Waktu yang dibutuhkan pada saat kita akan melakukan senam pramuka adalah

Waktu yang dibutuhkan pada saat kita akan melakukan senam pramuka adalah

Waktu yang dibutuhkan pada saat kita akan melakukan senam pramuka adalah
Lihat Foto

Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan

Ilustrasi gerak berirama gerakan kombinasi langkah kaki dan ayunan lengan. Sumber gambar: Tangkapan layar modul Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.


KOMPAS.com - Pemanasan dan pendinginan merupakan salah satu bagian terpenting sebelum atau sesudah berolahraga, termasuk dalam senam irama.

Senam irama adalah gerakan senam yang dilakukan dengan iringan musik maupun lagu-lagu atau bisa juga disebut dengan latihan bebas yang dilakukan secara berirama.

Setiap gerakan senam irama diawali dan diakhiri dengan sikap sempurna.

Dalam senam irama terbentuk suatu koordinasi gerak antara gerakan anggota badan, seperti kepala, tangan, dan kaki.

Baca juga: Gerak Berirama: Pengertian, Jenis dan Penjelasannya

Agar seluruh koordinasi gerakan tersebut tanpa mengalami kendala, maka diperlukan pemanasan dan pendinginan sebelum dan sesudah melakukan senam irama.

Gerakan pemanasan wajib dilakukan agar tubuh pesenam tidak mengalami cedera otot akibat melakukan gerak berirama.

Gerakan pemanasan juga akan membuat seluruh tubuh jadi bergerak dan otot-otot jadi lebih lentur dan tidak kaku.

Sedangkan gerak pendinginan wajib dilakukan untuk menurunkan denyut nadi.

Pendinginan umumnya ketika melakukan gerak berirama atau senam irama, denyut nadi pesenam mengalami peningkatan dibanding denyut nadi normal.

Baca juga: Jenis-jenis Senam Irama

Pada tahap pendinginan harus tetap bergerak, tapi cukup pelan untuk membiarkan detak jantung menurun secara berangsur-angsur.

Lantas, bagaimana cara melakukan gerakan pemanasan dan pendinginan senam irama? Berikut adalah cara melakukan gerakan pemanasan dan pendinginan senam irama.

Gerak pemanasan senam irama

Rangkaian gerak pemanasan senam irama biasanya berupa:

  1. Mengangkat kedua kaki secara bergantian seperti gerakan jalan di tempat.
  2. Kepala dimiringkan ke kiri serta kanan secara bergantian.
  3. Kepala diangkat ke atas dan diturunkan ke bawah secara bergantian.
  4. Kepala ditolehkan ke kiri dan kanan secara bergantian.
  5. Kedua tangan direntangkan ke samping.
  6. Tangan kiri diluruskan ke arah kanan, sedangkan tangan kanan memegang siku tangan kiri.
  7. Tangan kanan diluruskan ke arah kiri, sedangkan tangan kiri memegang siku tangan kanan.
  8. Memutar pinggang searah dan berlawan jarum jam.
  9. Menggerakkan pinggang maju ke depan serta mundur ke belakang secara bergantian.
  10. Kedua kaki diangkat secara bergantian.

Gerak pendinginan senam irama

Baca juga: Jenis Latihan Kombinasi Senam Irama

Apa yang disebut gerakan pendinginan pada senam irama?

Dikutip dari situs Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemdikbud), umumnya gerakan pendinginan dimulai dengan gerakan yang cepat ke lambat serta gerakan yang berat ke ringan.

Berikut beberapa gerakan pendinginan dalam senam irama yang bisa dilakukan:

  1. Merentangkan kedua tangan ke samping kanan serta kiri. Mengangkat kedua tangan ke atas dan menurunkannya ke bawah.
  2. Kedua kaki diangkat secara bergantian. Kedua tangan memegang salah satu kaki yang terangkat ke atas.
  3. Kepala dimiringkan ke kanan dan kiri secara bergantian. Salah satu tangan memegang kepala sehingga posisi kepala hampir menyentuh pundak.
  4. Salah satu tangan diluruskan ke depan dalam posisi terbalik. Tangan satunya menekuk telapak tangan. Gerakan ini dilakukan secara bergantian.

(Sumber: KOMPAS.com | Penulis: Vanya Karunia Mulia Putri | Editor: Ari Welianto)

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Waktu yang dibutuhkan pada saat kita akan melakukan senam pramuka adalah

Waktu yang dibutuhkan pada saat kita akan melakukan senam pramuka adalah
Lihat Foto

DOKUMENTASI KBRI ATHENA

Musik legendaris bagi banyak orang Indonesia, senam kesegaran jasmani, diperdengarkan dalam Pesta Rakyat pada 8 Juli 2018 lalu, di Stadion Ziriniou, Athena. Tak kurang dari 380 warga Indonesia ikut serta melakukan senam dan mengikuti serangkaian lomba.

KOMPAS.com - Senam kesegaran jasmani, atau disingkat SKJ, merupakan kegiatan senam yang dilakukan menggunakan iringan musik dalam durasi serta bentuk gerakan tertentu.

SKJ sendiri merupakan olahraga senam yang paling umum dilakukan oleh masyarakat Indonesia.

Sesuai namanya, kegiatan senam ini tentunya bertujuan untuk meningkatkan kesegaran jasmani seseorang, seperti dilansir dalam Jurnal Pendidikan Jasmani Indonesia (2011) oleh Fredericus Suharjana.

Tahapan senam kesegaran jasmani

Baca juga: 10 Komponen Kebugaran Jasmani

Dikutip dari buku Pendidikan Jasmani, Olahraga dan Kesehatan: Asyiknya Berolahraga 4 (2010), urutan tahapan gerak senam irama atau senam kesegaran jasmani yang benar adalah pemanasan, inti, peralihan, dan pendinginan.

1. Pemanasan

Tahapan awal dalam senam kesegaran jasmani adalah pemanasan. Hal ini bertujuan untuk melemaskan otot-otot kaku sebelum ke gerakan intin yang lebih cepat.

Selain itu, pemanasan dilakukan bertujuan untuk mengurangi risiko cedera saat melakukan senam.

Gerakan pemanasan dilakukan dengan menggerakkan kedua kaki secara bergantian. Gerakan ini juga mengharuskan pesenam mengayunkan kedua tangan ke depan dan ke belakang secara bergantian.

Baca juga: Jenis-jenis Tes Kebugaran Jasmani

2. Inti

Apa saja gerakan inti SKJ? Setelah melakukan pemanasan, tahapan berikutnya adalah gerakan inti dari SKJ.

Setiap melakukan gerakan inti diawali dan diakhiri dengan gerakan peralihan. Pada tahapan inti, gerakan mulai dilakukan dengan mengangkat lutut kaki setinggi paha, lalu lengan diayunkan bergantian setinggi dada ke arah dagu.

Pada hitungan 8 terakhir, kembali ke sikap awal, tetapi jangan dalam keadaan mengepal dengan kepalan tangan mengarah ke paha.

3. Peralihan

Tahap berikutnya adalah peralihan. Gerakan peralihan ini dilakukan dengan mengkombinasikan gerakan jalan, tepuk tangan, maju dan mundur, lalu biasanya disertai teriakan "hore".

Baca juga: 4 Faktor yang Memengaruhi Kebugaran Jasmani Seseorang

4. Pendinginan

Ada pemanasan, tentu ada pendinginan. Pendinginan merupakan bagian terpenting dalam SKJ.

Gerakan pendinginan umumnya dimulai dengan gerakan yang cepat ke lambat serta gerakan yang berat ke ringan.

Tujuan gerakan pendinginan adalah menormalkan kembali denyut jantung.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

ABSTRAK

PENGARUH LATIHAN SENAM PRAMUKA DAN SENAM BUGAR
INDONESIA TERHADAP TINGKAT KEBUGARAN
JASMANI SISWA KELAS X

Oleh:
HERI PRAYOGO

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh latihan Senam Pramuka dan
Senam Bugar Indonesia terhadap tingkat kebugaran jasmani pada siswa kelas X
SMAN 1 Seputih Mataram Lampung Tengah.
Populasi pada pnelitian ini adalah seluruh siswa kelas X SMAN 1 Seputih Mataram
yang berjumlah 191 siswa, sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah 52
siswa putra-putri, menggunakan teknik proporsional random sampling. Teknik
pengambilan data menggunakan Multistage Fitness Test (MSFT) Vo2 Max. Teknik
analisis data menggunakan Analisis Varian ( ANAVA).
Berdasarkan Hasil analisis data penelitian ini menunjukkan : Pertama, Bahwa
Latihan Senam Pramuka dapat meningkatkan kebugaran jasmani secara signifikan
(F hitung 4,24 > F tabel 3,25). Kedua, pada Latihan Senam Bugar Indonesia
menujukan peningkatan secara signifikan (F hitung 9, 85 > F tabel 3, 25) Pada taraf


kepercayaan 95%. Ketiga, Perbedaan pengaruh menunjukan bahwa Senam Bugar
Indonesia lebih baik dalam meningkatkan kebugaran jasmani siswa dibandingkan
dengan Senam Pramuka ( Fhitung 5,53 > Ftabel 3, 25) pada taraf kepercayaan 95%.
Kesimpulan penelitian ini menunjukkan bahwa hasil dari latihan senam Pramuka
menunjukkan nilai sebesar 4,24, dan Senam Bugar Indonesia meunjukkan nilai
sebesar 9,85. Maka Senam Bugar Indonesia lebih efektif untuk digunakan dalam
meningkatkan kebugaran bagi siswa yang memiliki tingkat kebugaran jasmani
rendah.

Kata kunci : Pengaruh, Senam, Kebugaran Jasmaniesi

DAFTAR ISI
Halaman
DAFTAR TABEL ...................................................................................

xv

DAFTAR GAMBAR...............................................................................

xvi



DAFTAR LAMPIRAN ...........................................................................

xvii

BAB I

BAB II

PENDAHULUAN ..............................................................

1

A. Latar Belakang Masalah .................................................
B. Identifikasi Masalah ......................................................
C. Pembatasan Masalah .....................................................
D. Perumusan Masalah ......................................................
E. Tujuan Penelitian ..........................................................
F. Manfaat Penelitian.........................................................
G. Ruang Lingkup Penelitian .............................................



1
6
6
7
7
8
9

TINJAUAN PUSTAKA......................................................

10

A.
B.
C.
D.
E.

Pendidikan Jasmani ....................................................


Kebugaran Jasmani .....................................................
Pengertian Latihan ......................................................
Prinsip-Prinsip Latihan Kebugaran .............................
Komponen-komponen dalam Setiap
Tahap Latihan.............................................................
Senam ........................................................................
Manfaat Senam Irama ..................................................
Upaya Latihan Terhadak Kebugaran Jasmani ...............
Kerangka Pemikiran ....................................................
Hipotesis .....................................................................

24
25
30
32
33
37

METODE PENELITIAN ..................................................


38

F.
G.
H.
I.
J.
BAB III

A.
B.
C.
D.

Metode Penelitian .........................................................
Variabel Penelitian ........................................................
Desain penelitian ..........................................................
Definisi Operasional Variabel .......................................

10


11
18
21

38
38
39
42

BAB IV

BAB V

E. Populasi dan Sampel .....................................................
1. Populasi Penelitian ................................................
2 . Sampel .................................................................
F. Tempat Dan Waktu Penelitian .......................................
G. Teknik Pengumpulan Data ............................................
H. Prosedur Penelitian .......................................................
I. Instrumen Penelitian .....................................................


J. Teknik Analisis Data......................................................

43
43
43
44
44
45
47
51

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN .................

55

A. Hasil Penelitian..............................................................
B. Deskripsi Data ...............................................................
C. Analisis Data .................................................................
C. Pengujian Hipotesis .......................................................
a. Uji Hipotesis 1 ..................................................


b. Uji Hipotesis 2 ..................................................
c. Uji Hipotesis 3 ..................................................

55
56
60
60
61
62
63

D. Pembahasan ...................................................................

64

KESIMPULAN DAN SARAN ...........................................

73

A. Kesimpulan ...................................................................


B. Saran .............................................................................

69
70

DAFTAR PUSTAKA .........................................................

71

LAMPIRAN .......................................................................

73

1

I.

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah


Pendidikan perlu terus di kerjakan dan dipertahankan keberlangsungannya
agar kualitas manusia Indonesia yang sehat, kuat, terampil dan bermoral
dapat terwujud. Pendidikan jasmani di sekolah merupakan bagian integral
dari pendidikan secara keseluruhan dan mempunyai peran yang sangat
penting dalam mencapai tujuan pendidikan. Oleh karena itu, tujuan dari
pendidikan jasmani bersifat mendidik, sedang dalam pelaksanaannya
aktivitas jasmani dipakai sebagai wahana atau pengalaman belajar, maka
melalui pengalaman itulah peserta didik tumbuh dan berkembang untuk
mencapai tujuan yang diharapkan dari pendidikan secara keseluruhan, yakni
meningkatnya pengetahuan, ketrampilan, dan sosial dan terbina sikap mental
yang positif dalam menghadapi hidup dan kehidupan. Dengan kata lain
pendidikan jasmani adalah proses untuk meningkatkan kebugaran jasmani.

Pendidikan jasmani Dan Kesehatan ( Penjaskes ) adalah salah satu mata
pelajaran di sekolah yang mempunyai peran penting terhadap pencapaian
tujuan belajar mengajar secara keseluruhan. Penjaskes merupakan salah satu
mata pelajaran wajib yang diajarkan baik di Sekolah Dasar (SD), Sekolah

2


Menengah Pertama (SMP), Sekolah Menengah Atas (SMA) dan Sekolah
Menengah Kejuruan (SMK).

Pendidikan Jasmani adalah suatu proses pendidikan seseorang sebagai
perseorangan maupun angota masyarakat yang dilakukan secara sadar dan
sistematik melalui berbagai kegiatan jasmani dalam rangka memperoleh
peningkatan kemampuan dan ketrampilan jasmani, pertumbuhan kecerdasan
dan pembentukan watak (Dauer dan Pangrazi, 1989:1). Sedangkan menurut
Nixom dan Cozens (1959) dalam (http://buburdelima.com/2012/pengertianpendidikan-jasmani-menurut-para-ahli.html) dikemukakan bahwa
pendidikan jasmani adalah fase dari proses pendidikan keseluruhan yang
berhubungan dengan aktivitas berat yang mencakup sistem gerak, otot serta
hasil belajar dari partisipasi dalam aktivitas tersebut.

Pendidikan jasmani merupakan salah satu mata pelajaran yang ada di setiap
sekolah, dalam pelaksanaanya mengacu kepada kurikulum. Jadi, tujuan
utama pendidikan jasmani di sekolah diarahkan untuk meningkatkan
kebugaran jasmani para siswa, karena dengan tingkat kebugaran jasmani
yang cukup baik seorang siswa akan mempunyai kemampuan untuk
mengikuti aktivitas yang baik pula, terutama sekali dalam mengikuti
berbagai mata pelajaran di sekolah.
Jadi dari pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa pendidikan jasmani
dalam penelitan ini adalah suatu proses pembelajaran yang melalui aktifitas
jasmani yang dilakukan secara sistematik untuk meningkatkan kebugaran

3

jasmani, keterampilan gerak, pengetahuan kesehatan, perilaku hidup sehat
dan kecerdasan emosi.
Dalam pembelajaran Penjaskes yang terjadi di kelas maupun di lapangan,
guru dituntut untuk menciptakan kondisi belajar yang dapat membangkitkan
semangat belajar siswa sehingga siswa memiliki keterampilan, keberanian,
serta mempunyai kemampuan Penjaskes.
Kebugaran jasmani adalah kesanggupan dan kemampuan tubuh melakukan
penyesuaian (adaptasi) terhadap pembebasan fisik yang diberikan kepadanya
(dari kerja yang dilakukan sehari-hari) tanpa menimbulkan kelelahan yang
berlebihan. Setiap orang membutuhkan kesegaran jasmani yang baik, agar ia
dapat melaksanakan pekerjaannya dengan efektif dan efisien tanpa
mengalami kelelahan yang berarti. Tidak menimbulkan kelelahan yang
berarti maksudnya ialah setelah seseorang melakukan suatu kegiatan atau
aktifitas, masih mempunyai cukup semangat dan tenaga untuk menikmati
waktu senggangnya dan untuk keperluan-keperluan lainnya yang mendadak.
Kebugaran jasmani merupakan sari utama cikal bakal dari kesegaran
jasmani secara umum. Jadi apabila orang dalam keadaan segar salah satu
aspek pokok yang nampak adalah keadaan penampilan jasmaninya. Denagn
demikian seseorang tidak dapat mencapai kesegaran jasmani secara
menyeluruh atau umum tanpa didasari oleh keadaan kesegaran jasmani yang
baik. Karena itu, pendidikan jasmani merupakan pembelajaran yang
didesain

untuk

meningkatkan

kebugaran

jasmani,

mengembangkan

ketrampilan motorik, pengetahuan perilaku hidup yang aktif dan sikap
sportif melalui kegiatan jasmani yang dilaksanakan secara terencana,

4

bertahap, dan berkelanjutan agar dapat meningkatkan sikap positif bagi diri
sendiri sebagai pelaku, dan menghargai manfaat aktivitas jasmani bagi
peningkatan kualitas hidup sehat seseorang sehingga terbentuk jiwa sportif
dan gaya hidup yang aktif.
Banyak cara untuk meningkatkan kebugaran jasmani,mulai dari yang paling
sederhana sampai yang paling canggih atau menggunakan mesin. Latihan
yang paling sederhana, murah dan mudah untuk dilaksanakan adalah jalan,
lari, dan senam. Pelaksnaan latihan terebut, selain tidak menggunakan
peralatan yang banyak dan tempat yang luas, juga bisa dilakukan secara
kelompok maupun sendiri.
Senam sangat menarik untuk dipelajari karena mengandung unsur gerakan
yang sangat indah dengan diiringi musik. Untuk melakukan gerakan dalam
senam irama, diperlukan kelenturan, keseimbangan, keluwesan, fleksibilitas,
kontinuitas, dan ketepatan dengan irama.
Kita perlu menguasai gerakan pada senam irama agar mencapai gerakan
yang serasi dan bermanfaat bagi jasmani dan rohani. Hal itu sesuai dengan
tujuan senam, yaitu untuk membentuk keindahan tubuh, kebugaran, dan
kekuatan, Senam irama merupakan rangkaian gerak senam yang dilakukan
dengan gerakan langkah-langkah serta ayunan lengan dan sikap badan
dengan diiringi suatu irama atau musik, selain itu latihan ini dianggap
murah, mudah, menarik dan dapat diikuti oleh banyak siswa. Senam irama
sebagai

program

peningkatan

kebugaran

jasmani

siswa

memiliki

keunggulan-keunggulan khusus bila dibandingkan dengan kegiatan olahraga
lainnya. Senam irama sanagt menarik untuk dilakukan , selain karena

5

gerakan yang diiringi dengan music sesuai selera dalam melakukan gerakan
sehingga peserta dapat mengikuti variasi gerakan dan beban yang
disesuailkan dengan kemampuannya. Jadi fokusnya adalah tubuh, bukan
alatnya, bukan pula pola-pola geraknya, karena gerak apapun yang
digunakan,

tujuan

utamanya

adalah peningkatan

kualitas

fisik

serta penguasaan pengontrolannya. Senam Pramuka dan Senam Bugar
Indonesia adalah bentuk program latihan yang bertujuan untuk membentuk
kebugaran pesertanya.
Pentingnya kebugaran jasmani dimiliki setiap orang, terlebih utama bagi
siswa di sekolah antara lain dapat meningkatkan organ tubuh, sosial,
emosional, sportivitas, dan semangat kompetisi. Peningkatan kebugaran
jasmani bagi siswa sekolah menengah atas sangat berperan penting karena
kebutuhan aktivitas semakin bertambah sehingga membutuhkan tubuh yang
prima untuk memacu perkembangan serta memberikan pengaruh positif
terhadap peningkatan semangat belajar siswa.
Berdasarkan observasi yang saya lakukan di SMA N 1 Seputih Mataram
Kabupaten Lampung Tengah, sebagian besar para siswa memiliki tingkat
kebugaran yang rendah,hal ini ditunjukan dengan lemahnya dalam
mengikuti berbagai pelajaran seperti seringnya mengantuk, merasa malas.
Ini semua merupakan kondisi dampak rendahnyatingkat kebugaran pada
siswa tersebut.
Berdasarkan fenomena di atas menarik sekali dikaji lebih jauh dan
sekaligus dicarikan metode atau cara untuk meningkatkan kebugaran
jasmani para siswa SMA N 1 Seputih Mataram tersebut.

6

B. Identifikasi Masalah

Dari latar belakang masalah di atas, beberapa masalah yang dapat
diidentifikasi antara lain sebagai berikut :
1. Rendahnya tingkat kebugaran jasmani para siswa.
2. Rendahnya pemahaman para siswa tentang pentingnya memiliki tingkat
kebugaran jasmani dalam melaksanakan aktivitas sehari-hari termasuk
mengikuti pelajaran di sekolah.
3. Rendahnya tingkat keseriusan siswa dalam mengikuti mata pelajaran
penjaskes.
4. Kurangnya inovasi dalam melakukan aktivitas pembelajaran penjaskes
untuk meningkatkan kebugaran jasmani siswa.
5. Kurang tepatnya penggunaan metode latihan untuk meningkatkan
kebugaran jasmani para siswa.

C. Pembatasan Masalah

Untuk menghindari agar penelitian ini lebih efektif, efisien, terarah dan
dapat dikaji lebih mendalam dan

tidak meluasnya pembahasan, maka

penelitian ini dibatasi pada : “Pengaruh Latihan Senam Pramuka dan Senam
Bugar Indonesia terhadap Tingkat Kebugaran Jasmani siswa kelas X ”

7

D. Perumusan Masalah

Berdasarkan identifikasi masalah diatas dapat dirumuskan masalah
penelitian, sebagai berikut :
1. Apakah ada pengaruh yang signifikan latihan Senam Pramukaterhadap
tingkat kebugaran jasmani siswa ?
2. Apakah ada pengaruh yamg signifikan latihan Senam Bugar Indonesia
terhadap tingkat kebugaran jasmani siswa ?
3. Apakah ada perbedaan yang signifikan antara latihanSenam Pramuka dan
Senam Bugar Indonesia terhadap tingkat kebugaran jasmani siswa ?

E. Tujuan Penelitian

Berdasarkan permasalahan yang telah dikemukakan di atas, penelitian ini
mempunyai tujuan untuk mengetahui hal-hal sebagai berikut :
1. Pengaruh antara latihan Senam Pramuka dengan tingkat kebugaran
jasmani siswa.
2. Pengaruh antara latihan Senam bugar indonesia dengan tingkat
kebugaran jasmani siswa.
3. Perbedaan Pengaruh latihan senam pramuka dan Senam bugar indonesia
dengan tingkat kebugaran jasmani siswa.

8

F. Manfaat Penelitian
Melalui penelitian ini, peneliti mengharapkan manfaat baik secara teoritis
maupun secara praktis yang akan diperoleh diantaranya :
1. Manfaat teoritis
a. Melengkapi dan memperkaya khasanah keilmuan serta teori yang
sudah diperoleh melalui penelitian sebelumnya.
b. Memberikan sajian wawasan khusus tentang kajian – kajian sikap
siswa terhadap mata pelajaran penjaskes dan kondisi sekolah dengan
hasil belajar siswa, sebagai acuan untuk lebih meningkatkan
keefektifitasan belajar siswa juga hasil belajar siswa.
2.

Manfaat praktis
a. Bagi peneliti
Sebagai bahan acuan tentang gambaran kemampun fisik para siswa
dan dapat menambah wawasan dan pengetahuan bagi penelitian
tentang karya ilmiah untuk dapat dikembangkan lebih lanjut.
b. Bagi siswa
Dapat mengetahui tingkat kebugaran jasmani bagi siswa yang menjadi
obyek penelitian, dan mengetahui cara untuk melatih tingkat
kebugaran jasmani.
c. Bagi guru dan mahasiswa penjaskes
Dapat dijadikan sebagai pedoman dan masukan tentang gambaran
kemampuan fisik para siswa yang harus dibina dan ditingkatkan

9

dengan metode yang tepat. Sehingga akan diperoleh hasil yang
optimal.
d.

Manfaat secara umum
Sebagai bahan informasi yang berarti untuk bekal para mahasiswa bila
kelak lulus menjadi sarjana pendidikan jasmani, dan gambaran tadi
menjadi bahan untuk menjadi prioritas dalam meningkatkan
kemampuan fisik para siswanya.

G. Ruang Lingkup Penelitian

Agar tidak terjadi salah penafsiran, maka perlu adanya batasan ruanglingkup
penelitian sebagai berikut :
1. Subjek penelitian ini adalah siswa kelas X SMA N 1 Seputih mataram
Kabupaten Lampung Tengah.
2. Objek yang diteliti adalah pengaruh latihan Senam Pramuka dan Senam
Bugar Indonesia terhadap tingkat kebugaran jasmani siswa.
3. Tempat penelitian SMA N 1 Seputih Mataram Kabupaten Lampung
Tengah .

10

II.

TINJAUAN PUSTAKA

A. Pendidikan Jasmani
Pendidikan Jasmani adalah suatu proses pembelajaran melalui aktivitas
jasmani

yang

didesain

untuk

meningkatkan

kebugaran

jasmani,

mengembangkan keterampilan motorik, pengetahuan, perilaku hidup sehat,
aktif, sikap sportif, dan kecerdasan emosi. Pengalaman belajar yang disajikan
akan membantu siswa untuk memahami mengapa manusia bergerak dan
bagaimana cara melakukan gerakan yang aman, efisien, dan efektif.
Menurut Lutan (2006: 1-5), Pendidikan Jasmani adalah proses pendidikan via
aktifitas jasmani, permainan dan atau olahraga. Penjaskes adalah pendidikan
di sekolah yang dilakukan melalui gerak tubuh dari siswanya. Penjaskes
memang berbeda dengan pendidikan lainya, Penjaskes menekankan pada
gerak tubuh untuk mencapai tujuan pendidikan kepada muridnya . pernyataan
ini sesuai dengan “Pendidikan jasmani dapat didefinisikan sebagai suatu
proses pendidikan yang ditujukan untuk mencapai tujuan pendidikan melalui
gerakan fisik. (Toho Cholik M. dan Rusli Lutan, 2001: 2).

Berdasarkan pengertian di atas disimpulkan bahwa pendidikan jasmani dan
kesehatan adalah suatu jenis pembelajaran yang dilakukan di sekolah yang

11

penyampaiaannya melalui proses aktifitas fisik atau jasmani kepada siswanya,
aktifitas fisik yang di maksudkan agar tujuan pendidikan di sekolah dapat
tercapai. Penjaskes juga merupakan media untuk mendorong perkembangan
keterampilan motorik, kemampuan fisik, pengetahuan dan penalaran,
penghayatan nilai - nilai ( sikap mental – emosional –spiritual - sosial), serta
pembiasaan pola hidup sehat yang bermuara untuk merangsang pertumbuhan
dan perkembangan yang seimbang. Dengan Pendidikan Jasmani Olahraga
Kesehatan siswa akan memperoleh berbagai ungkapan yang erat kaitannya
dengan kesan pribadi yang menyenangkan serta berbagai ungkapan yang
kreatif, inovatif, terampil dan memiliki kebugaran jasmani dan kebiasaan hidup
sehat serta memiliki pengetahuan dan pemahaman terhadap gerak manusia
sehingga tujuan pendidikan di sekolah dapat tercapai.
B. Kebugaran jasmani
Kebugaran jasmani pada hakikatnya berkenaan dengan kondisi fisik seseorang
dalam melaksanakan tugas sehari-hari secara efisien dalam waktu yang relatif
lama tanpa mengalami kelelahan yang berarti dan masih memiliki cadangn
tenaga untuk melakukan aktivitas lainnya.Menurut (Presidet’s Council On
Physical Fitness And Sports dalam buku Suranto : 2010) definisi kubugaran
jasmani adalah kemampuan untuk melakukan kegiatan sehari-hari dengan
penuh vitalitas dan kewaspadaan tanpa mengalami kelelahan yang berarti dan
masih cukup energi untuk bersantai pada waktu luang dan menghadapi hal-hal
yang sifatnya darurat (emergensi). Lebih tegas (Djoko Pekik 2000: 9 dalam

12

Risma Feni, 2007) mengemukakan bahwa kebugaran jasmani adalah
kemampuan seseorang untuk dapat melakukan kerja sehari-hari secara efesien
tanpa timbul kelelahan yang berlebihan sehingga masih dapat menikmati
waktu luang.
Dari berbagai pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa kebugaran jasmani
adalah kualitas seseorang untuk cara optimal tanpa menimbulkan problem
kesehatan dan kelelahan berlebihan.
Untuk mecapai kebugaran jasmani yang prima, maka seseorang perlu
melakukan latihan fisik yang melibatkan berbagai komponen kebugaran
jasmani dengan latihan yang benar dan sesuai sehingga kemampuan seseorang
untuk melakukan aktivitas sehari-hari dapat berlangsung secara efisien.
Kebugaran jasmani mempunyai beberapa komponen, oleh karena itu kita perlu
mengetahui dan memahami komponen-komponen tersebut sebagai penentu
baik buruknya kondisi fisik atau tingkat kebugaran seseorang atau anak didik.
Menurut Mujiono Wiryoseputro (1993)yang pendapatnya mengutip Larson dan
Yacom dalam buku Suranto (2010:24) menyatakan bahwa kompnen kebugaran
jasmani diklasifikasikan dalam dua kategori yaitu yang berkaitan dengan
kesehtan dan yang berkaitan dengan ketrampilan gerak. Komponen yang
berkaitan dengan kesehatan yang menyangkut perkembangan kualitas yang
dibutuhkan untuk efisiensi fungseonal dan pemeliharaan gaya hidup sehat.

13

Adapun 10 komponen kebugaran jasmani meliputi :
1. Daya tahan paru jantung (Cardiorespiratory Endurance)
2. Kekuatan otot (Muscle Strangth)
3. Daya tahan otot (Muscle Endurance)
4. Fleksibilitas (Flexibility)
5. Komposisi tubuh (Body Composition)
6. Kecepatan (Speed)
7. Daya ledak (Power)
8. Keseimbangan (Balance)
9. Kelincahan (Agility)
10. Koordinasi (Coordination)
Adapun jenis kebugaran jasmani ada dua yaitu:
1. Health related fitness yaitu kesegaran jasmani yang berhubungan dengan
kesehatan.
2. Motor fitness yaitu kesegaran jasmani yang berhubungan dengan
ketrampilan
 Health related fitness terdiri dari komponen-komponen sebagai berikut :
1. Daya tahan paru jantung (Cardiorespiratory Endurance)
2. Kekuatan otot (Muscle Strangth)
3. Daya tahan otot (Muscle Endurance)
4. Fleksibilitas (Flexibility)

14

5. Komposisi tubuh (Body Composition)
 Motor fitness terdiri dari komponen-komponen sebagai berikut :
1. Daya tahan paru jantung (Cardiorespiratory Endurance)
2. Kekuatan otot (Muscle Strangth)
3. Daya tahan otot (Muscle Endurance)
4. Fleksibilitas (Flexibility)
5. Komposisi tubuh (Body Composition)
6. Kecepatan (Speed)
7. Daya ledak (Power)
8. Keseimbangan (Balance)
9. Kelincahan (Agility)
10. Koordinasi (Coordination)
 Definisi komponen-komponen kebugaran jasmani sebagai berikut :
1. Daya tahan paru jantung (Cardiorespiratory Endurance)
Daya tahan paru jantung adalah kesanggupan untuk melakukan kegiatan yang
ringan sampai tingkat intensitas submaksimal, dengan melibatkan kelompok
otot-otot besar secara terus-menerus dalam waktu yang relatif lamatanpa
mengalami kelelahan yang berarti. Hal ini melibatkan kemampuan sistem
sirkulasi dan respirasi untuk menyesuaikan dan cepat kembali pulih asal
(recovery). Daya tahan jantung paru merupakan komponen penting didalam
banyak kegiatan olahraga. Tingkat daya tahan jantung-paru seseorang
tergantung pada jumlah oksigen yang diangkut oleh tubuh (paru, jantung dan

15

peredaran darah)ke otot-otot yang sedang bekerja otot dalam menggunakan
oksigen.
Manusia mengalami penurunan kapasitas aerobic rata-rata 1% per-tahun
sesudah usia 30 tahun. Penurunantersebut terjadi karena beberapa faktor,
yaitu curah jantung (cardiac output) menurun dan fungsi pernafasan yang
berubah. Penurunan curah jantung terjadi akibat kurang kuatnya kontraksi otot
jantung yang disebabkan oleh menurunnya masa otot jantung. Sedangkan
penurunan fungsi pernafasan disebabkan oleh menurunnya kapasitas vital paru
dan kapasitas oksidasi otot skelet.
2. Kekuatan otot (Muscle Strangth)
Secara fisiologis, kekuatan otot adalah kemampuan otot atau sekelompok otot
untuk

melakukan

satu

kali

kontraksi

secara

maksimal

melawan

tahanan/beban. Secara mekanis kekuatan otot didefinisikan sebagai gaya
(force) yang dapat dihasilkan oleh otot atau sekelompok otot dalam satu
konteraksi maksimal.
Kekuatan otot merupakan hal penting untuk setiap orang, karena kekuatan
otot merupakan daya dukung dalam menyelesaikan tugas-tugas. Setelah umur
30 tahun, manusia akan kehilangan kira-kira 3% sampai 5% jaringan otot total
per-dekade, sehingga kekuatan otot berkurang secara bertahap seiring
bertambahnya unur.
3. Daya tahan otot (Muscle Endurance)
Daya tahan otott adalah kapasitas otot untuk melakukan kontraksi secara
terus-menerus pada tingkat intensitas sub maksimal. Daya tahan otot

16

berkurang secara bertahap sesuai denag bertambahnya umur. Namun
penurunan daya tahan otot tidak terjadi secepat menurunnya kekuatan otot.
4. Fleksibilitas (Flexibility)
Kemampuan sendi untuk melakukan gerakan dalam ruang gerak ruang sendi
secara maksimal. Fleksibilitas menunjukan besarnya gerakan sendi yang
dilakukan secara maksimal sesuai dengan kemungkinan gerakan (range of
movement).
5. Komposisi tubuh (Body Composition)
Komposisi tubuh adalah susunan tubuh yang digambarkan sebagai dua
komponen yaitu lemak tubuh dan masa tubuh tanpa lemak. Beberapa
penelitian menunjukan bahwa dengan bertambahnya umur akan berpengaruh
terhadap komposisi tubuh. Setelah berumur 30 tahun, biasanya masa tubuh
tanpa lemak berkurang, tetapi berat badan bertambah. Penambahan berat
badan sering terjadi karena penambahan lemak tubuh yang disebabkan oleh
berkurangnya latihan fisik. Komposisi tubuh meliputi dua hal yaitu indeks
masa tubuh dan presentase lemak tubuh.
6. Kecepatan (Speed)
Kecepatan adalah kemampuan berpindah dari satu tempat ke tempat lain
dalam waktu paling singkat. Kecepatan memiliki peranan yang cukup penting
bagi orang-orang tertentu. Penyelesaian pekerjaan secara cepat akan
menambah produktivitas kerja dan menambah efisiensi waktu yang diperlukan
untuk menyelesaikan pekerjaan.

17

7. Daya ledak (Power).
Daya ledak adalah gabungan anatara kekuatan dan kecepatan (explosive),
yang dilakukan dengan mengerahkan gaya (force) otot maksimum dengan
kecepatan maksimum. Daya ledak sanagt diperlukan pada saat-saat yang
sangat mendesak, seperti harus melempar atau melompat.
8. Keseimbangan (Balance)
Keseimbangan adalah kemampuan mempertahankan sikap dan posisi tubuh
secara tepat pada saat berdiri (static balance) atau pada saat melakukan
gerakan

(dynamic

balance).

Kemampuan

untuk

mempertahankan

keseimbangan dipengaruhi oleh beberapa faktorantara lain ; visual, vestibular
dan propriosptif. Denagn bertambahnya umur keseimbangan akan menurun
sebagai akibat dari penurunan struktur dan fungsi oksigen keseimbangan
9. Kelincahan (Agility)
Kelincahan adalah kemampuan mengubah arah atau posisi tubuh dengan cepat
yang dilakukan bersama-sama denagn gerakan lainnya. Bagi karyawan, tenaga
kerja dan masyarakat, kelincahan diperlukan untuk menunjang aktifitas
sehari-hari.
10. Koordinasi (Coordination)
Koordinasi merupakan kemampuan untuk melakukan gerakan atau kerja
sangat tepat dan efisien. Koordinasi menyatakan hubungan yang harmonis
berbagai faktor yang terjadi pada suatu gerakan. Penurunan koordinasi dalam
melakukan aktivitas sehari-hari mulai berlangsung setelah berumur di atas 40
tahun. Keadaan ini di sebabkan oleh penurunan persepsi dan respon motorik

18

pada susunan syaraf pusat yang mengalami perubahan morfologi dan
biokomia.
Dari uraian tentang unsur-unsur kebugaran jasmani diatas, ternyata bahwa
unsur kebugaran jasmani merupakan suatu kesatuan utuh yang dapat dicari
dan diketahui ciri-cirinya. Untuk mengetahui tingkat kebugaran jasmani
seseorang dapat dicari atau diukur dengan berbagai cara, antara lain melalui,
lari 2 menit (Coopr test), lari 15 menit (balke test), lari multi tahap
(Multistage Fitness Test) harvard ste up test, lari 1600, dan banyak cara
lainnya.
Tes multi tahap atau bleep test merupakan jenis tes untuk mengukur
kemampuan daya tahan jantung dan paru serta sekaligus untuk mengetahui
kemampuan paru untuk menghisap oksigen secara maksial (VO2max) akhirakhir ni banyak digunakan bahkan pada kegiatan pengkajian sport
development index (SDI) nasional juga sebagai instrument tetap untuk
mengukur variabel kebugaran, karena selain praktis dalam dalam pelaksanaan
juga tidak perlu menggunakan rumus yang rumit dalam membaca data atau
hasilnya.
C. Pengertian Latihan
Untuk memperoleh kemajuan atau peningktan dari suatu latihan, baik
peningkatan kemampuan fisik maupun ketrampilan maka pekerjaan itu harus
dilaksanakan secara berulang-ulang. Pekerjaan yang dilakukan secara

19

berulang-ulang hanya akan dietmpuh melalui proses

latihan,seperti

Harsono,(1988:101) mengungkapkan, Training adalah proses yang sistematis
dari berlatih atau berkerja yang dilakukan secara berulang-ulang , dengan
kian hari kian bertanbah jumlah latihan atau perkerjaanya. Denga melakukan
kegiatan fisik yang dilakukan terus menerus dan relatif lama akan
menimbulkan konsekuensi logis,baik secara fisiologis maupun psikologis.
Lebih lanjut Harsono, (1988:102)menyatakan bahwa :
”Dengan latihan yang dilakukan secara sistematis dan melalui pengulangan
(Repetition) yang konstan, maka organisasi-organisasi mekanisme neuro
physiologis kita akan bertambah baik, gerakan-gerakan yang semula sukar
dilakukan lama kelamaan akan merupakan gerakan-gerakan yang otomatis
dan reflektif yang semakin kurang membutuhkan konsentrasi pusat-pusat
syaraf dari pada sebelum melakukan latihan-latihan tersebut.”

Latihan merupakan aktifitas olah raga yang sistematik dalam waktu yang
lama, ditingkatkan secara progresif dan individual yang mengarah kepada ciriciri pisikologis dan fisiologis manusia untuk mencapai sasaran yang
ditentukan (Bompa, 1991). Menurut Pate (1981) latihan adalah suatu
keikutsertaan secara sistematis dlam kegiatan latihan dengan tujuan untuk
meningkatkan kapasitas fungsional fisik dan toleransi terhadap latihan
tersebut.
Latihan ditujukan untuk mencapai sasaran yang diinginkan, latihan untuk
membuat prestasi dalam cabang olahraga berbeda sasarannya dengan latihan
untuk mencapai kebugaran fisik, dengan demikian latihan kebugaran jasmani

20

berati suatu proses sistematis untuk mengembangkan dan mempertahankan
unsur-unsur kebugaran jasmani yang dilakukan dalam waktu lama,
ditingkatkan secara progresif, beberapa indifidual dan dilakukan secara terus
menerus.
Menurut Doboenga, (1953:4) Training adalah latihan yang tersusun dan
teratur menurut suatu sistem dalam suatu rencana yang diarahkan pada tujuan
tertentu.
Tujuan umum latihan tersebut adalah sebagai berikut :
1. Untuk mencapai dan memperluas perkembangan fisik secara menyeluruh,
tujuan ini penting, karena perkembangan fisik pada suatu tingkat yang
tinggi merupakan dasar-dasar latihan.
2. Untuk menjamin dam memperbaiki perkembangan fisik khusus sebagi
suatu kebutuhan yang telah ditentukan dalam aktivitas olah raga,
pemenuhan tujuan ini seperti pengembangan kekuatan, memperbaiki
waktu reaksi, daya tahan otot, atau fleksibilitas.
3. Untunk mengenal gerak olahraga yang telah dipilih sehingga bisa
mengembangkan kapasitas penampilan lebih lanjut.
4. Untuk meningkatkan kualitas kemauan melalui latihan yang memadai dan
kebiasaan yang disiplin, semangat, bersungguh-sungguh mengembangkan
kepercayaan diri.

21

5. Untuk mempertahankan kesehatan yang dimiliki. Untuk melengkapi
tujuan ini sebaiknya dilakukan pemeriksaan kesehatan secara periodik.
6. Untuk mencegah dan mengambil keputusan tindakan pencegahan terhadap
kemungkinan terjadi cidera.
7. Untuk memperkaya pengetahuan sasaran teori dengan memperhatikan
dasar secara fisiologi, dan pisikologi latihan, perencanaan gizi.
Dari pendapat para ahli di atas dapat d tarik kesimpulan bahwa latihan
merupakan kegiatan yang sistematik, berulang-ulang, kian hari kian bertambah
bebannya dan mengarah kepada peningkatan aspek psikis maupun fisiologis
guna mencapai sasaran yang ditentukan.
D. Prinsip-Prinsip Latihan Kebugaran
Bompa (1994), Thompson (1981), Egeer (1993) dan Fox (1984) menyatakan
bahwa prisip-prinsip latihan adalah sebagai berikut :
a. Prinsip Adaptasi Khusus (Spesific Adaptation Demand)
Dengan latihan secara normal, maka perhitungan jumlah tenaga yang
diperlukan untuk melawan beban akan berkurang, hal ini disebabkan oleh
adaptasi latihan.
b. Prinsip Beban Berlebihan (The Overload Principle)
Prinsip beban berlebihan dapat dilakukan dengan pembebanan dalam
latihan harus lebih berat dibandingkan denagn kemampuan yang bisa
diatasi.

22

c. Prinsip Beban Bertambah (The Principle of Progressive Resistence)
Prinsip beban bertambah dapat dilakukan dengan meningkatkan

beban

secara bertahap dalam suatu program latihan. Progresif (kemajuan) adalah
kenaikan beban latihan dibandingkan denagn beban latihan yang dijalankan
sebelumnya. Peningkatan beban dapat dilakukan dengan penambahan set,
repetisi, frekuensi atau lama latihan.

d. Prinsip Spesifikasi atau Kekhususan (The Principle of Spesificity)
Latihan yang dilakukan harus mengarah pada perubahan fungsional. Prinsip
kekhususan meliputi kekhususan terhadap kelompok otot atau sistem energi
yang akan dikembangkan. Latihan yang dipilih harus sesuai dengan tujuan
yang hendak dicapai.

e. Prinsip Individu (The Principle of Individuality)
Pemberian latihan yang akan dilaksanakan hendaknya memperhatikan
kekhususan individu, sesuai dengan kemampuan masing-masing, karena
setiap orang mempunyai kemampuan yang berbeda baik secara mental
maupun fisik.

f. Prinsip Kembali Asal (The Principle of Reversibility)
Kebugaran yang telah dicapai akan berangsur-angsur menurun bahkan bisa
hilang sama skali, jika tidak latihan. Kualitas otot akan menurun kembali
apabila tidak dilatih secara teraturdan kontinyu. Karena itu rutinitas latihan
mempunyai peranan penting dalam menjaga kebugaran yang telah dicapai.

23

Pada fase kegiatan latihan yang akan dilakukan, maka langkah-langkah
berikut merupakan dasar pemikiran yang harus diperhatikan adalah sebagai
berikut :
a. Pemanasan (Warm-Up)
Pemanasan merupakan kegiat yang harus dilakukan sebelum memasuki
latihan yang sebenarnya. Pemanasan bertujuan untuk mempersiapkan fisik
dan psikis dalam menghadapi latihan inti. Pemanasan juga bertujuan untk
menghindari cidera.

b. Latihan inti
Pada latihan inti ini berisi serangkaian latihan yang sudah disiapkan sesuai
dengan tujuan latihan. Misalnya latihan ingin mengembangkan daya tahan
aerobic, maka latihan inti ini peserta latihan menjalani aktifitas latihan
aerobic dengan bantuan latihan yang telah dipilih, misalnya : bersepeda,
jalan kaki, naik turun bangku atau joging. Bila latihan ini mengembangkan
latihan otot, bisa melakukan aktivitas dengan latihan bebean.

c. Pendinginan (Cooling-down)
Pendinginan dilakukan segera setelah latihan inti selesai dengan tujuan
untuk mengembalikan kondisi fisik dan psikis peserta latihan seperti
keadaan semula. Menurut Fox (1988) pendinginan dilakukan hampir sama
dengan pemanasan intensitas lebih ringan. Lakukan joging atau jalan bila
anda selesai melakukan latihan berlari keras, atau bersepeda santai di atas

24

sepeda statis setelah melakukan latihan aerobic dengan sepeda statis, setelah
itu lakukan beberapa calistenik dan stertching secukupnya.

E. Komponen-komponen dalam Setiap Tahap Latihan

1. Intensitas Latihan
Intensitas latihan merupakan komponen latihan yang sanagt penting untuk
dikaitkan dengan komponen kualitas latihan yang dilakukan dalam kurun
waktu yang diberikan. Lebih banyak kerja yang dilakukan dalam satuan
waktu akan lebih tinggi pula intensitasnya.
Tabel.1. Intensitas kekuatan dan kecepatan
No . intensitas
1
2
3
4
5
6

Prosentase
Maksilal
30-50%
50-70%
70-80%
80-90%
90-100%
100-105%

Penampilan Intensitas
Rendah
Sedang
Menengah
Sub Menengah
Maksimal
Super Maksimal

Untuk mengembangkan kemampuan yang berdasarkan perubahan fisiologis
khususnya denyut jantung (HR), Bompa (2000) membuat daerah latihan
sebagai berikut :
Tabel.2. Intensitas denyut jantung per-menit
Daerah
1
2
3
4

Jenis Intensitas
Rendah
Menengah
Tinggi
Maksimal

Denyut jantung permenit
120-150
150-170
170-185
Lebih 185

25

2. Frekuensi Latihan
Frekuensi menunjuk pada jumlah latihan perminggunya. Secara umum,
frekuensi latihan lebih banyak, dengan program latihan lebih lama akan
mempunyai pengaruh lebih baik terhadap kebugaran jasmani. Menurut fox
(1988) frekuensi latihan yang baik untuk endurance training adalah 2-5 kali
perminggu, dan untuk anaerobic training 3 kali perminggu. Untuk
olahragawan sprinter 5 kali perminggu, dan 6-7 kali perminggu untuk atlet
endurance. Latihan 2 kali perminggu tidak dapat meningkatkan level fitness.

3. Durasi Latihan
Durasi dan intensitas latihan saling berhubungan. Peningkatan pada salah
satunya, yang lain akan menurun. Durasi dapat berarti waktu, jarak, atau
kalori. Durasi menunjukan pada panjangnya langkah, atau pedal, atau
kayuhan yang dapat ditempuh. Kalori menunjuk pada jumlah energi yang
digunakan selama latihan.
F. Senam
Beberapa ahli memiliki pendapat yang berbeda tentang definisi senam. Muhajir
(2006: 70) mengartikan bahwa senam adalah terjemahan dari kata
“Gymnastiek” dalam (bahasa Indonesia), ”Gymnastic”dalam (bahasa Inggris)
“Gymnnastiek berasal dari kata “Gymnos” (bahasa Yunani). Gymnos berarti
telanjang, Gymnastiek pada zaman kuno memang dilakukan dengan badan
setengah telanjang agar gerakan dapat dilakukan tanpa gangguan, sehingga
menjadi sempurna. Senam adalah olahraga dengan gerakan–gerakan latihan

26

fisik secara sistematis, dan dirangkai secara keseluruhan dengan tujuan
membentuk dan mengembangkan kepribadian yang baik.
Menurut Hidayat yang dikutip oleh Agus Mahendra (2002: 2) “senam sebagai
suatu latihan tubuh yang dipilih dan dikonsrtuk dengan sengaja, dilakukan
secara sadar dan terencana, disusun secara sistematis dengan tujuan
meningkatkan

kesegaran

jasmani,

mengembangkan

keterampilan

dan

menanamkan nilai-nilai mental spiritual”. Sedangkan Imam Hidayat dalam
Hendra Agusta (2009: 9), mendefinisikan senam sebagai suatu latihan tubuh
yang terpilih dan dikonstruk dengan sengaja, dilakukan secara sadar dan
terencana disusun secara sistematis dengan tujuan meningkatkan kesegaran
jasmani, mengembangkan keterampilan, dan menanamkan nilai-nilai mental
spiritual.Senam termasuk cabang olahraga yang sangat atraktif dan sulit untuk
diberikan batasan. Maka dari

itu kita harus memberikan batasan yang

mendekati kebenaran, merumuskan apa itu senam, ciri dan kaidah kaidahnya
yaitu: gerakan gerakannya selalu dibuat atau diciptakan dengan sengaja,
gerakanya harus selalu berguna untuk mencapai tujuan tertentu. Senam terbagi
menjadi beberapa jenis diantaranya adalah senam irama yaitu senam pramuka
dan senam bugar indonesia.

Senam irama sangat menarik untuk dipelajari karena mengandung unsur
gerakan yang sangat indah dengan diiringi musik. Untuk melakukan gerakan
dalam senam irama, diperlukan kelenturan, keseimbangan, keluwesan,
fleksibilitas, kontinuitas, dan ketepatan dengan irama.

27

Menurut (Sumaryanti, 2000 :1dalamRismaFeni, 2007) bahwa senam irama
adalah suatu aktivitas fisik yang disusun secara sistematis, gerakann ya
melibatkan otot-otot besar, dilakukan secara terus-menerus, dinamis dan ritmis
serta dalam aktivitasnya menggunakan sistem energi aerobic (O2). Menurut
(Marta Dinata, 2010 : II ) bahwa Senam adalah serangkaina gerak yang dipilih
secara sengaja dengan cara mengikuti irama musik yang juga dipilih sehingga
melahirkan kekuatan ritmis, kontinuitas dan durasi tertentu. Hal ini bertujuan
untuk meningkatkan kemampuan jantung dan paru-paru serta membentuk
tubuh. Gerakan –gerakan yang dipilih, tentu saja harus mengandung nilai yang
diperlukan untuk kedua tujuan diatas.
Kita perlu menguasai gerakan pada senam irama agar mencapai gerakan yang
serasi dan bermanfaat bagi jasmani dan rohani. Hal itu sesuai dengan tujuan
senam, yaitu untuk membentuk keindahan tubuh, kebugaran, dan kekuatan,
Senam irama merupakan rangkaian gerak senam yang dilakukan dengan
gerakan langkah-langkah serta ayunan lengan dan sikap badan dengan diiringi
suatu irama atau musik, selain itu latihan ini dianggap murah, mudah, menarik
dan dapat diikuti oleh banyak siswa. Senam irama sebagai program peningkatan
kebugaran jasmani siswa memiliki keunggulan-keunggulan khusus bila
dibandingkan dengan kegiatan olahraga lainnya. Senam irama sanagt menarik
untuk dilakukan , selain karena gerakan yang diiringi dengan musik sesuai
selera dalam melakukan gerakan sehingga peserta dapat mengikuti variasi
gerakan dan beban yang disesuailkan dengan kemampuannya. Jadi fokusnya
adalah tubuh, bukan alatnya, bukan pula pola-pola geraknya, karena gerak

28

apapun yang digunakan, tujuan utamanya adalah peningkatan kualitas fisik
serta penguasaan

pengontrolannya.

Diantaranya

senam

yang

dapat

meningkatkan kebugaran jasmani adalah :
a).SenamPramuka
Senam pramuka adalah senam yang dibuat khusus untuk gerakan pramuka.
Biasanya senam ini dilakukan saat pagi hari pada kegiatan prkemahan ataupun
lainnya. Senam pramuka mempunyai music khusus, dimana music tersebut
sudah ada hitungannya. Padasenam pramuka terdapat tiga bagian dalam senam
ini bagian pertama adalah pemanasan, lalu bagian kedua adalah gerakan inti.
Pada bagian ini terdapat 4 gerakan peralihan. Lalu gerakan selanjutnya adalah
gerakan pendinginan. Seorang pramuka dan masyarakat umum sebaiknya dapat
melakukan gerakan senam ini dengan baik, karena senam ini dapat menyehat
kantubuh, sekaligus menjaga kebugaran jasmani apabila dilakukan secara rutin.
Bahkan senam pramuka juga bias dijadikan perlombaan,

dimana gerakan,

kekompakan, keserasian, atau lainnya bias dijadikan sebagai bahan penelitian.

b). Senam Bugar Indonesia
Senam Bugar Indonesia adalah salah satu bentuk senam yang disusun oleh
PERWOSI pada tahun 2006. Pengurus pusat Persatuan Wanita Olahraga
Seluruh Indonesia ( PERWOSI ) telah berhasil menyusun satu olahraga senam
yaitu Senam Bugar Indonesia dan melalui senam bugar Indonesia agar
masyarakat umumnya dan wanita khususnya dapat memperkaya senam yang
ada di masyarakat dan dapat juga membuat seseorang bugar dan sehat jika

29

dilakukan dengan baik teratur dan terukur. Teruslah berolahraga masyarakat
mau dan tetap berolahraga agar masyarakat kita masyarakat Indonesia kuat
bugar dan sehat.
Dalam senam irama adapat dipilih gerakan yang mudah, menyenangkan, dan
bervareasi sehingga memungkinkan seseorang untuk melakukan secara teratur
dalam waktu yang lama. Menurut, ( Woerjati Soekarno, 1997 : 7 dalam Risma
Feni, 2007) ada beberapa prinsip-prinsip yang perlu diperhatikan dalam
menyusun latihan senam irama yaitu sebagai berikut.
1. Prinsip – prinsip latihan senam irama yang harus diperhatikan :
(a). Jenis dan macam latihan harus seleksitif dan diteliti (setelah melalui analisa
yang cermat tentang pengaruhnya terhadap tubuh). Oleh karena itu latihan
yang tidak berguna dihilangkan.
(b). Pelaksanaan gerakan harus tepat (jadi harus ada koreksi dan perbaikan).
(c). Dilaksanakan denag sikap permulaan dan akhir yang benar, dan
(d). Suatu latihan mempunyai dosis yang sesuai dengan tujuannya.

2. Tahap pelaksanaan latihan sesuai dengan tingkat kesukaran menguasai gerak
diuraikan sebagai berikut :
(a) Setelah menguasai latihan yang lama kemudian meningkat kelatihan yang
baru.
(b) Latihan dimulai dari latihan yang mudah kelatihan yang sukar.
(c) Latihan dimulai dengan latihan yang sederhana ke yang komplek, dan

30

(d) Latihan dimulai dari latihan yang ringan ke yang berat atau yang tidak intensif
ke intensif.
3. Sistematika program senam irama, yang berarti pengulangan gerak secara
sistematis dan teratur dengan tujuan meningkatkan kemampuan fisik
seseorang.

G. Manfaat Senam

Senam memiliki banyak manfaat di antaranya dilihat dari segi fisik, psikologis,
sosial, maupun ekonomis. Jiki kita lihat dari segi fisik yuitu mencegah penyakit
akibat kurang gerak (preventif), peningkatan kebugaran atau peningkatan
kualitas fisik (promotif), terapi dan rehabilitas (asma, diabetes, kegemukan,
penyimpangan bentuk tubuh, dll), dari segi sosial yaitukarena senam irama
dilakukan bersama-sama maka pada akhirnya akan menciptakan sebagai media
komunikasi, informasi dan akan berdampak pada kesehatan sosial semakin baik.
Dari segi pesikis yaitu mengurangi ketegangan dan dapat menimbulkan
kegembiraan, dan dari segi ekonomis yaitu mengurangi biaya perawatan
kesehatan (Sumaryanti, 2000 : 1)

Pada saat pelaksanaan yang disusun secara sistematis senam irama meliputi
beberapa tahapan sebagai berikut.

1. Tahap pemanasan (warming up), yaitu bagian yang sangat penting dan
harus dilakukan karena mempersiapkan badan untuk melakukan gerakan

31

yang lebih keras yang akan dilakukan pada latihan berikutnya dan tugas
untuk mencegah terjadinya cidera. Pemanasan dengan gerakan ritmik,
kemudian dilakukan dengan stretching akan membantu peningkatan suhu
badan dan mempersiapkan system kardiorespirasi, meningkatkan cairan
peluman pada persendia, kelenturan ligament, dan panjangnya tendo dan
otot, meningkatkan kecepatan pacuan syaraf. Pemanasan dianggap memadai
badan terasa panas (keluar keringat pertama kali) dan denyut nadi maksimal.

2. Inti latihan (senam irama), yaitu sebagai langkah pertama atau pemanasan
senam dilakukan denagn menggunaklan low inpact dengan kombinasi antara
gerakan tangan dan gerakan kaki denag langkah segala arah. Puncak senam
dilakukan denagn menggunakan system low inpact, high dan mix denag
sasaran pencapaian target zona terpenuhi yang berdasarkan denyut nadi
maksimal.

3. Calisthenic, yaitu latihan pembentukan otot-otot tubuh, dapat dilakukan
dengan beban tubuh sendiri atau dapat dengan beban luar tubuh. Latihan
calisthenic ini meliputi latihan pembentukan latihan otot lengan atas, bahu,
dada, perut, punggung, pantat, pangkal paha, betis, dan kaki.

4. Pendinginan, yaitu latihan yang dilakukan setelah melakukan gerakangerakan inti, pendinginan sangat penting karena secara bertahap akan
menurunkan denyut jantung. Cara yang dapat dilakukan yaitu menurunkan
intensitas latihan secara bertahap dengan gerakan-gerakan melenturkan otot-

32

otot dengan rileks dan meregangkan otot-otot seluruh tubuh secara berlahanlahan.

H. Upaya Latihan Terhadap Kebugaran Jasmani

Kebugaran adalah kemampuan seseorang untuk melakukan tugas sehari-hari
secara efisien tanpa timbul kelelahan yang belebihan sehingga masih dapat
menikmati waktu luang. Kebugaran seseorang berpengaruh terhadap kesehatan,
juga penampilan dan prestasi yang didukung oleh kerja sistem tubuh. Pengaruh
tubuh seketika juga disebut respon dan pengaruh jangka panjang akibat latihan
teratur, dan terprogram disebut adaptasi. Menurut (Woerjati, 1996 : 30) respon
dan adaptasi adalah sebagai berikut :
a) Respon dan adaptasi jantung meningkat karena rangsangan emosional,
rasa cemas, takut atau bahkan senang (Fok 1988: Lamb 1984) . Denyut
jantung setelh mulai latihan lebih cepat daripada sebelumnya. Hal ini
disebabkan oleh reflek saraf yang berasal dari otot dan sendi, ditabah
rangsangan dari pusat gerak diotak. Panas yang terjadi selama latihan, ikut
juga meningkatkan denyut

jantung melambat secara cepat, kemudian

perlahan kembali normal.

b) Respon dan Adaptasi sistem pernapasan terhadap latihan
Oksigen harus banyak dikirim dari paru-paru ke otot kerja dan banyak CO2
yang harus dihilangkan dari otot. Proses ini membutuhkan peningkatan

33

pertukaran O2 dn CO2 antara paru-paru dan darah. Hal ini dicapai dengan
menaikan frekuensi dan dalam pernapasan (irama pernapasan).

c) Respon dan adaptasi sistem energi terhadap latihan
Energi didapat dari pemecahan bahan makanan, terutama krbohidrat dan
lemak. Bahan makanan tersebut dibakar di sel-sel otot, dengan oksigen
bertindak sebagai apinya. Lebih khusus lagi I dalam sel ada dapur tempat
pembakaran, yang disebut mitokondria.

d) Respon dan Adaptasi Khusus
Termasuk adaptasi di sini adalah perubahan komposisi tubuh dengan lemak
total yang menurun.perubahan tingkat cholesterol dan trigliserid juga akan
terjadi. Demikian pula dengan penurunan tekanan darah baik sistolik
maupun diastolik. Toleransi terhadap panas akan meningkat dan kekuatan
tulang, ligament, otot, tendo, sendi dan tulang rawan akan bertambah.

I.

Kerangka Pemikiran
Latihan merupakan salah satu upaya yang dapat dilakukan untuk meningkatkan
daya tahan fisik dan mental. Melalui latihan secara benar, teratur dan terukur
yang didukung oleh IPTEK dengan masukan gizi yang seimbang, maka akan
diperoleh tingkat kebugaran jasmani yang tinggi.
Kebugaran jasmani memiliki peran penting dalam kegiatan sehari-hari.
Pentingnya kebugaran jasamani telah melahirkan selogan bahwa kebugaran
jasmani yang baik dapat meningkatkan character and nation building.

34

Kebugara jasmani yang tinggi diperlukan oleh semua orang, termasuk anak usia
sekolah mulai taman kanak-kanak (TK) sampai sekolah lanjut tingkat atas
(SLTA). Denagan memiliki kebugaran jasmani yang tinggi, siswa mampu
melakukan aktifitas sehari-hari dengan waktu yang lebih lama dibandingkan
siswa yang memiliki tingkat jasmani rendah.
Pentingnya kebugaran jasmani bagi anak usia sekolah antara lain dapat
meningkatkan kemampuan organ tubuh, sosial, emosional, sportifitas, dan
semangat kompetisi. Beberapa penelitian juga menyebutkan bahwa kebugaran
jasmani memiliki korelasi positif dengan prestasi akademik. Dari sudut pandang
pendidikan upaya peningkatan kebugaran jasmani memiliki tujuan antara lain :
(1) pembentukan gerak, (2) pembentukan prestasi, (3) pembentukan sosial, dan
(4) pembentukan badan.
1). Pengaruh Latihan Senam Pramuka terhadap tingkat kebugaran jasmani.
Latihan Senam Pramuka, dapat meningkatkan kebugaran kebugaran jasmani.
Sehingga senam pramuka mempunyai peran penting terhadap hasil
kemampuan

meningkatkan kebugaran jasmani. Dengan latihan senam

pramuka dapat mendukung peningkatan kebugaran jasmani yang baik,
khususnya pada siswa yang memiliki tingkat kebugaran jasmani rendah,
sehingga latihan ini memberi peluang yang besar untuk dapat meningkatkan
kebugaran jasmani yang prima.
Senam Pramuka mempunyai musik khusus, dimana musik tersebut sudah ada
hitungannya. Pada senam pramuka terdapat tiga bagian dalam senam ini

35

bagian pertama adalah pemanasan, lalu bagian kedua adalah gerakan inti.
Pada bagian ini terdapat 4 gerakan peralihan. Lalu gerakan selanjutnya adalah
gerakan pendinginan. Berdasarkan model ritme gerakanya, latihan senam
pramuka mempunyai pengaruh terhadap peningkatan kebugaran jasmani,
sehingga dapat mendukung pencapaian hasil kebugaran yang prima. Hal ini
karena, pada latihan senam pramuka daya tahan dan ritme gerakan
dikembangkan secara maksimal.
2). Latihan Senam Bugar Indonesia terhadap tingkat ke