collection. United Nations. July 1963. Diakses 2010-07-29. 
  3. ^ "Population (Updated 5 September 2008)". Department of Statistics Malaysia. 5 September 2008. Diakses 2008-09-20. 
  4. ^ a b c d "Malaysia". International Monetary Fund. Diakses 2009-04-22. 
  5. ^ The Star Online. Kembali ke Bahasa Malaysia. Diakses pada 5 Juli 2007
  6. ^ Pasal 1. Konstitusi Malaysia.
  7. ^ a b c d e f CIA. The World Fact Book: Malaysia. Diakses pada 9 Desember 2006.
  8. ^ Yang di-Pertuan Agong biasa dinamakan "Raja", "Kepala", atau "yang Agung"
  9. ^ Pasal 33. Konstitusi Malaysia.
  10. ^ Pasal 43. Konstitusi Malaysia.
  11. ^ Federation of International Trade Associations. Informasi Umum Malaysia. Diakses pada 7 Desember 2007.
  12. ^ a b Majalah Time. A New Nation. 9 September 1957.
  13. ^ a b Paragraf 22. Singapura. Jalan menuju kemerdekaan. Divisi Penelitian Federal, Perpustakaan Kongres. Seri Buku Pegangan Wilayah/Pengkajian Negara. Departemen Angkatan Darat Amerika Serikat. Diakses pada 9 Desember 2006.
  14. ^ a b Majalah Time. The Art of Dispelling Anxiety. Agustus.
  15. ^ Paragraf 25. Singapura. Jalan menuju kemerdekaan. Divisi Penelitian Federal, Perpustakaan Kongres. Seri Buku Pegangan Wilayah/Pengkajian Negara. Departemen Angkatan Darat Amerika Serikat. Diakses pada 9 Desember 2006.
  16. ^ United Nations — Treaty No. 8029
  17. ^ a b Paweł Bożyk (2006). "Newly Industrialised Countries". Globalisation and the Transformation of Foreign Economic Policy. Ashgate Publishing, Ltd. hlm. 164. ISBN 0-75-464638-6. 
  18. ^ a b N. Gregory Mankiw (4th Edition 2007). Principles of Economics. Mason, Ohio: Thomson/South-Western. ISBN 0-32-422472-9. 
  19. ^ Kantor Perdana Menteri. Keamanan Selat Malaka dan kesudahannya untuk keamanan kawasan Asia Tenggara. Diakses pada 26 November 2007.
  20. ^ American University. Pertambangan Timah di Malaysia. Diakses pada 14 November 2007.
  21. ^ Bank Negara Malaysia. Halaman Data Ikhtisan Nasional BNM. Diakses pada 8 November 2007
  22. ^ "Biodiversity Theme Report". Departemen Lingkungan, Air, Pusaka, dan Seni Australia. Diakses 2009-01-24. 
  23. ^ [1]
  24. ^ a b Pasal 152. Konstitusi Malaysia.
  25. ^ Pasal 3. Konstitusi Malaysia.
  26. ^ Tinjauan. Perhimpunan Bangsa-bangsa Asia Tenggara. Diakses pada 8 November 2007.
  27. ^ Daftar Negara Bagian. PBB. Diakses pada 8 November 2007
  28. ^ Bagian. Sekretariat Persemakmuran. Diakses pada 8 November 2007.
  29. ^ Kementerian Luar Negeri, Turki. Fakta dan Gambar D-8. Diakses pada 12 December 2007.
  30. ^ The New Student's Reference Work. 1914.
  31. ^ Sakai, Manako. Menggugah kembali Pertautan Melayu di Asia Tenggara.
  32. ^ Halaman 46–47. Suarez, Thomas. Early Mapping of Southeast Asia.
  33. ^ Earl, George S. W. (1850). "On The Leading Characteristics of the Papuan, Australian and Malay-Polynesian Nations". Journal of the Indian Archipelago and Eastern Asia (JIAEA): p.119. 
  34. ^ "Phylogeography and Ethnogenesis of Aboriginal Southeast Asians". Oxford Journals. Diakses 2008-11-11. 
  35. ^ Bagian ASEAN: Malaysia Diakses pada 29 Mei 2008.
  36. ^ (Indonesia) M. Nasruddin Anshoriy Ch, angsa gagal: mencari identitas kebangsaan, PT LKiS Pelangi Aksara, 2008, ISBN 979-1283-65-6, 9789791283656
  37. ^ Mahathir Mohamad. Wilayah Kita, Kita Sendiri. Majalah Time Asia. Diakses Mei.
  38. ^ Majalah Time. Token Citizenship. Mei.
  39. ^ Majalah Time. Siege's End. 2 May 1960.
  40. ^ Majalah Time. Hurray for Harry. Desember
  41. ^ Majalah Time. Fighting the Federation. Desember
  42. ^ UN General Assembly 15th Session - The Trusteeship System and Non-Self-Governing Territories (pages:509-510)
  43. ^ UN General Assembly 18th Session - the Question of Malaysia (pages:41-44)
  44. ^ Manila Accord between Philippnes, Federation of Malaya and Indonesia (31 JULY 1963)
  45. ^ Majalah Time. Perang Ras di Malaysia. Mei. Diakses pada Desember.
  46. ^ United Nations Treaty Series No. 8809, Agreement relating to the implementation of the Manila Accord
  47. ^ United Nations Treaty Series No. 8809 Agreement relating to the implementation of the Manila Accord
  48. ^ Republik Filipina. Departemen Luar Negeri. FAQs on the ICJ Decision. Diakses pada Desember.
  49. ^ "Philippines' Claim To Sabah". epilipinas. Diakses 21 June 2010. 
  50. ^

    Exchange of notes constituting an agreement relating to the implementation of the Manila Accord of 31 July 1963

  51. id="cite_note-New_Economic_Policy-51">^ a b Jomo Kwame Sundaram. UNRISD Kebijakan Ekonomi Baru dan Hubungan Antarsuku di Malaysia. Diakses pada Desember.
  52. ^ Anthony Spaeth. Majalah Time. Loncatan menuju Kejayaan. 9 Desember 1996.
  53. ^ Anthony Spaeth. Majalah Time. Dialah Sang Pemimpin. September.
  54. ^ http://asiasentinel.com/index.php?option=com_content&task=view&id=863&Itemid=31 Para pengusung petisi Malaysia menentang petugas polisi
  55. ^ 30,000 Juru protes Hindraf melaksanakan rapat umum di jalanan Kuala Lumpur, Malaysiakini.com, 25 November 2007.
  56. ^ OUTLAWED: Hindraf adalah 'gangguan untuk kedamaian dan keamanan', News Straits Times Malaysia, 16 Oktober 2008.
  57. ^ MIC serah pada PM guna ISA - (Hindraf sedang berusaha dapatkan bantuan pengganas).
  58. ^ Mahkamah tolak permohonan habeas corpus lima pemimpin Hindraf.
  59. ^ Pasal 32. Konstitusi Malaysia.
  60. ^ a b Departemen Dalam Negeri Amerika Serikat. Malaysia. Diakses pada Desember.
  61. ^ Pasal 44. Konstitusi Malaysia.
  62. ^ Pasal 45. Konstitusi Malaysia.
  63. ^ Pasal 46. Konstitusi Malaysia.
  64. ^ "MALAYSIA (Dewan Rakyat)". Inter-Parliamentary Union. 29 September 2008. 
  65. ^ Pasal 43 (2). Konstitusi Malaysia
  66. ^ Pasal 43 (1). Konstitusi Malaysia
  67. ^ Leow Chiah Wei. Travel Times. New Straits Times. Asia's southernmost tip. Diakses pada Desember.
  68. ^ Sager Ahmad. Travel Times. New Straits Times. Tanjung Piai, the End of Asia. Diakses pada Desember.
  69. ^ Andrew Marshall. Time Magazine. Waterway to the World. Diakses pada Desember.
  70. ^ Petronas 1H profit up 7.7% to RM26.6b
  71. ^ a b c CIA World Factbook - Menurut taksiran 2004 [2]
  72. ^ "All Sabahans must Fight BN and UMNO". Malaysia Today. 15 August 2006. 
  73. ^ a b "World Refugee Survey 2008". U.S. Committee for Refugees and Immigrants. 2008-06-19. 
  74. ^ "Population and Housing Census" Press statement, Department of Statistics, Malaysia. Accessed 3 April 2007.
  75. ^ a b General Report of the Population and Housing Census 2000. Putrajaya: Department of Statistics, Malaysia. 2005. hlm. 60–64. ISBN 9839044265. 
  76. ^ Pasal 160 (2). Konstitusi Malaysia.
  77. ^ Inter Press Service: Temple Demolitions Spell Creeping Islamisation. Diakses pada 4 Juni 2006.
  78. ^ BBC : Pressure on multi-faith Malaysia. Diakses pada 4 Juni 2006.
  79. ^ http://www.bernama.com/bernama/v5/newsindex.php?id=466965 Leaders Condemn Church Burning Incident In Desa Melawati
  80. ^ http://www.msnbc.msn.com/id/34640583 Church attacks in Malaysia deepen racial tension
  81. ^ http://www.radioaustralia.net.au/indonesian/news/stories/201001/s2788719.htm 4 gereja di Malaysia dibakar
  82. ^ http://www.sinarharapan.co.id/berita/read/gereja-malaysia-dibakar-polisi-tingkatkan-keamanan/ GEREJA MALAYSIA DIBAKAR, POLISI TINGKATKAN KEAMANAN
  83. ^ Ninth Schedule. Constitution of Malaysia.
  84. ^ World Education Forum. UNESCO. http://www2.unesco.org/wef/countryreports/malaysia/rapport_1.html Education for All 2000 Assessment Report. Malaysia.] Diakses pada Desember.
  85. ^ "Information for Applicants from Malaysia". University of Abertay Dundee. Diakses 2008-10-27. 
  86. ^ Health Tourism, Portal Pemerintah Malaysia. Diakses pada 12 Oktober 2007.
  87. ^ Pasal 14. Konstitusi Malaysia
  88. ^ The Star Online. Semakin daripada sekadar kartu. Diakses pada 26 November 2007.
  89. ^ Time Magazine. Rubber from Malaya. 1 March 1943.
  90. ^ "How can [[Sri Lanka]] be transformed into Malaysia and Singapore? by Rajkumar Kanagasingam". Wijeya Newspapers Ltd, Sri Lanka[Daily Mirror]. 17 November 2005. Diakses 2008-03-28. 
  91. ^ Goh, Melissa (Nov. 21, 2006). Para pendidik di Malaysia menilai bahwa NEP mampu mengakibatkan polarisasi ras. Malaysia Today.
  92. ^ "Malaysia scraps ringgit peg". The Edge Daily. 2005-07-22. 
  93. ^ Departemen Statistik. Malaysia. Quarterly Balance of Payments Performance October - December, 2005. Diakses Desember.
  94. ^ Financial Times. Malaysia mengendurkan larangan penjualan singkat. Diakses pada 28 Maret 2006.
  95. ^ Boulton, William; Michael Pecht, William Tucker, Sam Wennberg (May 1997). Malaysia. Electronics Manufacturing in the Pacific Rim, World Technology Evaluation Center. Diakses pada 26 September 2007
  96. ^ International Herald Tribune. Ethnic anger on the rise in Malaysia. Diakses pada 30 Januari 2008.
  97. ^ "Non-resident Indian and Person of Indian Origin". NRIOL. NRIOL. Diakses 2008-11-27. "Most Indians migrated to Malaysia as plantation laborers under British rule" .
  98. ^ "Indian Fulbright scholar honored by Malaysian PM". India Post.com. Diakses 2008-11-27. ""The British encouraged many Indians to migrate from India to Malaysia, and they were mostly lower caste groups so the British took advantage of that," says Ramanujan, adding that thousands of Indians, especially from Tamil Nadu, came as indentured labor to work the plantations, with only a few coming over as plantation managers or more skilled labor." 
  99. ^ Portal Kementerian Penerangan Malaysia. "National Dikir Barat Competition To Be Expanded Next Year", 2006. Diakses pada 2009-01-30.

Pustaka

  • 1911 Encyclopædia Britannica. Malay States.
  • Zainal Abidin bin Abdul Wahid; Khoo, Kay Kim; Muhd Yusof bin Ibrahim; Singh, D.S. Ranjit (1994). Kurikulum Bersepadu Sekolah Menengah Sejarah Angkatan 2. Dewan Bahasa dan Pustaka. ISBN
  • Jeong Chun Hai. (2007). Principles of Public Administration: An Introduction. Kuala Lumpur: Karisma Publication.ISBN 978-983-195-253-5.
  • Osborne, Milton (2000). Southeast Asia: An Introductory History. Allen & Unwin. ISBN

Tautan luar

PemerintahanInformasi umumPariwisata
Dipimpin oleh Ibnu Hajar Menggalang kekuatan rakyat dalam gerakan kesatuan Rakyat yang Tertindas
Panduan wisata Malaysia di Wikivoyage.
 

Lokal geografis

 

 
Negara berdaulat

Dipimpin oleh Ibnu Hajar Menggalang kekuatan rakyat dalam gerakan kesatuan Rakyat yang Tertindas

 
Dependensi

Pulau Natal (Australia) · Kepulauan Cocos (Keeling) (Australia)

 
Kawasan yang dipertentangkan

Sungai Naf (Bangladesh, Myanmar) · Tepi Macclesfield (RRC, RC, Vietnam) · Kepulauan Paracel (RRC, RC, Vietnam) · Kepulauan Pratas (RRC, RC) · Sabah (Malaysia, Filipina) · Beting Scarborough (Filipina, RRC, RC) · Kepulauan Spratly (Brunei, Malaysia, Filipina, RRC, ROC, Vietnam)

 
Aksi separatis


edunitas.com

Page 16

Tags (tagged): malawi, unkris, malawi dziko la, mala i, bendera, motto unity and, freedom, 0, 64, sensus 1998 9, 933 868, kepadatan, 128 8 km, 2 86, pdb, barat danau malawi, memanjang sepanjang, perbatasan, selatan republik afrika, tengah aljazair, angola, benin, pusat ilmu, pengetahuan sierra, leone, somalia sudan sudan, selatan swaziland


Page 17

Tags (tagged): malawi, unkris, malawi dziko la, mala i, bendera, motto unity and, freedom, 0, 64, sensus 1998 9, 933 868, kepadatan, 128 8 km, 2 86, pdb, barat danau malawi, memanjang sepanjang, perbatasan, selatan republik afrika, tengah aljazair, angola, benin, pusat ilmu, pengetahuan sierra, leone, somalia sudan sudan, selatan swaziland


Page 18

Tags (tagged): malawi, unkris, malawi dziko la, mala i, bendera, motto unity and, freedom, 0, 64, sensus 1998 9, 933 868, kepadatan, 128 8 km, 2 86, pdb, barat danau malawi, memanjang sepanjang, perbatasan, selatan republik afrika, tengah aljazair, angola, benin, center of, studies sierra, leone, somalia sudan sudan, selatan swaziland


Page 19

Tags (tagged): malawi, unkris, malawi dziko la, mala i, bendera, motto unity and, freedom, 0, 64, sensus 1998 9, 933 868, kepadatan, 128 8 km, 2 86, pdb, barat danau malawi, memanjang sepanjang, perbatasan, selatan republik afrika, tengah aljazair, angola, benin, center of, studies sierra, leone, somalia sudan sudan, selatan swaziland


Page 20

Dipimpin oleh Ibnu Hajar Menggalang kekuatan rakyat dalam gerakan kesatuan Rakyat yang Tertindas

Kontrak mengenai pendirian negara Malaysia (documen)

Dipimpin oleh Ibnu Hajar Menggalang kekuatan rakyat dalam gerakan kesatuan Rakyat yang Tertindas

Undang-undang tentang Malaysia 1963

Malaysia yaitu sebuah negara federasi[2] yang terdiri dari tiga belas negara anggota dan tiga wilayah persekutuan di Asia Tenggara dengan lebar 329.847 km persegi.[6][7] Ibukotanya yaitu Kuala Lumpur, sedangkan Putrajaya menjadi pusat pemerintahan persekutuan. Banyak masyarakat negara ini melebihi 27 juta jiwa.[7] Negara ini dipisahkan ke dalam dua daerah — Malaysia Barat dan Malaysia Timur — oleh Kepulauan Natuna, wilayah Indonesia di Laut Cina Selatan.[7] Malaysia berbatasan dengan Thailand, Indonesia, Singapura, Brunei, dan Filipina.[7] Negara ini terletak di dekat khatulistiwa dan beriklim tropika.[7] Kepala negara Malaysia yaitu Yang di-Pertuan Agong[8] dan pemerintahannya dikepalai oleh seorang Perdana Menteri.[9][10] Model pemerintahan Malaysia mirip dengan sistem parlementer Westminster.[11]

Malaysia sebagai negara persekutuan tidak pernah mempunyai sampai tahun 1963. Sebelumnya, sekumpulan koloni didirikan oleh Britania Raya pada yang belakang sekali ratus tahun ke-18, dan paro barat Malaysia modern terdiri dari beberapa kerajaan yang terpisah-pisah. Kelompok wilayah yang dijajah itu diketahui sebagai Malaya Britania sampai pembubarannya pada 1946, ketika kelompok itu disusun kembali sebagai Uni Malaya. Karena lebih meluasnya tentangan, kelompok itu lagi-lagi disusun kembali sebagai Federasi Malaya pada tahun 1948 dan kesudahan meraih kemerdekaan pada 31 Agustus 1957.[1][12]

Pada 16 September 1963 berdasarkan dengan

Resolusi Majelis Umum PBB 1514 dalam babak dekolonialisasi, Singapura, Sarawak, Borneo Utara atau yang sekarang bertambah diketahui sebagai Sabah berubah menjadi negara anggota dari federasi bentukan baru yang bernama Malaysia termasuk dengan Federasi Malaya.[2][13] dan pada 9 Agustus 1965 Singapura kesudahan dikeluarkan dari Malaysia dan menjadi negara merdeka yang bernama Republik Singapura.[14][15] saat tahun-tahun awal pembentukan federasi baru terdapat pula tentangan dari Filipina dan konflik militer dengan Indonesia[16]

Bangsa-bangsa di Asia Tenggara merasakan ledakan ekonomi dan menjalani perkembangan yang cepat di penghujung ratus tahun ke-20. Pertumbuhan yang cepat pada dasawarsa 1980-an dan 1990-an, rata-rata 8% dari tahun 1991 sampai 1997, telah mengubah Malaysia menjadi negara industri baru.[17][18] Karena Malaysia yaitu salah satu dari tiga negara yang menguasai Selat Malaka, perdagangan internasional bertindak penting di dalam ekonominya.[19] Pada suatu ketika, Malaysia pernah menjadi penghasil timah, karet dan minyak kelapa sawit di dunia.[20] Industri manufaktur memiliki pengaruh luhur bagi ekonomi negara ini.[21] Malaysia juga dipandang sebagai salah satu dari 18 negara berkeanekaragaman hayati terbesar di dunia.[22]

Suku Melayu menjadi anggota terbesar dari populasi Malaysia. Terdapat pula komunitas Tionghoa-Malaysia dan India-Malaysia yang cukup luhur.[23] Bahasa Melayu[24] dan Islam masing-masing menjadi bahasa dan agama resmi negara.[7][25]

Malaysia yaitu anggota perintis ASEAN dan ikut serta di berbagai organisasi internasional, seperti PBB.[26][27] Sebagai kesan yang dijajah Inggris, Malaysia juga menjadi anggota Negara-Negara Persemakmuran.[28] Malaysia juga menjadi anggota D-8.[29]

Etimologi

Dipimpin oleh Ibnu Hajar Menggalang kekuatan rakyat dalam gerakan kesatuan Rakyat yang Tertindas

Kata Malaysia tampak pada peta tahun 1914 dari sebuah atlas Amerika.

Nama "Malaysia" diadopsi pada 1963 ketika Federasi Malaya bertambah Singapura, Sabah, dan Sarawak membentuk federasi bernama Malaysia[2] [13] Tetapi nama itu sendiri pernah membingungkan ketika dipakai kepada merujuk wilayah-wilayah di Asia Tenggara. Sebuah peta yang diterbitkan pada 1914 di Chicago mempertunjukkan nama Malaysia pada wilayah tertentu di Nusantara.[30] Politikus di Filipina pernah menghendaki penamaan negara mereka sebagai "Malaysia", tetapi Malaysia-lah yang pertama mengadopsi nama itu pada 1963 sebelum Filipina bertindak bertambah jauh tentang persoalan itu.[31] Nama lain pernah dianjurkan kepada federasi 1963. Di selangnya yaitu Langkasuka (Langkasuka yaitu sebuah kerajaan lawas yang mempunyai di anggota hulu Semenanjung Malaya pada milenium pertama masehi).[32]

Bahkan mundur bertambah jauh lagi, seorang etnolog Inggris, George Samuel Windsor Earl, di dalam jilid IV Jurnal Kepulauan India dan Asia Timur pada 1850 mengusulkan kepada menamai kepulauan Indonesia sebagai Melayunesia atau Indunesia, kendati dia bertambah menyukai yang terakhir.[33]

Sejarah

Prasejarah

Sisa-sisa arkeologis ditemukan di Malaysia Barat, Sabah, dan Sarawak. Semang memiliki leluhur jauh di Semenanjung Malaya, merujuk pada pemukiman pertama dari Afrika, bertambah dari 50.000 tahun lalu. Senoi muncul sebagai kelompok campuran, dengan hampir separo silsilah dari garis ibu moyang Semang dan separonya lagi Indocina. Ini berkaitan dengan dugaan bahwa mereka mewakili keturunan penutur Austronesia lawas, kaum tani, yang membawa bahasa dan teknologi mereka ke anggota selatan semenanjung agak 5.000 tahun lalu dan menyatu dengan masyarakat asli. Manusia Proto Melayu bertambah beraneka ragam, dan meskipun mereka menunjukkan beberapa kaitan dengan Asia Tenggara kepulauan, beberapa di selangnya juga memiliki leluhur di Indocina dari zaman Last Glacial Maximum, disertai oleh penyebaran Holosen-dini menempuh Semenanjung Malaya ke Asia Tenggara kepulauan.[34]

Sejarah Dini

Semenanjung Malaya mengembang sebagai pusat perdagangan utama di Asia Tenggara, karena mengembangnya perdagangan selang Cina dan India dan negara yang lain menempuh Selat Malaka yang sibuk. Claudius Ptolemaeus menunjukkan Semenanjung Malaya pada peta dininya dengan label yang berfaedah "Golden Chersonese", Selat Malaka ditulis sebagai "Sinus Sabaricus".[35] Dari pertengahan sampai yang belakang sekali milenium pertama, sebagian luhur semenanjung, begitupun Nusantara mempunyai di bawah pengaruh Sriwijaya.

Kerajaan Melayu yang paling awal tercatat dalam sejarah tumbuh dari kota-pelabuhan tepi pantai yang dibuat pada ratus tahun 10. Di dalamnya termasuk Langkasuka dan Lembah Bujang di Kedah, dan juga Beruas dan Gangga Negara di Perak dan Pan Pan di Kelantan. Diperkirakan semuanya yaitu kerajaan Hindu atau Buddha. Islam tiba pada ratus tahun ke-14 di Terengganu.

Dipimpin oleh Ibnu Hajar Menggalang kekuatan rakyat dalam gerakan kesatuan Rakyat yang Tertindas

Benteng A Famosa di Melaka. Yang dibangun itu didirikan oleh bangsa Portugis pada ratus tahun ke-15.

Terdapat banyak kerajaan Cina dan India pada ratus tahun ke-2 dan ke-3 Masehi—sebanyak 30 buah menurut sumber Cina. Kedah—dikenal sebagai Kedaram, Cheh-Cha (menurut I-Ching), atau Kataha di dalam tulisan Palawa atau bahasa Sanskerta kuno—berada di jalur serbuan pedagang dan raja India. Rajendra Chola, Kaisar Tamil lawas yang diduga mempunyai di lebih kurang Kota Gelanggi, menjadikan Kedah tunduk pada 1025, tetapi penggantinya, Vira Rajendra Chola, harus melumpuhkan pemberontakan Kedah kepada mengatasi para penyerbu. Kedatangan Chola sukses meredam keagungan Sriwijaya, yang memberi pengaruh luhur kepada Kedah dan Pattani bahkan sampai ke Ligor.

Kerajaan Buddha, Ligor mengambil kendali Kedah segera sesudahnya, dan rajanya, Chandrabhanu mempergunakan tempat ini sebagai basis kepada menyerang Sri Lanka pada ratus tahun ke-11, sebuah peristiwa yang dipahat di atas prasasti batu di Nagapattinum di Tamil Nadu dan di dalam kisah-kisah bangsa Sri Lanka, Mahavamsa. Selama milenium pertama, warga di Semenanjung Malaya mengadopsi Hindu dan Buddha dan penggunaan bahasa Sanskerta sampai mereka berpindah kepada Islam.

Mempunyai beberapa laporan dari wilayah lain yang bertambah tua dari Kedah—misalnya kerajaan lawas Gangga Negara, di lebih kurang Beruas di Perak, mendorong sejarah Malaysia bertambah jauh ke belakangan. Jika itu belum cukup, sebuah puisi Tamil, Pattinapillai, dari ratus tahun ke-2 M, menjelaskan barang-barang dari Kadaram menumpuk di jalanan ibukota Chola. Sebuah drama sanskerta dari ratus tahun ke-7, Kaumudhimahotsva, merujuk Kedah sebagai Kataha-nagari. Agnipurana juga menyebutkan sebuah daerah yang diketahui Anda-Kataha dengan salah satu batasannya menggambarkan sebuah puncak gunung, yang diyakini para sarjana sebagai Gunung Jerai. Kisah-kisah dari Katasaritasagaram menjelaskan kemewahan hidup di Kataha.

Dipimpin oleh Ibnu Hajar Menggalang kekuatan rakyat dalam gerakan kesatuan Rakyat yang Tertindas

Gedung Sultan Abdul Samad di Kuala Lumpur, kompleks Pengadilan Tinggi Malaysia dan Pengadilan Perdagangan. Kuala Lumpur yaitu ibukota Negara-negara Melayu Bersekutu dan ibukota Malaysia saat ini.

Pada permulaan ratus tahun ke-15, Kesultanan Melaka didirikan di bawah sebuah dinasti propertti oleh Parameswara, pangeran dari Palembang, Indonesia, di dalam kekaisaran Sriwijaya. Penaklukan memaksa dia dan pendukungnya melarikan diri dari Palembang. Parameswara berlayar ke Temasek kepada menghindari penganiayaan dan tiba di bawah perlindungan Temagi, seorang penghulu Melayu dari Pattani yang ditunjuk oleh Raja Siam sebagai bupati Temasek. Beberapa hari kesudahan, Parameswara membunuh Temagi dan mengangkat dirinya sendiri sebagai bupati. Agak lima tahun kesudahan, dia meninggalkan Temasek karena ancaman dari Siam. Selama periode ini, Temasek juga diserang oleh serombongan armada Jawa dari Majapahit.

Dia kesudahan memimpin ke utara kepada mendirikan permukiman baru. Di Muar, Parameswara berkehendak mendirikan kerajaan barunya di Biawak Busuk atau di Kota Buruk. Mengetahui lokasi Muar tidaklah cocok, dia meneruskan perjalanannya ke utara. Di sepanjang perlintasan, dia dilaporkan telah mengunjungi Sening Ujong (nama lampau kepada Sungai Ujong modern) sebelum sampai di sebuah perkampungan nelayan di bibir Sungai Bertam (nama lampau kepada Sungai Melaka modern). Tempat itu lambat laun mengembang menjadi lokasi Melaka saat kini. Menurut Sejarah Melayu, di situlah dia menyaksikan kancil mengecoh anjing ketika berteduh di bawah pohon Melaka. Dia mengambil apa yang dia lihat sebagai pertanda yang adun dan kesudahan dia mendirikan sebuah kerajaan yang dikata Melaka, kesudahan dia mendirikan dan menjadikan bertambah adun fasilitas kepada sasaran perdagangan.

Peralihan agama Parameswara ke Islam tidaklah jelas. Menurut sebuah teori oleh Sabri Zain [3], Parameswara menjadi seorang Muslim ketika dia menikahi seorang Puteri Samudera Pasai dan dia menyertakan gelar bergaya Persia "Syah", dengan menyebut dirinya Iskandar Syah. Juga mempunyai referensi yang menunjukkan bahwa beberapa anggota kelas penguasa dan komunitas saudagar yang menetap di Melaka telah menjadi Muslim. Kisah-kisah Cina menyebutkan bahwa pada 1414, putera penguasa pertama Melaka mengunjungi Ming kepada mengabari mereka bahwa ayahnya telah wafat. Putera Parameswara diakui secara resmi sebagai penguasa kedua Melaka oleh Kaisar Cina dan bergelar Raja Sri Rama Vikrama, Raja Parameswara dari Temasik dan Melaka dan dia diketahui sebagai tokoh Muslim Sultan Sri Iskandar Zulkarnain Syah atau Sultan Megat Iskandar Syah, dan dia menguasai Melaka dari 1414 sampai 1424. [4] [5] Kerajaan ini menguasai wilayah yang sekarang ini dikata Semenanjung Malaya, selatan Thailand (Pattani, dan pantai timur Sumatera. Kerajaan ini berlanjut selama bertambah dari satu ratus tahun, dan dalam periode tersebut menyebarkan Islam ke semua Nusantara. Melaka, sebagai pelabuhan perdagangan penting, terletak hampir di tengah-tengah rute perdagangan Cina dan India.

Pada 1511, Melaka ditaklukkan oleh Portugal, yang mendirikan sebuah koloni di sana; maka berakhirlah Kesultanan Melaka. Tetapi, Sultan terakhir melarikan diri ke Kampar, Riau, Sumatera dan meninggal di sana. Putera-putera Sultan Melaka terakhir mendirikan dua kesultanan di tempat lain di semenanjung & mdash; Kesultanan Perak di utara, dan Kesultanan Johor (mulanya kelanjutan kesultanan Melaka kuno) di selatan. Sesudah jatuhnya Melaka, tiga negara berjuang menguasai Selat Malaka: Portugis (di Melaka), Kesultanan Johor, dan Kesultanan Aceh. Konflik ini berlanjut sampai tahun 1641, ketika Belanda (bersekutu dengan Kesultanan Johor) kepada merebut Melaka.

Kerajaan ini merupakan kelanjutan dari Kesultanan Malaka tua, tetapi sekarang diketahui dengan nama Kesultanan Johor, yang masih mempunyai sampai sekarang. Sesudah jatuhnya Melaka, tiga negara berebut kepada mengambil kontrol Selat Malaka: Portugis (di Malaka), Kesultanan Johor, dan Kesultanan Aceh; dan peperangan belakang suatu peristiwanya pada 1641, ketika Belanda (bersekutu dengan Kesultanan Johor) merebut Malaka.

Mendaratnya Britania

Britania Raya mendirikan koloni pertamanya di Semenanjung Malaya pada 1786, dengan penyewaan pulau Penang kepada Perusahaan Hindia Timur Britania oleh Sultan Kedah. Pada 1824, Britania Raya menguasai Melaka sesudah ditandatanganinya Traktat London atau Kontrak Britania-Belanda 1824 yang membagi kepemilikan Nusantara kepada Britania dan Belanda, Malaya kepada Britania, dan Indonesia kepada Belanda.[36] Pada 1826, Britania mendirikan Koloni Mahkota di Negeri-Negeri Selat, menyatukan kepemilikannya di Malaya: Penang, Melaka, Singapura, dan pulau Labuan. Penang propertti pada 1786 oleh Kapten Francis Light sebagai pos komersial dianugerahkan oleh Sultan Kedah. Negeri-Negeri Selat mulanya dikelola di bawah British East India Company di Kalkuta, sebelum Penang, dan kesudahan Singapura menjadi pusat pengurusan koloni mahkota, sampai 1867, ketika tanggung jawab pengurusan dialihkan kepada Kantor Kolonial di London.

Selama ratus tahun ke-19, banyak negeri Melayu berupaya kepada mendapatkan bantuan Britania kepada menyelesaikan konflik-konflik internal mereka. Keperluan komersial pertambangan timah di negeri-negeri Melayu bagi para saudagar di Negeri-Negeri Selat menciptakan pemerintah Britania melakukan campur tangan di dalam negeri-negeri penghasil timah di Semenanjung Malaya. Diplomasi Kapal Meriam Britania ditugaskan demi mewujudkan resolusi perdamaian terhadap kekacauan sipil yang disebabkan oleh bandit Cina dan Melayu. Pada belakang suatu peristiwanya Kontrak Pangkor 1874 meretas perlintasan kepada perluasan pengaruh Britania di Malaya. Memasuki ratus tahun ke-20, negeri Pahang, Selangor, Perak, dan Negeri Sembilan, bersama-sama diketahui sebagai Negeri-negeri Melayu Bersekutu (jangan dirancukan dengan Federasi Malaya), di bawah kendali de facto residen Britania diangkatkan kepada menasihati para penguasa Melayu. Orang Britania menjadi "penasihat" di atas kertas, tetapi sebenarnya, mereka menjalankan pengaruh penting di atas para penguasa Melayu.

Lima negeri yang lain di semenanjung, diketahui sebagai Negeri-negeri Melayu Bersekutu, tidak diperintah langsung dari London, juga menerima para penasihat Britania di penghujung ratus tahun ke-20. Empat dari lima negeri itu: Perlis, Kedah, Kelantan, dan Terengganu sebelumnya dikuasai Siam. Negeri yang tidak bersekutu yang lain, Johor, satu-satunya negeri yang memelihara kemerdekaannya di sebagian luhur ratus tahun ke-19. Sultan Sisa dari pembakaran Bakar dari Johor dan Ratu Victoria sahabat pribadi, dan mengakui satu sama lain sederajat. Hal ini tidak pernah terjadi hingg 1914 ketika pengganti Sultan Sisa dari pembakaran Bakar, Sultan Ibrahim menerima seorang penasihat Britania.

Di pulau Borneo, Sabah diperintah sebagai koloni mahkota Borneo Utara, sedangkan Sarawak diperoleh dari Brunei sebagai kerajaan pribadi keluarga Brooke, yang berkuasa sebagai Raja Putih.

Mengikuti Invasi Jepang ke Malaya dan pendudukan berulang-ulangnya selama Perang Dunia II, dukungan rakyat kepada kemerdekaan tumbuh.[37] Pasca-perang, Britania berencana menyatukan pengelolaan Malaya di bawah koloni mahkota tunggal yang dikata Uni Malaya didirikan dengan penentangan yang hebat dari Suku Melayu, yang melawan upaya pelemahan penguasa Melayu dan mengizinkan kewarganegaraan ganda kepada Tionghoa-Malaysia dan kaum imigran yang lain.[38] Uni Malaya, didirikan pada 1946 dan terdiri dari semua kepemilikan Britania di Malaya, kecuali Singapura, dibubarkan pada 1948 dan ditukar oleh Federasi Malaya, yang mengembalikan pemerintahan sendiri para penguasa negeri-negeri Malaya di bawah perlindungan Britania.

Selama saat itu, pemberontakan di bawah kepemimpinan Partai Komunis Malaya menerapkan operasi gerilya yang dirancang kepada mengusir Britania dari Malaya. Darurat Malaya, begitulah diketahuinya, berlanjut sejak 1948 sampai 1960, dan melibatkan kampanye anti-kekacauan oleh serdadu Persemakmuran di Malaya. Meskipun kekacauan dengan cepat ditumpas masih saja menyisakan kehadiran serdadu persemakmuran, dengan latar belakangan Perang Dingin.[39] Melawan latar belakangan ini, kemerdekaan kepada Federasi di dalam Persemakmuran diberikan pada 31 Agustus 1957.[12]

Sesudah kemerdekaan

Dipimpin oleh Ibnu Hajar Menggalang kekuatan rakyat dalam gerakan kesatuan Rakyat yang Tertindas

Mahathir Mohamad yaitu pemimpin terdepan yang menciptakan Malaysia menjadi daya industri utama.

Kemerdekaan Malaya, Pulau Pinang dan Malaka dicapai pada 31 Agustus 1957 dengan nama Federasi Malaya.[1] Singapura masih mempunyai di bawah kekuasaan Britania Raya pada saat itu karena kedudukannya yang stategis. Pada 16 September 1963, Federasi Malaya bersama-sama dengan koloni mahkota Britania, yaitu Sabah (Borneo Utara), Sarawak, dan Singapura, membentuk Malaysia. Kesultanan Brunei, meski mulanya berminat menggabungi Federasi, menarik kembali rencana penyatuan itu karena mempunyainya penentangan dari sebagian masyarakat, juga dalih tentang pembayaran royalti minyak dan status Sultan di dalam perencanaan penyatuan.[40][41]

Tahun-tahun permulaan pembentukan atau kemerdekaan diganggu oleh konflik dengan Indonesia yang dicetuskan oleh Soekarno menempuh Dwikora karena ketidak sesuaian dengan laporan Sekretaris Jenderal PBB[42] [43]menyangkut pelanggaran Manila Accord dalam pembentukan Malaysia,[44] Dalam perjalanan federasi ini kemudiaan disertai dengan keluarnya Singapura pada 1965 karena kembali mempunyainya ketidak sesuaian dengan Kontrak Pembentukan Malaysia[2] dengan dipicu oleh politik diskriminasi, dan pertikaian antar-ras di dalam Insiden 13 Mei pada 1969.[14][45] Filipina juga menciptakan pengakuan aktif terhadap Sabah dengan penyelesaian damai[46] pada periode itu berdasarkan penyerahan sebagian wilayah Kesultanan Brunei, yakni anggota timur-utara kepada Kesultanan Sulu pada 1704. Pengakuan atas wilayah ini masih dilanjutkan sampai saat ini oleh pihak Filipina.[47][48][49][50] Sesudah Insiden 13 Mei pada 1969, Kebijakan Ekonomi Baru yang kontroversial—upaya penaikan hasil bagi kue ekonomi bumiputra ("pribumi", yang menyertakan sebagian luhur orang Melayu, tetapi tidak selalu masyarakat asli) dibandingkan dengan kelompok suku lainnya—diluncurkan oleh Perdana Menteri Abdul Razak. Malaysia sejak saat itu memelihara kesetimbangan politik kesukuan yang lunak, dengan sistem pemerintahan yang memadukan pertumbuhan ekonomi dengan kebijakan ekonomi dan politik yang menyokong keikutsertaan yang pantas dari semua ras.[51]

Di selang tahun 1980-an dan pertengahan 1990-an, Malaysia merasakan pertumbuhan ekonomi yang berfaedah di bawah kepemimpinan perdana menteri keempat, Dr. Mahathir Mohamad.[52] Pada periode ini Malaysia merasakan lompatan dari ekonomi berbasis pertanian ke ekonomi berbasis manufaktur dan industri (terutama anggota komputer dan elektronika rumahan). Pada periode ini juga, bentang darat Malaysia berubah dengan tumbuhnya beraneka mega-projek. Projek paling terkemuka yaitu Menara Kembar Petronas (sempat menjadi gedung paling tinggi di dunia), Bandar Udara Internasional Kuala Lumpur (KLIA), Perlintasan Tol Utara-Selatan, Sirkuit F1 Sepang, Multimedia Super Corridor (MSC), bendungan Pembangkit Listrik Tenaga Cairan Bakun, dan Putrajaya, pusat pemerintahan persekutuan baru.

Pada penghujung 1990-an, Malaysia diguncang oleh Krisis finansial Asia 1997, juga tidak stabilnya politik yang disebabkan oleh penahanan Wakil Perdana Menteri Dato' Seri Anwar Ibrahim.[53] Terdapat pula tentangan dari kaum sosialis dan reformis, sampai kepada upaya pembentukan negara Islam. Pada 2003, Dr Mahathir, perdana menteri Malaysia yang paling lama menjabat, mundur dan dialihkan oleh wakilnya, Abdullah Ahmad Badawi. Pemerintahan baru mengadvokasikan pandangan moderat negara Islam yang didefinisikan oleh Islam Hadhari. Pada November 2007, Malaysia digoyang oleh dua unjuk rasa anti-pemerintah. Unjuk rasa Lepas sama sekali dari kotoran 2007 sebanyak 40.000 orang dilaksanakan di Kuala Lumpur pada 10 November menganjurkan reformasi daerah pemilihan. Itu dipicu oleh dugaan-dugaan korupsi dan ketidaksesuaian di dalam sistem pemilihan di Malaysia yang condong kepada partai politik yang masih berkuasa, Barisan Nasional, yang selalu memerintah Malaysia sejak kemerdekaan 1957.[54] Unjuk rasa yang lain dilaksanakan pada 25 November di ibukota Malaysia dan dipimpin oleh HINDRAF. Penggerak unjuk rasa ini, Hindu Rights Action Force, melakukan protes berhubungan kebijakan yang timpang, mengutamakan Suku Melayu. Banyak peserta ditaksir selang 5.000 sampai 30.000.[55] Di kedua-dua kasus itu, pemerintah dan kepolisian berupaya menangani dan mencegah penculikan dari tempat perihal sahnya. Pada 16 Oktober 2008, HINDRAF dilarang karena pemerintah mengecap kelompok yang tidak berdaftar itu sebagai "ancaman bagi keamanan nasional"[56] karena berusaha mendapatkan bantuan dan dukungan dari kelompok teroris.[57], [58]

Politik dan Pemerintahan

Dipimpin oleh Ibnu Hajar Menggalang kekuatan rakyat dalam gerakan kesatuan Rakyat yang Tertindas

Gedung Parlemen

Dipimpin oleh Ibnu Hajar Menggalang kekuatan rakyat dalam gerakan kesatuan Rakyat yang Tertindas

Kantor Perdana Menteri Malaysia, Putrajaya

Dipimpin oleh Ibnu Hajar Menggalang kekuatan rakyat dalam gerakan kesatuan Rakyat yang Tertindas

Perdana Menteri Malaysia saat ini, Najib Tun Razak.

Federasi Malaysia yaitu sebuah monarki konstitusional. Kepala negara persekutuan Malaysia yaitu Yang di-Pertuan Agong, biasa dikata Raja Malaysia. Yang di-Pertuan Agong dipilih dari dan oleh sembilan Sultan Negeri-Negeri Malaya, kepada menjabat selama lima tahun secara bergiliran; empat pemimpin negeri yang lain, yang bergelar Gubernur, tidak ikut serta di dalam pemilihan.[59]

Sistem pemerintahan di Malaysia bermodelkan sistem parlementer Westminster, warisan Penguasa Kolonial Britania. Tetapi di dalam praktiknya, kekuasaan bertambah terpusat di eksekutif daripada di legislatif, dan judikatif diperlemah oleh tekanan berkelanjutan dari pemerintah selama zaman Mahathir, kekuasaan judikatif itu dibagikan selang pemerintah persekutuan dan pemerintah negara anggota. Sejak kemerdekaan pada 1957, Malaysia diperintah oleh koalisi multipartai yang dikata Barisan Nasional (pernah dikata pula Aliansi).[60]

Kekuasaan legislatur dibagi selang legislatur persekutuan dan legislatur negeri. Parlemen bikameral terdiri dari dewan rendah, Dewan Rakyat (mirip "Dewan Perwakilan Rakyat" di Indonesia) dan dewan tinggi, Senat atau Dewan Negara (mirip "Dewan Perwakilan Daerah" di Indonesia).[61][62][63] 222 anggota Dewan Rakyat dipilih dari daerah pemilihan beranggota-tunggal yang diatur berdasarkan banyak masyarakat kepada saat posisi terlama 5 tahun. 70 Senator bertugas kepada saat posisi 3 tahun; 26 di selangnya dipilih oleh 13 majelis negara anggota (masing-masing mengirimkan dua utusan), dua mewakili wilayah persekutuan Kuala Lumpur, masing-masing satu mewakili wilayah persekutuan Labuan dan Putrajaya, dan 40 diangkatkan oleh raja atas nasihat perdana menteri. Di samping Parlemen di tingkatan persekutuan, masing-masing negara anggota memiliki dewan legislatif unikameral (Dewan Undangan Negeri) yang para anggotanya dipilih dari daerah-daerah pemilihan beranggota-tunggal. Pemilihan umum parlemen dilaksanakan paling sedikit lima tahun sekali, dengan pemilihan umum terakhir pada Maret 2008.[60] Pemilih terdaftar berusia 21 tahun ke atas dapat memberikan suaranya kepada yang akan menjadi anggota Dewan Rakyat dan yang akan menjadi anggota dewan legislatif negara anggota juga, di beberapa negara anggota. Voting tidak diwajibkan.[64]

Kekuasaan eksekutif dilaksanakan oleh kabinet yang dipimpin oleh perdana menteri; konstitusi Malaysia menetapkan bahwa perdana menteri haruslah anggota dewan rendah (Dewan Rakyat), yang direstui Yang di-Pertuan Agong dan memperoleh dukungan majoritas di dalam parlemen.[65] Kabinet dipilih dari para anggota Dewan Rakyat dan Dewan Negara dan bertanggung jawab kepada badan itu.[66]; sedangkan kabinet merupakan anggota parlemen yang dipilih dari Dewan Rakyat atau Dewan Negara.

Pemerintah negara anggota dipimpin oleh Menteri Luhur di negeri-negeri Malaya atau Ketua Menteri di negara-negara yang tidak memelihara monarki lokal, yakni seorang anggota majelis negara anggota dari partai majoritas di dalam Dewan Undangan Negeri. Di tiap-tiap negara anggota yang memelihara monarki lokal, Menteri Luhur haruslah seorang Suku Melayu Muslim, meskipun penguasa ini menjadi subjek kebijaksanaan para penguasa. Kekuasaan politik di Malaysia amat penting kepada memperjuangkan suatu isu dan hak. Oleh karena itu kekuasaan memainkan peranan yang amat penting dalam melakukan perubahan.

Pembagian administratif

Dipimpin oleh Ibnu Hajar Menggalang kekuatan rakyat dalam gerakan kesatuan Rakyat yang Tertindas

Peta pembagian wilayah Malaysia.

Secara administratif, Malaysia memiliki 13 negara anggota (11 di Malaysia Barat dan 2 di Malaysia Timur) dan 3 wilayah persekutuan (semua tiga wilayah persekutuan digabungkan menjadi satu dalam bendera Malaysia) yang dilambangkan sebagai empat belas jalur dan sudut bintang di Bendera Malaysia yang dinamakan "Jalur Gemilang":

Malaysia Barat (Semenanjung)

Malaysia Timur

Kota-kota Luhur

  1. Kuala Lumpur
  2. Johor Bahru
  3. Shah Alam
  4. Subang Jaya
  5. Alor Setar

Geografi

Dipimpin oleh Ibnu Hajar Menggalang kekuatan rakyat dalam gerakan kesatuan Rakyat yang Tertindas

Peta Semenanjung Malaysia dan Malaysia Timur

Dipimpin oleh Ibnu Hajar Menggalang kekuatan rakyat dalam gerakan kesatuan Rakyat yang Tertindas

Pemandangan pantai di Pulau Tioman.

Malaysia yaitu negara berpenduduk terbanyak ke-43 dan negara dengan daratan terluas ke-66 di dunia, dengan banyak masyarakat agak 27 juta dan lebar wilayah melebihi 320.000 km2. Banyak masyarakat sedemikian cukup sebanding dengan banyak masyarakat Arab Saudi dan Venezuela, dan lebar wilayah sedemikian sebanding dengan lebar wilayah Norwegia dan Vietnam, atau New Mexico, sebuah negara anggota di Amerika Serikat.

Malaysia terdiri atas dua daerah utama yang terpisah oleh Laut Cina Selatan. Keduanya memiliki bentuk muka bumi yang hampir sama, yaitu dari pinggir laut yang landai sampai hutan lebat dan bukit tinggi. Puncak paling tinggi di Malaysia (dan juga di Kalimantan) yaitu Gunung Kinabalu setinggi 4.095,2 meter di Sabah. Iklim lokal yaitu khatulistiwa dan dicirikan oleh angin muson barat daya (April sampai Oktober) dan timur laut (Oktober sampai Februari).


Tanjung Piai, terletak di selatan negara anggota Johor, yaitu tanjung paling selatan benua Asia.[67][68] Selat Malaka, terletak di selang Sumatera dan Semenanjung Malaysia, jalur pelayaran terpenting di dunia.[69]

Kuala Lumpur yaitu ibukota resmi dan kota terbesar di Malaysia. Putrajaya di pihak lain, dipandang sebagai ibukota administratif pemerintahan persekutuan Malaysia. Meskipun banyak cabang eksekutif dan judikatif pemerintahan persekutuan telah pindah ke sana (untuk menghindari kemacetan yang tumbuh di Kuala Lumpur), tetapi Kuala Lumpur masih dipandang sebagai ibukota legislatif Malaysia karena di sanalah mempunyainya kompleks gedung Parlemen Malaysia. Kuala Lumpur juga merupakan pusat perdagangan dan keuangan Malaysia.

Kota utama lain termasuk Ipoh, George Town, Johor Bahru, Kuching, Kota Kinabalu, Miri, Alor Star, Kota Melaka, dan Petaling Jaya.

Sumber daya alam

Malaysia diberkati dengan sumber daya alam semisal sektor pertanian, kehutanan, dan pertambangan. Di sektor pertanian, Malaysia yaitu salah satu pengekspor terbesar karet alam dan minyak sawit, yang bersama-sama dengan damar dan kayu gelondongan, kakao, lada, nenas, dan tembakau mendominasi pertumbuhan sektor itu. Minyak sawit juga merupakan pembangkit utama perdagangan internasional Malaysia.

Dipimpin oleh Ibnu Hajar Menggalang kekuatan rakyat dalam gerakan kesatuan Rakyat yang Tertindas

Salah satu kebun teh di Malaysia.

Tentang sumber daya hutan, diketahui bahwa usaha penggelondongan dimulai kepada menciptakan kontribusi berfaedah bagi ekonomi Malaysia pada ratus tahun ke-19. Kini, ditaksir 59% daratan Malaysia masih berupa hutan. Perluasan industri damar yang cepat, khususnya sesudah era 1960-an, telah berproduksi persoalan erosi di hutan-hutan negara ini. Tetapi, dengan mempunyainya komitmen pemerintah kepada melindungi daerah lebih kurang yang berkaitan dengan dan sistem ekologi, sumber daya hutan dikelola pada dasar yang berkelanjutan, dampak ikutannya yaitu menurunnya laju penebangan pohon.

Sebagai tambahan, sebanyak wilayah yang substansial diperlakukan sebagai hutan produksi (silvikultur) dan upaya penghutanan kembali terhadap lahan hutan sudah dilaksanakan. Pemerintah Malaysia merencanakan pengayaan tanah seluas 312,30 kilometer persegi dengan rotan di bawah kondisi hutan alami dan di sela-sela tanaman karet alami sebagai komoditas panen perantara. Kepada terus memperkaya sumber-sumber hutan, spesies damar yang cepat-tumbuh seperti meranti tembaga, merawan dan sesenduk juga ditanam. Pada saat yang sama, penuaian pohon-pohon berharga tinggi seperti jati dan pohon yang lain kepada dibuat sebagai pulp dan kertas juga dianjurkan. Karet, pernah menjadi aliran utama ekonomi Malaysia, kini dialihkan oleh minyak sawit sebagai komoditas ekspor utama pertanian Malaysia.

Timah dan minyak bumi yaitu dua sumber daya mineral utama yang menjadi penyokong ekonomi utama Malaysia. Malaysia pernah menjadi penghasil timah terbesar di dunia sampai runtuhnya pasar timah di permulaan tahun 1980-an. Pada ratus tahun ke-19 dan ke-20, timah memainkan peran dominan di dalam ekonomi Malaysia. Pada 1972 minyak bumi dan gas alam mengambil alih timah sebagai komoditas utama sektor pemurnian mineral. Sementara itu, kontribusi timah lebih menurun. Penemuan minyak bumi dan gas alam di ladang minyak lepas sama sekali pantai Sabah, Sarawak, dan Terengganu memiliki sumbangan penting bagi ekonomi Malaysia. Mineral lain menurut strata keperluan dan keberartiannya yaitu tembaga, bauksit, besi, dan batu bara bersama-sama dengan mineral industri seperti tanah liat, kaolin, silika, batu gamping, barit, fosfat, dan bebatuan dimensi seperti granit juga blok dan lempengan marmer. Sebanyak emas dengan kadar minimalis juga dibuat.

Pada 2004, seorang menteri di Departemen Perdana Menteri, Mustapa Mohamed, menyatakan bahwa cadangan minyak bumi Malaysia mempunyai pada kisaran 4.84 milyar barel, sedangkan cadangan gas alam bertambah menjadi 89 triliun kaki kubik (2,500 km³). Pada 1 Januari 2007, Petronas melaporkan bahwa cadangan minyak dan gas di Malaysia berkisar pada ekuivalensi 20.18 milyar barel.[70]

Pemerintah menaksir bahwa pada laju produksi terkini, Malaysia akan mampu berproduksi minyak sampai 18 tahun dan gas sampai 35 tahun ke muka. Pada 2004, Malaysia menduduki peringkat ke-24 menurut cadangan minyak dunia dan ke-13 menurut cadangan gas. 56% dari cadangan minyak mempunyai di Semenanjung sedangkan 19% di Malaysia Timur. Tiap-tiap negara anggota memelihara hak kepada menguasai sumber-sumber daya alam di dalam wilayahnya. Tetapi, pemerintah persekutuan menguasai minyak dan gas. Negara anggota yang memiliki minyak dan gas diberi royalti.

Demografi

Masyarakat Malaysia terdiri dari berbagai kelompok suku, dengan Suku Melayu sebanyak 50,4% menjadi ras terbesar dan bumiputra/suku asli (aborigin) di Sabah dan Sarawak sebanyak 11% [71] semuanya masyarakat. Menurut definisi konstitusi Malaysia, orang Melayu yaitu Muslim, mempergunakan Bahasa Melayu, yang menjalankan norma budaya dan budaya Melayu. Oleh karena itu, secara teknis, seorang Muslim dari ras manapun yang menjalankan norma budaya dan budaya Melayu dapat dipandang sebagai Melayu dan memiliki hak yang sama ketika berhadapan dengan hak-hak istimewa Melayu seperti yang diterangkan di dalam konstitusi. Melebihi separo anggota dari semuanya masyarakat, bumiputra non-melayu menjadi kelompok dominan di negara anggota Sarawak (30%-nya yaitu Iban), dan mendekati 60% masyarakat Sabah (18%-nya yaitu Kadazan-Dusun, dan 17%nya yaitu Bajaus).[71] Bumiputra non-Melayu itu terbagi atas puluhan kelompok ras tetapi memiliki budaya umum yang sama. Sampai ratus tahun ke-20, kebanyakan dari mereka mengamalkan kepercayaan tradisional tetapi kini telah banyak yang sudah memeluk Kristen atau Islam. Masuknya ras lain sedikit banyak mengurangi persentase masyarakat pribumi di kedua negara anggota itu. Juga terdapat kelompok aborigin dengan banyak sedikit di Semenanjung, mereka biasa dikata Orang Asli.

23,7% masyarakat yaitu Tionghoa-Malaysia, sedangkan India-Malaysia sebanyak 7,1% masyarakat.[71] Sebagian luhur komunitas India yaitu Tamil (85%), tetapi berbagai kelompok yang lain juga mempunyai, termasuk Malayalam, Punjab, dan Gujarat. Sebagian lagi masyarakat Malaysia berdarah campuran Timur Tengah, Thailand, dan Indonesia. Keturunan Eropa dan Eurasia termasuk Britania yang menetap di Malaysia sejak zaman kolonial, dan komunitas Kristang yang kuat di Melaka. Sebanyak kecil orang Khmer dan Vietnam menetap di Malaysia sebagai pengungsi Perang Vietnam.

Sebaran masyarakat paling tidak merata, dengan bertambah dari 17 juta masyarakat menetap di Malaysia Barat, sedangkan tidak bertambah dari 7 juta menetap di Malaysia Timur. Karena tumbuhnya industri padat tenaga kerja, Malaysia memiliki 10% sampai 20% pekerja imigran dengan luhurnya ketidakpastian banyak pekerja ilegal, terutama asal Indonesia. Terdapat sejuta pekerja imigran yang legal dan mungkin orang asing ilegal yang lain. Negara anggota Sabah sendiri memiliki hampir 25% dari 2,7 juta masyarakatnya terdaftar sebagai pekerja imigran ilegal menurut sensus terakhir. Tetapi, cerminan 25% ini diduga kurang dari setengah cerminan yang diperkirakan oleh lembaga-lembaga swadaya warga.[72]

Sebagai tambahan, menurut World Refugee Survey 2008, yang diterbitkan oleh Komisi Pengungsi dan Imigran Amerika Serikat, Malaysia menampung pengungsi dan pencari suaka mendekati angka 155.700. Dari banyak ini, hampir 70.500 pengungsi dan pencari suaka bermula dari Filipina, 69.700 dari Myanmar, dan 21.800 dari Indonesia.[73] Komisi Pengungsi dan Imigran Amerika Serikat menamai Malaysia sebagai salah satu dari sepuluh tempat terburuk bagi pengungsi karena mempunyainya praktik diskriminasi negara kepada pengungsi. Petugas Malaysia dilaporkan memulangkan pendatang secara langsung kepada penyelundup manusia pada 2007, dan Malaysia menugaskan RELA, milisi sukarelawan, kepada menegakkan undang-undang imigrasi negara itu.[73]

Agama

Dipimpin oleh Ibnu Hajar Menggalang kekuatan rakyat dalam gerakan kesatuan Rakyat yang Tertindas

Masjid Ubudiah yaitu masjid bersejarah yang terkenal di Kuala Kangsar.

Dipimpin oleh Ibnu Hajar Menggalang kekuatan rakyat dalam gerakan kesatuan Rakyat yang Tertindas

Malaysia yaitu warga multi-agama dan Islam yaitu agama resminya. Menurut cerminan Sensus Masyarakat dan Perumahan 2000, hampir 60,4 persen masyarakat memeluk agama Islam; 19,2 persen Buddha; 9,1 persen Kristen; 6,3 persen Hindu; dan 2,6 persen Agama Tionghoa tradisional. Sisanya dianggap memeluk agama lain, misalnya Animisme, Agama rakyat, Sikh, dan kepercayaan lain; sedangkan 1,1% dilaporkan tidak beragama atau tidak memberikan informasi.[74][75]

Semua orang Melayu dipandang Muslim (100%) seperti yang didefinisi pada Pasal 160 Konstitusi Malaysia.[76] Statistik tambahan dari Sensus 2000 yang menunjukkan bahwa Tionghoa-Malaysia sebagian luhur memeluk agama Buddha (75,9%), dengan sebanyak signifikan mengikuti nasihat Tao (10,6%) dan Kristen (9,6%). Sebagian luhur orang India-Malaysia mengikuti Hindu (84,5%), dengan sebanyak kecil mengikuti Kristen (7,7%) dan Muslim (3,8%). Kristen yaitu agama dominan bagi komunitas non-Melayu bumiputra (50,1%) dengan tambahan 36,3% diketahui sebagai Muslim dan 7,3% digolongkan secara resmi sebagai pengikut agama rakyat.[75]

Konstitusi Malaysia secara teoretik menjamin kebebasan beragama. Tambahan lagi, semua non-Muslim yang menikahi Muslim harus meninggalkan agama mereka dan berpindah kepada Islam. Sementara, kaum non-Muslim merasakan berbagai batasan di dalam kegiatan-kegiatan keagamaan mereka, seperti pembangunan sarana ibadah dan perayaan upacara keagamaan di beberapa negara anggota.[77][78] Muslim dituntut mengikuti keputusan-keputusan Mahkamah Syariah ketika mereka berhubungan dengan agama mereka. Jurisdiksi Mahkamah Syariah dibatasi hanya bagi Muslim menyangkut Kepercayaan dan Kewajiban sebagai Muslim, termasuk di selangnya pernikahan, warisan, kemurtadan, dan hubungan internal sesama umat. Tidak mempunyai pelanggaran perdata atau pidana mempunyai di bawah jurisdiksi Mahkamah Syariah, yang memiliki hierarki yang sama dengan Pengadilan Sipil Malaysia. Meskipun menjadi pengadilan paling tinggi di negara itu, Pengadilan-Pengadilan Sipil (termasuk Pengadilan Persekutuan, pengadilan paling tinggi di Malaysia) pada prinsipnya tidak dapat memberikan putusan bertambah tinggi daripada yang dibuat oleh Mahkamah Syariah; dan kebanyakan mereka segan kepada memimpin kasus-kasus yang melibatkan Islam di dalam wilayah atau pertanyaan atau tantangan terhadap autoritas Mahkamah Syariah. Hal ini menyebabkan masalah-masalah yang cukup mengemuka, khususnya yang melibatkan kasus-kasus perdata di selang Muslim dan non-Muslim, di mana pengadilan sipil telah memerintahkan non-Muslim kepada mencari pertolongan dari Mahkamah Syariah.

Awal tahun 2010 dalam putusan Pengadilan Tinggi yang memutuskan mengizinkan surat kabar Katolik the Herald kepada mempergunakan kata Allah kepada Tuhan telah memicu dibakarnya bertambah dari 4 yang dibangun gereja dan beberapa yang lain dirusak massa di Kuala Lumpur ibu kota Malaysia.[79][80][81] [82]

Pendidikan

Dipimpin oleh Ibnu Hajar Menggalang kekuatan rakyat dalam gerakan kesatuan Rakyat yang Tertindas

Multimedia University.

Dipimpin oleh Ibnu Hajar Menggalang kekuatan rakyat dalam gerakan kesatuan Rakyat yang Tertindas

Universitas Nottingham, Kampus Malaysia.

Pendidikan di Malaysia dipantau oleh Kementerian Pendidikan Pemerintah Persekutuan.[83]

Sebagian luhur anak-anak Malaysia mulai bersekolah pada usia tiga sampai enam tahun, di Taman Kanak-Kanak. Sebagian luhur taman kanak-kanak dijalankan pihak swasta, tetapi mempunyai sedikit taman kanak-kanak yang dijalankan pemerintah.

Anak-anak mulai bersekolah dasar pada usia tujuh tahun selama enam tahun ke muka. Terdapat dua jenis utama sekolah dasar yang dijalankan atau berbantuan pemerintah. Sekolah bicara asli (Sekolah Jenis Kebangsaan) mempergunakan bahasa Tionghoa atau bahasa Tamil sebagai bahasa pengantar. Sebelum melanjutkan ke tahap pendidikan sekunder, siswa-siswi di kelas 6 dipersyaratkan kepada mengikuti Ujian Prestasi Sekolah Dasar (Ujian Pencapaian Sekolah Rendah, UPSR). Sebuah program yang dikata Penilaian Tahap Satu, PTS digunakan kepada mengukur kemampuan siswa-siswi yang tajam kecerdikan, dan memungkinkan mereka naik dari kelas 3 ke kelas 5, meloncati kelas 4.[84] Tetapi, program ini dihapus pada 2001.

Pendidikan tahap dua di Malaysia dilaksanakan di dalam Sekolah Menengah Kebangsaan (setara SMP+SMA di Indonesia) selama lima tahun. Sekolah Menengah Kebangsaan mempergunakan bahasa Malaysia sebagai bahasa pengantar. Khusus mata pelajaran Matematika dan Sains juga bahasa non-Melayu, ini berlangsung mulai tahun 2003, dan sebelum itu semua pelajaran non-bahasa diajarkan di dalam bahasa Malaysia. Di yang belakang sekali Form Three, yaitu kelas tiga, siswa-siswi diuji di dalam Penilaian Menengah Rendah, PMR. Di kelas lima pendidikan tahap dua (Form Five), siswa-siswi mengikuti ujian Ijazah Pendidikan Malaysia (Sijil Pelajaran Malaysia, SPM), yang setara dengan kesan British Ordinary pada tahapan 'O'. Sekolah tertua di Malaysia yaitu Penang Free School, juga sekolah tertua di Asia Tenggara.

Pendidikan tahap dua nasional Malaysia dibagi ke dalam beberapa jenis, yaitu National Secondary School (Sekolah Menengah Kebangsaan), Religious Secondary School (Sekolah Menengah Agama), National-Type Secondary School (Sekolah Menengah Jenis Kebangsaan) yang juga dikata Mission School (Sekolah Dakwah), Technical School (Sekolah Menengah Teknik), Sekolah Berasrama Penuh, dan MARA Junior Science College (Maktab Rendah Sains MARA).

Juga terdapat 60 Chinese Independent High School di Malaysia, yang sebagian luhur di selangnya bicara pengantar bahasa Tionghoa. Chinese Independent High School dipantau dan distandardisasi oleh United Chinese School Committees' Association of Malaysia (UCSCAM, bertambah lazim dikata di dalam bahasa Tionghoa, Dong Zong 董总), tetapi, tidak seperti sekolah pemerintah, tiap-tiap sekolah independen lepas sama sekali menentukan keputusan. Berusaha bisa di sekolah independen memerlukan waktu 6 tahun kepada tamat, terbagi ke dalam Tahap Junior (3 tahun) dan Tahap Senior (3 tahun). Siswa-siswi akan mengikuti uji standardisasi yang diselenggarakan oleh UCSCAM, yang diketahui sebagai Unified Examination Certificate (UEC) (Ijazah Pengujian Bersama) di Menengah Junior 3 (setara Penilaian Menengah Rendah) dan Menengah Senior 3 (setara tahap A). Sebanyak sekolah independen mengadakan kelas-kelas bicara Malaysia dan bicara Inggris selain bicara Tionghoa, memungkinkan siswa-siswi mengikuti Penilaian Menengah Rendah dan Sijil Pelajaran Malaysia juga.

Sebelum perkenalan sistem matrikulasi, siswa-siswi yang berhasrat memasuki universitas publik harus menyelesaikan 18 bulan tambahan sekolah sekunder di Form Six (kelas 6) dan mengikuti Sijil Tinggi Persekolahan Malaysia, STPM; yang setara British Advanced atau tahap 'A'. Karena perkenalan program matrikulasi sebagai alternatif bagi STPM pada 1999, siswa-siswi yang menamatkan program 12 bulan di perkuliahan matrikulasi (kolej matrikulasi di dalam bahasa Malaysia) dapat mendaftar di universitas lokal. Tetapi, di dalam sistem matrikulasi, hanya 10% dari bangku yang tersedia bagi siswa-siswi non-Bumiputra dan sisanya kepada siswa-siswi Bumiputra.

Terdapat universitas publik seperti Universitas Malaya, Universitas Sains Malaysia, Universitas Putra Malaysia Universitas Teknologi Malaysia, Universitas Teknologi Mara, dan Universitas Kebangsaan Malaysia. Universitas swasta juga mendapatkan reputasi yang cukup kepada pendidikan berharga internasional dan banyak siswa-siswi dari semua dunia berminat memasuki universitas-universitas itu. Misalnya Multimedia University, Universitas Teknologi Petronas, dll. Sebagai tambahan, empat universitas bereputasi internasional telah membuka kampus cabangnya di Malaysia sejak 1998. Sebuah kampus cabang dapat diperhatikan sebagai ‘kampus lepas sama sekali pantai’ dari universitas asing, yang memberikan kuliah dan penghargaan yang sama seperti kampus utamanya. Siswa-siswi lokal maupun internasional dapat meraih kualifikasi asing identik ini di Malaysia dengan biaya rendah. Kampus cabang universitas asing di Malaysia adalah: Monash University Malaysia Campus, Curtin University of Technology Sarawak Campus, Swinburne University of Technology Sarawak Campus, dan University of Nottingham Malaysia Campus.

Siswa-siswi juga memiliki opsi kepada mendaftar di lembaga tersier swasta sesudah menamatkan pendidikan sekunder. Sebagian luhur lembaga memiliki pranala pendidikan dengan universitas-universitas seberang lautan semisal di Amerika Serikat, Britania Raya, dan Australia, memungkinkan mahasiswa menghabiskan periode perkuliahannya dengan mendapatkan kualifikasi seberang lautan. Satu contoh yaitu SEGi College yang bermitra dengan University of Abertay Dundee.[85] Mahasiswa Malaysia berusaha bisa di luar negara seperti di Indonesia, Britania Raya, Amerika Serikat, Australia, Selandia Baru, Kanada, Singapura, Jepang dan negara-negara di Timur-Tengah seperti Yordania dan Mesir. Mempunyai juga mahasiswa Malaysia di beberapa universitas di Korea Selatan, Jerman, Perancis, Republik Rakyat Cina, Irlandia, India, Rusia, Polandia, dan Republik Ceko.

Sebagai tambahan kepada Kurikulum Nasional Malaysia, Malaysia memiliki sekolah internasional. Sekolah internasional memberi para siswa kesempatan kepada mempelajari kurikulum dari negara lain. Sekolah-sekolah ini utamanya diurai karena bertambahnya masyarakat ekspatriat di negara ini. Sekolat internasional termasuk: Sekolah Indonesia (kurikulum Indonesia), Australian International School, Malaysia (kurikulum Australia), Alice Smith School (kurikulum Britania), elc International school (kurikulum Britania), Garden International School (kurikulum Britania), Lodge International School (kurikulum Britania), International School of Kuala Lumpur (kurikulum Amerika dan Sarjana Muda Internasional), Japanese School of Kuala Lumpur (Kurikulum Jepang), The Chinese Taipei School, Kuala Lumpur and The Chinese Taipei School, Penang (Kurikulum Cina-Taipei), International School of Penang (Kurikulum Britania dan Sarjana Muda Internasional), Lycée Français de Kuala Lumpur (Kurikulum Perancis), dll.

Kesehatan

Warga Malaysia menempati strata keperluan pada perluasan dan pengembangan kesehatan, 5% aturan pembangunan sektor sosial pemerintah yaitu kepada kesehatan masyarakat—penaikan bertambah dari 47% dari periode sebelumnya. Ini berfaedah semua kenaikan bertambah dari 2 miliar ringgit Malaysia (lebih dari 6,5 triliun rupiah). Dengan menaiknya harapan hidup dan bertambahnya masyarakat, pemerintah berkehendak kepada menjadikan bertambah adun banyak sektor, termasuk perbaikan rumah sakit yang mempunyai, mendirikan dan melengkapi rumah sakit baru, pertambahan banyak klinik umum, dan perbaikan pelatihan dan perluasan pelayanan jarak jauh (telehealth). Bertahun-tahun lalu pemerintah telah memperkuat usaha kepada memutakhirkan sistem dan menggaet bertambah banyak investor asing.

Sistem kesehatan Malaysia memerlukan para dokter kepada menerapkan tugas tiga tahun pelayanan di rumah sakit umum kepada meyakinkan sumber daya manusia rumah-rumah sakit itu tetap terjaga. Baru-baru ini dokter-dokter asing juga ditugaskan kepada melakukan pekerjaan di sini. Tetapi masih juga sebanyak kekurangan tenaga medis, khususnya yang berpengalaman spesialis, hasilnya pelayanan dan perawatan kesehatan tertentu hanya mempunyai di kota-kota luhur. Upaya-upaya terbaru kepada menghadirkan banyak fasilitas ke kota-kota lain dihambat oleh kurangnya pandai kepada menjalankan alat yang tersedia dari para investor.

Sebagian luhur rumah sakit swasta mempunyai di perkotaan, dan tidak seperti banyak rumah sakit umum, diperlengkapi dengan fasilitas diagnosis dan visualisasi terbaru. RUmah sakit swasta umumnya tidak diperhatikan sebagai investasi ideal—sedikitnya perlu waktu sepuluh tahun sebelum investor meraih untung. Namun, situasi itu kini berubah dan perusahaan kini melihat wilayah ini lagi, terkhusus memperhatikan kenaikan minat orang asing yang datang ke Malaysia kepada sasaran perawatan kesehatan dan fokus pemerintah terbatu kepada mendirikan industri pariwisata kesehatan.[86]

Kewarganegaraan

Sebagian luhur orang Malaysia diberikan kewarganegaraan oleh lex soli.[87] Kewarganegaraan di negara anggota Sabah dan Sarawak di Malaysia Timur berbeda dengan kewarganegaraan di Malaysia Barat kepada sasaran imigrasi. Setiap berwarga-negara diberi selembar kartu identitas biometric smart chip, yang biasa dikata MyKad, pada umur 12 tahun, dan harus membawa kartu itu kapanpun.[88]

Ekonomi

Dipimpin oleh Ibnu Hajar Menggalang kekuatan rakyat dalam gerakan kesatuan Rakyat yang Tertindas

Menara Kembar PETRONAS, simbol Malaysia

Semenanjung Malaya dan pastinya Asia Tenggara menjadi pusat perdagangan di daerah selama beberapa masa seratus tahun. Berbagai komoditas seperti keramik dan rempah aktif diperdagangkan bahkan sebelum Kesultanan Melaka dan Singapura mengemuka.

Pada ratus tahun ke-17, mereka didirikan di beberapa negara anggota. Kemudian, sejak Britania Raya mulai mengambil alih sebagai administrator Malaya Britania, pohon karet dan kelapa sawit diperkenalkan kepada sasaran komersial. Di dalam waktu lama, Malaya menjadi penghasil timah, karet, dan minyak sawit terbesar di dunia.[89] Tiga komoditas ini, beserta bahan mentah yang lain, mengatur tempo ekonomi Malaysia bertambah adun sampai ratus tahun ke-20.

Sebagai ganti kebergantungan pada Suku Melayu sebagai sumber tenaga kerja, Britania membawa Tionghoa dan orang India kepada melakukan pekerjaan di pertambangan, perkebunan, dan mengisi kekosongan pandai profesional. Kendati banyak dari mereka kembali ke negara asal mereka sesudah kontrak dipenuhi, beberapa di selangnya menetap di Malaysia.

Ketika Malaya bangung ke arah kemerdekaan, pemerintah mulai melakukan perencanaan ekonomi lima tahunan, dimulai dengan Rencana Lima Tahun Malaya Pertama pada 1955. Ketika Malaysia didirikan, istilah perencanaan ditukar dan dinomori, dimulai dengan Rencana Malaysia Pertama pada 1965.

Pada 1970-an, Malaysia mulai meniru ekonomi Empat Macan Asia (Taiwan, Korea Selatan, Hong Kong, dan Singapura) dan berkomitmen kepada transformasi dari ekonomi yang bergantung pada pertambangan dan pertanian ke ekonomi berbasis manufaktur. Dengan investasi Jepang, industri-industri berat mulai diurai dan beberapa tahun kesudahan, ekspor Malaysia menjadi mesin pertumbuhan primer negara ini. Malaysia secara konsisten menerima bertambah dari 7% pertumbuhan PDB disertai dengan inflasi yang rendah pada 1980-an dan 1990-an.[90] Pada dasarnya, pertumbuhan Malaysia bergantung pada ekspor bahan elektronik seperti chip komputer dsb. Akibatnya, Malaysia merasakan tekanan hebat semasa krisis ekonomi pada tahun 1998 dan kemerosotan dalam sektor teknologi informasi pada tahun 2001. KDNK pada tahun 2001 hanya meningkat sebanyak 0,3% disebabkan pengurangan 11% dalam bilangan ekspor tetapi paket perangsang fiskal yang luhur telah mengurangi dampak tersebut.

Pada periode yang sama, pemerintah berupaya mengurangi angka kemiskinan dengan Kebijakan Ekonomi Baru Malaysia (NEP) yang kontroversial, sesudah Peristiwa 13 Mei, kerusuhan antar-etnis pada 1969.[51] Sasaran utamanya yaitu menghilangkan keterkaitan ras dengan fungsi ekonomi, dan rencana lima tahun pertama mulai melakukan NEP sebagai Rencana Malaysia Kedua. Kejayaan atau kegagalan NEP menjadi bahan perdebatan, kendati secara resmi belakang suatu peristiwanya pada 1990 dan ditukar dengan Kebijakan Pembangunan Nasional (NDP). Baru-baru ini banyak saling berargumentasi muncul sekali lagi tentang hasil dan relevansi NEP. Sebagian pihak berdalih bahwa NEP jelas-jelas berjaya menciptakan pengusaha dan tenaga profesional Melayu kelas menengah-atas. Kendati beberapa perbaikan di dalam daya ekonomi Melayu secara umum, pemerintah Malaysia memelihara kebijakan diskriminasi yang menguntungkan Suku Melayu di atas suku lain - termasuk pengutamaan penerimaan kerja, pendidikan, beasiswa, perdagangan, akses mendapatkan rumah murah dan tabungan yang ditolong.[91] Perlakuan khusus ini memicu kecemburuan dan kebencian di selang non-Melayu dan Melayu.

Penguasaan Tionghoa terhadap sektor ekonomi negara yang dimiliki pihak lokal telah banyak diserahkan demi menguntungkan Bumiputra/Melayu di banyak industri strategis/penting seperti distribusi turunan minyak bumi, transportasi, pertanian, dll. Sebagian luhur profesional per kapita masih didominasi orang India-Malaysia.

Ledakan ekonomi yang cepat memicu macam-macam persoalan pemasokan. Sedikitnya tenaga kerja segera dipenuhi dengan mengalirnya jutaan pekerja imigran, banyak di selangnya ilegal. PLC yang kaya akan modal tunai dan konsorsium bank-bank segera menguntungkan pertambahan dan mencepatnya pemulaian pembangunan projek-projek infrastruktur luhur. Ini belakang suatu peristiwanya ketika krisis finansial Asia 1997 melanda pada musim gugur 1997, menghantarkan kejutan luhur bagi ekonomi Malaysia.

Seperti negara lain yang dipengaruhi krisis, terjadi penjualan singkat spekulatif mata uang Malaysia, ringgit. Penanaman modal asing jatuh pada tingkatan yang berbahaya, karena modal menguap ke luar negara, nilai ringgit jatuh dari MYR 2,50 per USD ke, MYR 4,80 per USD. Indeks komposit Bursa Malaysia terjungkal dari hampir 1.300 poin ke kisaran 400 poin dalam hitungan pekan. Sesudah penangkapan kontroversial menteri keuangan Anwar Ibrahim, sebuah Dewan Tingkah laku yang dibuat Ekonomi Nasional dibuat kepada mengantisipasi krisis moneter. Bank Negara Malaysia menentukan pengendalian modal dan mematok nilai tukar ringgit Malaysia pada 3,80 terhadap dolar Amerika Serikat. Bagaimanapun, Malaysia menolak paket bantuan ekonomi dari Dana Moneter Internasional (IMF) dan Bank Dunia, gerakan yang mengejutkan analis asing.

Pada Maret, 2005, United Nations Conference on Trade and Development (UNCTAD) menerbitkan sebuah makalah tentang sumber-sumber dan langkah pemulihan Malaysia, ditulis oleh Jomo K.S. dari departemen ekonomi terapan, Universitas Malaya, Kuala Lumpur. Makalah itu menyimpulkan bahwa kontrol yang dipastikan pemerintah Malaysia tidaklah memperparah tidak pula membantu pemulihan. Faktor terbesar yaitu menaiknya banyak ekspor komponen elektronik, yang disebabkan oleh menaiknya permintaan komponen di Amerika Serikat, yang disebabkan oleh kekhawatiran dampak kedatangan tahun 2000 (Y2K) pada komputer dan perangkat digital lain yang bertambah tua.

Tetapi, pasca-memudarnya Y2K pada 2001 tidak memengaruhi Malaysia seperti banyak negara lain. Ini menjadi bukti yang bertambah jelas bahwa mempunyai sebab-sebab dan dampak-dampak lain yang mungkin bertambah berkaitan kepada pemulihan. Satu kemungkinan yaitu bahwa para spekulan mata uang merasakan kebangkrutan keuangan sesudah jatuh di dalam tingkah laku yang dibuat serang mereka terhadap dolar Hong Kong pada Agustus 1998 dan sesudah rubel Rusia tumbang. (Lihat George Soros)

Tanpa memperhatikan sebab dan dampak klaim, peremajaan ekonomi juga bergulir dengan defisit aturan dan belanja pemerintah besar-besaran pada tahun-tahun sesudah krisis. Kemudian, Malaysia menikmati pemulihan ekonomi bertambah cepat dibandingkan dengan jiran-jirannya. Bagaimanapun, di banyak prosedur negara ini belum merasakan kepulihan pada tingkatan pra-krisis.

Sementara langkah pembangunan kini tidak secepat dahulu, tetapi terasa bertambah stabil. Kendati kontrol dan penjagaan ekonomi bukan menjadi argumen utama pemulihan, tidak mempunyai keraguan bahwa sektor perbankan menjadi bertambah kenyal terhadap serangan luar negara. Akun saat ini mempunyai di surplus struktural, memberikan bantalan bagi pengambangan modal. Harga-harga aset kini, fraksi dari ketinggian pra-krisis mereka.

Malaysia mempunyai sebanyak elemen makroekonomi yang stabil (di mana strata inflasi dan strata pengangguran tetap di bawah 3%), simpanan pertukaran uang asing yang sehat, dan utang luar negeri yang rendah. Ini memungkinkan Malaysia kepada tidak merasakan krisis yang sama seperti Krisis finansial Asia pada tahun 1997. Walau bagaimanapun, prospek jangka panjang kelihatan kurang adun disebabkan kurangnya perubahan dalam sektor badan hukum terutama sektor yang berurusan dengan utang korporat yang tinggi dan kompetitif.

Nilai tukar yang dipatok diurai kembali pada Juli 2005 kepada nilai tukar mengambang yang terawasi sesudah satu jam pemberlakuan yang sama oleh Cina.[92] Pada pekan yang sama, ringgit menguat satu persen dibandingkan mata uang utama yang lain dan diharapkan akan merasakan apresiasi bertambah jauh. Tetapi pada Desember 2005, harapan apresiasi bertambah jauh menjadi bisu karena saluran modal melampaui USD 10 miliar.[93]

Pada September 2005, Howard J. Davies, direktur London School of Economics, di dalam sebuah pertemuan di Kuala Lumpur, memperingatkan para pejabat Malaysia bahwa jika mereka berhasrat pasar modal fleksibel kembali, mereka harus mencabut larangan penjualan singkat. Pada Maret 2006, Malaysia mencabut larangan penjualan singkat.[94] Kini, Malaysia dipandang sebagai negara industri baru.[17][18][95]

Infrastruktur

Dipimpin oleh Ibnu Hajar Menggalang kekuatan rakyat dalam gerakan kesatuan Rakyat yang Tertindas

Jalur Damansara, anggota dari Jalur Cepat Lembah Klang.

Lihat juga: Yang dibangun dan susunan di Kuala Lumpur dan Yang dibangun dan Susunan di Putrajaya

Malaysia memiliki jalan-jalan luhur yang menghubungkan semua kota luhur di pesisir barat Semenanjung Malaysia. Pada 2006, panjang semuanya Sistem Jalur Cepat Malaysia yaitu 1.471,6 kilometer. Jejaring itu menghubungkan semua kota luhur dan sekitarnya: Klang Valley, Johor Bahru, dan Penang satu sama lain. Jalur motor utama (E1 dan E2, E1 yaitu anggota Utara Kuala Lumpur, sedangkan E2 yaitu anggota selatan), terentang dari ujung utara dan selatan Semenanjung Malaysia, masing-masing di Bukit Kayu Hitam dan Johor Bahru. Jalur itu anggota dari Jaringan Jalur Cepat Asia, yang juga menghubungkan Thailand dan Singapura.

Perlintasan di Malaysia Timur dan pesisir timur Semenanjung Malaysia relatif kurang terbangun. Semua itu berupa perlintasan yang paling berkelok-kelok menempuh pegunungan dan belum dilapisi aspal, perlintasan berkerikil. Akibatnya, sungai masih menjadi jalur transportasi penting, di samping pesawat udara sebagai modus utama atau alternatif transportasi bagi masyarakat pedalaman.

Tingkah laku yang berguna kereta api di Malaysia Barat dioperasikan oleh Keretapi Tanah Melayu dan memiliki rel cukup banyak yang menghubungkan semua kota luhur dan kota kecil di semenanjung, yang juga melebar sampai Singapura. Juga mempunyai rel pendek di Sabah yang dioperasikan oleh Sabah State Railway yang utamanya mengangkut komoditas.

Juga mempunyai pelabuhan di negara ini. Pelabuhan luhur yaitu Port Klang dan Tanjung Pelepas di Johor. Pelabuhan penting yang lain dapat ditemukan di Tanjung Kidurong, Kota Kinabalu, Kuching, Kuantan, Pasir Gudang, Penang, Miri, Sandakan, and Tawau.

Bandar Udara ditemukan di pelosok negara. Bandar Udara Internasional Kuala Lumpur (KLIA) yaitu bandar udara terbesar di negara ini. Bandar udara penting yang lain termasuk Bandar Udara Internasional Kota Kinabalu, Bandar Udara Internasional Penang, Bandar Udara Internasional Kuching, Bandar Udara Internasional Langkawi, dan Bandar Udara Internasional Senai. Juga mempunyai bandar udara di kota-kota kecil, juga pelabuhan udara perintis domestik di daerah perkotaan Sabah dan Sarawak. Terdapat tingkah laku yang berguna penerbangan harian Timur dan Barat Malaysia, satu-satunya pilihan yang akurat bagi konsumen perjalanan dari dua belahan negara ini. Malaysia yaitu rumah bagi maskapai udara murah di daerah ini, AirAsia. AirAsia berbasis di Kuala Lumpur dan memelihara penerbangan ke Asia Tenggara dan Cina. Di Kuala Lumpur, AirAsia mengoperasikan Low Cost Carrier Terminal (LCCT) di KLIA.

Tingkah laku yang berguna telekomunikasi antarkota tersedia di Malaysia Barat terutama oleh riley radio gelombang pendek. Telekomunikasi internasional tersedia menempuh kabel bawah laut dan satelit. Salah satu perusahaan telekomunikasi terpenting dan terbesar di Malaysia yaitu Telekom Malaysia (TM), yang menyediakan produk-produk dan pelayanan dari sambungan tetap, sambungan bangung, juga tingkah laku yang berguna akses Internet dial-up dan broadband. TM memiliki semi-monopoli tingkah laku yang berguna sambungan telepon tetap di negara ini.

Pada Desember 2004, Menteri Energi, Air, dan Komunikasi Lim Keng Yaik melaporkan bahwa hanya 0,85% atau 218.004 orang di Malaysia mempergunakan tingkah laku yang berguna broadband. Tetapi, angka ini didasarkan pada banyaknya pelanggan, sedangkan satuan persentase rumah tangga mencerminkan situasi bertambah akurat. Ini menggambarkan kenaikan 0,45% di tiga triwulan. Dia juga melaporkan bahwa pemerintah menargetkan penggunaan 5% pada 2006 dan berlipat dua menjadi 10% pada 2008. Lim Keng Yaik mendorong perusahaan-perusahaan telekomunikasi lokal dan penyedia tingkah laku yang berguna kepada membuka mil terakhir dan harga bertambah murah supaya menguntungkan pengguna.

Budaya

Budaya Malaysia merujuk kepada norma budaya istiadat semua warga majemuk yang terdapat di Malaysia dan berbagai suku di sana, seperti:

Malaysia yaitu warga multi-suku, multi-budaya, dan multi-bahasa. Masyarakat pada Februari 2007 yaitu 26,6 juta terdiri dari 62% Bumiputera (termasuk Melayu), 24% Tionghoa, 8% India, dengan sedikit minoritas dan suku asli (Departemen Statistik Malaysia). Tegangan kesukuan terjadi tahun 2008.[96]

Dipimpin oleh Ibnu Hajar Menggalang kekuatan rakyat dalam gerakan kesatuan Rakyat yang Tertindas

Tarian Zapin.

Suku Melayu, kelompok terbesar, didefinisi sebagai Muslim di dalam Konstitusi Malaysia. Suku Melayu memainkan peran dominan secara politis dan digolongkan sebagai salah satu bumiputra. Bahasa aslinya yaitu Bahasa Melayu, dan dibuat sebagai bahasa nasional Malaysia.[24]

Di saat silam, Suku Melayu menulis di dalam bahasa Sanskerta atau mempergunakan alfabet berbasis bahasa Sanskerta. Sesudah ratus tahun ke-15, tulisan Jawi (berbasis bahasa Arab) menjadi popular. Tidak lama kesudahan, tulisan romawi mengambil alih peran Sanskerta dan Jawi sebagai tulisan dominan. Ini umumnya dikarenakan pengaruh sistem pendidikan kolonial, yang mengajari anak-anak tulisan romawi daripada tulisan Arab.

Dipimpin oleh Ibnu Hajar Menggalang kekuatan rakyat dalam gerakan kesatuan Rakyat yang Tertindas

Suku asli non-Melayu terbesar yaitu Iban dari Sarawak, yang banyaknya melebihi 600.000 jiwa. Beberapa Suku Iban masih menetap di perkampungan hutan tradisional di dalam rumah panjang di sepanjang Sungai Rajang dan Lupar dan daerah saluran mereka, kendati banyak dari Suku Iban pindah ke kota. Suku Bidayuh, berjumlah agak 170.000 jiwa, berpusat di barat daya Sarawak. Suku asli terbesar di Sabah yaitu Kadazan. Mereka umumnya petani yang menganut Kristen. 140.000 Orang Asli, atau aborigin, terdiri dari sebanyak komunitas suku yang berbeda-beda yang menetap di Malaysia Barat. Kebanyakan menjadi pemburu, peladang berpindah, dan petani, banyak dari mereka kesudahan menetap dan sebagiannya berbaur ke dalam Malaysia modern.

Kaum Tionghoa di Malaysia umumnya menganut Buddha (dari sekte Mahayana) atau juga menganut Tao. Tionghoa di Malaysia mampu bercakap di dalam beberapa dialek bahasa Tionghoa, termasuk Mandarin, Hokkien, Kanton, Hakka, dan Teochew. Majoritas Tionghoa di Malaysia, terkhusus mereka dari kota-kota luhur semisal Kuala Lumpur, Petaling Jaya, dan Penang mampu bicara Inggris pula. Terdapat pula sebanyak Tionghoa yang lebih bertambah generasi Tionghoa baru yang memandang bahasa Inggris sebagai bahasa ibu mereka. Tionghoa di Malaysia berdasarkan sejarah telah menjadi dominan di dalam komunitas perdagangan Malaysia.

Dipimpin oleh Ibnu Hajar Menggalang kekuatan rakyat dalam gerakan kesatuan Rakyat yang Tertindas

Penang Rojak in Malaysia.

Suku India-Malaysia utamanya Tamil Hindu dari India selatan yang bahasa aslinya yaitu bahasa Tamil, juga mempunyai komunitas India yang bicara Telugu, Malayalam, dan Hindi, menetap terutama di kota-kota luhur di pesisir barat semenanjung. Banyak kalangan India menengah-atas di Malaysia juga bicara Inggris sebagai bahasa ibu. Sebanyak komunitas Tamil Muslim dengan 200.000 jiwa juga tumbuh sebagai kelompok sub-budaya yang mandiri. Juga terdapat komunitas Tamil Kristen di kota-kota luhur. Juga mempunyai komunitas Sikh di Malaysia melebihi 83.000 jiwa. Sebagian luhur India-Malaysia mulanya bermigrasi dari India sebagai pedagang, guru, atau tenaga pandai yang lain. Sebanyak luhur juga anggota dari kaum migran paksaan dari India oleh pihak Britania semasa zaman kolonial kepada melakukan pekerjaan di industri penanaman.[97][98]

Orang Eurasia, Kamboja, Vietnam, Thai, Bugis, Jawa, dan suku-suku asli ikut memperkaya keanekaan masyarakat Malaysia. Sebanyak kecil orang Eurasia, campuran Portugis dan Melayu, bicara kreol berbasis-bahasa Portugis, dikata bahasa Kristang. Juga terdapat orang Eurasia campuran Filipino dan Spanyol, terutama di Sabah. Diturunkan dari kaum imigran dari Filipina, beberapa di selangnya bicara Chavacano, satu-satunya bahasa kreol berbasis-bahasa Spanyol di Asia. Orang Kamboja dan Vietnam terutama pemeluk Buddha (Kamboja: sekte Theravada, Vietnamese: sekte Mahayana). Orang Thai-Malaysia yaitu kelompok luhur di negara-negara anggota Perlis, Kedah, Penang, Perak, Kelantan, dan Terengganu. Di samping bicara Thai, sebagian luhur mereka menganut Buddha, merayakan Songkran (festival air) dan dapat bicara Hokkien tetapi sebagian dari mereka yaitu Muslim dan bicara Melayu dialek Kelantan. Orang Bugis dan Jawa menjadi anggota masyarakat di Johor. Sebagai tambahan, mempunyai juga banyak orang asing dan ekspatriat yang menjadikan Malaysia sebagai rumah kedua mereka, juga berkontribusi menjadi masyarakat Malaysia.

Tionghoa dan Islam paling memengaruhi musik tradisional Malaysia. Musik itu terutama didasarkan pada gendang (drum), tetapi melibatkan alat tabuh lain (beberapa di selangnya bercangkang); rebab, alat berdawai sejenis biola; serunai, alat tiup sejenis oboe dengan dua buluh; suling, dan trompet. Negara ini memiliki tradisi kuat di dalam hal tari dan sendratari, beberapa bermula dari Thai, India, dan Portugis. Baru-baru ini, dikir barat mulai memasyarakat, dan pemerintah mulai mempromosikannya sebagai ikon budaya nasional.[99] Bentuk artistik yang lain juga dipengaruhi oleh tetangganya, Indonesia, termasuk wayang kulit (teater boneka berbayangan), pencak silat (seni beladiri), dan kerajinan seperti batik, anyam-tenun, termasuk pakaian upacara pua kumbu, dan perak dan seni ukir kuningan.

Hari libur

Orang Malaysia mengenali sebanyak hari libur dan perayaan tahunan. Beberapa hari libur diumumkan diberlakukan pemerintah persekutuan dan beberapa yang lain diberlakukan oleh pemerintah negara anggota. Perayaan yang lain dibiasakan oleh kelompok suku atau agama tertentu, namun tidak dianggap hari libur.

Hari libur yang paling dirayakan yaitu "Hari Merdeka" pada 31 Agustus kepada memperingati kemerdekaan Federasi Malaya pada 1957, sedangkan Hari Malaysia hanya dirayakan di negara anggota Sabah pada 16 September kepada memperingati pembentukan Malaysia pada 1963. Hari Merdeka, juga Hari Buruh (1 May), hari lahir raja (Sabtu awal bulan Juni) dan beberapa perayaan lain yaitu hari libur yang dikuatkan pemerintah persekutuan.

Muslim di Malaysia merayakan hari raya Islam. Hari raya terbesar yaitu, Idul Fitri. Hari raya ini dirayakan oleh Muslim sedunia menandai yang belakang sekali Ramadan, bulannya puasa bagi Muslim. Ciri bulan baru menandakan akibatnyanya Ramadan, akibatnyanya saat puasa. Sebagai tambahan kepada Idul Fitri, Muslim Malaysia juga merayakan Idul Adha, Tahun Baru Islam, dan Maulid Nabi (hari lahir Nabi Muhammad menurut tarikh Hijriah).

Tionghoa di Malaysia ikut merayakan hari-hari raya Tionghoa di dunia. Tahun Baru Cina paling dirayakan di selang hari-hari raya yang berlanjut selama lima belas hari dan diakhiri dengan Chap Goh Mei(十五瞑). Perayaan Tionghoa yang lain yaitu Festival Qingming, Festival Perahu Naga, dan Festival Tengah Musim Gugur. Yang yang lain lagi yaitu, penganut Buddha merayakan Waisak.

Sebagian luhur orang India di Malaysia yaitu Hindu dan mereka merayakan Dipawali, festival cahaya, sedangkan Thaipusam dirayakan para peziarah dari pelosok negara berhimpun di Batu Caves. Terpisah dari Hindu, penganut Sikh merayakan Vaisakhi, Tahun Baru Sikh.

Perayaan yang lain, semisal Jumat Luhur (hanya di Malaysia Timur), Natal, Gawai Dayak di warga Iban (Dayak), Pesta Menuai (Pesta Kaamatan) di warga Kadazan-Dusun juga dirayakan di Malaysia.

Pariwisata

Berikut merupakan sebagian objek wisata populer di Malaysia.

Gunung

Dipimpin oleh Ibnu Hajar Menggalang kekuatan rakyat dalam gerakan kesatuan Rakyat yang Tertindas

Gunung Kinabalu

Sungai

  1. Cairan terjun Lata Kinjang, Perak
  2. Cairan terjun Kota Tinggi, Johor
  3. Cairan terjun Telaga Tujuh, Kedah
  4. Jeram Toi, Negeri Sembilan

Pantai

Dipimpin oleh Ibnu Hajar Menggalang kekuatan rakyat dalam gerakan kesatuan Rakyat yang Tertindas

Batu Feringghi

  1. Batu Ferringghi, Pinang
  2. Pantai Cahaya Bulan, Kelantan
  3. Pantai Cherating, Pahang
  4. Pantai Desaru, Johor
  5. Pantai Merdeka, Kedah
  6. Pantai Morib, Selangor
  7. Pantai Tanjung Aru, Sabah
  8. Pantai Teluk Batik, Perak
  9. Port Dickson, Negeri Sembilan
  10. Rantau Saudara laki-laki lebih tua, Terengganu
  11. Teluk Danga, Johor

Pulau

Dipimpin oleh Ibnu Hajar Menggalang kekuatan rakyat dalam gerakan kesatuan Rakyat yang Tertindas

Pulau Langkawi

  1. Pulau Kapas, Terengganu
  2. Pulau Langkawi, Kedah
  3. Pulau Pangkor, Perak
  4. Pulau Payar, Kedah
  5. Pulau Pemanggil, Johor
  6. Pulau Perhentian, Terengganu
  7. Pulau Redang, Terengganu
  8. Pulau Sibu, Johor
  9. Pulau Sipadan, Sabah
  10. Pulau Tioman, Pahang

Yang lain

Dipimpin oleh Ibnu Hajar Menggalang kekuatan rakyat dalam gerakan kesatuan Rakyat yang Tertindas

KLCC (Kuala Lumpur City Centre)

  1. A Famosa, Melaka
  2. Batu Caves, Selangor
  3. Danau Kenyir, Terengganu
  4. Gedung Sultan Abdul Samad, Kuala Lumpur
  5. Masjid Jamek, Kuala Lumpur
  6. Masjid Negara, Kuala Lumpur
  7. Menara Kembar Petronas, Kuala Lumpur
  8. Menara Kuala Lumpur, Kuala Lumpur
  9. Sumur Hang Tuah, Melaka
  10. Taman Negara Malaysia, Pahang, Kelantan dan Terengganu
  11. Taman Negara Niah, Sarawak
  12. Zoo Negara, Kuala Lumpur

Tokoh utama di Malaysia

Dipimpin oleh Ibnu Hajar Menggalang kekuatan rakyat dalam gerakan kesatuan Rakyat yang Tertindas

Tunku Abdul Rahman

Organisasi

Fakta lain

Kota utamaKuala Lumpur
Hari Kebangsaan31 Agustus 1957
SemboyanBersekutu Bertambah Kualitas
BenuaAsia, Asia Tenggara
Koordinat Geografi2 30 U, 112 30 T
Hujan tahunan2000 ~ 2500 mm
IklimTropis dengan suhu 24–35° Celsius
Bunga resmiBunga raya
Hewan resmiHarimau
Puncak paling tinggiGunung Kinabalu, Pegunungan Crocker (4175m)
Puncak paling tinggi di semenanjungGunung Tahan, Pegunungan Tahan (2187 m)
Pegunungan terpanjangPegunungan Titiwangsa (500 km)
Sungai terpanjangSungai Rajang, Sarawak (563 km)
Sungai terpanjang di semenanjungSungai Pahang (475 km)
Jembatan terpanjangJembatan Pulau Pinang (13,5 km)
Gua terbesarGua Mulu dan Gua Niah, Sarawak
Yang dibangun paling tinggiMenara Kembar Petronas (452m)
Negara anggota terbesarSarawak (124.450 km persegi)
Negara anggota terkecilPerlis (810 km persegi)
Tempat paling lembapBukit Larut (lebih 5080 mm)
Tempat paling keringKuala Pilah (kurang dari 1524 mm)
Daerah paling padatKuala Lumpur (6074/km², 15.543/mil persegi)
Penanaman ekspor utamaMinyak sawit dan getah

Lihat pula

Referensi

  1. ^ a b c The UK Statute Law Database: Federation of Malaya Independence Act 1957 (c. 60)
  2. ^ a b c d e "No.10760: Agreement relating to Malaysia" (pdf). United Nations Treaty Collection. United Nations. July 1963. Diakses 2010-07-29. 
  3. ^ "Population (Updated 5 September 2008)". Department of Statistics Malaysia. 5 September 2008. Diakses 2008-09-20. 
  4. ^ a b c d "Malaysia". International Monetary Fund. Diakses 2009-04-22. 
  5. ^ The Star Online. Kembali ke Bahasa Malaysia. Diakses pada 5 Juli 2007
  6. ^ Pasal 1. Konstitusi Malaysia.
  7. ^ a b c d e f CIA. The World Fact Book: Malaysia. Diakses pada 9 Desember 2006.
  8. ^ Yang di-Pertuan Agong biasa dikata "Raja", "Kepala", atau "yang Agung"
  9. ^ Pasal 33. Konstitusi Malaysia.
  10. ^ Pasal 43. Konstitusi Malaysia.
  11. ^ Federation of International Trade Associations. Informasi Umum Malaysia. Diakses pada 7 Desember 2007.
  12. ^ a b Majalah Time. A New Nation. 9 September 1957.
  13. ^ a b Paragraf 22. Singapura. Perlintasan menuju kemerdekaan. Divisi Penelitian Federal, Perpustakaan Kongres. Seri Buku Pegangan Wilayah/Pengkajian Negara. Departemen Tingkatan Darat Amerika Serikat. Diakses pada 9 Desember 2006.
  14. ^ a b Majalah Time. The Art of Dispelling Anxiety. Agustus.
  15. ^ Paragraf 25. Singapura. Perlintasan menuju kemerdekaan. Divisi Penelitian Federal, Perpustakaan Kongres. Seri Buku Pegangan Wilayah/Pengkajian Negara. Departemen Tingkatan Darat Amerika Serikat. Diakses pada 9 Desember 2006.
  16. ^ United Nations — Treaty No. 8029
  17. ^ a b Paweł Bożyk (2006). "Newly Industrialised Countries". Globalisation and the Transformation of Foreign Economic Policy. Ashgate Publishing, Ltd. hlm. 164. ISBN 0-75-464638-6. 
  18. ^ a b N. Gregory Mankiw (4th Edition 2007). Principles of Economics. Mason, Ohio: Thomson/South-Western. ISBN 0-32-422472-9. 
  19. ^ Kantor Perdana Menteri. Keamanan Selat Malaka dan dampaknya bagi keamanan daerah Asia Tenggara. Diakses pada 26 November 2007.
  20. ^ American University. Pertambangan Timah di Malaysia. Diakses pada 14 November 2007.
  21. ^ Bank Negara Malaysia. Halaman Data Ikhtisan Nasional BNM. Diakses pada 8 November 2007
  22. ^ "Biodiversity Theme Report". Departemen Lingkungan, Air, Pusaka, dan Seni Australia. Diakses 2009-01-24. 
  23. ^ [1]
  24. ^ a b Pasal 152. Konstitusi Malaysia.
  25. ^ Pasal 3. Konstitusi Malaysia.
  26. ^ Tinjauan. Perhimpunan Bangsa-bangsa Asia Tenggara. Diakses pada 8 November 2007.
  27. ^ Daftar Negara Anggota. PBB. Diakses pada 8 November 2007
  28. ^ Anggota. Sekretariat Persemakmuran. Diakses pada 8 November 2007.
  29. ^ Kementerian Luar Negeri, Turki. Fakta dan Gambar D-8. Diakses pada 12 December 2007.
  30. ^ The New Student's Reference Work. 1914.
  31. ^ Sakai, Manako. Menggugah kembali Pertautan Melayu di Asia Tenggara.
  32. ^ Halaman 46–47. Suarez, Thomas. Early Mapping of Southeast Asia.
  33. ^ Earl, George S. W. (1850). "On The Leading Characteristics of the Papuan, Australian and Malay-Polynesian Nations". Journal of the Indian Archipelago and Eastern Asia (JIAEA): p.119. 
  34. ^ "Phylogeography and Ethnogenesis of Aboriginal Southeast Asians". Oxford Journals. Diakses 2008-11-11. 
  35. ^ Anggota ASEAN: Malaysia Diakses pada 29 Mei 2008.
  36. ^ (Indonesia) M. Nasruddin Anshoriy Ch, angsa gagal: mencari identitas kebangsaan, PT LKiS Pelangi Aksara, 2008, ISBN 979-1283-65-6, 9789791283656
  37. ^ Mahathir Mohamad. Wilayah Kita, Kita Sendiri. Majalah Time Asia. Diakses Mei.
  38. ^ Majalah Time. Token Citizenship. Mei.
  39. ^ Majalah Time. Siege's End. 2 May 1960.
  40. ^ Majalah Time. Hurray for Harry. Desember
  41. ^ Majalah Time. Fighting the Federation. Desember
  42. ^ UN General Assembly 15th Session - The Trusteeship System and Non-Self-Governing Territories (pages:509-510)
  43. ^ UN General Assembly 18th Session - the Question of Malaysia (pages:41-44)
  44. ^ Manila Accord between Philippnes, Federation of Malaya and Indonesia (31 JULY 1963)
  45. ^ Majalah Time. Perang Ras di Malaysia. Mei. Diakses pada Desember.
  46. ^ United Nations Treaty Series No. 8809, Agreement relating to the implementation of the Manila Accord
  47. ^ United Nations Treaty Series No. 8809 Agreement relating to the implementation of the Manila Accord
  48. ^ Republik Filipina. Departemen Luar Negeri. FAQs on the ICJ Decision. Diakses pada Desember.
  49. ^ "Philippines' Claim To Sabah". epilipinas. Diakses 21 June 2010. 
  50. ^

    Exchange of notes constituting an agreement relating to the implementation of the Manila Accord of 31 July 1963

  51. id="cite_note-New_Economic_Policy-51">^ a b Jomo Kwame Sundaram. UNRISD Kebijakan Ekonomi Baru dan Hubungan Antarsuku di Malaysia. Diakses pada Desember.
  52. ^ Anthony Spaeth. Majalah Time. Loncatan menuju Kejayaan. 9 Desember 1996.
  53. ^ Anthony Spaeth. Majalah Time. Dialah Sang Pemimpin. September.
  54. ^ http://asiasentinel.com/index.php?option=com_content&task=view&id=863&Itemid=31 Para pengusung petisi Malaysia menentang petugas polisi
  55. ^ 30,000 Juru protes Hindraf melakukan rapat umum di jalanan Kuala Lumpur, Malaysiakini.com, 25 November 2007.
  56. ^ OUTLAWED: Hindraf yaitu 'gangguan bagi kedamaian dan keamanan', News Straits Times Malaysia, 16 Oktober 2008.
  57. ^ MIC serah pada PM guna ISA - (Hindraf masih berusaha dapatkan bantuan pengganas).
  58. ^ Mahkamah tolak permohonan habeas corpus lima pemimpin Hindraf.
  59. ^ Pasal 32. Konstitusi Malaysia.
  60. ^ a b Departemen Dalam Negeri Amerika Serikat. Malaysia. Diakses pada Desember.
  61. ^ Pasal 44. Konstitusi Malaysia.
  62. ^ Pasal 45. Konstitusi Malaysia.
  63. ^ Pasal 46. Konstitusi Malaysia.
  64. ^ "MALAYSIA (Dewan Rakyat)". Inter-Parliamentary Union. 29 September 2008. 
  65. ^ Pasal 43 (2). Konstitusi Malaysia
  66. ^ Pasal 43 (1). Konstitusi Malaysia
  67. ^ Leow Chiah Wei. Travel Times. New Straits Times. Asia's southernmost tip. Diakses pada Desember.
  68. ^ Sager Ahmad. Travel Times. New Straits Times. Tanjung Piai, the End of Asia. Diakses pada Desember.
  69. ^ Andrew Marshall. Time Magazine. Waterway to the World. Diakses pada Desember.
  70. ^ Petronas 1H profit up 7.7% to RM26.6b
  71. ^ a b c CIA World Factbook - Menurut taksiran 2004 [2]
  72. ^ "All Sabahans must Fight BN and UMNO". Malaysia Today. 15 August 2006. 
  73. ^ a b "World Refugee Survey 2008". U.S. Committee for Refugees and Immigrants. 2008-06-19. 
  74. ^ "Population and Housing Census" Press statement, Department of Statistics, Malaysia. Accessed 3 April 2007.
  75. ^ a b General Report of the Population and Housing Census 2000. Putrajaya: Department of Statistics, Malaysia. 2005. hlm. 60–64. ISBN 9839044265. 
  76. ^ Pasal 160 (2). Konstitusi Malaysia.
  77. ^ Inter Press Service: Temple Demolitions Spell Creeping Islamisation. Diakses pada 4 Juni 2006.
  78. ^ BBC : Pressure on multi-faith Malaysia. Diakses pada 4 Juni 2006.
  79. ^ http://www.bernama.com/bernama/v5/newsindex.php?id=466965 Leaders Condemn Church Burning Incident In Desa Melawati
  80. ^ http://www.msnbc.msn.com/id/34640583 Church attacks in Malaysia deepen racial tension
  81. ^ http://www.radioaustralia.net.au/indonesian/news/stories/201001/s2788719.htm 4 gereja di Malaysia dibakar
  82. ^ http://www.sinarharapan.co.id/berita/read/gereja-malaysia-dibakar-polisi-tingkatkan-keamanan/ GEREJA MALAYSIA DIBAKAR, POLISI TINGKATKAN KEAMANAN
  83. ^ Ninth Schedule. Constitution of Malaysia.
  84. ^ World Education Forum. UNESCO. http://www2.unesco.org/wef/countryreports/malaysia/rapport_1.html Education for All 2000 Assessment Report. Malaysia.] Diakses pada Desember.
  85. ^ "Information for Applicants from Malaysia". University of Abertay Dundee. Diakses 2008-10-27. 
  86. ^ Health Tourism, Portal Pemerintah Malaysia. Diakses pada 12 Oktober 2007.
  87. ^ Pasal 14. Konstitusi Malaysia
  88. ^ The Star Online. Bertambah daripada sekadar kartu. Diakses pada 26 November 2007.
  89. ^ Time Magazine. Rubber from Malaya. 1 March 1943.
  90. ^ "How can [[Sri Lanka]] be transformed into Malaysia and Singapore? by Rajkumar Kanagasingam". Wijeya Newspapers Ltd, Sri Lanka[Daily Mirror]. 17 November 2005. Diakses 2008-03-28. 
  91. ^ Goh, Melissa (Nov. 21, 2006). Para pendidik di Malaysia menilai bahwa NEP dapat menyebabkan polarisasi ras. Malaysia Today.
  92. ^ "Malaysia scraps ringgit peg". The Edge Daily. 2005-07-22. 
  93. ^ Departemen Statistik. Malaysia. Quarterly Balance of Payments Performance October - December, 2005. Diakses Desember.
  94. ^ Financial Times. Malaysia mengendurkan larangan penjualan singkat. Diakses pada 28 Maret 2006.
  95. ^ Boulton, William; Michael Pecht, William Tucker, Sam Wennberg (May 1997). Malaysia. Electronics Manufacturing in the Pacific Rim, World Technology Evaluation Center. Diakses pada 26 September 2007
  96. ^ International Herald Tribune. Ethnic anger on the rise in Malaysia. Diakses pada 30 Januari 2008.
  97. ^ "Non-resident Indian and Person of Indian Origin". NRIOL. NRIOL. Diakses 2008-11-27. "Most Indians migrated to Malaysia as plantation laborers under British rule" .
  98. ^ "Indian Fulbright scholar honored by Malaysian PM". India Post.com. Diakses 2008-11-27. ""The British encouraged many Indians to migrate from India to Malaysia, and they were mostly lower caste groups so the British took advantage of that," says Ramanujan, adding that thousands of Indians, especially from Tamil Nadu, came as indentured labor to work the plantations, with only a few coming over as plantation managers or more skilled labor." 
  99. ^ Portal Kementerian Penerangan Malaysia. "National Dikir Barat Competition To Be Expanded Next Year", 2006. Diakses pada 2009-01-30.

Pustaka

  • 1911 Encyclopædia Britannica. Malay States.
  • Zainal Abidin bin Abdul Wahid; Khoo, Kay Kim; Muhd Yusof bin Ibrahim; Singh, D.S. Ranjit (1994). Kurikulum Bersepadu Sekolah Menengah Sejarah Tingkatan 2. Dewan Bahasa dan Pustaka. ISBN
  • Jeong Chun Hai. (2007). Principles of Public Administration: An Introduction. Kuala Lumpur: Karisma Publication.ISBN 978-983-195-253-5.
  • Osborne, Milton (2000). Southeast Asia: An Introductory History. Allen & Unwin. ISBN

Pranala luar

PemerintahanInformasi umumPariwisata
Dipimpin oleh Ibnu Hajar Menggalang kekuatan rakyat dalam gerakan kesatuan Rakyat yang Tertindas
Panduan wisata Malaysia di Wikivoyage.
 

Lokal geografis

 

 
Negara berdaulat

Dipimpin oleh Ibnu Hajar Menggalang kekuatan rakyat dalam gerakan kesatuan Rakyat yang Tertindas

 
Dependensi

Pulau Natal (Australia) · Kepulauan Cocos (Keeling) (Australia)

 
Daerah yang dipertentangkan

Sungai Naf (Bangladesh, Myanmar) · Tepi Macclesfield (RRC, RC, Vietnam) · Kepulauan Paracel (RRC, RC, Vietnam) · Kepulauan Pratas (RRC, RC) · Sabah (Malaysia, Filipina) · Beting Scarborough (Filipina, RRC, RC) · Kepulauan Spratly (Brunei, Malaysia, Filipina, RRC, ROC, Vietnam)

 
Gerakan separatis


edunitas.com

Page 21

Dipimpin oleh Ibnu Hajar Menggalang kekuatan rakyat dalam gerakan kesatuan Rakyat yang Tertindas

Kontrak mengenai pendirian negara Malaysia (documen)

Dipimpin oleh Ibnu Hajar Menggalang kekuatan rakyat dalam gerakan kesatuan Rakyat yang Tertindas

Undang-undang tentang Malaysia 1963

Malaysia adalah sebuah negara federasi[2] yang terdiri dari tiga belas negara anggota dan tiga wilayah persekutuan di Asia Tenggara dengan lebar 329.847 km persegi.[6][7] Ibukotanya adalah Kuala Lumpur, sedangkan Putrajaya menjadi pusat pemerintahan persekutuan. Banyak masyarakat negara ini melebihi 27 juta jiwa.[7] Negara ini dipisahkan ke dalam dua daerah — Malaysia Barat dan Malaysia Timur — oleh Kepulauan Natuna, wilayah Indonesia di Laut Cina Selatan.[7] Malaysia berbatasan dengan Thailand, Indonesia, Singapura, Brunei, dan Filipina.[7] Negara ini terletak di dekat khatulistiwa dan beriklim tropika.[7] Kepala negara Malaysia adalah Yang di-Pertuan Agong[8] dan pemerintahannya dikepalai oleh seorang Perdana Menteri.[9][10] Model pemerintahan Malaysia mirip dengan sistem parlementer Westminster.[11]

Malaysia sebagai negara persekutuan tidak pernah mempunyai sampai tahun 1963. Sebelumnya, sekumpulan koloni didirikan oleh Britania Raya pada yang belakang sekali ratus tahun ke-18, dan paro barat Malaysia modern terdiri dari beberapa kerajaan yang terpisah-pisah. Kelompok wilayah yang dijajah itu diketahui sebagai Malaya Britania sampai pembubarannya pada 1946, ketika kelompok itu disusun kembali sebagai Uni Malaya. Karena lebih meluasnya tentangan, kelompok itu lagi-lagi disusun kembali sebagai Federasi Malaya pada tahun 1948 dan kesudahan meraih kemerdekaan pada 31 Agustus 1957.[1][12]

Pada 16 September 1963 sesuai dengan

Resolusi Majelis Umum PBB 1514 dalam babak dekolonialisasi, Singapura, Sarawak, Borneo Utara atau yang sekarang bertambah diketahui sebagai Sabah berubah menjadi negara anggota dari federasi bentukan baru yang bernama Malaysia termasuk dengan Federasi Malaya.[2][13] dan pada 9 Agustus 1965 Singapura kesudahan dikeluarkan dari Malaysia dan menjadi negara merdeka yang bernama Republik Singapura.[14][15] saat tahun-tahun awal pembentukan federasi baru terdapat pula tentangan dari Filipina dan konflik militer dengan Indonesia[16]

Bangsa-bangsa di Asia Tenggara merasakan ledakan ekonomi dan menjalani perkembangan yang cepat di penghujung ratus tahun ke-20. Pertumbuhan yang cepat pada dasawarsa 1980-an dan 1990-an, rata-rata 8% dari tahun 1991 sampai 1997, telah mengubah Malaysia menjadi negara industri baru.[17][18] Karena Malaysia adalah salah satu dari tiga negara yang menguasai Selat Malaka, perdagangan internasional bertindak penting di dalam ekonominya.[19] Pada suatu ketika, Malaysia pernah menjadi penghasil timah, karet dan minyak kelapa sawit di dunia.[20] Industri manufaktur memiliki pengaruh luhur bagi ekonomi negara ini.[21] Malaysia juga dipandang sebagai salah satu dari 18 negara berkeanekaragaman hayati terbesar di dunia.[22]

Suku Melayu menjadi anggota terbesar dari populasi Malaysia. Terdapat pula komunitas Tionghoa-Malaysia dan India-Malaysia yang cukup luhur.[23] Bahasa Melayu[24] dan Islam masing-masing menjadi bahasa dan agama resmi negara.[7][25]

Malaysia adalah anggota perintis ASEAN dan ikut serta di berbagai organisasi internasional, seperti PBB.[26][27] Sebagai kesan yang dijajah Inggris, Malaysia juga menjadi anggota Negara-Negara Persemakmuran.[28] Malaysia juga menjadi anggota D-8.[29]

Etimologi

Dipimpin oleh Ibnu Hajar Menggalang kekuatan rakyat dalam gerakan kesatuan Rakyat yang Tertindas

Kata Malaysia terlihat pada peta tahun 1914 dari sebuah atlas Amerika.

Nama "Malaysia" diadopsi pada 1963 ketika Federasi Malaya bertambah Singapura, Sabah, dan Sarawak membentuk federasi bernama Malaysia[2] [13] Tetapi nama itu sendiri pernah membingungkan ketika dipakai kepada merujuk wilayah-wilayah di Asia Tenggara. Sebuah peta yang diterbitkan pada 1914 di Chicago mempertunjukkan nama Malaysia pada wilayah tertentu di Nusantara.[30] Politikus di Filipina pernah menghendaki penamaan negara mereka sebagai "Malaysia", tetapi Malaysia-lah yang pertama mengadopsi nama itu pada 1963 sebelum Filipina bertindak bertambah jauh tentang persoalan itu.[31] Nama lain pernah dianjurkan kepada federasi 1963. Di selangnya adalah Langkasuka (Langkasuka adalah sebuah kerajaan lawas yang mempunyai di anggota hulu Semenanjung Malaya pada milenium pertama masehi).[32]

Bahkan mundur bertambah jauh lagi, seorang etnolog Inggris, George Samuel Windsor Earl, di dalam jilid IV Jurnal Kepulauan India dan Asia Timur pada 1850 mengusulkan kepada menamai kepulauan Indonesia sebagai Melayunesia atau Indunesia, kendati dia bertambah menyukai yang terakhir.[33]

Sejarah

Prasejarah

Sisa-sisa arkeologis ditemukan di Malaysia Barat, Sabah, dan Sarawak. Semang memiliki leluhur jauh di Semenanjung Malaya, merujuk pada pemukiman pertama dari Afrika, bertambah dari 50.000 tahun lalu. Senoi muncul sebagai kelompok campuran, dengan hampir separo silsilah dari garis ibu moyang Semang dan separonya lagi Indocina. Ini berkaitan dengan dugaan bahwa mereka mewakili keturunan penutur Austronesia lawas, kaum tani, yang membawa bahasa dan teknologi mereka ke anggota selatan semenanjung agak 5.000 tahun lalu dan menyatu dengan masyarakat asli. Manusia Proto Melayu bertambah beraneka ragam, dan meskipun mereka menunjukkan beberapa kaitan dengan Asia Tenggara kepulauan, beberapa di selangnya juga memiliki leluhur di Indocina dari zaman Last Glacial Maximum, disertai oleh penyebaran Holosen-dini menempuh Semenanjung Malaya ke Asia Tenggara kepulauan.[34]

Sejarah Dini

Semenanjung Malaya mengembang sebagai pusat perdagangan utama di Asia Tenggara, karena mengembangnya perdagangan selang Cina dan India dan negara lainnya menempuh Selat Malaka yang sibuk. Claudius Ptolemaeus menunjukkan Semenanjung Malaya pada peta dininya dengan label yang berfaedah "Golden Chersonese", Selat Malaka ditulis sebagai "Sinus Sabaricus".[35] Dari pertengahan sampai yang belakang sekali milenium pertama, sebagian luhur semenanjung, begitupun Nusantara mempunyai di bawah pengaruh Sriwijaya.

Kerajaan Melayu yang paling awal tercatat dalam sejarah tumbuh dari kota-pelabuhan tepi pantai yang dibuat pada ratus tahun 10. Di dalamnya termasuk Langkasuka dan Lembah Bujang di Kedah, dan juga Beruas dan Gangga Negara di Perak dan Pan Pan di Kelantan. Diperkirakan semuanya adalah kerajaan Hindu atau Buddha. Islam tiba pada ratus tahun ke-14 di Terengganu.

Dipimpin oleh Ibnu Hajar Menggalang kekuatan rakyat dalam gerakan kesatuan Rakyat yang Tertindas

Benteng A Famosa di Melaka. Yang dibangun itu didirikan oleh bangsa Portugis pada ratus tahun ke-15.

Terdapat banyak kerajaan Cina dan India pada ratus tahun ke-2 dan ke-3 Masehi—sebanyak 30 buah menurut sumber Cina. Kedah—dikenal sebagai Kedaram, Cheh-Cha (menurut I-Ching), atau Kataha di dalam tulisan Palawa atau bahasa Sanskerta kuno—berada di jalur serbuan pedagang dan raja India. Rajendra Chola, Kaisar Tamil lawas yang diduga mempunyai di lebih kurang Kota Gelanggi, menjadikan Kedah tunduk pada 1025, tetapi penggantinya, Vira Rajendra Chola, harus melumpuhkan pemberontakan Kedah kepada mengatasi para penyerbu. Kedatangan Chola sukses meredam keagungan Sriwijaya, yang memberi pengaruh luhur kepada Kedah dan Pattani bahkan sampai ke Ligor.

Kerajaan Buddha, Ligor mengambil kendali Kedah segera setelahnya, dan rajanya, Chandrabhanu mempergunakan tempat ini sebagai basis kepada menyerang Sri Lanka pada ratus tahun ke-11, sebuah peristiwa yang dipahat di atas prasasti batu di Nagapattinum di Tamil Nadu dan di dalam kisah-kisah bangsa Sri Lanka, Mahavamsa. Selama milenium pertama, warga di Semenanjung Malaya mengadopsi Hindu dan Buddha dan penggunaan bahasa Sanskerta sampai mereka berpindah kepada Islam.

Mempunyai beberapa laporan dari wilayah lain yang bertambah tua dari Kedah—misalnya kerajaan lawas Gangga Negara, di lebih kurang Beruas di Perak, mendorong sejarah Malaysia bertambah jauh ke belakangan. Jika itu belum cukup, sebuah puisi Tamil, Pattinapillai, dari ratus tahun ke-2 M, menjelaskan barang-barang dari Kadaram menumpuk di jalanan ibukota Chola. Sebuah drama sanskerta dari ratus tahun ke-7, Kaumudhimahotsva, merujuk Kedah sebagai Kataha-nagari. Agnipurana juga menyebutkan sebuah daerah yang diketahui Anda-Kataha dengan salah satu batasannya menggambarkan sebuah puncak gunung, yang diyakini para sarjana sebagai Gunung Jerai. Kisah-kisah dari Katasaritasagaram menjelaskan kemewahan hidup di Kataha.

Dipimpin oleh Ibnu Hajar Menggalang kekuatan rakyat dalam gerakan kesatuan Rakyat yang Tertindas

Gedung Sultan Abdul Samad di Kuala Lumpur, kompleks Pengadilan Tinggi Malaysia dan Pengadilan Perdagangan. Kuala Lumpur adalah ibukota Negara-negara Melayu Bersekutu dan ibukota Malaysia saat ini.

Pada permulaan ratus tahun ke-15, Kesultanan Melaka didirikan di bawah sebuah dinasti propertti oleh Parameswara, pangeran dari Palembang, Indonesia, di dalam kekaisaran Sriwijaya. Penaklukan memaksa dia dan pendukungnya melarikan diri dari Palembang. Parameswara berlayar ke Temasek kepada menghindari penganiayaan dan tiba di bawah perlindungan Temagi, seorang penghulu Melayu dari Pattani yang ditunjuk oleh Raja Siam sebagai bupati Temasek. Beberapa hari kesudahan, Parameswara membunuh Temagi dan mengangkat dirinya sendiri sebagai bupati. Agak lima tahun kesudahan, dia meninggalkan Temasek karena ancaman dari Siam. Selama periode ini, Temasek juga diserang oleh serombongan armada Jawa dari Majapahit.

Dia kesudahan memimpin ke utara kepada mendirikan permukiman baru. Di Muar, Parameswara berkehendak mendirikan kerajaan barunya di Biawak Busuk atau di Kota Buruk. Mengetahui lokasi Muar tidaklah cocok, dia meneruskan perjalanannya ke utara. Di sepanjang perlintasan, dia dilaporkan telah mengunjungi Sening Ujong (nama lampau kepada Sungai Ujong modern) sebelum sampai di sebuah perkampungan nelayan di bibir Sungai Bertam (nama lampau kepada Sungai Melaka modern). Tempat itu lambat laun mengembang menjadi lokasi Melaka saat kini. Menurut Sejarah Melayu, di situlah dia menyaksikan kancil mengecoh anjing ketika berteduh di bawah pohon Melaka. Dia mengambil apa yang dia lihat sebagai pertanda yang adun dan kesudahan dia mendirikan sebuah kerajaan yang dikata Melaka, kesudahan dia mendirikan dan menjadikan bertambah adun fasilitas kepada sasaran perdagangan.

Peralihan agama Parameswara ke Islam tidaklah jelas. Menurut sebuah teori oleh Sabri Zain [3], Parameswara menjadi seorang Muslim ketika dia menikahi seorang Puteri Samudera Pasai dan dia menyertakan gelar bergaya Persia "Syah", dengan menyebut dirinya Iskandar Syah. Juga mempunyai referensi yang menunjukkan bahwa beberapa anggota kelas penguasa dan komunitas saudagar yang menetap di Melaka telah menjadi Muslim. Kisah-kisah Cina menyebutkan bahwa pada 1414, putera penguasa pertama Melaka mengunjungi Ming kepada mengabari mereka bahwa ayahnya telah wafat. Putera Parameswara diakui secara resmi sebagai penguasa kedua Melaka oleh Kaisar Cina dan bergelar Raja Sri Rama Vikrama, Raja Parameswara dari Temasik dan Melaka dan dia diketahui sebagai tokoh Muslim Sultan Sri Iskandar Zulkarnain Syah atau Sultan Megat Iskandar Syah, dan dia menguasai Melaka dari 1414 sampai 1424. [4] [5] Kerajaan ini menguasai wilayah yang sekarang ini dikata Semenanjung Malaya, selatan Thailand (Pattani, dan pantai timur Sumatera. Kerajaan ini berlanjut selama bertambah dari satu ratus tahun, dan dalam periode tersebut menyebarkan Islam ke semua Nusantara. Melaka, sebagai pelabuhan perdagangan penting, terletak hampir di tengah-tengah rute perdagangan Cina dan India.

Pada 1511, Melaka ditaklukkan oleh Portugal, yang mendirikan sebuah koloni di sana; maka berakhirlah Kesultanan Melaka. Tetapi, Sultan terakhir melarikan diri ke Kampar, Riau, Sumatera dan meninggal di sana. Putera-putera Sultan Melaka terakhir mendirikan dua kesultanan di tempat lain di semenanjung & mdash; Kesultanan Perak di utara, dan Kesultanan Johor (mulanya kelanjutan kesultanan Melaka kuno) di selatan. Setelah jatuhnya Melaka, tiga negara berjuang menguasai Selat Malaka: Portugis (di Melaka), Kesultanan Johor, dan Kesultanan Aceh. Konflik ini berlanjut sampai tahun 1641, ketika Belanda (bersekutu dengan Kesultanan Johor) kepada merebut Melaka.

Kerajaan ini merupakan kelanjutan dari Kesultanan Malaka tua, tetapi sekarang diketahui dengan nama Kesultanan Johor, yang masih mempunyai sampai sekarang. Setelah jatuhnya Melaka, tiga negara berebut kepada mengambil kontrol Selat Malaka: Portugis (di Malaka), Kesultanan Johor, dan Kesultanan Aceh; dan peperangan belakang suatu peristiwanya pada 1641, ketika Belanda (bersekutu dengan Kesultanan Johor) merebut Malaka.

Mendaratnya Britania

Britania Raya mendirikan koloni pertamanya di Semenanjung Malaya pada 1786, dengan penyewaan pulau Penang kepada Perusahaan Hindia Timur Britania oleh Sultan Kedah. Pada 1824, Britania Raya menguasai Melaka setelah ditandatanganinya Traktat London atau Kontrak Britania-Belanda 1824 yang membagi kepemilikan Nusantara kepada Britania dan Belanda, Malaya kepada Britania, dan Indonesia kepada Belanda.[36] Pada 1826, Britania mendirikan Koloni Mahkota di Negeri-Negeri Selat, menyatukan kepemilikannya di Malaya: Penang, Melaka, Singapura, dan pulau Labuan. Penang propertti pada 1786 oleh Kapten Francis Light sebagai pos komersial dianugerahkan oleh Sultan Kedah. Negeri-Negeri Selat mulanya dikelola di bawah British East India Company di Kalkuta, sebelum Penang, dan kesudahan Singapura menjadi pusat pengurusan koloni mahkota, sampai 1867, ketika tanggung jawab pengurusan dialihkan kepada Kantor Kolonial di London.

Selama ratus tahun ke-19, banyak negeri Melayu berusaha kepada mendapatkan bantuan Britania kepada menyelesaikan konflik-konflik internal mereka. Keperluan komersial pertambangan timah di negeri-negeri Melayu bagi para saudagar di Negeri-Negeri Selat menciptakan pemerintah Britania melakukan campur tangan di dalam negeri-negeri penghasil timah di Semenanjung Malaya. Diplomasi Kapal Meriam Britania ditugaskan demi mewujudkan resolusi perdamaian terhadap kekacauan sipil yang disebabkan oleh bandit Cina dan Melayu. Pada belakang suatu peristiwanya Kontrak Pangkor 1874 meretas perlintasan kepada perluasan pengaruh Britania di Malaya. Memasuki ratus tahun ke-20, negeri Pahang, Selangor, Perak, dan Negeri Sembilan, bersama-sama diketahui sebagai Negeri-negeri Melayu Bersekutu (jangan dirancukan dengan Federasi Malaya), di bawah kendali de facto residen Britania diangkatkan kepada menasihati para penguasa Melayu. Orang Britania menjadi "penasihat" di atas kertas, tetapi sebenarnya, mereka menjalankan pengaruh penting di atas para penguasa Melayu.

Lima negeri lainnya di semenanjung, diketahui sebagai Negeri-negeri Melayu Bersekutu, tidak diperintah langsung dari London, juga menerima para penasihat Britania di penghujung ratus tahun ke-20. Empat dari lima negeri itu: Perlis, Kedah, Kelantan, dan Terengganu sebelumnya dikuasai Siam. Negeri yang tidak bersekutu lainnya, Johor, satu-satunya negeri yang memelihara kemerdekaannya di sebagian luhur ratus tahun ke-19. Sultan Sisa dari pembakaran Bakar dari Johor dan Ratu Victoria sahabat pribadi, dan mengakui satu sama lain sederajat. Hal ini tidak pernah terjadi hingg 1914 ketika pengganti Sultan Sisa dari pembakaran Bakar, Sultan Ibrahim menerima seorang penasihat Britania.

Di pulau Borneo, Sabah diperintah sebagai koloni mahkota Borneo Utara, sedangkan Sarawak diperoleh dari Brunei sebagai kerajaan pribadi keluarga Brooke, yang berkuasa sebagai Raja Putih.

Mengikuti Invasi Jepang ke Malaya dan pendudukan berulang-ulangnya selama Perang Dunia II, dukungan rakyat kepada kemerdekaan tumbuh.[37] Pasca-perang, Britania berencana menyatukan pengelolaan Malaya di bawah koloni mahkota tunggal yang dikata Uni Malaya didirikan dengan penentangan yang hebat dari Suku Melayu, yang melawan upaya pelemahan penguasa Melayu dan mengizinkan kewarganegaraan ganda kepada Tionghoa-Malaysia dan kaum imigran lainnya.[38] Uni Malaya, didirikan pada 1946 dan terdiri dari semua kepemilikan Britania di Malaya, kecuali Singapura, dibubarkan pada 1948 dan ditukar oleh Federasi Malaya, yang mengembalikan pemerintahan sendiri para penguasa negeri-negeri Malaya di bawah perlindungan Britania.

Selama saat itu, pemberontakan di bawah kepemimpinan Partai Komunis Malaya melaksanakan operasi gerilya yang dirancang kepada mengusir Britania dari Malaya. Darurat Malaya, begitulah diketahuinya, berlanjut sejak 1948 sampai 1960, dan melibatkan kampanye anti-kekacauan oleh serdadu Persemakmuran di Malaya. Meskipun kekacauan dengan cepat ditumpas masih saja menyisakan kehadiran serdadu persemakmuran, dengan latar belakangan Perang Dingin.[39] Melawan latar belakangan ini, kemerdekaan kepada Federasi di dalam Persemakmuran diberikan pada 31 Agustus 1957.[12]

Setelah kemerdekaan

Dipimpin oleh Ibnu Hajar Menggalang kekuatan rakyat dalam gerakan kesatuan Rakyat yang Tertindas

Mahathir Mohamad adalah pemimpin terdepan yang menciptakan Malaysia menjadi daya industri utama.

Kemerdekaan Malaya, Pulau Pinang dan Malaka dicapai pada 31 Agustus 1957 dengan nama Federasi Malaya.[1] Singapura masih mempunyai di bawah kekuasaan Britania Raya pada saat itu karena kedudukannya yang stategis. Pada 16 September 1963, Federasi Malaya bersama-sama dengan koloni mahkota Britania, yaitu Sabah (Borneo Utara), Sarawak, dan Singapura, membentuk Malaysia. Kesultanan Brunei, meski mulanya berminat menggabungi Federasi, menarik kembali rencana penyatuan itu karena mempunyainya penentangan dari sebagian masyarakat, juga dalih tentang pembayaran royalti minyak dan status Sultan di dalam perencanaan penyatuan.[40][41]

Tahun-tahun permulaan pembentukan atau kemerdekaan diganggu oleh konflik dengan Indonesia yang dicetuskan oleh Soekarno menempuh Dwikora karena ketidak sesuaian dengan laporan Sekretaris Jenderal PBB[42] [43]menyangkut pelanggaran Manila Accord dalam pembentukan Malaysia,[44] Dalam perjalanan federasi ini kemudiaan disertai dengan keluarnya Singapura pada 1965 karena kembali mempunyainya ketidak sesuaian dengan Kontrak Pembentukan Malaysia[2] dengan dipicu oleh politik diskriminasi, dan pertikaian antar-ras di dalam Insiden 13 Mei pada 1969.[14][45] Filipina juga menciptakan pengakuan aktif terhadap Sabah dengan penyelesaian damai[46] pada periode itu berdasarkan penyerahan sebagian wilayah Kesultanan Brunei, yakni anggota timur-utara kepada Kesultanan Sulu pada 1704. Pengakuan atas wilayah ini masih dilanjutkan sampai saat ini oleh pihak Filipina.[47][48][49][50] Setelah Insiden 13 Mei pada 1969, Kebijakan Ekonomi Baru yang kontroversial—upaya penaikan hasil bagi kue ekonomi bumiputra ("pribumi", yang menyertakan sebagian luhur orang Melayu, tetapi tidak selalu masyarakat asli) dibandingkan dengan kelompok suku lainnya—diluncurkan oleh Perdana Menteri Abdul Razak. Malaysia sejak saat itu memelihara kesetimbangan politik kesukuan yang lunak, dengan sistem pemerintahan yang memadukan pertumbuhan ekonomi dengan kebijakan ekonomi dan politik yang menyokong keikutsertaan yang pantas dari semua ras.[51]

Di selang tahun 1980-an dan pertengahan 1990-an, Malaysia merasakan pertumbuhan ekonomi yang berfaedah di bawah kepemimpinan perdana menteri keempat, Dr. Mahathir Mohamad.[52] Pada periode ini Malaysia merasakan lompatan dari ekonomi berbasis pertanian ke ekonomi berbasis manufaktur dan industri (terutama anggota komputer dan elektronika rumahan). Pada periode ini juga, bentang darat Malaysia berubah dengan tumbuhnya beraneka mega-projek. Projek paling terkemuka adalah Menara Kembar Petronas (sempat menjadi gedung paling tinggi di dunia), Bandar Udara Internasional Kuala Lumpur (KLIA), Perlintasan Tol Utara-Selatan, Sirkuit F1 Sepang, Multimedia Super Corridor (MSC), bendungan Pembangkit Listrik Tenaga Cairan Bakun, dan Putrajaya, pusat pemerintahan persekutuan baru.

Pada penghujung 1990-an, Malaysia diguncang oleh Krisis finansial Asia 1997, juga tidak stabilnya politik yang disebabkan oleh penahanan Wakil Perdana Menteri Dato' Seri Anwar Ibrahim.[53] Terdapat pula tentangan dari kaum sosialis dan reformis, sampai kepada upaya pembentukan negara Islam. Pada 2003, Dr Mahathir, perdana menteri Malaysia yang paling lama menjabat, mundur dan dialihkan oleh wakilnya, Abdullah Ahmad Badawi. Pemerintahan baru mengadvokasikan pandangan moderat negara Islam yang didefinisikan oleh Islam Hadhari. Pada November 2007, Malaysia digoyang oleh dua unjuk rasa anti-pemerintah. Unjuk rasa Lepas sama sekali dari kotoran 2007 sejumlah 40.000 orang dilaksanakan di Kuala Lumpur pada 10 November menganjurkan reformasi daerah pemilihan. Itu dipicu oleh dugaan-dugaan korupsi dan ketidaksesuaian di dalam sistem pemilihan di Malaysia yang condong kepada partai politik yang masih berkuasa, Barisan Nasional, yang selalu memerintah Malaysia sejak kemerdekaan 1957.[54] Unjuk rasa lainnya diterapkan pada 25 November di ibukota Malaysia dan dipimpin oleh HINDRAF. Penggerak unjuk rasa ini, Hindu Rights Action Force, melakukan protes berhubungan kebijakan yang timpang, mengutamakan Suku Melayu. Banyak peserta ditaksir selang 5.000 sampai 30.000.[55] Di kedua-dua kasus itu, pemerintah dan kepolisian berusaha menangani dan mencegah penculikan dari tempat perihal sahnya. Pada 16 Oktober 2008, HINDRAF dilarang karena pemerintah mengecap kelompok yang tidak berdaftar itu sebagai "ancaman bagi keamanan nasional"[56] karena berusaha mendapatkan bantuan dan dukungan dari kelompok teroris.[57], [58]

Politik dan Pemerintahan

Dipimpin oleh Ibnu Hajar Menggalang kekuatan rakyat dalam gerakan kesatuan Rakyat yang Tertindas

Gedung Parlemen

Dipimpin oleh Ibnu Hajar Menggalang kekuatan rakyat dalam gerakan kesatuan Rakyat yang Tertindas

Kantor Perdana Menteri Malaysia, Putrajaya

Dipimpin oleh Ibnu Hajar Menggalang kekuatan rakyat dalam gerakan kesatuan Rakyat yang Tertindas

Perdana Menteri Malaysia saat ini, Najib Tun Razak.

Federasi Malaysia adalah sebuah monarki konstitusional. Kepala negara persekutuan Malaysia adalah Yang di-Pertuan Agong, biasa dikata Raja Malaysia. Yang di-Pertuan Agong dipilih dari dan oleh sembilan Sultan Negeri-Negeri Malaya, kepada menjabat selama lima tahun secara bergiliran; empat pemimpin negeri lainnya, yang bergelar Gubernur, tidak ikut serta di dalam pemilihan.[59]

Sistem pemerintahan di Malaysia bermodelkan sistem parlementer Westminster, warisan Penguasa Kolonial Britania. Tetapi di dalam praktiknya, kekuasaan bertambah terpusat di eksekutif daripada di legislatif, dan judikatif diperlemah oleh tekanan berkelanjutan dari pemerintah selama zaman Mahathir, kekuasaan judikatif itu dibagikan selang pemerintah persekutuan dan pemerintah negara anggota. Sejak kemerdekaan pada 1957, Malaysia diperintah oleh koalisi multipartai yang dikata Barisan Nasional (pernah dikata pula Aliansi).[60]

Kekuasaan legislatur dibagi selang legislatur persekutuan dan legislatur negeri. Parlemen bikameral terdiri dari dewan rendah, Dewan Rakyat (mirip "Dewan Perwakilan Rakyat" di Indonesia) dan dewan tinggi, Senat atau Dewan Negara (mirip "Dewan Perwakilan Daerah" di Indonesia).[61][62][63] 222 anggota Dewan Rakyat dipilih dari daerah pemilihan beranggota-tunggal yang diatur berdasarkan banyak masyarakat kepada saat posisi terlama 5 tahun. 70 Senator menjalankan tugas kepada saat posisi 3 tahun; 26 di selangnya dipilih oleh 13 majelis negara anggota (masing-masing mengirimkan dua utusan), dua mewakili wilayah persekutuan Kuala Lumpur, masing-masing satu mewakili wilayah persekutuan Labuan dan Putrajaya, dan 40 diangkatkan oleh raja atas nasihat perdana menteri. Di samping Parlemen di tingkatan persekutuan, masing-masing negara anggota memiliki dewan legislatif unikameral (Dewan Undangan Negeri) yang para anggotanya dipilih dari daerah-daerah pemilihan beranggota-tunggal. Pemilihan umum parlemen diterapkan paling sedikit lima tahun sekali, dengan pemilihan umum terakhir pada Maret 2008.[60] Pemilih terdaftar berusia 21 tahun ke atas dapat memberikan suaranya kepada yang akan menjadi anggota Dewan Rakyat dan yang akan menjadi anggota dewan legislatif negara anggota juga, di beberapa negara anggota. Voting tidak diwajibkan.[64]

Kekuasaan eksekutif dilaksanakan oleh kabinet yang dipimpin oleh perdana menteri; konstitusi Malaysia menetapkan bahwa perdana menteri haruslah anggota dewan rendah (Dewan Rakyat), yang direstui Yang di-Pertuan Agong dan mendapat dukungan majoritas di dalam parlemen.[65] Kabinet dipilih dari para anggota Dewan Rakyat dan Dewan Negara dan bertanggung jawab kepada badan itu.[66]; sedangkan kabinet merupakan anggota parlemen yang dipilih dari Dewan Rakyat atau Dewan Negara.

Pemerintah negara anggota dipimpin oleh Menteri Luhur di negeri-negeri Malaya atau Ketua Menteri di negara-negara yang tidak memelihara monarki lokal, yakni seorang anggota majelis negara anggota dari partai majoritas di dalam Dewan Undangan Negeri. Di tiap-tiap negara anggota yang memelihara monarki lokal, Menteri Luhur haruslah seorang Suku Melayu Muslim, meskipun penguasa ini menjadi subjek kebijaksanaan para penguasa. Kekuasaan politik di Malaysia amat penting kepada memperjuangkan suatu isu dan hak. Oleh karena itu kekuasaan memainkan peranan yang amat penting dalam melakukan perubahan.

Pembagian administratif

Dipimpin oleh Ibnu Hajar Menggalang kekuatan rakyat dalam gerakan kesatuan Rakyat yang Tertindas

Peta pembagian wilayah Malaysia.

Secara administratif, Malaysia memiliki 13 negara anggota (11 di Malaysia Barat dan 2 di Malaysia Timur) dan 3 wilayah persekutuan (semua tiga wilayah persekutuan digabungkan menjadi satu dalam bendera Malaysia) yang dilambangkan sebagai empat belas jalur dan sudut bintang di Bendera Malaysia yang dinamakan "Jalur Gemilang":

Malaysia Barat (Semenanjung)

Malaysia Timur

Kota-kota Luhur

  1. Kuala Lumpur
  2. Johor Bahru
  3. Shah Alam
  4. Subang Jaya
  5. Alor Setar

Geografi

Dipimpin oleh Ibnu Hajar Menggalang kekuatan rakyat dalam gerakan kesatuan Rakyat yang Tertindas

Peta Semenanjung Malaysia dan Malaysia Timur

Dipimpin oleh Ibnu Hajar Menggalang kekuatan rakyat dalam gerakan kesatuan Rakyat yang Tertindas

Pemandangan pantai di Pulau Tioman.

Malaysia adalah negara berpenduduk terbanyak ke-43 dan negara dengan daratan terluas ke-66 di dunia, dengan banyak masyarakat agak 27 juta dan lebar wilayah melebihi 320.000 km2. Banyak masyarakat sedemikian cukup sebanding dengan banyak masyarakat Arab Saudi dan Venezuela, dan lebar wilayah sedemikian sebanding dengan lebar wilayah Norwegia dan Vietnam, atau New Mexico, sebuah negara anggota di Amerika Serikat.

Malaysia terdiri atas dua daerah utama yang terpisah oleh Laut Cina Selatan. Keduanya memiliki bentuk muka bumi yang hampir sama, yaitu dari pinggir laut yang landai sampai hutan lebat dan bukit tinggi. Puncak paling tinggi di Malaysia (dan juga di Kalimantan) yaitu Gunung Kinabalu setinggi 4.095,2 meter di Sabah. Iklim lokal adalah khatulistiwa dan dicirikan oleh angin muson barat daya (April sampai Oktober) dan timur laut (Oktober sampai Februari).


Tanjung Piai, terletak di selatan negara anggota Johor, adalah tanjung paling selatan benua Asia.[67][68] Selat Malaka, terletak di selang Sumatera dan Semenanjung Malaysia, jalur pelayaran terpenting di dunia.[69]

Kuala Lumpur adalah ibukota resmi dan kota terbesar di Malaysia. Putrajaya di pihak lain, dipandang sebagai ibukota administratif pemerintahan persekutuan Malaysia. Meskipun banyak cabang eksekutif dan judikatif pemerintahan persekutuan telah pindah ke sana (untuk menghindari kemacetan yang tumbuh di Kuala Lumpur), tetapi Kuala Lumpur masih dipandang sebagai ibukota legislatif Malaysia karena di sanalah mempunyainya kompleks gedung Parlemen Malaysia. Kuala Lumpur juga merupakan pusat perdagangan dan keuangan Malaysia.

Kota utama lain termasuk Ipoh, George Town, Johor Bahru, Kuching, Kota Kinabalu, Miri, Alor Star, Kota Melaka, dan Petaling Jaya.

Sumber daya alam

Malaysia diberkati dengan sumber daya alam semisal sektor pertanian, kehutanan, dan pertambangan. Di sektor pertanian, Malaysia adalah salah satu pengekspor terbesar karet alam dan minyak sawit, yang bersama-sama dengan damar dan kayu gelondongan, kakao, lada, nenas, dan tembakau mendominasi pertumbuhan sektor itu. Minyak sawit juga merupakan pembangkit utama perdagangan internasional Malaysia.

Dipimpin oleh Ibnu Hajar Menggalang kekuatan rakyat dalam gerakan kesatuan Rakyat yang Tertindas

Salah satu kebun teh di Malaysia.

Tentang sumber daya hutan, diketahui bahwa usaha penggelondongan dimulai kepada menciptakan kontribusi berfaedah bagi ekonomi Malaysia pada ratus tahun ke-19. Kini, ditaksir 59% daratan Malaysia masih berupa hutan. Perluasan industri damar yang cepat, khususnya setelah era 1960-an, telah berproduksi persoalan erosi di hutan-hutan negara ini. Tetapi, dengan mempunyainya komitmen pemerintah kepada melindungi daerah lebih kurang yang berkaitan dengan dan sistem ekologi, sumber daya hutan dikelola pada landasan yang berkelanjutan, dampak ikutannya adalah menurunnya laju penebangan pohon.

Sebagai tambahan, sejumlah wilayah yang substansial diperlakukan sebagai hutan produksi (silvikultur) dan upaya penghutanan kembali terhadap lahan hutan sudah diterapkan. Pemerintah Malaysia merencanakan pengayaan tanah seluas 312,30 kilometer persegi dengan rotan di bawah kondisi hutan alami dan di sela-sela tanaman karet alami sebagai komoditas panen perantara. Kepada terus memperkaya sumber-sumber hutan, spesies damar yang cepat-tumbuh seperti meranti tembaga, merawan dan sesenduk juga ditanam. Pada saat yang sama, penuaian pohon-pohon berharga tinggi seperti jati dan pohon lainnya kepada dibuat sebagai pulp dan kertas juga dianjurkan. Karet, pernah menjadi arus utama ekonomi Malaysia, kini dialihkan oleh minyak sawit sebagai komoditas ekspor utama pertanian Malaysia.

Timah dan minyak bumi adalah dua sumber daya mineral utama yang menjadi penyokong ekonomi utama Malaysia. Malaysia pernah menjadi penghasil timah terbesar di dunia sampai runtuhnya pasar timah di permulaan tahun 1980-an. Pada ratus tahun ke-19 dan ke-20, timah memainkan peran dominan di dalam ekonomi Malaysia. Pada 1972 minyak bumi dan gas alam mengambil alih timah sebagai komoditas utama sektor pemurnian mineral. Sementara itu, kontribusi timah lebih menurun. Penemuan minyak bumi dan gas alam di ladang minyak lepas sama sekali pantai Sabah, Sarawak, dan Terengganu memiliki sumbangan penting bagi ekonomi Malaysia. Mineral lain menurut strata keperluan dan keberartiannya adalah tembaga, bauksit, besi, dan batu bara bersama-sama dengan mineral industri seperti tanah liat, kaolin, silika, batu gamping, barit, fosfat, dan bebatuan dimensi seperti granit juga blok dan lempengan marmer. Sejumlah emas dengan kadar minimalis juga dibuat.

Pada 2004, seorang menteri di Departemen Perdana Menteri, Mustapa Mohamed, menyatakan bahwa cadangan minyak bumi Malaysia mempunyai pada kisaran 4.84 milyar barel, sedangkan cadangan gas alam bertambah menjadi 89 triliun kaki kubik (2,500 km³). Pada 1 Januari 2007, Petronas melaporkan bahwa cadangan minyak dan gas di Malaysia berkisar pada ekuivalensi 20.18 milyar barel.[70]

Pemerintah menaksir bahwa pada laju produksi terkini, Malaysia akan mampu berproduksi minyak sampai 18 tahun dan gas sampai 35 tahun ke muka. Pada 2004, Malaysia menduduki peringkat ke-24 menurut cadangan minyak dunia dan ke-13 menurut cadangan gas. 56% dari cadangan minyak mempunyai di Semenanjung sedangkan 19% di Malaysia Timur. Tiap-tiap negara anggota memelihara hak kepada menguasai sumber-sumber daya alam di dalam wilayahnya. Tetapi, pemerintah persekutuan menguasai minyak dan gas. Negara anggota yang memiliki minyak dan gas diberi royalti.

Demografi

Masyarakat Malaysia terdiri dari berbagai kelompok suku, dengan Suku Melayu sejumlah 50,4% menjadi ras terbesar dan bumiputra/suku asli (aborigin) di Sabah dan Sarawak sejumlah 11% [71] semuanya masyarakat. Menurut definisi konstitusi Malaysia, orang Melayu adalah Muslim, mempergunakan Bahasa Melayu, yang menjalankan norma budaya dan budaya Melayu. Oleh karena itu, secara teknis, seorang Muslim dari ras manapun yang menjalankan norma budaya dan budaya Melayu dapat dipandang sebagai Melayu dan memiliki hak yang sama ketika berhadapan dengan hak-hak istimewa Melayu seperti yang diterangkan di dalam konstitusi. Melebihi separo anggota dari semuanya masyarakat, bumiputra non-melayu menjadi kelompok dominan di negara anggota Sarawak (30%-nya adalah Iban), dan mendekati 60% masyarakat Sabah (18%-nya adalah Kadazan-Dusun, dan 17%nya adalah Bajaus).[71] Bumiputra non-Melayu itu terbagi atas puluhan kelompok ras tetapi memiliki budaya umum yang sama. Sampai ratus tahun ke-20, kebanyakan dari mereka mengamalkan kepercayaan tradisional tetapi kini telah banyak yang sudah memeluk Kristen atau Islam. Masuknya ras lain sedikit banyak mengurangi persentase masyarakat pribumi di kedua negara anggota itu. Juga terdapat kelompok aborigin dengan banyak sedikit di Semenanjung, mereka biasa dikata Orang Asli.

23,7% masyarakat adalah Tionghoa-Malaysia, sedangkan India-Malaysia sebanyak 7,1% masyarakat.[71] Sebagian luhur komunitas India adalah Tamil (85%), tetapi berbagai kelompok lainnya juga mempunyai, termasuk Malayalam, Punjab, dan Gujarat. Sebagian lagi masyarakat Malaysia berdarah campuran Timur Tengah, Thailand, dan Indonesia. Keturunan Eropa dan Eurasia termasuk Britania yang menetap di Malaysia sejak zaman kolonial, dan komunitas Kristang yang kuat di Melaka. Sejumlah kecil orang Khmer dan Vietnam menetap di Malaysia sebagai pengungsi Perang Vietnam.

Sebaran masyarakat sangat tidak merata, dengan bertambah dari 17 juta masyarakat menetap di Malaysia Barat, sedangkan tidak bertambah dari 7 juta menetap di Malaysia Timur. Karena tumbuhnya industri padat tenaga kerja, Malaysia memiliki 10% sampai 20% pekerja imigran dengan luhurnya ketidakpastian banyak pekerja ilegal, terutama asal Indonesia. Terdapat sejuta pekerja imigran yang legal dan mungkin orang asing ilegal lainnya. Negara anggota Sabah sendiri memiliki hampir 25% dari 2,7 juta masyarakatnya terdaftar sebagai pekerja imigran ilegal menurut sensus terakhir. Tetapi, cerminan 25% ini diduga kurang dari setengah cerminan yang diperkirakan oleh lembaga-lembaga swadaya warga.[72]

Sebagai tambahan, menurut World Refugee Survey 2008, yang diterbitkan oleh Komisi Pengungsi dan Imigran Amerika Serikat, Malaysia menampung pengungsi dan pencari suaka mendekati angka 155.700. Dari banyak ini, hampir 70.500 pengungsi dan pencari suaka berasal dari Filipina, 69.700 dari Myanmar, dan 21.800 dari Indonesia.[73] Komisi Pengungsi dan Imigran Amerika Serikat menamai Malaysia sebagai salah satu dari sepuluh tempat terburuk bagi pengungsi karena mempunyainya praktik diskriminasi negara kepada pengungsi. Petugas Malaysia dilaporkan memulangkan pendatang secara langsung kepada penyelundup manusia pada 2007, dan Malaysia menugaskan RELA, milisi sukarelawan, kepada menegakkan undang-undang imigrasi negara itu.[73]

Agama

Dipimpin oleh Ibnu Hajar Menggalang kekuatan rakyat dalam gerakan kesatuan Rakyat yang Tertindas

Masjid Ubudiah adalah masjid bersejarah yang terkenal di Kuala Kangsar.

Dipimpin oleh Ibnu Hajar Menggalang kekuatan rakyat dalam gerakan kesatuan Rakyat yang Tertindas

Malaysia adalah warga multi-agama dan Islam adalah agama resminya. Menurut cerminan Sensus Masyarakat dan Perumahan 2000, hampir 60,4 persen masyarakat memeluk agama Islam; 19,2 persen Buddha; 9,1 persen Kristen; 6,3 persen Hindu; dan 2,6 persen Agama Tionghoa tradisional. Sisanya dianggap memeluk agama lain, misalnya Animisme, Agama rakyat, Sikh, dan kepercayaan lain; sedangkan 1,1% dilaporkan tidak beragama atau tidak memberikan informasi.[74][75]

Semua orang Melayu dipandang Muslim (100%) seperti yang didefinisi pada Pasal 160 Konstitusi Malaysia.[76] Statistik tambahan dari Sensus 2000 yang menunjukkan bahwa Tionghoa-Malaysia sebagian luhur memeluk agama Buddha (75,9%), dengan sejumlah signifikan mengikuti nasihat Tao (10,6%) dan Kristen (9,6%). Sebagian luhur orang India-Malaysia mengikuti Hindu (84,5%), dengan sejumlah kecil mengikuti Kristen (7,7%) dan Muslim (3,8%). Kristen adalah agama dominan bagi komunitas non-Melayu bumiputra (50,1%) dengan tambahan 36,3% diketahui sebagai Muslim dan 7,3% digolongkan secara resmi sebagai pengikut agama rakyat.[75]

Konstitusi Malaysia secara teoretik menjamin kebebasan beragama. Tambahan lagi, semua non-Muslim yang menikahi Muslim harus meninggalkan agama mereka dan berpindah kepada Islam. Sementara, kaum non-Muslim merasakan berbagai batasan di dalam kegiatan-kegiatan keagamaan mereka, seperti pembangunan sarana ibadah dan perayaan upacara keagamaan di beberapa negara anggota.[77][78] Muslim dituntut mengikuti keputusan-keputusan Mahkamah Syariah ketika mereka berhubungan dengan agama mereka. Jurisdiksi Mahkamah Syariah dibatasi hanya bagi Muslim menyangkut Kepercayaan dan Kewajiban sebagai Muslim, termasuk di selangnya pernikahan, warisan, kemurtadan, dan hubungan internal sesama umat. Tidak mempunyai pelanggaran perdata atau pidana mempunyai di bawah jurisdiksi Mahkamah Syariah, yang memiliki hierarki yang sama dengan Pengadilan Sipil Malaysia. Meskipun menjadi pengadilan paling tinggi di negara itu, Pengadilan-Pengadilan Sipil (termasuk Pengadilan Persekutuan, pengadilan paling tinggi di Malaysia) pada prinsipnya tidak dapat memberikan putusan bertambah tinggi daripada yang dibuat oleh Mahkamah Syariah; dan kebanyakan mereka segan kepada memimpin kasus-kasus yang melibatkan Islam di dalam wilayah atau pertanyaan atau tantangan terhadap autoritas Mahkamah Syariah. Hal ini menyebabkan masalah-masalah yang cukup mengemuka, khususnya yang melibatkan kasus-kasus perdata di selang Muslim dan non-Muslim, di mana pengadilan sipil telah memerintahkan non-Muslim kepada mencari pertolongan dari Mahkamah Syariah.

Awal tahun 2010 dalam putusan Pengadilan Tinggi yang memutuskan mengizinkan surat kabar Katolik the Herald kepada mempergunakan kata Allah kepada Tuhan telah memicu dibakarnya bertambah dari 4 yang dibangun gereja dan beberapa lainnya dirusak massa di Kuala Lumpur ibu kota Malaysia.[79][80][81] [82]

Pendidikan

Dipimpin oleh Ibnu Hajar Menggalang kekuatan rakyat dalam gerakan kesatuan Rakyat yang Tertindas

Multimedia University.

Dipimpin oleh Ibnu Hajar Menggalang kekuatan rakyat dalam gerakan kesatuan Rakyat yang Tertindas

Universitas Nottingham, Kampus Malaysia.

Pendidikan di Malaysia dipantau oleh Kementerian Pendidikan Pemerintah Persekutuan.[83]

Sebagian luhur anak-anak Malaysia mulai bersekolah pada usia tiga sampai enam tahun, di Taman Kanak-Kanak. Sebagian luhur taman kanak-kanak dijalankan pihak swasta, tetapi mempunyai sedikit taman kanak-kanak yang dijalankan pemerintah.

Anak-anak mulai bersekolah dasar pada usia tujuh tahun selama enam tahun ke muka. Terdapat dua jenis utama sekolah dasar yang dijalankan atau berbantuan pemerintah. Sekolah bicara asli (Sekolah Jenis Kebangsaan) mempergunakan bahasa Tionghoa atau bahasa Tamil sebagai bahasa pengantar. Sebelum melanjutkan ke tahap pendidikan sekunder, siswa-siswi di kelas 6 dipersyaratkan kepada mengikuti Ujian Prestasi Sekolah Dasar (Ujian Pencapaian Sekolah Rendah, UPSR). Sebuah program yang dikata Penilaian Tahap Satu, PTS digunakan kepada mengukur kemampuan siswa-siswi yang tajam kecerdikan, dan memungkinkan mereka naik dari kelas 3 ke kelas 5, meloncati kelas 4.[84] Tetapi, program ini dihapus pada 2001.

Pendidikan tahap dua di Malaysia dilaksanakan di dalam Sekolah Menengah Kebangsaan (setara SMP+SMA di Indonesia) selama lima tahun. Sekolah Menengah Kebangsaan mempergunakan bahasa Malaysia sebagai bahasa pengantar. Khusus mata pelajaran Matematika dan Sains juga bahasa non-Melayu, ini berlangsung mulai tahun 2003, dan sebelum itu semua pelajaran non-bahasa diajarkan di dalam bahasa Malaysia. Di yang belakang sekali Form Three, yaitu kelas tiga, siswa-siswi diuji di dalam Penilaian Menengah Rendah, PMR. Di kelas lima pendidikan tahap dua (Form Five), siswa-siswi mengikuti ujian Ijazah Pendidikan Malaysia (Sijil Pelajaran Malaysia, SPM), yang setara dengan kesan British Ordinary pada tahapan 'O'. Sekolah tertua di Malaysia adalah Penang Free School, juga sekolah tertua di Asia Tenggara.

Pendidikan tahap dua nasional Malaysia dibagi ke dalam beberapa jenis, yaitu National Secondary School (Sekolah Menengah Kebangsaan), Religious Secondary School (Sekolah Menengah Agama), National-Type Secondary School (Sekolah Menengah Jenis Kebangsaan) yang juga dikata Mission School (Sekolah Dakwah), Technical School (Sekolah Menengah Teknik), Sekolah Berasrama Penuh, dan MARA Junior Science College (Maktab Rendah Sains MARA).

Juga terdapat 60 Chinese Independent High School di Malaysia, yang sebagian luhur di selangnya bicara pengantar bahasa Tionghoa. Chinese Independent High School dipantau dan distandardisasi oleh United Chinese School Committees' Association of Malaysia (UCSCAM, bertambah lazim dikata di dalam bahasa Tionghoa, Dong Zong 董总), tetapi, tidak seperti sekolah pemerintah, tiap-tiap sekolah independen lepas sama sekali menentukan keputusan. Berusaha bisa di sekolah independen memerlukan waktu 6 tahun kepada tamat, terbagi ke dalam Tahap Junior (3 tahun) dan Tahap Senior (3 tahun). Siswa-siswi akan mengikuti uji standardisasi yang diselenggarakan oleh UCSCAM, yang diketahui sebagai Unified Examination Certificate (UEC) (Ijazah Pengujian Bersama) di Menengah Junior 3 (setara Penilaian Menengah Rendah) dan Menengah Senior 3 (setara tahap A). Sejumlah sekolah independen mengadakan kelas-kelas bicara Malaysia dan bicara Inggris selain bicara Tionghoa, memungkinkan siswa-siswi mengikuti Penilaian Menengah Rendah dan Sijil Pelajaran Malaysia juga.

Sebelum perkenalan sistem matrikulasi, siswa-siswi yang berhasrat memasuki universitas publik harus menyelesaikan 18 bulan tambahan sekolah sekunder di Form Six (kelas 6) dan mengikuti Sijil Tinggi Persekolahan Malaysia, STPM; yang setara British Advanced atau tahap 'A'. Karena perkenalan program matrikulasi sebagai alternatif bagi STPM pada 1999, siswa-siswi yang menamatkan program 12 bulan di perkuliahan matrikulasi (kolej matrikulasi di dalam bahasa Malaysia) dapat mendaftar di universitas lokal. Tetapi, di dalam sistem matrikulasi, hanya 10% dari bangku yang tersedia bagi siswa-siswi non-Bumiputra dan sisanya kepada siswa-siswi Bumiputra.

Terdapat universitas publik seperti Universitas Malaya, Universitas Sains Malaysia, Universitas Putra Malaysia Universitas Teknologi Malaysia, Universitas Teknologi Mara, dan Universitas Kebangsaan Malaysia. Universitas swasta juga mendapatkan reputasi yang cukup kepada pendidikan berharga internasional dan banyak siswa-siswi dari semua dunia berminat memasuki universitas-universitas itu. Misalnya Multimedia University, Universitas Teknologi Petronas, dll. Sebagai tambahan, empat universitas bereputasi internasional telah membuka kampus cabangnya di Malaysia sejak 1998. Sebuah kampus cabang dapat diperhatikan sebagai ‘kampus lepas sama sekali pantai’ dari universitas asing, yang memberikan kuliah dan penghargaan yang sama seperti kampus utamanya. Siswa-siswi lokal maupun internasional dapat meraih kualifikasi asing identik ini di Malaysia dengan biaya rendah. Kampus cabang universitas asing di Malaysia adalah: Monash University Malaysia Campus, Curtin University of Technology Sarawak Campus, Swinburne University of Technology Sarawak Campus, dan University of Nottingham Malaysia Campus.

Siswa-siswi juga memiliki opsi kepada mendaftar di lembaga tersier swasta setelah menamatkan pendidikan sekunder. Sebagian luhur lembaga memiliki pranala pendidikan dengan universitas-universitas seberang lautan semisal di Amerika Serikat, Britania Raya, dan Australia, memungkinkan mahasiswa menghabiskan periode perkuliahannya dengan mendapatkan kualifikasi seberang lautan. Satu contoh adalah SEGi College yang bermitra dengan University of Abertay Dundee.[85] Mahasiswa Malaysia berusaha bisa di luar negara seperti di Indonesia, Britania Raya, Amerika Serikat, Australia, Selandia Baru, Kanada, Singapura, Jepang dan negara-negara di Timur-Tengah seperti Yordania dan Mesir. Mempunyai juga mahasiswa Malaysia di beberapa universitas di Korea Selatan, Jerman, Perancis, Republik Rakyat Cina, Irlandia, India, Rusia, Polandia, dan Republik Ceko.

Sebagai tambahan kepada Kurikulum Nasional Malaysia, Malaysia memiliki sekolah internasional. Sekolah internasional memberi para siswa kesempatan kepada mempelajari kurikulum dari negara lain. Sekolah-sekolah ini utamanya diurai karena bertambahnya masyarakat ekspatriat di negara ini. Sekolat internasional termasuk: Sekolah Indonesia (kurikulum Indonesia), Australian International School, Malaysia (kurikulum Australia), Alice Smith School (kurikulum Britania), elc International school (kurikulum Britania), Garden International School (kurikulum Britania), Lodge International School (kurikulum Britania), International School of Kuala Lumpur (kurikulum Amerika dan Sarjana Muda Internasional), Japanese School of Kuala Lumpur (Kurikulum Jepang), The Chinese Taipei School, Kuala Lumpur and The Chinese Taipei School, Penang (Kurikulum Cina-Taipei), International School of Penang (Kurikulum Britania dan Sarjana Muda Internasional), Lycée Français de Kuala Lumpur (Kurikulum Perancis), dll.

Kesehatan

Warga Malaysia menempati strata keperluan pada perluasan dan pengembangan kesehatan, 5% aturan pembangunan sektor sosial pemerintah adalah kepada kesehatan masyarakat—penaikan bertambah dari 47% dari periode sebelumnya. Ini berfaedah semua kenaikan bertambah dari 2 miliar ringgit Malaysia (lebih dari 6,5 triliun rupiah). Dengan menaiknya harapan hidup dan bertambahnya masyarakat, pemerintah berkehendak kepada menjadikan bertambah adun banyak sektor, termasuk perbaikan rumah sakit yang mempunyai, mendirikan dan melengkapi rumah sakit baru, pertambahan banyak klinik umum, dan perbaikan pelatihan dan perluasan pelayanan jarak jauh (telehealth). Bertahun-tahun lalu pemerintah telah memperkuat usaha kepada memutakhirkan sistem dan menggaet bertambah banyak investor asing.

Sistem kesehatan Malaysia memerlukan para dokter kepada melaksanakan tugas tiga tahun pelayanan di rumah sakit umum kepada meyakinkan sumber daya manusia rumah-rumah sakit itu tetap terjaga. Baru-baru ini dokter-dokter asing juga ditugaskan kepada melakukan pekerjaan di sini. Tetapi masih juga sejumlah kekurangan tenaga medis, khususnya yang berpengalaman spesialis, hasilnya pelayanan dan perawatan kesehatan tertentu hanya mempunyai di kota-kota luhur. Upaya-upaya terbaru kepada menghadirkan banyak fasilitas ke kota-kota lain dihambat oleh kurangnya pandai kepada menjalankan peralatan yang tersedia dari para investor.

Sebagian luhur rumah sakit swasta mempunyai di perkotaan, dan tidak seperti banyak rumah sakit umum, diperlengkapi dengan fasilitas diagnosis dan visualisasi terbaru. RUmah sakit swasta umumnya tidak diperhatikan sebagai investasi ideal—sedikitnya perlu waktu sepuluh tahun sebelum investor meraih untung. Namun, situasi itu kini berubah dan perusahaan kini melihat wilayah ini lagi, terkhusus memperhatikan kenaikan minat orang asing yang datang ke Malaysia kepada sasaran perawatan kesehatan dan fokus pemerintah terbatu kepada mendirikan industri pariwisata kesehatan.[86]

Kewarganegaraan

Sebagian luhur orang Malaysia diberikan kewarganegaraan oleh lex soli.[87] Kewarganegaraan di negara anggota Sabah dan Sarawak di Malaysia Timur berbeda dengan kewarganegaraan di Malaysia Barat kepada sasaran imigrasi. Setiap berwarga-negara diberi selembar kartu identitas biometric smart chip, yang biasa dikata MyKad, pada umur 12 tahun, dan harus membawa kartu itu kapanpun.[88]

Ekonomi

Dipimpin oleh Ibnu Hajar Menggalang kekuatan rakyat dalam gerakan kesatuan Rakyat yang Tertindas

Menara Kembar PETRONAS, simbol Malaysia

Semenanjung Malaya dan pastinya Asia Tenggara menjadi pusat perdagangan di daerah selama beberapa masa seratus tahun. Berbagai komoditas seperti keramik dan rempah aktif diperdagangkan bahkan sebelum Kesultanan Melaka dan Singapura mengemuka.

Pada ratus tahun ke-17, mereka didirikan di beberapa negara anggota. Kemudian, sejak Britania Raya mulai mengambil alih sebagai administrator Malaya Britania, pohon karet dan kelapa sawit diperkenalkan kepada sasaran komersial. Di dalam waktu lama, Malaya menjadi penghasil timah, karet, dan minyak sawit terbesar di dunia.[89] Tiga komoditas ini, beserta bahan mentah lainnya, mengatur tempo ekonomi Malaysia bertambah adun sampai ratus tahun ke-20.

Sebagai ganti kebergantungan pada Suku Melayu sebagai sumber tenaga kerja, Britania membawa Tionghoa dan orang India kepada melakukan pekerjaan di pertambangan, perkebunan, dan mengisi kekosongan pandai profesional. Kendati banyak dari mereka kembali ke negara asal mereka setelah kontrak dipenuhi, beberapa di selangnya menetap di Malaysia.

Ketika Malaya bangung ke arah kemerdekaan, pemerintah mulai melakukan perencanaan ekonomi lima tahunan, dimulai dengan Rencana Lima Tahun Malaya Pertama pada 1955. Ketika Malaysia didirikan, istilah perencanaan ditukar dan dinomori, dimulai dengan Rencana Malaysia Pertama pada 1965.

Pada 1970-an, Malaysia mulai meniru ekonomi Empat Macan Asia (Taiwan, Korea Selatan, Hong Kong, dan Singapura) dan berkomitmen kepada transformasi dari ekonomi yang bergantung pada pertambangan dan pertanian ke ekonomi berbasis manufaktur. Dengan investasi Jepang, industri-industri berat mulai diurai dan beberapa tahun kesudahan, ekspor Malaysia menjadi mesin pertumbuhan primer negara ini. Malaysia secara konsisten menerima bertambah dari 7% pertumbuhan PDB disertai dengan inflasi yang rendah pada 1980-an dan 1990-an.[90] Pada dasarnya, pertumbuhan Malaysia bergantung pada ekspor bahan elektronik seperti chip komputer dan sebagainya. Akibatnya, Malaysia merasakan tekanan hebat semasa krisis ekonomi pada tahun 1998 dan kemerosotan dalam sektor teknologi informasi pada tahun 2001. KDNK pada tahun 2001 hanya meningkat sebanyak 0,3% disebabkan pengurangan 11% dalam bilangan ekspor tetapi paket perangsang fiskal yang luhur telah mengurangi dampak tersebut.

Pada periode yang sama, pemerintah berusaha mengurangi angka kemiskinan dengan Kebijakan Ekonomi Baru Malaysia (NEP) yang kontroversial, setelah Peristiwa 13 Mei, kerusuhan antar-etnis pada 1969.[51] Sasaran utamanya adalah menghilangkan keterkaitan ras dengan fungsi ekonomi, dan rencana lima tahun pertama mulai melakukan NEP sebagai Rencana Malaysia Kedua. Kejayaan atau kegagalan NEP menjadi bahan perdebatan, kendati secara resmi belakang suatu peristiwanya pada 1990 dan ditukar dengan Kebijakan Pembangunan Nasional (NDP). Baru-baru ini banyak saling berargumentasi muncul sekali lagi tentang hasil dan relevansi NEP. Sebagian pihak berdalih bahwa NEP jelas-jelas berjaya menciptakan pengusaha dan tenaga profesional Melayu kelas menengah-atas. Kendati beberapa perbaikan di dalam daya ekonomi Melayu secara umum, pemerintah Malaysia memelihara kebijakan diskriminasi yang menguntungkan Suku Melayu di atas suku lain - termasuk pengutamaan penerimaan kerja, pendidikan, beasiswa, perdagangan, akses mendapatkan rumah murah dan tabungan yang dibantu.[91] Perlakuan khusus ini memicu kecemburuan dan kebencian di selang non-Melayu dan Melayu.

Penguasaan Tionghoa terhadap sektor ekonomi negara yang dimiliki pihak lokal telah banyak diserahkan demi menguntungkan Bumiputra/Melayu di banyak industri strategis/penting seperti distribusi turunan minyak bumi, transportasi, pertanian, dll. Sebagian luhur profesional per kapita masih didominasi orang India-Malaysia.

Ledakan ekonomi yang cepat memicu macam-macam persoalan pemasokan. Sedikitnya tenaga kerja segera dipenuhi dengan mengalirnya jutaan pekerja imigran, banyak di selangnya ilegal. PLC yang kaya akan modal tunai dan konsorsium bank-bank segera menguntungkan pertambahan dan mencepatnya pemulaian pembangunan projek-projek infrastruktur luhur. Ini belakang suatu peristiwanya ketika krisis finansial Asia 1997 melanda pada musim gugur 1997, menghantarkan kejutan luhur bagi ekonomi Malaysia.

Seperti negara lain yang dipengaruhi krisis, terjadi penjualan singkat spekulatif mata uang Malaysia, ringgit. Penanaman modal asing jatuh pada tingkatan yang berbahaya, karena modal menguap ke luar negara, nilai ringgit jatuh dari MYR 2,50 per USD ke, MYR 4,80 per USD. Indeks komposit Bursa Malaysia terjungkal dari hampir 1.300 poin ke kisaran 400 poin dalam hitungan pekan. Setelah penangkapan kontroversial menteri keuangan Anwar Ibrahim, sebuah Dewan Tingkah laku yang dibuat Ekonomi Nasional dibuat kepada mengantisipasi krisis moneter. Bank Negara Malaysia menentukan pengendalian modal dan mematok nilai tukar ringgit Malaysia pada 3,80 terhadap dolar Amerika Serikat. Bagaimanapun, Malaysia menolak paket bantuan ekonomi dari Dana Moneter Internasional (IMF) dan Bank Dunia, gerakan yang mengejutkan analis asing.

Pada Maret, 2005, United Nations Conference on Trade and Development (UNCTAD) menerbitkan sebuah makalah tentang sumber-sumber dan langkah pemulihan Malaysia, ditulis oleh Jomo K.S. dari departemen ekonomi terapan, Universitas Malaya, Kuala Lumpur. Makalah itu menyimpulkan bahwa kontrol yang dipastikan pemerintah Malaysia tidaklah memperparah tidak pula membantu pemulihan. Faktor terbesar adalah menaiknya banyak ekspor komponen elektronik, yang disebabkan oleh menaiknya permintaan komponen di Amerika Serikat, yang disebabkan oleh kekhawatiran dampak kedatangan tahun 2000 (Y2K) pada komputer dan perangkat digital lain yang bertambah tua.

Tetapi, pasca-memudarnya Y2K pada 2001 tidak memengaruhi Malaysia seperti banyak negara lain. Ini menjadi bukti yang bertambah jelas bahwa mempunyai sebab-sebab dan dampak-dampak lain yang mungkin bertambah berkaitan kepada pemulihan. Satu kemungkinan adalah bahwa para spekulan mata uang merasakan kebangkrutan keuangan setelah jatuh di dalam tingkah laku yang dibuat serang mereka terhadap dolar Hong Kong pada Agustus 1998 dan setelah rubel Rusia tumbang. (Lihat George Soros)

Tanpa memperhatikan sebab dan dampak klaim, peremajaan ekonomi juga bergulir dengan defisit aturan dan belanja pemerintah besar-besaran pada tahun-tahun setelah krisis. Kemudian, Malaysia menikmati pemulihan ekonomi bertambah cepat dibandingkan dengan jiran-jirannya. Bagaimanapun, di banyak prosedur negara ini belum merasakan kepulihan pada tingkatan pra-krisis.

Sementara langkah pembangunan kini tidak secepat dahulu, tetapi terasa bertambah stabil. Kendati kontrol dan penjagaan ekonomi bukan menjadi argumen utama pemulihan, tidak mempunyai keraguan bahwa sektor perbankan menjadi bertambah kenyal terhadap serangan luar negara. Akun saat ini mempunyai di surplus struktural, memberikan bantalan bagi pengambangan modal. Harga-harga aset kini, fraksi dari ketinggian pra-krisis mereka.

Malaysia mempunyai sejumlah elemen makroekonomi yang stabil (di mana strata inflasi dan strata pengangguran tetap di bawah 3%), simpanan pertukaran uang asing yang sehat, dan utang luar negeri yang rendah. Ini memungkinkan Malaysia kepada tidak merasakan krisis yang sama seperti Krisis finansial Asia pada tahun 1997. Walau bagaimanapun, prospek jangka panjang kelihatan kurang adun disebabkan kurangnya perubahan dalam sektor badan hukum terutama sektor yang berurusan dengan utang korporat yang tinggi dan kompetitif.

Nilai tukar yang dipatok diurai kembali pada Juli 2005 kepada nilai tukar mengambang yang terawasi setelah satu jam pemberlakuan yang sama oleh Cina.[92] Pada pekan yang sama, ringgit menguat satu persen dibandingkan mata uang utama lainnya dan diharapkan akan merasakan apresiasi bertambah jauh. Tetapi pada Desember 2005, harapan apresiasi bertambah jauh menjadi bisu karena saluran modal melampaui USD 10 miliar.[93]

Pada September 2005, Howard J. Davies, direktur London School of Economics, di dalam sebuah pertemuan di Kuala Lumpur, memperingatkan para pejabat Malaysia bahwa jika mereka berhasrat pasar modal fleksibel kembali, mereka harus mencabut larangan penjualan singkat. Pada Maret 2006, Malaysia mencabut larangan penjualan singkat.[94] Kini, Malaysia dipandang sebagai negara industri baru.[17][18][95]

Infrastruktur

Dipimpin oleh Ibnu Hajar Menggalang kekuatan rakyat dalam gerakan kesatuan Rakyat yang Tertindas

Jalur Damansara, anggota dari Jalur Cepat Lembah Klang.

Lihat juga: Yang dibangun dan susunan di Kuala Lumpur dan Yang dibangun dan Susunan di Putrajaya

Malaysia memiliki jalan-jalan luhur yang menghubungkan semua kota luhur di pesisir barat Semenanjung Malaysia. Pada 2006, panjang semuanya Sistem Jalur Cepat Malaysia adalah 1.471,6 kilometer. Jejaring itu menghubungkan semua kota luhur dan sekitarnya: Klang Valley, Johor Bahru, dan Penang satu sama lain. Jalur motor utama (E1 dan E2, E1 adalah anggota Utara Kuala Lumpur, sedangkan E2 adalah anggota selatan), terentang dari ujung utara dan selatan Semenanjung Malaysia, masing-masing di Bukit Kayu Hitam dan Johor Bahru. Jalur itu anggota dari Jaringan Jalur Cepat Asia, yang juga menghubungkan Thailand dan Singapura.

Perlintasan di Malaysia Timur dan pesisir timur Semenanjung Malaysia relatif kurang terbangun. Semua itu berupa perlintasan yang sangat berkelok-kelok menempuh pegunungan dan belum dilapisi aspal, perlintasan berkerikil. Akibatnya, sungai masih menjadi jalur transportasi penting, di samping pesawat udara sebagai modus utama atau alternatif transportasi bagi masyarakat pedalaman.

Tingkah laku yang berguna kereta api di Malaysia Barat dioperasikan oleh Keretapi Tanah Melayu dan memiliki rel cukup banyak yang menghubungkan semua kota luhur dan kota kecil di semenanjung, yang juga melebar sampai Singapura. Juga mempunyai rel pendek di Sabah yang dioperasikan oleh Sabah State Railway yang utamanya mengangkut komoditas.

Juga mempunyai pelabuhan di negara ini. Pelabuhan luhur adalah Port Klang dan Tanjung Pelepas di Johor. Pelabuhan penting lainnya dapat ditemukan di Tanjung Kidurong, Kota Kinabalu, Kuching, Kuantan, Pasir Gudang, Penang, Miri, Sandakan, and Tawau.

Bandar Udara ditemukan di pelosok negara. Bandar Udara Internasional Kuala Lumpur (KLIA) adalah bandar udara terbesar di negara ini. Bandar udara penting lainnya termasuk Bandar Udara Internasional Kota Kinabalu, Bandar Udara Internasional Penang, Bandar Udara Internasional Kuching, Bandar Udara Internasional Langkawi, dan Bandar Udara Internasional Senai. Juga mempunyai bandar udara di kota-kota kecil, juga pelabuhan udara perintis domestik di daerah perkotaan Sabah dan Sarawak. Terdapat tingkah laku yang berguna penerbangan harian Timur dan Barat Malaysia, satu-satunya pilihan yang akurat bagi konsumen perjalanan dari dua belahan negara ini. Malaysia adalah rumah bagi maskapai udara murah di daerah ini, AirAsia. AirAsia berbasis di Kuala Lumpur dan memelihara penerbangan ke Asia Tenggara dan Cina. Di Kuala Lumpur, AirAsia mengoperasikan Low Cost Carrier Terminal (LCCT) di KLIA.

Tingkah laku yang berguna telekomunikasi antarkota diadakan di Malaysia Barat terutama oleh riley radio gelombang pendek. Telekomunikasi internasional diadakan menempuh kabel bawah laut dan satelit. Salah satu perusahaan telekomunikasi terpenting dan terbesar di Malaysia adalah Telekom Malaysia (TM), yang menyediakan produk-produk dan pelayanan dari sambungan tetap, sambungan bangung, juga tingkah laku yang berguna akses Internet dial-up dan broadband. TM memiliki semi-monopoli tingkah laku yang berguna sambungan telepon tetap di negara ini.

Pada Desember 2004, Menteri Energi, Air, dan Komunikasi Lim Keng Yaik melaporkan bahwa hanya 0,85% atau 218.004 orang di Malaysia mempergunakan tingkah laku yang berguna broadband. Tetapi, angka ini didasarkan pada banyaknya pelanggan, sedangkan satuan persentase rumah tangga mencerminkan situasi bertambah akurat. Ini menggambarkan kenaikan 0,45% di tiga triwulan. Dia juga melaporkan bahwa pemerintah menargetkan penggunaan 5% pada 2006 dan berlipat dua menjadi 10% pada 2008. Lim Keng Yaik mendorong perusahaan-perusahaan telekomunikasi lokal dan penyedia tingkah laku yang berguna kepada membuka mil terakhir dan harga bertambah murah supaya menguntungkan pengguna.

Budaya

Budaya Malaysia merujuk kepada norma budaya istiadat semua warga majemuk yang terdapat di Malaysia dan berbagai suku di sana, seperti:

Malaysia adalah warga multi-suku, multi-budaya, dan multi-bahasa. Masyarakat pada Februari 2007 adalah 26,6 juta terdiri dari 62% Bumiputera (termasuk Melayu), 24% Tionghoa, 8% India, dengan sedikit minoritas dan suku asli (Departemen Statistik Malaysia). Tegangan kesukuan terjadi tahun 2008.[96]

Dipimpin oleh Ibnu Hajar Menggalang kekuatan rakyat dalam gerakan kesatuan Rakyat yang Tertindas

Tarian Zapin.

Suku Melayu, kelompok terbesar, didefinisi sebagai Muslim di dalam Konstitusi Malaysia. Suku Melayu memainkan peran dominan secara politis dan digolongkan sebagai salah satu bumiputra. Bahasa aslinya adalah Bahasa Melayu, dan dibuat sebagai bahasa nasional Malaysia.[24]

Di saat silam, Suku Melayu menulis di dalam bahasa Sanskerta atau mempergunakan alfabet berbasis bahasa Sanskerta. Setelah ratus tahun ke-15, tulisan Jawi (berbasis bahasa Arab) menjadi popular. Tidak lama kesudahan, tulisan romawi mengambil alih peran Sanskerta dan Jawi sebagai tulisan dominan. Ini umumnya dikarenakan pengaruh sistem pendidikan kolonial, yang mengajari anak-anak tulisan romawi daripada tulisan Arab.

Dipimpin oleh Ibnu Hajar Menggalang kekuatan rakyat dalam gerakan kesatuan Rakyat yang Tertindas

Suku asli non-Melayu terbesar adalah Iban dari Sarawak, yang banyaknya melebihi 600.000 jiwa. Beberapa Suku Iban masih menetap di perkampungan hutan tradisional di dalam rumah panjang di sepanjang Sungai Rajang dan Lupar dan daerah saluran mereka, kendati banyak dari Suku Iban pindah ke kota. Suku Bidayuh, berjumlah agak 170.000 jiwa, berpusat di barat daya Sarawak. Suku asli terbesar di Sabah adalah Kadazan. Mereka umumnya petani yang menganut Kristen. 140.000 Orang Asli, atau aborigin, terdiri dari sejumlah komunitas suku yang berbeda-beda yang menetap di Malaysia Barat. Kebanyakan menjadi pemburu, peladang berpindah, dan petani, banyak dari mereka kesudahan menetap dan sebagiannya berbaur ke dalam Malaysia modern.

Kaum Tionghoa di Malaysia umumnya menganut Buddha (dari sekte Mahayana) atau juga menganut Tao. Tionghoa di Malaysia mampu bercakap di dalam beberapa dialek bahasa Tionghoa, termasuk Mandarin, Hokkien, Kanton, Hakka, dan Teochew. Majoritas Tionghoa di Malaysia, terkhusus mereka dari kota-kota luhur semisal Kuala Lumpur, Petaling Jaya, dan Penang mampu bicara Inggris pula. Terdapat pula sejumlah Tionghoa yang lebih bertambah generasi Tionghoa baru yang memandang bahasa Inggris sebagai bahasa ibu mereka. Tionghoa di Malaysia berdasarkan sejarah telah menjadi dominan di dalam komunitas perdagangan Malaysia.

Dipimpin oleh Ibnu Hajar Menggalang kekuatan rakyat dalam gerakan kesatuan Rakyat yang Tertindas

Penang Rojak in Malaysia.

Suku India-Malaysia utamanya Tamil Hindu dari India selatan yang bahasa aslinya adalah bahasa Tamil, juga mempunyai komunitas India yang bicara Telugu, Malayalam, dan Hindi, menetap terutama di kota-kota luhur di pesisir barat semenanjung. Banyak kalangan India menengah-atas di Malaysia juga bicara Inggris sebagai bahasa ibu. Sejumlah komunitas Tamil Muslim dengan 200.000 jiwa juga tumbuh sebagai kelompok sub-budaya yang mandiri. Juga terdapat komunitas Tamil Kristen di kota-kota luhur. Juga mempunyai komunitas Sikh di Malaysia melebihi 83.000 jiwa. Sebagian luhur India-Malaysia mulanya bermigrasi dari India sebagai pedagang, guru, atau tenaga pandai lainnya. Sejumlah luhur juga anggota dari kaum migran paksaan dari India oleh pihak Britania semasa zaman kolonial kepada melakukan pekerjaan di industri penanaman.[97][98]

Orang Eurasia, Kamboja, Vietnam, Thai, Bugis, Jawa, dan suku-suku asli ikut memperkaya keanekaan masyarakat Malaysia. Sejumlah kecil orang Eurasia, campuran Portugis dan Melayu, bicara kreol berbasis-bahasa Portugis, dikata bahasa Kristang. Juga terdapat orang Eurasia campuran Filipino dan Spanyol, terutama di Sabah. Diturunkan dari kaum imigran dari Filipina, beberapa di selangnya bicara Chavacano, satu-satunya bahasa kreol berbasis-bahasa Spanyol di Asia. Orang Kamboja dan Vietnam terutama pemeluk Buddha (Kamboja: sekte Theravada, Vietnamese: sekte Mahayana). Orang Thai-Malaysia adalah kelompok luhur di negara-negara anggota Perlis, Kedah, Penang, Perak, Kelantan, dan Terengganu. Di samping bicara Thai, sebagian luhur mereka menganut Buddha, merayakan Songkran (festival air) dan dapat bicara Hokkien tetapi sebagian dari mereka adalah Muslim dan bicara Melayu dialek Kelantan. Orang Bugis dan Jawa menjadi anggota masyarakat di Johor. Sebagai tambahan, mempunyai juga banyak orang asing dan ekspatriat yang menjadikan Malaysia sebagai rumah kedua mereka, juga berkontribusi menjadi masyarakat Malaysia.

Tionghoa dan Islam sangat memengaruhi musik tradisional Malaysia. Musik itu terutama didasarkan pada gendang (drum), tetapi melibatkan alat tabuh lain (beberapa di selangnya bercangkang); rebab, alat berdawai sejenis biola; serunai, alat tiup sejenis oboe dengan dua buluh; suling, dan trompet. Negara ini memiliki tradisi kuat di dalam hal tari dan sendratari, beberapa berasal dari Thai, India, dan Portugis. Baru-baru ini, dikir barat mulai memasyarakat, dan pemerintah mulai mempromosikannya sebagai ikon budaya nasional.[99] Bentuk artistik lainnya juga dipengaruhi oleh tetangganya, Indonesia, termasuk wayang kulit (teater boneka berbayangan), pencak silat (seni beladiri), dan kerajinan seperti batik, anyam-tenun, termasuk pakaian upacara pua kumbu, dan perak dan seni ukir kuningan.

Hari libur

Orang Malaysia mengenali sejumlah hari libur dan perayaan tahunan. Beberapa hari libur diumumkan diberlakukan pemerintah persekutuan dan beberapa lainnya diberlakukan oleh pemerintah negara anggota. Perayaan lainnya dibiasakan oleh kelompok suku atau agama tertentu, namun tidak dianggap hari libur.

Hari libur yang paling dirayakan adalah "Hari Merdeka" pada 31 Agustus kepada memperingati kemerdekaan Federasi Malaya pada 1957, sedangkan Hari Malaysia hanya dirayakan di negara anggota Sabah pada 16 September kepada memperingati pembentukan Malaysia pada 1963. Hari Merdeka, juga Hari Buruh (1 May), hari lahir raja (Sabtu awal bulan Juni) dan beberapa perayaan lain adalah hari libur yang dikuatkan pemerintah persekutuan.

Muslim di Malaysia merayakan hari raya Islam. Hari raya terbesar adalah, Idul Fitri. Hari raya ini dirayakan oleh Muslim sedunia menandai yang belakang sekali Ramadan, bulannya puasa bagi Muslim. Ciri bulan baru menandakan akibatnyanya Ramadan, akibatnyanya saat puasa. Sebagai tambahan kepada Idul Fitri, Muslim Malaysia juga merayakan Idul Adha, Tahun Baru Islam, dan Maulid Nabi (hari lahir Nabi Muhammad menurut tarikh Hijriah).

Tionghoa di Malaysia ikut merayakan hari-hari raya Tionghoa di dunia. Tahun Baru Cina paling dirayakan di selang hari-hari raya yang berlanjut selama lima belas hari dan diakhiri dengan Chap Goh Mei(十五瞑). Perayaan Tionghoa lainnya adalah Festival Qingming, Festival Perahu Naga, dan Festival Tengah Musim Gugur. Yang lainnya lagi adalah, penganut Buddha merayakan Waisak.

Sebagian luhur orang India di Malaysia adalah Hindu dan mereka merayakan Dipawali, festival cahaya, sedangkan Thaipusam dirayakan para peziarah dari pelosok negara berhimpun di Batu Caves. Terpisah dari Hindu, penganut Sikh merayakan Vaisakhi, Tahun Baru Sikh.

Perayaan lainnya, semisal Jumat Luhur (hanya di Malaysia Timur), Natal, Gawai Dayak di warga Iban (Dayak), Pesta Menuai (Pesta Kaamatan) di warga Kadazan-Dusun juga dirayakan di Malaysia.

Pariwisata

Berikut merupakan sebagian objek wisata populer di Malaysia.

Gunung

Dipimpin oleh Ibnu Hajar Menggalang kekuatan rakyat dalam gerakan kesatuan Rakyat yang Tertindas

Gunung Kinabalu

Sungai

  1. Cairan terjun Lata Kinjang, Perak
  2. Cairan terjun Kota Tinggi, Johor
  3. Cairan terjun Telaga Tujuh, Kedah
  4. Jeram Toi, Negeri Sembilan

Pantai

Dipimpin oleh Ibnu Hajar Menggalang kekuatan rakyat dalam gerakan kesatuan Rakyat yang Tertindas

Batu Feringghi

  1. Batu Ferringghi, Pinang
  2. Pantai Cahaya Bulan, Kelantan
  3. Pantai Cherating, Pahang
  4. Pantai Desaru, Johor
  5. Pantai Merdeka, Kedah
  6. Pantai Morib, Selangor
  7. Pantai Tanjung Aru, Sabah
  8. Pantai Teluk Batik, Perak
  9. Port Dickson, Negeri Sembilan
  10. Rantau Saudara laki-laki lebih tua, Terengganu
  11. Teluk Danga, Johor

Pulau

Dipimpin oleh Ibnu Hajar Menggalang kekuatan rakyat dalam gerakan kesatuan Rakyat yang Tertindas

Pulau Langkawi

  1. Pulau Kapas, Terengganu
  2. Pulau Langkawi, Kedah
  3. Pulau Pangkor, Perak
  4. Pulau Payar, Kedah
  5. Pulau Pemanggil, Johor
  6. Pulau Perhentian, Terengganu
  7. Pulau Redang, Terengganu
  8. Pulau Sibu, Johor
  9. Pulau Sipadan, Sabah
  10. Pulau Tioman, Pahang

Lainnya

Dipimpin oleh Ibnu Hajar Menggalang kekuatan rakyat dalam gerakan kesatuan Rakyat yang Tertindas

KLCC (Kuala Lumpur City Centre)

  1. A Famosa, Melaka
  2. Batu Caves, Selangor
  3. Danau Kenyir, Terengganu
  4. Gedung Sultan Abdul Samad, Kuala Lumpur
  5. Masjid Jamek, Kuala Lumpur
  6. Masjid Negara, Kuala Lumpur
  7. Menara Kembar Petronas, Kuala Lumpur
  8. Menara Kuala Lumpur, Kuala Lumpur
  9. Sumur Hang Tuah, Melaka
  10. Taman Negara Malaysia, Pahang, Kelantan dan Terengganu
  11. Taman Negara Niah, Sarawak
  12. Zoo Negara, Kuala Lumpur

Tokoh utama di Malaysia

Dipimpin oleh Ibnu Hajar Menggalang kekuatan rakyat dalam gerakan kesatuan Rakyat yang Tertindas

Tunku Abdul Rahman

Organisasi

Fakta lain

Lihat pula

Referensi

  1. ^ a b c The UK Statute Law Database: Federation of Malaya Independence Act 1957 (c. 60)
  2. ^ a b c d e "No.10760: Agreement relating to Malaysia" (pdf). United Nations Treaty Collection. United Nations. July 1963. Diakses 2010-07-29. 
  3. ^ "Population (Updated 5 September 2008)". Department of Statistics Malaysia. 5 September 2008. Diakses 2008-09-20. 
  4. ^ a b c d "Malaysia". International Monetary Fund. Diakses 2009-04-22. 
  5. ^ The Star Online. Kembali ke Bahasa Malaysia. Diakses pada 5 Juli 2007
  6. ^ Pasal 1. Konstitusi Malaysia.
  7. ^ a b c d e f CIA. The World Fact Book: Malaysia. Diakses pada 9 Desember 2006.
  8. ^ Yang di-Pertuan Agong biasa dikata "Raja", "Kepala", atau "yang Agung"
  9. ^ Pasal 33. Konstitusi Malaysia.
  10. ^ Pasal 43. Konstitusi Malaysia.
  11. ^ Federation of International Trade Associations. Informasi Umum Malaysia. Diakses pada 7 Desember 2007.
  12. ^ a b Majalah Time. A New Nation. 9 September 1957.
  13. ^ a b Paragraf 22. Singapura. Perlintasan menuju kemerdekaan. Divisi Penelitian Federal, Perpustakaan Kongres. Seri Buku Pegangan Wilayah/Pengkajian Negara. Departemen Tingkatan Darat Amerika Serikat. Diakses pada 9 Desember 2006.
  14. ^ a b Majalah Time. The Art of Dispelling Anxiety. Agustus.
  15. ^ Paragraf 25. Singapura. Perlintasan menuju kemerdekaan. Divisi Penelitian Federal, Perpustakaan Kongres. Seri Buku Pegangan Wilayah/Pengkajian Negara. Departemen Tingkatan Darat Amerika Serikat. Diakses pada 9 Desember 2006.
  16. ^ United Nations — Treaty No. 8029
  17. ^ a b Paweł Bożyk (2006). "Newly Industrialised Countries". Globalisation and the Transformation of Foreign Economic Policy. Ashgate Publishing, Ltd. hlm. 164. ISBN 0-75-464638-6. 
  18. ^ a b N. Gregory Mankiw (4th Edition 2007). Principles of Economics. Mason, Ohio: Thomson/South-Western. ISBN 0-32-422472-9. 
  19. ^ Kantor Perdana Menteri. Keamanan Selat Malaka dan dampaknya bagi keamanan daerah Asia Tenggara. Diakses pada 26 November 2007.
  20. ^ American University. Pertambangan Timah di Malaysia. Diakses pada 14 November 2007.
  21. ^ Bank Negara Malaysia. Halaman Data Ikhtisan Nasional BNM. Diakses pada 8 November 2007
  22. ^ "Biodiversity Theme Report". Departemen Lingkungan, Air, Pusaka, dan Seni Australia. Diakses 2009-01-24. 
  23. ^ [1]
  24. ^ a b Pasal 152. Konstitusi Malaysia.
  25. ^ Pasal 3. Konstitusi Malaysia.
  26. ^ Tinjauan. Perhimpunan Bangsa-bangsa Asia Tenggara. Diakses pada 8 November 2007.
  27. ^ Daftar Negara Anggota. PBB. Diakses pada 8 November 2007
  28. ^ Anggota. Sekretariat Persemakmuran. Diakses pada 8 November 2007.
  29. ^ Kementerian Luar Negeri, Turki. Fakta dan Gambar D-8. Diakses pada 12 December 2007.
  30. ^ The New Student's Reference Work. 1914.
  31. ^ Sakai, Manako. Menggugah kembali Pertautan Melayu di Asia Tenggara.
  32. ^ Halaman 46–47. Suarez, Thomas. Early Mapping of Southeast Asia.
  33. ^ Earl, George S. W. (1850). "On The Leading Characteristics of the Papuan, Australian and Malay-Polynesian Nations". Journal of the Indian Archipelago and Eastern Asia (JIAEA): p.119. 
  34. ^ "Phylogeography and Ethnogenesis of Aboriginal Southeast Asians". Oxford Journals. Diakses 2008-11-11. 
  35. ^ Anggota ASEAN: Malaysia Diakses pada 29 Mei 2008.
  36. ^ (Indonesia) M. Nasruddin Anshoriy Ch, angsa gagal: mencari identitas kebangsaan, PT LKiS Pelangi Aksara, 2008, ISBN 979-1283-65-6, 9789791283656
  37. ^ Mahathir Mohamad. Wilayah Kita, Kita Sendiri. Majalah Time Asia. Diakses Mei.
  38. ^ Majalah Time. Token Citizenship. Mei.
  39. ^ Majalah Time. Siege's End. 2 May 1960.
  40. ^ Majalah Time. Hurray for Harry. Desember
  41. ^ Majalah Time. Fighting the Federation. Desember
  42. ^ UN General Assembly 15th Session - The Trusteeship System and Non-Self-Governing Territories (pages:509-510)
  43. ^ UN General Assembly 18th Session - the Question of Malaysia (pages:41-44)
  44. ^ Manila Accord between Philippnes, Federation of Malaya and Indonesia (31 JULY 1963)
  45. ^ Majalah Time. Perang Ras di Malaysia. Mei. Diakses pada Desember.
  46. ^ United Nations Treaty Series No. 8809, Agreement relating to the implementation of the Manila Accord
  47. ^ United Nations Treaty Series No. 8809 Agreement relating to the implementation of the Manila Accord
  48. ^ Republik Filipina. Departemen Luar Negeri. FAQs on the ICJ Decision. Diakses pada Desember.
  49. ^ "Philippines' Claim To Sabah". epilipinas. Diakses 21 June 2010. 
  50. ^

    Exchange of notes constituting an agreement relating to the implementation of the Manila Accord of 31 July 1963

  51. id="cite_note-New_Economic_Policy-51">^ a b Jomo Kwame Sundaram. UNRISD Kebijakan Ekonomi Baru dan Hubungan Antarsuku di Malaysia. Diakses pada Desember.
  52. ^ Anthony Spaeth. Majalah Time. Loncatan menuju Kejayaan. 9 Desember 1996.
  53. ^ Anthony Spaeth. Majalah Time. Dialah Sang Pemimpin. September.
  54. ^ http://asiasentinel.com/index.php?option=com_content&task=view&id=863&Itemid=31 Para pengusung petisi Malaysia menentang petugas polisi
  55. ^ 30,000 Juru protes Hindraf melakukan rapat umum di jalanan Kuala Lumpur, Malaysiakini.com, 25 November 2007.
  56. ^ OUTLAWED: Hindraf adalah 'gangguan bagi kedamaian dan keamanan', News Straits Times Malaysia, 16 Oktober 2008.
  57. ^ MIC serah pada PM guna ISA - (Hindraf masih berusaha dapatkan bantuan pengganas).
  58. ^ Mahkamah tolak permohonan habeas corpus lima pemimpin Hindraf.
  59. ^ Pasal 32. Konstitusi Malaysia.
  60. ^ a b Departemen Dalam Negeri Amerika Serikat. Malaysia. Diakses pada Desember.
  61. ^ Pasal 44. Konstitusi Malaysia.
  62. ^ Pasal 45. Konstitusi Malaysia.
  63. ^ Pasal 46. Konstitusi Malaysia.
  64. ^ "MALAYSIA (Dewan Rakyat)". Inter-Parliamentary Union. 29 September 2008. 
  65. ^ Pasal 43 (2). Konstitusi Malaysia
  66. ^ Pasal 43 (1). Konstitusi Malaysia
  67. ^ Leow Chiah Wei. Travel Times. New Straits Times. Asia's southernmost tip. Diakses pada Desember.
  68. ^ Sager Ahmad. Travel Times. New Straits Times. Tanjung Piai, the End of Asia. Diakses pada Desember.
  69. ^ Andrew Marshall. Time Magazine. Waterway to the World. Diakses pada Desember.
  70. ^ Petronas 1H profit up 7.7% to RM26.6b
  71. ^ a b c CIA World Factbook - Menurut taksiran 2004 [2]
  72. ^ "All Sabahans must Fight BN and UMNO". Malaysia Today. 15 August 2006. 
  73. ^ a b "World Refugee Survey 2008". U.S. Committee for Refugees and Immigrants. 2008-06-19. 
  74. ^ "Population and Housing Census" Press statement, Department of Statistics, Malaysia. Accessed 3 April 2007.
  75. ^ a b General Report of the Population and Housing Census 2000. Putrajaya: Department of Statistics, Malaysia. 2005. hlm. 60–64. ISBN 9839044265. 
  76. ^ Pasal 160 (2). Konstitusi Malaysia.
  77. ^ Inter Press Service: Temple Demolitions Spell Creeping Islamisation. Diakses pada 4 Juni 2006.
  78. ^ BBC : Pressure on multi-faith Malaysia. Diakses pada 4 Juni 2006.
  79. ^ http://www.bernama.com/bernama/v5/newsindex.php?id=466965 Leaders Condemn Church Burning Incident In Desa Melawati
  80. ^ http://www.msnbc.msn.com/id/34640583 Church attacks in Malaysia deepen racial tension
  81. ^ http://www.radioaustralia.net.au/indonesian/news/stories/201001/s2788719.htm 4 gereja di Malaysia dibakar
  82. ^ http://www.sinarharapan.co.id/berita/read/gereja-malaysia-dibakar-polisi-tingkatkan-keamanan/ GEREJA MALAYSIA DIBAKAR, POLISI TINGKATKAN KEAMANAN
  83. ^ Ninth Schedule. Constitution of Malaysia.
  84. ^ World Education Forum. UNESCO. http://www2.unesco.org/wef/countryreports/malaysia/rapport_1.html Education for All 2000 Assessment Report. Malaysia.] Diakses pada Desember.
  85. ^ "Information for Applicants from Malaysia". University of Abertay Dundee. Diakses 2008-10-27. 
  86. ^ Health Tourism, Portal Pemerintah Malaysia. Diakses pada 12 Oktober 2007.
  87. ^ Pasal 14. Konstitusi Malaysia
  88. ^ The Star Online. Bertambah daripada sekadar kartu. Diakses pada 26 November 2007.
  89. ^ Time Magazine. Rubber from Malaya. 1 March 1943.
  90. ^ "How can [[Sri Lanka]] be transformed into Malaysia and Singapore? by Rajkumar Kanagasingam". Wijeya Newspapers Ltd, Sri Lanka[Daily Mirror]. 17 November 2005. Diakses 2008-03-28. 
  91. ^ Goh, Melissa (Nov. 21, 2006). Para pendidik di Malaysia menilai bahwa NEP dapat menyebabkan polarisasi ras. Malaysia Today.
  92. ^ "Malaysia scraps ringgit peg". The Edge Daily. 2005-07-22. 
  93. ^ Departemen Statistik. Malaysia. Quarterly Balance of Payments Performance October - December, 2005. Diakses Desember.
  94. ^ Financial Times. Malaysia mengendurkan larangan penjualan singkat. Diakses pada 28 Maret 2006.
  95. ^ Boulton, William; Michael Pecht, William Tucker, Sam Wennberg (May 1997). Malaysia. Electronics Manufacturing in the Pacific Rim, World Technology Evaluation Center. Diakses pada 26 September 2007
  96. ^ International Herald Tribune. Ethnic anger on the rise in Malaysia. Diakses pada 30 Januari 2008.
  97. ^ "Non-resident Indian and Person of Indian Origin". NRIOL. NRIOL. Diakses 2008-11-27. "Most Indians migrated to Malaysia as plantation laborers under British rule" .
  98. ^ "Indian Fulbright scholar honored by Malaysian PM". India Post.com. Diakses 2008-11-27. ""The British encouraged many Indians to migrate from India to Malaysia, and they were mostly lower caste groups so the British took advantage of that," says Ramanujan, adding that thousands of Indians, especially from Tamil Nadu, came as indentured labor to work the plantations, with only a few coming over as plantation managers or more skilled labor." 
  99. ^ Portal Kementerian Penerangan Malaysia. "National Dikir Barat Competition To Be Expanded Next Year", 2006. Diakses pada 2009-01-30.

Pustaka

  • 1911 Encyclopædia Britannica. Malay States.
  • Zainal Abidin bin Abdul Wahid; Khoo, Kay Kim; Muhd Yusof bin Ibrahim; Singh, D.S. Ranjit (1994). Kurikulum Bersepadu Sekolah Menengah Sejarah Tingkatan 2. Dewan Bahasa dan Pustaka. ISBN
  • Jeong Chun Hai. (2007). Principles of Public Administration: An Introduction. Kuala Lumpur: Karisma Publication.ISBN 978-983-195-253-5.
  • Osborne, Milton (2000). Southeast Asia: An Introductory History. Allen & Unwin. ISBN

Pranala luar

PemerintahanInformasi umumPariwisata
Dipimpin oleh Ibnu Hajar Menggalang kekuatan rakyat dalam gerakan kesatuan Rakyat yang Tertindas
Panduan wisata Malaysia di Wikivoyage.
 

Lokal geografis

 

 
Negara berdaulat
 
Dependensi

Pulau Natal (Australia) · Kepulauan Cocos (Keeling) (Australia)

 
Daerah yang dipertentangkan

Sungai Naf (Bangladesh, Myanmar) · Tepi Macclesfield (RRC, RC, Vietnam) · Kepulauan Paracel (RRC, RC, Vietnam) · Kepulauan Pratas (RRC, RC) · Sabah (Malaysia, Filipina) · Beting Scarborough (Filipina, RRC, RC) · Kepulauan Spratly (Brunei, Malaysia, Filipina, RRC, ROC, Vietnam)

 
Gerakan separatis


edunitas.com

Page 22

Dipimpin oleh Ibnu Hajar Menggalang kekuatan rakyat dalam gerakan kesatuan Rakyat yang Tertindas

Kontrak mengenai pendirian negara Malaysia (documen)

Dipimpin oleh Ibnu Hajar Menggalang kekuatan rakyat dalam gerakan kesatuan Rakyat yang Tertindas

Undang-undang tentang Malaysia 1963

Malaysia adalah sebuah negara federasi[2] yang terdiri dari tiga belas negara anggota dan tiga wilayah persekutuan di Asia Tenggara dengan lebar 329.847 km persegi.[6][7] Ibukotanya adalah Kuala Lumpur, sedangkan Putrajaya menjadi pusat pemerintahan persekutuan. Banyak masyarakat negara ini melebihi 27 juta jiwa.[7] Negara ini dipisahkan ke dalam dua daerah — Malaysia Barat dan Malaysia Timur — oleh Kepulauan Natuna, wilayah Indonesia di Laut Cina Selatan.[7] Malaysia berbatasan dengan Thailand, Indonesia, Singapura, Brunei, dan Filipina.[7] Negara ini terletak di dekat khatulistiwa dan beriklim tropika.[7] Kepala negara Malaysia adalah Yang di-Pertuan Agong[8] dan pemerintahannya dikepalai oleh seorang Perdana Menteri.[9][10] Model pemerintahan Malaysia mirip dengan sistem parlementer Westminster.[11]

Malaysia sebagai negara persekutuan tidak pernah mempunyai sampai tahun 1963. Sebelumnya, sekumpulan koloni didirikan oleh Britania Raya pada yang belakang sekali ratus tahun ke-18, dan paro barat Malaysia modern terdiri dari beberapa kerajaan yang terpisah-pisah. Kelompok wilayah yang dijajah itu diketahui sebagai Malaya Britania sampai pembubarannya pada 1946, ketika kelompok itu disusun kembali sebagai Uni Malaya. Karena lebih meluasnya tentangan, kelompok itu lagi-lagi disusun kembali sebagai Federasi Malaya pada tahun 1948 dan kesudahan meraih kemerdekaan pada 31 Agustus 1957.[1][12]

Pada 16 September 1963 sesuai dengan

Resolusi Majelis Umum PBB 1514 dalam babak dekolonialisasi, Singapura, Sarawak, Borneo Utara atau yang sekarang bertambah diketahui sebagai Sabah berubah menjadi negara anggota dari federasi bentukan baru yang bernama Malaysia termasuk dengan Federasi Malaya.[2][13] dan pada 9 Agustus 1965 Singapura kesudahan dikeluarkan dari Malaysia dan menjadi negara merdeka yang bernama Republik Singapura.[14][15] saat tahun-tahun awal pembentukan federasi baru terdapat pula tentangan dari Filipina dan konflik militer dengan Indonesia[16]

Bangsa-bangsa di Asia Tenggara merasakan ledakan ekonomi dan menjalani perkembangan yang cepat di penghujung ratus tahun ke-20. Pertumbuhan yang cepat pada dasawarsa 1980-an dan 1990-an, rata-rata 8% dari tahun 1991 sampai 1997, telah mengubah Malaysia menjadi negara industri baru.[17][18] Karena Malaysia adalah salah satu dari tiga negara yang menguasai Selat Malaka, perdagangan internasional bertindak penting di dalam ekonominya.[19] Pada suatu ketika, Malaysia pernah menjadi penghasil timah, karet dan minyak kelapa sawit di dunia.[20] Industri manufaktur memiliki pengaruh luhur bagi ekonomi negara ini.[21] Malaysia juga dipandang sebagai salah satu dari 18 negara berkeanekaragaman hayati terbesar di dunia.[22]

Suku Melayu menjadi anggota terbesar dari populasi Malaysia. Terdapat pula komunitas Tionghoa-Malaysia dan India-Malaysia yang cukup luhur.[23] Bahasa Melayu[24] dan Islam masing-masing menjadi bahasa dan agama resmi negara.[7][25]

Malaysia adalah anggota perintis ASEAN dan ikut serta di berbagai organisasi internasional, seperti PBB.[26][27] Sebagai kesan yang dijajah Inggris, Malaysia juga menjadi anggota Negara-Negara Persemakmuran.[28] Malaysia juga menjadi anggota D-8.[29]

Etimologi

Dipimpin oleh Ibnu Hajar Menggalang kekuatan rakyat dalam gerakan kesatuan Rakyat yang Tertindas

Kata Malaysia terlihat pada peta tahun 1914 dari sebuah atlas Amerika.

Nama "Malaysia" diadopsi pada 1963 ketika Federasi Malaya bertambah Singapura, Sabah, dan Sarawak membentuk federasi bernama Malaysia[2] [13] Tetapi nama itu sendiri pernah membingungkan ketika dipakai kepada merujuk wilayah-wilayah di Asia Tenggara. Sebuah peta yang diterbitkan pada 1914 di Chicago mempertunjukkan nama Malaysia pada wilayah tertentu di Nusantara.[30] Politikus di Filipina pernah menghendaki penamaan negara mereka sebagai "Malaysia", tetapi Malaysia-lah yang pertama mengadopsi nama itu pada 1963 sebelum Filipina bertindak bertambah jauh tentang persoalan itu.[31] Nama lain pernah dianjurkan kepada federasi 1963. Di selangnya adalah Langkasuka (Langkasuka adalah sebuah kerajaan lawas yang mempunyai di anggota hulu Semenanjung Malaya pada milenium pertama masehi).[32]

Bahkan mundur bertambah jauh lagi, seorang etnolog Inggris, George Samuel Windsor Earl, di dalam jilid IV Jurnal Kepulauan India dan Asia Timur pada 1850 mengusulkan kepada menamai kepulauan Indonesia sebagai Melayunesia atau Indunesia, kendati dia bertambah menyukai yang terakhir.[33]

Sejarah

Prasejarah

Sisa-sisa arkeologis ditemukan di Malaysia Barat, Sabah, dan Sarawak. Semang memiliki leluhur jauh di Semenanjung Malaya, merujuk pada pemukiman pertama dari Afrika, bertambah dari 50.000 tahun lalu. Senoi muncul sebagai kelompok campuran, dengan hampir separo silsilah dari garis ibu moyang Semang dan separonya lagi Indocina. Ini berkaitan dengan dugaan bahwa mereka mewakili keturunan penutur Austronesia lawas, kaum tani, yang membawa bahasa dan teknologi mereka ke anggota selatan semenanjung agak 5.000 tahun lalu dan menyatu dengan masyarakat asli. Manusia Proto Melayu bertambah beraneka ragam, dan meskipun mereka menunjukkan beberapa kaitan dengan Asia Tenggara kepulauan, beberapa di selangnya juga memiliki leluhur di Indocina dari zaman Last Glacial Maximum, disertai oleh penyebaran Holosen-dini menempuh Semenanjung Malaya ke Asia Tenggara kepulauan.[34]

Sejarah Dini

Semenanjung Malaya mengembang sebagai pusat perdagangan utama di Asia Tenggara, karena mengembangnya perdagangan selang Cina dan India dan negara lainnya menempuh Selat Malaka yang sibuk. Claudius Ptolemaeus menunjukkan Semenanjung Malaya pada peta dininya dengan label yang berfaedah "Golden Chersonese", Selat Malaka ditulis sebagai "Sinus Sabaricus".[35] Dari pertengahan sampai yang belakang sekali milenium pertama, sebagian luhur semenanjung, begitupun Nusantara mempunyai di bawah pengaruh Sriwijaya.

Kerajaan Melayu yang paling awal tercatat dalam sejarah tumbuh dari kota-pelabuhan tepi pantai yang dibuat pada ratus tahun 10. Di dalamnya termasuk Langkasuka dan Lembah Bujang di Kedah, dan juga Beruas dan Gangga Negara di Perak dan Pan Pan di Kelantan. Diperkirakan semuanya adalah kerajaan Hindu atau Buddha. Islam tiba pada ratus tahun ke-14 di Terengganu.

Dipimpin oleh Ibnu Hajar Menggalang kekuatan rakyat dalam gerakan kesatuan Rakyat yang Tertindas

Benteng A Famosa di Melaka. Yang dibangun itu didirikan oleh bangsa Portugis pada ratus tahun ke-15.

Terdapat banyak kerajaan Cina dan India pada ratus tahun ke-2 dan ke-3 Masehi—sebanyak 30 buah menurut sumber Cina. Kedah—dikenal sebagai Kedaram, Cheh-Cha (menurut I-Ching), atau Kataha di dalam tulisan Palawa atau bahasa Sanskerta kuno—berada di jalur serbuan pedagang dan raja India. Rajendra Chola, Kaisar Tamil lawas yang diduga mempunyai di lebih kurang Kota Gelanggi, menjadikan Kedah tunduk pada 1025, tetapi penggantinya, Vira Rajendra Chola, harus melumpuhkan pemberontakan Kedah kepada mengatasi para penyerbu. Kedatangan Chola sukses meredam keagungan Sriwijaya, yang memberi pengaruh luhur kepada Kedah dan Pattani bahkan sampai ke Ligor.

Kerajaan Buddha, Ligor mengambil kendali Kedah segera setelahnya, dan rajanya, Chandrabhanu mempergunakan tempat ini sebagai basis kepada menyerang Sri Lanka pada ratus tahun ke-11, sebuah peristiwa yang dipahat di atas prasasti batu di Nagapattinum di Tamil Nadu dan di dalam kisah-kisah bangsa Sri Lanka, Mahavamsa. Selama milenium pertama, warga di Semenanjung Malaya mengadopsi Hindu dan Buddha dan penggunaan bahasa Sanskerta sampai mereka berpindah kepada Islam.

Mempunyai beberapa laporan dari wilayah lain yang bertambah tua dari Kedah—misalnya kerajaan lawas Gangga Negara, di lebih kurang Beruas di Perak, mendorong sejarah Malaysia bertambah jauh ke belakangan. Jika itu belum cukup, sebuah puisi Tamil, Pattinapillai, dari ratus tahun ke-2 M, menjelaskan barang-barang dari Kadaram menumpuk di jalanan ibukota Chola. Sebuah drama sanskerta dari ratus tahun ke-7, Kaumudhimahotsva, merujuk Kedah sebagai Kataha-nagari. Agnipurana juga menyebutkan sebuah daerah yang diketahui Anda-Kataha dengan salah satu batasannya menggambarkan sebuah puncak gunung, yang diyakini para sarjana sebagai Gunung Jerai. Kisah-kisah dari Katasaritasagaram menjelaskan kemewahan hidup di Kataha.

Dipimpin oleh Ibnu Hajar Menggalang kekuatan rakyat dalam gerakan kesatuan Rakyat yang Tertindas

Gedung Sultan Abdul Samad di Kuala Lumpur, kompleks Pengadilan Tinggi Malaysia dan Pengadilan Perdagangan. Kuala Lumpur adalah ibukota Negara-negara Melayu Bersekutu dan ibukota Malaysia saat ini.

Pada permulaan ratus tahun ke-15, Kesultanan Melaka didirikan di bawah sebuah dinasti propertti oleh Parameswara, pangeran dari Palembang, Indonesia, di dalam kekaisaran Sriwijaya. Penaklukan memaksa dia dan pendukungnya melarikan diri dari Palembang. Parameswara berlayar ke Temasek kepada menghindari penganiayaan dan tiba di bawah perlindungan Temagi, seorang penghulu Melayu dari Pattani yang ditunjuk oleh Raja Siam sebagai bupati Temasek. Beberapa hari kesudahan, Parameswara membunuh Temagi dan mengangkat dirinya sendiri sebagai bupati. Agak lima tahun kesudahan, dia meninggalkan Temasek karena ancaman dari Siam. Selama periode ini, Temasek juga diserang oleh serombongan armada Jawa dari Majapahit.

Dia kesudahan memimpin ke utara kepada mendirikan permukiman baru. Di Muar, Parameswara berkehendak mendirikan kerajaan barunya di Biawak Busuk atau di Kota Buruk. Mengetahui lokasi Muar tidaklah cocok, dia meneruskan perjalanannya ke utara. Di sepanjang perlintasan, dia dilaporkan telah mengunjungi Sening Ujong (nama lampau kepada Sungai Ujong modern) sebelum sampai di sebuah perkampungan nelayan di bibir Sungai Bertam (nama lampau kepada Sungai Melaka modern). Tempat itu lambat laun mengembang menjadi lokasi Melaka saat kini. Menurut Sejarah Melayu, di situlah dia menyaksikan kancil mengecoh anjing ketika berteduh di bawah pohon Melaka. Dia mengambil apa yang dia lihat sebagai pertanda yang adun dan kesudahan dia mendirikan sebuah kerajaan yang dikata Melaka, kesudahan dia mendirikan dan menjadikan bertambah adun fasilitas kepada sasaran perdagangan.

Peralihan agama Parameswara ke Islam tidaklah jelas. Menurut sebuah teori oleh Sabri Zain [3], Parameswara menjadi seorang Muslim ketika dia menikahi seorang Puteri Samudera Pasai dan dia menyertakan gelar bergaya Persia "Syah", dengan menyebut dirinya Iskandar Syah. Juga mempunyai referensi yang menunjukkan bahwa beberapa anggota kelas penguasa dan komunitas saudagar yang menetap di Melaka telah menjadi Muslim. Kisah-kisah Cina menyebutkan bahwa pada 1414, putera penguasa pertama Melaka mengunjungi Ming kepada mengabari mereka bahwa ayahnya telah wafat. Putera Parameswara diakui secara resmi sebagai penguasa kedua Melaka oleh Kaisar Cina dan bergelar Raja Sri Rama Vikrama, Raja Parameswara dari Temasik dan Melaka dan dia diketahui sebagai tokoh Muslim Sultan Sri Iskandar Zulkarnain Syah atau Sultan Megat Iskandar Syah, dan dia menguasai Melaka dari 1414 sampai 1424. [4] [5] Kerajaan ini menguasai wilayah yang sekarang ini dikata Semenanjung Malaya, selatan Thailand (Pattani, dan pantai timur Sumatera. Kerajaan ini berlanjut selama bertambah dari satu ratus tahun, dan dalam periode tersebut menyebarkan Islam ke semua Nusantara. Melaka, sebagai pelabuhan perdagangan penting, terletak hampir di tengah-tengah rute perdagangan Cina dan India.

Pada 1511, Melaka ditaklukkan oleh Portugal, yang mendirikan sebuah koloni di sana; maka berakhirlah Kesultanan Melaka. Tetapi, Sultan terakhir melarikan diri ke Kampar, Riau, Sumatera dan meninggal di sana. Putera-putera Sultan Melaka terakhir mendirikan dua kesultanan di tempat lain di semenanjung & mdash; Kesultanan Perak di utara, dan Kesultanan Johor (mulanya kelanjutan kesultanan Melaka kuno) di selatan. Setelah jatuhnya Melaka, tiga negara berjuang menguasai Selat Malaka: Portugis (di Melaka), Kesultanan Johor, dan Kesultanan Aceh. Konflik ini berlanjut sampai tahun 1641, ketika Belanda (bersekutu dengan Kesultanan Johor) kepada merebut Melaka.

Kerajaan ini merupakan kelanjutan dari Kesultanan Malaka tua, tetapi sekarang diketahui dengan nama Kesultanan Johor, yang masih mempunyai sampai sekarang. Setelah jatuhnya Melaka, tiga negara berebut kepada mengambil kontrol Selat Malaka: Portugis (di Malaka), Kesultanan Johor, dan Kesultanan Aceh; dan peperangan belakang suatu peristiwanya pada 1641, ketika Belanda (bersekutu dengan Kesultanan Johor) merebut Malaka.

Mendaratnya Britania

Britania Raya mendirikan koloni pertamanya di Semenanjung Malaya pada 1786, dengan penyewaan pulau Penang kepada Perusahaan Hindia Timur Britania oleh Sultan Kedah. Pada 1824, Britania Raya menguasai Melaka setelah ditandatanganinya Traktat London atau Kontrak Britania-Belanda 1824 yang membagi kepemilikan Nusantara kepada Britania dan Belanda, Malaya kepada Britania, dan Indonesia kepada Belanda.[36] Pada 1826, Britania mendirikan Koloni Mahkota di Negeri-Negeri Selat, menyatukan kepemilikannya di Malaya: Penang, Melaka, Singapura, dan pulau Labuan. Penang propertti pada 1786 oleh Kapten Francis Light sebagai pos komersial dianugerahkan oleh Sultan Kedah. Negeri-Negeri Selat mulanya dikelola di bawah British East India Company di Kalkuta, sebelum Penang, dan kesudahan Singapura menjadi pusat pengurusan koloni mahkota, sampai 1867, ketika tanggung jawab pengurusan dialihkan kepada Kantor Kolonial di London.

Selama ratus tahun ke-19, banyak negeri Melayu berusaha kepada mendapatkan bantuan Britania kepada menyelesaikan konflik-konflik internal mereka. Keperluan komersial pertambangan timah di negeri-negeri Melayu bagi para saudagar di Negeri-Negeri Selat menciptakan pemerintah Britania melakukan campur tangan di dalam negeri-negeri penghasil timah di Semenanjung Malaya. Diplomasi Kapal Meriam Britania ditugaskan demi mewujudkan resolusi perdamaian terhadap kekacauan sipil yang disebabkan oleh bandit Cina dan Melayu. Pada belakang suatu peristiwanya Kontrak Pangkor 1874 meretas perlintasan kepada perluasan pengaruh Britania di Malaya. Memasuki ratus tahun ke-20, negeri Pahang, Selangor, Perak, dan Negeri Sembilan, bersama-sama diketahui sebagai Negeri-negeri Melayu Bersekutu (jangan dirancukan dengan Federasi Malaya), di bawah kendali de facto residen Britania diangkatkan kepada menasihati para penguasa Melayu. Orang Britania menjadi "penasihat" di atas kertas, tetapi sebenarnya, mereka menjalankan pengaruh penting di atas para penguasa Melayu.

Lima negeri lainnya di semenanjung, diketahui sebagai Negeri-negeri Melayu Bersekutu, tidak diperintah langsung dari London, juga menerima para penasihat Britania di penghujung ratus tahun ke-20. Empat dari lima negeri itu: Perlis, Kedah, Kelantan, dan Terengganu sebelumnya dikuasai Siam. Negeri yang tidak bersekutu lainnya, Johor, satu-satunya negeri yang memelihara kemerdekaannya di sebagian luhur ratus tahun ke-19. Sultan Sisa dari pembakaran Bakar dari Johor dan Ratu Victoria sahabat pribadi, dan mengakui satu sama lain sederajat. Hal ini tidak pernah terjadi hingg 1914 ketika pengganti Sultan Sisa dari pembakaran Bakar, Sultan Ibrahim menerima seorang penasihat Britania.

Di pulau Borneo, Sabah diperintah sebagai koloni mahkota Borneo Utara, sedangkan Sarawak diperoleh dari Brunei sebagai kerajaan pribadi keluarga Brooke, yang berkuasa sebagai Raja Putih.

Mengikuti Invasi Jepang ke Malaya dan pendudukan berulang-ulangnya selama Perang Dunia II, dukungan rakyat kepada kemerdekaan tumbuh.[37] Pasca-perang, Britania berencana menyatukan pengelolaan Malaya di bawah koloni mahkota tunggal yang dikata Uni Malaya didirikan dengan penentangan yang hebat dari Suku Melayu, yang melawan upaya pelemahan penguasa Melayu dan mengizinkan kewarganegaraan ganda kepada Tionghoa-Malaysia dan kaum imigran lainnya.[38] Uni Malaya, didirikan pada 1946 dan terdiri dari semua kepemilikan Britania di Malaya, kecuali Singapura, dibubarkan pada 1948 dan ditukar oleh Federasi Malaya, yang mengembalikan pemerintahan sendiri para penguasa negeri-negeri Malaya di bawah perlindungan Britania.

Selama saat itu, pemberontakan di bawah kepemimpinan Partai Komunis Malaya melaksanakan operasi gerilya yang dirancang kepada mengusir Britania dari Malaya. Darurat Malaya, begitulah diketahuinya, berlanjut sejak 1948 sampai 1960, dan melibatkan kampanye anti-kekacauan oleh serdadu Persemakmuran di Malaya. Meskipun kekacauan dengan cepat ditumpas masih saja menyisakan kehadiran serdadu persemakmuran, dengan latar belakangan Perang Dingin.[39] Melawan latar belakangan ini, kemerdekaan kepada Federasi di dalam Persemakmuran diberikan pada 31 Agustus 1957.[12]

Setelah kemerdekaan

Dipimpin oleh Ibnu Hajar Menggalang kekuatan rakyat dalam gerakan kesatuan Rakyat yang Tertindas

Mahathir Mohamad adalah pemimpin terdepan yang menciptakan Malaysia menjadi daya industri utama.

Kemerdekaan Malaya, Pulau Pinang dan Malaka dicapai pada 31 Agustus 1957 dengan nama Federasi Malaya.[1] Singapura masih mempunyai di bawah kekuasaan Britania Raya pada saat itu karena kedudukannya yang stategis. Pada 16 September 1963, Federasi Malaya bersama-sama dengan koloni mahkota Britania, yaitu Sabah (Borneo Utara), Sarawak, dan Singapura, membentuk Malaysia. Kesultanan Brunei, meski mulanya berminat menggabungi Federasi, menarik kembali rencana penyatuan itu karena mempunyainya penentangan dari sebagian masyarakat, juga dalih tentang pembayaran royalti minyak dan status Sultan di dalam perencanaan penyatuan.[40][41]

Tahun-tahun permulaan pembentukan atau kemerdekaan diganggu oleh konflik dengan Indonesia yang dicetuskan oleh Soekarno menempuh Dwikora karena ketidak sesuaian dengan laporan Sekretaris Jenderal PBB[42] [43]menyangkut pelanggaran Manila Accord dalam pembentukan Malaysia,[44] Dalam perjalanan federasi ini kemudiaan disertai dengan keluarnya Singapura pada 1965 karena kembali mempunyainya ketidak sesuaian dengan Kontrak Pembentukan Malaysia[2] dengan dipicu oleh politik diskriminasi, dan pertikaian antar-ras di dalam Insiden 13 Mei pada 1969.[14][45] Filipina juga menciptakan pengakuan aktif terhadap Sabah dengan penyelesaian damai[46] pada periode itu berdasarkan penyerahan sebagian wilayah Kesultanan Brunei, yakni anggota timur-utara kepada Kesultanan Sulu pada 1704. Pengakuan atas wilayah ini masih dilanjutkan sampai saat ini oleh pihak Filipina.[47][48][49][50] Setelah Insiden 13 Mei pada 1969, Kebijakan Ekonomi Baru yang kontroversial—upaya penaikan hasil bagi kue ekonomi bumiputra ("pribumi", yang menyertakan sebagian luhur orang Melayu, tetapi tidak selalu masyarakat asli) dibandingkan dengan kelompok suku lainnya—diluncurkan oleh Perdana Menteri Abdul Razak. Malaysia sejak saat itu memelihara kesetimbangan politik kesukuan yang lunak, dengan sistem pemerintahan yang memadukan pertumbuhan ekonomi dengan kebijakan ekonomi dan politik yang menyokong keikutsertaan yang pantas dari semua ras.[51]

Di selang tahun 1980-an dan pertengahan 1990-an, Malaysia merasakan pertumbuhan ekonomi yang berfaedah di bawah kepemimpinan perdana menteri keempat, Dr. Mahathir Mohamad.[52] Pada periode ini Malaysia merasakan lompatan dari ekonomi berbasis pertanian ke ekonomi berbasis manufaktur dan industri (terutama anggota komputer dan elektronika rumahan). Pada periode ini juga, bentang darat Malaysia berubah dengan tumbuhnya beraneka mega-projek. Projek paling terkemuka adalah Menara Kembar Petronas (sempat menjadi gedung paling tinggi di dunia), Bandar Udara Internasional Kuala Lumpur (KLIA), Perlintasan Tol Utara-Selatan, Sirkuit F1 Sepang, Multimedia Super Corridor (MSC), bendungan Pembangkit Listrik Tenaga Cairan Bakun, dan Putrajaya, pusat pemerintahan persekutuan baru.

Pada penghujung 1990-an, Malaysia diguncang oleh Krisis finansial Asia 1997, juga tidak stabilnya politik yang disebabkan oleh penahanan Wakil Perdana Menteri Dato' Seri Anwar Ibrahim.[53] Terdapat pula tentangan dari kaum sosialis dan reformis, sampai kepada upaya pembentukan negara Islam. Pada 2003, Dr Mahathir, perdana menteri Malaysia yang paling lama menjabat, mundur dan dialihkan oleh wakilnya, Abdullah Ahmad Badawi. Pemerintahan baru mengadvokasikan pandangan moderat negara Islam yang didefinisikan oleh Islam Hadhari. Pada November 2007, Malaysia digoyang oleh dua unjuk rasa anti-pemerintah. Unjuk rasa Lepas sama sekali dari kotoran 2007 sejumlah 40.000 orang dilaksanakan di Kuala Lumpur pada 10 November menganjurkan reformasi daerah pemilihan. Itu dipicu oleh dugaan-dugaan korupsi dan ketidaksesuaian di dalam sistem pemilihan di Malaysia yang condong kepada partai politik yang masih berkuasa, Barisan Nasional, yang selalu memerintah Malaysia sejak kemerdekaan 1957.[54] Unjuk rasa lainnya diterapkan pada 25 November di ibukota Malaysia dan dipimpin oleh HINDRAF. Penggerak unjuk rasa ini, Hindu Rights Action Force, melakukan protes berhubungan kebijakan yang timpang, mengutamakan Suku Melayu. Banyak peserta ditaksir selang 5.000 sampai 30.000.[55] Di kedua-dua kasus itu, pemerintah dan kepolisian berusaha menangani dan mencegah penculikan dari tempat perihal sahnya. Pada 16 Oktober 2008, HINDRAF dilarang karena pemerintah mengecap kelompok yang tidak berdaftar itu sebagai "ancaman bagi keamanan nasional"[56] karena berusaha mendapatkan bantuan dan dukungan dari kelompok teroris.[57], [58]

Politik dan Pemerintahan

Dipimpin oleh Ibnu Hajar Menggalang kekuatan rakyat dalam gerakan kesatuan Rakyat yang Tertindas

Gedung Parlemen

Dipimpin oleh Ibnu Hajar Menggalang kekuatan rakyat dalam gerakan kesatuan Rakyat yang Tertindas

Kantor Perdana Menteri Malaysia, Putrajaya

Dipimpin oleh Ibnu Hajar Menggalang kekuatan rakyat dalam gerakan kesatuan Rakyat yang Tertindas

Perdana Menteri Malaysia saat ini, Najib Tun Razak.

Federasi Malaysia adalah sebuah monarki konstitusional. Kepala negara persekutuan Malaysia adalah Yang di-Pertuan Agong, biasa dikata Raja Malaysia. Yang di-Pertuan Agong dipilih dari dan oleh sembilan Sultan Negeri-Negeri Malaya, kepada menjabat selama lima tahun secara bergiliran; empat pemimpin negeri lainnya, yang bergelar Gubernur, tidak ikut serta di dalam pemilihan.[59]

Sistem pemerintahan di Malaysia bermodelkan sistem parlementer Westminster, warisan Penguasa Kolonial Britania. Tetapi di dalam praktiknya, kekuasaan bertambah terpusat di eksekutif daripada di legislatif, dan judikatif diperlemah oleh tekanan berkelanjutan dari pemerintah selama zaman Mahathir, kekuasaan judikatif itu dibagikan selang pemerintah persekutuan dan pemerintah negara anggota. Sejak kemerdekaan pada 1957, Malaysia diperintah oleh koalisi multipartai yang dikata Barisan Nasional (pernah dikata pula Aliansi).[60]

Kekuasaan legislatur dibagi selang legislatur persekutuan dan legislatur negeri. Parlemen bikameral terdiri dari dewan rendah, Dewan Rakyat (mirip "Dewan Perwakilan Rakyat" di Indonesia) dan dewan tinggi, Senat atau Dewan Negara (mirip "Dewan Perwakilan Daerah" di Indonesia).[61][62][63] 222 anggota Dewan Rakyat dipilih dari daerah pemilihan beranggota-tunggal yang diatur berdasarkan banyak masyarakat kepada saat posisi terlama 5 tahun. 70 Senator menjalankan tugas kepada saat posisi 3 tahun; 26 di selangnya dipilih oleh 13 majelis negara anggota (masing-masing mengirimkan dua utusan), dua mewakili wilayah persekutuan Kuala Lumpur, masing-masing satu mewakili wilayah persekutuan Labuan dan Putrajaya, dan 40 diangkatkan oleh raja atas nasihat perdana menteri. Di samping Parlemen di tingkatan persekutuan, masing-masing negara anggota memiliki dewan legislatif unikameral (Dewan Undangan Negeri) yang para anggotanya dipilih dari daerah-daerah pemilihan beranggota-tunggal. Pemilihan umum parlemen diterapkan paling sedikit lima tahun sekali, dengan pemilihan umum terakhir pada Maret 2008.[60] Pemilih terdaftar berusia 21 tahun ke atas dapat memberikan suaranya kepada yang akan menjadi anggota Dewan Rakyat dan yang akan menjadi anggota dewan legislatif negara anggota juga, di beberapa negara anggota. Voting tidak diwajibkan.[64]

Kekuasaan eksekutif dilaksanakan oleh kabinet yang dipimpin oleh perdana menteri; konstitusi Malaysia menetapkan bahwa perdana menteri haruslah anggota dewan rendah (Dewan Rakyat), yang direstui Yang di-Pertuan Agong dan mendapat dukungan majoritas di dalam parlemen.[65] Kabinet dipilih dari para anggota Dewan Rakyat dan Dewan Negara dan bertanggung jawab kepada badan itu.[66]; sedangkan kabinet merupakan anggota parlemen yang dipilih dari Dewan Rakyat atau Dewan Negara.

Pemerintah negara anggota dipimpin oleh Menteri Luhur di negeri-negeri Malaya atau Ketua Menteri di negara-negara yang tidak memelihara monarki lokal, yakni seorang anggota majelis negara anggota dari partai majoritas di dalam Dewan Undangan Negeri. Di tiap-tiap negara anggota yang memelihara monarki lokal, Menteri Luhur haruslah seorang Suku Melayu Muslim, meskipun penguasa ini menjadi subjek kebijaksanaan para penguasa. Kekuasaan politik di Malaysia amat penting kepada memperjuangkan suatu isu dan hak. Oleh karena itu kekuasaan memainkan peranan yang amat penting dalam melakukan perubahan.

Pembagian administratif

Dipimpin oleh Ibnu Hajar Menggalang kekuatan rakyat dalam gerakan kesatuan Rakyat yang Tertindas

Peta pembagian wilayah Malaysia.

Secara administratif, Malaysia memiliki 13 negara anggota (11 di Malaysia Barat dan 2 di Malaysia Timur) dan 3 wilayah persekutuan (semua tiga wilayah persekutuan digabungkan menjadi satu dalam bendera Malaysia) yang dilambangkan sebagai empat belas jalur dan sudut bintang di Bendera Malaysia yang dinamakan "Jalur Gemilang":

Malaysia Barat (Semenanjung)

Malaysia Timur

Kota-kota Luhur

  1. Kuala Lumpur
  2. Johor Bahru
  3. Shah Alam
  4. Subang Jaya
  5. Alor Setar

Geografi

Dipimpin oleh Ibnu Hajar Menggalang kekuatan rakyat dalam gerakan kesatuan Rakyat yang Tertindas

Peta Semenanjung Malaysia dan Malaysia Timur

Dipimpin oleh Ibnu Hajar Menggalang kekuatan rakyat dalam gerakan kesatuan Rakyat yang Tertindas

Pemandangan pantai di Pulau Tioman.

Malaysia adalah negara berpenduduk terbanyak ke-43 dan negara dengan daratan terluas ke-66 di dunia, dengan banyak masyarakat agak 27 juta dan lebar wilayah melebihi 320.000 km2. Banyak masyarakat sedemikian cukup sebanding dengan banyak masyarakat Arab Saudi dan Venezuela, dan lebar wilayah sedemikian sebanding dengan lebar wilayah Norwegia dan Vietnam, atau New Mexico, sebuah negara anggota di Amerika Serikat.

Malaysia terdiri atas dua daerah utama yang terpisah oleh Laut Cina Selatan. Keduanya memiliki bentuk muka bumi yang hampir sama, yaitu dari pinggir laut yang landai sampai hutan lebat dan bukit tinggi. Puncak paling tinggi di Malaysia (dan juga di Kalimantan) yaitu Gunung Kinabalu setinggi 4.095,2 meter di Sabah. Iklim lokal adalah khatulistiwa dan dicirikan oleh angin muson barat daya (April sampai Oktober) dan timur laut (Oktober sampai Februari).


Tanjung Piai, terletak di selatan negara anggota Johor, adalah tanjung paling selatan benua Asia.[67][68] Selat Malaka, terletak di selang Sumatera dan Semenanjung Malaysia, jalur pelayaran terpenting di dunia.[69]

Kuala Lumpur adalah ibukota resmi dan kota terbesar di Malaysia. Putrajaya di pihak lain, dipandang sebagai ibukota administratif pemerintahan persekutuan Malaysia. Meskipun banyak cabang eksekutif dan judikatif pemerintahan persekutuan telah pindah ke sana (untuk menghindari kemacetan yang tumbuh di Kuala Lumpur), tetapi Kuala Lumpur masih dipandang sebagai ibukota legislatif Malaysia karena di sanalah mempunyainya kompleks gedung Parlemen Malaysia. Kuala Lumpur juga merupakan pusat perdagangan dan keuangan Malaysia.

Kota utama lain termasuk Ipoh, George Town, Johor Bahru, Kuching, Kota Kinabalu, Miri, Alor Star, Kota Melaka, dan Petaling Jaya.

Sumber daya alam

Malaysia diberkati dengan sumber daya alam semisal sektor pertanian, kehutanan, dan pertambangan. Di sektor pertanian, Malaysia adalah salah satu pengekspor terbesar karet alam dan minyak sawit, yang bersama-sama dengan damar dan kayu gelondongan, kakao, lada, nenas, dan tembakau mendominasi pertumbuhan sektor itu. Minyak sawit juga merupakan pembangkit utama perdagangan internasional Malaysia.

Dipimpin oleh Ibnu Hajar Menggalang kekuatan rakyat dalam gerakan kesatuan Rakyat yang Tertindas

Salah satu kebun teh di Malaysia.

Tentang sumber daya hutan, diketahui bahwa usaha penggelondongan dimulai kepada menciptakan kontribusi berfaedah bagi ekonomi Malaysia pada ratus tahun ke-19. Kini, ditaksir 59% daratan Malaysia masih berupa hutan. Perluasan industri damar yang cepat, khususnya setelah era 1960-an, telah berproduksi persoalan erosi di hutan-hutan negara ini. Tetapi, dengan mempunyainya komitmen pemerintah kepada melindungi daerah lebih kurang yang berkaitan dengan dan sistem ekologi, sumber daya hutan dikelola pada landasan yang berkelanjutan, dampak ikutannya adalah menurunnya laju penebangan pohon.

Sebagai tambahan, sejumlah wilayah yang substansial diperlakukan sebagai hutan produksi (silvikultur) dan upaya penghutanan kembali terhadap lahan hutan sudah diterapkan. Pemerintah Malaysia merencanakan pengayaan tanah seluas 312,30 kilometer persegi dengan rotan di bawah kondisi hutan alami dan di sela-sela tanaman karet alami sebagai komoditas panen perantara. Kepada terus memperkaya sumber-sumber hutan, spesies damar yang cepat-tumbuh seperti meranti tembaga, merawan dan sesenduk juga ditanam. Pada saat yang sama, penuaian pohon-pohon berharga tinggi seperti jati dan pohon lainnya kepada dibuat sebagai pulp dan kertas juga dianjurkan. Karet, pernah menjadi arus utama ekonomi Malaysia, kini dialihkan oleh minyak sawit sebagai komoditas ekspor utama pertanian Malaysia.

Timah dan minyak bumi adalah dua sumber daya mineral utama yang menjadi penyokong ekonomi utama Malaysia. Malaysia pernah menjadi penghasil timah terbesar di dunia sampai runtuhnya pasar timah di permulaan tahun 1980-an. Pada ratus tahun ke-19 dan ke-20, timah memainkan peran dominan di dalam ekonomi Malaysia. Pada 1972 minyak bumi dan gas alam mengambil alih timah sebagai komoditas utama sektor pemurnian mineral. Sementara itu, kontribusi timah lebih menurun. Penemuan minyak bumi dan gas alam di ladang minyak lepas sama sekali pantai Sabah, Sarawak, dan Terengganu memiliki sumbangan penting bagi ekonomi Malaysia. Mineral lain menurut strata keperluan dan keberartiannya adalah tembaga, bauksit, besi, dan batu bara bersama-sama dengan mineral industri seperti tanah liat, kaolin, silika, batu gamping, barit, fosfat, dan bebatuan dimensi seperti granit juga blok dan lempengan marmer. Sejumlah emas dengan kadar minimalis juga dibuat.

Pada 2004, seorang menteri di Departemen Perdana Menteri, Mustapa Mohamed, menyatakan bahwa cadangan minyak bumi Malaysia mempunyai pada kisaran 4.84 milyar barel, sedangkan cadangan gas alam bertambah menjadi 89 triliun kaki kubik (2,500 km³). Pada 1 Januari 2007, Petronas melaporkan bahwa cadangan minyak dan gas di Malaysia berkisar pada ekuivalensi 20.18 milyar barel.[70]

Pemerintah menaksir bahwa pada laju produksi terkini, Malaysia akan mampu berproduksi minyak sampai 18 tahun dan gas sampai 35 tahun ke muka. Pada 2004, Malaysia menduduki peringkat ke-24 menurut cadangan minyak dunia dan ke-13 menurut cadangan gas. 56% dari cadangan minyak mempunyai di Semenanjung sedangkan 19% di Malaysia Timur. Tiap-tiap negara anggota memelihara hak kepada menguasai sumber-sumber daya alam di dalam wilayahnya. Tetapi, pemerintah persekutuan menguasai minyak dan gas. Negara anggota yang memiliki minyak dan gas diberi royalti.

Demografi

Masyarakat Malaysia terdiri dari berbagai kelompok suku, dengan Suku Melayu sejumlah 50,4% menjadi ras terbesar dan bumiputra/suku asli (aborigin) di Sabah dan Sarawak sejumlah 11% [71] semuanya masyarakat. Menurut definisi konstitusi Malaysia, orang Melayu adalah Muslim, mempergunakan Bahasa Melayu, yang menjalankan norma budaya dan budaya Melayu. Oleh karena itu, secara teknis, seorang Muslim dari ras manapun yang menjalankan norma budaya dan budaya Melayu dapat dipandang sebagai Melayu dan memiliki hak yang sama ketika berhadapan dengan hak-hak istimewa Melayu seperti yang diterangkan di dalam konstitusi. Melebihi separo anggota dari semuanya masyarakat, bumiputra non-melayu menjadi kelompok dominan di negara anggota Sarawak (30%-nya adalah Iban), dan mendekati 60% masyarakat Sabah (18%-nya adalah Kadazan-Dusun, dan 17%nya adalah Bajaus).[71] Bumiputra non-Melayu itu terbagi atas puluhan kelompok ras tetapi memiliki budaya umum yang sama. Sampai ratus tahun ke-20, kebanyakan dari mereka mengamalkan kepercayaan tradisional tetapi kini telah banyak yang sudah memeluk Kristen atau Islam. Masuknya ras lain sedikit banyak mengurangi persentase masyarakat pribumi di kedua negara anggota itu. Juga terdapat kelompok aborigin dengan banyak sedikit di Semenanjung, mereka biasa dikata Orang Asli.

23,7% masyarakat adalah Tionghoa-Malaysia, sedangkan India-Malaysia sebanyak 7,1% masyarakat.[71] Sebagian luhur komunitas India adalah Tamil (85%), tetapi berbagai kelompok lainnya juga mempunyai, termasuk Malayalam, Punjab, dan Gujarat. Sebagian lagi masyarakat Malaysia berdarah campuran Timur Tengah, Thailand, dan Indonesia. Keturunan Eropa dan Eurasia termasuk Britania yang menetap di Malaysia sejak zaman kolonial, dan komunitas Kristang yang kuat di Melaka. Sejumlah kecil orang Khmer dan Vietnam menetap di Malaysia sebagai pengungsi Perang Vietnam.

Sebaran masyarakat sangat tidak merata, dengan bertambah dari 17 juta masyarakat menetap di Malaysia Barat, sedangkan tidak bertambah dari 7 juta menetap di Malaysia Timur. Karena tumbuhnya industri padat tenaga kerja, Malaysia memiliki 10% sampai 20% pekerja imigran dengan luhurnya ketidakpastian banyak pekerja ilegal, terutama asal Indonesia. Terdapat sejuta pekerja imigran yang legal dan mungkin orang asing ilegal lainnya. Negara anggota Sabah sendiri memiliki hampir 25% dari 2,7 juta masyarakatnya terdaftar sebagai pekerja imigran ilegal menurut sensus terakhir. Tetapi, cerminan 25% ini diduga kurang dari setengah cerminan yang diperkirakan oleh lembaga-lembaga swadaya warga.[72]

Sebagai tambahan, menurut World Refugee Survey 2008, yang diterbitkan oleh Komisi Pengungsi dan Imigran Amerika Serikat, Malaysia menampung pengungsi dan pencari suaka mendekati angka 155.700. Dari banyak ini, hampir 70.500 pengungsi dan pencari suaka berasal dari Filipina, 69.700 dari Myanmar, dan 21.800 dari Indonesia.[73] Komisi Pengungsi dan Imigran Amerika Serikat menamai Malaysia sebagai salah satu dari sepuluh tempat terburuk bagi pengungsi karena mempunyainya praktik diskriminasi negara kepada pengungsi. Petugas Malaysia dilaporkan memulangkan pendatang secara langsung kepada penyelundup manusia pada 2007, dan Malaysia menugaskan RELA, milisi sukarelawan, kepada menegakkan undang-undang imigrasi negara itu.[73]

Agama

Dipimpin oleh Ibnu Hajar Menggalang kekuatan rakyat dalam gerakan kesatuan Rakyat yang Tertindas

Masjid Ubudiah adalah masjid bersejarah yang terkenal di Kuala Kangsar.

Dipimpin oleh Ibnu Hajar Menggalang kekuatan rakyat dalam gerakan kesatuan Rakyat yang Tertindas

Malaysia adalah warga multi-agama dan Islam adalah agama resminya. Menurut cerminan Sensus Masyarakat dan Perumahan 2000, hampir 60,4 persen masyarakat memeluk agama Islam; 19,2 persen Buddha; 9,1 persen Kristen; 6,3 persen Hindu; dan 2,6 persen Agama Tionghoa tradisional. Sisanya dianggap memeluk agama lain, misalnya Animisme, Agama rakyat, Sikh, dan kepercayaan lain; sedangkan 1,1% dilaporkan tidak beragama atau tidak memberikan informasi.[74][75]

Semua orang Melayu dipandang Muslim (100%) seperti yang didefinisi pada Pasal 160 Konstitusi Malaysia.[76] Statistik tambahan dari Sensus 2000 yang menunjukkan bahwa Tionghoa-Malaysia sebagian luhur memeluk agama Buddha (75,9%), dengan sejumlah signifikan mengikuti nasihat Tao (10,6%) dan Kristen (9,6%). Sebagian luhur orang India-Malaysia mengikuti Hindu (84,5%), dengan sejumlah kecil mengikuti Kristen (7,7%) dan Muslim (3,8%). Kristen adalah agama dominan bagi komunitas non-Melayu bumiputra (50,1%) dengan tambahan 36,3% diketahui sebagai Muslim dan 7,3% digolongkan secara resmi sebagai pengikut agama rakyat.[75]

Konstitusi Malaysia secara teoretik menjamin kebebasan beragama. Tambahan lagi, semua non-Muslim yang menikahi Muslim harus meninggalkan agama mereka dan berpindah kepada Islam. Sementara, kaum non-Muslim merasakan berbagai batasan di dalam kegiatan-kegiatan keagamaan mereka, seperti pembangunan sarana ibadah dan perayaan upacara keagamaan di beberapa negara anggota.[77][78] Muslim dituntut mengikuti keputusan-keputusan Mahkamah Syariah ketika mereka berhubungan dengan agama mereka. Jurisdiksi Mahkamah Syariah dibatasi hanya bagi Muslim menyangkut Kepercayaan dan Kewajiban sebagai Muslim, termasuk di selangnya pernikahan, warisan, kemurtadan, dan hubungan internal sesama umat. Tidak mempunyai pelanggaran perdata atau pidana mempunyai di bawah jurisdiksi Mahkamah Syariah, yang memiliki hierarki yang sama dengan Pengadilan Sipil Malaysia. Meskipun menjadi pengadilan paling tinggi di negara itu, Pengadilan-Pengadilan Sipil (termasuk Pengadilan Persekutuan, pengadilan paling tinggi di Malaysia) pada prinsipnya tidak dapat memberikan putusan bertambah tinggi daripada yang dibuat oleh Mahkamah Syariah; dan kebanyakan mereka segan kepada memimpin kasus-kasus yang melibatkan Islam di dalam wilayah atau pertanyaan atau tantangan terhadap autoritas Mahkamah Syariah. Hal ini menyebabkan masalah-masalah yang cukup mengemuka, khususnya yang melibatkan kasus-kasus perdata di selang Muslim dan non-Muslim, di mana pengadilan sipil telah memerintahkan non-Muslim kepada mencari pertolongan dari Mahkamah Syariah.

Awal tahun 2010 dalam putusan Pengadilan Tinggi yang memutuskan mengizinkan surat kabar Katolik the Herald kepada mempergunakan kata Allah kepada Tuhan telah memicu dibakarnya bertambah dari 4 yang dibangun gereja dan beberapa lainnya dirusak massa di Kuala Lumpur ibu kota Malaysia.[79][80][81] [82]

Pendidikan

Dipimpin oleh Ibnu Hajar Menggalang kekuatan rakyat dalam gerakan kesatuan Rakyat yang Tertindas

Multimedia University.

Dipimpin oleh Ibnu Hajar Menggalang kekuatan rakyat dalam gerakan kesatuan Rakyat yang Tertindas

Universitas Nottingham, Kampus Malaysia.

Pendidikan di Malaysia dipantau oleh Kementerian Pendidikan Pemerintah Persekutuan.[83]

Sebagian luhur anak-anak Malaysia mulai bersekolah pada usia tiga sampai enam tahun, di Taman Kanak-Kanak. Sebagian luhur taman kanak-kanak dijalankan pihak swasta, tetapi mempunyai sedikit taman kanak-kanak yang dijalankan pemerintah.

Anak-anak mulai bersekolah dasar pada usia tujuh tahun selama enam tahun ke muka. Terdapat dua jenis utama sekolah dasar yang dijalankan atau berbantuan pemerintah. Sekolah bicara asli (Sekolah Jenis Kebangsaan) mempergunakan bahasa Tionghoa atau bahasa Tamil sebagai bahasa pengantar. Sebelum melanjutkan ke tahap pendidikan sekunder, siswa-siswi di kelas 6 dipersyaratkan kepada mengikuti Ujian Prestasi Sekolah Dasar (Ujian Pencapaian Sekolah Rendah, UPSR). Sebuah program yang dikata Penilaian Tahap Satu, PTS digunakan kepada mengukur kemampuan siswa-siswi yang tajam kecerdikan, dan memungkinkan mereka naik dari kelas 3 ke kelas 5, meloncati kelas 4.[84] Tetapi, program ini dihapus pada 2001.

Pendidikan tahap dua di Malaysia dilaksanakan di dalam Sekolah Menengah Kebangsaan (setara SMP+SMA di Indonesia) selama lima tahun. Sekolah Menengah Kebangsaan mempergunakan bahasa Malaysia sebagai bahasa pengantar. Khusus mata pelajaran Matematika dan Sains juga bahasa non-Melayu, ini berlangsung mulai tahun 2003, dan sebelum itu semua pelajaran non-bahasa diajarkan di dalam bahasa Malaysia. Di yang belakang sekali Form Three, yaitu kelas tiga, siswa-siswi diuji di dalam Penilaian Menengah Rendah, PMR. Di kelas lima pendidikan tahap dua (Form Five), siswa-siswi mengikuti ujian Ijazah Pendidikan Malaysia (Sijil Pelajaran Malaysia, SPM), yang setara dengan kesan British Ordinary pada tahapan 'O'. Sekolah tertua di Malaysia adalah Penang Free School, juga sekolah tertua di Asia Tenggara.

Pendidikan tahap dua nasional Malaysia dibagi ke dalam beberapa jenis, yaitu National Secondary School (Sekolah Menengah Kebangsaan), Religious Secondary School (Sekolah Menengah Agama), National-Type Secondary School (Sekolah Menengah Jenis Kebangsaan) yang juga dikata Mission School (Sekolah Dakwah), Technical School (Sekolah Menengah Teknik), Sekolah Berasrama Penuh, dan MARA Junior Science College (Maktab Rendah Sains MARA).

Juga terdapat 60 Chinese Independent High School di Malaysia, yang sebagian luhur di selangnya bicara pengantar bahasa Tionghoa. Chinese Independent High School dipantau dan distandardisasi oleh United Chinese School Committees' Association of Malaysia (UCSCAM, bertambah lazim dikata di dalam bahasa Tionghoa, Dong Zong 董总), tetapi, tidak seperti sekolah pemerintah, tiap-tiap sekolah independen lepas sama sekali menentukan keputusan. Berusaha bisa di sekolah independen memerlukan waktu 6 tahun kepada tamat, terbagi ke dalam Tahap Junior (3 tahun) dan Tahap Senior (3 tahun). Siswa-siswi akan mengikuti uji standardisasi yang diselenggarakan oleh UCSCAM, yang diketahui sebagai Unified Examination Certificate (UEC) (Ijazah Pengujian Bersama) di Menengah Junior 3 (setara Penilaian Menengah Rendah) dan Menengah Senior 3 (setara tahap A). Sejumlah sekolah independen mengadakan kelas-kelas bicara Malaysia dan bicara Inggris selain bicara Tionghoa, memungkinkan siswa-siswi mengikuti Penilaian Menengah Rendah dan Sijil Pelajaran Malaysia juga.

Sebelum perkenalan sistem matrikulasi, siswa-siswi yang berhasrat memasuki universitas publik harus menyelesaikan 18 bulan tambahan sekolah sekunder di Form Six (kelas 6) dan mengikuti Sijil Tinggi Persekolahan Malaysia, STPM; yang setara British Advanced atau tahap 'A'. Karena perkenalan program matrikulasi sebagai alternatif bagi STPM pada 1999, siswa-siswi yang menamatkan program 12 bulan di perkuliahan matrikulasi (kolej matrikulasi di dalam bahasa Malaysia) dapat mendaftar di universitas lokal. Tetapi, di dalam sistem matrikulasi, hanya 10% dari bangku yang tersedia bagi siswa-siswi non-Bumiputra dan sisanya kepada siswa-siswi Bumiputra.

Terdapat universitas publik seperti Universitas Malaya, Universitas Sains Malaysia, Universitas Putra Malaysia Universitas Teknologi Malaysia, Universitas Teknologi Mara, dan Universitas Kebangsaan Malaysia. Universitas swasta juga mendapatkan reputasi yang cukup kepada pendidikan berharga internasional dan banyak siswa-siswi dari semua dunia berminat memasuki universitas-universitas itu. Misalnya Multimedia University, Universitas Teknologi Petronas, dll. Sebagai tambahan, empat universitas bereputasi internasional telah membuka kampus cabangnya di Malaysia sejak 1998. Sebuah kampus cabang dapat diperhatikan sebagai ‘kampus lepas sama sekali pantai’ dari universitas asing, yang memberikan kuliah dan penghargaan yang sama seperti kampus utamanya. Siswa-siswi lokal maupun internasional dapat meraih kualifikasi asing identik ini di Malaysia dengan biaya rendah. Kampus cabang universitas asing di Malaysia adalah: Monash University Malaysia Campus, Curtin University of Technology Sarawak Campus, Swinburne University of Technology Sarawak Campus, dan University of Nottingham Malaysia Campus.

Siswa-siswi juga memiliki opsi kepada mendaftar di lembaga tersier swasta setelah menamatkan pendidikan sekunder. Sebagian luhur lembaga memiliki pranala pendidikan dengan universitas-universitas seberang lautan semisal di Amerika Serikat, Britania Raya, dan Australia, memungkinkan mahasiswa menghabiskan periode perkuliahannya dengan mendapatkan kualifikasi seberang lautan. Satu contoh adalah SEGi College yang bermitra dengan University of Abertay Dundee.[85] Mahasiswa Malaysia berusaha bisa di luar negara seperti di Indonesia, Britania Raya, Amerika Serikat, Australia, Selandia Baru, Kanada, Singapura, Jepang dan negara-negara di Timur-Tengah seperti Yordania dan Mesir. Mempunyai juga mahasiswa Malaysia di beberapa universitas di Korea Selatan, Jerman, Perancis, Republik Rakyat Cina, Irlandia, India, Rusia, Polandia, dan Republik Ceko.

Sebagai tambahan kepada Kurikulum Nasional Malaysia, Malaysia memiliki sekolah internasional. Sekolah internasional memberi para siswa kesempatan kepada mempelajari kurikulum dari negara lain. Sekolah-sekolah ini utamanya diurai karena bertambahnya masyarakat ekspatriat di negara ini. Sekolat internasional termasuk: Sekolah Indonesia (kurikulum Indonesia), Australian International School, Malaysia (kurikulum Australia), Alice Smith School (kurikulum Britania), elc International school (kurikulum Britania), Garden International School (kurikulum Britania), Lodge International School (kurikulum Britania), International School of Kuala Lumpur (kurikulum Amerika dan Sarjana Muda Internasional), Japanese School of Kuala Lumpur (Kurikulum Jepang), The Chinese Taipei School, Kuala Lumpur and The Chinese Taipei School, Penang (Kurikulum Cina-Taipei), International School of Penang (Kurikulum Britania dan Sarjana Muda Internasional), Lycée Français de Kuala Lumpur (Kurikulum Perancis), dll.

Kesehatan

Warga Malaysia menempati strata keperluan pada perluasan dan pengembangan kesehatan, 5% aturan pembangunan sektor sosial pemerintah adalah kepada kesehatan masyarakat—penaikan bertambah dari 47% dari periode sebelumnya. Ini berfaedah semua kenaikan bertambah dari 2 miliar ringgit Malaysia (lebih dari 6,5 triliun rupiah). Dengan menaiknya harapan hidup dan bertambahnya masyarakat, pemerintah berkehendak kepada menjadikan bertambah adun banyak sektor, termasuk perbaikan rumah sakit yang mempunyai, mendirikan dan melengkapi rumah sakit baru, pertambahan banyak klinik umum, dan perbaikan pelatihan dan perluasan pelayanan jarak jauh (telehealth). Bertahun-tahun lalu pemerintah telah memperkuat usaha kepada memutakhirkan sistem dan menggaet bertambah banyak investor asing.

Sistem kesehatan Malaysia memerlukan para dokter kepada melaksanakan tugas tiga tahun pelayanan di rumah sakit umum kepada meyakinkan sumber daya manusia rumah-rumah sakit itu tetap terjaga. Baru-baru ini dokter-dokter asing juga ditugaskan kepada melakukan pekerjaan di sini. Tetapi masih juga sejumlah kekurangan tenaga medis, khususnya yang berpengalaman spesialis, hasilnya pelayanan dan perawatan kesehatan tertentu hanya mempunyai di kota-kota luhur. Upaya-upaya terbaru kepada menghadirkan banyak fasilitas ke kota-kota lain dihambat oleh kurangnya pandai kepada menjalankan peralatan yang tersedia dari para investor.

Sebagian luhur rumah sakit swasta mempunyai di perkotaan, dan tidak seperti banyak rumah sakit umum, diperlengkapi dengan fasilitas diagnosis dan visualisasi terbaru. RUmah sakit swasta umumnya tidak diperhatikan sebagai investasi ideal—sedikitnya perlu waktu sepuluh tahun sebelum investor meraih untung. Namun, situasi itu kini berubah dan perusahaan kini melihat wilayah ini lagi, terkhusus memperhatikan kenaikan minat orang asing yang datang ke Malaysia kepada sasaran perawatan kesehatan dan fokus pemerintah terbatu kepada mendirikan industri pariwisata kesehatan.[86]

Kewarganegaraan

Sebagian luhur orang Malaysia diberikan kewarganegaraan oleh lex soli.[87] Kewarganegaraan di negara anggota Sabah dan Sarawak di Malaysia Timur berbeda dengan kewarganegaraan di Malaysia Barat kepada sasaran imigrasi. Setiap berwarga-negara diberi selembar kartu identitas biometric smart chip, yang biasa dikata MyKad, pada umur 12 tahun, dan harus membawa kartu itu kapanpun.[88]

Ekonomi

Dipimpin oleh Ibnu Hajar Menggalang kekuatan rakyat dalam gerakan kesatuan Rakyat yang Tertindas

Menara Kembar PETRONAS, simbol Malaysia

Semenanjung Malaya dan pastinya Asia Tenggara menjadi pusat perdagangan di daerah selama beberapa masa seratus tahun. Berbagai komoditas seperti keramik dan rempah aktif diperdagangkan bahkan sebelum Kesultanan Melaka dan Singapura mengemuka.

Pada ratus tahun ke-17, mereka didirikan di beberapa negara anggota. Kemudian, sejak Britania Raya mulai mengambil alih sebagai administrator Malaya Britania, pohon karet dan kelapa sawit diperkenalkan kepada sasaran komersial. Di dalam waktu lama, Malaya menjadi penghasil timah, karet, dan minyak sawit terbesar di dunia.[89] Tiga komoditas ini, beserta bahan mentah lainnya, mengatur tempo ekonomi Malaysia bertambah adun sampai ratus tahun ke-20.

Sebagai ganti kebergantungan pada Suku Melayu sebagai sumber tenaga kerja, Britania membawa Tionghoa dan orang India kepada melakukan pekerjaan di pertambangan, perkebunan, dan mengisi kekosongan pandai profesional. Kendati banyak dari mereka kembali ke negara asal mereka setelah kontrak dipenuhi, beberapa di selangnya menetap di Malaysia.

Ketika Malaya bangung ke arah kemerdekaan, pemerintah mulai melakukan perencanaan ekonomi lima tahunan, dimulai dengan Rencana Lima Tahun Malaya Pertama pada 1955. Ketika Malaysia didirikan, istilah perencanaan ditukar dan dinomori, dimulai dengan Rencana Malaysia Pertama pada 1965.

Pada 1970-an, Malaysia mulai meniru ekonomi Empat Macan Asia (Taiwan, Korea Selatan, Hong Kong, dan Singapura) dan berkomitmen kepada transformasi dari ekonomi yang bergantung pada pertambangan dan pertanian ke ekonomi berbasis manufaktur. Dengan investasi Jepang, industri-industri berat mulai diurai dan beberapa tahun kesudahan, ekspor Malaysia menjadi mesin pertumbuhan primer negara ini. Malaysia secara konsisten menerima bertambah dari 7% pertumbuhan PDB disertai dengan inflasi yang rendah pada 1980-an dan 1990-an.[90] Pada dasarnya, pertumbuhan Malaysia bergantung pada ekspor bahan elektronik seperti chip komputer dan sebagainya. Akibatnya, Malaysia merasakan tekanan hebat semasa krisis ekonomi pada tahun 1998 dan kemerosotan dalam sektor teknologi informasi pada tahun 2001. KDNK pada tahun 2001 hanya meningkat sebanyak 0,3% disebabkan pengurangan 11% dalam bilangan ekspor tetapi paket perangsang fiskal yang luhur telah mengurangi dampak tersebut.

Pada periode yang sama, pemerintah berusaha mengurangi angka kemiskinan dengan Kebijakan Ekonomi Baru Malaysia (NEP) yang kontroversial, setelah Peristiwa 13 Mei, kerusuhan antar-etnis pada 1969.[51] Sasaran utamanya adalah menghilangkan keterkaitan ras dengan fungsi ekonomi, dan rencana lima tahun pertama mulai melakukan NEP sebagai Rencana Malaysia Kedua. Kejayaan atau kegagalan NEP menjadi bahan perdebatan, kendati secara resmi belakang suatu peristiwanya pada 1990 dan ditukar dengan Kebijakan Pembangunan Nasional (NDP). Baru-baru ini banyak saling berargumentasi muncul sekali lagi tentang hasil dan relevansi NEP. Sebagian pihak berdalih bahwa NEP jelas-jelas berjaya menciptakan pengusaha dan tenaga profesional Melayu kelas menengah-atas. Kendati beberapa perbaikan di dalam daya ekonomi Melayu secara umum, pemerintah Malaysia memelihara kebijakan diskriminasi yang menguntungkan Suku Melayu di atas suku lain - termasuk pengutamaan penerimaan kerja, pendidikan, beasiswa, perdagangan, akses mendapatkan rumah murah dan tabungan yang dibantu.[91] Perlakuan khusus ini memicu kecemburuan dan kebencian di selang non-Melayu dan Melayu.

Penguasaan Tionghoa terhadap sektor ekonomi negara yang dimiliki pihak lokal telah banyak diserahkan demi menguntungkan Bumiputra/Melayu di banyak industri strategis/penting seperti distribusi turunan minyak bumi, transportasi, pertanian, dll. Sebagian luhur profesional per kapita masih didominasi orang India-Malaysia.

Ledakan ekonomi yang cepat memicu macam-macam persoalan pemasokan. Sedikitnya tenaga kerja segera dipenuhi dengan mengalirnya jutaan pekerja imigran, banyak di selangnya ilegal. PLC yang kaya akan modal tunai dan konsorsium bank-bank segera menguntungkan pertambahan dan mencepatnya pemulaian pembangunan projek-projek infrastruktur luhur. Ini belakang suatu peristiwanya ketika krisis finansial Asia 1997 melanda pada musim gugur 1997, menghantarkan kejutan luhur bagi ekonomi Malaysia.

Seperti negara lain yang dipengaruhi krisis, terjadi penjualan singkat spekulatif mata uang Malaysia, ringgit. Penanaman modal asing jatuh pada tingkatan yang berbahaya, karena modal menguap ke luar negara, nilai ringgit jatuh dari MYR 2,50 per USD ke, MYR 4,80 per USD. Indeks komposit Bursa Malaysia terjungkal dari hampir 1.300 poin ke kisaran 400 poin dalam hitungan pekan. Setelah penangkapan kontroversial menteri keuangan Anwar Ibrahim, sebuah Dewan Tingkah laku yang dibuat Ekonomi Nasional dibuat kepada mengantisipasi krisis moneter. Bank Negara Malaysia menentukan pengendalian modal dan mematok nilai tukar ringgit Malaysia pada 3,80 terhadap dolar Amerika Serikat. Bagaimanapun, Malaysia menolak paket bantuan ekonomi dari Dana Moneter Internasional (IMF) dan Bank Dunia, gerakan yang mengejutkan analis asing.

Pada Maret, 2005, United Nations Conference on Trade and Development (UNCTAD) menerbitkan sebuah makalah tentang sumber-sumber dan langkah pemulihan Malaysia, ditulis oleh Jomo K.S. dari departemen ekonomi terapan, Universitas Malaya, Kuala Lumpur. Makalah itu menyimpulkan bahwa kontrol yang dipastikan pemerintah Malaysia tidaklah memperparah tidak pula membantu pemulihan. Faktor terbesar adalah menaiknya banyak ekspor komponen elektronik, yang disebabkan oleh menaiknya permintaan komponen di Amerika Serikat, yang disebabkan oleh kekhawatiran dampak kedatangan tahun 2000 (Y2K) pada komputer dan perangkat digital lain yang bertambah tua.

Tetapi, pasca-memudarnya Y2K pada 2001 tidak memengaruhi Malaysia seperti banyak negara lain. Ini menjadi bukti yang bertambah jelas bahwa mempunyai sebab-sebab dan dampak-dampak lain yang mungkin bertambah berkaitan kepada pemulihan. Satu kemungkinan adalah bahwa para spekulan mata uang merasakan kebangkrutan keuangan setelah jatuh di dalam tingkah laku yang dibuat serang mereka terhadap dolar Hong Kong pada Agustus 1998 dan setelah rubel Rusia tumbang. (Lihat George Soros)

Tanpa memperhatikan sebab dan dampak klaim, peremajaan ekonomi juga bergulir dengan defisit aturan dan belanja pemerintah besar-besaran pada tahun-tahun setelah krisis. Kemudian, Malaysia menikmati pemulihan ekonomi bertambah cepat dibandingkan dengan jiran-jirannya. Bagaimanapun, di banyak prosedur negara ini belum merasakan kepulihan pada tingkatan pra-krisis.

Sementara langkah pembangunan kini tidak secepat dahulu, tetapi terasa bertambah stabil. Kendati kontrol dan penjagaan ekonomi bukan menjadi argumen utama pemulihan, tidak mempunyai keraguan bahwa sektor perbankan menjadi bertambah kenyal terhadap serangan luar negara. Akun saat ini mempunyai di surplus struktural, memberikan bantalan bagi pengambangan modal. Harga-harga aset kini, fraksi dari ketinggian pra-krisis mereka.

Malaysia mempunyai sejumlah elemen makroekonomi yang stabil (di mana strata inflasi dan strata pengangguran tetap di bawah 3%), simpanan pertukaran uang asing yang sehat, dan utang luar negeri yang rendah. Ini memungkinkan Malaysia kepada tidak merasakan krisis yang sama seperti Krisis finansial Asia pada tahun 1997. Walau bagaimanapun, prospek jangka panjang kelihatan kurang adun disebabkan kurangnya perubahan dalam sektor badan hukum terutama sektor yang berurusan dengan utang korporat yang tinggi dan kompetitif.

Nilai tukar yang dipatok diurai kembali pada Juli 2005 kepada nilai tukar mengambang yang terawasi setelah satu jam pemberlakuan yang sama oleh Cina.[92] Pada pekan yang sama, ringgit menguat satu persen dibandingkan mata uang utama lainnya dan diharapkan akan merasakan apresiasi bertambah jauh. Tetapi pada Desember 2005, harapan apresiasi bertambah jauh menjadi bisu karena saluran modal melampaui USD 10 miliar.[93]

Pada September 2005, Howard J. Davies, direktur London School of Economics, di dalam sebuah pertemuan di Kuala Lumpur, memperingatkan para pejabat Malaysia bahwa jika mereka berhasrat pasar modal fleksibel kembali, mereka harus mencabut larangan penjualan singkat. Pada Maret 2006, Malaysia mencabut larangan penjualan singkat.[94] Kini, Malaysia dipandang sebagai negara industri baru.[17][18][95]

Infrastruktur

Dipimpin oleh Ibnu Hajar Menggalang kekuatan rakyat dalam gerakan kesatuan Rakyat yang Tertindas

Jalur Damansara, anggota dari Jalur Cepat Lembah Klang.

Lihat juga: Yang dibangun dan susunan di Kuala Lumpur dan Yang dibangun dan Susunan di Putrajaya

Malaysia memiliki jalan-jalan luhur yang menghubungkan semua kota luhur di pesisir barat Semenanjung Malaysia. Pada 2006, panjang semuanya Sistem Jalur Cepat Malaysia adalah 1.471,6 kilometer. Jejaring itu menghubungkan semua kota luhur dan sekitarnya: Klang Valley, Johor Bahru, dan Penang satu sama lain. Jalur motor utama (E1 dan E2, E1 adalah anggota Utara Kuala Lumpur, sedangkan E2 adalah anggota selatan), terentang dari ujung utara dan selatan Semenanjung Malaysia, masing-masing di Bukit Kayu Hitam dan Johor Bahru. Jalur itu anggota dari Jaringan Jalur Cepat Asia, yang juga menghubungkan Thailand dan Singapura.

Perlintasan di Malaysia Timur dan pesisir timur Semenanjung Malaysia relatif kurang terbangun. Semua itu berupa perlintasan yang sangat berkelok-kelok menempuh pegunungan dan belum dilapisi aspal, perlintasan berkerikil. Akibatnya, sungai masih menjadi jalur transportasi penting, di samping pesawat udara sebagai modus utama atau alternatif transportasi bagi masyarakat pedalaman.

Tingkah laku yang berguna kereta api di Malaysia Barat dioperasikan oleh Keretapi Tanah Melayu dan memiliki rel cukup banyak yang menghubungkan semua kota luhur dan kota kecil di semenanjung, yang juga melebar sampai Singapura. Juga mempunyai rel pendek di Sabah yang dioperasikan oleh Sabah State Railway yang utamanya mengangkut komoditas.

Juga mempunyai pelabuhan di negara ini. Pelabuhan luhur adalah Port Klang dan Tanjung Pelepas di Johor. Pelabuhan penting lainnya dapat ditemukan di Tanjung Kidurong, Kota Kinabalu, Kuching, Kuantan, Pasir Gudang, Penang, Miri, Sandakan, and Tawau.

Bandar Udara ditemukan di pelosok negara. Bandar Udara Internasional Kuala Lumpur (KLIA) adalah bandar udara terbesar di negara ini. Bandar udara penting lainnya termasuk Bandar Udara Internasional Kota Kinabalu, Bandar Udara Internasional Penang, Bandar Udara Internasional Kuching, Bandar Udara Internasional Langkawi, dan Bandar Udara Internasional Senai. Juga mempunyai bandar udara di kota-kota kecil, juga pelabuhan udara perintis domestik di daerah perkotaan Sabah dan Sarawak. Terdapat tingkah laku yang berguna penerbangan harian Timur dan Barat Malaysia, satu-satunya pilihan yang akurat bagi konsumen perjalanan dari dua belahan negara ini. Malaysia adalah rumah bagi maskapai udara murah di daerah ini, AirAsia. AirAsia berbasis di Kuala Lumpur dan memelihara penerbangan ke Asia Tenggara dan Cina. Di Kuala Lumpur, AirAsia mengoperasikan Low Cost Carrier Terminal (LCCT) di KLIA.

Tingkah laku yang berguna telekomunikasi antarkota diadakan di Malaysia Barat terutama oleh riley radio gelombang pendek. Telekomunikasi internasional diadakan menempuh kabel bawah laut dan satelit. Salah satu perusahaan telekomunikasi terpenting dan terbesar di Malaysia adalah Telekom Malaysia (TM), yang menyediakan produk-produk dan pelayanan dari sambungan tetap, sambungan bangung, juga tingkah laku yang berguna akses Internet dial-up dan broadband. TM memiliki semi-monopoli tingkah laku yang berguna sambungan telepon tetap di negara ini.

Pada Desember 2004, Menteri Energi, Air, dan Komunikasi Lim Keng Yaik melaporkan bahwa hanya 0,85% atau 218.004 orang di Malaysia mempergunakan tingkah laku yang berguna broadband. Tetapi, angka ini didasarkan pada banyaknya pelanggan, sedangkan satuan persentase rumah tangga mencerminkan situasi bertambah akurat. Ini menggambarkan kenaikan 0,45% di tiga triwulan. Dia juga melaporkan bahwa pemerintah menargetkan penggunaan 5% pada 2006 dan berlipat dua menjadi 10% pada 2008. Lim Keng Yaik mendorong perusahaan-perusahaan telekomunikasi lokal dan penyedia tingkah laku yang berguna kepada membuka mil terakhir dan harga bertambah murah supaya menguntungkan pengguna.

Budaya

Budaya Malaysia merujuk kepada norma budaya istiadat semua warga majemuk yang terdapat di Malaysia dan berbagai suku di sana, seperti:

Malaysia adalah warga multi-suku, multi-budaya, dan multi-bahasa. Masyarakat pada Februari 2007 adalah 26,6 juta terdiri dari 62% Bumiputera (termasuk Melayu), 24% Tionghoa, 8% India, dengan sedikit minoritas dan suku asli (Departemen Statistik Malaysia). Tegangan kesukuan terjadi tahun 2008.[96]

Dipimpin oleh Ibnu Hajar Menggalang kekuatan rakyat dalam gerakan kesatuan Rakyat yang Tertindas

Tarian Zapin.

Suku Melayu, kelompok terbesar, didefinisi sebagai Muslim di dalam Konstitusi Malaysia. Suku Melayu memainkan peran dominan secara politis dan digolongkan sebagai salah satu bumiputra. Bahasa aslinya adalah Bahasa Melayu, dan dibuat sebagai bahasa nasional Malaysia.[24]

Di saat silam, Suku Melayu menulis di dalam bahasa Sanskerta atau mempergunakan alfabet berbasis bahasa Sanskerta. Setelah ratus tahun ke-15, tulisan Jawi (berbasis bahasa Arab) menjadi popular. Tidak lama kesudahan, tulisan romawi mengambil alih peran Sanskerta dan Jawi sebagai tulisan dominan. Ini umumnya dikarenakan pengaruh sistem pendidikan kolonial, yang mengajari anak-anak tulisan romawi daripada tulisan Arab.

Dipimpin oleh Ibnu Hajar Menggalang kekuatan rakyat dalam gerakan kesatuan Rakyat yang Tertindas

Suku asli non-Melayu terbesar adalah Iban dari Sarawak, yang banyaknya melebihi 600.000 jiwa. Beberapa Suku Iban masih menetap di perkampungan hutan tradisional di dalam rumah panjang di sepanjang Sungai Rajang dan Lupar dan daerah saluran mereka, kendati banyak dari Suku Iban pindah ke kota. Suku Bidayuh, berjumlah agak 170.000 jiwa, berpusat di barat daya Sarawak. Suku asli terbesar di Sabah adalah Kadazan. Mereka umumnya petani yang menganut Kristen. 140.000 Orang Asli, atau aborigin, terdiri dari sejumlah komunitas suku yang berbeda-beda yang menetap di Malaysia Barat. Kebanyakan menjadi pemburu, peladang berpindah, dan petani, banyak dari mereka kesudahan menetap dan sebagiannya berbaur ke dalam Malaysia modern.

Kaum Tionghoa di Malaysia umumnya menganut Buddha (dari sekte Mahayana) atau juga menganut Tao. Tionghoa di Malaysia mampu bercakap di dalam beberapa dialek bahasa Tionghoa, termasuk Mandarin, Hokkien, Kanton, Hakka, dan Teochew. Majoritas Tionghoa di Malaysia, terkhusus mereka dari kota-kota luhur semisal Kuala Lumpur, Petaling Jaya, dan Penang mampu bicara Inggris pula. Terdapat pula sejumlah Tionghoa yang lebih bertambah generasi Tionghoa baru yang memandang bahasa Inggris sebagai bahasa ibu mereka. Tionghoa di Malaysia berdasarkan sejarah telah menjadi dominan di dalam komunitas perdagangan Malaysia.

Dipimpin oleh Ibnu Hajar Menggalang kekuatan rakyat dalam gerakan kesatuan Rakyat yang Tertindas

Penang Rojak in Malaysia.

Suku India-Malaysia utamanya Tamil Hindu dari India selatan yang bahasa aslinya adalah bahasa Tamil, juga mempunyai komunitas India yang bicara Telugu, Malayalam, dan Hindi, menetap terutama di kota-kota luhur di pesisir barat semenanjung. Banyak kalangan India menengah-atas di Malaysia juga bicara Inggris sebagai bahasa ibu. Sejumlah komunitas Tamil Muslim dengan 200.000 jiwa juga tumbuh sebagai kelompok sub-budaya yang mandiri. Juga terdapat komunitas Tamil Kristen di kota-kota luhur. Juga mempunyai komunitas Sikh di Malaysia melebihi 83.000 jiwa. Sebagian luhur India-Malaysia mulanya bermigrasi dari India sebagai pedagang, guru, atau tenaga pandai lainnya. Sejumlah luhur juga anggota dari kaum migran paksaan dari India oleh pihak Britania semasa zaman kolonial kepada melakukan pekerjaan di industri penanaman.[97][98]

Orang Eurasia, Kamboja, Vietnam, Thai, Bugis, Jawa, dan suku-suku asli ikut memperkaya keanekaan masyarakat Malaysia. Sejumlah kecil orang Eurasia, campuran Portugis dan Melayu, bicara kreol berbasis-bahasa Portugis, dikata bahasa Kristang. Juga terdapat orang Eurasia campuran Filipino dan Spanyol, terutama di Sabah. Diturunkan dari kaum imigran dari Filipina, beberapa di selangnya bicara Chavacano, satu-satunya bahasa kreol berbasis-bahasa Spanyol di Asia. Orang Kamboja dan Vietnam terutama pemeluk Buddha (Kamboja: sekte Theravada, Vietnamese: sekte Mahayana). Orang Thai-Malaysia adalah kelompok luhur di negara-negara anggota Perlis, Kedah, Penang, Perak, Kelantan, dan Terengganu. Di samping bicara Thai, sebagian luhur mereka menganut Buddha, merayakan Songkran (festival air) dan dapat bicara Hokkien tetapi sebagian dari mereka adalah Muslim dan bicara Melayu dialek Kelantan. Orang Bugis dan Jawa menjadi anggota masyarakat di Johor. Sebagai tambahan, mempunyai juga banyak orang asing dan ekspatriat yang menjadikan Malaysia sebagai rumah kedua mereka, juga berkontribusi menjadi masyarakat Malaysia.

Tionghoa dan Islam sangat memengaruhi musik tradisional Malaysia. Musik itu terutama didasarkan pada gendang (drum), tetapi melibatkan alat tabuh lain (beberapa di selangnya bercangkang); rebab, alat berdawai sejenis biola; serunai, alat tiup sejenis oboe dengan dua buluh; suling, dan trompet. Negara ini memiliki tradisi kuat di dalam hal tari dan sendratari, beberapa berasal dari Thai, India, dan Portugis. Baru-baru ini, dikir barat mulai memasyarakat, dan pemerintah mulai mempromosikannya sebagai ikon budaya nasional.[99] Bentuk artistik lainnya juga dipengaruhi oleh tetangganya, Indonesia, termasuk wayang kulit (teater boneka berbayangan), pencak silat (seni beladiri), dan kerajinan seperti batik, anyam-tenun, termasuk pakaian upacara pua kumbu, dan perak dan seni ukir kuningan.

Hari libur

Orang Malaysia mengenali sejumlah hari libur dan perayaan tahunan. Beberapa hari libur diumumkan diberlakukan pemerintah persekutuan dan beberapa lainnya diberlakukan oleh pemerintah negara anggota. Perayaan lainnya dibiasakan oleh kelompok suku atau agama tertentu, namun tidak dianggap hari libur.

Hari libur yang paling dirayakan adalah "Hari Merdeka" pada 31 Agustus kepada memperingati kemerdekaan Federasi Malaya pada 1957, sedangkan Hari Malaysia hanya dirayakan di negara anggota Sabah pada 16 September kepada memperingati pembentukan Malaysia pada 1963. Hari Merdeka, juga Hari Buruh (1 May), hari lahir raja (Sabtu awal bulan Juni) dan beberapa perayaan lain adalah hari libur yang dikuatkan pemerintah persekutuan.

Muslim di Malaysia merayakan hari raya Islam. Hari raya terbesar adalah, Idul Fitri. Hari raya ini dirayakan oleh Muslim sedunia menandai yang belakang sekali Ramadan, bulannya puasa bagi Muslim. Ciri bulan baru menandakan akibatnyanya Ramadan, akibatnyanya saat puasa. Sebagai tambahan kepada Idul Fitri, Muslim Malaysia juga merayakan Idul Adha, Tahun Baru Islam, dan Maulid Nabi (hari lahir Nabi Muhammad menurut tarikh Hijriah).

Tionghoa di Malaysia ikut merayakan hari-hari raya Tionghoa di dunia. Tahun Baru Cina paling dirayakan di selang hari-hari raya yang berlanjut selama lima belas hari dan diakhiri dengan Chap Goh Mei(十五瞑). Perayaan Tionghoa lainnya adalah Festival Qingming, Festival Perahu Naga, dan Festival Tengah Musim Gugur. Yang lainnya lagi adalah, penganut Buddha merayakan Waisak.

Sebagian luhur orang India di Malaysia adalah Hindu dan mereka merayakan Dipawali, festival cahaya, sedangkan Thaipusam dirayakan para peziarah dari pelosok negara berhimpun di Batu Caves. Terpisah dari Hindu, penganut Sikh merayakan Vaisakhi, Tahun Baru Sikh.

Perayaan lainnya, semisal Jumat Luhur (hanya di Malaysia Timur), Natal, Gawai Dayak di warga Iban (Dayak), Pesta Menuai (Pesta Kaamatan) di warga Kadazan-Dusun juga dirayakan di Malaysia.

Pariwisata

Berikut merupakan sebagian objek wisata populer di Malaysia.

Gunung

Dipimpin oleh Ibnu Hajar Menggalang kekuatan rakyat dalam gerakan kesatuan Rakyat yang Tertindas

Gunung Kinabalu

Sungai

  1. Cairan terjun Lata Kinjang, Perak
  2. Cairan terjun Kota Tinggi, Johor
  3. Cairan terjun Telaga Tujuh, Kedah
  4. Jeram Toi, Negeri Sembilan

Pantai

Dipimpin oleh Ibnu Hajar Menggalang kekuatan rakyat dalam gerakan kesatuan Rakyat yang Tertindas

Batu Feringghi

  1. Batu Ferringghi, Pinang
  2. Pantai Cahaya Bulan, Kelantan
  3. Pantai Cherating, Pahang
  4. Pantai Desaru, Johor
  5. Pantai Merdeka, Kedah
  6. Pantai Morib, Selangor
  7. Pantai Tanjung Aru, Sabah
  8. Pantai Teluk Batik, Perak
  9. Port Dickson, Negeri Sembilan
  10. Rantau Saudara laki-laki lebih tua, Terengganu
  11. Teluk Danga, Johor

Pulau

Dipimpin oleh Ibnu Hajar Menggalang kekuatan rakyat dalam gerakan kesatuan Rakyat yang Tertindas

Pulau Langkawi

  1. Pulau Kapas, Terengganu
  2. Pulau Langkawi, Kedah
  3. Pulau Pangkor, Perak
  4. Pulau Payar, Kedah
  5. Pulau Pemanggil, Johor
  6. Pulau Perhentian, Terengganu
  7. Pulau Redang, Terengganu
  8. Pulau Sibu, Johor
  9. Pulau Sipadan, Sabah
  10. Pulau Tioman, Pahang

Lainnya

Dipimpin oleh Ibnu Hajar Menggalang kekuatan rakyat dalam gerakan kesatuan Rakyat yang Tertindas

KLCC (Kuala Lumpur City Centre)

  1. A Famosa, Melaka
  2. Batu Caves, Selangor
  3. Danau Kenyir, Terengganu
  4. Gedung Sultan Abdul Samad, Kuala Lumpur
  5. Masjid Jamek, Kuala Lumpur
  6. Masjid Negara, Kuala Lumpur
  7. Menara Kembar Petronas, Kuala Lumpur
  8. Menara Kuala Lumpur, Kuala Lumpur
  9. Sumur Hang Tuah, Melaka
  10. Taman Negara Malaysia, Pahang, Kelantan dan Terengganu
  11. Taman Negara Niah, Sarawak
  12. Zoo Negara, Kuala Lumpur

Tokoh utama di Malaysia

Dipimpin oleh Ibnu Hajar Menggalang kekuatan rakyat dalam gerakan kesatuan Rakyat yang Tertindas

Tunku Abdul Rahman

Organisasi

Fakta lain

Lihat pula

Referensi

  1. ^ a b c The UK Statute Law Database: Federation of Malaya Independence Act 1957 (c. 60)
  2. ^ a b c d e "No.10760: Agreement relating to Malaysia" (pdf). United Nations Treaty Collection. United Nations. July 1963. Diakses 2010-07-29. 
  3. ^ "Population (Updated 5 September 2008)". Department of Statistics Malaysia. 5 September 2008. Diakses 2008-09-20. 
  4. ^ a b c d "Malaysia". International Monetary Fund. Diakses 2009-04-22. 
  5. ^ The Star Online. Kembali ke Bahasa Malaysia. Diakses pada 5 Juli 2007
  6. ^ Pasal 1. Konstitusi Malaysia.
  7. ^ a b c d e f CIA. The World Fact Book: Malaysia. Diakses pada 9 Desember 2006.
  8. ^ Yang di-Pertuan Agong biasa dikata "Raja", "Kepala", atau "yang Agung"
  9. ^ Pasal 33. Konstitusi Malaysia.
  10. ^ Pasal 43. Konstitusi Malaysia.
  11. ^ Federation of International Trade Associations. Informasi Umum Malaysia. Diakses pada 7 Desember 2007.
  12. ^ a b Majalah Time. A New Nation. 9 September 1957.
  13. ^ a b Paragraf 22. Singapura. Perlintasan menuju kemerdekaan. Divisi Penelitian Federal, Perpustakaan Kongres. Seri Buku Pegangan Wilayah/Pengkajian Negara. Departemen Tingkatan Darat Amerika Serikat. Diakses pada 9 Desember 2006.
  14. ^ a b Majalah Time. The Art of Dispelling Anxiety. Agustus.
  15. ^ Paragraf 25. Singapura. Perlintasan menuju kemerdekaan. Divisi Penelitian Federal, Perpustakaan Kongres. Seri Buku Pegangan Wilayah/Pengkajian Negara. Departemen Tingkatan Darat Amerika Serikat. Diakses pada 9 Desember 2006.
  16. ^ United Nations — Treaty No. 8029
  17. ^ a b Paweł Bożyk (2006). "Newly Industrialised Countries". Globalisation and the Transformation of Foreign Economic Policy. Ashgate Publishing, Ltd. hlm. 164. ISBN 0-75-464638-6. 
  18. ^ a b N. Gregory Mankiw (4th Edition 2007). Principles of Economics. Mason, Ohio: Thomson/South-Western. ISBN 0-32-422472-9. 
  19. ^ Kantor Perdana Menteri. Keamanan Selat Malaka dan dampaknya bagi keamanan daerah Asia Tenggara. Diakses pada 26 November 2007.
  20. ^ American University. Pertambangan Timah di Malaysia. Diakses pada 14 November 2007.
  21. ^ Bank Negara Malaysia. Halaman Data Ikhtisan Nasional BNM. Diakses pada 8 November 2007
  22. ^ "Biodiversity Theme Report". Departemen Lingkungan, Air, Pusaka, dan Seni Australia. Diakses 2009-01-24. 
  23. ^ [1]
  24. ^ a b Pasal 152. Konstitusi Malaysia.
  25. ^ Pasal 3. Konstitusi Malaysia.
  26. ^ Tinjauan. Perhimpunan Bangsa-bangsa Asia Tenggara. Diakses pada 8 November 2007.
  27. ^ Daftar Negara Anggota. PBB. Diakses pada 8 November 2007
  28. ^ Anggota. Sekretariat Persemakmuran. Diakses pada 8 November 2007.
  29. ^ Kementerian Luar Negeri, Turki. Fakta dan Gambar D-8. Diakses pada 12 December 2007.
  30. ^ The New Student's Reference Work. 1914.
  31. ^ Sakai, Manako. Menggugah kembali Pertautan Melayu di Asia Tenggara.
  32. ^ Halaman 46–47. Suarez, Thomas. Early Mapping of Southeast Asia.
  33. ^ Earl, George S. W. (1850). "On The Leading Characteristics of the Papuan, Australian and Malay-Polynesian Nations". Journal of the Indian Archipelago and Eastern Asia (JIAEA): p.119. 
  34. ^ "Phylogeography and Ethnogenesis of Aboriginal Southeast Asians". Oxford Journals. Diakses 2008-11-11. 
  35. ^ Anggota ASEAN: Malaysia Diakses pada 29 Mei 2008.
  36. ^ (Indonesia) M. Nasruddin Anshoriy Ch, angsa gagal: mencari identitas kebangsaan, PT LKiS Pelangi Aksara, 2008, ISBN 979-1283-65-6, 9789791283656
  37. ^ Mahathir Mohamad. Wilayah Kita, Kita Sendiri. Majalah Time Asia. Diakses Mei.
  38. ^ Majalah Time. Token Citizenship. Mei.
  39. ^ Majalah Time. Siege's End. 2 May 1960.
  40. ^ Majalah Time. Hurray for Harry. Desember
  41. ^ Majalah Time. Fighting the Federation. Desember
  42. ^ UN General Assembly 15th Session - The Trusteeship System and Non-Self-Governing Territories (pages:509-510)
  43. ^ UN General Assembly 18th Session - the Question of Malaysia (pages:41-44)
  44. ^ Manila Accord between Philippnes, Federation of Malaya and Indonesia (31 JULY 1963)
  45. ^ Majalah Time. Perang Ras di Malaysia. Mei. Diakses pada Desember.
  46. ^ United Nations Treaty Series No. 8809, Agreement relating to the implementation of the Manila Accord
  47. ^ United Nations Treaty Series No. 8809 Agreement relating to the implementation of the Manila Accord
  48. ^ Republik Filipina. Departemen Luar Negeri. FAQs on the ICJ Decision. Diakses pada Desember.
  49. ^ "Philippines' Claim To Sabah". epilipinas. Diakses 21 June 2010. 
  50. ^

    Exchange of notes constituting an agreement relating to the implementation of the Manila Accord of 31 July 1963

  51. id="cite_note-New_Economic_Policy-51">^ a b Jomo Kwame Sundaram. UNRISD Kebijakan Ekonomi Baru dan Hubungan Antarsuku di Malaysia. Diakses pada Desember.
  52. ^ Anthony Spaeth. Majalah Time. Loncatan menuju Kejayaan. 9 Desember 1996.
  53. ^ Anthony Spaeth. Majalah Time. Dialah Sang Pemimpin. September.
  54. ^ http://asiasentinel.com/index.php?option=com_content&task=view&id=863&Itemid=31 Para pengusung petisi Malaysia menentang petugas polisi
  55. ^ 30,000 Juru protes Hindraf melakukan rapat umum di jalanan Kuala Lumpur, Malaysiakini.com, 25 November 2007.
  56. ^ OUTLAWED: Hindraf adalah 'gangguan bagi kedamaian dan keamanan', News Straits Times Malaysia, 16 Oktober 2008.
  57. ^ MIC serah pada PM guna ISA - (Hindraf masih berusaha dapatkan bantuan pengganas).
  58. ^ Mahkamah tolak permohonan habeas corpus lima pemimpin Hindraf.
  59. ^ Pasal 32. Konstitusi Malaysia.
  60. ^ a b Departemen Dalam Negeri Amerika Serikat. Malaysia. Diakses pada Desember.
  61. ^ Pasal 44. Konstitusi Malaysia.
  62. ^ Pasal 45. Konstitusi Malaysia.
  63. ^ Pasal 46. Konstitusi Malaysia.
  64. ^ "MALAYSIA (Dewan Rakyat)". Inter-Parliamentary Union. 29 September 2008. 
  65. ^ Pasal 43 (2). Konstitusi Malaysia
  66. ^ Pasal 43 (1). Konstitusi Malaysia
  67. ^ Leow Chiah Wei. Travel Times. New Straits Times. Asia's southernmost tip. Diakses pada Desember.
  68. ^ Sager Ahmad. Travel Times. New Straits Times. Tanjung Piai, the End of Asia. Diakses pada Desember.
  69. ^ Andrew Marshall. Time Magazine. Waterway to the World. Diakses pada Desember.
  70. ^ Petronas 1H profit up 7.7% to RM26.6b
  71. ^ a b c CIA World Factbook - Menurut taksiran 2004 [2]
  72. ^ "All Sabahans must Fight BN and UMNO". Malaysia Today. 15 August 2006. 
  73. ^ a b "World Refugee Survey 2008". U.S. Committee for Refugees and Immigrants. 2008-06-19. 
  74. ^ "Population and Housing Census" Press statement, Department of Statistics, Malaysia. Accessed 3 April 2007.
  75. ^ a b General Report of the Population and Housing Census 2000. Putrajaya: Department of Statistics, Malaysia. 2005. hlm. 60–64. ISBN 9839044265. 
  76. ^ Pasal 160 (2). Konstitusi Malaysia.
  77. ^ Inter Press Service: Temple Demolitions Spell Creeping Islamisation. Diakses pada 4 Juni 2006.
  78. ^ BBC : Pressure on multi-faith Malaysia. Diakses pada 4 Juni 2006.
  79. ^ http://www.bernama.com/bernama/v5/newsindex.php?id=466965 Leaders Condemn Church Burning Incident In Desa Melawati
  80. ^ http://www.msnbc.msn.com/id/34640583 Church attacks in Malaysia deepen racial tension
  81. ^ http://www.radioaustralia.net.au/indonesian/news/stories/201001/s2788719.htm 4 gereja di Malaysia dibakar
  82. ^ http://www.sinarharapan.co.id/berita/read/gereja-malaysia-dibakar-polisi-tingkatkan-keamanan/ GEREJA MALAYSIA DIBAKAR, POLISI TINGKATKAN KEAMANAN
  83. ^ Ninth Schedule. Constitution of Malaysia.
  84. ^ World Education Forum. UNESCO. http://www2.unesco.org/wef/countryreports/malaysia/rapport_1.html Education for All 2000 Assessment Report. Malaysia.] Diakses pada Desember.
  85. ^ "Information for Applicants from Malaysia". University of Abertay Dundee. Diakses 2008-10-27. 
  86. ^ Health Tourism, Portal Pemerintah Malaysia. Diakses pada 12 Oktober 2007.
  87. ^ Pasal 14. Konstitusi Malaysia
  88. ^ The Star Online. Bertambah daripada sekadar kartu. Diakses pada 26 November 2007.
  89. ^ Time Magazine. Rubber from Malaya. 1 March 1943.
  90. ^ "How can [[Sri Lanka]] be transformed into Malaysia and Singapore? by Rajkumar Kanagasingam". Wijeya Newspapers Ltd, Sri Lanka[Daily Mirror]. 17 November 2005. Diakses 2008-03-28. 
  91. ^ Goh, Melissa (Nov. 21, 2006). Para pendidik di Malaysia menilai bahwa NEP dapat menyebabkan polarisasi ras. Malaysia Today.
  92. ^ "Malaysia scraps ringgit peg". The Edge Daily. 2005-07-22. 
  93. ^ Departemen Statistik. Malaysia. Quarterly Balance of Payments Performance October - December, 2005. Diakses Desember.
  94. ^ Financial Times. Malaysia mengendurkan larangan penjualan singkat. Diakses pada 28 Maret 2006.
  95. ^ Boulton, William; Michael Pecht, William Tucker, Sam Wennberg (May 1997). Malaysia. Electronics Manufacturing in the Pacific Rim, World Technology Evaluation Center. Diakses pada 26 September 2007
  96. ^ International Herald Tribune. Ethnic anger on the rise in Malaysia. Diakses pada 30 Januari 2008.
  97. ^ "Non-resident Indian and Person of Indian Origin". NRIOL. NRIOL. Diakses 2008-11-27. "Most Indians migrated to Malaysia as plantation laborers under British rule" .
  98. ^ "Indian Fulbright scholar honored by Malaysian PM". India Post.com. Diakses 2008-11-27. ""The British encouraged many Indians to migrate from India to Malaysia, and they were mostly lower caste groups so the British took advantage of that," says Ramanujan, adding that thousands of Indians, especially from Tamil Nadu, came as indentured labor to work the plantations, with only a few coming over as plantation managers or more skilled labor." 
  99. ^ Portal Kementerian Penerangan Malaysia. "National Dikir Barat Competition To Be Expanded Next Year", 2006. Diakses pada 2009-01-30.

Pustaka

  • 1911 Encyclopædia Britannica. Malay States.
  • Zainal Abidin bin Abdul Wahid; Khoo, Kay Kim; Muhd Yusof bin Ibrahim; Singh, D.S. Ranjit (1994). Kurikulum Bersepadu Sekolah Menengah Sejarah Tingkatan 2. Dewan Bahasa dan Pustaka. ISBN
  • Jeong Chun Hai. (2007). Principles of Public Administration: An Introduction. Kuala Lumpur: Karisma Publication.ISBN 978-983-195-253-5.
  • Osborne, Milton (2000). Southeast Asia: An Introductory History. Allen & Unwin. ISBN

Pranala luar

PemerintahanInformasi umumPariwisata
Dipimpin oleh Ibnu Hajar Menggalang kekuatan rakyat dalam gerakan kesatuan Rakyat yang Tertindas
Panduan wisata Malaysia di Wikivoyage.
 

Lokal geografis

 

 
Negara berdaulat
 
Dependensi

Pulau Natal (Australia) · Kepulauan Cocos (Keeling) (Australia)

 
Daerah yang dipertentangkan

Sungai Naf (Bangladesh, Myanmar) · Tepi Macclesfield (RRC, RC, Vietnam) · Kepulauan Paracel (RRC, RC, Vietnam) · Kepulauan Pratas (RRC, RC) · Sabah (Malaysia, Filipina) · Beting Scarborough (Filipina, RRC, RC) · Kepulauan Spratly (Brunei, Malaysia, Filipina, RRC, ROC, Vietnam)

 
Gerakan separatis


edunitas.com

Page 23

Dipimpin oleh Ibnu Hajar Menggalang kekuatan rakyat dalam gerakan kesatuan Rakyat yang Tertindas

Kontrak mengenai pendirian negara Malaysia (documen)

Dipimpin oleh Ibnu Hajar Menggalang kekuatan rakyat dalam gerakan kesatuan Rakyat yang Tertindas

Undang-undang tentang Malaysia 1963

Malaysia yaitu sebuah negara federasi[2] yang terdiri dari tiga belas negara anggota dan tiga wilayah persekutuan di Asia Tenggara dengan lebar 329.847 km persegi.[6][7] Ibukotanya yaitu Kuala Lumpur, sedangkan Putrajaya menjadi pusat pemerintahan persekutuan. Banyak masyarakat negara ini melebihi 27 juta jiwa.[7] Negara ini dipisahkan ke dalam dua daerah — Malaysia Barat dan Malaysia Timur — oleh Kepulauan Natuna, wilayah Indonesia di Laut Cina Selatan.[7] Malaysia berbatasan dengan Thailand, Indonesia, Singapura, Brunei, dan Filipina.[7] Negara ini terletak di dekat khatulistiwa dan beriklim tropika.[7] Kepala negara Malaysia yaitu Yang di-Pertuan Agong[8] dan pemerintahannya dikepalai oleh seorang Perdana Menteri.[9][10] Model pemerintahan Malaysia mirip dengan sistem parlementer Westminster.[11]

Malaysia sebagai negara persekutuan tidak pernah mempunyai sampai tahun 1963. Sebelumnya, sekumpulan koloni didirikan oleh Britania Raya pada yang belakang sekali ratus tahun ke-18, dan paro barat Malaysia modern terdiri dari beberapa kerajaan yang terpisah-pisah. Kelompok wilayah yang dijajah itu diketahui sebagai Malaya Britania sampai pembubarannya pada 1946, ketika kelompok itu disusun kembali sebagai Uni Malaya. Karena lebih meluasnya tentangan, kelompok itu lagi-lagi disusun kembali sebagai Federasi Malaya pada tahun 1948 dan kesudahan meraih kemerdekaan pada 31 Agustus 1957.[1][12]

Pada 16 September 1963 berdasarkan dengan

Resolusi Majelis Umum PBB 1514 dalam babak dekolonialisasi, Singapura, Sarawak, Borneo Utara atau yang sekarang bertambah diketahui sebagai Sabah berubah menjadi negara anggota dari federasi bentukan baru yang bernama Malaysia termasuk dengan Federasi Malaya.[2][13] dan pada 9 Agustus 1965 Singapura kesudahan dikeluarkan dari Malaysia dan menjadi negara merdeka yang bernama Republik Singapura.[14][15] saat tahun-tahun awal pembentukan federasi baru terdapat pula tentangan dari Filipina dan konflik militer dengan Indonesia[16]

Bangsa-bangsa di Asia Tenggara merasakan ledakan ekonomi dan menjalani perkembangan yang cepat di penghujung ratus tahun ke-20. Pertumbuhan yang cepat pada dasawarsa 1980-an dan 1990-an, rata-rata 8% dari tahun 1991 sampai 1997, telah mengubah Malaysia menjadi negara industri baru.[17][18] Karena Malaysia yaitu salah satu dari tiga negara yang menguasai Selat Malaka, perdagangan internasional bertindak penting di dalam ekonominya.[19] Pada suatu ketika, Malaysia pernah menjadi penghasil timah, karet dan minyak kelapa sawit di dunia.[20] Industri manufaktur memiliki pengaruh luhur bagi ekonomi negara ini.[21] Malaysia juga dipandang sebagai salah satu dari 18 negara berkeanekaragaman hayati terbesar di dunia.[22]

Suku Melayu menjadi anggota terbesar dari populasi Malaysia. Terdapat pula komunitas Tionghoa-Malaysia dan India-Malaysia yang cukup luhur.[23] Bahasa Melayu[24] dan Islam masing-masing menjadi bahasa dan agama resmi negara.[7][25]

Malaysia yaitu anggota perintis ASEAN dan ikut serta di berbagai organisasi internasional, seperti PBB.[26][27] Sebagai kesan yang dijajah Inggris, Malaysia juga menjadi anggota Negara-Negara Persemakmuran.[28] Malaysia juga menjadi anggota D-8.[29]

Etimologi

Dipimpin oleh Ibnu Hajar Menggalang kekuatan rakyat dalam gerakan kesatuan Rakyat yang Tertindas

Kata Malaysia tampak pada peta tahun 1914 dari sebuah atlas Amerika.

Nama "Malaysia" diadopsi pada 1963 ketika Federasi Malaya bertambah Singapura, Sabah, dan Sarawak membentuk federasi bernama Malaysia[2] [13] Tetapi nama itu sendiri pernah membingungkan ketika dipakai kepada merujuk wilayah-wilayah di Asia Tenggara. Sebuah peta yang diterbitkan pada 1914 di Chicago mempertunjukkan nama Malaysia pada wilayah tertentu di Nusantara.[30] Politikus di Filipina pernah menghendaki penamaan negara mereka sebagai "Malaysia", tetapi Malaysia-lah yang pertama mengadopsi nama itu pada 1963 sebelum Filipina bertindak bertambah jauh tentang persoalan itu.[31] Nama lain pernah dianjurkan kepada federasi 1963. Di selangnya yaitu Langkasuka (Langkasuka yaitu sebuah kerajaan lawas yang mempunyai di anggota hulu Semenanjung Malaya pada milenium pertama masehi).[32]

Bahkan mundur bertambah jauh lagi, seorang etnolog Inggris, George Samuel Windsor Earl, di dalam jilid IV Jurnal Kepulauan India dan Asia Timur pada 1850 mengusulkan kepada menamai kepulauan Indonesia sebagai Melayunesia atau Indunesia, kendati dia bertambah menyukai yang terakhir.[33]

Sejarah

Prasejarah

Sisa-sisa arkeologis ditemukan di Malaysia Barat, Sabah, dan Sarawak. Semang memiliki leluhur jauh di Semenanjung Malaya, merujuk pada pemukiman pertama dari Afrika, bertambah dari 50.000 tahun lalu. Senoi muncul sebagai kelompok campuran, dengan hampir separo silsilah dari garis ibu moyang Semang dan separonya lagi Indocina. Ini berkaitan dengan dugaan bahwa mereka mewakili keturunan penutur Austronesia lawas, kaum tani, yang membawa bahasa dan teknologi mereka ke anggota selatan semenanjung agak 5.000 tahun lalu dan menyatu dengan masyarakat asli. Manusia Proto Melayu bertambah beraneka ragam, dan meskipun mereka menunjukkan beberapa kaitan dengan Asia Tenggara kepulauan, beberapa di selangnya juga memiliki leluhur di Indocina dari zaman Last Glacial Maximum, disertai oleh penyebaran Holosen-dini menempuh Semenanjung Malaya ke Asia Tenggara kepulauan.[34]

Sejarah Dini

Semenanjung Malaya mengembang sebagai pusat perdagangan utama di Asia Tenggara, karena mengembangnya perdagangan selang Cina dan India dan negara yang lain menempuh Selat Malaka yang sibuk. Claudius Ptolemaeus menunjukkan Semenanjung Malaya pada peta dininya dengan label yang berfaedah "Golden Chersonese", Selat Malaka ditulis sebagai "Sinus Sabaricus".[35] Dari pertengahan sampai yang belakang sekali milenium pertama, sebagian luhur semenanjung, begitupun Nusantara mempunyai di bawah pengaruh Sriwijaya.

Kerajaan Melayu yang paling awal tercatat dalam sejarah tumbuh dari kota-pelabuhan tepi pantai yang dibuat pada ratus tahun 10. Di dalamnya termasuk Langkasuka dan Lembah Bujang di Kedah, dan juga Beruas dan Gangga Negara di Perak dan Pan Pan di Kelantan. Diperkirakan semuanya yaitu kerajaan Hindu atau Buddha. Islam tiba pada ratus tahun ke-14 di Terengganu.

Dipimpin oleh Ibnu Hajar Menggalang kekuatan rakyat dalam gerakan kesatuan Rakyat yang Tertindas

Benteng A Famosa di Melaka. Yang dibangun itu didirikan oleh bangsa Portugis pada ratus tahun ke-15.

Terdapat banyak kerajaan Cina dan India pada ratus tahun ke-2 dan ke-3 Masehi—sebanyak 30 buah menurut sumber Cina. Kedah—dikenal sebagai Kedaram, Cheh-Cha (menurut I-Ching), atau Kataha di dalam tulisan Palawa atau bahasa Sanskerta kuno—berada di jalur serbuan pedagang dan raja India. Rajendra Chola, Kaisar Tamil lawas yang diduga mempunyai di lebih kurang Kota Gelanggi, menjadikan Kedah tunduk pada 1025, tetapi penggantinya, Vira Rajendra Chola, harus melumpuhkan pemberontakan Kedah kepada mengatasi para penyerbu. Kedatangan Chola sukses meredam keagungan Sriwijaya, yang memberi pengaruh luhur kepada Kedah dan Pattani bahkan sampai ke Ligor.

Kerajaan Buddha, Ligor mengambil kendali Kedah segera sesudahnya, dan rajanya, Chandrabhanu mempergunakan tempat ini sebagai basis kepada menyerang Sri Lanka pada ratus tahun ke-11, sebuah peristiwa yang dipahat di atas prasasti batu di Nagapattinum di Tamil Nadu dan di dalam kisah-kisah bangsa Sri Lanka, Mahavamsa. Selama milenium pertama, warga di Semenanjung Malaya mengadopsi Hindu dan Buddha dan penggunaan bahasa Sanskerta sampai mereka berpindah kepada Islam.

Mempunyai beberapa laporan dari wilayah lain yang bertambah tua dari Kedah—misalnya kerajaan lawas Gangga Negara, di lebih kurang Beruas di Perak, mendorong sejarah Malaysia bertambah jauh ke belakangan. Jika itu belum cukup, sebuah puisi Tamil, Pattinapillai, dari ratus tahun ke-2 M, menjelaskan barang-barang dari Kadaram menumpuk di jalanan ibukota Chola. Sebuah drama sanskerta dari ratus tahun ke-7, Kaumudhimahotsva, merujuk Kedah sebagai Kataha-nagari. Agnipurana juga menyebutkan sebuah daerah yang diketahui Anda-Kataha dengan salah satu batasannya menggambarkan sebuah puncak gunung, yang diyakini para sarjana sebagai Gunung Jerai. Kisah-kisah dari Katasaritasagaram menjelaskan kemewahan hidup di Kataha.

Dipimpin oleh Ibnu Hajar Menggalang kekuatan rakyat dalam gerakan kesatuan Rakyat yang Tertindas

Gedung Sultan Abdul Samad di Kuala Lumpur, kompleks Pengadilan Tinggi Malaysia dan Pengadilan Perdagangan. Kuala Lumpur yaitu ibukota Negara-negara Melayu Bersekutu dan ibukota Malaysia saat ini.

Pada permulaan ratus tahun ke-15, Kesultanan Melaka didirikan di bawah sebuah dinasti propertti oleh Parameswara, pangeran dari Palembang, Indonesia, di dalam kekaisaran Sriwijaya. Penaklukan memaksa dia dan pendukungnya melarikan diri dari Palembang. Parameswara berlayar ke Temasek kepada menghindari penganiayaan dan tiba di bawah perlindungan Temagi, seorang penghulu Melayu dari Pattani yang ditunjuk oleh Raja Siam sebagai bupati Temasek. Beberapa hari kesudahan, Parameswara membunuh Temagi dan mengangkat dirinya sendiri sebagai bupati. Agak lima tahun kesudahan, dia meninggalkan Temasek karena ancaman dari Siam. Selama periode ini, Temasek juga diserang oleh serombongan armada Jawa dari Majapahit.

Dia kesudahan memimpin ke utara kepada mendirikan permukiman baru. Di Muar, Parameswara berkehendak mendirikan kerajaan barunya di Biawak Busuk atau di Kota Buruk. Mengetahui lokasi Muar tidaklah cocok, dia meneruskan perjalanannya ke utara. Di sepanjang perlintasan, dia dilaporkan telah mengunjungi Sening Ujong (nama lampau kepada Sungai Ujong modern) sebelum sampai di sebuah perkampungan nelayan di bibir Sungai Bertam (nama lampau kepada Sungai Melaka modern). Tempat itu lambat laun mengembang menjadi lokasi Melaka saat kini. Menurut Sejarah Melayu, di situlah dia menyaksikan kancil mengecoh anjing ketika berteduh di bawah pohon Melaka. Dia mengambil apa yang dia lihat sebagai pertanda yang adun dan kesudahan dia mendirikan sebuah kerajaan yang dikata Melaka, kesudahan dia mendirikan dan menjadikan bertambah adun fasilitas kepada sasaran perdagangan.

Peralihan agama Parameswara ke Islam tidaklah jelas. Menurut sebuah teori oleh Sabri Zain [3], Parameswara menjadi seorang Muslim ketika dia menikahi seorang Puteri Samudera Pasai dan dia menyertakan gelar bergaya Persia "Syah", dengan menyebut dirinya Iskandar Syah. Juga mempunyai referensi yang menunjukkan bahwa beberapa anggota kelas penguasa dan komunitas saudagar yang menetap di Melaka telah menjadi Muslim. Kisah-kisah Cina menyebutkan bahwa pada 1414, putera penguasa pertama Melaka mengunjungi Ming kepada mengabari mereka bahwa ayahnya telah wafat. Putera Parameswara diakui secara resmi sebagai penguasa kedua Melaka oleh Kaisar Cina dan bergelar Raja Sri Rama Vikrama, Raja Parameswara dari Temasik dan Melaka dan dia diketahui sebagai tokoh Muslim Sultan Sri Iskandar Zulkarnain Syah atau Sultan Megat Iskandar Syah, dan dia menguasai Melaka dari 1414 sampai 1424. [4] [5] Kerajaan ini menguasai wilayah yang sekarang ini dikata Semenanjung Malaya, selatan Thailand (Pattani, dan pantai timur Sumatera. Kerajaan ini berlanjut selama bertambah dari satu ratus tahun, dan dalam periode tersebut menyebarkan Islam ke semua Nusantara. Melaka, sebagai pelabuhan perdagangan penting, terletak hampir di tengah-tengah rute perdagangan Cina dan India.

Pada 1511, Melaka ditaklukkan oleh Portugal, yang mendirikan sebuah koloni di sana; maka berakhirlah Kesultanan Melaka. Tetapi, Sultan terakhir melarikan diri ke Kampar, Riau, Sumatera dan meninggal di sana. Putera-putera Sultan Melaka terakhir mendirikan dua kesultanan di tempat lain di semenanjung & mdash; Kesultanan Perak di utara, dan Kesultanan Johor (mulanya kelanjutan kesultanan Melaka kuno) di selatan. Sesudah jatuhnya Melaka, tiga negara berjuang menguasai Selat Malaka: Portugis (di Melaka), Kesultanan Johor, dan Kesultanan Aceh. Konflik ini berlanjut sampai tahun 1641, ketika Belanda (bersekutu dengan Kesultanan Johor) kepada merebut Melaka.

Kerajaan ini merupakan kelanjutan dari Kesultanan Malaka tua, tetapi sekarang diketahui dengan nama Kesultanan Johor, yang masih mempunyai sampai sekarang. Sesudah jatuhnya Melaka, tiga negara berebut kepada mengambil kontrol Selat Malaka: Portugis (di Malaka), Kesultanan Johor, dan Kesultanan Aceh; dan peperangan belakang suatu peristiwanya pada 1641, ketika Belanda (bersekutu dengan Kesultanan Johor) merebut Malaka.

Mendaratnya Britania

Britania Raya mendirikan koloni pertamanya di Semenanjung Malaya pada 1786, dengan penyewaan pulau Penang kepada Perusahaan Hindia Timur Britania oleh Sultan Kedah. Pada 1824, Britania Raya menguasai Melaka sesudah ditandatanganinya Traktat London atau Kontrak Britania-Belanda 1824 yang membagi kepemilikan Nusantara kepada Britania dan Belanda, Malaya kepada Britania, dan Indonesia kepada Belanda.[36] Pada 1826, Britania mendirikan Koloni Mahkota di Negeri-Negeri Selat, menyatukan kepemilikannya di Malaya: Penang, Melaka, Singapura, dan pulau Labuan. Penang propertti pada 1786 oleh Kapten Francis Light sebagai pos komersial dianugerahkan oleh Sultan Kedah. Negeri-Negeri Selat mulanya dikelola di bawah British East India Company di Kalkuta, sebelum Penang, dan kesudahan Singapura menjadi pusat pengurusan koloni mahkota, sampai 1867, ketika tanggung jawab pengurusan dialihkan kepada Kantor Kolonial di London.

Selama ratus tahun ke-19, banyak negeri Melayu berupaya kepada mendapatkan bantuan Britania kepada menyelesaikan konflik-konflik internal mereka. Keperluan komersial pertambangan timah di negeri-negeri Melayu bagi para saudagar di Negeri-Negeri Selat menciptakan pemerintah Britania melakukan campur tangan di dalam negeri-negeri penghasil timah di Semenanjung Malaya. Diplomasi Kapal Meriam Britania ditugaskan demi mewujudkan resolusi perdamaian terhadap kekacauan sipil yang disebabkan oleh bandit Cina dan Melayu. Pada belakang suatu peristiwanya Kontrak Pangkor 1874 meretas perlintasan kepada perluasan pengaruh Britania di Malaya. Memasuki ratus tahun ke-20, negeri Pahang, Selangor, Perak, dan Negeri Sembilan, bersama-sama diketahui sebagai Negeri-negeri Melayu Bersekutu (jangan dirancukan dengan Federasi Malaya), di bawah kendali de facto residen Britania diangkatkan kepada menasihati para penguasa Melayu. Orang Britania menjadi "penasihat" di atas kertas, tetapi sebenarnya, mereka menjalankan pengaruh penting di atas para penguasa Melayu.

Lima negeri yang lain di semenanjung, diketahui sebagai Negeri-negeri Melayu Bersekutu, tidak diperintah langsung dari London, juga menerima para penasihat Britania di penghujung ratus tahun ke-20. Empat dari lima negeri itu: Perlis, Kedah, Kelantan, dan Terengganu sebelumnya dikuasai Siam. Negeri yang tidak bersekutu yang lain, Johor, satu-satunya negeri yang memelihara kemerdekaannya di sebagian luhur ratus tahun ke-19. Sultan Sisa dari pembakaran Bakar dari Johor dan Ratu Victoria sahabat pribadi, dan mengakui satu sama lain sederajat. Hal ini tidak pernah terjadi hingg 1914 ketika pengganti Sultan Sisa dari pembakaran Bakar, Sultan Ibrahim menerima seorang penasihat Britania.

Di pulau Borneo, Sabah diperintah sebagai koloni mahkota Borneo Utara, sedangkan Sarawak diperoleh dari Brunei sebagai kerajaan pribadi keluarga Brooke, yang berkuasa sebagai Raja Putih.

Mengikuti Invasi Jepang ke Malaya dan pendudukan berulang-ulangnya selama Perang Dunia II, dukungan rakyat kepada kemerdekaan tumbuh.[37] Pasca-perang, Britania berencana menyatukan pengelolaan Malaya di bawah koloni mahkota tunggal yang dikata Uni Malaya didirikan dengan penentangan yang hebat dari Suku Melayu, yang melawan upaya pelemahan penguasa Melayu dan mengizinkan kewarganegaraan ganda kepada Tionghoa-Malaysia dan kaum imigran yang lain.[38] Uni Malaya, didirikan pada 1946 dan terdiri dari semua kepemilikan Britania di Malaya, kecuali Singapura, dibubarkan pada 1948 dan ditukar oleh Federasi Malaya, yang mengembalikan pemerintahan sendiri para penguasa negeri-negeri Malaya di bawah perlindungan Britania.

Selama saat itu, pemberontakan di bawah kepemimpinan Partai Komunis Malaya menerapkan operasi gerilya yang dirancang kepada mengusir Britania dari Malaya. Darurat Malaya, begitulah diketahuinya, berlanjut sejak 1948 sampai 1960, dan melibatkan kampanye anti-kekacauan oleh serdadu Persemakmuran di Malaya. Meskipun kekacauan dengan cepat ditumpas masih saja menyisakan kehadiran serdadu persemakmuran, dengan latar belakangan Perang Dingin.[39] Melawan latar belakangan ini, kemerdekaan kepada Federasi di dalam Persemakmuran diberikan pada 31 Agustus 1957.[12]

Sesudah kemerdekaan

Dipimpin oleh Ibnu Hajar Menggalang kekuatan rakyat dalam gerakan kesatuan Rakyat yang Tertindas

Mahathir Mohamad yaitu pemimpin terdepan yang menciptakan Malaysia menjadi daya industri utama.

Kemerdekaan Malaya, Pulau Pinang dan Malaka dicapai pada 31 Agustus 1957 dengan nama Federasi Malaya.[1] Singapura masih mempunyai di bawah kekuasaan Britania Raya pada saat itu karena kedudukannya yang stategis. Pada 16 September 1963, Federasi Malaya bersama-sama dengan koloni mahkota Britania, yaitu Sabah (Borneo Utara), Sarawak, dan Singapura, membentuk Malaysia. Kesultanan Brunei, meski mulanya berminat menggabungi Federasi, menarik kembali rencana penyatuan itu karena mempunyainya penentangan dari sebagian masyarakat, juga dalih tentang pembayaran royalti minyak dan status Sultan di dalam perencanaan penyatuan.[40][41]

Tahun-tahun permulaan pembentukan atau kemerdekaan diganggu oleh konflik dengan Indonesia yang dicetuskan oleh Soekarno menempuh Dwikora karena ketidak sesuaian dengan laporan Sekretaris Jenderal PBB[42] [43]menyangkut pelanggaran Manila Accord dalam pembentukan Malaysia,[44] Dalam perjalanan federasi ini kemudiaan disertai dengan keluarnya Singapura pada 1965 karena kembali mempunyainya ketidak sesuaian dengan Kontrak Pembentukan Malaysia[2] dengan dipicu oleh politik diskriminasi, dan pertikaian antar-ras di dalam Insiden 13 Mei pada 1969.[14][45] Filipina juga menciptakan pengakuan aktif terhadap Sabah dengan penyelesaian damai[46] pada periode itu berdasarkan penyerahan sebagian wilayah Kesultanan Brunei, yakni anggota timur-utara kepada Kesultanan Sulu pada 1704. Pengakuan atas wilayah ini masih dilanjutkan sampai saat ini oleh pihak Filipina.[47][48][49][50] Sesudah Insiden 13 Mei pada 1969, Kebijakan Ekonomi Baru yang kontroversial—upaya penaikan hasil bagi kue ekonomi bumiputra ("pribumi", yang menyertakan sebagian luhur orang Melayu, tetapi tidak selalu masyarakat asli) dibandingkan dengan kelompok suku lainnya—diluncurkan oleh Perdana Menteri Abdul Razak. Malaysia sejak saat itu memelihara kesetimbangan politik kesukuan yang lunak, dengan sistem pemerintahan yang memadukan pertumbuhan ekonomi dengan kebijakan ekonomi dan politik yang menyokong keikutsertaan yang pantas dari semua ras.[51]

Di selang tahun 1980-an dan pertengahan 1990-an, Malaysia merasakan pertumbuhan ekonomi yang berfaedah di bawah kepemimpinan perdana menteri keempat, Dr. Mahathir Mohamad.[52] Pada periode ini Malaysia merasakan lompatan dari ekonomi berbasis pertanian ke ekonomi berbasis manufaktur dan industri (terutama anggota komputer dan elektronika rumahan). Pada periode ini juga, bentang darat Malaysia berubah dengan tumbuhnya beraneka mega-projek. Projek paling terkemuka yaitu Menara Kembar Petronas (sempat menjadi gedung paling tinggi di dunia), Bandar Udara Internasional Kuala Lumpur (KLIA), Perlintasan Tol Utara-Selatan, Sirkuit F1 Sepang, Multimedia Super Corridor (MSC), bendungan Pembangkit Listrik Tenaga Cairan Bakun, dan Putrajaya, pusat pemerintahan persekutuan baru.

Pada penghujung 1990-an, Malaysia diguncang oleh Krisis finansial Asia 1997, juga tidak stabilnya politik yang disebabkan oleh penahanan Wakil Perdana Menteri Dato' Seri Anwar Ibrahim.[53] Terdapat pula tentangan dari kaum sosialis dan reformis, sampai kepada upaya pembentukan negara Islam. Pada 2003, Dr Mahathir, perdana menteri Malaysia yang paling lama menjabat, mundur dan dialihkan oleh wakilnya, Abdullah Ahmad Badawi. Pemerintahan baru mengadvokasikan pandangan moderat negara Islam yang didefinisikan oleh Islam Hadhari. Pada November 2007, Malaysia digoyang oleh dua unjuk rasa anti-pemerintah. Unjuk rasa Lepas sama sekali dari kotoran 2007 sebanyak 40.000 orang dilaksanakan di Kuala Lumpur pada 10 November menganjurkan reformasi daerah pemilihan. Itu dipicu oleh dugaan-dugaan korupsi dan ketidaksesuaian di dalam sistem pemilihan di Malaysia yang condong kepada partai politik yang masih berkuasa, Barisan Nasional, yang selalu memerintah Malaysia sejak kemerdekaan 1957.[54] Unjuk rasa yang lain dilaksanakan pada 25 November di ibukota Malaysia dan dipimpin oleh HINDRAF. Penggerak unjuk rasa ini, Hindu Rights Action Force, melakukan protes berhubungan kebijakan yang timpang, mengutamakan Suku Melayu. Banyak peserta ditaksir selang 5.000 sampai 30.000.[55] Di kedua-dua kasus itu, pemerintah dan kepolisian berupaya menangani dan mencegah penculikan dari tempat perihal sahnya. Pada 16 Oktober 2008, HINDRAF dilarang karena pemerintah mengecap kelompok yang tidak berdaftar itu sebagai "ancaman bagi keamanan nasional"[56] karena berusaha mendapatkan bantuan dan dukungan dari kelompok teroris.[57], [58]

Politik dan Pemerintahan

Dipimpin oleh Ibnu Hajar Menggalang kekuatan rakyat dalam gerakan kesatuan Rakyat yang Tertindas

Gedung Parlemen

Dipimpin oleh Ibnu Hajar Menggalang kekuatan rakyat dalam gerakan kesatuan Rakyat yang Tertindas

Kantor Perdana Menteri Malaysia, Putrajaya

Dipimpin oleh Ibnu Hajar Menggalang kekuatan rakyat dalam gerakan kesatuan Rakyat yang Tertindas

Perdana Menteri Malaysia saat ini, Najib Tun Razak.

Federasi Malaysia yaitu sebuah monarki konstitusional. Kepala negara persekutuan Malaysia yaitu Yang di-Pertuan Agong, biasa dikata Raja Malaysia. Yang di-Pertuan Agong dipilih dari dan oleh sembilan Sultan Negeri-Negeri Malaya, kepada menjabat selama lima tahun secara bergiliran; empat pemimpin negeri yang lain, yang bergelar Gubernur, tidak ikut serta di dalam pemilihan.[59]

Sistem pemerintahan di Malaysia bermodelkan sistem parlementer Westminster, warisan Penguasa Kolonial Britania. Tetapi di dalam praktiknya, kekuasaan bertambah terpusat di eksekutif daripada di legislatif, dan judikatif diperlemah oleh tekanan berkelanjutan dari pemerintah selama zaman Mahathir, kekuasaan judikatif itu dibagikan selang pemerintah persekutuan dan pemerintah negara anggota. Sejak kemerdekaan pada 1957, Malaysia diperintah oleh koalisi multipartai yang dikata Barisan Nasional (pernah dikata pula Aliansi).[60]

Kekuasaan legislatur dibagi selang legislatur persekutuan dan legislatur negeri. Parlemen bikameral terdiri dari dewan rendah, Dewan Rakyat (mirip "Dewan Perwakilan Rakyat" di Indonesia) dan dewan tinggi, Senat atau Dewan Negara (mirip "Dewan Perwakilan Daerah" di Indonesia).[61][62][63] 222 anggota Dewan Rakyat dipilih dari daerah pemilihan beranggota-tunggal yang diatur berdasarkan banyak masyarakat kepada saat posisi terlama 5 tahun. 70 Senator bertugas kepada saat posisi 3 tahun; 26 di selangnya dipilih oleh 13 majelis negara anggota (masing-masing mengirimkan dua utusan), dua mewakili wilayah persekutuan Kuala Lumpur, masing-masing satu mewakili wilayah persekutuan Labuan dan Putrajaya, dan 40 diangkatkan oleh raja atas nasihat perdana menteri. Di samping Parlemen di tingkatan persekutuan, masing-masing negara anggota memiliki dewan legislatif unikameral (Dewan Undangan Negeri) yang para anggotanya dipilih dari daerah-daerah pemilihan beranggota-tunggal. Pemilihan umum parlemen dilaksanakan paling sedikit lima tahun sekali, dengan pemilihan umum terakhir pada Maret 2008.[60] Pemilih terdaftar berusia 21 tahun ke atas dapat memberikan suaranya kepada yang akan menjadi anggota Dewan Rakyat dan yang akan menjadi anggota dewan legislatif negara anggota juga, di beberapa negara anggota. Voting tidak diwajibkan.[64]

Kekuasaan eksekutif dilaksanakan oleh kabinet yang dipimpin oleh perdana menteri; konstitusi Malaysia menetapkan bahwa perdana menteri haruslah anggota dewan rendah (Dewan Rakyat), yang direstui Yang di-Pertuan Agong dan memperoleh dukungan majoritas di dalam parlemen.[65] Kabinet dipilih dari para anggota Dewan Rakyat dan Dewan Negara dan bertanggung jawab kepada badan itu.[66]; sedangkan kabinet merupakan anggota parlemen yang dipilih dari Dewan Rakyat atau Dewan Negara.

Pemerintah negara anggota dipimpin oleh Menteri Luhur di negeri-negeri Malaya atau Ketua Menteri di negara-negara yang tidak memelihara monarki lokal, yakni seorang anggota majelis negara anggota dari partai majoritas di dalam Dewan Undangan Negeri. Di tiap-tiap negara anggota yang memelihara monarki lokal, Menteri Luhur haruslah seorang Suku Melayu Muslim, meskipun penguasa ini menjadi subjek kebijaksanaan para penguasa. Kekuasaan politik di Malaysia amat penting kepada memperjuangkan suatu isu dan hak. Oleh karena itu kekuasaan memainkan peranan yang amat penting dalam melakukan perubahan.

Pembagian administratif

Dipimpin oleh Ibnu Hajar Menggalang kekuatan rakyat dalam gerakan kesatuan Rakyat yang Tertindas

Peta pembagian wilayah Malaysia.

Secara administratif, Malaysia memiliki 13 negara anggota (11 di Malaysia Barat dan 2 di Malaysia Timur) dan 3 wilayah persekutuan (semua tiga wilayah persekutuan digabungkan menjadi satu dalam bendera Malaysia) yang dilambangkan sebagai empat belas jalur dan sudut bintang di Bendera Malaysia yang dinamakan "Jalur Gemilang":

Malaysia Barat (Semenanjung)

Malaysia Timur

Kota-kota Luhur

  1. Kuala Lumpur
  2. Johor Bahru
  3. Shah Alam
  4. Subang Jaya
  5. Alor Setar

Geografi

Dipimpin oleh Ibnu Hajar Menggalang kekuatan rakyat dalam gerakan kesatuan Rakyat yang Tertindas

Peta Semenanjung Malaysia dan Malaysia Timur

Dipimpin oleh Ibnu Hajar Menggalang kekuatan rakyat dalam gerakan kesatuan Rakyat yang Tertindas

Pemandangan pantai di Pulau Tioman.

Malaysia yaitu negara berpenduduk terbanyak ke-43 dan negara dengan daratan terluas ke-66 di dunia, dengan banyak masyarakat agak 27 juta dan lebar wilayah melebihi 320.000 km2. Banyak masyarakat sedemikian cukup sebanding dengan banyak masyarakat Arab Saudi dan Venezuela, dan lebar wilayah sedemikian sebanding dengan lebar wilayah Norwegia dan Vietnam, atau New Mexico, sebuah negara anggota di Amerika Serikat.

Malaysia terdiri atas dua daerah utama yang terpisah oleh Laut Cina Selatan. Keduanya memiliki bentuk muka bumi yang hampir sama, yaitu dari pinggir laut yang landai sampai hutan lebat dan bukit tinggi. Puncak paling tinggi di Malaysia (dan juga di Kalimantan) yaitu Gunung Kinabalu setinggi 4.095,2 meter di Sabah. Iklim lokal yaitu khatulistiwa dan dicirikan oleh angin muson barat daya (April sampai Oktober) dan timur laut (Oktober sampai Februari).


Tanjung Piai, terletak di selatan negara anggota Johor, yaitu tanjung paling selatan benua Asia.[67][68] Selat Malaka, terletak di selang Sumatera dan Semenanjung Malaysia, jalur pelayaran terpenting di dunia.[69]

Kuala Lumpur yaitu ibukota resmi dan kota terbesar di Malaysia. Putrajaya di pihak lain, dipandang sebagai ibukota administratif pemerintahan persekutuan Malaysia. Meskipun banyak cabang eksekutif dan judikatif pemerintahan persekutuan telah pindah ke sana (untuk menghindari kemacetan yang tumbuh di Kuala Lumpur), tetapi Kuala Lumpur masih dipandang sebagai ibukota legislatif Malaysia karena di sanalah mempunyainya kompleks gedung Parlemen Malaysia. Kuala Lumpur juga merupakan pusat perdagangan dan keuangan Malaysia.

Kota utama lain termasuk Ipoh, George Town, Johor Bahru, Kuching, Kota Kinabalu, Miri, Alor Star, Kota Melaka, dan Petaling Jaya.

Sumber daya alam

Malaysia diberkati dengan sumber daya alam semisal sektor pertanian, kehutanan, dan pertambangan. Di sektor pertanian, Malaysia yaitu salah satu pengekspor terbesar karet alam dan minyak sawit, yang bersama-sama dengan damar dan kayu gelondongan, kakao, lada, nenas, dan tembakau mendominasi pertumbuhan sektor itu. Minyak sawit juga merupakan pembangkit utama perdagangan internasional Malaysia.

Dipimpin oleh Ibnu Hajar Menggalang kekuatan rakyat dalam gerakan kesatuan Rakyat yang Tertindas

Salah satu kebun teh di Malaysia.

Tentang sumber daya hutan, diketahui bahwa usaha penggelondongan dimulai kepada menciptakan kontribusi berfaedah bagi ekonomi Malaysia pada ratus tahun ke-19. Kini, ditaksir 59% daratan Malaysia masih berupa hutan. Perluasan industri damar yang cepat, khususnya sesudah era 1960-an, telah berproduksi persoalan erosi di hutan-hutan negara ini. Tetapi, dengan mempunyainya komitmen pemerintah kepada melindungi daerah lebih kurang yang berkaitan dengan dan sistem ekologi, sumber daya hutan dikelola pada dasar yang berkelanjutan, dampak ikutannya yaitu menurunnya laju penebangan pohon.

Sebagai tambahan, sebanyak wilayah yang substansial diperlakukan sebagai hutan produksi (silvikultur) dan upaya penghutanan kembali terhadap lahan hutan sudah dilaksanakan. Pemerintah Malaysia merencanakan pengayaan tanah seluas 312,30 kilometer persegi dengan rotan di bawah kondisi hutan alami dan di sela-sela tanaman karet alami sebagai komoditas panen perantara. Kepada terus memperkaya sumber-sumber hutan, spesies damar yang cepat-tumbuh seperti meranti tembaga, merawan dan sesenduk juga ditanam. Pada saat yang sama, penuaian pohon-pohon berharga tinggi seperti jati dan pohon yang lain kepada dibuat sebagai pulp dan kertas juga dianjurkan. Karet, pernah menjadi aliran utama ekonomi Malaysia, kini dialihkan oleh minyak sawit sebagai komoditas ekspor utama pertanian Malaysia.

Timah dan minyak bumi yaitu dua sumber daya mineral utama yang menjadi penyokong ekonomi utama Malaysia. Malaysia pernah menjadi penghasil timah terbesar di dunia sampai runtuhnya pasar timah di permulaan tahun 1980-an. Pada ratus tahun ke-19 dan ke-20, timah memainkan peran dominan di dalam ekonomi Malaysia. Pada 1972 minyak bumi dan gas alam mengambil alih timah sebagai komoditas utama sektor pemurnian mineral. Sementara itu, kontribusi timah lebih menurun. Penemuan minyak bumi dan gas alam di ladang minyak lepas sama sekali pantai Sabah, Sarawak, dan Terengganu memiliki sumbangan penting bagi ekonomi Malaysia. Mineral lain menurut strata keperluan dan keberartiannya yaitu tembaga, bauksit, besi, dan batu bara bersama-sama dengan mineral industri seperti tanah liat, kaolin, silika, batu gamping, barit, fosfat, dan bebatuan dimensi seperti granit juga blok dan lempengan marmer. Sebanyak emas dengan kadar minimalis juga dibuat.

Pada 2004, seorang menteri di Departemen Perdana Menteri, Mustapa Mohamed, menyatakan bahwa cadangan minyak bumi Malaysia mempunyai pada kisaran 4.84 milyar barel, sedangkan cadangan gas alam bertambah menjadi 89 triliun kaki kubik (2,500 km³). Pada 1 Januari 2007, Petronas melaporkan bahwa cadangan minyak dan gas di Malaysia berkisar pada ekuivalensi 20.18 milyar barel.[70]

Pemerintah menaksir bahwa pada laju produksi terkini, Malaysia akan mampu berproduksi minyak sampai 18 tahun dan gas sampai 35 tahun ke muka. Pada 2004, Malaysia menduduki peringkat ke-24 menurut cadangan minyak dunia dan ke-13 menurut cadangan gas. 56% dari cadangan minyak mempunyai di Semenanjung sedangkan 19% di Malaysia Timur. Tiap-tiap negara anggota memelihara hak kepada menguasai sumber-sumber daya alam di dalam wilayahnya. Tetapi, pemerintah persekutuan menguasai minyak dan gas. Negara anggota yang memiliki minyak dan gas diberi royalti.

Demografi

Masyarakat Malaysia terdiri dari berbagai kelompok suku, dengan Suku Melayu sebanyak 50,4% menjadi ras terbesar dan bumiputra/suku asli (aborigin) di Sabah dan Sarawak sebanyak 11% [71] semuanya masyarakat. Menurut definisi konstitusi Malaysia, orang Melayu yaitu Muslim, mempergunakan Bahasa Melayu, yang menjalankan norma budaya dan budaya Melayu. Oleh karena itu, secara teknis, seorang Muslim dari ras manapun yang menjalankan norma budaya dan budaya Melayu dapat dipandang sebagai Melayu dan memiliki hak yang sama ketika berhadapan dengan hak-hak istimewa Melayu seperti yang diterangkan di dalam konstitusi. Melebihi separo anggota dari semuanya masyarakat, bumiputra non-melayu menjadi kelompok dominan di negara anggota Sarawak (30%-nya yaitu Iban), dan mendekati 60% masyarakat Sabah (18%-nya yaitu Kadazan-Dusun, dan 17%nya yaitu Bajaus).[71] Bumiputra non-Melayu itu terbagi atas puluhan kelompok ras tetapi memiliki budaya umum yang sama. Sampai ratus tahun ke-20, kebanyakan dari mereka mengamalkan kepercayaan tradisional tetapi kini telah banyak yang sudah memeluk Kristen atau Islam. Masuknya ras lain sedikit banyak mengurangi persentase masyarakat pribumi di kedua negara anggota itu. Juga terdapat kelompok aborigin dengan banyak sedikit di Semenanjung, mereka biasa dikata Orang Asli.

23,7% masyarakat yaitu Tionghoa-Malaysia, sedangkan India-Malaysia sebanyak 7,1% masyarakat.[71] Sebagian luhur komunitas India yaitu Tamil (85%), tetapi berbagai kelompok yang lain juga mempunyai, termasuk Malayalam, Punjab, dan Gujarat. Sebagian lagi masyarakat Malaysia berdarah campuran Timur Tengah, Thailand, dan Indonesia. Keturunan Eropa dan Eurasia termasuk Britania yang menetap di Malaysia sejak zaman kolonial, dan komunitas Kristang yang kuat di Melaka. Sebanyak kecil orang Khmer dan Vietnam menetap di Malaysia sebagai pengungsi Perang Vietnam.

Sebaran masyarakat paling tidak merata, dengan bertambah dari 17 juta masyarakat menetap di Malaysia Barat, sedangkan tidak bertambah dari 7 juta menetap di Malaysia Timur. Karena tumbuhnya industri padat tenaga kerja, Malaysia memiliki 10% sampai 20% pekerja imigran dengan luhurnya ketidakpastian banyak pekerja ilegal, terutama asal Indonesia. Terdapat sejuta pekerja imigran yang legal dan mungkin orang asing ilegal yang lain. Negara anggota Sabah sendiri memiliki hampir 25% dari 2,7 juta masyarakatnya terdaftar sebagai pekerja imigran ilegal menurut sensus terakhir. Tetapi, cerminan 25% ini diduga kurang dari setengah cerminan yang diperkirakan oleh lembaga-lembaga swadaya warga.[72]

Sebagai tambahan, menurut World Refugee Survey 2008, yang diterbitkan oleh Komisi Pengungsi dan Imigran Amerika Serikat, Malaysia menampung pengungsi dan pencari suaka mendekati angka 155.700. Dari banyak ini, hampir 70.500 pengungsi dan pencari suaka bermula dari Filipina, 69.700 dari Myanmar, dan 21.800 dari Indonesia.[73] Komisi Pengungsi dan Imigran Amerika Serikat menamai Malaysia sebagai salah satu dari sepuluh tempat terburuk bagi pengungsi karena mempunyainya praktik diskriminasi negara kepada pengungsi. Petugas Malaysia dilaporkan memulangkan pendatang secara langsung kepada penyelundup manusia pada 2007, dan Malaysia menugaskan RELA, milisi sukarelawan, kepada menegakkan undang-undang imigrasi negara itu.[73]

Agama

Dipimpin oleh Ibnu Hajar Menggalang kekuatan rakyat dalam gerakan kesatuan Rakyat yang Tertindas

Masjid Ubudiah yaitu masjid bersejarah yang terkenal di Kuala Kangsar.

Dipimpin oleh Ibnu Hajar Menggalang kekuatan rakyat dalam gerakan kesatuan Rakyat yang Tertindas

Malaysia yaitu warga multi-agama dan Islam yaitu agama resminya. Menurut cerminan Sensus Masyarakat dan Perumahan 2000, hampir 60,4 persen masyarakat memeluk agama Islam; 19,2 persen Buddha; 9,1 persen Kristen; 6,3 persen Hindu; dan 2,6 persen Agama Tionghoa tradisional. Sisanya dianggap memeluk agama lain, misalnya Animisme, Agama rakyat, Sikh, dan kepercayaan lain; sedangkan 1,1% dilaporkan tidak beragama atau tidak memberikan informasi.[74][75]

Semua orang Melayu dipandang Muslim (100%) seperti yang didefinisi pada Pasal 160 Konstitusi Malaysia.[76] Statistik tambahan dari Sensus 2000 yang menunjukkan bahwa Tionghoa-Malaysia sebagian luhur memeluk agama Buddha (75,9%), dengan sebanyak signifikan mengikuti nasihat Tao (10,6%) dan Kristen (9,6%). Sebagian luhur orang India-Malaysia mengikuti Hindu (84,5%), dengan sebanyak kecil mengikuti Kristen (7,7%) dan Muslim (3,8%). Kristen yaitu agama dominan bagi komunitas non-Melayu bumiputra (50,1%) dengan tambahan 36,3% diketahui sebagai Muslim dan 7,3% digolongkan secara resmi sebagai pengikut agama rakyat.[75]

Konstitusi Malaysia secara teoretik menjamin kebebasan beragama. Tambahan lagi, semua non-Muslim yang menikahi Muslim harus meninggalkan agama mereka dan berpindah kepada Islam. Sementara, kaum non-Muslim merasakan berbagai batasan di dalam kegiatan-kegiatan keagamaan mereka, seperti pembangunan sarana ibadah dan perayaan upacara keagamaan di beberapa negara anggota.[77][78] Muslim dituntut mengikuti keputusan-keputusan Mahkamah Syariah ketika mereka berhubungan dengan agama mereka. Jurisdiksi Mahkamah Syariah dibatasi hanya bagi Muslim menyangkut Kepercayaan dan Kewajiban sebagai Muslim, termasuk di selangnya pernikahan, warisan, kemurtadan, dan hubungan internal sesama umat. Tidak mempunyai pelanggaran perdata atau pidana mempunyai di bawah jurisdiksi Mahkamah Syariah, yang memiliki hierarki yang sama dengan Pengadilan Sipil Malaysia. Meskipun menjadi pengadilan paling tinggi di negara itu, Pengadilan-Pengadilan Sipil (termasuk Pengadilan Persekutuan, pengadilan paling tinggi di Malaysia) pada prinsipnya tidak dapat memberikan putusan bertambah tinggi daripada yang dibuat oleh Mahkamah Syariah; dan kebanyakan mereka segan kepada memimpin kasus-kasus yang melibatkan Islam di dalam wilayah atau pertanyaan atau tantangan terhadap autoritas Mahkamah Syariah. Hal ini menyebabkan masalah-masalah yang cukup mengemuka, khususnya yang melibatkan kasus-kasus perdata di selang Muslim dan non-Muslim, di mana pengadilan sipil telah memerintahkan non-Muslim kepada mencari pertolongan dari Mahkamah Syariah.

Awal tahun 2010 dalam putusan Pengadilan Tinggi yang memutuskan mengizinkan surat kabar Katolik the Herald kepada mempergunakan kata Allah kepada Tuhan telah memicu dibakarnya bertambah dari 4 yang dibangun gereja dan beberapa yang lain dirusak massa di Kuala Lumpur ibu kota Malaysia.[79][80][81] [82]

Pendidikan

Dipimpin oleh Ibnu Hajar Menggalang kekuatan rakyat dalam gerakan kesatuan Rakyat yang Tertindas

Multimedia University.

Dipimpin oleh Ibnu Hajar Menggalang kekuatan rakyat dalam gerakan kesatuan Rakyat yang Tertindas

Universitas Nottingham, Kampus Malaysia.

Pendidikan di Malaysia dipantau oleh Kementerian Pendidikan Pemerintah Persekutuan.[83]

Sebagian luhur anak-anak Malaysia mulai bersekolah pada usia tiga sampai enam tahun, di Taman Kanak-Kanak. Sebagian luhur taman kanak-kanak dijalankan pihak swasta, tetapi mempunyai sedikit taman kanak-kanak yang dijalankan pemerintah.

Anak-anak mulai bersekolah dasar pada usia tujuh tahun selama enam tahun ke muka. Terdapat dua jenis utama sekolah dasar yang dijalankan atau berbantuan pemerintah. Sekolah bicara asli (Sekolah Jenis Kebangsaan) mempergunakan bahasa Tionghoa atau bahasa Tamil sebagai bahasa pengantar. Sebelum melanjutkan ke tahap pendidikan sekunder, siswa-siswi di kelas 6 dipersyaratkan kepada mengikuti Ujian Prestasi Sekolah Dasar (Ujian Pencapaian Sekolah Rendah, UPSR). Sebuah program yang dikata Penilaian Tahap Satu, PTS digunakan kepada mengukur kemampuan siswa-siswi yang tajam kecerdikan, dan memungkinkan mereka naik dari kelas 3 ke kelas 5, meloncati kelas 4.[84] Tetapi, program ini dihapus pada 2001.

Pendidikan tahap dua di Malaysia dilaksanakan di dalam Sekolah Menengah Kebangsaan (setara SMP+SMA di Indonesia) selama lima tahun. Sekolah Menengah Kebangsaan mempergunakan bahasa Malaysia sebagai bahasa pengantar. Khusus mata pelajaran Matematika dan Sains juga bahasa non-Melayu, ini berlangsung mulai tahun 2003, dan sebelum itu semua pelajaran non-bahasa diajarkan di dalam bahasa Malaysia. Di yang belakang sekali Form Three, yaitu kelas tiga, siswa-siswi diuji di dalam Penilaian Menengah Rendah, PMR. Di kelas lima pendidikan tahap dua (Form Five), siswa-siswi mengikuti ujian Ijazah Pendidikan Malaysia (Sijil Pelajaran Malaysia, SPM), yang setara dengan kesan British Ordinary pada tahapan 'O'. Sekolah tertua di Malaysia yaitu Penang Free School, juga sekolah tertua di Asia Tenggara.

Pendidikan tahap dua nasional Malaysia dibagi ke dalam beberapa jenis, yaitu National Secondary School (Sekolah Menengah Kebangsaan), Religious Secondary School (Sekolah Menengah Agama), National-Type Secondary School (Sekolah Menengah Jenis Kebangsaan) yang juga dikata Mission School (Sekolah Dakwah), Technical School (Sekolah Menengah Teknik), Sekolah Berasrama Penuh, dan MARA Junior Science College (Maktab Rendah Sains MARA).

Juga terdapat 60 Chinese Independent High School di Malaysia, yang sebagian luhur di selangnya bicara pengantar bahasa Tionghoa. Chinese Independent High School dipantau dan distandardisasi oleh United Chinese School Committees' Association of Malaysia (UCSCAM, bertambah lazim dikata di dalam bahasa Tionghoa, Dong Zong 董总), tetapi, tidak seperti sekolah pemerintah, tiap-tiap sekolah independen lepas sama sekali menentukan keputusan. Berusaha bisa di sekolah independen memerlukan waktu 6 tahun kepada tamat, terbagi ke dalam Tahap Junior (3 tahun) dan Tahap Senior (3 tahun). Siswa-siswi akan mengikuti uji standardisasi yang diselenggarakan oleh UCSCAM, yang diketahui sebagai Unified Examination Certificate (UEC) (Ijazah Pengujian Bersama) di Menengah Junior 3 (setara Penilaian Menengah Rendah) dan Menengah Senior 3 (setara tahap A). Sebanyak sekolah independen mengadakan kelas-kelas bicara Malaysia dan bicara Inggris selain bicara Tionghoa, memungkinkan siswa-siswi mengikuti Penilaian Menengah Rendah dan Sijil Pelajaran Malaysia juga.

Sebelum perkenalan sistem matrikulasi, siswa-siswi yang berhasrat memasuki universitas publik harus menyelesaikan 18 bulan tambahan sekolah sekunder di Form Six (kelas 6) dan mengikuti Sijil Tinggi Persekolahan Malaysia, STPM; yang setara British Advanced atau tahap 'A'. Karena perkenalan program matrikulasi sebagai alternatif bagi STPM pada 1999, siswa-siswi yang menamatkan program 12 bulan di perkuliahan matrikulasi (kolej matrikulasi di dalam bahasa Malaysia) dapat mendaftar di universitas lokal. Tetapi, di dalam sistem matrikulasi, hanya 10% dari bangku yang tersedia bagi siswa-siswi non-Bumiputra dan sisanya kepada siswa-siswi Bumiputra.

Terdapat universitas publik seperti Universitas Malaya, Universitas Sains Malaysia, Universitas Putra Malaysia Universitas Teknologi Malaysia, Universitas Teknologi Mara, dan Universitas Kebangsaan Malaysia. Universitas swasta juga mendapatkan reputasi yang cukup kepada pendidikan berharga internasional dan banyak siswa-siswi dari semua dunia berminat memasuki universitas-universitas itu. Misalnya Multimedia University, Universitas Teknologi Petronas, dll. Sebagai tambahan, empat universitas bereputasi internasional telah membuka kampus cabangnya di Malaysia sejak 1998. Sebuah kampus cabang dapat diperhatikan sebagai ‘kampus lepas sama sekali pantai’ dari universitas asing, yang memberikan kuliah dan penghargaan yang sama seperti kampus utamanya. Siswa-siswi lokal maupun internasional dapat meraih kualifikasi asing identik ini di Malaysia dengan biaya rendah. Kampus cabang universitas asing di Malaysia adalah: Monash University Malaysia Campus, Curtin University of Technology Sarawak Campus, Swinburne University of Technology Sarawak Campus, dan University of Nottingham Malaysia Campus.

Siswa-siswi juga memiliki opsi kepada mendaftar di lembaga tersier swasta sesudah menamatkan pendidikan sekunder. Sebagian luhur lembaga memiliki pranala pendidikan dengan universitas-universitas seberang lautan semisal di Amerika Serikat, Britania Raya, dan Australia, memungkinkan mahasiswa menghabiskan periode perkuliahannya dengan mendapatkan kualifikasi seberang lautan. Satu contoh yaitu SEGi College yang bermitra dengan University of Abertay Dundee.[85] Mahasiswa Malaysia berusaha bisa di luar negara seperti di Indonesia, Britania Raya, Amerika Serikat, Australia, Selandia Baru, Kanada, Singapura, Jepang dan negara-negara di Timur-Tengah seperti Yordania dan Mesir. Mempunyai juga mahasiswa Malaysia di beberapa universitas di Korea Selatan, Jerman, Perancis, Republik Rakyat Cina, Irlandia, India, Rusia, Polandia, dan Republik Ceko.

Sebagai tambahan kepada Kurikulum Nasional Malaysia, Malaysia memiliki sekolah internasional. Sekolah internasional memberi para siswa kesempatan kepada mempelajari kurikulum dari negara lain. Sekolah-sekolah ini utamanya diurai karena bertambahnya masyarakat ekspatriat di negara ini. Sekolat internasional termasuk: Sekolah Indonesia (kurikulum Indonesia), Australian International School, Malaysia (kurikulum Australia), Alice Smith School (kurikulum Britania), elc International school (kurikulum Britania), Garden International School (kurikulum Britania), Lodge International School (kurikulum Britania), International School of Kuala Lumpur (kurikulum Amerika dan Sarjana Muda Internasional), Japanese School of Kuala Lumpur (Kurikulum Jepang), The Chinese Taipei School, Kuala Lumpur and The Chinese Taipei School, Penang (Kurikulum Cina-Taipei), International School of Penang (Kurikulum Britania dan Sarjana Muda Internasional), Lycée Français de Kuala Lumpur (Kurikulum Perancis), dll.

Kesehatan

Warga Malaysia menempati strata keperluan pada perluasan dan pengembangan kesehatan, 5% aturan pembangunan sektor sosial pemerintah yaitu kepada kesehatan masyarakat—penaikan bertambah dari 47% dari periode sebelumnya. Ini berfaedah semua kenaikan bertambah dari 2 miliar ringgit Malaysia (lebih dari 6,5 triliun rupiah). Dengan menaiknya harapan hidup dan bertambahnya masyarakat, pemerintah berkehendak kepada menjadikan bertambah adun banyak sektor, termasuk perbaikan rumah sakit yang mempunyai, mendirikan dan melengkapi rumah sakit baru, pertambahan banyak klinik umum, dan perbaikan pelatihan dan perluasan pelayanan jarak jauh (telehealth). Bertahun-tahun lalu pemerintah telah memperkuat usaha kepada memutakhirkan sistem dan menggaet bertambah banyak investor asing.

Sistem kesehatan Malaysia memerlukan para dokter kepada menerapkan tugas tiga tahun pelayanan di rumah sakit umum kepada meyakinkan sumber daya manusia rumah-rumah sakit itu tetap terjaga. Baru-baru ini dokter-dokter asing juga ditugaskan kepada melakukan pekerjaan di sini. Tetapi masih juga sebanyak kekurangan tenaga medis, khususnya yang berpengalaman spesialis, hasilnya pelayanan dan perawatan kesehatan tertentu hanya mempunyai di kota-kota luhur. Upaya-upaya terbaru kepada menghadirkan banyak fasilitas ke kota-kota lain dihambat oleh kurangnya pandai kepada menjalankan alat yang tersedia dari para investor.

Sebagian luhur rumah sakit swasta mempunyai di perkotaan, dan tidak seperti banyak rumah sakit umum, diperlengkapi dengan fasilitas diagnosis dan visualisasi terbaru. RUmah sakit swasta umumnya tidak diperhatikan sebagai investasi ideal—sedikitnya perlu waktu sepuluh tahun sebelum investor meraih untung. Namun, situasi itu kini berubah dan perusahaan kini melihat wilayah ini lagi, terkhusus memperhatikan kenaikan minat orang asing yang datang ke Malaysia kepada sasaran perawatan kesehatan dan fokus pemerintah terbatu kepada mendirikan industri pariwisata kesehatan.[86]

Kewarganegaraan

Sebagian luhur orang Malaysia diberikan kewarganegaraan oleh lex soli.[87] Kewarganegaraan di negara anggota Sabah dan Sarawak di Malaysia Timur berbeda dengan kewarganegaraan di Malaysia Barat kepada sasaran imigrasi. Setiap berwarga-negara diberi selembar kartu identitas biometric smart chip, yang biasa dikata MyKad, pada umur 12 tahun, dan harus membawa kartu itu kapanpun.[88]

Ekonomi

Dipimpin oleh Ibnu Hajar Menggalang kekuatan rakyat dalam gerakan kesatuan Rakyat yang Tertindas

Menara Kembar PETRONAS, simbol Malaysia

Semenanjung Malaya dan pastinya Asia Tenggara menjadi pusat perdagangan di daerah selama beberapa masa seratus tahun. Berbagai komoditas seperti keramik dan rempah aktif diperdagangkan bahkan sebelum Kesultanan Melaka dan Singapura mengemuka.

Pada ratus tahun ke-17, mereka didirikan di beberapa negara anggota. Kemudian, sejak Britania Raya mulai mengambil alih sebagai administrator Malaya Britania, pohon karet dan kelapa sawit diperkenalkan kepada sasaran komersial. Di dalam waktu lama, Malaya menjadi penghasil timah, karet, dan minyak sawit terbesar di dunia.[89] Tiga komoditas ini, beserta bahan mentah yang lain, mengatur tempo ekonomi Malaysia bertambah adun sampai ratus tahun ke-20.

Sebagai ganti kebergantungan pada Suku Melayu sebagai sumber tenaga kerja, Britania membawa Tionghoa dan orang India kepada melakukan pekerjaan di pertambangan, perkebunan, dan mengisi kekosongan pandai profesional. Kendati banyak dari mereka kembali ke negara asal mereka sesudah kontrak dipenuhi, beberapa di selangnya menetap di Malaysia.

Ketika Malaya bangung ke arah kemerdekaan, pemerintah mulai melakukan perencanaan ekonomi lima tahunan, dimulai dengan Rencana Lima Tahun Malaya Pertama pada 1955. Ketika Malaysia didirikan, istilah perencanaan ditukar dan dinomori, dimulai dengan Rencana Malaysia Pertama pada 1965.

Pada 1970-an, Malaysia mulai meniru ekonomi Empat Macan Asia (Taiwan, Korea Selatan, Hong Kong, dan Singapura) dan berkomitmen kepada transformasi dari ekonomi yang bergantung pada pertambangan dan pertanian ke ekonomi berbasis manufaktur. Dengan investasi Jepang, industri-industri berat mulai diurai dan beberapa tahun kesudahan, ekspor Malaysia menjadi mesin pertumbuhan primer negara ini. Malaysia secara konsisten menerima bertambah dari 7% pertumbuhan PDB disertai dengan inflasi yang rendah pada 1980-an dan 1990-an.[90] Pada dasarnya, pertumbuhan Malaysia bergantung pada ekspor bahan elektronik seperti chip komputer dsb. Akibatnya, Malaysia merasakan tekanan hebat semasa krisis ekonomi pada tahun 1998 dan kemerosotan dalam sektor teknologi informasi pada tahun 2001. KDNK pada tahun 2001 hanya meningkat sebanyak 0,3% disebabkan pengurangan 11% dalam bilangan ekspor tetapi paket perangsang fiskal yang luhur telah mengurangi dampak tersebut.

Pada periode yang sama, pemerintah berupaya mengurangi angka kemiskinan dengan Kebijakan Ekonomi Baru Malaysia (NEP) yang kontroversial, sesudah Peristiwa 13 Mei, kerusuhan antar-etnis pada 1969.[51] Sasaran utamanya yaitu menghilangkan keterkaitan ras dengan fungsi ekonomi, dan rencana lima tahun pertama mulai melakukan NEP sebagai Rencana Malaysia Kedua. Kejayaan atau kegagalan NEP menjadi bahan perdebatan, kendati secara resmi belakang suatu peristiwanya pada 1990 dan ditukar dengan Kebijakan Pembangunan Nasional (NDP). Baru-baru ini banyak saling berargumentasi muncul sekali lagi tentang hasil dan relevansi NEP. Sebagian pihak berdalih bahwa NEP jelas-jelas berjaya menciptakan pengusaha dan tenaga profesional Melayu kelas menengah-atas. Kendati beberapa perbaikan di dalam daya ekonomi Melayu secara umum, pemerintah Malaysia memelihara kebijakan diskriminasi yang menguntungkan Suku Melayu di atas suku lain - termasuk pengutamaan penerimaan kerja, pendidikan, beasiswa, perdagangan, akses mendapatkan rumah murah dan tabungan yang ditolong.[91] Perlakuan khusus ini memicu kecemburuan dan kebencian di selang non-Melayu dan Melayu.

Penguasaan Tionghoa terhadap sektor ekonomi negara yang dimiliki pihak lokal telah banyak diserahkan demi menguntungkan Bumiputra/Melayu di banyak industri strategis/penting seperti distribusi turunan minyak bumi, transportasi, pertanian, dll. Sebagian luhur profesional per kapita masih didominasi orang India-Malaysia.

Ledakan ekonomi yang cepat memicu macam-macam persoalan pemasokan. Sedikitnya tenaga kerja segera dipenuhi dengan mengalirnya jutaan pekerja imigran, banyak di selangnya ilegal. PLC yang kaya akan modal tunai dan konsorsium bank-bank segera menguntungkan pertambahan dan mencepatnya pemulaian pembangunan projek-projek infrastruktur luhur. Ini belakang suatu peristiwanya ketika krisis finansial Asia 1997 melanda pada musim gugur 1997, menghantarkan kejutan luhur bagi ekonomi Malaysia.

Seperti negara lain yang dipengaruhi krisis, terjadi penjualan singkat spekulatif mata uang Malaysia, ringgit. Penanaman modal asing jatuh pada tingkatan yang berbahaya, karena modal menguap ke luar negara, nilai ringgit jatuh dari MYR 2,50 per USD ke, MYR 4,80 per USD. Indeks komposit Bursa Malaysia terjungkal dari hampir 1.300 poin ke kisaran 400 poin dalam hitungan pekan. Sesudah penangkapan kontroversial menteri keuangan Anwar Ibrahim, sebuah Dewan Tingkah laku yang dibuat Ekonomi Nasional dibuat kepada mengantisipasi krisis moneter. Bank Negara Malaysia menentukan pengendalian modal dan mematok nilai tukar ringgit Malaysia pada 3,80 terhadap dolar Amerika Serikat. Bagaimanapun, Malaysia menolak paket bantuan ekonomi dari Dana Moneter Internasional (IMF) dan Bank Dunia, gerakan yang mengejutkan analis asing.

Pada Maret, 2005, United Nations Conference on Trade and Development (UNCTAD) menerbitkan sebuah makalah tentang sumber-sumber dan langkah pemulihan Malaysia, ditulis oleh Jomo K.S. dari departemen ekonomi terapan, Universitas Malaya, Kuala Lumpur. Makalah itu menyimpulkan bahwa kontrol yang dipastikan pemerintah Malaysia tidaklah memperparah tidak pula membantu pemulihan. Faktor terbesar yaitu menaiknya banyak ekspor komponen elektronik, yang disebabkan oleh menaiknya permintaan komponen di Amerika Serikat, yang disebabkan oleh kekhawatiran dampak kedatangan tahun 2000 (Y2K) pada komputer dan perangkat digital lain yang bertambah tua.

Tetapi, pasca-memudarnya Y2K pada 2001 tidak memengaruhi Malaysia seperti banyak negara lain. Ini menjadi bukti yang bertambah jelas bahwa mempunyai sebab-sebab dan dampak-dampak lain yang mungkin bertambah berkaitan kepada pemulihan. Satu kemungkinan yaitu bahwa para spekulan mata uang merasakan kebangkrutan keuangan sesudah jatuh di dalam tingkah laku yang dibuat serang mereka terhadap dolar Hong Kong pada Agustus 1998 dan sesudah rubel Rusia tumbang. (Lihat George Soros)

Tanpa memperhatikan sebab dan dampak klaim, peremajaan ekonomi juga bergulir dengan defisit aturan dan belanja pemerintah besar-besaran pada tahun-tahun sesudah krisis. Kemudian, Malaysia menikmati pemulihan ekonomi bertambah cepat dibandingkan dengan jiran-jirannya. Bagaimanapun, di banyak prosedur negara ini belum merasakan kepulihan pada tingkatan pra-krisis.

Sementara langkah pembangunan kini tidak secepat dahulu, tetapi terasa bertambah stabil. Kendati kontrol dan penjagaan ekonomi bukan menjadi argumen utama pemulihan, tidak mempunyai keraguan bahwa sektor perbankan menjadi bertambah kenyal terhadap serangan luar negara. Akun saat ini mempunyai di surplus struktural, memberikan bantalan bagi pengambangan modal. Harga-harga aset kini, fraksi dari ketinggian pra-krisis mereka.

Malaysia mempunyai sebanyak elemen makroekonomi yang stabil (di mana strata inflasi dan strata pengangguran tetap di bawah 3%), simpanan pertukaran uang asing yang sehat, dan utang luar negeri yang rendah. Ini memungkinkan Malaysia kepada tidak merasakan krisis yang sama seperti Krisis finansial Asia pada tahun 1997. Walau bagaimanapun, prospek jangka panjang kelihatan kurang adun disebabkan kurangnya perubahan dalam sektor badan hukum terutama sektor yang berurusan dengan utang korporat yang tinggi dan kompetitif.

Nilai tukar yang dipatok diurai kembali pada Juli 2005 kepada nilai tukar mengambang yang terawasi sesudah satu jam pemberlakuan yang sama oleh Cina.[92] Pada pekan yang sama, ringgit menguat satu persen dibandingkan mata uang utama yang lain dan diharapkan akan merasakan apresiasi bertambah jauh. Tetapi pada Desember 2005, harapan apresiasi bertambah jauh menjadi bisu karena saluran modal melampaui USD 10 miliar.[93]

Pada September 2005, Howard J. Davies, direktur London School of Economics, di dalam sebuah pertemuan di Kuala Lumpur, memperingatkan para pejabat Malaysia bahwa jika mereka berhasrat pasar modal fleksibel kembali, mereka harus mencabut larangan penjualan singkat. Pada Maret 2006, Malaysia mencabut larangan penjualan singkat.[94] Kini, Malaysia dipandang sebagai negara industri baru.[17][18][95]

Infrastruktur

Dipimpin oleh Ibnu Hajar Menggalang kekuatan rakyat dalam gerakan kesatuan Rakyat yang Tertindas

Jalur Damansara, anggota dari Jalur Cepat Lembah Klang.

Lihat juga: Yang dibangun dan susunan di Kuala Lumpur dan Yang dibangun dan Susunan di Putrajaya

Malaysia memiliki jalan-jalan luhur yang menghubungkan semua kota luhur di pesisir barat Semenanjung Malaysia. Pada 2006, panjang semuanya Sistem Jalur Cepat Malaysia yaitu 1.471,6 kilometer. Jejaring itu menghubungkan semua kota luhur dan sekitarnya: Klang Valley, Johor Bahru, dan Penang satu sama lain. Jalur motor utama (E1 dan E2, E1 yaitu anggota Utara Kuala Lumpur, sedangkan E2 yaitu anggota selatan), terentang dari ujung utara dan selatan Semenanjung Malaysia, masing-masing di Bukit Kayu Hitam dan Johor Bahru. Jalur itu anggota dari Jaringan Jalur Cepat Asia, yang juga menghubungkan Thailand dan Singapura.

Perlintasan di Malaysia Timur dan pesisir timur Semenanjung Malaysia relatif kurang terbangun. Semua itu berupa perlintasan yang paling berkelok-kelok menempuh pegunungan dan belum dilapisi aspal, perlintasan berkerikil. Akibatnya, sungai masih menjadi jalur transportasi penting, di samping pesawat udara sebagai modus utama atau alternatif transportasi bagi masyarakat pedalaman.

Tingkah laku yang berguna kereta api di Malaysia Barat dioperasikan oleh Keretapi Tanah Melayu dan memiliki rel cukup banyak yang menghubungkan semua kota luhur dan kota kecil di semenanjung, yang juga melebar sampai Singapura. Juga mempunyai rel pendek di Sabah yang dioperasikan oleh Sabah State Railway yang utamanya mengangkut komoditas.

Juga mempunyai pelabuhan di negara ini. Pelabuhan luhur yaitu Port Klang dan Tanjung Pelepas di Johor. Pelabuhan penting yang lain dapat ditemukan di Tanjung Kidurong, Kota Kinabalu, Kuching, Kuantan, Pasir Gudang, Penang, Miri, Sandakan, and Tawau.

Bandar Udara ditemukan di pelosok negara. Bandar Udara Internasional Kuala Lumpur (KLIA) yaitu bandar udara terbesar di negara ini. Bandar udara penting yang lain termasuk Bandar Udara Internasional Kota Kinabalu, Bandar Udara Internasional Penang, Bandar Udara Internasional Kuching, Bandar Udara Internasional Langkawi, dan Bandar Udara Internasional Senai. Juga mempunyai bandar udara di kota-kota kecil, juga pelabuhan udara perintis domestik di daerah perkotaan Sabah dan Sarawak. Terdapat tingkah laku yang berguna penerbangan harian Timur dan Barat Malaysia, satu-satunya pilihan yang akurat bagi konsumen perjalanan dari dua belahan negara ini. Malaysia yaitu rumah bagi maskapai udara murah di daerah ini, AirAsia. AirAsia berbasis di Kuala Lumpur dan memelihara penerbangan ke Asia Tenggara dan Cina. Di Kuala Lumpur, AirAsia mengoperasikan Low Cost Carrier Terminal (LCCT) di KLIA.

Tingkah laku yang berguna telekomunikasi antarkota tersedia di Malaysia Barat terutama oleh riley radio gelombang pendek. Telekomunikasi internasional tersedia menempuh kabel bawah laut dan satelit. Salah satu perusahaan telekomunikasi terpenting dan terbesar di Malaysia yaitu Telekom Malaysia (TM), yang menyediakan produk-produk dan pelayanan dari sambungan tetap, sambungan bangung, juga tingkah laku yang berguna akses Internet dial-up dan broadband. TM memiliki semi-monopoli tingkah laku yang berguna sambungan telepon tetap di negara ini.

Pada Desember 2004, Menteri Energi, Air, dan Komunikasi Lim Keng Yaik melaporkan bahwa hanya 0,85% atau 218.004 orang di Malaysia mempergunakan tingkah laku yang berguna broadband. Tetapi, angka ini didasarkan pada banyaknya pelanggan, sedangkan satuan persentase rumah tangga mencerminkan situasi bertambah akurat. Ini menggambarkan kenaikan 0,45% di tiga triwulan. Dia juga melaporkan bahwa pemerintah menargetkan penggunaan 5% pada 2006 dan berlipat dua menjadi 10% pada 2008. Lim Keng Yaik mendorong perusahaan-perusahaan telekomunikasi lokal dan penyedia tingkah laku yang berguna kepada membuka mil terakhir dan harga bertambah murah supaya menguntungkan pengguna.

Budaya

Budaya Malaysia merujuk kepada norma budaya istiadat semua warga majemuk yang terdapat di Malaysia dan berbagai suku di sana, seperti:

Malaysia yaitu warga multi-suku, multi-budaya, dan multi-bahasa. Masyarakat pada Februari 2007 yaitu 26,6 juta terdiri dari 62% Bumiputera (termasuk Melayu), 24% Tionghoa, 8% India, dengan sedikit minoritas dan suku asli (Departemen Statistik Malaysia). Tegangan kesukuan terjadi tahun 2008.[96]

Dipimpin oleh Ibnu Hajar Menggalang kekuatan rakyat dalam gerakan kesatuan Rakyat yang Tertindas

Tarian Zapin.

Suku Melayu, kelompok terbesar, didefinisi sebagai Muslim di dalam Konstitusi Malaysia. Suku Melayu memainkan peran dominan secara politis dan digolongkan sebagai salah satu bumiputra. Bahasa aslinya yaitu Bahasa Melayu, dan dibuat sebagai bahasa nasional Malaysia.[24]

Di saat silam, Suku Melayu menulis di dalam bahasa Sanskerta atau mempergunakan alfabet berbasis bahasa Sanskerta. Sesudah ratus tahun ke-15, tulisan Jawi (berbasis bahasa Arab) menjadi popular. Tidak lama kesudahan, tulisan romawi mengambil alih peran Sanskerta dan Jawi sebagai tulisan dominan. Ini umumnya dikarenakan pengaruh sistem pendidikan kolonial, yang mengajari anak-anak tulisan romawi daripada tulisan Arab.

Dipimpin oleh Ibnu Hajar Menggalang kekuatan rakyat dalam gerakan kesatuan Rakyat yang Tertindas

Suku asli non-Melayu terbesar yaitu Iban dari Sarawak, yang banyaknya melebihi 600.000 jiwa. Beberapa Suku Iban masih menetap di perkampungan hutan tradisional di dalam rumah panjang di sepanjang Sungai Rajang dan Lupar dan daerah saluran mereka, kendati banyak dari Suku Iban pindah ke kota. Suku Bidayuh, berjumlah agak 170.000 jiwa, berpusat di barat daya Sarawak. Suku asli terbesar di Sabah yaitu Kadazan. Mereka umumnya petani yang menganut Kristen. 140.000 Orang Asli, atau aborigin, terdiri dari sebanyak komunitas suku yang berbeda-beda yang menetap di Malaysia Barat. Kebanyakan menjadi pemburu, peladang berpindah, dan petani, banyak dari mereka kesudahan menetap dan sebagiannya berbaur ke dalam Malaysia modern.

Kaum Tionghoa di Malaysia umumnya menganut Buddha (dari sekte Mahayana) atau juga menganut Tao. Tionghoa di Malaysia mampu bercakap di dalam beberapa dialek bahasa Tionghoa, termasuk Mandarin, Hokkien, Kanton, Hakka, dan Teochew. Majoritas Tionghoa di Malaysia, terkhusus mereka dari kota-kota luhur semisal Kuala Lumpur, Petaling Jaya, dan Penang mampu bicara Inggris pula. Terdapat pula sebanyak Tionghoa yang lebih bertambah generasi Tionghoa baru yang memandang bahasa Inggris sebagai bahasa ibu mereka. Tionghoa di Malaysia berdasarkan sejarah telah menjadi dominan di dalam komunitas perdagangan Malaysia.

Dipimpin oleh Ibnu Hajar Menggalang kekuatan rakyat dalam gerakan kesatuan Rakyat yang Tertindas

Penang Rojak in Malaysia.

Suku India-Malaysia utamanya Tamil Hindu dari India selatan yang bahasa aslinya yaitu bahasa Tamil, juga mempunyai komunitas India yang bicara Telugu, Malayalam, dan Hindi, menetap terutama di kota-kota luhur di pesisir barat semenanjung. Banyak kalangan India menengah-atas di Malaysia juga bicara Inggris sebagai bahasa ibu. Sebanyak komunitas Tamil Muslim dengan 200.000 jiwa juga tumbuh sebagai kelompok sub-budaya yang mandiri. Juga terdapat komunitas Tamil Kristen di kota-kota luhur. Juga mempunyai komunitas Sikh di Malaysia melebihi 83.000 jiwa. Sebagian luhur India-Malaysia mulanya bermigrasi dari India sebagai pedagang, guru, atau tenaga pandai yang lain. Sebanyak luhur juga anggota dari kaum migran paksaan dari India oleh pihak Britania semasa zaman kolonial kepada melakukan pekerjaan di industri penanaman.[97][98]

Orang Eurasia, Kamboja, Vietnam, Thai, Bugis, Jawa, dan suku-suku asli ikut memperkaya keanekaan masyarakat Malaysia. Sebanyak kecil orang Eurasia, campuran Portugis dan Melayu, bicara kreol berbasis-bahasa Portugis, dikata bahasa Kristang. Juga terdapat orang Eurasia campuran Filipino dan Spanyol, terutama di Sabah. Diturunkan dari kaum imigran dari Filipina, beberapa di selangnya bicara Chavacano, satu-satunya bahasa kreol berbasis-bahasa Spanyol di Asia. Orang Kamboja dan Vietnam terutama pemeluk Buddha (Kamboja: sekte Theravada, Vietnamese: sekte Mahayana). Orang Thai-Malaysia yaitu kelompok luhur di negara-negara anggota Perlis, Kedah, Penang, Perak, Kelantan, dan Terengganu. Di samping bicara Thai, sebagian luhur mereka menganut Buddha, merayakan Songkran (festival air) dan dapat bicara Hokkien tetapi sebagian dari mereka yaitu Muslim dan bicara Melayu dialek Kelantan. Orang Bugis dan Jawa menjadi anggota masyarakat di Johor. Sebagai tambahan, mempunyai juga banyak orang asing dan ekspatriat yang menjadikan Malaysia sebagai rumah kedua mereka, juga berkontribusi menjadi masyarakat Malaysia.

Tionghoa dan Islam paling memengaruhi musik tradisional Malaysia. Musik itu terutama didasarkan pada gendang (drum), tetapi melibatkan alat tabuh lain (beberapa di selangnya bercangkang); rebab, alat berdawai sejenis biola; serunai, alat tiup sejenis oboe dengan dua buluh; suling, dan trompet. Negara ini memiliki tradisi kuat di dalam hal tari dan sendratari, beberapa bermula dari Thai, India, dan Portugis. Baru-baru ini, dikir barat mulai memasyarakat, dan pemerintah mulai mempromosikannya sebagai ikon budaya nasional.[99] Bentuk artistik yang lain juga dipengaruhi oleh tetangganya, Indonesia, termasuk wayang kulit (teater boneka berbayangan), pencak silat (seni beladiri), dan kerajinan seperti batik, anyam-tenun, termasuk pakaian upacara pua kumbu, dan perak dan seni ukir kuningan.

Hari libur

Orang Malaysia mengenali sebanyak hari libur dan perayaan tahunan. Beberapa hari libur diumumkan diberlakukan pemerintah persekutuan dan beberapa yang lain diberlakukan oleh pemerintah negara anggota. Perayaan yang lain dibiasakan oleh kelompok suku atau agama tertentu, namun tidak dianggap hari libur.

Hari libur yang paling dirayakan yaitu "Hari Merdeka" pada 31 Agustus kepada memperingati kemerdekaan Federasi Malaya pada 1957, sedangkan Hari Malaysia hanya dirayakan di negara anggota Sabah pada 16 September kepada memperingati pembentukan Malaysia pada 1963. Hari Merdeka, juga Hari Buruh (1 May), hari lahir raja (Sabtu awal bulan Juni) dan beberapa perayaan lain yaitu hari libur yang dikuatkan pemerintah persekutuan.

Muslim di Malaysia merayakan hari raya Islam. Hari raya terbesar yaitu, Idul Fitri. Hari raya ini dirayakan oleh Muslim sedunia menandai yang belakang sekali Ramadan, bulannya puasa bagi Muslim. Ciri bulan baru menandakan akibatnyanya Ramadan, akibatnyanya saat puasa. Sebagai tambahan kepada Idul Fitri, Muslim Malaysia juga merayakan Idul Adha, Tahun Baru Islam, dan Maulid Nabi (hari lahir Nabi Muhammad menurut tarikh Hijriah).

Tionghoa di Malaysia ikut merayakan hari-hari raya Tionghoa di dunia. Tahun Baru Cina paling dirayakan di selang hari-hari raya yang berlanjut selama lima belas hari dan diakhiri dengan Chap Goh Mei(十五瞑). Perayaan Tionghoa yang lain yaitu Festival Qingming, Festival Perahu Naga, dan Festival Tengah Musim Gugur. Yang yang lain lagi yaitu, penganut Buddha merayakan Waisak.

Sebagian luhur orang India di Malaysia yaitu Hindu dan mereka merayakan Dipawali, festival cahaya, sedangkan Thaipusam dirayakan para peziarah dari pelosok negara berhimpun di Batu Caves. Terpisah dari Hindu, penganut Sikh merayakan Vaisakhi, Tahun Baru Sikh.

Perayaan yang lain, semisal Jumat Luhur (hanya di Malaysia Timur), Natal, Gawai Dayak di warga Iban (Dayak), Pesta Menuai (Pesta Kaamatan) di warga Kadazan-Dusun juga dirayakan di Malaysia.

Pariwisata

Berikut merupakan sebagian objek wisata populer di Malaysia.

Gunung

Dipimpin oleh Ibnu Hajar Menggalang kekuatan rakyat dalam gerakan kesatuan Rakyat yang Tertindas

Gunung Kinabalu

Sungai

  1. Cairan terjun Lata Kinjang, Perak
  2. Cairan terjun Kota Tinggi, Johor
  3. Cairan terjun Telaga Tujuh, Kedah
  4. Jeram Toi, Negeri Sembilan

Pantai

Dipimpin oleh Ibnu Hajar Menggalang kekuatan rakyat dalam gerakan kesatuan Rakyat yang Tertindas

Batu Feringghi

  1. Batu Ferringghi, Pinang
  2. Pantai Cahaya Bulan, Kelantan
  3. Pantai Cherating, Pahang
  4. Pantai Desaru, Johor
  5. Pantai Merdeka, Kedah
  6. Pantai Morib, Selangor
  7. Pantai Tanjung Aru, Sabah
  8. Pantai Teluk Batik, Perak
  9. Port Dickson, Negeri Sembilan
  10. Rantau Saudara laki-laki lebih tua, Terengganu
  11. Teluk Danga, Johor

Pulau

Dipimpin oleh Ibnu Hajar Menggalang kekuatan rakyat dalam gerakan kesatuan Rakyat yang Tertindas

Pulau Langkawi

  1. Pulau Kapas, Terengganu
  2. Pulau Langkawi, Kedah
  3. Pulau Pangkor, Perak
  4. Pulau Payar, Kedah
  5. Pulau Pemanggil, Johor
  6. Pulau Perhentian, Terengganu
  7. Pulau Redang, Terengganu
  8. Pulau Sibu, Johor
  9. Pulau Sipadan, Sabah
  10. Pulau Tioman, Pahang

Yang lain

Dipimpin oleh Ibnu Hajar Menggalang kekuatan rakyat dalam gerakan kesatuan Rakyat yang Tertindas

KLCC (Kuala Lumpur City Centre)

  1. A Famosa, Melaka
  2. Batu Caves, Selangor
  3. Danau Kenyir, Terengganu
  4. Gedung Sultan Abdul Samad, Kuala Lumpur
  5. Masjid Jamek, Kuala Lumpur
  6. Masjid Negara, Kuala Lumpur
  7. Menara Kembar Petronas, Kuala Lumpur
  8. Menara Kuala Lumpur, Kuala Lumpur
  9. Sumur Hang Tuah, Melaka
  10. Taman Negara Malaysia, Pahang, Kelantan dan Terengganu
  11. Taman Negara Niah, Sarawak
  12. Zoo Negara, Kuala Lumpur

Tokoh utama di Malaysia

Dipimpin oleh Ibnu Hajar Menggalang kekuatan rakyat dalam gerakan kesatuan Rakyat yang Tertindas

Tunku Abdul Rahman

Organisasi

Fakta lain

Kota utamaKuala Lumpur
Hari Kebangsaan31 Agustus 1957
SemboyanBersekutu Bertambah Kualitas
BenuaAsia, Asia Tenggara
Koordinat Geografi2 30 U, 112 30 T
Hujan tahunan2000 ~ 2500 mm
IklimTropis dengan suhu 24–35° Celsius
Bunga resmiBunga raya
Hewan resmiHarimau
Puncak paling tinggiGunung Kinabalu, Pegunungan Crocker (4175m)
Puncak paling tinggi di semenanjungGunung Tahan, Pegunungan Tahan (2187 m)
Pegunungan terpanjangPegunungan Titiwangsa (500 km)
Sungai terpanjangSungai Rajang, Sarawak (563 km)
Sungai terpanjang di semenanjungSungai Pahang (475 km)
Jembatan terpanjangJembatan Pulau Pinang (13,5 km)
Gua terbesarGua Mulu dan Gua Niah, Sarawak
Yang dibangun paling tinggiMenara Kembar Petronas (452m)
Negara anggota terbesarSarawak (124.450 km persegi)
Negara anggota terkecilPerlis (810 km persegi)
Tempat paling lembapBukit Larut (lebih 5080 mm)
Tempat paling keringKuala Pilah (kurang dari 1524 mm)
Daerah paling padatKuala Lumpur (6074/km², 15.543/mil persegi)
Penanaman ekspor utamaMinyak sawit dan getah

Lihat pula

Referensi

  1. ^ a b c The UK Statute Law Database: Federation of Malaya Independence Act 1957 (c. 60)
  2. ^ a b c d e "No.10760: Agreement relating to Malaysia" (pdf). United Nations Treaty Collection. United Nations. July 1963. Diakses 2010-07-29. 
  3. ^ "Population (Updated 5 September 2008)". Department of Statistics Malaysia. 5 September 2008. Diakses 2008-09-20. 
  4. ^ a b c d "Malaysia". International Monetary Fund. Diakses 2009-04-22. 
  5. ^ The Star Online. Kembali ke Bahasa Malaysia. Diakses pada 5 Juli 2007
  6. ^ Pasal 1. Konstitusi Malaysia.
  7. ^ a b c d e f CIA. The World Fact Book: Malaysia. Diakses pada 9 Desember 2006.
  8. ^ Yang di-Pertuan Agong biasa dikata "Raja", "Kepala", atau "yang Agung"
  9. ^ Pasal 33. Konstitusi Malaysia.
  10. ^ Pasal 43. Konstitusi Malaysia.
  11. ^ Federation of International Trade Associations. Informasi Umum Malaysia. Diakses pada 7 Desember 2007.
  12. ^ a b Majalah Time. A New Nation. 9 September 1957.
  13. ^ a b Paragraf 22. Singapura. Perlintasan menuju kemerdekaan. Divisi Penelitian Federal, Perpustakaan Kongres. Seri Buku Pegangan Wilayah/Pengkajian Negara. Departemen Tingkatan Darat Amerika Serikat. Diakses pada 9 Desember 2006.
  14. ^ a b Majalah Time. The Art of Dispelling Anxiety. Agustus.
  15. ^ Paragraf 25. Singapura. Perlintasan menuju kemerdekaan. Divisi Penelitian Federal, Perpustakaan Kongres. Seri Buku Pegangan Wilayah/Pengkajian Negara. Departemen Tingkatan Darat Amerika Serikat. Diakses pada 9 Desember 2006.
  16. ^ United Nations — Treaty No. 8029
  17. ^ a b Paweł Bożyk (2006). "Newly Industrialised Countries". Globalisation and the Transformation of Foreign Economic Policy. Ashgate Publishing, Ltd. hlm. 164. ISBN 0-75-464638-6. 
  18. ^ a b N. Gregory Mankiw (4th Edition 2007). Principles of Economics. Mason, Ohio: Thomson/South-Western. ISBN 0-32-422472-9. 
  19. ^ Kantor Perdana Menteri. Keamanan Selat Malaka dan dampaknya bagi keamanan daerah Asia Tenggara. Diakses pada 26 November 2007.
  20. ^ American University. Pertambangan Timah di Malaysia. Diakses pada 14 November 2007.
  21. ^ Bank Negara Malaysia. Halaman Data Ikhtisan Nasional BNM. Diakses pada 8 November 2007
  22. ^ "Biodiversity Theme Report". Departemen Lingkungan, Air, Pusaka, dan Seni Australia. Diakses 2009-01-24. 
  23. ^ [1]
  24. ^ a b Pasal 152. Konstitusi Malaysia.
  25. ^ Pasal 3. Konstitusi Malaysia.
  26. ^ Tinjauan. Perhimpunan Bangsa-bangsa Asia Tenggara. Diakses pada 8 November 2007.
  27. ^ Daftar Negara Anggota. PBB. Diakses pada 8 November 2007
  28. ^ Anggota. Sekretariat Persemakmuran. Diakses pada 8 November 2007.
  29. ^ Kementerian Luar Negeri, Turki. Fakta dan Gambar D-8. Diakses pada 12 December 2007.
  30. ^ The New Student's Reference Work. 1914.
  31. ^ Sakai, Manako. Menggugah kembali Pertautan Melayu di Asia Tenggara.
  32. ^ Halaman 46–47. Suarez, Thomas. Early Mapping of Southeast Asia.
  33. ^ Earl, George S. W. (1850). "On The Leading Characteristics of the Papuan, Australian and Malay-Polynesian Nations". Journal of the Indian Archipelago and Eastern Asia (JIAEA): p.119. 
  34. ^ "Phylogeography and Ethnogenesis of Aboriginal Southeast Asians". Oxford Journals. Diakses 2008-11-11. 
  35. ^ Anggota ASEAN: Malaysia Diakses pada 29 Mei 2008.
  36. ^ (Indonesia) M. Nasruddin Anshoriy Ch, angsa gagal: mencari identitas kebangsaan, PT LKiS Pelangi Aksara, 2008, ISBN 979-1283-65-6, 9789791283656
  37. ^ Mahathir Mohamad. Wilayah Kita, Kita Sendiri. Majalah Time Asia. Diakses Mei.
  38. ^ Majalah Time. Token Citizenship. Mei.
  39. ^ Majalah Time. Siege's End. 2 May 1960.
  40. ^ Majalah Time. Hurray for Harry. Desember
  41. ^ Majalah Time. Fighting the Federation. Desember
  42. ^ UN General Assembly 15th Session - The Trusteeship System and Non-Self-Governing Territories (pages:509-510)
  43. ^ UN General Assembly 18th Session - the Question of Malaysia (pages:41-44)
  44. ^ Manila Accord between Philippnes, Federation of Malaya and Indonesia (31 JULY 1963)
  45. ^ Majalah Time. Perang Ras di Malaysia. Mei. Diakses pada Desember.
  46. ^ United Nations Treaty Series No. 8809, Agreement relating to the implementation of the Manila Accord
  47. ^ United Nations Treaty Series No. 8809 Agreement relating to the implementation of the Manila Accord
  48. ^ Republik Filipina. Departemen Luar Negeri. FAQs on the ICJ Decision. Diakses pada Desember.
  49. ^ "Philippines' Claim To Sabah". epilipinas. Diakses 21 June 2010. 
  50. ^

    Exchange of notes constituting an agreement relating to the implementation of the Manila Accord of 31 July 1963

  51. id="cite_note-New_Economic_Policy-51">^ a b Jomo Kwame Sundaram. UNRISD Kebijakan Ekonomi Baru dan Hubungan Antarsuku di Malaysia. Diakses pada Desember.
  52. ^ Anthony Spaeth. Majalah Time. Loncatan menuju Kejayaan. 9 Desember 1996.
  53. ^ Anthony Spaeth. Majalah Time. Dialah Sang Pemimpin. September.
  54. ^ http://asiasentinel.com/index.php?option=com_content&task=view&id=863&Itemid=31 Para pengusung petisi Malaysia menentang petugas polisi
  55. ^ 30,000 Juru protes Hindraf melakukan rapat umum di jalanan Kuala Lumpur, Malaysiakini.com, 25 November 2007.
  56. ^ OUTLAWED: Hindraf yaitu 'gangguan bagi kedamaian dan keamanan', News Straits Times Malaysia, 16 Oktober 2008.
  57. ^ MIC serah pada PM guna ISA - (Hindraf masih berusaha dapatkan bantuan pengganas).
  58. ^ Mahkamah tolak permohonan habeas corpus lima pemimpin Hindraf.
  59. ^ Pasal 32. Konstitusi Malaysia.
  60. ^ a b Departemen Dalam Negeri Amerika Serikat. Malaysia. Diakses pada Desember.
  61. ^ Pasal 44. Konstitusi Malaysia.
  62. ^ Pasal 45. Konstitusi Malaysia.
  63. ^ Pasal 46. Konstitusi Malaysia.
  64. ^ "MALAYSIA (Dewan Rakyat)". Inter-Parliamentary Union. 29 September 2008. 
  65. ^ Pasal 43 (2). Konstitusi Malaysia
  66. ^ Pasal 43 (1). Konstitusi Malaysia
  67. ^ Leow Chiah Wei. Travel Times. New Straits Times. Asia's southernmost tip. Diakses pada Desember.
  68. ^ Sager Ahmad. Travel Times. New Straits Times. Tanjung Piai, the End of Asia. Diakses pada Desember.
  69. ^ Andrew Marshall. Time Magazine. Waterway to the World. Diakses pada Desember.
  70. ^ Petronas 1H profit up 7.7% to RM26.6b
  71. ^ a b c CIA World Factbook - Menurut taksiran 2004 [2]
  72. ^ "All Sabahans must Fight BN and UMNO". Malaysia Today. 15 August 2006. 
  73. ^ a b "World Refugee Survey 2008". U.S. Committee for Refugees and Immigrants. 2008-06-19. 
  74. ^ "Population and Housing Census" Press statement, Department of Statistics, Malaysia. Accessed 3 April 2007.
  75. ^ a b General Report of the Population and Housing Census 2000. Putrajaya: Department of Statistics, Malaysia. 2005. hlm. 60–64. ISBN 9839044265. 
  76. ^ Pasal 160 (2). Konstitusi Malaysia.
  77. ^ Inter Press Service: Temple Demolitions Spell Creeping Islamisation. Diakses pada 4 Juni 2006.
  78. ^ BBC : Pressure on multi-faith Malaysia. Diakses pada 4 Juni 2006.
  79. ^ http://www.bernama.com/bernama/v5/newsindex.php?id=466965 Leaders Condemn Church Burning Incident In Desa Melawati
  80. ^ http://www.msnbc.msn.com/id/34640583 Church attacks in Malaysia deepen racial tension
  81. ^ http://www.radioaustralia.net.au/indonesian/news/stories/201001/s2788719.htm 4 gereja di Malaysia dibakar
  82. ^ http://www.sinarharapan.co.id/berita/read/gereja-malaysia-dibakar-polisi-tingkatkan-keamanan/ GEREJA MALAYSIA DIBAKAR, POLISI TINGKATKAN KEAMANAN
  83. ^ Ninth Schedule. Constitution of Malaysia.
  84. ^ World Education Forum. UNESCO. http://www2.unesco.org/wef/countryreports/malaysia/rapport_1.html Education for All 2000 Assessment Report. Malaysia.] Diakses pada Desember.
  85. ^ "Information for Applicants from Malaysia". University of Abertay Dundee. Diakses 2008-10-27. 
  86. ^ Health Tourism, Portal Pemerintah Malaysia. Diakses pada 12 Oktober 2007.
  87. ^ Pasal 14. Konstitusi Malaysia
  88. ^ The Star Online. Bertambah daripada sekadar kartu. Diakses pada 26 November 2007.
  89. ^ Time Magazine. Rubber from Malaya. 1 March 1943.
  90. ^ "How can [[Sri Lanka]] be transformed into Malaysia and Singapore? by Rajkumar Kanagasingam". Wijeya Newspapers Ltd, Sri Lanka[Daily Mirror]. 17 November 2005. Diakses 2008-03-28. 
  91. ^ Goh, Melissa (Nov. 21, 2006). Para pendidik di Malaysia menilai bahwa NEP dapat menyebabkan polarisasi ras. Malaysia Today.
  92. ^ "Malaysia scraps ringgit peg". The Edge Daily. 2005-07-22. 
  93. ^ Departemen Statistik. Malaysia. Quarterly Balance of Payments Performance October - December, 2005. Diakses Desember.
  94. ^ Financial Times. Malaysia mengendurkan larangan penjualan singkat. Diakses pada 28 Maret 2006.
  95. ^ Boulton, William; Michael Pecht, William Tucker, Sam Wennberg (May 1997). Malaysia. Electronics Manufacturing in the Pacific Rim, World Technology Evaluation Center. Diakses pada 26 September 2007
  96. ^ International Herald Tribune. Ethnic anger on the rise in Malaysia. Diakses pada 30 Januari 2008.
  97. ^ "Non-resident Indian and Person of Indian Origin". NRIOL. NRIOL. Diakses 2008-11-27. "Most Indians migrated to Malaysia as plantation laborers under British rule" .
  98. ^ "Indian Fulbright scholar honored by Malaysian PM". India Post.com. Diakses 2008-11-27. ""The British encouraged many Indians to migrate from India to Malaysia, and they were mostly lower caste groups so the British took advantage of that," says Ramanujan, adding that thousands of Indians, especially from Tamil Nadu, came as indentured labor to work the plantations, with only a few coming over as plantation managers or more skilled labor." 
  99. ^ Portal Kementerian Penerangan Malaysia. "National Dikir Barat Competition To Be Expanded Next Year", 2006. Diakses pada 2009-01-30.

Pustaka

  • 1911 Encyclopædia Britannica. Malay States.
  • Zainal Abidin bin Abdul Wahid; Khoo, Kay Kim; Muhd Yusof bin Ibrahim; Singh, D.S. Ranjit (1994). Kurikulum Bersepadu Sekolah Menengah Sejarah Tingkatan 2. Dewan Bahasa dan Pustaka. ISBN
  • Jeong Chun Hai. (2007). Principles of Public Administration: An Introduction. Kuala Lumpur: Karisma Publication.ISBN 978-983-195-253-5.
  • Osborne, Milton (2000). Southeast Asia: An Introductory History. Allen & Unwin. ISBN

Pranala luar

PemerintahanInformasi umumPariwisata
Dipimpin oleh Ibnu Hajar Menggalang kekuatan rakyat dalam gerakan kesatuan Rakyat yang Tertindas
Panduan wisata Malaysia di Wikivoyage.
 

Lokal geografis

 

 
Negara berdaulat

Dipimpin oleh Ibnu Hajar Menggalang kekuatan rakyat dalam gerakan kesatuan Rakyat yang Tertindas

 
Dependensi

Pulau Natal (Australia) · Kepulauan Cocos (Keeling) (Australia)

 
Daerah yang dipertentangkan

Sungai Naf (Bangladesh, Myanmar) · Tepi Macclesfield (RRC, RC, Vietnam) · Kepulauan Paracel (RRC, RC, Vietnam) · Kepulauan Pratas (RRC, RC) · Sabah (Malaysia, Filipina) · Beting Scarborough (Filipina, RRC, RC) · Kepulauan Spratly (Brunei, Malaysia, Filipina, RRC, ROC, Vietnam)

 
Gerakan separatis


edunitas.com

Page 24

Republik Maladewa adalah sebuah negara kepulauan yang terdiri dari himpunan atol (suatu pulau koral yang mengelilingi sebuah laguna) di Samudra Hindia. Maladewa telah tersedia di sebelah selatan-barat kekuatan India, sekitar 700 kilometer sebelah barat kekuatan Sri Lanka. Negara ini mempunyai 26 atol yang terbagi menjadi 20 atol administratif dan 1 kota. Negara ini merupakan negara dengan populasi dan lapang wilayah terkecil di kawasan Asia.[6] Tinggi rata-rata permukaan tanah di Maladewa adalah 1.5 meter di atas permukaan laut, hal ini menjadikannya negara dengan permukaan terendah di seluruh alam.[6] Puncak tertinggi Maladewa hanya 2.3 meter di atas permukaan laut sehingga negara ini juga dikenal sbg negara yang mempunyai puncak tertinggi paling rendah di alam.[6] Situasi ekonomi Maladewa bergantung pada dua sektor utama, yaitu pariwisata dan perikanan.[7] Negara ini sangat dikenal mempunyai banyak pantai yang indah dan pemandangan bawah laut yang menarik ± 700.000 turis setiap tahunnya.[7] Penangkapan dan pengolahan ikan menjadikan Maladewa salah satu ekportir ikan ke beberapa negara Asia dan Eropa.[7]

Asal Muasal Nama Maladewa

Nama Maladewa mungkin berasal dari bahasa Sanskerta mālā (untaian/kalungan) dan dvīpa (pulau), atau මාල දිවයින Maala Divaina ("Untaian Pulau-pulau") dalam bahasa Sinhala. Orang Maladewa dinamakan Dhivehin. Istilah Dheeb/Deeb (Bahasa Dhivehi lawas, terkait dengan istilah Sanskerta dvīpa (द्वीप)) yang berfaedah "pulau", dan Dhives (Dhivehin) yang berfaedah "orang pulau" (seperti halnya Maldivians). Selama masa kolonial, orang-orang Belanda menyebut masyarakat negeri ini sbg Maldivische Eilanden dalam catatan-catatan mereka, sedangkan Maldive Islands adalah versi lidah orang-orang Inggris, yang kemudian menjadi nama yang umum dipakai yaitu "Maldives".[perlu referensi]

Babad Sri Lanka lawas Mahawamsa menyebut kepulauan ini sbg Mahiladiva ("Island of Women/Pulau Perempuan", महिलादिभ) dalam bahasa Pali, yang mungkin merupakan salah pengucapan dari istilah Sanskerta yang berfaedah "kalung bunga".

Hogendorn berteori bahwa nama Maladewa berasal dari istilah Sanskerta mālādvīpa (मालाद्वीप), yang berfaedah "garland of islands/untaian pulau-pulau". Dalam bahasa Malayalam, dinyatakan sbg Maladweepu (മാലദ്വീപ്). Dalam bahasa Tamil, dinyatakan sbg MalaiTheevu (மாலைத்தீவு). Walaupun nama-nama ini tidak diceritakan dalam literatur manapun, namun naskah-naskah klasik berbahasa Sanskerta yang berasal dari periode Vedic menyebutkan "Hundred Thousand Islands/Kepualuan Ratusan Ribu" (Lakshadweepa), nama generik yang mencakup tidak hanya Maladewa, tetapi juga Laccadives, Kepulauan Aminidivi, Minicoy dan Kepulauan Chagos.

Beberapa penjelajah lawas seperti Ibn Batuta menyebut kepulauan ini Mahal Dibiyat (محل دبيأت) dari kata Arab Mahal ("place/tempat"), yang semestinya berasal dari cara pengucapan pengelana-pengelana Berber terhadap nama tempat tersebut, melewati wilayah India Utara Muslim, dimana istilah-istilah Perso-Arabic dikenal dalam kosa kata lokal. Nama inilah yang sekarang dicantumkan di dalam simbol resmi negara Maladewa. Nama klasik Persia/Arab sbg Maladewa adalah Dibajat.

Sejarah

Sejarah awal negara ini tidak dikenal secara pasti. Menurut legenda, seorang pangeran Sinhalese (Indo-Aryan) yang bernama KoiMale terdampar bersama pasangannya, seorang putri dari Raja Sri Lanka, di Maladewa dan menetap di sana sbg sultan pertama.[7] Selama berabad-abad, kepulauan ini dikunjungi oleh pelaut dari Arab dan India. Pada 100 tahun ke-16, bangsa Portugis menjajah kepulauan ini selama 15 tahun (1558-73) sebelum akibatnya direbut kembali oleh Muhammad Thakurufar Al-Azam.[7]

Sejak tahun 1887 sampai kemerdekaan Maladewa pada 26 Juli 1965, negara ini menjadi babak dari perwalian Inggris. Sejak tahun 1153 sampai 1968, negara ini mempunyai bangun-bangun kesultanan Islam yang independen.[7] Setelah memperoleh kemerdekaan dari Inggris, bangun-bangun pemerintahan kesultanan hanya bertahan selama tiga tahun dan kemudian ditiadakan serta diganti menjadi republik.[7]

Beberapa bencana alam agung pernah melanda kepulauan ini, di selanya adalah gelombang tinggi yang membanjiri beberapa pulau pada April 1987.[7] Pada Desember 2004, tsunami Samudera Hindia menggenangi sejumlah pulau dan mengkontaminasi sumber air, merusak rumah, tanah, dan persediaan air tanah.[7]

Masyarakat

Masyarakat Maladewa dinamakan orang Divehi.[8] Mereka menamakan negara mereka Divehi rājje yang berfaedah Kerajaan Kepulauan.[8] Secara etnografi, orang Divehi dibagi menjadi tiga himpunan yaitu himpunan utama masyarakat Maldives yang menempati IhavandippuỊu (Haa Alif) sampai Haddummati (Laamu), himpunan selatan Maladewa yang mendiami tiga atol paling selatan di ekuator, dan masyarakat Minicoy yang menempati pulau sepanjang 10 kilometer dibawah administrasi India.[8] Berdasarkan etnisnya, masyarakat Maladewa dibagi menjadi 4, yaitu Sinhalese, DravidiaBangsa Dravida, Arab, dan Afrika berkulit hitam. Hanya telah tersedia satu etnik minoritas di negara ini, yaitu Suku Indian.[9]

Perekonomian

Dipimpin oleh Ibnu Hajar Menggalang kekuatan rakyat dalam gerakan kesatuan Rakyat yang Tertindas

Maladewa

Selain sektor pariwisata yang menjadi tulang punggung perekonomian Maladewa, kegiatan ekspor ikan tuna juga menjadi salah satu pendapatan penting negara ini.[7] Sebanyak 90% dari total produk perikanan yang diekspor oleh Maladewa merupakan produk tuna segar, tuna kering, tuna beku, tuna yang diasinkan, dan tuna kaleng.[7]

Kondisi tanah Maladewa yang kurang subur menyebabkan hasil tanam di negara ini sangat terbatas, hanya beberapa tanaman seperti kelapa, pisang, sukun, pepaya, mangga, talas, ubi, dan bawang yang dapat tumbuh di area negara ini.[7] Hal ini juga menyebabkan beberapa agung makanan harus diimpor dari luar negeri.[7]

Industri di negara ini terdiri dari pembuatan kapal, kerajinan tangan, pengalengan tuna, serta produksi pipa PVC, sabun, mebel, dan produk makanan.[7] Beberapa negara yang berkomunikasi tidak memihak dalam perekonomian Maladewa adalah Jepang, Sri Lanka, Thailand, dan Amerika Serikat.[9]

Pemerintahan

Pembagian administratif

Maladewa mempunyai 7 propinsi masing-masing terdiri dari divisi administrasi berikut (ibukota Malé adalah divisi pemerintahan mereka sendiri):

  1. Provinsi Mathi-Uthuru; terdiri dari Atol Haa Alif, Atol Haa Dhaalu dan Atol Shaviyani.
  2. Provinsi Uthuru; terdiri dari Atol Noonu, Atol Raa, Atol Baa dan Atol Lhaviyani.
  3. Provinsi Medhu-Uthuru; terdiri dari Atol Kaafu, Atol Alifu Alifu, Atol Alifu Dhaalu dan Atol Vaavu
  4. Provinsi Medhu; terdiri dari Atol Meemu, Atol Faafu dan Atol Dhaalu.
  5. Provinsi Medhu-Dhekunu; terdiri dari Atol Thaa dan Atol Laamu.
  6. Provinsi Mathi-Dhekunu; terdiri dari Atol Gaafu Alifu dan Atol Gaafu Dhaalu.
  7. Provinsi Dhekunu; terdiri dari Gnaviyani Atol dan Kota Addu.

Prestasi

  • Maladewa sukses mencetak sebuah rekor menyelam (scuba diving) tahun 2006 dalam hal jumlah penyelam yang paling banyak berpatisipasi dalam sekali menyelam, dengan total 958 penyelam yang masuk ke dalam air sekaligus pada masa yang bersamaan. Rekor ini diambil alih oleh Indonesia tahun 2009.
  • Maladewa adalah negara pertama yang buka sebuah kedutaan virtual, di alam maya Second Life pada tanggal 22 Mei2007.[10][11]
  • Maladewa adalah negara pertama yang mengadakan rapat kabinet di bawah air. Rapat kabinet dipimpin oleh presiden Mohamed Nasheed. Dalam rapat, presiden, wakil presiden, dan para kabinet menandatangani sebuah deklarasi yang mempunyai tujuan sbg bergerak global terhadap perubahan iklim, di depan Konferensi Iklim PBB di Kopenhagen. Rapat itu merupakan salah satu babak dari kampanye besar-besaran oleh "international environmental NGO 350.org".[12]

Lihat juga

  • Daftar negara-negara di alam

Referensi

Tautan luar


edunitas.com


Page 25

Republik Maladewa adalah sebuah negara kepulauan yang terdiri dari himpunan atol (suatu pulau koral yang mengelilingi sebuah laguna) di Samudra Hindia. Maladewa telah tersedia di sebelah selatan-barat kekuatan India, sekitar 700 km sebelah barat kekuatan Sri Lanka. Negara ini mempunyai 26 atol yang terbagi menjadi 20 atol administratif dan 1 kota. Negara ini merupakan negara dengan populasi dan lapang wilayah terkecil di kawasan Asia.[6] Tinggi rata-rata permukaan tanah di Maladewa adalah 1.5 meter di atas permukaan laut, hal ini menjadikannya negara dengan permukaan terendah di seluruh alam.[6] Puncak tertinggi Maladewa hanya 2.3 meter di atas permukaan laut sehingga negara ini juga dikenal sebagai negara yang mempunyai puncak tertinggi paling rendah di alam.[6] Situasi ekonomi Maladewa bergantung pada dua sektor utama, yaitu pariwisata dan perikanan.[7] Negara ini sangat dikenal mempunyai banyak pantai yang indah dan pemandangan bawah laut yang menarik ± 700.000 turis setiap tahunnya.[7] Penangkapan dan pengolahan ikan menjadikan Maladewa salah satu ekportir ikan ke beberapa negara Asia dan Eropa.[7]

Asal Muasal Nama Maladewa

Nama Maladewa mungkin berasal dari bahasa Sanskerta mālā (untaian/kalungan) dan dvīpa (pulau), atau මාල දිවයින Maala Divaina ("Untaian Pulau-pulau") dalam bahasa Sinhala. Orang Maladewa dinamakan Dhivehin. Istilah Dheeb/Deeb (Bahasa Dhivehi lawas, terkait dengan istilah Sanskerta dvīpa (द्वीप)) yang berfaedah "pulau", dan Dhives (Dhivehin) yang berfaedah "orang pulau" (seperti halnya Maldivians). Selama masa kolonial, orang-orang Belanda menyebut masyarakat negeri ini sebagai Maldivische Eilanden dalam catatan-catatan mereka, sedangkan Maldive Islands adalah versi lidah orang-orang Inggris, yang kemudian menjadi nama yang umum dipakai yaitu "Maldives".[perlu referensi]

Babad Sri Lanka lawas Mahawamsa menyebut kepulauan ini sebagai Mahiladiva ("Island of Women/Pulau Perempuan", महिलादिभ) dalam bahasa Pali, yang mungkin merupakan salah pengucapan dari istilah Sanskerta yang berfaedah "kalung bunga".

Hogendorn berteori bahwa nama Maladewa berasal dari istilah Sanskerta mālādvīpa (मालाद्वीप), yang berfaedah "garland of islands/untaian pulau-pulau". Dalam bahasa Malayalam, dinyatakan sebagai Maladweepu (മാലദ്വീപ്). Dalam bahasa Tamil, dinyatakan sebagai MalaiTheevu (மாலைத்தீவு). Meskipun nama-nama ini tidak diceritakan dalam literatur manapun, namun naskah-naskah klasik berbahasa Sanskerta yang berasal dari periode Vedic menyebutkan "Hundred Thousand Islands/Kepualuan Ratusan Ribu" (Lakshadweepa), nama generik yang mencakup tidak hanya Maladewa, tetapi juga Laccadives, Kepulauan Aminidivi, Minicoy dan Kepulauan Chagos.

Beberapa penjelajah lawas seperti Ibn Batuta menyebut kepulauan ini Mahal Dibiyat (محل دبيأت) dari kata Arab Mahal ("place/tempat"), yang semestinya berasal dari cara pengucapan pengelana-pengelana Berber terhadap nama tempat tersebut, melewati wilayah India Utara Muslim, dimana istilah-istilah Perso-Arabic dikenal dalam kosa kata lokal. Nama inilah yang sekarang dicantumkan di dalam simbol resmi negara Maladewa. Nama klasik Persia/Arab sebagai Maladewa adalah Dibajat.

Sejarah

Sejarah awal negara ini tidak dikenal secara pasti. Menurut legenda, seorang pangeran Sinhalese (Indo-Aryan) yang bernama KoiMale terdampar bersama pasangannya, seorang putri dari Raja Sri Lanka, di Maladewa dan menetap di sana sebagai sultan pertama.[7] Selama berabad-abad, kepulauan ini dikunjungi oleh pelaut dari Arab dan India. Pada 100 tahun ke-16, bangsa Portugis menjajah kepulauan ini selama 15 tahun (1558-73) sebelum akibatnya direbut kembali oleh Muhammad Thakurufar Al-Azam.[7]

Sejak tahun 1887 sampai kemerdekaan Maladewa pada 26 Juli 1965, negara ini menjadi babak dari perwalian Inggris. Sejak tahun 1153 sampai 1968, negara ini berwujud kesultanan Islam yang independen.[7] Setelah memperoleh kemerdekaan dari Inggris, bangun-bangun pemerintahan kesultanan hanya bertahan selama tiga tahun dan kemudian ditiadakan serta diganti menjadi republik.[7]

Beberapa bencana alam besar pernah melanda kepulauan ini, di selanya adalah gelombang tinggi yang membanjiri beberapa pulau pada April 1987.[7] Pada Desember 2004, tsunami Samudera Hindia menggenangi sejumlah pulau dan mengkontaminasi sumber air, merusak rumah, tanah, dan persediaan air tanah.[7]

Masyarakat

Masyarakat Maladewa dinamakan orang Divehi.[8] Mereka menamakan negara mereka Divehi rājje yang berfaedah Kerajaan Kepulauan.[8] Secara etnografi, orang Divehi dibagi menjadi tiga himpunan yaitu himpunan utama masyarakat Maldives yang menempati IhavandippuỊu (Haa Alif) sampai Haddummati (Laamu), himpunan selatan Maladewa yang mendiami tiga atol paling selatan di ekuator, dan masyarakat Minicoy yang menempati pulau sepanjang 10 km dibawah administrasi India.[8] Berdasarkan etnisnya, masyarakat Maladewa dibagi menjadi 4, yaitu Sinhalese, DravidiaBangsa Dravida, Arab, dan Afrika berkulit hitam. Hanya telah tersedia satu etnik minoritas di negara ini, yaitu Suku Indian.[9]

Perekonomian

Dipimpin oleh Ibnu Hajar Menggalang kekuatan rakyat dalam gerakan kesatuan Rakyat yang Tertindas

Maladewa

Selain sektor pariwisata yang menjadi tulang punggung perekonomian Maladewa, kegiatan ekspor ikan tuna juga menjadi salah satu pendapatan penting negara ini.[7] Sebanyak 90% dari total produk perikanan yang diekspor oleh Maladewa merupakan produk tuna segar, tuna kering, tuna beku, tuna yang diasinkan, dan tuna kaleng.[7]

Kondisi tanah Maladewa yang kurang subur menyebabkan hasil tanam di negara ini sangat terbatas, hanya beberapa tanaman seperti kelapa, pisang, sukun, pepaya, mangga, talas, ubi, dan bawang yang dapat tumbuh di area negara ini.[7] Hal ini juga menyebabkan beberapa besar makanan harus diimpor dari luar negeri.[7]

Industri di negara ini terdiri dari pembuatan kapal, kerajinan tangan, pengalengan tuna, serta produksi pipa PVC, sabun, mebel, dan produk makanan.[7] Beberapa negara yang berkomunikasi tidak memihak dalam perekonomian Maladewa adalah Jepang, Sri Lanka, Thailand, dan Amerika Serikat.[9]

Pemerintahan

Pembagian administratif

Maladewa mempunyai 7 propinsi masing-masing terdiri dari divisi administrasi berikut (ibukota Malé adalah divisi pemerintahan mereka sendiri):

  1. Provinsi Mathi-Uthuru; terdiri dari Atol Haa Alif, Atol Haa Dhaalu dan Atol Shaviyani.
  2. Provinsi Uthuru; terdiri dari Atol Noonu, Atol Raa, Atol Baa dan Atol Lhaviyani.
  3. Provinsi Medhu-Uthuru; terdiri dari Atol Kaafu, Atol Alifu Alifu, Atol Alifu Dhaalu dan Atol Vaavu
  4. Provinsi Medhu; terdiri dari Atol Meemu, Atol Faafu dan Atol Dhaalu.
  5. Provinsi Medhu-Dhekunu; terdiri dari Atol Thaa dan Atol Laamu.
  6. Provinsi Mathi-Dhekunu; terdiri dari Atol Gaafu Alifu dan Atol Gaafu Dhaalu.
  7. Provinsi Dhekunu; terdiri dari Gnaviyani Atol dan Kota Addu.

Prestasi

  • Maladewa sukses mencetak sebuah rekor menyelam (scuba diving) tahun 2006 dalam hal jumlah penyelam yang paling banyak berpatisipasi dalam sekali menyelam, dengan total 958 penyelam yang masuk ke dalam air sekaligus pada masa yang bersamaan. Rekor ini diambil alih oleh Indonesia tahun 2009.
  • Maladewa adalah negara pertama yang buka sebuah kedutaan virtual, di alam maya Second Life pada tanggal 22 Mei2007.[10][11]
  • Maladewa adalah negara pertama yang mengadakan rapat kabinet di bawah air. Rapat kabinet dipimpin oleh presiden Mohamed Nasheed. Dalam rapat, presiden, wakil presiden, dan para kabinet menandatangani sebuah deklarasi yang mempunyai tujuan sebagai bergerak global terhadap perubahan iklim, di depan Konferensi Iklim PBB di Kopenhagen. Rapat itu merupakan salah satu babak dari kampanye besar-besaran oleh "international environmental NGO 350.org".[12]

Lihat juga

  • Daftar negara-negara di alam

Referensi

Pranala luar


edunitas.com


Page 26

Republik Maladewa adalah sebuah negara kepulauan yang terdiri dari himpunan atol (suatu pulau koral yang mengelilingi sebuah laguna) di Samudra Hindia. Maladewa telah tersedia di sebelah selatan-barat kekuatan India, sekitar 700 km sebelah barat kekuatan Sri Lanka. Negara ini mempunyai 26 atol yang terbagi menjadi 20 atol administratif dan 1 kota. Negara ini merupakan negara dengan populasi dan lapang wilayah terkecil di kawasan Asia.[6] Tinggi rata-rata permukaan tanah di Maladewa adalah 1.5 meter di atas permukaan laut, hal ini menjadikannya negara dengan permukaan terendah di seluruh alam.[6] Puncak tertinggi Maladewa hanya 2.3 meter di atas permukaan laut sehingga negara ini juga dikenal sebagai negara yang mempunyai puncak tertinggi paling rendah di alam.[6] Situasi ekonomi Maladewa bergantung pada dua sektor utama, yaitu pariwisata dan perikanan.[7] Negara ini sangat dikenal mempunyai banyak pantai yang indah dan pemandangan bawah laut yang menarik ± 700.000 turis setiap tahunnya.[7] Penangkapan dan pengolahan ikan menjadikan Maladewa salah satu ekportir ikan ke beberapa negara Asia dan Eropa.[7]

Asal Muasal Nama Maladewa

Nama Maladewa mungkin berasal dari bahasa Sanskerta mālā (untaian/kalungan) dan dvīpa (pulau), atau මාල දිවයින Maala Divaina ("Untaian Pulau-pulau") dalam bahasa Sinhala. Orang Maladewa dinamakan Dhivehin. Istilah Dheeb/Deeb (Bahasa Dhivehi lawas, terkait dengan istilah Sanskerta dvīpa (द्वीप)) yang berfaedah "pulau", dan Dhives (Dhivehin) yang berfaedah "orang pulau" (seperti halnya Maldivians). Selama masa kolonial, orang-orang Belanda menyebut masyarakat negeri ini sebagai Maldivische Eilanden dalam catatan-catatan mereka, sedangkan Maldive Islands adalah versi lidah orang-orang Inggris, yang kemudian menjadi nama yang umum dipakai yaitu "Maldives".[perlu referensi]

Babad Sri Lanka lawas Mahawamsa menyebut kepulauan ini sebagai Mahiladiva ("Island of Women/Pulau Perempuan", महिलादिभ) dalam bahasa Pali, yang mungkin merupakan salah pengucapan dari istilah Sanskerta yang berfaedah "kalung bunga".

Hogendorn berteori bahwa nama Maladewa berasal dari istilah Sanskerta mālādvīpa (मालाद्वीप), yang berfaedah "garland of islands/untaian pulau-pulau". Dalam bahasa Malayalam, dinyatakan sebagai Maladweepu (മാലദ്വീപ്). Dalam bahasa Tamil, dinyatakan sebagai MalaiTheevu (மாலைத்தீவு). Meskipun nama-nama ini tidak diceritakan dalam literatur manapun, namun naskah-naskah klasik berbahasa Sanskerta yang berasal dari periode Vedic menyebutkan "Hundred Thousand Islands/Kepualuan Ratusan Ribu" (Lakshadweepa), nama generik yang mencakup tidak hanya Maladewa, tetapi juga Laccadives, Kepulauan Aminidivi, Minicoy dan Kepulauan Chagos.

Beberapa penjelajah lawas seperti Ibn Batuta menyebut kepulauan ini Mahal Dibiyat (محل دبيأت) dari kata Arab Mahal ("place/tempat"), yang semestinya berasal dari cara pengucapan pengelana-pengelana Berber terhadap nama tempat tersebut, melewati wilayah India Utara Muslim, dimana istilah-istilah Perso-Arabic dikenal dalam kosa kata lokal. Nama inilah yang sekarang dicantumkan di dalam simbol resmi negara Maladewa. Nama klasik Persia/Arab sebagai Maladewa adalah Dibajat.

Sejarah

Sejarah awal negara ini tidak dikenal secara pasti. Menurut legenda, seorang pangeran Sinhalese (Indo-Aryan) yang bernama KoiMale terdampar bersama pasangannya, seorang putri dari Raja Sri Lanka, di Maladewa dan menetap di sana sebagai sultan pertama.[7] Selama berabad-abad, kepulauan ini dikunjungi oleh pelaut dari Arab dan India. Pada 100 tahun ke-16, bangsa Portugis menjajah kepulauan ini selama 15 tahun (1558-73) sebelum akibatnya direbut kembali oleh Muhammad Thakurufar Al-Azam.[7]

Sejak tahun 1887 sampai kemerdekaan Maladewa pada 26 Juli 1965, negara ini menjadi babak dari perwalian Inggris. Sejak tahun 1153 sampai 1968, negara ini berwujud kesultanan Islam yang independen.[7] Setelah memperoleh kemerdekaan dari Inggris, bangun-bangun pemerintahan kesultanan hanya bertahan selama tiga tahun dan kemudian ditiadakan serta diganti menjadi republik.[7]

Beberapa bencana alam besar pernah melanda kepulauan ini, di selanya adalah gelombang tinggi yang membanjiri beberapa pulau pada April 1987.[7] Pada Desember 2004, tsunami Samudera Hindia menggenangi sejumlah pulau dan mengkontaminasi sumber air, merusak rumah, tanah, dan persediaan air tanah.[7]

Masyarakat

Masyarakat Maladewa dinamakan orang Divehi.[8] Mereka menamakan negara mereka Divehi rājje yang berfaedah Kerajaan Kepulauan.[8] Secara etnografi, orang Divehi dibagi menjadi tiga himpunan yaitu himpunan utama masyarakat Maldives yang menempati IhavandippuỊu (Haa Alif) sampai Haddummati (Laamu), himpunan selatan Maladewa yang mendiami tiga atol paling selatan di ekuator, dan masyarakat Minicoy yang menempati pulau sepanjang 10 km dibawah administrasi India.[8] Berdasarkan etnisnya, masyarakat Maladewa dibagi menjadi 4, yaitu Sinhalese, DravidiaBangsa Dravida, Arab, dan Afrika berkulit hitam. Hanya telah tersedia satu etnik minoritas di negara ini, yaitu Suku Indian.[9]

Perekonomian

Dipimpin oleh Ibnu Hajar Menggalang kekuatan rakyat dalam gerakan kesatuan Rakyat yang Tertindas

Maladewa

Selain sektor pariwisata yang menjadi tulang punggung perekonomian Maladewa, kegiatan ekspor ikan tuna juga menjadi salah satu pendapatan penting negara ini.[7] Sebanyak 90% dari total produk perikanan yang diekspor oleh Maladewa merupakan produk tuna segar, tuna kering, tuna beku, tuna yang diasinkan, dan tuna kaleng.[7]

Kondisi tanah Maladewa yang kurang subur menyebabkan hasil tanam di negara ini sangat terbatas, hanya beberapa tanaman seperti kelapa, pisang, sukun, pepaya, mangga, talas, ubi, dan bawang yang dapat tumbuh di area negara ini.[7] Hal ini juga menyebabkan beberapa besar makanan harus diimpor dari luar negeri.[7]

Industri di negara ini terdiri dari pembuatan kapal, kerajinan tangan, pengalengan tuna, serta produksi pipa PVC, sabun, mebel, dan produk makanan.[7] Beberapa negara yang berkomunikasi tidak memihak dalam perekonomian Maladewa adalah Jepang, Sri Lanka, Thailand, dan Amerika Serikat.[9]

Pemerintahan

Pembagian administratif

Maladewa mempunyai 7 propinsi masing-masing terdiri dari divisi administrasi berikut (ibukota Malé adalah divisi pemerintahan mereka sendiri):

  1. Provinsi Mathi-Uthuru; terdiri dari Atol Haa Alif, Atol Haa Dhaalu dan Atol Shaviyani.
  2. Provinsi Uthuru; terdiri dari Atol Noonu, Atol Raa, Atol Baa dan Atol Lhaviyani.
  3. Provinsi Medhu-Uthuru; terdiri dari Atol Kaafu, Atol Alifu Alifu, Atol Alifu Dhaalu dan Atol Vaavu
  4. Provinsi Medhu; terdiri dari Atol Meemu, Atol Faafu dan Atol Dhaalu.
  5. Provinsi Medhu-Dhekunu; terdiri dari Atol Thaa dan Atol Laamu.
  6. Provinsi Mathi-Dhekunu; terdiri dari Atol Gaafu Alifu dan Atol Gaafu Dhaalu.
  7. Provinsi Dhekunu; terdiri dari Gnaviyani Atol dan Kota Addu.

Prestasi

  • Maladewa sukses mencetak sebuah rekor menyelam (scuba diving) tahun 2006 dalam hal jumlah penyelam yang paling banyak berpatisipasi dalam sekali menyelam, dengan total 958 penyelam yang masuk ke dalam air sekaligus pada masa yang bersamaan. Rekor ini diambil alih oleh Indonesia tahun 2009.
  • Maladewa adalah negara pertama yang buka sebuah kedutaan virtual, di alam maya Second Life pada tanggal 22 Mei2007.[10][11]
  • Maladewa adalah negara pertama yang mengadakan rapat kabinet di bawah air. Rapat kabinet dipimpin oleh presiden Mohamed Nasheed. Dalam rapat, presiden, wakil presiden, dan para kabinet menandatangani sebuah deklarasi yang mempunyai tujuan sebagai bergerak global terhadap perubahan iklim, di depan Konferensi Iklim PBB di Kopenhagen. Rapat itu merupakan salah satu babak dari kampanye besar-besaran oleh "international environmental NGO 350.org".[12]

Lihat juga

  • Daftar negara-negara di alam

Referensi

Pranala luar


edunitas.com