Telur menjadi salah satu makanan yang paling banyak disantap oleh masyarakat, tak hanya di dunia tapi juga di Indonesia. Ada banyak jenis telur yang ada di dunia, tapi yang paling banyak dikonsumsi adalah telur ayam, telur bebek, hingga telur burung puyuh. Ada banyak alasan mengapa orang menyukai telur, mulai dari karena rasanya yang lezat hingga teksturnya yang lembut dan creamy. Telur bisa dimasak dengan cara apa saja, mulai dari digoreng, dikukus, hingga direbus. Berbicara tentang telur rebus, dengan menggunakan metode ini, telur akan memiliki tekstur yang lebih kenyal tapi lembut. Telur rebus bisa disantap begitu saja, tapi juga bisa diolah lagi menjadi beragam masakan, mulai dari telur balado, semur telur, opor telur, hingga gulai telur. Sebelum diolah menjadi beragam kuliner, biasanya di antara kita ada menyimpan atau menyetoknya agar nanti tinggal langsung diolah atau dibumbui. Nah, agar awet dan tahan lama, coba cek dulu yuk apa saja tips menyimpan telur rebus! Sumber: Detik.net.id Simpan Telur Rebus dengan Cangkangnya Tips yang pertama adalah menyimpan telur rebus dengan cangkangnya. Mengapa harus dengan cangkang? Perlu kamu ketahui kalau telur rebus yang sudah dikupas cangkangnya akan lebih rentan terkena bakteri yang mengakibatkan telur mudah membusuk. Tapi kalau kamu menyimpannya dengan cangkang, maka cangkang tersebut bisa melindungi telur rebus dari bakteri. Simpan dalam Wadah Kedap Udara Kamu juga bisa menyimpan telur dalam wadah kedap udara. Tips ini wajib dilakukan, terutama jika kamu menyimpan telur rebus tanpa cangkang. Wadah kedap udara bisa melindungi telur dari paparan bakteri yang membuat telur busuk. Saat menyimpan telur tanpa cangkang dalam wadah kedap udara, usahakan untuk meletakkan tisu yang dibasahi air agar lapisan telur tidak kering dan tetap lembab. Telur rebus juga sebaiknya disimpan di dalam kulkas. Hal ini dimaksudkan agar bakteri tidak mudah berkembang dalam telur rebus. Seperti yang kita ketahui, suhu dingin kulkas bisa meminimalisasi perkembangan bakteri. Tapi ingat, simpan telur rebus dalam kulkas ya, bukan freezer. Jika disimpan dalam freezer memang lebih awet tapi akan merusak teksturnya. Ketika menyimpan telur rebus, usahakan untuk menunggunya hingga dingin terlebih dahulu. Jangan langsung menyimpannya dalam keadaan masih panas atau hangat. Biarkan saja telur rebus hingga suhunya mendingin atau sesuai dengan suhu ruangan. Menyimpan telur rebus yang masih panas bisa membuatnya cepat basi. Setidaknya tunggu hingga 2 jam lebih di suhu ruangan dulu sebelum disimpan. Rendam Telur Rebus dalam Air Matang Tips selanjutnya untuk menyimpan telur rebus adalah dengan merendamnya dalam air matang. Hal ini berlaku untuk telur rebus yang sudah tidak ada cangkangnya. Hal ini dimaksudkan agar telur rebus tidak mudah kering. Meski direndam dalam air matang, tapi tetap saja kamu harus menyimpannya dalam wadah tertutup dalam kulkas ya. Hindari Meletakkan Telur Rebus di Pintu Kulkas Tips yang terakhir adalah hindari untuk meletakkan telur rebus di pintu kulkas. Alasannya adalah karena suhu pada pintu kulkas mudah berubah-ubah alias tak stabil karena sering dibuka tutup. Suhu yang tidak stabil ini dapat memicu telur rebus mudah basi. Sebaiknya simpan telur rebus di rak pertama atau rak yang berada tepat di bawah freezer. Selain itu, jauhi telur rebus dari makanan yang berbau tajam. Meski cara-cara di atas bisa diterapkan, tapi telur rebus sebaiknya memang dikonsumsi dalam jangka waktu 24 jam. Jika lebih dari itu, memang masih aman-aman saja, apalagi jika disimpan dengan cara di atas, tapi pastinya cita rasanya akan jadi berbeda.
Telur rebus merupakan hidangan yang dapat dibuat dengan mudah dan cepat, serta memiliki cita rasa yang lezat dan nutrisi yang sangat baik bagi tubuh. Secara khusus, telur sangat kaya akan protein sehingga baik dikonsumsi sebagai camilan maupun makanan berat. Jika tidak punya waktu untuk merebus telur setiap akan mengonsumsinya, mengapa tidak mencoba merebus telur dalam jumlah banyak lalu menyimpannya untuk dikonsumsi di kemudian hari? Untuk menjaga kesegaran dan kualitas telur, Anda bisa menyimpannya di dalam kulkas, membekukannya di dalam freezer, atau mengolahnya menjadi acar dengan mengikuti metode yang tertera di dalam artikel ini.
Artikel ini disusun oleh tim penyunting terlatih dan peneliti yang memastikan keakuratan dan kelengkapannya. Tim Manajemen Konten wikiHow memantau hasil penyuntingan staf kami secara saksama untuk menjamin artikel yang berkualitas tinggi. Artikel ini telah dilihat 30.375 kali. Daftar kategori: Telur dan Produk Susu Halaman ini telah diakses sebanyak 30.375 kali. |