Perbedaan kedua jenis angin tersebut ditunjukkan oleh pilihan

Jakarta -

Pernahkah detikers menanyakan dari mana asal angin yang berhembus? Ada beberapa jenis angin yang bisa kita rasakan, diantaranya angin darat dan angin laut.

Sebelum itu, ketahui bahwa udara bergerak karena adanya perbedaan tekanan di bumi. Massa udara ini bergerak dari daerah yang bertekanan tinggi ke daerah bertekanan rendah.

Pola gerakan udara tadi dapat dibagi menjadi 3, yaitu adveksi, konveksi, dan turbulensi.

Adveksi adalah gerakan udara yang arahnya horizontal atau mendatar. Konveksi adalah gerakan udara dengan arah vertikal. Sedangkan turbulensi adalah perubahan arah dan kecepatan gerakan udara karena faktor tertentu.

Gerakan massa udara yang arahnya horizontal, disebut dengan angin. Arah dan kecepatannya bisa diukur menggunakan sebuah alat bernama anemometer mangkok.

Macam-Macam Angin

Dalam kehidupan sehari-hari, kita mengenal beberapa jenis angin. Penamaan angin tergantung dari arah mana angin itu bertiup. Misalnya, jika datang dari arah gunung disebut angin gunung, atau jika datangnya dari arah lembah maka disebut angin lembah.

Mengutip dari buku Geografi Kelas X karya Bambang Sutoyo, sirkulasi gerakan angin di muka bumi umumnya dibedakan menjadi dua, yaitu angin umum dan angin lokal.

Angin umum adalah gerakan udara yang berhembus sepanjang tahun dan meliputi wilayah luas, yaitu angin Pasat, angin Muson, angin Barat, dan angin Timur.

Sedangkan angin lokal adalah jenis udara yang hanya berhembus di wilayah dan waktu tertentu saja. Contoh angin lokal adalah angin darat dan angin laut, angin gunung dan angin lembah, angin siklon dan angin antisiklon, dan angin fohn.

Kali ini, topik yang dibahas adalah salah satu jenis angin lokal, yaitu angin darat dan angin laut.

Angin Darat dan Angin Laut

Angin darat

Angin darat terjadi saat malam hari. Proses yang terjadi adalah udara panas di atas laut bergerak naik, lalu tempatnya digantikan oleh udara yang lebih dingin dari daratan. Sehingga terjadi gerakan konvektif yang menyebabkan udara dingin dari daratan bergerak menggantikan udara yang naik di lautan.

Nah, aliran udara yang bergerak dari daratan ke lautan ini yang kemudian dikenal sebagai angin darat.

Arah angin darat yang menuju ke laut ini banyak dimanfaatkan nelayan untuk berangkat berlayar mencari ikan di laut. Waktu terjadinya angin darat adalah pada tengah malam dan dini hari.

Angin Laut

Proses terjadinya angin laut hampir sama dengan proses terjadinya angin darat, yaitu diakibatkan oleh perbedaan suhu pada kedua wilayah.

Pada siang hari, wilayah daratan mempunyai kemampuan menyerap suhu atau kalor dari matahari lebih cepat. Kondisi sebaliknya terjadi di lautan, proses penyerapan panas atau kalor berlangsung lebih lambat.

Kondisi ini membuat suhu di daratan lebih cepat panas daripada wilayah lautan. Akibatnya udara di atas daratan akan bergerak naik, kemudian udara dingin dari lautan akan menggantikannya. Sehingga terjadilah aliran udara dari wilayah lautan ke daratan yang disebut sebagai angin laut.

Angin laut terjadi saat pagi hingga menjelang sore hari. Arah angin laut yang bergerak dari lautan ke daratan ini dimanfaatkan oleh nelayan untuk kembali ke daratan setelah bermalam mencari ikan di lautan.

Nah, sekarang apakah detikers sudah bisa membedakan angin darat dan angin laut?

Simak Video "Detik-detik Tornado Dahsyat Sapu Kota Kansas AS, Ribuan Rumah Rusak"


[Gambas:Video 20detik]
(lus/lus)

Perbedaan kedua jenis angin tersebut ditunjukkan oleh pilihan

Perbedaan kedua jenis angin tersebut ditunjukkan oleh pilihan
Lihat Foto

dok. Kementerian ESDM

PLTB Sidrap memiliki 30 turbin kincir angin, masing-masing setinggi 80 m, dengan baling-baling sepanjang 57 m. Setiap turbin menghasilkan listrik 2.5 MW, sehingga total kapasitas 75MW.

KOMPAS.com - Selain ada lokal, ada juga angin musim. Angin musim adalah angin yang bergerak terus menerus secara periodik.

Dilansir dari buku Cuaca dan Iklim (2018), ada beberapa jenis angin musim yakni:

  • Angin Muson
  • Angin Muson Barat
  • Angin Muson Timur
  • Angin Passat
  • Angin Anti-Passat

Beikut penjelasannya:

Angin Muson

Angin Muson atau angin monsoon adalah angin yang berhembus selama tiga bulan hingga setengah tahun ke arah yang sama, kemudian berganti ke arah sebaliknya di periode waktu berikutnya.

Baca juga: Angin: Faktor dan Jenisnya

Umumnya, setengah tahun pertama akan bertiup angin darat yang kering. Kemudian setengah tahun berikutnya bertiup angin laut yang basah.

Perbedaan kedua jenis angin tersebut ditunjukkan oleh pilihan

Perbedaan kedua jenis angin tersebut ditunjukkan oleh pilihan
Lihat Foto

Atlas Indonesia

Angin muson barat

Angin musim barat atau angin muson barat adalah angin yang mengalir dari Asia (musim dingin) ke Australia (musim panas).

Angin musim barat melewati Indonesia bagian barat. Angin ini mengandung curah hujan yang banyak karena melewati perairan dan samudra.

Perbedaan kedua jenis angin tersebut ditunjukkan oleh pilihan

Perbedaan kedua jenis angin tersebut ditunjukkan oleh pilihan
Lihat Foto

shutterstock.com

Ilustrasi angin muson

Perairan yang dilewati adalah Laut China Selatan dan Samudra Hindia.

Baca juga: Angin Muson Asia-Australia: Proses dan Sistemnya

Angin musim barat menyebabkan Indonesia mengalami musim hujan. Angin ini melintas pada Desember, Januari, dan Februari dengan kecepatan minimal 3 m/s.

Angin musim timur

Perbedaan kedua jenis angin tersebut ditunjukkan oleh pilihan

Perbedaan kedua jenis angin tersebut ditunjukkan oleh pilihan
Lihat Foto

Atlas Indonesia

Angin muson timur

Angin musim timur adalah angin yang mengalir dari Australia (musim dingin) ke Asia (musim panas).

Perbedaan kedua jenis angin tersebut ditunjukkan oleh pilihan

Perbedaan kedua jenis angin tersebut ditunjukkan oleh pilihan
Lihat Foto

shutterstock.com

Ilustrasi angin muson

KOMPAS.com - Letak astronomi dan geografi Indonesia menyebabkan Indonesia beriklim tropis.

Letak tersebut juga membuat Indonesia dilalui angin muson.

Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), Angin muson merupakan iklim yang ditandai oleh pergantian arah angin dan musim penghujan atau kemarau selang lebih kurang enam bulan. Mengikuti posisi matahari pada bulan Juni dan Desember.

Terdapat di daerah tropis dan subtropis yang diapit oleh benua dan samudera.

Dalam buku Metode Klasifikasi Iklim di Indonesia (2019) karya Ariffin, angin muson angin yang bertiup secara musiman yang berubah-ubah setiap periode enam bulan.

Secara garis besar angin muson dibedakan dua macam, yakni angin musin barat dan angin muson timur.

Baca juga: Jenis Iklim yang Mempengaruhi Iklim di Indonesia

Angin Muson Barat

Angin muson barat daya yang bertiup pada bulan Oktober sampai bulan bulan April. Angin muson barat bersifat basah dan banyak menghasilkan hujan.

Angin tersebut bergerak dari Benua Asia ke Benua Australia.

Saat itu di Asia sedang berlangsung musim dingin, suhu udara rendah tekanan udara tinggi.

Sedangkan di Australia saat itu sedang berlangsung musim panas, suhu udara tinggi tekanan udara rendah.

Perbedaan kedua jenis angin tersebut ditunjukkan oleh pilihan
Ilustrasi angin kencang. ©2017 Merdeka.com

JATIM | 19 Januari 2021 08:15 Reporter : Edelweis Lararenjana

Merdeka.com - Angin adalah udara yang bergerak yang diakibatkan oleh rotasi bumi dan juga karena adanya perbedaan tekanan udara disekitarnya. Angin adalah udara yang bergerak (berpindah) dari daerah yang bertekanan tinggi ke daerah yang bertekanan lebih rendah atau dari daerah yang memiliki suhu/temperatur rendah ke wilayah bersuhu tinggi.

Perbedaan suhu di atmosfer menyebabkan perbedaan tekanan udara, dan mengakibatkan udara terus-menerus mengalir dari tekanan tinggi ke tekanan rendah. Bila terjadi perbedaan di antara pusat tekanan (yakni suhu atmosfer) terlalu tinggi, arus udara (yakni angin) menjadi sangat kuat.

Pergerakan angin memiliki energi kinetik, oleh karena itu energi angin dapat dikonversi menjadi energi lainnya seperti energi listrik dengan menggunakan kincir angin atau turbin angin. Angin juga terdiri dari berbagai jenis. Jenis-jenis angin misalnya adalah angin lokal dan angin musim. Berikut penjelasan selengkapnya.

2 dari 4 halaman

Pada dasarnya, angin terjadi karena ada perbedaan suhu antara panas dan udara dingin. Di daerah khatulistiwa yang panas, udaranya menjadi panas, mengembang dan menjadi ringan, naik ke atas dan bergerak ke daerah yang lebih dingin misalnya daerah kutub.

Sebaliknya, di daerah kutub yang dingin, udaranya menjadi dingin dan turun ke bawah. Dengan demikian terjadi suatu perputaran udara, berupa perpindahan udara dari kutub. Perpindahan udara seperti ini di kenal sebagai angin pasat.

Selain angin pasat terdapat juga angin-angin yang lain, misalnya angin musim (angin muson), angin pantai dan angin lokal lainnya. Prinsipnya adalah bahwa angin terjadi karena adanya perbedaan suhu udara di beberapa tempat di muka bumi, mengutip publikasi oleh umm.ac.id.

3 dari 4 halaman

Angin terjadi dikarenakan adanya perbedaan tekanan udara atau perbedaan suhu udara pada suatu daerah. Hal ini berkaitan dengan besarnya energi panas matahari yang diterima oleh permukaan bumi. Pada suatu daerah yang menerima energi panas matahari lebih besar, akan mempunyai suhu udara yang lebih panas dan tekanan udara yang cenderung lebih rendah.

Sehingga akan terjadi perbedaan suhu dan tekanan udara antara daerah yang menerima energi panas lebih rendah dengan yang menerima energi panas yang besar. Akibatnya, terjadi aliran udara pada daerah tersebut yang menghasilkan angin. Kondisi aliran angin dipengaruhi oleh permukaan bumi yang dilalui oleh aliran dan perbedaan temperatur permukaan bumi.

Syarat dan kondisi kecepatan angin dapat diukur dengan alat pengukur kecapatan dan arah angin. Selain dengan alat pengukur dapat juga diukur atau diperkirakan menggunakan tabel Skala Beaufort. Berikut tingkatan kecepatan angin menurut table Skala Beaufort.

4 dari 4 halaman

Jenis-jenis angin ternagi menjadi dua, yakni jenis-jenis angin musim dan angin lokal. Angin darat, laut, lembah dan jatuh merupakan beberapa jenis angin lokal. Berikut penjelasan selengkapnya mengenai jenis-jenis angin, mengutip publikasi oleh umy.ac.id;

1. Angin Gunung dan Angin Lembah

Jenis-jenis angin yang pertama adalah angin gunung dan angin lembah. Perbedaan pemanasan suhu juga terjadi dikawasan pegunungan dengan kawasan lembah. Saat matahari terbit merupakan waktu di mana angin lembah terjadi. Daerah yang mendapatkan energi panas pertama kali adalah puncak gunung dan proses tersebut berlangsung sepanjang hari.

Lembah mendapatkan energi panas lebih rendah dibandingkan lereng gunung. Sehingga terjadi perbedaan suhu antara lembah dan lereng gunung. Udara dingin dari lembah menggantikan udara panas pada lereng gunung yang naik, akibatnya terjadi aliran udara dari lembah menuju gunung yang dinamakan dengan angin lembah.

Sedangkan pada sore hari puncak gunung yang mendingin akan mengalirkan udara ke lembah dan lembah akan melepas energi panas. Aliran udara tersebut dinamakan angin gunung.

2. Angin Ribut atau Angin Puyuh

Jenis-jenis angin yang kedua adalah angin ribut atau angin puyuh. Angin ribut atau angin puyuh biasa juga disebut sebagai angin puting beliung, yaitu angin kencang yang datang secara tiba-tiba, mempunyai pusat gerak seperti spiral hingga menyentuh permukaan bumi dan hilang dalam waktu singkat (3 – 5 menit).

Dengan kecepatan angin rata-rata berkisar antara 30 – 40 knots. Angin ini berasal dari awan Cumulonimbus (CB) yaitu awan yang bergumpal berwarna abu-abu gelap dan menjulang tinggi.

3. Angin Fohn

Jenis-jenis angin yang ketiga adalah angin Fohn. Angin Fohn adalah angin yang bersifat kering dan panas, yang turun dari lereng pegunungan. Angin ini terjadi karena turunnya kelembapan udara yang mendapatkan pemanasan secara dinamis. Sehingga udara panas dan keringlah yang mengalir ke daratan.

Selain itu, jenis angin selain angin lokal merupakan angin yang bertiup dengan kawasan yang lebih luas seperti angin musim atau angin monsoon. Ada dau jenis angin monsoon yang terjadi di Indonesia, yaitu monsoon barat dan monsoon timur. Angin monsoon disebabkan oleh perbedaan tekanan udara pada benua yang menggapit Indonesia, yaitu Benua Autralia dengan udara kering dan Benua Asia dengan udara yang relatif lembap.

4. Angin Monsun Barat

Jenis-jenis angin yang keempat adalah angin monsun barat. Pada bulan Oktober hingga April adalah bulan di mana angin monsoon barat terjadi. Pada bulan tersebut, belahan bumi bagian selatan tepat berada di bawah matahari, yang mengakibatkan suhu pada belahan bumi bagian selatan lebih tinggi dibandingkan dengan suhu bumi bagian utara, sehingga angin bertiup ke bumi bagian selatan.

5. Angin Monsun Timur

Jenis-jenis angin yang kelima adalah angin monsun timur. Pada bulan April hingga Oktober adalah bulan di mana angin monsoon timur terjadi. Pada saat itu, bumi bagian utara berkedudukan tepat di bawah matahari. Menyebabkan benua Australia mengalami musim dingin sehingga bertekanan tinggi. Sedangkan benua Asia lebih panas, sehingga tekanannya rendah.

6. Angin Laut dan Angin Darat

Jenis-jenis angin yang keenam adalah angin laut dan angin darat. Angin darat merupakan angin yang bertiup mengalir dari darat ke lautan, sedangkan angin laut merupakan angin yang bertiup dari laut ke daratan. Adanya perbedaan sifat antara lautan dan daratan mengakibatkan terjadinya angin darat dan angin laut. Lautan menyerap dan melepas energi panas lebih lama daripada daratan.

(mdk/edl)