Tentukan kalimat berupa fakta yang terdapat pada teks laporan hasil observasi vegetasi pantai

Pernahkah kamu mendengar atau membaca teks laporan hasil observasi? Tentu kamu pernah melihat acara jendela pengetahuan, film dokumenter tentang flora, fauna yang menjelaskan dari sisi pengetahuan. Atau pernahkah kamu membaca buku tentang rincian suatu objek dari sisi ilmiah? Teks laporan hasil observasi dapat ditemukan pada buku ilmiah populer. Buku tersebut membahas secara sistematis karakteristik hewan, tumbuhan, objek alam, objek ciptaan manusia, atau suatu konsep.

A. Konsep Teks Observasi

Teks laporan hasil observasi adalah teks yang berfungsi untuk memberikan informasi tentang suatu objek atau situasi, setelah diadakannya investigasi/ penelitian secara sistematis. Teks laporan hasil observasi menghadirkan informasi tentang suatu hal secara apa adanya lalu dikelompokkan dan dianalisis secara sistematis sehingga dapat mejelaskan suatu hal secara rinci dan dari sudut pandang keilmuan. Teks ini berisi hasil observasi dan analisis secara sistematis. Laporan hasil observasi bisa berupa hasil riset secara mendalam tentang suatu benda, tumbuhan, hewan, konsep/ekosistem tertentu. Teks laporan hasil observasi biasanya berisi dengan fakta-fakta yang bisa dibuktikan secara ilmiah.

B. Mencari Gagasan Utama Teks Observasi

Mencari gagasan utama pada teks laporan hasil observasi dapat dilakukan dengan langkah berikut:

1. Mendaftar kata-kata kunci pada teks.

2. Memetakan bagian-bagian pada teks hasil observasi.

3. Memetakan paragraf (memilah kalimat yang utama dan kalimat penjelas).

4. Menentukan kalimat utama (kalimat yang dijelaskan kalimat lain).

5. Merumuskan inti kalimat utama.

Contoh:

Kalimat utama: Dalam kehidupannya, lebah mempunyai sistem pembagian kerja yang baik.

Gagasan utama: sistem pembagian kerja lebah yang baik.

C. Struktur Umum Teks Laporan Hasil Observasi

1. Pernyataan umum/klasifikasi umum/definisi umum

Pernyataan umum/definisi umum berisi definisi, kelas/kelompok, keterangan umum, atau informasi tambahan tentang subjek yang dilaporkan. Pernyataan umum berisi informasi umum (nama latin, asal usul, kelas, informasi tambahan tentang hal yang dilaporkan). Ciri bahasa Teks Laporan Hasil Observasi adalah menggunakan istilah dalam bidang ilmu tertentu, definisi menggunakan adalah dan merupakan. Penggunaan kata yang sebagai pembeda pada kalimat definisi.

2. Deskripsi bagian

Deskripsi bagian berisi perincian bagian- bagian hal yang dilaporkan. Kalau binatang mencakup ciri fisik, habitat, makanan, perilaku. Kalau tumbuhanberupa perincian ciri fisik bunga, akar, buah atau perincian bagian yang lain. Perincian manfaat dan nutrisi juga dipaparkan pada bagian ini. Kalau yang dilaporkan berupa objek, deskripsi bagian berisi klasifikasi objek dari berbagai segi dan deskripsi manfaat suatu objek, sifat-sifat khusus objek. Ciri bahasa menggunakan kata khusus dan kalimat-kalimat yang menjelaskan (memerinci). Deskripsi bagian menggunakan istilah dalam bidang ilmu, kata baku, dan kalimat efektif. Kata sambung yang digunakan: yaitu, dan, selain itu, di samping itu, dari segi ...., rincian jenis kelompok pertama, kedua, dan lain-lain.

3. Simpulan

Berisi ringkasan umum hal yang dilaporkan (simpulan ini boleh ada dan boleh tidak ada).

D. Contoh Teks Observasi

Hutan Bakau

Indonesia menjadi negara dengan hutan bakau paling luas di dunia. Menurut data Kementerian Negara Lingkungan Hidup, luas hutan bakau Indonesia mencapai 4,3 juta ha.

Hutan bakau disebut juga dengan hutan mangrove. Hutan bakau merupakan bagian dari ekosistem pantai. Hutan bakau adalah hutan yang tumbuh di atas rawa-rawa berair payau dan terletak di garis pantai. Hutan bakau merupakan hutan yang tumbuh di wilayah pasang dan surut. Hutan bakau ini termasuk lingkup ekosistem pantai sebab terletak di kawasan perbatasan laut dan darat.

Hutan bakau terletak di wilayah pantai dan muara sungai. Tepatnya, hutan bakau terletak di garis pantai. Dengan posisi hutan bakau yang berada di garis pantai, hutan ini dipengaruhi oleh keadaan air laut. Pasang surut laut mengubah kondisi hutan bakau. Hutan akan tergenang air di masa pasang dan akan bebas dari genangan air pada saat air surut. Habitat hutan bakau memiliki wilayah tanah yang tergenang secara berkala. Tempat tersebut juga mendapat aliran air tawar yang cukup dari daratan.

Hutan bakau memiliki ciri yang khas. Hutan ini terlindung dari gelombang besar. Selain itu, hutan bakau juga terlindung dari arus pasang surut laut yang kuat. Hutan bakau yang terletak di perbatasan laut dan muara sungai memiliki kadar garam payau. Di samping itu, ciri khas lain hutan bakau adalah berawa-rawa.

Hutan bakau memiliki beberapa fungsi dan manfaat. Secara fisik hutan bakau dapat menahan abrasi pantai. Pada saat datang badai, hutan bakau berfungsi sebagai penahan badai dan angin yang bermuatan garam. Di samping itu, hutan bakau dapat menahan intrusi (peresapan) air laut ke daratan. Hutan bakau juga menurunkan kandungan karbondioksida (CO2) di udara dan penambat bahan-bahan pencemar (racun) di perairan pantai. Manfaat hutan bakau juga dapat dilihat dari segi biologi. Hutan bakau menjadi tempat hidup biota laut. Selain itu, masyarakat sekitar memanfaatkan hutan bakau sebagai sumber mata pencaharian. Hutan bakau juga menyediakan beberapa unsur penting bahan obat-obatan.

Hutan bakau memiliki ciri khas. Hutan bakau memiliki manfaat untuk melindungi lingkungan laut, manfaat ekonomi, dan menyediakan sumber makanan/ obat-obatan.

Referensi:

Harsiati, Titik. Agus Trianto. Dkk. Bahasa Indonesia SMP/MTs Kelas VII Semester I. Pusat Kurikulum dan Perbukuan, Balitbang, Kemendikbud.

You're Reading a Free Preview
Pages 7 to 8 are not shown in this preview.

You're Reading a Free Preview
Pages 12 to 17 are not shown in this preview.

You're Reading a Free Preview
Pages 21 to 33 are not shown in this preview.

You're Reading a Free Preview
Pages 42 to 45 are not shown in this preview.

You're Reading a Free Preview
Pages 49 to 69 are not shown in this preview.

You're Reading a Free Preview
Pages 77 to 86 are not shown in this preview.

           Sebuah laporan hasil observasi dapat disajikan dalam bentuk teks tertulis maupun teks lisan. Kamu sering melakukan observasi atau pengamatan, tetapi belum memahami cara menyusun teks laporannya dengan baik. Untuk itu, kamu perlu memerhatikan penyusunan laporan hasil observasi yang kamu dengar atau kamu baca dari media televisi, koran, majalah, atau internet.

A. Pengertian, Ciri-Ciri, Sifat, dan Contoh Teks Laporan Hasil Observasi

1. Pengertian Teks Laporan Hasil Observasi

        Teks laporan hasil observasi adalah teks yang berisi penjabaran umum mengenai sesuatu yang didasarkan pada hasil kegiatan observasi/pengamatan. Kegiatan observasi merupakan kegiatan pengumpulan data atau informasi melalui pengamatan langsung atau peninjauan secara cermat di lapangan atau lokasi.

2. Ciri-Ciri Teks Laporan Hasil Observasi

    Teks laporan hasil observasi memiliki ciri-ciri yang membedakannya dengan teks lain.

    1. Bersifat objektif, global, dan universal

    2. Objek yang dibicarakan atau dibahas adalah tunggal

    3. Ditulis secara lengkap dan sempurna

    4. Ditulis berdasarkan fakta sesuai dengan pengamatan yang dilakukan

    5. Informasi teks merupakan hasil penelitian terkini yang terbukti kebenarannya

    6. Tidak mengandung prasangka, dugaan, atau pemihakan yang menyimpang atau tidak tepat

    7. Saling berkaitan dengan hubungan berjenjang antara kelas dan subkelas yang terdapat di dalamnya 
 

3. Sifat Teks Laporan Hasil Observasi

        Sifat teks laporan hasil obseervasi sebagai berikut:

    1. Informatif

    2. Komunikatif

    3. Objektif

4. Contoh Teks Laporan Hail Observasi

                                                                        Wayang
    Wayang adalah seni pertunjukan yang telah ditetapkan sebagai warisan budaya asli Indonesia. UNESCO, lembaga yang mengurusi kebudayaan dari PBB, pada 7 November 2003 menetapkan wayang sebagai pertunjukan bayangan boneka tersohor berasal dari Indonesia. Wayang merupakan warisan mahakarya dunia yang tidak ternilai dalam seni bertutur (Masterpiece of Oral and Intangible Heritage of Humanity).

    Para wali songo, penyebar agama Islam di Jawa sudah membagi wayang menjadi tiga. Wayang kulit di Timur, wayang wong atau wayang orang di Jawa Tengah, dan wayang golek atau wayang boneka di Jawa Barat. Penjenisan tersebut disesuaikan dengan penggunaan bahan wayang. Wayang kulit dibuat dari kulit hewan ternak, misalnya kulit kerbau, sapi, atau kambing. Wayang wong berarti wayang yang ditampilkan atau diperankan oleh orang. Wayang golek adalah wayang yang menggunakan boneka kayu sebagai pemeran tokoh. Selanjutnya, untuk mempertahankan budaya wayang agar tetap dicintai, seniman mengembangkan wayang dengan bahan-bahan lain, antara lain wayang suket dan wayang motekar.

    Wayang kulit dilihat dari umur, dan gaya pertunjukannya pun dibagi lagi menjadi bermacam jenis. Jenis yang paling terkenal, karena diperkirakan memiliki umur paling tua adalah wayang purwa. Purwa berasal dari bahasa Jawa, yang berarti awal. Wayang ini terbuat dari kulit kerbau yang ditatah, dan diberi warna sesuai kaidah pulasan wayang pendalangan, serta diberi tangkai dari bahan tanduk kerbau bule yang diolah sedemikian rupa dengan nama cempurit yang terdiri atas tuding dan gapit.

    Wayang wong (bahasa Jawa yang berarti ‘orang’) adalah salah satu pertunjukan wayang yang diperankan langsung oleh orang. Wayang orang yang dikenal di suku Banjar adalah wayang gung, sedangkan yang dikenal di suku Jawa adalah wayang topeng. Wayang topeng dimainkan oleh orang yang menggunakan topeng. Wayang tersebut dimainkan dengan iringan gamelan dan tari-tarian. Perkembangan wayang orang pun saat ini beragam, tidak hanya digunakan dalam acara ritual, tetapi juga digunakan dalam acara yang bersifat menghibur.

    Selanjutnya, jenis wayang yang lain adalah wayang golek yang mempertunjukkan boneka kayu. Wayang golek berasal dari Sunda. Selain wayang golek Sunda, wayang yang terbuat dari kayu adalah wayang menak atau sering juga disebut wayang golek menak karena cirinya mirip dengan wayang golek. Wayang tersebut kali pertama dikenalkan di Kudus. Selain golek, wayang yang berbahan dasar kayu adalah wayang klithik. Wayang klithik berbeda dengan golek. Wayang tersebut berbentuk pipih seperti wayang kulit. Akan tetapi, cerita yang diangkat adalah cerita Panji dan Damarwulan. Wayang lain yang terbuat dari kayu adalah wayang papak atau cepak, wayang timplong, wayang potehi, wayang golek techno, dan wayang ajen.

    Perkembangan terbaru dunia pewayangan menghasilkan kreasi berupa wayang suket. Jenis wayang ini disebut suket karena wayang yang digunakan terbuat dari rumput yang dibentuk menyerupai wayang kulit. Wayang suket merupakan tiruan dari berbagai fgur wayang kulit yang terbuat dari rumput (bahasa Jawa: suket). Wayang suket biasanya dibuat sebagai alat permainan atau penyampaian cerita pewayangan kepada anak-anak di desa-desa Jawa.

    Dalam versi lebih modern, terdapat wayang motekar atau wayang plastik berwarna. Wayang motekar adalah sejenis pertunjukan teater bayang-bayang atau serupa wayang kulit. Namun, jika wayang kulit memiliki bayangan yang berwarna hitam saja, wayang motekar menggunakan teknik terbaru hingga bayang-bayangnya bisa tampil dengan warna-warni penuh. Wayang tersebut menggunakan bahan plastik berwarna, sistem pencahayaan teater modern, dan layar khusus.

    Semua jenis wayang di atas merupakan wujud ekspresi kebudayaan yang dapat dimanfaatkan dalam berbagai kehidupan antara lain sebagai media pendidikan, media informasi, dan media hiburan. Wayang bermanfaat sebagai media pendidikan karena isinya banyak memberikan ajaran kehidupan kepada manusia. Pada era modern ini, wayang juga banyak digunakan sebagai media informasi. Ini antara lain dapat kita lihat pada pagelaran wayang yang disisipi informasi tentang program pembangunan seperti keluarga berencana (KB), pemilihan umum, dan sebagainya.Yang terakhir, meski semakin jarang, wayang masih tetap menjadi media hiburan.
 

Pertanyaan

1. Informasi apa saja yang disampaikan dalam teks tersebut?
2. Mengapa wayang ditetapkan sebagai mahakarya dunia?
3. Ada berapa jenis wayang berdasarkan bahan pembuatannya?
4. Apa manfaat wayang bagi pengembangan warisan budaya?

5. Tulislah ide pokok paragraf satu dan dua!

 

B. Interpretasi Teks Laporan Hasil Observasi

    Arti kata interpretasi menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia adalah pemberian kesan, pendapat atau pandangan, teoretis terhadap sesuatu. Pencapaian interpretasi yang optimal bergantung pada kecermatan dan ketajaman penafsir. Karena bahasa merupakan media tanpa batas.. Setiap pembaca akan memiliki interpretasi berbeda terhadap teks laporan hasil observasi. Kegiatan interpreatsi lebih memfokuskan dan memprioritaskan pada pengkajian bagian-bagian yag ada dalam teks laporan hasil observasi. Oleh karena itu, menginterpretasi dan menafsirkan teks laporan hasil observasi ini sangat diperlukan untuk mengungkapkan isi dalam sebuah teks laporan hasil observasi. Kegiatan menginterpretasi teks laporan hasil observasi dapat dilakukan dengan meringkas dan menyimpulkan teks laporan hasil observasi. 

    1. Ringkasan Teks Laporan Hasil Observasi

          Ringkasan adalah pokok-pokok pikiran yang dirangkai menjadi satu dengan tetap memperhatikan urutan isi bagian demi bagian, dan sudut pandang pengarang tetap diperhatikan dan dipertahankan. dalam menyusun ringkasan, pertama kali yang harus dilakukan adalah memahami isi teks, lalu menemukan pokok-pokok informasi dalam teks tersebut. Pokok-pokok isi teks dapat ditemukan pada kalimat utama. Kalimat utama adalah kalimat yang mengandung pokok pikiran atau gagasan utama yang menjadi dasar pengembangan sebuah paragraf. Kalimat utama terletak di awal atau di akhir sebuah paragraf, tergantung pola pengembangan paragraf. Jika pengembangan paragraf berpola deduktif, maka kalimat utama berada pada urutan pertama. Sedangkan paragraf yang dikembangkan dengan pola induktif, kalimat utama berada di urutan akhir.

    2. Simpulan Teks Laporan Hasil Observasi

           Simpulan adalah rumusan akhir tentang sesuatu, dalam hal ini adalah teks. Simpulan disusun berdasarkan pemahaman dan penalaran pembaca terhadap keseluruhan isi teks tersebut.         
 

 

 Berikut ini 2 contoh teks laporan hasil observasi

Teks 1

                                                            Vegetasi Pantai 

    Vegetasi pantai atau hutan pantai merupakan tutupan vegetasi yang tumbuh dan berkembang di pantai berpasir di atas garis pasang tertinggi wilayah tropis. Kondisi hutan pantai umumnya terbuka, berpasir, dengan ketinggian vegetasi rendah, dan bersemak. Hutan pantai tumbuh pada kondisi pasir yang kering, umumnya terhindar dari pasang air laut. Hutan pantai disebut juga vegetasi litoral yang berkembang di wilayah pasang-surut pesisir berperairan masin dangkal dengan substrat air atau karang.

    Ekosistem hutan pantai didominasi oleh lamun dan ganggang laut. Berbeda dengan kondisi pantai kering, terdapat terna (herbal) yang didominasi oleh Ipomea pes-caprae yang bercampur dengan tumbuhan merayap lainnya seperti Canavallia maritima dan Vigna Marina. Di hutan pantai terdapat pula rumput Ischaemum multicum dan Spinifex littoreus serta teki-tekian Cyperus pedunculatus.

    Hutan pantai digunakan sebagai tempat saltick oleh berbagai spesies binatang, khususnya mamalia besar. Saltick merupakan aktivitas binatang memperoleh garam mineral untuk memelihara keseimbangan fisiologis cairan tubuhnya. Beberapa fauna yang sering tercatat berada di hutan pantai adalah rusa, kelelawar, biawak, dan lutung.

    Hutan pantai secara khusus menjadi habitat dan lokasi penularan penyu. Di Jawa dan Bali misalnya, tercatat ada tiga jenis spesies penyu yang secara teratur berkunjung ke hutan pantai untuk bertelur. Spesies penyu trsebut di antaranya penyu hijau (Chelonia mydas), penyu sisik (Eretmochelys imbricata), dan penyu belimbing (Dermochelys ciracea). Satwa lainnya yang mudah dijumpai adalah berbagai spesies burung, seperti elang laut perut putih dan elang bondol. Tutupan hutan yang relatif terbuka juga memudahkan kita mengamati burung air yang berkunjung, seperti bangau, cangak, kuntul, dan bebek. Beberapa spesies burung laut, juga dapat ditemukan dalam kelompok besar.  
 

Teks 2

                                                                    Ubur-Ubur Laut

    Ubur-ubur adalah hewan karnivor yang hidup di laut dan jenisnya amat beragam, dari yang berukuran kecil hingga berukuran raksasa. Ubur-ubur yang sangat umum dijumpai di laut adalah dari kelas Skypozoa (Schypomedusae). Jenis ubur-ubur ini diperkirakan ada 200 jenis.

    Ubur-ubur Schypozoa (Schypomedusae) mempunyai ciri antara lain tubuhnya berbentuk payung atau genta yang disertai dengan umbai-umbai berupa tentakel. Bagian payung sebelah atas berbentuk cembung dan disebut eksumbrela (exumbrella). Di antara keduanya terdapat mesoglea yang mempunyai lendir yang sangat kental. Di tengah subumbrela terdapat bukaan mulut.

    Ubur-ubur ini dicirikan dengan adanya sel-sel penyengat yang disebut nematosis (Nematocsyst) yang mengandung racun. Nematosis terdapat hampir di sekujur tubuhnya. Namun, nematosis yang terbanyak terdapat di bagian lengan atau tentakelnya yang berguna untuk menangkap mangsanya. Bentuk nematosis ini sangat beragam menurut jenisnya. Akan tetapi, pada umumnya nematosis ini berupa kantong kecil atau kapsul yang berisikan sel yang mirip panah harpun.

    Pada saat-saat tertentu populasi ubur-ubur dapat meledak hingga memenuhi permukaan air laut. Populasi yang meledak tersebut terlihat seolah-olah laut penuh dengan ubur-ubur dan tampak seperti cendol ubur-ubur. Bila hal ini terjadi, dapat menimbulkan kerugian bagi kegiatan pariwisata pantai, perikanan, dan industri yang menggunakan air laut sebagai pendingin. 

 C. Struktur dan Kaidah Kebahasaan Teks Laporan Hasil Observasi

1. Struktur Isi teks Laporan Hasil Observasi

    Teks laporan hasil observasi minimal harus terdiri atas pernyataan umum (tentang hal atau objek yang dilaporkan), deskripsi bagian dari objek yang dilaporkan, dan deskripsi manfaat dari objek tersebut. Teks laporan hasil observasi juga dapat terdiri atas definisi umum, deskripsi bagian, deskripsi manfaat, dan penutup atau simpulan. Perhatikan penjelasan berikut ini!

a. Pernyataan Umum/Definisi Umum

    Pernyataan umum merupakan pembukaan yang berisi pengertian mengenai sesuatu yang dilaporkan

b. Anggota atau Aspek yang Dilaporkan/Deskrifsi Bagian

    Anggota atau aspek yang dilaporkan merupakan bahasan atau perincian tentang objek yang diamati. Merupakan bagian yang berisi ide pokok dari setiap paragraf yang dijelaskan secara terperinci.

c. Deskripsi Manfaat

    Deskripsi manffat merupakan bagian yang menjelaskan manfaat dari sesuatu yang dilaporkan.

d. Penutup atau Simpulan

     Merupakan bagian perincian akhir teks laporan hasil observasi. Penutup dapat berisi simpulan berupa tanggapan atau interpretasi penulis tentang objek yang dibahas. Penutup atau simpulan bersifat opsional. Artinya boleh ada, boleh tidak.

Perhatikan contoh teks "Wayang"!

 
    Wayang adalah seni pertunjukan yang telah ditetapkan sebagai warisan budaya asli Indonesia. UNESCO, lembaga yang mengurusi kebudayaan dari PBB, pada 7 November 2003 menetapkan wayang sebagai pertunjukan bayangan boneka tersohor berasal dari Indonesia. Wayang merupakan warisan mahakarya dunia yang tidak ternilai dalam seni bertutur (Masterpiece of Oral and Intangible Heritage of Humanity).

    Perhatikan paragraf di atas! Ide pokok paragraf di atas adalah tentang wayang warisan budaya asli Indonesia. Jika dilihat dari isinya, maka paragraf di atas menjelaskan tentang wayang secara umum. Oleh karena itu, paragraf di atas merupakan pernyataan umum atau definisi umum dari teks yang berjudul"Wayang".

     Para wali songo, penyebar agama Islam di Jawa sudah membagi wayang menjadi tiga. Wayang kulit di Timur, wayang wong atau wayang orang di Jawa Tengah, dan wayang golek atau wayang boneka di Jawa Barat. Penjenisan tersebut disesuaikan dengan penggunaan bahan wayang. Wayang kulit dibuat dari kulit hewan ternak, misalnya kulit kerbau, sapi, atau kambing. Wayang wong berarti wayang yang ditampilkan atau diperankan oleh orang. Wayang golek adalah wayang yang menggunakan boneka kayu sebagai pemeran tokoh. Selanjutnya, untuk mempertahankan budaya wayang agar tetap dicintai, seniman mengembangkan wayang dengan bahan-bahan lain, antara lain wayang suket dan wayang motekar.

    Wayang kulit dilihat dari umur, dan gaya pertunjukannya pun dibagi lagi menjadi bermacam jenis. Jenis yang paling terkenal, karena diperkirakan memiliki umur paling tua adalah wayang purwa. Purwa berasal dari bahasa Jawa, yang berarti awal. Wayang ini terbuat dari kulit kerbau yang ditatah, dan diberi warna sesuai kaidah pulasan wayang pendalangan, serta diberi tangkai dari bahan tanduk kerbau bule yang diolah sedemikian rupa dengan nama cempurit yang terdiri atas tuding dan gapit.

    Wayang wong (bahasa Jawa yang berarti ‘orang’) adalah salah satu pertunjukan wayang yang diperankan langsung oleh orang. Wayang orang yang dikenal di suku Banjar adalah wayang gung, sedangkan yang dikenal di suku Jawa adalah wayang topeng. Wayang topeng dimainkan oleh orang yang menggunakan topeng. Wayang tersebut dimainkan dengan iringan gamelan dan tari-tarian. Perkembangan wayang orang pun saat ini beragam, tidak hanya digunakan dalam acara ritual, tetapi juga digunakan dalam acara yang bersifat menghibur.

    Selanjutnya, jenis wayang yang lain adalah wayang golek yang mempertunjukkan boneka kayu. Wayang golek berasal dari Sunda. Selain wayang golek Sunda, wayang yang terbuat dari kayu adalah wayang menak atau sering juga disebut wayang golek menak karena cirinya mirip dengan wayang golek. Wayang tersebut kali pertama dikenalkan di Kudus. Selain golek, wayang yang berbahan dasar kayu adalah wayang klithik. Wayang klithik berbeda dengan golek. Wayang tersebut berbentuk pipih seperti wayang kulit. Akan tetapi, cerita yang diangkat adalah cerita Panji dan Damarwulan. Wayang lain yang terbuat dari kayu adalah wayang papak atau cepak, wayang timplong, wayang potehi, wayang golek techno, dan wayang ajen.

    Perkembangan terbaru dunia pewayangan menghasilkan kreasi berupa wayang suket. Jenis wayang ini disebut suket karena wayang yang digunakan terbuat dari rumput yang dibentuk menyerupai wayang kulit. Wayang suket merupakan tiruan dari berbagai fgur wayang kulit yang terbuat dari rumput (bahasa Jawa: suket). Wayang suket biasanya dibuat sebagai alat permainan atau penyampaian cerita pewayangan kepada anak-anak di desa-desa Jawa.

    Dalam versi lebih modern, terdapat wayang motekar atau wayang plastik berwarna. Wayang motekar adalah sejenis pertunjukan teater bayang-bayang atau serupa wayang kulit. Namun, jika wayang kulit memiliki bayangan yang berwarna hitam saja, wayang motekar menggunakan teknik terbaru hingga bayang-bayangnya bisa tampil dengan warna-warni penuh. Wayang tersebut menggunakan bahan plastik berwarna, sistem pencahayaan teater modern, dan layar khusus.

    Kemudian perhatikan paragraf-paragraf di atas! Isi paragraf tersebut menjelaskan pembagian wayang secara terperinci. Oleh karena itu, paragraf-paragraf tersebut dinamakan  deskripsi bagian atau aspek yang dilaporkan.

      Semua jenis wayang di atas merupakan wujud ekspresi kebudayaan yang dapat dimanfaatkan dalam berbagai kehidupan antara lain sebagai media pendidikan, media informasi, dan media hiburan. Wayang bermanfaat sebagai media pendidikan karena isinya banyak memberikan ajaran kehidupan kepada manusia. Pada era modern ini, wayang juga banyak digunakan sebagai media informasi. Ini antara lain dapat kita lihat pada pagelaran wayang yang disisipi informasi tentang program pembangunan seperti keluarga berencana (KB), pemilihan umum, dan sebagainya.Yang terakhir, meski semakin jarang, wayang masih tetap menjadi media hiburan.

    Paragraf di atas menjelaskan manfaat dari wayang dalam kehidupan. Oleh karena itu, paragraf di atas merupakan deskripsi manfaat dari teks berjudul "Wayang". 

2. Kaidah Kebahasaan Teks Laporan Hasil Observasi 

Dalam teks laporan hasil observasi, terdapat ciri-ciri kebahasaan yang menjadi ciri khas teks tersebut, seperti:

a. Nomina/Kata Benda

b. Verba/Kata Kerja

c. Afiksasi/Pengimbuhan

d. Kalimat Definisi dan Kalimat Deskripsi

e. Kalimat Simplek (Sederhana) dan Kalimat Kompleks (Majemuk)

Perhatikan contoh teks berikut ini!

                                                            Vegetasi Pantai 

    Vegetasi pantai atau hutan pantai merupakan tutupan vegetasi yang tumbuh dan berkembang di pantai berpasir di atas garis pasang tertinggi wilayah tropis. Kondisi hutan pantai umumnya terbuka, berpasir, dengan ketinggian vegetasi rendah, dan bersemak. Hutan pantai tumbuh pada kondisi pasir yang kering, umumnya terhindar dari pasang air laut. Hutan pantai disebut juga vegetasi litoral yang berkembang di wilayah pasang-surut pesisir berperairan masin dangkal dengan substrat air atau karang.

    Ekosistem hutan pantai didominasi oleh lamun dan ganggang laut. Berbeda dengan kondisi pantai kering, terdapat terna (herbal) yang didominasi oleh Ipomea pes-caprae yang bercampur dengan tumbuhan merayap lainnya seperti Canavallia maritima dan Vigna Marina. Di hutan pantai terdapat pula rumput Ischaemum multicum dan Spinifex littoreus serta teki-tekian Cyperus pedunculatus.

    Hutan pantai digunakan sebagai tempat saltick oleh berbagai spesies binatang, khususnya mamalia besar. Saltick merupakan aktivitas binatang memperoleh garam mineral untuk memelihara keseimbangan fisiologis cairan tubuhnya. Beberapa fauna yang sering tercatat berada di hutan pantai adalah rusa, kelelawar, biawak, dan lutung.

    Hutan pantai secara khusus menjadi habitat dan lokasi penularan penyu. Di Jawa dan Bali misalnya, tercatat ada tiga jenis spesies penyu yang secara teratur berkunjung ke hutan pantai untuk bertelur. Spesies penyu trsebut di antaranya penyu hijau (Chelonia mydas), penyu sisik (Eretmochelys imbricata), dan penyu belimbing (Dermochelys ciracea). Satwa lainnya yang mudah dijumpai adalah berbagai spesies burung, seperti elang laut perut putih dan elang bondol. Tutupan hutan yang relatif terbuka juga memudahkan kita mengamati burung air yang berkunjung, seperti bangau, cangak, kuntul, dan bebek. Beberapa spesies burung laut, juga dapat ditemukan dalam kelompok besar. 

    Pada paragraf pertama terdapat nomina, yaitu pasir, air dan karang. Sedangkan verba, seperti tumbuh, berkembang, terbuka, berpasir, terhindar, dan berperairan. Kata-kata ini telah mengalami afiksasi. Kata berkembang mendapat imbuhan ber-. Sedangkan kalimat definisi dapat kita temukan  pada kalimat pertama paragraf pertama, yaitu "Vegetasi pantai atau hutan pantai merupakan tutupan vegetasi yang tumbuh dan berkembang di pantai berpasir di atas garis pasang tertinggi wilayah tropis."