Kegiatan pembangunan yang dilaksanakan oleh pemerintah seyogyanya menyasar ke seluruh lapisan masyarakat. Tidak hanya masyarakat di perkotaan tetapi juga pada masyarakat di perdesaan. Jika pelaksanaan pembangunan negara dapat menyasar secara menyeluruh baik pada wilayah perkotaan maupun perdesaan maka semua lapisan masyarakat akan mendapatkan pelayanan yang memadai di berbagai bidang kehidupan. Tingkat kesejahteraan penduduk dapat naik pula sesuai harapan pemerintah yang tercantum dalam rencana program pembangunannya. Pembangunan yang dilaksanakan di wilayah perkotaan secara umum berjalan dengan lancar karena faktor aksesibilitas yang tinggi baik dari sisi transportasi maupun komunikasi. Tetapi tidak dengan pembangunan yang dilaksanakan di wilayah perdesaan. Pembangunan di wilayah perdesaan di Indonesia memiliki banyak hambatan yang harus ditangani oleh pemerintah. Baca juga : Pembangunan Desa Dalam Pembangunan Nasional, Permasalahan Dalam Pembangunan Perdesaan. Faktor-faktor yang menghambat pembangunan desa antara lain sebagai berikut :
Beberapa faktor yang menghambat di atas tentu segera ditangani oleh pemerintah agar tidak menimbulkan permasalahan-permasalahan baru dalam pemerataan pembangunan. Beberapa usaha untuk mengurangi faktor-faktor penghambat pembangunan desa, antara lain sebagai berikut :
= – = – = Untuk memahami artikel di atas dalam bentuk presentasi video dapat anda klik icon menuju link Youtube berikut ini. = – = – = Terimakasih atas kunjungannya. Mohon kritik dan sarannya Selamat belajar. Semoga bermanfaat.
Lihat Foto KOMPAS.com - Dalam pembangunan nasional Indonesia, tujuan yang ingin dicapai adalah terciptanya masyarakat adil dan makmur yang merata material dan spiritual berdasarkan Pancasila. Pelaksanaan pembangunan mewujudkan aspek kehidupan bangsa, yaitu aspek politik, ekonomi, sosial budaya, dan pertahanan keamanan. Sebelumnya sudah dibahas mengenai faktor penghambat pembangunan nasional, di antaranya sumber daya manusia, kekayaan alam, permodalan, dan lain sebagainya.
Baca juga: Faktor Pendukung Pembangunan Nasional Jika kenaikan jumlah penduduk tidak dikelola dengan efektif dan efisien. maka berakibat pada tingginya beban ketergantungan penduduk. Faktor penghambatPelaksanaan pembangunan nasional tidak selalu berjalan mulus, karena dalam pelaksanaannya banyak masalah yang menjadi penghambat. Selain sumber daya manusia, ada beberapa faktor penghambat pembangunan nasional lainnya yang terangkum dalam buku Sosiologi Pembangunan (2016) oleh Adon Nasrullah Jamaludin, yaitu: Adanya perbedaan suku, ras, agama, dan antar-golongan dapat dimanfaatkan oleh kelompok tertentu untuk menimbulkan gejolak SARA yang mengancam persatuan dan kesatuan Indonesia. Baca juga: Upaya Pemerintah dalam Melaksanakan Pembangunan Nasional
Tertinggalnya Indoensia di bidang produktivitas yang masih rendah dan tingkat pertumbuhan penduduk masih cukup tinggi, membuat sumber daya manusia Indoensia cenderung menjadi beban yang menghambar laju pertumbuhan Indoensia. Kesenjangan pemerataan pendapatan, kesempatan kerja, pelayanan kesehatan, kesenjangan pembngaunan antardaerah menyebabkan kecemburuan sosial.
Persaingan dan proteksi negara lain dalam bidang perdagangan, persaingan semakin ketat dalam komoditas ekspor, seta tindakan proteksi negara lain merupakan hambatan pengembangan ekspor Indonesia. Kekurangan modal dan teknologi juga menjadi pemicu terhambatnya persaingan perdagangan secara internasional. Baca juga: Strategi Pembangunan Ekonomi Tingkat pendidikan bangsa Indonesia pada umumnya masih rendah dan masih banyak ditemui penduduk yang belum bisa membaca dan menulis. Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Baca berikutnya
Faktor Dalam Negeri 1. Faktor Pertumbuhan penduduk Dapat merupakan penghambat, karena : - Bisa mengakibatkan pengangguran, - Produktivitas rendah - Jumlah pendapatan perkapita rendah - Hasrat berinvestasi rendah - Distribusi pendapatan semakin tidak merata komposisinya. - Dapat menimbulkan urbanisasi - Kemampuan ekspor menurun timbul keinginan utk impor Dapat merupakan pendorong pembangunan, karena : - Memungkinkan bertambahnya tenaga kerja - Memperluas perkembangan pasar - Peningkatan teknologi terutama teknologi bahan pangan Pengaruh langsung pertumbuhan penduduk terhadap kesejahteraan dikemukakan oleh RR NELSON & H. Leibstein Dibagi 2 : Jangka pendek & jangka panjang 1. Dalam jangka pendek Pertumbuhan penduduk di negara berkembang menyebabkan tingkat kesejahteraan masyarakat telah mengalami perbaikan yg berarti. 2. Dalam jangka panjang Tingkat kesejahteraan menurun di mana tingkat pendapatan = pendapatan cukup hidup. PENGARUH PERTUMBUHAN PENDUDUK TERHADAP FAKTOR-FAKTOR PENENTU DALAM PEMBANGUNAN : 1. Mengurangi jumlah tabungan yg diciptakan anggota masyarakat 2. Corak penanaman modal lebih banyak untuk pendidikan & sarana sosial 3. Pemerataan pendapatan terjadi jurang antara golongan masyarakat 4. Strategi pemulihan teknologi yang akan digunakan 5. Mempercepat kenaikan produksi barang makanan 6. Perkembangan ekspor impor, ekspor impor 2. Faktor penghambat pembangunan dualisme Konsep Dualisme : Perbedaan antara bangsa kaya dan miskin, perbedaab antara berbagai golongan masyarakat yang semakin meningkat. 4 Unsur pokok Konsep Dualisme : 1. Dua keadaan yg berbeda : Superior dan inferior 2. Kenyataan hidup perbedaan bersifat kronis dan bukan transisional. 3. Derajat superioritas atau inferioritas terus meningkat 4. Keterkaitan antar unsur berpengaruh kecil. Dualisme dapat dibedakan beberapa macam 1. Dualisme Sosial J.H. BOEKE (Ekonom Belanda) : Suatu pertentangan sistim sosial yang diimpor dengan sistim sosial pribumi yg memiliki corak berbeda. 2. Dualisme Ekologis CLIFFORD GEERTZ (1963) : Perbedaan dalam sistim ekologis. Menggambarkan pola-pola sosial ekonomi menyatu dalam keseimbangan internal. 3. Dualisme Teknologi BENJAMIN HIGGINS (1956) : Suatu keadaan dimana dalam suatu bidang kegiatan ekonomi tertentu digunakan teknik produksi & organisasi produksi yg sangat berbeda coraknya. 4. Dualisme Finansial HLA MYINT (1967) : dimana ada pasar modal / uang yg sangat berbeda, ada yg terorganisir (melalui bank, bursa efek) dan tidak terorganisir (tuan tanah, rentenir). 5. Dualisme Regional Dibicarakan Para Ahli (1960) : Yaitu adanya ketidakseimbangan pembangunan di berbagai daerah dalam suatu wilayah negara. Dualisme Regional dibedakan 2 jenis, yaitu : 1. Dualisme antara daerah perkotaan dan pedesaan 2. Dualisme antara pusat negara, pusat industri dan perdagangan dengan daerah-daerah lain dalam negara tersebut. Dengan adanya dualisme mengakibatkan ketidakmampuan shg sumber daya yang ada di NYSB tidak digunakan secara efesien : Kurva Kemungkinan Produksi (PRODUCTION POSSIBILITIES CURVE) 3. Lingkaran perangkap kemiskinan (The VICIOUS CYRCLES) yaitu suatu rangkaian kekuatan-kekuatan yg saling mempengaruhi satu sama lain sedemikian rupa shg menimbulkan keadaan dimana suatu negara akan tetap miskin dan akan mengalami banyak kesukaran untuk mencapai tingkat pembangunan yg lebih tinggi. Ada 2 teori jenis lingkaran perangkap kemiskinan NURKSE : 1. Dari segi penawaran modal Tingkat pendapatan masy. rendah karena produktivitas rendah. 2. Dari segi permintaan modal Peningkatan pembentukan modal bukan hanya dibatasi oleh lingkaran perangkap kemiskinan, tetapi juga oleh INTERNATIONAL DEMOSTRATIVE EFECT, yaitu kecenderungan untuk mencontoh corak konsumsi di kalangan masyarakat yg lebih maju. TEORI MENURUT MEIER & BALDWIN Lingkaran perangkap kemiskinan timbul dari hubungan saling mempengaruhi diantara keadaan masyarakat yg terbelakang & tradisional dgn kekayaan alam yg masih belum dikembangkan. Penyebab adanya lingkaran perangkap kemiskinan : 1. Ketidakmampuan utk menyerahkan tabungan yg cukup 2. Kurangnya perangsang utk melakukan penanaman modal 3. Taraf pendidikan, pengetahuan dan keahlian masing-masing. Faktor Luar Negeri Penghambat Pembangunan : 1. Struktur Ekspor Kolonial Sebagian ekspor adalah barang-barang hasil pertanian, pertambangan, perikanan yg semuanya berbentuk bahan mentah. Bahan baku tersebut jenisnya sangat terbatas. 2. Proses Sebab Akibat Komulatif Yaitu sebab-sebab dari bertambah buruknya perbedaan dalam tingkat pembangunan di berbagai daerah, dalam suatu negara. TEORI MENURUT MYRDAL 1. Back Wash Effect Yaitu pembangunan di daerah maju akan menciptakan hambatan yg lebih besar kepada daerah-daerah yang terbelakang. Penyebabnya : a. Corak perpindahan penduduk yg masih muda & lebih terdidik b. Corak aliran modal, kurangnya aliran / permintaan modal di daerah miskin. Karena modal lebih terjamin di daerah yg maju. c. Jaringan transportasi, daerah maju yg lebih baik 2. SPREAD EFFECT Yaitu perkembangan daerah yg lebih maju dapat mendorong perkembangan di daerah yg miskin. - Timbulnya barang hasil pertanian & kerajinan. |