Siapakah nama tokoh keturunan Belanda yang memimpin organisasi pergerakan Indische Partij bersama Ki Hajar Dewantara dan Dr Cipto?

Tiga Sekawan, yaitu Tjipto Mangoenkoesomo. Douwes Dekker (Danudirjo Setiabudhi) dan Ki Hajar Dewantara yang mendirikan Indische Partij).

Siapa saja yang disebut tokoh 3 serangkai dalam masa pergerakan untuk kemerdekaan Indonesia dan apa peran dari Douwes Dekker?

Sejarah

  • Tiga Serangkai pelopor nasionalisme Indonesia: Ernest Douwes Dekker (Ernest Douwes Dekker), Dr. Tjipto Mangunkusumo, dan Ki Hadjar Dewantara.
  • Tiga Serangkai pelopor Indonesia: Soekarno, Mohammad Hatta, Soetan Sjahrir yang merupakan tiga pemimpin kunci pertama Indonesia setelah Proklamasi Kemerdekaan Indonesia.

Apakah HOS Cokroaminoto termasuk 3 serangkai?

Dilansir dari Encyclopedia Britannica, yang tidak termasuk tokoh tiga serangkai adalah hos cokroaminoto.

Siapakah ketiga tokoh berikut Ernest Douwes Dekker Suwardi Suryaningrat dan Cipto Mangunkusumo?

Indische Partij didirikan oleh tiga tokoh yang terkenal sebagai Tiga Serangkai yaitu Douwes Dekker (Danudirdja Setiabudhi), Dr. Cipto Mangunkusumo, dan Soewardi Soerjaningrat (Ki Hajar Dewantara).

Siapa saja tokoh tokoh yang terkenal dengan sebutan Tiga Serangkai brainly?

Pada masa pergerakan nasional, julukan Tiga Serangkai merujuk pada tiga tokoh ternama yang merupakan pendiri dan pemimpin organisasi Indische Partij. Para pemimpin Indische Partij sering dikenal dengan sebutan Tiga Serangkai, yaitu Douwes Dekker, Tjipto Mangunkusumo, dan Ki Hadjar Dewantara.

Apa peran tiga serangkai dalam perjuangan pergerakan nasional Indonesia?

Tiga serangkai atau yang lebih sebagai tokoh penopang Indische Partij,yaitu E.F.E Douwes Dekker ,Suwardi Suryaningrat atau Ki Hajar Dewantara dan dr.Ciptomangun kusumo adalah tokoh-tokoh Pergerakan Nasional yang sangat kaum pribumi dari diskriminasi terhadap keturunan Belanda.Kepedulian mereka dalam memperjuangkan …

Siapakah nama tokoh keturunan Belanda yang memimpin organisasi pergerakan Indische Partij bersama Ki Hajar Dewantara dan?

Douwes Dekker adalah sosok penggagas utama dari terbentuknya Indische Partij atau Partai Hindia. Ia memiliki nama sali Danudirja Setiabudi. Douwes Dekker adalah seorang keturunan Belanda sekaligus pelopor dari munculnya rasa nasionalisme di Indonesia pada awal abad ke 20.

Siapa saja tokoh yang membentuk Indische Partij?

Ki Hadjar Dewantara Ernest Douwes DekkerTjipto Mangoenkoesoemo

National Indische Partij/Pendiri

Kontribusi dari Rikah Mustika, 20 Mei 2018 07:48, Dibaca 148,219 kali.

Siapakah nama tokoh keturunan Belanda yang memimpin organisasi pergerakan Indische Partij bersama Ki Hajar Dewantara dan Dr Cipto?

Siapakah nama tokoh keturunan Belanda yang memimpin organisasi pergerakan Indische Partij bersama Ki Hajar Dewantara dan Dr Cipto?


MMCKalteng - Hari Kebangkitan Nasional (Harkitnas) merupakan bangkitnya semangat Nasionalisme, persatuan, kesatuan, juga kesadaran untuk memperjuangkan kemerdekaan Indonesia. Harkitnas lahir tanggal 20 Mei 1908 yang ditandai dengan berdirinya organisasi Boedi Oetomo.

Tokoh Kebangkitan Nasional atau dikenal dengan Tiga Serangkai adalah dr. Tjipto Mangunkusumo, dr. Douwes Dekker dan Suwardi Suryoningrat (Ki Hajar Dewantara). Ketiga tokoh tersebut yang melahirkan organisasi Boedi Oetomo atau peringatan Harkitnas.

(Baca Juga : Penyerahan Otorisasi Digital Dashboard Pemantau Taksi Online)

Latar belakang terbentuknya Harkitnas yaitu kondisi dimana bangsa Indonesia yang sedang dijajah oleh Belanda, hidup dalam penderitaan dan kebodohan. Kondisi tersebut merupakan pengaruh sistem kolonialisme yang berusaha membodohi dan membodohkan bangsa jajahannya. Sistem pendidikan yang rendah serta tertutupnya informasi dunia luar menjadi salah satu penyebabnya. Dengan kejadian tersebut, Dr. Soetomo tergerak untuk melakukan perubahan untuk membangun himpunan di kalangan pelajar yaitu usaha untuk mengejar ketertinggalan serta membakar semangat kebangkitan dan perjuangan demi mencapai kemerdekaan Indonesia. (Foto : net)

Berita Lainnya

Siapakah nama tokoh keturunan Belanda yang memimpin organisasi pergerakan Indische Partij bersama Ki Hajar Dewantara dan Dr Cipto?

17 Januari 2018 NASIONAL 17 Januari 2018

Siapakah nama tokoh keturunan Belanda yang memimpin organisasi pergerakan Indische Partij bersama Ki Hajar Dewantara dan Dr Cipto?

04 Oktober 2018 NASIONAL 04 Oktober 2018

Siapakah nama tokoh keturunan Belanda yang memimpin organisasi pergerakan Indische Partij bersama Ki Hajar Dewantara dan Dr Cipto?

19 November 2019 NASIONAL 19 November 2019

Siapakah nama tokoh keturunan Belanda yang memimpin organisasi pergerakan Indische Partij bersama Ki Hajar Dewantara dan Dr Cipto?

10 Februari 2020 NASIONAL 10 Februari 2020

Siapakah nama tokoh keturunan Belanda yang memimpin organisasi pergerakan Indische Partij bersama Ki Hajar Dewantara dan Dr Cipto?

09 Mei 2019 NASIONAL 09 Mei 2019

Siapakah nama tokoh keturunan Belanda yang memimpin organisasi pergerakan Indische Partij bersama Ki Hajar Dewantara dan Dr Cipto?

12 April 2021 NASIONAL 12 April 2021

Siapakah nama tokoh keturunan Belanda yang memimpin organisasi pergerakan Indische Partij bersama Ki Hajar Dewantara dan Dr Cipto?

17 Oktober 2017 NASIONAL 17 Oktober 2017

Siapakah nama tokoh keturunan Belanda yang memimpin organisasi pergerakan Indische Partij bersama Ki Hajar Dewantara dan Dr Cipto?

17 Oktober 2017 NASIONAL 17 Oktober 2017

Berita Terbaru

Twitter

tirto.id - Indische Partij (IP) merupakan salah satu organisasi yang berdiri pada era pergerakan nasional di Indonesia pada awal abad ke-20. Sejarah perjuangan perhimpunan berhaluan politik yang cukup keras ini digagas oleh Tiga Serangkai.Tiga Serangkai terdiri dari Ernest Douwes Dekker, Soewardi Soerjaningrat (Ki Hajar Dewantara), dan Tjipto Mangoenkoesoemo. Mereka mendirikan Indische Partij di Bandung, Jawa Barat, tanggal 25 Desember 1912.IP cukup berani melancarkan kritikan terhadap pemerintah kolonial Hindia Belanda, termasuk melalui artikel berjudul “Als ik een Nederlander was” atau "Seandainya Aku Seorang Belanda" yang ditulis oleh Soewardi.
Akibatnya, Tiga Serangkai ditangkap dan diasingkan ke negeri Belanda. Indische Partij pun dibubarkan paksa pada 4 Maret 1913. Nantinya, para mantan aktivis IP mendirikan organisasi baru bernama Insulinde.

Berdirinya Indische Partij (IP)

Nyoman Dekker dalam Sejarah Pergerakan Nasional Indonesia (1993) menyebutkan bahwa Indische Partij adalah organisasi kebangsaan di era pergerakan nasional yang memiliki program jelas untuk menegakkan semangat nasionalisme. Hal ini berbeda dengan perhimpunan sebelumnya yakni Boedi Oetomo (BO). BO, yang didirikan pada 20 Mei 1908 dan disebut-sebut sebagai organisasi kebangsaan pertama di Indonesia dan diperingati sebagai Hari Kebangkitan Nasional, lebih berfokus dalam bidang kebudayaan serta pendidikan.

Pendirian Indische Partij digagas oleh seorang jurnalis berdarah campuran yakni Ernest Douwes Dekker atau Danudirja Setiabudi. Ia mengelola surat kabar De Expres yang nantinya menjadi media propaganda IP.

Pada 1912, Douwes Dekker mengajak Soewardi Soerjaningrat dan Tjipto Mangoenkoesoemo yang saat itu tercatat sebagai anggota Boedi Oetomo (BO).Lantaran berbeda pandangan dengan angkatan tua di BO, Soewardi dan Tjipto memutuskan keluar, lalu bersama Douwes Dekker membentuk Indische Partij pada 25 Desember 1912. Tiga tokoh pendiri IP ini kemudian dikenal sebagai Tiga Serangkai.

Pemikiran Douwes Dekker

Robert Elson dalam The Idea of Indonesia: A History (2008) menyebut bahwa Douwes Dekker merupakan pemikir nasionalis. Menurutnya, gagasan bangsa Indonesia bukan kesatuan yang dibangun atas solidaritas etnis atau ras, keagamaan, atau kedekatan geografis, tetapi karena rasa kesamaan pengalaman dan solidaritas khusus. Pandangan politik Douwes Dekker juga dipengaruhi oleh prinsipnya yang lebih mengutamakan propaganda politik daripada ideologi politik. Ini mendapat kritik dari Sneevliet (tokoh komunis asal Belanda di Indonesia) yang mengatakan bahwa Dekker membuat gerakan politik tanpa teori, atau teorinya bersifat samar.

Pemikiran Tjipto Mangoenkoesoemo

Secara umum, pandangan Tjipto Mangoenkoesoemo mengenai persatuan Indonesia masih selaras dengan pemikiran Douwes Dekker.

Namun, dikutip dari tulisan "Nasionalisme dan Gagasan Kebangsaan Indonesia Awal: Pemikiran Soewardi Suryaningrat, Tjipto Mangoenkoesoemo, dan Douwes Dekker 1912-1914" karya Wildan Seno Utomo dalam Lembaran Sejarah (2014), Tjipto menganggap bahwa persatuan antara kaum pribumi dengan Belanda adalah suatu hal yang membawa kemajuan.

Tjipto beranggapan penggabungan unsur-unsur Barat dan Timur sebagai faktor penting dalam menjamin pertumbuhan subur bagi negara dan rakyat, termasuk bagi kaum bumiputera di Hindia atau Indonesia.Selain dikenal sebagai aktivis pergerakan nasional dan jurnalis, Tjipto Mangoenkoesoemo juga berprofesi sebagai seorang dokter. Namanya kini diabadikan sebagai nama rumah sakit besar di Jakarta.

Pemikiran Soewardi Soerjaningrat

Soewardi Soerjaningrat merupakan pangeran dari Kadipaten Pakualaman Yogyakarta. Walaupun keturunan bangsawan, ia tidak terlalu menikmati kehidupan di istana. Nantinya, seiring berdirinya Taman Siswa pada 1922, Soewardi dikenal dengan nama Ki Hajar Dewantara. Bagi Soewardi Soerjaningrat, tujuan nasionalisme adalah menghapuskan dominasi kolonial dan menyadarkan kaum peranakan, indo, dan bumiputera harus bersatu menghadapi musuh yang sama, yaitu pemerintah kolonial. Soewardi Soerjaningrat pada masa muda adalah sosok yang keras dan berani mengkritik kebijakan kolonial. Ia pun harus menjalani pengasingan serta berkali-kali masuk penjara sebelum memutuskan berjuang melalui kancah pendidikan bersama Taman Siswa.

Bubarnya Indische Partij

Dikutip dari Nyoman Dekker dalam Sejarah Pergerakan Nasional Indonesia (1993), pada 1913 pemerintah Belanda akan mengadakan peringatan 100 tahun kemerdekaan dari Perancis. Untuk itu, seluruh wilayah jajahan Belanda, termasuk Hindia atau Indonesia, diminta menyumbang demi membantu pelaksanaan peringatan tersebut. Hal itu tentunya ditentang oleh para tokoh Indische Partij, termasuk Tiga Serangkai. Bahkan, Soewardi Soerjaningrat dengan berani menulis artikel berjudul “Als ik een Nederlander was” atau "Seandainya Aku Seorang Belanda" untuk menyindir perayaan itu.
Tulisan satir yang dimuat di surat kabar De Expres itu sontak menuai kontroversi. Pemerintah kolonial pun turun tangan dan menuding bahwa tulisan Soewardi Soerjaningrat telah menghasut rakyat.Maka, para tokoh IP terutama Tiga Serangkai, diseret ke pengadilan kolonial. Diputuskan bahwa mereka harus menjalani hukuman pengasingan ke Belanda.Sepeninggal Tiga Serangkai, IP dibubarkan paksa oleh pemerintah kolonial. Namun, nantinya beberapa bekas tokoh IP mendirikan organisasi baru bernama Insulinde. Soewardi Soerjaningrat sempat bergabung dengan Insulide setelah pulang dari pengasingan