Lihat Foto Show
Senam irama adalah gerakan senam yang dilakukan dengan iringan musik maupun lagu-lagu atau bisa juga disebut dengan latihan bebas yang dilakukan secara berirama. Setiap gerakan senam irama diawali dan diakhiri dengan sikap sempurna. Dalam senam irama terbentuk suatu koordinasi gerak antara gerakan anggota badan, seperti kepala, tangan, dan kaki. Baca juga: Gerak Berirama: Pengertian, Jenis dan Penjelasannya Agar seluruh koordinasi gerakan tersebut tanpa mengalami kendala, maka diperlukan pemanasan dan pendinginan sebelum dan sesudah melakukan senam irama. Gerakan pemanasan wajib dilakukan agar tubuh pesenam tidak mengalami cedera otot akibat melakukan gerak berirama. Gerakan pemanasan juga akan membuat seluruh tubuh jadi bergerak dan otot-otot jadi lebih lentur dan tidak kaku. Sedangkan gerak pendinginan wajib dilakukan untuk menurunkan denyut nadi. Pendinginan umumnya ketika melakukan gerak berirama atau senam irama, denyut nadi pesenam mengalami peningkatan dibanding denyut nadi normal. Baca juga: Jenis-jenis Senam Irama Pada tahap pendinginan harus tetap bergerak, tapi cukup pelan untuk membiarkan detak jantung menurun secara berangsur-angsur.
Lantas, bagaimana cara melakukan gerakan pemanasan dan pendinginan senam irama? Berikut adalah cara melakukan gerakan pemanasan dan pendinginan senam irama. Gerak pemanasan senam iramaRangkaian gerak pemanasan senam irama biasanya berupa:
Gerak pendinginan senam iramaBaca juga: Jenis Latihan Kombinasi Senam Irama Apa yang disebut gerakan pendinginan pada senam irama? Dikutip dari situs Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemdikbud), umumnya gerakan pendinginan dimulai dengan gerakan yang cepat ke lambat serta gerakan yang berat ke ringan. Berikut beberapa gerakan pendinginan dalam senam irama yang bisa dilakukan:
(Sumber: KOMPAS.com | Penulis: Vanya Karunia Mulia Putri | Editor: Ari Welianto) Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.
Lihat Foto KOMPAS.com - Senam kesegaran jasmani, atau disingkat SKJ, merupakan kegiatan senam yang dilakukan menggunakan iringan musik dalam durasi serta bentuk gerakan tertentu. SKJ sendiri merupakan olahraga senam yang paling umum dilakukan oleh masyarakat Indonesia. Sesuai namanya, kegiatan senam ini tentunya bertujuan untuk meningkatkan kesegaran jasmani seseorang, seperti dilansir dalam Jurnal Pendidikan Jasmani Indonesia (2011) oleh Fredericus Suharjana. Tahapan senam kesegaran jasmaniBaca juga: 10 Komponen Kebugaran Jasmani Dikutip dari buku Pendidikan Jasmani, Olahraga dan Kesehatan: Asyiknya Berolahraga 4 (2010), urutan tahapan gerak senam irama atau senam kesegaran jasmani yang benar adalah pemanasan, inti, peralihan, dan pendinginan. 1. PemanasanTahapan awal dalam senam kesegaran jasmani adalah pemanasan. Hal ini bertujuan untuk melemaskan otot-otot kaku sebelum ke gerakan intin yang lebih cepat. Selain itu, pemanasan dilakukan bertujuan untuk mengurangi risiko cedera saat melakukan senam. Gerakan pemanasan dilakukan dengan menggerakkan kedua kaki secara bergantian. Gerakan ini juga mengharuskan pesenam mengayunkan kedua tangan ke depan dan ke belakang secara bergantian. Baca juga: Jenis-jenis Tes Kebugaran Jasmani 2. IntiApa saja gerakan inti SKJ? Setelah melakukan pemanasan, tahapan berikutnya adalah gerakan inti dari SKJ. Setiap melakukan gerakan inti diawali dan diakhiri dengan gerakan peralihan. Pada tahapan inti, gerakan mulai dilakukan dengan mengangkat lutut kaki setinggi paha, lalu lengan diayunkan bergantian setinggi dada ke arah dagu. Pada hitungan 8 terakhir, kembali ke sikap awal, tetapi jangan dalam keadaan mengepal dengan kepalan tangan mengarah ke paha. 3. Peralihan Tahap berikutnya adalah peralihan. Gerakan peralihan ini dilakukan dengan mengkombinasikan gerakan jalan, tepuk tangan, maju dan mundur, lalu biasanya disertai teriakan "hore". Baca juga: 4 Faktor yang Memengaruhi Kebugaran Jasmani Seseorang 4. PendinginanAda pemanasan, tentu ada pendinginan. Pendinginan merupakan bagian terpenting dalam SKJ. Gerakan pendinginan umumnya dimulai dengan gerakan yang cepat ke lambat serta gerakan yang berat ke ringan. Tujuan gerakan pendinginan adalah menormalkan kembali denyut jantung. Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.
ABSTRAK kepercayaan 95%. Ketiga, Perbedaan pengaruh menunjukan bahwa Senam Bugar Indonesia lebih baik dalam meningkatkan kebugaran jasmani siswa dibandingkan dengan Senam Pramuka ( Fhitung 5,53 > Ftabel 3, 25) pada taraf kepercayaan 95%. Kesimpulan penelitian ini menunjukkan bahwa hasil dari latihan senam Pramuka menunjukkan nilai sebesar 4,24, dan Senam Bugar Indonesia meunjukkan nilai sebesar 9,85. Maka Senam Bugar Indonesia lebih efektif untuk digunakan dalam meningkatkan kebugaran bagi siswa yang memiliki tingkat kebugaran jasmani rendah. Kata kunci : Pengaruh, Senam, Kebugaran Jasmaniesi DAFTAR ISI Halaman DAFTAR TABEL ................................................................................... xv DAFTAR GAMBAR............................................................................... xvi DAFTAR LAMPIRAN ........................................................................... xvii BAB I BAB II PENDAHULUAN .............................................................. 1 A. Latar Belakang Masalah ................................................. B. Identifikasi Masalah ...................................................... C. Pembatasan Masalah ..................................................... D. Perumusan Masalah ...................................................... E. Tujuan Penelitian .......................................................... F. Manfaat Penelitian......................................................... G. Ruang Lingkup Penelitian ............................................. 1 6 6 7 7 8 9 TINJAUAN PUSTAKA...................................................... 10 A. B. C. D. E. Pendidikan Jasmani .................................................... Kebugaran Jasmani ..................................................... Pengertian Latihan ...................................................... Prinsip-Prinsip Latihan Kebugaran ............................. Komponen-komponen dalam Setiap Tahap Latihan............................................................. Senam ........................................................................ Manfaat Senam Irama .................................................. Upaya Latihan Terhadak Kebugaran Jasmani ............... Kerangka Pemikiran .................................................... Hipotesis ..................................................................... 24 25 30 32 33 37 METODE PENELITIAN .................................................. 38 F. G. H. I. J. BAB III A. B. C. D. Metode Penelitian ......................................................... Variabel Penelitian ........................................................ Desain penelitian .......................................................... Definisi Operasional Variabel ....................................... 10 11 18 21 38 38 39 42 BAB IV BAB V E. Populasi dan Sampel ..................................................... 1. Populasi Penelitian ................................................ 2 . Sampel ................................................................. F. Tempat Dan Waktu Penelitian ....................................... G. Teknik Pengumpulan Data ............................................ H. Prosedur Penelitian ....................................................... I. Instrumen Penelitian ..................................................... J. Teknik Analisis Data...................................................... 43 43 43 44 44 45 47 51 HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ................. 55 A. Hasil Penelitian.............................................................. B. Deskripsi Data ............................................................... C. Analisis Data ................................................................. C. Pengujian Hipotesis ....................................................... a. Uji Hipotesis 1 .................................................. b. Uji Hipotesis 2 .................................................. c. Uji Hipotesis 3 .................................................. 55 56 60 60 61 62 63 D. Pembahasan ................................................................... 64 KESIMPULAN DAN SARAN ........................................... 73 A. Kesimpulan ................................................................... B. Saran ............................................................................. 69 70 DAFTAR PUSTAKA ......................................................... 71 LAMPIRAN ....................................................................... 73 1 I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan perlu terus di kerjakan dan dipertahankan keberlangsungannya agar kualitas manusia Indonesia yang sehat, kuat, terampil dan bermoral dapat terwujud. Pendidikan jasmani di sekolah merupakan bagian integral dari pendidikan secara keseluruhan dan mempunyai peran yang sangat penting dalam mencapai tujuan pendidikan. Oleh karena itu, tujuan dari pendidikan jasmani bersifat mendidik, sedang dalam pelaksanaannya aktivitas jasmani dipakai sebagai wahana atau pengalaman belajar, maka melalui pengalaman itulah peserta didik tumbuh dan berkembang untuk mencapai tujuan yang diharapkan dari pendidikan secara keseluruhan, yakni meningkatnya pengetahuan, ketrampilan, dan sosial dan terbina sikap mental yang positif dalam menghadapi hidup dan kehidupan. Dengan kata lain pendidikan jasmani adalah proses untuk meningkatkan kebugaran jasmani. Pendidikan jasmani Dan Kesehatan ( Penjaskes ) adalah salah satu mata pelajaran di sekolah yang mempunyai peran penting terhadap pencapaian tujuan belajar mengajar secara keseluruhan. Penjaskes merupakan salah satu mata pelajaran wajib yang diajarkan baik di Sekolah Dasar (SD), Sekolah 2 Menengah Pertama (SMP), Sekolah Menengah Atas (SMA) dan Sekolah Menengah Kejuruan (SMK). Pendidikan Jasmani adalah suatu proses pendidikan seseorang sebagai perseorangan maupun angota masyarakat yang dilakukan secara sadar dan sistematik melalui berbagai kegiatan jasmani dalam rangka memperoleh peningkatan kemampuan dan ketrampilan jasmani, pertumbuhan kecerdasan dan pembentukan watak (Dauer dan Pangrazi, 1989:1). Sedangkan menurut Nixom dan Cozens (1959) dalam (http://buburdelima.com/2012/pengertianpendidikan-jasmani-menurut-para-ahli.html) dikemukakan bahwa pendidikan jasmani adalah fase dari proses pendidikan keseluruhan yang berhubungan dengan aktivitas berat yang mencakup sistem gerak, otot serta hasil belajar dari partisipasi dalam aktivitas tersebut. Pendidikan jasmani merupakan salah satu mata pelajaran yang ada di setiap sekolah, dalam pelaksanaanya mengacu kepada kurikulum. Jadi, tujuan utama pendidikan jasmani di sekolah diarahkan untuk meningkatkan kebugaran jasmani para siswa, karena dengan tingkat kebugaran jasmani yang cukup baik seorang siswa akan mempunyai kemampuan untuk mengikuti aktivitas yang baik pula, terutama sekali dalam mengikuti berbagai mata pelajaran di sekolah. Jadi dari pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa pendidikan jasmani dalam penelitan ini adalah suatu proses pembelajaran yang melalui aktifitas jasmani yang dilakukan secara sistematik untuk meningkatkan kebugaran 3 jasmani, keterampilan gerak, pengetahuan kesehatan, perilaku hidup sehat dan kecerdasan emosi. Dalam pembelajaran Penjaskes yang terjadi di kelas maupun di lapangan, guru dituntut untuk menciptakan kondisi belajar yang dapat membangkitkan semangat belajar siswa sehingga siswa memiliki keterampilan, keberanian, serta mempunyai kemampuan Penjaskes. Kebugaran jasmani adalah kesanggupan dan kemampuan tubuh melakukan penyesuaian (adaptasi) terhadap pembebasan fisik yang diberikan kepadanya (dari kerja yang dilakukan sehari-hari) tanpa menimbulkan kelelahan yang berlebihan. Setiap orang membutuhkan kesegaran jasmani yang baik, agar ia dapat melaksanakan pekerjaannya dengan efektif dan efisien tanpa mengalami kelelahan yang berarti. Tidak menimbulkan kelelahan yang berarti maksudnya ialah setelah seseorang melakukan suatu kegiatan atau aktifitas, masih mempunyai cukup semangat dan tenaga untuk menikmati waktu senggangnya dan untuk keperluan-keperluan lainnya yang mendadak. Kebugaran jasmani merupakan sari utama cikal bakal dari kesegaran jasmani secara umum. Jadi apabila orang dalam keadaan segar salah satu aspek pokok yang nampak adalah keadaan penampilan jasmaninya. Denagn demikian seseorang tidak dapat mencapai kesegaran jasmani secara menyeluruh atau umum tanpa didasari oleh keadaan kesegaran jasmani yang baik. Karena itu, pendidikan jasmani merupakan pembelajaran yang didesain untuk meningkatkan kebugaran jasmani, mengembangkan ketrampilan motorik, pengetahuan perilaku hidup yang aktif dan sikap sportif melalui kegiatan jasmani yang dilaksanakan secara terencana, 4 bertahap, dan berkelanjutan agar dapat meningkatkan sikap positif bagi diri sendiri sebagai pelaku, dan menghargai manfaat aktivitas jasmani bagi peningkatan kualitas hidup sehat seseorang sehingga terbentuk jiwa sportif dan gaya hidup yang aktif. Banyak cara untuk meningkatkan kebugaran jasmani,mulai dari yang paling sederhana sampai yang paling canggih atau menggunakan mesin. Latihan yang paling sederhana, murah dan mudah untuk dilaksanakan adalah jalan, lari, dan senam. Pelaksnaan latihan terebut, selain tidak menggunakan peralatan yang banyak dan tempat yang luas, juga bisa dilakukan secara kelompok maupun sendiri. Senam sangat menarik untuk dipelajari karena mengandung unsur gerakan yang sangat indah dengan diiringi musik. Untuk melakukan gerakan dalam senam irama, diperlukan kelenturan, keseimbangan, keluwesan, fleksibilitas, kontinuitas, dan ketepatan dengan irama. Kita perlu menguasai gerakan pada senam irama agar mencapai gerakan yang serasi dan bermanfaat bagi jasmani dan rohani. Hal itu sesuai dengan tujuan senam, yaitu untuk membentuk keindahan tubuh, kebugaran, dan kekuatan, Senam irama merupakan rangkaian gerak senam yang dilakukan dengan gerakan langkah-langkah serta ayunan lengan dan sikap badan dengan diiringi suatu irama atau musik, selain itu latihan ini dianggap murah, mudah, menarik dan dapat diikuti oleh banyak siswa. Senam irama sebagai program peningkatan kebugaran jasmani siswa memiliki keunggulan-keunggulan khusus bila dibandingkan dengan kegiatan olahraga lainnya. Senam irama sanagt menarik untuk dilakukan , selain karena 5 gerakan yang diiringi dengan music sesuai selera dalam melakukan gerakan sehingga peserta dapat mengikuti variasi gerakan dan beban yang disesuailkan dengan kemampuannya. Jadi fokusnya adalah tubuh, bukan alatnya, bukan pula pola-pola geraknya, karena gerak apapun yang digunakan, tujuan utamanya adalah peningkatan kualitas fisik serta penguasaan pengontrolannya. Senam Pramuka dan Senam Bugar Indonesia adalah bentuk program latihan yang bertujuan untuk membentuk kebugaran pesertanya. Pentingnya kebugaran jasmani dimiliki setiap orang, terlebih utama bagi siswa di sekolah antara lain dapat meningkatkan organ tubuh, sosial, emosional, sportivitas, dan semangat kompetisi. Peningkatan kebugaran jasmani bagi siswa sekolah menengah atas sangat berperan penting karena kebutuhan aktivitas semakin bertambah sehingga membutuhkan tubuh yang prima untuk memacu perkembangan serta memberikan pengaruh positif terhadap peningkatan semangat belajar siswa. Berdasarkan observasi yang saya lakukan di SMA N 1 Seputih Mataram Kabupaten Lampung Tengah, sebagian besar para siswa memiliki tingkat kebugaran yang rendah,hal ini ditunjukan dengan lemahnya dalam mengikuti berbagai pelajaran seperti seringnya mengantuk, merasa malas. Ini semua merupakan kondisi dampak rendahnyatingkat kebugaran pada siswa tersebut. Berdasarkan fenomena di atas menarik sekali dikaji lebih jauh dan sekaligus dicarikan metode atau cara untuk meningkatkan kebugaran jasmani para siswa SMA N 1 Seputih Mataram tersebut. 6 B. Identifikasi Masalah Dari latar belakang masalah di atas, beberapa masalah yang dapat diidentifikasi antara lain sebagai berikut : 1. Rendahnya tingkat kebugaran jasmani para siswa. 2. Rendahnya pemahaman para siswa tentang pentingnya memiliki tingkat kebugaran jasmani dalam melaksanakan aktivitas sehari-hari termasuk mengikuti pelajaran di sekolah. 3. Rendahnya tingkat keseriusan siswa dalam mengikuti mata pelajaran penjaskes. 4. Kurangnya inovasi dalam melakukan aktivitas pembelajaran penjaskes untuk meningkatkan kebugaran jasmani siswa. 5. Kurang tepatnya penggunaan metode latihan untuk meningkatkan kebugaran jasmani para siswa. C. Pembatasan Masalah Untuk menghindari agar penelitian ini lebih efektif, efisien, terarah dan dapat dikaji lebih mendalam dan tidak meluasnya pembahasan, maka penelitian ini dibatasi pada : “Pengaruh Latihan Senam Pramuka dan Senam Bugar Indonesia terhadap Tingkat Kebugaran Jasmani siswa kelas X ” 7 D. Perumusan Masalah Berdasarkan identifikasi masalah diatas dapat dirumuskan masalah penelitian, sebagai berikut : 1. Apakah ada pengaruh yang signifikan latihan Senam Pramukaterhadap tingkat kebugaran jasmani siswa ? 2. Apakah ada pengaruh yamg signifikan latihan Senam Bugar Indonesia terhadap tingkat kebugaran jasmani siswa ? 3. Apakah ada perbedaan yang signifikan antara latihanSenam Pramuka dan Senam Bugar Indonesia terhadap tingkat kebugaran jasmani siswa ? E. Tujuan Penelitian Berdasarkan permasalahan yang telah dikemukakan di atas, penelitian ini mempunyai tujuan untuk mengetahui hal-hal sebagai berikut : 1. Pengaruh antara latihan Senam Pramuka dengan tingkat kebugaran jasmani siswa. 2. Pengaruh antara latihan Senam bugar indonesia dengan tingkat kebugaran jasmani siswa. 3. Perbedaan Pengaruh latihan senam pramuka dan Senam bugar indonesia dengan tingkat kebugaran jasmani siswa. 8 F. Manfaat Penelitian Melalui penelitian ini, peneliti mengharapkan manfaat baik secara teoritis maupun secara praktis yang akan diperoleh diantaranya : 1. Manfaat teoritis a. Melengkapi dan memperkaya khasanah keilmuan serta teori yang sudah diperoleh melalui penelitian sebelumnya. b. Memberikan sajian wawasan khusus tentang kajian – kajian sikap siswa terhadap mata pelajaran penjaskes dan kondisi sekolah dengan hasil belajar siswa, sebagai acuan untuk lebih meningkatkan keefektifitasan belajar siswa juga hasil belajar siswa. 2. Manfaat praktis a. Bagi peneliti Sebagai bahan acuan tentang gambaran kemampun fisik para siswa dan dapat menambah wawasan dan pengetahuan bagi penelitian tentang karya ilmiah untuk dapat dikembangkan lebih lanjut. b. Bagi siswa Dapat mengetahui tingkat kebugaran jasmani bagi siswa yang menjadi obyek penelitian, dan mengetahui cara untuk melatih tingkat kebugaran jasmani. c. Bagi guru dan mahasiswa penjaskes Dapat dijadikan sebagai pedoman dan masukan tentang gambaran kemampuan fisik para siswa yang harus dibina dan ditingkatkan 9 dengan metode yang tepat. Sehingga akan diperoleh hasil yang optimal. d. Manfaat secara umum Sebagai bahan informasi yang berarti untuk bekal para mahasiswa bila kelak lulus menjadi sarjana pendidikan jasmani, dan gambaran tadi menjadi bahan untuk menjadi prioritas dalam meningkatkan kemampuan fisik para siswanya. G. Ruang Lingkup Penelitian Agar tidak terjadi salah penafsiran, maka perlu adanya batasan ruanglingkup penelitian sebagai berikut : 1. Subjek penelitian ini adalah siswa kelas X SMA N 1 Seputih mataram Kabupaten Lampung Tengah. 2. Objek yang diteliti adalah pengaruh latihan Senam Pramuka dan Senam Bugar Indonesia terhadap tingkat kebugaran jasmani siswa. 3. Tempat penelitian SMA N 1 Seputih Mataram Kabupaten Lampung Tengah . 10 II. TINJAUAN PUSTAKA A. Pendidikan Jasmani Pendidikan Jasmani adalah suatu proses pembelajaran melalui aktivitas jasmani yang didesain untuk meningkatkan kebugaran jasmani, mengembangkan keterampilan motorik, pengetahuan, perilaku hidup sehat, aktif, sikap sportif, dan kecerdasan emosi. Pengalaman belajar yang disajikan akan membantu siswa untuk memahami mengapa manusia bergerak dan bagaimana cara melakukan gerakan yang aman, efisien, dan efektif. Menurut Lutan (2006: 1-5), Pendidikan Jasmani adalah proses pendidikan via aktifitas jasmani, permainan dan atau olahraga. Penjaskes adalah pendidikan di sekolah yang dilakukan melalui gerak tubuh dari siswanya. Penjaskes memang berbeda dengan pendidikan lainya, Penjaskes menekankan pada gerak tubuh untuk mencapai tujuan pendidikan kepada muridnya . pernyataan ini sesuai dengan “Pendidikan jasmani dapat didefinisikan sebagai suatu proses pendidikan yang ditujukan untuk mencapai tujuan pendidikan melalui gerakan fisik. (Toho Cholik M. dan Rusli Lutan, 2001: 2). Berdasarkan pengertian di atas disimpulkan bahwa pendidikan jasmani dan kesehatan adalah suatu jenis pembelajaran yang dilakukan di sekolah yang 11 penyampaiaannya melalui proses aktifitas fisik atau jasmani kepada siswanya, aktifitas fisik yang di maksudkan agar tujuan pendidikan di sekolah dapat tercapai. Penjaskes juga merupakan media untuk mendorong perkembangan keterampilan motorik, kemampuan fisik, pengetahuan dan penalaran, penghayatan nilai - nilai ( sikap mental – emosional –spiritual - sosial), serta pembiasaan pola hidup sehat yang bermuara untuk merangsang pertumbuhan dan perkembangan yang seimbang. Dengan Pendidikan Jasmani Olahraga Kesehatan siswa akan memperoleh berbagai ungkapan yang erat kaitannya dengan kesan pribadi yang menyenangkan serta berbagai ungkapan yang kreatif, inovatif, terampil dan memiliki kebugaran jasmani dan kebiasaan hidup sehat serta memiliki pengetahuan dan pemahaman terhadap gerak manusia sehingga tujuan pendidikan di sekolah dapat tercapai. B. Kebugaran jasmani Kebugaran jasmani pada hakikatnya berkenaan dengan kondisi fisik seseorang dalam melaksanakan tugas sehari-hari secara efisien dalam waktu yang relatif lama tanpa mengalami kelelahan yang berarti dan masih memiliki cadangn tenaga untuk melakukan aktivitas lainnya.Menurut (Presidet’s Council On Physical Fitness And Sports dalam buku Suranto : 2010) definisi kubugaran jasmani adalah kemampuan untuk melakukan kegiatan sehari-hari dengan penuh vitalitas dan kewaspadaan tanpa mengalami kelelahan yang berarti dan masih cukup energi untuk bersantai pada waktu luang dan menghadapi hal-hal yang sifatnya darurat (emergensi). Lebih tegas (Djoko Pekik 2000: 9 dalam 12 Risma Feni, 2007) mengemukakan bahwa kebugaran jasmani adalah kemampuan seseorang untuk dapat melakukan kerja sehari-hari secara efesien tanpa timbul kelelahan yang berlebihan sehingga masih dapat menikmati waktu luang. Dari berbagai pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa kebugaran jasmani adalah kualitas seseorang untuk cara optimal tanpa menimbulkan problem kesehatan dan kelelahan berlebihan. Untuk mecapai kebugaran jasmani yang prima, maka seseorang perlu melakukan latihan fisik yang melibatkan berbagai komponen kebugaran jasmani dengan latihan yang benar dan sesuai sehingga kemampuan seseorang untuk melakukan aktivitas sehari-hari dapat berlangsung secara efisien. Kebugaran jasmani mempunyai beberapa komponen, oleh karena itu kita perlu mengetahui dan memahami komponen-komponen tersebut sebagai penentu baik buruknya kondisi fisik atau tingkat kebugaran seseorang atau anak didik. Menurut Mujiono Wiryoseputro (1993)yang pendapatnya mengutip Larson dan Yacom dalam buku Suranto (2010:24) menyatakan bahwa kompnen kebugaran jasmani diklasifikasikan dalam dua kategori yaitu yang berkaitan dengan kesehtan dan yang berkaitan dengan ketrampilan gerak. Komponen yang berkaitan dengan kesehatan yang menyangkut perkembangan kualitas yang dibutuhkan untuk efisiensi fungseonal dan pemeliharaan gaya hidup sehat. 13 Adapun 10 komponen kebugaran jasmani meliputi : 1. Daya tahan paru jantung (Cardiorespiratory Endurance) 2. Kekuatan otot (Muscle Strangth) 3. Daya tahan otot (Muscle Endurance) 4. Fleksibilitas (Flexibility) 5. Komposisi tubuh (Body Composition) 6. Kecepatan (Speed) 7. Daya ledak (Power) 8. Keseimbangan (Balance) 9. Kelincahan (Agility) 10. Koordinasi (Coordination) Adapun jenis kebugaran jasmani ada dua yaitu: 1. Health related fitness yaitu kesegaran jasmani yang berhubungan dengan kesehatan. 2. Motor fitness yaitu kesegaran jasmani yang berhubungan dengan ketrampilan Health related fitness terdiri dari komponen-komponen sebagai berikut : 1. Daya tahan paru jantung (Cardiorespiratory Endurance) 2. Kekuatan otot (Muscle Strangth) 3. Daya tahan otot (Muscle Endurance) 4. Fleksibilitas (Flexibility) 14 5. Komposisi tubuh (Body Composition) Motor fitness terdiri dari komponen-komponen sebagai berikut : 1. Daya tahan paru jantung (Cardiorespiratory Endurance) 2. Kekuatan otot (Muscle Strangth) 3. Daya tahan otot (Muscle Endurance) 4. Fleksibilitas (Flexibility) 5. Komposisi tubuh (Body Composition) 6. Kecepatan (Speed) 7. Daya ledak (Power) 8. Keseimbangan (Balance) 9. Kelincahan (Agility) 10. Koordinasi (Coordination) Definisi komponen-komponen kebugaran jasmani sebagai berikut : 1. Daya tahan paru jantung (Cardiorespiratory Endurance) Daya tahan paru jantung adalah kesanggupan untuk melakukan kegiatan yang ringan sampai tingkat intensitas submaksimal, dengan melibatkan kelompok otot-otot besar secara terus-menerus dalam waktu yang relatif lamatanpa mengalami kelelahan yang berarti. Hal ini melibatkan kemampuan sistem sirkulasi dan respirasi untuk menyesuaikan dan cepat kembali pulih asal (recovery). Daya tahan jantung paru merupakan komponen penting didalam banyak kegiatan olahraga. Tingkat daya tahan jantung-paru seseorang tergantung pada jumlah oksigen yang diangkut oleh tubuh (paru, jantung dan 15 peredaran darah)ke otot-otot yang sedang bekerja otot dalam menggunakan oksigen. Manusia mengalami penurunan kapasitas aerobic rata-rata 1% per-tahun sesudah usia 30 tahun. Penurunantersebut terjadi karena beberapa faktor, yaitu curah jantung (cardiac output) menurun dan fungsi pernafasan yang berubah. Penurunan curah jantung terjadi akibat kurang kuatnya kontraksi otot jantung yang disebabkan oleh menurunnya masa otot jantung. Sedangkan penurunan fungsi pernafasan disebabkan oleh menurunnya kapasitas vital paru dan kapasitas oksidasi otot skelet. 2. Kekuatan otot (Muscle Strangth) Secara fisiologis, kekuatan otot adalah kemampuan otot atau sekelompok otot untuk melakukan satu kali kontraksi secara maksimal melawan tahanan/beban. Secara mekanis kekuatan otot didefinisikan sebagai gaya (force) yang dapat dihasilkan oleh otot atau sekelompok otot dalam satu konteraksi maksimal. Kekuatan otot merupakan hal penting untuk setiap orang, karena kekuatan otot merupakan daya dukung dalam menyelesaikan tugas-tugas. Setelah umur 30 tahun, manusia akan kehilangan kira-kira 3% sampai 5% jaringan otot total per-dekade, sehingga kekuatan otot berkurang secara bertahap seiring bertambahnya unur. 3. Daya tahan otot (Muscle Endurance) Daya tahan otott adalah kapasitas otot untuk melakukan kontraksi secara terus-menerus pada tingkat intensitas sub maksimal. Daya tahan otot 16 berkurang secara bertahap sesuai denag bertambahnya umur. Namun penurunan daya tahan otot tidak terjadi secepat menurunnya kekuatan otot. 4. Fleksibilitas (Flexibility) Kemampuan sendi untuk melakukan gerakan dalam ruang gerak ruang sendi secara maksimal. Fleksibilitas menunjukan besarnya gerakan sendi yang dilakukan secara maksimal sesuai dengan kemungkinan gerakan (range of movement). 5. Komposisi tubuh (Body Composition) Komposisi tubuh adalah susunan tubuh yang digambarkan sebagai dua komponen yaitu lemak tubuh dan masa tubuh tanpa lemak. Beberapa penelitian menunjukan bahwa dengan bertambahnya umur akan berpengaruh terhadap komposisi tubuh. Setelah berumur 30 tahun, biasanya masa tubuh tanpa lemak berkurang, tetapi berat badan bertambah. Penambahan berat badan sering terjadi karena penambahan lemak tubuh yang disebabkan oleh berkurangnya latihan fisik. Komposisi tubuh meliputi dua hal yaitu indeks masa tubuh dan presentase lemak tubuh. 6. Kecepatan (Speed) Kecepatan adalah kemampuan berpindah dari satu tempat ke tempat lain dalam waktu paling singkat. Kecepatan memiliki peranan yang cukup penting bagi orang-orang tertentu. Penyelesaian pekerjaan secara cepat akan menambah produktivitas kerja dan menambah efisiensi waktu yang diperlukan untuk menyelesaikan pekerjaan. 17 7. Daya ledak (Power). Daya ledak adalah gabungan anatara kekuatan dan kecepatan (explosive), yang dilakukan dengan mengerahkan gaya (force) otot maksimum dengan kecepatan maksimum. Daya ledak sanagt diperlukan pada saat-saat yang sangat mendesak, seperti harus melempar atau melompat. 8. Keseimbangan (Balance) Keseimbangan adalah kemampuan mempertahankan sikap dan posisi tubuh secara tepat pada saat berdiri (static balance) atau pada saat melakukan gerakan (dynamic balance). Kemampuan untuk mempertahankan keseimbangan dipengaruhi oleh beberapa faktorantara lain ; visual, vestibular dan propriosptif. Denagn bertambahnya umur keseimbangan akan menurun sebagai akibat dari penurunan struktur dan fungsi oksigen keseimbangan 9. Kelincahan (Agility) Kelincahan adalah kemampuan mengubah arah atau posisi tubuh dengan cepat yang dilakukan bersama-sama denagn gerakan lainnya. Bagi karyawan, tenaga kerja dan masyarakat, kelincahan diperlukan untuk menunjang aktifitas sehari-hari. 10. Koordinasi (Coordination) Koordinasi merupakan kemampuan untuk melakukan gerakan atau kerja sangat tepat dan efisien. Koordinasi menyatakan hubungan yang harmonis berbagai faktor yang terjadi pada suatu gerakan. Penurunan koordinasi dalam melakukan aktivitas sehari-hari mulai berlangsung setelah berumur di atas 40 tahun. Keadaan ini di sebabkan oleh penurunan persepsi dan respon motorik 18 pada susunan syaraf pusat yang mengalami perubahan morfologi dan biokomia. Dari uraian tentang unsur-unsur kebugaran jasmani diatas, ternyata bahwa unsur kebugaran jasmani merupakan suatu kesatuan utuh yang dapat dicari dan diketahui ciri-cirinya. Untuk mengetahui tingkat kebugaran jasmani seseorang dapat dicari atau diukur dengan berbagai cara, antara lain melalui, lari 2 menit (Coopr test), lari 15 menit (balke test), lari multi tahap (Multistage Fitness Test) harvard ste up test, lari 1600, dan banyak cara lainnya. Tes multi tahap atau bleep test merupakan jenis tes untuk mengukur kemampuan daya tahan jantung dan paru serta sekaligus untuk mengetahui kemampuan paru untuk menghisap oksigen secara maksial (VO2max) akhirakhir ni banyak digunakan bahkan pada kegiatan pengkajian sport development index (SDI) nasional juga sebagai instrument tetap untuk mengukur variabel kebugaran, karena selain praktis dalam dalam pelaksanaan juga tidak perlu menggunakan rumus yang rumit dalam membaca data atau hasilnya. C. Pengertian Latihan Untuk memperoleh kemajuan atau peningktan dari suatu latihan, baik peningkatan kemampuan fisik maupun ketrampilan maka pekerjaan itu harus dilaksanakan secara berulang-ulang. Pekerjaan yang dilakukan secara 19 berulang-ulang hanya akan dietmpuh melalui proses latihan,seperti Harsono,(1988:101) mengungkapkan, Training adalah proses yang sistematis dari berlatih atau berkerja yang dilakukan secara berulang-ulang , dengan kian hari kian bertanbah jumlah latihan atau perkerjaanya. Denga melakukan kegiatan fisik yang dilakukan terus menerus dan relatif lama akan menimbulkan konsekuensi logis,baik secara fisiologis maupun psikologis. Lebih lanjut Harsono, (1988:102)menyatakan bahwa : ”Dengan latihan yang dilakukan secara sistematis dan melalui pengulangan (Repetition) yang konstan, maka organisasi-organisasi mekanisme neuro physiologis kita akan bertambah baik, gerakan-gerakan yang semula sukar dilakukan lama kelamaan akan merupakan gerakan-gerakan yang otomatis dan reflektif yang semakin kurang membutuhkan konsentrasi pusat-pusat syaraf dari pada sebelum melakukan latihan-latihan tersebut.” Latihan merupakan aktifitas olah raga yang sistematik dalam waktu yang lama, ditingkatkan secara progresif dan individual yang mengarah kepada ciriciri pisikologis dan fisiologis manusia untuk mencapai sasaran yang ditentukan (Bompa, 1991). Menurut Pate (1981) latihan adalah suatu keikutsertaan secara sistematis dlam kegiatan latihan dengan tujuan untuk meningkatkan kapasitas fungsional fisik dan toleransi terhadap latihan tersebut. Latihan ditujukan untuk mencapai sasaran yang diinginkan, latihan untuk membuat prestasi dalam cabang olahraga berbeda sasarannya dengan latihan untuk mencapai kebugaran fisik, dengan demikian latihan kebugaran jasmani 20 berati suatu proses sistematis untuk mengembangkan dan mempertahankan unsur-unsur kebugaran jasmani yang dilakukan dalam waktu lama, ditingkatkan secara progresif, beberapa indifidual dan dilakukan secara terus menerus. Menurut Doboenga, (1953:4) Training adalah latihan yang tersusun dan teratur menurut suatu sistem dalam suatu rencana yang diarahkan pada tujuan tertentu. Tujuan umum latihan tersebut adalah sebagai berikut : 1. Untuk mencapai dan memperluas perkembangan fisik secara menyeluruh, tujuan ini penting, karena perkembangan fisik pada suatu tingkat yang tinggi merupakan dasar-dasar latihan. 2. Untuk menjamin dam memperbaiki perkembangan fisik khusus sebagi suatu kebutuhan yang telah ditentukan dalam aktivitas olah raga, pemenuhan tujuan ini seperti pengembangan kekuatan, memperbaiki waktu reaksi, daya tahan otot, atau fleksibilitas. 3. Untunk mengenal gerak olahraga yang telah dipilih sehingga bisa mengembangkan kapasitas penampilan lebih lanjut. 4. Untuk meningkatkan kualitas kemauan melalui latihan yang memadai dan kebiasaan yang disiplin, semangat, bersungguh-sungguh mengembangkan kepercayaan diri. 21 5. Untuk mempertahankan kesehatan yang dimiliki. Untuk melengkapi tujuan ini sebaiknya dilakukan pemeriksaan kesehatan secara periodik. 6. Untuk mencegah dan mengambil keputusan tindakan pencegahan terhadap kemungkinan terjadi cidera. 7. Untuk memperkaya pengetahuan sasaran teori dengan memperhatikan dasar secara fisiologi, dan pisikologi latihan, perencanaan gizi. Dari pendapat para ahli di atas dapat d tarik kesimpulan bahwa latihan merupakan kegiatan yang sistematik, berulang-ulang, kian hari kian bertambah bebannya dan mengarah kepada peningkatan aspek psikis maupun fisiologis guna mencapai sasaran yang ditentukan. D. Prinsip-Prinsip Latihan Kebugaran Bompa (1994), Thompson (1981), Egeer (1993) dan Fox (1984) menyatakan bahwa prisip-prinsip latihan adalah sebagai berikut : a. Prinsip Adaptasi Khusus (Spesific Adaptation Demand) Dengan latihan secara normal, maka perhitungan jumlah tenaga yang diperlukan untuk melawan beban akan berkurang, hal ini disebabkan oleh adaptasi latihan. b. Prinsip Beban Berlebihan (The Overload Principle) Prinsip beban berlebihan dapat dilakukan dengan pembebanan dalam latihan harus lebih berat dibandingkan denagn kemampuan yang bisa diatasi. 22 c. Prinsip Beban Bertambah (The Principle of Progressive Resistence) Prinsip beban bertambah dapat dilakukan dengan meningkatkan beban secara bertahap dalam suatu program latihan. Progresif (kemajuan) adalah kenaikan beban latihan dibandingkan denagn beban latihan yang dijalankan sebelumnya. Peningkatan beban dapat dilakukan dengan penambahan set, repetisi, frekuensi atau lama latihan. d. Prinsip Spesifikasi atau Kekhususan (The Principle of Spesificity) Latihan yang dilakukan harus mengarah pada perubahan fungsional. Prinsip kekhususan meliputi kekhususan terhadap kelompok otot atau sistem energi yang akan dikembangkan. Latihan yang dipilih harus sesuai dengan tujuan yang hendak dicapai. e. Prinsip Individu (The Principle of Individuality) Pemberian latihan yang akan dilaksanakan hendaknya memperhatikan kekhususan individu, sesuai dengan kemampuan masing-masing, karena setiap orang mempunyai kemampuan yang berbeda baik secara mental maupun fisik. f. Prinsip Kembali Asal (The Principle of Reversibility) Kebugaran yang telah dicapai akan berangsur-angsur menurun bahkan bisa hilang sama skali, jika tidak latihan. Kualitas otot akan menurun kembali apabila tidak dilatih secara teraturdan kontinyu. Karena itu rutinitas latihan mempunyai peranan penting dalam menjaga kebugaran yang telah dicapai. 23 Pada fase kegiatan latihan yang akan dilakukan, maka langkah-langkah berikut merupakan dasar pemikiran yang harus diperhatikan adalah sebagai berikut : a. Pemanasan (Warm-Up) Pemanasan merupakan kegiat yang harus dilakukan sebelum memasuki latihan yang sebenarnya. Pemanasan bertujuan untuk mempersiapkan fisik dan psikis dalam menghadapi latihan inti. Pemanasan juga bertujuan untk menghindari cidera. b. Latihan inti Pada latihan inti ini berisi serangkaian latihan yang sudah disiapkan sesuai dengan tujuan latihan. Misalnya latihan ingin mengembangkan daya tahan aerobic, maka latihan inti ini peserta latihan menjalani aktifitas latihan aerobic dengan bantuan latihan yang telah dipilih, misalnya : bersepeda, jalan kaki, naik turun bangku atau joging. Bila latihan ini mengembangkan latihan otot, bisa melakukan aktivitas dengan latihan bebean. c. Pendinginan (Cooling-down) Pendinginan dilakukan segera setelah latihan inti selesai dengan tujuan untuk mengembalikan kondisi fisik dan psikis peserta latihan seperti keadaan semula. Menurut Fox (1988) pendinginan dilakukan hampir sama dengan pemanasan intensitas lebih ringan. Lakukan joging atau jalan bila anda selesai melakukan latihan berlari keras, atau bersepeda santai di atas 24 sepeda statis setelah melakukan latihan aerobic dengan sepeda statis, setelah itu lakukan beberapa calistenik dan stertching secukupnya. E. Komponen-komponen dalam Setiap Tahap Latihan 1. Intensitas Latihan Intensitas latihan merupakan komponen latihan yang sanagt penting untuk dikaitkan dengan komponen kualitas latihan yang dilakukan dalam kurun waktu yang diberikan. Lebih banyak kerja yang dilakukan dalam satuan waktu akan lebih tinggi pula intensitasnya. Tabel.1. Intensitas kekuatan dan kecepatan No . intensitas 1 2 3 4 5 6 Prosentase Maksilal 30-50% 50-70% 70-80% 80-90% 90-100% 100-105% Penampilan Intensitas Rendah Sedang Menengah Sub Menengah Maksimal Super Maksimal Untuk mengembangkan kemampuan yang berdasarkan perubahan fisiologis khususnya denyut jantung (HR), Bompa (2000) membuat daerah latihan sebagai berikut : Tabel.2. Intensitas denyut jantung per-menit Daerah 1 2 3 4 Jenis Intensitas Rendah Menengah Tinggi Maksimal Denyut jantung permenit 120-150 150-170 170-185 Lebih 185 25 2. Frekuensi Latihan Frekuensi menunjuk pada jumlah latihan perminggunya. Secara umum, frekuensi latihan lebih banyak, dengan program latihan lebih lama akan mempunyai pengaruh lebih baik terhadap kebugaran jasmani. Menurut fox (1988) frekuensi latihan yang baik untuk endurance training adalah 2-5 kali perminggu, dan untuk anaerobic training 3 kali perminggu. Untuk olahragawan sprinter 5 kali perminggu, dan 6-7 kali perminggu untuk atlet endurance. Latihan 2 kali perminggu tidak dapat meningkatkan level fitness. 3. Durasi Latihan Durasi dan intensitas latihan saling berhubungan. Peningkatan pada salah satunya, yang lain akan menurun. Durasi dapat berarti waktu, jarak, atau kalori. Durasi menunjukan pada panjangnya langkah, atau pedal, atau kayuhan yang dapat ditempuh. Kalori menunjuk pada jumlah energi yang digunakan selama latihan. F. Senam Beberapa ahli memiliki pendapat yang berbeda tentang definisi senam. Muhajir (2006: 70) mengartikan bahwa senam adalah terjemahan dari kata “Gymnastiek” dalam (bahasa Indonesia), ”Gymnastic”dalam (bahasa Inggris) “Gymnnastiek berasal dari kata “Gymnos” (bahasa Yunani). Gymnos berarti telanjang, Gymnastiek pada zaman kuno memang dilakukan dengan badan setengah telanjang agar gerakan dapat dilakukan tanpa gangguan, sehingga menjadi sempurna. Senam adalah olahraga dengan gerakan–gerakan latihan 26 fisik secara sistematis, dan dirangkai secara keseluruhan dengan tujuan membentuk dan mengembangkan kepribadian yang baik. Menurut Hidayat yang dikutip oleh Agus Mahendra (2002: 2) “senam sebagai suatu latihan tubuh yang dipilih dan dikonsrtuk dengan sengaja, dilakukan secara sadar dan terencana, disusun secara sistematis dengan tujuan meningkatkan kesegaran jasmani, mengembangkan keterampilan dan menanamkan nilai-nilai mental spiritual”. Sedangkan Imam Hidayat dalam Hendra Agusta (2009: 9), mendefinisikan senam sebagai suatu latihan tubuh yang terpilih dan dikonstruk dengan sengaja, dilakukan secara sadar dan terencana disusun secara sistematis dengan tujuan meningkatkan kesegaran jasmani, mengembangkan keterampilan, dan menanamkan nilai-nilai mental spiritual.Senam termasuk cabang olahraga yang sangat atraktif dan sulit untuk diberikan batasan. Maka dari itu kita harus memberikan batasan yang mendekati kebenaran, merumuskan apa itu senam, ciri dan kaidah kaidahnya yaitu: gerakan gerakannya selalu dibuat atau diciptakan dengan sengaja, gerakanya harus selalu berguna untuk mencapai tujuan tertentu. Senam terbagi menjadi beberapa jenis diantaranya adalah senam irama yaitu senam pramuka dan senam bugar indonesia. Senam irama sangat menarik untuk dipelajari karena mengandung unsur gerakan yang sangat indah dengan diiringi musik. Untuk melakukan gerakan dalam senam irama, diperlukan kelenturan, keseimbangan, keluwesan, fleksibilitas, kontinuitas, dan ketepatan dengan irama. 27 Menurut (Sumaryanti, 2000 :1dalamRismaFeni, 2007) bahwa senam irama adalah suatu aktivitas fisik yang disusun secara sistematis, gerakann ya melibatkan otot-otot besar, dilakukan secara terus-menerus, dinamis dan ritmis serta dalam aktivitasnya menggunakan sistem energi aerobic (O2). Menurut (Marta Dinata, 2010 : II ) bahwa Senam adalah serangkaina gerak yang dipilih secara sengaja dengan cara mengikuti irama musik yang juga dipilih sehingga melahirkan kekuatan ritmis, kontinuitas dan durasi tertentu. Hal ini bertujuan untuk meningkatkan kemampuan jantung dan paru-paru serta membentuk tubuh. Gerakan –gerakan yang dipilih, tentu saja harus mengandung nilai yang diperlukan untuk kedua tujuan diatas. Kita perlu menguasai gerakan pada senam irama agar mencapai gerakan yang serasi dan bermanfaat bagi jasmani dan rohani. Hal itu sesuai dengan tujuan senam, yaitu untuk membentuk keindahan tubuh, kebugaran, dan kekuatan, Senam irama merupakan rangkaian gerak senam yang dilakukan dengan gerakan langkah-langkah serta ayunan lengan dan sikap badan dengan diiringi suatu irama atau musik, selain itu latihan ini dianggap murah, mudah, menarik dan dapat diikuti oleh banyak siswa. Senam irama sebagai program peningkatan kebugaran jasmani siswa memiliki keunggulan-keunggulan khusus bila dibandingkan dengan kegiatan olahraga lainnya. Senam irama sanagt menarik untuk dilakukan , selain karena gerakan yang diiringi dengan musik sesuai selera dalam melakukan gerakan sehingga peserta dapat mengikuti variasi gerakan dan beban yang disesuailkan dengan kemampuannya. Jadi fokusnya adalah tubuh, bukan alatnya, bukan pula pola-pola geraknya, karena gerak 28 apapun yang digunakan, tujuan utamanya adalah peningkatan kualitas fisik serta penguasaan pengontrolannya. Diantaranya senam yang dapat meningkatkan kebugaran jasmani adalah : a).SenamPramuka Senam pramuka adalah senam yang dibuat khusus untuk gerakan pramuka. Biasanya senam ini dilakukan saat pagi hari pada kegiatan prkemahan ataupun lainnya. Senam pramuka mempunyai music khusus, dimana music tersebut sudah ada hitungannya. Padasenam pramuka terdapat tiga bagian dalam senam ini bagian pertama adalah pemanasan, lalu bagian kedua adalah gerakan inti. Pada bagian ini terdapat 4 gerakan peralihan. Lalu gerakan selanjutnya adalah gerakan pendinginan. Seorang pramuka dan masyarakat umum sebaiknya dapat melakukan gerakan senam ini dengan baik, karena senam ini dapat menyehat kantubuh, sekaligus menjaga kebugaran jasmani apabila dilakukan secara rutin. Bahkan senam pramuka juga bias dijadikan perlombaan, dimana gerakan, kekompakan, keserasian, atau lainnya bias dijadikan sebagai bahan penelitian. b). Senam Bugar Indonesia Senam Bugar Indonesia adalah salah satu bentuk senam yang disusun oleh PERWOSI pada tahun 2006. Pengurus pusat Persatuan Wanita Olahraga Seluruh Indonesia ( PERWOSI ) telah berhasil menyusun satu olahraga senam yaitu Senam Bugar Indonesia dan melalui senam bugar Indonesia agar masyarakat umumnya dan wanita khususnya dapat memperkaya senam yang ada di masyarakat dan dapat juga membuat seseorang bugar dan sehat jika 29 dilakukan dengan baik teratur dan terukur. Teruslah berolahraga masyarakat mau dan tetap berolahraga agar masyarakat kita masyarakat Indonesia kuat bugar dan sehat. Dalam senam irama adapat dipilih gerakan yang mudah, menyenangkan, dan bervareasi sehingga memungkinkan seseorang untuk melakukan secara teratur dalam waktu yang lama. Menurut, ( Woerjati Soekarno, 1997 : 7 dalam Risma Feni, 2007) ada beberapa prinsip-prinsip yang perlu diperhatikan dalam menyusun latihan senam irama yaitu sebagai berikut. 1. Prinsip – prinsip latihan senam irama yang harus diperhatikan : (a). Jenis dan macam latihan harus seleksitif dan diteliti (setelah melalui analisa yang cermat tentang pengaruhnya terhadap tubuh). Oleh karena itu latihan yang tidak berguna dihilangkan. (b). Pelaksanaan gerakan harus tepat (jadi harus ada koreksi dan perbaikan). (c). Dilaksanakan denag sikap permulaan dan akhir yang benar, dan (d). Suatu latihan mempunyai dosis yang sesuai dengan tujuannya. 2. Tahap pelaksanaan latihan sesuai dengan tingkat kesukaran menguasai gerak diuraikan sebagai berikut : (a) Setelah menguasai latihan yang lama kemudian meningkat kelatihan yang baru. (b) Latihan dimulai dari latihan yang mudah kelatihan yang sukar. (c) Latihan dimulai dengan latihan yang sederhana ke yang komplek, dan 30 (d) Latihan dimulai dari latihan yang ringan ke yang berat atau yang tidak intensif ke intensif. 3. Sistematika program senam irama, yang berarti pengulangan gerak secara sistematis dan teratur dengan tujuan meningkatkan kemampuan fisik seseorang. G. Manfaat Senam Senam memiliki banyak manfaat di antaranya dilihat dari segi fisik, psikologis, sosial, maupun ekonomis. Jiki kita lihat dari segi fisik yuitu mencegah penyakit akibat kurang gerak (preventif), peningkatan kebugaran atau peningkatan kualitas fisik (promotif), terapi dan rehabilitas (asma, diabetes, kegemukan, penyimpangan bentuk tubuh, dll), dari segi sosial yaitukarena senam irama dilakukan bersama-sama maka pada akhirnya akan menciptakan sebagai media komunikasi, informasi dan akan berdampak pada kesehatan sosial semakin baik. Dari segi pesikis yaitu mengurangi ketegangan dan dapat menimbulkan kegembiraan, dan dari segi ekonomis yaitu mengurangi biaya perawatan kesehatan (Sumaryanti, 2000 : 1) Pada saat pelaksanaan yang disusun secara sistematis senam irama meliputi beberapa tahapan sebagai berikut. 1. Tahap pemanasan (warming up), yaitu bagian yang sangat penting dan harus dilakukan karena mempersiapkan badan untuk melakukan gerakan 31 yang lebih keras yang akan dilakukan pada latihan berikutnya dan tugas untuk mencegah terjadinya cidera. Pemanasan dengan gerakan ritmik, kemudian dilakukan dengan stretching akan membantu peningkatan suhu badan dan mempersiapkan system kardiorespirasi, meningkatkan cairan peluman pada persendia, kelenturan ligament, dan panjangnya tendo dan otot, meningkatkan kecepatan pacuan syaraf. Pemanasan dianggap memadai badan terasa panas (keluar keringat pertama kali) dan denyut nadi maksimal. 2. Inti latihan (senam irama), yaitu sebagai langkah pertama atau pemanasan senam dilakukan denagn menggunaklan low inpact dengan kombinasi antara gerakan tangan dan gerakan kaki denag langkah segala arah. Puncak senam dilakukan denagn menggunakan system low inpact, high dan mix denag sasaran pencapaian target zona terpenuhi yang berdasarkan denyut nadi maksimal. 3. Calisthenic, yaitu latihan pembentukan otot-otot tubuh, dapat dilakukan dengan beban tubuh sendiri atau dapat dengan beban luar tubuh. Latihan calisthenic ini meliputi latihan pembentukan latihan otot lengan atas, bahu, dada, perut, punggung, pantat, pangkal paha, betis, dan kaki. 4. Pendinginan, yaitu latihan yang dilakukan setelah melakukan gerakangerakan inti, pendinginan sangat penting karena secara bertahap akan menurunkan denyut jantung. Cara yang dapat dilakukan yaitu menurunkan intensitas latihan secara bertahap dengan gerakan-gerakan melenturkan otot- 32 otot dengan rileks dan meregangkan otot-otot seluruh tubuh secara berlahanlahan. H. Upaya Latihan Terhadap Kebugaran Jasmani Kebugaran adalah kemampuan seseorang untuk melakukan tugas sehari-hari secara efisien tanpa timbul kelelahan yang belebihan sehingga masih dapat menikmati waktu luang. Kebugaran seseorang berpengaruh terhadap kesehatan, juga penampilan dan prestasi yang didukung oleh kerja sistem tubuh. Pengaruh tubuh seketika juga disebut respon dan pengaruh jangka panjang akibat latihan teratur, dan terprogram disebut adaptasi. Menurut (Woerjati, 1996 : 30) respon dan adaptasi adalah sebagai berikut : a) Respon dan adaptasi jantung meningkat karena rangsangan emosional, rasa cemas, takut atau bahkan senang (Fok 1988: Lamb 1984) . Denyut jantung setelh mulai latihan lebih cepat daripada sebelumnya. Hal ini disebabkan oleh reflek saraf yang berasal dari otot dan sendi, ditabah rangsangan dari pusat gerak diotak. Panas yang terjadi selama latihan, ikut juga meningkatkan denyut jantung melambat secara cepat, kemudian perlahan kembali normal. b) Respon dan Adaptasi sistem pernapasan terhadap latihan Oksigen harus banyak dikirim dari paru-paru ke otot kerja dan banyak CO2 yang harus dihilangkan dari otot. Proses ini membutuhkan peningkatan 33 pertukaran O2 dn CO2 antara paru-paru dan darah. Hal ini dicapai dengan menaikan frekuensi dan dalam pernapasan (irama pernapasan). c) Respon dan adaptasi sistem energi terhadap latihan Energi didapat dari pemecahan bahan makanan, terutama krbohidrat dan lemak. Bahan makanan tersebut dibakar di sel-sel otot, dengan oksigen bertindak sebagai apinya. Lebih khusus lagi I dalam sel ada dapur tempat pembakaran, yang disebut mitokondria. d) Respon dan Adaptasi Khusus Termasuk adaptasi di sini adalah perubahan komposisi tubuh dengan lemak total yang menurun.perubahan tingkat cholesterol dan trigliserid juga akan terjadi. Demikian pula dengan penurunan tekanan darah baik sistolik maupun diastolik. Toleransi terhadap panas akan meningkat dan kekuatan tulang, ligament, otot, tendo, sendi dan tulang rawan akan bertambah. I. Kerangka Pemikiran Latihan merupakan salah satu upaya yang dapat dilakukan untuk meningkatkan daya tahan fisik dan mental. Melalui latihan secara benar, teratur dan terukur yang didukung oleh IPTEK dengan masukan gizi yang seimbang, maka akan diperoleh tingkat kebugaran jasmani yang tinggi. Kebugaran jasmani memiliki peran penting dalam kegiatan sehari-hari. Pentingnya kebugaran jasamani telah melahirkan selogan bahwa kebugaran jasmani yang baik dapat meningkatkan character and nation building. 34 Kebugara jasmani yang tinggi diperlukan oleh semua orang, termasuk anak usia sekolah mulai taman kanak-kanak (TK) sampai sekolah lanjut tingkat atas (SLTA). Denagan memiliki kebugaran jasmani yang tinggi, siswa mampu melakukan aktifitas sehari-hari dengan waktu yang lebih lama dibandingkan siswa yang memiliki tingkat jasmani rendah. Pentingnya kebugaran jasmani bagi anak usia sekolah antara lain dapat meningkatkan kemampuan organ tubuh, sosial, emosional, sportifitas, dan semangat kompetisi. Beberapa penelitian juga menyebutkan bahwa kebugaran jasmani memiliki korelasi positif dengan prestasi akademik. Dari sudut pandang pendidikan upaya peningkatan kebugaran jasmani memiliki tujuan antara lain : (1) pembentukan gerak, (2) pembentukan prestasi, (3) pembentukan sosial, dan (4) pembentukan badan. 1). Pengaruh Latihan Senam Pramuka terhadap tingkat kebugaran jasmani. Latihan Senam Pramuka, dapat meningkatkan kebugaran kebugaran jasmani. Sehingga senam pramuka mempunyai peran penting terhadap hasil kemampuan meningkatkan kebugaran jasmani. Dengan latihan senam pramuka dapat mendukung peningkatan kebugaran jasmani yang baik, khususnya pada siswa yang memiliki tingkat kebugaran jasmani rendah, sehingga latihan ini memberi peluang yang besar untuk dapat meningkatkan kebugaran jasmani yang prima. Senam Pramuka mempunyai musik khusus, dimana musik tersebut sudah ada hitungannya. Pada senam pramuka terdapat tiga bagian dalam senam ini 35 bagian pertama adalah pemanasan, lalu bagian kedua adalah gerakan inti. Pada bagian ini terdapat 4 gerakan peralihan. Lalu gerakan selanjutnya adalah gerakan pendinginan. Berdasarkan model ritme gerakanya, latihan senam pramuka mempunyai pengaruh terhadap peningkatan kebugaran jasmani, sehingga dapat mendukung pencapaian hasil kebugaran yang prima. Hal ini karena, pada latihan senam pramuka daya tahan dan ritme gerakan dikembangkan secara maksimal. 2). Latihan Senam Bugar Indonesia terhadap tingkat ke |