Faktor-faktor yang Mempengaruhi banyak sedikitnya curah hujan di suatu tempat adalah

Faktor-faktor yang Mempengaruhi banyak sedikitnya curah hujan di suatu tempat adalah

Lima faktor yang berpengaruh terhadap besar kecilnya curah hujan di Indonesia antara lain luas wilayah perairan, intensitas penyinaran matahari, pola pergerakan angin, topografi, serta banyak sedikitnya asap pabrik dan kendaraan bermotor. Indonesia adalah negara yang terletak pada lintang rendah (6° LU - 11° LS) sehingga memiliki iklim tropis dengan intensitas penyinaran matahari yang tinggi yang berpengaruh pada kondisi curah hujan di Indonesia. Selain itu, sebagian besar wilayah Indonesia berupa perairan dan memiliki topografi yang beragam sehingga sebagian besar wilayah Indonesia tergolong memiliki curah hujan yang tinggi.  

Pembahasan

Atmosfer merupakan lapisan udara yang menyelubungi suatu planet. Atmosfer bumi terdiri dari lima lapisan berikut ini:

  1. Troposfer, merupakan lapisan atmosfer tempat terjadinya cuaca dan iklim.
  2. Stratosfer, merupakan lapisan atmosfer yang berfungsi memantulkan sinar UV.
  3. Mesosfer, merupakan lapisan atmosfer yang berfungsi menghancurkan benda angkasa yang masuk ke bumi.
  4. Termosfer atau ionosfer, merupakan lapisan atmosfer yang berfungsi memancarkan gelombang radio.
  5. Eksosfer, merupakan lapisan atmosfer yang paling luar.

Pelajari lebih lebih lanjut tentang lapisan atmosfer di: brainly.co.id/tugas/5305990.

Pada lapisan troposfer terjadi gejala cuaca dan iklim. Cuaca adalah keadaaan udara pada wilayah dan waktu tertentu. Sedangkan iklim adalah keadaan cuaca yang terjadi pada wilayah yang luas dan terjadi dalam jangka waktu lama. Berikut ini merupakan unsur-unsur pembentuk cuaca dan iklim:

  1. Suhu udara, merupakan unsur pembentuk cuaca dan iklim yang terdiri dari suhu udara vertikal dan suhu udara horizontal.
  2. Tekanan udara, merupakan tekanan yang diberikan udara setiap satuan luas bidang datar dari permukaan bumisampai batas atmosfer.
  3. Angin, merupakan udara yang bergerak karena adanya perbedaan tekanan udara antara satu tempat dengan tempat yang lain.
  4. Kelembaban udara, merupakan banyaknya uap air yang terkandung dalam udara.
  5. Awan, merupakan kumpulan titik-titik air atau kristal-kristal es yang melayang-layang di atmosfer.
  6. Curah hujan, merupakan peristiwa jatuhnya butir-butir air dalam bentuk cair ataupun padat yang menuju ke bumi.

Pelajari lebih lanjut tentang unsur-unsur pembentuk cuaca dan iklim di: brainly.co.id/tugas/2285594.

Perlu kamu ketahui bahwa berdasarkan proses terjadinya, hujan diklasifikasikan menjadi lima jenis berikut ini:

  1. Hujan zenithal atau hujan konveksi, merupakan hujan yang terjadi karena pemanasan matahari yang tinggi sehingga uap air naik secara vertikal didaerah tropis.
  2. Hujan orografis, merupakan hujan yang terjadi karena udara yang mengandung uap air naik ke daerah pegunungan sehingga terkondensasi dan terjadi hujan di lereng pegunungan.
  3. Hujan frontal, merupakan hujan yang terjadi karena pertemuan massa udara panas dan massa udara dingin.
  4. Hujan siklonal, merupakan hujan yang terjadi karena udara panas naik secara vertikal dan disertai angin yang berputar.
  5. Hujan muson, merupakan hujan yang terjadi karena adanya angin muson.

Besarnya curah hujan di Indonesia diklasifikasikan menjadi tiga pola berikut ini:

  1. Pola ekuatorial, yaitu pola hujan yang berkaitan dengan pergerakan zona konvergensi ke arah utara dan selatan yang biasanya terjadi di wilayah Sumatera dan Kalimantan.
  2. Pola monsun, yaitu pola hujan yang dipengaruhi oleh angin laut dan angin darat dalam skala yang sangat luas (angin muson) yang biasanya terjadi di wilayah Jawa, Bali, dan Nusa Tenggara.
  3. Pola lokal, yaitu pola hujan yang dipengaruhi oleh kondisi setempat (topografi) yang biasanya terjadi di wilayah Maluku, Papua, dan sebagian Sulawesi.

Detil jawaban

Kelas: X

Mapel: Geografi

Bab: Hubungan Manusia dan Lingkungan Akibat Dinamika Atmosfer

Kode: 10.8.5

#AyoBelajar

Curah hujan adalah jumlah air hujan yang jatuh ke permukaan tanah selama periode atau waktu tertentu. Curah hujan diukur dalam mm dengan mengabaikan aspek penguapan, infiltrasi, dan limpasan air yang jatuh. Curah hujan perlu diketahui sebagai aspek pertimbangan dalam menentukan efisiensi lahan di suatu daerah. Ukuran curah hujan di suatu tempat akan berbeda dengan curah hujan di tempat lain. Hal ini karena ada beberapa faktor yang mempengaruhi curah hujan, baik dari segi intensitas, distribusi, atau besaran. Pada artikel ini, kita akan membahas apa faktor-faktor ini sebagai pembelajaran bagi kita semua. Tolong didengarkan!

Faktor-faktor yang Mempengaruhi Curah Hujan

Setidaknya kita telah meringkas 7 faktor yang mempengaruhi curah hujan. Di antaranya adalah garis lintang, ketinggian, jarak dari sumber air, arah angin, suhu tanah, dan luas lahan.

Faktor-faktor yang Mempengaruhi banyak sedikitnya curah hujan di suatu tempat adalah

Faktor-faktor yang Mempengaruhi Curah Hujan

1. Faktor Lintang

Faktor utama yang paling mempengaruhi curah hujan suatu tempat adalah lokasi tempat dari khatulistiwa. Semakin dekat tempat ke khatulistiwa (semakin rendah garis lintang), semakin besar curah hujan yang akan diterima tempatnya. Sebaliknya, semakin jauh tempat dari khatulistiwa (semakin tinggi garis lintangnya), semakin kecil presipitasi yang diterimanya.

Pengaruh lintang pada curah hujan dapat terjadi karena suhu udara yang terkandung di daerah dengan derajat lintang rendah cukup tinggi sehingga memungkinkan penguapan tinggi juga. Air yang menjadi uap air karena penguapan tinggi kemudian dikondensasikan dan menjadi hujan melalui siklus hidrologi.

Pengaruh lintang pada curah hujan dapat dilihat dari seberapa sering hujan terjadi di Indonesia dibandingkan dengan hujan yang terjadi di kutub.

2. Tempat Faktor Tinggi

Selain posisi garis lintang, ketinggian suatu tempat dari permukaan air laut juga merupakan faktor yang mempengaruhi curah hujan. Semakin tinggi tempat semakin rendah curah hujan tempat akan menerima, begitu pula sebaliknya. Pengaruh tempat tinggi terhadap curah hujan dapat terjadi karena pada umumnya semakin tinggi suatu tempat semakin rendah suhu udara di tempat tersebut.

3. Jarak Tempat dari Laut

Laut sebagai sumber penguapan air terbesar di bumi juga mempengaruhi curah hujan. Semakin dekat tempat ke laut semakin besar curah hujan tempat itu, begitu pula sebaliknya. Jarak tempat yang terlalu jauh ke laut akan membuat uap air kental (cloud) akan mencair menjadi hujan sebelum sampai di tempat.

4. Arah Angin

Tak bisa dipungkiri lagi bahwa arah angin juga merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi curah hujan. Angin adalah media yang membawa awan mencapai tempat tertentu. Jika suatu wilayah jarang dilewati angin, maka akan semakin jarang pula daerah tersebut mendapat cipratan air hujan. Efek angin terhadap curah hujan dapat dilihat pada ekosistem padang pasir di Nusa Tenggara Timur.

5. Deretan Pegunungan

Pegunungan yang berbaris di suatu daerah sangat mempengaruhi curah hujan di sekitar daerah tersebut. Deretan gunung adalah batas awan untuk mencapai daerah di belakang gunung (daerah bayangan hujan). Jika Anda menemukan deretan gunung, awan akan terus naik dan terakumulasi sebelum berhasil melewati gunung. Akumulasi ini kemudian menghasilkan hujan.

6. Perbedaan Suhu Daratan dan Lautan

Perbedaan suhu antara daratan dan laut juga merupakan faktor yang mempengaruhi curah hujan. Jika suhu terestrial lebih tinggi dari suhu laut, maka hujan akan lebih sering terjadi di laut, sedangkan jika suhu laut lebih tinggi dari suhu di darat, maka hujan akan lebih sering di darat.

7. Luas Tanah

Kekeringan tanah di gurun Sahara, gurun Gobi, dan padang pasir lainnya di dunia tidak lepas dari pengaruh luas daratan. Jika daratan semakin luas, maka curah hujan yang diterima daerah akan lebih kecil, begitu juga sebaliknya. Pengaruh ini terjadi karena semakin besar luas lahannya, titik tengah tanah juga akan berada jauh dari laut. 

Nah, itu 7 faktor yang mempengaruhi curah hujan. Semoga artikel ini mudah dimengerti sehingga bisa mendukung pengetahuan kita tentang siklus air yang terjadi di atmosfer bumi kita.

Curah hujan adalah intensitas atau banyak sedikitnya air hujan. Tingkat curah hujan di setiap tempat adalah berbeda beda. Hal tersebut tergantung dari beberapa faktor di bawah ini:

1. Pegunungan 

Adanya pegunungan yang berjajar di suatu wilayah menentukan bagaimana curah hujan di tempat tersebut. Pasalnya gunung-gunung tersebut menghalangi awan yang membawa air. Akibatnya adalah awan tersebut tidak dapat menurunkan air hujan di tempat yang berlokasi di balik pegunungan. Daerah-daerah yang dekat dengan pegunungan akan memiliki curah hujan yang rendah sehingga ada bulan lembab serta kering. 

2. Angin Monsun

Angin monsun adalah angin yang berada di Asia dan Australia. Angin yang disebut juga dengan angin musim ini memiliki karakteristik yang berbeda dimana angin Australia kering sedangkan angin Asia lebih lembab. Angin monsun Asia akan berhembus ke Indonesia pada bulan Oktober hingga April sehingga akan terjadi musim penghujan di waktu ini. Sedangkan angin monsun Australia akan bergerak ke arah Indonesia pada bulan April sampai Oktober sehingga akan terjadi musim kemarau di Indonesia. 

3. Arah Angin 

Meski bentuk angin tidak dapat terlihat secara kasat mata namun kehadiran angin dapat mempengaruhi curah hujan di suatu tempat. Sebab angin ini lah yang akan membawa awan yang mengandung air sebelum turun hujan ke suatu tempat. Sehingga wilayah-wilayah yang memiliki sedikit angin juga akan memiliki curah hujan yang rendah seperti yang terjadi di Nusa Tenggara Timur. 

4. Suhu Udara

Suhu udara juga merupakan salah satu faktor penting yang berpengaruh terhadap tinggi rendahnya curah hujan. Wilayah yang memiliki suhu udara yang rendah memiliki tingkat curah hujan yang rendah. Begitu pula sebaliknya daerah yang memiliki suhu udara tinggi mempunyai tingkat curah hujan yang tinggi. 

5. Ketinggian Wilayah

Wilayah dengan dataran tinggi dengan dataran rendah mempunyai curah hujan yang berbeda. Hal ini disebabkan oleh ketinggian suatu wilayah menentukan tinggi rendahnya suhu udara. Semakin tinggi tempat maka semakin rendah suhu udara yang dimiliki sehingga curah hujan lebih rendah. Sedangkan dataran yang lebih rendah memiliki suhu udara yang lebih hangat sehingga memiliki curah hujan yang lebih tinggi. 

6. Jarak Sumber Air

Hujan sebelum turun ke tanah akan melalui proses penguapan air atau evaporasi terlebih dahulu yang berasal dari sumber mata air seperti lautan. Maka tempat yang dekat dengan lautan akan lebih sering terjadi hujan dari pada tempat yang jauh dari lautan. 

7. Suhu Daratan dan Suhu Lautan

Selain suhu udara, suhu daratan dan suhu lautan juga menentukan seberapa banyak hujan yang turun. Apabila suhu di daratan lebih tinggi dari suhu di lautan maka hujan akan turun di lautan. Namun jika suhu di lautan lebih tinggi daripada suhu di daratan maka hujan akan turun di daratan. 

8. Luas Daratan 

Ternyata luas daratan juga menjadi penentu terhadap tinggi rendahnya curah hujan di suatu tempat. Hal ini disebabkan karena semakin luas daratan akan memiliki titik tengah jauh dari lautan sebagai pusat evaporasi hujan. Artinya daerah tersebut akan lebih jarang terjadi hujan. Sebaliknya daratan yang sempit akan lebih dekat dengan lautan sebagai tempat evaporasi sehingga akan lebih sering terjadi hujan. 

9. Garis Lintang

Garis lintang adalah garis yang membagi dua Bumi menjadi barat dan selatan. Posisinya tepat berada di tengah Bumi. Garis ini lah yang menjadi faktor utama dari tinggi rendahnya curah hujan di suatu tempat. Hal tersebut dikarenakan garis lintang berpengaruh terhadap temperatur suhu di sekitarnya. 

Semakin dekat wilayah itu dengan garis lintang maka semakin hangat suhu udara dan semakin tinggi curah hujan.  Sedangkan semakin jauh akan semakin dingin dan curah hujan rendah. 

fbWhatsappTwitterLinkedIn