Apa yang dimaksud buah tin dan buah zaitun pada surat At Tin?

Apa yang dimaksud buah tin dan buah zaitun pada surat At Tin?
bersumpah dengan buah Tin dan Zaitun

Bincang Syariah.Com – Surat At-Tin merupakan surat ke 95 dalam runtutan mushaf Al-Quran dengan 8 ayat di dalamnya. Lazimnya seperti ayat-ayat Al-Qur’an yang lain. Di dalam surat At-Tin terdapat banyak “sirr”, rahasia yang hanya dapat ditangkap oleh para ahli tafsir yang mumpuni. Termasuk di dalamnya terkait mengapa di awal surat Allah bersumpah dengan buah Tin dan Zaitun.

Syekh Fakhr ad-Din Ar-Razi dalam “Mafatih Al-Ghaib” Juz 32 menjelaskan ada dua kemungkinan jawaban “mengapa” Allah bersumpah dengan buah Tin dan Zaitun:

Pendapat pertama, yang dimaksud dengan “Tin dan Zaitun” pada ayat tersebut memang nama buah yang masyhur di kalangan bangsa Arab saat itu. Buah Tin, bagi mereka selain merupakan buah yang digunakan sebagai makanan dan mengandung banyak gizi juga digunakan sebagai obat bagi beberapa penyakit. (Baca: Hukum Mandi dengan Niat Sembuh dari Penyakit, Apakah Boleh?)

“Buah Tin merupakan makanan yang lembut dan cepat tercerna oleh tubuh. Ia tidak akan lama menetap di dalam lambung, memiliki bentuk yang lembut, dapat menetralisir lendir hidung, membersihkan ginjal, menghilangkan kotoran dalam tubuh, menggemukkan badan dan membuka limpa yang tertutup. Buah Tin ialah buah yang terbaik” (Mafatih Al-Ghaib 32 Juz hal 8 cet Dar Al-Fikr 1981)

Sama halnya seperti buah Tin, Zaitun merupakan buah yang kaya akan nutrisi. Selain dijadikan lauk pauk ia juga berguna sebagai obat. Sehingga menjadikan keduanya sebagai salah satu yang dijadikan oleh Allah sebagai  sumpah-Nya.

قال المفسرون: التين والزيتون اسم لهذين المأكولين وفيهما هذه المنافع الجليلة. فوجب إجراء اللفظ على الظاهر, والجزم بأن الله تعالى أقسم بهما لما فيهما هذه المصالح والمنافع

“Para ahli tafsir berkata: buah Tin dan Zaitun merupakan nama buah yang kaya akan manfaat. Maka wajib untuk menafsirinya secara dzahir. Dan yang ditetapkan ialah bahwa Allah Ta’ala bersumpah dengan kedua buah ini karena kemanfaatan dan maslahat yang ada di dalamnya”. (Mafatih Al-Ghaib, hal 9).

Pendapat kedua, maksud dari penyebutan “At-Tin dan Az-Zaitun” bukanlah buah yang masyhur di kalangan bangsa Arab, melainkan nama tempat di mana ia tumbuh.

Pertama, Menurut Ibnu Abbas: “keduanya ialah nama gunung yang ada di tanah suci Palestina yang dalam bahasa Suriani disebut dengan gunung “Turi Tinan dan Turi Zaitan”. Di mana keduanya merupakan nama gunung yang menjadi tempat tumbuhnya kedua buah tersebut. Oleh karenanya Allah bersumpah dengan keduanya yang merupakan tempat “tumbuh dan munculnya” para Nabi. Gunung Tin dengan Nabi Isa, Zaitun sebagai tempat kebanyakan Nabi Bani Israil diutus, gunung Tur Nabi Musa dan “Al-Balad Al-Amin”, Mekkah menjadi tempat diutusnya Nabi Muhammad Saw”.

Kedua, Ada juga yang mengatakan maksud dari kedua lafadz tersebut ialah nama masjid yang berada di Damaskus dan Baitul Maqdis karena keduanya merupakan tempat bagi orang Islam beribadah dan melakukan ketaatan.

Ketiga, keduanya merupakan nama daerah di wilayah Damaskus dan Baitul Maqdis. Syahru Ibnu Husyab berkata: “ Tin merupakan nama lain dari Kuffah dab Zaitun adalah Syam”. Sedangkan menurut Ar-Rabi: keduanya merupakan nama gunung yang terletak di antara daerah Hamadan dan Halawan.

Mereka yang berpendapat demikian, karena umat Yahudi, Nasrani, umat Islam dan kaum musyrik Quraisy saat itu menganggap negara-negara tersebut merupakan negara yang agung. Oleh karenanya, Allah bersumpah dengan keduanya agar mereka tahu bahwa Allah menjadikan apa yang mereka agungkan sebagai sumpah-Nya.

Wallahu ‘alam

Suara.com - Surat At Tin adalah salah satu surat favorit para Imam untuk dibaca dalam sholat. Surat At Tin ini merupakan surat ke-95, berjumlah 8 ayat, dan tergolong surat Makkiyah karena diturunkan di kota Makkah.

Nama At Tin sendiri diambil dari ayat pertama yang terdapat kata At Tin yang berarti buah Tin. Dalam surat At Tin, Allah SWT bersumpah atas empat hal, di antaranya adalah, demi buah tin, demi buah zaitun, demi bukit Sinai dan demi kota Makkah yang aman.

Surat At Tin diturunkan setelah surat Al Buruj. Surat ini berisi tentang teguran keras kepada manusia sebagai ciptaan Allah SWT yang paling istimewa, melampaui lainnya. Beberapa keutamaan membaca Surat At-Tin adalah mendapatkan pahala dan akan memberikan syafaat kepada pembacanyapembacanya,  seperti yang disebutkan dalam hadist berikut ini:

"Barangsiapa yang membaca satu huruf dari Al Quran maka baginya satu pahala, dan satu pahala itu dilipatgandakan menjadi sepuluh pahala. Aku tidak mengatakan alif lam mim itu satu huruf, tetapi alif satu huruf, lam satu huruf, dan mim satu huruf" (HR At-Tirmidzi).

Baca Juga: Surat Ar Rahman dan Keutamaannya

Bacaan Latin Surat At Tin dan Artinya

  1. Wat-tini waz-zaitun
    Demi (buah) Tin dan (buah) Zaitun
  2. Wa turi sinin
    Demi gunung Sinai
  3. Wa hazal-baladil-amin
    Dan demi negeri (Mekah) yang aman ini
  4. Laqad khalaqnal-insana fi ahsani taqwim
    Sungguh, Kami telah menciptakan manusia dalam bentuk yang sebaik-baiknya
  5. Tsumma radadnahu asfala safilin
    kemudian Kami kembalikan dia ke tempat yang serendah-rendahnya
  6. Illallazina amanu wa 'amilus-salihati fa lahum ajrun gairu mamnun
    kecuali orang-orang yang beriman dan mengerjakan kebajikan; maka mereka akan mendapat pahala yang tidak ada putus-putusnya
  7. Fa ma yukazzibuka ba'du bid-din
    Maka apa yang menyebabkan (mereka) mendustakanmu (tentang) hari pembalasan setelah (adanya keterangan-keterangan) itu?
  8. A laisallahu bi ahkamil-hakimin
    Bukankah Allah hakim yang paling adil? 

Di dalam Surat At Tin memiliki makna yang terkandung, yaitu sumpah Allah SWT kepada lokasi para nabi yang telah gigih memperjuangkan agama Allah dengan penuh kesabaran, ketabahan, ketawakalan, dan juga bersyukur kepada Allah SWT karena telah menciptakan manusia sebagai makhluk yang sempurna.

Kontributor : Rishna Maulina Pratama

Allah bersumpahpah atas bana Tin, Zaitun, dan Gunung

republika

Tafsir Allah Bersum;ah untuk Tin, Zaitun, dan Gunung. Foto: Amal baik karena Allah SWT (ilustrasi)

Rep: Ali Yusuf Red: Muhammad Hafil

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA--Dalam surat At-Tin Allah SWT telah bersumpah atas nama buah Tin, Zaitun dan Gunung Sinai. Kenapa Allah SWT bersumpah atas nama itu?

Prof Buya Hamka menjelaskan, sumpah atas nama buah Tin diabadikan dalam ayat  pertama; "Demi buah tin, demi buah zaitun."

Terdapat berbagai tafsiran dan menurut Mujahid dan Hasan, kedua buah-buahan itu diambil jadi sumpah oleh Tuhan untuk diperhatikan."Buah Tin diambil sumpah karena dia buah yang terkenal untuk dimakan. Sementara buah Zaitun karena dia dapat ditempa dan diambil minyaknya," tulis Prof  Buya Hamka.Menurut Qatadah: Tin adalah nama sebuah bukit di Damaskus dan Zaitun nama pula dari sebuah bukit di Baitul Maqdis. Tandanya kedua negeri itu penting untuk diperhatikan.Dan menurut sebuah riwayat pula, yang diterima dari lbnu Abbas, "Tin adalah mesjid yang bermula didirikan oleh Nuh di atas gunung al-Judi, dan Zaitun adalah Baitul Maqdis."Banyak ahli tafsir cenderung menyatakan bahwa kepentingan kedua buah buahanitu sendirilah yahg menyebabkan keduanya diambil jadi sumpah. Buah Tin adalah buah yang lunak lembut, kemat, hampir berdekatan rasanya dengan buah serikaya yang tumbuh di Indonesian banyak sekali tumbuh di Pulau Sumbawa."Zaitun masyhur karena minyaknya," katanya.Tetapi terdapat lagi tafsir yang lain menyatakan bahwa buah Tin dan Zaitun itu banyak sekali tumbuh di Palestina. Di dekat Jerusalem pun ada sebuah bukit yang bemama Bukit Zaitun, karena di sana memang banyak tumbuh pohon zaitun itu. Menurut kepercayaan dari bukit itulah Nabi Isa Almasih mi'raj ke langit. Demi gunung Sinai." (ayat2). Di ayat ini disebut namanya Thurisinina, disebut juga Thursina, disebut juga Sinai dan disebut juga Thur saja. Kita kenal sekarang dengan sebutan Semenanjung Sinai.

Baca Juga

  • Allah
  • ALlah bersumpah atas nama tin
  • zaitunu
  • gunung
  • tafsir Alquran

Apa yang dimaksud buah tin dan buah zaitun pada surat At Tin?

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...

Jakarta -

Salah satu surah pendek dalam Al Quran adalah surah At Tin. Surah ini hanya memiliki 8 ayat yang terdiri dari 34 kata dan 162 huruf.

Surah ke-95 dalam Al Quran ini dinamai Al-Tin karena pada permulaan surah, diawali dengan pernyataan sumpah dengan menggunakan kata At Tin. Kata At Tin sendiri mengandung arti buah tin.

Adapun isi kandungan dari surah At Tin ayat 1-8 yang dikutip dari tafsir Ibnu Katsir, beberapa ulama tafsir masih memperdebatkan maksud kata At Tin dalam surah ini. Ada yang berpendapat bahwa yang dimaksud dengan tin adalah sebuah masjid di kota Dimasyq. Pendapat lainnya menyebut buah tin.

Kemudian muncul pendapat lain lagi yang menyatakan bahwa tin adalah nama sebuah gunung yang penuh dengan buah tin. Bahkan ahli tafsir Qurtubi berpendapat bahwa tin adalah nama masjid As-habul Kahfi.

Sementara itu, mengenai zaitun yang disebut dalam surah ini, ahli tafsir Ka'bul Ahbar, Qatadah, Ibnu Zaid, dan beberapa ulama tafsir lainnya mengatakan zaitun adalah nama sebuah masjid yang terletak di kota Yerussalem (Baitul Maqdis). Berbeda dengan Mujahid dan Ikrimah yang menyebut sebagai buah zaitun.

Untuk penjelasan lebih lengkapnya, berikut ini rangkuman dari kandungan surah At Tin ayat 1-8.

1. Tiga ayat pertama dalam surah At Tin merupakan nama tiga tempat di mana Allah mengutus para nabi dari kalangan Ulul Azmi secara berurutan menurut zamannya. Pertama adalah tempat yang dipenuhi dengan tin dan zaitun dan tempat Allah mengutus Nabi Isa, yaitu Baitul Maqdis.

Kemudian, tempat kedua adalah Tur Sinai, yakni nama bukit tempat Allah SWT berbicara langsung dengan Nabi Musa. Dan yang ketiga ialah Mekah alias kota yang aman. Tempat inilah Allah SWT mengutus Nabi Muhammad SAW.

2. Isi sumpah Allah SWT yang menyatakan bahwa Dia telah menciptakan manusia dalam bentuk yang paling baik dan rupa yang paling sempurna, tegak jalannya, hingga sempurna seluruh anggota tubuhnya.

3. Allah SWT juga berfirman menciptakan neraka Jahannam atau tempat yang paling hina bagi ciptaan-Nya yang sempurna bila mereka tidak taat kepada Allah dan tidak meneladani rasul-Nya.

4. Allah SWT mengingatkan tentang hari pembalasan kelak. Melalui surah At Tin, Allah berfirman bahwa semua tanda-tanda penciptaan-Nya sudah tergambarkan dengan jelas berikut dengan tanda-tanda bahwa semua ciptaan Allah akan kembali pada-Nya. Oleh sebab itu, tidak ada lagi alasan bagi manusia untuk mendustakan hari pembalasan kelak.

5. Allah SWT merupakan Hakim yang paling adil, tidak melampaui batas, dan tidak aniaya terhadap seseorang pun. Termasuk dalam menciptakan hari kiamat dan memberi pembalasan bagi orang-orang yang melanggar perintah-Nya.

Adapun bacaan lengkap dari surah At Tin `ayat 1 sampai 8 adalah sebagai berikut.

وَٱلتِّينِ وَٱلزَّيْتُونِ

Bacaan latin: wat-tīni waz-zaitụn

1. Artinya: "Demi (buah) Tin dan (buah) Zaitun,"

وَطُورِ سِينِينَ

Bacaan latin: wa ṭụri sīnīn

2. Artinya: "dan demi bukit Sinai,"

وَهَٰذَا الْبَلَدِ الْأَمِينِ

Bacaan latin: wa hāżal-baladil-amīn

3. Artinya: "dan demi kota (Mekah) ini yang aman,"

لَقَدْ خَلَقْنَا ٱلْإِنسَٰنَ فِىٓ أَحْسَنِ تَقْوِيمٍ

Bacaan latin: laqad khalaqnal-insāna fī aḥsani taqwīm

4. Artinya: "sesungguhnya Kami telah menciptakan manusia dalam bentuk yang sebaik-baiknya."

ثُمَّ رَدَدْنَٰهُ أَسْفَلَ سَٰفِلِينَ

Bacaan latin: ṡumma radadnāhu asfala sāfilīn

5. Artinya: "Kemudian Kami kembalikan dia ke tempat yang serendah-rendahnya (neraka),"

إِلَّا الَّذِينَ آمَنُوا وَعَمِلُوا الصَّالِحَاتِ فَلَهُمْ أَجْرٌ غَيْرُ مَمْنُونٍ

Bacaan latin: illallażīna āmanụ wa 'amiluṣ-ṣāliḥāti fa lahum ajrun gairu mamnụn

6. Artinya: "kecuali orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal saleh; maka bagi mereka pahala yang tiada putus-putusnya."

فَمَا يُكَذِّبُكَ بَعْدُ بِٱلدِّينِ

Bacaan latin: fa mā yukażżibuka ba'du bid-dīn

7. Artinya: "Maka apakah yang menyebabkan kamu mendustakan (hari) pembalasan sesudah (adanya keterangan-keterangan) itu?"

أَلَيْسَ اللَّهُ بِأَحْكَمِ الْحَاكِمِينَ

Bacaan latin: a laisallāhu bi`aḥkamil-ḥākimīn

8. Artinya: "Bukankah Allah Hakim yang seadil-adilnya?"

Semoga dengan memahami isi kandungan surah At Tin `ini dapat meningkatkan keimanan kita kepada Allah dan Rasul-Nya ya, sahabat hikmah. Aamiin.

(nwy/nwy)


Page 2

Jakarta -

Salah satu surah pendek dalam Al Quran adalah surah At Tin. Surah ini hanya memiliki 8 ayat yang terdiri dari 34 kata dan 162 huruf.

Surah ke-95 dalam Al Quran ini dinamai Al-Tin karena pada permulaan surah, diawali dengan pernyataan sumpah dengan menggunakan kata At Tin. Kata At Tin sendiri mengandung arti buah tin.

Adapun isi kandungan dari surah At Tin ayat 1-8 yang dikutip dari tafsir Ibnu Katsir, beberapa ulama tafsir masih memperdebatkan maksud kata At Tin dalam surah ini. Ada yang berpendapat bahwa yang dimaksud dengan tin adalah sebuah masjid di kota Dimasyq. Pendapat lainnya menyebut buah tin.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Kemudian muncul pendapat lain lagi yang menyatakan bahwa tin adalah nama sebuah gunung yang penuh dengan buah tin. Bahkan ahli tafsir Qurtubi berpendapat bahwa tin adalah nama masjid As-habul Kahfi.

Sementara itu, mengenai zaitun yang disebut dalam surah ini, ahli tafsir Ka'bul Ahbar, Qatadah, Ibnu Zaid, dan beberapa ulama tafsir lainnya mengatakan zaitun adalah nama sebuah masjid yang terletak di kota Yerussalem (Baitul Maqdis). Berbeda dengan Mujahid dan Ikrimah yang menyebut sebagai buah zaitun.

Untuk penjelasan lebih lengkapnya, berikut ini rangkuman dari kandungan surah At Tin ayat 1-8.

1. Tiga ayat pertama dalam surah At Tin merupakan nama tiga tempat di mana Allah mengutus para nabi dari kalangan Ulul Azmi secara berurutan menurut zamannya. Pertama adalah tempat yang dipenuhi dengan tin dan zaitun dan tempat Allah mengutus Nabi Isa, yaitu Baitul Maqdis.

Kemudian, tempat kedua adalah Tur Sinai, yakni nama bukit tempat Allah SWT berbicara langsung dengan Nabi Musa. Dan yang ketiga ialah Mekah alias kota yang aman. Tempat inilah Allah SWT mengutus Nabi Muhammad SAW.

2. Isi sumpah Allah SWT yang menyatakan bahwa Dia telah menciptakan manusia dalam bentuk yang paling baik dan rupa yang paling sempurna, tegak jalannya, hingga sempurna seluruh anggota tubuhnya.

3. Allah SWT juga berfirman menciptakan neraka Jahannam atau tempat yang paling hina bagi ciptaan-Nya yang sempurna bila mereka tidak taat kepada Allah dan tidak meneladani rasul-Nya.

4. Allah SWT mengingatkan tentang hari pembalasan kelak. Melalui surah At Tin, Allah berfirman bahwa semua tanda-tanda penciptaan-Nya sudah tergambarkan dengan jelas berikut dengan tanda-tanda bahwa semua ciptaan Allah akan kembali pada-Nya. Oleh sebab itu, tidak ada lagi alasan bagi manusia untuk mendustakan hari pembalasan kelak.

5. Allah SWT merupakan Hakim yang paling adil, tidak melampaui batas, dan tidak aniaya terhadap seseorang pun. Termasuk dalam menciptakan hari kiamat dan memberi pembalasan bagi orang-orang yang melanggar perintah-Nya.

Adapun bacaan lengkap dari surah At Tin `ayat 1 sampai 8 adalah sebagai berikut.

وَٱلتِّينِ وَٱلزَّيْتُونِ

Bacaan latin: wat-tīni waz-zaitụn

1. Artinya: "Demi (buah) Tin dan (buah) Zaitun,"

وَطُورِ سِينِينَ

Bacaan latin: wa ṭụri sīnīn

2. Artinya: "dan demi bukit Sinai,"

وَهَٰذَا الْبَلَدِ الْأَمِينِ

Bacaan latin: wa hāżal-baladil-amīn

3. Artinya: "dan demi kota (Mekah) ini yang aman,"

لَقَدْ خَلَقْنَا ٱلْإِنسَٰنَ فِىٓ أَحْسَنِ تَقْوِيمٍ

Bacaan latin: laqad khalaqnal-insāna fī aḥsani taqwīm

4. Artinya: "sesungguhnya Kami telah menciptakan manusia dalam bentuk yang sebaik-baiknya."

ثُمَّ رَدَدْنَٰهُ أَسْفَلَ سَٰفِلِينَ

Bacaan latin: ṡumma radadnāhu asfala sāfilīn

5. Artinya: "Kemudian Kami kembalikan dia ke tempat yang serendah-rendahnya (neraka),"

إِلَّا الَّذِينَ آمَنُوا وَعَمِلُوا الصَّالِحَاتِ فَلَهُمْ أَجْرٌ غَيْرُ مَمْنُونٍ

Bacaan latin: illallażīna āmanụ wa 'amiluṣ-ṣāliḥāti fa lahum ajrun gairu mamnụn

6. Artinya: "kecuali orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal saleh; maka bagi mereka pahala yang tiada putus-putusnya."

فَمَا يُكَذِّبُكَ بَعْدُ بِٱلدِّينِ

Bacaan latin: fa mā yukażżibuka ba'du bid-dīn

7. Artinya: "Maka apakah yang menyebabkan kamu mendustakan (hari) pembalasan sesudah (adanya keterangan-keterangan) itu?"

أَلَيْسَ اللَّهُ بِأَحْكَمِ الْحَاكِمِينَ

Bacaan latin: a laisallāhu bi`aḥkamil-ḥākimīn

8. Artinya: "Bukankah Allah Hakim yang seadil-adilnya?"

Semoga dengan memahami isi kandungan surah At Tin `ini dapat meningkatkan keimanan kita kepada Allah dan Rasul-Nya ya, sahabat hikmah. Aamiin.

(nwy/nwy)