Jelaskan apa yang dimaksud dengan kepemimpinan otoriter?

Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Kepemimpinan otoriter atau bisa di sebut kepemimpinan otokratis atau kepemimpinan diktator adalah suatu kepemimpinan dimana seorang pemimpin ber tindak sebagai diktator, pemimpin adalah penguasa, semua kendali ada di tangan pemimpin.
Seorang diktator jelas tidak menyukai adanya meeting, rapat apalagi musyawarah karena bagi seorang diktator tidak menghendaki adanya perbedaan dan pastinya suka dg memaksakan kehendaknya.

Dengan kepemimpinan diktator semua kebijakan ada di tangan pemimpin, semua keputusan ada di tangan pemimpin, semua bentuk hukuman, larangan peraturan dpt juga brubah sesuai dg suasana hati pemimpin.

Jika kita lihat dari sisi gaya kepemimpinan secara ekstrim kepemimpinaan otoriter menempati urutan pertama karena kita lihat dari seberapa besar pengaruh ato campur tangan pemimpin kemudian di lanjutkan kepemimpinan demokratis di mana pemimpin dan bawahan bsa saling bekerja sama dan yg ketiga atau titik ekstrim terakhir adalah kepemimpinan laissez faire yaitu pemimpin yg tidak bertindak sebagai pemimpin semua kebijakan bebas di tentukan sendiri oleh anggotanya.

Tipe kepemimpinan otoriter jika di terapkan sekarang mungkin kurang relevan, namun jika kita lihat lagi menurut gaya kepemimpinan situasional tipe kepemimpinan ini bisa di terapkan terhadap anggota atau bawahan dengan tingkat kematangan rendah yaitu ketika seorang pemimpin menghadapi bawahan yg blm bisa atau blm menguasai hampir semua bidang yg menjadi tanggung jawabnya.

Pemimpin yang bertipe demokratis menafsirkan kepemimpinannya sebagai indikator, hubungan dengan bawahannya bukan sebagai majikan terhadap pembantunya, melainkan sebagai saudara tua diantara temen-teman sekerjanya. Pemimpin yang demokratis selalu berusaha menstimulasi bawahannya agar bekerja secara kooperatif untuk mencapai tujuan bersama. Dalam tindakan dan usaha-usahanya, selalu berpangkal pada kepentingan dan kebutuhan kelompoknya, serta mempertimbangkan kesanggupan serta kemampuan kelompoknya.

Tipe kepemimpinan ini menempatkan manusia sebagai faktor utama dan terpenting dalam organisasi. Tipe ini diwujudkan dengan dominasi perilaku sebagai pelindung dan penyelamat dari perilaku yang ingin memajukan dan mengembangkan organisasi. Di samping itu, diwujudkan juga melalui perilaku pimpinan sebagai pelaksana.

Dalam melaksanakan tugasnya, pemimpin yang demokratis mau menerima bahkan mengharapkan pendapat dan saran-saran dari bawahannya, juga kritik-kritik yang dapat membangun dari para bawahan yang diterimanya sebagai umpan balik dan dijadikan bahan pertimbangan dalam tindakan-tindakan berikutnya.

Jelaskan apa yang dimaksud dengan kepemimpinan otoriter?

Perbesar

Ilustrasi diskusi | fauxels dari Pexels

1. Gaya Kepemimpinan Birokrasi

Pemimpin tidak hanya bertugas sebagai atasan, tapi juga harus memastikan bahwa semua aturan dipatuhi oleh karyawan. Kepemimpinan birokrasi cukup efektif untuk memantau hasil kerja rutin dari para karyawan.

2. Gaya Kepemimpinan Karismatik

Kata 'karisma' yang berasal dari bahasa Yunani sebagai suatu sifat tertentu dari seseorang. Karisma dipandang sebagai kemampuan atau kualitas istimewa manusia yang tidak dimiliki oleh orang dewasa.  Seorang pemimpin karismatik memiliki rasa kepercayaan diri yang kuat, sehingga mampu memengaruhi anak buahnya.

3. Gaya Kepemimpinan Partisipatif

Macam gaya kepemimpinan yang selanjutnya adalah gaya kepemimpinan partisipatif. Partisipatif merupakan gaya kepemimpinan yang mengarah pada kepercayaan dan loyalitas dari bawahan ke pemimpin.

4. Gaya Kepemimpinan Inovatif

Setiap organisasi maupun perusahaan selalu membutuhkan inovasi berkelanjutan. Untuk mencapai hal tersebut, sangat diperlukan sosok pemimpin dengan pribadi yang inovatif pula.

Gaya kepemimpinan inovatif lebih mengarah pada perusahaan yang memproduksi produk, layanan, dan jasa. Tipe pemimpin seperti ini akan mengarahkan setiap karyawan memiliki ide-ide segar demi kemajuan perusahaan.

5. Gaya Kepemimpinan Demokratis

Dalam konsep kepemimpinan demokratis, anak buah (bawahan) mempunyai peranan penting dan dilibatkan dalam setiap keputusan. Setiap bawahan diberikan tugas dari atasan sesuai dengan kemampuan atau keahlian masing-masing.

6. Gaya Kepemimpinan Delegatif

Hampir mirip dengan gaya kepemimpinan demokratis, di mana seorang atasan memberi kepercayaan pada tim yang ia pimpin. Dari sini, dapat terlihat bagaimana cara pemimpin meningkatkan kerjasama antara dirinya dan anggota tim dalam menyelesaikan tugas.

Sembari bekerja sama, pemimpin tipe ini bisa sekaligus mengawasi jalannya sistem agar tidak 'kebablasan'. Umumnya, cara memimpin seperti ini ditemukan pada perusahaan start-up yang masih berkembang.

7. Gaya Kepemimpinan Situasional

Macam gaya kepemimpinan yang selanjutnya adalah gaya kepemimpinan situasional. Seperti namanya, gaya kepemimpinan situasional menekankan pada pengaruh lingkungan dan situasi.

8. Gaya Kepemimpinan Transformasional

Secara sederhana, kepemimpinan transformasional diartikan sebagi proses mengubah dan mentransformasikan individu menuju perubahan. Di dalamnya, pemimpin terlibat untuk memenuhi kebutuhan para karyawan agar kualitas mereka semakin meningkat.

9. Gaya Kepemimpinan Transaksional

Gaya kepemimpinan transaksional mengutamakan berbagai kesepakatan antara pimpinan dan anggotanya. Bentuk kesepakatan tersebut berupa reward (hadiah/penghargaan) dan punishment (hukuman/sanksi).

Kesepakatan ini akan 'memancing' semangat para anggota bekerja sebaik-baiknya untuk memperoleh penghargaan. Sementara, bagi mereka yang tidak sanggup mencapai tujuan, maka harus siap menerima segala bentuk sanksi.

Kamu kenal dengan Adolf Hitler, Benito Mussolini, dan Kim Jong-un? Mereka adalah pemimpin yang dikenal karena gaya kepemimpinannya yang otoriter. Apa sebenarnya kepemimpinan otoriter? Mari kita bahas selengkapnya di artikel berikut ini.

Apa itu kepemimpinan otoriter?

Jelaskan apa yang dimaksud dengan kepemimpinan otoriter?

Gaya kepemimpinan otoriter adalah seseorang yang ingin semua orang patuh tanpa syarat kepada dia sebagai pemimpin - Pexels

Dalam KBBI, otoriter adalah berkuasa sendiri atau bertindak sewenang-wenang. Gaya kepemimpinan otoriter adalah kepemimpinan oleh seorang individu yang memiliki kekuatan penuh dalam pengambilan keputusan dan kontrol mutlak atas bawahannya.

Authoritarian leadership atau kepemimpinan otoriter adalah gaya kepemimpinan yang absolut dan menginginkan semua orang patuh tanpa syarat kepada sang pemimpin.

Pemimpin otoriter cenderung merasa bahwa dirinyalah yang paling pintar. Sehingga mereka beranggapan bahwa semua kesuksesan yang terjadi adalah karena hasil dari kepemimpinan mereka. Mereka pun tidak suka mendapat kritik dan saran dari orang lain.

Gaya kepemimpinan ini sering dipandang negatif karena tidak adanya kebebasan berpendapat untuk orang lain selain sang pemimpin itu sendiri.

Baca juga: Tips memahami gaya kepemimpinan yang efektif

Karakteristik kepemimpinan otoriter

Jelaskan apa yang dimaksud dengan kepemimpinan otoriter?

Salah satu karakter pemimpin otoriter adalah sangat dominan dalam pengambilan setiap keputusan - Pexels

Karakteristik dari kepemimpinan otoriter adalah sebagai berikut.

  1. Pemimpin merasa bahwa keputusannya adalah yang paling benar, sehingga seringkali pemimpin membuat keputusan atau pilihan hanya dengan pemikiran dan idenya sendiri, tanpa mendengarkan masukan dari bawahan atau anggotanya. Hal ini membuat hasil setiap inovasi dan kreativitas yang lahir dari pemimpin otoriter tidak dapat dikembangkan dengan baik.
  2. Pemimpin otoriter sangat dominan dalam setiap pengambilan keputusan, kebijakan, peraturan, dan prosedur apapun terkait perusahaan atau organisasi.
  3. Keputusan pemimpin otoriter bersifat mutlak dan tidak dapat diganggu gugat.
  4. Pemimpin enggan menerima kritik, saran dan pendapat orang lain, sehingga para bawahan atau anggota tidak diberikan kebebasan untuk berpendapat.
  5. Semua kekuasaan penuh terpusat pada pemimpin.
  6. Seringkali organisasi atau perusahaan dianggap sebagai milik pribadi dan pemimpin memiliki hak penuh atas hal tersebut.
  7. Pemimpin sangat berorientasi pada hasil dan tugas sehingga bawahan selalu diawasi langsung oleh pemimpin setiap mereka melakukan pekerjaan. Pemimpin tidak mentoleransi adanya kesalahan atau penyimpangan dan mereka tidak segan-segan untuk memberikan hukuman keras pada setiap ketidakpatuhan dan menggunakan kekuasaan untuk mengancam sanksi seperti pemecatan, terutama untuk anggota yang dianggap membangkang.
  8. Pemimpin otoriter beranggapan bahwa bawahan adalah alat untuk mencapai tujuan perusahaan atau organisasi semata. Sehingga para bawahan atau anggota pun tidak diberikan kebebasan untuk menentukan tujuan mereka sendiri dan harus menjalankan semua tugas tanpa ragu.
  9. Di bawah pemimpin otoriter, banyak bawahan yang merasa kurang termotivasi dan cara mereka menjalankan tugas hanya berdasarkan pada ketakutan dan ancaman.

Baca juga: Ini 7 kriteria pemimpin yang baik, apakah bosmu salah satunya?

Sisi positif dan negatif gaya kepemimpinan otoriter

Jelaskan apa yang dimaksud dengan kepemimpinan otoriter?

Salah satu sisi positif gaya kepemimpinan otoriter adalah efektif di lingkungan tekanan tingkat tinggi seperti perang - Pexels

Gaya kepemimpinan otoriter tentu memiliki sisi positif dan juga negatif, berikut penjelasannya.

1. Sisi positif gaya kepemimpinan otoriter

Gaya kepemimpinan otoriter tidak selamanya negatif, kepemimpinan dengan cara ini juga memiliki sisi positif seperti.

  • Efektif di lingkungan tekanan tingkat tinggi atau darurat seperti konflik atau perang.
  • Memiliki sosok pemimpin yang tegas dan cepat dalam mengambil keputusan.
  • Hasil dari kepemimpinan ini selalu tampak sempurna karena pemimpin tidak mentoleransi adanya kesalahan sekecil apapun. Berguna untuk pekerjaan seperti manufaktur, konstruksi juga rumah sakit.
  • Pemimpin otoriter mengambil tanggung jawab penuh atas semua keputusan, tujuan dan jalur strategis menuju kesuksesan dengan memaksakan kepatuhan mutlak dari bawahan mereka.
  • Organisasi sangat terstruktur karena pemimpin memaksa bawahan untuk patuh secara mutlak dalam mengerjakan setiap tugas yang diberikan. Namun meski begitu, pelaksanaannya cenderung kaku.

2. Sisi negatif gaya kepemimpinan otoriter

Di sisi lain, ada banyak kekurangan dan sisi negatif dari gaya kepemimpinan otoriter adalah sebagai berikut.

  • Penggunaan gaya kepemimpinan otoriter yang berlebihan dapat menyebabkan pemimpin dipandang sebagai orang yang mendominasi dan keras kepala.
  • Hal tersebut dapat menimbulkan kebencian di antara anggota kelompok.
  • Akibatnya anggota enggan untuk menyumbangkan keahlian atau pendapat mereka dalam sebuah diskusi.
  • Tingkat turnover karyawan tinggi karena mereka merasa tidak nyaman dalam bekerja di bawah tekanan pemimpin otoriter.
  • Pemimpin yang otoriter biasanya kurang terampil dalam pemecahan masalah kreatif sehingga dapat merugikan hasil kelompok.

Baca juga: Jangan stres, ini 4 cara berdamai menghadapi atasan super nyebelin

Perbedaan gaya kepemimpinan otoriter dan kepemimpinan otoritatif

Jelaskan apa yang dimaksud dengan kepemimpinan otoriter?

Pemimpin otoritatif bertindak seperti mentor, sangat bertolak belakang dengan pemimpin otoriter - Pexels

Kedua gaya kepemimpinan berikut ini sangat bertolak belakang. Perbedaan pemimpin otoritatif dan otoriter adalah sebagai berikut.

Perbedaan Pemimpin Otoriter Pemimpin Otoritatif
Gaya Kepemimpinan Gaya memimpin yang cenderung memaksakan kehendak Gaya memimpin yang mau membimbing dan mengarahkan bawahannya
Pemimpin bertindak sebagai Bertindak layaknya seorang pemilik dari organisasi Bertindak layaknya seorang mentor
Tujuan penggunaan kekuasaan Untuk memaksakan kepatuhan anggota Untuk membimbing dan memotivasi anggota
Tujuan penggunaan kekuasaan Menggunakan ancaman dan sanksi dalam memperlakukan anggota Menawarkan arahan dan umpan balik untuk menjaga antusiasme anggota
Menciptakan perasaan berikut terhadap anggota Menciptakan rasa takut, terancam dan tidak termotivasi di antara anggota Menciptakan rasa pencapaian di antara anggota
Keinginan anggota untuk mengikuti pemimpin Anggota secara terpaksa mengikuti arahan pemimpin Anggota secara sukarela mengikuti arahan pemimpin
Pemaksaan kehendak oleh pemimpin Lebih memaksakan kehendaknya terhadap anggota dan organisasi Tidak memaksakan kehendaknya terhadap anggota dan organisasi
Mengedepankan hal berikut terhadap anggota Mengedepankan kepatuhan mutlak dari anggota Mengedepankan pencapaian dari anggota
Komunikasi antara pemimpin dan anggota Tidak adanya komunikasi antara pemimpin dan anggota karena anggota harus melaksanakan tugas tanpa pertanyaan Masih adanya komunikasi antara pemimpin dan anggota, mereka pun dapat mengajukan pertanyaan dan mendapatkan bimbingan dari pemimpin
Peluang anggota untuk menyampaikan sesuatu kepada pemimpin Anggota hampir tidak memiliki peluang untuk memberikan ide dan inisiatif kepada pemimpin Anggota memiliki peluang untuk memberikan ide dan inisiatif kepada pemimpin

Baca juga: 8 Cara menjadi pemimpin yang baik beserta karakter yang harus dimiliki

Macam-macam gaya kepemimpinan lainnya

Jelaskan apa yang dimaksud dengan kepemimpinan otoriter?

Salah satu contoh pemimpin yang memiliki gaya kepemimpinan karismatik adalah Abraham Lincoln - Pexels

Selain gaya kepemimpinan otoriter, berikut beberapa macam gaya kepemimpinan lainnya.

1. Gaya kepemimpinan otoritatif

Pemimpin otoritatif ingin menggerakkan anggota dengan motivasi untuk menuju suatu visi atau tujuan yang telah ditetapkan.

2. Gaya kepemimpinan birokratis

Pemimpin birokratis tidak hanya menjadi atasan tapi juga memastikan bahwa semua peraturan dipatuhi oleh anggota sehingga gaya kepemimpinan ini cukup efektif untuk memantau hasil kerja rutin.

3. Gaya kepemimpinan karismatik

Pemimpin karismatik memiliki kekuatan energi dan daya tarik yang bisa mempengaruhi orang lain sehingga mempunyai pengikut yang jumlahnya besar.

4. Gaya kepemimpinan partisipatif

Pemimpin partisipatif mengikutsertakan anggota dalam pengambilan keputusan mencakup konsultasi, pengambilan keputusan bersama, membagi kekuasaan, desentralisasi dan manajemen yang demokratis.

5. Gaya kepemimpinan inovatif

Pemimpin yang inovatif dapat mengarahkan perusahaan untuk memproduksi inovasi untuk produk, layanan atau jasa yang dibuat perusahaan.

6. Gaya kepemimpinan demokratis

Pemimpin demokratis membangun rasa hormat dan tanggung jawab dari anggota dengan mendengarkan pendapat mereka. Pemimpin juga menetapkan kebijakan melalui konsensus dengan mengikutsertakan partisipasi dari anggota.

7. Gaya kepemimpinan autokratis

Kebalikan dari pemimpin demokratis, pemimpin autokratis adalah pemimpin yang membuat keputusan dari pilihannya sendiri tanpa mengambil masukan dari anggota.

8. Gaya kepemimpinan delegatif

Pemimpin delegatif memberikan kepercayaan kepada tim yang dipimpinnya. Pemimpin juga berusaha meningkatkan kerjasama antara dirinya dengan anggota tim dalam menyelesaikan tugas.

9. Gaya kepemimpinan situasional

Gaya kepemimpinan situasional ini menekankan pada pengaruh lingkungan dan situasi.

10. Gaya kepemimpinan transformasional

Kepemimpinan ini mengubah dan mentransformasikan setiap anggota untuk menuju perubahan agar kualitas para anggota akan semakin meningkat.

11. Gaya kepemimpinan transaksional

Pemimpin transaksional mengutamakan kesepakatan antara dirinya dengan para anggota berupa hadiah dan hukuman.

12. Gaya kepemimpinan afiliatif

Pemimpin afiliatif menilai individu dan emosi anggota sebagai hal yang lebih penting daripada tugas dan tujuan. Pemimpin berusaha menciptakan hubungan harmonis antara dirinya dengan anggota dan membangun ikatan emosional yang kuat agar meningkatkan kesetiaan tinggi dari anggota.

13. Gaya kepemimpinan paternalistik

Pemimpin paternalistik menjunjung nilai-nilai budaya dan moralitas di dalam organisasi dengan cara melindungi, mengayomi, dan menolong anggota organisasi yang dipimpinnya.

14. Gaya kepemimpinan koersif

Pemimpin koersif menuntut perintahnya dipenuhi sesegera mungkin dan tidak segan untuk membuat kebijakan ekstrem tanpa adanya fleksibilitas kepada anggota. Gaya kepemimpinan ini membuahkan hasil yang maksimal saat organisasi ada dalam situasi krisis dan membutuhkan perbaikan secepatnya.

15. Gaya kepemimpinan pacesetting

Gaya kepemimpinan ini memiliki pemimpin yang menunjukkan tujuan dan arahan yang jelas mengenai hal yang boleh dan tidak boleh dilakukan oleh anggota, sehingga pemimpin ini sangat ambisius dan menuntut keberhasilan serta kesempurnaan dari setiap tugas yang diberikannya kepada anggota.

16. Gaya kepemimpinan coaching

Pemimpin ini bertindak seperti seorang penasehat atau pelatih bagi anggotanya. Pemimpin akan membantu anggota untuk menemukan kekuatan dan kelemahan mereka.

Baca juga: 10 Tipe kepemimpinan dalam tim, kamu termasuk yang mana? 

Jika kamu saat ini masih belum memiliki pekerjaan, coba daftarkan diri kamu untuk menjadi talent di EKRUT. Semua proses dan bantuan professional di talent marketplace EKRUT gratis. Kamu – sebagai talent atau employer – bisa langsung direkrut dan merekrut kandidat yang sesuai. Jadi, tunggu apa lagi? Yuk, daftar sekarang di EKRUT!

Itu tadi informasi mengenai gaya kepemimpinan yang otoriter, tonton juga video mengenai tipe kepemimpinan berdasarkan MBTI berikut ini. Semoga berhasil!

Jelaskan apa yang dimaksud dengan kepemimpinan otoriter?

Sumber:

  • cerdas co
  • liputan6
  • elibrary.unikom.ac.id