Konflik yang ada di masyarakat dapat memberikan dampak bagi warga masyarakat. Apa saja dampak konflik sosial bagi masyarakat? Supaya kalian mengerti tentang dampak konflik, ayo baca dengan seksama semua materinya.
Darwin, Freud, dan Mark yang dikutip dari Pruitt (2011), menguraikan fungsi positif dari adanya konflik adalah sebagai berikut:
Secara umum dampak positif dari adanya konflik di masyarakat antara lain: a. Konflik dapat membantu menghidupkan kembali norma-norma lama dan menciptakan norma baru. b. Konflik merupakan jalan untuk mengurangi ketergantungan antarindividu dan kelompok. c. Konflik meningkatkan solidaritas sesama anggota kelompok yang sedang mengalami konflik dengan kelompok lain. Konflik memunculkan sebuah kompromi baru apabila pihak yang berkonflik berada dalam kekuatan seimbang. d. Konflik dapat memperjelas aspek-aspek kehidupan yang belum jelas atau masih belum tuntas ditelaah. e. Konflik memungkinkan adanya penyesuaian kembali norma-norma, nilai-nilai, serta f. hubungan-hubungan sosial dalam kelompok bersangkutan dengan kebutuhan individu atau kelompok. g. Konflik dapat berfungsi sebagai sarana untuk mencapai keseimbangan antara kekuatan-kekuatan yang ada di dalam masyarakat. Konflik sosial selain memiliki dampak positif juga ada dampak negatif. Adapun dampak negatif adanya konflik sosial adalah:
2) Kekerasan Kolektif. Berbeda dengan kekerasan individual, kekerasan kolektif dilakukan oleh kelompok atau massa atau sekelompok individu. Sebagai contohnya, tawuran pelajar, kasus Sampit, Poso, serta contoh-contoh yang lainnya. Perbedaan antara Kekerasan dan KonflikKekerasan yang ada di masyarakat dapat terjadi beriringan dengan adanya konflik. Di lingkungan masyarakat, selalu dijumpai adanya konflik. Dengan demikian, kamu harus dapat membedakan antara konflik dengan kekerasan. Untuk lebih jelasnya, pahami dan cermati tabel di bawah ini!RANGKUMANKekerasan berasal dari Bahasa Inggris, yaitu violence yang artinya kekuasaan atau berkuasa. Dalam Kamus Sosiologi (Haryanta, 2012), kekerasan merupakan suatu ekspresi yang dilakukan oleh individu maupun kelompok di mana secara fisik maupun verbal mencerminkan tindakan agresi dan penyerangan pada kebebasan atau martabat. Pada umumnya, kekerasan dianggap sebagai tindakan yang merugikan orang lain, seperti pembunuhan, pemukulan, perampokan, dan sebagainya. Dalam Kamus Sosiologi (Haryanta, 2012), kekerasan fisik merupakan kekerasan nyata yang dapat dilihat dan dirasakan oleh tubuh. Wujud dari kekerasan fisik berupa kehilangan kesehatan, cedera, bahkan sampai kehilangan nyawa.
Referensi: Irin Veronica Sepang, S. Pd., M. Pd. 2020. Modul Pembelajaran SMA Sosiologi. Jakarta: Direktorat SMA, Direktorat Jenderal PAUD, DIKDAS dan DIKMEN. |