Berapa lama virus hiv bertahan di udara terbuka

Ilustrasi dukungan terhadap pengidap HIV. (Foto: Commons Wikimedia)

"Waspada! Ada jarum suntik tersembunyi di tempat duduk di bioskop yang bisa tularkan virus HIV." Begitulah kira-kira isi salah satu pesan berantai yang sempat viral beberapa tahun lalu.

Adiyana Esti, dokter dari Institusi Angsamerah, organisasi swasta yang bergerak di bidang kesehatan, menjelaskan bahwa pesan tersebut adalah satu dari sekian banyak hoaks tentang HIV/AIDS yang sering menyebar di masyarakat.

Lantas apa saja hoaks-hoaks tersebut? Berikut 10 hoaks tentang HIV/AIDS berikut penjelasannya oleh Esti yang dipaparkan pada acara diskusi media 'Tangkal Hoax-nya, Pahami Fakta HIV/AIDS' di Jakarta, Kamis (9/8).

Adiyana Esti, dokter dari institusi Angsamerah, di acara diskusi "Tangkal Hoax-nya, Pahami Fakta HIV/AIDS" di Jakarta, Kamis (9/8). (Foto: Sayid Mulki Razqa/kumparan)

1. HIV/AIDS bisa menular melalui pisau cukur

Peringatan atas bahaya penularan virus HIV melalui pisau cukur bisa ditemukan di beberapa salon rambut. Esti memaparkan bahwa penggunaan satu pisau cukur untuk banyak orang memang tidak disarankan. Namun alasannya bukan karena penularan HIV, melainkan karena masalah kebersihan.

HIV tidak bisa menular melalui pisau cukur karena virus ini mudah mati di udara bebas. Dijelaskan bahwa di udara bebas, dalam waktu kurang dari satu menit, virus ini akan mati dengan sendirinya.

2. HIV/AIDS menular melalui alat makan

Ilustrasi alat makan (Foto: PhotoMix)

Sebagaimana dijelaskan, virus HIV tidak dapat bertahan lama di udara terbuka. Selain itu, jumlah virus HIV di air liur sangat sedikit dan tidak bisa membuat seseorang terinfeksi HIV. Jadi, HIV tidak bisa menular lewat alat makan.

Perlu ditekankan, HIV hanya dapat menyebar melalui cairan tubuh, seperti darah, air mani, cairan vagina, dan Air Susu Ibu (ASI).

3. Penyebaran HIV/AIDS melalui makanan kaleng

Menurut Esti, makanan kaleng selalu melewati proses sterilisasi yang bisa membunuh virus HIV. Selain itu ia juga berpendapat bahwa ada kemungkinan hal ini adalah cara kompetitor untuk menjatuhkan saingannya.

4. HIV menyebar melalui ciuman

Ilustrasi Berciuman (Foto: MadalinCalita via Pixabay)

Ciuman sekadar cium pipi kiri-kanan atau yang menggunakan lidah ternyata tidak menyebarkan virus HIV. Esti mengatakan bahwa jumlah virus HIV di air liur sangat sedikit dan tidak memiliki kemampuan menginfeksi seseorang.

5. Jarum terinfeksi HIV di bioskop

Jika memang ada, jarum terinfeksi darah HIV di bangku-bangku bioskop tidak akan bisa menginfeksi orang lain virus HIV. Hal ini karena virus HIV tak bisa bertahan lama di udara bebas.

6. Virus HIV di kolam renang umum

Kolam renang kaca akan rampung pada 2018 (Foto: Thinkstock)

Dijelaskan bahwa kolam renang umumnya mengandung klorin atau kaporit yang mempercepat matinya virus HIV, yang memang mudah mati di udara bebas.

7. Menular melalui pakaian bekas

HIV hanya bisa menular melalui kontak dengan cairan tubuh, seperti darah, air mani, cairan vagina, dan ASI. Jadi tak perlu khawatir menggunakan pakaian bekas orang penderita HIV/AIDS.

Esti mengatakan bahwa bagaimanapun virus ini tidak akan bisa bertahan lama di udara terbuka. Jadi jika memang ada yang mengontaminasi pembalut dengan virus HIV, bisa dipastikan virus tersebut tidak bisa bertahan hingga membuat pemakai pembalut terinfeksi.

9. Menyebar melalui pemeriksaan darah untuk kolesterol dan diabetes

Glucometer, alat untuk mengukur gula darah. (Foto: Thinkstock)

Menurut Esti, jarum pemeriksan darah untuk kolesterol dan diabetes tidak memiliki lubang penyimpanan darah. Jadi jika memang jarum telah terinfeksi HIV, dikatakan virus tersebut tidak akan bisa bertahan lama.

Namun begitu, tetap saja tidak disarankan untuk menggunakan jarum yang sama dengan orang lain saat melakukan pemeriksaan darah.

10. Nyamuk bisa tularkan HIV

Nyamuk (Foto: Pixabay)

Pernah tersebar pesan bahwa nyamuk yang menghisap darah orang pengidap HIV bisa menyebarkan virus tersebut. Esti memaparkan bahwa gigitan nyamuk tidak akan bisa menyebarkan virus HIV.

Menurut penjelasannya, darah yang sudah dihisap oleh nyamuk tidak mengandung CD4, yang merupakan target dari HIV. Hal ini karena darah yang dihisap nyamuk langsung dicerna dan membuat virus HIV itu mati.


Page 2