Sebutkan Karakteristik atau ciri ciri makanan khas daerah

Oleh Liputan6.com pada 20 Jul 2022, 16:00 WIB

Diperbarui 20 Jul 2022, 16:00 WIB

Sebutkan Karakteristik atau ciri ciri makanan khas daerah

Perbesar

Sudah pernah coba membuat sendiri makanan khas Yogyakarta, Jawa Tengah ini? Yuk, bikin sendiri Gudeg di rumah... (Foto: Bintang.com/Daniel Kampua, Digital Imaging: Bintang.com/Nurman Abdul Hakim

Liputan6.com, Cilacap - Setiap daerah memiliki karakteristik makanan yang menjadi ciri khas. Karakteristik yang melekat di makanan khas suatu daerah berbeda dengan daerah lainnya dari segi rasa dan komposisi bumbu.

Hal tersebut karena makanan khas suatu daerah memiliki hubungan erat dengan ketersedian rempah-rempah atau bumbu-bumbu yang ada di daerah tersebut.

Selain itu, ketersedian barang baku untuk membuat makanan tersebut juga mempengaruhi kekhasan kuliner suatu daerah.

Kemudian, kondisi cuaca pada daerah tertentu juga menjadi sebab lahirnya model olahan makanan khas suatu daerah, demikian juga makanan khas Jawa.

Saksikan Video Pilihan Ini:

1.    Makanan Khas Jawa Barat

Karakteristik makanan khas Jawa Barat yakni sebagai berikut:

  • Banyak menggunakan sayur mayur mentah sebagai lalapan yang disantap bersama sambal dan juga campuran untuk makanan tersebut seperti karedok.
  • Rasanya agak pedas dan asam.
  • Komposisi makanannya dominan terbuat dari ikan

Beberapa contoh makanan khas Jawa barat adalah karedok, tutug oncom, tahu sumedang, ubi cilembu, sale pisang, gombyang manyung, nasi jamblang, pepes, nasi liwet, asinan buah dan lain sebagainya.

 2.    Makanan Khas Jawa Tengah dan Yogyakarta

Karakteristik makanan khas daerah Jawa Tengah dan Yogyakarta, yaitu:

  • Dominan dengan bumbu Bawang putih.
  • Banyak masakan mengandung santan.
  • Dominan dengan rasa manis.

Contoh makanan khas Jawa Tengah dan Yogyakarta adalah gudeg, bandeng juwana, lumpia, botok, nasi ayam, roti ganjel rel, bongko mento, lontong krubyuk, wingko, sate ambal, getuk, bontosan, sate buntel, bakpia dan lain sebagainya.

3.    Makanan Khas Jawa Timur

Karakteristik makanan khas Jawa Timur, yaitu:

  • Banyak menggunakan terasi dan petis sebagai pemberi rasa pada masakan.
  • Memiliki cita rasa yang agak pedas.
  • Masakan banyak diolah dengan cara direbus, digoreng, dibakar.

Contoh makanan khas Jawa Timur adalah rujak cingur, soto, rawon, pecel, bakso Malang, nasi krawu, lontong balap, tahu tek dan lain sebagainya.

Penulis: Khazim Mahrur

Lanjutkan Membaca ↓

Sebutkan Karakteristik atau ciri ciri makanan khas daerah

1. Perbedaan karakteristik bahan pangan nabati dan hewani

2. Karakteristik makanan khas daerah berbeda-beda antara satu daerah dengan daerah lainnya karena dipengaruhi oleh kondisi geografis suatu daerah, kondisi geografis yang berbeda biasanya menghasilkan hasil bumi yang berbeda pula, sebagai contoh daerah pegunungan biasanya menghasilkan masakan dari sayur mayur, sehingga bahan makanan banyak terbuat dari sayur mayur, selain itu iklim pegunungan yang dingin menyebabkan karakter masakannya serba panas dan pedas untuk menghangatkan badan. Penduduk di daerah pesisir sering kontak dengan orang asing atau daerah lain sehingga melahirkan banyak masakan campuran yang ikut memperkaya produk makanan khas daerah.

3. Karakteristik makanan khas Jawa Timur:

  • Banyak menggunakan terasi dan petis sebagai pemberi rasa pada masakan
  • Agak pedas
  • Masakan banyak dimatangkan dengan cara direbus, digoreng, dibakar
  • Contoh makanan has dari Jawa Timur adalah rujak cingur.

4. Kelebihan mengolah makanan khas daerah dengan menggunakan peralatan dapur tradisional yaitu:

  • Memiliki cita rasa yang khas
  • Lebih aman bagi pengguna dan lebih ramah lingkungan
  • lebih ekonomis
  • Melestarikan tradisi nenek moyang

5. Ciri khas beberapa makanan khas asli daerah:

a. Papeda : seperti bubur yang lengket . Rasa papeda tawar, sehingga sering dihidangkan bersama ikan kuah kuning atau ikan goreng

b. Pengkang : merupakan sejenis lemper yang terbuat dari ketan yang berisi udang ebi. Pengkang dibungkus daun pisang berbentuk segitiga sama kaki yang dijepit dengan bambu

c. Cecorot : kue khas adat suku sasak, yang biasanya dibungkus daun kelapa muda yang dililit seperti terompet

6. Teknik pengolahan kering pada pengolahan makanan khas asli daerah lengkap dengan contoh makanan khas daerah yang diolah dengan teknik tersebut

a. Memanggang

Memanggang ialah memasak bahan makanan di atas api terbuka. Api tersebut diletakkan dibawah bahan makanan yang dimasak, sehingga menimbulkan aroma yang sedap. Api tidak boleh terlalu besar agar bahan makanan tidak hangus. Bahan makanan yang dipanggang biasanya dalam bentuk kecil.

Contoh : otak-otak, ayam panggang.

b. Mengepan atau mengoven

Mengepan atau mengoven (baking) ialahmemasak bahan makanan di dalam oven dengan panas dari segala jurusan. Mengepan lebih tepat untuk memasak adonan roti dan kue. Contoh masakan ini adalah macam-macam roti dan macam-macam kue.

Contoh: bakpia

c. Menggongseng atau menyangan

Menyangan atau mengoseng ialah memasak bahan makanan tanpa minyak. Selain membuat masak bahan makanan, juga membuat aroma yang sedap. Alat yang digunakan adalah wajan berdasarkan tebal atau kuali dari tanah liat. Seringkali digunakan pasir sebagai pengganti minyak agar panasnya rata.

Contoh : bahanmakanan yang disangrai misalnya kacang tanah, wijen untuk pembuatan onde-onde atau mochi.

7. Kriteria pengemasan makanan yang baik:

  • Bahan kemasan/wadah penyajian mampu melindungi isinya dari berbagai risiko dari luar
  • Bahan kemasan tidak berbau.
  • Bahan kemasan/wadah penyajian memiliki daya tarik terhadap konsumen.
  • Bahan kemasan/wadah penyajian mudah didapat.
  • Dalam wadah/kemasan disertakan label yang memuat nama produk, tanggal, nama produsen, berat bersih, komposisi, merek dagang, tanggal kadaluarsa, efek samping.

8. Contoh makanan khas daerah yang dikemas atau dibungkus dengan pengemas yang bersifat ramah lingkungan, antara lain:

  • Lontong: dibungkus dengan daun pisang
  • bacang : dibungkus dengan daun bambu
  • tapai ketan: ada yang dibungkus dengan daun pisang dan daun jambu air
  • ketupat: dibungkus dengan daun kelapa
  • lepet jagung: diungkus dengan kelobot jagung.

Berbagai daun tersebut merupakan kemasan yang bersifat ramah lingkungan karena dapat diuraikan oleh mikroorganisme.

9. Keuntungan yang didapatkan dari metode pengeringan untuk pengawetan makanan diantaranya adalah awet, lebih ringan, volume lebih kecil sehingga memudahkan penyimpanan dan transportasi, serta menimbulkan citarasa khas. Selain itu, banyak bahan yang hanya dapat digunakan apabila telah dikeringkan, misalnya kopi dan teh.

10. Prinsip pengawetan makanan dengan penambahan gula yaitu gula merupakan bahan yang efektif untuk pengawetan pangan karena sifatnya yang dapat menarik air dari dalam sel mikroba sehingga sel menjadi kering sehingga pertumbuhan mikroba dapat ditekan. Contoh makanan khas daerah yang diawetkan dengan teknik penambahan gula adalah manisan.

Indonesia merupakan negara kepulauan yang terdiri dari berbagai suku dengan kebudayaan yang sangat beragam. Demikian pula dengan hasil alam yang dijadikan sebagai bahan pangan.


Secara umum bahan pangan berasal dari dua sumber yaitu dari bahan pangan nabati dan bahan pangan hewani.


Bahan makanan nabati adalah bahan makanan yang berasal dari tumbuh-tumbuhan misalnya pada umbi-umbian, sayur-sayuran, buah-buahan, dan serealia.


Bahan makanan hewani adalah makanan yang berasal dari hewan, misalnya seperti pada ayam, telur ,daging, ikan, dan susu.


Perbedaan budaya dan bahan pangan yang tersedia membuat pengolahan produk makanan khas berbeda di setiap daerah sehingga menghasilkan aneka jenis produk makanan yang beranekaragam dengan karakter yang berbeda pula.

Masakan khas daerah memiliki ciri khas serta karakter tertentu, misalnya seperti di bawah ini

Jawa Barat termasuk daerah pegunungan yang banyak menghasilkan berbagai macam jenis sayur mayur.


Masyarakat Jawa Barat lebih suka makan sayur-mayur muda yang masih mentah secara langsung dalam bentuk lalap mentah yang disantap bersama sambal.


Olahan sayuran yang masih mentah disebut karedok. Sedangkan yang matang disebut gado-gado. Banyaknya masakan yang terbuat dari ikan, dibuat pepes.

Masyarakat Jawa Tengah banyak menggunakan bawang putih sebagai bumbu dominan dan lebih menyukai rasa manis dibandingkan rasa yang lain. Di daerah Jawa Tengah banyak ditemukan masakan bersantan, seperti makanan khas dari Jawa Tengah adalah gudeg.

Masakan olahan masyarakat Jawa Timur banyak memanfaatkan terasi dan petis untuk memberi rasa pada masakan. Dengan rasa yang ada sedikit pedas, masakan Jawa Timur banyak dimatangkan dengan cara digoreng, direbus, dipepes, atau dibakar. Contoh makanan khas dari Jawa Timur adalah rujak cingur, tahu tek, dan masih banyak lagi.

Masakan olahan daerah Sumatra menggunakan banyak bumbu. Sumatra Barat menggunakan banyak lombok atau cabai hingga rasa makanan-nya relatif pedas dan santan kental.


Daerah Sumatera Selatan sangat suka masakan yang asam rasanya. Olahan makanan di Sumatera Selatan banyak dimatangkan dengan cara direbus, dibakar, dan digoreng dengan waktu memasak yang relatif lama. Masakan dari sayur-mayur tidak banyak jumlahnya. Kalau pun ada jenis sayurnya tidak bervariasi.


Sayur yang sering dipakai antara lain daun singkong, kacang panjang, buncis, dan nangka muda. Contoh makanan khas dari Sumatera adalah rendang, mpe-mpe, tempoyak, keripik sanjay, dan masih banyak lagi.

Masakan olahan di daerah Sulawesi banyak memanfatkan ikan dengan rasa asam pedas. Contoh makanan khas Sulawasi adalah seperti bubur jagung, kaledo, palumara, uvempoi, uta kelo, dan masih banyak lagi.