Jelaskan 2 manfaat penerapan ragam hias pada bahan tekstil

Halo  Madeanggking!Ragam hias adalah bentuk dasar hiasan yang biasanya akan menjadi pola yang diulang-ulang dalam suatu karya kerajinan atau seni. Karya ini dapat berupa tenunan, tulisan (misalnya batik), songket, ukiran, atau pahatan pada kayu/batu. Ragam hias dapat distilisasi (stilir) sehingga bentuknya bervariasi.   Penerapan ragam hias pada bahan tekstil dapat dilakukan dengan cara membatik, menenun, membordir, menyulam dan melukis. Tekstil adalah bahan yang berasal dari serat yang diolah menjadi benang atau kain sebagai bahan untuk pembuatan busana dan berbagai produk kerajinan lainnya. Bahan tekstil dibuat dengan menjalin benang pakan dan lungsi dengan beragam pola jalinan. Alat yang digunakan untuk membuat bahan tekstil bisa dilakukan dengan alat tenun tradision maupun yang modern.   Manfaat penerapan ragam hias pada bahan tekstil yaitu: 1.    Mengembangkan kreatifitas dalam ilustrasi dan desain. 2.    Memberikan kepuasan emosional tersendiri bagi pengrajin ragam hias sebagai ungkapan ekspresi. 3.    Mengangkat identitas budaya. 4.    Memberikan pengetahuan pengetahuan dan inspirasi bagi penikmat ragam hias 5.    Memberikan pengetahuan tentang keanekaragaman budaya ragam hias dan kearifan lokal tentang kehidupan masyarakat penggunanya. 6.    Ragam hias dapat memberi suasana energik dan dinamis pada hasil karya bahan tekstil. 7.    Ragam hias berguna untuk mengimbangi bahan tekstil yang cenderung berwarna gelap, suram dan berkesan ‘kuno’. 8.    Simbol  pada ragam hias dapat memberikan makna tertentu. 9.    Ragam hias dapat memberi nilai tambah dari segi estetika / keindahan pada suatu karya dari bahan tekstil 10.  Kegiatan menggambar ragam hias dapat memupuk sikap menghargai, menghayati, dan sekaligus menumbuhkan rasa tanggung jawab terhadap kelestarian  budaya  daerah  khususnya  ragam  hias. 11.  Dengan  mengenal ragam hias dari berbagai  daerah, kita bisa lebih arif dan bijaksana dalam memelihara hubungan sosial dan lingkungan. 12.  Menambah nilai ekonomi / nilai jual tinggi pada karya seni dari bahan tekstil. Perkembangan teknologi pembuatan kain juga diikuti perkembangan jenis bahan baku yang dapat dikerjakan. Satuan yang terkecil dari bahan adalah serat. Serat (fiber) adalah sel atau jaringan serupa benang atau pita panjang yang berasal dari hewan atau tumbuhan (ulat, batang pisang, daun nanas, kulit kayu, dan sebagainya) yang digunakan untuk membuat kertas, tekstil, dan sikat. Serat yang mudah kita jumpai adalah serat pada kain. Benang katun dibuat dari kapas. Benang sutera dibuat dari serat yang berasal dari kepompong ulat sutera. Kain wol dibuat dari bulu domba. Bahan benang buatan misalnya dakron, polyester dan nilon digunakan untuk membuat tekstil dengan jenis tertentu. Bahan benang yang lain, misalnya serat agel dan serat rami, digunakan untuk produk tekstil yang lain, seperti tas dan makrame. Jenis-jenis bahan tekstil ini memiliki sifat yang berbeda-beda, sebagai berikut: 1.     Katun memiliki sifat menyerap air, mudah kusut, lentur, dan dapat disetrika dalam temperatur panas yang tinggi. 2.     Wol memiliki sifat sangat lentur, tidak mudah kusut, dapat menahan panas, apabila dipanaskan menjadi lebih lunak. 3.     Sutera memiliki lembut, licin, berkilat, lentur, dan kuat. Bahan sutera banyak menyerap air dan memiliki rasa sejuk apabila digunakan. 4.     Tekstil dari bahan dacron, polyester dan nilon memiliki sifat tidak tahan panas, tidak mudah kusut, tidak perlu disetrika, kuat, dan jika dicuci cepat kering. 5.     Bahan tekstil yang berasal dari brokat, lame dan songket ini mudah berubah warna, tidak mudah kusut, kurang menyerap air, tidak tahan temperatur setrika yang tinggi.   Demikian jawaban dari saya, semoga bermanfaat. NB: Maaf jika jawaban saya kurang rapi dikarenakan kesalahan sistem dalam situs ini yang sedang dalam perbaikan.

Ilustrasi fungsi ragam hias pada bahan tekstil untuk menambah nilai estetika. Sumber: Unsplash

Ragam hias merupakan sebutan bagi keragaman corak hiasan yang ada dalam permukaan produk tekstil atau kain. Ragam hias tersebut bisa saja berupa bentuk abstrak, geometri, corak hewan, tumbuhan, dan lain sebagainya. Berdasarkan pengertian tersebut, maka kita tentu bisa mengira-ngira apa fungsi ragam hias pada bahan tekstil bukan?

Ragam hias pada dasarnya dapat diartikan sebagai bentuk dasar hiasan yang disusun menggunakan teknik tertentu di atas permukaan kain tekstil. Oleh karena itu, secara umum fungsi dari penerapan ragam hias pada bahan tekstil ialah untuk meningkatkan nilai estetika atau keindahan pada kain tekstil tersebut. Selain menambah nilai estetika, fungsi lain dari ragam hias pada bahan tekstil diantaranya ialah:

  1. Menambah nilai estetika pada kain tekstil

  2. Mampu menambah daya tarik dan minat beli dari konsumen

  3. Menambah nilai ekonomi atau nilai jual suatu produk tekstil

  4. Mewariskan nilai-nilai budaya melalui proses pembuatan dan estetika seni di permukaan bahan tekstil

Contoh Penerapan dan Fungsi Ragam Hias pada Bahan Tekstil

Mengingat fungsi ragam hias pada bahan tekstil mampu membuat nilai jual suatu produk menjadi meningkat, maka penerapan ragam hias tersebut sangatlah diperlukan guna mempercantik tampilan desain bahan tekstil.

Mengutip dari buku The Art of Embroidery Desains, Yuliarma (2016: 72), untuk membuat ragam hias yang menarik dan estetik, maka terdapat beberapa unsur yang perlu diperhatikan dalam membuat rancangan desain ragam hias tekstil, diantaranya memperhatikan garis hiasan, bentuk dan motif, warna, dan tekstur dari bahan tekstil. Ada pula yang menyebut bahwa ragam hias yang perlu diperhatikan ialah berdasarkan komposisi warna, komposisi motif, dan komposisi teknik hiasnya.

Ilustrasi teknik penerapan ragam hias pada bahan tekstil untuk menambah nilai estetika. Sumber: Unsplash

Untuk menerapkan ragam hias guna menciptakan bahan tekstil yang estetik dan bernilai jual tinggi, maka perajin biasanya menggunakan teknik-teknik berikut:

  1. Membuat batik, yakni menambah pola atau motif menggunakan malam di atas kain

  2. Menenun, yakni memasukan benang secara selang-seling untuk membentuk motif yang diinginkan

  3. Menyulam, yakni menambah hiasan di permukaan kain dengan media benang dan jarum jahit secara manual

  4. Membordir, yakni menambah hiasan dengan media benang dan jarum jahit seperti menyulam namun dilakukan menggunakan mesin khusus

  5. Melukis, yakni membuat pola hiasan di atas kain menggunakan bahan kuas dan cat

Setelah membaca ulasan singkat tadi, semoga kita bisa mengetahui apa fungsi ragam hias pada bahan tekstil beserta teknik-teknik penerapan ragam hias tersebut. Semoga dapat bermanfaat! (HAI)