Lihat Foto Show
KOMPAS.com - Prototype produk menjadi tahapan penting dalam rencana pembuatan produk. Prototype produk berkaitan erat dengan keunggulan produk serta kemajuan bidang usaha. Maka dari itu, prototype produk harus direncanakan sematang mungkin. Apa yang dimaksud dengan prototype produk? Pengertian prototype produkMenurut Martono dalam jurnal Perancangan Prototype Aplikasi Pengelolaan Inventaris Barang (2018), prototype produk adalah bukti fisik dari konsep perancangan produk. Prototype menjadi bentuk penerapan langsung dari sebuah desain produk yang akan dibuat. Mengutip dari buku Perancangan Alat Proses Tekuk (Teori dan Aplikasi) (2019) karya Muhammad Arsyad Suyuti dan teman-teman, prototype produk sering juga disebut purwarupa produk yang berarti penaksiran produk lewat beberapa dimensi. Baca juga: Contoh Produk Bioteknologi Modern di Bidang Kesehatan Dalam perancangan produk, tahap prototype sangatlah penting. Karena memengaruhi keunggulan produk serta keberhasilan pengembangannya. Setelah dibuat, hasil prototype akan diuji oleh tim khusus untuk menentukan apakah sudah sesuai atau belum. Cara membuat prototype produkAda lima cara atau tahapan pembuatan prototype produk, yakni:
Sebelum membuat prototype produk, pelaku usaha bisa melakukan riset kecil untuk melihat kebutuhan konsumen terhadap suatu produk. Sehingga nanti waktu dipasarkan bisa tepat sasaran. Baca juga: Manfaat Membeli dan Memakai Produk dalam Negeri
Setelah melihat kebutuhan konsumen, pelaku usaha bisa mulai merancang pembuatan desain prototype. Desain ini biasanya dibuat dalam bentuk sketsa yang sudah dirinci sedemikian rupa, misalnya mencakup bentuk, bahan, alat dan lainnya. Terdapat dua sketsa konsep, yaitu:
Pelaku usaha bisa memulai pembuatan sampel prototype setelah sketsanya terbentuk. Sampel ini dibuat sebagai bentuk uji coba prototype, apakah sudah sesuai atau belum. Setelah uji coba sampel berhasil, tahap berikutnya ialah pengembangan produk sesuai rencana yang telah ditentukan.
Jika produk sudah dianggap layak untuk dipasarkan, maka pelaku usaha bisa menentukan target dan strategi pemasaran yang sesuai. Baca juga: Membuat Produk Konstruksi Miniatur Rumah Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Baca berikutnya
Lihat Foto freepik.com/user22154086 Ilustrasi Prototype Produk KOMPAS.com - Prototype produk menjadi tahapan penting dalam rencana pembuatan produk. Prototype produk berkaitan erat dengan keunggulan produk serta kemajuan bidang usaha. Maka dari itu, prototype produk harus direncanakan sematang mungkin. Apa yang dimaksud dengan prototype produk? Pengertian prototype produkMenurut Martono dalam jurnal Perancangan Prototype Aplikasi Pengelolaan Inventaris Barang [2018], prototype produk adalah bukti fisik dari konsep perancangan produk. Prototype menjadi bentuk penerapan langsung dari sebuah desain produk yang akan dibuat. Mengutip dari buku Perancangan Alat Proses Tekuk [Teori dan Aplikasi] [2019] karya Muhammad Arsyad Suyuti dan teman-teman, prototype produk sering juga disebut purwarupa produk yang berarti penaksiran produk lewat beberapa dimensi. Baca juga: Contoh Produk Bioteknologi Modern di Bidang Kesehatan Dalam perancangan produk, tahap prototype sangatlah penting. Karena memengaruhi keunggulan produk serta keberhasilan pengembangannya. Setelah dibuat, hasil prototype akan diuji oleh tim khusus untuk menentukan apakah sudah sesuai atau belum. Cara membuat prototype produkAda lima cara atau tahapan pembuatan prototype produk, yakni:
Sebelum membuat prototype produk, pelaku usaha bisa melakukan riset kecil untuk melihat kebutuhan konsumen terhadap suatu produk. Sehingga nanti waktu dipasarkan bisa tepat sasaran. Baca juga: Manfaat Membeli dan Memakai Produk dalam Negeri
Setelah melihat kebutuhan konsumen, pelaku usaha bisa mulai merancang pembuatan desain prototype. Desain ini biasanya dibuat dalam bentuk sketsa yang sudah dirinci sedemikian rupa, misalnya mencakup bentuk, bahan, alat dan lainnya. Terdapat dua sketsa konsep, yaitu:
Pelaku usaha bisa memulai pembuatan sampel prototype setelah sketsanya terbentuk. Sampel ini dibuat sebagai bentuk uji coba prototype, apakah sudah sesuai atau belum. Setelah uji coba sampel berhasil, tahap berikutnya ialah pengembangan produk sesuai rencana yang telah ditentukan.
Jika produk sudah dianggap layak untuk dipasarkan, maka pelaku usaha bisa menentukan target dan strategi pemasaran yang sesuai. Baca juga: Membuat Produk Konstruksi Miniatur Rumah Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link //t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Baca berikutnya You're Reading a Free Preview Prototipe merupakan penafsiran produk yang dapat diklasifikasikan melalui dua dimensi yaitu dimensi yang pertama adalah tingkat dimana sebuah prototipe merupakan bentuk fisik. Dimensi kedua adalah tingkatan dimana sebuah prototipe merupakan prototipe yang menyeluruh. Prototipe yang menyeluruh mengimplementasikan sebagian besar atau semua atribut dari produk. Prototipe menyeluruh merupakan prototipe yang diberikan kepada pelanggan untuk mengidentifikasi kekurangan dari desain sebelum memutuskan diproduksi. Tahapan – Tahapan Pembuatan Prototype ProdukSetiap tahapan dalam proses pengembangan konsep melibatkan banyak bentuk model dan prototipe. Hal ini mencakup, antara lain model pembuktian konsep yang akan membantu tim pengembangan dalam menunjukkan kelayakan : model “hanya bentuk” dapat ditunjukkan pada pelanggan untuk mengevaluasi keergonomisan dan gaya, sedangkan model lembar kerja adalah untuk pilihan teknis. Berikut tahapan prototype: 1] Pendefinisian produk 2] Working model 3] Prototipe rekayasa [engineering prototype] 4] Prototipe produksi [production prototype] 5] Qualified production item 6] Model Kegunaan PrototypeDalam proyek pengembangan produk, prototipe digunakan untuk empat tujuan yaitu: 1] Pembelajaran 2] Komunikasi 3] Penggabungan 4] Milestones Produk Barang dan JasaPengertian produk menurut Alma [2004:139] adalah seperangkat atribut baik berwujud maupun tidak berwujud, termasuk didalamnya warna, harga, nama baik pabrik, nama baik toko yang menjual [pengecer], dan pelayanan pabrik serta pelayanan pengecer, yang diterima oleh pembeli guna memuaskan keinginannya. Menurut Kotler dan Armstrong dalam Ginting [2011:90], pengertian produk adalah segala sesuatu yang dapat ditawarkan ke pasar untuk perhatian, penggunaan dan konsumsi yang dapat memuaskan keinginan atau kebutuhan. Produk dalam arti yang luas mencakup komponen fisik, jasa, orang, organisasi, gagasan, atau gabungan dari semuanya. Menurut Alma [2004:141], ada beberapa tingkatan produk, sedangkan untuk tiap tingkatan ada nilai tambahnya. Pembagian tingkatan produk sebagai berikut: 1. Produk utama atau inti [core benefit] adalah produk yang manfaat sebenarnya dibutuhkan dan akan dikonsumsi oleh pelanggan dari setiap produk atau yang paling dasar dari produk adalah manfaat inti. Contohnya dalam bisnis makanan dan minuman. 2. Produk generik [generic product] adalah produk dasar yang mampu memenuhi fungsi produk yang paling dasar [rancangan produk minimal agar dapat berfungsi] atau bentuk dasar dari suatu produk yang dapat dirasakan oleh panca indra. Produk makanan dan minuman yang sudah terkenal biasanya mempunyai merek tertentu, sehingga merek tersebut akan selalu mudah diingat oleh konsumen. 3. Produk harapan [expected product] adalah produk formal yang ditawarkan pada konsumen dengan berbagai atribut dan kondisinya layak diharapkan dan disepakati untuk dibeli. 4. Produk makanan dan minuman [food & beverage] yang dibeli wajib mengutamakan mutu, kualitas, kebersihan, dan jaminan kehalalan yang dapat dipertanggung jawabkan kepada konsumen. 5. Produk pelengkap [augmented product] adalah berbagai atribut produk yang mendapat tambahan pelengkap meliputi berbagai manfaat dan layanan, sehingga dapat memberikan tambahan kepuasan dan bisa dibedakan dengan produk pesaing. Produk makanan dan minuman yang dijual juga harus disertai dengan jaminan. Hal ini bertujuan agar konsumen lebih yakin dengan produk tersebut. 6. Produk potensial [potential product] adalah segala macam tambahan dan perubahan yang mungkin dikembangkan untuk suatu produk dimasa mendatang. Produk makanan dan minuman yang sudah ada dikembangkan lagi sesuai dengan permintaan konsumen dan penambahan daerah pemasaran. Kelebihan dan Kekurangan Produk dan JasaKelebihan dari produk antara lain: – Menghasilkan produk dalam bentuk fisik. – Memiliki alur proses produksi yang jelas. Kekurangan dari produk antara lain: – Membutuhkan tempat untuk memajang hasil produk. – Membutuhkan tempat untuk penyimpanan barang berupa gudang. – Membutuhkan banyak karyawan sehingga menghemat menambah beban pengeluaran untuk komponen gaji. Kelebihan dari jasa antara lain: Tidak membutuhkan tempat untuk memajang hasil produk. Tidak membutuhkan tempat untuk penyimpanan barang berupa gudang. Tidak membutuhkan banyak karyawan sehingga menghemat pengeluaran untuk komponen gaji. Kekurangan dari jasa antara lain: Tidak menyediakan produk dalam bentuk fisik. Jasa yang ditawarkan bisa berbeda-beda antar konsumen. Membutuhkan promosi berupa testimoni konsumen sebanyak-banyaknya. Pemetaan Keberagaman Produk dan JasaSalah satu peluang pasar dapat dilihat dengan cara mengamati konsumen, fokus pengamatannya meliputi : – Barang dan jasa apa yang paling dibutuhkan konsumen ? – Berapa banyak yang mereka butuhkan ? – Kualitas yang mana yang paling tepat ? – Berapa banyaknya ? Cara dalam merekayasa produk barang dan jasa agar diminati oleh konsumen, diantaranya – Jenis-jenisnya diperbarui – Kualitasnya dibeda-bedakan dan ditingkatkan – Model dan desainnya bermacam-macam dan dibedakan – Kemasan, warna, bentuk, ukuran, standart, merek dibuat sedmikian rupa sehingga lebih menarik. Pengembangan produk merupakan rangkaian aktivitas yang dimulai dengan analisa perpepsi dan peluang. Pengembangan produk merupakan aktivitas lintas disiplin yang membutuhkan kontribusi dari hampir semua fungsi yang ada di perusahaan, namun tiga fungsi yang selalu paling penting bagi proyek pengembangan produk, diantaranya : a. Pemasaran Fungsi pemasaran menjembatani interaksi antara perusahaan dengan pelanggan. Peranan lainnya adalah menfasilitasi proses identifikasi peluang produk, pendefinisian segmen pasar, dan identifikasi kebutuhan pelanggan. Bagian pemasaran juga secara khusus merancang komunikasi antara perusahaan dengan pelanggan, menetapkan target harga dan merancang peluncuran serta promosi produk. b. Perancangan [Desain] c. Manufaktur Proses pengembangan produk dalam suatu perusahaan umumnya melalui 6 tahapan proses, yaitu sebagai berikut : 1] Fase 0 : Perencanaan Produk : Kegiatan perencanaan sering dirujuk sebagai “zero fase” karena kegiatan ini mendahului persetujuan proyek dan proses peluncuran pengembangan produk actual. 2] Fase 1 : Pengembangan Konsep : Pada fase pengembangan konsep, kebutuhan pasar target diidentifikasi, alternative konsep-konsep produk dibangkitkan dan dieveluasi, dan satu atau lebih konsep dipilih untuk pengembangan dan percobaan lebih jauh. 3] Fase 2 : Perancangan Tingkat Sistem : Fase perancangan tingkat sistem mencakup definisi arsitektur produk dan uraian produk menjadi subsistem-subsistem serta komponen-komponen. 4] Fase 3 : Perancangan Detail : Fase perancangan detail mencakup spesifikasi lengkap dari bentuk, material, dan toleransi-toleransi dari seluruh komponen unik pada produk dan identifikasi seluruh komponen standar yang dibeli dari pemasok. 5] Fase 4 : Pengujian dan Perbaikan : Fase pengujian dan perbaikan melibatkan konstruksi dan evaluasi dari bermacam-macam versi produksi awal produk. 6] Fase 5 : Produksi Awal : Pada fase produksi awal, produk dibuat dengan menggunakan sistem produksi yang sesungguhnya. Tujuan dari produksi awal ini adalah untuk melatih tenaga kerja dalam memecahkan permasalahan yang timbul pada proses produksi sesungguhnya. Peralihan dari produksi awal menjadi produksi sesungguhnya biasanya tahap demi tahap. Pada beberapa titik pada masa peralihan ini, produk diluncurkan dan mulai disediakan untuk didistribusikan. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Desain ProdukFaktor-faktor yang mempengaruhi desain produk adalah sebagai berikut : a. Fungsi Produk b. Standar dan Spesifikasi Desain 1] Sambungan-sambungan 2] Bagian 3] Bentuk 4] Ukuran 5] Mutu 6] Bahan 7] Warna Warna mempunyai arti tersendiri bagi konsumen, karena tiap orang mempunyai ciri dan kesukaan yang khas terhadap warna tertentu. Dan hal inilah yang harus dicermati oleh perusahaan agar dapat bersaing dengan perusahaan lain yang sejenis. c. Tanggungjawab Produk d. Harga dan Volume e. Prototype Dari pengujian prototype tersebut, apabila lulus uji coba mungkin memberikan gambaran mengenai perubahan-perubahan yang perlu dilakukan serta sebagai informasi dalam penyusunan terakhir desain produk. Proses Kerja Pembuatan PrototypeRancangan proses harus didefinisikan terlebih dahulu dengan cermat karena rancangan proses ini memiliki dampak berjangka panjang terhadap kinerja proses, termasuk efesiensi, evektifitas, dan produktivitas sistem. Namun Desain jasa [Service Design] menetapkan bentuk penampilan fisik, gaya, manfaat kenikmatan, dan manfaat psikollogis yang akan diterima oeh pelanggan yang memakai jasa yang bersangkutan. Dengan keadaan dan sifat seperti yang dikemukakan di atas, suatu desain akan memiliki pengaruh yang sangat besar terhadap mutu suatu produk atau jasa. Agar suatu proses desain efektif, dapat dilakukan hal-hal sebagai berikut: 1] Selaraskan karakteristik produk atau jasa dengan persyaratan kebutuhan pelanggan. 2] Penuhi persyaratan kebutuhan pelanggan secara paling sederhana dan murah. 3] Kurangi waktu yang diperlukan untuk mendesain suatu produk atau jasa baru. 4] Perkecil revisi yang diperlukan untuk membuat suatu desain yang dapat dikerjakan [Russel dan Tailor 2000]. Strategi Proses DesainDilihat dari sudut strategis, desain mendefinisikan pelanggan sasaran perusahaan dan juga perusahaan pesaingnya. Untuk dapat menhasilkan desain yang baik, desain harus memaksimalkan pemanfaatan kompetensi inti perusahaan. kompetensi ini pada dasarnya merupakan kapasitas atau kemampuan personil perusahaan untuk melakukan sesuatu berdasarkan keahlian, pengetahuan, dan pengalaman yang dimilikinya. Kemampuan personil perusahaan dapat dilihat menurut apa yang sekarang ini dikuasi dan diterapkan, kapasitas potensial yang dimiliki sekarang, dan kapasitas potensial di masa yang akan datang. Kapasitas itu merupakan wujud keseimbangan antara pemikiran kritis dan pemikiran bersifat membangun [yang memperhatikan kompleksitas pengolahan] serta tingkatan pengembangan dan aspirasi pribadi. Teknik manufaktur merupakan ilmu yang berkaitan dengan produksi yang meliputi: – Desain produk [perancangan produk]; – Desain proses produksi [perancangan proses produksi] – Manajemen produksi pengelolaan sistem manufaktur [Laksana, 2016] Tahapan Kegiatan Desain ProdukDalam merencanakan suatu produk, seorang product designer harus melakukan tahapan – tahapan sebagai berikut : 1] Memformulasikan hasil marketing research 2] Mempertimbangkan kemampuan fasilitas perusahaan 3] Membuat sketsa 4] Membuat gambar kerja Video yang berhubungan |