Sifat bakhil dijelaskan dalam al qur an surat

apa arti dari widyanoviza dalam bahasa arab jangan jawab dengan bahasa jawa yajangan asal asal jawab! ​

Mayoritas Agama Israel Adalah Mayoritas Agama Arab Saudi adalah Mayoritas Agama Amerika Adalah Mayoritas Agama India Adalah Mayoritas Agama China Adal … ah ​

Bantu tuliskan latinnya kak ​

kitap injil diturunkan pada zaman? kitap al- Qur'an diturunkan pada zaman? ​

1. kitap taurat diturunkan pada zaman?... kepada?... dan pada tahun berapa?... dan siapa musuh besarnya?...2. kitap zabur diturunkan pada zaman?...kep … ada?... dan pada tahun berapa?... dan siapa musuh besarnya?...3. kitap injil diturunkan pada zaman?...kepada?... dan pada tahun berapa?... dansiapa musuh besarnya?...4. kitap al- qur'an diturunkan pada zaman?...kepada?... dan pada tahun berapa?... dansiapa musuh besarnya?...​

kitap taurat diturunkan pada zaman?... kepada?... dan pada tahun berapa?... dan siapa musuh besarnya?...​

bantu jawab kak please deh besok dikumpulkan yang benar ya kak ​

Idham bigunah di surah Al kafirun beserta keterangannya!!!!plis kak jawab pakai keterangan sama tulisan Arab ny pliss​

tuliskan bahasa latin dari hadis berikut ini ​

buatlah percakapan/dialog 4 orang tentang rendah diri, hemat, dan hidup sederhana (boleh salah satu)​

وَإِنِ امْرَأَةٌ خَافَتْ مِنْ بَعْلِهَا نُشُوزًا أَوْ إِعْرَاضًا فَلَا جُنَاحَ عَلَيْهِمَا أَنْ يُصْلِحَا بَيْنَهُمَا صُلْحًا ۚ وَالصُّلْحُ خَيْرٌ ۗ وَأُحْضِرَتِ الْأَنْفُسُ الشُّحَّ ۚ وَإِنْ تُحْسِنُوا وَتَتَّقُوا فَإِنَّ اللَّهَ كَانَ بِمَا تَعْمَلُونَ خَبِيرًا

128. Dan jika seorang wanita khawatir akan nusyuz atau sikap tidak acuh dari suaminya, maka tidak mengapa bagi keduanya mengadakan perdamaian yang sebenar-benarnya, dan perdamaian itu lebih baik (bagi mereka) walaupun manusia itu menurut tabiatnya kikir. Dan jika kamu bergaul dengan isterimu secara baik dan memelihara dirimu (dari nusyuz dan sikap tak acuh), maka sesungguhnya Allah adalah Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan.

هَا أَنْتُمْ هَٰؤُلَاءِ تُدْعَوْنَ لِتُنْفِقُوا فِي سَبِيلِ اللَّهِ فَمِنْكُمْ مَنْ يَبْخَلُ ۖ وَمَنْ يَبْخَلْ فَإِنَّمَا يَبْخَلُ عَنْ نَفْسِهِ ۚ وَاللَّهُ الْغَنِيُّ وَأَنْتُمُ الْفُقَرَاءُ ۚ وَإِنْ تَتَوَلَّوْا يَسْتَبْدِلْ قَوْمًا غَيْرَكُمْ ثُمَّ لَا يَكُونُوا أَمْثَالَكُمْ

38. Ingatlah, kamu ini orang-orang yang diajak untuk menafkahkan (hartamu) pada jalan Allah. Maka di antara kamu ada yang kikir, dan siapa yang kikir sesungguhnya dia hanyalah kikir terhadap dirinya sendiri. Dan Allah-lah yang Maha Kaya sedangkan kamulah orang-orang yang berkehendak (kepada-Nya); dan jika kamu berpaling niscaya Dia akan mengganti (kamu) dengan kaum yang lain; dan mereka tidak akan seperti kamu ini.

Alquran memberikan informasi hukuman untuk orang-orang yang bakhil.

Republika/Agung Supriyanto

Alquran memberikan informasi hukuman untuk orang-orang yang bakhil. Ilustrasi bakhil menumpuk harta.

Rep: Ali Yusuf Red: Nashih Nashrullah

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA— Harta yang ditumpuk dan tak disedekahkan akan menjadi ular lalu memakan orang yang menumpuk hartanya itu. 

Baca Juga

Harta orang-orang yang bakhil itu kelak di akhirat akan dikalungkan di lehernya seperti diterangkan dalam QS Ali Imran ayat 180: 

وَلَا يَحْسَبَنَّ الَّذِينَ يَبْخَلُونَ بِمَا آتَاهُمُ اللَّهُ مِنْ فَضْلِهِ هُوَ خَيْرًا لَهُمْ ۖ بَلْ هُوَ شَرٌّ لَهُمْ ۖ سَيُطَوَّقُونَ مَا بَخِلُوا بِهِ يَوْمَ الْقِيَامَةِ ۗ وَلِلَّهِ مِيرَاثُ السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضِ ۗ وَاللَّهُ بِمَا تَعْمَلُونَ خَبِيرٌ

"Dan sekali-kali janganlah orang-orang yang bakhil dengan harta yang Allah berikan kepada mereka dari karunia-Nya menyangka bahwa kebakhilan itu lebih baik bagi mereka. Sebenarnya kebakhilan itu buruk bagi mereka. Harta yang mereka bakhilkan itu akan dikalungkan di leher mereka kelak pada hari kiamat. Dan kepunyaan Allah segala warisan yang ada dilangit dan di bumi. Dan Allah mengetahui apa yang kamu kerjakan."

Syekh Maulana Muhammad Zakariyya Al Kandahlawi dalam kitabnya Fadhilah Sedekah, menerangkan ayat di atas merujuk pada kitab Shahih Bukhari disebutkan tentang hadits Rasulullah SAW. 

"Barangsiapa yang diberi harta lebih oleh Allah,  tetapi ia tidak membayar zakatnya maka harta itu pada hari kiamat akan berubah menjadi seekor ular yang botak. Di bawah mulutnya ada dua. Ular ini akan dikalungkan di lehernya yang akan mematuk kedua bibirnya dan berkata aku adalah hartamu, Aku adalah harta simpanan.” Setelah itu, Rasulullah membaca ayat Ali Imran 180." 

Sementara itu Hasan Basri RA berkata bahwa ayat ini turun berkenaan dengan orang kafir dan orang beriman yang kikir, yang enggan membelanjakan harta dijalan Allah SWT. 

Ikrimah mengatakan, jika hak-hak Allah, dalam hal harta benda tidak ditunaikan, maka harta itu akan berubah menjadi ular botak yang mengejarnya pada hari kiamat, dan orang itu akan meminta perlindungan dari ular tersebut.   

Hal ini seperti juga telah diriwayatkan beberapa orang sahabat Masruq berkata bahwa ayat ini berkenaan dengan orang yang diberi harta oleh Allah tetapi ia tidak menunaikan hak-hak keluarganya yang dibebankan oleh Allah kepadanya. 

"Maka hartanya akan dijadikan seekor ular dan dikalungkan di lehernya. Orang itu akan berkata kepada Allah tersebut mengapa kamu mengejarku? "Lagi menjawab aku adalah hartamu."

Imam Razi RA dalam Tafsir Kabir menjelaskan, ayat 180 itu menekankan dan mendorong kita agar membelanjakan harta untuk berjihad dan diperingatkan, Barangsiapa tidak membelanjakan harta dalam berjihad maka harta itu akan berubah menjadi ular dan menjadi kalung di lehernya."

Menurut Imam Razi ancaman yang keras dalam ayat ini sulit dipahami jika itu adalah ancaman karena meninggalkan perkara-perkara yang sunnah, tetapi ancaman itu adalah karena meninggalkan perkara yang wajib.”

Imam Razi membagi kewajiban kepada empat macam. Pertama kewajiban membelanjakan harta untuk dirinya dan untuk keluarganya yang menjadi kewajibannya dan kedua zakat.

Dan ketiga, pada waktu orang-orang kafir menyerang orang Islam untuk menghancurkan diri dan harta mereka, maka pada waktu itu setiap orang kaya wajib membelanjakan hartanya sesuai yang diperlukan untuk menolong orang-orang yang melawan musuh. "Karena pada dasarnya kata yang dibelanjakan itu juga untuk menjaga diri dan hartanya," katanya.

Sementara keempat, membelanjakan harta untuk menolong orang-orang yang dalam keadaan terjepit, yang dikhawatirkan akan membahayakan jiwanya. ”Semua pengeluaran yang demikian itu wajib hukumnya," kata Imam Razi.  

Sifat bakhil dijelaskan dalam al qur an surat

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...

Ayat alquran tentang kikir – Mencari harta untuk memenuhi kebutuhan hidup memang sudah menjadi fitrah manusia selama hidup di dunia. Meski begitu, manusia perlu mengenali karakter buruk yang ada dalam dirinya agar dalam proses mencari harta ia tidak terjebak ke dalam golongan yang terlalu berlebihan mencintai dunia. Di antara karakter buruk tersebut adalah sifat kikir (Q.S  Al-Isra: 100). Sifat kikir ini seringkali muncul ketika seseorang sedang memiliki kecukupan harta. Pada saat itulah keimanan seseorang diuji untuk mau saling berbagi. Jika ia memiliki keimanan yang kuat, tentu saja dengan penuh kesadaran ia akan mengeluarkan sebagian hartanya untuk sesama. Namun jika ternyata ia menjadi kikir, berarti penyakit wahn (cinta dunia) telah menguasai dirinya.

Ada beberapa bahaya dari penyakit bernama sifat kikir ini. Di antaranya, kikir menjadikan seseorang terlalu berlebihan dalam mencintai dunia. Sifat kikir juga bisa mengikis rasa kepedulian kita terhadap sesama yang kurang mampu dan membutuhkan. Selain itu, sifat kikir yang terus dipelihara akan menumbuhkan sikap suka menumpuk-numpuk harta. Karena itu, dalam salah satu hadisnya Rasulullah SAW mengajarkan kepada kita sebuah doa memohon supaya dijauhkan dari sifat kikir.

Sebagian manusia ada yang memelihara sifat kikir atau pelit ini sampai pada derajat paling buruk, yaitu kikir terhadap dirinya sendiri padahal ia sedang membutuhkan. Meskipun ia tergolong mampu, memiliki kecukupan harta membeli sesuatu untuk keperluannya, namun terasa begitu berat baginya mengeluarkan harta karena takut hartanya berkurang.

Kumpulan Dalil Ayat Alquran Tentang Kikir

Kikir bukanlah karakter orang beriman. Sebaliknya, kikir merupakan bukti lemahnya iman seseorang yang masih begitu besar kecintaannya terhadap harta dunia, sehingga berat baginya mengeluarkan sebagian harta yang dimilikinya untuk dibelanjakan di jalan Allah. Berikut ini beberapa ayat alquran tentang kikir yang memberi peringatan dan ancaman keras kepada orang-orang yang berakhlak dengan sifat tercela ini.

وَلَا يَحْسَبَنَّ الَّذِينَ يَبْخَلُونَ بِمَا آتَاهُمُ اللَّهُ مِنْ فَضْلِهِ هُوَ خَيْرًا لَهُمْ بَلْ هُوَ شَرٌّ لَهُمْ سَيُطَوَّقُونَ مَا بَخِلُوا بِهِ يَوْمَ الْقِيَامَةِ وَلِلَّهِ مِيرَاثُ السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضِ وَاللَّهُ بِمَا تَعْمَلُونَ خَبِيرٌ

Dan jangan sekali-kali orang-orang yang kikir dengan karunia yang diberikan Allah kepada mereka mengira bahwa (kikir) itu baik bagi mereka, padahal (kikir) itu buruk bagi mereka. Harta yang mereka kikirkan itu akan dikalungkan (di lehernya) pada hari Kiamat. Milik Allah-lah segala yang ada di langit dan di bumi. Allah Mahateliti terhadap apa yang kamu kerjakan. – (Q.S  Ali Imran: 180)

وَاعْبُدُوا اللَّهَ وَلَا تُشْرِكُوا بِهِ شَيْئًا وَبِالْوَالِدَيْنِ إِحْسَانًا وَبِذِي الْقُرْبَى وَالْيَتَامَى وَالْمَسَاكِينِ وَالْجَارِ ذِي الْقُرْبَى وَالْجَارِ الْجُنُبِ وَالصَّاحِبِ بِالْجَنْبِ وَابْنِ السَّبِيلِ وَمَا مَلَكَتْ أَيْمَانُكُمْ إِنَّ اللَّهَ لَا يُحِبُّ مَنْ كَانَ مُخْتَالًا فَخُورًا * الَّذِينَ يَبْخَلُونَ وَيَأْمُرُونَ النَّاسَ بِالْبُخْلِ وَيَكْتُمُونَ مَا آتَاهُمُ اللَّهُ مِنْ فَضْلِهِ وَأَعْتَدْنَا لِلْكَافِرِينَ عَذَابًا مُهِينًا

Sembahlah Allah dan janganlah kamu mempersekutukan-Nya dengan sesuatu apa pun. Dan berbuat baiklah kepada kedua orang tua, karib-kerabat, anak-anak yatim, orang-orang miskin, tetangga dekat dan tetangga jauh, teman sejawat, ibnu sabil dan hamba sahaya yang kamu miliki. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang yang sombong dan membanggakan diri, (36) (yaitu) orang-orang yang kikir, dan menyuruh orang lain berbuat kikir, dan menyembunyikan karunia yang telah diberikan Allah kepadanya. Kami telah menyediakan azab yang menghinakan untuk orang-orang kafir. (37) – (Q.S  An-Nisa: 36-37)

يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا إِنَّ كَثِيرًا مِنَ الْأَحْبَارِ وَالرُّهْبَانِ لَيَأْكُلُونَ أَمْوَالَ النَّاسِ بِالْبَاطِلِ وَيَصُدُّونَ عَنْ سَبِيلِ اللَّهِ وَالَّذِينَ يَكْنِزُونَ الذَّهَبَ وَالْفِضَّةَ وَلَا يُنْفِقُونَهَا فِي سَبِيلِ اللَّهِ فَبَشِّرْهُمْ بِعَذَابٍ أَلِيمٍ * يَوْمَ يُحْمَى عَلَيْهَا فِي نَارِ جَهَنَّمَ فَتُكْوَى بِهَا جِبَاهُهُمْ وَجُنُوبُهُمْ وَظُهُورُهُمْ هَذَا مَا كَنَزْتُمْ لِأَنْفُسِكُمْ فَذُوقُوا مَا كُنْتُمْ تَكْنِزُونَ

Baca juga:  Kumpulan Ayat-Ayat Alquran Tentang Ibu

Wahai orang-orang yang beriman, sesungguhnya banyak dari orang-orang alim dan rahib-rahib mereka benar-benar memakan harta manusia dengan jalan yang batil, dan (mereka) menghalang-halangi (manusia) dari jalan Allah. Dan orang-orang yang menyimpan emas dan perak dan tidak menginfakkannya di jalan Allah, maka sampaikanlah kabar gembira kepada mereka, (bahwa mereka akan mendapat) azab yang pedih. (34) (Ingatlah) pada hari ketika emas dan perak dipanaskan dalam neraka Jahanam, lalu dengan itu disetrika dahi, lambung dan punggung mereka (seraya dikatakan) kepada mereka, “Inilah harta bendamu yang dulu kamu simpan untuk dirimu sendiri, maka rasakanlah akibat dari apa yang kamu simpan itu.” (35) – (Q.S  At-Taubah: 34-35)

الْمُنَافِقُونَ وَالْمُنَافِقَاتُ بَعْضُهُمْ مِنْ بَعْضٍ يَأْمُرُونَ بِالْمُنْكَرِ وَيَنْهَوْنَ عَنِ الْمَعْرُوفِ وَيَقْبِضُونَ أَيْدِيَهُمْ نَسُوا اللَّهَ فَنَسِيَهُمْ إِنَّ الْمُنَافِقِينَ هُمُ الْفَاسِقُونَ

Para laki-laki dan perempuan munafik, satu dengan yang lain adalah (sama), mereka menyuruh berbuat yang mungkar dan mencegah perbuatan yang makruf dan mereka menggenggamkan tangannya (kikir). Mereka telah melupakan Allah, maka Allah pun melupakan mereka. Sesungguhnya orang-orang munafik itulah orang-orang yang fasik. – (Q.S  At-Taubah: 67)

وَلَا تَجْعَلْ يَدَكَ مَغْلُولَةً إِلَى عُنُقِكَ وَلَا تَبْسُطْهَا كُلَّ الْبَسْطِ فَتَقْعُدَ مَلُومًا مَحْسُورًا

Dan janganlah kamu jadikan tanganmu terbelenggu pada lehermu (kikir) dan jangan pula kamu terlalu mengulurkannya (sangat pemurah) sehingga nanti kamu menjadi tercela dan menyesal. – (Q.S  Al-Isra: 29)

قُلْ لَوْ أَنْتُمْ تَمْلِكُونَ خَزَائِنَ رَحْمَةِ رَبِّي إِذًا لَأَمْسَكْتُمْ خَشْيَةَ الْإِنْفَاقِ وَكَانَ الْإِنْسَانُ قَتُورًا

Katakanlah (Muhammad), “Sekiranya kamu menguasai perbendaharaan rahmat Tuhanku, niscaya (perbendaharaan) itu kamu tahan, karena takut membelanjakannya.” Dan manusia itu memang sangatlah kikir. – (Q.S  Al-Isra: 100)

وَالَّذِينَ إِذَا أَنْفَقُوا لَمْ يُسْرِفُوا وَلَمْ يَقْتُرُوا وَكَانَ بَيْنَ ذَلِكَ قَوَامًا

Dan (termasuk hamba-hamba Tuhan Yang Maha Pengasih) adalah orang-orang yang apabila berinfak, mereka tidak berlebihan dan tidak pula kikir, akan tetapi secara wajar di antara keduanya. – (Q.S  Al-Furqan: 67)

إِنَّمَا الْحَيَاةُ الدُّنْيَا لَعِبٌ وَلَهْوٌ وَإِنْ تُؤْمِنُوا وَتَتَّقُوا يُؤْتِكُمْ أُجُورَكُمْ وَلَا يَسْأَلْكُمْ أَمْوَالَكُمْ * إِنْ يَسْأَلْكُمُوهَا فَيُحْفِكُمْ تَبْخَلُوا وَيُخْرِجْ أَضْغَانَكُمْ * هَا أَنْتُمْ هَؤُلَاءِ تُدْعَوْنَ لِتُنْفِقُوا فِي سَبِيلِ اللَّهِ فَمِنْكُمْ مَنْ يَبْخَلُ وَمَنْ يَبْخَلْ فَإِنَّمَا يَبْخَلُ عَنْ نَفْسِهِ وَاللَّهُ الْغَنِيُّ وَأَنْتُمُ الْفُقَرَاءُ وَإِنْ تَتَوَلَّوْا يَسْتَبْدِلْ قَوْمًا غَيْرَكُمْ ثُمَّ لَا يَكُونُوا أَمْثَالَكُمْ

Sesungguhnya kehidupan dunia itu hanyalah permainan dan senda gurau. Jika kamu beriman serta bertakwa, Allah akan memberikan pahala kepadamu dan Dia tidak akan meminta hartamu. (36) Sekiranya Dia meminta harta kepadamu lalu mendesak kamu (agar memberikan semuanya) niscaya kamu akan menjadi kikir dan Dia akan menampakkan kedengkianmu. (37) Ingatlah, kamu adalah orang-orang yang diajak untuk menginfakkan (hartamu) di jalan Allah. Lalu di antara kamu ada orang yang kikir, dan barangsiapa kikir maka sesungguhnya dia kikir terhadap dirinya sendiri. Allah-lah Yang Mahakaya dan kamulah yang membutuhkan (karunia-Nya). Dan jika kamu berpaling (dari jalan yang benar) Dia akan menggantikanmu dengan kaum yang lain, dan mereka tidak akan (durhaka) seperti kamu (ini). (38) – (Q.S  Muhammad: 36-38)

وَقَالَ قَرِينُهُ هَذَا مَا لَدَيَّ عَتِيدٌ * أَلْقِيَا فِي جَهَنَّمَ كُلَّ كَفَّارٍ عَنِيدٍ * مَنَّاعٍ لِلْخَيْرِ مُعْتَدٍ مُرِيبٍ

Baca juga:  Kumpulan Ayat-Ayat Alquran Tentang Amanah

Dan (malaikat) yang menyertainya berkata, “Inilah (catatan perbuatan) yang ada padaku.” (23) (Allah berfirman), “Lemparkanlah oleh kamu berdua ke dalam neraka Jahanam semua orang yang sangat ingkar dan keras kepala, (24) yang sangat enggan melakukan kebajikan, melampaui batas dan bersikap ragu-ragu,” (25) – (Q.S  Qaf: 23-25)

أَفَرَأَيْتَ الَّذِي تَوَلَّى * وَأَعْطَى قَلِيلًا وَأَكْدَى * أَعِنْدَهُ عِلْمُ الْغَيْبِ فَهُوَ يَرَى

Maka tidakkah engkau melihat orang yang berpaling (dari Al-Qur’an)? (33) dan dia memberikan sedikit (dari apa yang dijanjikan) lalu menahan sisanya. (34) Apakah dia mempunyai pengetahuan tentang yang gaib sehingga dia dapat melihat(nya)? (35) – (Q.S  An-Najm: 33-35)

لِكَيْلَا تَأْسَوْا عَلَى مَا فَاتَكُمْ وَلَا تَفْرَحُوا بِمَا آتَاكُمْ وَاللَّهُ لَا يُحِبُّ كُلَّ مُخْتَالٍ فَخُورٍ * الَّذِينَ يَبْخَلُونَ وَيَأْمُرُونَ النَّاسَ بِالْبُخْلِ وَمَنْ يَتَوَلَّ فَإِنَّ اللَّهَ هُوَ الْغَنِيُّ الْحَمِيدُ

Agar kamu tidak bersedih hati terhadap apa yang luput dari kamu, dan jangan pula kamu terlalu gembira terhadap karunia yang diberikan-Nya kepadamu. Dan Allah tidak menyukai setiap orang yang sombong lagi membanggakan diri, (23) yaitu orang-orang yang kikir dan menyuruh orang lain berbuat kikir. Barangsiapa berpaling (dari perintah-perintah Allah), maka sesungguhnya Allah, Dia Maha Kaya lagi Maha Terpuji. (24) – (Q.S  Al-Hadid: 23-24)

وَالَّذِينَ تَبَوَّؤُوا الدَّارَ وَالْإِيمَانَ مِنْ قَبْلِهِمْ يُحِبُّونَ مَنْ هَاجَرَ إِلَيْهِمْ وَلَا يَجِدُونَ فِي صُدُورِهِمْ حَاجَةً مِمَّا أُوتُوا وَيُؤْثِرُونَ عَلَى أَنْفُسِهِمْ وَلَوْ كَانَ بِهِمْ خَصَاصَةٌ وَمَنْ يُوقَ شُحَّ نَفْسِهِ فَأُولَئِكَ هُمُ الْمُفْلِحُونَ

Dan orang-orang (Anshar) yang telah menempati kota Madinah dan telah beriman sebelum (kedatangan) mereka (Muhajirin), mereka mencintai orang yang berhijrah ke tempat mereka. Dan mereka tidak menaruh keinginan dalam hati mereka terhadap apa yang diberikan kepada mereka (Muhajirin); dan mereka mengutamakan (Muhajirin) atas dirinya sendiri, meskipun mereka juga membutuhkan. Dan siapa yang dijaga dirinya dari kekikiran, maka mereka itulah orang-orang yang beruntung. – (Q.S  Al-Hasyr: 9)

سَوَاءٌ عَلَيْهِمْ أَسْتَغْفَرْتَ لَهُمْ أَمْ لَمْ تَسْتَغْفِرْ لَهُمْ لَنْ يَغْفِرَ اللَّهُ لَهُمْ إِنَّ اللَّهَ لَا يَهْدِي الْقَوْمَ الْفَاسِقِينَ * هُمُ الَّذِينَ يَقُولُونَ لَا تُنْفِقُوا عَلَى مَنْ عِنْدَ رَسُولِ اللَّهِ حَتَّى يَنْفَضُّوا وَلِلَّهِ خَزَائِنُ السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضِ وَلَكِنَّ الْمُنَافِقِينَ لَا يَفْقَهُونَ

Sama saja bagi mereka, engkau (Muhammad) memohonkan ampunan untuk mereka atau tidak, Allah tidak akan mengampuni mereka; sesungguhnya Allah tidak akan memberi petunjuk kepada orang-orang yang fasik. (6) Yaitu mereka yang berkata (kepada orang-orang Ansar), “Janganlah kamu bersedekah kepada orang-orang (Muhajirin) yang ada di sisi Rasulullah sampai mereka bubar (meninggalkan Rasulullah).” Padahal milik Allah-lah segala perbendaharaan langit dan bumi, akan tetapi orang-orang munafik itu tidak memahami. (7) – (Q.S  Al-Munafikun: 6-7)

فَاتَّقُوا اللَّهَ مَا اسْتَطَعْتُمْ وَاسْمَعُوا وَأَطِيعُوا وَأَنْفِقُوا خَيْرًا لِأَنْفُسِكُمْ وَمَنْ يُوقَ شُحَّ نَفْسِهِ فَأُولَئِكَ هُمُ الْمُفْلِحُونَ * إِنْ تُقْرِضُوا اللَّهَ قَرْضًا حَسَنًا يُضَاعِفْهُ لَكُمْ وَيَغْفِرْ لَكُمْ وَاللَّهُ شَكُورٌ حَلِيمٌ

Baca juga:  Kumpulan Hadis Tentang Kemuliaan Al-Quran

Maka bertakwalah kamu kepada Allah menurut kesanggupanmu dan dengarlah serta taatlah, dan infakkanlah harta yang baik untuk dirimu. Dan barang siapa dijaga dirinya dari kekikiran, mereka itulah orang-orang yang beruntung. (16) Jika kamu memberi pinjaman kepada Allah dengan pinjaman yang baik, niscaya Dia akan melipatgandakan (balasan) untukmu dan mengampuni kamu. Dan Allah Maha Mensyukuri lagi Maha Penyantun. (17) – (Q.S  At-Taghabun: 16-17)

وَلَا تُطِعْ كُلَّ حَلَّافٍ مَهِينٍ * هَمَّازٍ مَشَّاءٍ بِنَمِيمٍ * مَنَّاعٍ لِلْخَيْرِ مُعْتَدٍ أَثِيمٍ

Dan janganlah engkau patuhi setiap orang yang suka bersumpah dan suka menghina, (10) suka mencela, yang ke sana ke mari menyebarkan fitnah, (11) yang merintangi segala kebaikan, yang melampaui batas dan banyak dosa, (12) – (Q.S  Al-Qalam: 10-12)

كَلَّا إِنَّهَا لَظَى * نَزَّاعَةً لِلشَّوَى * تَدْعُو مَنْ أَدْبَرَ وَتَوَلَّى * وَجَمَعَ فَأَوْعَى * إِنَّ الْإِنْسَانَ خُلِقَ هَلُوعًا * إِذَا مَسَّهُ الشَّرُّ جَزُوعًا * وَإِذَا مَسَّهُ الْخَيْرُ مَنُوعًا

Sama sekali tidak! Sesungguhnya neraka itu api yang bergejolak, (15) yang mengelupaskan kulit kepala. (16) Yang memanggil orang yang membelakangi dan berpaling (dari agama), (17) dan orang yang mengumpulkan (harta benda) lalu menyimpannya. (18) Sesungguhnya manusia itu diciptakan bersifat suka mengeluh. (19) Apabila ditimpa kesusahan dia berkeluh kesah, (20) dan apabila mendapat kebaikan (harta) dia menjadi kikir, (21) – (Q.S  Al-Ma’arij: 15-21)

كُلُّ نَفْسٍ بِمَا كَسَبَتْ رَهِينَةٌ * إِلَّا أَصْحَابَ الْيَمِينِ * فِي جَنَّاتٍ يَتَسَاءَلُونَ * عَنِ الْمُجْرِمِينَ * مَا سَلَكَكُمْ فِي سَقَرَ * قَالُوا لَمْ نَكُ مِنَ الْمُصَلِّينَ * وَلَمْ نَكُ نُطْعِمُ الْمِسْكِينَ

Setiap orang bertanggung jawab atas apa yang telah diperbuatnya, (38) kecuali golongan kanan, (39) yang berada di dalam surga, mereka saling menanyakan, (40) tentang keadaan orang-orang yang berdosa, (41) ”Apa yang menyebabkan kamu masuk ke dalam (neraka) Saqar?” (42) Mereka menjawab, “Dahulu kami tidak termasuk orang-orang yang mengerjakan shalat, (43) dan kami juga tidak memberi makan orang miskin, (44) – (Q.S  Al-Muddattsir: 38-44)

كَلَّا بَلْ لَا تُكْرِمُونَ الْيَتِيمَ * وَلَا تَحَاضُّونَ عَلَى طَعَامِ الْمِسْكِينِ

Sekali-kali tidak! Bahkan kamu tidak memuliakan anak yatim, (17) dan kamu tidak saling mengajak untuk memberi makan kepada orang miskin, (18) – (Q.S  Al-Fajr: 17-18)

وَأَمَّا مَنْ بَخِلَ وَاسْتَغْنَى * وَكَذَّبَ بِالْحُسْنَى * فَسَنُيَسِّرُهُ لِلْعُسْرَى * وَمَا يُغْنِي عَنْهُ مَالُهُ إِذَا تَرَدَّى

Adapun orang yang kikir dan merasa dirinya cukup (tidak perlu pertolongan Allah), (8) serta mendustakan (pahala) yang terbaik, (9) maka akan Kami mudahkan jalan baginya menuju kesukaran (kesengsaraan), (10) dan hartanya tidak bermanfaat baginya apabila dia telah binasa. (11) – (Q.S  Al-Lail: 8-11)

فَوَيْلٌ لِلْمُصَلِّينَ * الَّذِينَ هُمْ عَنْ صَلَاتِهِمْ سَاهُونَ * الَّذِينَ هُمْ يُرَاءُونَ * وَيَمْنَعُونَ الْمَاعُونَ

Maka celakalah orang-orang yang shalat, (4) (yaitu) orang-orang yang lalai terhadap shalatnya, (5) yang berbuat ria, (6) dan enggan memberikan bantuan. (7) – (Q.S  Al-Maun: 4-7)

Semoga beberapa ayat alquran tentang kikir di atas bisa kita ambil manfaatnya sebagai nasehat untuk membuang jauh-jauh sifat kikir dari dalam diri kita.