Sebutkan dan jelaskan 7 faktor yang mempengaruhi frekuensi pernapasan

Surel :

Alamat Kantor :

Kompleks Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Jalan Jenderal Sudirman, Senayan Jakarta Pusat 10270

Asked by wiki @ 03/08/2021 in Biologi viewed by 2937 persons

Asked by wiki @ 23/08/2021 in Biologi viewed by 2522 persons

Asked by wiki @ 08/08/2021 in Biologi viewed by 2022 persons

Asked by wiki @ 06/08/2021 in Biologi viewed by 2015 persons

Asked by wiki @ 31/08/2021 in Biologi viewed by 1555 persons

Asked by wiki @ 03/08/2021 in Biologi viewed by 1546 persons

Asked by wiki @ 23/08/2021 in Biologi viewed by 1471 persons

Asked by wiki @ 26/08/2021 in Biologi viewed by 1407 persons

Asked by wiki @ 30/07/2021 in Biologi viewed by 1384 persons

Asked by wiki @ 20/08/2021 in Biologi viewed by 1375 persons

Asked by wiki @ 08/08/2021 in Biologi viewed by 1372 persons

Asked by wiki @ 23/08/2021 in Biologi viewed by 1334 persons

Asked by wiki @ 08/12/2021 in Biologi viewed by 1163 persons

Asked by wiki @ 09/08/2021 in Biologi viewed by 1161 persons

Asked by wiki @ 14/08/2021 in Biologi viewed by 1137 persons

Sebutkan 5 faktor yang mempengaruhi frekuensi pernapasan !

Mau dijawab kurang dari 3 menit? Coba roboguru plus!

Ada beberapa faktor yang mempengaruhi dalam proses respirasi antara lain usia, jenis kelamin, suhu tubuh, posisi tubuh, aktivitas, dan kadar oksigen di lingkungan. 

Usia, pada bayi frekuensi pernapasan lebih cepat dibandingkan orang dewasa karena organ-organ pernapasannya belum sempurna namun kebutuhan oksigennya cukup tinggi.

Jenis kelamin, laki-laki biasanya memiliki frekuensi pernapasan yang lebih tinggi dibandingkan dengan wanita. Hal ini dikarenakan volume paru-paru wanita lebih kecil dibandingkan laki-laki.

Suhu tubuh, ketika suhu tubuh menurun, otak akan mengirim sinyal agar paru-paru meningkatkan frekuensi pernapasan. Sehingga, tubuh akan mempercepat metabolisme agar tetap hangat.

Posisi tubuh, jika seseorang berada dalam posisi berdiri, frekuensi pernapasannya akan lebih tinggi dibandingkan jika ia sedang duduk atau berbaring. Hal ini terjadi karena ketika ia berdiri, tubuh memerlukan energi yang lebih besar untuk menjaga agar tetap seimbang.

Aktivitas, semakin berat aktivitas seseorang, maka frekuensi pernapasannya pun akan semakin meningkat. Gunanya adalah untuk memasok oksigen untuk menghasilkan energi dan mengeluarkan karbon dioksida hasil dari proses metabolisme tubuh.

Kadar oksigen di lingkungan, saat berada di lingkungan minim oksigen contohnya di dataran tinggi maka tubuh akan mempercepat frekuensi pernapasannya untuk mengimbangi kebutuhan oksigen tubuh.  

KOMPAS.com – Frekuensi pernapasan adalah ukuran berapa banyaknya napas yang diambil dalam satu menit. Frekuensi pernapasan juga kerap disebut sebagai kecepatan pernapasan. Faktor yang memengaruhi frekuensi pernapasan adalah:

  • Usia
  • Jenis kelamin
  • Suhu tubuh
  • Posisi tubuh
  • Penyakit
  • Keadaan emosi
  • Kadar karbon dioksida dalam darah

Pada umumnya, frekuensi pernapasan manusia adalah sekitar 12 hingga 15 napas per menit. Namun, jumlah tersebut dapat meningkat ataupun menurun bergantung faktor yang memengaruhi frekuensi pernapasan.

Baca juga: Sistem Pernapasan Manusia

Usia

Faktor yang memengaruhi frekuensi pernapasan adalah usia. Menurut Charilaos Chorpiliadis dan Abhishek Bhardwaj dalam jurnal Physiologi: Respiratory Rate [2021], anak-anak memiliki frekuensi pernapasan yang lebih tinggi daripada orang dewasa.

Makin muda usia seseorang, maka makin tinggi frekuensi pernapasannya. Misalnya, seorang anak berusia satu tahun memiliki frekuensi pernapasan sekitar 24 hingga 40 napas per menit [dua kali lipa frekuensi pernapasan dewasa yang normal].

Jenis kelamin

Faktor yang memengaruhi frekuensi pernapasan selanjutnya adalah jenis kelamin. Perbedaan frekuensi pernapasan laki-laki dan perempuan disebabkan laki-laki memiliki kapasitas paru-paru yang lebih besar dari perempuan.

Hal tersebut menyebabkan laki-laki menghirup lebih banyak volume udara daripada perempuan. Namun, perempuan memiliki frekuensi pernapasan yang lebih tinggi daripada laki-laki.

Baca juga: Paru-paru: Kapasitas, Proses, dan Jenis Pernapasan

Suhu tubuh

Suhu tubuh yang meningkat dapat menyebabkan peningkatan pernapasan. Hal tersebut dikarenakan tubuh mencoba untuk mendinginkan diri.

Penyakit

Penyakit juga menjadi salah satu faktor yang memengaruhi frekuensi pernapasan. Beberapa pernyakit menurunkan frekuensi pernapasan, namun beberapa lainnya menaikkan frekuensi pernapasan.

Penyakit seperti cedera kepala, penyumbatan saluran pernapasan, apnea tidur, masalah metabolisme, stroke dapat menurunkan frekuensi pernapasan.

Adapun penyakit seperti demam, dehidrasi, serangan panik, efusi pleura, radang paru-paru, kelainan jantung, infeksi saluran pernapasan, dan keracunan karbon monoksida dapat meningkatkan frekuensi pernapasan.

Baca juga: Gangguan Sistem Pernapasan Manusia

Dilansir dari Biology Libretexts, paru-paru sangat rentan terhadap perubahan besar dan arah gaya gravitasi. Akibatnya, posisi tubuh seseorang akan memengaruhi frekuensi penapasan yang dilakukan paru-paru.

Misalnya, posisi berdiri akan menaikkan frekuensi pernapasan. Sedangkan, posisi berbaring akan menurunkan frekuensi pernapasan.

Keadaan emosi

Keadaan emosi seseorang juga dapat memengaruhi frekuensi pernapasannya. Keadaan emosi seperti takut, cemas, dan marah dapat meningkatkan frekuensi pernapasan.

Perasaan senang yang besar juga dapat menaikkan hormon adrenalin dan memicu peningkatan frekuensi pernapasan.

Baca juga: Cara Memelihara Organ Pernapasan

Kadar karbon dioksida dalam darah

Faktor selanjutnya yang memengaruhi frekuensi pernapasan adalah kadar karbon dioksida dalam darah.

Peningkatan kadar karbon dioksida dalam darah dapat meningkatkan kadar ion hidrogen. Dilansir dari Lumen Learning, peningkatan ion hidrogen kemudian memicu kemoreseptor pusat untuk merangsang pernapasan.

Akibatnya, frekuensi pernapasan meningkat untuk mengeluarkan kelebihan karbon dioksida dan menurunkan kadar ion hidrogen dalam darah.

Sebaliknya, jika kadar karbon dioksida menurun. Maka, kadar ion hidrogen juga ikut menurun. Akibatnya, frekuensi pernapasan akan menurun dan terjadi ke ventilasi yang lebih dangkal.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link //t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Pernyataan yang tidak tepat mengenai AMDAL, yaitu.  *a. Diterapkan pada kegiatan yang sedang direncanakanb. Merupakan kajian dampak terhadap lingkunga … nc. Dokumen yang dibuat secara suka-sukad. Sebagai acuan untuk pengambilan keputusane. Petunjuk dikeluarkan oleh menteri lingkungan hidup​.

berikan contoh duplikasi kromosom, translokasi kromosom, inversi kromosom, katenasi kromosom dalam pertanian​

1. Sperma di dalam saluran kelamin akan mengalami penambahan cairan-cairan kelamin. Apa fungsi dari penambahan cairan-cairan tersebut? Di manakah cair … an-cairan tersebut dihasilkan? Jelaskan karakteristik cairan-cairan tersebut!​

2. Tenaga panas yang dihasilkan dari mesin disebut .... a. motor pembakar luar d. motor 4 langkah b. motor pembakar dalam e. motor 2 langkah c. motor … pembakar luar dalam​

Kita perlu kesiapan mental menerima kekurangan dan keterbatasan. A. Diri sendirib. Orang lainc. Khusus keluarga​.

Sebuah alel W, untuk warna bulu putih, dominan terhadap alel w untuk warna bulu hitam. Dalam sebuah populasi terdapat 900 ekor domba, dimana 891 berwa … rna putih dan 9 berwarna hitam. Jika diasumsikan populasi tersebut dalam keadaan equilibrium, hitunglah:a. Frekuensi alel pada W dan w pada populasi tersebutb. Berapa banyak domba yang bergenotip WW, Ww, dan ww​.

Sistem imun spesifik terbagi atas sistem humoral dan sistem seluler. Jelaskan kedua sistem tersebut​

Bagian otak yang merupakan pusat keseimbangan gerak dan koordinasii gerak otot serta posisi tubuh yaitu..... a. cerebellum b. cerebrum c. medula oblon … gata d. mesensefalon e. hipotalamus Pilih

Diketahui titik B [-5,10], tentukan koordinat bayangan titik B jika dicerminkan terhadap garis Y = 6. ​.

Darimana parenkim berasal [ontogeny]

Tahukah anda bahwa manusia dapat bernapas karena melalui proses yang kompleks? Secara sederhana, proses pertama yang terjadi ketika anda bernapas adalah masuknya oksigen melalui rongga hidung, kemudian terjadi pertukaran oksigen dengan karbon dioksida di dalam paru-paru, kemudian karbon monoksida tersebut akan dikeluarkan kembali melalui rongga hidung. Manusia dapat bernafas dengan normal karena mendapat signal dari otak. Bagian otak yang mengatur proses ini adalah medulla oblongata. Ketika kadar karbon dioksida di dalam darah tinggi, medulla oblongata akan memberikan signal untuk meningkatkan frekuensi pernapasan anda dengan cara meningkatkan kerja otot diafragma. Frekuensi pernapasan normal adalah antara 12 – 20 kali per menit (1), namun ada banyak faktor yang dapat mempengaruhi frekuensi pernapasan yang perlu anda kenali, apa saja faktor-faktor tersebut?

1. Jenis kelamin

Jenis kelamin memiliki pengaruh terhadap frekuensi pernapasan anda. Berdasarkan penelitian, lelaki cenderung memiliki frekuensi pernapasan yang lebih tinggi daripada perempuan, karena volume paru-paru yang lebih besar. (2)

2. Usia

Usia juga berpengaruh pada frekuensi pernapasan. Faktanya, bayi memiliki frekuensi yang lebih cepat dibandingkan dengan anak-anak maupun orang dewasa. Jadi jangan heran apabila bayi anda bernapas lebih cepat. Hal ini disebabkan karena kebutuhan energi yang dibutuhkan oleh bayi untuk berkembang lebih banyak daripada orang dewasa. (3)

3. Suhu tubuh

Pernahkah anda menyadari, ketika anda di daerah yang cenderung lebih dingin, napas anda jadi terasa lebih cepat? Hal ini dapat terjadi karena otak memberikan signal agar paru-paru meningkatkan frekuensi pernapasan anda dengan tujuan mempercepat pembakaran energi, agar tubuh anda tetap terasa hangat. (4)

4. Berat badan

Semakin berat badan anda, maka frekuensi pernapasan anda juga akan semakin meningkat. Hal ini dapat dikarenakan peningkatan berat badan dapat memberikan beban tambahan pada otot-otot pernapasan untuk bekerja, mengakibatkan membutuhkan energi ekstra untuk bernapas. (5)

5. Berat aktivitas

Apabila anda memiliki aktivitas yang berat, maka frekuensi pernapasan anda akan cenderung lebih cepat. Hal ini disebabkan karena tubuh anda membutuhkan oksigen yang lebih besar dibandingkan orang-orang yang memiliki aktivitas ringan. Semakin berat aktivitas anda, maka energi yang anda butuhkan akan semakin besar pula. (6)

6. Posisi tubuh

Ketika anda berdiri, frekuensi pernapasan anda cenderung akan lebih cepat dibandingkan ketika anda tidur atau beristirahat. Anda memerlukan lebih banyak energi untuk menjaga tubuh agar tidak jatuh, dan salah satu mekanisme tubuh untuk memperoleh energi tersebut adalah dengan meningkatkan frekuensi pernapasan anda. (7)

Faktor-faktor diatas dapat secara langsung maupun tidak langsung mempengaruhi frekuensi pernapasan anda. Frekuensi pernapasan yang normal dibutuhkan untuk mempertahankan tubuh agar tetap terjaga kesehatannya. Apabila terlalu cepat, anda dapat merasa sesak karena pertukaran udara di paru-paru tidak seimbang.

Sebutkan dan jelaskan 7 faktor yang mempengaruhi frekuensi pernapasan

Selalu jaga kesehatan anda, dan catat gejalanya dengan aplikasi Personal Health Record dari Carevo di https://www.carevo.id/personal-health-record

Referensi

  1. Chourpiliadis C, Bhardwaj A. Physiology, respiratory rate. NCBI. 2021. Diakses dari: https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK537306/
  2. LoMauro A, Aliverti A. Sex differences in respiratory function. Breathe (Sheff). 2018; 14(2): 131-40. Diakses dari: https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC5980468/
  3. Wallies LA, Healy M, Undy MB, Maconochie I. Age related reference ranges for respiration rate and heart rate from 4-16 years. BMJ Journals. 2004; vol. 90 issue 11. Diakses dari: https://adc.bmj.com/content/90/11/1117
  4. Davies P, Maconochie I. The relationship between body temperature, heart rate, and respiratory rate in children. Emerg med J. 2009; 26(9): 641-3. Diakses dari: https://pubmed.ncbi.nlm.nih.gov/19700579/
  5. Bhatti U, Laghari ZA, Syed BM. Effect of body mass index on respiratory parameters: a cross-sectional analytical study. Pak J Med Sci. 2019; 35(6): 1724-9. Diakses dari: https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC6861468/
  6. PubMed. Your lungs and exercise. Breathe (Sheff). 2016; 12(1): 97-100. Diakses dari: https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC4818249/
  7. Katz S, Arish N, Rokach A. A effect of body position on pulmonary function: a systematic review. BMC Pulmonary Medicine. 18(159). Diakses dari: https://bmcpulmmed.biomedcentral.com/articles/10.1186/s12890-018-0723-4