Show
Kepemimpinan otoriter atau bisa di sebut kepemimpinan otokratis atau kepemimpinan diktator adalah suatu kepemimpinan dimana seorang pemimpin ber tindak sebagai diktator, pemimpin adalah penguasa, semua kendali ada di tangan pemimpin. Dengan kepemimpinan diktator semua kebijakan ada di tangan pemimpin, semua keputusan ada di tangan pemimpin, semua bentuk hukuman, larangan peraturan dpt juga brubah sesuai dg suasana hati pemimpin. Jika kita lihat dari sisi gaya kepemimpinan secara ekstrim kepemimpinaan otoriter menempati urutan pertama karena kita lihat dari seberapa besar pengaruh ato campur tangan pemimpin kemudian di lanjutkan kepemimpinan demokratis di mana pemimpin dan bawahan bsa saling bekerja sama dan yg ketiga atau titik ekstrim terakhir adalah kepemimpinan laissez faire yaitu pemimpin yg tidak bertindak sebagai pemimpin semua kebijakan bebas di tentukan sendiri oleh anggotanya. Tipe kepemimpinan otoriter jika di terapkan sekarang mungkin kurang relevan, namun jika kita lihat lagi menurut gaya kepemimpinan situasional tipe kepemimpinan ini bisa di terapkan terhadap anggota atau bawahan dengan tingkat kematangan rendah yaitu ketika seorang pemimpin menghadapi bawahan yg blm bisa atau blm menguasai hampir semua bidang yg menjadi tanggung jawabnya. Pemimpin yang bertipe demokratis menafsirkan kepemimpinannya sebagai indikator, hubungan dengan bawahannya bukan sebagai majikan terhadap pembantunya, melainkan sebagai saudara tua diantara temen-teman sekerjanya. Pemimpin yang demokratis selalu berusaha menstimulasi bawahannya agar bekerja secara kooperatif untuk mencapai tujuan bersama. Dalam tindakan dan usaha-usahanya, selalu berpangkal pada kepentingan dan kebutuhan kelompoknya, serta mempertimbangkan kesanggupan serta kemampuan kelompoknya. Tipe kepemimpinan ini menempatkan manusia sebagai faktor utama dan terpenting dalam organisasi. Tipe ini diwujudkan dengan dominasi perilaku sebagai pelindung dan penyelamat dari perilaku yang ingin memajukan dan mengembangkan organisasi. Di samping itu, diwujudkan juga melalui perilaku pimpinan sebagai pelaksana. Dalam melaksanakan tugasnya, pemimpin yang demokratis mau menerima bahkan mengharapkan pendapat dan saran-saran dari bawahannya, juga kritik-kritik yang dapat membangun dari para bawahan yang diterimanya sebagai umpan balik dan dijadikan bahan pertimbangan dalam tindakan-tindakan berikutnya. Ilustrasi diskusi | fauxels dari Pexels 1. Gaya Kepemimpinan Birokrasi Pemimpin tidak hanya bertugas sebagai atasan, tapi juga harus memastikan bahwa semua aturan dipatuhi oleh karyawan. Kepemimpinan birokrasi cukup efektif untuk memantau hasil kerja rutin dari para karyawan. 2. Gaya Kepemimpinan Karismatik Kata 'karisma' yang berasal dari bahasa Yunani sebagai suatu sifat tertentu dari seseorang. Karisma dipandang sebagai kemampuan atau kualitas istimewa manusia yang tidak dimiliki oleh orang dewasa. Seorang pemimpin karismatik memiliki rasa kepercayaan diri yang kuat, sehingga mampu memengaruhi anak buahnya. 3. Gaya Kepemimpinan Partisipatif Macam gaya kepemimpinan yang selanjutnya adalah gaya kepemimpinan partisipatif. Partisipatif merupakan gaya kepemimpinan yang mengarah pada kepercayaan dan loyalitas dari bawahan ke pemimpin. 4. Gaya Kepemimpinan Inovatif Setiap organisasi maupun perusahaan selalu membutuhkan inovasi berkelanjutan. Untuk mencapai hal tersebut, sangat diperlukan sosok pemimpin dengan pribadi yang inovatif pula. Gaya kepemimpinan inovatif lebih mengarah pada perusahaan yang memproduksi produk, layanan, dan jasa. Tipe pemimpin seperti ini akan mengarahkan setiap karyawan memiliki ide-ide segar demi kemajuan perusahaan. 5. Gaya Kepemimpinan Demokratis Dalam konsep kepemimpinan demokratis, anak buah (bawahan) mempunyai peranan penting dan dilibatkan dalam setiap keputusan. Setiap bawahan diberikan tugas dari atasan sesuai dengan kemampuan atau keahlian masing-masing. 6. Gaya Kepemimpinan Delegatif Hampir mirip dengan gaya kepemimpinan demokratis, di mana seorang atasan memberi kepercayaan pada tim yang ia pimpin. Dari sini, dapat terlihat bagaimana cara pemimpin meningkatkan kerjasama antara dirinya dan anggota tim dalam menyelesaikan tugas. Sembari bekerja sama, pemimpin tipe ini bisa sekaligus mengawasi jalannya sistem agar tidak 'kebablasan'. Umumnya, cara memimpin seperti ini ditemukan pada perusahaan start-up yang masih berkembang. 7. Gaya Kepemimpinan Situasional Macam gaya kepemimpinan yang selanjutnya adalah gaya kepemimpinan situasional. Seperti namanya, gaya kepemimpinan situasional menekankan pada pengaruh lingkungan dan situasi. 8. Gaya Kepemimpinan Transformasional Secara sederhana, kepemimpinan transformasional diartikan sebagi proses mengubah dan mentransformasikan individu menuju perubahan. Di dalamnya, pemimpin terlibat untuk memenuhi kebutuhan para karyawan agar kualitas mereka semakin meningkat. 9. Gaya Kepemimpinan Transaksional Gaya kepemimpinan transaksional mengutamakan berbagai kesepakatan antara pimpinan dan anggotanya. Bentuk kesepakatan tersebut berupa reward (hadiah/penghargaan) dan punishment (hukuman/sanksi). Kesepakatan ini akan 'memancing' semangat para anggota bekerja sebaik-baiknya untuk memperoleh penghargaan. Sementara, bagi mereka yang tidak sanggup mencapai tujuan, maka harus siap menerima segala bentuk sanksi. Kamu kenal dengan Adolf Hitler, Benito Mussolini, dan Kim Jong-un? Mereka adalah pemimpin yang dikenal karena gaya kepemimpinannya yang otoriter. Apa sebenarnya kepemimpinan otoriter? Mari kita bahas selengkapnya di artikel berikut ini. Apa itu kepemimpinan otoriter?
Dalam KBBI, otoriter adalah berkuasa sendiri atau bertindak sewenang-wenang. Gaya kepemimpinan otoriter adalah kepemimpinan oleh seorang individu yang memiliki kekuatan penuh dalam pengambilan keputusan dan kontrol mutlak atas bawahannya. Authoritarian leadership atau kepemimpinan otoriter adalah gaya kepemimpinan yang absolut dan menginginkan semua orang patuh tanpa syarat kepada sang pemimpin. Pemimpin otoriter cenderung merasa bahwa dirinyalah yang paling pintar. Sehingga mereka beranggapan bahwa semua kesuksesan yang terjadi adalah karena hasil dari kepemimpinan mereka. Mereka pun tidak suka mendapat kritik dan saran dari orang lain. Gaya kepemimpinan ini sering dipandang negatif karena tidak adanya kebebasan berpendapat untuk orang lain selain sang pemimpin itu sendiri. Baca juga: Tips memahami gaya kepemimpinan yang efektif Karakteristik kepemimpinan otoriter
Karakteristik dari kepemimpinan otoriter adalah sebagai berikut.
Baca juga: Ini 7 kriteria pemimpin yang baik, apakah bosmu salah satunya? Sisi positif dan negatif gaya kepemimpinan otoriter
Gaya kepemimpinan otoriter tentu memiliki sisi positif dan juga negatif, berikut penjelasannya. 1. Sisi positif gaya kepemimpinan otoriterGaya kepemimpinan otoriter tidak selamanya negatif, kepemimpinan dengan cara ini juga memiliki sisi positif seperti.
2. Sisi negatif gaya kepemimpinan otoriterDi sisi lain, ada banyak kekurangan dan sisi negatif dari gaya kepemimpinan otoriter adalah sebagai berikut.
Baca juga: Jangan stres, ini 4 cara berdamai menghadapi atasan super nyebelin Perbedaan gaya kepemimpinan otoriter dan kepemimpinan otoritatif
Kedua gaya kepemimpinan berikut ini sangat bertolak belakang. Perbedaan pemimpin otoritatif dan otoriter adalah sebagai berikut.
Baca juga: 8 Cara menjadi pemimpin yang baik beserta karakter yang harus dimiliki Macam-macam gaya kepemimpinan lainnya
Selain gaya kepemimpinan otoriter, berikut beberapa macam gaya kepemimpinan lainnya. 1. Gaya kepemimpinan otoritatifPemimpin otoritatif ingin menggerakkan anggota dengan motivasi untuk menuju suatu visi atau tujuan yang telah ditetapkan. 2. Gaya kepemimpinan birokratisPemimpin birokratis tidak hanya menjadi atasan tapi juga memastikan bahwa semua peraturan dipatuhi oleh anggota sehingga gaya kepemimpinan ini cukup efektif untuk memantau hasil kerja rutin. 3. Gaya kepemimpinan karismatikPemimpin karismatik memiliki kekuatan energi dan daya tarik yang bisa mempengaruhi orang lain sehingga mempunyai pengikut yang jumlahnya besar. 4. Gaya kepemimpinan partisipatifPemimpin partisipatif mengikutsertakan anggota dalam pengambilan keputusan mencakup konsultasi, pengambilan keputusan bersama, membagi kekuasaan, desentralisasi dan manajemen yang demokratis. 5. Gaya kepemimpinan inovatifPemimpin yang inovatif dapat mengarahkan perusahaan untuk memproduksi inovasi untuk produk, layanan atau jasa yang dibuat perusahaan. 6. Gaya kepemimpinan demokratisPemimpin demokratis membangun rasa hormat dan tanggung jawab dari anggota dengan mendengarkan pendapat mereka. Pemimpin juga menetapkan kebijakan melalui konsensus dengan mengikutsertakan partisipasi dari anggota. 7. Gaya kepemimpinan autokratisKebalikan dari pemimpin demokratis, pemimpin autokratis adalah pemimpin yang membuat keputusan dari pilihannya sendiri tanpa mengambil masukan dari anggota. 8. Gaya kepemimpinan delegatifPemimpin delegatif memberikan kepercayaan kepada tim yang dipimpinnya. Pemimpin juga berusaha meningkatkan kerjasama antara dirinya dengan anggota tim dalam menyelesaikan tugas. 9. Gaya kepemimpinan situasionalGaya kepemimpinan situasional ini menekankan pada pengaruh lingkungan dan situasi. 10. Gaya kepemimpinan transformasionalKepemimpinan ini mengubah dan mentransformasikan setiap anggota untuk menuju perubahan agar kualitas para anggota akan semakin meningkat. 11. Gaya kepemimpinan transaksionalPemimpin transaksional mengutamakan kesepakatan antara dirinya dengan para anggota berupa hadiah dan hukuman. 12. Gaya kepemimpinan afiliatifPemimpin afiliatif menilai individu dan emosi anggota sebagai hal yang lebih penting daripada tugas dan tujuan. Pemimpin berusaha menciptakan hubungan harmonis antara dirinya dengan anggota dan membangun ikatan emosional yang kuat agar meningkatkan kesetiaan tinggi dari anggota. 13. Gaya kepemimpinan paternalistikPemimpin paternalistik menjunjung nilai-nilai budaya dan moralitas di dalam organisasi dengan cara melindungi, mengayomi, dan menolong anggota organisasi yang dipimpinnya. 14. Gaya kepemimpinan koersifPemimpin koersif menuntut perintahnya dipenuhi sesegera mungkin dan tidak segan untuk membuat kebijakan ekstrem tanpa adanya fleksibilitas kepada anggota. Gaya kepemimpinan ini membuahkan hasil yang maksimal saat organisasi ada dalam situasi krisis dan membutuhkan perbaikan secepatnya. 15. Gaya kepemimpinan pacesettingGaya kepemimpinan ini memiliki pemimpin yang menunjukkan tujuan dan arahan yang jelas mengenai hal yang boleh dan tidak boleh dilakukan oleh anggota, sehingga pemimpin ini sangat ambisius dan menuntut keberhasilan serta kesempurnaan dari setiap tugas yang diberikannya kepada anggota. 16. Gaya kepemimpinan coachingPemimpin ini bertindak seperti seorang penasehat atau pelatih bagi anggotanya. Pemimpin akan membantu anggota untuk menemukan kekuatan dan kelemahan mereka. Baca juga: 10 Tipe kepemimpinan dalam tim, kamu termasuk yang mana? Jika kamu saat ini masih belum memiliki pekerjaan, coba daftarkan diri kamu untuk menjadi talent di EKRUT. Semua proses dan bantuan professional di talent marketplace EKRUT gratis. Kamu – sebagai talent atau employer – bisa langsung direkrut dan merekrut kandidat yang sesuai. Jadi, tunggu apa lagi? Yuk, daftar sekarang di EKRUT! Itu tadi informasi mengenai gaya kepemimpinan yang otoriter, tonton juga video mengenai tipe kepemimpinan berdasarkan MBTI berikut ini. Semoga berhasil!
Sumber:
|