Di bawah ini yang bukan merupakan macam start dalam lari adalah

Olahraga lari merupakan salah satu cabang olahraga atletik yang sering dipertandingkan. Untuk memulai pertandingan, tentunya pelari akan melalui garis start sebagai langkah awal. Gerakan yang tepat saat melakukan start ternyata berpengaruh terhadap jalannya pertandingan. Simak penjelasan lengkap mengenai macam-macam start pada olahraga lari, di sini!

Start merupakan tahap persiapan saat hendak melakukan gerakan lari. Hal ini perlu diperhatikan karena dalam gerakan start, otot-otot mempersiapkan diri dengan kekuatan penuh untuk mencegah cedera. Untuk itu, penting bagi pelari untuk melakukan gerakan pemanasan dan pelemasan otot sebelum memulai start.

Macam-macam start untuk olahraga lari

Dalam olahraga lari terdapat macam-macam start yang penting untuk dipahami, di antaranya start berdiri, start melayang, dan start jongkok. Tiap macam start ternyata memiliki fungsi dan tekniknya tersendiri, berikut ini penjelasan lengkapnya!

1. Start berdiri

Di bawah ini yang bukan merupakan macam start dalam lari adalah
Di bawah ini yang bukan merupakan macam start dalam lari adalah
Start berdiri dipakai pada lari jarak menengah maupun jauh

Start berdiri atau standing start biasanya digunakan pada pertandingan lari jarak menengah hingga jarak jauh. Jenis start ini biasanya digunakan pada lintasan pertandingan 800 meter, 1.500 meter, 5.000 meter, dan 10.000 meter. Jaraknya yang cukup panjang mengharuskan Anda memperhatikan stamina dan kecepatan.

Secara umum dalam arena pertandingan, pelari akan memasuki lintasan masing-masing dan akan diperkenalkan satu persatu. Kemudian, panitia akan menyalakan sirine sebagai tanda pertandingan segera dimulai. Saat inilah petugas start akan mengucapkan 3 aba-aba berbeda, yaitu, “Bersedia”, “Siap”, dan “mulai” yang diikuti gerakan atau teknik start yang berbeda-beda.

Adapun teknik melakukan start berdiri adalah sebagai berikut ini.

Ketika aba-aba, “Bersedia”:

  • Letakkan satu kaki terkuat di belakang garis start.
  • Letakkan satu kaki lainnya di belakang dengan jarak satu jengkal, angkat sedikit tumit.
  • Kaki harus terbuka selebar bahu.

Ketika aba-aba, “Siap”:

  • Condongkan badan agak ke depan dan pandangan ke tanah.
  • Posisikan lengan dan tungkai kaki berlawanan, posisi siap berlari.

Ketika aba-aba, “Mulai’:

  • Dorong lengan dan tungkai kaki.
  • Melangkahlah dengan kaki belakang terlebih dahulu.

2. Start melayang

Start melayang digunakan pada estafet (Foto: Denis Kuvaev)

Start melayang atau flying start biasanya digunakan oleh pelari kedua, ketiga, dan keempat dalam nomor lari estafet 4x100 meter dan 4x400 meter. Dalam hal ini, pelari pertama biasanya menggunakan start jongkok. Start melayang dilakukan dalam posisi berdiri sehingga tampak seperti melayang.

Adapun teknik melakukan start melayang pada lari estafet dibagi menjadi visual dan non visual.

Start melayang visual

Start melayang visual dilakukan pelari dengan melihat ke arah pelari sebelumnya yang memegang tongkat estafet. Teknik melakukannya adalah sebagai berikut ini.

  • Pandangan fokus ke pelari yang memberikan tongkat.
  • Berlari perlahan menuju pelari selanjutnya dan tetap melihat ke arah pelari yang memberikan tongkat.
  • Julurkan tangan ke belakang, fokuskan pandangan ke arah tongkat.
  • Jika sudah mendapat tongkat, fokuskan pandangan ke arah depan dan berlarilah sekuat tenaga menuju pelari selanjutnya.

Start melayang non visual

Start melayang non visual berarti pelari tidak melihat ke arah pelari sebelumnya yang memegang tongkat estafet. Berikut ini teknik untuk melakukannya.

  • Pandangan fokus ke pelari yang ada di depan.
  • Berlari perlahan menuju pelari selanjutnya, sambil menjulurkan tangan ke belakang untuk menerima tongkat dari pelari yang ada di belakang.
  • Jika sudah mendapat tongkat, tetap fokus pandangan ke arah depan dan berlarilah sekuat tenaga menuju pelari selanjutnya.

3. Start jongkok

Start jongkok atau crouch start biasanya digunakan pada pertandingan lari jarak pendek, seperti pada awal lari estafet dan lari gawang. Dalam hal ini, penggunaan start jongkok paling tepat karena adanya gaya tolakan maksimal sehingga tidak merugikan waktu si pelari.

Secara umum, teknik melakukan start jongkok dilakukan dengan tahapan berikut ini.

Ketika aba-aba, “Bersedia”:

  • Lakukan posisi start jongkok dengan meletakkan tangan, kaki.
  • Salah satu lutut menyentuh tanah, serta jari-jari tangan di belakang garis start.

Ketika aba-aba, “Siap”:

  • Angkat pinggul sedikit lebih tinggi dari bahu sehingga lutut tidak lagi menyentuh tanah.
  • Pastikan kaki tetap menekuk, sekitar 90 derajat untuk kaki depan dan 120 derajat untuk kaki belakang.

Ketika aba-aba, “Mulai’:

  • Dorong kaki belakang ke depan dan ayunkan lengan dengan keras.
  • Berlarilah sekuat tenaga hingga garis finish.

Jenis start jongkok

Selain cara umum di atas, ternyata ada pula 3 jenis start jongkok yang penting untuk dipahami, yaitu short start (bunch start), medium start, dan long start. Hal yang menjadi pembeda dari jenis-jenis start jongkok ini adalah pengaturan jarak kaki depan dengan garis start.

  • Jenis start jongkok short start atau pendek biasanya digunakan pada pertandingan atletik dengan arak 0-150 meter. Untuk melakukan gerakan start ini, Anda harus memposisikan lutut kaki belakang di samping tumit atau ujung telapak kaki.
  • Jenis start jongkok medium start atau menengah biasanya dipakai dalam pertandingan atletik pada jarak lintasan sekitar 500 meter. Untuk melakukan gerakan start ini, Anda harus menempatkan lutut kaki belakang di samping lekukan telapak kaki bagian depan.
  • Jenis start jongkok long start atau panjang biasanya digunakan pada pertandingan atletik dengan ukuran jarak sekitar 1.000 meter. Jenis start jongkok ini terbilang jarang dipakai. Untuk melakukan gerakan start ini, pastikan lutut kaki belakang berada 30 cm dari kaki depan, atau letak lutut kaki belakang ada di belakang kaki depan.

Catatan dari SehatQ

Itulah macam-macam start pada olahraga lari yang perlu Anda ketahui. Penggunaan jenis-jenis start tentunya harus disesuaikan dengan kondisi dan kebutuhan saat pertandingan. Selain mempersiapkan teknik olahraga, Anda juga perlu mempersiapkan diri dengan makanan bergizi, pola hidup sehat, dan latihan teratur.

Jika masih ada pertanyaan mengenai olahraga lari, misalnya tentang risiko cederanya, Anda bisa berkonsultasi langsung dengan dokter melalui aplikasi kesehatan keluarga SehatQ. Download aplikasinya di App Store dan Google Play sekarang!

Posisi start dalam lari jarak pendek adalah jongkok atau crouch start. Aturan ini berbeda dengan posisi start (mulai) untuk lari jarak menengah yang disebut melayang dan berdiri bagi pelari jarak jauh.

Dikutip dari repository Universitas Negeri Jakarta (UNJ), posisi start ternyata sangat penting bagi pelari. Posisi start sendiri merupakan momen awal saat otot-otot melakukan gerakan secara mendadak dengan kekuatan penuh.

Oleh karena itu, pelari wajib pemanasan lebih dulu sebelum start untuk mencegah terjadinya cedera. Untuk mengetahui lebih detail seputar jenis dan macam start jongkok yang digunakan dalam lari jarak pendek, simak penjelasannya di bawah ini ya.


Start jongkok atau crouch start pada lari jarak pendek bertujuan agar setiap pelari dalam kondisi yang sama. Posisi kedua kaki dan tangan sama-sama menyentuh tanah saat melakukan start.

Pada posisi start jongkok diperlukan teknik tertentu. Dimulai dari aba-aba bersedia, siap, dan ya para pelari siap meluncur berlari dengan kecepatan maksimal.

Berikut teknik-teknik yang bisa diperhatikan:

1. Gerakan Start Saat Aba-aba 'Bersedia'

  • Tangan diletakkan tepat di garis, ibu jari dan jari yang lain membentuk huruf V terbalik. Kemudian posisi bahu condong ke depan, dan lengan dalam posisi lurus.
  • Pada aba-aba 'bersedia', posisi badan agak maju ke depan, tangan tetap lurus dan usahakan posisi kepala rileks agar leher tidak tegang, dan pandangan sekitar 2 meter ke depan.
  • Tak hanya tubuh yang rileks, tapi pikiran juga harus konsentrasi pada aba-aba 'ya' atau bunyi pistol.

2. Gerakan Start Saat Aba-aba 'Siap'

  • Angkat pinggul ke atas lebih tinggi dari bahu sehingga badan lebih condong ke depan.
  • Pandangan tetap lurus ke depan dan usahakan tangan tetap lurus.
  • Saat mengangkat panggul, ambil napas dalam-dalam.
  • Fokus dan konsentrasi pada aba-aba 'ya' atau bunyi pistol.

3. Gerakan Start Saat Aba-aba 'Ya' atau Bunyi Pistol

  • Ayunkan lengan kanan ke belakang dan lengan kiri ke depan secara kuat. Bersamaan dengan itu, kaki kanan melangkah secepat mungkin dan kaki kiri menolak kuat-kuat untuk menambah kecepatan. Usahakan langkah ini dilakukan sampai dengan 70 sentimeter di depan garis start.
  • Posisi badan meluncur lurus ke depan dan langkah kaki dipercepat.
  • Langkah kaki harus semakin lebar untuk mendapatkan kecepatan penuh, pandangan ke depan, serta konsentrasi ke garis finish.

Setelah mengetahui teknik start pada tiap aba-aba lari jarak pendek, kamu perlu tahu tiga jenis start jongkok yang ada. Perbedaan dari masing-masing variasi start jongkok ini ada pada jarak longitudinal antara kaki depan dan belakang.

Mengutip buku Pendidikan Jasmani, Olahraga, dan Kesehatan karangan Irwansyah, berikut ini tiga jenis start jongkok yaitu:

1. Long Start atau Start Panjang

Jenis start panjang ini jarang dilakukan oleh para pelari sekarang. Pada start jenis ini jarak antara ibu jari kaki depan dan belakang sekitar 50-70 cm.

Dengan penempatan kaki yang agak terlalu jauh itu, maka biasanya akan lebih sulit untuk mempercepat gerak lari usai start.

2. Medium Start atau Start Menengah

Start jenis ini merupakan sikap standar yang digunakan pada lari jarak pendek. Keseimbangan badan dapat terjamin, dan posisi panggul tidak terlalu tinggi.

Pada start jenis ini jarak antara ibu jari kaki depan dan belakang sekitar 40-55 cm. Pada waktu melakukan start, posisi ini bisa membuat badan meluncur dengan baik ke arah depan.

3. Bunch Start atau Start Pendek

Teknik start ini dinilai sangat baik untuk gerakan meluncur. Teknik ini paling banyak disukai para pelari profesional tingkat internasional.

Pada start jenis ini jarak antara ibu jari kaki depan dan belakang sekitar 25-30 cm. Kemudian saat aba-aba 'siap', panggul pelari akan terangkat tinggi, pelari akan berposisi tegak dahulu, kemudian melesat berlari dengan kecepatan maksimal.

Kecepatan Saat Sprint

Faktor utama yang dominan pada sprint atau lari jarak pendek adalah kecepatan. Tak hanya kecepatan, dibutuhkan juga koordinasi antara kekuatan otot dan kecepatan reaksi saat start.

Jurnal Universitas Jambi menyebut pada cabang olahraga atletik khususnya pada lari jarak pendek (sprint) membutuhkan kekuatan, kecepatan, daya ledak otot tungkai serta kecepatan reaksi pada saat start. Kekuatan yang dimaksud di sini yakni kekuatan otot lengan yang akan membantu mendorong laju kecepatan.

Lalu ada daya ledak otot tungkai yang dinilai penting karena berperan dalam melakukan akselerasi dan untuk mendapatkan dorongan yang kuat saat berlari.

Penjelasan tentang kecepatan dijelaskan repository UNJ sebagai salah satu komponen biomotor dasar yang dibutuhkan mayoritas cabang olahraga untuk meningkatkan kemampuan kecepatan bergerak. Ada dua jenis kecepatan menurut Ozolim yakni general speed (kecepatan umum) dan spesifik speed (kecepatan khusus).

Kecepatan umum adalah kemampuan untuk menunjukkan gerakan apapun dengan sangat cepat, sedangkan kecepatan khusus adalah kemampuan yang menunjukkan suatu bentuk pelatihan atau keterampilan pada kecepatan tertentu.

Dalam lari jarak pendek atau sprint, kecepatan yang berlaku adalah kecepatan reaksi (speed reaction), kecepatan percepatan, dan kecepatan maksimal. Kecepatan reaksi dapat dilihat pada fase start dalam jarak 10-20 meter, kecepatan percepatan dapat dilihat dalam jarak 30-40 meter, dan kecepatan maksimal pada fase maintenance sampai finis dalam jarak 60-70 meter.

Nah itu dia penjelasan mengenai start dalam lari jarak pendek yang perlu kamu tahu. Selamat praktik dan mencoba ya detikers!

Simak Video "Ada Terduga Teroris, Standar Masuk MUI Dipertanyakan"


[Gambas:Video 20detik]
(ams/fds)