Lingkaran tahun atau sering juga disebut sebagai lingkaran tumbuh merupakan suatu produk yang dapat diketahui dari variasi iklim terhadap pertumbuhan pohon yang disebabkan oleh perubahan suhu dan kelembaban. Lingkaran tahun terbentuk karena terdapatnya aktivitas pertumbuhan kambium yang dipengaruhi oleh musim (Mansyurdin et al., 2016). Sedangkan Stephanus & Wahyuningrum (2017) mengemukakan bahwa lingkaran tahun merupakan lingkaran pertumbuhan yang ada pada batang yang berkembang setiap tahun membentuk lingkaran yang baru dan dapat dijadikan sebagai dasar untuk menentukan umur pohon.
Pada dasarnya lingkaran tahun pada kayu memiliki pengaruh yang penting terhadap kualitas kayu tersebut. Dimensi kayu yang semakin lebar jika dijadikan sebagai bahan dasar pembuatan furniture akan membuat kualitas kayu menjadi rendah (Bath & Indira, 1977). Hal ini dikarenakan semakin banyak lingkaran tahun maka kerapatan kayu tersebut semakin rendah sebaliknya semakin sedikit lingkaran tahun maka kerapatan kayunya akan semakin tinggi (Haroen & Dimyati, 2006). Perubahan dimensi lebar lingkaran tahun pada kayu memiliki hubungan yang signifikan terhadap pertambahan umur pohon. Ketika terjadinya pergeseran posisi kayu dari pangkal menuju ujung batang maka dimensi lebar lingkaran tahun akan semakin kecil. Dengan demikian, posisi tersebut menjelaskan bahwa semakin muda umur kayu maka semakin kecil dimensi lebar lingkaran tahun pada kayu. Menurut Sunardi (1977), lingkaran tahun yang terdapat pada kayu dapat dibedakan menjadi lingkaran tahun normal dan lingkaran tahun abnormal. Lingkaran tahun normal merupakan riap pertumbuhan yang melingkar terbentuk secara konsentris mengelilingi hati kayu dan lingkaran tersebut terbentuk setiap tahun. Riap pertumbuhan dalam kayu tersebut terlihat menonjol akibat intensitas pertumbuhan dan kerapatan kayu yang dihasilkan sepanjang periode pertumbuhan tidak seragam (Sunardi, 1977). Pembentukan kayu pada awal musim akan mengalami pertumbuhan yang pesat dan pada akhir musim akan mengalami pertumbuhan semakin perlahan. Pertumbuhan kayu biasanya dimulai pada musim semi (spring) sampai akhir musim panas (summer). Lingkaran tahun yang terbentuk pada musim seperti ini biasanya disebut dengan spring wood atau early wood dengan ciri-ciri sangat porous karena sel berongga besar dan berdinding sel tipis dengan ukuran yang pendek. Selanjutnya pertumbuhan kayu yang terbentuk pada akhir musim biasanya disebut late wood dengan ciri lebih rapat karena sel nya kecil sehingga warna menjadi gelap dan berdinding sel tebal karena rongga sel yang sempit tetapi lebih panjang (Sunardi, 1977). Beberapa faktor yang mempengaruhi lebar lingkaran pertumbuhan menurut Sunardi (1977) adalah sebagai berikut:
Lingkaran tahun yang abnormal merupakan riap pertumbuhan yang tumbuh secara sepihak akibat pertumbuhan pohon yang lebih lambat sehingga lingkaran tahun terputus (discontinous ring) (Sunardi, 1977). Terpustusnya lingkaran tahun pada kayu diakibatkan oleh terhentinya pertumbuhan kambium di beberapa bagian kayu dan membuat sel tidak mengalami pembelahan sehingga pada bagian yang dimaksud tidak memiliki lingkaran tahun. Selain itu, lingkaran tahun yang abnormal juga dapat terjadi karena rusaknya daun oleh serangga tertentu, periode kekeringan serta pengaruh suhu (Sunardi, 1977). Selanjutnya, pada lingkaran tahun terdapat lingkaran tahun semu dan lingkaran tahun sejati. Lingkaran tahun semu atau biasanya dikenal dengan false ring terletak di dalam lingkaran tahun sejati sehingga dapat menyebabkan kesalahan dalam menghitung umur pohon. Lingkaran tahun semu dapat dibedakan dimana lingkaran ini mengarah ke luar dengan diikuti jaringan kayu. Keberadaan lingkaran tahun semu dengan jumlah satu pada lingkaran tahun maka lingkaran tahun sejati dapat dikatakan double ring (lingkaran tahun rangkap). Sedangkan jika terdapat beberapa lingkaran tahun semu di dalam lingkaran tahun maka lingkaran tahun sejati dapat dikatakan sebagai multiple ring (lingkaran tahun berganda) (Sunardi, 1977). Pustaka:
Bath, K. M. & Indira, E. P. 1997. Effect of Faster Growth on Timber Quality of Teak. Kerala Forest Research Institute. Peechi, Thrissur. Haroen, W. K. & Dimyati, F. 2006. Sifat Kayu Tarik, Teras dan Gubal Acacia mangium Terhadapa Karakteristik Pulp. BS 41 (1): 1-7 Mansyurdin, et al. 2016. Studi Lingkaran Tumbuh Pohon di Kawasan Hutan Tanaman Nasional Siberut Kepulauan Mentawai. Jurnal Metamorfosa 3 (1): 8-14 Stephanus, P. & Wahyuningrum, S. E. 2017. Penghitungan Lingkaran Tahun Dengan Edge Linking dan Chain Code. Proxies 1 (1): 7-14 Sunardi. 1977. Ilmu Kayu. Yayasan Pembina Fakultas Kehutanan Universitas Gadjah Mada. Yogyakarta Page 2
Blog ini merupakan keinginan Zega Hutan untuk berbagi informasi kepada kawan-kawan yang khususnya berada atau sedang dalam masa perkuliahan terkhususnya jurusan kehutanan. Pembuatan blog ini didasari dengan bosannya kegiatan libur yang tidak ada kegiatan apa pun di kos. Untuk itu, Zega Hutan berinisiatif untuk berbagi kepada kawan-kawan rimbawan supaya informasi yang diperoleh Zega Hutan dapat diketahui oleh kawan-kawan rimbawan. Informasi yang tertulis pada blog ini merupakan hasil dari kegiatan pembelajaran Zega Hutan selama mengikuti proses perkuliahan. Apabila kawan-kawan rimbawan ingin berpartisipasi atau memberikan kritikan terhadap pembuatan dan pengembangan blog ini bisa langsung memberikan komentar pada bagian artikel atau pada kontak Zega Hutan yang tertera di bawah ini. Email : Zega Hutan, Salam Rimbawan Selamat datang kembali para pembaca setia Kompasiana. Pada kesempatan kali ini, saya akan kembali membahas salah satu topik mengenai hal yang berbau Biologi. Seperti yang sudah tercantum pada judul saya yaitu "Lingkaran Tahun bukan Lagi Jaminan", kali ini saya akan memberi beberapa alasan ilmiah yang logis mengenai topik yang akan saya bahas ini. Untuk itu, sebelumnya mari kita membahas terlebih dahulu mengenai jaringan tumbuhan dan lingkaran tahun yang merupakan komponen utama dari pembahasan ini. Seperti yang kita ketahui, tumbuhan dibedakan menjadi 2 macam yaitu tumbuhan monokotil (berkeping 1) dan tumbuhan dikotil (berkeping 2). Selanjutnya, saya akan membahas mengenai jaringan pada tumbuhan. Jaringan adalah sekumpulan sel yang saling berinteraksi dan memiliki fungsi serta sifat yang sama. Seperti halnya pada tumbuhan, sel-sel tumbuhan yang memiliki sifat dan fungsi yang sama akan membentuk suatu jaringan tumbuhan. Berdasarkan aktivitas pembelahan sel dan sudah belumnya terdeferensiasinya, jaringan tumbuhan dapat dibedakan menjadi 2 yaitu jaringan meristem dan jaringan permanen. Jaringan meristem adalah jaringan yang aktif melakukan pembelahan dan belum terdeferensiasi. Ciri-ciri jaringan meristem adalah: Memiliki banyak sitoplasma.
Jaringan meristem dapat diklasifikasikan berdasarkan asalnya dan lokasinya. Berdasarkan asalnya, dibedakan menjadi meristem primer dan meristem sekunder. Jaringan meristem primer adalah jaringan tumbuhan yang telah ada sejak tumbuhan masih embrio (promeristem). Sedangkan meristem sekunder adalah jaringan dewasa yang meristematis. Selanjutnya berdasarkan lokasinya. Berdasarkan lokasinya pada tumbuhan dapat dibedakan menjadi 3 yaitu meristem apikal, meristem interkalar, dan meristem lateral. Meristem apikal terdapat di ujung batang dan ujung akar. Meristem interkalar terdapat diantara jaringan dewasa. Dan terakhir adalah meristem lateral yang terdapat di korteks batang. Selanjutnya adalah jaringan permanen. Jaringan permanen adalah jaringan yang sudah mengalami diferensiasi. Ciri-ciri jaringan permanen adalah:
Berdasarkan fungsinya, jaringan permanen dibedakan menjadi jaringan pelindung, jaringan dasar, jaringan gabus, dan jaringan pengangkut. Jaringan pelindung terdiri atas epidermis. Jaringan dasar dibedakan menjadi 2 yaitu jaringan parenkim dan jaringan penyokong (kolenkim dan sklerenkim). Jaringan pengangkut terdiri atas floem dan xilem. Dan jaringan gabus terdiri atas felem dan feloderm. Setelah membahas mengenai jaringan tumbuhan, sekarang kita akan membahas tentang organ tumbuhan khususnya batang. Organ adalah kumpulan beberapa jaringan yang memiliki tujuan dan peranan yang sama. Kali ini saya akan membahas lebih tentang batang. Batang merupakan salah satu organ vegetatif pada tumbuhan. Batang memiliki fungsi untuk menopang daun, bunga, dan buah. Batang memiliki 3 bagian pokok yaitu epidermis, korteks, dan silinder pusat. Pada batang dikotil, ketiga bagian ini tampak lebih jelas daripada pada batang monokotil. Pertumbuhan tumbuhan juga dipengaruhi oleh aktivitas pembelahan selnya (meristem). Maka juga dibedakan menjadi pertumbuhan secara primer dan secara sekunder. Secara primer akan tumbuh ke atas dan bawah yang dilakukan oleh ujung batang dan ujung akar. Sedangkan secara sekunder akan tumbuh ke samping yang dilakukan oleh kambium. Page 2
Selamat datang kembali para pembaca setia Kompasiana. Pada kesempatan kali ini, saya akan kembali membahas salah satu topik mengenai hal yang berbau Biologi. Seperti yang sudah tercantum pada judul saya yaitu "Lingkaran Tahun bukan Lagi Jaminan", kali ini saya akan memberi beberapa alasan ilmiah yang logis mengenai topik yang akan saya bahas ini. Untuk itu, sebelumnya mari kita membahas terlebih dahulu mengenai jaringan tumbuhan dan lingkaran tahun yang merupakan komponen utama dari pembahasan ini. Seperti yang kita ketahui, tumbuhan dibedakan menjadi 2 macam yaitu tumbuhan monokotil (berkeping 1) dan tumbuhan dikotil (berkeping 2). Selanjutnya, saya akan membahas mengenai jaringan pada tumbuhan. Jaringan adalah sekumpulan sel yang saling berinteraksi dan memiliki fungsi serta sifat yang sama. Seperti halnya pada tumbuhan, sel-sel tumbuhan yang memiliki sifat dan fungsi yang sama akan membentuk suatu jaringan tumbuhan. Berdasarkan aktivitas pembelahan sel dan sudah belumnya terdeferensiasinya, jaringan tumbuhan dapat dibedakan menjadi 2 yaitu jaringan meristem dan jaringan permanen. Jaringan meristem adalah jaringan yang aktif melakukan pembelahan dan belum terdeferensiasi. Ciri-ciri jaringan meristem adalah: Memiliki banyak sitoplasma.
Jaringan meristem dapat diklasifikasikan berdasarkan asalnya dan lokasinya. Berdasarkan asalnya, dibedakan menjadi meristem primer dan meristem sekunder. Jaringan meristem primer adalah jaringan tumbuhan yang telah ada sejak tumbuhan masih embrio (promeristem). Sedangkan meristem sekunder adalah jaringan dewasa yang meristematis. Selanjutnya berdasarkan lokasinya. Berdasarkan lokasinya pada tumbuhan dapat dibedakan menjadi 3 yaitu meristem apikal, meristem interkalar, dan meristem lateral. Meristem apikal terdapat di ujung batang dan ujung akar. Meristem interkalar terdapat diantara jaringan dewasa. Dan terakhir adalah meristem lateral yang terdapat di korteks batang. Selanjutnya adalah jaringan permanen. Jaringan permanen adalah jaringan yang sudah mengalami diferensiasi. Ciri-ciri jaringan permanen adalah:
Berdasarkan fungsinya, jaringan permanen dibedakan menjadi jaringan pelindung, jaringan dasar, jaringan gabus, dan jaringan pengangkut. Jaringan pelindung terdiri atas epidermis. Jaringan dasar dibedakan menjadi 2 yaitu jaringan parenkim dan jaringan penyokong (kolenkim dan sklerenkim). Jaringan pengangkut terdiri atas floem dan xilem. Dan jaringan gabus terdiri atas felem dan feloderm. Setelah membahas mengenai jaringan tumbuhan, sekarang kita akan membahas tentang organ tumbuhan khususnya batang. Organ adalah kumpulan beberapa jaringan yang memiliki tujuan dan peranan yang sama. Kali ini saya akan membahas lebih tentang batang. Batang merupakan salah satu organ vegetatif pada tumbuhan. Batang memiliki fungsi untuk menopang daun, bunga, dan buah. Batang memiliki 3 bagian pokok yaitu epidermis, korteks, dan silinder pusat. Pada batang dikotil, ketiga bagian ini tampak lebih jelas daripada pada batang monokotil. Pertumbuhan tumbuhan juga dipengaruhi oleh aktivitas pembelahan selnya (meristem). Maka juga dibedakan menjadi pertumbuhan secara primer dan secara sekunder. Secara primer akan tumbuh ke atas dan bawah yang dilakukan oleh ujung batang dan ujung akar. Sedangkan secara sekunder akan tumbuh ke samping yang dilakukan oleh kambium. Page 3
Selamat datang kembali para pembaca setia Kompasiana. Pada kesempatan kali ini, saya akan kembali membahas salah satu topik mengenai hal yang berbau Biologi. Seperti yang sudah tercantum pada judul saya yaitu "Lingkaran Tahun bukan Lagi Jaminan", kali ini saya akan memberi beberapa alasan ilmiah yang logis mengenai topik yang akan saya bahas ini. Untuk itu, sebelumnya mari kita membahas terlebih dahulu mengenai jaringan tumbuhan dan lingkaran tahun yang merupakan komponen utama dari pembahasan ini. Seperti yang kita ketahui, tumbuhan dibedakan menjadi 2 macam yaitu tumbuhan monokotil (berkeping 1) dan tumbuhan dikotil (berkeping 2). Selanjutnya, saya akan membahas mengenai jaringan pada tumbuhan. Jaringan adalah sekumpulan sel yang saling berinteraksi dan memiliki fungsi serta sifat yang sama. Seperti halnya pada tumbuhan, sel-sel tumbuhan yang memiliki sifat dan fungsi yang sama akan membentuk suatu jaringan tumbuhan. Berdasarkan aktivitas pembelahan sel dan sudah belumnya terdeferensiasinya, jaringan tumbuhan dapat dibedakan menjadi 2 yaitu jaringan meristem dan jaringan permanen. Jaringan meristem adalah jaringan yang aktif melakukan pembelahan dan belum terdeferensiasi. Ciri-ciri jaringan meristem adalah: Memiliki banyak sitoplasma.
Jaringan meristem dapat diklasifikasikan berdasarkan asalnya dan lokasinya. Berdasarkan asalnya, dibedakan menjadi meristem primer dan meristem sekunder. Jaringan meristem primer adalah jaringan tumbuhan yang telah ada sejak tumbuhan masih embrio (promeristem). Sedangkan meristem sekunder adalah jaringan dewasa yang meristematis. Selanjutnya berdasarkan lokasinya. Berdasarkan lokasinya pada tumbuhan dapat dibedakan menjadi 3 yaitu meristem apikal, meristem interkalar, dan meristem lateral. Meristem apikal terdapat di ujung batang dan ujung akar. Meristem interkalar terdapat diantara jaringan dewasa. Dan terakhir adalah meristem lateral yang terdapat di korteks batang. Selanjutnya adalah jaringan permanen. Jaringan permanen adalah jaringan yang sudah mengalami diferensiasi. Ciri-ciri jaringan permanen adalah:
Berdasarkan fungsinya, jaringan permanen dibedakan menjadi jaringan pelindung, jaringan dasar, jaringan gabus, dan jaringan pengangkut. Jaringan pelindung terdiri atas epidermis. Jaringan dasar dibedakan menjadi 2 yaitu jaringan parenkim dan jaringan penyokong (kolenkim dan sklerenkim). Jaringan pengangkut terdiri atas floem dan xilem. Dan jaringan gabus terdiri atas felem dan feloderm. Setelah membahas mengenai jaringan tumbuhan, sekarang kita akan membahas tentang organ tumbuhan khususnya batang. Organ adalah kumpulan beberapa jaringan yang memiliki tujuan dan peranan yang sama. Kali ini saya akan membahas lebih tentang batang. Batang merupakan salah satu organ vegetatif pada tumbuhan. Batang memiliki fungsi untuk menopang daun, bunga, dan buah. Batang memiliki 3 bagian pokok yaitu epidermis, korteks, dan silinder pusat. Pada batang dikotil, ketiga bagian ini tampak lebih jelas daripada pada batang monokotil. Pertumbuhan tumbuhan juga dipengaruhi oleh aktivitas pembelahan selnya (meristem). Maka juga dibedakan menjadi pertumbuhan secara primer dan secara sekunder. Secara primer akan tumbuh ke atas dan bawah yang dilakukan oleh ujung batang dan ujung akar. Sedangkan secara sekunder akan tumbuh ke samping yang dilakukan oleh kambium. Page 4
Selamat datang kembali para pembaca setia Kompasiana. Pada kesempatan kali ini, saya akan kembali membahas salah satu topik mengenai hal yang berbau Biologi. Seperti yang sudah tercantum pada judul saya yaitu "Lingkaran Tahun bukan Lagi Jaminan", kali ini saya akan memberi beberapa alasan ilmiah yang logis mengenai topik yang akan saya bahas ini. Untuk itu, sebelumnya mari kita membahas terlebih dahulu mengenai jaringan tumbuhan dan lingkaran tahun yang merupakan komponen utama dari pembahasan ini. Seperti yang kita ketahui, tumbuhan dibedakan menjadi 2 macam yaitu tumbuhan monokotil (berkeping 1) dan tumbuhan dikotil (berkeping 2). Selanjutnya, saya akan membahas mengenai jaringan pada tumbuhan. Jaringan adalah sekumpulan sel yang saling berinteraksi dan memiliki fungsi serta sifat yang sama. Seperti halnya pada tumbuhan, sel-sel tumbuhan yang memiliki sifat dan fungsi yang sama akan membentuk suatu jaringan tumbuhan. Berdasarkan aktivitas pembelahan sel dan sudah belumnya terdeferensiasinya, jaringan tumbuhan dapat dibedakan menjadi 2 yaitu jaringan meristem dan jaringan permanen. Jaringan meristem adalah jaringan yang aktif melakukan pembelahan dan belum terdeferensiasi. Ciri-ciri jaringan meristem adalah: Memiliki banyak sitoplasma.
Jaringan meristem dapat diklasifikasikan berdasarkan asalnya dan lokasinya. Berdasarkan asalnya, dibedakan menjadi meristem primer dan meristem sekunder. Jaringan meristem primer adalah jaringan tumbuhan yang telah ada sejak tumbuhan masih embrio (promeristem). Sedangkan meristem sekunder adalah jaringan dewasa yang meristematis. Selanjutnya berdasarkan lokasinya. Berdasarkan lokasinya pada tumbuhan dapat dibedakan menjadi 3 yaitu meristem apikal, meristem interkalar, dan meristem lateral. Meristem apikal terdapat di ujung batang dan ujung akar. Meristem interkalar terdapat diantara jaringan dewasa. Dan terakhir adalah meristem lateral yang terdapat di korteks batang. Selanjutnya adalah jaringan permanen. Jaringan permanen adalah jaringan yang sudah mengalami diferensiasi. Ciri-ciri jaringan permanen adalah:
Berdasarkan fungsinya, jaringan permanen dibedakan menjadi jaringan pelindung, jaringan dasar, jaringan gabus, dan jaringan pengangkut. Jaringan pelindung terdiri atas epidermis. Jaringan dasar dibedakan menjadi 2 yaitu jaringan parenkim dan jaringan penyokong (kolenkim dan sklerenkim). Jaringan pengangkut terdiri atas floem dan xilem. Dan jaringan gabus terdiri atas felem dan feloderm. Setelah membahas mengenai jaringan tumbuhan, sekarang kita akan membahas tentang organ tumbuhan khususnya batang. Organ adalah kumpulan beberapa jaringan yang memiliki tujuan dan peranan yang sama. Kali ini saya akan membahas lebih tentang batang. Batang merupakan salah satu organ vegetatif pada tumbuhan. Batang memiliki fungsi untuk menopang daun, bunga, dan buah. Batang memiliki 3 bagian pokok yaitu epidermis, korteks, dan silinder pusat. Pada batang dikotil, ketiga bagian ini tampak lebih jelas daripada pada batang monokotil. Pertumbuhan tumbuhan juga dipengaruhi oleh aktivitas pembelahan selnya (meristem). Maka juga dibedakan menjadi pertumbuhan secara primer dan secara sekunder. Secara primer akan tumbuh ke atas dan bawah yang dilakukan oleh ujung batang dan ujung akar. Sedangkan secara sekunder akan tumbuh ke samping yang dilakukan oleh kambium. |