Jakarta - Kamu punya teman, sahabat, rekan kerja, atau keluarga yang pakai narkoba? Tentunya situasi ini bikin kamu merasa bingung dan serba salah, kan? Mau melapor takut dianggap menjebak teman sendiri. Show Tapi, kalau nggak melapor juga bisa berisiko dianggap terlibat. Belum lagi konsekuensi yang harus dihadapi teman tersebut. Risiko hukum, kehilangan pekerjaan, dan nasib keluarganya, pasti menjadi beban pikiran kita sebagai orang terdekatnya. Dilematis, kan?
Baca Juga: Coki Ngaku Nagih Pakai Narkoba Setelah Sempat Berhenti 5 Bulan Menghadapi hal semacam ini, sebenarnya apa sih yang seharusnya dilakukan? Bicara soal aturan, saat tahu ada teman atau kerabat yang menggunakan narkoba, maka kamu harus melaporkannya kepada pihak yang berwajib. Namun dalam praktiknya, hal ini tidaklah mudah dilakukan. Ada banyak konsekuensi di balik melaporkan seseorang yang terlibat narkoba.
Baca Juga: Komika Coki Pardede Diamankan Polisi Terkait Kasus Narkoba Dilansir dari laman BNN, ada beberapa hal yang bisa kamu lakukan untuk menolong mereka yang tengah terjerat adiksi narkoba. 1. Pahami Masalahnya Sumber: Ilustrasi berdiskusi dengan teman (pexels/shvets-productions)Sebelum kamu menolong orang terdekatmu yang kecanduan, lebih baik kamu memahami dulu apa sih yang melatarbelakangi mereka sehingga jadi seorang pecandu? Kamu bisa melakukan pendekatan pribadi dulu untuk mendapatkan kepercayaannya. Dengan begitu, harapannya dia akan membuka diri dan mau menerima pertolonganmu. 2. Bersikap Tenang Orang yang kecanduan narkoba seringkali tidak dapat mengontrol emosi dan tindakannya dengan baik. Mereka bisa berteriak, mengamuk, bersedih, menutup diri, bahkan menolakmu. Nah, di sinilah kesabaranmu bakal diuji. Kuncinya, tetap tenang dan jangan terpengaruh dengan emosinya. 3. Step by Step Sumber: Ilustrasi minta maaf. (freepik/katemangostar)Meski niat kita baik, nggak semua pecandu bisa dan mau menerima pertolongan dengan baik. Karenanya, kamu mesti pelan-pelan berusaha dan tidak terlalu memaksakan diri. Lakukan pendekatan secara step by step, sambil menarik dia keluar dari adiksinya.
Baca Juga: Kendall Jenner Mengaku Pecandu Ganja 4. Bersikap Tegas Sumber: Ilustrasi sahabat (Freepik/master1305)Kalau kamu sudah berhasil membuat dia kembali pada hidup yang sehat, ada kalanya si pecandu akan mengalami relapse atau ‘kumat’. Dalam kondisi ini, kamu mesti bisa bersikap lembut namun tegas, untuk mencegah mereka kembali pada adiksinya. 5. Terus Mendukung Sumber: Ilustrasi jaga persahabatan. (Freepik)Satu hal yang tak kalah pentingnya, kamu mesti selalu memberikan support kepada mereka untuk menghadapi masalahnya. Kebanyakan dari para pecandu tidak berhasil mengatasi masalah yang dihadapinya, sehingga mereka ‘lari’ pada obat-obatan terlarang. Karenanya, jangan biarkan mereka menyelesaikan masalahnya sendiri. Bantulah sebisa mungkin untuk mencari solusi dari masalahnya.
Baca Juga: Tes Rambut Negatif Narkoba, Han Seo Hee Dibebaskan 6. Minta Bantuan Ahli Sumber: Ilustrasi (Freepik/cookie_studio)Kamu tidak bisa menolong seorang pecandu sendirian. Dibutuhkan bantuan orang lain, terutama orang-orang yang memiliki keahlian khusus dalam menghadapi para pecandu. Karena itu, ajaklah mereka untuk menyembuhkan dirinya dari ketergantungan narkoba lewat pusat-pusat rehabilitasi narkoba. Sementara itu, kamu bisa terus memberikan dukungan moral dan spiritual kepadanya selama ia menjalani rehabilitasi. Jangan pernah membiarkan mereka merasa sendiri.
Banyaknya anak remaja yang menyimpang dari pergaulannya membuat Anda sebagai orangtua mesti jeli dan waspada betul. Apalagi jika sang anak sedang memasuki masa remaja yang cenderung labil dan ikut-ikutan. Bisa saja karena rasa penasarannya anak menggunakan narkoba. Nah, supaya Anda bisa mencegah hal ini berubah menjadi masalah yang lebih besar, sebaiknya kenali dulu ciri anak memakai narkoba berikut.
Suatu langkah yang baik, mengetahui dan mengenali tanda anak menggunakan narkoba. Banyak sekali orangtua yang tidak mengetahuinya, sehingga tidak dapat membantu anak mereka untuk berhenti menyalahgunakan narkotika. Dengan mengetahuinya sejak awal, Anda memiliki kesempatan untuk memberikan pengertian dan membantunya untuk berhenti menggunakan narkoba. Beberapa ciri dan tanda yang dapat Anda amati jika curiga anak memakai narkoba yaitu:
Namun, gejala ini bersifat sementara dan terkadang muncul hanya beberapa jam. Bagi orangtua yang tinggal terpisah dengan anak, agak sulit melihat gejala ini. Selain gejala-gelaja tersebut, perubahan perilaku juga menjadi tanda khas dari anak yang menggunakan narkoba. Selain mengamati ciri, gejala, dan perubahan perilaku Anak, hal lain yang dapat anda lakukan adalah dengan mencari tahu lokasi-lokasi tersembunyi yang mungkin didatangi anak saat memakai narkoba. Menghadapi anak yang menggunakan narkobaDiskusikan dengan pasanganKetika mengetahui anak menggunakan narkoba, Anda tentu akan terkejut dan muncul berbagai perasaan emosional lainnya. Namun, menunjukkan amarah kepada anak justru membuatnya semakin tidak nyaman dan menolak segala komunikasi dengan Anda. Menghadapi anak yang menggunakan narkoba memerlukan ‘strategi’ agar situasi tidak semakin memburuk. Diskusikan bersama pasangan, langkah apa yang akan ditempuh. Anda bisa berbagi peran dengan pasangan untuk memberikan pengertian kepada anak. Hindari untuk menyalahkan siapapun termasuk pasangan dan anak. Diskusikan dengan anakSetelah Anda memastikan bahwa sang anak memang memakai narkoba, sebaiknya segera ajak ia bicara. Hindari mengkonfrontasi anak, sebaliknya Anda mesti diskusikan hal ini baik-baik padanya.
Salah satu hal yang juga bisa Anda coba untuk memudahkan Anda berdiskusi dengan anak adalah mengetahui dulu bagaimana pergaulannya. Anda dapat memulainya dengan mengajak teman-teman terdekatnya berbicara. Dengan begitu, Anda akan tahu bagaimana sang anak bergaul dengan teman-temannya, aktivitasnya sehari, dan lain-lain. Dengan mencari tahu apa yang anak pikirkan terkait teman-temannya yang menggunakan narkoba dan memiliki masalah dengan hal tersebut, anda dapat melihat bagaimana anak menanggapi situasi tersebut. Berdasarkan asosiasi Partnership of Drug-Free Kids, beberapa poin ini perlu diperhatikan ketika berdiskusi dengan anak yang memakai narkoba:
Selama berbicara dengan anak, usahakan untuk tidak menghakimi dan menyalahkan siapapun atas kondisi ini. Anda dapat beberapa contoh pertanyaan seperti berikut:
Proses rehabilitasi untuk anakAnak yang ketergantungan dengan narkoba perlu mendapatkan penanganan dari ahlinya. Anda dapat mengajak dan mendampinginya untuk menemui psikiater. Selama proses rehabilitasi, libatkan anak untuk mengambil keputusan agar ia merasa dihargai. Setiap kali mengunjungi tempat rehabilitasi atau dokter, tanyakan pada anak anda apakah ia merasa nyaman dan lebih baik.
Minggu-minggu pertama merupakan saat yang berat untuk dilalui karena tubuh anak yang terbiasa menggunakan narkoba akan mendorong anak untuk menggunakan obat-obatan tersebut atau dikenal dengan istilah withdrawal alias sakau. Gejala fisik dan psikologis pada kondisi ini dapat sangat menganggu dan membuat anak tidak nyaman. Anda dapat membicarakan dan konsultasikan kondisi-kondisi ini dengan dokter. Selama proses rehabilitasi ini, anak bisa saja mendapat obat-obatan untuk mengendalikan kecemasan, depresi, gangguan tidur, mual, muntah, dan gejala-gejala lainnya. Awasi penggunaan obat-obatan ini dan harus sesuai dengan petunjuk dokter psikiatri. Setelah mengatasi ‘kecanduan’ ini, proses rehabilitasi akan fokus kepada edukasi, konseling, dan support. Anda juga dapat mengikuti kelas-kelas psikolog untuk membantu anda tetap suportif dalam membantu anak anda. Anak remaja dalam proses rehabilitasi membutuhkan dukungan dan rasa sayang dari keluarganya. Hello Health Group tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan. |