Apa yang akan terjadi jika paham komunisme berkembang di Indonesia

Apa yang akan terjadi jika paham komunisme berkembang di Indonesia

Dekan FDIKOM, Suparto, M. Ed, Ph.D., saat acara berlangsung

30 September 1965, merupakan hari terlahirnya sebuah sejarah kelam bagi rakyat Indonesia yang dikenal dengan peristiwa G30S/PKI. Maka, untuk memperingati hari bersejarah tersebut pada Kamis (30/9), Fakutas Dakwah dan Ilmu Komunikasi (FDIKOM) menggelar Webinar Diskusi Dosen bertajuk “Mewaspadai Kebangkitan Komunis Gaya Baru di Indonesia”.

Dekan FDIKOM, Suparto, M. Ed, Ph.D., mengungkapkan, komunisme gaya baru menunjukan bahwa komunis tidak akan pernah lenyap. Tema pada webinar tersebut, bertujuan agar tidak melupakan sejarah serta lahirnya komunisme. Lahirnya komunisme dan sosialisme yang keduanya berbeda, merupakan sebuah bentuk protes pada kondisi manusia mengeksploisasi manusia lain.

“Komunisme tumbuh dan berkembang sebagai protes, ketika tumbuhnya revolusi industri dimana kemudian kapitalisme semakin terlihat, lalu terjadi eksploitasi manusia. Dunia yang diimpikan, adalah dunia dimana masyarakatnya merasakan hal yang sama dengan kepemilikan yang sama dan diatur oleh negara,”  ungkapnya.

Narasumber acara, Prof. Dr. Asep Usman Ismail, MA., mengatakan, komunisme tidak akan pernah mati serta muncul kepermukaan. Maksud dari komunisme gaya baru, adalah perubahan komunisme era sekarang dari awal kelahirannya. Komunisme adalah sebuah ideologi yang di dalamnya terdapat pikiran dan gagasan, sehingga kemudian menjadi inti dari ideologi tersebut.

“Komunisme dapat muncul kepermukaan dengan wujud sekarat, tetapi tidak pernah mati. Komunisme mengandung sebuah ide yang menggambarkan sesuatu yang ideal untuk membangun sebuah masyarakat yang ideal, sehingga komunisa bisa saja memilih sebuah partai sebagai alat untuk mewujudkan hal tersebut,” ungkapnya.

Dirinya menjelaskan, ide komunis terbagi dua dan salah satunya adalah utopis. Utopis adalah khayalan yang tidak dapat diwujudkan, tetapi bagi orang komunis tidak. Banyak ideologi komunis yang bersifat utopis, dan hal tersebut adalah suatu bahaya. Orang komunis, dapat melakukan apapun demi mewujudkan khayalan yang tidak dapat diwujudkan.

(Sastra Yudha)

Apa yang akan terjadi jika paham komunisme berkembang di Indonesia
Penggalan film G 30 S/PKI. ©2012 Merdeka.com

NEWS | 30 September 2019 15:13 Reporter : Desi Aditia Ningrum

Merdeka.com - Komunisme merupakan ideologi yang dilahirkan oleh Karl Marx. Karl Mark merupakan seorang Filsuf sekaligus pakar ekonomi dan politik.

Di Indonesia, paham komunis memiliki sejarah sendiri. Sebelum 'diharamkan' pasca tragedi berdarah pada 1965 alias G30S/PKI, paham komunis sudah berkembang masif di tanah air.

Bagaimana paham komunis masuk ke Indonesia? Berikut ulasannya:

2 dari 4 halaman

Apa yang akan terjadi jika paham komunisme berkembang di Indonesia

Komunisme masuk ke Indonesia dipelopori oleh Hendricus Josephus Fransiscus Marie Sneevliet. Hendricus merupakan warga Belanda yang datang ke Indonesia pada tahun 1913. Bersama Adolf Baars, Hendricus mendirikan Indische Sociaal Democratische Vereeniging (ISDV).

Awalnya organisasi ini tidak mempropagandakan komunis, namun lambat laun mengubah diri menjadi berpandangan komunis. Setelah keberhasilan revolusi di Rusia, mereka memasuki organisasi-organisasi massa untuk menyebarkan paham ini, salah satunya Sarekat Islam (SI) pimpinan Semaun.

Kemudian SI terbelah menjadi SI Merah dan SI Putih. Akhirnya SI Merahlah yang menjadi Partai Komunis serta melakukan pemberontakan pada tahun 1926, 1948 hingga 1965 yang mengakibatkan kejatuhan Soekarno.

3 dari 4 halaman

Apa yang akan terjadi jika paham komunisme berkembang di Indonesia

Lima tahun kemudian, tepatnya 1917, lahir Partai Komunis Indonesia (PKI). Namun, nama PKI belum besar karena dibuat secara diam-diam dan menjadi fraksi kiri dalam SI.

Sebelum mendirikan PKI, Semaun dan Darsono pernah mengenyam pendidikan tentang komunis dari Sneevlit di Indische Social Demoratische Partij (ISDP). Sneevlit sendiri diketahui merupakan sayap kiri di dalam ISDP. Dari sana, keduanya sering berdiskusi dengan Sneevlit.

Keduanya melihat celah di SI, sehingga secara perlahan memasukkan ideologi-ideologinya.

"Syarikat Islam yang kurang memperhatikan nasib buruh, telah merupakan lowongan baik bagi ide-ide radikal yang dimasukan oleh Semaun dan Darsono yang tadinya diinspirasikan oleh Sneevlit," kata Mohammad Hatta dikutip buku 'Bung Hatta Menjawab'.

4 dari 4 halaman

Apa yang akan terjadi jika paham komunisme berkembang di Indonesia

Salah seorang tokoh Syarikat Islam (SI), Haji Agus Salim, akhirnya menegakkan disiplin partai. SI berganti nama menjadi Partai Syarikat Islam di tahun 1921. Sesudah itu, barulah resmi nama PKI mencuat. Namun, partai komunis itu tidak kompak lantaran salah seorang pendirinya, Tan Malaka, membentuk Partai Rakyat Indonesia (PARI).

"PKI yang baru itupun tidak kompak. Tan Malaka kemudian membentuk PARI," kata Mohammad Hatta dikutip buku 'Bung Hatta Menjawab'.

Dalam sejarahnya di Indonesia, PKI melakukan tiga pemberontakan. Pemberontakan pertama adalah tahun 1926. Pemberontakan itu gagal dan PKI dilibas pemerintah kolonial Belanda. Ribuan orang dibunuh dan sekitar 13.000 orang ditahan. Sejumlah 1.308 orang, umumnya kader-kader partai, dikirim ke Boven Digul, sebuah kamp tahanan di Papua.

Gerakan bawah tanah membangkitkan PKI hingga kembali solid. Pada 1948, PKI melancarkan pemberontakan kedua. Pemberontakan berniat meruntuhkan RI dan menggantinya dengan negara komunis. Upaya kedua ini kembali gagal. Literatur mencatat pemberontakan ketiga dilakukan pada 1965, lagi-lagi gagal. (mdk/dan)

Baca juga:
Perjalanan Hidup DN Aidit, Memimpin PKI Hingga Tewas Dieksekusi
Kenapa G30S/PKI Gagal Dalam Waktu Singkat?
Deretan Aktor Penting di Belakang G30S/PKI
Tragedi Kedung Kopi, saat PKI bantai 23 lawan politiknya
Beri pembekalan caleg, Partai Berkarya ajak nobar film G30S/PKI
Ada nobar film G30S/PKI & bagi-bagi buku Rizieq Syihab di Doa Untuk Bangsa

2 menit

Bagaimana jadinya bila Indonesia jadi negara komunis? Apakah bisa membuat membuat masyarakat kita jadi lebih makmur atau sebaliknya?

Pada awal kemerdekaan, paham komunisme sebenarnya sempat dekat dengan kehidupan rakyat Indonesia.

Namun, menurut banyak tokoh terkenal lalu, ideologi ini dinilai memiliki banyak ketimpangan dan celah.

Tokoh-tokoh penting dalam Partai Komunis Indonesia (PKI) pun turut memaksa pemerintah untuk mengimplementasikan paham ‘kiri’ tersebut sebagai dasar negara.

Kemudian, dilakukanlah aksi kudeta yang pada akhirnya berakhir dengan dibantainya simpatisan PKI.

Seumpama kudeta tersebut tidak terjadi dan paham komunis jadi dasar negara di Tanah Air, apa yang akan terjadi dengan Indonesia?

Melansir dari boombastis.com, berikut hal-hal mengerikan yang akan terjadi saat Indonesia jadi negara komunis.

Hal Mengerikan yang akan Terjadi jika Indonesia Jadi Negara Komunis

1. Propaganda Jadi Makanan Sehari-hari

Apa yang akan terjadi jika paham komunisme berkembang di Indonesia

sumber: ciptavisual.com

Kemungkinan pertama yang akan terjadi bila Indonesia jadi negara komunis adalah mendapatkan propaganda di setiap harinya, bahkan dimasukkan dalam kurikulum pendidikan.

Tak hanya lewat kelas-kelas, doktrin komunis juga akan disebarkan lewat media-media, entah koran atau televisi.

Bahkan mungkin kita hanya punya satu stasiun televisi saja dan itu pun penuh dengan berita kenegaraan.

Perlu diketahui, hasil propaganda tentu akan berdampak buruk karena kita akan diajarkan membenci pihak-pihak penentang komunisme.

2. DN Aidit Jadi Pengganti Soekarno

Bila Gerakan 30 September (G30S) sukses, tak akan heran nantinya Ketua PKI, DN Aidit akan merengkuh posisi tertinggi di Indonesia, yaitu presiden atau perdana menteri.

Sejak menggembor-gemborkan paham komunisme di Indonesia, sosok satu ini akan digembar-gemborkan sebagai tokoh nasional hebat.

Bahkan tak menutup kemungkinan kita akan menghormat patung raksasanya, seperti yang dilakukan oleh rakyat Korut terhadap patung Kim Il Sung dan Kim Jong Il.

3. Indonesia Mirip seperti Korea Utara

Apa yang akan terjadi jika paham komunisme berkembang di Indonesia

sumber: goodnewsfromindonesia.id

Kita kadang prihatin dengan kondisi rakyat Korea Utara yang sering digambarkan sangat tertekan dan hidup serba tak nyaman.

Kebebasan dibatasi, sangat tunduk dengan aturan yang ketat, hingga tekanan batin gara-gara aturan hidup yang dibuat pemerintah.

Nah, bagaimana jika Indonesia juga mengimplementasikan sistem komunis dan bernasib sama seperti Korea Utara?

Ya, kemungkinan yang terjadi adalah hidup dalam kekangan, beraktivitas serba tak nyaman, dan lain sebagainya.

4. Terkena Isolasi

Seperti Korut yang sudah seperti dihapus dari peta dunia oleh barat, mungkin Indonesia juga akan mengalami nasib yang sama.

Tentu hal tersebut akan berdampak pada bidang ekonomi yang akan stagnan bahkan turun gara-gara embargo.

***

Semoga artikel ini bermanfaat untuk kamu ya, Sahabat 99.

Jangan lupa pantau terus artikel menarik lainnya lewat Berita 99.co Indonesia.

Bagi kamu yang sedang mencari hunian mewah seperti Golden Park 3, langsung kunjungi 99.co/id, ya!