PERUMPAMAAN tentang harta yang terpendam dan mutiara yang berharga mengisahkan tentang

PERUMPAMAAN tentang harta yang terpendam dan mutiara yang berharga mengisahkan tentang

PERUMPAMAAN tentang harta yang terpendam dan mutiara yang berharga mengisahkan tentang

Matius 13:44-46

“Hal Kerajaan Surga itu seumpama harta yang terpendam di ladang, yang ditemukan orang, lalu dipendamkannya lagi. Oleh sebab sukacitanya pergilah ia menjual seluruh miliknya lalu membeli ladang itu.

Demikian pula hal Kerajaan Surga itu seumpama seorang pedagang yang mencari mutiara yang indah. Setelah ditemukannya mutiara yang sangat berharga, ia pun pergi menjual seluruh miliknya lalu membeli mutiara itu.”

***

Hari ini Yesus mengisahkan dua perumpamaan pendek kepada kita. Perumpamaan pertama adalah tentang harta yang terpendam di ladang. Harta itu ditemukan oleh seorang pekerja ketika dirinya menggarap ladang milik seorang tuan tanah. Begitu menemukannya, orang itu segera memendamnya lagi agar tidak diketahui oleh si pemilik tanah maupun orang-orang lain. Ia pun buru-buru pulang ke rumah, menjual seluruh miliknya, lalu membeli ladang tersebut. Seketika ia menjadi orang paling beruntung, sebab ladang sekaligus harta itu kemudian menjadi miliknya.

Perumpamaan kedua adalah tentang mutiara yang indah. Pada zaman dahulu, mutiara-mutiara paling indah di dunia ditemukan di Laut Merah, Teluk Persia, dan Samudra Hindia. Untuk sampai ke Israel, mutiara-mutiara itu didatangkan dari tempat-tempat tersebut oleh pedagang-pedagang kaya. Seorang pedagang suatu ketika melihat mutiara yang sangat indah dan sangat berharga. Seperti yang dilakukan si pekerja dalam perumpamaan sebelumnya, ia pun menjual segala harta miliknya demi mendapatkan mutiara itu, tidak untuk dijual kembali, tetapi untuk dimiliki olehnya sendiri.

Kedua perumpamaan tersebut sama-sama berkisah tentang orang yang mengorbankan seluruh miliknya demi mendapatkan sesuatu yang menurut mereka paling berharga. Para rabi Yahudi mengajarkan perlunya orang mengorbankan segala sesuatu demi mempelajari Taurat. Para orang tua pada masa sekarang mengorbankan segala sesuatu agar anak-anak mereka dapat belajar setinggi mungkin di sekolah-sekolah terbaik. Banyak orang mengorbankan segala sesuatu agar dapat bekerja di perusahaan-perusahaan besar yang terkenal. Namun, Yesus dengan kedua perumpamaan ini hendak mengajar kita untuk mengorbankan segala sesuatu demi mendapatkan Kerajaan Surga.

Di tempat lain, juga dalam Injil Matius, Yesus berkata, “Tetapi carilah dahulu Kerajaan Allah dan kebenarannya, maka semuanya itu akan ditambahkan kepadamu” (Mat. 6:33). Dengan ini, Yesus menegaskan bahwa Kerajaan Surga atau Kerajaan Allah adalah hal yang paling utama dalam hidup manusia. Kerajaan Surga sangat berharga, lebih dari segala sesuatu, sehingga harus menjadi dasar, semangat, pedoman, dan tujuan hidup kita semua. Alih-alih kesenangan duniawi dan kepentingan-kepentingan pribadi, pandangan dan langkah kaki kita harus terarah kepada Kerajaan Surga semata. Mendapatkan segala sesuatu di dunia ini belum tentu termasuk mendapatkan Kerajaan Surga. Namun, kalau kita mendapatkan Kerajaan Surga, sudah pasti kita mendapatkan pula segala sesuatu yang kita butuhkan.

Karena itu, bacaan Injil hari ini mengajak kita untuk menentukan prioritas hidup. Apa yang paling penting bagi kita dalam kehidupan ini? Apakah uang, harta yang banyak, pekerjaan, kedudukan, atau barang-barang tertentu? Sungguh mengherankan bahwa beberapa orang merasa bahwa hidup mereka belum lengkap dan belum sempurna kalau belum mempunyai rumah, belum mempunyai mobil, belum bekerja di kantor, atau bahkan belum mempunyai telepon genggam merek tertentu. Kalau kita termasuk orang-orang yang seperti itu, mari segera mengubah pola pikir. Yang paling berharga adalah Kerajaan Surga. Hidup kita belum lengkap dan belum sempurna kalau belum memiliki Kerajaan Surga.

Kerajaan Surga mungkin terasa abstrak bagi banyak orang, tetapi nilai-nilai Kerajaan Surga sesungguhnya dikenal dengan sangat baik, yaitu kebenaran, keadilan, dan belas kasihan. Nilai-nilai inilah yang harus kita perjuangkan untuk kita miliki dan untuk dimiliki juga oleh semua orang. Kalau itu terjadi, di mana semua orang mampu berbuat benar, adil, dan penuh belas kasihan, tidak diragukan lagi bahwa Kerajaan Surga sungguh turun ke bumi, hadir di antara kita, dan menjadi milik kita bersama.

PERUMPAMAAN tentang harta yang terpendam dan mutiara yang berharga mengisahkan tentang

Percik Firman : Yesuslah Mutiara BerhargaRabu, 28 Juli 2021

Bacaan Injil: Mat. 13:44-46

”Setelah ditemukannya mutiara yang sangat berharga, iapun pergi menjual seluruh miliknya lalu membeli mutiara itu” (Mat. 13:46)

Saudari/a ku ytk.,
Saya mengenal salah satu keluarga yang aktif dalam kegiatan Gereja. Saya pun akrab dengan mereka. Pernah suatu hari mereka bercerita ke saya bahwa anaknya ini anak yang mahal. Saya bertanya sambil bercanda, “Kenapa kok mahal? Emang bapak ibu belinya berapa? Hehehe…”

Lalu mereka menceritakan bagaimana perjuangan mereka mendapatkan anak itu, setelah beberapa tahun menikah. Lalu saat sudah lahir, anak itu pun sering sakit-sakitan dan kerapkali keluar-masuk rumah sakit.

Sampai si ibu berkata, “Romo, apa pun yang terjadi kami tetap mencintai dia. Kami berdua rela banting tulang demi merawat anak kami. Dia adalah anugerah dan titipan Tuhan yang harus kami rawat. Bagi kami, dia adalah mutiara perkawinan kami.”

Betul, anak adalah anugerah Tuhan. Saya senang dengan istilah pasutri tadi, “Bagi kami, dia adalah mutiara perkawinan kami.” Kita semua tahu bahwa mutiara adalah sesuatu yang sangat berharga dan sangat mahal harganya.

Pada zaman Yesus dan para Rasul, mutiara sangat diminati. Pedagang-pedagang harus pergi ke Laut Merah, Teluk Persia, dan juga ke India untuk mendapatkan mutiara. Mutiara yang rendah mutunya berasal dari Laut Merah. Sedangkan mutiara yang bagus mutunya berasal dari Teluk Persia, pesisir Sri Lanka dan India.

Seorang pedagang harus mengadakan perjalanan yang membutuhkan “pengorbanan” di dalam pencariannya untuk mendapatkan mutiara yang lebih besar dan lebih baik mutunya. Kalau benda itu diyakini sebagai sesuatu yang berharga, pasti akan dicari, dirawat dan dijaga sebaik-baiknya.

Bacaan Injil hari ini mengisahkan perumpamaan Tuhan Yesus mengenai Kerajaan Surga. Kerajaan Surga seumpama harta yang terpendam di ladang dan mutiara yang berharga.

Ketika seseorang akhirnya dapat menemukan harta atau mutiara yang berharga itu, maka orang itu rela menjual seluruh miliknya untuk membeli tanah di tempat harta tersebut berada. Dikisahkan dalam Injil, “Setelah ditemukannya mutiara yang sangat berharga, ia pun pergi menjual seluruh miliknya lalu membeli mutiara itu.”

Bapa-Bapa Gereja, seperti Santo Ireneus dan Santo Agustinus, mengidentifikasikan harta terpendam dan mutiara yang berharga tadi adalah Tuhan Yesus Kristus. Tuhan Yesus adalah mutiara yang tak ternilai harganya. Dialah Sang Juru Selamat. Dialah jaminan keselamatan dan kebahagiaan kekal.

Orang-orang yang baru bertobat sering mengatakan hal: “Saya telah menemukan Kristus. Kenapa kok tidak sejak dulu saya dibaptis dan menerima Kristus.”

Mereka yang sudah mengikuti Sekolah Evangelisasi Pribadi (SEP) dan Kursus Evangelisasi Pribadi (KEP) juga sering mengungkapkan, “Saya menemukan Kristus kembali dalam hidup beriman saya.” Maka, sebagai alumni KEP atau SEP, mereka menyatakan “Siap Diutus” untuk mewartakan Kristus “Sang Mutiara Iman.”

Mereka kemudian aktif dalam kegiatan di lingkungannya, peduli pada hidup parokinya/gerejanya, dan mengajak sebanyak mungkin saudaranya, teman-temannya, dan anak buahnya di kantor untuk juga menemukan kembali Kristus dalam hidup beriman Katoliknya selama ini. Hidup beriman menjadi seperti di-charge, disegarkan kembali.

Pertanyaan refleksinya, apa yang menjadi “mutiara yang berharga” dalam hidup Anda? Apa saja komitmen Anda untuk merawat mutiara-mutiara berharga itu? Berkah Dalem dan Salam Teplok dari MeSRA (Mertoyudan Spiritual Rest Area). # Y. Gunawan, Pr

PERUMPAMAAN tentang harta yang terpendam dan mutiara yang berharga mengisahkan tentang

Rabu, 31 Juli 2019

KELUARAN 34:29-35

MAZMUR 99:5-9 

MATIUS 13:44-46

Bacaan Injil Matius masih tentang hal Kerajaan Sorga dan hari ini melalui dua perumpamaan, yakni: 

Pertama 

Seseorang menemukan harta terpendam di ladang dan membeli ladang dengan menjual seluruh miliknya 

Matius 13:44 

Hal Kerajaan Sorga itu seumpama harta yang terpendam di ladang, yang ditemukan orang, lalu dipendamkannya lagi. Oleh sebab sukacitanya pergilah ia menjual seluruh miliknya lalu membeli ladang itu. 

Kedua 

Seorang pedagang menemukan mutiara yang indah dan membeli mutiara dengan menjual seluruh miliknya 

Matius 13:45-46 

Demikian pula hal Kerajaan Sorga itu seumpama seorang pedagang yang mencari mutiara yang indah. Setelah ditemukannya mutiara yang sangat berharga, iapun pergi menjual seluruh miliknya lalu membeli mutiara itu. 

Kedua perumpamaan ini menekankan adanya usaha mencari dan menemukan sesuatu yang berharga, lalu membelinya dengan cara menjual seluruh miliknya. 

Sesuatu yang berharga tersebut pasti lebih berharga dari seluruh miliknya. 

Pertanyaannya: 

Sebutkan sesuatu yang berharga dari yang anda miliki saat ini? 

Setiap orang berbeda-beda sesuatu yang berharga yang dimilikinya; ada orang yang menempatkan uang dan harta adalah yang berharga dalam hidupnya. 

Yang lain adalah yang mengatakan anak atau orangtua adalah yang berharga. 

Ada lagi yang mengatakan nama baik atau reputasi dan karier/bisnisnya adalah yang berharga dalam hidupnya. 

Tidak heran bila setiap orang mengejar sesuatu berharga bagi dirinya untuk dimilikinya dengan segala upaya keras segala kemampuannya. 

Tidak heran ada berbagai benturan dan kendala yang menghambat untuk segera memiliki sesuatu yang berharga baginya. 

Apalagi urusan duit/harta dunia, ada yang sampai berbuat jahat untuk memilikinya. 

1 Timotius 6:10 

Karena akar segala kejahatan ialah cinta uang. Sebab oleh memburu uanglah beberapa orang telah menyimpang dari iman dan menyiksa dirinya dengan berbagai-bagai duka. 

Ada yang demi mendapatkan reputasi atau nama baik; ia rela mengurbankan kepentingan keluarga atau mengabaikan kerohaniannya demi tercapai ambisinya. 

Sesuatu yang berharga yang berasal dari dunia ini adalah sementara sebab hal ini menyangkut pemenuhan kebutuhan tubuh dan jiwa, yang akan hilang ketika tiba saatnya meninggalkan dunia ini. 

Banyak orang tahu akan kebenaran ini tetapi sayangnya mereka tidak peduli dan tetap saja mengejar sesuatu berharga dari dunia ini. 

Yesus menasehati bahwa ada yang lebih berharga dari segala sesuatu berharga dari dunia ini dengan menggunakan perumpamaan tentang harta terpendam dan mutiara berharga. 

Apa maksudnya? 

Harta terpendam dan mutiara berharga yang dimaksud Yesus dapat kita artikan adalah sesuatu berharga yang sifatnya kekal dan bukan sementara yakni hidup kekal di Sorga. 

Darimana kita tahu harta terpendam dan mutiara berharga itu adalah mengenai kekekalan hidup di Sorga? 

Yohanes 14:2 

Di rumah BapaKu banyak tempat tinggal. Jika tidak demikian, tentu Aku mengatakannya kepadamu. Sebab Aku pergi ke situ untuk menyediakan tempat bagimu. 

Selama kita masih hidup di dunia ini, sesuatu paling berharga adalah berasal dari Tuhan yakni damai sejahtera Ilahi

Yohanes 14:27 

Damai sejahtera Kutinggalkan bagimu. Damai sejahteraKu Kuberikan kepadamu, dan apa yang Kuberikan tidak seperti yang diberikan oleh dunia kepadamu. Janganlah gelisah dan gentar hatimu. 

Realitanya banyak orang memprioritaskan segala sesuatu dari dunia ini adalah yang paling berharga dalam hidupnya bahkan ada yang mau hidup di dunia ini selama mungkin dengan konsumsi obat kuat. 

Mereka takut meninggalkan dunia ini yang telah menyenangkan dirinya sekian puluh tahun dan mereka tidak yakin meski tahu bahwa hidup kekal di Sorga adalah yang paling berharga dari segala sesuatu yang berharga di dunia ini. 

Bagaimana dengan anda? 

Setelah mendengar perumpamaan yang Yesus katakan pada hari ini, apakah anda mengamini dan melakukannya dengan menjual yang anda miliki. 

Matius 13:43b 

Pada waktu itulah orang-orang benar akan bercahaya seperti matahari dalam Kerajaan Bapa mereka. Siapa bertelinga, hendaklah ia mendengar! 

Salam Kasih, 

Surya Darma 

renunganpdkk.blogspot.co.id 

https://renunganhariankatolik.video.blog