Apa yang anda ketahui tentang ancaman di bidang ideologi jelaskan

Ilustrasi Ancaman di Bidang IPOLEKSOSBUDHANKAM. Foto: Pixabay

Berbagai ancaman baik di bidang militer maupun nonmiliter menjadi permasalahan negara berdaulat. Keberadaan ancaman tersebut perlu diatasi untuk menyelamatkan kedaulatan negara, keselamatan bangsa, dan keutuhan wilayah negara.

Ancaman di Bidang IPOLEKSOSBUDHANKAM

Melansir buku Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, dimensi ideologi, politik, ekonomi, sosial-budaya, pertahanan, dan keamanan memiliki ciri yang tidak terlihat dan tergolong ke dalam ancaman nonmiliter.

Berikut penjelasan dari berbagai ancaman di atas menurut buku Pendidikan Pancasila untuk SMA/MA kelas XI.

Ancaman di bidang ideologi memungkinkan memengaruhi pemikiran dan pandangan masyarakat terhadap ideologi bangsa Indonesia, yakni Pancasila. Apabila ancaman ini terus dibiarkan, dikhawatirkan dapat menimbulkan disintegrasi nasional.

Berikut akibat yang ditimbulkan dari adanya ancaman di bidang ideologi:

  1. Lemahnya pemahaman masyarakat terhadap ideologi Pancasila

  2. Perilaku masyarakat tidak sesuai dengan nilai-nilai Pancasila

  3. Munculnya disintegrasi yang ditandai dengan gerakan separatis akibat perbedaan pandangan dan pemikiran (ideologi)

Ancaman di bidang politik dapat muncul dari dalam maupun luar negeri. Ancaman politik dalam negeri biasanya berupa pengerahan massa untuk menurunkan pemerintahan yang berkuasa. Sedangkan ancaman politik luar negeri berupa blokade politik, provokasi, dan intimidasi.

Arus globalisasi memengaruhi pola konsumsi masyarakat terhadap produk luar negeri. Kondisi demikian merupakan salah satu contoh ketergantungan ekonomi antarnegara.

Kondisi ini diperparah dengan adanya perdagangan bebas yang memudahkan investor asing untuk menanamkan modal di suatu negara, tidak terkecuali Indonesia.

Jika kondisi tersebut dibiarkan, pengaruh asing dikhawatirkan dapat menjajah perekonomian negara.

Tidak hanya membawa dampak negatif terhadap perekonomian, globalisasi juga dapat menimbulkan ancaman sosial-budaya.

Globalisasi secara tidak langsung dapat memengaruhi gaya hidup masyarakat menjadi kebarat-baratan dan memunculkan sifat hedonisme.

Seseorang yang terdampak budaya kebarat-baratan cenderung bersifat konsumtif dan memikirkan kesenangan pribadi. Sikap individualis memungkinan seseorang merasa mampu untuk memenuhi kebutuhan diri sendiri dan tidak memerlukan bantuan orang lain. Sikap tersebut bertentangan dengan nilai-nilai Pancasila.

Apabila dibiarkan, kondisi tersebut dapat melunturkan sikap tenggang rasa dan gotong royong antarsesama.

Dampak negatif globalisasi terhadap sosial-budaya masyarakat juga berpotensi mengancam moral generasi muda. Salah satu contohnya, yaitu munculnya kenakalan remaja dan pergaulan bebas.

Bidang pertahanan dan keamanan

Ancaman di bidang pertahanan dan keamanan merupakan suatu tantangan yang bisa muncul dari dalam maupun luar negeri. Akibatnya, dapat menimbulkan rasa tidak aman bagi masyarakat.

Seperti yang diketahui bersama, Indonesia memiliki beragam suku, ras, dan agama. Keberagaman tersebut rentan terkena isu SARA dan dapat memicu konflik antargolongan.

Jika hal tersebut dibiarkan, nilai toleransi dan perdamaian perlahan akan terkikis. Oleh karena itu, pemahaman atas keberagaman di Indonesia perlu ditanamkan pada masyarakat sejak dini. Hal ini untuk mencegah potensi konflik yang dapat memecah belah kesatuan bangsa.

Berbagai ancaman di atas perlu segera disadari dan diantisipasi oleh masyarakat Indoneisa. Hal ini untuk menjaga kedaulatan bangsa dan negara serta menjauhkan berbagai dampak negatif lainnya.