Ekonomi transportasi adalah salah satu cabang ilmu ekonomi tentang kegiatan-kegiatan yang berhubungan dengan transportasi untuk kebutuhan produksi, distribusi dan konsumsi masyarakat. Oleh karena itu Pemerintah perlu mengedepankan pentingnya transportasi sebagai urat nadi perekonomian.
Ekonomi transportasi meliputi prinsip-prinsip analisis dan penerapan konsep ekonomi teknik dalam penggunaaan/pengoperasian moda transportasi, optimalisasi lalu lintas serta investasi pada infrastruktur transportasi termasuk mengidentifikasi dan mengkuantifikasi parameter-parameter biaya dan manfaat, seperti biaya investasi, operasi dan pemeliharaan, nilai waktu, biaya operasi kendaraan, dan besaran ekonomi lainnya, memperhatikan aspek akuntansi yang perlu dilakukan dalam kajian infrastruktur transportasi, serta menerapkan beberapa metode kajian kelayakan investasi.
Dalam perencanaan transportasi untuk memenuhi permintaan kebutuhan transportasi yang senantiasa meningkat sejalan dengan pertumbuhan penduduk, pertumbuhan ekonomi diperlukan pengembangan jalan, terminal, pelabuhan, pengaturan serta sarana untuk mendukung sistem transportasi yang efisien, aman dan lancar serta berwawasan lingkungan. Sistem transportasi yang efisien ini menggunakan pertimbangan ekonomi sebagai acuan dalam investasi sarana dan prasarana transportasi.
Pembiayaan proyek transportasi diperoleh dari dua sumber yaitu pemerintah dan swasta, sumber pendanaan pemrintah berasal dari anggaran pembangunan baik pusat maupun daerah, sedangkan pembiayaan dari swasta diperoleh dari pengguna sistem yang dibangun oleh swasta seperti pada jalan tol.
Sumber pembiayaan/preservasi[1] transportasi bisa diperoleh dari berbagai sumber[2] di antaranya:
Menurut Maman[3] kondisi infrastruktur Indonesia masih memprihatinkan. Untuk sektor jalan, panjang jaringan jalan rata-rata hanya 217 km per 1000 km2. Padahal, jalan merupakan infrastruktur transportasi utama Indonesia. Sektor jalan harus melayani lebih dari 84% total penumpang. Bahkan untuk pengangkutan barang, jalan melayani porsi sekitar 91,25% dari total muatan. Oleh karena itu peran serta swasta dalam pembangunan infrastruktur harus dimaksimalisasi.
Lihat Foto KOMPAS.com – Angkutan Kota atau yang akrab disebut dengan angkot merupakan salah satu jenis transportasi umum di Indonesia. Penemuan angkot di Indonesia memudahkan masyarakat untuk bepergian dan juga memberikan dampak di bidang ekonomi. Dilansir dari Historia, angkutan kota pertama kali muncul di Jakarta pada sekitar tahun 1935 dan disebut dengan nama oplet. Angkutan kota tersebut kemudian mulai bermunculan di kota-kot lainnya seperti Batavia, Malang, dan Surabaya dengan sebutan angkot. Sejak saat itu angkot menjadi salah satu moda transportsi darat yang membantu beragam aktivitas masyarakat, termasuk di bidang ekonomi. Baca juga: Dampak Penemuan Pesawat Terbang terhadap Perubahan Sosial Budaya di Bidang Ekonomi Penemuan angkotBerikut adalah dampak penemuan angkot di bidang ekonomi:
Dikutip dari situs Dinas Perhubungan Provinsi Jawa Barat, transportasi membantu memindahkan barang-barang dari tempat produksi ke tempat-tempat lainnya yang membutuhkan barang tersebut. Masyarakat bisa membawa barang dagangan dalam jumlah banyak dan tidak perlu kerepotan apabila tidak memiliki alat transportasi sendiri. Angkot dapat mengantar pedagang beserta barang dagangannya ke tempat di mana aktivitas jual-beli terjadi. Misalnya seorang pedagang yang menaiki angkot ke pasar. Sehingga angkot menjadi moda transportasi andalan bagi para pedagang kecil.
Post : | 27 September 2013 | 07:00 WIB | Dilihat 157100 kali Tujuan penyelenggaraan transportasi adalah untuk memberikan suatu pelayanan jasa yang dibutuhkan oleh masyarakat setiap harinya. Coba kita bayangkan apabila satu hari saja pelayanan transportasi terhenti, tentunya akan menimbulkan banyak sekali dampak terutama akan terganggunya segala aktivitas sosial dan ekonomi masyarakat. Mungkin saja banyak orang yang tidak bisa makan pada hari itu, banyak orang yang tidak bisa bekerja, distribusi barang – barang kebutuhan tidak dapat dilakukan, ujungnya ekonomi masyarakat akan macet total. Jadi transporasti adalah sarana yang sangat dibutuhkan oleh masyarakat modern. Sebelum melangkah lebih jauh, mari kita simak pengertian ekonomi itu sendiri. Menurut M. Manulang Ilmu ekonomi adalah suatu ilmu yang mempelajari masyarakat dalam usahanya untuk mencapai kemakmuran (kemakmuran suatu keadaan dimana manusia dapat memenuhi kebutuhannya, baik barang-barang maupun jasa), sedangkan transportasi dapat diartikan sebagai pemindahan orang (manusia) maupun barang dari tempat asal ke tempat tujuan. Dengan demikian pengertian ekonomi transportasi merupakan ilmu tentang fungsi transportasi didalam struktur dan berbagai aktivitas sistim ekonomi atau dengan kata lain bahwa Ilmu ekonomi transportasi merupakan study tentang peran dan fungsi transportasi dalam menunjang aktivitas masyarakat untuk memenuhi kebutuhan hidup dengan tujuan untuk mewujudkan kesejahteraan dan kemakmuran. Transportasi memiliki peran yang sangat penting dalam menunjang pertumbuhan ekonomi masyarakat dan merupakan urat nadi dalam pembangunan ekonomi suatu negara. Oleh karena itu keberhasilan pembangunan dibidang ekonomi harus ditunjang dengan pengembangan sistim transportasi yang baik, sesuai dengan kebutuhan dan perkembangan zaman. Manfaat transportasi secara ekonomi meliputi : Transportasi menjadikan orang lebih mudah dan cepat berpindah tempat dari satu tujuan ke tujuan lainnya Transportasi menjadikan barang – barang dapat dikirim dari tempat produksi ke tempat – tempat lainnya yang membutuhkan barang – barang tesebut.
Transportasi menjadikan supply barang lebih mudah dan terjamin sehingga harga barang akan tetap stabile.
Transportasi meningkatkan produktivitas dan nilai jual suatu kawasan, misal hasil industri, hasil pertanian, tanah dll Transportasi dapat mempercepat perkembangan suatu wilayah, keterbatasan transportasi menghambat perkembangan wilayah. Oleh : Sovy Fajrianti (Mahasiswa PKL – ITT Telkom) |