Menjaga kelestarian tumbuh-tumbuhan yang ada di lingkungan sekitar merupakan pengalaman pancasila ke

Iveta Rahmalia Rabu, 14 Juli 2021 | 09:39 WIB

Menjaga kelestarian tumbuh-tumbuhan yang ada di lingkungan sekitar merupakan pengalaman pancasila ke

Kita perlu tahu contoh-contoh pengamalan Pancasila mulai deri sila pertama hingga sila kelima. (Freepik.com)

Bobo.id - Apa saja contoh pengamalan Pancasila? Kita perlu tahu contoh-contoh pengamalan Pancasila mulai deri sila pertama hingga sila kelima. 

Sebab, Pancasila adalah dasar negara Indonesia yang dijadikan sebagai pedoman dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. 

Berikut adalah contoh pengamalan Pancasila lengkap, dari sila pertama hingga sila kelima. 

Contoh Pengamalan Pancasila Sila Pertama 

Sila pertama Pancasila berbunyi, "Ketuhanan yang Maha Esa". Artinya, kita sebagai bangsa Indonesia mengakui adanya Tuhan yang menciptakan semesta beserta isinya.

Di Indonesia, masyarakatnya harus memiliki kepercayaan terhadap Tuhan dan agama yang dianut masing-masing.

Baca Juga: Pengertian Pancasila sebagai Ideologi Negara: Fungsi dan Nilai-Nilai Pancasila sebagai Ideologi Negara

Ada enam agama yang diakui di Indonesia, yaitu Islam, Kristen Protestan, Kristen Katolik, Hindu, Buddha, dan Konghucu.

Di dalam makna sila pertama Pancasila mencakup nilai-nilai agama untuk mengatur hubungan negara dan agama.

Nila-nilai yang ada dalam pancasila juga tidak boleh bertentangan dengan ajaran masing-masing agama.

Dengan kita percaya pada Tuhan maka kita tidak akan menyakiti saudara sebangsa kita.

Hal ini tentunya akan menciptakan kerukunan untuk bangsa.


Page 2


Page 3

Menjaga kelestarian tumbuh-tumbuhan yang ada di lingkungan sekitar merupakan pengalaman pancasila ke

Freepik.com

Kita perlu tahu contoh-contoh pengamalan Pancasila mulai deri sila pertama hingga sila kelima.

Bobo.id - Apa saja contoh pengamalan Pancasila? Kita perlu tahu contoh-contoh pengamalan Pancasila mulai deri sila pertama hingga sila kelima. 

Sebab, Pancasila adalah dasar negara Indonesia yang dijadikan sebagai pedoman dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. 

Berikut adalah contoh pengamalan Pancasila lengkap, dari sila pertama hingga sila kelima. 

Contoh Pengamalan Pancasila Sila Pertama 

Sila pertama Pancasila berbunyi, "Ketuhanan yang Maha Esa". Artinya, kita sebagai bangsa Indonesia mengakui adanya Tuhan yang menciptakan semesta beserta isinya.

Di Indonesia, masyarakatnya harus memiliki kepercayaan terhadap Tuhan dan agama yang dianut masing-masing.

Baca Juga: Pengertian Pancasila sebagai Ideologi Negara: Fungsi dan Nilai-Nilai Pancasila sebagai Ideologi Negara

Ada enam agama yang diakui di Indonesia, yaitu Islam, Kristen Protestan, Kristen Katolik, Hindu, Buddha, dan Konghucu.

Di dalam makna sila pertama Pancasila mencakup nilai-nilai agama untuk mengatur hubungan negara dan agama.

Nila-nilai yang ada dalam pancasila juga tidak boleh bertentangan dengan ajaran masing-masing agama.

Dengan kita percaya pada Tuhan maka kita tidak akan menyakiti saudara sebangsa kita.

Hal ini tentunya akan menciptakan kerukunan untuk bangsa.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

kelas10 buku pPkn hlmn 14​

carilah dan tulislah 1 saja tentang peraturan perundang undangan beserta pasal dan ayatnya​

mengambil keputusan atas dasar kepentingan bersama dan tidak mau merugikan orang lain mencerminkan sila Pancasila ke...​

kata efektif!!!!! peta pkiran menggunakan kalimat efektif apa mengapa siapa bagaimana kapan dimana​

Karnaval HUT RI pengamalan Pancasila sila ke...​

Mengapa hak kewajiban dan tanggung jawab harus diajarkan sejak dini no ngasal​

perayaan hari besar gotong royong mencerminkan silaperayaan hari besar gotong royong mencerminkan Sila ​

Sebutkan manfaat jika kita menerima hak!#JANGAN JAWAB NGASAL#MINIMAL JAWABNYA 3 YA!!#HARUS BENER DAN TEPAT JAWABANNYA!!​

mengapa landasan operasional sistem ekonomi harus berdasarkan nilai-nilai pancasila? Jelaskan!

PPKI menetapkan dan mengesahkan UUD 1945 dalam sidangnya pada tanggal a 9 Agustus 1945 b 16 Agustus 1945 c 17 Agustus 1945 d 18 Agustus 1945​

tirto.id - Sila ke-2 Pancasila yang berbunyi "Kemanusiaan yang Adil dan Beradab”, adalah bukti bahwa negara Indonesia menghargai manusia dan memperlakukan manusia secara adil serta beradab.

Seperti dilansir buku Pasti Bisa Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan terbitan Tunas Karya Guru, untuk SD/MI Kelas IV (2017), tidak saja dalam lingkup lingkungan yang luas seperti antarnegara, dalam lingkungan sekolah dan keluarga, juga lingkungan masyarakat pun pengamalan sila ke-2 Pancasila ini harus selalu diterapkan.

Kandungan butir-butir pengamalan dan nilai-nilai Pancasila yang sudah dirumuskan oleh para pendiri bangsa ini sejak sebelum kemerdekaan. Pada sidang Badan Penyelidik Usaha-usaha Persiapan Kemerdekaan Indonesia (BPUPKI) tanggal 1 Juni 1945, nama “Pancasila” diperkenalkan oleh Ir. Sukarno kepada peserta sidang.

Pancasila sebagai dasar filsafat serta ideologi bangsa dan negara Indonesia, bukan terbentuk dalam satu malam serta bukan hanya diciptakan oleh Ir. Sukarno saja, namun terbentuknya Pancasila melalui proses yang cukup panjang.

“Sila artinya asas atau dasar, Panca artinya lima, dan di atas kelima dasar itulah kita mendirikan negara Indonesia, kekal, dan abadi,” Sukarno berpidato, seperti dikutip dari buku Risalah BPUPKI (1995) terbitan Sekretariat Negara RI.

Menjaga kelestarian tumbuh-tumbuhan yang ada di lingkungan sekitar merupakan pengalaman pancasila ke

Sila ke-2 “Kemanusiaan yang adil dan beradab” sendiri mengandung nilai suatu kesadaran sikap moral dan tingkah laku manusia yang didasarkan pada potensi hati nurani manusia dalam hubungan dengan norma-norma dan kebudayaan. Sila ini berlaku untuk diri sendiri, juga sesama manusia dan lingkungannya.

Semua sila dalam Pancasila saling melengkapi, seperti juga sila ke-2 adalah pelengkap dari sila ke-1 yaitu “Ketuhanan yang Maha Esa”. Setelah mengakui adanya Tuhan yang satu, maka manusia sebagai makhluk Tuhan pun harus diberikan hak dan kewajibannya.

Seterusnya dalam sila ke-3, “Persatuan Indonesia” menjadi pedoman bahwa manusia warga negara ini harus bersatu. Lalu sila ke-4 “Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan perwakilan”, adalah pedoman bahwa rakyat dipimpin dalam kebijaksanaan.

Dan sila ke-5 “Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia” menunjukkan bahwa adil dalam kehidupan sosial adalah impian yang harus terus diusahakan oleh seluruh warga dan pemimpin bangsa.

Butir-Butir Pengamalan Pancasila Sila ke-2

Dalam menjabarkan nilai-nilai luhur yang terdapat dalam sila ke-2 Pancasila, para pendiri bangsa dan perumus Pancasila tak melupakan berbagai aspek kemanusiaan dan keadilan yang seharusnya ada di dalamnya. Berikut ini butir-butir pengamalan yang diharapkan dapat terus berlaku dan diterapkan oleh warga negara Indonesia:

  1. Mengakui dan memperlakukan manusia sesuai dengan harkat dan martabatnya sebagai makhluk Tuhan Yang Maha Esa.
  2. Mengakui persamaan derajat, persamaan hak, dan kewajiban asasi setiap manusia, tanpa membeda-bedakan suku, keturunan, agama, kepercayaan, jenis kelamin, kedudukan sosial, warna kulit dan sebagainya.
  3. Mengembangkan sikap saling mencintai sesama manusia.
  4. Mengembangkan sikap saling tenggang rasa dan tepa selira.
  5. Mengembangkan sikap tidak semena-mena terhadap orang lain.
  6. Menjunjung tinggi nilai-nilai kemanusiaan.
  7. Gemar melakukan kegiatan kemanusiaan.
  8. Berani membela kebenaran dan keadilan.
  9. Bangsa Indonesia merasa dirinya sebagai bagian dari seluruh umat manusia.
  10. Mengembangkan sikap hormat menghormati dan bekerja sama dengan bangsa lain.

Contoh Pengamalan Pancasila sila ke-2

Berikut ini beberapa contoh pengamalan Pancasila sila ke-2 dalam lingkungan masyarakat, berdasarkan butir-butir pengamalan Pancasila:

  • Menghormati hak-hak dan kewajiban yang dimiliki masing-masing orang sehingga tidak terjadi pelanggaran HAM
  • Mengakui persamaan derajat, hak dan kewajiban asasi setiap manusia
  • Tidak membeda-bedakan suku, ras, bangsa dan agama
  • Mengembangkan sikap peduli dan tolong menolong terhadap setiap orang
  • Mau menolong sesama manusia yang membutuhkan
  • Tidak memaksakan kehendak pada orang lain, terutama yang melanggar nilai keadilan dan kemanusiaan

Baca juga:

  • Contoh Pengamalan Pancasila Sila ke-3 di Lingkungan Kelas & Sekolah
  • Proses Pembentukan BPUPKI: Tokoh & Rumusan Dasar Negara Pancasila

Baca juga artikel terkait PANCASILA atau tulisan menarik lainnya Cicik Novita
(tirto.id - cck/dip)


Penulis: Cicik Novita
Editor: Dipna Videlia Putsanra
Kontributor: Cicik Novita

Subscribe for updates Unsubscribe from updates