Sebutkan 3 faktor PEMANFAATAN sarana dan prasarana kantor

Sebutkan 3 faktor PEMANFAATAN sarana dan prasarana kantor

Sebutkan 3 faktor PEMANFAATAN sarana dan prasarana kantor
Lihat Foto

KOMPAS.com/Gischa Prameswari

Ilustrasi pengertian sarana dan prasarana

KOMPAS.com - Sarana dan prasarana dibutuhkan dalam kehidupan manusia. Sarana dan prasarana menjadi faktor penunjang dalam menjalankan berbagai aktivitas. Walau kedua hal ini terdengar mirip, sebenarnya sarana dan prasarana merupakan dua hal yang berbeda.

Definisi sarana dan prasarana

Berdasarkan Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), pengertian sarana adalah segala sesuatu yang dapat dipakai sebagai alat dalam mencapai maksud dan tujuan.

Mengutip dari buku Manajemen Pendidikan (2020) karya Suhelayanti dan kawan-kawan, secara etimologis, sarana diartikan sebagai alat langsung yang digunakan untuk mencapai suatu tujuan. Sedangkan prasarana berarti alat tidak langsung yang dimanfaatkan untuk meraih tujuan.

Bisa disimpulkan jika sarana dan prasarana merupakan seluruh benda, baik yang bergerak ataupun tidak, digunakan untuk meraih tujuan bersama. Pembuatan sarana dan prasarana disesuaikan dengan yang dibutuhkan organisasi atau lembaga atau perusahaan.

Menurut H.M. Joharis Lubis dan Haidir dalam buku Administrasi dan Perencanaan Pengembangan Sumber Daya Manusia (Optimalisasi Bagi Personel Sekolah dan Korporasi) (2019), sarana dan prasarana membantu proses kegiatan berjalan lancar, teratur, efektif, serta efisien.

Baca juga: Fasilitas Publik Bagi Disabilitas, Jawaban Belajar dari TVRI 6 Juni SMP

Dalam menjalankan aktivitas atau kegiatan, adanya sarana dan prasarana tentunya sangat membantu kelancaran serta efisiensi prosesnya. Pada dasarnya, fungsi dari sarana dan prasarana bergantung pada penggunaan dan bidangnya.

Artinya antara bidang yang satu dengan lainnya, akan membutuhkan sarana dan prasarana yang berbeda. Contoh kebutuhan sarana dan prasarana di bidang pendidikan, tentunya berbeda dengan transportasi dan kesehatan.

Secara umum, sarana dan prasarana mempunyai empat fungsi utama, yakni:

  1. Mempermudah proses kerja
    Sarana dan prasarana berfungsi untuk mempermudah proses kegiatan, supaya tujuan bersama dapat tercapai.
  2. Mempercepat proses kerja
    Selain mempermudah, adanya sarana dan prasarana juga mempercepat proses kerja suatu organisasi atau lembaga.
  3. Meningkatkan produktivitas
    Produktivitas kegiatan dapat meningkat karena terbantu oleh adanya sarana dan prasarana.
  4. Hasilnya lebih berkualitas
    Oleh karena produktivitas meningkat, hasil kerja juga lebih berkualitas. Karena adanya sarana dan prasarana dapat mempermudah serta mempercepat proses kerja.

Baca juga: Kebijakan Publik: Pengertian, Tujuan dan Ciri-ciri

Ruang lingkup sarana dan prasarana

Dalam jurnal Efektivitas Pemanfaatan Sarana dan Prasarana dalam Meningkatkan Mutu Layanan (2018) karya Tri Firmansyah, dkk, dituliskan jika ruang lingkup sarana dan prasarana dapat dibagi menjadi tiga, yakni:

  1. Habis atau tidaknya penggunaan
    Sarana dan prasarana bisa dikelompokkan berdasarkan habis atau tidaknya penggunaan. Dengan demikian organisasi dapat menentukan sarana dan prasarana apa saja yang diperlukan.
  2. Bergerak atau tidaknya
    Selain dari habis atau tidaknya, sarana dan prasarana juga dapat ditinjau dari bergerak atau tidaknya suatu alat. Contoh alat yang dapat bergerak adalah kendaraan. Sedangkan contoh alat yang tidak dapat bergerak ialah mesin dan komputer.
  3. Hubungannya dengan kegiatan
    Sarana dan prasarana juga dapat dikelompokkan berdasarkan hubungan alat dengan kegiatan. Artinya alat tersebut digunakan langsung atau tidak. Contohnya dalam sarana dan prasarana pendidikan, kendaraan tidak menjadi alat langsung yang digunakan, tetapi papan tulis dan meja bangku menjadi alat langsung yang dipakai.

Baca juga: Pelayanan Publik: Pengertian dan Asas-Asasnya

Contoh sarana dan prasarana

Berikut beberapa contoh sarana dan prasarana:

58 berdasarkan konsep yang benar dan nilai-nilai yang terkandung didalamnya. 3 Uji Diri Senam dengan standar kompetensi : memperagakan senam ketangkasan dan kemampuan dasar pengukuran kemampuan gerak berdasarkan konsep yang benar dan nilai-nilai yang terkandung didalamnya. 4 Aktivitas Ritmik dengan standar kompetensi : memperagakan senam irama dengan dan tanpa alat berdasarkan konsep yang benar dan nilai- nilai yang terkandung didalamnya. 5 Akuatik Aktivitas Air dengan standar kompetensi memperagakan teknik dasar gaya renang berdasarkan konsep yang benar dan nilai- nilai yang terkandung didalamnya. 6 Pendidikan Luar Kelas Outdor Education dengan standar kompetensi memperagakan keterampilan dasar perkemahan, penjelajahan, dan penyelamatan aktivitas diluar kelas berdasarkan konsep yang benar dan nilai-nilai yang terkandung didalamnya. Dalam penelitian ini prestasi belajar yang diukur adalah aspek permainan dan olahraga yaitu: permainan bola basket untuk kelas 8 semester satu tahun pelajaran 2008 2009. Adapun secara keseluruhan rincian datanya terlampir dalam lampiran.

2. Pemanfaatan Sarana dan Prasarana

a. Pengertian Pemanfaatan Sarana dan Prasarana

Menurut pendapat Hafidz 1989 dalam Susilo, 2007: 185 memberikan pengertian pemanfaatan sarana dan prasarana adalah 59 pendayagunaan berbagai peralatan dan perlengkapan yang secara langsung dipergunakan dan menunjang proses pendidikan, khususnya proses belajar mengajar, seperti gedung, ruang kelas, meja kursi, serta alat-alat dan media pengajaran. Depdikbud 1995: 27 pemanfaatan sarana dan prasarana adalah keseluruhan proses penggunaan fasilitas baik secara langsung maupun tidak langsung untuk menunjang jalannya pendidikan atau pengajaran, seperti halaman, kebun, taman sekolah, jalan menuju sekolah, lapangan olah raga dan sebagainya. Berdasarkan uraian tersebut di atas, dapat disimpulkan bahwa pemanfaatan sarana dan prasarana adalah keseluruhan proses dalam pendayagunaan berbagai fasilitas sarana dan prasarana yang dapat menunjang dan memperlancar jalannya kegiatan belajar mengajar baik secara langsung maupun tidak langsung.

b. Tujuan pemanfaatan Sarana dan Prasana

Menurut Mulyasa dalam Susilo, 2007: 185 tujuan pemanfaatan sarana dan prasarana adalah memberikan kontribusi yang optimal pada jalannya proses pendidikan di sekolah. Di samping itu, agar kegiatan belajar mengajar terlaksana dengan lancar dan efektif. Dengan memanfaatkan sarana dan prasarana yang baik diharapkan dapat menciptakan sekolah yang bersih, rapi, indah sehingga menciptakan kondisi yang menyenangkan baik bagi guru maupun siswa sehingga akan betah berada di sekolah. 60 Depdikbud 1995 : 27 tujuan pemanfaatan sarana dan prasarana adalah menyediakan berbagai alat-alat atau fasilitas belajar yang memadai secara kuantitatif maupun kualitatif untuk memenuhi kebutuhan yang dapat dimanfaatkan secara optimal demi kepentingan proses pendidikan dan pengajaran, baik oleh guru sebagai pengajar maupun siswa sebagai pebelajar. Berdasarkan uraian tersebut di atas menunjukkan bahwa tujuan dari pemanfaatan sarana dan prasarana yaitu untuk menunjang kegiatan belajar agar dapat efektif dan efisien sehingga dapat menciptakan pembelajaran yang optimal serta kondisi belajar nyaman, indah, rapi dan menyenangkan baik bagi guru maupun siswa.

c. Langkah-langkah dalam Pemanfatan Sarana dan Prasarana

BAB l

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Dalam pendidikan, sarana dan prasarana sangat penting karena dibutuhkan. Sarana dan prasarana pendidikan dapat berguna untuk menunjang penyelenggaraan proses belajar mengajar, baik secara langsung maupun tidak langsung dalam suatu lembaga dalam rangka mencapai tujuan pendidikan. Prasarana dan sarana pendidikan adalah salah satu sumber daya yang menjadi tolok ukur mutu sekolah dan perlu peningkatan terus menerus seiring dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang cukup canggih.

Maka , yang perlu diperhatikan pada lembaka pendidikan seperti sekolah adalah dapat menyediakan sarana dan prasarana di lingkungn sekolah guna menunjang pendidikan yang beroriantasi pada ilmu pengetahuan dan teknologi. Hal ini kaitannya dengan sarana dan prasarana yang ada di lingkungan sekolah tersebut, apakah dapat memenuhi kebutuhan pendidikan yang diharapkan oleh masyarakat sebagai kelayakan pendidikan.

Sarana dan prasarana yang telah direncanakan, pengadaan yang telah dilakukan kemudian inventaris yang telah dilakukan dengan adanya sarana yang telah dibutuhkan dan dicatat didalam buku inventaris, lalu sarana dan prasarana yang telah ada ini akan dipergunakan oleh suatu lembaga pendidikan dan itu mempunyai  dua prinsip yaitu efektif dan efesien dalam mempergunakan sarana dan prasarana yang digunakan. Di dalam makalah ini akan dibahas tentang bagaimana penggunaan sarana dan prasarana yang ada dipergunakan dengan baik.

BAB ll

PENGGUNAAN SARANA DAN PRASARANA

A. Pengertian Sarana dan Prasarana Pendidikan

Sarana pendidikan merupakan sarana penunjang bagi proses belajar mengajar. Menurut rumusan Tim Penyusun Pedoman Pembakuan media Pendidikan Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, maka yang dimaksud dengan sarana pendidikan adalah semua fasilitas yang diperlukan dalam proses belajar mengajar baik yang bergerak maupun yang tidak bergerak agar pencapaian tujuan pendidikan dapat berjalan dengan lancar, teratur, efektif, dan efesien. Sedangkan prasarana pendidikan adalah fasilitas yang secara tidak  langsung menunjang jalannya proses pendidikan, seperti halaman. kebun dan taman. 

B. Pengertian Penggunaan Sarana dan Prasarana Pendidikan

Penggunaan sarana dan prasarana adalah pemanfaatan segala jenis barang yang sesuai dengan kebutuhan secara efektif dan efisien. Dalam hal pemanfaatan sarana, harus mempertimbangkan hal-hal sebagai berikut:

1. Tujuan yang akan dicapai.

2. Kesesuaian antar media yang akan digunakan dengan materi yang akan dibahas.

3. Tersedianya sarana dan prasarana penunjang.

4. Karakteristik siswa.

Terdapat dua prinsip penggunaan sarana prasarana di sekolah yang harus diperhatikan dalam pemakaian perlengkapan pendidikan, yaitu:

Prinsip efektivitas

Prinsip efektivitas berarti semua pemakaian perlengkapan pendidikan di sekolah harus ditujukan semata-mata dalam memperlancar pencapaian tujuan pendidikan sekolah, baik secara langsung maupun tidak langsung.

Prinsip efisiensi

Prinsip efisiensi berarti semua pemakaian  perlengkapan pendidikan secara hemat dan hati-hati sehingga semua perlengjkapan yang ada tidak mudah habis, atau rusak. 

Penggunaan barang meliputi dua kategori yaitu inventaris yang tidak habis sekali pakai dan inventaris habis pakai, dalam administrasi logistic prinsip efesiensi dan efektifitas merupakan hal yang perlu dipegang menjaga adanya pemborosan, pemborosan terjadi karena dua faktor yaitu : sikap dan kurangnya keterampilan menyelesaikan tugas.

1) Sikap Mental

Sikap mental pada dasarnya bentuk ketidakperdulian pada berfungsinya alat/barang yang digunakan pegawai dan ketidakjujuran dalam mengelola kekayaan milik organisasi.

2) Kurangnya Keterampilan

Kurangnya keterampilan menyelesaikan tugas, dalam melaksanakan tugasnya sering banyak melakukan kesalahan. Hingga pemborosan terhadap alat/barang menjadi rusak. 

Sarana pendidikan yang disediakan dimaksudkan untuk memperlancar proses belajar mengajar. Sarana pendidikan ditinjau dari fungsinya dapat digolongkan menjadi:

a) Sarana pendidikan yang langsung digunakan dalam proses belajar mengajar, seperti alat pelajaran, alat peraga, dan media pendidikan.

b) Sarana pendidikan yang tidak langsung terlihat dalam proses pendidikan dan pengajaran, seperti gedung, perabot kantor, kamar mandi dan sebagainya.

C. Pengaturan Penggunaan Sarana Pendidikan dipengaruhi oleh faktor-faktor sebagai berikut:

Setelah kebutuhan sarana dan prasarana pendidikan dapat terpenuhi dan tertata sesuai dengan pemakaiannya maka perlu diadakan pengaturan bagi pengguna sarana dan prasarana tersebut yaitu dengan cara:

a) Banyaknya sarana pendidikan untuk tiap-tiap macam.

b) Banyaknya kelas masing-masing tingkat.

a) Banyaknya siswa dalam tiap-tiap kelas.

b) Banyaknya ruang atau kelas yang ada di sekolah.

c) Banyaknya guru atau karyawan yang terlihat dalam penggunaan sarana pendidikan.

Dengan memperhatikan faktor-faktor di atas penggunaan sarana pendidikan dapat diatur sebagai berikut : 

a. Sarana pendidikan untuk kelas tertentu.

Maksudnya suatu alat yang hanya digunakan untuk kelas tertentu sesuai dengan materi kurikulum, jika banyaknya alat untuk mencukupi banyaknya kelas, maka sebaiknya alat-alat disimpan di kelas agar mempermudah penggunaan. 

b. Sarana pendidikan untuk beberapa kelas.

Apabila jumlah alat yang tersedia terbatas, padahal yang membutuhkan lebih dari satu kelas, maka alat-alat tersebut terpaksa digunakan bersama-sama secara bergantian. Kemudian pengaturannya adalah :

Alat pelajaran yang diangkut yang diangkut ke kelas yang membutuhkan secara bergantian.

Alat pelajaran tersebut disimpan disuatu ruangan dan guru mengajak siswa mendatangi ruangan itu (sistem laboratorium).

c. Sarana pendidikan untuk semua kelas.

Penggunaan alat untuk semua kelas dapat dilakukan dengan membawa ke kelas yang membutuhkan secara bergantian atau siswa yang akan menggunakan mendatangi ruangan tertentu.

Dua sistem yaitu mendatangkan alat ke kelas atau mendatangkan siswa ke ruang alat ada kebaikan dan keburukannya. Alat didatangkan ke kelas terjadi kelas tetap, dan ke siswa mendatangi ruangan-ruangan terjadi kelas berjalan (kelas adalah sekelompok anak yang dalam waktu yang sama, di bawah bimbingan seorang guru).

Setelah alat-alat pelajaran digunakan maka kegiatan selanjutnya adalah pengaturan kembali.yang perlu ditekankan disini adalah bahwa anak-anak harus diberi kesempatan untuk melaksanakan pengaturan kembali terhadap alat-alat yang mereka gunakan. Yang lebih awal dari itu adalah anak-anak harus diberi tahu dan diawasi bagaimana menggunakan perabotan sekolah. Banyak sekali ketahanan perabot sekolah tergantung dari cara menggunakannya. Mengikutsertakan anak ke dalam pemeliharaan dan pengaturan kembali mempunyai sekurang-kurangnya 3 manfaat, yaitu :

1) Melatih anak untuk bertanggung jawab terhadap barang-barang yang mereka gunakan.

2) Mendidik anak untuk merasa ikut memiliki barang-barang sekolah

3) Anak-anak menjadi lebih paham akan seluk beluk alat-alat yang mereka pergunakan. 

d. Sarana pendidikan yang dapat digunakan oleh umum.

Sarana pendidikan yang digunakan untuk beberapa kelas dan semua murid, dan murid yang akan membutuhkannya akan dibawa ke ruang atau kelas tersebut disebut kelas berjalan. 

Menggunakan beberapa sarana dalam teknik pengajaran bukan sebatas menambah keindahan di dalam kelas. Namun, sarana tersebut merupakan piranti dalam proses pendidikan yang digunakan untuk membantu memudahkan aktivitas belajar, meningkatkan semangat belajar pada murid, dan memotivasi mereka untuk belajar lebih banyak. Sebagian lembaga pendidikan mampu membeli atau mengadakan sarana tetapi tidak mampu menggunakan dan memeliharanya. Sekolah hanya menyimpan karena takut rusak atau bahkan tidak tahu cara penggunaannya.

Penggunaan sarana dan prasarana pendidikan adalah pemanfaatan terhadap sarana dan prasarana yang ada atau tersedia dalam lingkungan pendidikan atau sekolah. Adapun langkah-langkah yang harus diperhatikan ketika menggunakan sarana pendidikan adalah sebagai berikut:

a. Digunakan pada waktu yang tepat.

b. Diaplikasikan pada waktu yang sesuai.

c. Di saat kondisi jiwa stabil untuk optimalisasi penggunaan.

d. Digunakan untuk memikat perhatian peserta didik dan memotivasi mereka.

e. Keikutsertaan pendidik menggunakan sarana tersebut semaksimal mungkin.

f. Penjelasan pendidik atas pemahaman dan pengetahuan yang terdapat dalam sarana pendidikan untuk memusatkan perhatian peserta didik terhadap pelajaran.

g. Tidak berlebih-lebihan dalam menggunakan sarana untuk mencapai beberapa tujuan. 

Dalam penggunaan sarana pendidikan anak didik juga harus diberi kesempatan dan arahan bagaimana cara penggunaan perabot sekolah sebaik mungkin. Karna ketahanan perabot sekolah juga tergantung dari cara menggunakannya. Hal ini melatih anak didik untuk bertanggung jawab dan lebih paham atas barang yang mereka gunakan juga merasa ikut memiliki barang-barang sekolah.

KESIMPULAN

Sarana pendidikan adalah semua perangkat peralatan, bahan dan perabot yang secara langsung digunakan dalam proses pendidikan. sedangkan  prasarana pendidikan adalah semua perangkat perlengkapan yang secara tidak langsung menunjang pelaksanaan proses pendidikan. Sarana dan prasarana pendidikan mutlak diperlukan dalam proses pendidikan karena tanpa adanya sarana dan parasarana yang memadai maka akan menghambat jalannya proses belajar dan juga berpengaruh dengan hasil dan mutu pendidikan.

Manajemen sarana dan prasarana pendidikan bertugas mengatur dan menjaga sarana dan prasarana pendidikan agar dapat memberikan kontribusi secara optimal dan berarti pada jalannya proses pendidikan. Dalam penggunaan suatu sarana dan prasarana harus dijaga dengan baik, agar tidak terjadinya kerusakan pada sarana, dan agar terjaga dengan baiknya penggunaaan sarana dan prasarana yaitu dengan adanya prinsip efektif dan efesien,  pengaturan dalam penggunaan, dan faktor-faktor yang mempengaruhinya.

DAFTAR PUSTAKA

Arikunto Suharsimi & Lia Yuliana. 2008. Manajemen Pendidikan. Yogyakarta: Aditya Media.

Minarti Sri. 2011. Manajemen Sekolah : Mengelola Lembaga Pendidikan Secara Mandiri. Yogyakarta: Ar-Ruzz Media.

Online (Available), http//. www. Manajemen Sarana dan Prasarana/imannfathur   Konsep Dasar Penggunaan dan Pemeliharaan Sarana Prasarana Pendidikan/ Diakses Pada Tanggal 27 Oktober 2014.

Online (Availbale),. Http//www. Pengaturan dan Penggunaan Sarana Pendidikan   chasynieya/ Diakses Pada Tanggal 3 November 2014.

Priansa Donni Juni & Agus Garnida. 2013. Manajemen Perkantoran. Jakarta-Bandung : Alfabeta. 


Page 2