Jasa apa yang masih bisa kita nikmati dari usaha khalifah Abu Bakar as siddiq

Ilustrasi dari kepemimpinan Umar bin Khattab. https://www.freepik.com/

Umar bin Khattab adalah salah satu khulafaur rasyidin, yaitu khalifah setelah meninggalnya Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam. Umar bin Khattab menjadi khalifah setelah meninggalnya Abu bakar Ash Shiddiq. Seperti yang dikatakan Imam Al-Muzani rahimahullah berkata,

وَيُقَالُ بِفَضْلِ خَلِيْفَةِ رَسُوْلِ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أَبِيْ بَكْرٍ الصِّدِّيْقِ رَضِيَ اللهُ عَنْهُ فَهُوَ أَفْضَلُ الخَلْقِ وَأَخْيَرُهُمْ بَعْدَ النَّبِيِّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ

وَنُثَنِّي بَعْدَهُ بِالفَارُوْقِ وَهُوَ عُمَرُ بْنُ الخَطَّابِ فَهُمَا وَزِيْرَا رَسُوْلِ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ وَضَجِيْعَاهُ فِي قَبْرِهِ وَنُثَلِّثُ بِذِي النُّوْرَيْنِ عُثْمَانَ بْنِ عَفَّانَ رَضِيَ اللهُ عَنْهُ ثُمَّ بِذِي الفَضْلِ وَالتُّقَى عَلٍّي بْنِ أَبِي طَالِبٍ رَضِيَ اللهُ عَنْهُمْ أَجْمَعِيْنَ

“Dan dikatakan tentang keutamaan Khalifah (pengganti) Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam: Abu Bakar radhiyallahu ‘anhu adalah manusia terbaik dan terpilih sepeninggal Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam. Kita sebutkan di urutan kedua setelahnya adalah Al-Faruq Umar bin Al-Khaththab radhiyallahu ‘anhu. Keduanya adalah orang dekat Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam dan yang bersebelahan kuburnya. Kemudian kita sebutkan yang ketiga adalah Dzun Nuurain (pemilik dua cahaya) ‘Utsman bin Affan radhiyallahu ‘anhu, kemudian (setelahnya) adalah pemilik kemuliaan dan ketaqwaan Ali bin Abi Thalib radhiyallahu anhum ‘ajma’iin (semoga Allah meridhai mereka berempat).

Dikutip dari buku yang berjudul Umar bin Khattab Ra. karangan Abdul Syukur al-Azizi (2021: 7) Umar bin Khattab sebelum masuk Islam adalah salah satu kaum Quraisy yang sangat disegani. Beliau bahkan pernah berusaha membunuh Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam. Namun Allah memberi hidayah kepada Umar bin Khattab dan menjadi salah satu orang yang mempunya peranan penting bagi umat Islam.

Jasa-Jasa Umar bin Khattab

Umar bin Khattab memiliki peranan yang cukup penting bagi umat Islam. Berikut jasa-jasa Umar bin Khattab.

1. Pencetus Penanggalan Hijriah

Umar adalah orang pertama yang membuat penanggalan hijriyah. Sering dikatakan bahwa ‘Umar bin Al-Khatthab adalah kepala negara yang inovatif, karena inovasinya menjadikan peristiwa hijrahnya Rasulullah ke Yatsrib (Madinah) sebagai moment awal kalender dalam Islam, bukan peristiwa lahirnya Rasulullah seperti yang digunakan dalam kalender Masehi yang dihitung sejak lahirnya Nabi Musa ‘alaihissallam.

Ide ini muncul ketika beliau didatangi oleh Maimun bin Mahran yang menyodorkan sebuah dokumen berisi tentang kesepakatan dua orang yang berlaku pada bulan Sya’ban. ‘Umar lalu bertanya, “Sya’ban kapan? Tahun kemarin, tahun yang akan datang, atau tahun ini?”.

Tidak jelas Sya’ban tahun kapan yang dimaksud, hingga kemudian ‘Umar mengumpulkan sahabat-sahabatnya untuk meminta pendapat mereka mengenai penanggalan yang bisa dijadikan standar untuk bermu’amalah. Lalu disepakati penanggalan Hijriah saat Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam hijrah dari Mekah menuju Madinah.

2. Menghidupkan Kembali Shalat Tarawih Berjamaah

Ilustrasi shalat tarawih berjamaah yang dihidupkan kembali saat kekhalifahan Umar bin Khattab. https://www.freepik.com/

Semenjak meninggalnya Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam, para sahabat terus menjalankan shalat tarawih dengan berpencar-pencar atau bermakmum kepada imam yang berbeda-beda. Akhirnya Umar bin Al-Khattab menyatukan mereka untuk bermakmum kepada satu imam. Abdurrahman bin Abdul Qariy berkata:

“Suatu malam di bulan Ramadhan, aku keluar bersama Umar bin Al-Khattab menunju masjid. Ternyata kami dapati manusia berpencar-pencar disana sini. Ada yang shalat sendirian, ada juga yang shalat mengimami beberapa gelintir orang. Beliau berkomentar: “(Demi Allah), seandainya aku kumpulkan orang-orang itu untuk shalat bermakmum kepada satu imam, tentu lebih baik lagi”. Kemudian beliau melaksanakan tekadnya, beliau mengumpulkan mereka untuk shalat bermakmum kepada Ubay bin Ka’ab Radhiyallahu ‘anhu. Abdurrahman melanjutkan: “Pada malam yang lain, aku kembali keluar bersama beliau, ternyata orang-orang sudah sedang shalat bermakmum kepada salah seorang qari mereka”. Diriwayatkan oleh Imam Malik dalam Al-Muwattha (I: 136-137), demikian juga Al-Bukhari (IV: 203), Al-Firyabi (II: 73, 74: 1-2) dan juga Ibnu Abi Syaibah (II: 91: 1).

3. Mendirikan Lembaga-Lembaga Kajian Al-Quran

Perhatian Umar bin Khattab terhadap pendidikan sangatlah besar. Sepeninggal Nabi Muhammad, Umar meresmikan Madinah sebagai kota negara Islam dan menjadi pusat pembentuk hukum-hukum islam. Selama 10 tahun menjadi kepala negara, agenda Umar bin Khattab difokuskan diantarnya menjadikan Madinah sebagai pusat kajian Al-Qur’an dan Fikih.

4. Menerangi Masjidil Haram dan Masjid Nabawi dengan Lampu

Pada masa dahulu, lampu merupakan sarana penerangan yang sifatnya berkesinambungan dengan dana khusus dan petugas yang mengurusinya. Umar bin Khattab nerencanakan untuk menerangi Masjidil Haram dan Masjid Nabawi, bahkan berlanjut hingga setelahnya. Sebagai buktinya seperti yang dikatakan Ali bin Abi Thalib saat beliau keluar rumah dan melihat gemerlap lampu di masjid “Semoga Allah menerangi Umar di kuburnya, sebagaimana ia menerangi kita di masjid ini”.

Masih banyak lagi jasa-jasa Umar bin Khattab bagi umat Islam. Sifat Umar yang lembut namun tegas membuatnya dikenal pemimpin yang mulia. Selain itu sifat-sifat yang dimiliki Umar bin Khattab dapat dijadikan teladan seluruh umat Islam.