Yang bukan menjadi bagian dari komponen kebugaran jasmani adalah

Denny Agustiningsih
Departemen Fisiologi, FK-KMK UGM

PENDAHULUAN Teknologi diciptakan untuk memudahkan dan meringankan manusia dalam melakukan berbagai aktivitas. Beragam perangkat modern berteknologi tinggi seolah menjadi bagian kehidupan saat ini. Berbagai dampak terjadi di masyarakat. Perkembangan teknologi yang memudahkan individu untuk melakukan berbagai aktivitas tanpa harus mengeluarkan energi dan bahkan bisa menyelesaikan pekerjaan tanpa harus berpindah tempat perlu disikapi dengan tepat untukmenghindari permasalahan yang dapat memberikan dampak buruk bagi individu tersebut. Perkembangan teknologi tersebut memicu terjadinya pergeseran nilai sosial budaya di semua kalangan tanpa memandang usia, jenis kelamin, tingkat social maupun pendidikan. Berkembangnya berbagai macam gawai membuat cenderung lebih malas bergerak, malas berkumpul dan bersosialisasi. Penggunaan gawai yang tak terkontrol dapat menimbulkan ketergantungan. Walaupun dikatakan bahwa ketergantungan terhadap gawai adalah bentuk ketergantungan yang dapat diterima secara sosial. Berbagai perdebatan muncul mengenai dampak dari penggunaan gawai. Penelitian telah membuktikan berbagai dampak buruk pemanfaatan gawai yang tidak tepat dan tidak terkendali dengan baik, salah satunya adalah penurunan tingkat kebugaran karena kurangnya beraktivitas fisik dan lebih banyak duduk atau diam. Telah dibuktikan dan dinyatakan pula oleh WHO bahwa penurunan aktivitas fisik dan kebugaran merupakan salah satu factor risiko utama untuk berbagai penyakit kronis maupun kematian dini. Dinyatakan pula oleh WHO, bahwa tingkat kebugaran rendah sudah menjadi pandemic yang melanda seluruh dunia.

Namun, beberapa peneliti beranggapan bahwa kecanggihan teknologi yang dimiliki oleh gawai dapat dijadikan sebagai alat untuk membantu meningkatkan kebugaran. Saat ini terdapat berbagai macam aplikasi kebugaran dan kesehatan di dalam gawai, bahkan tim FK-KMK UGM pun telah mengembangkan aplikasi seluler untuk memantau tingkat kebugaran seseorang. Berbagai aplikasi tersebut diciptakan untuk mendorong masyarakat agar lebih aktif berolahraga.

PENGERTIAN DAN KOMPONEN KEBUGARAN Istilah kebugaran sering digunakan orang berkenaan dengan berbagai kegiatan yang melibatkan aktivitas fisik. Pengertian baku dari kebugaran adalah dapat menjalankan aktivitas sehari-hari tanpa merasa lelah dan diakhir hari masih dapat melakukan/ menikmati kegiatan yang menjadi hobi/menyenangkan. Komponen kebugaran terdiri dari ketahanan jantung-paru, ketahanan dan kekuatan otot, kelenturan otot dan sendi, komposisi badan serta kemampuan untuk dapat menghasilkan kekuatan dan kecepatan gerakan dalam waktu singkat. Komponen-komponen kebugaran tersebut dapat ditingkatkan dengan aktivitas fisik teratur termasuk berolahraga, pola makan benar serta menjaga pola hidup sehat secara umum. Akan tetapi komponen kebugaran juga dapat menurun karena berbagai sebab, antara lain kurang beraktivitas fisik, pola tidur terganggu, lebih banyak duduk daripada bergerak, pola makan, merokok, konsumsi alcohol, depresi dan kecemasan.

Kebugaran yang rendah akan membawa dampak lebih mudah terkena penyakit kronis misalnya penyakit jantung, darah tinggi, kencing manis bahkan kanker. Selain itu tingkat kebugaran yang rendah menyebabkan penurunan kinerja, penurunan kemampuan berpikir serta mengambil keputusan bahkan penurunan kecepatan dan ketangkasan bergerak.

DAMPAK BURUK GADGET TERHADAP KEBUGARAN TUBUH Penggunaan gawai yang tidak pada tempatnya dan tidak terkendali akan membawa dampak buruk bagi tubuh. Salah satu dampak tidak langsung adalah penurunan tingkat kebugaran karena penurunan komponen-komponen kebugaran dan penurunan aktivitas fisik. Kenyamanan dan kecanggihan gawai menyebabkan para pengguna terlena dan menjadi malas bergerak termasuk berolahraga. Saat ini orang semakin sadar akan pentingnya beraktivitas fisik teratur termasuk berolah raga 1 jam setiap hari, 3-5x/minggu akan tetapi karena ketergantungan terhadap gawai, maka waktu yang dihabiskan untuk duduk diam tidak berjalan lebih panjang dibanding waktu yang dihabiskan untuk berolahraga. Fenomena ini dikenal sebagai “Active couch potato” (seseorang yang aktif berolahraga tetapi teronggok diam di sofa). Pemanjangan waktu duduk terbukti memiliki dampak buruk bagi kesehatan yang setara dengan dampak merokok. Para pecandu gawai akan menggunakan dan menatap gawainya setiap saat bahkan saat menjelang tidur. Sinar yang dipancarkan oleh layar gawai merupakan sinar buatan yang jika diterima oleh mata dalam jangka waktu tertentu dapat mengganggu pola tidur seseorang. Pola tidur seseorang dipengaruhi oleh siklus gelap terang lingkungan sekelilingnya yang akan menentukan kualitas tidur. Jika tidur kurang berkualitas maka produksi beberapa hormone dalam tubuh akan terganggu. Termasuk hormone yang mengatur irama biologis harian. Akibatnya efek yang seharusnya terjadi selama seseorang tidur, misalnya pembuatan dan penyimpanan energi, perbaikan dan regenerasi sel tubuh akan terganggu. KEbutuhan tidur yang tidak terpenuhi akan berdampak pada penurunan memori, penurunan kemampuan kognitif, penurunan produktivitas kerja, kelelahan kronis, sakit kepala dan tentu saja penurunan tingkat kebugaran. Para pengguna gawai dapat mengalami kecanduan sehingga sangat takut dan khawatir jika dijauhkan dari gawainya serta cemas jika tidak dapat berhubungan dengan lingkungan sosialnya. Kondisi ini dikenal sebagai Nomofobia atau no mobile phone phobia dan mengenai kurang lebih 66% orang di seluruh dunia. Jika tidak mendapat penanganan yang tepat, maka nomofobia akan jatuh dalam kondisi depresi dan cemas yang merupakan bagian dari gangguan kesehatan jiwa. Depresi dan cemas merupakan penyebab rendahnya tingkat kebugaran seseorang.

Kebiasaan menggunakan gawai dalam posisi yang tidak ergonomis dan sering dilakkan, akan dapat menyebabkan perubahan kelengkungan tulang belakang. Perubahan kelengkungan tulang belakang, terutama di daerah leher dapat berakibat jepitan pada saraf. Akibat yang dirasakan dari yang paling ringan, yaitu rasa pegal, nyeri, kebas hingga sakit kepala. Selain itu perubahan kelengkungan tulang belakang akan membatasi gerakan tubuh sehingga menimbulkan rasa tidak nyaman dan malas beraktivitas.

MEMANFAATKAN GADGET UNTUK MEMELIHARA KEBUGARAN TUBUH
Sesuai dengan kemajuan teknologi dan kecanggihannya, maka saat ini gawai dapat dilengkapi dengan berbagai aplikasi untuk memudahkan dan mendukung gaya hidup. Beragam aplikasi untuk kesehatan dan kebugaran dapat diunduh baik berbayar maupun tidak. Aplikasi-aplikasi tersebut dapat dimanfaatkan untuk memantau kondisi kesehatan, kebugaran serta mendukung aktivitas dan gerak sehari-hari. Salah satu aplikasi yang dikembangkan oleh tim FK-KMK UGM adalah Inafit yang bertujuan memantau kondisi kebugaran serta kesehatan secara umum.

Yang bukan menjadi bagian dari komponen kebugaran jasmani adalah

Ilustrasi olahraga. (Photo by Alora Griffiths on Unsplash)

Bola.com, Jakarta - Ada beberapa komponen penyusun dari kebugaran jasmani yang perlu diketahui. Dengan memenuhi komponen tersebut, kebutuhan kebugaran jasmani bisa terpenuhi.

Buat yang belum tahu, kebugaran jasmani adalah kemampuan tubuh dalam menyesuaikan beban fisik yang diterima karena melakukan kegiatan sehari-hari.

Jadi, kebugaran jasmani bisa dibilang suatu kebutuhan yang harus dipenuhi seseorang agar bisa menjalankan aktivitas sehari-hari dengan baik tanpa mengalami kelelahan yang berlebih.

Dengan kesehatan jasmani yang bagus, seseorang bisa mengetahui kemampuan fisiknya dalam menjalani kesibukan sehari-hari. Makin tinggi tingkat kebugaran jasmani seseorang, makin bagus pula kemampuan kerja fisiknya.

Jika kita selalu melatih kebugaran tubuh, ada banyak hal yang dapat diperoleh. Beberapa manfaat tersebut diantaranya adalah dapat meningkatkan sirkulasi darah dan kinerja jantung.

Kebugaran jasmani juga dapat meningkatkan daya tahan dan kekuatan tubuh agar badan menjadi energik, memiliki respons dan reaksi tubuh yang tepat, mengurangi risiko obesitas, terhindar dari cedera, dan masih banyak manfaat lainnya.

Jadi, makin sering olahraga justru membuat menjadi tidak mudah lelah. Dengan latihan kebugaran jasmani, daya tahan tubuh bisa lebih meningkat.

Namun, yang dibutuhkan kebugaran jasmani setiap orang berbeda karena aktivitas yang tak sama. Ada beberapa komponen penyusun dari kebugaran jasmani yang perlu diketahui

Berikut ini rangkuman komponen-komponen kebugaran jasmani, seperti dilansir dari laman Guru Penjaskes, Kamis (8/10/2020).

Yang bukan menjadi bagian dari komponen kebugaran jasmani adalah

Ilustrasi berolahraga. Credit: unsplash.com/Jonathan

1. Kekuatan (Streght)

Kekuatan adalah kemampuan otot saat menerima beban ketika melakukan aktivitas. Kekuatan otot, baik otot lengan atau otot kaki, dapat diperoleh dari latihan yang terus menerus dengan beban berat dan frekuensi sedikit.

Latihan angkat beban dapat digunakan untuk melatih kekuatan otot lengan. Beberapa latihan untuk meningkatkan kekuatan antara lain:

  • Squat jump – latihan ini dapat menambah kekuatan otot tungkai dan otot perut.
  • Push up – latihan ini dapat menambah kekuatan otot lengan.
  • Sit up – selain dapat mengecilkan perut, latihan ini dapat membuat otot perut menjadi makin kuat.
  • Angkat beban – latihan ini digunakan untuk melatih kekuatan otot lengan. Lakukan latihan tersebut dengan frekuensi sedikit saja.
  • Back up – sama halnya seperti sit up, back up dapat membantu meningkatkan kekuatan otot perut.

2. Daya Tahan (Endurance)

Daya tahan adalah kemampuan seseorang dalam menggunakan sistem jantung, paru-paru atau sistem pernapasan, dan peredaran darahnya secara efektif dan efisien.

Berbeda dengan latihan kekuatan, daya tahan dapat dilatih dengan beban yang tidak terlalu berat. Frekuensi juga lebih lama dan dalam durasi waktu yang panjang pula.

Contoh latihan untuk kebugaran jasmani bagian daya tahan, antara lain lari minimal 2 km, lari minimal 12 menit, lari multistage, angkat beban dengan berat yang ringan namun pengulangan dan jumlahnya diperbanyak, serta lari naik turun bukit atau tanjakan dan turunan.

Yang bukan menjadi bagian dari komponen kebugaran jasmani adalah

Ilustrasi lari. (dok. Pixabay.com/Putu Elmira)

3. Daya Otot (Muscular Power)

Pengertian dari daya otot adalah kemampuan seseorang untuk menggunakan kekuatan maksimum yang dikeluarkan dalam waktu yang singkat. Selain itu, hal ini dapat dihubungkan dengan sistem anaerobik dalam proses pemenuhan energi.

Daya otot bisa juga disebut dengan daya ledak otot atau explosive power. Beberapa latihan yang dapat menambah daya otot, antara lain :

  • Vertical jump atau gerakan meloncat ke atas, dapat melatih daya ledak otot tungkai.
  • Front jump atau gerakan meloncat ke depan, dapat juga melatih daya ledak otot tungkai.
  • Side jump atau gerakan meloncat ke samping, melatih explosive power dari otot tungkai.

4. Kecepatan (Speed)

Kecepatan merupakan kemampuan seseorang untuk mengerjakan gerakan secara kontinu atau terus-menerus dalam bentuk yang sama dengan waktu yang singkat. Kecepatan sangat dibutuhkan dalam olahraga lari pendek dengan jarak 100 dan 200 meter.

Yang bukan menjadi bagian dari komponen kebugaran jasmani adalah

Ilustrasi olahraga. (dok. AndiP/Pixabay/Tri Ayu Lutfiani)

5. Daya Lentur (Flexibility)

Daya lentur adalah tingkat penyesuaian seseorang pada segala aktivitas kerja secara efektif dan efisiens dengan cara penguluran tubuh yang baik. Jika seseorang memiliki kelenturan yang baik, orang tersebut akan dapat terhindar dari cedera.

Cedera tak hanya dialami oleh seseorang yang berolahraga saja, tetapi dapat terjadi pada semua orang yang melakukan aktivitas fisik secara tiba-tiba.

Adapun contoh latihan atau olahraga untuk meningkatkan daya lentur, antara lain adalah yoga, senam dan renang.

6. Kelincahan (Agility)

Kelincahan adalah kemampuan seseorang mengubah posisi pada area tertentu dengan cepat. Olahraga yang mengandalkan kelincahan adalah olahraga bulu tangkis.

Atlet bulutangkis dituntut untuk dapat mengambil shuttlecock di manapun yang lawan arahkan asal masih masuk dalam garis lapangan. Itulah mengapa, pebulutangkis dituntut untuk memiliki teknik yang baik serta kelincahan.

Yang bukan menjadi bagian dari komponen kebugaran jasmani adalah

Ilustrasi olahraga di gym. | unsplash.com/@yellowteapot

7. Koordinasi (Coordination)

Koordinasi adalah kemampuan seseorang mengintegrasikan berbagai gerakan yang berbeda dan mampu mengkoordinasikan seluruh bagian tubuh dengan baik.

Contoh latihan dari komponen kebugaran jasmani bagian koordinasi adalah memantulkan bola tenis ke tembok dengan tangan kanan kemudian menangkapnya lagi dengan tangan kiri begitu juga sebaliknya.

8. Keseimbangan (Balance)

Keseimbangan merupakan kemampuan seseorang mengendalikan tubuh sehingga gerakan-gerakan yang dilakukan dapat dimunculkan dengan baik dan benar. Senam merupakan satu di antara cabang olahraga yang sangat mengandalkan keseimbangan.

Beberapa contoh latihan untuk meningkatkan keseimbangan, antara lain berjalan di atas balok kayu selebar 10 cm yang memiliki ukuran panjang 10 meter, berdiri dengan satu kaki jinjit atau juga dengan sikap lilin.

Yang bukan menjadi bagian dari komponen kebugaran jasmani adalah

Kiper atau penjaga gawang memegang peranan penting dan memiliki rentang karier yang panjang.

9. Ketepatan (Accuracy)

Ketepatan adalah kemampuan seseorang untuk mengendalikan gerak-gerak bebas tubuh terhadap suatu sasaran. Beberapa contoh olahraga yang membutuhkan keakuratan, antara lain memanah, bowling, sepak bola, dan basket.

Contoh latihan untuk meningkatkan ketepatan antara lain adalah:

  • Melempar bola tenis ke tembok, sebelumnya tembok telah diberi sasaran atau diberi tanda terlebih dahulu.
  • Untuk lebih spesifik, langsung saja melatih ketepatan dengan memasukkan bola ke ring lawan untuk olahraga bola basket.
  • Untuk sepak bola, dengan latihan menendang bola ke gawang yang dijaga oleh seorang penjaga gawang agar keakuratan lebih dapat diperhitungkan dan memiliki tantangan.

10. Reaksi (Reaction)

Reaksi adalah kemampuan seseorang untuk segera bertindak dan menanggapi rangsangan yang ditangkap oleh indra. Satu di antara latihan yang dapat meningkatkan reaksi adalah olahraga tangkap bola.

Sumber: Guru Penjaskes