Sebutkan dan jelaskan Konsep Teknik dan prosedur Seni peran sesuai kaidah seni teater Modern

80

G. Menampilkan Teater sesuai Konsep, Teknik, dan Prosedur

1. Konsep Teater Modern

Konsep teater tergantung cara penggrapannya, kesulitan- kemudahan naskah, dan kemampuan aktor. Penggarapan naskah-naskah berkualiikasi sastra seperti karya Iwan Simatupang, Ariin C. Noor, Putu Wijaya, memerlukan pemahaman konsep yang agak sulit dibandingkan mementaskan karya-karya drama realis karya WS Rendra, N. Riantiarno, Motinggo Busye, Utuy Tatag Sontani, dan B. Sularto. Naskah-naskah drama seperi Aduh.Lho. Dag Dig Dug, karya Putu wijaya memerlukan pemahaman konsep pementasan dibandingkan dengan mementaskan Malam Jahanam Karya Motinggo Busye. Karya-karya Putu termasuk absurd sedangkan karya Motinggo termasuk realis. Keabsurdan dan kerealisan itu tampak adalam tokoh, latar. Alur, dan tema yang ingin disampaikan dalam naskah. Demikian pula dalam mementaskan Petang di Taman dan RT NolRW Nol Karya Iwan Simatupang tentu lebih sulit dibandingkan mementaskan karya seperti Sampek Engtay, Republik Bagong, Semar Gugat, Opera Rumah Sakit Jiwa karta N. Riantiarno dalam memahami konsep pementasan, khususnya dalam penyampaian pesan. Oleh karena itu, diperlukan konsep pementasan teater seperti 1 kemungkinan penggarapan dilihat dari sukarmudahnya naskah, 2 kemungkinan pengadaan propertylatarpanggungbentuk pementasan, apakah dalam bentuk arena tanpa panggung atau proskenium dengan panggung. 3 kecerdasan aktor dalam menafsirkan karakter tokoh dan kecerdasan menghafalkan memberi isi dialog. Konsep teater berkait pula dengan penggarapan oleh sutradara. Dalam teater sutradara, aktor mengikuti sepenuhnya petunjuk aktor dalam pemeranan dan aspek teknis pertunjukan. Dalam 81 teater aktor, aktor bisa memberi masukan-masukan kepada sutradara berkaitan dengan aspek teknis pemeranan dan aspek lain. Sutradara dan aktor bisa bekerjasama untuk menciptakan pertunjukan yang teatrik. Sebaliknya, dalam teater sutradara, aktor sepenuhnya mengikuti petunjuk pemeranan yang diarahkan oleh sutradara. Selain aspek penggarapan oleh sutradara, konsep pementasan teater juga berkait dengan bentuk panggung. Apakah panggung yang digunakan berbentuk proskenium atau berbentuk arena. Dalam pementasan menggunakan panggung proskenium ada jarak antara panggung dan penonton. Biasanya panggung pementasan lebih tinggi daripada tempat duduk penonton. Dalam Panggung arena, jarak aktor dan penonton sangat dekat, bahkan aktor dapat berinteraksi dengan penonton. Aktor dapat muncul dari arah mana saja, bahkan dari arah penonton. Dalam pementasan bentuk arena, biasanya dapat dilaksanakan di gedung atau di luar gedung, seperti dilaksanakan di udara terbuka, di bawah pohon, di bangunan candi, di taman, di bekas bangunan pabrik, dan di tempat lain. Konsep penggarapan teater juga berkait dengan jenis naskah yang dipentaskan. Apakah jenis naskah konvensional, alur atau jalan ceritanya linier, dan temanya sederhana. Apakah jenis naskah absurd, alur ceritanya sirkuler, temanya kompleks, dan penafsirannya agak sulit. Tema-tema percintaan, tanggung jawab, keadilan, kecemburuan, pengorbanan, relatif mudah dipahami dibandingkan dengan tema-tema kompleks seperti ilsafat, teologi, politik, dan kebudayaan. Konsep Teater Tradisional Pengertian tradisional yang dimaksud adalah teater daerah seperti Ludruk di Jawa Timur, Ketoprak di Jawa Tengah dan Yogyakarta, Lenong di Betawi. Ceriteranya diambil dari Cerita Legenda, Mitos, tokoh, yang hidup dan berkembang di masyarakat. Cara pementasannya pun dapat memakai naskah 82 berupa garis besar yang dipahami para aktor. Dengan demikian aktor dapat dengan leluasa memainkan peran berdasarkan karakter dan alur cerita. Namun demikian, teater tradisional pun dapat digarap dengan cara modern baik berupa setting panggung, lighting, bahkan dengan teknologi pencahayaan yang canggih. Pentas sendratari ramayana di candi Prambanan adalah salah satu contoh teater tradisional yang digarap secara modern. Garis besar cerita dan peran yang dimainkan sudah dipahami oleh semua aktor. Tokoh Utama Rama, Sinta, Hanoman, Rahwana, dibantu tokoh-tokoh lain seperti pasukan kera menghidupkan kisah kesucian cinta. Selain dipentaskan di panggung, biasanya pentas teater tradisional juga dimainkan dalam bentuk pentas arena. Dengan demikian pemain dan penonton dapat berdialog dan berinteraksi secara langsung. Dalam teater Lenong dari Betawi misalnya, aktor biasanya berkomunikasi dengan menyapa penonton. “Hai penonton…” Teater tradisional juga dapat digarap secara modern dengan penyutradaran. Teater Modern di kota Shen Zen Tiongkok, di gedung teater area Min Su Cun atau China Folk Culture Village hampir semua materi pertunjukan adalah penggambaran tradisi suku yang ada di Tiongkok, namun digarap dengan musikal dan pencahayaan berteknologi tinggi. Tari tradisional dimodiikasi dengan balet modern yang begitu indah. Hal yang sama juga dapat dinikmati pertunjukan sejenis di kota Denpasar Bali dengan memadukan akrobatik, ligting, musikal dann setting berteknologi tinggi. Perlatihan: 1. Jika anda seorang aktor pemula, konsep sutradara mana yang lebih baik dipilih, teater sutradara atau teater aktor. ? Apa alasannya. 2. Sebutkan beberapa teater tradisional dan teater modern yang ada di Indonesia. Mengapa kedua teater tersebut dikategorikan dalam teater tradisional dan teater modern? 83 3. Pilih sebuah naskah naskah konvensional atau nonkonvensionalabsurd. Rencanakan sebuah pementaan dan jenis panggung yang digunakan? Beri alasan. 4. Unduhlah dalam situs You Tube pementasan salah satu teater modern produksi Teater Koma, Teater Mandiri, Teater Garasi, atau yang lain dan Teater Tradisional Ludruk, ketoprak, Lenong, Randai, dll. Bandingkan dua bentuk teater tersebut.

2. Teknik dan prosedur pementasan

Pendidikan.co.id – Coba merenung sejenak? Perhatikan orang-orang di sekitarmu! Apa yang kamu liat? Kamu alami! Kamu rasakan? Kamu pikirkan? Kamu pahami! Dengan banyaknya mengapresiasi keragaman prilaku dan kebiasaan orang, gaya bicara, kedudukan, ciri-ciri fisik dan kejiwaan seseorang di sekitarmu upayahkan menjadi modal atau sumber dalam melatih kepekaan pikir, kepekaan rasa dan kepekaan wicara. Hal ini adalah modalitas kamu dalam menghadirkan sosok peran di atas pentas dalam pembelajaran seni peran. Sudah barang tentu, harus dibedakan antara peran kamu dalam kehidupan sehari-hari dengan sosok peran yang akan kamu bawakan melalui seni peran di atas pentas kesenian.

Sebutkan dan jelaskan Konsep Teknik dan prosedur Seni peran sesuai kaidah seni teater Modern

Ingat, seni peran dengan wataj peran yang hadir bersifat hitam putih, canda serius, pemarah, pemurah, tragis romantis, baik buruk dan seterusnya merupakan karakteristik manusia yang dipilih dan diangkat sebagai pola konflik cerita dari peran dalam mengusung simbol estetis dan nilai-nilai moral yang ditawarkan. Watak orang atau tokoh yang khas, unik dan mempesona biasanya sangat terkesan dalam ingatan. Begitu pula dengan orang lain ketika melihat kamu berperan aktif dan mempesona dengan menampilkan seni peran dari suatu tokoh cerita ke dalam wujud pentas seni teater.

Pengertian Seni Peran

Seni peran ialah unsur pentin dalam pementasan teater. Mengapa demikian? Karena tanpa kehadiran seni peran yang dilakukan seorang atau banyak orang selaku pemeran di atas pentas tidak mungkin terjadi peristiwa teater. Oleh karena itu, pembelajaran pertama dan utama dalam seni teater yang kamu harus pahami ialah teori, konsep, teknik dan prosedur tentang seni peran.

Keragaman seni teater yang kita miliki dan kita ketahui, baik teater tradisional maupun teater non tradisional memiliki jenis dan bentuk pementasan yang khas. Kekhasan ragam teater tradisional dan ciri-ciri kehadiran seninya di setiap suku dan masyarakat Indonesia sangat berhubungan erat dengan kehidupan secara adat dan upacara yang mengantarkan pada pembahasan seni peran dalam teater tradisional.

Perlu kamu ketahui bahwa teater tradisional yang tumbuh dan berkembang di daerah bersifat khas dan unik, dilihat dari unsur-unsur pembentuk seninya dapat dibedakan menjadi dua bentuk pementasan, yaitu teater tradisional rakyat dan teater tradisional istana. Terkait dengan media ekspresinya dapat pula dibedakan yaitu teater manusia dan teater boneka.

Seni peran dalam berkembangannya lebih populer dengan istilah seni acting. Seorang pemain dalam melakukan perannya dikenal dengan kata aktor, aktris, pemain tokoh dan pemeran. Oleh karena itu, tanpa kehadiran seoran pemain dalam pementasan tidak akan terjadi peristiwa pementasan seni. Namun perlu diingat, dalam seni peran, baik teater tradisional maupun teater pengembangan atau teater modern agar terjadi komunikasi antar para pemain dan penontonnya. Ada beberapa hal unsur penting yang harus diketahui, antara lain sebagai berikut:

  • Adanya kerja keras, kerja sama yang baik antar pemain dan sutradara dalam membangun iram permainan dalam seni peran.
  • Menghindari terjadinya kesalahan pemilihan tokoh atau miss casting dalam seni peran, sehingga over acting atau under acting (akting dibawah standar, kurang ekspresif dari tuntutan peran yang dibawakan).
  • Adanya keberanian untuk mencoba dan gagal. Pada dasarnya suatu keberhasilan, kamu harus meyakini dari kegegalan, itulah pentingnya suatu kegigihan dan kemauan yang keras perlu ditanamkan oleh kamu menuju keberhasilan yang diharapkan.
  • Memiliki wawasan dan suka bergau. Oleh karena itu, disyaratkan untuk gemar membaca, menonton pementasan dan harus peka terhadap kejadian sekitar dan isu-isu yang aktual untuk melatih ingatan dan emosi kamu sekaligus sebagai bahan apa yang akan dibicarakan dalam termatik cerita.
  • Harus percara diri, memiliki kesadaran potensi atas kelebihan dan kekurangan diri sendiri. Akan tetapi dengan ketampanan, kecantikan di atas rata-rata atau di bawah rata-rata dan ditunjang dengan kemampuan lebih dari dirinya menjadi luar biasa dalam bidang seni peran.

Unsur-Unsur Seni Peran

Pada dasarnya seorang pemain dalam membawa seni peran harus prima dan mempesona di atas pentas. Sebagai rasa tanggung jawab yang dipikulnya, maka seorang pemain atau aktor, aktris untuk senantiasa selalu mengasah kemampuan dirinya agar memiliki kepekaan melalui proses latihan unsur seni perani yaitu tubuh, suara dan rasa.

Pentingnya unsur-unsur seni peran ialah untuk memberikan kesempurnaan dan totalitas ekspresi dalam membangun perwatakan peran dan pesan moral yang diungkapkan seorang pemain dalam suatu hubungan unsur.

Perlu kamu ingat kembali, inti dari seni teater adanya peran, pemain, pelaku dengan media utamanya manusia. Inti dari cerita yang disampaikan tokoh ialah konflik atau pertentangan yang dijalin oleh susunan cerita dalam hubungan sebab akibat dengan mengusung tema cerita. Berikut penjelasan unsur-unsur seni peran antara lain berikut:

1. Lakon

Lakon dalam bahasa jawa artinya melakukan, melakoni cerita yang dilakukan oleh seorang tokoh, biasanya tokoh atau pemeran utama dengan kata-kata tau tanpa kata-kata dalam suatu peran yang dibawakan.

Lakon yang ditulis orang lain (pengarang) di mata seniman teater adalah bahan baku atau sumber ide, gagasan dan pesan moral yang mengilhami untuk berkreativitas seni peran melalui pementasan teater, salah satunya bersumber cerita atau lakon teater tradisional yang ada di daerahmu.

2. Unsur Penokohan atau Peran

Penokohan, peran atau kedudukan tokoh yang disajikan oleh seorang dan atau beberapa pemain merupkan unsur penting dalan seni peran yang bersumer dari lakon, cerita dan naskah yang ditulis atau tidak ditulis oleh seorang pengarang.

Penokohan didalam seni teater dapat dibagi dalam beberapa kedudukan tokoh atau peran antara lain sebagai berikut:

  • Protagonis ialah tokoh utama, pelaku utama atau pemain utama disebut dengan tokoh putih. Kedudukan tokoh utama ialah yang menggerakan cerita, sehingga cerita memiliki peristiwa dramatic (konflik).
  • Antagonis ialah lawah tokoh utama, atau penghambat pelaku utama, hal ini disebut sebagai tokoh hitam. Kedudukan tokoh Antagonis merupakan yang menghalangi, menghambat itikad atau maksud tokoh utama dalam menjalankan tugasnya atau mencapai tujuannya. Tokoh Antagonis dan Protagonis biasanya memiliki kekuatan yang sama, artinya sebanding menurut kacamata kelogisan cerita di dalam membangun keutuhan cerita.
  • Deutragonis ialah tokoh yang berpihak kepada tokoh utama. Biasanya tokoh ini membantu tokoh utama dalam menjalankan itikadnya. Kadangkala, tokoh ini menjadi tempat pengaduan atau memberikan nasihat kepada tokoh utama.
  • Foil ialah tokoh yang berpihak kepada lawan tokoh utama. Biasanya tokoh ini membantu tokoh Antagonis dalam menghambat itikad tokoh utama. Kadangkala, tokoh ini menjadi tempat pengaduan atau memberikan nasihat yang memperburuk kondisi kepada tokoh Antagonis.
  • Tetragonis ialah tokoh yang tidak memihak kepada salah satu tokoh lain, lebih bersifat nertal.
  • Confident ialah tokoh yang menjadi tempat pengutaraan tokoh utama.
  • Raisonneur ialah tokoh yang menjadi corong bicara pengarang kepada penonton.
  • Utilitty ialah tokoh pembantu, baik dari kelompok hitam atau putih putih. Tokoh ini dalam dunia pewayangan disebut juga dengan goro-goro, kadangkala ditempatkan sebagai penghibur, pengembira atau hanya sebatas pelengkap saja.

Lihat Juga  √ Pengertian Kritik Sastra, Fungsi, Ciri, Manfaat dan Pendekatan

3. Unsur Tubuh

Tubuh dengan seperangkat anggota badan dan ekspresi wajah ialah unsur penting yang perlu dilakukan pengolahan atau pelatihan agar tubuh kamu memiliki stamina yang kuat, kelenturan tubuh dan daya refleks atau kepekaan tubuh. Untuk memperoleh tujuan dimaksud, seorang pemain harus rajin dan disiplin melakukan olah tubuh sebagai materi penting yang akan dibahas melalui teknik seni peran. Disamping memiliki kemampuan tubuh yang memadai bagi seorang pemain, jangan lupa kamu harus sadar akan potensi kamu dalam hal memfungsikan unsur suara atau vokal.

4. Unsur Suara

Suara atau bunyi yang dikeluarkan indra mulut dan hidung melalui rongga dan pita suara ialah salah satu unsur seni peran yang berfungsi untuk penyampaian pesan seni peran melalui bahasa verbal atau pengucapan kata-kata. Unsur suara sebagai saran dalam seni peran maupun seni teater agar berfungsi dengan baik dan memiliki manfaat ganda dalam menunjang seni peran, perlu dilakukan pengolahan berupa pelatihan terhadap unsur-unsur anggota tubuh yang terkait dengan pernapasan dan pengucapan melalui teknik seni peran.

5. Unsur Penghayatan

Penghayatan ialah penjiwaan, mengisi suasana perasaan hati, kedalaman sukma yang digali dan dilakukan seorang pemain ketika membawakan seni peran nya di atas pentas. Unsur penghayatan dalam seni peran perlu mendapat perhatian khusus, karena setiap pemain dalam membawakan seni peran nya akan terasa berbeda.

6. Unsur Ruang

Ruang dalam seni peran ialah unsur yang menunjukan tentang ruang imajiner yang diciptakan pemain dalam bentuk mengolah posisi tubuh dengan jarak rentangan tangan dengan anggota badannya. Contohnya, gerak besar, biasanya pemain memperoleh suasana, angkuh, sombong, menguasai, agung, kebahagian, perbedaan status dan marah.

7. Unsur Kostum

Kostum dalam seni peran ialah semua perlengkapan yang dikenakan, menempel, melekat, mendandani untuk memperindah tubuh pemain pada wujud lahirlah dalam aksi seni peran di atas pentas. Kostum meliputi unsur, rias, busan dan asesoris sebagai penguat, memperjelas watak tokoh, baik secara fisikal, psikis, moral atau status sosial.

8. Unsur Property

Pemahaman Property dalam seni peran ialah semua peralatan yang digunakan pemain, baik yang dikenakan maupun yang tidak melekat ditubuh, tetapi dapat diolah dengan menggunakan tangan dan berfungsi untuk menguat watak atau karakter seorang pemain, seperti, tas, topi, cangklong, tongkat, pentungan, kipas, panah, busur dan golok.

9. Unsur Musikal

Unsur musikal atau unsur pengisi, penguat, pembangunan suasana laku seni peran di atas pentas meliputi, irama suasana hati atau sukma dalam membangun irama permainan dengan lawan main, irama vokal, suara pengucapan sang pemain atau aktor dan irama musik sebagai penguat karakter tokoh beruppa, gending, musik, suara dan efek audio, baik melalui iringan musik langsung maupun musik rekaman.

Teknik Dasar Seni Peran

Teknik ialah cara, metode dan strategi dalam melakukan atau menyelesaikan sesuatu kegiatan dengan baik dan benar. Teknik seni peran dapat kamu pahami sebagai suatu cara, metode atau cara untuk mengoptimalkan keterampilan potensi pikir, perasaan, vokal dan tubuhnya dalam membawakan peran atau tokoh dengan totalitas dan penuh kesadaran, sehingga diperoleh manfaat dalam mengingkatkan akting atau seni peran dari suatu tokoh atau peran yang diekspresikan.

Lihat Juga  √ Pengertian Deuteromycota

Hal ini dilakukan agar kamu memiliki ketahanan tubuh, suara yang memadai dan kepekaan rasa dalam mencapai tujuan pembelajaran agar berpengalaman dalam seni peran atau akting.

1. Olah Tubuh

Olah tubuh ialah pembelajaran praktik melalui pengolahan atau pelatihan agar tubuh kami memiliki stamina yang kuat, kelenturan tubuh dan daya refleks tubuh.

2. Olah Suara

Olah suara ialah praktik pengolahan atau pelatihan elemen-elemen yang berhubungan dengan suara melalui teknik pernapasan dan pengucapan agar kamu memiliki artikulasi yang jelas intonasi suara, dinamika suara dan kekuatan suara.

3. Olah Rasa

Olah rasa ialah suatu proses latihan yang menempatkan perasaaan sebagai objek utama dari pengolahan atau pelatihan.

4. Ruang

Ruang ialah tempat bermain peran dengan lingkup peralatan dan sett dekorasi yang dihadirkan di atas pentas.

Kreativitas Seni Peran

Kreativitas seni peran ialah suatu metode atau cara untuk mengoptimalkan kemampuan pengetahuan, keterampilan dan sikap dalam pembelajaran seni peran terhadap penguasaan dan pengolahaan tubuh, suara, sukma dan pikir yang dimiliki siswa dengan totalitas, penuh kesadaran dan tanggung jawab atas perang yang diembannya.

Ada beberapa langkah dalam kreativitas seni peran antara lain:

  • Sebelum berlatih seni peran dibiasakan melakukan olah tubuh atau minimal pemanasan, peregangan dan melatih ekspresi tubuh, wajah, mulut, vokal dan sukma yang kamu akan gunakan dalam mengeklorasi watak tokoh dalam seni peran.
  • Bacalah naskah dibawah ini sampak akhir atau tuntas secara sendiri atau kelompok.
  • Lakukan pemilihan dan penentuan peran atau tokoh yang sesuai dengan keinginanmu atau berdasarkan pembagian kelompok yang dibentuk.
  • Lakukan analisis tokoh dan perwatakan sesuai dengan peran yang akan kamu bawakan berdasarkan petunjuk naskah atau tanda-tanda yang diungkapkan dari kata-kata melalui dialog tokoh di dalam naskah.
  • Lakukan observasi tokoh dan perwatakan sesuai dengan peran yang akan kamu dan temanmu bawakan berdasarkan pengamatan kamu terhadap orang-rang di lingkungan sekitar dengan keunikan, kekhasan dan memiliki daya pesona.
  • Hafalkan dialog dan ekplorasi gerak tubuh, suara dan penghayatan peran berdasarkan tokoh yang akan kamu bawakan berdasarkan naskah.
  • Setelah hafal naskah dan mengetahui tanda akhir dialog lawan main seni peran, lakukan olah atau ekspolasi ruang berupa bloking, moving, business, leveling, waktu dan suasana dalam membangun irama permainan kelompok.
  • Setelah lepas naskah, ekplorasi melalui teknik seni peran dan eksplorasi terhadap unsur penunjang seni peran.
  • Menyongsong minggu terakhir penampilan, kamu dan kelompok kamu harus melakukan kegiatan membentuk gladi kotor dan gladi bersih di tempat, di kelas atau di panggung yang akan kamu gunakan untuk menampilkan kreativitas seni peran dalam seni teater secara kelompok.
  • Akhirnya kelompok kamu mempresentasikan dan memaknai pembelajaran seni peran sebagai hasil analisis watak tokoh dalam bentuk tulisan dan bermain seni peran dengan watak tokoh yang kamu bawakan secara individu dan kelompok sebagai hasil dalam berkreativitas seni peran.

Pada prinsipnya bahwa kreativitas dalam seni peran ialah berupa prosedur atau tahapan dalam proses implementasi pembelajaran seni peran sesuai watak tokoh dengan naskah yang kamu baca! Untuk memperoleh hasil seni peran yang maksimal kamu harus melakukan tahapan dan langkah-langkah pembelajaran yang disarankan oleh guru.

Demikian Uraian Penjelasan Materi Tentang Pengertian, Unsur, Teknik dan Kreativitas Seni Peran
Semoga Bermanfaat Penjelasan Materi ini, Terima Kasih.

Rekomendasi Artikel Lainnya, Baca Juga: