Untuk mengukur diameter silinder pada mesin dengan ukuran yang tepat dan presisi maka membutuhkan peralatan yang tepat dan dengan ketelitian yang tinggi maka digunakanlah alat ukur mekanik yaitu Cylinder Bore Gauge atau disingkat dengan CBG. Alat ukur Cylinder Bore Gauge tidak dapat digunakan sendiri melainkan membutuhkan alat ukur lainnya yaitu jangka sorong dan micrometer luar. Cylinder Bore Gauge merupakan alat ukur mekanik yang memiliki tingkat ketelitian 0,01 mm atau satu setrip pada dial gauge nilainya sama dengan 0,01 mm sehingga bila jarum pointer bergerak satu putaran maka nilainya 1 mm.
Cylinder bore gauge sendiri
terdiri dari beberapa komponen yaitu dial gauge, dial gauge securing position,
grip, replecement rod, replecement washer, replecement rod securing thread dan
measuring point.
Untuk mendapatkan hasil ukuran yang akurat maka ada beberapa hal yang harus dilakukan sebelum melakukan pengukuran, antara lain :
Langkah-langkah
pengukuran diameter silinder : Ukur diameter silinder dengan jangka sorong
Langkah pertama yaitu
melakukan pengukuran diameter silinder menggunakan jangka sorong. Hasil pengukuran
dengan jangka sorong ini nantinya digunakan untuk menentukan pemilihan
replecement rod dan washer pada alat Cylinder Bore Gauge.
Cara menentukan replecement rod dan washer yang digunakan dapat dilakukan dengan melihat hasil pengukuran dengan jangka sorong yaitu dengan melihat hasil pengukuran di belakang koma, apakah lebih besar atau lebih kecil dari 0,5 mm. Contoh : Bila hasil pengukuran diameter dalam silinder dengan jangka sorong diperoleh hasil 72,30 mm, maka replecement rod yang digunakan adalah 70 mm dan replecement washer yang digunakan adalah 2 mm Bila hasil pengukuran diameter dalam silinder dengan jangka sorong diperoleh hasil 72,70 mm, maka replecement rod yang digunakan adalah 70 mm dan replecement washer yang digunakan adalah 3 mm Set “0” Cylinder Bore Gauge
Cara melakukan set “0”
pada alat ukur Cylinder Bore Gauge dapat dilakukan dengan beberapa cara. Misal
hasil pengukuran dengan jangka sorong yang digunakan adalah 72,30 mm.
Cara pertama Setting micrometer luar sesuai dengan ukuran replecement rod dan washer yang digunakan yaitu 72 mm. Letakkan replecement rod dan measuring point alat ukur Cylinder Bore Gauge ke dalam micrometer luar kemudian set “0” (menempatkan jarum pointer ke ukuran ‘”0”) alat ukur Cylinder Bore Gauge nya. Cara Kedua Setting micrometer luar sesuai dengan ukuran yang didapatkan dengan jangka sorong yaitu pada ukuran 72,30mm. Letakkan replecement rod dan measuring point alat ukur Cylinder Bore Gauge ke dalam micrometer luar kemudian set “0” (menempatkan jarum pointer ke ukuran ‘”0”) alat ukur Cylinder Bore Gauge nya. Cara Ketiga Tepatkan jarum pointer pada angka “0”. Letakkan replecement rod dan measuring point alat ukur Cylinder Bore Gauge ke dalam micrometer luar kemudian ukur jarak antara replecement rod dan measuring pointnya. Memasukkan Cylinder Bore Gauge pada silinder Masukkan alat ukur Cylinder Bore Gauge secara diagonal ke dalam lubang silinder. Gerak-gerakkan atau goyang-goyangkan Cylinder Bore Gauge sampai didapatkan penyimpangan jarum pointer bergerak ke kanan paling jauh.
Perhatikan jarum
pointer pada alat ukur Cylinder Bore Gauge apakah apakah jarum pointer mengarah
sebelum angka “0” atau mengarah sesudah angka “0”. Bila jarum pointer mengarah
sebelum angka “0” maka hasilnya ditambah dan apabila jarum pointer mengarah
sesudah angka “0” maka hasilnya dikurang.
Misal pada cara pertama : Hasil setting micrometer luar adalah 72 mm. Bila jarum mengarah sebelum angka “0” sebesar 0,3 mm maka hasilnya ditambah sehingga ukurannya adalah 72 + 0,3 = 72,3 mm. Sedangkan bila jarum mengarah sesudah angka “0” misal sebesar 0,1 mm maka hasilnya dikurangi sehingga ukurannya adalah 72 – 0,1 = 71,9 mm. Misal pada cara kedua : Hasil setting micrometer luar adalah 72,3 mm. Bila jarum mengarah sebelum angka “0” sebesar 0,3 mm maka hasilnya ditambah sehingga ukurannya adalah 72,3 + 0,3 = 72,6 mm. Sedangkan bila jarum mengarah sesudah angka “0” misal sebesar 0,3 mm maka hasilnya dikurangi sehingga ukurannya adalah 72,3 – 0,3 = 72,0 mm. Misal pada cara ketiga :
Hasil pengukuran jarak
dari replecement rod dan washer dengan menggunakan micrometer luar sebesar 72,6
mm. Bila jarum mengarah sebelum angka “0” sebesar 0,1 mm maka hasilnya ditambah
sehingga ukurannya adalah 72,6 + 0,1 = 72,7 mm. Sedangkan bila jarum mengarah
sesudah angka “0” misal sebesar 0,3 mm maka hasilnya dikurangi sehingga ukurannya
adalah 72,6 – 0,3 = 72,3 mm.
Telescoping Gauge merupakan salah satu dari macam-macam alat ukur yang ada. Telescoping gauge berfungsi untuk mengukur diameter dalam suatu benda yang memiliki diameter yang kecil atau yang tidak dapat diukur dengan alat ukur micrometer dalam. Alat ukur telescoping gauge memiliki handle atau grip (pemegang) yang dihubungkan pada bagian cross piece. Selain itu pada telescoping gauge juga terdapat plunger yang digunakan untuk mengukur diameter dalam suatu benda. Bagian dalam plunger terdapat pegas, sehingga plunger dapat ditekan. Telescopic plunger dapat dikunci dengan menggunakan sekrup pengunci (locking screw atau juga bisa disebut lock nut) dengan cara memutarnya sehingga posisi telescopic plunger tidak akan bergeser atau berubah-ubah.
Alat ukur telescoping
gauge ini terdapat berbagai macam ukuran sehingga jika akan menggunakan
telescoping gauge sesuaikan ukuran lubang yang akan diukur dengan ukuran alat.
Pengukuran menggunakan alat ukur telescoping gauge membutuhkan perasaan atau feel agar hasil pengukurannya dapat tepat. Feel ini dapat diperoleh jika operator atau pengukur sering melakukan pengukuran menggunakan alat telescoping gauge ini.
Cara menggunakan
telescoping gauge :
Perawatan yang perlu dilakukan agar alat telescoping gauge ini dapat awet yaitu dengan cara selalu simpan alat ukur ini pada tempat yang benar dan jangan lupa ketika selesai mengukur dengan alat ini, selalu lepaskan atau bebaskan plunger dengan memutar locking srew agar pegas di dalam plunger tidak cepat rusak. |