Tokoh dari portugis yang pertama mampu mencapai nusantara, tepatnya di selat malaka adalah

Bangsa Portugis merupakan bangsa Eropa yang pertama kali hadir di kepulauan rempah-rempah. Portugis tercatat berlayar ke Nusantara pada abad ke-16 Masehi.

Kedatangan Bangsa Portugis di Pulau Malaka

Pada awal abad ke-16 tepatnya di tahun 1509 Masehi, bangsa Portugis yang dipimpin oleh Diogo Lopes de Sequeira hadir di Malaka. Kedatangan bangsa Portugis disambut baik oleh pihak Kesultanan Malaka.

Akan tetapi, para saudagar yang lebih dahulu berada di wilayah tersebut memberi kabar kepada pihak Kesultanan Malaka, kehadiran Portugis merupakan bencana besar bagi Malaka. Lalu, penguasa Kesultanan Malaka berubah pandangan dan memukul mundur Portugis dari bumi Malaka dengan cara menggempurnya.

Akibat mengalami serangan dari pihak Kesultanan Malaka, bangsa Portugis langsung berlabuh menjauhi Malaka. Hal itu untuk mencari cara dan mempersiapkan diri dalam menghantam wilayah Malaka.

Dalam persiapannya, Portugis berlabuh dari wilayah Goa dan menjumpai Malaka kembali, guna membalas serangan dan menginvansi wilayah tersebut. Dan, pada serangan besar tersebut dipimpin oleh Alfonso de Albuquerque dengan persiapannya dalam menghimpun pasukan sekitar 1.200 orang dan 18 kapal perang yang terjadi di tahun 1511 Masehi.

Peperangan pun diakhiri dengan kemenangan bangsa Portugis yang disebabkan karena peralatan perang yang lebih canggih, dan disebabkan pula karena adanya konflik internal dari pihak Kesultanan Malaka itu sendiri.

Lantas, Portugis mengambil alih wilayah Malaka dengan mempersiapkan pertahanannya guna menghalau serangan balik yang akan terjadi. Dalam kenyataannya, wilayah Malaka sebenarnya bukan tempat penghasil rempah-rempah, melainkan hanya pusat perdagangan.

Mengutip catatan dalam buku A History of Modern Indonesia Since c. 1200 (2005) yang ditulis oleh MC Ricklefs, Malaka memiliki peran besar dikarenakan sebagai pusat perdagangan, pelabuhan transit bagi para saudagar.

Seiring berjalannya waktu, Malaka mulai merosot pamornya disebabkan oleh adanya Portugis itu sendiri dan para saudagar mulai meninggalkan Malaka dan mencari wilayah lain untuk menumbuhkan pusat perdagangan baru, seperti wilayah Aceh dan Banten.

Kedatangan Bangsa Portugis di Pulau Maluku

Kejayaan Malaka yang kian meredup dan tidak pernah berjaya kembali. Pada tahun 1512 Masehi, Portugis yang masih dipimpin oleh Alfonso de Albuquerque kemudian datang di wilayah timur Nusantara, tepatnya di Kepulauan Maluku untuk menanfaatkan komoditas utama yang mereka cari, yaitu rempah-rempah.

Di pulau Maluku, Portugis mulai menyadari akan kekuatan kerajaan-kerajaan Islam dan kekuatan-kekuatan perdagangan Islam di wilayah Asia Tenggara. Lantas, Portugis berupaya untuk menjalankan srateginya untuk menginvestasi pengaruhnya, dengan menggunakan kekuatan melalui persekutuan bersama Kerajaan Ternate.

Dengan kedekatannya antara Portugis dengan Kerajaan Ternate, Portugis diberikan izin untuk mendirikan sebuah Benteng di wilayah Ternate. Kemudian Benteng tersebut diberi nama Benteng Sao Paolo.

Hampir serupa halnya dengan di wilayah Malaka, setibanya Portugis disambut ramah oleh kalangan masyarakat Maluku dan mempunyai hubungan yang sangat baik dengan masyarakat setempat.

Lalu, terjadi kekacauan ketika Portugis menjalankan Misi Gospel terhadap masyarakat setempat di Maluku. Dan terjadinya konflik sosial di tengah masyarakat Maluku dengan orang-orang Portugis saat itu.

Di sisi lain, petinggi Portugis juga mengintervensi dengan urusan kerajaan-kerajaan setempat. Mengutip Situs Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud), selain melakukan kegiatan monopoli perdagangan rempah-rempah dan mengintervensi dalam urusan pemerintahan setempat, Portugis sekaligus menyebarkan agama Katholik.

Portugis sempat bertahan di Maluku sampai tahun 1605 Masehi. Dan Portugis hengkang dari wilayah pulau Maluku setelah Vereenigde Oostindische Compagnie (VOC) datang di Kepulauan Maluku.

Portugis jadi bangsa Eropa pertama yang kuasai kota penting di Nusantara.

tangkapan layar wikipedia

(ilustrasi) benteng Porta de Santiago, dahulu milik Portugis, di Malaka

Red: Hasanul Rizqa

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pengelana asal Portugis, Afonso de Albuquerque, meyakini bahwa tidak ada cara untuk sampai ke Malaka kecuali dengan menaklukannya. Pada April 1511, dia menyiapkan 18 unit kapal tempur dan 1.200 orang pasukan untuk bertolak dari Goa menuju Malaka.

Baca Juga

Pada Juli 1511, Pelabuhan Malaka diserang armada Portugis. Sementara itu, Kesultanan Malaka tampak tidak siap dalam menghadapi serbuan ini. Di satu sisi, tidak semua pihak di lingkungan istana mematuhi Sultan Mahmud Syah. Di sisi lain, persenjataan Portugis lebih unggul daripada militer Malaka. Pada 10 Agustus 1511, Sultan Mahmud Syah pun melarikan diri dari Malaka bersama dengan tiga ribu pasukannya.

Portugis menjadi bangsa Eropa pertama yang mencapai Asia Tenggara dan bahkan berhasil mendirikan basis kekuasaan di sana. Kejatuhan Malaka pada 1511 merupakan awal dari kolonialisme bangsa-bangsa Barat atas Nusantara. Barbara W Andaya dalam Historic Cities of the Islamic World (2007) menggambarkan keadaan setelah Malaka dikuasai Portugis.

Banyak masjid di sana yang dihancurkan. Begitu pula dengan kompleks istana dan permakaman. Dari reruntuhan bangunan-bangunan itu, Afonso de Albuquerque mendirikan benteng pertahanan untuk Portugis. Sebagai contoh, Benteng A’Famosa berdiri di atas puing-puing bekas masjid raya Sultan Mansur. Dengan fakta-fakta demikian, tidak mengherankan bila sejumlah sejarawan melihat adanya sentimen agama dalam perang antara Portugis dan Malaka pada 1511.

Malaka Kian Sepi

Setelah benteng berdiri, Portugis segera menyusun tata pemerintahan baru di Malaka. Kali ini, kaum Hindu setempat disertakan dan bahkan kepada mereka diberikan posisi yang tinggi. Walaupun telah berupaya maksimal, jelas Andaya, Portugis tidak pernah bisa mengembalikan keadaan Malaka. Bandar ini tidak lagi ramai dengan aktivitas perdagangan internasional seperti sebelumnya.

Sepinya Pelabuhan Malaka disebabkan ulah Portugis sendiri. Para pedagang yang membuang sauh di sana justru dikenakan pajak yang lebih tinggi daripada ketika kesultanan masih berkuasa. Belum lagi perlakuan yang kasar dari petugas-petugas Portugis terhadap para pedagang Arab dan India Muslim.

Wajar bila mereka lebih memilih Aceh sebagai pelabuhan alternatif begitu hendak melintasi Selat Malaka. Selain Aceh, Pelabuhan Banten di Jawa juga menjadi kian ramai sejak jatuhnya Malaka pada 1511. Portugis juga dapat dikatakan gagal memonopoli perniagaan rempah-rempah dari Maluku. Para pedagang Muslim pada faktanya masih mengendalikan distribusi komoditas tersebut di Nusantara.

  • kesultanan malaka
  • selat malaka
  • sejarah
  • islam

Tokoh dari portugis yang pertama mampu mencapai nusantara, tepatnya di selat malaka adalah

sumber : Islam Digest Republika

Tokoh dari portugis yang pertama mampu mencapai nusantara, tepatnya di selat malaka adalah

Tokoh dari portugis yang pertama mampu mencapai nusantara, tepatnya di selat malaka adalah
Lihat Foto

Encyclopædia Britannica

Bartolomeu Dias.

KOMPAS.com - Penjelajahan samudra oleh bangsa Eropa pada awalnya dilakukan guna memenuhi kebutuhan rempah-rempah.

Hal itu adalah imbas dari penutupan Konstantinopel, yang merupakan tempat bertemunya pedagang Eropa dan Asia.

Penutupan ini dilakukan oleh Kesultanan Turki Ottoman, yang berhasil merebut Konstantinopel dari Kekaisaran Romawi Timur pada 1453 M.

Adapun bangsa Eropa yang melakukan penjelajahan adalah dari Portugis, Spanyol, Belanda, Inggris, dan Perancis.

Bahkan Portugis tercatat sebagai negara pertama yang berhasil melakukan penjelajahan samudra dan menemukan wilayah baru.

Berikut ini tokoh-tokoh penjelajah samudra dari Portugis yang terkenal.

Baca juga: Penjelajahan Samudra oleh Portugis: Latar Belakang dan Kronologi

Bartolomeu Dias

Bartolomeu Dias lahir di Portugal pada 1450 dari keluarga yang memiliki latar belakang maritim.

Nenek moyangnya yang bernama Dinis Dias e Fernandes merupakan penjelajah pantai Afrika yang menemukan Kepulauan Tanjung Verde pada 1444.

Pada awalnya, Bartolomeu Dias menemani ekspedisi yang dipimpin oleh Diogo de Azambuja untuk membangun benteng dan pos perdagangan di Teluk Guinea.

Pada Oktober 1486, Bartolomeu Dias ditunjuk Raja John II dari Portugal sebagai pemimpin tiga kapal ekspedisi untuk berlayar mencari rute perdagangan baru ke Asia, tepatnya India.

Tokoh dari portugis yang pertama mampu mencapai nusantara, tepatnya di selat malaka adalah

Tokoh dari portugis yang pertama mampu mencapai nusantara, tepatnya di selat malaka adalah
Lihat Foto

Colonial Voyage

Peta Maluku yang dibuat pada 1714 setelah kedatangan Portugis dan Spanyol.

KOMPAS.com - Bangsa Portugis merupakan bangsa Eropa pertama yang datang ke Indonesia. Masuknya bangsa Portogis ke Indonesia awalnya hanya untuk berdagang dan disambut ramah oleh penduduk.

Namun lama-lama Portugis ingin menguasai Indonesia dengan memonopoli rempah-rempah. Karena Indonesia merupakan negara yang kaya akan rempah-rempah dan menjadi incaran bangsa asing.

Menguasai Malaka

Dalam buku Sejarah Indonesia: Masuknya Islam hingga Kolonialisme (2020) Ahmad Fakhri Hutauruk, pada masa imperialisme kuno, Portugis dan Spanyol merupakan dua kerajaan Katolik yang mempunyai kekuatan armada laut, teknologi navigasi, dan perkapalan yang maju jika dibandingkan negara-negara lain.

Baca juga: Rempah-Rempah, Alasan Bangsa Eropa Datang ke Indonesia 

Kedua negara tersebut juga merupakan bangsa Eropa yang menjadi pelopor penjelajahan samudra. Dalam pencarian itu lah sampai ke Asia.

Portugis tiba di Malaka pada 1509. Ini setelah Raja Portugal mendengar laporan-laporan pertama yang berasal dari pedagang Asia mengenai kekayaan Malaka yang sangat besar.

Kemudian Raja Portugal mengutus Diogo Lopes de Sequeira untuk menemukan Malaka guna menjalin persahabatan dengan penguasanya.

Pada awalnya kedatangan Portugis disambut baik oleh Sultan Mahmud Syah.

Akan tetapi komunitas dagang Islam Internasional yang ada di kota itu menyakinkan Sultan Mahmud bahwa kedatangan Portugis merupakan ancaman.

Kemudian Sultan Mahmud memerangi dengan menyerang Portugis. Bahkan menawan beberapa orang beberapa orang.

Terjadi peperangan

Setelah diserang, Portugis berlayar ke laut lepas. Di sana, Portugis mempersiapkan diri. Karena penaklukan merupakan satu-satunya cara yang terbuka bagi Portugis untuk memperkokoh diri.