Sebutkan sikap baik yang diajarkan setiap agama kepada pemeluknya

Nama : David Hartono

NIM : 2201738062

& Daulat Marulitua

Agama secara umum adalah Agama merupakan suatu dogma yang mengajarkan sekaligus mengajak kepada umat atau pengikutnya untuk mepercayai adanya Tuhan semesta alam. Tuhan yang menyampaikan perintah dan larangan-NYA agar dipatuhi dan dijalankan agar memiliki akhlak dan iman yang baik dalam menjalankan kehidupan di dunia. Sehingga peran agama dalam menciptakan perdamaian ialah sebagai pedoman setiap umat manusia untuk pengendalian diri ditengah masyarakat dan hidup dalam jalan yang baik dan teratur. Agama jika dalam konteks sosial masyarakat maka agama berperan sebagai transformasi sosial dari yang adanya konflik menjadi sesuatu yang lebih baik dan damai, sehingga dapat saya simpulkan bahwa agama dapat menjadi sarana dialog untuk kehidupan sosial manusia dalam menciptakan perdamaian dan ketentraman sosial. Agama mengedepankan tindakan preventif, persuasif, dan edukatif kepada umatnya, maka peran agama dalam penyelesaian konflik masyarakat dapat berupa pengingat bagi umatnya untuk hidup dalam perdamaian dan cinta kasih seperti yang diajarkan oleh semua agama seperti Kristen, Islam, Khatolik, Hindu, Buddha dan Konghucu.

            Sebagai orang beragama peran yang saya lakukan dalam menciptakan perdamaian dunia adalah melakukan dialog antar umat beragama, dialog yang saya maksud tidak hanya terjadi dengan mengobrol, berdikusi maupun langsung menyentuh pembicaraan keimanan dan ajaran agama dengan umat agama lainnya namun lebih keranah menunjukkan tindakan, praktek sehari-hari dan pembicaraan terhadap sesama tanpa mengucilkan, membeda-bedakan, dan menjatuhkan teman maupun orang lain namun merangkul, menjaga sikap dan omongan agar memiliki hubungan yang baik dan mencontohkan tindakan sikap toleransi terhadap sesama umat manusia. Lalu, saya juga tergabung dalam suatu organisasi pecinta alam yang memiliki anggota dengan agama yang beragam, dalam organisasi ini saya banyak belajar mengenai bagaimana dialog dapat menciptakan perdamaian, menyalurkan cinta kasih kepada sesama dan dapat menyatukan setiap perbedaan yang ada. Setiap anggota menunjukkan bagaimana agama yang dipeluk tidak dijadikan sebagai ajang eksistensi diri melainkan menjunjung toleransi untuk bersama-sama merangkul dan menjadi contoh bagi kelompok masyarakat lainnya mengenai indahnya kebersamaan ditengah perbedaan. Saya sering mengikuti kegiatan bersama yang Organisasi buat dengan melakukan kegiatan bersama ditengah masyarakat seperti, ikut reboisasi di Gunung Gede Pangarango, mengambil sampah plastik yang ditinggalkan pendaki dijalur pendakian Gunung Salak, serta melakukan Bakti Sosial di Panti Jompo. Dialog-dialog seperti inilah yang saya lakukan dalam berperan menciptakan perdamaian dunia.

            Agama berperan penting dalam kehidupan setiap manusia, dan bagaimana agama juga dapat menjadi alasan atau faktor seseorang maupun kelompok masyarakat dalam memperjuangkan kepentingan dan tindakan radikalisme sehingga menimbulkan perpecahan dan konflik. Saya banyak melihat berita bahwa ada kalanya Pemuka Agama memberikan nasihat kepada umat bahwa untuk menjaga toleransi dan menjunjung tindakan kasih serta damai sejahterah ditengah masyarakat namun ada kalanya juga adanya utusan maupun nasihat untuk memecah belah masyarakat dunia seperti mendeklarasikan bahwa agama tertentu adalah sangat baik dan menjatuhkan ajaran agama lainnya. Agama memang berperan dalam menciptakan perdamaian dan konflik di tengah masyarakat namun tidak dipungkiri bahwa umat pemeluk yang berperan aktif dalam menciptakan perdamaian di dunia, agama menjadi pedoman serta norma-norma dengan memberikan ajaran mengenai perbuatan yang baik dan jahat serta tindakan yang dilarang agar terhindar dari murka Tuhan. Setiap agama memiliki kebaikan dan kesamaan antar satu agama dengan agama yang lainnya, maka untuk menciptakan perdamaian kita sebagai umat harus melakukan tindakan-tindakan sebagai berikut:

  • Mencari kesamaan yang ada, bukan mencari perbedaan yang bersinggungan antar ajaran agama
  • Berdialog dengan umat agama lainnya
  • Toleransi
  • Menghormati aturan dan pelaksanaan ibadah agama lain
  • Sikap terbuka dan mau menerima ajaran agama lain

Contoh tindakan diatas dapat menunjang perdamaian dunia melalui peranan agama. Saya juga menyadari bahwa masih banyak yang harus saya lakukan untuk berperan aktif dalam aksi perdamaian antar umar beragama dan mempelajari sikap yang kita harus lakukan dalam menghadapi konflik dan kejahatan yang dilakukan oleh umat pemeluk agama lainnya. Tindakan kasih yang mengalahkan kejahatan adalah contoh tindakan perdamaian yang dapat kita lakukan dalam menghadapi konflik, tidak hanya konflik yang mengatasnamakan agama melainkan kesenjangan, tindakan maupun keputusan yang tidak adil, dan sebagainya. Saya belajar juga mengenai konsep perdamaian dalam diri dengan Tuhan yang sudah memberikan damai itu sendiri kepada setiap daripada kita yang percaya kepada-NYA dan berdampak pada tindakan kita yang memberikan Kasih serta Damai Sejahterah kepada lingkungan kita dan ini juga berhubungan dengan tindakan Kasih dalam mengalahkan kejahatan. Kita sebagai umat manusia tidak akan bisa melakukan tindakan melawan kejahatan dengan adil dan tanpa kekerasan namun wujud Kasih mengalahkan kejahatan mengenai bagaimana kita selalu menyerahkan keluh kesah kita dan pergumulan kita dalam menghadapi konflik atau kejahatan yang terjadi dalam hidup kita kepada Tuhan untuk dapat menyelesaikan dan mengadili setiap orang yang jahat karena hanya Tuhanlah yang dapat mengadili dengan Kasih.

Medan (1/5) -- Indonesia merupakan negara multikultural dengan berbagai keragaman antara lain suku, ras, bahasa dan juga agama. Keberagaman ini merupakan asset bangsa Indonesia yang harus dijaga dan rawat bersama. 

Keberagaman dalam beragama merupakan sebuah kenyataan yang tidak dapat dihindari. Sehingga setiap umat beragama mempunyai kewajiban untuk mengakui sekaligus menghormati agama lain tanpa membeda-bedakan.

Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Muhadjir Effendy menjelaskan, pentingnya menerapkan prinsip-prinsip kemerdekaan dan kebebasan untuk menumbuhkan sikap toleransi, saling menghormati antar pemeluk agama yang berbeda dengan latar belakang sosial-budaya yang berbeda.

Menurutnya hal tersebut dapat meningkatkan rasa persatuan dan kesatuan yang kuat sebagai modal membangun bangsa Indonesia kedepannya. 

"Semboyan Bhineka Tunggal Ika memiliki makna sesuai dengan keberagaman Indonesia yang tidak hanya bersuku-suku, ber ras-ras, dsn berbudaya tetapi kita punya makna yang jauh lebih luas bahwa kita memang ditakdirkan sebagai pribadi yang berbeda satu sama lain namun tetap satu tujuan. Saya kira ini sebagai modal yang besar untuk kita maju bersama membangun bangsa Indonesia," ucapnya saat menyampaikan Keynote Speech pada Kongres Ke-11 Himpunan Mahasiswa Buddhis Indonesia (Hikmahbudhi) di Hotel Polonia Medan, pada Sabtu (1/5). 

Menko Muhadjir juga mengajak kepada seluruh mahasiswa yang hadir untuk tidak mengabaikan prinsip perjuangan dalam membangun bangsa Indonesia.

"Saya ingin para mahasiswa betul-betul mengambil peran maksimal dan berada di garis depan untuk kemajuan Indonesia. Terlalu mahal prinsip perjuangan untuk anak-anak muda, karena banyak pemuda yang mulai mengabaikan prinsip tersebut. Padahal, prinsip perjuangan itulah yang membimbing kita untuk tetap tegap berdiri, penuh dengan keyakinan, menatap masa depan untuk Indonesia maju," katanya. 

*Tinjau Kesiapan Penerimaan Pekerja Migran Indonesia*

Sebelum mengakhiri kunjungan kerjanya di Medan, Muhadjir Effendy melakukan peninjauan terkait kesiapan Bandara Kualanamu untuk menerima para Pekerja Migran Indonesia (PMI). Ia meminta pihak Pemerintah Kota Medan dan pihak Bandara Kualanamu untuk lebih berhati-hati dalam melakukan penanganan para Pekerja Migran yang datang ke Kota Medan ini.

"Mohon dicermati karena Medan menjadi tempat diperbolehkan mendaratnya para Pekerja Migran Indonesia (PMI) yang diantara PMI itu sudah diketati pengawasannya dan sudah diperiksa ada yang membawa 'oleh-oleh' virus Covid-19 juga," tukasnya.

Pada kesempatan tersebut Menko PMK juga didampingi oleh Staf Ahli Gurbernur Sumatera Utara Bidang Ekonomi, Keuangan, Pembangunan, Aset, dan SDA Agus Tripriyono, Kepala Kantor Kesehatan Pelabuhan (KKP) Priagung AB, serta Eksekutif General Manager Angkasa Pura Agus Supriyanto. (*)

tirto.id - Contoh toleransi antar umat beragama dapat dijumpai dalam kehidupan sehari-hari. Contoh toleransi beragama seperti sikap menghormati pelaksanaan ibadah yang dianut pemeluk agama lain.

Contoh toleransi terhadap agama lain adalah menjadi dasar untuk hidup saling berdampingan dalam kehidupan berbangsa. Nilai ini harus diamalkan untuk hidup bernegara.

Nilai toleransi dan saling menghargai satu sama lain telah menjadi nilai moral yang sudah tertanam di Indonesia. Hal ini disebabkan karena Indonesia merupakan negara dengan berbagai macam adat, budaya, dan juga agama.

Pemerintah Indonesia mengakui enam agama. Agama tersebut ialah Islam, Kristen, Katolik, Buddha, Hindu, dan Konghucu. Perbedaan inilah yang membuat Indonesia kaya akan budayanya dan tertanamnya karakter bangsa Indonesia untuk saling menghormati.

Negara Indonesia juga memberikan kebebasan bagi warganya untuk memeluk dan mengamalkan ajaran masing-masing agamanya. Seperti yang tertulis pada UUD Negara Republik Indonesia Tahun 1945 Pasal 29 ayat (2) yang berbunyi:

”Negara menjamin kemerdekaan tiap-tiap penduduk untuk memeluk agamanya masing-masing dan untuk beribadat menurut agamanya dan kepercayaannya itu”.

Dari sini kita bisa melihat, bahwa Indonesia memberikan kebebasan penuh bagi warganya untuk memilih agamanya masing-masing, maka sudah seharusnya tingkat toleransi kita sebagai warga negara harus tinggi agar bisa menyesuaikan hak bebas tersebut.

Kehidupan berbangsa dan bernegara, khususnya di Indonesia sudah pasti tidak jauh dari sikap toleransi. Dilansir dari data Badan Pusat Statistik (BPS), Indonesia mempunyai 633 kelompok suku besar atau 1.340 suku bangsa.

Melihat banyaknya suku bangsa yang ada di Indonesia, tentu nilai saling menghormati dan toleransi sudah pasti menjadi suatu nilai yang harus diamalkan untuk hidup bernegara.

Contoh Toleransi Antar Umat Beragama

Lukman Surya Saputra dalam buku Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan Untuk SMP/MTs Kelas VII (2017:103) menyebutkan, dalam kehidupan berbangsa, kita harus saling menghormati satu sama lain.

Baik itu dalam hal perbedaan suku, ras, maupun agama. Agama tidak mengajarkan untuk memaksakan keyakinan kita kepada orang lain.

Oleh karena itu, bentuk perilaku kehidupan dalam keberagaman agama di antaranya diwujudkan dalam bentuk sebagai berikut:

  • Melaksanakan ajaran agama yang dianutnya dengan baik dan benar.
  • Menghormati agama yang diyakini orang lain.
  • Tidak memaksakan keyakinan agama yang dianutnya kepada orang lain.
  • Toleran terhadap pelaksanaan ibadah yang dianut pemeluk agama lain.
  • Perilaku baik dalam kehidupan keberagaman beragama tersebut harus kita laksanakan.

Tidak hanya di lingkungan keluarga, namun juga di sekolah, masyarakat serta dalam kehidupan berbangsa dan bernegara.

Hal inilah yang menjadi dasar untuk hidup saling berdampingan dalam kehidupan bernegara dan berbangsa.

Sebutkan sikap baik yang diajarkan setiap agama kepada pemeluknya

Baca juga:

  • Tips dan Cara Menumbuhkan Toleransi pada Anak Versi Kemendikbud
  • Sejarah Hari Toleransi Internasional: Diperingati Tiap 16 November

Baca juga artikel terkait Kehidupan Beragama atau tulisan menarik lainnya Abraham William
(tirto.id - wlm/wlm)

Penulis : Abraham William
Editor : Dhita Koesno