Uraikan faktor-faktor yang dapat mempengaruhi pengembangan karir hubungan pegawai dan organisasi

Faktor yang mempengaruhi pengembangan karir adalah Kesuksesan proses pengembangan karir tidak hanya penting bagi organisasi secara keseluruhan. Dalam hal ini, beberapa hal atau faktor yang sering kali amat berpengaruh terhadap manajemen karir adalah :

o Hubungan pegawai dan organisasi 

o Personalitas pegawai 

o Faktor-faktor eksternal 

o Politicking dalam organisasi 

o System penghargaan 

o Jumlah pegawai 

o Ukuran organisasi 

o Kultur organisasi 

o Tipe manajemen 

a. Hubungan Pegawai dan Organisasi 

Dalam situasi ideal, pegawai organisasi berada dalam hubungan yang saling menguntungkan. Dalam keadaan ideal ini, baik pegawai maupun organisasi dapat mencapai produktifitas kerja yang tinggi. 

Namun, kadangkala keadaan ideal ini gagal dicapai. Adakalanya pegawai sudah bekerja baik, tetapi organisasi tidak mengimbangi prestasi pegawai tersebut dengan penghargaan sewajarnya. Maka, ketidakharmonisan hubungan antara pegawai dan organisasi ini cepat atau lambat akan mempengaruhi proses manajemen karir pegawai. Misalnya saja, proses perencanaan karir pegawai akan tersendat karena pegawai mungkin tidak diajak berpartisipasi dalam perencanaan karir tersebut. Proses pengembangan karir pun akan terhambat sebab organisasi mungkin tidak peduli dengan karir pegawai. 

b. Personalia Pegawai 

Kadangkala, menajemen karir pegawai terganggu karena adanya pegawai yang mempunyai personalitas yang menyimpang (terlalu emosional, apatis, terlalu ambisius, curang, terlalu bebal, dan lain-lain). Pegawai yang apatis, misalnya, akan sulit dibina karirnya sebab dirinya sendiri ternyata tidak perduli dengan karirnya sendiri. Begitu pula dengan pegawai yang cenderung terlalu ambisius dan curang. Pegawai ini mungkin akan memaksakan kehendaknya untuk mencapai tujuan karir yang terdapat dalam manajemen karir. Keadaan ini menjadi lebih runyam dan tidak dapat dikontrol bila pegawai bersangkutan merasa kuat karena alasan tertentu (punya koneksi dengan bos, mempunyai backing dari orang-orang tertentu, dan sebagainya). 

c. Faktor Eksternal 

Acapkali terjadi, semua aturan dalam manajemen karir di suatu organisasi menjadi kacau lantaran ada intervensi dari pihak luar. Seorang pegawai yang mempromosikan ke jabatan lebih tinggi, misalnya, mungkin akan terpaksa dibatalkan karena ada orang lain yang didrop dari luar organisasi. Terlepas dari masalah apakah kejadian demikian ini boleh atau tidak, etis atau tidak etis, kejadian semacam ini jelas mengacaukan menajemen karir yang telah dirancang oleh organisasi. 

d. Politicking Dalam Organisasi 

Manajemen karir pegawai akan tersendat dan bahkan mati bila faktor lain seperti intrik-intrik, kasak-kasak, hubungan antar teman, nepotisme, feodalisme, dan sebagainya, lebih dominan mempengaruhi karir seseorang dari pada prestasi kerjanya. Dengan kata lain, bila kadar “politicking” dalam organisasi sudah demikian parah, maka manajemen karir hampir dipastikan akan mati dengan sendirinya. Perencanaan karir akan menjadi sekedar basa-basi. Dan organisasi akan dipimpin oleh orang-orang yang pintar dalam politicking tetapi rendah mutu profesionalitasnya. 

e. Sistem Penghargaan 

Sistem manajemen (reward system) sangat mempengaruhi banyak hal, termasuk manajemen karir pegawai. Organisasi yang tidak mempunyai sistem penghargaan yang jelas (selain gaji dan insentif) akan cenderung memperlakukan pegawainya secara subyektif. Pegawai yang berprestasi baik dianggap sama dengan pegawai malas. Saat ini, mulai banyak organisasi yang membuat sistem penghargaan yang baik (misalnya dengan menggunakan sistem “kredit poin”) dengan harapan setiap prestasi yang ditunjukkan pegawai dapat diberi “kredit poin” dalam jumlah tertentu. 

f. Jumlah Pegawai 

Menurut pengalaman dan logika akal sehat, semakin banyak pegawai maka semakin ketat persaingan untuk menduduki suatu jabatan, dan semakin kecil kesempatan (kemungkinan) bagi seorang pegawai untuk meraih tujuan karir tertentu. Jumlah pegawai yang dimiliki sebuah organisasi sangat mempengaruhi manajemen karir yang ada. Jika jumlah pegawai sedikit, maka manajemen karir akan sederhana dan mudah dikelola. Jika jumlah pegawai banyak, maka manajemen karir menjadi rumit dan tidak mudah dikelola. 

g. Ukuran Organisasi 

Ukuran organisasi dalam konteks ini berhubungan dengan jumlah jabatan yang ada dalam organisasi tersebut, termasuk jumlah jenis pekerjaan, dan jumlah personel pegawai yang diperlukan untuk mengisi berbagai jabatan dan pekerjaan tersebut. biasanya, semakin besar organisasi, semakin kompleks urusan manajemen karir pegawai. Namun, kesempatan untuk promosi dan rotasi pegawai juga lebih banyak. 

h. Kultur Organisasi 

Seperti sebuah sistem masyarakat, organisasi pun mempunyai kultur dan kebiasaan-kebiasaan. Ada organisasi yang cenderung berkultur professional, obyektif, raasional, dan demokratis. Ada juga organisasi yang cenderung feodalistik, rasional, dan demokratis. Ada juga organisasi yang cenderung menghargai prestasi kerja (sistem merit). Ada pula organisasi yang lebih menghargai senioritas dari pada hal-hal lain. 

Karena itu, meskipun organisasi sudah memiliki sistem manajemen karir yang baik dan mapan secara tertulis, tetapi pelaksanaannya masih sangat tergantung pada kultur organisasi yang ada. 

i. Tipe Manajemen 

Secara teoritis-normatif, semua manajemen sama saja di dunia ini. Tetapi dalam impelemntasinya, manajemen di suatu organisasi mungkin amat berlainan dari manajemen di organisasi lain. Ada manajemen yang cemderung kaku, otoriter, tersentralisir, tertutup, tidak demokratis. Ada juga manajemen yang cenderung fleksibel, partisipatif, terbuka, dan demokratis. 

Jika manajemen cenderung kaku dan tertutup, maka keterlibatan pegawai dalam hal pembinaan karirnya sendiri juga cenderung minimal. Sebaliknya, jika manajemen cenderung terbuka, partisipatif, dan demokratis, maka keterlibatan pegawai dalam pembinaan karir mereka juga cenderung besar. 

Dengan kata lain, karir seorang pegawai tidak hanya tergantung pada faktor-faktor internal di dalam dirinya (seperti motivasi untuk bekerja keras dan kemauan untuk ingin maju), tetapi juga sangat tergantung pada faktor-faktor eksternal seperti manajemen. Banyak pegawai yang sebenarnya pekerja keras, cerdas, jujur, terpaksa tidak berhasil meniti karir dengan baik, hanya karena pegawai ini “terjebak” dalam sistem manajemen yang buruk.


Page 2


siker.id - Setiap pekerja tentu ingin kariernya tak stagnan. Orang memilih suatu karier karena yakin pilihan karier yang ia tempuh akan membawanya jadi berkembang, baik secara finansial maupun kualitas hidup. Lalu, apa saja yang mempengaruhi karier seseorang? Anda bisa menemukan banyak faktor dengan pengaruh langsung dan tidak langsung terhadap kariermu yang sedang berjalan dan perkembangannya. Berikut ini penjelasan factor yang mempengaruhi karir seseorang!

Baca juga: Berikut 5 Hal Membuat Anda Pantas Dapat Promosi Karir

1. Penampilan

Penampilan merupakan aset yang ada dalam diri Anda, atau suatu pendukung yang ada pada diri kita. berpenampilan tidaklah harus berbadan tinggi, berkulit putih, dan bermuka baby face. tapi melainkan yang terpenting haruslah Rapi, Bersih, dan nyaman untuk dilihat.

2. Sosialisasi

Sosialisasi merupakan salah satu cara bergaul seseorang dalam memperbanyak teman bahkan keluarga baru. dengan cara bergaul pastinya Anda dapat dengan mudah dalam mendapatkan link suatu karir dibidang yang Anda inginkan. Relasi yang baik, juga mempermudahkan dalam kelancaran karir Anda.

3. Kepribadian Karyawan

Kepribadian dan motivasi karyawan adalah prasyarat yang diperlukan untuk bekerja pada posisi pekerjaan tertentu. Kepribadian karyawan merupakan salah satu faktor kunci yang berpengaruh langsung terhadap pengembangan karir.

Baca juga: Berikut Ini Keuntungan Jalan Karir Specialist

4. Pendidikan, Pelatihan dan Kursus

Pendidikan yang memadai, kursus yang diselesaikan dan program pelatihan adalah salah satu faktor dasar dengan pengaruh langsung untuk perkembangan karier dan untuk promosi dalam struktur organisasi.

5. Disiplin

Didunia ini sangat jarang kita menemui seseorang yang mempunyai kedisplinan yang tinggi. baik itu dari segi disiplin Waktu, Disiplin Tempat, maupun Disiplin Pekerjaan. Disiplin Waktu bisa Anda aplikasikan dalam kehidupan sehari-hari anda dengan cara datang tepat pada waktu yang telah dijanjikan dan tidak meninggalkan pekerjaan Anda diwaktu yang tidak tepat. Disiplin Tempat dapat menempatkan sesuatu pada tempatnya dan sesuai porsinya. dan yang terakhir Disiplin Pekerjaan merupakan kesiapan atau keprofesionalan serta tanggung jawab yang penuh atas suatu pekerjaan yang telah diberikan.

6. Situasi perusahaan

Hal ini berpengaruh signifikan terhadap karier karyawan. Misalnya karyawan memiliki semua prasyarat untuk promosi, tetapi situasi di perusahaan tidak memungkinkan, pengembangan karier bisa terhambat.

Sekian artikel tentang factor yang mempengaruhi karir seseorang. Bila menyukai artikel ini bisa Anda bagikan. Jika ada kritik dan saran bisa tulis pada kolom komentar. Terima kasih.

Baca juga: Berikut Keuntungan Jalan Karir Generalist