Zahra hendak melaksanakan salat jamak Takhir zahra harus membaca niat salat jamak Takhir pada saat

Umroh.com – Sholat wajib lima waktu harus dilakukan para mukallaf. Mukallaf adalah orang yang telah terkena kewajiban sholat. Cirinya: muslim, telah dewasa atau akil baligh, berakal, dan mengetahui seruan agama. Sholat jamak artinya menggabungkan dua sholat dalam satu waktu. Terdapat beberapa jenis sholat jamak yang harus diketahui supaya tidak terjadi kesalahan ketika melakukannya.

Jenis Sholat Jamak

Ada dua macam sholat jamak yaitu sholat jamak taqdim dan sholat jamak takhir.

1. Jamak Taqdim

Sholat ini berarti mengerjakan dua sholat wajib di waktu sholat yang pertama. Misal mengerjakan sholat dhuhur dan ashar di waktu dhuhur, atau mengerjakan sholat maghrib dan isya’ di waktu maghrib.

2. Jamak Takhir

Sholat ini berarti mengerjakan dua sholat wajib di waktu sholat yang terakhir. Contohnya melaksanakan sholat dhuhur dan ashar di waktu ashar, atau mengerjakan sholat maghrib dan isya di waktu isya.

Niat Sholat Jamak

1. Niat Sholat Jamak Taqdim

Niat untuk sholat jamak takdim berbeda di setiap sholatnya, tergantung dari sholat mana saja yang akan kita gabungkan. Berikut adalah niat-niat yang bisa dilafalkan ketika akan melakukan sholat jamak taqdim.

a. Niat sholat jamak taqdim dhuhur dan ashar.

Ushollii fardhodh dhuhri arba’a raka’aatin majmuu’an ma’al ashri adaa-an lillaahi ta’aalaa.

Artinya: “Aku sengaja sholat fardu dhuhur empat rakaat yang dijamak dengan ashar, fardhu karena Allah Ta’aala.”

Setelah selesai sholat dzuhur, lanjut sholat ashar dengan bacaan niat:

Ushollii fardhol ashri arba’a raka’aatin majmuu’an ma’al dzuhri adaa-an lillaahi ta’aalaa.

Artinya: “Aku berniat sholat ashar empat rakaat dijamak dengan dhuhur, fardhu karena Allah Ta’aala.”

b. Niat solat jamak taqdim maghrib dan isya’

Ushollii fardho maghribi tsalaa-tsa raka’aatin majmuu’an ma’al ‘isyaa’i jam’a taqdiimin adaa-an lillaahi ta’aalaa.

Artinya: “Aku sengaja sholat fardu maghrib tiga rakaat yang dijamak dengan isya’, dengan jamak taqdim, fardhu karena Allah Ta’aala.”

Setelah selesai sholat maghrib, lanjut sholat isya’ dengan bacaan niat:

Ushollii fardho ‘isyaa’i arba’a raka’aatin majmuu’an ma’al maghiribi jam’a taqdiimin adaa-an lillaahi ta’aalaa.

Artinya: “Aku berniat sholat isya’ empat rakaat dijamak dengan maghrib, dengan jamak taqdim, fardhu karena Allah Ta’aala.”

Zahra hendak melaksanakan salat jamak Takhir zahra harus membaca niat salat jamak Takhir pada saat

2. Niat Sholat Jamak Takhir

a. Niat sholat jamak takhir dhuhur dan ashar

Ushollii fardhodh dhuhri arba’a raka’aatin majmuu’an ma’al ashri adaa-an lillaahi ta’aalaa.

Artinya: “Aku sengaja sholat fardu dhuhur empat rakaat yang dijamak dengan ashar, fardhu karena Allah Ta’aala.”

Setelah selesai sholat dhuhur, lanjut sholat ashar dengan bacaan niat:

Ushollii fardhol ‘ashri arba’a raka’aatin majmuu’an ma’azh dhuhri adaa-an lillaahi ta’aalaa.

Artinya: “Aku sengaja sholat fardu ashar empat rakaat yang dijamak dengan dhuhur, fardhu karena Allah Ta’aala”

b. Niat sholat jamak takhir maghrib dan isya

Ushollii fardhol maghribi tsalaa-tsa raka’aatin majmuu’an ma’al ‘isyaa’i  Jam’a ta-khiirinin adaa-an lillaahi ta’aalaa.

Artinya: “Aku sengaja sholat fardhu maghrib tiga rakaat yang dijamak dengan isya’, dengan jamak takhir, fardhu karena Allah Ta’aala.”

Setelah selesai sholat maghrib, lanjut sholat isya’ dengan bacaan niat:

Ushollii fardho ‘isyaa’i arba’a raka’aatin majmuu’an ma’al magribi Jam’a ta-khiirinin adaa-an lillaahi ta’aalaa.

Artinya: “Aku berniat sholat isya’ empat rakaat yang dijamak dengan magrib, dengan jamak takhir, fardhu karena Allah Ta’aala.”

Syarat Melakukan Jamak Takhir

Agar jamak takhir bernilai sah, ada beberapa hal yang harus diperhatikan.

1. Berniat Jamak Takhir di Sholat yang Pertama

Umroh.com merangkum, ketika melaksanakan Jamak Takhir, diharuskan berniat sebelumnya agar sholat jamak bernilai sah. Niat sholat jamak takhir harus dilakukan di waktu sholat yang pertama. Niat wajib dilakukan atau dihadirkan sebelum waktu sholat pertama habis.

Jika lupa menghadirkan niat untuk jamak takhir di waktu sholat pertama, maka jika nantinya dikerjakan di waktu sholat kedua, sholat pertama dinilai sebagai qadha, bukan jamak takhir.

Misalnya kita berniat untuk melaksanakan jenis sholat jamak takhir, untuk sholat maghrib dan isya. Maka niat untuk mengerjakannya harus dihadirkan di waktu maghrib, dan batasnya hingga waktu maghrib selesai. Jika kita tidak sempat atau lupa berniat, maka sholat maghrib yang dikerjakan di waktu isya’ dinilai sebagai sholat qadha, bukan jamak takhir. Artinya, kita telah mendapat dosa karena tidak melaksanakan sholat maghrib sesuai waktunya.

Zahra hendak melaksanakan salat jamak Takhir zahra harus membaca niat salat jamak Takhir pada saat

2. Masih dalam Perjalanan hingga Sholat Kedua Selesai Dilaksanakan

Jika alasan untuk menjamak takhir adalah karena masih dalam perjalanan, maka ketika melakukan sholat jamak takhir kita seharusnya masih dalam perjalanan. Jika ternyata kita sudah sampai di rumah (atau sudah selesai penghalang lainnya) sebelum selesai sholat jamak takhir, maka sholat yang dilakukan dihitung sebagai qadha.

Jika seseorang sudah bermuqim (tidak lagi safar) ketika menjalankan sholat kedua, walaupun muqim pada pertengahan sholat, maka sholat yang pertama dinilai qadha karena uzur yang ada telah hilang sebelum sholat kedua selesai dilaksanakan.

Misalnya ketika kita berniat untuk menjamak takhir sholat maghrib dan isya. Namun sebelum sempat melaksanakannya kita sudah sampai di rumah. Maka sholat yang akan dilakukan bukan sholat jamak takhir, melainkan sholat qadha karena kita sudah tidak dalam perjalanan.

Jakarta -

Niat sholat jamak takhir bisa dilafalkan saat hendak menggabungkan sholat dzuhur dan ashar beserta sholat maghrib dan isya. Sesuai namanya, kedua sholat dilaksanakan pada waktu yang sholat yang kedua.

Misalnya, mengakhiri atau menunda sholat dzuhur ke dalam waktu ashar atau pun mengerjakan sholat maghrib dalam waktu isya. Penggabungan kedua sholat fardhu ini dibolehkan dengen ketentuan syarat tertentu.

Seperti dilansir dari buku Panduan Sholat Rasulullah 2 karya Imam Abu Wafa, di antaranya karena hujan dan takut, sedang safar (bepergian), dan sebab sakit, lemah, atau kesulitan.

Tata cara pelaksanaan sholat jamak takhir sama dengan sholat pada umumnya. Hanya saja, setelah melakukan salam pada sholat yang pertama, langsung dilanjutkan dengan iqamah dan sholat yang kedua. Masing-masing dikerjakan sesuai dengan jumlah rakaatnya.

Selain itu, perbedaannya terlihat dari bacaan niat untuk masing-masing sholatnya. Bacaan niat sholat jamak takhir dzuhur dan ashar beserta dengan maghrib dan isya dapat disimak pada penjelasan berikut,

A. Niat Sholat Jamak Takhir Dzuhur dan Ashar

أُصَلِّي فَرْضَ الظُّهْرِأربع رَكعَاتٍ مَجْمُوْعًا مع العَصْرِ اَدَاءً للهِ تَعَالى

Bacaan latin: Ushollii fardlozh zhuhri arba'a raka'aatin majmuu'an ma'al ashri adaa-an lillaahi ta'aalaa.

Artinya: "Aku sengaja sholat fardhu dzuhur 4 rakaat yang dijama' dengan ashar, fardu karena Allah Ta'aala."

Setelah selesai sholat dzuhur, langsung dilanjut sholat ashar dengan bacaan niat,

أُصَلِّي فَرْضَ العَصْرِ أربع رَكعَاتٍ مَجْمُوْعًا مع الظُّهْرِ اَدَاءً للهِ تَعَالى

Bacaan latin: Ushollii fardlol 'ashri arba'a raka'aatin majmuu'an ma'azh zhuhri adaa-an lillaahi ta'aalaa.

Artinya: "Aku sengaja sholat fardu ashar 4 rakaat yang dijama' dengan dzuhur, fardu karena Allah Ta'aala"

B. Niat Sholat Jamak Takhir Maghrib dan Isya

اُصَلِى فَرْضَ المَغْرِبِ ثَلاَثَ رَكَعَاتٍ جَمْعًا تَأخِيْرًا مَعَ العِشَاءِ فَرْضًا للهِ تََعَالَى

Bacaan latin: Ushollii fardlozh maghribi thalaatha raka'aatin majmuu'an ma'al 'isyaa'i Jam'a ta-khiirinin adaa-an lillaahi ta'aalaa.

Artinya: "Aku sengaja sholat fardu maghrib 3 rakaat yang dijama' dengan isyak, dengan jama' takhir, fardu karena Allah Ta'aala."

Setelah selesai sholat maghrib, dilanjutkan sholat isya dengan bacaan niat,

اُصَلّى فَرْضَ العِسَاءِ اَرْبَعَ رَكَعَاتٍ جَمْعًا تَأخِيْرًا مَعَ المَغْرِبِ فَرْضًا للهِ تََعَالَى

Bacaan latin: Ushollii fardlozh 'isyaa'i arba'a raka'aatin majmuu'an ma'al magribi Jam'a ta-khiirinin adaa-an lillaahi ta'aalaa.

Artinya: "Aku berniat sholat isya' empat rakaat yang dijama' dengan magrib, dengan jama' takhir, fardhu karena Allah Ta'aala."

Mengutip buku Panduan Sholat Untuk Perempuan oleh Dr. Nur Rofi'ah, pelaksanaan jamak di dalam sholat ini mulai disyariatkan pada tahun 9 Hijriah, tepatnya pada Perang Tabuk.

Perang tersebut diikuti oleh Rasulullah SAW dengan para sahabat. Saat itulah Rasulullah SAW mencontohkan jamak sholat seperti yang dijelaskan dalam hadits ini,

عَنْ أَنَسٍ رَضِيَ اللهُ عَنْهُ قَالَ: كَانَ رَسُوْلُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ إِذَا ارْتَحَلَ قَبْلَ أَنْ تَزِيْغَ الشَّمْسُ أَخَرَّ الظُّهْرَ إِلَى وَقْتِ الْعَصْرِ، ثُمَّ نَزَلَ يَجْمَعُ بَيْنَهُمَا فَإِنْ زَاغَتِ قَبْلَ أَنْ يَرْتَحِلَ صَلَّى الظُّهْرَ ثُمَّ رَكِبَ (رواه البخارى)

Artinya: Dari Anas RA, ia berkata, "Apabila Rasulullah SAW berangkat menuju perjalanan sebelum tergelincir matahari, beliau akhirkan shalat dzuhur ke waktu ashar. Kemudian beliau berhenti untuk menjamak shalat keduanya. Dan jika matahari tergelincir sebelum ia berangkat, maka beliau shalat dzuhur terlebih dahlu kemudian naik kendaraan." (HR Bukhari).

Perlu diingat kembali, melafalkan niat sholat jamak takhir dzuhur dan ashar atau pun maghrib dan isya dilakukan pada sholat yang pertama. Jadi, bila kamu berada di kondisi-kondisi yang disebutkan sebelumnya, jangan ragu untuk jamak sholat ya, detikers.

Simak Video "Melihat dari Langit Ramainya Warga Salat Idul Fitri di JIS"



(rah/row)