Penelitian sosial tetap bersifat ilmiah meskipun tanpa mengikuti instrumen penelitian

Instrumen penelitian adalah alat bantu yang digunakan oleh peneliti untuk mengumpulkan data penelitian. Pada artikel blog kali ini saya akan mengulas beberapa instrumen penelitian dalam riset sosial. Pengalaman saya terlibat dalam beberapa penelitian sosiologi serta riset interdisipliner lainnya menunjukkan bahwa pada prinsipnya, instrumen penelitian yang digunakan sangat tergantung pada jenis data seperti apa yang dibutuhkan. Data seperti apa yang akan digunakan ditentukan oleh apa rumusan masalah penelitian yang diajukan.

Beberapa poin yang akan saya jelaskan di bawah ini adalah koleksi berbagai jenis instrumen penelitian sosial yang bisa digunakan. Perlu diingat bahwa tidak semua instrumen relevan, namun dalam riset sosial termasuk sosiologi, hanya menggunakan satu diantara beberapa instrumen berikut ini membuat data yang diperoleh tidak optimal. Apa saja contoh instrumen penelitian sosial yang jamak digunakan?

Baca juga:
Metode Penelitian Kuantitatif
Metode Penelitian Kualitatif

Contoh-contoh instrumen penelitian sosial

Kuesioner atau angket

Angket atau kuesioner pada umumnya digunakan sebagai instrumen penelitian survei atau riset yang menggunakan pendekatan kuantitatif. Kuesioner bisa terdiri atas dua pertanyaan; pertanyaan yang bersifat tertutup dan terbuka. Kuesioner dengan pertanyaan tertutup memberi opsi responden untuk memilih jawaban yang sudah tertulis dalam kuesioner. Pertanyaan terbuka memberi kesempatan pembaca untuk menuliskan jawabannya sendiri.

Tidak ada standar baku tentang struktur kuesioner. Namun demikian, kuesioner sedikitnya harus melibatkan pertanyaan tentang identitas dan pertanyaan penelitian. Perlu dicatat bahwa identitas responden tidak harus identitas sebenarnya. Bakhan pada beberapa penelitian, penulisan nama responden tidak diperlukan demi menjaga kerahasiaan responden dan menegakkan etika riset. Identitas responden yang umumnya dicatat adalah, umur, jenis kelamin, tahun lahir, dan variabel lain yang berguna untuk analisis.

Penelitian sosial tetap bersifat ilmiah meskipun tanpa mengikuti instrumen penelitian

Panduan wawancara

Penelitian sosial yang melibatkan wawancara sebagai teknik pengumpulan data umumnya membutuhkan panduan wawancara atau istilah Inggrisnya interview guide. Interview guide disusun sebelum peneliti turun lapangan dan bertemu langsung narasumber. Panduan wawancara biasanya dibutuhkan pada awal turun lapangan. Seiring waktu, peneliti biasanya sudah terbiasa dan hafal diluar kepala struktur wawancara sehingga tidak memerlukan lagi interview guide.

Penelitian yang menggunakan interview guide biasanya penelitian dengan pendekatan kualitatif, apalagi yang menuntut wawancara mendalam sebagai salah satu cara mengumpulkan data. Sama seperti angket, struktur pedoman wawancara sangat tergantung pada kebutuhan penelitian akan jawaban pertanyaan serta kenyamanan dalam proses wawancara. Saya pernah mewawancari beberapa traveller ketika penelitian lapangan. Kebanyakan dari mereka merasa nyaman ketika wawancara dimulai dengan menceritakan pengalaman travellingnya. Oleh karena itu, dalam wawancara berikutnya saya meletakkan pertanyaan tentang pengalaman travelling di bagian awal.

Buku catatan atau buku harian

Peneliti sebaiknya memiliki buku catatan penelitian atau buku harian untuk menuliskan apa yang menarik dan berhubungan dengan fokus penelitian. Proses penelitian berlangsung dalam kurun waktu tertentu. Pada kurun waktu itu, sering kali ide atau peristiwa terjadi diluar dugaan atau diluar kendali peneliti. Buku catatan berguna untuk mendokumentasikan momentum penting yang kita tidak tahu datangnya. Penelitian sosial berbeda dengan penelitian non-sosial. Peneliti selalu berada pada sudut pandang manusia karena peneliti adalah manusia. Buku harian mampu merekam alur atau kronologi proses penelitian dari kacamata subjektif.

Manfaat buku harian sebagai instrumen penelitian biasanya baru terasa pada tahap analisis data. Tahap analisis melibatkan proses screening untuk menilai bagaimana kualitas data yang sudah terkumpul. Menentukan kualitas data tidaklah mudah, karena peneliti kadang lupa bagaimana konteks sosial yang terjadi ketika data itu muncul. Pada saat itulah, catatan dalam buku harian bisa membantu peneliti mengingat kembali konteks sosial yang mendasarinya. Kalau perlu, ditulis dalam catatan kaki. Penelitian etnografis, etnometodologis, dan fenomenologis menggunakan buku harian sebagai instrumen yang wajib digunakan.

Alat rekam

Alat rekam bisa terdiri dari kamera, video, atau perekam suara. Sebagai instrumen penelitian, alat rekam mempermudah peneliti melakukan pengumpulan data. Misalnya, ketika wawancara, peneliti bisa mendapatkan narasi detail melalui transkrip apabila wawancara direkam. Tentu saja, etika penelitian tetap harus diperhatikan dengan cara meminta ijin terlebih dahulu sebelum mulai merekam.

Namun, pada beberapa penelitian, penggunaan alat rekam juga beresiko mendistorsi kesan natural fenomena sosial yang diteliti. Narasumber bisa saja menjawab pertanyaan dengan hati-hati sehingga kurang natural karena tahu kalau direkam. Pada titik ini, peneliti harus jeli melihat apakah kualitas data akan lebih baik jika direkam atau tidak. Foto dan video merupakan bentuk lain hasil rekaman. Alat rekam mana yang diperlukan tergantung pada desain penelitian. Penelitian tentang sosiologi visual, antropoligi visual, sejarah visual dan semacamnya, membutuhkan data visual yang berkualitas dan lebih banyak. Tentunya kamera foto atau video sangat diperlukan.

Buku tes

Buku tes bisa digunakan sebagai instrumen penelitian, terutama riset yang bersifat eksperimen. Eksperimen sosial banyak menggunakan buku tes karena mampu merekam data eksperimen yang dibutuhkan. Misalnya, penelitian tentang efek homeschooling terhadap daya kritis siswa. Peneliti bisa memberikan buku tes untuk diisi oleh mereka yang homeschooling kemudian dilihat perkembangannya, atau dibandingkan dengan mereka yang tidak homeschooling.

Riset sosial-psikologi juga sering menggunakan buku tes sebagai instrumen penelitian. Pilihan menggunakan buku tes, lagi-lagi sangat tergantung pada pertanyaan penelitian. Pada dasarnya, buku tes berfungsi mirip dengan kuesioner atau polling. Bedanya, buku tes memang benar-benar ditujukan untuk tes, dalam artik menguji kemampuan informan. Pemilihan buku tes mana yang digunakan juga tidak bisa sembarangan. Buku tes yang tidak kredibel merendahkan kualitas hasil penelitian.

Peneliti

Instrumen penelitian terakhir yang bisa saya paparkan disini adalah peneliti itu sendiri. Dalam penelitian sosial, termasuk penelitian sosiologi, peran peneliti sangat signifikan, khususnya riset dengan pendekatan kualitatif. Salah satu sosiolog yang menegaskan hal ini adalah Max Weber. Menurut Weber, peneliti harus melakukan interpretasi terhadap tindakan sosial yang dilakukan oleh subjek penelitian yang diteliti. Interpretasi di sini mengandung makna adanya unsur subjektivitas penelitian.

Sosiolog Perancis, Pierre Bourdieu juga berpendapat bahwa sosiolog harus memberikan worldview atau pandanganya tentang dunia sosial yang ditelitinya. Penelitian sosial kualitatif memandang penting sudut pandang peneliti dalam memberikan gambaran tentang dunia yang ditelitinya. Peneliti sebagai instrumen penelitian menekankan pentingnya perspektif subjektif peneliti.

Sebagai contoh, penelitian tentang perkembangan komunitas urban farming di Indonesia. Peneliti melakukan wawancara mendalam dengan para pegiat urban farming dan menemukan bahwa mereka ikut dalam komunitas itu karena ingin mengubah kotanya dari beton menjadi hijau dan berkelanjutan. Peneliti kemudian memberi pandangan bahwa ada semacam resistensi dari para pegiat urban farming terhadap kondisi kota yang ditinggalinya sehingga mereka ingin terlibat dalam perubahan. Resistensi merupakan interpretasi peneliti atau pandangan peneliti terhadap dunia sosial (fenomena urban farming) yang ditelitinya.

Perlu ditegaskan kembali, instrumen penelitian adalah alat bantu untuk mengumpulkan data penelitian, bukan alat bantu untuk proses yang lain, seperti analisis data misalnya. Kita bisa menyebut SPSS atau Atlas.ti sebagai alat, tetapi alat bantu pengolahan data, bukan sebagai instrumen penelitian.

Baca juga: Contoh Metode Penelitian

Jumpa lagi bareng kita, yuksinau.id yang senantiasa membahas mengenai segala ilmu pengetahuan yang pastinya perlu kalian pelajari. Dan kali ini yuksinau.id berkesempatan untuk membahas pengertian penelitian sosial menurut ahli dan secara umum.

Yuk langsung saja simak baik-baik ulasan di bawah.

Pengertian Penelitian Sosial

Penelitian sosial tetap bersifat ilmiah meskipun tanpa mengikuti instrumen penelitian

Secara Umum

Penelitian pada hakekatnya berasal dari bahasa Inggris yakni research yang memiliki arti mencari kembali.

Penelitian sosial sendiri adalah usaha rasional atau masuk akal, empiris (dapat diamati), yang tersusun secara sistematis dan digunakan sebagai suatu metode dalam mencari suatu kebenaran secara ilmiah.

Atau dapat juga kita artikan sebagai salah suatu metode analisis dalam situasi yang merumuskan berbagai camam persoalan sosial.

Dengan maksud guna menemukan aspek yang baru, memahami sebab akibat sekaligus dengan hubungannya, mengoreksi, mengadakan verifikasi, dan juga memperluas pengetahuan.

Berikut beberapa pendapat dari para ahli mengenai pengertian penelitian sosial, diantaranya adalah sebagai berikut:

Sanapiah Faisal

Sanapiah Faisal mengemukakan pendapat bahwa penelitian sosial adalah suatu aktivitas di dalam menelaah suatu problem yang menggunakan metode ilmiah secara tertata dan juga sistematis guna menemukan pengetahuan baru yang bisa dipegang kebenarannya tentang dunia alam dan juga dunia sosial.

Soetrisno Hadi

Penelitian merupakan serangkaian usaha dalam memperoleh semua sesuatu guna mengisi kekosongan atauoun kekurangan yang ada, menggali lebih dalam apa yang sudah ada, mengembangkan dan juga memperluas, serta menguji kebenaran dari apa yang sudah ada tetapi kebenarannya masih diragukan.

Donald Ary

Penelitian adalah penerapan dari pendekatan ilmiah terhadap suatu pengkajian masalah dalam mendapatkan informasi yang berguna serta hasil yang bisa dipertanggungjawabkan.

Hasan

penelitian merupakan penyaluran rasa ingin tahu manusia kepada sesuatu atau masalah dengan perlakuan tertentu (contohnya: memeriksa, mengusut, menelaah, serta mempelajari secara cermat dan sungguh-sungguh) sehingga diperoleh sesuatu (contohnya: mencapai kebenaran, memperoleh jawaban atas masalah, pengembangan ilmu pengetahuan, dan lain sebagainya).

Sukardi

Penelitian merupakan sebuah lanjut ke halaman 22 Pengertian Penelitian Sosial Menurut Ahli.

Ciri-ciri penelitian sosial

Penelitian sosial tetap bersifat ilmiah meskipun tanpa mengikuti instrumen penelitian

Berikut merupakan ciri-ciri dari penelitian sosial, diantaranya adalah sebagai berikut:

1. Mempunyai Tujuan Penelitian

Kegiatan penelitian mempunyai sasaran yang ingin diraih, sebagai contoh untuk memperoleh jawaban atas berbagai pertanyaan atau guna memperoleh informasi baru.

Dalam melakukan penelitian juga sangat penting untuk memfokuskan diri pada saat sedang melakukan kegiatan penelitian, hal ini guna pemikirannya tidak bercabang pada saat menemui fenomena baru.

2. Mencakup Kegiatan yang Terencana dan Sistematis

Penelitian yang dilakukan harus bisa dipertanggungjawabkan. Oleh sebab itu, kegiatan dalam penelitian harus disusun dengan metode ilmiah yang sistematis, terencana, serta tepat sasaran.

3. Menggunakan Analisis Logis

Data yang terkumpul dalam pelaksanaa penelitian harus dianalisis lebih lanjut. Proses analisis tidak dapat sembarangan dilakukan, harus didasari dengan teori yang sudah dipilih sebagai landasannya.

Dengan begitu, analisis yang dilakukan oleh peneliti bisa ditenima oleh akal sehat.

4. Bersifat Ilmiah atau Empiris

Penelitian yang dilaksanakan harus bersifat ilmiah. Itu berarti, objek bisa diteliti dengan mengenakan metode ilmiah tertentu serta harus benar-benar terdapat di lingkungan masyarakat.

Proses penelitian hanus dilakukan secara rasional dan didasari dengan standar ilmu pengetahuan sehingga hasilnya akan bisa diterima oleh akal sehat.

5. Proses Pencarian Data Dilaksanakan Secara Objektif

Pada saat melakukan penelitian sosial, si peneliti harus mampu bersikap secara objektif hal itu berarti tidak memihak atau mempunyai kecenderungan dalam membela pihak tertentu.

Peneliti sebisa mungkin untuk bersikap netral pada saat melakukan pencarian data.

6. Objek Penelitian adalah Gejala dan Fakta Sosial

Penelitian yang dilakukan harus mempunyai tema yang spesifik. Jika penelitian yang dilaksanakan merupakan penelitian sosial, maka tentu saja objek penelitiannya merupakan fakta dan juga gejala sosial yang terjadi di lingkungan masyarakat.

7. Menghasilkan Kesimpulan atau Generalisasi

Sesudah penelitian dilaksanakan dengan serangkaian proses, seperti halnya mengumpulkan data sekaligus mengolah data, dan diikuti langkah selanjutnya yaitu menarik kesimpulan atau generalisasi.

Namun, guna melakuakn penelitian kualitatif, peneliti harus mampu menghindari generalisasi, sebab penelitian tersebut dilakukan dalam lingkup area yang Iebih sempit sekaligus kontekstual.

8. Proses Penelitian Dilakukan Secara Berkelanjutan

Penelitian membutuhkan proses, tidak dapat dilakukan secara instan. Oleh sebab itu, perlu adanya penyusunan rancangan penelitian ataupun proposal penelitian guna memastikan proses peneiltian tersebut berlanjut atau kontinu, sebagai contoh selepas proses pengolahan data kemudian dilanjtukan dengan melakukan analisis data.

9. Disertai Instrumen Penelitian

Instrumen penelitian adalah alat yang digunakan untuk mengumpulkan data, seperti kuesioner, tape recorder, handycam, dan juga pedoman wawancara.

Instrumen tersebut penting adanya guna memperoleh data yang senada dengan topik penelitian.

10. Memerlukan Manajemen Waktu

Manajemen waktu dibutuhkan pada saat melakukan kegiatan penelitian sosial. Manajemen waktu juga nantinya akan mengarahkan peneliti dalam mengestimasi waktu yang dibutuhkan pada saat melakukan penelitian.

Tanpa adanya manajemen waktu, peneliti akan sulit mengkoordinasikan waktu secara proporsional.

11. Melakukan Kontrol

Kontrol disini merujuk kepada aksi guna melakukan pembatasan pada variabel lain yang tak diharapkan, khususnya dalam kegiatan penelitian eksperimen.

Tindakan tersebut akan dilakukan sebab terkadang terdapat variabel lain yang muncul saat melakukan penelitian sehingga akan mempengaruhi hasil penelitian.

Jenis-jenis Penelitian Sosial

Penelitian sosial tetap bersifat ilmiah meskipun tanpa mengikuti instrumen penelitian

Ada beberapa jenis penelitian sosial yang telah kami rangkum buat kalian semua, yuk langsung saja simak ulasan di bawah:

1. Berdasarkan hasil yang diperoleh

  • Penelitian dasar (basic research) yakni metode penelitian sosial yang sifatnya murni guna pengembangan ilmu pengetahuan serta kajian dalam sosiologi.
  • Penelitian terapan (applied research) yakni langkah penelitian sosial yang dirancang guna dapat memecahkan beragam masalah secara praktis.
  • Penelitian Evaluasi

2. Berdasarkan bidang yang diteliti

  • Penelitian sosial
  • Penelitian eksakta

3. Berdasarkan tempat Penelitian

  • Field research, merupakan jenis penelitian yang dilaksanakan Iangsung di lapangan. Jenis penelitian ini dapat memanfaatkan metode kualitatif maupun kuantitatif.
  • Library research, merupakan penelitian yang dilaksanakan dengan memanfaatkan literatur atau kepustakaan dalam pembahasan dan juga penerapannya.
  • Laborato research, merupakan salah satu jenis penelitian sosial yang dilaksanakan di tempat tertentu seperti halnya di laboratorium.

4. Berdasarkan teknik atau metode yang di gunakan

  • Peelitian survei
  • Penelitian histori
  • Penelitian eksperiment

5. Berdasarkan keilmiahannya

  • Penelitian Ilmiah
  • Penelitian Non-Ilmiah

6. Berdasarkan Spesialisasi ilmu garapannya

  • Penelitian Bisnis
  • Penelitian Ekonomi
  • Penelitian Pertanian
  • Penelitian Komunikasi
  • Penelitian Hukum

7. Berdasarkan tujuan penelitiannya

  • Penelitian eksploratif: menggali secara luas mengenai beberapa sebab ataupun hal yang dapat mempengaruhi terjadinya sesuatu.
  • Penelitian development: mengembangkan sekaligus meningkatkan mutu dengan cara percobaan dan juga penyempurnaan.
  • Penelitian verifikatif: mengoreksi kembari kebenaran dari hasil penelitian lain.
  • Penelitian korelatif: menemukan ada atau tidaknya kaitan antara dua variabel atau lebih.
  • Penelitian komparatif: membandingkan persamaan serta perbedaan dua atau lebih dari fakta-fakta dan sifat-sifat objek yang sedang diteliti.

8. Berdasarkan kedalaman penelitiannya

  • Penelitian eksploratif: penelitian ini bermaksud dalam mengumpulkan lebih banyak informasi mengenai suatu permasalahan tertentu, yang sangat sedikit sekali ada informasi tentang permasalahan tersebut.
  • Penelitian deskriptif: penelitian ini bermaksud dalam memberikan gambaran dalam suatu gejala sosial tertentu serta telah terdapat informasi tentang gejala sosial tersebut namun belum memadai. Contohnya:

    Gilang melakukan kegiatan penelitian mengenai ciri-ciri kehidupan sosial masyarakat di suku Toraja, Sulawesi Selatan. Dalam penelitiannya, Gilang menerangkan mengenai ciri-ciri sosial serta budayapada  masyarakat tersebut.

  • Penelitian eksplanatif: penelitian ini bermaksud dalam menerangkan kaitan antara suatu gejala sosial dengan gejala sosial yang lain.
  • Penelitian tindakan merupakan penelitian yang berorientasi kepada penerapan tindakan yang memiliki tujuan peningkatan mutu ataupun pemecahan masalah dalam suatu kelompok subyek yang sedang diteliti sekaligus mengamati tingkat keberhasilan atau akibat tindakannya, untuk selanjutnya diberikan tindakan lanjutan yang sifatnya penyempurnaan tindakan atau penyesuaian dengan kondisi serta situasi sampai mendapatkan hasil yang lebih baik.

Metode Penelitian Sosial

Penelitian sosial tetap bersifat ilmiah meskipun tanpa mengikuti instrumen penelitian

Terdapat dua metode di dalam penelitian sosial, yaitu kualitatif dan kuantitatif, simak ulasan di bawah:

Penelitian kualitatif merupakan salah satu dari metode penelitian sosial yang memberikan gambaran tentan permasalah sosial secara penjelasan atau deskripsi di dalam membangun ilmu pengetahuan sosial yang diperoleh.

Jenis penelitian ini lebih diperkaya dengan berbagai teori dan juga studi literatur, dengan durasi waktu yang dibutuhkan dapat dibilang relatif lama.

Metode penelitian sosial yang terakhir yaitu penelitian kuantitatif yang memanfaatkan banyak data yang terdaoat dalam lingkungan masyarakat.

Data yang diperlukan dalam metode penelitian sosial jenis ini pada umumnya dihitung dengan mengenakan nomor-nomor dalam statistika.

Perbedaan metode kuantitatif dan kualitatif:

KuantitatifKualitatif
Data numerikData naratif
Mengutamakan ObjektivitasMementingkan Subjektivitas
Diawali dengan hipotesisTidak memerlukan hipotesis
Subjek penelitian disebut respondenSubjek penelitian disebut informan
Peneliti bukan sebagai instrumenPeneliti sebagai instrumen
Instrumen disebut kuesionerInstrumen disebut panduan wawancara

Syarat Penelitian Sosial

Penelitian sosial tetap bersifat ilmiah meskipun tanpa mengikuti instrumen penelitian

  • Sistematis, di mana penelitian akan dilakukan secara berpola atau sesuai dengan rancangan.
  • Terencana, terdaoat unsur kesengajaan serta sudah ditentukan bagaimana langkah-langkahnya.
  • Skeptis, selalu mempunyai rasa ingin tahu yang tinggi.
  • Analitis, menganalisa pada setiap pernyataan yang ada dalam sebuah data.
  • Kritis, berpikir yang didasari dengan akal logika dan juga data.
  • Jujur
  • Terbuka
  • Konsisten, berarti terdapat keselarasan diantara unsur-unsur tersebut.
  • Operasional, berarti bisa menjelaskan bagaimana penelitian itu dilakukan.

Isi dalam rancangan penelitian, diantaranya:

  1. Latar belakang masalah.
  2. Rumusan masalah penelitian.
  3. Tujuan dan manfaat penelitian.
  4. Tinjauan kepustakaan.
  5. Batasan konsep.
  6. Metodologi penelitian.
  7. Menentukan Topik Penelitian.

Kriteria Penelitian Sosial

Penelitian sosial tetap bersifat ilmiah meskipun tanpa mengikuti instrumen penelitian

Kriteria dari karya tulis ilmiah yang baik, diantaranya adalah:

  1. Sifatnya kritis dan analitis
  2. Mengandung konsep dan teori
  3. Mengenakan istilah dengan tepat serta definisi yang uniform
  4. Rasional dan
  5. Obyektif

Penelitian yang baik disamping mempunyai kriteria di atas, juga mempunyai kriteria lain, diantaranya:

  1. Tujuan dan juga masalah penelitian harus dapat digambarkan dengan jelas sehingga tidak akan menimbulkan keraguan yang timbul diantara pembaca.
  2. Teknik dan juga prosedur yang digunakan di dalam penelitian harus dijelaskan secara rinci.
  3. Obyektifitas penelitian harus bisa dijaga dengan cara menunjukkan bukti-bukti tentang sample yang diambil.
  4. Adanya kekurangan selama melakukan penelitian harus diinformasikan secara jujur dan terbukan serta menjelaskan dampak dari kekurangan yang ada.
  5. Validitas serta kehandalan data harus dapat diperiksa dengan cermat dan akurat.
  6. Kesimpulan yang diambil harus berdasarkan kepada hal-hal yang berhubungan dengan data penelitian.
  7. Fenomena atau objek yang diamati harus benar-benar sesuai dengan kemampuan, pengalaman, serta motivasi yang kuat dari si peneliti.
  8. Coherency, saling kait mengkait atau berhubungan antara bagian yang satu dengan bagian yang lain, antara paragraf satu dengan yang lain, antara bab yang satu dengan bab yang lain.

Unsur-unsur Penelitian Sosial

Penelitian sosial tetap bersifat ilmiah meskipun tanpa mengikuti instrumen penelitian

Unsur penting filosofi yang akan mendasari penelitian sosial sebagai sebuah kegiatan ilmiah, diantaranya seperti:

  1. Tujuan (Untuk kebahagiaan masyarakat)
  2. Pemikiran (Kegiatan intelektual)
  3. Objek (Segala fakta dan gejala)
  4. Metode (Dengan cara refleksi, metodis, sistematis)
  5. Interpretasi (Mencari makna yang hakiki)

Tujuan Penelitian sosial

Tujuan dari kegiatan penelitian sosial tak lain yaitu untuk menemukan suatu pengetahuan yang baru dalam bidang tertentu, menguji tentang kebenaran dari pengetahuan pada bidang yang telah ada, mengembangkan pengetahuan yang telah ada, dan juga menulis sebuah karya ilmiah, sebagai contoh membuat disertasi, tesis dan juga skripsi.

Manfaat Penelitian Sosial

Penelitian sosial tetap bersifat ilmiah meskipun tanpa mengikuti instrumen penelitian

Berikut merupakan mafaat dari pelaksanaan penelitian sosial, daintaranya adalah sebagai berikut:

  1. Bisa digunakan untuk menemukan kemungkinan terbaik di dalam proses memecahkan permasalahan sosial.
  2. Dipakai guna menganalisis gejala sosial yang terjadi di dalam lingkungan masyarakat.
  3. Memberikan gambaran tentang penyebab dan juga akibat-akibatnya serta suatu kebijakan, perubahan sosial, dan juga kondisi tertentu.
  4. Untuk mengetahui pencapaian sekaligus keberhasilan dari program kerja.
  5. Memberikan sumbangan dari pemikiran supaya hasil dari penelitian mampu mendorong perubahan yang bersifat progres.
  6. Memprediksi adanya kemungkinan fenomena sosial yang nantinya bisa saja terjadi dengan didasari fakta yang tengah dihadapi.
  7. Sebagai sarana untuk memenuhi syarat dari akademik serta peningkatan karier.
  8. Mendorong peneliti untuk mengembangkan sikap kritis, kerja keras, dan juga pantang menyerah.

Isi Rancangan Penelitian

Penelitian sosial tetap bersifat ilmiah meskipun tanpa mengikuti instrumen penelitian

Beikut merupakan isi dari rancangan penelitian atau proposal penelitian, diantaranya adalah sebagai berikut:

1. Latar belakang masalah.

Dalam bagian ini dijabarkan mengenai dasar-dasar argumen yang melatar belakangi masalah yang tengah dibahas.

Sehingga uraian ini akan tertuan dalam bagian latar belakang masalah sehubungan dengan alasan secara umum suatu masalah yang tengah diangkat.

2. Rumusan masalah penelitian.

Rumusan masalah adalah himpunan langkah yang nantinya akan dipakai dalam membahas suatu permasalahan. Pada umumnya, uraian kalimat berwujud kalimat tanya.

Suatu penelitian perlu terdapat rumusan masalah supaya peneliti lebih mudah cakupan materi dan langkahnya yang nanatinya akan dipakai dalam memecahkan suatu permasalahan.

Contoh rumusan masalah yaitu: “Apakah kebiasaan merokok di kalangan siswa dapat berpengaruh pada tingkat kriminalitas siswa?

3. Tujuan dan manfaat penelitian.

Tujuan dan manfaat penelitian adalah jabaran mengenai harapan si penulis mengenai suatu masalah yang sedang dibahas.

Sementara manfaat penelitian berisi mengenai jabaran nilai untuk penelitian itu baik untuk si peneliti ataupun orang lain.

4. Tinjauan kepustakaan.

Tinjauan pustaka berisi mengenai berbagai penelitian terdahulu yang berkaitan dengan masalah yang tengah dibahas.

5. Hipotesis.

Yakni jabaran mengenai kesimpulan penulis mengenai masalah yang tengah diteliti.

6. Batasan konsep.

Yakni langkah dari si penulis untuk membatasi konsep atau masalah mengenai masalah yang tengah dibahas supaya tidak akan memicu timbulnya penafsiran ganda mengenai masalah yang tengah dibahas.

7. Metodologi penelitian.

Berisikan langkah-langkah yang digunakan peneliti dalam memperoleh data serta mengolahnya menjadi sebuah laporan penelitian.

Contoh Penelitian Sosial

Penelitian sosial tetap bersifat ilmiah meskipun tanpa mengikuti instrumen penelitian

Contoh: survai mengenai penggunaaan produk yang terdapat dalam BKKBN, terutama mengenai fenomena pernikahan di usia muda, peningkatan jumlah penduduk, serta fenomena lainnya yang hangat dibicarakan.

Contoh penelitian sosial ini dilaksanakan dengan usaha mengembangkan sekaligus menuntaskan permasalahan yang tengah dialami oleh masyarakat luas.

Oleh sebab itulah, ada pendapat yang menyebutkan apabila penelitian sosial sangatlah penting untuk pengembangan ilmu pengatuan.

Hal tersebut lantaran ilmu pengetahuan dan juga kegiatan penelitian sosial merupakan suatu hal atau kegiatan yang saling berhubungan.

Penelitian sosial bisa memperkaya khazanah dari ilmu pengetahuan. Sedangkan, ilmu pengetahuan bisa mendorong agenda atau kegiatan penelitian.

Semakin seringnya penelitian masalah sosial dilaksanakan, maka otomatis ilmu pengetahuan yang didapatkan akan semakin banyak.

Demikianlah ulasan mengenai penelitian sosial yang dapat kami sampaikan, semoga dapat membantu kegiatan belajar kalian ya. Terima kasih telah berkunjung :)).