Apa itu kepanjangan hormon ADH bagaimana hormon ini mempengaruhi produksi urine?

Antidiuretik hormone atau yang biasa disingkat dengan ADH adalah hormon yang mengatur kadar air dalam tubuh. (Sebaiknya Anda sudah memahami materi tentang Sistem Ekskresi Pada Manusia) Cara kerja ADH adalah dengan mengatur penyerapan kembali molekul yang berada pada ginjal dengan memengaruhi permeabilitas jaringan dinding tubulus ginjal, sehingga berfungsi untuk mengatur pengeluaran urin. Pengaruh hormon antidiuretik (ADH) pada pembentukan urine adalah jika kadar hormon ADH meningkat maka tubuh akan mempertahankan kadar air dalam darah dengan cara mengeluarkan air dari nefron melalui tubulus kontortus proksimal. Di sana air akan diserap kembali oleh tubuh dan keluar dari nefron sehingga urine berkurang. Jadi, hormon ADH mempengaruhi kinerja penyerapan air di tubulus kontortus proksimal.

Semoga bermanfaat, Tetap Semangat! | Materi Pelajaran


Page 2

Apa itu kepanjangan hormon ADH bagaimana hormon ini mempengaruhi produksi urine?

Hormon antidiuretik atau antidiuretic hormone (ADH) adalah suatu hormon yang membantu ginjal menjaga keseimbangan cairan dan garam di dalam tubuh. Hormon ADH menjaga kestabilan kadar air di dalam darah dengan cara mengatur laju reabsorbsi air di tubulus kontortus proksimal ginjal, kadar ADH yang tinggi akan meningkatkan penyerapan kembali air dari tubulus ginjal.

Salah satu penyakit akibat kekurangan hormon ADH adalah diabetes insipidus. Diabetes insipidus ditandai dengan gejala polyuria (sering buang air kecil), polydipsia (rasa haus berkepanjangan), mudah lelah, dan dehidrasi.

Dengan  demikian, hormon ADH adalah hormon yang berperan dalam mengatur penyerapan kembali air dalam ginjal.

Apa itu kepanjangan hormon ADH bagaimana hormon ini mempengaruhi produksi urine?

Hormon ADH merupakan hormon yang diproduksi oleh kelenjar hipofisis posterior. Hormon ADH berfungsi untuk memengaruhi penyerapan air pada bagian tubulus distal karena meningkatkan permeabilitas sel terhadap air. Jika produksi ADH terlalu banyak, maka urine yang diproduksi akan sedikit dan pekat. Jika produksi ADH terlalu sedikit, maka urine yang diproduksi akan sangat banyak dan encer.

Dengan demikian, pilihan jawaban yang tepat adalah D. 

Hormon ADH merupakan kepanjangan dari Anti-Deuretik Hormon yang biasa disebut hormon anti kencing kata lain dari hormon ini adalah vesopresin. Secara umum kerja hormon ADH yaitu untuk mendeteksi dehidrasi, memonitor volume air dalam darah dan merangsang ginjal mengabsorbsi air. Dalam kerjanya hormon ini dibantu beberapa hormon yang bekerja di dalam tubuh. Fungsi hormon antideuretik sendiri secara khusus adalah berkaitan dengan system pendistribusian air di dalam tubuh sampai tahap pembuangan.

Hormon ADH sendiri dihasilkan oleh kelenjar hipotalamus dan disimpan oleh posterior pituitary lobe atau kelenjar hipotalamus bagian belakang.  Mengingat fungsi hormon ADH ini sangat penting bagi tubuh manusia, sebenarnya bagaimana sih fungsi hormon ADH dalam proses pembentukan urin?. Yuk, kita simak beberapa tahapan proses pembentukan urin yang dipengaruhi oleh hormon ADH ini.

  1. Pengendali proses reabsorbsi

Hormon ADH memiliki fungsi sebagai pengendali proses reabsoarbsi (penyerapan kembali air) di nefron atau unit fungsional ginjal. Maka dari itu, jika kadar hormon ADH di dalam tubuh meningkat reabsorbsi pun ikut meningkat dan akan dikembalikan ke dalam darah. Oleh karena sebab itu, maka tubuh memproduksi urin yang seidikit. Dan sebaliknya, jika hormon ADH di dalam tubuh mengalami penurunan, maka reabsorbsi pun ikut menurun sehingga produksi urin meningkat. Jadi, dengan adanya hormon ADH ini, tubuh dapat menyesuaikan system kerjanya dengan kondisi yang sedang dialaminya. Sehingga kemungkinan – kemungkinan tubuh mengalami penyakit pada sistem eskresi dapat dihindari.

Maksudnya adalah ADH memiliki fungsi sebagai pengurang jumlah air yang hilang dari ginjal saat kelur sebagai urin. Oh ya, fakta menarik lainnya adalah bahwa hormon ADH juga berfungsi meningkatkan tekanan darah ddengan menyempitkan saluran arterio. Nah, maksud dari penyempitan ini sendiri sebenarnya adalah kemampuan ADH dalam mengecilkan arteriol.

  1. Menjaga kadar air dalam darah

Fungsi hormon ADH lainnya yaitu menjaga kadar darah dalam tubuh tetap berada dibatas normal. Artinya adalah jika tubuh mengalami tekanan osmotic darah yang meningkat maka tubuh akan mengalami dehidrasi atau perasaan kehausan, maka kadar air dalam tubuh akan mengalami penurunan.  Maka dari itu kadar sekresi ADH di dalam tubuh akan meningkat dan disalurkan ke darah oleh ginjal.

Nah, dari situlah fungsi ADH bekerja, selain untuk meningkatkan permeabilitas sel terhadap air ternyata ADH juga meningkatkan permeabilitas saluran pengumpul. Jadi, saat kondisi ADH meningkat maka air akan dialirkan ke darah dan memulihkan kadar air dalam darah. Nah, dengan begitu pula komplikasi hiperglikemia dapat kita hindari.

Kalian sudah tahukan bagaimana fungsi hormon adh dalam proses pembentukan urin. Sebenarnya, dalam proses pembentukan urin sendiri tidak hanya melibatkan peran hormon ADH, namun di samping itu juga pengaruh, seberapa banyak seseorang mengkonsumsi air, kondisi cuaca serta kondisi dari psikologis seseorang itu sendiri juga sedikit banyak mempengaruhi fungsi hormon ADH dalam proses pembentukan urin. Wah, banyak minum air ternyata bukan cuma sekedar menjaga  kesehatan kulit ya tetapi juga memiliki fungsi lain seperti menjauhkan diri dari macam – macam penyakit dalam perut. Selain itu juga dapat menjauhkan diri dari resiko terkena komplikasi batu empedu.

Ada berbagai jenis hormon yang diproduksi oleh tubuh dan masing-masing punya fungsi yang berbeda-beda. Salah satu hormon yang diproduksi oleh tubuh adalah hormon antidiuretik atau antidiuretic hormone (ADH) atau juga dikenal dengan arginine vasopressin (AVP) atau argipressin.

Hormon ini kurang begitu dikenal, padahal punya peran penting dalam mengatur jumlah air dalam tubuh.

ADH bertugas mengendalikan kadar air yang diserap kembali oleh ginjal saat sedang menyaring limbah dari darah. Untuk mengetahui lebih detail seputar hormon ADH, simak ulasan berikut yang dirangkum dari laman Healthline, Your Hormones, dan WebMD.

Apa itu kepanjangan hormon ADH bagaimana hormon ini mempengaruhi produksi urine?
Apa itu kepanjangan hormon ADH bagaimana hormon ini mempengaruhi produksi urine?
ilustrasi ginjal (unsplash.com/Robina Weermeijer)

Antidiuretic hormone atau ADH dibuat di bagian otak yang disebut sebagai hipotalamus. ADH berperan mengendalikan tekanan darah dengan bekerja pada ginjal dan pembuluh darah.

Salah satu peran terpenting ADH adalah menghemat volume cairan tubuh dengan mengurangi jumlah air yang dikeluarkan melalui urine. Cara kerjanya adalah dengan membiarkan air dalam urine dibawa kembali ke tubuh di area tertentu di ginjal. Dengan begitu, ada lebih banyak air yang kembali ke aliran darah dan konsentrasi urine meningkat.

Apa itu kepanjangan hormon ADH bagaimana hormon ini mempengaruhi produksi urine?
Apa itu kepanjangan hormon ADH bagaimana hormon ini mempengaruhi produksi urine?
ilustrasi dehidrasi (unsplash.com/Hans Reniers)

Pelepasan ADH dari kelenjar pituitari ke dalam aliran darah dikendalikan oleh sejumlah faktor. Penurunan volume darah atau tekanan darah rendah, yang terjadi saat individu mengalami dehidrasi atau perdarahan, dideteksi oleh sensor di jantung dan pembuluh darah besar yang kemudian merangsang pelepasan hormon antidiuretik. 

Sekresi ADH juga terjadi apabila konsentrasi garam dalam aliran darah meningkat, misalnya saat kamu tidak cukup minum di hari yang panas. Kondisi ini dideteksi oleh sel-sel saraf khusus di hipotalamus yang menstimulasi pelepasan ADH dari hipofisis.

Hormon ADH juga dilepaskan saat seseorang haus, mual, muntah, nyeri, dan bertindak untuk menjaga volume cairan dalam aliran darah pada saat stres atau cedera. Alkohol mencegah pelepasan ADH, yang menyebabkan peningkatan produksi urine dan dehidrasi.

Baca Juga: 5 Tanda Ketidakseimbangan Hormon pada Laki-laki, Segera Kenali!

Apa itu kepanjangan hormon ADH bagaimana hormon ini mempengaruhi produksi urine?
Apa itu kepanjangan hormon ADH bagaimana hormon ini mempengaruhi produksi urine?
ilustrasi masalah ginjal (freepik.com/wayhomestudio)

Kadar ADH yang terlalu tinggi dapat menyebabkan ginjal menahan air dalam tubuh. Ada kondisi yang disebut syndrome of inappropriate ADH secretion (SIADH), di mana tubuh melepaskan ADH dalam jumlah berlebih saat tidak dibutuhkan.

Pada kondisi ini, retensi air yang berlebihan akan mengencerkan darah. Ada beberapa faktor yang menyebabkan pelepasan kadar ADH yang berlebihan, seperti efek samping obat, penyakit paru-paru, dinding dada, hipotalamus, atau hipofisis. Beberapa tumor juga dapat menyebabkan pelepasan ADH.

Apa itu kepanjangan hormon ADH bagaimana hormon ini mempengaruhi produksi urine?
Apa itu kepanjangan hormon ADH bagaimana hormon ini mempengaruhi produksi urine?
ilustrasi diabetes (freepik.com/xb100)

Jumlah ADH yang terlalu rendah dapat menyebabkan ginjal mengeluarkan terlalu banyak air. Pada kondisi tersebut, volume urine akan meningkat yang menyebabkan dehidrasi dan penurunan tekanan darah.

Kadar ADH yang terlalu rendah juga dapat menjadi indikasi kerusakan pada hipotalamus, kelenjar pituitari, atau polidipsia primer. Pada polidipsia primer, rendahnya kadar ADH merupakan upaya tubuh untuk membuang kelebihan air untuk menghentikan darah menjadi terlalu encer.

Diabetes insipidus adalah suatu kondisi di mana tubuh membuat terlalu sedikit ADH atau di mana ginjal tidak peka terhadapnya. Diabetes insipidus terkait dengan peningkatan rasa haus dan produksi urine berwarna pucat dalam jumlah besar, yang dapat menyebabkan dehidrasi cepat jika tidak diobati.

Apa itu kepanjangan hormon ADH bagaimana hormon ini mempengaruhi produksi urine?
Apa itu kepanjangan hormon ADH bagaimana hormon ini mempengaruhi produksi urine?
ilustrasi tes darah (pexels.com/Los Muertos Crew)

Tes ADH dilakukan untuk mengetahui jumlah ADH dalam darah. Tes ini sering dikombinasikan dengan tes lain guna mengetahui apa yang menyebabkan terlalu banyak atau sedikit hormon ini dalam darah.

Jumlah ADH yang normal adalah 1-5 pikogram per mililiter (pg/mL). Untuk melakukan tes ini, penyedia layanan kesehatan akan mengambil darah dari pembuluh darah, biasanya di bagian bawah siku. Selama proses ini, hal berikut terjadi:

  • Tempat yang akan diambil darahnya terlebih dahulu dibersihkan dengan antiseptik untuk membunuh kuman.
  • Pita elastis dililitkan di lengan di atas area potensial vena tempat darah akan diambil.
  • Penyedia layanan kesehatan memasukkan jarum suntik ke dalam pembuluh darah. Darah ditampung di tabung spuit. Saat tabung penuh, jarum kemudian dilepas.
  • Setelah selesai, pita elastis dilepas dan tempat bekas pengambilan darah dibalut dengan kasa untuk menghentikan pendarahan.

Baca Juga: Menjaga Mood, 5 Jenis Hormon Ini Meningkatkan Perasaan Bahagia

Baca Artikel Selengkapnya