Konflik merupakan suatu proses sosial dimana individu atau kelompok manusia berusaha memenuhi tujuannya merupakan pendapat dari ahli?

Oleh Alfi Yuda pada 13 Des 2021, 08:20 WIB

Diperbarui 13 Des 2021, 08:20 WIB

Konflik merupakan suatu proses sosial dimana individu atau kelompok manusia berusaha memenuhi tujuannya merupakan pendapat dari ahli?

Ilustrasi konflik. (Photo on Freepik)

Bola.com, Jakarta - Kehidupan masyarakat yang heterogen tidak dapat dipisahkan dari potensi konflik yang terjadi, baik antara individu maupun kelompok.

Lalu, apa yang dimaksud dengan konflik? Istilah konflik berasal dari bahasa Inggris, yaitu 'conflict', yang artinya pertentangan atau perselisihan.

Dalam sosiologi, konflik adalah suatu proses sosial antara dua individu atau kelompok, di mana satu di antara satu pihak berusaha untuk menyingkirkan pihak lain, dengan menghancurkan atau membuatnya tidak berdaya dengan cara yang disertai dengan ancaman dan kekerasan.

Biasanya, konflik dilatarbelakangi oleh perbedaan ciri-ciri yang dibawa individu atau kelompok dalam suatu interaksi sosial.

Perbedaan-perbedaan tersebut di antaranya adalah menyangkut ciri fisik, kepandaian, pengetahuan, adat istiadat, keyakinan, dan lain sebagainya.

Kendati begitu, konflik merupakan situasi yang wajar dalam setiap kehidupan bermasyarakat. Akan mustahil jika kehidupan individu atau kelompok masyarakat tidak pernah mengalami konflik.

Mungkin itulah sedikit penjelasan mengenai konflik. Adapun untuk lebih lengkapnya, kamu bisa menyimak pembahasan mengenai konflik berikut ini, seperti dikutip dari laman Zonareferensi dan Dosensosiologi, Senin (13/12/2021).

1. Pengertian Konflik Sosial Menurut Para Ahli

  • Menurut Taquiri dan Davis, konflik adalah warisan kehidupan sosial yang terjadi dalam berbagai keadaan sebagai akibat dari bangkitnya keadaan ketidaksetujuan, kontroversi, dan pertentangan di antara dua pihak atau lebih secara terus-menerus.
  • Menurut Lewis A. Coser, konflik adalah perjuangan nilai atau tuntutan atas status dan merupakan bagian dari masyarakat yang akan selalu ada, sehingga apabila ada masyarakat maka akan muncul konflik.
  • Menurut Soerjono Soekanto, konflik adalah suatu keadaan pertentangan antara dua pihak untuk berusaha memenuhi tujuan dengan cara menentang pihak lawan.
  • Menurut Robbins, konflik adalah proses sosial dalam masyarakat yang terjadi antara pihak berbeda kepentingan untuk saling memberikan dampak negatif, artinya pihak-pihak yang berbeda tersebut senantiasa memberikan perlawanan.
  • Menurut Alabaness, konflik adalah keadaan masyarakat yang mengalami kerusakan keteraturan sosial yang dimulai dari individu atau kelompok yang tidak setuju dengan pendapat dan pihak lainnya sehingga mendorong terjadinya perubahan sikap, perilaku, dan tindakan atas dasar ketidaksetujuannya.

2. Faktor Penyebab Konflik

  • Perbedaan individu, yang meliputi perbedaan pendirian kemudian perasaan.
  • Perbedaan latar belakang kebudayaan sehingga membentuk pribadi-pribadi yang berbeda.
  • Perbedaan kepentingan antara individu atau kelompok.
  • Perubahan-perubahan nilai yang ekspres dan mendadak dalam penduduk.
  • Kurangnya keharmonisan dalam hal interaksi sosial.

3. Jenis-Jenis Konflik

  • Konflik individu, yakni konflik yang terjadi antara individu dengan individu atau dengan kelompok masyarakat.
  • Konflik rasial, yakni konflik yang terjadi antara dua ras atau lebih yang berbeda.
  • Konflik agama, yakni konflik yang terjadi antara kelompok-kelompok yang memiliki agama dan keyakinan berbeda.
  • Konflik antara kelas sosial, yakni konflik antara kelas atau kelompok masyarakat yang berbeda.
  • Konflik politik, yakni konflik yang terjadi karena adanya perbedaan pandangan di dalam kehidupan politik.
  • Konflik sosial, yakni konflik yang terjadi di dalam kehidupan sosial masyarakat.
  • Konflik internasional, yakni  konflik yang terjadi antarnegara di dunia secara global.

4. Dampak Konflik

- Dampak Negatif Konflik

  • Merusak integrasi sosial masyarakat.
  • Menyebabkan trauma secara sosial dan psikologis.
  • Menimbulkan kerusakan harta benda dalam masyarakat.
  • Timbulnya rasa dendam dan tidak bisa menciptakan kehidupan harmonis.

- Dampak Positif Konflik

  • Konflik sejatinya memperjelas berbagai aspek kehidupan yang masih belum tuntas.
  • Terjadinya konflik menimbulkan penyesuaian kembali serangkaian norma dan makna nilai yang berlaku dalam masyarakat.
  • Konflik mampu mendorong solidaritas mekanik dan solidaritas organik di antara angota kelompok yang ada di masyarakat perkotaan serta pedesaan.
  • Konflik dapat mengurangi rasa ketergantungan terhadap individu atau kelompok.
  • Terjadinya konflik dapat memunculkan kompromi baru yang dikenal dengan akomodasi dalam sosiologi.
  • Integrasi sosial lebih kuat.

Sumber: zonareferensi.com, dosensosiologi.com

Yuk, baca artikel pengertian lainnya dengan mengeklik tautan ini.

Lanjutkan Membaca ↓

Konflik merupakan suatu proses sosial dimana individu atau kelompok manusia berusaha memenuhi tujuannya merupakan pendapat dari ahli?

Mari kita pahami dulu pengertian atau definisi konflik sosial menurut para ahli, mulai dari Soerjono Soekanto hingga James W Vander Zanden.

Konflik merupakan suatu proses sosial dimana individu atau kelompok manusia berusaha memenuhi tujuannya merupakan pendapat dari ahli?

Sosiologi Info - Penjelasan mengenai konflik sosial yang terjadi di kehidupan masyarakat sehari harinya tidak lepas dari adanya perbedaan. 

Mari kita pahami dulu pengertian atau definisi konflik sosial menurut para ahli, mulai dari Soerjono Soekanto hingga James W Vander Zanden. 

Memahami Konflik Sosial

Kehidupan sosial sehari hari masyarakat tidak akan pernah dipisahkan oleh adanya konflik sosial yang terjadi. Baik antara individu, kelompok, dan komunitas. 

Ada berbagai faktor maupun penyebab terjadinya konflik sosial di masyarakat, mulai dari karena adanya perbedaan identitas, suku, etnis, serta berbagai perbedaan lainnya,

Konflik sendiri berasal dari kata kerja Latin Configere yang memiliki arti saling memukul. Nah secara sosiologis, pengertian konflik adalah sebagai suatu proses sosial antara dua orang atau lebih.

Baca Juga : 10 Contoh Konflik Sosial Dalam Kehidupan Sehari-Hari Beserta Cara Mengatasinya

Bisa juga kelompok, dimana salah satu pihak berusaha untuk menyingkirkan pihak lain, dengan menghancurkan atau membuatnya tidak berdaya. 

Lalu, apa saja pengertian atau definisi konflik menurut para ahli ? Simak ulasannya dibawah ini. Mulai dari tokoh soerjono soekanto hingga James W Vander Zanden.

Pengertian Konflik Menurut Para Ahli

Berbagai pandangan, pendapat, maupun perspektif para ahli, tokoh di bidang keilmuan memberikan pengertian seputar konflik. 

Para ahli memberikan definisi tentang konflik dari sudut pandangnya masing-masing. Sesuai dengan caranya melihat suatu konflik.

Berikut ini kata para ahli :

1. Soerjono Soekanto

Ia memandang konflik merupakan suatu proses sosial dimana orang per orang atau kelompok manusia.

Berusaha untuk memenuhi tujuannya, dengan jalan menentang pihak lawan, disertai ancaman atau kekerasan. 

2. Robert M Z Lawang

Dia menyebutkan konflik adalah perjuangan memperoleh status, nilai, kekuasaan, dimana tujuan mereka yang berkonflik. 

Hanya memperoleh keuntungan, tetapi juga juga untuk menundukkan sainganya.

3. Ariono Suyono

Menurutnya konflik adalah proses suatu keadaan dimana dua pihak berusaha mengagalkan tercapainya tujuan masing-masing.

Disebabkan adanya perbedaan pendapat, nilai ataupun tuntutan dari masing-masing pihak. 

4. Berstein

Ia menjelaskan bahwa konflik merupakan suatu pertentangan atau perbedaan yang tidak dapat dicegah.

Konflik ini mempunyai potensi yang memberikan pengaruh positif dan negatif dalam interaksi manusia. 

5. Karl Marx

Konflik bagi Karl Marx merupakan hakekat kenyataan sosial. Menurutnya konflik ialah satu kenyataan sosial yang bisa ditemukan dimana-mana. 

Ia melanjutkan, konflik sosial adalah pertentangan antara segmen-segmen masyarakat untuk memperebutkan aset-aset yang bernilai.  

6. Daniel Webster

Ia mendefinisikan konflik sebagai persaingan atau pertentangan antara pihak pihak yang tidak cocok satu sama lain. 

Selanjutnya, keadaan atau perilaku yang bertentangan misalnya pendapat kepentingan atau pertentangan individu. 

Begitu juga perselisihan akibat kebutuhan, dorongan, keinginan, atau tuntutan yang bertentangan.

7. James W Vander Zanden

Dia memberikan pandangan, dalam bukunya Sociology, konflik diartikan sebagai suatu pertentangan mengenai nilai atau tuntutan hak atas kekayaan.

Kekuasaan, status atau wilayah tempat yang saling berhadapan, bertujuan untuk menetralkan, merugikan, maupun menyisihkan lawan mereka.

Dengan demikian, konflik sosial yang terjadi di masyarakat tidak akan pernah bisa dihilangkan dari dinamika kehidupan sehari-hari. 

Konflik yang terjadi suatu menjadi bagian dari identitas sosial, dan bisa saja dengan adanya konflik manusia melahirkan kreativitas tertentu. 

Oleh karena itu, ada baiknya kita mencegah adanya konflik yang mengarah kepada pengerusakan. Menghilangkan suatu identitas, baik itu budaya, adat, maupun suatu ciri khas dari satu pihak yang terlibat dalam konflik. 

Ada baiknya konflik yang terjadi di masyarakat harusnya dapat dikendalikan, dikelola, dan diselesaikan melalui cara yang baik.

Misalnya ke ranah hukum, maupun melalui jalur damai yang mengedapankan asas kekeluargaan, atau musyawarah antar kedua belah pihak yang terlibat.

Nah itulah sekilas pengertian atau definisi konflik sosial yang diberikan oleh para ahli melalui pandangan, pendapat, maupun perspektifnya. 

Sumber Referensi : 

Buku Sosiologi SMA dan MA Kelompok Peminatan Ilmu Ilmu Sosial | Penulis Dwi Mulyono

http://digilib.uinsby.ac.id/

Konflik merupakan suatu proses sosial dimana individu atau kelompok manusia berusaha memenuhi tujuannya merupakan pendapat dari ahli?