Bersepeda bisa mengecilkan paha dan betis

KOMPAS.com - Sudah pernah mendengar bahwa bersepeda bisa menurunkan berat badan? Mungkin sudah. Bahkan, banyak di antara teman Anda yang sukses menjadi ramping setelah rutin bersepeda ke kantor tiap hari. Jadi, mengapa Anda tak segera mengikuti cara mereka?

Banyak alasannya. Entah tak ingin kulit jadi hitam atau tak mau kepanasan. Dari takut menghadapi motor -si raja jalanan- hingga tak sanggup beli sepeda yang berkualitas. Apapun, sebenarnya Anda bisa mencari cara lain untuk bisa latihan bersepeda. Bila Anda menjadi anggota pusat kebugaran, mengapa tak menjajal stationary bike?

Stationary bike termasuk alat kebugaran yang jarang dipilih kaum perempuan. Kalaupun memilihnya, perempuan cenderung menggunakannya dengan intensitas dan kecepatan terendah. Setelah 5-10 menit, umumnya mereka sudah bosan dan beralih ke peralatan lain.

Padahal, bila dilakukan dengan maksimal, Anda bisa membakar 300 kalori dalam waktu satu jam. Untuk memaksimalkan latihan Anda, simak caranya:

Kenali istilahnya. Posisi pertama, kedua, dan ketiga. Frase ini berhubungan dengan posisi tangan dan tubuh Anda. Pada posisi pertama (posisi duduk), tubuh membungkuk dengan tangan memegang bagian tengah handlebar (setang sepedanya). Pada posisi kedua, tubuh Anda diangkat lurus ke atas menjauh dari sadel, sementara tangan memegang tepi handlebar. Dan pada posisi ketiga, bokong menjauh dari sadel, tulang belakang memanjang, dan tangan diletakkan dengan santai di ujung handlebar.

Tambahkan daya tahan. Pada palang sepeda terdapat kenop kecil yang jika diputar searah jarum jam akan menambahkan daya tahan pada roda. Hasilnya, kayuhannya jadi lebih berat. Hal inilah yang membuat bersepeda menjadi tipe latihan kardio yang cukup berat.

Buat tanjakan. Anda bisa mengatur kenop resistensi hingga Anda merasa sedang bersepeda di jalanan yang menanjak. Untuk menguasai tanjakan seperti ini, biasanya Anda melakukan posisi pertama (tetap duduk di sadel) atau posisi ketiga (mengangkat bokong).

Sprints. Anda bisa melakukan kayuhan cepat (sprint) secara interval dalam posisi duduk manapun. Saat melakukan posisi kedua dimana tubuh setengah berdiri, gunakan otot inti tubuh Anda untuk menahan tubuh di atas sadel untuk menghindari ketegangan pada lutut.

Banyak perempuan yang juga enggan bersepeda karena takut betisnya jadi berotot seperti betis pria. Atau, takut merasa pegal pada bagian bokongnya. Sebenarnya hal ini tak perlu Anda khawatirkan. Para instruktur fitnes menjawab pertanyaan Anda yang paling umum:

Apakah paha dan betis akan membesar karena mengayuh sepeda?
Tidak. Perputaran pedal yang cepat justru akan membuat kaki Anda lebih ramping dan kencang, dan di saat yang sama membangun daya tahan Anda, demikian menurut instruktur studio SoulCycle dari New York City, Laurie Cole.

Apa manfaatnya yang lain untuk tubuh?
Stationary bike melatih paha depan, betis belakang, paha belakang, dan tubuh, sehingga semuanya jadi lebih kencang. Alat ini juga pembentuk otot perut yang hebat. Triknya, saat mengayuh, kunci atau kempeskan perut Anda. Bayangkan pusar Anda tertarik ke otot belakang, kata Cole. 

Bagaimana bila bokong jadi pegal?
Duduklah jauh ke belakang sadel sambil mengenakan padded cycle pants (bicycle pants dengan bantalan bokong). Setelah Anda meningkatkan kekuatan otot-otot Anda, rasa tak nyaman itu perlahan akan menghilang.

Sepatu apa yang harus dipakai?
Sepatu bersepeda akan terjepit ke pedal, sehingga Anda bisa mengangkat tubuh sembari mendorong pedal ke bawah. Hasilnya, harmstring (otot paha belakang), bokong, dan paha Anda akan bekerja lebih efektif. Jika tak punya sepatu bersepeda, pakai sneakers juga nggak masalah.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Demam bersepeda nampaknya sedang melanda warga Indonesia. Tak hanya di Jakarta saja, tapi juga di kota-kota besar hingga pelosok daerah. Alasannya pun beragam.

Namun kebanyakan karena masyarakat menginginkan hiburan yang aman di tengah pandemik. Alhasil bersepeda di sore hari atau akhir pekan pun menjadi jawabannya. 

Akan tetapi tidak semua orang berani mengikuti tren ini. Sebagian lainnya justru menolak untuk bersepeda karena alasan yang unik, yaitu takut betis menjadi besar sebesar talas Bogor. 

Kamu mungkin menganggap alasan tersebut jenaka, namun tak sedikit orang yang beranggapan seperti itu, lho. Namun benar gak, sih, bersepeda membuat betis kita membesar? Yuk, kita bedah faktanya berikut ini!

1. Hubungan antara bersepeda dengan kaki kita

Bersepeda bisa mengecilkan paha dan betis
pexels.com/Noelle Otto

Memang banyak orang yang beranggapan bahwa bersepeda bisa membuat kaki, termasuk paha dan betis, menjadi lebih besar. Bahkan menurut laporan dari Bicycling Magazine, hal ini seakan menjadi kompetisi di kalangan atlet pesepeda. Mereka menganggap bahwa kaki yang besar adalah bukti bahwa dirinya telah berlatih lebih keras daripada yang lain. 

Namun pertanyaannya adalah apakah bersepeda bisa sesignifikan itu membuat kaki membesar? Jawabannya tidak terlalu kok. Mungkin kamu merasa betis jadi lebih kencang setelah bersepeda, namun hal itu tidak akan memperbesar ukurannya secara berlebihan. 

Memang olahraga berat dapat memperbesar ukuran otot, namun hal ini tidak terjadi secara instan. Dilansir Live Strong, kaki baru bisa membesar jika kamu rutin melakukan resistance training yang fokus ke bagian bawah tubuh setiap hari selama empat minggu berturut-turut.

"Jika kamu melakukan olahraga berat dalam periode waktu yang lama, memang ada kemungkinan otot jadi lebih besar," kata Keoni Hudoba, instruktur bersepeda NYC Cyc Fitness kepada Women's Health Mag. 

2. Otot perempuan lebih sulit membesar daripada laki-laki

Bersepeda bisa mengecilkan paha dan betis
pexels.com/Andrea Piacquadio

Bukan stereotip, namun pada umumnya perempuan adalah orang yang lebih takut akan membesarnya otot akibat bersepeda. Apakah kamu juga memiliki kekhawatiran yang sama?

Namun nyatanya, kaum hawa tak perlu khawatir berlebihan akan hal ini. Sebab pembesaran otot pada perempuan berbeda dengan apa yang terjadi pada laki-laki. Mengutip American Council on Exercise, tingkat testosteron perempuan yang 15 persen lebih sedikit daripada laki-laki membuatnya sulit untuk memperbesar otot. 

Ternyata testosteron merupakan salah satu "bahan utama" untuk membentuk otot. Ini adalah alasan kenapa perempuan lebih sulit membentuk abs daripada laki-laki. 

Baca Juga: 8 Cara Mudah Membakar Kalori saat Tidur, Berat Badan Pasti Turun!

3. Bersepeda bisa menurunkan berat badan

Bersepeda bisa mengecilkan paha dan betis
pexels.com/Andrea Piacquadio

Di balik prasangka terhadap bersepeda, sebenarnya olahraga tersebut bisa menurunkan berat badan kita, lho! Harvard School of Public Health sempat mengadakan studi kepada 18 ribu perempuan yang suka bersepeda dan yang tidak. 

Mereka menemukan bahwa perempuan yang rutin bersepeda setidaknya lima menit sehari tidak mengalami kenaikan berat badan sesignifikan perempuan yang tidak bersepeda. Bahkan peneliti mengatakan bersepeda santai mampu membakar 500 kalori per jamnya. 

Tak hanya itu, lemak tubuh juga bisa diubah menjadi otot ketika kita rutin bersepeda. Faktanya, lemak memiliki ukuran yang lebih besar daripada otot walaupun beratnya sama, lho!

4. Jadi, bisa disimpulkan bersepeda tidak serta-merta membuat betis besar

Bersepeda bisa mengecilkan paha dan betis
ctfassets.net

Kesimpulan dari penjelasan di atas adalah, memang ada kemungkinan otot membesar ketika kamu rajin bersepeda. Namun kamu tak perlu khawatir karena perubahan ukuran tersebut tidak sesignifikan itu kok. Betismu tidak akan menjadi Hulk secara tiba-tiba hanya karena kamu suka bersepeda. 

Bahkan sebaliknya, olahraga tersebut dapat membuat badan kita lebih ideal karena dapat membakar lemak dan mengubahnya menjadi otot. Nah, apakah kamu masih parno dengan bersepeda? 

5. Hal lain yang membuat betismu membesar

Bersepeda bisa mengecilkan paha dan betis
fitmozine.com

Ada sejumlah kebiasaan lain di luar bersepeda yang bisa membuat betis kita membesar. Berikut ini di antaranya:

  • Kebiasaan memakai alas kaki dengan hak tinggi;
  • Pola makan yang tidak sehat sehingga lemak menimbun di kaki;
  • Olahraga berat dengan intensitas tinggi;
  • Kurang berolahraga;
  • Faktor genetik. 

Nah, jadi mulai sekarang kamu tak perlu takut bersepeda, ya! Tenang saja, gak akan membuat betismu membesar secara berlebihan kok. Terlebih lagi jika kamu melakukannya dengan santai. Justru kebiasaan ini bisa membuatmu lebih sehat dan bugar. 

Baca Juga: Viral di TikTok, Pakai Oil Cleanser 15 Menit Ampuh Angkat Komedo?

Berapa lama bersepeda untuk mengecilkan paha?

Supaya bersepeda semakin efektif dalam mengecilkan paha, pastikan kamu bersepeda dengan kecepatan 80 hingga 110 RPM selama 30-60 menit.

Apakah bersepeda bisa mengecilkan paha dan betis?

Tidak hanya untuk menambah kekuatan tubuh, rutin bersepeda dapat membantu kamu untuk menurunkan berat badan, termasuk mengecilkan bagian paha. Kaki adalah satu-satunya yang menggerakkan sepeda, jadi otot kaki akan sangat aktif selama bersepeda. Jika kamu rutin bersepeda untuk berolahraga, maka paha akan mengecil.

Olahraga apa yang cocok untuk mengecilkan paha dan betis?

Berikut beberapa workout atau olahraga mengecilkan paha dan betis yang dapat dicoba..
Bersepeda. Salah satu cara menghilangkan lemak di paha adalah bersepeda. ... .
2. Naik Turun Tangga. ... .
3. Lompat Tali. ... .
4. Squat. ... .
Sumo Squat. ... .
6. Lunges. ... .
7. Side Lunges. ... .
Skater..

Apakah bersepeda bisa untuk mengecilkan paha?

Gerakan mengayuh dapat menghancurkan lemak yang menumpuk di area kaki. Oleh karena itu, bersepeda merupakan olahraga yang cocok untuk Anda yang sedang ingin mengecilkan area kaki, terutama paha.