Suara.com - Komedian Raditya Dika baru saja selesai menjalani operasi usus buntu. Kabar tersebut dibagikan suami aktor Anissa Azizah melalui akun Instagram pribadinya. Show Setelah jalani operasi usus buntu, Raditya Dika mengaku masih belum bisa tertawa lepas lantaran bekas jahitan yang masih basah. "Jadi gua abis operasi usus buntu. Nah, kalau ketawa masih sakit jahitannya. Nonton video lucu harus tahan tawa," kata Radit, dikutip dari unggahan video di Instagram-nya, Minggu (29/8/2021). Radang usus buntu sendiri merupakan kondisi yang disebabkan infeksi dan ditandai dengan terbentuknya nanah di usus buntu (apendiks). Baca Juga: 9 Pesona Anggi Ingga Adik Kembar Raditya Dika, Sudah Dewasa dan Tampil Modis Raditya Dika (instagram.com)Nanah yang menumpuk dapat menyebar ke organ lain dan menyebabkan komplikasi, seperti peritonitis, apabila tidak segera ditangani. Pemulihan pasca-operasi usus buntu memang biasanya terjadi selama beberapa minggu. Karena itu, pasien dianjurkan untuk mengurangi aktivitas dan merawat luka operasi dengan baik. Agar proses pemulihan bisa lebih cepat. Dikutip dari Alodokter, lamanya pemulihan pasca-operasi usus buntu umumnya bervariasi, tergantung metode operasi yang dipilih, jenis anestesi yang digunakan, serta ada atau tidaknya komplikasi pasca-operasi. Meski demikian, pasien bisa melakukan beberapa hal berikut untuk mempercepat proses pemulihan pasca-operasi usus buntu:
Luka sayatan setelah operasi dapat menimbulkan rasa sakit, terutama jika terlalu lama berdiri. Dokter akan memberikan obat penahan rasa sakit untuk meringankan rasa nyeri yang muncul dan antibiotik untuk mencegah infeksi pada luka operasi. Baca Juga: 8 Pesona Komedian Wanita Tanpa Make Up, Tetap Lucu Bikin Pangling Selain itu, pasien juga harus lebih waspada dan memperhatikan tanda-tanda infeksi yang mungkin terjadi pada luka operasi.
Penyakit usus buntu adalah peradangan yang timbul di usus buntu atau apendiks dan bisa disebabkan oleh infeksi bakteri. Radang usus buntu merupakan salah satu penyakit bedah terbanyak di dunia, yang memerlukan Tindakan bedah segera untuk mencegah komplikasi seperti usus buntu yang pecah (perforasi). Di Indonesia pada tahun 2006 penelitian di RS Cipto Mangunkusumo, Jakarta, melaporkan radang usus buntu merupakan penyebab keempat terbanyak rawat inap yang disebabkan oleh keluhan gastrointestinal periode 2003-2007. Radang usus buntu biasanya terjadi pada usia 5 sampai 45 tahun, namun dapat terjadi pada semua usia. Penyebab dan gejala radang usus buntuPenyebab dari radang usus buntu biasanya adalah sumbatan dari saluran usus buntu. Pada saat saluran usus tersumbat, bakteri terkumpul pada usus buntu dan menyebabkan radang usus buntu yang nantinya dapat menyebabkan usus buntu menjadi pecah (perforasi). Gejalanya radang usus buntu biasanya berupa keluhan gangguan gastrointestinal seperti nyeri perut terutama kanan bawah, mual, muntah, nafsu makan yang menurun sampai pada demam. Terutama pada anak-anak gejala nyeri perut kanan bawah dapat kurang jelas karena pada anak yang masih kecil biasanya sulit untuk menentukan lokasi dari nyeri perut. Pada radang usus buntu yang sudah lama (kronik) gejala nyeri perut kanan bawah biasanya hilang timbul, namun dapat terjadi perburukan seiring berjalan waktu. Gejala radang usus buntu yang memburuk biasanya ditandai nyeri perut kanan bawah yang bertambah hebat, bahkan dapat menjadi nyeri seluruh perut dan demam tinggi, biasanya hal ini telah terjadi pada radang usus buntu yang sudah pecah (perforasi). Bahaya radang usus buntu yang tidak segera ditanganiKomplikasi radang usus buntu yaitu usus buntu yang pecah (perforasi) merupakan hal yang serius karena dapat menyebabkan peritonitis, yang ditandai dengan nyeri seluruh perut, sepsis (infeksi yang menyebar ke seluruh tubuh) sampai pada kematian. Harry Houdini yang merupakan pesulap dunia meninggal dunia karena radang usus buntu yang pecah (perforasi) pada tahun 1926. Penanganan radang usus buntu dengan laparoskopiUntungnya berkat kemajuan teknologi kedokteran saat ini, keamatian dari radang usus buntu dapat ditekan. Bahkan, dengan teknologi saat ini dapat memungkinkan Tindakan operasi usus buntu yang nyaman dengan minimal nyeri, dengan hasil kosmetik yang luar biasa berupa bekas operasi yang minimal. Sejak penemuan lensa, fiber optic, ilmu kedokteran juga meningkat terutama pada ilmu bedah. Dengan menggunakan kamera (laparoskopi), tindakan pengangkatan usus buntu dapat dilakukan dengan luka operasi yang minimal seukuran lubang kunci, yang mengakibatkan nyeri pasca operasi yang minimal dan pemulihan pasca operasi yang cepat. Teknologi terkini yang semakin berorientasi pada pasien, ahli bedah telah mengembangkan alat untuk dapat melakukan tindakan operasi laparoskopi pengangkatan usus buntu melalui satu lubang seukuran lubang kunci melalui pusar. Hasil yang didapat bukan hanya nyeri pasca operasi yang minimal dan pemulihan pasca operasi yang cepat, namun juga hasil kosmetik yang sangat baik, karena luka operasi sebesar lubang kunci tersembunyi di pusar sehingga tidak terlihat. Hal ini sangat memuaskan pasien terutama pada pasien anak dan wanita. Setelah tindakan laparoskopi, pasien dianjurkan untuk tidak melakukan aktivitas berat terlebih dahulu seperti gym atau mengangkat alat berat setidaknya hingga 14 hari ke depan pasca operasi. Artikel ditulis oleh dr. Hendry Susanto, Sp.B, (Dokter Spesialis Bedah di RS EMC Pulomas). Jakarta - Dokter, saya baru saja operasi usus buntu, tapi sudah pecah sehingga ada nanah di dalam perut (banyaknya cc saya kurang tahu). Yang saya rasakan sekarang setelah operasi adalah kadang-kadang masih pusing, mual-mual seperti maag, sekitar punggung masih pegal-pegal dan di sekitar bekas operasi masih nyeri. Yang ingin saya tanyakan adalah: 1. Berapa lama masa pemulihannya, sehingga saya bisa beraktivitas normal kembali (Sekarang saya sudah mulai bekerja, tapi kerjaan yang ringan saja)? 2. Apakah nantinya setelah sembuh mempengaruhi berat badan saya (bertambah atau berkurang)? 3. Jenis makanan apa yang boleh dimakan dan tidak boleh dimakan (kadang-kadang saya masih bingung)? Atas informasinya dan penjelasanya, saya ucapkan terimakasih.
Tinggi Badan 167 cm dan Berat Badan 47 kg Jawaban Pada operasi usus buntu yang tidak mengalami komplikasi kurang lebih 5-7 hari sudah dapat beraktifitas seperti semula. Namun bila terjadi komplikasi dapat lebih dari 7 hari. Tergantung dari tingkat keparahannya.Pasca operasi rasa nyeri yang terjadi sesaat itu normal. Namun apabila nyeri terus menerus dan terjadi gejala klinis lainnya seperti yang terjadi pada Bapak, sebaiknya berkonsultasi ke dokter bedah dan dilakukan pemeriksaan fisik untuk memastikan kondisi Bapak lebih lanjut.Adakah kemungkinan perlu dilakukan pemeriksaan lebih lanjut seperti USG, laboratorium darah, dll. Ataukah memang hanya sakit maag biasa karena pola makan yang tidak teratur dan tidak tepat waktu.Adapun hal ini tidak ada kaitannya dengan berat badan asalkan asupan gizi cukup dan tidak ada penyakit penyerta lainnya seperti TB Paru, dll. Sedangkan dengan kondisi pasca operasi yang sudah 4 bulan, jenis makanan apa saja boleh.Dr. Vera Ikasari, Sp.BP Dokter Spesialis Bedah Plastik, praktik di RS PURI INDAH PONDOK INDAH, Jl. Puri Indah Raya Blok S-2, Kembangan Selatan, Jakarta Barat. Telepon: 25695222. (ir/ir) |