Suara.com - Pancasila sebagai dasar negara Indonesia mempunyai lima asas untuk diamalkan dalam kehidupan sehari-hari, termasuk pengalaman sila ke-1. Adapun contoh sikap sila ke-1 yaitu sebagai berikut. Show Diketahui, sila ke-1 Pancasila berbunyi "Ketuhanan yang Maha Esa". Itu artinya, Sila ke-1 ini berkaitan dengan nilai ketuhanan. Lalu apa saja contoh sikap sila ke-1 Pancasila ini? Secara rinci, sila ke-1 itu mengandung nilai-nilai yang berkaitan tentang keyakinan adanya Tuhan serta ketakwaan pada Tuhan. Untuk lebih jelasnya, berikut ini contoh sikap sila ke-1 yang perlu diketahui yang dilansir dari berbagai sumber.
Demikian informasi mengenai 25 contoh sikap sila ke-1 Pancasila yang penting untuk diketahui dan agar kamu bisa menerapkan dalam kehidupan sehari-hari. Baca Juga: Bagaimana Penerapan Pancasila pada Masa Orde Baru yang Dipimpin Soeharto? Kontributor : Ulil Azmi tirto.id - Contoh pengamalan sila ke-3 Pancasila di sekolah dan lingkungan kelas dapat dilakukan dengan beragam cara. Pancasila sebagai dasar negara merupakan pedoman untuk rakyat Indonesia dalam menjalani kehidupan sehari-hari. Pengamalan Pancasila bisa diterapkan di berbagai bidang, termasuk di sekolah atau di kelas, salah satunya adalah sila ke-3 yang berbunyi "Persatuan Indonesia". Dikutip dari buku Pancasila dalam Pusaran Globalisasi (2017) suntingan Al Khanif, masing-masing sila hendaknya digali nilai-nilai luhurnya agar dapat dipahami oleh setiap generasi untuk menghadapi segala tantangan dan menemukan jalan keluar.
Adapun isi Pancasila yaitu: Ketuhanan yang Maha Esa, Kemanusiaan yang Adil dan Beradab, Persatuan Indonesia, Kerakyatan yang Dipimpin oleh Hikmat Kebijaksanaan dalam Permusyawaratan/Perwakilan, serta Keadilan Sosial bagi Seluruh Rakyat Indonesia. Indonesia adalah negara kepulauan yang memiliki keaneragaman dengan segala perbedaannya. Meskipun berbeda-beda, bangsa Indonesia hendaknya tetap satu sesuai semboyan Bhinneka Tunggal Ika. Maka dari itulah sila ke-3 dalam Pancasila yakni "Persatuan Indonesia" menjadi sangat penting untuk dicermati dan diamalkan dalam kehidupan sehari-hari, termasuk di lingkungan sekolah atau di kelas. Soekarno, yang kemudian menjadi Presiden RI pertama, memperkenalkan 5 sila pada hari terakhir sidang Badan Penyelidik Usaha-usaha Persiapan Kemerdekaan Indonesia (BPUPKI) tanggal 1 Juni 1945. Dalam pidato yang dilontarkan Bung Karno secara spontan itulah tercetus nama Pancasila.
“Sekarang, banyaknya prinsip kebangsaan, internasionalisme, mufakat, kesejahteraan, dan ketuhanan, lima bilangannya. Namanya bukan Panca Dharma, tetapi saya namakan ini dengan petunjuk seorang teman kita ahli bahasa, namanya ialah Pancasila," ucap Sukarno, dikutip dari Risalah BPUPKI (1995).
Baca juga:
Contoh Pengamalan Sila ke-3 Pancasila dalam Lingkungan SekolahUntuk menjawab pertanyaan sebutkan dan tuliskan contoh sikap di lingkungan sekolah yang sesuai dengan sila ke-3, kita bisa meniliknya dari penjelasan yang dikutip dari buku Pasti Bisa: Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan untuk SD/MI Kelas IV (2017). Berikut ini contoh pengamalan Pancasila Sila ke-3 di lingkungan sekolah atau rumah:
Baca juga:
Butir-Butir Pengamalan Sila ke-3 Pancasila
Sila ke-3 dalam Pancasila yang berbunyi “Persatuan Indonesia" mengandung butir-butir pengamalan dan makna yang mendalam. Pengamalan Pancasila sila ke-3 bisa diterapkan dalam kehidupan sehari-hari, termasuk di rumah yang merupakan lingkungan keluarga. Selain sebagai dasar negara Republik Indonesia, Pancasila merupakan rumusan atau pedoman dalam menjalani kehidupan berbangsa dan bernegara bagi seluruh rakyat Indonesia. Istilah Pancasila terdiri dari dua kata dalam bahasa Sanskerta. Panca yang berarti "lima" dan sila yang bermakna "prinsip" atau "asas".
Baca juga:
Baca juga
artikel terkait
PANCASILA
atau
tulisan menarik lainnya
Abraham William
Subscribe for updates Unsubscribe from updates
tirto.id - Sila dengan bunyi “Ketuhanan Yang Maha Esa" merupakan isi sila pertama dalam Pancasila sebagai dasar negara Republik Indonesia. Sila ke-1 Pancasila ini mengandung butir-butir pengamalan beserta nilai-nilai dan maknanya yang dapat diterapkan dalam kehidupan sehari-hari, termasuk di lingkungan sekolah atau kelas. Undang-Undang Dasar (UUD) 1945 Pasal 29 Ayat 1 dan 2 menyatakan bahwa (1) Negara berdasarkan atas Ketuhanan Yang Maha Esa; serta (2) Negara menjamin kemerdekaan tiap-tiap penduduk untuk memeluk agamanya masing-masing dan untuk beribadah menurut agama dan kepercayaannya itu. Menurut tulisan Weinata Sairin yang terhimpun dalam buku Kerukunan Umat Beragama Pilar Utama Kerukunan Berbangsa: Butir-Butir Pemikiran (2002), peranan negara sangat penting dalam memberikan jaminan bagi setiap penduduk untuk memeluk agamanya dan untuk beribadah menurut agama masing-masing.
Negara, lanjutnya, berfungsi untuk menjamin, memperjuangkan, mengupayakan, dan membantu agar tiap-tiap penduduk memiliki kebebasan dan keleluasaan untuk memeluk agamanya serta mengekspresikan keberagamannya itu. Pemerintah atau negara tidak mengatur dan mencampuri ibadah dari agama-agama dan kepercayaan, melainkan negara menjamin agar pemeluk agama dan peribadatan berjalan dengan baik.
Baca juga:
Dengan demikian, UUD 1945 dan Sila ke-1 Pancasila yaitu "Ketuhanan Yang Maha Esa" memberikan ruang yang amat besar bagi terwujudnya kerukunan hidup antarumat beragama yang bernaung di bawah Negara Kesatuan Republik Indonesia.
Adapun isi 5 sila dalam Pancasila selengkapnya yaitu:
Baca juga:
Butir-Butir Pengamalan Pancasila Sila ke-1Sila ke-1 yang berbunyi “Ketuhanan Yang Maha Esa" disimbolkan dengan lambang bintang dan ditempatkan di tengah-tengah perisai yang tersemat di dada burung Garuda Pancasila mengandung 7 butir pengamalan, yaitu sebagai berikut:
Baca juga:
Contoh Pengamalan Pancasila Sila ke-1 di SekolahSelain di lingkungan rumah atau keluarga, pengamalan Pancasila Sila ke-1 yang berbunyi “Ketuhanan Yang Maha Esa" juga dapat diterapkan di sekolah atau di dalam kelas. Berikut ini beberapa contohnya dikutip dari berbagai sumber, termasuk dalam buku Pasti Bisa Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan untuk SD/MI Kelas IV (2017):
Baca juga:
Baca juga
tulisan menarik lainnya
Iswara N Raditya
Subscribe for updates Unsubscribe from updates
|