Sebutkan manfaat dan hikmah dari menjauhi pergaulan bebas dan narkoba

tirto.id - Pergaulan bebas adalah gaya hidup yang tidak dibatasi dengan aturan, norma agama, dan norma susila.

Tindakan pergaulan bebas ini tidak diterima di kehidupan bermasyarakat Indonesia. Jika sampai kelewatan batas, bahkan ada hukuman sosial atau pidana dari masyarakat dan penegak hukum.

Dalam KBBI, pergaulan artinya menjalin pertemanan dalam kehidupan bermasyarakat. Sedangkan kata bebas berarti lepas atau tidak terikat.

Berdasarkan hal itu, pergaulan bebas dapat diartikan sebagai jalinan pertemanan dalam kehidupan bermasyarakat yang bersifat lepas atau tidak terikat.

Sebutkan manfaat dan hikmah dari menjauhi pergaulan bebas dan narkoba

Laman Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemdikbud) menuliskan bahwa orang yang cenderung jatuh pada pergaulan bebas memiliki ciri-ciri sebagai berikut:

    • Memiliki rasa ingin tahu yang berlebih pada hal yang bersifat negatif, contohnya narkoba.
    • Melakukan pemborosan uang untuk membeli barang yang kurang penting.
    • Menggunakan obat-obatan terlarang, seperti narkoba untuk memenuhi keinginannya.
    • Kecanduan mengakses konten pornografi, bahkan melakukan seks bebas.
    • Mengonsumsi alkohol atau minuman keras.
    • Mudah mengalami kegelisahan, tidak sabar, emosional, selalu ingin melawan, atau rasa malas.
Pergaulan bebas memiliki banyak dampak negatif. Orang yang melakukan pergaulan bebas sebenarnya sedang mempertaruhkan masa depannya.

Hingga sekarang, ada banyak sekali berita mengenai pejabat terhormat, pengusaha, politisi, bahkan figur publik hancur berantakan karena perbuatan nista yang dilakukannya.

Menjauhi Pergaulan Bebas Zina

Salah satu bentuk pergaulan bebas adalah perilaku zina yang dilarang agama. Dalam Islam, zina tergolong dosa besar yang memperoleh hukuman besar di dunia dan di akhirat.

Secara definitif, perilaku zina adalah hubungan seksual yang dilakukan oleh dua orang berlawanan jenis yang sudah balig dan tidak terikat akad pernikahan, sebagaimana dikutip dari buku Pendidikan Agama dan Budi Pekerti (2017) yang ditulis Nelty Khairiyah dan Endi Suhendi Zen.

Dalil larangan mendekati zina ini tertuang dalam surah Al-Isra' ayat 32 sebagai berikut:

“Dan janganlah kamu mendekati zina. Seungguhnya [zina] itu suatu perbuatan keji, dan suatu jalan yang buruk," (QS. Al-Isra' [17]: 32).

Baca juga: Menghindari Akhlak Tercela: Hasad, Dendam, Ghibah, Fitnah & Namimah

Macam-macam Zina

Perbuatan zina terbagi menjadi dua macam sebagai berikut:

Pertama, zina muhsan, yaitu zina yang dilakukan oleh orang yang sudah pernah menikah, baik itu masih dalam status perkawinannya atau sudah menjadi duda atau janda. Salah satu contoh tindakan zina muhsan adalah selingkuh.

Kedua, zina gairu muhsan, yaitu zina yang dilakukan oleh orang yang masih lajang dan belum pernah menikah.

Saking besarnya dosa zina ini, di masa Rasulullah SAW, orang yang melakukan zina muhsan dihukum rajam, dilempari batu hingga meninggal.

Sementara itu, pelaku zina gairu muhsan akan didera cambuk sebanyak 100 kali, kemudian diasingkan.

Zina muhsan dan gairu muhsan termasuk dalam kategori zina hakiki atau zina yang sebenarnya.

Jenis lain dari perbuatan zina adalah zina majazi atau secara majas, yaitu zina hati, zina mata, zina tangan, zina mulut, dan lain sebagainya.

Hal ini tergambar dalam sabda Nabi Muhammad SAW:

"Allah telah menakdirkan anak Adam untuk melakukan sebagian dari zina. Zina kedua mata adalah melihat. Zina mulut adalah berkata. Zina hati adalah berharap dan berkeinginan. Sedangkan alat kelamin itu membuktikannya atau mendustakannya," (H.R. Bukhari, Muslim, dan Abu Daud).

Baca juga:

  • Pasal Zina di RKUHP Berpotensi Lahirkan 'Polisi Moral' & Persekusi
  • Mengenal Akhlak Tercela Ananiah, Sikap yang Asalnya dari Iblis

Baca juga artikel terkait ZINA DALAM ISLAM atau tulisan menarik lainnya Abdul Hadi
(tirto.id - hdi/tha)


Penulis: Abdul Hadi
Editor: Dhita Koesno
Kontributor: Abdul Hadi

Array

Subscribe for updates Unsubscribe from updates

Pergaulan bebas berhubungan dengan sikap dan perilaku seseorang atau kelompok menyimpang. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), pergaulan bebas adalah jalinan pertemanan dalam kehidupan masyarakat yang sifatnya lepas atau tidak terikat.

Pergaulan bebas dapat mempengaruhi kepribadian seseorang, yang dapat berbentuk pengaruh positif atau negatif. Sebagian besar orang menganggap jika pergaulan bebas mengarah pada hal negatif dalam mode, tren, dan perilaku.

Mengutip dari buku Pendidikan Olahraga dan Rekreasi Paket B, pergaulan bebas adalah perilaku individu atau kelompok yang menyimpang.

Sikap menyimpang ini melewati batas dari aturan, kewajiban, tuntutan, syarat, dan perasaan malu. Arti lain pergaulan bebas yaitu perilaku menyimpang yang melanggar norma sosial dan agama.

Di Indonesia, terdapat nilai dan norma berdasarkan budaya, suku, agama, dan jenis kelamin. Normal ini membatasi sikap dan perilaku, seseorang sesuai aturan yang berlaku dalam masyarakat.

Baca Juga

  1. Melakukan seks bebas
  2. Berpakaian tidak pantas yang melanggar norma
  3. Mengalami tekanan emosi dan kesehatan mental
  4. Tidak menghargai orang tua
  5. Membuang waktu dengan hal tidak berguna seperti main games dan begadang
  6. Suka menghamburkan uang demi kesenangan semata
  7. Perilaku merugikan masyarakat sekitar
  8. Suka mengikuti hal-hal berbahaya dan tidak bermanfaat
  9. Mencuri demi mendapatkan uang atau barang yang diinginkan
  10. Perilaku emosional, tidak mau mengalah, dan suka membanggakan diri
  11. Remaja yang merokok dan minum-minuman alkohol
  12. Memakai obat-obatan terlarang seperti narkoba

Salah satu ciri pergaulan bebas yaitu konsumsi obat terlarang. Hal ini berdampak pada ketergantungan obat-obat terlarang yang berdampak pada kesehatan.

Advertising

Advertising

Ketergantungan ini bisa memicu overdosis yang berakhir kematian. Selain itu obat-obatan terlarang dapat menurunkan penyakit. Contohnya HIV Aids terjadi karena konsumsi narkoba.

2. Hubungan Keluarga Tidak Baik

Salah satu dampak pergaulan bebas karena hubungan keluarga. Seorang anak memilih pergaulan bebas karena kedua orang tuanya sering bertengkar.

Sikap anak pada kedua orang tuanya bisa berubah, seperti mudah emosi dan tidak hormat pada orang tua.

3. Kriminalitas

Dampak dari pergaulan bebas adalah meningkatnya kriminalitas. Perubahan sosial mengakibatkan kesenjangan sosial dalam masyarakat. Kesenjangan sosial ini memicu kriminalitas di usia remaja.

Anak muda ingin mendapatkan uang demi barang-barang yang mereka inginkan. Mereka bisa mencuri uang untuk mengumpulkan uang.

4. Menyebarkan Penyakit

Ciri-ciri pergaulan bebas seperti seks bebas, narkoba, dan merokok berdampak pada kesehatan. Contoh penyakit akibat gaya hidup tidak sehat seperti HIV Aids, epilepsi, dan herpes.

Penyakit berbahaya ini bisa merugikan seseorang. Selain itu, penyakit ini bisa berdampak ke depan pada anak muda.

5. Prestasi Menurun

Pergaulan bebas pada remaja berdampak pada prestasi di sekolah. Contohnya seorang anak memilih menghabiskan waktu membolos sekolah di warnet. Padahal sekolah membantu seorang anak berprestasi dan menjadi lebih baik ke depan.

Pergaulan bebas dapat mengganggu waktu belajar dan prestasi anak akan menurun.

Baca Juga

Aturan hukum dan sanksi  yang ditegakkan secara tegas dapat memberikan efek jera pada pergaulan bebas.

2. Sosialisasi di Sekolah

Cara mengurangi pergaulan bebas adalah memberi sosialisasi di sekolah. Sosialisasi ini membahas dampak dan bahaya dari pergaulan bebas, sehingga remaja mampu melakukan pencegahan.

3. Membaca Buku

Salah satu cara menghindari pergaulan bebas yaitu menambah wawasan. Membaca buku dan belajar bisa menambah wawasan terkait dampak dan kerugian akibat pergaulan bebas.

4. Berpikir Tentang Masa Depan

Salah satu cara mengurangi pergaulan bebas yaitu memikirkan masa depan. Anda bisa menyusun langkah-langkah, belajar, dan giat bekerja. Sibuk melakukan hal positif bisa mengurangi pergaulan bebas.

5. Menjaga Keseimbangan Pola Hidup

Melakukan manajemen waktu, mengisi kegiatan positif, dan belajar membantu mengurangi pergaulan bebas. Selain itu anda perlu memperbaiki cara pandang untuk hidup ke depan ke arah lebih baik.