Yang dimaksud dengan langkah deskripsi adalah.....

Sebutkan Langkah-Langkah Menyusun Teks Deskripsi yang Tepat!

paket-wisatabromo.com- Sebutkan Langkah-Langkah Menyusun Teks Deskripsi yang Tepat! Jawaban yang tepat sebagai berikut.

Berikut ini adalah langkah-langkah menyusun teks deskripsi yang tepat!

1. Tentukan objek atau tema yang akan dideskripsikan;

2. Tentukan tujuan;

3. Mengumpulkan data dengan mengamati objek yang akan dideskripsikan;

4. Menyusun data tersebut ke dalam urutan yang baik (sistematis) atau membuat kerangka karangan;

5. Menguraikan/mengembangkan kerangka karangan menjadi karangan deskripsi yang sesuai dengan tema yang ditentukan.

Dalam menulis teks deskripsi harus memperhatikan penggunaan bahasa dan tulisannya. Tulisan yang efektif mencangkup beberapa aspek, seperti kandungan isi, nilai dan norma, bahasa, penyajian dan penampilan.

Pada sisi lain efektif bagi pembaca yaitu, memberikan manfaat, baik dalam menambah pengetahuan, wawasan pengalaman, memberikan aspirasi, maupun hiburan.

Dalam menulis yang efektif beberapa yang harus diperhatikan yaitu:
1. Organisasi

Organisasi merupakan sistematika atau susunan isi yang terdapat dalam suatu karangan. Perlu adanya susunan yang sesuai dengan ketepatan yang telah dibuat.

Dalam karangan, organisasi disesuaikan dengan media yang diberikan. Untuk organisasi, pada umumnya mencangkup pendahuluan, isi, dan penutup yang sistematika.

Penilaian terhadap organisasi dilakukan untuk mengetahui apakah karangan yang dibuat siswa sudah mencangkup ketiga bagian pokok tersebut.

2. Ketepatan kata

Ketepatan kata merupakan aturan-aturan bahasa yang berlaku. Untuk ketepatan kata bisa disebut juga diksi atau memilih kata yang tepat. Memilih kata yang tepat, perlu adanya kamus yang membantu dalam penggunaan kata yang ingin dipakai.

3. Ketepatan kalimat

Ketepatan kalimat merupakan bagaimana penulis harus mengunakan kalimat yang tepat dan efektif. Berikut ini adalah beberapa struktur Kalimat Efektif:

4. Struktur Kalimat Paralel

Yang dimaksud kesejajaran (paralelisme) dalam kalimat adalah penggunaan bentuk-bentuk bahasa yang sama dipakai dalam susunan serial jika sebuah ide dalam suatu kalimat dinyatakan dengan frase (kelompok kata), maka ide-ide yang sederajat harus dinyatakan dengan frase.

Jika semua ide dalam suatu kalimat dinyatakan dengan kata benda (misalnya bentuk pe-an, ke-an), maka ide lain yang sederajat harus dengan kata benda juga.

Demikian juga halnya sebuah ide dalam suatu kalimat dinyatakan dengan kata kerja (misalnya bentuk me-kan, sikan), maka ide lainnya yang sederajat harus dinyatakan dengan jenis kata yang sama. Kesejajaran (paralelisme) akan membantu memberikan kejelasan kalimat secara keseluruhan.

Perhatikan contoh berikut!

Ibu menimang mesra si cilik Raminra, menyanyikan lagu, mengajak berbicara, mengajak bercanda dengan senang hati.

Pada kalimat tersebut, ide-ide yang sederajat dinyatakan dalam bentuk kelompok kata (frase). Kalimat tersebut memakai kata kerja awalan me- dalam satuan kelompok kata (frase), seperti pada menimang mesra, menyanyikan lagu, mengajak bicara, dan mengajak bercanda.

a. Kesejajaran Bentuk

Imbuhan digunakan untuk kata berperan dalam menentukan kesejajaran. Berikut ini contoh yang memperlihatkan ketidaksejajaran bentuk.

Kegiatannya meliputi pembelian buku, membuat katalog, dan mengatur peminjaman buku.

Ketidaksejajaran itu pada kata pembelian (buku) yang disejajarkan dengan kata membuat (katalog), dan mengatur (peminjaman buku).

Agar sejajar, ketidaksatuan itu dapat dijadikan nomina semua, ubahannya seperti pada kalimat

(a) dan jika dijadikan verba semua, ubahannya seperti pada kalimat (b).

a). Kegiatannya meliputi pembelian buku, pembuatan katalog, dan pengaturan peminjaman buku.

b). Kegiatannya meliputi membeli buku, membuat katalog, dan mengatur peminjaman buku.

b. Kesejajaran Makna

Seperti telah dinyatakan, bentuk dan makna berkaitan erat. Keduanya dapat diumpamakan sebagai dua sisi dari kepingan uang yang sama.

Berikut ini diuraikan makna yang terkandung dalam satuan fungsional. Satuan fungsional adalah unsur kalimat yang berkedudukan sebagai subjek, predikat, objek, dan sebagainya. Status fungsi itu ditentukan oleh relasi makna antar satuan.

Kalimat berikut ini janggal karena tidak ada kesejajaran subjek dan predikat dari segi makna.

Dia berpukul-pukulan.

Kata berpukul-pukulan bermakna “saling pukul.” Hal itu berarti pelakunya harus lebih dari satu. Karena kata dia bermakna tunggal, subjek kalimat itu perlu di tambahkan keterangan penyerta dengan temannya.

Kalimat berikut adalah tidak memiliki kesejajaran makna peredikat dan objek.

Adik memetiki setangkai bunga.

Kata memetiki mempunyai makna berulang-ulang  yang tentunya tidak dapat diterapkaan pada setangkai bunga.

Perbaikannya dapat dilakukan dengan mengubah predikat menjadi memetik atau menghilangkan satuan setangkai pada objek.

c. Ejaan dan tata tulis

Ejaan adalah seluruh peraturan bagaimana melambangkan bunyi ujaran dan bagaimana antar hubungan antara lambang-lambang itu (pemisahan dan penggambungannya dalam suatu bahasa).

Secara teknis yang dimaksud dengan ejaan adalah penulisan huruf, penulisan kata, dan pemakaian tanda baca. Penggunaan ejaan dan tata tulis berpedoman pada Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia (PUEBI).

Baca: Sebutkan Contoh Telaah Kaidah Kebahasaan Teks Deskripsi yang Tepat!

Demikianlah jawaban yang tepat  atas pertanyaan Sebutkan Langkah-Langkah Menyusun Teks Deskripsi yang Tepat! Semoga bermanfaat.

KOMPAS.com - Kata "deskripsi" berasal dari bahasa Latin, describere berarti menggambarkan atau memberi tahu sebuah hal.

Dalam bahasa Indonesia, ada yang namanya teks deskripsi. Sesuai asal-usul katanya, teks ini menggambarkan suatu obyek lewat tulisan.

Menurut Taufiqur Rahman dalam buku Teks dalam Kajian Struktur dan Kebahasaan (2018), teks deskripsi adalah teks yang menggambarkan kondisi atau keadaan obyek.

Teks ini disusun berdasarkan apa yang dilihat, dirasakan, dicium, atau didengar penulis ketika bertemu obyeknya.

Tahapan menyusun teks deskripsi

Ketika menyusun teks deskripsi, ada beberapa langkah atau tahapan yang harus diikuti bahkan dilaksanakan.

Agar susunan teksnya tepat dan mudah dipahami pembaca. Sehingga mereka bisa seolah-olah merasakan atau melihat obyek yang dijabarkan penulis.

Baca juga: Contoh Teks Deskripsi Subyektif tentang Pantai

Sebutkan langkah-langkah menyusun teks deskripsi! 

Dikutip dari buku Peningkatan Keterampilan Menyusun Teks Deskripsi melalui Pembelajaran dengan Mind Map pada Siswa Kelas VII SMPN 05 Lebong Tahun Ajaran 2021/2022 (2021) karya Desma Wardhani, berikut langkah-langkah menyusun teks deskripsi:

  • Menentukan obyek yang akan dideskripsikan
  • Membuat judul yang sesuai
  • Membuat kerangka karangan
  • Mencari data
  • Menata kalimat ke dalam struktur paragraf deskripsi
  • Menulis secara rinci obyek yang dibahas
  • Menggunakan variasi kata yang menarik.

Saat akan menyusun teks deskripsi, kita harus menentukan tema dan topik karangannya terlebih dahulu.

Tema adalah pokok pikiran, gagasan utama, atau ide pokok. Sedangkan topik merupakan pokok pembicaraan.

Kemudian kita harus menetapkan tujuan pembuatan karangan. Dengan begitu, kita bisa lebih mudah menyusun karangan deskripsi.

Selanjutnya, bahan tulisan yang diperlukan harus dikumpulkan. Bahan itu bisa didapatkan dari pengamatan langsung atau referensi.

Apabila tema dan topik sudah ditentukan serta bahan tulisannya terkumpul, langkah menyusun teks deskripsi selanjutnya, yakni menyusun kerangka karangan.

Baca juga: Contoh Teks Deskripsi tentang Keindahan Alam

Kerangka ini berisi informasi mengenai tema, topik, judul, gagasan inti, serta gagasan penjelas dalam paragraf.

Langkah menyusun teks deskripsi yang terakhir adalah penyusunan paragraf sesuai kaidah bahasa Indonesia yang baik juga benar.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Dalam pelajaran bahasa Indonesia, kita mengenal adanya teks deskripsi. Kali ini kitaakan membahas mengenai penertian teks deskripsi, ciri –ciri teks deskripsi, langkah penyusunan teks deskripsi dan jenis teks deskripsi. Teks deskripsi ini juga sering disebut sebagai teks deskriptif. Pengertian teks deskriptif atau paragraf deskriptif menurut Iskak dan Yustinah (2008) adalah salah satu jenis karangan yang digunakan untuk menggambarkan sesuatu yang sesuai dengan keadaan yang dialami pengarang, sehingga pembaca dapat mencitrai atau memahami segala sesuatunya tersebut sesuai yang dilukiskan dalam teks. Pengertian teks deskripsi juga disampaikan oleh Winarsih dan Wahyuni (2008) yang menyatakan bahwa teks deskripsi juga dinamakan dengan lukisan. Ini berarti suatu karangan yang isinya mengenai lukisan atau penggambaran suatu objek. Hal tersebut dilakukan supaya pembaca melihat, mendengar, dan merasakan sendiri, hal –hal yang dilukiskan tersebut. Adapun Sutarni dan Sukardi (2008) menggambarkan pengertian teks deskripsi sebagai suatu paragraf yang menggambarkan objek secara rinci atau mendetail yang dilengkapi dengan ilustrasi. Ilustrasi inilah yang membuat pembaca seolah – olah dapat melihat, mendengar, ataupun mengamati sendiri objek yang diceritakan.

Simak juga: Pengertian Teks Prosedur Kompleks, Struktur dan Ciri – ciri Teks Prosedur Kompleks

Ciri – ciri paragraf deskriptif menurut Paujiyanti (2014), yaitu:
  1. Penggambaran yang dilakukan dengan melibatkan kelima indra manusia.
  2. Memberikan gambaran mengenai benda, tempat atau suasana.
  3. Memberi penjelasan tentang objek yang sedang dideskripsikan dalam teks.
  4. Memiliki tujuan agar seolah –olah pembaca dapat mendengar, melihat, maupun merasakan yang dideskripsikan oleh penulis itu sendiri.
Adapun ciri ciri teks deskripsi menurut Sutarni dan Sukardi (2008), yaitu:
  1. Mengutakana tujuan pada munculnya kesan berdasar efek panca indra.
  2. Menggambarkan atau menguraikan suatu benda, hal, atau peristiwa sebagai suatu objek.
  3. Membutuhkan data yang berwujud fakta untuk mengilustrasikan sesuatu, sehingga dapat memperjelas penggambaran.
  4. Menggunakan pola pengembangan dengan menggunakan urutan ruang.
  5. Menggali sumber ide atau gagasan dengan berdasar pada pengamatan atau observasi.

Langkah penyusunan paragraf deskripsi menurut Sutarni dan Sukardi (2008), yaitu:
  1. Memilih topik yang hendak dijadikan dasar dalam penggambaran.
  2. Mengadakan pengamatan terhadap objek yang hendak dideskripsikan
  3. Mengumpulkan data berupa contoh, angka, grafik, gambar, ataupun statistik sebagai penggambaran ilustrasi pada teks.
  4. Menetapkan pola pengembangan paragraf yang sesuai untuk teks
  5. Menyusun kerangka paragraf yang terdiri dari gagasan dasar dan gagasan penjelasan
  6. Mengembangkan kerangka hingga menjadi paragraf yang utuh dengan menggunakan kalimat – kalimat logis dan padu.

Paragraf deskriptif memiliki pola pengembangan tertentu. Adapun pola pengembangan paragraf deskriptis, menurut Sutarni dan Sukardi (2008), yakni meliputi dua hal, berupa cara pandang penulis terhadap suatu objek dan teknik perincian dari objek. Sedangkan menurut Tukan (2007), paragraf deskripsi dapat dibedakan menjadi dua macam, yaitu paragraf deskripsi spasial dan paragraf deskripsi objektif. Paragraf deskripsi spasial adalah jenis paragraf yang melukiskan ruang atau tempat berlangsungnya peristiwa. Pelukisan paragraf ini harus dilihat dari berbagai segi sehingga ruang yang digambarkan dapat tergambar dengan jelas dalam pikiran serta perasaan pembaca. Paragraf deskripsi objektif adalah paragraf deskripsi yang menggambarkan hal tertentu atau orang dengan cara mengungkapkan identitas objek tersebut secara apa adanya, dengan tujuan agar pembaca dapat membayangkan keadaannya. Demikian penjelasan mengenai paragraf atau teks deskriptif, mulai dari pengertian teks deskripsi, ciri-ciri teks deskripsi, langkah penyusunan teks deskripsi juga jenis – jenis teks deskripsi. Semoga artikel ini bermanfaat ya. Sumber:

https://www.portal-ilmu.com/2019/12/pengertian-ciri-ciri-langkah-penyusunan_20.html

Artikel Terkait