Bagaimana smk membantu mencapai tujuan

    Bimbingan dan konseling merupakan upaya proaktif dan sistemik dalam memfasilitasi individu mencapai perkembangan yang optimal, pengembangan perilaku efektif, pengembangan lingkungan dan peningkatan keberfungsian individu dalam lingkungannya. Semua perilaku tersebut merupanan proses perkembangan yakni proses interaksi antara individu dengan lingkungan. Pengampu bimbingan dan konseling adalah guru bimbingan dan konseling atau konselor yang merupakan salah satu kualifikasi pendidik.

    Pelayanan Konseling di sekolah merupakan usaha membantu peserta didik dalam mengembangkan kehidupan pribadi, sosial, kegiatan belajar serta perencanaan dan pengembangan karir, pelayanan konseling memfasilitasi pengembangan peserta didik secara individual, kelompok dan atau klasikal sesuai dengan kebutuhan, potensi, bakat, minat, perkembangan kondisi serta peluang-peluang yang dimiliki. Pelayanan ini juga membantu mengatasi kelemahan dan hambatan serta masalah yang dihadapi peserta didik.

    Bimbingan dan konseling di sekolah memiliki peranan penting dalam membantu peserta didik dalam mencapai tugas-tugas perkembangan sebagaimana tercantum dalam Standar Kompetensi Kemandirian Peserta Didik dan Kompetensi Dasar (SKKPD). Dalam upaya mendukung pencapaian tugas perkembangan tersebut, program bimbingan dan konseling dilaksanakan secara utuh dan kolaboratif dengan seluruh stakeholder sekolah.

    Bimbingan dan konseling merupakan bagian integral dari sistem pendidikan nasional, maka orientasi, tujuan dan pelaksanaan BK juga merupakan bagian dari pelaksanaan pendidikan karakter bangsa. Pekerjaan bimbingan dan konseling adalah “berbasis nilai, layanan etis normatif dan bukan layanan bebas nilai”. Seorang guru BK yang dikenal dengan konselor harus memahami hakekat manusia dan perkembangannya sebagai makhluk sadar nilai, memfasilitasi konseli untuk menemukan makna nilai kehidupannya, tidak boleh memaksakan nilai yang dianut konselor kepada konseling.

  1. Layanan Dasar Bimbingan.

  2.     Adalah layanan bimbingan yang bertujuan membantu seluruh siswa mengembangkan perilaku efektif dan ketrampilan-ketrampilan hidupnya. Disajikan secara sistematis bagi seluruh siswa,di kelas,aula, dilapangan berupa layanan Orientasi, Informasi, Pembelajaran, Bimbingan Kelompok.

  3. Layanan Responsif.

  4.     Adalah layanan bimbingan yang bertujuan memenuhi kebutuhan yang dirasakan sangat penting oleh siswa pada saat ini. Layanan ini bersifat pencegahan atau pengentasan ( Bimbingan Kelompok, Konseling, Konsultasi, Pembelajaran,Penempatan).

  5. Layanan Perencanaan Individual

  6.     Adalah upaya bimbingan yang bertujuan membantu seluruh siswa membuat dan mengimplementasikan rencana-rencana; pendidikan, karier dan kehidupan sosial pribadinya. Tujuan utama adalah membantu siswa belajar memantau dan memehami perkembangannya sendiri kemudian merencanakan dan mengimplementasikan rencana hidupnya atas dasar hasil pemantauan dan pemahamannya itu dalam bentuk Konseling Individual, Konseling Kelompok, Penempatan penyaluran.Pembelajaran.

  7. Dukungan Sistem

  8.     Adalah kegiatan manajemen yang bertujuan untuk memantapkan, memelihara serta meningkatkan program bimbingan. Diarahkan pada pengembangan program, pengembangan staf, pemanfaatan sumberdaya masyarakat, pengembangan dan penataan kebijakan, prosedur serta teknik bimbingan konseling.

C. BIDANG BIMBINGAN KONSELING/PELAYANAN KONSELING

Pengembangan Kehidupan Pribadi/Bimbingan Pribadi

    Membantu peserta didik dalam memahami, menilai dan mengembangkan potensi diri dan kecakapan, bakat dan minat, serta kondisi sesuai dengan karakter kepribadian dan kebutuhan dirinya secara realistis.

Pengembangan Kehidupan Sosial/Bimbingan Sosial

    Membantu peserta didik dalam memahami dan menilai serta mengembangkan kemampuan hubungan sosial yang sehat dan efektif dengan teman sebaya, anggota dan warga lingkungan sosial yang lebih luas.

Pengembangan Kemampuan Belajar/Bimbingan Belajar

    Membantu peserta didik mengembangkan kemampuan belajar dalam rangka mengikuti pendidikan sekolah dan belajar secara mandiri.

Pengembangan Karir/Bimbingan Karir

    Membantu peserta didik dalam memahami dan menilai informasi serta memilih dan mengambil keputusan karir.

D. FUNGSI BK

Pemahaman : Membantu peserta didik memahami diri dan lingkungannya Pencegahan : Membantu peserta didik mampu mencegah atau menghindari dari berbagai permasalahan yang dapat menghambat perkembangan dirinya. Pengentasan : Membantu peserta didik mengatasi masalah yang dialaminya Pemeliharaan dan Pengembangan : Membantu peserta didik memelihara dan menumbuh kembangkan berbagai potensi dan kondisi yang dimilikinya Advokasi : Membantu peserta didik memperoleh pembelaan atas hak dan atau kepentingannya yang kurang mendapat perhatian.

E. JENIS KEGIATAN LAYANAN DAN PENDUKUNG

E.1 KEGIATAN LAYANAN

Orientasi:

    Membantu peserta didik memahami lingkungan baru, terutama lingkungan sekolah dan obyek-obyek yang dipelajari untuk menyesuaikan diri serta mempermudah dan memperlancar peran peserta didik di lingkungan baru, contoh : MOS, Pengenalan BK,dll.

Informasi:

    Membantu peserta didik menerima dan memahami berbagai informasi diri, sosial, belajar, karir/jabatan dan pendidikan lanjutan, contoh : Informasi cara belajar, informasi cara bergaul, informasi PT.

Penempatan dan Penyluran:

    Membantu peserta didik memperoleh penempatan dan penyaluran yang tepat di dalam kelas, kelompok belajar, jurusan/program studi, program latihan, magang dan kegiatan ekstra kurikuler.

Penguasaan Konten/Pembelajaran :

    Membantu peserta didik menguasai konten tertentu, terutama kompetensi dan atau kebiasaan yang berguna dalam kehidupan di sekolah, keluarga dan masyarakat. Contoh : cara mengemukakan pendapat, cara menghentikan kebiasaan buruk.

Konseling Perorangan :

    Membantu peserta didik dalam mengentaskan masalah pribadinya.

Bimbingan Kelompok :

   Membantu peserta didik dalam mengembangkan pribadi, kemampuan hubungan sosial, kegiatan belajar, karir/jabatan dan pengambilan keputusan serta melakukan kegiatan tertentu melalui dinamika kelompok. Contoh : cara mengatasi kesulitan komunikasi dengan orang tua dan sebagainya.

Konseling Kelompok :

   Membantu peserta didik dalam pembahasan dan pengentasan masalah pribadi melalui dinamika kelompok.

Bimbingan Klasikal :

   Membantu siswa untuk kegiatan pengalaman terstruktur yang disajikan secara sistematis dalam kegiatan tatap muka di kelas, misal: kriteria kenaikan kelas dan pemilihan jurusan, sistem penerimaan mahasiswa di perguruan tinggi, analisis potensi diri, dsb.

Konsultasi :

   Membantu peserta didik dan atau pihak lain dalam memperoleh wawasan, pemahaman dan cara-cara yang perlu dilaksanakan dalam menangani kondisi dan atau masalah peserta didik contoh : guru mata pelajaran tentang sikap siswa dalam belajar.

Mediasi :

   Membantu peserta didik menyelesaikan permasalahan dan memperbaiki hubungan antar mereka, contoh : masalah perkelahian siswa, masalah hubungan siswa dan guru.

Kolaborasi :

   Membantu siswa atau pihak lain dalam memperoleh wawasan, pemahaman dan cara-cara yang perlu dilaksanakan dalam menangani kondisi dan atau masalah yang dialami siswa, misal: guru mata pelajaran ataupun orang tua tentang sikap dan hasil belajar siswa, dsb.

E.2 KEGIATAN PENDUKUNG

1. Pemahaman Siswa

a. Aplikasi Instrumentasi

    Kegiatan mengumpulkan data tentang peserta didik dan lingkungannya melalui aplikasi berbagai instrumen baik tes maupun non tes, contoh : Psikotes, DCM, sosiometri, dsb.

b. Himpunan dan Analisa Data

    Kegiatan menghimpun serta mengolah menganalisa data yang relevan dengan pengembangan peserta didik, yang dilaksanakan secara berkelanjutan sistematis, komprehensif, terpadu dan bersifat rahasia contoh : Buku pribadi, Prestasi belajar, dsb.

2. Konferensi Kasus

    Kegiatan membahas permasalahan peserta didik dalam pertemuan khusus yang dihadiri oleh pihak-pihak yang dapat memberikan data-data, kemudahan dan komitmen bagi terentaskannya masalah peserta didik yang bersifat terbatas dan tertutup. Contoh : sering tidak masuk sekolah,menghadirkan guru, wali kelas, ortu, pelatih olah raga,guru mata pelajaran, dsb.

3. Kunjungan rumah

    Kegiatan memperoleh data peserta didik dan latar belakang orang tua/wali siswa melalui pertemuan dengan orang tua/wali siswa dengan latar belakang suasana di kediaman tempat tinggal siswa.

4. Alih tangan kasus / Referal

    Kegiatan untuk memindahkan penanganan masalah peserta didik ke pihak lain sesuai keahlian dan kewenangannya.

5. Tampilan pustaka

    Kegiatan menyediakan berbagai bahan pustaka yang dapat digunakan peserta didik dalam pengembangan pribadi, kemempuan sosial, kegiatan belajar dan karir/jabatan.

6. Pengembangan Jejaring (Network)

    Menyangkut kegiatan konselor untuk menjalin kerjasama dengan pihak-pihak lain yang terkait dengan program bimbingan konseling dalam rangka pemberian layanan kepada siswa, guru, orang tua, dokter, psikolog, motivator, perguruan tinggi, dsb.

7. Pengembangan Profesi

    Kegiatan yang dilakukan oleh konselor dalam rangka meningkatkan profesionalismenya dengan mengikuti kegiatan seminar, lokakarya, pelatihan, pertemuan profesi, dan lain-lain, baik dilakukan secara mandiri ataupun kelembagaan.

F. PENILAIAN PROGRAM BK

1. Penilaian Hasil Layanan

a. Dilakukan untuk mengetahui apakah layanan tersebut efektif dan membawa dampak positif terhadap siswa. b. Ditujukan kepada siswa yang menjalani layanan, diorientasikan pada : – Pengentasan masalah siswa – Perkembangan aspek-aspek kepribadian siswa. c. Fokus penilaian diarahkan untuk mengembangkan : – Pemahaman baru – Perasaan positif – Rencana kegiatan yang akan dilaksanakan siswa. d. Penilaian dilakukan melalui – Format individual, kelompok/klasikal – Media lisan dan atau tulisan – Penggunaan panduan atau instrument baku dan atau disusun sendiri oleh guru pembimbing/konselor. e. Tahap-tahap Penilaian – Penilaian segera (Laiseg), penilaian tahap awal yang dilakukan segera setelah atau menjelang diakhirinya layanan – Penilaian jangka pendek (Laijapen), penilaian lanjutan yang dilakukan setelah satu atau lebih jenis layanan dilaksanakan selang beberapa hari sampai paling lama satu bulan

– Penilaian jangka panjang (Laijapang), penilaian lebih menyeluruh setelah dilaksanakannya layanan dengan selang satu unit waktu tertentu, seperti satu semester.

1. Penilaian Proses

a. Penilaian dalam bimbingan dan konseling dilakukan juga terhadap proses kegiatan dan pengelolaannya, yaitu terhadap : – Layanan Bimbingan dan Konseling – Kegiatan pendukung bimbingan dan konseling – Mekanisme dan instrumentasi yang digunakan dalam layanan – Pengelolaan dan administrasi layanan b. Hasil penilaian proses digunakan untuk meningkatkan kualitas kegiatan bimbingan dan konseling secara menyeluruh

G.STRATEGI PELAKSANAAN PROGRAM BIMBINGAN DAN KONSELING

1. Kegiatan Bimbingan dan Konseling di sekolah dilaksanakan dalam bentuk a. Kontak Langsung – Kegiatan yang memerlukan kontak langsung dengan siswa – Semua kegiatan layanan memerlukan kontak langsung dengan siswa baik kontak secara perorangan, kelompok maupun klasikal (Layanan Dasar) – Untuk kegiatan melalui kontak langsung dengan siswa disediakan waktu tersendiri minimum satu jam seminggu perkelas sehingga siswa tidak dirugikan kegiatan belajarnya dengan guru mata pelajaran/guru praktek (Layanan Klasikal). Jam pelajaran itu digunakan untuk melaksanakan: – Kegiatan aplikasi instrumentasi (pengisian angket, inventori, sosiometri, testing, observasi dsb)

– Kegiatan layanan konseling perorangan, bimbingan kelompok dan konseling kelompok dilaksanakan di luar jam pelajaran sekolah dapat mencapai 50 % dari seluruh kegiatan bimbingan dan konseling di sekolah .

b. Tanpa Kontak langsung dengan siswa Kegiatan tanpa kontak langsung dengan siswa dapat dilaksanakan pada jam-jam pelajaran di sekolah yaitu : – Pengolahan hasil aplikasi instrumentasi – Pengolahan himpunan data (Hasil belajar, hasil tes psikologis, dll) – Penyiapan alat/bahan bimbingan – Konferensi kasus, kunjungan rumah, alih tangan kasus

– Pengelolaan administrasi bimbingan dan konseling termasuk di dalamnya perencanaan dan laporan kegiatan.

c. Hak panggil
Untuk kegiatan yang memerlukan kontak langsung dengan siswa selain terjadwal pada jam pelajaran, guru pembimbing memiliki “Hak Panggil” terhadap siswa asuh yang menjadi tanggung jawabnya yang dilaksanakan dengan tidak merugikan siswa dalam mengikuti pelajaran.Untuk setiap pemanggilan disediakan blanko undangan dan surat ijin masuk kelas yang ditanda tangani konselor

2. Format Kegiatan a. Individual, Yaitu kegiatan konseling yang melayani peserta didik secara perorangan b. Kelompok, yaitu kegiatan konseling yang melayani sejumlah peserta didik melalui suasana dinamika kelompok c. Klasikal, yaitu format kegiatan konseling yang melayani sejumlah peserta didik dalam satu kelas d. Lapangan, yaitu format kegiatan konseling yang melayani seorang atau sejumlah peserta didik melalui kegiatan di luar kelas atau kegiatan lapangan

e. Pendekatan khusus, yaitu format kegiatan konseling yang melayani kepentingan peserta didik melalui pendekatan kepada pihak-pihak yang dapat memberikan kemudahan untuk peserta didik.

Bagaimana smk membantu mencapai tujuan
Drs. WIDODO SUDIYONO, MM.