Susunan bakteri yang bulat berdempetan dua dua disebut

Pengelompokan makhluk hidup atau yang biasa disebut klasifikasi makhluk hidup dipelajari dalam cabang ilmu biologi dengan nama Taksonomi. Tujuan dari klasifikasi makhluk hidup adalah untuk mempermudah mengenali, membandingkan, dan mempelajari makhluk hidup. Begitu juga untuk kelompok bakteri yang memiliki 5 cara pengelompokan bakteri

Makhluk hidup dengan kemiripan tertentu akan dikelompokkan dalam satu kelompok. Pengelompokan dilakukan dari kelompok besar ke kelompok ter kecil, sampai tingkat spesies dari suatu makhluk hidup. Begitu juga pada bakteri, klasifikasi bakteri dilakukan dengan tujuan umum yang sama pada klasifikasi makhluk hidup lainnya.

Pada pengelompokan bakteri terdapat 5 kelompok berdasarkan kemiripan atau suatu karakteristik tertentu. Kelima kelompok bakteri berdasarkan bentuk tubuh, keberadaan flagel, pewarnaan Gram, kebutuhan oksigen, dan cara mendapatkan makanan.

Apa saja 5 cara pengelompokan bakteri? Cari tahu kelima cara pengelompokan bakteri pada masing-masing ulasan berikut.

Table of Contents

Baca Juga: Struktur Sel Bakteri dan Fungsi Setiap Bagian Penyusunnya

Pengelompokan Bakteri Berdasarkan Bentuk Tubuhnya

Cara pengelompokan bakteri yang pertama didasarkan pada bentuk tubuh bakteri. Klasifikasi bakteri berdasarkan bentuk tubuhnya terdiri atas bakteri dengan bentuk bacillus (basil/batang), coccus (kokus/bulat), spirillum (spiral), dan vibrio.

Susunan bakteri yang bulat berdempetan dua dua disebut

Penjelasan masing-masing kelompok pada cara pengelompokan bakteri berdasarkan bentuk tubuhnya diberikan seperti bahasan berikut.

1) Bacillus (basil/batang)

Bacillus adalah kelompok bakteri dengan bermacam-macam bentuk satu buah batang, rangkain dua buah batang, dan gerombolan batang. Di dalam kelompok bacillus terdiri atas monobasil, diplobasil, dan streptobasil.

Contoh bakteri dari kelompok bacillus:

  • Monobasil: Eschericcia coli (membantu pembusukan di dalam usus besar), Salmonella thypi (penyebab penyakit tipus), Lactobacillus (mengubah berbagai jenis gula menjadi asam laktat)
  • Dipobasil: Renibacterium salmoninarum (penyebab penyakit pada ikan)
  • Streptobasil: Azotobacter (menghasilkan hormon pertumbuhan dan mengurangi serangan hama), Bacillus anthracis (penyebab penyakit anthraks)

2) Coccus (kokus/bulat)

Bakteri dalam kelompok coccus/kokus memiliki bentuk bulat atau oval, memanjang pada satu sisinya. Apabila bakteri berbentuk kokus ini berkembang biak dengan membelah diri sel-selnya tetap berdempetan dan tidak akan memisah. Kelompok bakteri kokus terdiri atas monokokus, diplo kokus, streptokokus, stafilo kukus, sarcina, dan tetrad (tetra kokus).

Pada umumnya bakteri dalam kelompok kokus memiliki bentuk bulat. Bentuk bakteri kokus dapat terdiri dari satu kokus, dua kokus berdekatan, atau beberapa kokus berdekatan.

Susunan bakteri yang bulat berdempetan dua dua disebut

Monokokus adalah kelompok bakteri dengan kokus tunggal. Untuk kelompok bakteri dengan dua kokus berdempetan disebut diplokokus.

Sebutan untuk beberapa bakteri kokus berdempetan membentuk rantai disebut streptokokus. Kelompok bakteri yang terdiri dari beberapa bakteri bergerombol seperti seperti buah anggur disebut stafilo kukus.

Sekelompok bakteri yang terdiri dari delapan kokus berdempetan membentuk kubus sarcina. Terakhir adalah kelompok bakteri yang terdiri empat kokus disebut tetracoccus.

Contoh – contoh bakteri kokus:

  • Monokokus: Chlamida trachomatis (penyebab penyakit mata)
  • Diplokokus: Diplococcus pnemoniae (penyebab penyakit radang paru-paru), Neisseria gonorrhoea (penyebab penyakit kencing nanah)
  • Streptokokus: Streptococcus pyrogenes dan Streptococcus lactis (penyebab sakit tenggorokan), Streptococcus thermophillus (berperan dalam pembuatan yoghurt)
  • Stafilokokus: Staphylococcus aureus (penyebab infeksi kulit kecil)
  • Sarcina: Sarcina lutea (penyebab penyakit pada mulut, orofaring, dan pernapasan manusia)
  • Tetrad: Pediococcus cerevisiae (berperan dalam fermentasi daging)

3) Vibrio

Pengelompokan bakteri yang memliki bentuk seperti batang, melengkung, dan menyerupai bentuk koma terdapat dalam kelompok bakteri vibrio. Kelompok Vibrion termasuk dalam bakteri kelompok marine bacteria, di mana pada umumnya memiliki habitat alami di laut.

Contoh bakteri yang termasuk dalam kelompok vibrio adalah

  • Vibrio cholerae (bakteri penyebab penyakit kolera)
  • Vibrio parahaemolyticus, Vibrio vulnificus, dan Vibrio alginolyticus (menginfeksi kerang/hewan laut dan menjadi penyebab diare, mual, muntal pada manusia)
  • Vibrio alginolyticus (menyebabkan infeksi telinga)

4) Spirillum (spiral)

Spirillum adalah bakteri dengan bentuk spiral yang terdiri atas spiral dan spiroseta. Kelompok bakteri spiral adalah bakteri yang bentuknya melengkung lebih dari setengah lingkaran. Sedangkan kelompok spiroseta adalah bakteri yang bentuknya berupa spiral dengan tekstur halus dan lentur.

Contoh bakteri yang termasuk dalam kelompok spirillum 

  • Spiral: Sprillum minor (penyebab demam pada manusia dengan media gigitan tikus dan hewan pengerat lainnya)
  • Spiroseta: Treponema pallidum (penyebab penyakit sifilis)

Baca Juga: 5 Macam Sistem Klasifikasi Makhluk Hidup

Berdasarkan Keberadaan Flagel

Pengelompokan bakteri berdasarkan keberadaan flagel dibagi menjadi lima kelompok. Kelima kelompok bakteri pada cara pengelompokan bakteri berdasarkan keberadaan flagel meliputi atrik, monotrik, amfitrik, lofotrik, dan peritrik.

Susunan bakteri yang bulat berdempetan dua dua disebut

  • Atrik: tidak mempunyai flagel, contoh Escherichia coli
  • Monotrik: mempunyai flagel satu pada salah satu ujung, contoh Pseudomonas aeroginosa (penyebab infeksi pneumonia nosokomial)
  • Amfitrik: flagel masing – masing satu pada kedua ujung, contoh Aquaspirillum serpens dan Spirilium serpens (menyebabkan demam)
  • Lofotrik: memiliki flagel banyak di satu ujung, contoh Pseudomonas fluorescens (pengendali hayati beberapa jenis penyakit)
  • Peritrik: memiliki flagel banyak pada semua sisi tubuh, contoh Salmonella thyposa (penyebab penyakit tipus)

Baca Juga: Peran Virus dalam Kehidupan

Berdasarkan Pewarnaan Gram (Gram Stain)

Pewarnaan Gram/metode Gram atau Gram Stain adalah salah satu metode pewarnaan yang digunakan untuk mengidentifikasi bakteri. Proses yang dilakukan adalah mengolesi bakteri yang sudah terfiksasi dengan larutan yang terdiri atas zat pewarna kristal violet, larutan iodium, larutan alkohol (bahan pemucat), dan zat pewarna tandingannya berupa zat warna safranin atau air fuchsin.

Cara pengelompokan bakteri berdasarkan pewarnaan gram (gram stain) terdiri dari dua kelompok yaitu bakteri Gram positif dan bakteri Gram negatif.

Susunan bakteri yang bulat berdempetan dua dua disebut

Baca Juga: Struktur Tubuh Bakteri

Bakteri Gram Positif

Karakteristik bakteri gram positif adalah memiliki dinding sel lebih sederhana, banyak mengandung peptidoglikan. Melalui metode Gram, bakteri Gram positif akan mempertahankan zat pewarna kristal violet. Sehingga, bakteri Gram positif akan tampak berwarna ungu tua di bawah mikroskop.

Contoh bakteri yang termasuk dalam kelompok bakteri garam positif:

  • Micrococcus
  • Staphylococcus
  • Leuconostoc
  • Pediococcus
  • Aerococcus

Bakteri Gram Negatif

Bakteri Gram negatif memiliki karakteristik dinding sel lebih kompleks, peptidoglikan lebih sedikit. Pada metode Gram, bakteri gram negatif adalah jenis bakteri yang akan kehilangan zat pewarna kristal violet setelah dicuci dengan alkohol, dan sewaktu diberi zat pewarna tandingannya yaitu dengan zat pewarna air fuchsin atau safranin. Hasil akhir untuk jenis bakteri gram negatif pada metode garam ini akan tampak berwarna merah.

Contoh bakteri yang termasuk dalam bakteri gram negatif:

  • Escherichia
  • Citrobacter
  • Salmonella
  • Shigella
  • Enterobacter
  • Vibrio
  • Aeromonas
  • Photobacterium
  • Chromabacterium
  • Flavobacterium

Perbedaan warna yang terjadi dari hasil metode Gram ini disebabkan oleh perbedaan dalam struktur kimiawi dinding sel bakteri berupa keberadaan lapisan peptidoglikan.

Baca Juga: Struktur, Sifat, dan Senyawa Penyusun Virus

Pengelompokan Bakteri Berdasarkan Kebutuhan Oksigen

Cara pengelompokan bakteri juga dapat didasarkan pada kebutuhan oksigen. Bakteri berdasarkan kebutuhan oksigen dibagi menjadi tiga kelompok, yaitu bakteri aerob dan banteri anaerob. Peran oksigen di sini untuk bakteri adalah sebagai bahan sumber energi.

Bakteri Aerob adalah bakteri yang membutuhkan oksigen bebas untuk mendapatkan energi. Fungsi oksigen pada bakteri aerob berguna untuk memecah glukosa menjadi karbondioksida, air, dan sejumlah energi. Contoh bakteri – bakteri yang termasuk dalam kelompok aerob adalah

  • Nitrosomonas
  • Nitrobacter
  • Nitrosococcus

Bakteri anaerob adalah jenis bakteri yang tidak membutuhkan oksigen bebas (atau bisa dengan oksigen) untuk mendapatkan energi. Bakteri dapat bertahan dengan kondisi sedikit oksigen atau tanpa oksigen sama sekali. Bahkan untuk jenis bakteri anaerob tertentu, keberadaan oksigen malah bisa menjadi ancaman. Energi pada bakteri anaerob diperoleh dari perombakan senyawa organik melalui fermentasi.

Jenis bakteri anaerob masih dibagi menjadi dua kelompok lagi, yaitu bakteri anaerob fakultatif dan obliget. Bakteri Anaerob Fakultatif adalah bakteri yang dapat hidup dengan oksigen maupun tanpa oksigen. Bakteri Anaerob Obligat adalah bakteri yang tidak membutuhkan oksigen, bila ada maka jenis bakteri ini akan mati.

Contoh bakteri anaerob adalah:

  • Micrococcus denitrificans
  • Bakteri Anaerob Fakultatif: Aerobacter aerogenes
  • Bakteri Anaerob Obligat: Clostridium tetani

Berdasarkan Cara Memperoleh Makanan

Bahasan terakhir pada cara pengelompokan bakteri didasarkan pada cara memperoleh makan. Di mana ada dua kelompok bakteri berdasarkan cara memperoleh makanan yaitu autrotof dan heterotrof.

  • Autotrofadalah jenis bakteri yang menyusun makanan sendiri dari bahan – bahan anorganik. Berdasarkan sumber energinya, bakteri autotrof dibedakan lagi menjadi fotoautotrof (sumber energi dari cahaya) dan kemoautotrof (sumber energi dari hasil reaksi kimia).Contoh bakteri fotoautotrof:

    Rhodopseudomonas, Rhodospirillum, Thiocystis, Thiospirillum, Chlorobium

    Contoh bakteri kemoautotrof:

    Cladothrix, Leptothrix ochracea, Thiobacillus ferrooxidans, Nitrosomonas, Nitrosococcus, Nitrobacter, Hydrogenomonas, Methanomonas, Thiobacillus thiooxidans

  • Heterotrofadalah jenis bakteri yang tidak menyusun makanan sendiri, memanfaatkan bahan organik jadi yang berasal dari organisme lain. Jenis bakteri yang termasuk bakteri heterotrof adalah bakteri saprofit yaitu bakteri yang mendapat makanan dengan menguraikan sisa – sisa organisme.

    Contoh bakteri heterotrotof: Escherichia coli, Beggiatoa alba, Clostridium botulinum

Itulah tadi 5 cara pengelompokan bakteri yang didasarkan pada bentuk tubuh, keberadaan flagel pada bakteri, pewarnaan Gram stain, berdasarkan kebutuhan oksigen, dan cara memperoleh makanan. Terima kasih sudah mengunjungi idschool(dot)net, semoga bermanfaat.

Baca Juga: Cara Bakteri Berkembangbiak