Berapa perbandingan luas Area penjualan dan non area penjualan di departemen store

Minimarket adalah kategori pertama untuk toko retail berdasarkan ukurannya. Dalam minimarket, produk yang dijual di antaranya adalah segala kebutuhan rumah tangga, makanan dan segala kebutuhan harian masyarakat.

Dari segi produk yang dijual kurang dari 5000 item dan luas gerainya maksimal berukuran 400 meter persegi. Area parkir untuk tipe ini juga terbatas, sementara dari segi potensi penjualannya maksimal Rp 200 juta.

2. Supermarket

Tipe kedua dari toko retail ialah supermarket. Dari segi ukurannya, supermarket memiliki tingkatan sedikit lebih tinggi jika dibandingkan dengan minimarket. Produk yang dijual pun juga hampir sama dengan minimarket.

Namun, dari segi kapasitas produk yang dijual memang cukup besar yakni antara 5000 sampai 25000 item dengan luas gerai 400-5000 meter persegi. Sementara itu, area parkirnya cukup memadai dan cukup luas sehingga dapat menampung kendaraan baik itu roda empat dan roda dua.

Dilihat dari segi penjualannya pun bisa dibilang cukup besar yakni antara Rp200 juta hingga Rp10 miliar.

3. Hypermarket

Tipe ketiga adalah hypermarket dengan ukuran toko retail seluas 5000 meter persegi. Adapun produk yang dijual selain kebutuhan rumah tangga seperti makanan dan kebutuhan harian, hypermarket juga menjual produk sandang dan papan. Beberapa di antaranya adalah produk fashion, tekstil, furnitur dan sebagainya. 

Jumlah produk yang dijual pun sangat beragam dan cukup banyak yakni di atas 25000 item. Dari segi area parkirnya pun dirancang sangat luas dan bisa menampung untuk banyak kendaraan. Baik itu untuk kendaraan roda empat dan kendaraan roda dua. Sedangkan dari segi potensi penjualan bisa mencapai lebih dari Rp10 miliar.

4. Department store

Jenis retail berdasarkan formatnya yang terakhir adalah department store atau bisa disebut dengan toko serba ada (toserba). Produk yang dijual pada department store sangatlah beragam untuk kebutuhan sehari-hari hingga kebutuhan mengenai gaya hidup.

Apabila retail yang telah disebutkan di atas hanya menjual produk kebutuhan dan barang mentah, department store di sisi lain juga menjual produk makanan siap saji kepada pelanggan. Di samping itu, juga terdapat sarana hiburan lainnya dan memiliki area parkir yang luas.

Jenis retail berdasarkan klasifikasi

Pada poin di atas, dijelaskan keberadaan toko retail berdasarkan ukuran dan formatnya. Sebenarnya, untuk menentukan toko retail masih ada klasifikasi lainnya. Baik itu berdasarkan skala usaha, kepemilikan, teknik pemasaran, hingga badan hukum yang dimilikinya. Berikut ulasan singkat mengenai pembagian jenis toko retail berdasarkan klasifikasi tersebut.

Read more about:

Top 1: Minimarket Hanya untuk Pengusaha Lokal - Detik Finance

Pengarang: finance.detik.com - Peringkat 150

Ringkasan: Jakarta - Peraturan Menteri Perdagangan mengenai penataan dan pembinaan pusat perbelanjaan dan toko modern kembali mempertegas usaha minimarket hanya untuk pengusaha lokal.Dalam Peraturan Menteri perdagangan RI Nomor : 53/M-DAG/PER/12/2008 tertanggal 12 Desember 2008 yang ditandatangani oleh Mendag Mari Elka Pangestu dijelaskan soal posisi minimarket ini.Dijelaskan bahwa Usaha Toko Modern dengan modal dalam negeri 100% adalah: a. Minimarket dengan luas lantai penjualan kurang dari 400 m2. b. Su

Hasil pencarian yang cocok: 25 Des 2008 — Batasan luas lantai penjualan Toko Modern adalah sebagai berikut: a. Minimarket, kurang dari 400 m2. ... c. Hypermarket, lebih dari 5.000 m2. d. ...

Top 2: KETENTUAN USAHA TOKO MODERN DI KABUPATEN BANTUL

Pengarang: dpmpt.bantulkab.go.id - Peringkat 146

Ringkasan:      Berdasarkan  Peraturan Daerah Kabupaten Bantul Nomor 16 tahun  2010 sebagaimana diubah dengan Perda  Kabupaten Bantul Nomor 17 tahun 2012 tentang Pengelolaan Pasar serta telah ditetapkannya peraturan Bupat Bantul  No 35 tahun 2013 tentang Penyelenggaraan Izin Usaha Toko Modern (IUTM), ada beberapa ketentuan yang harus dipenuhi ketka akan melaksanakan usaha toko modern.      Adapun yang dimaksud dengan Toko Modern adalah

Hasil pencarian yang cocok: 4 Jul 2013 — Departemen store adalah suatu toko modern yang menjual secara eceran barang konsumsi utamanya produk sandang dan perlengkapannya dengan penataan ... ...

Top 3: Luas Supermarket Tak Boleh Lebih dari 400 m2 : Okezone Economy

Pengarang: economy.okezone.com - Peringkat 160

Ringkasan: JAKARTA - Pemerintah melalui Peraturan Menteri Perdagangan Nomor: 70/M-DAG/PER/12/2013 mengatur kembali ketentuan mengenai pasar tradisional, pusat perbelanjaan dan toko modern. Dalam peraturan yang ditandatangani Menteri Perdagangan Gita Wirjawan tersebut, pendirian pasar tradisional, pusat perbelanjaan dan toko modern (mini market, supermarket, hipermarket ataupun grosir) wajib berpedoman pada Rencana Tata Ruang Wilayah dan Rencana Detail Tata Ruang Wilayah Provinsi/Kabupaten/Kota, termasuk P

Hasil pencarian yang cocok: 21 Des 2013 — Permendag ini membatasi luas minimarket kurang dari 400 m2, Supermarket lebih dari 400 m2, Department Store lebih dari 400 m2, ... ...

Top 4: Administrasi Bisnis Ritel | Business Quiz - Quizizz

Pengarang: quizizz.com - Peringkat 132

Hasil pencarian yang cocok: Q. Luas lantai toko ritel modern berupa departemen store adalah... answer choices. kurang dari 400 m persegi. ...

Top 5: LUAS LANTAI PENJUALAN TOKO MODERN - AGRIBISNIS

Pengarang: agribisnis.blogspot.com - Peringkat 128

Ringkasan: . . Batasan luas lantai penjualan Toko Modern adalah sebagai berikut:a. Minimarket, kurang dari 400 m2 (empat ratus meter persegi);b. Supermarket, 400 m2 (empat ratus meter persegi) sampai dengan 5.000 m2 (lima ribu meter persegi);c. Hypermarket, lebih dari 5.000 m2 (lima ribu meter persegi);d. Department Store, lebih dari 400 m2 (empat ratus meter persegi); dane. Perkulakan, lebih dari 5.000 m2 (lima ribu meter persegi).Usaha Toko Modern dengan modal dalam negeri 100% (seratus persen) adal

Hasil pencarian yang cocok: 28 Jun 2011 — Batasan luas lantai penjualan Toko Modern adalah sebagai berikut: ... Department Store, lebih dari 400 m2 (empat ratus meter persegi); dan. ...

Top 6: kajian normatif keberadaan toko modern - Jurnal Ilmiah USM

Pengarang: journals.usm.ac.id - Peringkat 125

Hasil pencarian yang cocok: oleh E Yulistyowati · 2019 — Batasan luas lantai penjualan Toko Modern adalah sebagai berikut: ... Jam kerja Hypermarket, Department Store dan Supermarket adalah sebagai berikut:. ...

Top 7: SPACE SYNTAX: Kesesuaian Lokasi Ritel Modern Berdasarkan Analisis ...

Pengarang: books.google.com.au - Peringkat 323

Hasil pencarian yang cocok: Ritel. Modern. Toko/ritel modern, menurut Perpres no. ... Minimarket dengan luas lantai kurang dari 400 m2, jenis barang yang dijual berupa barang konsumsi ... ...

Top 8: Rumah Ekonomi Rumah Budaya

Pengarang: books.google.com.au - Peringkat 282

Hasil pencarian yang cocok: Banyak toko kecil mati karena serbuan supermarket modern. ... luas department store di atas 400 m2; luas supermarket 400–5.000 m2; sedangkan luas ... ...

Top 9: Ekonomi Politik Monopoli

Pengarang: books.google.com.au - Peringkat 280

Hasil pencarian yang cocok: Selain luas lantai, Perpres 112/2007 juga membedakan kelima bentuk toko modern dari sistem ... Pada department store penjualan dilakukan secara eceran untuk ... ...

Langkah ini membutuhkan taksiran besarnya penjualan dalam jangka waktu pendek dan juga dalam jangka panjang. Apabila ramalan penjualan jangka pendek sudah diperoleh, maka dapat ditentukan luas minimum toko yang dibutuhkan yakni dengan membagi jumlah hasil penjualan tersebut dengan suatu angka yang diperoleh dari pengalaman.


Apabila ada kemungkinan peningkatan penjualan dimasa yang akan datang, maka hendaklah perlu diadakan cadangan perluasan ruangan. Pada umumnya pengelola toko harus menanyakan pada dirinya apakah ia sudah menyediakan ruangan untuk kebutuhan-kebutuhan berikut:

1)      Semua bagian penunjang penjualan (Bagian pengiriman barang, penyimpanan barang, pengembalian barang dan sebagainya).

2)      Bagian barang dagangan termasuk juga ruang penyimpanan barang (running stock) dan tempat penjualan (sales area) yang sesuai.

3)      Kemudahan bagi pelanggan dan karyawan.

4)      Pintu masuk dan keluar toko, tangga.

5)      Ruangan kantor, termasuk ruangan untuk pembelian barang.

6)      Ruangan etalase menurut bentuk dan jenis yang dikehendaki.

7)      Ruangan yang cocok untuk peralatan komputer dan keperluan lain dari teknologi baru.

8)      Gang-gang yang cukup lebar, yang memudahkan arus lalu lintas pelanggan.

Luas area penjualan (sales space) dan non area penjualan tergantung dari tipe bisnis yang dilakukan:

Special store : kurang lebih 80% : 20%

Supermarket : kurang lebih 60% : 40%

Departement store : kurang lebih 70% : 30%

Alokasi area penjualan berdasarkan pengalaman di toko dipadukan dengan:

1)      Penjualan per M2 (meter persegi)

2)      Laba kotor per M2 (meter persegi)

3)      Perputaran stock barang

Berikut ini contoh bagian /area yang ada di Supermarket:

Berapa perbandingan luas Area penjualan dan non area penjualan di departemen store

Bagian/Area yang Ada di Supermarket

1)      Area Kantor: yakni tempat manajer toko dan staff melakukan kegiatan operasional toko.

2)      Area Kasir, yang terdiri atas:

a)      Kasir yang biasanya berjumlah 4 sampai 6 dan counter COC (Contract Of Counter) yakni counter yang disewa secara khusus oleh supplier untuk menempatkan barang-barang miliknya. Barang yang diletakan disini ialah barang-barang kecil yang sering dibeli oleh konsumen seperti permen, batu battery, obat umum dan sejenisnya. Adapun mesin bisnis (equipmn) yang digunkanan di bagian kasir antara lain yaitu:

(1)   Mesin kasir disebut dengan mesin computer

(2)   Mesin debit digunakan apabila ada pembeli yang membayar dengan kartu kredit

b)      Deposit yakni tempat menitipkan tas atau barang customer.

3)      Area Perishable, yang terdiri atas:

a)      Area Meat yakni tempat ikan, daging, ayam dan olahannya serta makanan siap santap (Ready to Eat) Diarea perisable terdapat equipment atau mesin-mesin toko seperti misalnya mesin timbangan barang dan mesin wraping untuk mengemas barang.

b)      Area fruit, yakni tempat aneka buah segar.

c)      Area vegetable, yakni tempat sayur dan bumbu segar serta makanan-makanan olahan beku (diletakkan pada frezzer).

4)      Area Merchandising, yang terdiri atas:

a)      Area rak shelving atau gondola barang-barang yang dijual. Yakni tempat meletakan barang-barang.

b)      Area tempat menyimpan barang-barang persediaan (gudang); barang- barang yang disimpan disini dikelompokan menjadi kelompok food, yakni kelompok makanan (sembako), makanan bayi, minuman, snack dan sebagainya serta kelompok non food seperti; shampo, sabun, obat serangga, toolkit dan sebagainya.