Pada masa Khalifah Siapa mengalami zaman keemasan?

Petugas keamanan Kerajaan Arab Saudi berjaga di depan Kakbah, Makkah, Selasa (5/5/2020). Umat Islam pada masa kini dan mendatang terus berusaha, pantang menyerah, dan tidak mudah tercerai-berai. | Saudi Press Agency/Handout via Reuters

Untuk baca selengkapnya silakan masuk menggunakan akun RepublikaID Anda Masuk

Rep: Yusuf Assidiq Red: Agung Sasongko

REPUBLIKA.CO.ID,  JAKARTA --

Irak masih diwarnai aneka masalah. Negara ini identik dengan kekerasan dan gejolak. Hal itu kontras dengan zaman lampau. Dahulu kala, di wilayah itu, pernah hadir sejumlah peradaban besar dengan sederet prestasi gemilang. Para sejarawan meyakini, kawasan Irak kuno atau Mesopotamia menjadi lokasi peradaban manusia paling awal, yakni Sumeria. Empat ribu tahun silam, bangsa Sumeria telah menetap di wilayah subur sepanjang Sungai Eufrat dan Tigris. Selama lebih 3.000 tahun, peradaban Sumeria bertahan. Kemudian, digantikan oleh bangsa Akkadia. Pada abad 18 SM, muncul peradaban Babilonia berlanjut dengan kemunculan kaum Assiria.   Dari tahun 171 SM, orang-orang Partia berkuasa di Mesopotamia. Hingga tahun 224, kerajaan Persia menaklukkan Partia dan menjadikan kawasan Irak sebagai salah satu provinsi Persia. Era baru mengemuka saat kaum Muslimin mengambil alih dominasi di wilayah ini pada abad ke-7 M. Sejak itu, peradaban Islam memberi cahaya kegemilangan dan mencapai puncak sepanjang era kekhalifahan abad pertengahan.  Dinasti Abbasiyah menancapkan hegemoni di seluruh jazirah Arab dari pusat pemerintahan di Irak. Khalifah al Mansyur membangun ibu kota baru bernama Baghdad pada tahun 762. Menurut penjelasan Philip K Hitti dalam buku History of the Arabs,  kota itu sebenarnya adalah wilayah kuno yang pernah menjadi sebuah desa tempat tinggal kaum Sasaniyah. Baghdad berarti ‘pemberian Tuhan’. Baghdad segera menjelma sebagai kota kosmopolitan. Ia juga menjadi kota paling berpengaruh di dunia Islam. Baghdad merupakan pula tempat lahirnya kisah petualangan legendaris yang ditulis oleh Syahrazad berjudul Seribu Satu Malam. Kawasan Irak mencapai tingkat tertinggi dari sebuah peradaban hebat. Di samping pusat perdagangan, Irak juga menjadi episentrum politik skala internasional. Umat Islam membawa kejayaan dan kegemilangan sepanjang abad pertengahan ke wilayah itu. Di lokasi itu, muncul aneka gagasan dan pemikiran dalam bidang sains dan pengetahuan. Kemajuan ilmu yang diprakarsai para sarjana Muslim membuka cakrawala baru bagi tumbuhnya pencapaian luar biasa di berbagai bidang yang sangat membantu kehidupan umat manusia. Zaman keemasan Irak berlangsung semasa pemerintahan khalifah Harun al-Rasyid (786-809). Ibu kota Baghdad menjadi pusat dunia. Kemakmuran dan ketenteraman melingkupi wilayah ini. Baghdad berhias dengan bangunan megah dan indah. Demikian pula saat al Ma’mun memegang tampuk kekuasaan, pengaruh Baghdad tidak pudar, bahkan semakin menguat.

Karena itu, sambung Philip Hitti, Baghdad pernah dijuluki Madinah al Salam atau ‘kota kedamaian’. Pencapaian di masa silam hendaknya menginspirasi masyarakat modern untuk mengukuhkan semangat serupa.

Pada masa Khalifah Siapa mengalami zaman keemasan?

kak mohon di bantu besok di kumpul​

kak mohon di bantuu besok di kumpul ​

buatlah kelompok kerja untuk Melakukan kegiatn observasi berkut ini setiap kelompok terdiri 3_5orang​

sebutkan tiga penemuan penting b.j Habibie di bidang penerbangan yang diakui dunia​

hewan yang halal berdasarkan cara memperolehnya disebut ?......ada yang bisa bantuin tolong jangan ngasal ​

1. Mengapa terdapat perbedaan masa di Indonesia? ( Orla - Orba - Reformasi ) 2. Bagaimana para pemimpin mengatasi krisis ekonomi pada masa transisi an … tara orde Baru ke Reformasi?3. Mengapa ekonomi di Indonesia semakin rendah setelah pemaksaan pergantian presiden dari Soeharto menjadi BJ Habibie?​

siapa tokoh yang mengusulkan rumusan dasar negara​

hewan yang halal berdasarkan cara memperolehnya ??.....no ngasal ❌ no elien ❌jawaban harus benar ✔️ jawaban harus teliti ✔️ kalau tidak tau jangan di … jawab ✔️​

ada yang bisa bantuin gue tolong banget yang bisa bantuin gue tapi jangan ngasal ya tolong​

Apa isi dari gerakan anti daulah umayyah

Pada masa Khalifah Siapa mengalami zaman keemasan?

Jakarta, Muslim Obsession – Kekhalifahan Abbasiyah atau Bani Abbasiyah merupakan kekhalifahan Islam ketiga yang melanjutkan Nabi Muhammad. Kekhalifahan Islam ini berdiri setelah khalifah Umayyah runtuh.Dinasti Abbasyiah disebut sebagai era kejayaan Islam. Pada masa ini Kekhalifahan Islam mencapai puncak keemasannya. Kekuasaan dan pengaruh Islam hampir menyebar ke seluruh penjuru dunia, termasuk Indonesia.Khilafah ini didirikan oleh dinasti keturunan paman Nabi Muhammad, Abbas bin Abdul-Muththalib (566-652).Dinasti Abbasiyah memerintah sebagai kekhalifahan di Baghdad, Irak, setelah menggulingkan Kekhalifahan Umayyah dalam Revolusi Abbasiyah pada tahun 750 M.Kekhalifahan Abbasiyah memindahkan ibu kota pemerintahan dari Damaskus ke Bagdad. Selama lima abad pemerintahannya, kekhalifahan ini berhasil menjadikan dunia Islam sebagai pusat ilmu pengetahuan dunia.

Revolusi Abbasiyah

Kekhalifahan Abbasiyah berusaha menggulingkan Kekhalifahan Umayyah karena mengklaim sebagai penerus sejati Nabi Muhammad, berdasarkan garis keturunan mereka yang lebih dekat.Pemberontakan yang dilakukan oleh Abbasiyah didukung oleh sebagian besar orang Arab yang dirugikan dengan penambahan faksi Yaman dan Mawali mereka.Muhammad bin Ali, cicit Abbas, kemudian memulai kampanye untuk mengembalikan kekuasaan pemerintahan kepada keluarga Bani Hasyim di Persia pada masa pemerintahan Khalifah Umar II.Pada masa pemerintahan Khalifah Marwan II, konflik mereka meningkat. Akhirnya pada tahun 750 M, Abu al-Abbas al-Saffah berhasil menumbangkan Dinasti Umayyah dan kemudian diangkat sebagai khalifah.Pemerintahan dan zaman keemasanPada masa pemerintahannya, Kekhalifahan Abbasiyah menerapkan pola pemerintahan yang berbeda, sesuai dengan perubahan politik, sosial, dan budaya.Pemerintahan dinasti ini berlangsung selama lima abad, yaitu dari tahun 132 H (750 M) hingga 656 H (1258 M).

Para ahli biasanya membagi masa pemerintahan Bani Abbasiyah menjadi lima periode, sebagai berikut:

– Periode Pertama (750 M – 847 M), disebut periode pertama pengaruh Persia.

– Periode Kedua (847 M – 945 M), disebut periode pertama pengaruh Turki.

– Periode Ketiga (945 M – 1055 M), masa pemerintahan dinasti Bani Buwaih pada kekhalifahan Abbasiyah, disebut juga periode pengaruh Persia kedua.

– Periode Keempat (1055 M – 1194 M), masa pemerintahan dinasti Bani Seljuk pada kekhalifahan Abbasiyah, disebut juga periode pengaruh Turki kedua.

– Periode Kelima (1194 M – 1258 M), masa dimana khilafah bebas dari pengaruh dinasti lain, namun kekuasaannya hanya efektif di sekitar Bagdad dan diakhiri dengan invasi bangsa Mongol.Sedangkan tokoh-tokoh yang berhasil membawa Khilafah Abbasiyah ke masa keemasannya adalah sebagai berikut:– Al-Mahdi (775-785 M)– Al-Hadi (775-786 M)– Harun Ar-Rasyid (786-809 M)– Al-Ma’mun (813-833 M)– Al-Mu’tashim (833-842 M)– Al-Watsiq (842-847 M)– Al-Mutawakkil (847-861 M)Pada masa kepemimpinan Al-Mahdi, perekonomian mulai meningkat.Terutama peningkatan sektor pertanian melalui irigasi dan peningkatan hasil pertambangan seperti perak, emas, tembaga dan besi.Selain itu, para pedagang yang transit dari Timur dan Barat juga membawa banyak kekayaan.Pada masa khalifah Harun Ar-Rasyid dan putranya, Al-Ma’mun, kekayaan negara digunakan untuk kebutuhan sosial, seperti membangun rumah sakit, lembaga pendidikan kedokteran, dan apotek.Pada masa pemerintahannya, Bani Abbasiyah berhasil mengkonsolidasikan kembali gaya kepemimpinan Islami dan memperkaya ilmu pengetahuan.Faktor terpenting yang menyebabkan tumbuhnya peradaban ilmiah pada masa Dinasti Abbasiyah adalah pendirian tempat-tempat pendidikan, seperti akademi dan perpustakaan.Pada saat itu, perpustakaan memainkan peran yang sama dengan universitas saat ini.Kesejahteraan sosial, kesehatan, pendidikan, ilmu pengetahuan, dan budaya berada pada masa keemasannya.Ini menjelaskan perkembangan di bidang ekonomi, pendidikan dan hukum pada masa Dinasti Abbasiyah.Pada saat inilah negara Islam memantapkan dirinya sebagai negara terkuat dan tak tertandingi.

Runtuhnya Khilafah Abbasiyah

Runtuhnya Khilafah Abbasiyah dipengaruhi oleh beberapa faktor sebagai berikut.

Kompetisi internasional

Khilafah Abbasiyah didirikan oleh Bani Abbasiyah yang bersekutu dengan Persia. Namun dalam prosesnya, Persia tidak puas dan menginginkan sebuah dinasti dengan staf dari negara mereka.Sedangkan orang Arab menganggap dirinya istimewa dan memandang rendah orang non-Arab. Oleh karena itu, muncul dinasti yang ingin melepaskan diri dari kekuasaan Baghdad.

Kemerosotan ekonomi

Meski kaya raya, Kekhalifahan Abbasiyah mulai mengalami kemunduran di bidang ekonomi karena pendapatan terus menurun sementara produksi mereka terus meningkat.

Perang salib

Perang Salib yang berlangsung selama beberapa periode tidak hanya memakan banyak korban, tetapi juga menimbulkan kerugian yang besar.

Invasi Mongol dan jatuhnya Baghdad

Pada tahun 1258 M, pasukan Mongol yang berjumlah sekitar 200.000 orang menyerang Baghdad.

Penguasa terakhir Kekhalifahan Abbasiyah sama sekali tidak berdaya untuk menghentikan tentara Mongol. Jatuhnya Bagdad ke tangan Mongol otomatis mengakhiri kekuasaan Bani Abbasiyah. (Al)