Sebutkan perlawanan masyarakat indonesia dalam melawan penjajahan belanda dan jepang

Suara.com - Meski hanya 3 tahun penjajah Jepang menguasai Indonesia, namun kenangan pahitnya sangat terasa dan menyiksa karena kekejamannya pada masa itu, salah satunya dengan menciptakan Romusha atau kerja paksa.

Perlawanan bangsa Indonesia terhadap penjajah Jepang terus dilakukan, dengan tujuan agar Indonesia bisa merdeka seutuhnya.

Berikut ini beberapa perlawanan bangsa Indonesia terhadap penjajah Jepang, mengutip dari Ruang Guru.

1. Perlawanan di Aceh

Baca Juga: Dibanding Sejarah, Peneliti Ini Lebih Pilih Pelajaran Agama yang Dihapus

Aceh menjadi salah satu wilayah yang dikuasai Jepang. Masyarakat Aceh diperlakukan dengan sewenang-wenang dan mengalami penderitaan yang cukup lama karena banyak rakyat Aceh yang dikerahkan untuk romusha.

Pada 10 November 1942 terjadi penyerangan terhadap Jepang di Cot Plieng, penyerangan tersebut dipimpin oleh Tengku Abdul Jalil yang merupakan seorang guru mengaji di Cot Plieng.

Sebanyak dua kali Jepang berusaha menaklukan wilayah Cot Plieng, dua-duanya pun berhasil digagalkan oleh rakyat Aceh dengan serangannya, dan berhasil memukul mundur Jepang ke daerah Lhokseumawe.

Kemudian pada serangan ketiga, Jepang berhasil merebut Cot Plieng, dan Tengku Abdul Jalil harus gugur di tempat saat sedang beribadah.

2. Perlawanan di Singaparna (Tasikmalaya)

Baca Juga: Soal Polemik Penghapusan Pelajaran Sejarah, Fadli Zon: Harus Dibatalkan

Singaparna, Tasikmalaya, menjadi salah satu wilayah yang berhasil diduduki oleh Jepang. Pada masa itu, rakyat Singaparna dipaksa untuk mengikuti upacara Seikerei, yaitu upacara penghormatan kepada kaisar Jepang dengan cara membungkuk kearah matahari terbit. Dengan cara seperti ini, masyarakat Singaparna merasa sangat dipermalukan dan dilecehkan.

Sebutkan perlawanan masyarakat indonesia dalam melawan penjajahan belanda dan jepang

Sebutkan perlawanan masyarakat indonesia dalam melawan penjajahan belanda dan jepang
Lihat Foto

Panoramio.com

Kondisi salah satu sudut di Kota Surabaya ketika pertempuran 10 November 1945.

KOMPAS.com - Setelah Proklamasi kemerdekaan Indonesia tersebar ke seluruh penjuru dunia, muncul berbagai respon dari negara-negara internasional.

Belanda merespon hal tersebut dengan datang kembali ke Indonesia untuk merebut kekuasaan dari pemerintah Indonesia pimpinan Soekarno-Hatta.

Belanda datang ke Indonesia dengan menumpang kapal tentara Sekutu (AFNEI) yang sedang bertugas untuk melucuti dan memulangkan tentara Jepang di Indonesia.

Pada 15 September 1945, Pasukan Belanda tiba di Jakarta dan berupaya untuk menaklukan beberapa wilayah Indonesia. Rakyat Indonesia merespon kedatangan Belanda dengan melakukan perlawanan di beberapa daerah, di antaranya:

Baca juga: Perlawanan Bali Terhadap Belanda

  • Pertempuran 10 November di Surabaya

Dalam buku 10 November 1945: Gelora Kepahlawanan Indonesia (1992) karya Berlan Setiadijaya, pertempuran di Surabaya dipicu oleh Insiden perobekan bendera di hotel Yamato dan tewasnya Mallaby (perwira Inggris).

Pada 10 November 1945, Sekutu memberikan ultimatum kepada rakyat Surabaya untuk menyerah dan memberikan persenjataan mereka kepada AFNEI.

Ultimatum tersebut diacuhkan oleh rakyat Surabaya dan mereka memilih bertempur mempertahankan kemerdekaan Indonesia. Kolonel Sungkono dan Bung Tomo membakar semangat bertempur rakyat melalui Radio Perjuangan.

Diperkirakan ribuan rakyat Surabaya meninggal dalam pertempuran ini. Untuk mengenang keberanian rakyat Surabaya, tanggal 10 November dijadikan sebagai hari pahlawan.

Pertempuran Ambarawa berlangsung pada 26 Oktober – 15 Desember 1945. Latar belakang pertempuran ini adalah keinginan Sekutu untuk mengambil alih kota Ambarawa.

Baca juga: Perlawanan Raden Mas Said dan Pangeran Mangkubumi Terhadap VOC

Hal tersebut ditentang oleh Tentara Keamanan Rakyat (TKR), mereka melakukan perlawanan terhadap pasukan Sekutu hingga mampu menahan beberapa tentara Sekutu.

Sebutkan perlawanan masyarakat indonesia dalam melawan penjajahan belanda dan jepang

Sebutkan perlawanan masyarakat indonesia dalam melawan penjajahan belanda dan jepang
Lihat Foto

Seri Nusantara Membara: Invasi ke Sumatra (2019)

Penduduk Aceh dengan gembira menyambut kedatangan pasukan Garuda Kekaisaran Jepang berbaris melewati Masjid Raya Kutaraja.

KOMPAS.com - Sikap Jepang yang semena-mena dan menyengsarakan rakyat Indonesia, lambat laun makin terasa dan disadari.

Penderitaan ini memicu kebencian rakyat terhadap Jepang. Di sebagian wilayah, rakyat memilih angkat senjata.

PETA, organisasi militer yang dibentuk Jepang sendiri bahkan melawan. Begitu pula para tokoh nasional yang melawan dengan caranya masing-masing.

Berikut sejumlah perlawanan rakyat terhadap Jepang seperti dirangkum dari Masa Pendudukan Jepang di Indonesia (2019):

Baca juga: Dampak Pendudukan Jepang di Indonesia

Perlawanan rakyat Cot Plieng

Perlawanan terbuka terhadap Jepang pertama terjadi di Cot Plieng Bayu, Aceh.

Di daerah dekat Lhokseumawe itu, rakyat melawan tentara Jepang setelah delapan bulan Jepang singgah.

Perlawanan dipimpin seorang ulama muda bernama Tengku Abdul Djalil. Guru mengaji itu melawan karena membela ajaran agamanya.

Tengku Abdul Djalil menentang melakukan seikerei yang diwajibkan Jepang. Seikerei adalah penghormatan kepada kaisar Jepang dengan membungkukkan badan ke arah Tokyo.

Baca juga: MIAI dan Masyumi, Cara Jepang Galang Dukungan Umat Islam

Untuk meredam perlawanan ini, Jepang berusaha membujuk sang ulama. Namun karena tidak berhasil, Jepang kemudian menyerang di pagi buta ketika rakyat sedang shalat subuh.

Dengan persenjataan seadanya, rakyat berusaha menahan serangan dan berhasil memukul mundur pasukan Jepang ke Lhokseumawe.

Di materi Sejarah Kelas 11 ini, kita bakal bahas materi perlawanan rakyat Indonesia terhadap Jepang. Perlawanan-perlawanan ini terjadi di berbagai daerah di Indonesia. Yuk, kita bahas!

Hai! Apa kabarnya, sobat wibu? Eh, maksud gue, Sobat Zenius?

Kayaknya sejak kita masih kecil dulu, udah sering banget denger cerita betapa kejamnya penjajahan zaman Jepang di Indonesia. Sampe hafal banget kayaknya soal gerakan propaganda Jepang, yaitu 3A alias pemimpin Asia, pelindung Asia, dan cahaya Asia.

Memang, semenjak Jepang membuka dirinya dari politik isolasi, negara ini jadi lumayan gila sih pencapaiannya. Bayangin aja, hanya selang beberapa puluh tahun sejak membuka dirinya dengan negara-negara lain, Jepang bisa ikut berpartisipasi dalam Perang Dunia I.

Sebutkan perlawanan masyarakat indonesia dalam melawan penjajahan belanda dan jepang
Ilustrasi perang Jepang (Dok. Wikimedia Commons).

Imbasnya dari ini semua, Indonesia harus rela “kebagian jatah” sebagai negara jajahan Jepang selama 3,5 tahun. Walaupun faktor terbesar yang membuat Indonesia bisa merdeka adalah menyerahnya Jepang kepada sekutu, tapi perlawanan rakyat Indonesia terhadap Jepang adalah peristiwa yang sangat bersejarah dan layak banget untuk kita dalami.

Baca Juga: Restorasi Meiji – Materi Sejarah Wajib Kelas 11

Awal Perlawanan Rakyat Indonesia Terhadap Jepang

Rakyat Indonesia sebenernya sudah terlalu lelah dengan penjajahan yang datang silih berganti dari berbagai negara. Tapi kalau mau dirangkum, alasan rakyat Indonesia melawan Jepang, bisa dilihat dari dimensi ekonomi, sosial, dan politik.

Secara ekonomi, rakyat Indonesia dirugikan karena sumber dayanya terus-terusan diisap sama Jepang. Contoh, dengan adanya setoran yang wajib dibayar oleh rakyat Indonesia ke Jepang. Kalau secara politik, rakyat Indonesia juga udah males dengan taktik dan propaganda politik Jepang yang hanya bertujuan untuk kepentingan perang aja. Terakhir, keadaan sosial zaman Jepang juga begitu kacau dengan eksploitasi melalui adanya romusha dan jugun ianfu.

Sebutkan perlawanan masyarakat indonesia dalam melawan penjajahan belanda dan jepang
Tentara Jepang menduduki wilayah Indonesia (Dok. Wikimedia Commons).

Nah, dengan semua penderitaan dan cita-cita untuk merdeka ini, rakyat Indonesia satu per satu mulai melakukan perlawanan fisik. Berikut ini beberapa perlawanan di beberapa daerah yang sempat melakukan perlawanan ke Jepang.

1. Perlawanan Rakyat Aceh terhadap Jepang

Perlawanan ini terjadi di Cot Plieng, Aceh, dan dipimpin oleh Tengku Abdul Jalil pada November 1942. Kejadian ini berawal dari kesewenang-wenangan Jepang yang memaksa untuk melakukan Seikerei dan ditolak oleh rakyat setempat karena dianggap bertentangan dengan ajaran Islam.

Perlawanan rakyat Aceh ini bisa dibilang menjadi perlawanan fisik pertama yang dilakukan rakyat Indonesia. Ke depannya, perlawanan akan semakin meluas dan terjadi di berbagai daerah di Indonesia.

2. Perlawanan Rakyat Singaparna Tasikmalaya terhadap Jepang

Pada Februari 1944, rakyat Sukamanah, Singaparna di Tasikmalaya melakukan perlawanan terhadap Jepang dibawah pimpinan K.H. Zainal Mustafa. Perlawanan rakyat Singaparna terhadap Jepang terjadi karena menderitanya rakyat akibat kegiatan romusha oleh Jepang. Rakyat tentu nggak mau kalau ini terus-menerus terjadi kepada mereka.

Selain itu, Jepang juga memaksakan penerapan seikerei, yaitu suatu bentuk penghormatan dengan membungkuk 90 derajat kepada Amaterasu Omikami atau Dewa Matahari yang merupakan Kaisar Jepang. Hal ini bertentangan dengan kepercayaan rakyat yang memeluk agama Muslim, dimana membungkuk 90 derajat merupakan bagian dari ibadah kepada Allah, sedangkan seikerei diarahkan kepada manusia.

Namun, perlawanan ini akhirnya gagal. K.H. Zainal Mustafa di tangkap pada Oktober 1944 dan dijatuhi hukuman mati oleh Jepang.

3. Perlawanan Rakyat Kalimantan terhadap Jepang

Di pulau yang berbeda yaitu Kalimantan, perlawanan terhadap Jepang terjadi dan dipimpin oleh seorang pemimpin Suku Dayak, yaitu Pang Suma. Awal mulai pertempuran terjadi karena penindasan yang dilakukan Jepang.

4. Perlawanan Rakyat Indramayu terhadap Jepang

Perlawanan di pulau Jawa, salah satunya terjadi di Indramayu, tepatnya di Lohbener dan Sindang. Perlawanan dipimpin oleh H. Madriyas, dan dilatarbelakangi oleh penderitaan rakyat karena kewajiban menyerahkan hasil panen padi dan adanya romusha.

5. Perlawanan Rakyat Blitar terhadap Jepang

Kalau ngomongin soal perlawanan di Blitar, elo bakal denger nama Komandan Supriyadi yang merupakan komandan organisasi PETA. Mengapa pasukan PETA di Blitar melakukan perlawanan terhadap Jepang?

Well, selain karena Komandan Supriyadi udah nggak bisa lagi mentolerir perlakuan Jepang terhadap rakyat Indonesia dalam romusha, ternyata Jepang selama ini juga memperlakukan rakyat Indonesia yang tergabung dalam PETA dan Heiho seperti orang-orang yang direndahkan. Belum lagi adanya setoran padi yang nggak masuk akal dan nggak adil. Tambah geram deh, Komandan Supriyadi.

Bagaimana taktik Jepang untuk menghadapi perlawanan PETA di Blitar? Well, begitu Jepang mengetahui adanya upaya pemberontakan ini, mereka langsung mengirimkan pasukan militer untuk mengatasinya. Alhasil, puluhan prajurit PETA ditangkap dan beberapa orang dihukum mati. Tapi, nasib Komandan Supriyadi nggak pernah ada yang tahu, lho. Beliau menghilang secara misterius.

6. Perlawanan Rakyat Bali terhadap Jepang

Ternyata, perlawanan juga nampak dari rakyat Bali. Mengapa pemuda Bali melakukan perlawanan terhadap Jepang juga hampir sama dengan perlawanan yang lain. Kebijakan-kebijakan yang dibuat oleh Jepang ketika menduduki Bali membuat rakyat merasa terpaksa dan terkekang.

Harus bisa berbahasa Jepang, harus melakukan setoran kekayaan untuk keperluan perang Jepang, hingga dilarang membuat organisasi pergerakan. Rakyat mulai merasa tertekan, apalagi waktu Jepang mulai terdesak lagi oleh Sekutu.

Akhirnya gerakan anti Jepang dan anti fasis mulai muncul, namun rakyat Bali tidak menunjukkannya secara terang-terangan. Mereka melakukan perlawanan dan pergerakan dengan berhati-hati. Namun sayangnya, perlawanan ini pun gagal dan senjata rakyat Bali dilucuti.

Kesimpulan

Memang cukup banyak perlawanan yang dilakukan oleh rakyat Indonesia terhadap Jepang. Meskipun usahanya gagal, namun tetap ada pelajaran yang tersisa. Misalnya, rakyat Indonesia jadi udah pernah mendapatkan pelatihan militer melalui PETA dan Heiho. Hal ini bisa jadi pegangan untuk perjuangan Indonesia ke depannya.

Sebutkan perlawanan masyarakat indonesia dalam melawan penjajahan belanda dan jepang
Ilustrasi bom atom (Dok. Wikimedia Commons).

Jepang berangsung-angsur hilang kekuasaannya semenjak terjadinya serangan bom atom di Hiroshima dan Nagasaki. Dan pada akhirnya, proklamasi dengan segera dibacakan ketika Jepang udah kalah perang. Berbagai perlawanan rakyat Indonesia terhadap Jepang yang berakhir dengan kekalahan, bukan berarti kesia-siaan. Karena lewat perlawanan-perlawanan itu, kita bisa mengambil sikap untuk segera memproklamasikan kemerdekaan, tanpa menunggu komando dari negara lain.

Baca Juga: Romusha dalam Masa Pendudukan Jepang di Indonesia – Materi Sejarah Kelas 11

Sebutkan perlawanan masyarakat indonesia dalam melawan penjajahan belanda dan jepang

Contoh Soal

Gue punya satu soal, nih, yang bisa elo kerjain. Lumayan buat review ulang pemahaman tentang materi ini.

Perhatikan pernyataan-pernyataan di bawah ini.

  1. Jepang kerap melakukan pemerasan sumber daya kepada rakyat Indonesia, hal ini dikarenakan praktik seikerei.
  2. Jugun ianfu menjadi salah satu penyebab kacaunya keadaan sosial zaman Jepang karena praktik eksploitasi.
  3. Jepang ingin memerdekakan Indonesia, sehingga dapat menjadi aliansinya dalam perang dunia kedua.
  4. Eksploitasi tenaga kerja yang dilakukan Jepang terhadap rakyat Indonesia dapat terlihat dari adanya gerakan 3A.

Pernyataan yang tepat adalah:

a. 1, 2, dan 3

b. 2 dan 3

c. 2 saja

d. 4 saja

Pembahasan:

Seikerei adalah ritual pada masa pendudukan Jepang, dilakukan sebagai penghormatan kepada dewa matahari. Upacara ini bukanlah praktik eksploitasi, seperti romusha dan jugun ianfu. Selain itu, Jepang sejak awal datang ke Indonesia, lebih mengutamakan sumber daya Indonesia sebagai kebutuhan perang, bukan berdasarkan keinginan untuk memerdekakan Indonesia. Gerakan 3A bertujuan sebagai media propaganda, bukan eksploitasi tenaga kerja.

Jawaban: c

Baca Juga: Proses Kedatangan Jepang ke Indonesia – Materi Sejarah Kelas 11

****

Oke! Sekarang, gimana pendapat elo tentang perlawanan rakyat Indonesia terhadap Jepang?

Oh, ya, selain Sejarah, elo bisa cari tahu lebih banyak tentang Biologi, Sosiologi, Matematika, dan masih banyak  lagi. Semuanya udah lengkap dan bisa diakses di sini secara GRATIS pake akun yang udah didaftarin di website atau lewat aplikasi Zenius. Selamat belajar!

Sebutkan perlawanan masyarakat indonesia dalam melawan penjajahan belanda dan jepang

Download Aplikasi Zenius

Tingkatin hasil belajar lewat kumpulan video materi dan ribuan contoh soal di Zenius. Maksimalin persiapanmu sekarang juga!

Sebutkan perlawanan masyarakat indonesia dalam melawan penjajahan belanda dan jepang

Sebutkan perlawanan masyarakat indonesia dalam melawan penjajahan belanda dan jepang

Sebutkan perlawanan masyarakat indonesia dalam melawan penjajahan belanda dan jepang

Referensi:

Sejarah Daerah Bali – Departemen Pendidikan dan Kebudayaan (1977/1978).